pemanfaatan kulit pisang

46
1 pembuata LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum) dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari Minyak Jelantah BIDANG KEGIATAN: PKM-P Diusulkan Oleh: Andira Rahmawati 10608023 angkatan 2008 Dwiyantari Widyaningrum 10608012 angkatan 2008 Resti Kinanti Rudjito 10608006 angkatan 2008 Falma Kemalasari 10608038 angkatan 2008 Indra Rudiansyah 10409012 angkatan 2009 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG

Upload: svitri94

Post on 26-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan kulit pisang

1pembuata

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum) dalam

Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer

Gliserin dari Minyak Jelantah

BIDANG KEGIATAN:

PKM-P

Diusulkan Oleh:

Andira Rahmawati 10608023 angkatan 2008

Dwiyantari Widyaningrum 10608012 angkatan 2008

Resti Kinanti Rudjito 10608006 angkatan 2008

Falma Kemalasari 10608038 angkatan 2008

Indra Rudiansyah 10409012 angkatan 2009

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

Page 2: Pemanfaatan kulit pisang

2

2011

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kulit Pisang (Musa sapientum) dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari Minyak Jelantah

2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Bidang Ilmu : MIPA4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Andira Rahmawati b. NIM :10608023c. Jurusan : Biologid. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Bandunge. Alamat Rumah dan No.Tel/ HP : Jl. Tamansari No:63A. Bandung.

No HP: 08562222818f. Alamat email : And_ c h i a _07 @ y a hoo. c o. i d

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Rizkita Rachmi Esyantib. NIP : 131572244c. Alamat email : r i z k it a @s it h. i t b. ac . i d d. Alamat Rumah : Jl Gambir Saketi No.28. Bandunge. No Tel/HP : 08164219437

Bandung, 1 Juni 2011

Menyetujui,Ketua Program Studi Biologi ITB Ketua, Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Dr. Devi N. Choesin Andira RahmawatiNIP.196104061988062001 NIM.10608023

Kepala Lembaga Kemahasiswaan Dosen Pendamping, Institut Teknologi Bandung,

Page 3: Pemanfaatan kulit pisang

3

Brian Yuliarto, Ph.D Dr. Rizkita Rachmi EsyantiNIP. 197507272006041005 NIP. 131572244

Page 4: Pemanfaatan kulit pisang

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, proposal penelitian ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan keikutsertaan PKM-P yang diadakan oleh DP2M. Penulis berharap agar proposal ini dapat menjadi pintu gerbang untuk kelangsungan penelitian penulis.

Dalam penulisan proposal ini, tentunya masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, dalam rangka melenngkapi kesempurnaan dari penulisan proposal ini diharapkan adanya saran dan kritik yang dapat diberikan bersifat mambangun.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat dan pemikiran dalam penulisan proposal ini, terutama kepada:

1. Prof. Akhmaloka selaku Rektor Institut Teknologi Bandung2. Brian Yuliarto, Ph.D selaku Kepala Lembaga Kemahasiswaan Institut

Teknologi Bandung3. Intan Ahmad, Ph.D selaku Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - ITB4. Dr. Devi N. Choesin selaku ketua Program Studi Biologi5. Dr. Rizkita Rachmi Esyanti selaku dosen pembimbing dalam penelitian

penulis6. Orang tua, saudara-saudara, seluruh teman dan rekan kami yang selalu

memberikan dorongan dan masukan serta bantuan baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya.

Bandung, Oktober 2010

Penulis

Page 5: Pemanfaatan kulit pisang

5

Page 6: Pemanfaatan kulit pisang

6

DAFTAR ISI

Lembar Judul……………………………………………………………………….i

Lembar Pengesahan………………………………………………………………. ii

Kata Pengantar……………………………………………………………........... iii

Daftar Isi………………………………………………………………………… iv

Daftar Tabel……………………………………………………………………… vi

Daftar Gambar…………………………………………………………………….vii

BAB 1 PENDAHULUAN...…………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………... 1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………… 2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………. 3

1.4 Luaran yang Diharapkan…………………………………………………. 3

1.5 Kegunaan………………………………………………………………….3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 4

2.1 Plastik Biodegradable …………………………………………………… 4

2.2 Pisang Raja………………………………………………………………. 5

2.3 Gliserin…………………………………………………………………… 6

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………. 9

3.1 Variabel Peneletian……………………………………………………… 9

3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………... 9

3.3 Cara Kerja…………………………………………………………………10

3.3.1 Pembuatan gliserol dari minyak jelantah…………………………..10

3.3.2 Pembuatan tepung kulit pisang…………………………………….11

Page 7: Pemanfaatan kulit pisang

7

3.3.3 Pembuatan plastik biodegradable ………………………………….11

3.3.1 Uji mekanik dan uji degradasi plastik………………………………12

JADWAL KEGIATAN PROGRAM………………………………………………15

RANCANGAN BIAYA……………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....18

LAMPIRAN………………………………………………………………………..19

Page 8: Pemanfaatan kulit pisang

8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Kulit Pisang Musa sapientum…………………………… 6

Tabel 2 Daftar AlatBahan………………………………………………………….

dan9

Tabel 3. Jadwal KegiatanProgram…………………………………………………….. 15

Tabel 4. Daftar RancanganBiaya……………………………………………………….. 16

Page 9: Pemanfaatan kulit pisang

9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Reaksi

Transesterifikasi…………………………………………………….. 7

Gambar 2 Reaksi

Saponifikasi………………………………………………………….. 7

Gambar 3 Reaksi Fat

Splitting………………………………………………………………… 8

Gambar 4 Skema Kerja

Penelitian………………………………………………………. 14

Page 10: Pemanfaatan kulit pisang

1010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah adalah salah satu permasalahan yang paling memprihatinkan di

Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, produksi

limbah juga semakin meningkat pesat, termasuk limbah plastik. Penggunaan

plastik dalam kehidupan sehari – hari sudah sangat umum sehingga limbah plastik

yang ada di Indonesia pun jumlahnya sudah sangat banyak, bahkan diperkirakan

limbah plastik di Indonesia telah mencapai ribuan ton. Sampah plastik termasuk

sampah non-organik yang butuh waktu sangat lama untuk dapat terdegradasi

dengan sempurna. Plastik baru dapat terdegradasi dalam waktu 450 hingga 600

tahun (Katz,1995). Limbah plastik ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan

lingkungan seperti tersumbatnya jalan air dalam tanah, menyebabkan racun bagi

berbagai organisme, dan memerlukan lahan yang sangat besar untuk

penampungan sampah – sampah tersebut.

Di sisi lain, plastik yang selama ini banyak digunakan berasal dari

pengolahan sumber energi fosil. Pembuatan plastik sintetis yang berasal dari

energi fosil bahkan telah mencapai 140 juta ton/tahun di seluruh dunia.

Banyaknya pemakaian tersebut kini dihadapkan pada ketersediaan bahan bakar

fosil yang semakin menipis. Industri plastik dituntut untuk lebih meminimalisasi

penggunaan bahan bakar fosil dan lebih menekan laju produksinya. Berbagai hal

di atas menuntut suatu solusi dalam menghasilkan plastik yang mudah diuraikan

sempurna dalam waktu singkat serta berasal dari bahan lain selain sumber energi

fosil. Plastik biodegradable, sebagai plastik yang berasal dari bahan yang ramah

lingkungan dapat dijadikan salah satu solusinya.

Plastik biodegradable memiliki beberapa keunggulan dibandingkan plastik

sintetis. Selain sifatnya yang mudah terurai, proses pembuatan plastik

biodegradable juga menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dibandingkan proses

pembuatan plastik biasa (Kusumastuti et.al, 2010) dan lebih aman digunakan

Page 11: Pemanfaatan kulit pisang

1111

sebagai kemasan makanan. Plastik biodegradable dapat dibuat dari berbagai

macam bahan alami seperti limbah kulit buah-buahan dan limbah chitosan. Selain

itu, pembuatan plastik biodegradable relatif mudah sehingga dapat diterapkan

oleh masyarakat.

Proses pembuatan biodegrable plastik menggunakan plasticizer sintetis.

Plasticizer adalah senyawa yang memungkinkan plastik yang dihasilkan tidak

kaku dan rapuh. Sebagian besar platicizer sintetis yang digunakan berasal dari

golongan ftalat. Berdasarkan penelitian, ester turunan asam ftalat ini dapat

membahayakan kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian (Arban, 2007).

Dalam penelitian ini, penulis mencoba menghasilkan plasticizer yang lebih aman,

yaitu gliserin yang dihasilkan sebagai hasil samping reaksi transesterifikasi

alkohol dengan minyak jelantah. Proses pembuatan plasticizer yang berasal dari

minyak jelantah juga diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan

limbah minyak jelantah, terutama sebagai hasil aktivitas rumah tangga.

Selain plasticizer, bahan utama dalam komposisi plastik biodegradable

adalah pati. Pada kulit pisang, komposisi pati diperkirakan mencapai 59% dan

dapat diperoleh secara maksimal dengan pembentukan tepung kulit pisang

(Anhawange, et.al, 2009). Kulit pisang juga merupakan limbah yang umum

ditemukan sebagai sisa produksi industri keripik pisang dan pedagang pisang

goreng.

Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian yang memanfaatkan

berbagai jenis limbah tersebut dalam proses pembuatan plastik biodegradable

dengan mengangkat judul “Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum)

dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari Minyak

Jelantah”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kulit pisang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan plastik

biodegradable?

Page 12: Pemanfaatan kulit pisang

1212

2. Apakah gliserin yang diperoleh sebagai hasil samping proses

transesterifikasi dapat digunakan sebagai plasticizer dalam pembuatan

plastik biodegradable?

3. Bagaimana komposisi pati dan gliserin yang tepat untuk menghasilkan

plastik biodegradable dengan mutu yang paling baik?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengevaluasi potensi kulit pisang sebagai sumber pati dalam proses

pembuatan plastik biodegradable

2. Mengevaluasi kapabilitas gliserin hasil transesterifikasi minyak jelantah

sebagai zat plasticizer dalam proses pembuatan plastik biodegradable

3. Menentukan komposisi terbaik pati dan gliserin untuk menghasilkan

plastik biodegradable dengan mutu terbaik

1.4 Luaran yang Diharapkan

Penulis berharap dari hasil penelitian ini, proses pembuatan plastik

biodegradable yang berasal dari kulit pisang dan gliserin dari minyak jelantah

dengan komposisi yang tepat dapat diketahui dan diterapkan secara luas

sehingga dapat mengurangi jumlah limbah di Indonesia.

1.5 Kegunaan

1. Bagi pengusaha yang menggunakan pisang sebagai bahan bakunya, kulit

pisang dapat dijadikan bahan pembuatan bungkus plastik hasil produksi

tersebut sehingga dapat mengurangi biaya produksi

2. Bagi pemerintah dan masyarakat, pemanfaatan berbagai limbah dalam

pembuatan plastik biodegradable ini dapat membantu memecahkan

permasalahan polusi lingkungan oleh limbah, terutama limbah plastik

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi peneliti yang

ingin melakukan percobaan dengan menggunakan jenis bahan lain sebagai

bahan baku plastik biodegradable.

Page 13: Pemanfaatan kulit pisang

1313

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plastik Biodegradable

Plastik biodegradable merupakan jenis plastik yang terbuat dari

biopolimer. Biopolimer adalah polimer yang tersusun atas biomassa yang dapat

diperbaharui (Anonim 1, 2006). Selain penyusunnya, perbedaan antara plastik

biodegradable dengan plastik biasa adalah biodegrability atau tingkat penguraian

plastik biodegradable yang dapat terdegradasi dengan lebih mudah daripada

plastik biasa. Hal tersebut menyebabkan plastik biodegradable merupakan plastik

alternatif yang ramah lingkungan (Anonim 1, 2006).

Sebenarnya, penggunaan biomassa sebagai bahan dasar plastik

biodegradable bukan suatu hal yang baru. Sejarah plastik biodegradable dapat

ditelusuri hingga tahun 1900 pada saat pebisnis Henry Ford mengembangkan

metode pembuatan plastik biodegradable dari kacang kedelai untuk digunakan

sebagai plastik pada mobil (Anonim 1, 2006). Penggunaan plastik biodegradable

menurun selama masa Perang Dunia, namun sekarang plastik biodegradable

mendapatkan popularitasnya kembali (Anonim 1, 2006)

Pada umumnya, plastik biodegradable dapat dikategorikan menjadi dua

kelompok besar berdasarkan sumber penyusun biopolimer. Kedua kelompok

tersebut adalah biopolimer yang sudah ditemukan di dalam organisme hidup dan

biopolimer yang harus dipolimerisasi terlebih dahulu (Anonim 1, 2006).

Biopolimer yang sudah ditemukan di dalam organisme hidup

Biopolimer yang berasal dari organisme hidup antara lain adalah

pati. Pati merupakan polimer, yang ditemukan di jaringan tumbuhan dan

tersusun atas rantai panjang glukosa (Anonim 1, 2006). Plastik

biodegradable yang berbahan dasar pati disebut plastik berbasis pati.

Pembuatan plastik tersebut meliputi pembuatan tepung pati yang

kemudian diproses dengan menambahkan plasticizer seperti gliserin. Guna

Page 14: Pemanfaatan kulit pisang

1414

pemberian plasticizer adalah menambahkan elastisitas dan fleksibilitas

pada produk (Darni et al., 2008). Pembuatan plastik berbahan dasar pati

memiliki potensi yang tinggi di Indonesia karena terdapat berbagai

tumbuhan penghasil pati seperti jagung, singkong, pisang, dan lainnya

(Darni et al., 2008).

Selain biopolimer pati, poliester alami pun dapat digunakan

sebagai bahan dasar plastik biodegradable. Poliester alami tersebut berasal

dari reaksi kimiawi bakteri (Anonim 1, 2006). Polimer yang dihasilkan

dari reaksi tersebut adalah poli-3-hidroksibutirat atau PHB sehingga

produk yang dihasilkan dikenal sebagai plastik biodegradable PHB

(Luengo et al., 2003). Sintesis plastik biodegradable PHB menggunakan

mikroorganisme Ralstonia eutropha (Luengo et al., 2003).

Biopolimer yang harus dipolimerisasi terlebih dahulu

Asam laktat merupakan salah satu molekul yang dapat

dipolimerisasi guna menghasilkan suatu biopolimer (Anonim 1, 2006).

Proses yang dilalui untuk menghasilkan plastik biodegradable tersebut

adalah a) produksi asam laktat melalui proses fermentasi glukosa dengan

bantuan bakteri, b) asam laktat yang didapatkan dipolimerisasi menjadi

suatu polimer yakni asam polilaktik atau PLA. Plastik biodegradable yang

diproses dengan metode tersebut dikenal sebagai plastik PLA (Anonim 1,

2006).

2.2 Pisang raja

Pisang raja, Musa sapientum, adalah tumbuhan dengan bentuk hidup

herba dan termasuk dalam famili Musaceae atau pisang-pisangan (Anhwange et

al., 2009). Spesies pisang ini, pada umumnya, ditemukan di daerah tropis.

Persebaran tersebut terjadi akibat adanya perdagangan antarnegara di daerah

tropis (Anhwange et al., 2009).

Page 15: Pemanfaatan kulit pisang

1515

Pisang dikenal sebagai buah yang dimakan. Selain daging buahnya,

komponen lain seperti kulitnya dapat dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan kulit

pisang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, terutama kulit pisang Musa

sapientum (Anhwange et al., 2009). Tabel 1. menunjukkan nilai nutrisi yang

terkandung di dalam kulit pisang ini.

Tabel 1. Kandungan nutrisi kulit pisang Musa sapientum

Parameter Konsentrasi

Materi Organik (%) 91.50 0.05

Protein (%) 0.90 0.25

Crude lipid (%) 1.70 0.10

Karbohidrat (%) 59.00 1.36

Crude fibre (%) 31.70 0.25

(Sumber: Anhwange et al., 2009)

Menurut Anhwange et al. (2009), kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bakar alternatif untuk memasak dan sumber pakan alternatif ternak. Selain

itu, kulit pisang memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan sebagai bahan dasar

plastik biodegradable. Hal ini dikarenakan kulit pisang Musa sapientum memiliki

kandungan pati yang cukup tinggi, sekitar 59% (Tabel1). Plastik biodegradable

yang berbasis pati memerlukan bahan dasar yang mengandung banyak pati,

seperti Musa sapientum (Darni et al., 2008).

2.3 Gliserin

Gliserin, atau juga sering dikenal sebagai gliserol, merupakan unsur

kimiawi yang bersifat organik. Unsur yang memiliki rumus kimiawi C2H5(OH)3

pertama kali ditemukan pada tahun 1770 oleh ilmuwan Scheel (Anonim 2, 2010).

Nama gliserin berasal dari kata ‘glyceros’ yang berarti manis dalam bahasa

Yunani. Nama tersebut diberikan oleh ilmuwan Chevreul yang melanjutkan

penelitian Scheel (Anonim 2, 2010).

Page 16: Pemanfaatan kulit pisang

1616

Gliserin dapat meleleh pada suhu 18oC sehingga pada suhu ruang gliserin

berbentuk cairan (Anonim 2, 2010). Gliserin mengandung tiga gugus hidroksil

yang bersifat hidrofilik dengan nama IUPAC untuk unsur ini adalah 1,2,3–

propanetriol (Anonim 2, 2010).

Gliserin tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, melainkan

dihasilkan sebagai hasil samping dari berbagai macam proses kimiawi. Proses-

proses yang dapat menghasilkan gliserin adalah sebagai berikut (Anonim 2,

2010):

1. Transesterifikasi

Transesterifikasi merupakan reaksi kimiawi yang menghasilkan

ester sebagai hasil reaksi. Reaksi tersebut meliputi reaksi antara minyak

dengan alkohol. Selain ester, gliserin pun dihasilkan sebagai hasil samping

(Gambar 2.3.1).

Gambar 1 Reaksi Transesterifikasi

(Sumber: Anonim21, 2010)

2. Saponifikasi (penyabunan)

Reaksi saponifikasi merupakan proses pembentukan sabun. Dalam

reaksi ini, lemak akan bereaksi dengan NaOH menghasilkan sabun dan

juga gliserin (Gambar 2.3.2).

Gambar 2 Reaksi Saponifikasi

(Sumber: Anonim 2, 2010)

Page 17: Pemanfaatan kulit pisang

1717

3. Fat splitting

Fat splitting merupakan reaksi hidrolisis antara air dengan minyak

dimana terjadi pemutusan ikatan pada molekul minyak. Akibatnya,

gliserin dan ester dihasilkan dari reaksi tersebut (Gambar 2.3.3).

Gambar 3 Reaksi Fat Splitting

(Sumber: Anonim 2, 2010)

Gliserin memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya sebagai bahan

kosmetik, bahan peledak, bahan tekstil dan lainnya (Anonim 2, 2010). Selain itu,

manfaat gliserin lainnya adalah potensi unsur tersebut sebagai bahan plasticizer

plastik biodegradable. Plasticizer merupakan komponen plastik yang memberikan

elastisitas dan kekuatan bagi plastik (Anonim 3, 2010). Minyak nabati dapat

digunakan sebagai bahan plasticizer dengan syarat minyak tersebut mengalami

reaksi transesterifikasi yang menghasilkan ester dan gliserin. Perbandingan ester

dan gliserin yang dihasilkan dapat diatur untuk menyesuaikan jenis plastik yang

akan diproduksi (Anonim 3, 2010).

Page 18: Pemanfaatan kulit pisang

1818

BAB III METODE

PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas yang diujikan

dan variabel tetap dengan semua perlakuan mendapatkan kondisi yang sama.

Variabel bebas yang digunakan adalah komposisi tepung kulit pisang dan gliserin

dari minyak jelantah. Komposisi-komposisi yang digunakan antara lain :

1. 15 gram tepung kulit pisang dan 5 ml gliserin dari minyak jelantah

2. 15 gram tepung kulit pisang dan 10 ml gliserin dari minyak jelantah

3. 15 gram tepung kulit pisang dan 15 ml gliserin dari minyak jelantah

4. 30 gram tepung kulit pisang dan 5 ml gliserin dari minyak jelantah

5. 30 gram tepung kulit pisang dan 15 ml gliserin dari minyak jelantah

Variabel tetap yang digunakan adalah komposisi cuka dan air, banyaknya

sampel dalam tiap perlakuan (5 sampel/perlakuan), kontrol blank yaitu plastik,

dan kontrol normal yaitu plastik biodegradable dengan bahan tepung maizena (15

gram) dan borax gliserin buatan (5 ml).

3.2 Alat dan Bahan

Tabel 2 Daftar Alat dan Bahan

Alat Bahan

Timbangan analitik

Gelas Kimia

Gelas Ukur 1 liter

Gelas ukur 10 ml

Kaki Tiga

Pembakar Bunsen

Batang Pengaduk

Tabung Reaksi

Pipet Ukur 1 ml

Kulit Pisang

Minyak Jelantah

Aspergillus niger

Cuka

Borax Gliserin

Alkohol 70%

Akuades steril

Larutan asam sitrat 5 % (w/v)

Spiritus

Page 19: Pemanfaatan kulit pisang

1919

Pipet ukur 10 ml

Pipet

Spatula

Papan Kayu

Oven

Blender atau Mixer

Pisau

Corong

Kertas Saring

Kain bersih (±2,25 m2)

Saringan

Termometer 200oC

Cawan petri

Statif

Magnetic stirrer

Alumonium foil

Mortar

Melting block

Pipa kapiler

Alat spektrofotometer FT-IR

Tali

Plastik

Korek api

Medium PDA

Pasir

Viskometer

Alumunium foil

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pembuatan Gliserin dari Minyak Jelantah

Minyak jelantah yang digunakan adalah minyak jelantah sisa rumah

tangga yang telah dipakai dua kali penggorengan atau warnanya sudah

kecoklatan.

Tahap pertama adalah penyaringan minyak jelantah dari pengotor

hingga yang tersisa hanya minyak jelantah saja. Penyaringan dilakukan

Page 20: Pemanfaatan kulit pisang

2020

dengan menggunakan saringan kecil lalu dilanjutkan dengan kertas saring.

Saringan dan kertas saring dapat digantikan dengan menggunakan kain

kering bersih. Hasil penyaringan ditampung ke dalam gelas kimia.

Minyak jelantah dan alkohol dicampurkan dengan komposisi 1 : 3.

Campuran antara minyak jelantah dan alkohol dipanaskan dengan suhu

75oC sambil dilakukan pengaduk dengan kecepatan 80 rpm. Pemanasan

dilakukan hingga terlihat adanya dua fasa pada campuran (kira-kira satu

jam).

Campuran didinginkan lalu dipindahkan ke dalam tabung reaksi.

Gliserin berada di bagian bawah campuran. Kedua campuran dipisahkan

dengan melakukan dekantasi atau bisa juga dengan menggunakan pipet.

3.3.2 Pembuatan Tepung Kulit Pisang

Kulit pisang dipisahkan dari kulitnya. Kulit pisang dicacah dengan

menggunakan pisau dan dimasukkan ke dalam larutan asam sitrat 0,5%

(w/v) selama 10 menit untuk menghilangkan enzim browing. Kemudian,

kulit pisang dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 80oC

selama 24 jam. Setelah kering, kulit pisang dicacah halus dengan

menggunakan blender atau ditumbuk hingga halus dan bentuknya

menyerupai tepung. Hasil tumbukan kasar tepung pisang diayak dengan

menggunakan saringan atau kain bersih. Hasil tumbukan kulit pisang yang

masih kasar ditumbuk kembali dan diayak hingga mendapatkan tepung

pisang yang halus.

3.3.3 Pembuatan Plastik Biodegradable

Pertama-tama dibuat kontrol normal dengan mencampurkan 15 gram

tepung maizena, 5 ml borax gliserin, 5 ml asam cuka dan 50 ml akuades ke

dalam gelas kimia. Campuran bahan-bahan tersebut dipanaskan dengan

menggunakan bunsen kemudian diaduk dengan menggunakan batang

pengaduk. Pemanasan dan pengadukan dilakukan hingga cairan mengental

dan menyerupai lem. Setelah itu, campuran didinginkan sebentar dan

Page 21: Pemanfaatan kulit pisang

2121

dicetak dengan menggunakan spatula di papan kayu. Cetakan plastik

biodegradable tersebut dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu

60o selama 12 jam atau hanya dijemur dibawah terik matahari. Setelah

kering, plastik dilepaskan dari cetakannya.

Kemudian, sampel plastik biodegradable dibuat dengan bahan dasar

tepung kulit pisang dan gliserin dari minyak jelantah. Proses pembuatan

plastik biodegradable dapat dilakukan seperti langkah di atas dengan

komposisi :

1. 15 gram tepung kulit pisang dan 5 ml gliserin dari minyak jelantah

2. 15 gram tepung kulit pisang dan 10 ml gliserin dari minyak jelantah

3. 15 gram tepung kulit pisang dan 15 ml gliserin dari minyak jelantah

4. 30 gram tepung kulit pisang dan 5 ml gliserin dari minyak jelantah

5. 30 gram tepung kulit pisang dan 15 ml gliserin dari minyak jelantah

3.3.4 Uji Mekanik dan Uji Degradasi Plastik

Uji mekanik dan uji degradasi dilakukan untuk mengetahui kualitas plastik

dan kemampuan plastik untuk terdagradasi di alam.

Uji FT-IR

Spektrum IR digunakan untuk mengetahui gugus fungsi yang

terdapat dalam plastik. Gugus fungsi komponen penyusun ini

dibandingkan dengan gugus fungsi pada tepung kulit pisang (pati)

sehingga dapat diperkirakan jenis interaksi yang terjadi.

Uji Titik Leleh

Uji ini diperlukan untuk mengetahui temperatur leleh dari sampel

plastik biodegradable yang dibuat. Sampel plastik biodegradable

ditumbuk dengan menggunakan mortar hingga halus. Sampel

plastik biodegradable diambil dengan menggunakan pipa kapiler

hingga terisi ¾ penuh. Pipa kapiler diletakkan pada melting block.

Melting block dipanaskan dan diamati pada lubang pengamat

hingga semua sampel leleh. Kemudian, suhu dicatat pada rentang

suhu sampel mulai meleleh dan semua sampel habis meleleh.

Page 22: Pemanfaatan kulit pisang

2222

Uji Tarik

Komposisi optimal plastik ditentukan berdasarkan sifat mekanik

bahan terutama pada kekuatan tarik dan perpanjangan bahan. Sifat

mekanik ini diperoleh melalui percobaan uji tarik. Sifat mekanik

suatu bahan dipengaruhi oleh sifat alami masing-masing komponen

dan kemampuan ikatan dalam senyawa penyusunnya.

Uji Degradasi

Uji biodegradasi digunakan untuk mengetahui kemampuan

degradasi sampel plastik biodegradable dengan media PDA yang

ditumbuhi jamur Aspergillus niger. Umumnya akan dicari berapa

laju penurunan berat molekul dalam waktu tertentu, sehingga akan

diketahui waktu yang dibutuhkan sample plastik biodegradable

terdekomposisi di alam. Proses ini dilakukan dengan menggunakan

uji viskositas

Page 23: Pemanfaatan kulit pisang

2323

Gambar 4 Skema Kerja Penelitian

Kulit Pisang Minyak Jelantah

dicacah disaring hingga bersih

dikeringkan ditambahkan alkohol

diblender dipanaskan & diaduk

tepung kasar terdapat 2 fasa

diayak sampai halus didekantasi

tepung kulit pisang gliserin

campuran tepung kulit pisang dan gliserin

ditambahkan cuka dan air

dipanaskan hingga kental

dicetak

dijemur

Plastik biodegradable

Diuji mekanik dan degradasinya

Uji tarik

Uji Titik leleh

Uji FT-IR

Uji degradasi

Data

Page 24: Pemanfaatan kulit pisang

24

JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Program

No KegiatanMinggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Perizinan danpeminjaman alat

2. Pengumpulan kulit pisang3. Pembuatan tepung kulit

pisang4. Pengumpulan minyak

jelantah5. Pembuatan gliserin6. Pembuatan Plastik

biodegradable7. Uji mekanik: FT-IR, uji

tarik, uji titik leleh8. Pembuatan medium

Aspergillus niger9. Uji degradasi plastik10. Penggantian medium11. Analisis data12. Pembuatan laporan

Page 25: Pemanfaatan kulit pisang

xxvxxvx

RANCANGAN BIAYA

Tabel 4. Daftar Rancangan Biaya

No. Kegiatan/Alat/ Bahan JumlahHargaSatuan Biaya

1 Kulit Pisang 30 kg 10000/kg 300000

2 Minyak Jelantah 6 Liter 5000/liter 30000

3 Cuka 1 botol besar 10000

4 Gliserin 5 botol 5000 25000

5 Alkohol 70 % 6 Liter 10000/liter 60000

6 Larutan asam sitrat 2 liter 50000

7 Aquades Steril 1 liter 20000

8 Spiritus 3 liter 60000

9 Kertas Saring 50000

10 Peminjaman Alat Uji Titik Leleh 200000

11 Peminjaman Alat Spektrofotometri FT-IR 800000

12 Peminjaman Magnetik stirrer 200000

13 Peminjaman Alat Viskometer 500000

14 Pasir 7 kg 10000/kg 70000

15 Koloni Aspergillus Niger 200000

16 Kaki tiga 3 30000 90000

17 Statif 30000

18 Mortar 2 50000 100000

19 Pembakar bunsen 3 40000 120000

20 Alumunium foil 40000

21 Cawan petri 80 30000 2400000

No. Kegiatan/Alat/Bahan Jumlah Harga Biaya

xxv

Page 26: Pemanfaatan kulit pisang

xxvixxvix

Satuan

22 Pipet seukuran 1 ml 2 50000 100000

23 Pipet seukuran 10 ml 50000

24 Pipet 2 20000 40000

25 Papan kayu (1m x 1m) 10 20000 200000

26 Tabung reaksi 10 10000 100000

27 Pipa kapiler 1 pak 100000

28 Batang Pengaduk 8 20000 160000

29 Spatula 8 20000 160000

30 Corong 50000

31 Kain Bersih 10000

32 Pisau 2 10000 20000

33 Peminjaman Termometer suhu 200 derajat 2 50000 100000

34 Plastik 10000

35 Tali 5 meter 50000

36 Gelas Ukur 10 ml 30000

37 Gelas Ukur 1 L 50000

38 Gelas kimia 10 10000 100000

39 Medium PDA Aspergillus Niger untuk 3 bulan 2000000

40 Biaya Tak Terduga 200000

41 Transportasi 5 orang 120000

42 Korek api 1 pak 5000

43 Pembuatan Laporan 100000

Jumlah 9110000

xxvi

Page 27: Pemanfaatan kulit pisang

xxvii

Daftar Pustaka

Anhwange, B., Ugye, T. & T. Nyiaatagher. 2009. Chemical Composition of Musa

Sapientum (Banana) Peels. Electronic Journal of Environmental, Agricultural, and

Food Chemistry. 8 (6 ):[437-442]ISSN: 1579-4377

Arban, Ahmad. 2007. Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietil

Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Plastik biodegradable

Poli Hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi. Bogor:

Fakultas Teknologi Pertanian IPB

Darni, Y. Chici, A. & Ismiyati, S. 2008. Sintesa Plastik biodegradable dari Pati Pisang

dan Gelatin dengan Plastikizer Gliserol. Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II.

Universitas Lampung

Katz, Sylvia. 1995. Materials Worlds. Vol. pp 377-378

Luengo, J., Garcia, B., Sandoval, A., Naharro, G. & Olivera, E. 2003.

Biodegradableplast from microorganisms. Current Opinion in Microbiology. 6:

251-260

Anonim 1. 2010. Open Course Ware: BAB VIII Gliserin.Medan: Universitas Sumatera

Utara

Anonim 1. 2006. Biopolymers and Plastik biodegradables. Diakses dari:

h tt p : //www . b i obas i c s.g c . c a / e ng li sh / V i e w .asp? x=790 (Tanggal akses: 26 Agustus

2010)

Anonim3. 2010. Biochemical Plastikizers. Diakses dari:

h tt p :// www. car bo h y d ra t e ec ono m y .o r g /li b ra r y / a d m i n / up l o a d e d f il e s / B i o c h e mi ca l _ P l

a s ti k i z er s.h tm l (Tanggal akses: 26 Agustus 2010)

xxvii

Page 28: Pemanfaatan kulit pisang

xxviiixxviiix

LAMPIRAN

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Rizkita Rachmi Esyanti

NIP : 131572244

Alamat email : r i z k it a @s it h. i t b. ac . i d

Alamat Rumah : Jl. Gambir Saketi No. 28 Bandung

No Tel/HP : 08164219437

BIODATA KETUA

Nama Lengkap : Andira Rahmawati

NIM : 10608023

Tempat, Tanggal Lahir: Cianjur, 5 Agustus 2010

Tahun Angkatan : 2008

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

Fakultas/Jurusan : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati/ Biologi

Alamat Bandung : Jl Tamansari No 63 A. Bandung

Alamat Liburan : BTN Griya Nugratama Blok C1 No:14 Cianjur

No HP : 08562222818

E-mail : a nd_ c h i a _07 @ y a hoo . c o . i d

BIODATA ANGGOTA

Nama Lengkap : Resti Kinanti Rudjito

NIM : 10608006

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 11 November 1990

Tahun Angkatan : 2008

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

Fakultas/Jurusan : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati/ Biologi

Alamat Rumah : Jl. Sejahtera 19, RT. 004/RW. 008, Bandung

No. Telpon Rumah : 022-2034735

No. Hp : 081809061904

E-mail : rudi _rest 45@hotm ail .com

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Nama Lengkap : Dwiyantari Widyaningrum

xxviii

Page 29: Pemanfaatan kulit pisang

xxixxxixx

NIM : 10608012

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 11 Maret 1990

Tahun Angkatan : 2008

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

Fakultas / Jurusan : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati / Biologi

Alamat Bandung : Jl. Cisitu 45B. Dago Coblong, Bandung

Alamat Rumah : Jl. Hj Djunaidi No.1 Kemanggisan Iler 3

No HP : 08999838897

E-mail : dw i y a n t a r i @ g m a il . c om

Nama Lengkap : Indra Rudiansyah

NIM : 10409012

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 1 September 1991

Tahun Angkatan : 2009

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Fakultas/Jurusan : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati/ Mikrobiologi

Alamat Rumah : Jl. Raya Laswi No 630. Ciparay-Bandung

No. Hp : 085624885911

E-mail : indra.rudi ans yah@st ud ent s.it b.ac.i d

Nama Lengkap : Falma Kemalasari

NIM : 10608038

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 12 Februari 1990

Tahun Angkatan : 2008

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

Fakultas/Jurusan : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati/ Biologi

Alamat Rumah : Jl. Salemba Tengah No. 56 Jakarta Pusat 10440

No. Hp : 0811832737

E-mail : fal m a k e m alasari @ y a ho o . c o m

Tanda Tangan

xxix

Page 30: Pemanfaatan kulit pisang

xxxxxxx

xxx