185 tc bapak erwin
DESCRIPTION
jnknTRANSCRIPT
Sukses mengendalikan rayap dengan
Kesuksesan pengendalian rayap dimulai dari pengamatan atau monitoring secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena rayap tidak mudah dideteksi. Kesalahan deteksi bisa mengakibatkan pengeluaran biaya treatment menjadi lebih tinggi (bagi perusahaan maupun konsumen) dan inspeksi yang tepat dapat mengurangi keluhan atau kunjungan ulang. Kegiatan inspeksi dilakukan untuk menentukan lokasi aktivitas rayap, lubang-‐lubang masuknya rayap pada bangunan, area potensial serangan rayap, tempat-‐tempat potensial sarang rayap dan area-‐area yang sulit dijangkau perlakuan.
Kegiatan inspeksi dimulai dari mempelajari denah konstruksi bangunan. Pada denah ditentukan ukuran/dimensi, tipe pondasi, sleb, lokasi kerusakan akibat rayap, jalur rayap, sayap rayap, atau rayap aktifnya, hama-‐hama kayu selain rayap, kondisi-‐kondisi yang disukai rayap (seperti : kelembaban, kontak kayu tanah, ventilasi, dll), lokasi sambungan-‐sambungan, retakan, saluran air, slab, lokasi-‐lokasi yang “sulit” seperti pada system pembuangan air, saluran AC, jaringan kelustrikan, dll serta spesifikasi perlakuan. Sangat penting untuk mengamati struktur eksternal dan internal bangunan untuk mengetahui tanda-‐tanda aktivitas rayap, kerusakan kayu/bangunan, saluran-‐saluran keluar rayap dan titik-‐titik masuk potensial. Pada saat ditemukan aktivitas rayap usahakan jangan sampai aktivitas rayap terganggu dan telusuri jejak rayap hingga titik tempat masuk atau sarang.
DR. IR. FARAH DIBA, M.Si Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak
Praktik atau pekerjaan pengendalian hama RAYAP tidak hanya sebatas SEMPROT dan NGEBOR saja, melainkan memerlukan strategi dan pengetahuan mengenai bioekologi atau siklus hidup dan karakteristik hama yang akan dikendalikan. Selain pengetahuan tentang sifat-‐sifat pestisida yang akan digunakan, aplikasi pestisida yang efektif, aman, praktis, dan diterima oleh masyarakat dan pengguna jasa sehingga pelanggan tidak sia-‐sia mengeluarkan biaya karena memperoleh manfaat dari kerjasama dengan perusahaan pengendali hama.
Manajemen IPM | Integrated Pest Management
Termite Control
Mengendalikan rayap dengan konsep memadukan teknik : Injeksi pada lantai dan struktur kayu, spraying pada plafond an kusen, serta
umpan rayap sebagai monitoring dan eliminasi rayap Membasmi Rayap dan Mengeliminasi Rayap Lebih Tepat Sasaran
Dukungan Pestisida Formulator Ternama di Indonesia yaitu BAYER, BASF, DOW AGRO, SENTRICON
Sumber Informasi : Rudolf Tarumingkeng Surjono Dr. Dodi Nandika
“Lebih dari 50% gedung bertingkat di Jakarta kini telah terserang rayap.” Sebagaimana halnya manusia yang cenderung ingin mencoba berbagai menu yang tersedia, rayap pun seolah mengikuti perkembangan zaman. ''Mereka mungkin ingin tahu berbagai 'makanan' baru selain serat kayu,'' Maka jangan heran bila gipsum pun mereka lahap. Kerugian yang ditimbulkan rayap bisa dikira-‐kira dengan merujuk prakiraan yang diungkap ahli rayap Dr. Dodi Nandika. Menurut guru besar IPB itu, saat ini ada sekitar 200 jenis rayap yang hidup di Indonesia. “Lima persen atau 10 jenis diantaranya menjadi musuh manusia. Pada 1998 saja kerugian akibat rayap hanya untuk bangunan rumah tinggal mencapai Rp. 1,6 triliun. Itupun yang dihitung hanya kayu, belum termasuk tenaga kerja dan ongkos penggantian kerusakan yang timbul.” Jumlah rayap yang mendiami suatu wilayah mungkin bisa membuat kita ngeri. Betapa tidak, bila jumlah makhluk yang diduga telah hidup lebih dari 200 juta tahun lalu lebih tua dari manusia pertama itu, bisa mencapai jutaan untuk sebuah koloni. “Hasil penelitian untuk luas wilayah 295 meter persegi saja, populasi rayap di Jakarta bisa mencapai 1,7 juta ekor. Sedang
jarak jelajah maksimal mereka kurang lebih 100 meter, dengan berat tubuh sekitar 2,5 miligram per ekor. Seekor rayap memerlukan makanan sekitar 0,24 miligram setiap hari. “Berapa kilogram kayu yang diperlukan satu koloni rayap di Jakarta setiap hari.” Binatang pemakan selulosa ini betah hidup di tempat bersuhu hangat. Selain itu kondisi fisik lingkungan seperti iklim, kelembaban, serta karakteristik tanah pun rupanya sangat mendukung penyebarannya. Habitat yang disukai rayap tanah adalah pada kisaran suhu 21,1-‐26,6 oC dengan kelembaban optimal 95-‐98%. Sementara suhu udara di Indonesia umumnya antara 25,7-‐28,9 oC dengan kelembaban 84-‐98%. Dengan parameter itu, diperkirakan 80%-‐85% daratan Indonesia menjadi surga bagi rayap. Perkiraan itu tak dipungkiri hasil riset. Sampai tahun 1970, sudah ditemukan kurang lebih 200 jenis rayap di Indonesia. Dari jumlah itu, 9-‐15 jenis diidentifikasi menyerang kayu dan bangunan. Beberapa jenis ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Missal, Microtermes inspiratus, M. incertoides, Macrotermes gilvus, dan sebagainya. Di Surabaya, banyak dijumpai spesies Coptotermes gestroi, Macrotermes gilvus, Microtermes inspiratus, dan sebagainya. Hal ini menerangkan mengapa kadang-‐kadang hanya dalam semalam rayap Macrotermes dan Odontermes mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak diberi anti rayap. Bahkan pasukan rayap Coptotermes bisa mencapai sasaran dengan cara menembus tembok setebal beberapa sentimeter, menghancurkan plastic, kabel dan penghalang fisik lainnya. Apapun konstruksi bangunannya (slab, basement atau crawl space) bisa ditembus ! Mereka juga dapat membuat lubang pada fondasi, terus ke atas hingga ke kuda-‐kuda. Sekali mampu mencapai sasaran, bala tentara pelahap kayu itu akan memperluas serangannya ke bagian yang tinggi dengan membuat sarang-‐sarang penghubung di dalam bangunan.
Cegah dari sekarang sebelum kerugian besar menimpa akibat RAYAP
SALAM PENAKLUK HATI RAYAP
Paket Jasa Anti Rayap adalah sebagai berikut :
Ø Menggunakan termisida berbahan aktif bersifat umpan dengan domino effect sehingga mampu membunuh seluruh anggota koloni rayap hingga ke ratunya
Ø Spraying merata pada struktur rangka atap dan plafon
Ø Wood injector, dengan pentil khusus dipasang secara permanen sanggup menembus pori kayu, menyelamatkan dan memperpanjang usia kayu
Ø Instalasi outdoor bait monitoring, penempatan station bait di area taman dan sisi pondasi luar bangunan untuk memonitor aktivitas rayap sekaligus mencegah rayap agar tidak menyerang bangunan.
Termite Control
Solusi TERBAIK dalam mengatasi rayap dengan keunggulan “Membasmi Sekaligus Mengumpan Rayap”
lebih tepat sasaran. . .!!! Mengombinasikan Metode Drilling, Injection, Spraying,
dan Bait/Umpan Rayap
Selama masa garansi rumah / bangunan yang telah di anti rayap akan dirawat melalui system Quality Control secara rutin dan terjadual untuk memastikan property Anda senantiasa bebas rayap
Jika selama masa garansi terdapat re-‐investasi rayap, maka akan dilakukan penanganan pada area yang dikeluhkan tanpa biaya (free of charge)
Garansi Jaminan Kerja 3-‐5 Tahun
PASCA KONSTRUKSI / BANGUNAN JADI Pelaksanaan penanggulangan bahaya rayap pasca konstruksi diawali dengan kegiatan pemeriksaan serangan rayap untuk menentukan intensitas serangan yang terjadi, jenis rayap perusak bangunan, dan volume pekerjaan yang akan dilakukan. Hasil pemeriksaan tersebut diperlukan untuk menentukan teknik penanggulangan bahaya rayap yang terbaik. Penanggulangan bahaya rayap pasca konstruksi dapat dilakukan dengan cara perlakuan tanah, teknik pengumpanan, perlakuan kayu, dan perbaikan elemen bangunan yang mengalami kerusakan.
1. Perlakuan Tanah pada Bangunan • Pengeboran pada lantai
Lantai sepanjang kedua sisi dinding sejauh 0,15 meter dari dinding dibor dengan jarak antarlubang 0,40 meter
• Pengeboran pada dinding Perlakuan pada dinding diberikan apabila tanah yang seharusnya diberi perlakuan terdapat sumber air dan jaringan pipa saluran air kotor yang sulit diketahui serta pada dinding yang berhimpitan dengan bangunan lain
• Pengeboran pada retakan struktur Semua retakan dan lubang serangga pada struktur atau pada bagian yang diduga merupakan jalan masuknya rayap di bor
Drilling / Pengeboran • Pelaksanaan injeksi
Dengan injector yang sesuai ukurannya larutan termisida diinjeksikan lewat lubang-‐lubang bor dengan tekanan sedang sampai volume yang ditentukan terpenuhi
atau sampai larutan keluar dari lubang berikutnya
Injecting / Injeksi 2. Perlakuan Pengawetan Kayu
Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan pengawet pada kayu atau penyemprotan rangka plafon, reng dan kuda-‐kuda termasuk kayu penunjang dan injeksi pada rangka kusen pintu dan jendela
Penanggulangan Dengan Cara Pengumpanan Pengumpanan merupakan teknologi pengendalian rayap yang popular saat ini. Teknologi ini sesungguhnya telah dikenal sejak lama, Esenther dan Coppel (1964) menggunakan umpan beracun untuk mengendalikan rayap tanah, kemudian beberapa peneliti mengadopsi teknologi umpan tersebut untuk melakukan monitoring dan pengendalian. Bahan aktif yang digunakan adalah bahan kimia yang menghambat pertumbuhan khitin rayap C(Chitin synthesis inhibitor’s) seperti hexaflumuron, diflubenzuron, dll. Metode pengumpanan pada prinsipnya menggunakan sifat biologis rayap yaitu sifat tropalaksis dan grooming dalam mendistribusikan racun pada anggota koloninya. Oleh karena bahan aktif yang digunakan haruslah bersifat slow action sehingga menjamin tersebarnya racun kepada seluruh anggota koloni. Pelaksanaan pengumpanan pada bangunan gedung dilakukan dengan peralatan umpan rayap yang meliputi stasiun tempat umpan rayap, umpan rayap untuk di luar ruangan dan umpan rayap untuk di dalam ruangan. Metode pengumpanan menyaratkan monitoring secara berkala untuk memastikan koloni rayap telah dapat dieliminasi secara menyeluruh pada bangunan.
Sistem Sentricon
PRA KONSTRUKSI / TAHAP MEMBANGUN Perlakuan pra konstruksi ditujukan untuk mencegah masuknya rayap ke dalam bangunan gedung / bangunan secara umum. Perlakuan tanah pra konstruksi merupakan teknik pemberian perlindungan bangunan dengan penghalang kimia pada permukaan tanah yang diaplikasikan melalui penyemprotan termisida dengan tekanan rendah pada proses pembangunan konstruksi. Perlakuan tanah dilakukan dengan tahapan-‐tahapan mengikuti proses pekerjaan yang disesuaikan dengan tipe konstruksi bangunan gedung. Tindakan penanggulangan rayap pra konstruksi adalah sebagai berikut : Soil Treatment / Perlakuan Tanah Perlakuan tanah secara garis besar adalah mebuat penghalang kimia (chemical barrier) antara tanah dan bangunan, sehingga rayap yang hidup disekitarnya tidak dapat menembus ke dalam bangunan. Pekerjaan awal adalah penyemprotan galian pondasi, kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan tanah urug di sisi luar dan dalam pondasi. Langkah selanjutnya adalah penyemprotan lantai tanah yang sudah siap untuk dilapisi adukan semen, langkah terakhir adalah penyemprotan sekeliling bangunan atau halaman setelah dibersihkan dari puing-‐puing sisa bahan bangunan. Manfaat perlakuan tanah selain melindungi bahan bangunan yang terbuat dari kayu, juga melindungi isi bangunan seperti furniture dan barang-‐barang berharga yang mengandung selulosa. Timbre Treatment / Perlakuan Kayu Perlakuan kayu adalah penyemprotan semua komponen-‐komponon bangunan yang terbuat dari kayu. Manfaatnya adalah untuk melindungi kayu dari serangan rayap yang berasal dari lingkungan sekitar maupun rayap kayu yang mungkin sudah ada di dalam kayu atau rayap kayu kering. Dengan demikian dapat memperpanjang masa pakai kayu.
Metode Treatment / Tahapan Pekerjaan Pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia (chemically treated soil barriers) 1. Perlakuan Pada Pondasi
a. Setelah parit pondasi selesai digali, dasar parit disemprot larutan termisida dosis 5 liter larutan per meter panjang pondasi
b. Setelah pondasi tersusun dan pengurugan mencapai setengahnya dilakukan penyemprotan tanah urugan (back fill) di kedua sisi pondasi. Jumlah larutan semprot pada masing-‐masing sisi 5 liter larutan termisida per panjang pondasi.
2. Penyemprotan Tanah Urug Setelah parit pondasi berikut balok pondasi diurug, pada kedua sisinya disemprotkan larutan termisida dengan dosis 5 liter per meter.
3. Penyemprotan Tanah Kerja Penyemprotan tanah yang akan ditutup lantai dilaksanakan secara merata dengan dosis 5 liter per meter persegi tanah permukaan
4. Perlakuan Pengawetan Kayu Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan pengawet pada kayu atau perendaman kayu di dalam bahan pengawet dan penyemprotan rangka plafon, reng, dan kuda-‐kuda termasuk kayu penunjang
5. Komponen Bangunan Lain a. Bagian pipa saluran instalasi dan drainase
yang masuk dan keluar bangunan yang ditanam di bawah tanah, harus diselubungi tanah anti rayap, agar tidak dipergunakan sebagai jalan masuk rayap ke dalam bangunan dengan dosis 7,5 liter per meter persegi.
b. Tanah yang bersentuhan dengan bagian teras dan tangga masuk diberi perlakuan tanah dengan dosis 5 liter permeter persegi.
Hexaflumuron 0,5 % RB No. Ijin Kompes 04110120001511 PT. DOW AGRO SCIENCES INDONESIA
Bagaimana Sentricon Bekerja? Sentricon mengambil keuntungan dari perilaku rayap terutama rayap pekerja yang memberi makan seluruh koloninya. Rayap diberi umpan berupa jenis kayu atau tissue yang memiliki aroma khusus dan penarik (attractant). Bahan aktif yang terkandung pada Sentricon adalah Hexaflumuron yang bekerja sebagai Chitine Growth Regulator atau penghambat pertumbuhan kulit bagian luar rayap (Moulting). Umpan ini diberikan terus menerus sampai semua rayap memakan umpan. Akibatnya kulit baru yang terbentuk tidak bisa mengeras, malah akan retak. Akibatnya rayap gagal membentuk kulit. Dalam 2-‐3 bulan, satu koloni akan musnah.
Dua Jenis Sentricon untuk Mengetahui dan Mengendalikan Rayap • Reqruit Above Ground Station
Berupa box ukuran 9 x 13 cm berisi gulungan tissue (cellulose tinggi) • Reqruit II In Ground Station
Berupa tabung silinder bergaris tengah 5 cm, panjang 25 cm, dengan garis-‐garis lubang sepanjang batang silinder, lengkap dengan tutup bulat warna hijau, dibuat artistic sesuai dengan warna rumput kebun. Prosedur Treatment Sentricon 1. In Ground Station
a. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap jenis dan sumber koloni rayap, sentricon ditempatkan pada sekeliling bangunan dengan jarak 4-‐6 meter antar titik tabung silinder dengan umpan kayu pinus (kayu) yang mempunyai kandungan cellulose tinggi, dan diamati secara berkala maksimal 3 minggu
b. Apabila umpan dimakan rayap, kayu diganti dengan Reqruit II yang berisi umpan sebenarnya yaitu gulungan tissue/plate yang mengandung hormone “hexaflumuron” dan diamati berkala maksimal 1 bulan sekali
c. Setelah satu koloni rayap dihapuskan, umpan akan digantikan dengan alat monitoring yang baru untuk menemukan koloni rayap baru
2. Reqruit above Ground Station Pemasangan umpan pada area dalam, terutama pada alur rayap atau rayap yang telah membuat sub-‐koloni di atas / di dalam bangunan (subnest) dengan Recruit*AG yang bekerja dengan cara yang sama dengan Recruit*II
Penawaran Harga No : TC-185-Rev2/TRX/VIII/15
Perihal : Penawaran Termite Control
Kepada,
Yth. Bapak Erwin
Berdasarkan data survey yang telah kami lakukan, kami sampaikan alternative biaya pekerjaan sesuai dengan spek dan material yang telah menjadi spek konsultan proyek kami :
No. Uraian Pekerjaan Volume / Luas Pekerjaan
Harga/m2 Harga
1. Anti rayap pasca konstruksi
a. Spraying galian pondasi (pada dinding dan lantai pondasi)
b. Spraying lantai kerja sebelum pengecoran
c. Pengumpanan sekeliling pondasi 30 titik
900 m2 Rp. 20.000 Rp. 18.000.000
Total Rp. 18.000.000 Note : Spraying Keterangan / Spesifikasi Pekerjaan :
1. Bahan Aktif • Imidacloprid 200 SL • Baiting system In Ground
2. Biaya tersebut sudah termasuk pengontrolan dan re-treatment selama masa garansi berlaku 3. Garansi / Jaminan Kerja selama 5 tahun yang akan tertuang di dalam sertifikat garansi
Garansi Pekerjaan Sesuai dengan sifat pekerjaannya kami memberikan jaminan hasil pekerja an dan kunjungan ekstra selama masa garansi yaitu :
5 tahun Pokok Garansi Apabila terdapat keluhan munculnya rayap pada masa garansi akan diadakan treatment tambahan (Re-Treatment) pada titik munculnya rayap tanpa penambahan biaya
Supervisi / Monitoring Selama Masa Garansi Tahun Pertama Tahun 2, 3, 4 Tahun Kelima Tindakan / Uraian Supervisi 3 bulan sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali Mengecek seluruh instalasi termasuk
memindahkan letak umpan, mengganti umpan yang telah habis. Memastikan tidak adanya re-investasi rayap terutama pada rangka kusen sekaligus melakukan tindakan pencegahan dengan metode spot spraying dan injeksi