psda panta - distribusi air bersih

56
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir Pantai", yang kami sajikan berdasarkan beberapa referensi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas. Wassalam. Gowa, April 2015 Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Upload: icha-an-nisa

Post on 27-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

distribusi air bersih dan pengolahan air asin dengan reverse osmosis

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir Pantai", yang kami sajikan berdasarkan beberapa referensi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas. Wassalam.

Gowa, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 1I.1 Latar Belakang 1I.2 Rumusan Masalah 2I.3 Tujuan 2I.3.1 Tujuan Umum 2I.3.2 Tujuan Khusus 2I.4 Manfaat 3BAB II PEMBAHASAN 4II.1 Air dan Sumber Daya Air 4II.1.1 Jenis-jenis Air Berdasarkan Sumber5II.1.2 Klasifikasi Air menurut Pemakaiannya dan Peruntukannya7II.1.3 Pemanfaatan Sumber Daya Air 9II.2 Kawasan Pesisir 11 II.2.1 Defenisi Kawasan Pesisir 11II.2.2 Karakteristik Kawasan Pesisr 12II.3 Sumber-Sumber Air Bersih 12II.4 Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir15II.5 Penanganan Permasalahan Air Bersih di Kawasan Pesisir 18

BAB III PENUTUP 30III.1 Kesimpulan 30III.2 Saran 30DAFTAR PUSTAKA 31

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 1

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 5

BAB IPENDAHULUAN I.1 Latar BelakangAir merupakan unsur utama bagi makhluk hidup diseluruh dunia. Kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun mahluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air cukup terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal ini terjadi akibat dari kualitas lingkungn hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain.Penyediaan air bersih untuk masyarakat selama ini telah dipenuhi oleh PDAM. Namun hal ini hanya berlaku bagi masyarakat perkotaan sementara masyarakat di pedesaan dan daerah pesisir pantai sangat miskin akan air berish. PDAM belum mampu menjangkau daerah-daerah pedesaan yang pada akhirnya mengakibatkan masyarakat menggunakan air tanah,sungai, danau ataupun tadah hujan yang kualitasnya kita ketahui tidak terjamin dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Kita ketahui bahwa daerah sekitar pesisir pantai memiliki sumber air yang sangat melimpah karena berada disekitar pantai yang terdapat air laut sangat banyak namun air laut ini merupakan air asin yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi masyarakat sekitar pesisir pantai. Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di muara sungai atau di tengah lautan lepas merupakan daerah-daerah yang sangat miskin akan sumber air bersih, sehingga timbul masalah pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau panjang. Tidak seperti masyarakat pedesaan yang dengan mudah dapat menggunakan air tanah yang mungkin kualitasnya masih lebih baik. Kualitas air tanah pada wilayah pesisir sangat bergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. Pencemaran kualitas air tanah akibat dari kontaminasi air laut disebut intrusi. Ciri adanya intrusi air laut adalah air tanah yang terasa payau atau mengandung kadar garam khlorida dan TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi. Sumber air yang terdapat di daerah-daerah seperti itu umumnya berkualitas buruk (payau atau asin, yaitu TDS > 3000 ppm), baik air tanahnya maupun air permukaannya.I.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu sebagai berikut :1. Apakah definisi kawasan pesisir ?2. Apa sajakah permasalahan air bersih dikawasan pesisir ?3. Bagaimanakah penanganan dari permasalahan air bersih dikawasan pesisir ?I.3 TujuanI.3.1 Tujuan Umum Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem penyediaan air bersih pada kawasan pesisir pantai.I.3.2 Tujuan KhususDari ketiga rumusan masalah yang ada maka tujuan dari makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui definisi dari kawasan pesisir 2. Untuk mengetahui permasalahan air bersih yang terdapat di kawasan pesisir 3. Untuk mengetahui penanganan apa yang dilakukan untuk permasalahan tersebut

I.4 Manfaat1. Dari makalah ini kita dapat menambah wawasan mengenai sumber daya air yang dapat dikelola sesuai dengan peruntukan dan standarnya.2. Isi dari makalah ini dapat menjadi referesi untuk pemaksimalan penyediaan air bersih bagi masyarakat sekitar pesisir pantai.

BAB IIPEMBAHASANII.1 Air dan Sumber Daya AirAir adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi,. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Secara kimia, Air merupakan senyawa yang paling melimpah di muka bumi memiliki rumus kimia H2O. Sebuah molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar yaitu 1 atm dan 0 C. Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air merupakan molekul yang spesifik, untuk molekul yang sejenis atau atom disekitar atom oksigen, seperti nitrogen, flor, dan Posfor, sulfur dan klor, jika berikatan dengan hidrogen membentuk senyawa dalam bentuk gas. Hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk air dalam fasa cair, karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).Tidak ada yang tau pasti bagaimana awal mula air terbentuk. Keberadaan air telah diketahui sejak dahulu kala. Fungsi serta manfaatnya pun telah diakui oleh manusia-manusia yang hidup sejak dulu. Keberadaan air sejak dahulu kala dapat dibuktikan dengan adanya berbagai ilmuwan yang mampu mengasilkan berbagai penelitian tentang air hingga melahirkan disiplin ilmu air yang biasa disebut hidrologi. Sumber-sumber air yang tersedia di bumi dan dapat digunakan sebagai air baku berasal dari air laut, air sungai, air danau, air tanah, air hujan dan sebagainya.Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara. Didalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air dijelaskan; Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang ini menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan sumber daya air oleh negara dimaksud, negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan melakukan pengaturan hak atas air.

II.1.1 Jenis-jenis Air Berdasarkan SumberAir permukaan merupakan air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan.Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatanwaktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut jugamemengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan. Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadangmenghancurkan faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkatkan kuantitas dan kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan saluran-saluran untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi. Kuantitas total dari air yang tersedia pada suatu waktu adalah hal yang penting. Sebagian manusia membutuhkan air pada saat-saat tertentu saja. Misalnya petani membutuhkan banyak air ketika akan menanam padi dan membutuhkan lebih sedikit air ketika menanam palawija. Untuk mensuplai petani dengan air, sistem air permukaan membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air sepanjang tahun dan melepaskannya pada suatu waktu tertentu. Sedangkan penggunaan air lainnya membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit listrik yang membutuhkan air untuk pendinginan, atau pembangkit listrik tenaga air. Untuk mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran arus rata-rata lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik. Perairan permukaan alami dapat ditambahkan dengan mengambil air permukaan dari area tangkapan hujan lainnya dengan kanal atau sistem perpipaan. Dapat juga ditambahkan secara buatan dengan cara lainnya, namun biasanya jumlahnya diabaikan karena terlalu kecil. Manusia dapat menyebabkan hilangnya sumber air permukaan dengan menjadikannya tidak lagi berguna,misalnya dengan cara polusi.Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang dapat meloloskan air dengan mudah disebut permeable, seperti lapisan pasir atau kerikil. Lapisan yang tidak mudah meloloskan air disebut impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Macam-macam akuifer :a. Akuifer bebas (unconfined aquifer)Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut water table (phreatic level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.b. Akuifer tertekan (confined aquifer)Yaitu akuifer yang seluruh jumlah airnya dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang diatas maupun yang dibawah. Serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar daripada tekanan atmosfer.c. Akuifer semi tertekan (semi confined aquifer)Yaitu akuifer yang tekanan airnya seluruhnya jenuh. Pada bagian atas merupakan lapisan semi lolos air, pada bagian bawahnya dibatasi lapisan kedap air.d. Akuifer semi bebas (semi unconfined aquifer)Yaitu akuifer yang bagian bawahnya merupakan lapisan kedap air, sedangkan atasnya merupakan material berbutir halus sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini merupakan peralihan antara akuifer bebas dan akuifer semi tertekan.

II.1.2 Klasifikasi Air Menurut Pemakaiannya dan Peruntukannya Sesuai dengan pemakaiannya, air dibagi menjadi 6 yaitu, drinking water,demineralized water,purified water,highly prified water, water for injection dan Pyrogen Free Water for Injection.1. Drinking waterAir untuk keperluan air minum dengan persyaratan tidak berasa, berbau & berwarna, bebas mikroorganisme patogen yang sering dijumpai di air, seperti E. Coli, Salmonella, Mycobacteri dan mengandung mineral dgn jumlah sesuai dgn kadarnya.2. Demineralized water Aqua demineralisata yaitu air bebas mineral baik ion positif yg berasal dari logam (Fe, Mg dll), kesadahan (Ca, Mg dll) maupun ion negatif yg berasal dari udara (HCO3-, CO3-, NO3-), gas halogen (Cl-,Br-, I-, F-), belerang (HSO3-, SO4-) dll. DMW juga memenuhi persyaratan mikroorganisme sama seperti pada air minum.

3. Purified waterAir murni yang dihasilkan melalui serangkaian proses pendahuluan utk menghilangkan bau, rasa, warna, kesadahan, ion positif dan negatif dgn menggunakan water softener, mixed bed, R.O / Reverse Osmose System dan Sinar UV/Ultraviolet. Kualifikasi PW harus memenuhi persyaratan European Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam nonstop4. Highly Purified Water (H.P.W)Air murni yang dihasilkan dgn sarana seperti diatas kecuali mixed bed diganti E.D.I(Electro Deionization System) shg kadar logam berat&nitrat dapat ditekan rendah.E.D.I = Pengikat ion-ion dlm air dgn menggunakan elektroda yg diberi arus listrik. Kualifikasi H.P.W harus memenuhi persyaratan European Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam nonstop5. Water For Injection (W.F.I)Air untuk injeksi dihasilkan dgn sarana seperti pd produksi H.P.W hanya pd fase terakhir dilakukan pemanasan dlm tangki tertutup untuk mensterilkan air yg dihasilkan & selama distribusi dlm pipa. Kualifikasi W. F. I harus memenuhi persyaratan European Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam nonstop.6. Pyrogen Free Water for InjectionAir untuk injeksi yang bebas pirogen dihasilkan dari air baku : P.W (Purified Water) atau H. P. W (Highly Purified Water) yang didestilasi 2 kali (bidestialtion). Kualifikasi PFWFI harus memenuhi persyaratan European Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam nonstop.Sedangkan kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu. Klasifikasi dan criteria mutu air mengacu pada peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yang menetapkan mutu air ke dalam empat kelas.1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana kegiatan rekreasi air, pembudidayakan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.Pembagian ini didasarkan pada tingkatan baiknya mutu air berdasarkan kemungkinan penggunaannya bagi suatu peruntukan air (designatetd beneficial water uses). Peruntukan lain yang dimaksud dalam kriteria kelas air di atas, misalnya kegunaan air untuk proses produksi dan pembangkit tenaga listrik, asalkan kegunaan tersebut dapat mengunakan air sebagaimana kriteria mutu air dari kelas yang dimaksud..

II.1.3 Pemanfaatan Sumber Daya AirPenggunaan air tawar dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar). Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air. Sejak awal kehidupan, mahluk hidup terutama manusia telah memanfaatkan air untuk kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak dibutuhkan manusia. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air cenedrung meningkat. Berikut adalah manfaat sumber daya air sebagai pendukung kehidupan.1. Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kereang dan lainnya.2. Prasarana lalu lintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat ergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.3. Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai energi pendorong perahu secara alami.4. Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata.5. Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.6. Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.7. Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya8. Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnyaDengan ke-8 manfaat sumber daya air ini kita dapat memaksimalkan sumber daya air yang ada dan tentunya tetap menjaga dan melestarikannya untuk kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.

II.2 Kawasan PesisirII.2.1. Definisi Kawasan PesisirBerdasarkan ketentuan Pasal 3 UU No. 6/1996 tentang Perairan Indonesia, wilayah perairan Indonesia mencakup :1. Laut territorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia,2. Perairan Kepulauan, adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan jarak dari pantai,3. Perairan Pedalaman adalah semua peraiaran yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk didalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat pada suatu garis penutupKawasan Pesisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup perairan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di darat.Wilayah pesisir merupakan wilayah yang unik karena ditemukan berbagai ekosistem mulai dari daerah pasang surut, estuari, hutan bakau terumbu karang, gelombang pasang, pulau penghalang dsb. Wilayah pesisir merupakan pertemuan anatara darat dan laut yang meliputi wilayah sekitar 8 % permukaan bumi. Batasan wilayah pesisir bisa digambarkan secara luas dan sempit tergantung dari tujuan program (misalnya di Indonesia ada batasan secara Administrasi, ekologi dan Perencanaan). Secara sempit (ekologis) wilayah pesisir meliputi zona intertidal dan supratidal dari tepi perairan ditandai adanya tumbuhan pesisir yang tergenang, vegetasi mangrove, marshes, tide flats, beaches, dunes (gundukan pasir) dan fringing reef (terumbu karang tepi).

II.2.2. Karakteristik Wilayah Pesisir Beberapa karakteristik wilayah pesisir menurut Scura (1992) dalam (Cincin-sain dan Knecht, 1998) adalah sebagai berikut:1. Mengandung habitat dan ekosistem (seperti estuari, terumbu karang, padang lamun dsb.) yang menyediakan barang-barang (contohnya ikan, minyak, mineral) dan jasa (contohnya perlindungan alamiah terhadap badai dan gelombang pasut) bagi masyarakat pesisir. 1. Dikarakteristikkan oleh persaingan untuk tanah ruang dan sumberdaya berbagai stake holders, dan seringkali menghasilkan konflik yang tajam dan pengrusakan terhadap integritas sistem sumberdaya 1. Merupakan tulang punggung perekonomian nasional bagi negara berpantai (contohnya Indonesia) dimana cukup banyak produk domistik bruto tergantung pada kegiatan diwilayah ini seperti perkapalan, pengeboran minyak dan gas bumi, wisata pesisir dan sebagainya. 1. Biasanya merupakan daerah berpenduduk padat dan merupakan daerah tujuan urbanisasi.

II.3 Sumber-Sumber Air BersihAir adalah suatu elemen yang paling melimpah di atas permukaan bumi , yang meliputi 70% permukaannya dan berjumlah kira-kira 1,4 miliar kilometer kubik. Apabila dituang merata di seluruh pemukaan bumi akan terbentuk lapisan dengan kedalaman rata-rata 3 kilometer. Namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira 0.003%. sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudra atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kelayakan dalam keperluan rumah tangga. Dari 3% sisa yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persenya, tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat di bawah tanah (middleton,2005,Miller,1999).Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun mahluk tuhan lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa cukup terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungn hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dll.Berdasarkan petunjuk Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA disebutkan bahwa sumber air baku diantaranya adalah:1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama. Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan. Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya (Anonim, 1987)Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) :1. Air hujan.Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.2. Air permukaan tanah (surface water).Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang berada di sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan data primer disamping data sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi : Data PrimerAir permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni dari suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai, tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang. Data SekunderAir permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil permukaan air dan debit.

Kebutuhan masyarakat akan air bersih selama ini telah dipenuhi oleh PDAM; hal itu hanya berlaku untuk masyarakat perkotaan, lalu bagaimanakah pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat pedesaan. PDAM belum dapat mengjangkau wilayah pedesaan dan akhirnya masyarakat pedesaan banyak menggunakan air tanah, sungai, danau ataupun tadah hujan yang secara kualitas tidak terjamin. Pemenuhuhan kebutuhan air bersih oleh masyarakat yang diperoleh dari air tanah, sungai, danau dan tadah hujan akan terganggu karena kontaminasi dari kualitas lingkungan hidup yang terus menurun. Saat ini, msalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan rumah tangga yang semakin menurun. Krisis air bersih sudah terjadi dimana-mana; hal itu terjadi sebagai akibat dari degradasi lingkungan. Tingkat kesediaan dan kebutuhan tidak seimbang.Oleh karena itu banyak upaya-upaya pengololaan sumber daya air dilakukan melalui berbagai macan teknologi dan peraturan. Akan tetapi tidak semua masyarakat mengetahui dan dapat menjangkau teknologi dan peraturan tersebut dikarenakan kurangnya akses informasi dan pengetahuan mengenai hal itu terbatas. Pada akhirnya masyarakat terbebani akan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kehidupannya.Banyak wilayah di Indonesia yang kualitas sumber air permukaan ataupun air tanahnya tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum terutama sumber air bersih pada kawasan pesisir. kawasan pesisir memiliki kendala dalam pemenuhan air bersih karena kawasan tersebut berada di daerah pinggir pantai dengan daratan yang telah terintrusi air laut dan pasang surut air laut, sehingga masyarakat pesisir tidak mempunyai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan air bersihnyaAir bersih di kawasan pesisir menjadi masalah utama khususnya pada musim kemarau. Sebagian besar kawasan pesisir memenuhi kebutuhan air bersih masih mengandalkan air hujan dan sumber mata air permukaan namun letaknya sangatlah jauh dari permukiman.Untuk mengatasi hal tersebut untuk mendapat sumber air bersih kita harus merencanakan dan melakukan pembangunan sarana pengolahan air bersih di kawasan pesisir tersebut. Salah satu perencanaan tersebut adalah dengan melakukan pemilihan alternative teknologi pengolahan air bersih yang sesuai dengan kondisi air baku setempat. Pemilihan teknologi pengolahan air bersih yang memenuhi persyaratan teknis air bersih yang berlaku dan merupakan hasil yang terbaik,termudah dan termurah dalam operasi dan pemeliharaannya.

II.4 Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan PesisirAir merupakan salah satu elemen dasar dan sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, mengingat kegunaan air untuk berbagai kegiatan manusia atau multi-purpose project, seperti mandi, minum-memasak, pembangkit listrik dan sebagainya. Namun, dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan air bersih ini tidak dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (2007), sekitar 21,1% dari jumlah rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Hal ini tentunya juga bertentangan dengan salah satu tujuan yang tercantum dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu Ensure Environmental Sustainability dengan salah satu sasarannya, yaitu mengurangi setengah dari total populasi yang hidup tanpa akses terhadap air dan sanitasi berkelanjutan. Data Bappenas (2011) menemukan 85 persen masyarakat Indonesia mempergunakan air yang tak layak bagi kesehatan sementara ketersediaan air bersih cenderung semakin berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air danpencemaran lingkungan.Isu utama air minum di Indonesia menurut (Bappenas, 2005) saat ini diantaranya: 1) terbatasnya akses pada sarana dan prasarana air minum; 2) penurunan ketersediaan air baku untuk air minum baik kuantitas maupun kualitasnya; 3) penyelenggaraan air minum belum menerapkan kepengusahaan dan biaya pemulihan (cost recovery); 4) rendahnya keterlibatan swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan air minum.Air bersih merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak dan sangat diperlukan untuk aktifitas dan produktifitas, serta menentukan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat. Sebagai sebuah permukiman yang lengkap tentunya lingkungan permukiman pesisir yang mayoritas merupakan nelayan dengan kepadatan yang tinggi membutuhkan infrastruktur (prasarana) dengan tingkat pelayanan yang memadai, salah satunya adalah air bersih.Salah satu masalah kesehatan lingkungan yang umum terjadi pada sebagian besar kawasan pesisir adalah masalah penyediaan air bersih bagi masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan sumber air yang ada di kawasan pesisir biasanya berasal dari sumur air tanah yang airnya berasa asin. Kualitas air tanahnya juga sangat bergantung dari curah hujan. Pada musim kemarau, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. Selain itu kadar air tawar juga semakin menurun karena pembangunan yang berkelanjutan tanpa memperhatikan lingkungan sehingga memperkecil daerah resapan air hujan. Kandungan air tawar dalam tanah semakin menipis karena diambil terus menerus sehingga semakin banyak air laut yang meresap kedalam tanah menggantikan posisi air tawar tersebut. Kondisi tanah yang umumnya berupa tanah karang membuat sumber-sumber air yang memadai sulit diperoleh. Kerusakan alam akibat penebangan hutan bakau juga akan mempercepat intrusi air laut ke darat yang menyebabkan air tawar di desa-desa pesisir pantai berubah menjadi payau.Kebutuhan akan air bersih menjadi masalah utama khususnya pada musim kemarau. Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus mengupayakan baik dengan membeli dari pedagang air bersih atau mengupayakan sumber dari sungai atau mata air yang letaknya sangat jauh tempat tinggal mereka, sedangkan pada waktu musim hujan sumber air bersih diperoleh dari air hujan dan sumber air permukaan/sungai, sumur atau danau.Tekanan terhadap pemenuhan air masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil semakin bertambah dengan minimnnya infrastruktur di wilayah tersebut. Jangankan ketersediaan instalasi pipa, sumber air bersih pun sangat terbatas ditemukan. Untuk konteks pulau-pulau kecil, karena wilayahnya yang jauh, daya dukung yang terbatas serta aksesibiitas yang sulit, masyarakat harus menyeberangi laut untuk mendapatkan air bersih, itupun dengan alat angkut dan kapasitas yang terbatas. Belum lagi jika dikonversi dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih, sungguh merupakan beban yang teramat berat.Menghadapi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, diperlukan fasilitas penyediaan air bersih yang dapat menjangkau pemukiman penduduk, khususnya bagi penduduk yang bermukim disekitar pesisir. Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan teknologi penyediaan air bersih yang mudah pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk pengoperasiannya. Perencanaan yang baik dari segi teknis maupun ekonomis penyaluran air dari fasilitas pengolahan air ke rumah-rumah penduduk sangat diperlukan agar penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara yang efektif, efisien dan produk yang dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk.Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang mengalami masalah paling pelik. Pada dasarnya, kesulitan masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih disebabkan ketidakmampuan pihak pengelola air bersih (dalam hal ini PDAM) untuk memenuhi kebutuhan itu. Hal ini seringkali dikaitkan dengan permasalahan ketersediaan (supply) air ataupun tekanan air yang tidak mampu untuk mencapai suatu wilayah pesisir. Sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan penyediaan sistem air bersih secara komunal yang diusahakan oleh pihak masyarakat pesisir itu sendiri, misalnya dengan memanfaatkan potensi air laut. Namun, hal ini terasa sulit dijalankan tanpa adanya bantuan atau bimbingan dari pihak pemerintah atau ahli karena terbentur dengan tingkat pendidikan serta pendapatan masyarakat. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan cukup banyak wilayah pesisir di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

II.5 Penanggulangan Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan PesisirUntuk permasalahan penduduk yang bermukim di kawsan pesisir, ada beberapa solusi atau penanganan yang dapat dilakukan, antara lain:3. Pemurnian Air LautPada dasarnya prinsip pemurnian air laut adalah proses pemisahan garam dari air laut sehingga diperoleh air tawar, proses ini kita kenal dengan sebutan desalinasi. Ada banyak cara untuk mengolah air asin menjadi air tawar, antara lain:a. PenyulinganPercobaan pertama untuk memisahkan garam dan air laut adalah meniru cara alam, yaitu dengan menguapkan air laut kemudian mengembunkan uapnya kembali. Ketika air laut dipanaskan, hanya air yang menguap, garam-garam yang terlarut tetap tinggal dalam larutan (air laut). Dengan menggunakan alat suling bagian dalam wadah perebus air laut dilengkapi dengan pipa-pipa tegak untuk memperluas permukaan air yang dipanaskan. Dengan perluasan dapat diperoleh banyak uap dalam waktu relatif singkat.b. Proses desalinasiDesalinasi adalah proses pemisahan yang digunakan untuk mengurangi kandungan garam terlarut dari air garam hingga level tertentu sehingga air dapat digunakan. Proses desalinasi melibatkan tiga aliran cairan, yaitu umpan berupa air garam (misalnya air laut), produk bersalinitas rendah, dan konsentrat bersalinitas tinggi. Produk proses desalinasi umumnya merupakan air dengan kandungan garam terlarut kurang dari 500 mg/l, yang dapat digunakan untuk keperluan domestik, industri, dan pertanian. Hasil sampingan dari proses desalinasi adalah brine. Brine adalah larutan garam berkonsentrasi tinggi (lebih dari 35000 mg/l garam terlarut).

Gambar 1 _ Air lautDistilasi merupakan metode desalinasi yang paling lama dan paling umum digunakan. Berbagai macam proses distilasi yang umum digunakan, seperti multistage flash, multiple effect distillation, dan vapor compression umumnya menggunakan prinsip mengurangi tekanan uap dari air agar pendidihan dapat terjadi pada temperatur yang lebih rendah, tanpa menggunakan panas tambahan.Metode lain desalinasi adalah dengan menggunakan membran. Terdapat dua tipe membran yang dapat digunakan untuk proses desalinasi, yaitu reverse osmosis (RO) dan electrodialysis (ED). Pada proses desalinasi menggunakan membran RO, air pada larutan garam dipisahkan dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran water-permeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya perbedaan tekanan yang diciptakan antara umpan bertekanan dan produk, yang memiliki tekanan dekat dengan tekanan atmosfer. Sisa umpan selanjutnya akan terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan sebagai brine. Proses ini tidak melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa. Kebutuhan energi utama adalah untuk memberi tekanan pada air umpan. Desalinasi air payau membutuhkan tekanan operasi berkisar antara 250 hingga 400 psi, sedangkan desalinasi air laut memiliki kisaran tekanan operasi antara 800 hingga 1000 psi.Dalam praktiknya, umpan dipompa ke dalam container tertutup, pada membran, untuk meningkatkan tekanan. Saat produk berupa air bersih dapat mengalir melalui membran, sisa umpan dan larutan brine menjadi semakin terkonsentrasi. Untuk mengurangi konsentrasi garam terlarut pada larutan sisa, sebagian larutan terkonsentrasi ini diambil dari container untuk mencegah konsentrasi garam terus meningkat.Sistem RO terdiri dari 4 proses utama, yaitu (1) pretreatment, (2) pressurization, (3) membrane separation, (4) post teatment stabilization.

Gambar 2 _ Proses utama sistem RO Sistem desalinasi dengan RO: Pretreatment: Air umpan pada tahap pretreatment disesuaikan dengan membran dengan cara memisahkan padatan tersuspensi, menyesuaikan pH, dan menambahkan inhibitor untuk mengontrol scaling yang dapat disebabkan oleh senyawa tetentu, seperti kalsium sulfat. Pressurization: Pompa akan meningkatkan tekanan dari umpan yang sudah melalui proses pretreatment hingga tekanan operasi yang sesuai dengan membran dan salinitas air umpan. Separation: Membran permeable akan menghalangi aliran garam terlarut, sementara membran akan memperbolehkan air produk terdesalinasi melewatinya. Efek permeabilitas membran ini akan menyebabkan terdapatnya dua aliran, yaitu aliran produk air bersih, dan aliran brine terkonsentrasi. Karena tidak ada membran yang sempurna pada proses pemisahan ini, sedikit garam dapat mengalir melewati membran dan tersisa pada air produk. Membran RO memiliki berbagai jenis konfigurasi, antara lain spiral wound dan hollow fine fiber membranes.

Gambar 3 _ Tipe membran RO Stabilization: Air produk hasil pemisahan dengan membran biasanya membutuhkan penyesuaian pH sebelum dialirkan ke sistem distribusi untuk dapat digunakan sebagai air minum. Produk mengalir melalui kolom aerasi dimana pH akan ditingkatkan dari sekitar 5 hingga mendekati 7.

Alat yang digunakan WaterconeSekarang ada satu lagi alat mudah dan murah untuk desalinasi air yaitu watercone. Cara kerja watercone sangat mudah karena hanya memerlukan sinar matahari untuk dapat bekerja.

Gambar 4 _ Cara kerja watercone

Watercone dapat dipergunakan di daerah pesisir pantai karena cara desalinasi dengan kondensasi embun. Jadi pertama kita bisa mengambil air laut/asin atau payau hingga 8.8 liter. Setelah itu bila dibiarkan disengat sinar matahari, dengan efektivitas sebesar 40% maka akan dicapai sekitar 1.6-1.7 liter embun yang akan turun ke bagian pinggir watercone yang berpinggul sehingga embun dapat ditangkap.

Gambar 5 _ WaterconeSetelah itu tutup atas dari watercone dapat dibuka dan air bisa dikeluarkan. Watercone terbuat dari plastik khusus yang dapat tahan sengatan matahari dan dipakai hingga 7 tahun setiap hari. Ini adalah solusi mudah, murah dan efektif yang dapat digunakan oleh banyak orang di pesisir.Dengan memanfaatkan air laut dan mengolahnya sebagai air minum berarti juga mengurangi pemakaian air bawah tanah yang diyakini sebagai penyebab utama penurunan tanah di berbagai tempat. Bahkan, tingkat penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan, membuat kita was-was akan bahaya tenggelamnya negara kita dalam beberapa puluh tahun kedepan.Teknologi desalinasi bukan sesuatu yang mustahil dan tidak mungkin. Dalam penanganan bencana tsunami di Aceh, Australia telah membuktikan penerapan teknologi ini dengan mengolah air laut menjadi air minum yang layak konsumsi bagi korban bencana alam.

c. Reserve OsmosisPengertian dari sistem Reverse Osmosis atau RO adalah perpindahan air melalui satu tahap ke tahap berikutnya yakni bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis (RO) banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk teknologi pengolahan air minum. Salah satu ciri utama reverse osmosis system (RO) adalah dengan adanya membran (semipermeable membrane). Membran semipermeabel ini harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut.Proses reverse osmosis menggunakan tekanan tinggi agar air bisa melewati membran, di mana kerapatan membran reverse osmosis ini adalah 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian). Jika air mampu melewati membran reverse osmosis, maka air inilah yang akan kita pakai, tapi jika air tidak bisa melewati membran semipermeable maka akan terbuang pada saluran khusus.Sebelum melewati membran, proses kerja sistem reverse osmosis melalui beberapa tahap penyaringan antara lain cartridge (sediment), karbon blok, karbon granular. Perbedaan yang paling jelas sistem reverse osmosis dengan pengolahan air yang lain adalah sistem reverse osmosis ada 2 hasil karena air yang memiliki kepekatan di atas 15 ppm akan terbuang menjadi limbah, sedangkan pengolahan air yang lain hanya satu hasil.Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem ultra violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air minum lainnya, teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis (RO) adalah sistem pengolahan air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat. Kelebihan air hasil dari sistem reverse osmosis adalah bebas dari semua bahan pencemar air seperti virus, bakteri, bahan kimia dan logam berat. Dengan kualitas air yang baik maka sistem reverse osmosis memberikan jawaban atas tingginya pencemaran air sekarang ini, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih dan sehat.Di Indonesia, sistem reverse osmosis (RO) sudah ada sekitar akhir tahun 80-an, tapi baru populer atau terkenal 5 tahun sekarang ini. Ketika awal datang ke Indonesia, harga satu unit produk reverse osmosis untuk rumah tangga lebih mahal daripada satu unit kendaraan roda dua. Sistem reverse osmosis Indonesia kebanyakan mengadopsi sistem reverse osmosis dari berbagai negara seperi Amerika Serikat (USA), Taiwan, Jepang dan Korea.Sistem reverse osmosis Indonesia sudah cukup marak dipakai di beberapa kota di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Kalimantan, Makassar dan beberapa kota lainnya. Dengan makin maraknya sistem reverse osmosis Indonesia, tentu akan membantu masyarakat meningkatkan kesehatannya.

Cara Kerja Reserve Osmosis Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun dari dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat selektif terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini sangat mudah untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil; tapi juga mencegah kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai percobaan, air diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya memiliki perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan melawan proses difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.Berikut ini merupakan skema proses osmosis

Gambar 6 _ Skema Proses OsmosisProses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan proses yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmosis. Dengan tetap menggunakan membran semi-permeable maka hanya akan mengijinkan molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai sebuah pembatas mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring melepas substansi-substansi lain.

Gambar 7_ Skema Proses Reverse OsmosisMembran semi-permeable di awal-awal percobaan osmosis berasal dari kantung kemih babi. Sebelum tahun 1960, membran-membran jenis ini dinilai sangat tidak efisien, mahal, dan tidak handal untuk penggunaan aplikasi osmosis diluar laboratorium. Bahan-bahan sintetik modern, mampu memecahkan masalah ini, membuat membran menjadi lebih efektif dalam menghilangkan kontaminan, dan membuatnya lebih kuat untuk menahan tekanan air yang lebih besar sebagai efisiensi pengoperasian.Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya kerak di permukaan membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses water softening atau chemical softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.

Low Pressure System Low Pressure System, biasanya digunakan di perumahan. Sistem Reverse Osmosis bertekanan rendah adalah yang bertekanan kurang dari 100 psig. Biasanya digunakan di area perumahan yang menggunakan sistem penampungan seperti pada skema berikut.

Gambar 8 _ Skema Sistem Reverse OsmosisTangki penampungan penempatan di atas (countertop) biasanya tidak bertekanan; namun jenis tangki penampung terbenam (undersink) biasanya bertekanan yang akan bertambah seiring bertambahnya isi tangki. Sistem bertekanan ini mampu menyediakan tekanan yang cukup untuk menggerakkan air dari tangki penampungan menuju kran. Tapi sayangnya, hal ini juga akan menciptakan tekanan balik melawan membran, yang dapat menurunkan efisiensi sistem. Beberapa unit mengatasi masalah ini dengan menggunakan tangki tidak bertekanan dengan pompa untuk mendapatkan air yang telah dimurnikan saat dibutuhkan.Unit-unit bertekanan rendah biasanya mampu menghasilkan 2 15 galon per hari, dengan efisiensi besar jumlah air limbah (reject water) sebanyak 2 4 galon untuk setiap galon air murni yang dihasilkan. Kemurnian air yang dihasilkan mampu mencapai 95%. Sistem jenis ini sangat terjangkau. Unit jenis ini memerlukan pemeliharaan berupa penggantian pre dan post filter (biasanya 1 hingga 4 kali per tahun); dan penggantian membran Reverse Osmosis setiap 2 hingga 3 tahun sekali, tergantung penggunaan.

High Pressure SystemHigh Pressure System, biasanya digunakan untuk komersial dan industri.Sistem tekanan tinggi biasanya beroperasi pada tekanan 100 1000 psig, tergantung membran yang digunakan dan air yang akan diolah. Sistem ini biasanya digunakan untuk industri dan komersial dimana dibutuhkan volume yang besar namun tetap pada standar kemurnian yang tinggi.Kebanyakan sistem komersial dan industri menggunakan banyak membran yang diatur secara pararel untuk menghasilkan jumlah air yang diinginkan. Air yang telah diproses dari stage pertama kemudian dilanjutkan ke modul membran tambahan untuk mendapatkan tingkat pemurnian yang lebih tinggi. Air limbah yang dihasilkan dapat juga diarahkan ke modul membran erikutnya untuk meningkatkan efisiensi sistem (lihat diagram dibawah berikut), walau pembersihan (flushing) masih tetap diperlukan saat konsentrasi meningkat mencapai tingkat kegagalan (fouling).Sistem High Pressure untuk industri mampu menghasilkan 10 hingga ribuan galon air perhari dengan efisiensi 1 9 galon air limbah. Kemurnian air bisa mencapai 95%. Sistem ini lebih besar dan leih rumit dibandingkan sistem Low Pressure.d. EvaporatorEvaporator adalah sistem utama bagi pabrik untuk mengolah air laut menjadi air tawar. Demikian juga ladang garam memproduksi garam melalui proses penguapan air laut. Sebaliknya, air bersih akan diproduksi, dengan menghilangkan garam dari air laut. Evaporator untuk mengolah air laut dirancangkan untuk mengumpulkan uap yang terjadi di dalam proses penguapan. Proses tersebut antara lain: penguapan dengan multi guna yaitu air laut yang direbus untuk penguapan. Sehingga uap itu akan terkumpul menjadi air tawar. Teknologi itu biasanya digunakan untuk pabrik pengolah air laut skala besar. Disamping itu juga terdapat proses tekanan peresapan (osmosis) dengan arah balik yaitu cara untuk mengurangi dan menghapus rasa asin air laut. Teknologi ini digunakan untuk pabrik pengolah air laut sekala menengah dan kecil.3. Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) Program penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat adalah program yang ditujukan bagi daerah-daerah tertinggal yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan airnya. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi masyarakat terpencil dan masyarakat pesisir untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dan air minumnya secara swadaya, karena program ini digerakkan langsung oleh masyarakat itu sendiri.3. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan daerah yang diharapkan mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat. Pengelolahan air PDAM ini adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas air layak komsumsi dan kurang layak komsumsi. Pengelolahan air PDAM dilakukan secara bertahap sehingga dihasilkan air yang betul-betul baik untuk kebutuhan sehari-hari. Tahap pengolahan air terdiri dari 6 tahap yaitu: pengelolahan pendahuluan (pre treatment), pengolahan pertama (primery treatment), pembunuhan kuman (desinfektan), pembuangan lanjutan (ultimate disposal).Diharapkan dengan adanya PDAM ini mampu menjangkau daerah-daerah pesisir dan memenuhi kebutuhan air minum di kawasan tersebut. Terutama daerah pesisir yang dekat dengan wilayah non pesisir yang memiliki sumber daya air tawar yang memadai. 3. Triple Water Supply (TWS) Selain beberapa metode pengolahan diatas, di China juga telah dikembangkan teknologi Triple Water Supply (TWS) yaitu sistem yang terdiri dari pasokan air tawar, air laut untuk pembilasan toilet, dan reklamasi air limbah (yang berwarna abu-abu).Dalam konsep Triple Water Supply bahwa air tawar hanya digunakan pada kebutuhan domestik dan komersial saja. Sedangkan untuk menyiram toilet digunakan sumber air laut untuk menghemat penggunaan air tawar dan memanfaatkan sumber daya air laut yang ada di kawasan pesisir tersebut. Berdasarkan data di Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR), salah satu daerah yang mengadopsi sistem TWS tersebut, penggunaan air laut untuk membilas toilet telah memberikan kontribusi terhadap penghematan 22% dari konsumsi air tawar.Sistem inovatif ini memaksimalkan penghematan sumber daya air di kota-kota pesisir hingga 23%.Selain itu, sistem baru ini membuka pintu untuk mengadopsi pengolahan limbah yang inovatif teknologi, yaitu SANI (Sulfate reduction Autotrophic denitrification and Nitrification Integrated) untuk mengatasi masalah kelangkaan air telah menjadi masalah lama yang terjadi di Cina, khususnya di Cina Utara. Menurut Bank Dunia, sekitar 400 dari 660 kota di China kekurangan air.Pengembangan sistem inovatif triple water supply (TWS) dapat membantu untuk memaksimalkan sumber daya air di kota-kota pesisir dengan biaya rendah.Dengan proses SANI, dapat mengurangi lebih dari 50% dari biaya produksi keseluruhan, 35% dari konsumsi energi, dan 36% dari emisi gas rumah kaca dari pengolahan limbah.Jika kedua sistem ini digunakan dalam 16 kota pesisir di China, bisa menghemat 3.600 juta m3 air tawar per tahun, meng hindari 10 juta ton lumpur basah, dan mengurangi sekitar 2.100 - 5.000 GWh energi per tahun dan 1,7-3.700.000 ton emisi gas CO per tahun dibandingkan dengan konvensi pengolahan limbah biologis ditambah reklamasi limbah buangan yang dilakukan di China.

BAB IIIPENUTUP

III.1 Kesimpulan3. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang unik karena ditemukan berbagai ekosistem mulai dari daerah pasang surut, estuari, hutan bakau terumbu karang, gelombang pasang, pulau penghalang dsb. Wilayah pesisir merupakan pertemuan anatara darat dan laut yang meliputi wilayah sekitar 8 % permukaan bumi. 3. Salah satu masalah kesehatan lingkungan yang umum terjadi pada sebagian besar kawasan pesisir adalah masalah penyediaan air bersih bagi masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan sumber air yang ada di kawasan pesisir biasanya berasal dari sumur air tanah yang airnya berasa asin. Kualitas air tanahnya juga sangat bergantung dari curah hujan. Pada musim kemarau, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. 3. Penanggulangan Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir : Pemurnian Air Laut Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Triple Water Supply (TWS)

III.2 SaranMenurut kelompok kami, Permasalahan kesehatan lingkungan pada daerah kawasan pesisir yaitu mengenai penyediaan air bersih bagi masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir. Kita sudah memiliki sistem penanggulangan masalah penyediaan air bersih di kawasan pesisir. Jadi, tinggal bagaimana kesadaraan masyarakat tersebut agar dapat menggunakan penanggulangan tersebut sehingga semua masyarakat di kawasan pesisir mendapatkan air bersih yang dapat digunakan sebagai kebutuhan mereka sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKAAgus Lestiawan.2012. http://aguslestiawan17.blogspot.com/2012/10/klasifikasi-air.html.Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.32

___________. 2012. http://www.artikellingkunganhidup.com/8-manfaat-sumber-daya-air.html Diakses pada tanggal 1 April 2015,pukul 15.25 wita.___________.2013. http://www.slideshare.net/YAVYSTA/makalah-s-umber-daya-air-16186946 Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.30 wita

___________.2009. https://etnize.wordpress.com/2009/07/01/jenis-jenis-air-di-bumi/ . Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.50 wita.___________.2014. http://perencanaankota.blogspot.com/2014/06/pengertian-dan-kelas-baku-mutu-air.html Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.55

_________.2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air . Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 18.53 wita.Anonim.2007. http://akuinginhijau.org/2007/08/14/satu-lagi-alat-mudah-dan-murah- untuk-desalinasi-air/. Diakses pada hari Rabu, 1 April 2015. Pukul 20.20 WITAIndonesia Che. http://majarimagazine.com/2009/05/desalinasi-air-garam/. Diaksespada hari Rabu, 1 April 2015. Pukul 20.12 WITAWaruju Eka Winarni, Lylik.2010.Makalah Termodinamika Pembuatan Unit Reverse Osmosis untuk Pengolahan Air Asin atau Air Payau._