pkm gt tepung kulit pisang fortifikasi

Upload: budi-thefallen

Post on 06-Mar-2016

197 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Tugas PKM GT

TRANSCRIPT

  • 1

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PEMANFAATAN KULIT PISANG FORTIFIKASI EKSTRAK

    PEGAGAN SEBAGAI CEMILAN BISKUIT MEMORY SAVER

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM GT

    Disusun oleh :

    Badai Waramang 201410220311065 ( Angkatan 2014 )

    Pambudiono 201410220311063 ( Angkatan 2014 )

    Nuryana Safitri 201410220311064 ( Angkatan 2014 )

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    MALANG

    2014

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Malang, 2 Desember 2014

    1

    Judul Kegiatan : PEMANFAATAN KULIT PISANG

    FORTIFIKASI EKSTRAK PEGAGAN

    SEBAGAI CEMILAN BISKUIT

    MEMORY SAVER

    2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT

    3 Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama : Badai Waramang

    b. NIM : 201410220311065

    c. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan

    d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang

    e. Alamat dan No.Telp/Hp : Dsn.Candilor RT 02 RW 04 Ds.Sumberejo

    Kab. Lumajang

    f. Alamat Email : [email protected]

    4 Anggota Pelaksana

    Kegiatan/Penulis

    : 2 orang

    5 Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Damat, MP

    b. NIP :

    c. Alamat dan No.Telp/Hp :

    Menyetujui

    Pembantu Dekan III

    Fakultas Pertanian Peternakan

    (..) NIP.

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    (..) NIM.

    Pembantu Rektor III

    Universitas Muhammadiyah

    Malang

    () NIP.

    Dosen Pendamping

    (.) NIP.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

    dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan karya tulis ini

    tepat pada waktunya dengan judul PEMANFAATAN KULIT PISANG FORTIFIKASI EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI CEMILAN BISKUIT MEMORY SAVER. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai solusi mengurangi persentase impor tepung di

    Indonesia melalui pemanfaatan tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak daun pegagan

    sebagai bahan pembuatan biskuit Memory Saver.

    Dalam pembuatan karya ilmiah ini, tidak lupa kami sampaikan ucapan

    terimakasih kepada :

    1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

    Malang

    2. Ibu Dr. Ir. Henik Sukorini, MP. Selaku Pembantu Dosen III Fakultas Pertanian-

    Perternakan Universitas Muhammadiyah Malang

    3. Bapak Ir. Damat, MP . selaku Dekan Fakultas Pertanian-Perternakan sekaligus

    Dosen Pembimbing

    4. Segenap keluarga besar FPP UMM atas sumbangan ilmu dan inspirasi yang

    telah diberikan

    5. Orang tua yang telah memberi dukungannya baik dalam bentuk materi dan non

    materi

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu,

    kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

    kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua

    pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai

    akhir.Semoga Allah SWT meridhoi segala usaha kami.

    Malang, 18 November 2014

    Pengusul

  • iv

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan ..................................................................................................... ii

    Kata Pengantar ........................................................................................................... ..iii

    Daftar Isi..................................................................................................................... .iv

    Daftar Tabel .............................................................................................................. . v

    Ringkasan ..................................................................................................................... 1

    1. Pendahuluan ............................................................................................................. 3

    A. Latar Belakang ....................................................................................................... .3

    B. Tujuan ............... ..................................................................................................... 5

    C. Manfaat .................................................................................................................... .5

    2. Gagasan .................................................................................................................... 6

    A. Kondisi Impor Tepung yang Terjadi di Indonesia ................................................. 6

    B. Solusi yang Pernah Dilakukan oleh Pemerintah ..................................................... 7

    C. Solusi Pemanfaatan Tepunng Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Daun Pegagan

    sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver ...................................................................... 8

    D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasi Biskuit Memory

    Saver .. .......................................................................................................................... 10

    E. Langkah Strategis yang Diperlukan dalam Implementasi Biskuit Memory saver

    ........... .......................................................................................................................... 11

    Simpulan ...................................................................................................................... 12

    A. Inti Gagasan............................................................................................................. 12

    B. Teknik Implementasi Gagasan ................................................................................ 12

    C. Prediksi Keberhasilan Gagasan ............................................................................... 12

  • v

    Lampiran-Lampiran .....................................................................................................

    Daftar Tabel

    Tabel 1. Kandungan gizi kulit pisang per 100 gram bahan ......................................... 3

  • 1

    Ringkasan

    Berdasarkan UU No.18 tahun 2012 menjelaskan bahwa Pangan merupakan

    kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian

    dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya

    manusia yang berkualitas dan negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,

    keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan

    bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan

    secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang

    waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Dalam

    mewujudkan hal ini, pemerintah telah melakukan pemenuhan seperti peningkatan

    produksi dalam negeri, pengelolahan cadangan pangan, dan impor pangan. Ada 3

    alasan suatu negara melakukan impor komoditi yaitu pertama Produksi dalam negeri

    terbatas, kedua Impor lebih murah dibanding harga dalam negeri, dan ketiga dari sisi

    neraca perdagangan, impor lebih menguntungkan karena produksi dalam negeri lebih

    tinggi daripada harga impor yang harus dibayar.

    Seperti diketahui bersama bahwa padi dalam negeri belum dapat memenuhi

    kebutuhan pangan bagi penduduk, sehingga Indonesia harus mengimpor bahan pangan

    alternative dalam jumlah cukup besar. Salah satunya adalah Gandum.

    Pembuatan biskuit memory saver dari bahan baku tepung kulit pisang dengan

    fortifikasi ekstrak pegagan merupakan sebuah gagasan yang dapat dikembangkan untuk

    mengatasi masalah kemampuan daya ingat di Indonesia. Pembuatan produk dalam

    bentuk cookies mempunyai nilai tambah karena fleksibel dalam hal cara konsumsi serta

    mudah dalam pendistribusian. Bahan utama pembuatan produk ini adalah tepung kulit

    pisang yang kaya vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup baik.

    Tepung kulit pisang akan dicampur dengan ekstrak pegagan. Berdasarkan hasil

    penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman rempah dan Obat (Balittro),

    pegagan bermanfaat untuk menambah memory otak dan juga manfaat kesehatan lain,

    diantaranya adalah menyembuhkan penyakit TBC, reumatik, demam, susah kencing,

    wasir, bisul, darah tinggi, liver, gangguan metabolic: mengurangi kepikunan bagi orang

    tua, karena pegagan memiliki berbagai kandungan kimia yaitu asiaticoside,

    thankunside, isothankunside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside,

    madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine,

    tannin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Dari

    kandungan dan manfaatnya tersebut, maka cookies ekstrak pegagan ini dapat dijadikan

    sebagai alternative pengobatan herbal yang tidak memiliki efek samping, sekaligus

    sebagai makanan pencerdas anak bangsa.

    Tujuan gagasan ini adalah untuk membuat produk yang dapat meningkatkan

    daya ingat penduduk di Indonesia dan sebagai alternative pengobatan herbal. Serta

  • 2

    memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai usaha untuk mengolah limbah secara tepat

    untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah serta sebagai produk yang

    ramah lingkungan.

    Secara ringkas, produk cookies ini boleh dikatakan telah memenuhi persyaratan

    sebagai produk pangan yang baik untuk meningkatkan daya ingat di Indonesia karena

    kandungan yang dimilikinya, bergizi, dapat dikonsumsi dengan mudah sebagai

    cemilan, halal, mempunyai stabilitas yang baik selama penyimpanan, serta mempunyai

    biaya produksi yang rendah. Harga, teknologi, dan metode pembuatan juga sangat

    mudah, murah, dan aman sehingga produk ini dapat diadopsi pada program untuk

    meningkatkan kecerdasan anak bangsa.

  • 3

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia adalah negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia setelah

    Mesir dengan rata-rata volume impor diatas 5 juta ton pertahun. Menurut informasi

    dari United State Departement of Agriculture (USDA) pada tahun 2011 lalu volume

    impor gandum Indonesia mencapai 6.7 ton, meningkat ditahun 2012 sebanyak 7.1 juta

    ton dan pada tahun 2013 telah mencapai 8 juta ton. Tingginya angka impor gandum

    pertahun yang dilakukan Indonesia dikarenakan nihilnya produksi dalam negeri.

    Besarnya kebutuhan gandum dalam negeri seiring dengan tingginya permintaan tepung

    terigu, juga dikarenakan meningkatnya permintaan tepung terigu, karena

    meningkatnya konsumsi tepung terigu masyarakat Indonesia dari 9.00 kg per kapita

    pada tahun 1990 menjadi 19.72 per kapita hingga akhir 2012 lalu.

    Banyak sekali industri pangan di Indonesia yang menggunakan tepung terigu

    sebagai salah satu komposisi utama dalam pembuatan makanan. Berdasarkan data

    Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), profil industri pengguna

    tepung terigu terbesar di Indonesia adalah sektor UKM sebanyak 30.263 unit dengan

    volume konsumsi sekitar 59,6 persen. Peringkat kedua adalah industri rumah tangga

    (10.000 unit) dengan volume 4 persen. Berikutnya, industri besar pengguna tepung

    terigu (200 unit) dengan volume 31,8 persen. Dan pengguna terakhir, rumah tangga

    dengan volume 4,6 persen. Menurut penelitian yang dilakukan APTINDO (Association

    of Flour Producers in Indonesia) pada tahun 2003, tingkat konsumsi tepung terigu

    terbesar berasal dari industri mie basah dengan persentase sebesar 30% disusul oleh

    industri roti dengan persentase 25%. Peringkat ketiga diduduki oleh industri mie instan

    sebesar 25% serta beberapa industri lainnya seperti industri biskuit, tepung terigu untuk

    keperluan makanan yang digoreng serta penggunaan rumah tangga.

    Dalam menyikapi hal ini, pemerintah telah melakukan beberapa tindakan untuk

    mengurangi persentase impor tepung yang semakin melambung tinggi. Data Badan

    LITBANG tahun 2009 menjelaskan bahwa BB-Pascapanen mendukung program yang

    diberi nama TEPUNG KASAVA BIMO ( BIologicallyy Modified). Teknologi ini

    mempergunakan cara fermantasi biologis unutk memperbaiki sifat tepung singkong.

  • 4

    Tapi dalam pengaplikasiannya terjadi banyak kendala yang dihadapi di lapangan

    seperti, belum dapat bersaingnya dengan produk tepung kasava fermentasi karena

    masalah permodalan, belum efisiennya produksi singkong petani, belum

    terdiseminasinya teknologi tepung fermentasi dan tekanan dari produsen tepung

    gandum.

    Padahal Indonesia masih memiliki variestas yang memiliki potensi yang sama

    bahkan lebih memungkinkan untuk sedikit memperkecil persentase impor tepung di

    Indonesia. Menurut data Produksi Komoditas Hortikultura Utama tahun 2011-2012,

    Indonesia dapat memproduksi pisang mencapai 97.99% dari yang ditargetkan. Dan

    sebagian besar kulit pisang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Macklin, 2009).

    Padahal kulit pisang memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan tidak kalah

    dengan varietas impor. Pada kulit pisang, komposisi pati diperkirakan mencapai 59%

    dan dapat diperoleh secara maksimal dengan pembentukan tepung kulit pisang

    (Anhawange, et.al, 2009). Kemudian untuk menambah nilai nutrisi dan fungsionalnya,

    pengusul mempunyai ide untuk memfortifikasi tepung kulit pisang dengan ekstrak

    daun pegagan yang berpotensi sebagai nutrisi otak untuk meningkatkan kemampuan

    belajar dan mengingat (Rahmasari, 2006). Menurut penelitian yang dilakukan

    APTINDO (Association of Flour Producers in Indonesia) pada tahun 2003, tingkat

    konsumsi tepung terigu terbesar berasal dari industri mie basah dengan persentase

    sebesar 30% disusul oleh industri roti dengan persentase 25%. Peringkat ketiga

    diduduki oleh industri mie instan sebesar 25% serta beberapa industri lainnya seperti

    industri biskuit, tepung terigu untuk keperluan makanan yang digoreng serta

    penggunaan rumah tangga. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kulit

    pisang dengan fortifikasi ekstrak daun pegagan akan lebih maksimal apabila diolah

    sebagai camilan biskuit. Selain merupakan produk yang banyak diproduksi, biskuit

    juga banyak digemari oleh berbagai usia dan lapisan masyarakat.

    Atas pemikiran diatas, pengusul memiliki ide untuk memanfaat kulit pisang

    sebagai tepung yang bergizi dengan fortifikasi ekstrak pegagan yang memiliki potensi

    untuk menjadi asupan nutrisi bagi otak untuk meningkatkan kemampuan belajar dan

    mengingat menjadi olahan camilan biskuit MEMORY SAVER.

  • 5

    B. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan

    Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuannya adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui potensi dari tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai

    cemilan biskuit memory saver untuk mengurangi sedikit persentase impor

    tepung di Indonesia

    2. Mengetahui pengaruh yang dapat ditimbulkan biskuit memory saver bila

    dikonsumsi

    3. Menjadikan biskuit memory saver sebagai cemilan bergizi dan berpotensi

    memberi nutrisi otak untuk meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat

    yang memungkinkan untuk mengurangi sedikit persentase impor tepung di

    Indonesia

    Manfaat

    Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut :

    1. Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia dan

    salah satu sentra primer dengan jumlah yang melimpah dan mudah ditemui.

    Sedangkan daun pegagan adalah tanaman liar merambat di tanah yang biasa

    hidup di pekarangan rumah. Keduanya sangat jarang dimanfaatkan untuk

    dikonsumsi. Sehingga memungkinkan aplikasi dan pemanfaatan tepung kulit

    pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai cemilan biskuit memory saver secara

    meluas.

    2. Pemanfaatan tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai cemilan

    biskuit memory saver, memiliki nilai nutrisi yang cukup tinggi sebagai cemilan

    fungsional yang mudah dibuat dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan

    lapisan masyarakat.

  • 6

    2. GAGASAN

    A. Kondisi Impor Tepung yang Terjadi di Indonesia

    Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo),

    konsumsi terigu di dalam negeri mencapai 1,22 juta ton pada kuartal I-2012, naik

    5,61% dibandingkan periode sama tahun 2011 yang tercatat 1,15 juta ton. Pertumbuhan

    konsumsi terigu dipacu oleh beberapa faktor, diantaranya harga beras yang terus naik,

    sehingga menyebabkan orang berpaling ke mie instan. Sebagai perbandingan, harga

    beras internasional lebih mahal hampir dua kali lipat dibandingkan harga gandum

    internasional. Faktor lain yang menjadi pemicu bertumbuhnya industri produk hilir

    terigu. Produk tersebut bahkan mulai menembus pasar ekspor di kawasan regional

    Asia. Dari Januari hingga September 2011, konsumsi tepung terigu nasional sebesar

    3.468.640 ton atau naik 5,81 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu

    dari Januari-September konsumsi sebesar 3.267.000 ton. Peraturan Menteri Keuangan

    (PMK) Nomor 241 tahun 2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan

    Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor membuat beban industri dalam negeri

    terus bertambah. Bagi industri tepung terigu, hal ini membuat perlambatan

    pertumbuhan sebab bea masuk produk turunan terigu menjadi rendah dari 10 persen

    menjadi 5 persen sehingga volume impor lebih tinggi.

    Tiap tahun, rata-rata kebutuhan tepung terigu mencapai 3,9 juta ton. Kebutuhan

    akan tepung terigu tersebut selain dipenuhi dari produksi dalam negeri juga dipenuhi

    dari impor. Volume impor tepung terigu Indonesia tahun lalu mencapai 750 ribu ton

    dan sebanyak 600 ribu ton dipenuhi dari Turki. Menurut data Badan Pusat Statistik,

    impor tepung terigu dari Januari-Agustus tahun ini sudah mencapai 433.429 ton. Dari

    jumlah itu sebanyak 231.649 berasal dari Turki. Tingkat konsumsi terigu nasional saat

    ini naik dari 17,1 kilogram per kapita per tahun menjadi 18 kilogram per kapita per

    tahun. Harga tepung terigu impor dari Turki memang lebih murah dibanding dari

    negara lain. Sebagai perbandingan, harga tepung terigu Srilangka US$ 500 per

    ton, Australia US$ 491 per ton, sedangkan tepung terigu Turki US$ 360 per ton.

  • 7

    B. Solusi yang Pernah Dilakukan oleh Pemerintah

    Ketika suatu negara ingin memenuhi kebutuhan pangan, yang dapat dilakukan

    adalah tiga hal yaitu pemenuhan kebutuhan melalui peningkatan produksi dalam

    negeri, impor pangan, dan pengelolahan cadangan pangan. Cadangan pangan dapat

    diperoleh memalui penggunaan bahan subtitusi yang memiliki potensi yang sama atau

    bahkan lebih dengan bahan pokoknya. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar

    Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB-Pascapanen) mendukung

    suatu program yang mengacu pada hal tersebut, yaitu Kemandirian Tepung Nasional

    dan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian

    Tepung Nasional menghasilkan teknologi pembuatan tepung kasava termodifikasi.

    Teknologi yang mempergunakan cara fermentasi biologis untuk memperbaiki sifat

    tepung singkong tersebut diberi nama TEPUNG KASAVA BIMO (BIologically

    MOdified).

    Proses yang sederhana menjadi andalan teknologi ini. Proses pembuatan tepung

    kasava BIMO dengan cara ubi kayu dikupas, dicuci, disawut dan difermentasi, ditiris,

    dikeringkan, ditepung, diayak dan dikemas. Fermentasi mempergunakan starter

    BIMO-CF dengan dosis satu kg/ton sawut singkong ke dalam 1 m3 air dengan lama

    fermentasi 12 jam. Selain dapat memperbaiki derajat putih tepung hingga menjadi 86,4,

    Tepung Kasava BIMO tersebut meningkatkan viskositas menjadi 1130 BU,

    mengurangi aroma kasava secara signifikan, serta menghaluskan tekstur tepung.

    Tapi data Lembaga LITBANG juga mengatakan program ini memiliki banyak

    kendala yang dihadapi di lapangan dalam pengaplikasiannya, seperti belum dapat

    bersaingnya dengan produk tepung kasava fermentasi karena masalah permodalan,

    belum efisiennya produksi singkong petani, belum terdiseminasinya teknologi tepung

    fermentasi dan tekanan dari produsen tepung gandum.

  • 8

    C. Solusi Pemanfaatan Tepunng Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Daun Pegagan

    sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver

    Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memperkirakan

    permintaan tepung terigu dalam negeri pada 2012 naik 6 persen dibanding 2011 yang

    mencapai 4,7 juta ton. Menurut Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies,

    permintaan tepung terigu cenderung naik setiap tahun seiring dengan pertumbuhan

    penduduk. Hal Ini dikarenakan tepung terigu sudah menjadi bahan pangan pokok

    kedua setelah beras. Permintaan industri pengolah terigu juga terus meningkat, karena

    sekarang Indonesia sudah menjadi pemasok biskuit ke pasar Asia. Hal ini akan menjadi

    kesempatan emas bagi Indonesia apabila dapat memproduksi bahan tepung yang

    memiliki kualitas yang sama bahkan lebih untuk memperkecil persentase impor tepung

    yang dilakuakn oleh Indonesia.

    Perlu diketahui bahwa biji gandum bukan merupakan satu-satunya preferensi

    sumber bahan makanan unutk karnohidrat. Gandum telah masuk dan bnyak

    dimanfaatkan sejak lama, jauh sebelum masa kemerdekaan RI (Husodo, 2004). Tetapi

    keberadan gandum tidak berarti dapat menyingkirkan pera dan potensi tanaman pangan

    lokal. Indonesia masih memiliki pisang yang merupakan salah satu komoditi lokal yang

    dapat diproduksi mencapai 97.99% dari jumlah yang telah ditargetkan. Dari pisang

    terdapat bahan berpotensi tinggi yang sering hanya dijadikan pakan ternak, bahan yang

    dimaksud adalah kulit pisang (Macklin, 2009). Berikut merupakan kandungan gizi

    yang terkandung dalam tepung kulit pisang :

  • 9

    Tabel 1. Kandungan gizi kulit pisang per 100 gram bahan

    Unsur Satuan Jumlah

    Air (%) 68,90

    Karbohidrat (%) 18,50

    Lemak (%) 2,11

    Protein (%) 0,32

    Kalsium (mg/100g) 715

    Fosfor (mg/100g) 117

    Besi (mg/100g) 1,60

    Vitamin B (mg/100g) 0,12

    Vitamin C (mg/100g) 17,50

    Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya (1982)

    Kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat biskuit karena jika

    mengacu pada peraturan kepala BPOM Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011

    tentang pengawasan klaim dalam label dan iklan pangan olahan yang menyatakan

    bahwa sumber pangan dikatakan tinggi mineral salah satunya kalsium apabila

    mengandung tidak kurang dari 30% ALG (Acuan Label Gizi) per 100 gram, adapun

    ALG (Acuan Label Gizi) memiliki nilai 800 mg. Produk pangan memiliki nilai 800 mg

    berarti 30%nya adalah 240 mg sedangkan kandungan kalsium per 100 gram adalah 715

    mg sehingga sudah lebih dari 30% dan dapat dikatakan bahwa kulit pisang merupakan

    bahan tinggi kalsium. Selainitu kandungan zat gizi lain pada kulit pisang juga cukup

    baik. Pemanfaatan buah pisang yang besar untuk berbagai jenis makanan, akan

    menghasilkan limbah berupa kulit pisang. Bobot kulit pisang mencapai 40% dari

    buahnya. Sehingga dapat diperoleh tepung kulit pisang yang cukup banyak.

    Untuk mendukung potensi tersebut dilakukan fortifikasi ekstrak daun pegagan.

    Ekstrak dari daun ini berpotensi sebagai nutrisi bagi otak untuk meningkatkan

    kemampuan belajar dan daya ingat ( memory saver ). Suatu penelitian terhadap tikus

  • 10

    jantan galur wistar dewasa ( Rattus norvegicus L.) oleh Mariana Rahmasari dari Institut

    Teknologi Bogor 2006. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun

    pegagan dapat meningkatkan kadar hemoglobin, nilai hematokrit, serta kemampuan

    belajar dan mengingat tikus jantan dewasa yang berusia 16 minggu. Komponen ekstrak

    daun pegagan yang berkhasiat dalam peningkatan regenerasi memori antara lain,

    meningkatkan biosintesis neurotransmitter yang terlibat langsung pada proses belajar

    dan mengingat (asetikolin, noradrenalin, 5-HT atau 5 hidrotiptanin dan dopamine),

    meningkatkan modifikasi dendrit (Rao, 2005; Sari, 2000), mempercepat perbaikan

    akson (Soumyanath, 2005), serta mencegah kerusakan sel syaraf akibat respon stress

    oksidatif ( Saowalak, 2003; Kumar dan Gupta, 2003; Rao, 2005).

    Dengan memfortifikasikan ekstrak pegagan dalam tepung kulit pisang yang

    bergizi tinggi dalam bentuk cemilan biskuit akan menambah fungsional produk pangan

    Biskuit Memory Saver. Dan keunggulan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam

    menarik minat konsumen yang terdiri dari berbagai usia dan lapisan masyarakat.

    D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasi Biskuit

    Memory Saver

    Undang-Undang RI No.18 2012 menjelaskan bahwa Pangan merupakan

    kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian

    dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya

    manusia yang berkualitas. Selain itu juga dijelaskan bahwa negara berkewajiban

    mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang

    cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun

    daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan

    Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya,

    kelembagaan, dan budaya lokal. Mengacu pada undang-undang tersebut, peran

    pemerintah sangat berpengaruh pada kesuksesan implementasi pemanfaatan tepung

    kulit pisang fortifikasi ekstrak daun pegagan sebagai camilan memory saver. Adapun

  • 11

    pihak-pihak terkait yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan tersebut

    yaitu :

    1. Kerjasama dengan Lembaga dikti sebagai upaya pengakuan dan

    sebagai modal awal untuk dapat mewujudkan gagasan yang diajukan

    penulis

    2. Kerjasama dengan Lembaga penelitian untuk melakukan riset dan

    pengembangkan produk guna menghasilkan output yang berkualitas

    yaitu biskuit memory saver

    3. Kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk sosialisasi mengenai

    manfaat kulit pisang dan khasiat dari pegagan dan adanya respon positif

    dari masyarakat untuk mendukung gagasan pembuatan biscuit memory

    saver

    4. Kerjasama dengan Perusahaan, Industri dan UKM dll. Dalam upaya

    produksi, distribusi dari produk yang digagaskan serta mengurangi

    penggunaan tepung impor dan menggantinya dengan tepung yang

    terbuat dari kulit pisang

    5. Kerjasama dengan pemerintah sebagai badan yang mengawasi dan

    mengontrol jalannya distribusi produk dan juga sebagai badan yang

    memberikan sertifikasi untuk kualitas suatu produk

    E. Langkah Strategis yang Diperlukan dalam Implementasi Biskuit Memory saver

    Untuk dapat mengimplementasikan gagasan ini, dapat dilakukan beberapa

    langkah strategis. Salah satunya adalah dengan proposal ini, yaitu :

    1. Adanya riset berkelanjutan mengenai biscuit memory saver yang mampu

    meingkatkan daya ingat

    2. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan tepung kulit pisang seperti

    biscuit memory saver yang mampu menjadi tumpuan hidup hajat orang banyak

    seperti tertuang dalam UUD 1945

  • 12

    3. Komitmen antara pemerintah, departemen kesehatan dan indutri makanan

    untuk menjadikan Indonesia mampu mengolah camilan biscuit memory saver

    sebagai makanan sehat yang bermanfaat sebagai nutrisi otak

    KESIMPULAN

    A. Gagasan yang Diajukan

    Berdasarkan gagasan yang diurai diatas dapat disimpulkan bahwa, kulit pisang

    memiliki kandungan gizi yang baik dan pegagan memiliki kandungan asiaticosida,

    madekasosida, asam madekasat dan lain-lain. Kandungan tersebut dipercaya dapat

    meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada anak yang mengalami retardasi mental.

    Tanaman pegagan mampu meningkatkan biosintesis neurotransmitter, arborisasi

    dendrit dan myelinisasi akson. Selain itu Pegagan dapat mencegah kerusakan sel-sel

    saraf akibat stress oksidatif.

    B. Teknik Implementasi yang Dilakukan

    Teknik yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan

    penggunaan kulit pisang fortifikasi pegagan sebagai biscuit memory saver dapat

    dilakukan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal sebagai berikut :

    1. Melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi dan

    pengarahan mengenai manfaat kulit pisang yang memiliki kandungan gizi yang

    baik dan khasiat pegagan yang mampu meningkatkan kemampuan daya ingat.

    2. Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar didapatkan produk

    yang berkualitas sebelum didistribusikan pada masyarakat

    3. Pembuatan Biscuit memory saver oleh industri makanan atau UKM yang

    difasilitasi oleh pemerintah sehingga tercipta sumber pangan fungsional

    C. Prediksi Hasil

  • 13

    Keberhasilan gagasan biscuit memory saver ini ditentukan oleh seberapa besar

    masyarakat mengkonsumsi biscuit. Biscuit ini banyak dikonsumsi terutama oleh bayi.

    Tingkat keberhasilan produk ini dapat dilihat dari seberapa tanggap daya tangkap dari

    perkembangan bayi, seberapa banyak penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah dan

    dinas pertanian maupun dinas kesehatan pada masyarakat mengenai manfaat tumbuhan

    pegagan dan fungsi dari kulit pisang sehingga tidak terbuang sia-sia dan Indonesia juga

    telah menambah inovasi produk pangan fungsional

    Jika gagasan ini dilakukan secara benar dan konsisten diseluruh daerah yang ada

    di Indonesia, maka dapat menurunkan angka kepikunan pada usia lanjut dan dapat

    meningkatkan daya ingat pada balita dan anak-anak. Sehingga tercipta generasi

    penerus bangsa yang mampu bersaing dengan masyarakat internasional.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Asmawan, Attar dkk. Analisis Kebijakan Impor Tepung Gandum.Institut Pertanian

    Bogor.Bogor

    Hamidi, Baarid .L.2009. Efek Pemberian Ekstrak Ethanol Pegagan (Centella asiatica)

    Terhadap Kinerja Tikus (Rattus Novergicus) dalam Maze Radial Delapan

    Lengan Pasca Restraint Stres.Universitas Sebelas Maret Surakarta.Solo

    Mulyo, Riska .A. dkk.2014. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Donat Tinggi

    Kalsium Untuk Meminimalisir Kasus Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah

    Di Indonesia.Institut Pertanian Bogor.Bogor

    Rahmasari, Mariana.2006. Pengaruh Ekstrak Air Daun Pegagan (Centella asiantica

    L) Terhadap Kemampuan Belajar dan Mengingat, Kadar Hemoglobin dan

    Nilai Hematokrit pada Tikus jantan Galur Wistar (Rattus norvicus L.)

    Dewasa.Institut Teknologi Bandung.Bandung

    Rahmawati, Andira dkk.2011. Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum)

    dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari

    Minyak Jelantah. Institut Teknologi Bandung.Bandung

  • 15

    LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP PENGUSUL

    Ketua

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Badai Waramang

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan

    4. NIM 201410220311065

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Kuala Lumpur,15 Maret 1996

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 085749256874

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN

    Sumberrejo 02

    SMPN 01

    Candipuro

    SMAN 2

    Lumajang

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

  • 16

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/ Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis

    dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan

    Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver

    Malang, 18 November 2014

    Pengusul

    (Badai Waramang)

  • 17

    Anggota 1

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Pambudiono

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan

    4. NIM 201410220311063

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Tg.Selor, 12 April 1996

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 082159496959

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMK

    Nama Institusi SDN 001

    Tanjung Selor

    SMPN 1.

    Tanjung Selor

    SMAN 1

    Tanjung Selor

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/ Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    - - - -

  • 18

    D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis

    dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan

    Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver.

    Malang, 18 November 2014

    Pengusul

    (Pambudiono)

  • 19

    Anggota 2

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Nuryana Safitri

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan

    4. NIM 201410220311064

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 10 Januari 1996

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 082233861966

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Rejosari 2 SMPN 1

    Kauman

    SMAN 1

    Kauman

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/ Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    - - - -

  • 20

    D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis

    dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan

    Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver

    Malang, 18 November 2014

    Pengusul

    (Nuryana Safitri)

  • 21

    Lampiran 2. Susunan Organisai Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    No Nama /NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    Uraian

    Tugas

    1 Badai Waramang/

    201410220311065

    S1 Ilmu

    dan

    Teknologi

    Pangan

    Ilmu dan

    Teknologi

    Pangan

    4 hari Pencarian

    data,

    peninjauan

    ide dan

    masalah

    2 Pambudiono/

    201410220311063

    S1 Ilmu

    dan

    Teknologi

    Pangan

    Ilmu dan

    Teknologi

    Pangan

    4 hari Penyusunan

    latar

    belakang,

    tinjauan

    pustaka dan

    penilaian

    ide gagasan

    dari

    masalah

    3 Nuryana Safitri/

    201410220311064

    S1 Ilmu

    dan

    Teknologi

    Pangan

    Ilmu dan

    Teknologi

    Pangan

    1 minggu Penyusunan

    karya tulis

    dan

    mencari

    solusi

    masalah

  • 22

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    Jl. Raya Tlogomas No. 246 Kampus III Malang

    Telp. (0341) 464318-464319 Fax. (0341) 460782 Malang

    Website : www.umm.ac.id email : [email protected]

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/ PELAKSANA

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Badai Waramang

    NIM : 201410220311065

    Program Studi : Ilmu dan Teknologi Pangan

    Fakultas : Pertanian Peternakan

    Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul : Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan Sebagai Cemilan Biskuit Memory

    Saver yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka

    saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

    mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima kepada kas negara.

    Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

    benarnya.

    Malang, 2 Desember 2014

    Mengetahui, Yang Menyatakan,

    Pembantu Rektor III

    Bidang Kemahasiswaan

    ( ) (Badai Waramang)

  • 23

    NIP/NIK NIM 201410220311065