kuliah ikga semester5-print

18
BEHAVIOR MANAGEMENT (Behavior Modification) in DENTISTRY for CHILDREN Merupakan sebuah cara dimana satu tim bekerja secara efektif dan secara efisien untuk melakukan perawatan bagi seorang anak dan pada waktu yg bersamaan akan menghasilkan sikap yg positif pada perawatan dental TUJUAN MEMODIFIKASI TINGKAH LAKU ANAK 1.Untuk mendapatkan kekooperatifan yg maksimum antara dokter gigi dengan pasien 2. Menanamkan rasa percaya pasien BEHAVIOR MODIFICATION Dewasa : datang dg kesadaran dan kemauan sendiri Anak : tidak punya kesadaran, takut dan tidak ada kemauan à anak tidak ada motivasi untuk datang ke dokter gigi Masalah : 1. Tidak ada kesadaran dari pasien 2.Orang tua tidak perduli (memiliki persepsi bahwa gigi sulung akan terganti) 3. Membuang-buang waktu 4. Menurut dokter gigi : Tidak mampu Tidak sabar Tidak menguntungkan Tidak suka anak kecil Mengapa dokter gigi perlu belajar mengenai psychological development and reaction pada anak ? 1. Mengetahui kebutuhan pd anak tergantung umur 2.Sehingga bila melakukan pelanggaran à membuat anak tidak kooperatif dan membuat perawatan berikutnya menjadi lebih sulit, sementara perawatan gigi dibutuhkan seumur hidup. Butuh waktu membangun confidence. 3.Adanya penyimpangan dr tingkah laku yg kita harapkan, merupakan tanda bahwa perawatan yg kita lakukan tidak cocok untuk pasien usia muda 4.Membuat dokter gigi mengerti, reaksi kita harus bagaimana didalam perawatan anak

Upload: annika-siti-resdyanti

Post on 11-Aug-2015

77 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KULIAH IKGA Semester5-Print

TRANSCRIPT

Page 1: KULIAH IKGA Semester5-Print

BEHAVIOR MANAGEMENT (Behavior Modification)

in DENTISTRY for CHILDREN

Merupakan sebuah cara dimana satu tim bekerja secara efektif dan secara efisien untuk melakukan perawatan bagi seorang anak dan pada waktu yg bersamaan akan menghasilkan sikap yg positif pada perawatan dental

TUJUAN MEMODIFIKASI TINGKAH LAKU ANAK

1 Untuk mendapatkan kekooperatifan yg maksimum antara dokter gigi dengan pasien

2 Menanamkan rasa percaya pasien

BEHAVIOR MODIFICATION

Dewasa datang dg kesadaran dan kemauan sendiri Anak tidak punya kesadaran takut dan tidak ada kemauan agrave anak tidak ada motivasi untuk datang ke

dokter gigi

Masalah

1 Tidak ada kesadaran dari pasien

2 Orang tua tidak perduli (memiliki persepsi bahwa gigi sulung akan terganti)

3 Membuang-buang waktu

4 Menurut dokter gigi

bull Tidak mampu

bull Tidak sabar

bull Tidak menguntungkan

bull Tidak suka anak kecil

Mengapa dokter gigi perlu belajar mengenai psychological development and reaction pada anak

1 Mengetahui kebutuhan pd anak tergantung umur

2 Sehingga bila melakukan pelanggaran agrave membuat anak tidak kooperatif dan membuat perawatan berikutnya menjadi lebih sulit sementara perawatan gigi dibutuhkan seumur hidup Butuh waktu membangun confidence

3 Adanya penyimpangan dr tingkah laku yg kita harapkan merupakan tanda bahwa perawatan yg kita lakukan tidak cocok untuk pasien usia muda

4 Membuat dokter gigi mengerti reaksi kita harus bagaimana didalam perawatan anak

DEFINISI amp PENGERTIAN TINGKAH LAKU

Sigmun Freud Respon (jawaban) terhadap suatu stimulus (rangsang)

JBWatson Suatu refleksi yg merupakan reaksi terhadap rangsang adari luar

Lewin Suatu fungsi pribadi dan lingkungan

Morgan EtAl Segala sesuatu yg dilakukan manusia

Ruch reaksi yg diisolasi dan diorganisasikan

Hilgard segala sesuatu yg dilakukan manusia

Rotter

Tingkah laku memiliki beberapa konsep

1 Individu merupakan subyek

2 Tingkah laku berlangsung dlm ruang dan waktu

3 Tingkah laku mempunyai arah dan tujuan dipengaruhi oleh situasi

4 Tingkah laku ditentukan oleh adanya harapan2

5 Tingkah laku berdasarkan pengalaman2

KESIMPULAN

Tingkah laku merupakan reaksi terhadap suatu rangsangan dan mempunyai arah serta tujuan

PERBEDAAN TINGKAH LAKU DISEBABKAN OLEH

1 Faktor Bawaan Atau Keturunan Telah ada pada saat konsepsi dan diturunkan pd generasi berikutnya 2 Faktor Lingkungan Segala sesuatu yg melingkungi atau mengelilingi anak seumur hidupnya

bull Lingkungan fisik ortu rumah sekolah teman dll

bull Lingkungan psikologi harapan cita2 masalah dll

PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU ANAK SESUAI USIA

Secara alamiah anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai dimensi secara serentak amp seimbang

1 Fisik sosial intelektual keterampilan

2 Tingkah laku

bull mengalami perrubahan terus menerus

bull berlangsung scr perlahan amp menurut hukum tertentu

HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

A HUKUM KONVERGENSI

1 SchopenhaurManusia adlh hasil bawaan yg berkembang sndr Pendidikan tidak akan mampu mengubahnya

2 John Locke (Abad 19) agrave Teori Tabula Rasaldquoketika lahir anak diumpamakan kertas putih yg belum digoresi dg bakat apapun bersih dr turunan agrave pendidikan dpt membentuknyardquo

3 William SternMenggabungkan kedua pendapat tsb ke dalam Hukum Konvergensi agrave pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi lingkungan amp bawaan

B HUKUM TEMPO PERKEMBANGAN

Tiap anak memiliki tempo perkembangan yg berbeda Misalnya anak laki lebih cepat berjalan

C HUKUM MASA PEKA

MMontesori

Pada masa pertumbuhan suatu fungsi mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan

Misal usia 3-5 tahun adalah masa yg baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu

D HUKUM REKAPITULASI

Hackle

Perkembangan manusia merupakan pengulangan singkat dari perkembangan jenisnya

E HUKUM BERTAHAN DAN MEMPERTAHANKAN DIRI

Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)

F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN

bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya

bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org

bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara

TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA

1) Tahap Prenatal

a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir

b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini

c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin

d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya

e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak

2) Tahap Bayi

a Berlangsung kira-kira 2tahun

b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak

c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive

REFLEK PADA BAYI

1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)

a Menghilang pd usia 4-6 tahun

b Anak tidak mau ditinggalkan

2) Reflek Moro Memeluk

a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan

b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk

3) Reflek Babinski

a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik

b Menghilang setelah usia 3-4 bulan

4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)

a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh

b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan

5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya

KEBUTUHAN BAYI

Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu

Bowlby

Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu

Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa

1 Usia 0 - 4 Bulan

bull Tidak ada diskriminasi

bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar

2 Usia 3 - 6 Bulan

bull Mengarah pd pribadi yg dikenal

bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat

3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun

bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya

bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya

bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak

4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak

bull Anak membentuk kerjasama

bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali

TAHAP ANAK2

1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai

mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah

Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap

a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil

atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an

bermain peran dll

2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung

melakukan kegiatan yang lebih feminine

Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya

5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)

1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap

Reaksi menangis

2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti

Reaksi menangis menjerit menendang

3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya

Reaksi menangis

4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa

Reaksi L=L tertawa

5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan

reaksi tertawa

(JB WATSON)

1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati

BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Frankl behavioral rating scale

1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan

menangis keras2

ketakutan

bermacam2 tingkah laku negative yang

ekstrim

2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi

tidak kooperatif

wajah merengut macam

selalu mengelak

bicara tidak jelas

3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat

sikap hati2

bersedia menjalankan perintah drg

tetap diarahkan untuk kooperatif

4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama

tertarik terhadap cara perawtan

suka tertawa

dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang

dihadapi

4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)

1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg

2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 2: KULIAH IKGA Semester5-Print

2 Tingkah laku berlangsung dlm ruang dan waktu

3 Tingkah laku mempunyai arah dan tujuan dipengaruhi oleh situasi

4 Tingkah laku ditentukan oleh adanya harapan2

5 Tingkah laku berdasarkan pengalaman2

KESIMPULAN

Tingkah laku merupakan reaksi terhadap suatu rangsangan dan mempunyai arah serta tujuan

PERBEDAAN TINGKAH LAKU DISEBABKAN OLEH

1 Faktor Bawaan Atau Keturunan Telah ada pada saat konsepsi dan diturunkan pd generasi berikutnya 2 Faktor Lingkungan Segala sesuatu yg melingkungi atau mengelilingi anak seumur hidupnya

bull Lingkungan fisik ortu rumah sekolah teman dll

bull Lingkungan psikologi harapan cita2 masalah dll

PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU ANAK SESUAI USIA

Secara alamiah anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai dimensi secara serentak amp seimbang

1 Fisik sosial intelektual keterampilan

2 Tingkah laku

bull mengalami perrubahan terus menerus

bull berlangsung scr perlahan amp menurut hukum tertentu

HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

A HUKUM KONVERGENSI

1 SchopenhaurManusia adlh hasil bawaan yg berkembang sndr Pendidikan tidak akan mampu mengubahnya

2 John Locke (Abad 19) agrave Teori Tabula Rasaldquoketika lahir anak diumpamakan kertas putih yg belum digoresi dg bakat apapun bersih dr turunan agrave pendidikan dpt membentuknyardquo

3 William SternMenggabungkan kedua pendapat tsb ke dalam Hukum Konvergensi agrave pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi lingkungan amp bawaan

B HUKUM TEMPO PERKEMBANGAN

Tiap anak memiliki tempo perkembangan yg berbeda Misalnya anak laki lebih cepat berjalan

C HUKUM MASA PEKA

MMontesori

Pada masa pertumbuhan suatu fungsi mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan

Misal usia 3-5 tahun adalah masa yg baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu

D HUKUM REKAPITULASI

Hackle

Perkembangan manusia merupakan pengulangan singkat dari perkembangan jenisnya

E HUKUM BERTAHAN DAN MEMPERTAHANKAN DIRI

Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)

F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN

bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya

bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org

bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara

TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA

1) Tahap Prenatal

a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir

b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini

c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin

d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya

e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak

2) Tahap Bayi

a Berlangsung kira-kira 2tahun

b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak

c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive

REFLEK PADA BAYI

1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)

a Menghilang pd usia 4-6 tahun

b Anak tidak mau ditinggalkan

2) Reflek Moro Memeluk

a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan

b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk

3) Reflek Babinski

a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik

b Menghilang setelah usia 3-4 bulan

4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)

a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh

b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan

5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya

KEBUTUHAN BAYI

Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu

Bowlby

Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu

Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa

1 Usia 0 - 4 Bulan

bull Tidak ada diskriminasi

bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar

2 Usia 3 - 6 Bulan

bull Mengarah pd pribadi yg dikenal

bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat

3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun

bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya

bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya

bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak

4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak

bull Anak membentuk kerjasama

bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali

TAHAP ANAK2

1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai

mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah

Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap

a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil

atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an

bermain peran dll

2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung

melakukan kegiatan yang lebih feminine

Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya

5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)

1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap

Reaksi menangis

2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti

Reaksi menangis menjerit menendang

3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya

Reaksi menangis

4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa

Reaksi L=L tertawa

5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan

reaksi tertawa

(JB WATSON)

1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati

BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Frankl behavioral rating scale

1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan

menangis keras2

ketakutan

bermacam2 tingkah laku negative yang

ekstrim

2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi

tidak kooperatif

wajah merengut macam

selalu mengelak

bicara tidak jelas

3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat

sikap hati2

bersedia menjalankan perintah drg

tetap diarahkan untuk kooperatif

4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama

tertarik terhadap cara perawtan

suka tertawa

dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang

dihadapi

4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)

1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg

2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 3: KULIAH IKGA Semester5-Print

Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)

F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN

bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya

bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org

bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara

TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA

1) Tahap Prenatal

a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir

b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini

c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin

d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya

e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak

2) Tahap Bayi

a Berlangsung kira-kira 2tahun

b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak

c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive

REFLEK PADA BAYI

1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)

a Menghilang pd usia 4-6 tahun

b Anak tidak mau ditinggalkan

2) Reflek Moro Memeluk

a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan

b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk

3) Reflek Babinski

a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik

b Menghilang setelah usia 3-4 bulan

4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)

a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh

b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan

5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya

KEBUTUHAN BAYI

Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu

Bowlby

Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu

Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa

1 Usia 0 - 4 Bulan

bull Tidak ada diskriminasi

bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar

2 Usia 3 - 6 Bulan

bull Mengarah pd pribadi yg dikenal

bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat

3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun

bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya

bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya

bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak

4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak

bull Anak membentuk kerjasama

bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali

TAHAP ANAK2

1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai

mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah

Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap

a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil

atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an

bermain peran dll

2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung

melakukan kegiatan yang lebih feminine

Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya

5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)

1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap

Reaksi menangis

2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti

Reaksi menangis menjerit menendang

3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya

Reaksi menangis

4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa

Reaksi L=L tertawa

5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan

reaksi tertawa

(JB WATSON)

1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati

BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Frankl behavioral rating scale

1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan

menangis keras2

ketakutan

bermacam2 tingkah laku negative yang

ekstrim

2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi

tidak kooperatif

wajah merengut macam

selalu mengelak

bicara tidak jelas

3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat

sikap hati2

bersedia menjalankan perintah drg

tetap diarahkan untuk kooperatif

4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama

tertarik terhadap cara perawtan

suka tertawa

dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang

dihadapi

4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)

1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg

2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 4: KULIAH IKGA Semester5-Print

Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa

1 Usia 0 - 4 Bulan

bull Tidak ada diskriminasi

bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar

2 Usia 3 - 6 Bulan

bull Mengarah pd pribadi yg dikenal

bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat

3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun

bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya

bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya

bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak

4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak

bull Anak membentuk kerjasama

bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali

TAHAP ANAK2

1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai

mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah

Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap

a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil

atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an

bermain peran dll

2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung

melakukan kegiatan yang lebih feminine

Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya

5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)

1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap

Reaksi menangis

2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti

Reaksi menangis menjerit menendang

3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya

Reaksi menangis

4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa

Reaksi L=L tertawa

5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan

reaksi tertawa

(JB WATSON)

1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati

BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Frankl behavioral rating scale

1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan

menangis keras2

ketakutan

bermacam2 tingkah laku negative yang

ekstrim

2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi

tidak kooperatif

wajah merengut macam

selalu mengelak

bicara tidak jelas

3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat

sikap hati2

bersedia menjalankan perintah drg

tetap diarahkan untuk kooperatif

4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama

tertarik terhadap cara perawtan

suka tertawa

dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang

dihadapi

4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)

1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg

2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 5: KULIAH IKGA Semester5-Print

Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya

5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)

1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap

Reaksi menangis

2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti

Reaksi menangis menjerit menendang

3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya

Reaksi menangis

4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa

Reaksi L=L tertawa

5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan

reaksi tertawa

(JB WATSON)

1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati

BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Frankl behavioral rating scale

1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan

menangis keras2

ketakutan

bermacam2 tingkah laku negative yang

ekstrim

2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi

tidak kooperatif

wajah merengut macam

selalu mengelak

bicara tidak jelas

3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat

sikap hati2

bersedia menjalankan perintah drg

tetap diarahkan untuk kooperatif

4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama

tertarik terhadap cara perawtan

suka tertawa

dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang

dihadapi

4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)

1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg

2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 6: KULIAH IKGA Semester5-Print

Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri

Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri

4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2

MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN

1 Kooperatif

bull Sikap tenang

bull Rasa cemas relatif kecil

bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi

2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif

bull Ada pada anak usia 2-3tahun

bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi

3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol

Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun

Pertama kali ke drg

Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu

Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya

b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat

Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti

Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan

c Tingkah laku malu2

Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras

Peyebab

Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup

d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya

Suara bergerak

Badan gemetar

Dahi dan telapak tangan berkeringat

Dapat mengontrol emosi

Masih dapat dilakukan perawatan gigi

e Menangis berkepanjangan

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 7: KULIAH IKGA Semester5-Print

Menangis tidak keras tanpa air mata

Emosi konstan

Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI

Menurut Frankl (1962)

1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak

2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)

3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan

4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi

5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua

Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya

Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa

takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan

3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN

1 LIBERAL

bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2

bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2

bull Membiarkan semua tindakan anak

bull Anak menjadi manja

bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg

2 AUTHORITY

bull Anak selalu dibawah tekanan

bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah

bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan

bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah

Ada 3 macam

bull Good patients (over dominance)

bull Bad patients (over indugence)

bull In between (over authority)

3 DEVELOPMENT

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 8: KULIAH IKGA Semester5-Print

bull Merupakan situasi yg ideal

bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi

bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu

PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT

1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence

Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya

Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois

Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg

b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah

Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin

2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan

Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan

Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak

3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena

orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya

Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg

4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak

Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis

kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam

Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)

5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya

Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu

Sebagai pasien baik

KESIMPULAN

1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 9: KULIAH IKGA Semester5-Print

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI

1 Tingkah laku dokter gigi

2 Waktu dan lamanya kunjungan

3 Keterampilan drg

4 Percakapan drg

5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan

6 Perhatian kpd pasien

7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek

8 Memberi nasihat kpd ortu

PRIORITAS UTAMA

MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI

Kontak mata

Tingkat bahasa yg sama

Menggunakan istilah sederhana

PENANGANAN DASAR

1 Pre-Appointment Experience

Hampir tidak ada yg dilakukan

Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat

Keuntungan pengalaman untuk anak

Kerugian ekonomi

Alternatif agrave simple prafilaksis

2 Tell Show Do

Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran

Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing

Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama

3 Pujian Dan Komunikasi

Harus dilakukan tiap pertemuan

Jangan berlebihan harus tulus

4 Kontrol Suara

Nada suara

Ekspresi muka

SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS

1 Tell show do2 Modeling

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 10: KULIAH IKGA Semester5-Print

Study model dari gigi

Gambar poster

Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg

3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir

MODELLING

bull Study model

bull Gambar poster

bull Film slide

bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal

bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan

Syarat model

bull Punya kelebihan kekuatan

bull Tingkah laku model jelas

bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat

DESENSITITATION

bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit

bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan

Tahapan

Tahap 1Latih pasien untuk santai

Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan

Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan

Contoh tahap rangsangan

a Ruang tunggu

b Dokter gigi dan perawat

c Alat2 kedokteran gigi

d Kursi gigi

e Pemeriksaan gigi dan mulut

f Pembersihan gigi dan fluoridasi

g Pengeboran

HOME

bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang

bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan

bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan

bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)

RESTRAINT = last resort

bull Farmakologi

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 11: KULIAH IKGA Semester5-Print

bull Fisik

bull Dibantu oleh asisten atau orang tua

bull Papoose board

bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor

ORAL HABIT

Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah

Menelan abonormal

Menghisap jari

Mouth breating

Biting habit

Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar

ETIOLOGI

1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis

PERKEMBANGAN ORAL HABIT

1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan

MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)

a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara

2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional

3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism

AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 12: KULIAH IKGA Semester5-Print

1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur

5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum

PENANGGULANGAN TANPA ALAT

1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis

Pemberian obat2an

Tindakan operasi

3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)

PENGGULANGAN DENGAN ALAT

1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar

Monoblok

ldquoOral screenrdquo

ldquoCribrdquo

Removable lip bumper

2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur

Crib

Mahkota-palatal bar

Band-band bar

Ficed lip bumper

MYOFUNCTIONAL THERAPY

(TERAPI FUNGSI OTOT)

KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot

1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris

agrave seimbang saat proses penelanan

LIDAH

Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang

MASSETERBUCCINATORS

Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan

lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion

ORBICULARIS ORIS

Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 13: KULIAH IKGA Semester5-Print

FISIOLOGI PENELANAN

A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah

B Mature SwallowEmpat fase

1 Fase persiapanprep2 Fase mulut

3 Fase faring4 Fase esophagus

MYOFUNCTIONAL THERPY

Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal

Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi

Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi

PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH

1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits

A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior

One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)

2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)

3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow

B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise

C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah

The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah

Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas

The lip massagememijat bibir

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi

Page 14: KULIAH IKGA Semester5-Print

D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik

E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi