kuliah hiv aids - prof oemar sri hartanto

12
HIV / AIDS

Upload: gunung-mahameru

Post on 04-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

HIV / AIDS

HIV / AIDS

DEFINISIAIDS (Acquaried Immunodefisiency Syndrome) dapat di artikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodefisiency Virus) yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

EPIDEMIOLOGIPenularan HIV/AIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkotika, tranfusi komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok resiko tinggi terhadap HIV/AIDS misalnya pengguna narkotika, pekerja seks komersil dan pelanggannya, serta narapidana. Departermen Kesehatan RI pada tahun 2002 memperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV adalah antara 90.000 sampai 130.000 orang.

PATOGENESISLimfosit CD4+ merupakan target utama infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4. Limfosit CD4+ berfungsi mengoordinasikan sejumlah fungsi imunologis yang penting. Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respons imun yang progresif.

TES HIVPemeriksaan laboratorium untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang terinfeksi HIV sangatlah penting, karena pada infeksi HIV gejala klinisnya dapat baru terlihat setelah bertahun-tahun lamanya.Terdapat beberapa jenis pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis infeksi HIV. Secara garis besar dapat dibagi menjadi pemeriksaan serologik untuk mendeteksi adanya antibiodi terahadap HIV dan pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan virus HIV. Deteksi adanya virus antigen,dan deteksi materi genetik dalam darah pasien.Pemeriksaan yang lebih mudah dilaksanakan adalah pemeriksaan terhadap antibodi HIV. Sebagai penyaring biasanya digunakan tehnik ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), aglutinasi atau dot-blot immunobinding assay. Metode yang biasanya digunakan di Indonesia adalah denga ELISA.

KRITERIA, DIAGNOSISSeseorang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan laboratorium terbukti terinfeksi HIV, baik dengan meteode pemeriksaan antibodi atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Diagnosis AIDS untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila terdapat infeksi oportunistik atau limfosit CD4+ kurang dari 200 sel/mm

Obat ARV terdiri dari beberapa golongan seperti nucleuside reverse transcriptase inhibitor, nucleotide reverse transcriptase inhibitor, non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor, dan inhibitor protease. Tidak semua ARV yang ada telah tersedia di Indonesia.

Obat ARV yang beredar di IndonesiaNama dagangNama GenerikGolonganDosis (per hari)DuviralStavudin (d4T)NsRTI> 60 kg: 2 x 40 mg< 60 kg: 2 x 30 mg2 x 150 mgLamivudin (3TC)NsRTI2 x 150 mg< 50 kg:2 mg/kg, 2x/hariNevirapin (NVP)NNRTI1 x 200 mg selama 14 hari,dilanjutkanZidovudin (ZDV, AZT)NsRTI2 x 300 mg, atau 2 x 250 mg(dosis alternatif)Didanosis (ddI)NsRTI>60 kg: 2 x 200 mg, atau 1 x 400mg< 60 kg: 2 x 125 mg, atau 1 x 250mgEfavirenz(EFV,EFZ)NNRTI1 x 600 mg, malamNelfinafir (NFV)PI2 x 1250 mg

Toksoplasmosis Otak (TO)Toxoplasma gondii merupakan parasit intraseluler yang menyebabkan infeksi asimtomatis pada 80% manusia sehat, namun dapat menimbulkan manifestasi klinis yang mematikan pada orang dengan HIV-AIDS atau imunokompromis. Seringkali , secara klinis dapat diduga diagnosis (TO) pada seorang penderita AIDS, walaupun tidak ada tanda yang patognomonik.Demam, sakit kepala, defisit neurologis, fokal dan penurunan kesadaran merupakan manufestasi klinis utama. Pada neuromaging dapat di jumpai lesi hipodense pada CT-scan atau hipointense pada MRI. Lesi ini bersifat penyangat kontras berbentuk cincin dan disertai edema dan efek massa pada jaringan otak di sekitarnya. pasien HIV positifgejala klinis neurologi yang progresifneuroimaging menunjukkan ada lesi fokal di otak Pengobatan toksoplasmosis otak fase akutPirimetamin Loading dose 200 mg BB < 50 kg: 2 x 25 mg per hari p.o. BB > 50 kg: 3 x 25 mg per hari p.o.Klindamisin4 x 600 mg per hari p.o.

Meningitis TB (MTB)Di Indonesia hampir 50% pasien dalam stadium AIDS menderita tuberkulosis paru. Karena itu MTB selalu ada dalam diagnosis diferensial pasien AIDS dengan sintom susunan saraf pusat. Pada pasien HIV dengan lesi fokal otak, selain TO maka MTB merupakan diferensial diagnosis yang harus kronis, di samping meningitis kriptokokus, MTB harus selalu dipertimbangkan pada diagnosis diferensial. Diagnosis dan pengobatannya sama dengan MTB pada umumnya.

Meningitis Kriptokokus (MK)Gejala klinis meningitis kriptokokus seringkali tidak jelas atau samar-samar. Biasanya dijumpai gejala prodormal selama 2-4 minggu. Gejala awal berupa demam dan sakit kepala. Tanda peningkatan rekanan intrakranial berupa sakit kepala berat dan persisten seringkali merupakan gambaran klinis yang menonjol. Tanda klasik meningitis berupa kaku kuduk tidak selalu dijumpai.Pengobatan MK ditujukan pada dua target, yaitu sterilisasi cairan otak dari jamur dengan menggunakan obat antijamur dan menurunkan tekanan intrakranal.

Demensia HIVManifestasi awal gangguan kognitif pada HIV sangat samar, seringkali disalahartikan sebagai depresi. Pengaruh alkohol, narkoba atau manifestasi penyakit oportunistik. Gejalanya dimulai dengan gangguan memori dan kelambatan psikomotor. Keluhan pada tahap dini yang sering dijumpai adalah mudah lupa (forgetfullness), sukar berkonsentrasi, apatis, hilangnya libido dan menarik diri dari kehidupan sosial. Keluhan motorik yang dapat dijumpai pada tahap awal adalah kelambanan motorik, kesukaran menulis dan gangguan berjalan.