batu baterai dari kulit pisang

19
BATU BATERAI RAMAH LINGKUNGAN DARI KULIT PISANG (Makalah Mini Project Energi Terbarukan) Oleh: Tulus Hendrian A 1114071051 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Upload: dian-dharmawan

Post on 12-Apr-2016

176 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

bat batrai dari kulit pisang

TRANSCRIPT

BATU BATERAI RAMAH LINGKUNGAN DARI

KULIT PISANG

(Makalah Mini Project Energi Terbarukan)

Oleh:

Tulus Hendrian A

1114071051

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013

PRAKATA

Energi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari,

seperti memasak, berkendara, menonton televisi, dan kegiatan lainnya. Semua hal

dalam kehidupan kita membutuhkan energi. Akan tetapi energi semakin sulit

didapat seperti minyak tanah dan LPG, selain itu harganya yang mahal jika tidak

disubsidi dan juga menyebabkan emisi karbon.

Salah satu bentuk konversi energi adalah energi listrik. Energi listrik dapat

dihasilkan secara kimia maupun secara mekanik. Secara kimia dapat dihasilkan

melalui zat-zat yang dapat menghasilkan listrik dan secara mekanik dapat

menggunakan energi turbin yang digerakan mesin, air, angin, dan lain-lain.

Pisang merupakan buah yang banyak ditanam dan dikonsumsi di Indonesia,

sementara itu kulitnya hanya dibuang sehingga tidak menghasilkan nilai ekonomi.

Perlu dilakukan penelitian agar kulit pisang dapat berguna dan memiliki nilai

ekonomis. Seperti yang dilakukan siswa SMK Negeri 1 Cerme dengan membuat

baterai dari kulit pisang.

Tiada gading yang tak retak, termasuk dalam penulisan makalah ini. Sebab itu

kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya.

Bandar Lampung, 19 Januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

PRAKATA...............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

I. PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................5

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6

III. PEMBAHASAN................................................................................................8

3.1 Desain Alat.....................................................................................................8

3.2 Analisis Teknis...............................................................................................9

3.2.1 Alat dan Bahan........................................................................................9

3.1.2 Metodologi..............................................................................................9

3.2.3 Analisis Fungsional...............................................................................10

3.3 Analisis Fungsional......................................................................................10

3.4 Hasil Uji Coba..............................................................................................11

IV. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................12

4.1 Kesimpulan..................................................................................................12

4.2 Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu energi yang sangat populer digunakan didunai saat ini adalah energi

listrik. Energi listrik yang dihasilkan pada saat ini di Indonesia sebagian besar

berasal dari batu bara, sisanya merupakan energi-energi lain seperti energi air,

angin, dan minyak bumi.

Energi konvensional seperti energi fosil dan batubara merupakan energi yang

tidak dapat diperbaharui. Semakin lama energi konvensional semakin berkurang

dan harganya yang menanjak sedangkan kebutuhan energi semakin hari semakin

meningkat. Oleh karena itu perlu adanya alternatif energi baru yang dapat

diperbaharui dan ramah lingkungan.

Kulit pisang mengandung natrium, kalium, dan magnesium. Kandungan ini dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari mini project ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat batu baterai yang ramah lingkungan dengan

memanfaatkan limbah kutlit pisang.

2. Apakah tegangan yang dihasilkan dari kulit pisang dapat digunakan untuk

menyalakan peralatan yang menggunakan batu baterai.

3. Berapa lama ketahanan batu baterai untuk menghidupkan peralatan dengan

variabel tetap berupa kuat arus dan voltase alat listrik yang diuji.

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan mini project ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat membuat mini project berupa batu baterai dari kulit pisang.

2. Mampu menguji baterai yang telah dibuat dengan peralatan elektronik rumah

tangga yang menggunakan batu baterai.

3. Dapat menjelaskan proses pembuatan dari awal sampai dengan pengujian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun

besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M.

balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan

sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun

menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna

kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah,

hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan

merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium (Anonim,

2013).

Langkah-langkah pembuatan:

1. Siapkan baterai bekas yang sudah tidak terpakai. Baterai ini dapat dapat kita

peroleh dari limbah baterai yang banyak banyak dibuang di sekitar lingkungan

masyarakat.

2. Siapkan kulit pisang yang sudah disediakan sebelumnya.

3. Pertama potong kulit pisang tersebut menjadi kecil-kecil.

4. Buka tutup baterai yang ada diatas dengan gunting secara hati-hati agar

tempatnya tidak rusak.

5. Bersihkan serbuk karbon yang ada di dalam baterai dengan hati-hati agar

batang karbon tersebut tidak rusak/patah.

6. Isikan kulit pisang yang telah dipotong kecil-kecil tadi ke dalam baterai dengan

manggunakan lidi dan sisahkan sedikit karbon sebagai kutub positif.

7. Tutup baterai dengan tutup baterai yang telah kita buka tadi (Nana, 2013).

Kulit durian dan kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

Kandungan natrium, kalium, dan magnesium kulit buah bisa digunakan sebagai

sumber energi pada baterai bekas yang sudah dibuang isinya.

Memanfaatkan kulit pisang dan kulit durian sebagai sumber energi listrik sangat

mudah. Alat yang perlu disiapkan hanya tang, obeng, pisau, multimeter atau AVO

(ampere, volt, ohm) meter, lampu LED, kabel, dan blender. Media yang disiapkan

adalah kulit bagian dalam durian atau kulit pisang

Tegangan harus minimal 1,3 volt untuk bisa dimanfaatkan. Baterai bisa pula diuji

untuk menghidupkan radio, jam dinding, atau lampu senter (Sucipto K, 2012).

III. PEMBAHASAN

3.1 Desain Alat

Batu baterai dari kulit pisang dibuat dengan memanfaatkan batu baterai bekas

yang sudah tidak terpakai lagi. Batu baterai tersebut pada bagian serbuk

karbonnya digantikan dengan kulit pisang yang sudah dipotong kecil-kecil lalu di

blender. Kulit pisang ini yang selanjutnya menggantikan fungsi dari serbuk

karbon untuk menghasilkan listrik dengan kandungan natrium, kalium, dan

magnesium yang terdapat didalam kulit pisang tersebut.

Gambar 3.1 Batu Baterai Bekas dan Kulit Pisang

Desain batu baterai sangat sederhana, karena memanfaatkan batu baterai yang

sudah tidak terpakai. Batu baterai tidak ditentukan merek atau ukurannya tetapi

yang memiliki batang karbon dan tidak menggunakan sirkuit elektronik.

Gambar 3.2 Desain Baterai dari Kulit Pisang

3.2 Analisis Teknis

3.2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tang, kawat, voltmeter,

jam dinding, stopwatch, sarung tangan, blender, selotip, dan pisau.

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah batu baterai bekas

dan kulit pisang yang sudah matang.

3.1.2 Metodologi

Cara pembuatan batu baterai dari kulit pisang adalah sebagai berikut:

1. Kulit pisang diiris tipis-tipis lalu diblender sampai halus.

2. Batu baterai dibuka pada bagian sumbu positifnya lalu dikeluarkan

serbuk karbonya dengan hati-hati agar tidak merusak batang karbon.

3. Kulit pisang yang sudah halus lalu dimasukan kedalam baterai tadi

menggantikan serbuk karbon.

3. Baterai ditutup kembali lalu diberi selotip agar aman.

4. Batu baterai lalu di uji dengan voltmeter dan jam dinding.

3.2.3 Analisis Teknis

Kulit pisang dapat digunakan untuk mengganti serbuk karbon dalam batu

baterai, hal ini karena kulit pisang mengandung natrium, kalium, dan

magnesium. Kandungan ini dapat digunakan sebagai pengganti serbuk

karbon pada batu baterai untuk menghasilkan energi listrik.

3.3 Analisis Fungsional

Batu baterai dari kulit pisang dapat digunakan untuk mengganti baterai alat-alat

elektronik seperti jam, senter, dan remot televisi. Untuk penggunaan alat

elektronik dengan voltase yang tinggi seperti dinamo listrik, baterai ini belum

mampu karna hanya memiliki tegangan yang kecil. Untuk ketahanan, secara teori

baterai dari kulit pisang memiliki umur yang pendek karena terbuat dari bahan

organik tanpa campuran bahan-bahan lain.

Untuk dapat menghidupkan perangkat elktronik, batu baterai harus memiliki

tegangan minimal 1,3 V. Tegangan dalam baterai kulit pisang dapat lebih tinggi

atau lebih rendah tergantung kandungan didalam kulit pisang dan tingkat

kematangan, serta kadar airnya.

Gambar 3.3 Kandungan dalam Kulit Pisang

3.4 Hasil Uji Coba

Dari uji coba yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tegangan (V) Uji jam dindingBaterai 1 1,4 MenyalaBaterai 2 1,5 MenyalaBaterai 3 0 Tidak menyala

Pada batu baterai pertama dan kedua, jam dapat menyala karena memiliki

tegangan yang cukup untuk menggerakkan jam. Baterai diukur menggunakan

voltmeter dengan ketelitian 0,1 V. Tegangan yang terjadi tidak selalu setabil,

setelah digunakan akan turun, tapi setelah didiamkan beberapa saat akan naik lagi.

Untuk lama waktu baterai dapat digunakan belum dapat diketahui karena

keterbatasan waktu pengujian.

Untuk baterai 3, tidak terdapat tegangan yang terlihat, hal ini dapat disimpulkan

bahwa batu baterai rusak ketika proses pengerjaan karena batang karbon patah.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari uji coba yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Batu baterai dapat dibuat dari kulit pisang dengan peralatan yang sederhana dan

dapat dilakukan dengan mudah.

2. Batu baterai dari kulit pisang memiliki tegangan yang cukup untuk

menghidupkan jam dinding dan remot televisi.

3. Dalam pembuatan harus hati-hati, karena jika batang karbon patah maka batu

baterai tidak akan dapat digunakan.

4. Tegangan dalam batu baterai dari kulit pisang tidak setabil, setelah digunakan

beberapa lama maka akan menurun dan harus menunggu lagi sebelum tegangan

naik dan dapat digunakan lagi.

4.2 Saran

Saran yang perlu untuk baterai dari kulit pisang kedepannya adalah:

1. Perlu dilakukan penelitian lagi agar batu baterai dari kulit pisang memiliki

tegangan yang stabil dan tahan dari pembusukan.

2. Perlu dicari solusi agar tegangannya dapat tinggi sehingga dapat menghidupkan

peralatan dengan tegangan tinggi seperti dinamo listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pisang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang. (Diakses pada tanggal

19 Januari 2014 pada pukul 01.54 WIB).

Nana, Maydia. 2013. Prosedur Pembuatan Baterai dari Kulit Pisang.

http://maydianana.blogspot.com/2013/05/prosedur-pembuatan-baterai-dari-

kulit.html. (Diakses pada tanggal 19 Januari 2014 pada pukul 03.30 WIB).

Sucipto K, Adi. 2012. Kulit Buah Jadi Sumber Listrik.

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/17/15501327/Kulit.Buah.Jadi.Sumber.L

istrik. (Diakses pada tanggal 19 Januari 2014 pada pukul 03.21 WIB).