manfaat kulit pisang

Upload: dewi-nur-aisyah

Post on 13-Jul-2015

916 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Pisang bisa disebutkan sebagai buah kehidupan. Kandungan kalium yang cukup banyak terdapat dalam buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaatkan kepada manusia. Filosofi tersebutlah yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan. Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang. Pisang mempunyai banyak manfaat yaitu dari mulai mengatasi masalah kecanduan rokok sampai untuk masalah kecantikan seperti masker wajah, mengatasi rambut yang rusak dan menghaluskan tangan. Selain buahnya pisang jarang dimanfaatkan, seperti batang, bonggol, kulit dan jantungnya. Tetapi seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka banyak yang bisa dimanfaatkan dari limbah-limbah yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga akan meningkatkan kualitas dari limbah tersebut dan menambah nilai ekonomi dari limbah tersebut. Reuse Contoh penanganan limbah pisang dengan cara guna ulang (Reuse) ialah a. Kulit Pisang Ambon Bisa Digunakan Untuk Pengobatan. ` Pisang ambon sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Selain mengandung vitamin C, pisang ambon juga mengandung serat tinggi yang berfungsi melancarkan saluran pencernaaan, sehingga buang air besar pun jadi lancar. Ternyata, selain buahnya, kulit pisang ambon pun berguna untuk mengobati bercak-bercak hitam agak kasar ( misalnya bekas cacar) pada kulit. Caranya, gosokkan kulit pisang ambon bagian dalam pada kulit yang terdapat bekas cacar. Biarkan beberapa saat, setelah itu cuci dengan air hangat. Lakukan cara ini secara rutin dan penuh kesabaran. Hasilnya, kulit akan kembali mulus seperti sediakala Recycle Contoh penanganan limbah pisang dengan cara daur ulang (recycle) ialah a. Cuka Kulit Pisang Mula-mula kumpulkan kulit pisang sebanyak 100 kg dan lakukan proses produksi selama 4-5 minggu. Kebutuhan bahan-bahan lain mencakup: 20 kg gula pasir, 120 gr ammonium sulfit

(NH4)2S03, 0,5 kg ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dan 25 liter induk cuka (Acetobacter aceti). Cara rnembuatnya, kulit pisang dipotong-potong atau dicacah, lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter, bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg. Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu ditambah ammonium sulfit dan gula pasir. Langkah berikut, didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi berlangsung selama tiga minggu. Selanjutnya, hasil fermentasi larutan beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan dalam temperatur kamar. Biasanya pemasaran cuka pisang dikemas dalam plastik berukuran 40 ml, 60 ml, atau 80 ml. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang. b. Nata dari Kulit Pisang Potensi buah-buahan lokal Nusantara untuk dikembangkan sebagai bahan makanan sudah terbukti. Salah satu buah tersebut yakni pisang. Buah ini selain bisa dimakan saat segar juga bisa dibuat berbagai jenis makanan, seperti ceriping, dan sale. Sebuah penelitian terhadap buah pisang dilakukan tiga dosen Universitas Negeri Yogyakarta. Sekali lagi untuk menjadikan pisang sebagai produk olahan yang disukai masyarakat dengan tetap memiliki kandungan gizi. Yang menarik, penelitian yang dilakukan Das Salirawati MSi, Eddy Sulistyowati Apt MS, dan Retno Arianingrum MSi yang semuanya adalah dosen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah bukan dilakukan pada buahnya, tetapi pada kulitnya. Penelitian ini sukses menjadikan kulit pisang-yang selama ini lebih banyak dibuangmenjadi nata. Nata adalah serat yang berbentuk seperti gel yang dibuat dengan memanfaatkan kerja bakteri Acetobacter xylinum. Selama ini masyarakat telah mengenal produk nata de coco atau nata yang dibuat dari air kelapa. Nata dari kulit pisang sebenarnya sama dengan nata de coco, bedanya nata pisang dibuat dari bahan dasar kulit pisang, katanya, Rabu (8/3). Ide membuat nata dari kulit pisang, karena terinspirasi dari penelitian sebelumnya yang bisa membuat nata dari buah pisang. Kenapa kemudian memilih kulit pisang karena selama ini kulit pisang tidak termanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja. Padahal kulit pisang ini banyak ditemui di sekitar kita, antara lain di tempat-tempat orang jual gorengan, ucapnya.

Proses pembuatan nata kulit pisang yang pertama adalah mengerok kulit bagian dalam buah pisang. Hasil kerokan itu kemudian diblender dan dicampur air bersih dengan perbandingan 1 : 2, lalu disaring guna mendapatkan air perasan. Setelah itu ditambahkan asam cuka biasa dengan ukuran 4-5 persen dari volume air perasan. Jika menggunakan asam cuka absolut maka cukup 0,8 persen. Ditambahkan juga pupuk ZA sebanyak 0,8 persen dari larutan, dan gula pasir sebanyak 10 persen. Bahan-bahan tersebut dicampurkan untuk kemudian dipanaskan sampai mendidih. Asam cuka dan pupuk ZA berfungsi untuk media hidup bagi bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini membutuhkan nitrogen dari pupuk ZA dan keasaman dari cuka. Acetobacter xylinum inilah yang nanti akan membentuk nata, ujar Das. Setelah mendidih lalu dituangkan dalam cetakan-cetakan. Dengan ketinggian cairan adonan lebih kurang 2-3 cm di setiap cetakan. Setelah dingin, dimasukkan bakteri Acetobacter xylinum-yang bisa dibeli dalam bentuk cairan-sebanyak 10 persen dari campuran. Sebelum memasukkan bakteri, adonan harus benar-benar dingin, sebab kalau masih panas bakteri akan mati. Setelah itu, cetakan ditutup dengan kertas koran. Ini supaya udara tetap bisa masuk melalui pori-pori kertas. Setelah dua minggu, cetakan baru boleh dibuka. Adonan pun akan berubah menjadi berbentuk gel. Nata lalu diiris-iris, dicuci, dan diperas sampai kering. Untuk selanjutnya direbus lagi dengan air lebih kurang dua kali rebusan. Ini berfungsi untuk menghilangkan aroma asam cuka. Setelah selesai, nata bisa dicampur dengan sirop atau gula sesuai selera. Campuran rasa diperlukan karena nata berasa tawar. Nata dari kulit pisang pun siap disajikan untuk minuman, maupun makanan kecil lain. Diketahui dari 100 gram nata kulit pisang mengandung protein sebanyak 12 mg. Das Salirawati mengungkapkan, penelitian itu akan dilanjutkan untuk mencari ketebalan nata yang paling optimal. Dari percobaan awal, diketahui dari ketebalan cairan adonan dua cm diperoleh nata lebih kurang 1,5 cm. Masyarakat dipersilakan jika ingin mencoba membuat nata dari kulit pisang. Ini bisa untuk usaha alternatif skala kecil, tuturnya. (RWN) c. Roti dari Kulit Pisang Kulit pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Jika dibuang sembarangan, kulit pisang bisa membuat orang tergelincir. Namun, tiga mahasiswa Biologi ITS, tak pernah menganggap remeh kulit pisang. Karena setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap barang remeh. Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup, kata Sulfahri, salah satu dari 3 peneliti itu. Melihat kandungannya yang cukup tinggi, ia bersama dua rekan mencoba membuat penganan dari bahan kulit pisang itu. Semula, kami hanya memproduksi keripik kulit pisang, namun lama-kelamaan timbul ide untuk membuat tepung dari kulit pisang, katanya. Mahasiswa angkatan 2007 itu mengatakan tepung pisang itu akhirnya digunakan sebagai bahan baku kue bolu. Meski berkali-kali gagal, namun akhirnya mereka menemukan formula yang pas untuk membuat bolu dari kulit pisang.

Kalau dihitung lebih dari 50 kali, namun kami sekarang sudah puas dengan resep bolu yang kami miliki, katanya. Kulit pisang yang cocok dibuat tepung adalah jenis pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya. Karya Sulfahri dan dua rekannya itu merupakan salah satu karya inovatif yang terpilih dalam penyaringan untuk Biological Opus Fair yang digelar di Plaza dr Angka ITS Surabaya pada 17 dan 18 April 2008. Delapan produk inovatif yang dipamerkan adalah karya bertajuk Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca sapientum) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu (karya Sulfahri dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), dan Water Electric Light Trap (WEL-T) sebagai Pengganti Pestisida dalam Upaya Peningatan Produksi Pangan yang Ramah Lingkungan (karya Resti Afiandinie dari Jurusan Teknik Kimia ITS). Karya lain adalah Pendayagunaan Talok (Muntingia calabura Linn) sebagai Salah Satu Sumber Alternatif Baru dalam Dunia Pangan (Fitri Linda Sari dari Universitas Muhammadiyah Malang), kemudian Potensi Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.) sebagai Alternatif Bahan Pangan (Upaya Menggali Potensi Pangan Lokal) (Riana Dyah Suryaningrum dari Universitas Muhammadiyah Malang). Disamping itu terdapat karya lain, seperti Konversi Limbah Padat Menjadi Produk Ramah Lingkungan (Sulistiono Ningsih dari Jurusan Biologi di Universitas Jember), Pemanfaatan Mikroalga (Fitoplankton) sebagai Subtitusi Sumber Bahan Bakar Premium (Abdul Azis Jaziri dari Jurusan Perikanan di Universitas Brawijaya Malang), Diversifikasi Dioscorea Flour sebagai Sumber Alternatif Pangan (Zainal Arifin dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), kemudian Pemanfaatan buah dan daun cersen/talok sebagai keripik dan dodol (Ria Hayati dari Jurusan Biologi ITS Surabaya). Tak berbeda dengan Sulfahri, Zaenal Arifin juga mencoba membuat diversifikasi pangan dari bahan umbi uwi. Umbi yang bernama latin dioscorea alata itu ternyata dapat menjadi bahan pangan yang aman bagi penderita diabetes. Kadar gula uwi itu rendah, tapi karbohidratnya tinggi, kata mahasiswa jurusan Biologi ITS itu. Pengolahan uwi menjadi tepung itu pun tidak memerlukan proses yang rumit, bahkan cukup menggunakan metode tradisional.Saya buat dari dua macam uwi, uwi putih dan juga uwi ungu yang sama-sama berkadar gula rendah. Uwi diparut kasar, kemudian direndam dengan air kapur untuk memisahkan parutan dengan getahnya. Air getah uwi itu bisa untuk pestisida yang ramah lingkungan, ucapnya. Parutan yang sudah dikeringkan, katanya, dapat langsung diolah menjadi tepung. Tepung dari uwi ini dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam penganan, seperti kue dan mie. Rasa tepungnya sendiri tawar, jadi gampang divariasikan, katanya. Reduce a. Kulit Pisang Menyimpan Tegangan Listrik

Siapa yang menyangka kulit pisang bisa dijadikan pengganti batu batterai. Cara pembuatannya pertama kulit pisang dan jeruk di buat jus, apabila tidak ada alat jus atau blender maka cukup dihancurkan atau di aduk hingga halus kemudian dicampur dengan air secukupnya. Setelah itu di buat sel elektrokimia dengan mengambil gelas kimia lalu larutan jus tadi ditaruh didalam gelas tersebut. Kemudian dibuat elektroda-elektroda yang terbuat dari Cu dan Zn. Tembaga dan seng disambung dengan kabel kemudian dibantu dengan tutup dari gabus dibuat variasi biar kelihatan menarik. Satu sel adalah satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup. Kita ukur V dan I nya, V= Voltase, I= Amper setelah itu di aplikasikan atau dihubungkan kabel tersebut dengan benda percobaan. Aplikasi yang paling sederhana dan mudah diamati adalah kalkulator dan jam digital, begitu disambungkan ternyata kalkulator dan jam tersebut bisa hidup normal seperti dihubungkan pakai batu batterai Dibandingkan dengan membeli batu batere, dengan menggunakan limbah kulit pisang sebagai pengganti batu batere akan mengurangi limbah dari pisang selain itu akan meningkatkan nilai jual dari kulit pisang itu sendiri dan akan mengurangi penggunaan batu batere yang kurang ramahh lingkungan c. Kulit pisang untuk semir sepatu Bagian dalam dari kulit pisang mengandung potassium yang merupakan bahan penting yang terdapat dalam semir sepatu yang ada di pasaran. Setelah menggunakan kulit pisang untuk menyemir sepatu, bersihkan sisa kulit buah yang mengandung vitamin C, B komplek dan B6 itu dengan menggunakan lap berbahan halus. Kandungan minyak yang terdapat dalam pisang akan melembutkan serta mengawetkan kulit sepatu Dengan menggunakan kulit pisang kita dapat mengurangi pemakaian semir sepatu yang bahannya tidak alami yang lama kelamaan akan mengurangi kualitas dari sepatu itu dan selain itu dengan mengguanakan kulit pisang kita bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli semir sepatu. Dengan memanfaatkan limbah pisang sebagai bahan-bahan yang akan meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut maka kita juga akan mengefisienkan biaya dan energy. Contoh dari pengefisienan biaya adalah dengan menggunakan kulit pisang sebagai semir sepatu. Dengan menggunakan kulit pisang sebagai pemnggati dari semir sepatu kita bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli semir sepatu, dengan membeli pisang kita bisa mendapatkan dua keuntungan yaitu buah pisang yang mengandung banyak vitamin dan kulit pisang yang bisa dibuat semir sepatu. Sedangkan contoh untuk pengefisienan energy adalah dengan menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan, dengan menggunakan daun pisang kita bisa menghemat energy yang keluar dari plastic yang sering digunakan karena dengan menggunakan plastic sebagai pembungkus makanan akan mengakibatkan pemanasan global. Dengan memanfaatkan limbah pisang sebagai produk baru maka akan meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut. Dan akan meningkatkan nilai jual dari limbah yang tadinya tidak berguna jadi berguna.

Rina Rosdiana DAFTAR PUSTAKA http://bemteunnes.wordpress.com/2008/04/23/variabel/ http://www.coretan-adie.co.cc/2008/06/kulit-pisang-semir-sepatu.html http://ia26.wordpress.com/2008/01/19/teknology-tepat-guna/ http://www.indospiritual.com/artikel_khasiat-kulit-pisang-untuk-depresi-dan-kesehatanretina.html http://js.unikom.ac.id/rb/bab7.html http://kertas-nyeni.blogspot.com/search/label/Kertas%20Daur%20Ulang http://tumbuh.wordpress.com/2007/10/30/daun-pisang-klutuk/ http://unnes.ac.id/v6_alpha/1/artikel_280.pdf Pemanfaatan Limbah dari Tanaman Pisang January 29, 2009 by Boy Macklin Filed under: Agro TechnoPark, Ekologi Industri, Tek. Pengelolaan Limbah http://onlinebuku.com/2009/01/29/pemanfaatan-limbah-dari-tanaman-pisang/ .. Selasa, 05 Agustus 2008 KULIT PISANG JANGAN DIBUANG! Siapa yang tidak mengenal buah pisang? Pohonnya mungkin dapat ditemukan dengan mudah disekitar kita karena pisang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Semoga bermanfaat, pastinya buah pisang kaya akan kandungan vitamin, C, B Kompleks, B6 dan serotonin. Zat ini dari informasi yang penulis peroleh bersumber dari web http://www.kapanlagi.com/ berfungsi sebagai neurotransmitter yang memperlancar fungsi otak, olehkarenanya jika otak mengalami keletihan maka ada baiknya mengkonsumsi buah pisang. Pisang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa buah-buahan lain dan Pisang memiliki cadangan energi yang cepat jika dibutuhkan. Pisang pun berdasarkan cara mengkonsumsi dikelompokkan dalam dua golongan yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Sedangkan Plantain adalah

pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk dan uli.

Lalu apa hubungan antara buah Pisang dan Villa Domba? Atau tepatnya mungkin hubungan antara buah Pisang dengan Domba Garut dan aneka jenis tanaman pertanian dan perkebunan? Bahkan bisa jadi hubungan buah pisang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia? Buah pisang pun ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku atau campuran dalam pembuatan bio starter alami dan pupuk organik cair bersama buah-buahan lainnya seperti papaya, air kelapa, mangga dan sebagainya seperti yang coba penulis lakukan di Villa Domba. Pengetahuan yang diperoleh secara gratis oleh penulis dari internet ini menjadikan penulis mencoba untuk mengetahui jauh lebih dalam terkait kandungan dalam buah Pisang sehingga bermanfaat sebagai pupuk organik.

Sebuah informasi yang semoga bermanfaat diperoleh penulis dari web http://www.jawaban.com/: Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Dalam "Medicinal Uses of Bananas" menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia, menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai krim anti nyamuk, membantu sistem syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres, mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil, menetralkan keasaman lambung dan sebagainya. Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat murah. Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam melawan penyakit campak / cacar air, penyakit kuning, polio dan dipteri. Luar Biasa ! ! !

Pisang termasuk tanaman serba guna karena semua bagian tanamannya, mulai dari bonggol (umbi batang pisang), batang, bunga, buah, sampai kulit buahnya dapat dimanfaatkan. Bonggol pisang dimanfaatkan untuk diambil patinya. Pati ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang juga dapat dikeringkan untuk dibuat abu. Air abunya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat sabun atau pupuk kalium.( http://anekaplanta.wordpress.com/) Semakin menarik untuk mengetahui tentang manfaat pohon pisang! Tidak hanya buahnya, bahkan bonggolnya dapat dikeringkan untuk dibuat abu! Air abunya sebagai bahan campuran untuk membuat pupuk Kalium! Lebih menarik lagi setelah diperoleh informasi dari web http://wuryan.wordpress.com/: Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian pupuk kalium dan persentase air tersedia terhadap tanaman melati. Penelitian tentang pupuk K dan air tersedia dengan tujuan untuk mengetahui teknik pemberian pupuk kalium dan cekaman air atau kombinasinya terhadap pertumbuhan dan produksi melati.

Terus menelusuri tentang aneka manfaat produksi pohon pisang, http://lita.inirumahku.com/, Pisang mengandung 200 kalori (10% kebutuhan sehari/Daily Value-DV), yg 93%-nya berasal dari karbohidrat berupa glukosa, fruktosa & sukrosa, sedikit sekali dari lemak & protein. Kandungan vitaminnya adalah B6 (41% DV), C (33% DV), folat (11% DV- 'brain food' > sebenernya semua makanan ya berkait dg otak yah?), riboflavin (10% DV), asam pantotenat (8% DV), niasin (7% DV), vitamin A (3% DV berupa alfa & betakaroten) dan vitamin E & K (masing2 1% DV). Selain itu, di dalam pisang juga ada kalium (23% DV), mangan (30% DV), magnesium (15% DV), tembaga (9% DV), fosfor, selenium, besi & kalsium, plus serat 23%. Batang pohon& kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk potasium dengan kadar K2O 46-57% basis kering! Pupuk Potasium? http://hamidahmamur.wordpress.com/, potasium membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula, membantu pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Pohon pisang baru dipakai sebagai sumber hijauan pengganti rumput bagi ternak. Perlu digali potensi lain misalnya sebagai sumber energi atau mineral atau sebagai bahan pelindung protein pakan. Kulit pisang jangan dibuang ! ! !

KLIK Video Youtube:

http://www.youtube.com/watch?v=RcOla0g5n5Y Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Villa Domba: , Pisang mengandung 200 kalori (10% kebutuhan sehari/Daily Value-DV), yg 93%-nya berasal dari karbohidrat berupa glukosa, fruktosa & sukrosa, sedikit sekali dari lemak & protein. Kandungan vitaminnya adalah B6 (41% DV), C (33% DV), folat (11% DV- 'brain food' > sebenernya semua makanan ya berkait dg otak yah?), riboflavin (10% DV), asam pantotenat (8% DV), niasin (7% DV), vitamin A (3% DV berupa alfa & betakaroten) dan vitamin E & K (masing2 1% DV). Selain itu, di dalam pisang juga ada kalium (23% DV), mangan (30% DV), magnesium (15% DV), tembaga (9% DV), fosfor, selenium, besi & kalsium, plus serat 23%. Batang pohon& kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk potasium dengan kadar K2O 46-57% basis kering! Bonggol pisang dimanfaatkan untuk diambil patinya. Pati ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang juga dapat dikeringkan untuk dibuat abu. Air abunya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat sabun atau pupuk kalium.

Keripik Kulit Pisang? Sumber.http://radio.spin.net.id/?p=680: KULIT pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Jika dibuang sembarangan, kulit pisang bisa membuat orang tergelincir. Namun, tiga mahasiswa Biologi ITS, tak pernah menganggap remeh kulit pisang. Karena setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap barang remeh. Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup, kata Sulfahri, salah satu dari 3 peneliti itu. Melihat kandungannya yang cukup tinggi, ia bersama dua rekan mencoba membuat penganan dari bahan kulit pisang itu. Semula, kami hanya memproduksi keripik kulit pisang, namun lama-kelamaan timbul ide untuk membuat tepung dari kulit pisang, katanya. Mahasiswa angkatan 2007 itu mengatakan tepung pisang itu akhirnya digunakan sebagai bahan baku kue bolu. Meski berkali-kali gagal, namun akhirnya mereka menemukan formula yang pas untuk membuat bolu dari kulit pisang. Kalau dihitung lebih dari 50 kali, namun kami sekarang sudah puas dengan resep bolu yang kami miliki, katanya. Kulit pisang yang cocok dibuat tepung adalah jenis pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya. Karya Sulfahri dan dua rekannya itu merupakan salah satu karya inovatif yang terpilih dalam penyaringan untuk Biological Opus Fair yang digelar di Plaza dr Angka ITS Surabaya pada 17 dan 18 April 2008. Delapan produk inovatif yang dipamerkan adalah karya bertajuk Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca sapientum) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu (karya Sulfahri dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), dan Water Electric Light Trap (WEL-T) sebagai Pengganti Pestisida dalam Upaya Peningatan Produksi Pangan yang Ramah Lingkungan (karya Resti Afiandinie dari Jurusan Teknik Kimia ITS). Karya lain adalah Pendayagunaan Talok (Muntingia calabura Linn) sebagai Salah Satu Sumber Alternatif Baru dalam Dunia Pangan (Fitri Linda Sari dari Universitas Muhammadiyah Malang), kemudian Potensi Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.) sebagai Alternatif Bahan Pangan (Upaya Menggali Potensi Pangan Lokal) (Riana Dyah Suryaningrum dari Universitas Muhammadiyah Malang).

Disamping itu terdapat karya lain, seperti Konversi Limbah Padat Menjadi Produk Ramah Lingkungan (Sulistiono Ningsih dari Jurusan Biologi di Universitas Jember), Pemanfaatan Mikroalga (Fitoplankton) sebagai Subtitusi Sumber Bahan Bakar Premium (Abdul Azis Jaziri dari Jurusan Perikanan di Universitas Brawijaya Malang), Diversifikasi Dioscorea Flour sebagai Sumber Alternatif Pangan (Zainal Arifin dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), kemudian Pemanfaatan buah dan daun cersen/talok sebagai keripik dan dodol (Ria Hayati dari Jurusan Biologi ITS Surabaya). Tak berbeda dengan Sulfahri, Zaenal Arifin juga mencoba membuat diversifikasi pangan dari bahan umbi uwi. Umbi yang bernama latin dioscorea alata itu ternyata dapat menjadi bahan pangan yang aman bagi penderita diabetes. Kadar gula uwi itu rendah, tapi karbohidratnya tinggi, kata mahasiswa jurusan Biologi ITS itu. Pengolahan uwi menjadi tepung itu pun tidak memerlukan proses yang rumit, bahkan cukup menggunakan metode tradisional.Saya buat dari dua macam uwi, uwi putih dan juga uwi ungu yang sama-sama berkadar gula rendah. Uwi diparut kasar, kemudian direndam dengan air kapur untuk memisahkan parutan dengan getahnya. Air getah uwi itu bisa untuk pestisida yang ramah lingkungan, ucapnya. Parutan yang sudah dikeringkan, katanya, dapat langsung diolah menjadi tepung. Tepung dari uwi ini dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam penganan, seperti kue dan mie. Rasa tepungnya sendiri tawar, jadi gampang divariasikan, katanya. (kompas.com) Diposkan oleh Agus Ramada di 07:56 . . JUDUL PROGRAM Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel B. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandung minyak bumi yang melimpahdi dalamnya, dimana minyak bumi ini biasa diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM). Adapun jenis BBM yang sering digunakan di Indonesia seperti, Minyak Tanah, Pertamax, Pertamax plus,Premium, Solar, minyak diesel, minyak bakar dan Pertamina DEX. Minyak bumi tersebut bersifat terbatas dan membutuhkan waktu berjuta-juta tahun agar terbentuk lagi. Akan tetapi, produksi dan pasokan global terhadap minyak bumi terus meningkat setiap tahunnya. Olehkarena terjadi kelangkaan akibat eksplorasi terhadap bahan bakar fosil tersebut secara terusmenerus, yang memberikan dampak pada harganya yang terus membumbung tinggi, makadiperlukan suatu tindakan untuk memperoleh suatu alternatif dari minyak bumi tersebut.Begitu banyak limbah yang diproduksi setiap harinya yang dapat kita manfaatkan sebagaisumber energi alternatif. Contohnya saja seperti limbah kulit pisang. Siapa sangka kulit pisangdapat sangat berguna dalam pembuatan biodiesel? Anggapan yang beredar selama ini dalammasyarakat kita adalah bahwa kulit pisang merupakan sampah, meski ada sebagian masyarakatyang mengolah kulit pisang ini sebagai salah satu bahan pangan.Biodiesel yang berasal dari kulit pisang ini akan memiliki sedikit perbedaan sifat dengandiesel, dimana biodiesel memiliki emisi polusi yang lebih rendah dibandingkan dengan dieselkarena biodiesel merupakan biomassa terbarukan yang berasal dari minyak nabati. Dengan katalain, biodiesel bersifat biodegradable, mudah terurai dan tidak menyebabkan pencemaranlingkungan. Selain itu,biodiesel juga memiliki angka setana yang lebih tinggi daripada diesel,tidak aromatik, dan tidak mengandung belerang. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa biodiesellebih baik

digunakan daripada diesel karena tidak memberikan dampak negatif saat pemakaiandan setelah pemakaian.Mengingat Indonesia sudah menjadi pengimpor netto minyak bumi sejak 2004 silam,maka diharapkan biodiesel dapat mengurangi impor minyak bumi dari Negara lain atau bahkandapat berhenti melakukan impor netto minyak bumi, dimana hal tersebut tentu akan banyak memberi keuntungan bagi masyarakat Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung