kti j. erwin 2014

21
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN SETELAH BUANG AIR BESAR DENGAN KASUS DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA GEDE 11 YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Ini Di Susun Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan Lingkungan Di Susun Kembali Oleh : KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2010

Upload: jalonk

Post on 26-Jul-2015

160 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kti j. erwin 2014

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN

SETELAH BUANG AIR BESAR DENGAN KASUS DIARE

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA GEDE 11 YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah Ini Di Susun Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya Kesehatan Lingkungan

Di Susun Kembali Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2010

Page 2: Kti j. erwin 2014

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iii

INTISARI.......................................................................................................................iv

ABSTRACT....................................................................................................................v

KATA PENGANTAR......................................................................................................vi

DAFTAR ISI..................................................................................................................vii

DAFTAR TABEL.............................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..........................................................................................1

Rumusan Masalah....................................................................................2

Tujuan Penelitian.......................................................................................3

Manfaat Penelitian.....................................................................................3

Ruang Lingkup..........................................................................................4

Keaslian Penelitian....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diare..........................................................................................................6

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat............................................................11

Mencuci Tangan Dengan Sabun.............................................................13

Kerangka Konsep....................................................................................17

Page 3: Kti j. erwin 2014

Hipotesis..................................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian.......................................................................................20

Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................20

Populasi dan Sampel..............................................................................20

Variabel dan Definisi Oprasional.............................................................21

Hubungan antar Variabel........................................................................22

F. Cara Pengumpulan Data.....................................................................24

G. Instrumen Pengumpulan Data............................................................25

H. Cara Analisis Data..............................................................................26

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................................27

B. Hasil Penelitian...................................................................................28

C. Pembahasan.......................................................................................31

D. Faktor Pendukung, Penghambat dan Keterbatasan

Penelitian..........................................................................................36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kempulan................................................................................................38

Saran.......................................................................................................39

Page 4: Kti j. erwin 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia karena menyangkut hak-hak dasar warga negara yang mutlak untuk

dipenuhi. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya untuk meningkat derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya

berupa upaya penyembuhan penyakit, kenudian secara berangsur-angsur

berkembang ke arah keterpaduaan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat

dengan mengikutsertkan masyarakat secara luas yang mencakup promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh terpadu dan

berkesinambunagan.

Menteri Kesehatan RI pada tahun 1998 telah mengeluarkan kebijakan tentang

“paradigma sehat” sebagai acuan pembangunan kesehatan indonesia. Paradigma

sehat perlu di jabarkan dan oprasional antar dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih

Sehat (PHBS). Phbs adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya

hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang beriontasi sehat. Bertujuan untuk

meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatan baik fisik, mental spritual

maupun sosial (Depkes RI,2006).

Page 5: Kti j. erwin 2014

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat rumusan masalah sebagai

berikut :

Apakah ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah

buang air besar dengan kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Kotagede II

Yogyakarta ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan antara kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar

dengan kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui hubungan kasus disre pada pada masyarakat yang mempunyai

kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar

menggunakan air mengalir.

b. Diketahui kasus diare pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan mencuci

tangan dengan sabun setelah buang air besar menggunakan air tidak mengalir.

c. Diketahui hubungan kasus diare pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan

mencuci tangan tanpa sabun setelah buang air besar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharap dapat bermanfaat bagi ilmu kesehatan lingkungan

khususnya pemberdayaan masyarakat.

Page 6: Kti j. erwin 2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diare

1. Pengertian

Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal atau

berak dari biasanya (3 kali atau dalam sehari ) dengan konsistensi tinja yang yang

lebih lembek atua cair. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh

tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada

anak dan orang tua (Suharyono,1991).

2. Jenis Diare

a. Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang mengangkat dan

konsitensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya

dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 1991).

b. Diare persisten atau diare kronis yaitu diare yang terjadinya lebih komplek dan

berlangsung lebih dari 14 hari terus menerus (Widjaja,2002).

3. Penyebab Diare

Diare adalah penyakit menular yang erat kaitannya dengan masalah

kebersihan, baik kebersihan makanan dan minuman, kebersihan pribadi maupun

lingkungan. Beberapa mikroorganisme penyebab diare antara lain :

5. Macam-Macam Dehidrasi Akibat Diare

Page 7: Kti j. erwin 2014

Akibat dari penyakit diare adalah penderita akan mengalami kekurangan

cairan tubuh dan garam-garaman yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup.

Semakin lama seseorang terkena diare maka akan semakin banyak cairan tersebut

akan hilang kemungkinan akan menimbulkan kematian. Di dalam isilah kedokteran

kekurangan cairan ini disebut dehidrasi.

Dehidrasi terbagi menjadi 3 macam yaitu :

a. Diare dengan dehidrasi ringan, tanda-tandanya (Suharyono,1991) :

1. Defisit cairan kurang dari 5% berat badan

2. Merasa haus.

b. Diare dengan dehidrasi sedang, tanda-tandanya (Widjaja,2002) :

1. Defisit cairan 5-10% berat badan.

2. Berak cair 4-9 kali sehari.

3. Kadang panas.

4. Haus dan tidak mau makan.

5. Badan lesu, lemas.

c. Diare dengan dehidrasi berat, tanda-tandanya (Widjaja,2002) :

1. Defisit cairan lebih dari 10% berat badan.

2. Berak cair terus menerus.

3. Muntrah terus menerus.

4. Volume dara berkurang.

5. Denyut nadi dan jantung bertambah cepat tetapi melemah.

6. Teknan darah merendah.

7. Penderita lemah dan kesadaran menurun.

BAB III

Page 8: Kti j. erwin 2014

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan metode yang

digunakan adalah Case control (Notoatmojo,2005). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar di

wilayah kerja Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan juni 2010

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang datan ke

Puskesmas untu memeriksakan keluhan deiarenya diwilayah kerja Puskesmas

Kotagede II berdasarkan data yang diambil dari bulan Januari-Maret 2010.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu orang yang

memeriksankan keluhan diarenya diwilayah kerja Puskesmas Kotagede II yang

diambil secara sistimatic random sampling. Populasi penderita dengan cara

memilih kelompok masyarakat yang mempunyai umur diatas sepuluh tahun.

E. Hubungan Antar Variabel

Page 9: Kti j. erwin 2014

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel

terikat, dan variabel pengganggu.

Gambar 2. Hubungan Antar Variabel

F. Cara Pengumpulan Data

1. Persiapan

a. Perijinan

b. Penentuan lokasi

c. Mencari data

d. Mencatat nama dan identitas responden.

BAB IV

Variabel Bebas

Mencuci tangan setelah buang air

Besar.

a. Dengan air mengalir dan sabun

b. Dengan air tidak mengalir dan sabun

c. Dengan air saja

Variabel Terikat

Kasus diare diwilayah kerja

Puskesmas Kotagede II

Yogyakarta.

a. Tidak diare

b. Tiare

Variabel Pengganggu

1. Ketersediaan air bersih\

2. Ketersediaan sabun

3. Pengetahuan masyarakat

Page 10: Kti j. erwin 2014

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah Puskesmas Kotagede II Yogyakarta meliputi satu Kelurahan

Rejowinangun yang terletak dikota madya Yogyakarta. Kelurahan Rejowinanungan

terdiri dari 13 RW 49 RT dengan luas wialyah 124,095ha

Batas-batas wilayah Kelurahan Rejowinanungan adalah :

Sebelah Utara : Desa Banguntapan, Kabupaten Bantul

Sebelah Timur : Kelurahan Purbayan

Sebelah Selatan : Kelurahan Prenggan

Sebelah Barat : Kelurahan Warungboto

Ketinggianm tanah dari permukaan aiar laut yaitu 114 meter dengan

tofografi berupa daratan rendah. Jumlah warga di Kelurah Rejowinanungan

Kecamatan Kotagede Yogyakarta adalah 12.138 jiwa. Jumlah saran sanitasi

khususnya untuk buang air besar yaitu jamban keluarga sebanyak 2.236 buah dan

MCK sebanyak 7 buah. Masyarakat Kelurahan Rejowinanungan sudah

menggunakan jamban leher angsa untuk buang air besar. Selain itu jumlah

penampungan sampah sementara terdapat di 2 lokasi sedangkan gerobak

pengangkut sampah dari masing-masing wilayah RW tetapi belum terdapat

kegiatan pengelolaan sampah.

Tabel. Distribusi Tingkat Pendidikan

Page 11: Kti j. erwin 2014

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase

(%)

1 Belum sekolah 3285 27,08

2 Tidak pernah sekolah ( usia 7-45 tahun ) 0 0

3 Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat 11 0,09

4 Tamat SD sederajat 1038 8,55

5 Tamat SMP sederajat 22 0,18

6 Ttamat SMP sederajat 1283 10,57

7 Tidak tamat SMA sederajat 36 0,29

8 Tamat SMA sederajat 3274 26,97

9 D1 18 0,15

10 D2 22 0,18

11 D3 732 6,03

12 S1 2282 18,80

13 S2 124 1,02

14 S3 11 0,09

Jumlah 12138 100,0

Sumber : Data monografi Kelurahan Rejowinanungan 2009

Bersarkan Tabel. 1 distribusi tingkat pendidikan penduduk kelurahan Rejowinanungan

kebanyak merupakan tamatan SMA sederajat sebanyak 3274 orang paling sedang

sedikit adalah tamatan S3 sebanyak 11 oarang dan tidak tamat SD sederajat tetapi

pernah sekolah juga 11 orang.

BAB V

KISIMPULAN DAN SARAN

Page 12: Kti j. erwin 2014

A. Kesimpulan

1. Kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar

a. Responden penderita diare sebagaian besar mencuci tangan

Menggunakan air mengalir dan sabun ( 70,967% )

b. Sebaghian besar responden penderitan bukan diare mencuci tangan dengan

menggunakan air mengalir dan sabun (93,548% )

2. Ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah

membuang air besar dengan dengan kasus diare di wilayah kerja Puskesmas

Kotagede II Yogyakarta dengan ( p = 0,019 ) < (ɑ = 0,05 ) artinya kebiasaan

mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dapat mencegah diare.

3. Tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air

mengalir setelah buang air besar dengan kasus diare di wilayah kerja

Puskesmas Kotagede II Yogyakarta dengan ( p = 0,019 ) < (ɑ = 0,05 ) artinya

kebiasaan mencuci tangan denga sabun setelah buang air besar tidak

mempengaruhi kasus diare.

4. Tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air

tidak mengalir setelah buang air besar dengan kasus diare di wilayah kerja

Puskesmas Kotagede II Yogyakarta dengan ( p = 0,019 ) < (ɑ = 0,05 ) artinya air

tidak mengalir yang di gunakan untuk cuci tangan tidak mempengaruhi kasus

diare.

5. Ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah

membuang air besar dengan dengan kasus diare di wilayah kerja puskesmas

Kotagede II Yogyakarta dengan ( p = 0,019 ) < (ɑ = 0,05 ) artinya kebiasaan

mencuci tangan tanpa sabun setelah buang air besar dapat memyebabkan diare.

B. Saran

Page 13: Kti j. erwin 2014

1. Bagi masyarakat

Guna memutus mata rantai penyakit diare yang dapat terjadi karna

kebiasaan hidup yang tidak pernah bersih maka masyarakat harus senatiasa

menjaga kebiasaan dan kebersihaan pribadi dengan melakukan kebiasaan

mencuci tangan menggunakan sabun setelah buang air besar.

2. Bagi Puskesmas Kotagede II

Agar di lakukan penyuluhan tentang cuci tangan dengan menggunakan

sabun serta faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan diare kepada masyarakat

Kelurahan Rejowinangun Kotagede II Yogyakarta.

3. Bagi peneliti lain

Agar di teliti lebih lanjut mengenai penyebab lain terjadinya penyakit diare di

Kelurahan Rejowinangun Kotagede II Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Kti j. erwin 2014

Anonim, UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Diunduh pada tanggal Maret

2010.

Arifin, Munf, 2009, Penyakit Berbasis Lingkungan. Diunduh pada tanggal 9 April

2010.http://Inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/10 Penyakit Berbasis

Lingkungan.html

BORDA,2009, Cuci Tangandengan Sabun. Yoyakarta : BORDA

Departemen Kesehatan RI. 2002. Panduan Konseling Bagi Petugas Klinik Sanitasi Bagi

di Puskesmas. Jakarta. Departemen Kesehaatan Republik Indonesia.

Godam, 2008. Tips Cara Cuci Tangan Dengan Sabun Yang Baik Dan Benar Mencuci

Tangan Membunuh Kuman. Diunfduh pada tanggal 4 Februari

2010.http//organisasi,org.

Lubis, Lely Sari,2003.Sabun Obat. Diunduh dari USUDigital Library : Universitas

Sumatera Utara.http://library.usu.ac.id

Notoatmojo Soekanto. 2005. Metologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cita

Pararaja Arifin, 2000. Sulfaldant (aa. Sabun dan Deterjen). Diunduh pada tanggal 25

Maret 2010.http://worddpress.com.

Puskesmas Kotagede II. 2009. Profil Puskesmas Kotagede : Yogyakarta Puskesmas

Kotagede.

Rohman Saepul, 2009. Bahan Pembuatan Sabun. Diunduh pada tanggal 15 Februari

2010. Http.//majaimagezine.com.

Sanusi Rossi, 2000. Diagnosa Penyakit Untuk Para Perawat. Yogyakarta : yayasan

Essensia Media.

Sibuea Dewi, 2007, raih hidup sehat dengan cuci tangan pakai sabun-Hari Cuci Tangan

Pakai Sabun Sedunia. Diunduh pada tanggal 15 maret 2010.

Http.//[email protected].

Subroto Toto,2009. Membuat Sabun Mandi. Jakarta Timur. Karsa Mandiri Persada.

Page 15: Kti j. erwin 2014

Diunduh pada tanggal 25 Maret 2010.http://jualbuku.com.

Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suklan, 1998. Pedoman Prilaku Hygienies.Jakarta:Depkes.

Widjaja, 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka

Winarsih Sri, 2009. Pengetahuan Sanitasi dan Aplikasihnya. Semarang: Aneka Ilmu.

LAMPIRAN 1

HASIL UJI STATISTIK

Crostabs

Page 16: Kti j. erwin 2014

Case Procesing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kejadiandiare* kebiasaaan

62 100% 0 0% 62 100%

kejadiandiare*kebiasaan Crosstabulation

Kebiasaan

Am+sabun Atm+sabun

Tanpa sabun

total

Kejadiandiare ya Count

Expected count

% within kejadiandiare

% within kebiasaan

% of total

Kejadiandiare tdk Count

Expected count

% within kejadiandiare

% within kebiasaan

% of total

22

25,5

71,0%

43,1%

35,5%

2

2,0

6,5%

50,0%

3,2%

7

3,5

22,6%

100,0%

11,3%

31

31,0

100,0%

50,0%

50,0%

29

25,5

93,5%

56,9%

46,8%

2

2,0

6,5%

50,0%

3,2%

0

3,5

6,5%

50,0%

3,2%

31

31,0

100,0%

50,0%

50,0%

Total Count

Expected count

% within kejadiandiare

% within kebiasaan

% of total

51

51,0

82,3%

100,0%

82,3%

4

4,0

7,3%

100,0%

7,3%

7

7,0

11,3%

100,0%

11,3%

62

62,0

100,0%

100,0%

100,0%

Chi-Square Tests

Page 17: Kti j. erwin 2014

Value df Asymp. Sig

(2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

7,961O

10,668

7,202

62

2

2

1

,019

,005

,007

a. 4 cells (66,7%) have expedted count less than 5. The

Minimum expected count is 2,00.