ksp_kim3_2
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 ksp_kim3_2
1/2
KIM 3
1
materi78.co.nr
KELARUTAN
Kelarutan
A. PENDAHULUAN
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
Kelarutan dapat dihitung:
Semakin besar nilai kelarutan suatu zat, maka
semakin mudah larut zat tersebut dalam pelarut
tertentu.
B. KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN
Konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah
tetapan kesetimbangan yang terdapat pada basa
dan garam yang sukar larut.
Pelarutan zat tergolong reaksi kesetimbangan
yang terjadi antara zat padat dengan ionnya.
Bentuk umumkonstanta hasil kali kelarutan:
Contoh:
Konstanta hasil kali kelarutan CaCO3adalah:
CaCO3(aq)qeCa2+(aq)+ CO32-(aq)
Konstanta hasil kali kelarutan akan berubahbila suhu diubah, dan tetap bila suhu tidak
berubah.
C. HUBUNGAN KELARUTAN DENGAN
KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN
Nilai konstanta hasil kali kelarutan
dipengaruhi oleh nilai kelarutan zat.
Hubungan kelarutan dengan Ksp dalam
berbagai jenis basa dan garam sukar larut:
Nilai Ksp Reaksi pelarutan
AB(s)qe A++ B-
AB(s)qe A2++ B2-
AB(s)qe A2++ B2-
A2B(s)qe 2A++ B2-
AB2(s)qe A2++ 2B-
A3B(s)qe 3A++ B3-
AB3(s)qe A3++ 3B-
A2B3(s)qe 2A3++ 3B2-
A3B2(s)qe 3A2++ 2B3-
Contoh:
Tentukan kelarutan AgCl jika diketahui Ksp AgCl
adalah 1 x 10-10!
Jawab:
Ksp AgCl = 10-10= s2 s AgCl = 10-5MContoh:
Diketahui Ksp Fe(OH)2adalah 1,08 x 10-13, maka
pH larutan jenuh Fe(OH)2adalah?
Jawab:
1,08 x 10-13= 4s3 s = 3 x 10-5 M
[OH-] = 2s = 2 x 3 x 10 -5= 6 x 10-5M
pOH = 5 log6
pH = 9 + log6 pH = 9,7
D. HUBUNGAN KELARUTAN DENGAN ION
SENAMA DAN PH
Kelarutan zat dipengaruhi oleh ion penyusun
pelarut.
Kelarutan zat pada pelarut yang mengandung
ion senama dengan zat akan memperkecil
kelarutan karena menggeser kesetimbangan.
Contoh:
Kelarutan AgCl pada NaCl dipengaruhi ion Cl-,
AgCl(s) qe Ag+(aq) + Cl(aq)
NaCl(aq) d Na+(aq) + Cl
(aq)bertambah
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena Cl-
bertambah, sehingga lebih banyak AgCl yang
mengendap dalam NaCl dibanding dalam air.
Nilai kelarutan ion senama dari zat yang
dilarutkan diabaikan karena nilainya kecil, dan
yang digunakan adalah konsentrasi ion senama
dari pelarut.
Contoh:
Jika Ksp PbCl2= 1,7 x 10-5
, berapa kelarutan PbCl2dalam HCl 0,1 M?
PbCl2(s)qePb2+(aq)+ 2Cl-(aq)
s s 2s
HCl(aq)sd H+(aq)+ Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
[Cl-] = 2s + 0,1 0,1 (nilai s sangat kecil)
Ksp = [Pb2+][Cl-]2
1,7 x 10-5= s x (0,1)2 s = 1,7 x 10-3M
Kelarutan zatjuga dipengaruhi oleh pH larutan,
yaitu dipengaruhi oleh ion OH-
.Zat-zat yang kelarutannya dipengaruhi oleh pH:
1) Basa mudah larut dalam larutan netral dan
asam.
Ksp = s2
Ksp = 4s3
Ksp = 27s4
Ksp = 108s5
s =n
V
s = kelarutan (M)n = jumlah mol terlarut (mol)V = volume pelarut (L)
Ksp = [Kat+][An]
Ksp CaCO3= [Ca2+][CO32-]
-
7/25/2019 ksp_kim3_2
2/2
KIM 3
2
materi78.co.nr
KELARUTAN
2)
Garam dari asam lemah mudah larut dalam
asam kuat.
3)
Garam dari basa lemah mudah larut dalam
basa kuat.
Kelarutan basa pada pelarut basa akan
memperkecil kelarutan karena menggeser
kesetimbangan.
Contoh:
Kelarutan Fe(OH)2pada NaOH,
Fe(OH)2(s) qe Fe2+(aq) + 2OH(aq)
NaOH(aq)d Na+(aq) + OH(aq)
bertambah
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena OH-
bertambah, sehingga lebih banyak Fe(OH)2yang
mengendap dalam NaOH dibanding dalam air.
Kelarutan garam pada pelarut basa akan
memperkecil kelarutan karena reaksi hidrolisisgaram menggeser kesetimbangan.
Contoh:
Kelarutan BaCO3pada NaOH,
CO32-(aq) + H2O(l)qeHCO3-(aq) + OH(aq)
NaOH(aq)d Na+(aq) + OH(aq)
bertambah
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena OH-
bertambah, sehingga lebih banyak BaCO3 yang
mengendap dalam NaOH dibanding dalam air.
Nilai kelarutan OH-
dari zat yang dilarutkandiabaikan karena nilainya kecil, dan yang
digunakan adalah konsentrasi OH-dari pelarut.
Contoh:
Larutan jenuh Mg(OH)2memiliki pH 10. Tentukan
kelarutannya dalam larutan dengan pH 12.
Mg(OH)2(s)qeMg2+(aq)+ 2OH-(aq)
s s 2s
[OH-] Mg(OH)2= 10-4M
2s = 10-4 s = 5 x 10-5 (pada air)
Ksp Mg(OH)2= 4s3 = 4 x (5 x 10-5)3Ksp Mg(OH)2= 5 x 10-13
[OH-] pelarut = 0,01 M
[OH-] = 2s + 0,01 0,01 (nilai s sangat kecil)
Ksp = [Mg2+][OH-]2
5 x 10-13= s x (0,01)2 s = 5 x 10-9M (pada basa)
E. PENGENDAPAN
Pengendapan terjadi pada suatu larutan yang
telah jenuh.
Larutan yang telah jenuh oleh suatu zat masihmengalami pelarutan walau sudah ada endapan,
namun laju pelarutan zat tersebut sebanding
dengan laju pengendapan zat.
Konstanta hasil kali kelarutan juga dapat
meramalkan pengendapan.
Bila dua larutan dicampurkan, maka akan
terbentuk basa/garam yang akan
larut/mengendap yang dapat dicek dengan
kuosien reaksi (Qc).
Kuosien reaksi (Qc) adalah nilai yang bentuk
persamaannya sama dengan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp).
Makna nilai kuosien reaksi:
1) Jika Qc = Ksp, berarti larutan tepat jenuh
(akan mengendap).
2) Jika Qc < Ksp, berarti larutan tidak/belum
mengendap.
3)
Jika Qc > Ksp, berarti telah terjadipengendapan.
Reaksi pengendapan dari dua larutan
merupakan pengenceran, sehingga nilai
konsentrasi seluruh zat berubah.
Contoh:
Basa Mg(OH)2 mempunyai Ksp = 10-15. Apakah
terbentuk endapan Mg(OH)2 jika 50 mL MgSO4
0,01 M dicampur dengan 50 mL NH4OH 0,1 M?
(Kb NH4OH = 10-5)
Jawab:
Reaksi 1:
MgSO4(aq)dMg2+(aq)+ SO42-(aq)
n Mg2+= 50 x 0,01 = 0,5 mmol
[Mg2+] = 0,5 : (50 + 50) = 5 x 10 -3M
Reaksi 2:
NH4OH(aq)dNH4+(aq)+ OH-(aq)
n OH-= 50 x 0,1 = 5 mmol
Mb = 5 : (50 + 50) = 0,05 M
[OH-] = 510-210-5= 7 x 10-4M
Maka kuosien reaksi:
Qc = [Mg2+][OH-]2
Qc = 5 x 10-3x (7 x 10-4)2
Qc = 2,45 x 10-9
Ternyata Qc > Kc, maka telah terjadi endapan
Mg(OH)2.
Qc = [Kat+][An-] AB(s)qeA++ B-