kuliah psda i

9
PENDAHULUAN Air merupakan salah satu factor penting dalam budidaya pertanian, namu demikian air sering sekali menjadi masalah pemanfaatnya dalam usaha budidaya pertanian baik dari jumlah, kualitas, maupun waktu penyalurannya. Hal ini diseabkan system pengelolaannya yang kurang efefktif dan efesien. Berdasarkan hal tersebut hal yang perlu mendapat perhatian yang serius adalah system pengelolaan sumberdaya air yang ada agar lebih bermanfaat dari sumber-sumbe air yang ada agar dapat tersedia sepanjang tahun sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan sumberdaya air memanfaatkan setiap jumlah air terdapat atau jatuh ke permukaan bumi semaksimal mungkin dan seefesien mungkin agar air tersedia sepanjang tahun atau dengan kata lain air cukup tersedia pada musim kemarau dan tidak merusak dan langsung hilang pada musim penghujan

Upload: nyoe-sagai

Post on 30-Jun-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KULIAH PSDA I

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu factor penting dalam budidaya pertanian, namu demikian air sering sekali menjadi masalah pemanfaatnya dalam usaha budidaya pertanian baik dari jumlah, kualitas, maupun waktu penyalurannya. Hal ini diseabkan system pengelolaannya yang kurang efefktif dan efesien.

Berdasarkan hal tersebut hal yang perlu mendapat perhatian yang serius adalah system pengelolaan sumberdaya air yang ada agar lebih bermanfaat dari sumber-sumbe air yang ada agar dapat tersedia sepanjang tahun sesuai dengan kebutuhan.

Pengelolaan sumberdaya air memanfaatkan setiap jumlah air terdapat atau jatuh ke permukaan bumi semaksimal mungkin dan seefesien mungkin agar air tersedia sepanjang tahun atau dengan kata lain air cukup tersedia pada musim kemarau dan tidak merusak dan langsung hilang pada musim penghujan

Page 2: KULIAH PSDA I

Fungsi Air dalam Budidaya Pertanian

Secara umum fungsi air dalam budidaya pertanian didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, meskipun demikian definisi yang lebih umum adalah penggunaan air pada tanah untuk setiap jumlah penggunaan adalah sebagai berikut :

menambah air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman

jaminan panen pada saat musim kemarau yang kekurangan hujan

mendinginkan tanah dan atmosfire, sehingga menimbulKan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman

mengurangi bahaya pembekuan

mencuci atau mengurangi garam-garam dalam tanah

mengurangi bahaya erosi tanah

melunakkan tanah saat pembajakan dan mengurangi resiko penggumpalan

menghambat pertumbuhan tunas dan gulma pada tanah sawah.

pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Page 3: KULIAH PSDA I

Jenis-jenis Sumber Air

Sumer utama air yang dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian dan sebagian besar kebutuhan manusia lainnya adalah presipitasi yaitu air yang jatuh dari atmosfire ke permukaan bumi. Ada beberapa macam jenis presipitasi tetapi tidak semua jenis presipitasi yang dapat diandalkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutahan manusia termasuk untuk budidaya pertanian

Jenis-jenis presipitasi

Gerimis; terdiri dari tetes-tetes air yang tipis biasanya dengan diameter antara 0.1 – 0.5 mm dengan kecepatan jatuh yang lambat, kelihatan seolah-olah melayang

Hujan; terdiri dari tetes cairan air yang mempunyai diameter lebih dari 0.5 mm

Page 4: KULIAH PSDA I

salju; campuran dari kristal-kristal es yang sebagian besar bentuk komplek berbentu heksagonal. Biasanya hanya terjadi di daerah yang mempunyai empat musim.

giaze; selaput es, biasanya bersih dan halus yan terbentuk pada permukaan yang terbuka oleh pembekuan air yang sangat dingin, biasanya terjadi di daerah dingin sebelum turun salju.

rime; warna putih, endapan dari butiran es yang terbentuk dalam waktu yang sangat cepat oleh udara yang sangat dingin saat menimpa benda-benda tertentu.

embun; butir-butir air yang jatuh pada saat suhu udara pada pagi hari.

kabut; butir-butir air yang sangat halus yang melayang dekat pemukaan bumi, Terbentu dari uap air akibat terjadinya penurunan suhu didekat permukaan bumi.

Page 5: KULIAH PSDA I

Dari sekian banyak jenis presipitasi yang ada, tidak semua dapat diandalkan sebagai sumber air yang bermanfaat dalam budidaya pertanian dan kehidupan manusia. Hanya hujan dan salju yang dapat dimanfaatkan, tetapi salju hanya terjadi di daerah yang beriklim empat musim atau tempat-tempat yang dingin. Dengan demikian Indonesia yang merupakan daerah tropis, hanya hujan yang merupakan sumber air utama

Klasifikasi curah hujan

Derajat Curah Hujan Intensitas CH

(mm/min)

Kondisi

Hujan sangat lemah

Hujan lemah

Hijan normal

Hujan deras

Hujan sangat deas

< 0,02

0,02 – 0,05

0,05 – 0,25

0,25 – 1

> 1

Tanah aga Basah

Tanah menjadi basah semuanya, tetapi sulit membuat pudel

Tanah dapat dibuat pudel dan bunyi hujan kedengaran

Air tergenang diseluruh permukaan tanah dan bunyi keras kedengaran

Hujan seperti ditumpahkan, saluran dan drainase meluap

Page 6: KULIAH PSDA I

Tipe-tipe hujan

Hujan sering dibedakan menurut faktor penyebab pengangkatan yang uap air yang menyebabbkan hujan, maka hujan dapat dibagi menjadi beberapa tipe hujan, yaitu ;

hujan siklonik; dihasilkan dari pengangkatan udara yang menyatu dengan daerah takanan rendah atau siklon. Hujan ini dapat berupa frontal atau non frontral

hujan frontal; dihasilkan dari pengangkatan udara panas di atas udara yang lebih dingin

hujan gelombang panas; terbentuk dari udara panas yang maju ke arah atas suatu masa udara yang lebih dingin

hujan konveksi; disebabkan oleh naiknya udara yang lebih padat dan dingin jugaoleh perbedaan temperatur yang yang tidak sama.

Hujan orografik; dihasilkan oleh pengangkatan mekanis di atas rentang-rentang pegunungan. Di daerah yang tidak datar pengaruh hujan ini sangat menonjol, sehingga pola-pola hujan besar menyerupai hujan tahunan rata-rata.

Page 7: KULIAH PSDA I

Distribusi Curah Hujan

Perhitungan distribusi curah hujan yang diperlukan untuk pengembangan sumberdaya air yang perlu diperhitungkan adalah curah hujan rata-rata dalam suatu wilayah yang bersangkutan, bukan bukan curah hujan pasa suatu titik tertentu, curah hujan ini disebut curah hujan wilayah yang dinyatakan dalam mm.

Curah hujan daerah harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah hujan. Cara-cara perhitungan curah hujan daerah dari pengamatan cuhar hujan di beberapa titik adalah sebagai berikut :

1. cara rata-rata aljabar Cara ini adalah perhitungan rata-rata secara aljabar dari curah hujan di dalam dan di luar disekitar daerah yang bersangkutan

R = 1/n (R1 + R2 + ............. + Rn)

R = curah hujan daerah (mm)n = jumlah titik pengamatanR1, R2, ............. Rn = jumlah curah hujan di tiap titik pengamatan

Page 8: KULIAH PSDA I

2. Cara Thesen

Jika titik pengamatan di dalam suatu daerah tidak merata, maka cara perhitungan curah hujan rata-rata dilakukan dengan memperhitungankan luas daerah pengaruh tiap titik pengamatan, maka dapat dihitung dengan cara

A1R1 + A2R2 + ............. + AnRn A1 + A2 + .......... + AnR =

Dimana : R = curah hujan daerahR1, R2, ........ Rn = curah cuhan tiap titik pengamatanA1, A2, ...... An = bagian daerah yang mewakili tiap titik pengamatan

Bagian – bagian daerah ditentukan dengan cara sebagai berikut :

cantumkan titiktitik pengamatan di dalam dan di luar daerah itu pada peta topografik skala 1 : 50.000, kemudian hubungkan tiap titik yang berdekatan dengan sebuah garis lurus sehingga terbentuk jaringan-jaringan segi tiga tiap yang menutupi seluruh daerah.

a.

Page 9: KULIAH PSDA I

Daerah yang bersangkutan itu dibagi dalam poligon-poligon yang didapat dengan menarik garis tegak lurus pada tiap sisi segi tiga tersebut. Curah hujan dalam tiap poligon diangap diwakili oleh curah hujan dari titik pengamatan dalam poligon

b.

Cara ini lebih teliti dari cara aljabar, akan tetapi penentuan titik pengamatan dan ketinggian tempat akan mempengaruhi hasil.

Cara Isohiet Perhitungan secara isohiet adalah dengan membuat peta isohiet pada peta topografi dengan perbedaan 10 – 20 mm, yang menyerupai garis kountur berdasrkan garis ketinggian. Wilayah yang sama tinggi dimasukkan dalam suatu wilayah pengaruh satu titik pengamatan. Perhitungnya sama dengan cara Thesen.

Cara ini adalah cara rasional yang terbaik jika garis-garis isohiet dapat digambarkan dengan tiliti, akan tetapi jika titik-titik pengamatan banyak dan variasi curah hujan besar, maka pembuatan peta isohiet akan terdapat kesalahan.