kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
1/13
Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
I. PENDAHULUAN
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
variabel yang mempengaruhi fertilitas.1
Pengaruh pada korpus luteum yang menghambat ovulasi telah diketahui pada awal
abad ke 20. Semenjak saat itu perkembangan kontrasepsi hormonal berlangsung terus.
Tahun 1960 pil kombinasi estrogen-progesteron mulai digunakan. Tahun 1963 pil
sekuensial diperkenalkan. Sejak tahun 1965 sampai sekarang banyak diadakan
penyesuaian dosis atau penggunaan progesteron saja, sehingga muncul pil mini, dan
lain-lain. Perkembangan ini pada umumnya bertujuan mencari suatu kontrasepsi
hormonal yang daya guna tinggi, efek sampingan minimal, dan keluhan pasien yang
sekecil-kecilnya.1
Lebih dari 13 juta wanita di Amerika Serikat menggunakan salah satu di antara
sejumlah preparat kontrasepsi hormonal yang tersedia untuk mengendalikan
kehamilan. Meskipun kontrasepsi hormonal menggambarkan kejadian dramatis
ditinggalkannya berbagai metode kontrasepsi tradisional yang dipakai sebelumnya,
preparat tersebut juga menciptakan suatu dilema terapeutik yang unik.2
Ada beberapa macam kontrasepsi hormonal yang saat ini dapat dipergunakan dan
menjadi pilihan untuk wanita. Kontrasepsi hormonal ini juga dapat diterima dan
dilaksanakan oleh pasangan dalam program keluarga berencana di seluruh dunia.3
Metoda KB hormonal memakai obat-obatan yang mengandung 2 hormon, estrogen dan
progestin. Keduanya serupa dengan hormon hormon alamiah yang dihasilkan tubuh,
yakni estrogen dan progesteron.4
II. KONTRASEPSI HORMONAL
Mekanisme Kerja Estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi,
perjalanan ovum, atau implantasi. Ovum dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap
hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat
oleh pil kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupundaya guna preparat ini tinggi ( 95-98 % menghambat ovulasi ), hal itu adalah
progesteron disamping estrogen.1
Implantasi sel telur yang sudah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi (dietil
stilbestrol, etinil estradiol) yang diberikan pada pertengahan siklus haid. Jarak waktu
diantara konsepsi dan implantasi rata-rata 6 hari. Biopsi endometrium yang dilakukan
sesudah pemberian estrogen dosis tinggi pasca konsepsi menunjukkan efek
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2/13
antiprogesteron, yang dapat menghambat implantasi. Perjalanan ovum dipercepat
dengan pemberian estrogen pasca konsepsi.1
Mekanisme Kerja Progesteron
Fungsi progesteron ialah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan
mempertahankan kehamilan. Disamping itu, progesteron mempunyai pula khasiat
kontrasepsi, sebagai berikut : 1
1. Lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat, sehingga penetrasi dantransportasi sperma selanjutnya lebih sulit.
2. Kapasitasi sperma dihambat oleh progesteron. Kapasitasi diperlukan oleh spermauntuk membuahi sel telur dan menembus rintangan di sekeliling ovum.
3. Jika progesteron diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam tubaakan terhambat.
4.
Implantasi dihambat bila progesteron diberikan sebelum ovulasi. Walaupun ovulasidapat terjadi, produksi progesteron dari korpus luteum akan berkurang, sehinga
implantasi dihambat.
5. Penghambatan ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium.III. BENTUK PEMBERIAN
Pemberian kontrasepsi dapat berbentuk tablet atau drags dan berupa depo injeksi.
Kontrasepsi oral biasanya dikemas dalam satu kotak yang berisi 21 atau 22 tablet, dan
sebagian kecil ada yang berisi 28 tablet dengan 6 atau 7 tablet terakhir berupa plasebo
sehingga tidak perlu lagi istirshat 6 atau 7 hari. Minipil digunakan tanpa masa istirahat
yang terdiri dari 35 tablet. Sediaan depo injeksi dapat berupa injeksi mikrokristalin
(depoprovera) atau cairan minyak dari asam lemak steroid ester (noristerad). Sediaan
esterogen gestagen dibagi menjadi kombnasi onofasik, bertingkat, dan sekuensial
bifasik. Sediaan yang mengandung gestagen saja seperti minipil, depo injeksi, AKDR
yang mengandung progesteron dan implant. Sediaan yang mengandung esterogen saja
hanya terbatas pada penggunaan pasca koitus atau postkoital pil (postcoital pil)
Sediaan kombinasi (monofasik)
Sediaan kombinasi merupakan sediaan yang paling banyak digunakan, setiap tabletmengandung 20-100 mg etinilestradiol dan gestagen dengan dosis tertentu.
Pada pemilihan berbagai jenis kontrasepsi oral yang terpenting adalah yang memiliki
khasiat kontrasepsi yang paling sedikit kegagalannya. Meskipun harus mimilih jenis
yang memiliki efek samping yang paling sedikit, ini bukan merupakan prioritas utama
dalam pemilihan kontrasepsi. Semua jenis kombinasi memiliki keampuhan yang sama
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
3/13
tetapi belum tentu setiap individu memiliki kenyamanan yang sama. Kebanyakan efek
samping disebabkan oleh kandungan estrogen dalam sediaan tersebut sehingga pil
kontrasepsi dibagi menjadi pil dengan estrogen rendah ( 20-35 mg) dan pil dengan
dosis estrogen tinggi ( 50 mg). Pada dasarnya pilihlah sediaan dengan dosis estrogen
rendah. Penggunaan dosis tinggi hanya dibenarkan pada kasus-kasus yang terjadi
perdarahan pada penggunaan sediaan dengan dosis estrogen rendah.
Menentukan dosis estrogen pada pil kontrasepsi jauh lebih mudah bila dibandingkan
dengan menentukan dosis gestagen karena hampir semua gestagen memiliki struktur
kimia dan proses metabolisme yang hampir sama. Berdasarkan struktur kimia dan
metabolismenya, jenis gestagen yang ada dalam pil kontrasepsi dibagi dalam 3
kelompok, yaitu turunan nortestosteron, progesteron dan gonane. Kalau dilihat begitu
banyak jenis gestagen yang tersedia, timbul pertanyaan jenis gestagen mana yangmemiliki efek yang kuat terhadap penekanan ovulasi. Pertanyaan ini sulit dicari
jawabannya karena ada gestagen yang efeknya terhadap endometrium begitu kuat,
tetapi efek terhadap penekanan gonadotropin tidak begitu kuat meskipun ikatan
reseptor terhadap endometrium dan hipofisis sama-sama kuat. Terjadinya perbedaan
kerja tiap-tiap gestagen tersebut meskipun ikatan reseptornya sama kuat , masih belum
diketahui secara pasti. Agar tidak begitu membebani tubuh dan juga agar tidak
memberikan terlalu banyak efek samping, hampir semua pil kontrasepsi yang ada saat
ini mengandung estrogen dan gestagen dosis rendah, yang dahulu dianggap tidak
mungkin.
Agar gestagen dosis tinggi tidak digunakan, mulai dicari cara untuk mengurangi dosis
gestagen suatu kontrasepsi oral, misalnya dengan cara membuat sediaan kombinasi
bertingkat ( sediaan dua tingkat atau modifikasi tiga tingkat)
Sediaan sekuensial (bifasik)
Pembuatan sediaan bifasik berdasarkan pemikiran bahwa siklus haid seorang wanita
normal adalah bifasik berupa fase folikuler dan fase sekresi (fase estrogen dan faseprogesteron). Jadi, pemberian sediaan sekeunsial mirip siklus haid yang normal, karena
biar bagaimanapun pemberian progesteron pada awal siklus haid seperti pada
pemberian pil kombinasi monofasik adalah tidak fisiologik.
Pada sediaan kombinasi monofasik, estrogen dan progesteron secara bersamaan
menekan sekresi gonadotropin sehingga tidak diperlukan dosis tinggi, sedangkan pada
sediaan sekuensial esterogen sendiri saja yang menekan sekresi gonadotropin, sehingga
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
4/13
dengan sendirinya diperlukan dosis estrogen yang tinggi. Kemungkinan terjadi
kehamilan pada penggunaan sediaan sekuensial lebih besar bila dibandingkan
penggunaan pil kombinasi monfasik. Karena pada sediaan sekuensial fase pertamanya
hanya mengandung progesteron, tidak dijumpai adanya penekanan terhadap lendir
serviks dan endometrium, sedangkan pada sediaan kombinasi monofasik sejak awal
telah terjadi penekanan terhadap produksi lendir serviks oleh esttogen dan progesteron.
Lagipula untuk mendapatkan efek kontrasepsi yang baik dosis estrogen dalam sediaan
sekuensial haruslah tinggi dan ini dapat menyebabkan terjadinya keputihan dan
timbulnya perdarahan bercak, yang pada akhirnya akan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pemakainya. Selain itu, dosis estrogen yang tinggi merupakan
resiko terjadinya tromboemboli dan keganasan pada endometrium. Pada sediaan
kombinasi monofasik karena sejak awal efek estrogen telah dipengaruhi oleh gestagen,
kemungkinan terjadi efek samping akibat estrogen jauh lebih kecil. Atas dasar inilahakhirnya yang paling banyak digunakan adalah pil kombinasi monofsik
III. JENIS-JENIS KONTRASEPSI HORMONAL
A. PIL KONTRASEPSI
Ada tiga macam pil kontrasepsi, yaitu pil mini, pil kombinasi, dan pil pasca senggama
(morning after pill). Yang umum digunakan ialah pil kombinasi antara estrogen dan
progesteron. Pil mini yang hanya mengandung progestin dosis rendah biasanya
diberikan pada ibu menyusui (hingga kira-kira 9 bulan setelah melahirkan).11
A.1. PIL KOMBINASI
Kontrasepsi oral yang kini paling sering dipakai terdiri atas kombinasi estrogen dengan
preparat progestasional, yang sangat efektif dari beberapa kontrasepsi, dan banyak
perempuan lebih menerimanya. Pil ini diminum setiap hari selama 3 minggu dan
dihentikan pemakaiannya selama 1 minggu (tanpa pil atau plasebo) ini biasanya akan
terjadi perdarahan dari uterus akibat penghentian pemakaian obat. Estrogennya ialah
etinil estradiol atau mestranol, dalam dosis 0,05; 0,08; atau 0,1 mg per tablet.
Progestinnya bervariasi : yang merupakan androgen, yang merupakan progesteron, atau
mempunyai pengaruh estrogen instrinsik. Daya guna teoritis hampir 100% (tingkatkehamilan 0,1/100 tahun wanita). Daya guna pemakaian ialah 95-98% efektif (tingkat
kehamilan 0,7/100 tahun wanita).1,2,5
Kotra Indikasi
Kontraindikasi mutlak pemakaian pil kombinasi ialah terdapatnya tromboflebitis atau
riwayat tromboflebitis, kelainan serebrovaskuler, fungsi hati tidak atau kurang baik,
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
5/13
adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi, adanya kehamilan, dan
varises berat.1,5
Kontraindikasi relatif ialah hipertensi, diabetes, perdarahan abnormal pervaginam yang
tidak jelas sebabnya, laktasi, fibromioma uterus, penyakit jantung atau ginjal, dan lain-
lain.1
Mekanisme Kerja
Preparat steroidal gabungan estrogen-progestin memiliki khasiat kontrasepsi yang
multipel. Salah satu efek yang penting adalah mencegah ovulasi yang hampir dipastikan
akan terjadi lewat supresi faktor-faktor pelepasan hipotalamus, yang selanjutnya
menimbulkan sekresi hormon FSH dan LH yang tidak tepat oleh kelenjar hipofise. Efek
kontrasepsi lainnya yang diinduksi oleh preparat steroid kombinasi adalah perubahan
maturasi endometrium yang membuatnya tidak tepat untuk implantasi yang berhasil
bila blastokista akan terbentuk dan produksi lendir serviks yang menghalangi penetrasisperma. Peranan yang mungkin terdapat pada perubahan motilitas tuba dan uterus
yang ditimbulkan oleh hormon-hormon tersebut, bila ada, masih belum jelas. Sebagai
konsekuensi kerja preparat kontrasepsi oral kombinasi
estrogen plus progestin ini, bila diminum setiap hari selama 3 minggu dari setiap 4
minggu,menghasilkan perlindungan mutlak terhadap pembuahan. Namun demikian
pengecualian yang penting adalah periode sekitar 1 minggu sesudah pemberian
kontrasepsi oral. Sebenarnya pada wanita dengan folikel yang matur dan segera akan
mengalami ovulasi yang spontan, maka ovulasi sesungguhnya dapat dipicu dengan
memulai pemberian kontrasepsi oral dalam situasi ini.2,3,6,7
Efek Samping
Pil kombinasi estrogen plus progestin yang diminum 3 minggu dari setiap 4 minggu,
merupakan bentuk kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia. Angka kegagalan
0,32 per 100 tahun wanita atau lebih rendah pernah tercatat (Vassey dkk, 1982).2
Efek menguntungkan lainnya yang pernah dilaporkan adalah berkurangnya jumlah
darah menstruasi, menurunnya insiden dismenore, kista ovari fungsional serta
salpingitis, dan lebih sedikitnya keluhan premenstruasi; berkurangnya insiden kankerendometrium dan ovarium; penurunan frekuensi berbagai penyakit payudara yang
benigna serta mungkin pula kanker payudara; dan lebih sedikitnya insiden artritis
rematoid.1,6
Efek yang merugikan dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
Efek samping yang ringan berupa pertambahan berat badan, perdarahan diluar daur
haid, enek-enek, depresi, alopesia, melasma kandidiasis, amenorea pascapil, retensi
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
6/13
cairan, dan keluhan-keluhan gastrointestinal. Umumnya efek samping ini timbul
beberapa bulan pertama pemakaian pil.1,5
Efek samping yang beratadalah tromboemboli, yang mungkin terjadi karena
peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan, atau mungkin juga karena pengaruh
vaskuler secara langsung. Pengguna kontrasepsi oral, terutama wanita diatas 35 dan
merokok, meningkatkan resiko infark miokard dan stroke. Penyakit arterial sebagian
besar dihubungkan dengan efek dari progesteron. Kontrasepsi oral juga meningkatkan
tekanan darah, kadang-kadang sampai ke tahap hipertensi. Volume darah ditingkatkan
oleh retensi cairan, dan sekresi angiotensin bertambah.1,5
A.2. PIL MINI
Pil mini mengandung progestin saja, tanpa estrogen. Dosis progestinnya pun kecil; 0,5
mg atau kurang. Pil mini harus diminum tiap hari, juga pada waktu haid.1,2,5
Indikasi :1. Kontraindikasi estrogen atau tidak cocok dengan estrogen.2. Umur diatas 35 tahun.3. Perokok4. Hipertensi5. Menyusui6. Pasien diabetes.5Kontraindikasi
1. Sebelumnya pernah hamil ektopik2. Kista ovarium3. Kanker payudara4. Penyakit hati aktif, penyakit arterial, obat seperti valproate, spironolaktone, dan
meprobamate.3
Mekanisme Kerja
Para peneliti belum mengetahui benar mengenai mekanisme kerjanya, tetapi mungkin
sekali pencegahan kehamilan terjadi oleh gabungan beberapa efek, termasuk motilitas
tuba, pengaruh terhadap korpus luteum, endometrium, lendir serviks, dan juga
pencegahan ovulasi.1
Tidak seperti pil kombinasi, pil mini dapat menghambat ovulasi.Tetapi, keefektifannya menimbulkan pembentukan mukus serviks yang menghalangi
penetrasi sperma serta mengubah maturasi endometrium yang cukup untuk mencegah
keberhasilan implantasi blastokist. Karena mukus tidak akan tahan lebih dari 24 jam,
pil mini yang diminum pada waktu yang sama tiap hari akan efektif.2,6
Keuntungan
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
7/13
Pil mini efek minimal pada metabolisme karbohidrat dan koagulasi, dan tidak
menyebabkan eksaserbasi hipertensi. Dapat ideal bagi beberapa wanita yang memiliki
faktor resiko komplikasi kardiovaskuler. Disini termasuk juga wanita yang memiliki
riwayat trombosis, hipertensi, atau migren, atau wanita lebih dari 35 tahun dan
perokok. Pil mini juga pilihan yang tepat bagi ibu menyusui.6
Kerugian
Kekurangan utama dari pil mini adalah kegagalan kontrasepsi. Dengan kegagalan,
relatif meningkatkan proporsi kehamilan ektopik. Adapun efek samping utama pil mini
beberapa perdarahan tidak teratur, dan spotting.1,6
A.3. KONTRASEPSI POSTKOITUS
Stilbestrol yang diberikan setelah senggama untuk mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan, dikenal dengan instilah morning-after pill.Kuchara (1971) melaporkan
tidak terjadinya kehamilan pada 1.000 orang wanita yang tidak mendapatkanperlindungan kontrasepsi secara memadai pada saat senggama namun dalam waktu 3
hari mulai menggunakan stilbestrol, 25 mg dua kali sehari, selama 5 hari berikutnya.2
Alat kontrasepsi darurat yang dikenal denganMorning After Pillkian populer terutama
di masyarakat barat yang dikenal permisif dalam masalah seks.Morning After
Pilltermasuk jenis alat kontrasepsi darurat yang idealnya hanya dipakai pada kondisi
pelaku hubungan seks tidak menginginkan terjadinya pembuahan padahal, saat
melakukan hubungan seks mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun baik itu
pil, spiral, susuk atau bahkan kontrasepsi instan seperti kondom.12
Mekanisme kerja senyawa ini belum dipahami sepenuhnya tetapi sangat besar
kemungkinannya terdapat gangguan implantasi dengan cara tertentu. Nusea dan
vomiting merupakan efek samping yang umum terjadi. Efek teratogenik yang mungkin
terdapat pada pemakaian obat tersebut harus dipikirkan bila kehamilan tetap terjadi.
Pencegahan kehamilan juga pernah dilaporkan dengan pemakaian etinil estradiol atau
preparat ekuina estrogen konjugasi (Premarin) kalau diminum dengan dosis tinggi
selama waktu beberapa hari.2
Yupze dkk. (1982) mengguankan preparat estrogen plus progestin dimana kombinasi
tersebut digunakan dalam 2 kali pemberian dengan interval waktu 12 jam yang dimulaidalam waktu 72 jam setelah senggama. Pada suatu uji coba yang melibatkan 692 orang
wanita, angka kehamilan yang terlihat pada para wanita tersebut adalah 1,6 persen.2
B. KB SUNTIK
Suntikan hormonal adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi
dalam bentukan suntikan. Untuk mengatasi kerepotan dari pelaksanaan dari Pil Mini,
maka preparat injeksi diperkenalkan.3,8
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
8/13
Contohnya adalah :
- Suntikan progestin
Depomedroxyprogesteron acetate (DMPA). Preparat : DEPOPROVERA Norethisterone enanthate (NETO / NEE/Net-En). Preparat: NORISTERAT- Suntikan kombinasi dari estrogen dan progesteron yang diberikan tiap bulan.
Depo Medroxy Progesteron Acetat 25 mg + Estradiol Sipionat 5 mg. Preparat:
CYCLOFEM3,8
Dua preparat tersebut dapat digunakan untuk penggunaan waktu yang panjang.
Medroxyprogesterone acetat 150 mg setiap 3 bulan serta 300 mg setiap 6 bulan,
sedangkan norethisterone oenanthate 200 mg 2 bulan. Suntikan diberikan pada hari ke
3-5 hari pasca persalinan, segera setelah keguguran, dan pada masa interval sebelumhari kelima haid. Teknik penyuntikan ialah secara injeksi intramuskular dalam, di
daerah m. Gluteus maksimus atau deltoideus. 1,3,5,11
Kontraindikasi8
1. DMPA dan Net-En Kehamilan Perdarahan abnormal uterus Karsinoma payudara Karsinoma traktus genitalia (kecuali karsinoma endometrium) Penyakit hati Kelainan tromboemboli Diabetes Melitus Nulipara
2. DMPA 25 mg + Estradiol Sipionat 5 mg Kehamilan Perdarahan abnormal uterus Karsinoma payudara
Karsinoma traktus genitalia (kecuali karsinoma endometrium) Penyakit hati Kelainan tromboemboli Diabetes Melitus Nulipara
Sekresi abnormal dari puting susu dan tidak sementara menetekkan bayinya
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
9/13
Pemakaian obat-obatan : barbiturat, antikonvulsan, rifampisin, steroid sistemik,obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskuler atau hepatik atau obat
yang digunakan sebagai profilaksis untuk jangka panjang terhadap sistem
kardiovaskuler atau hepatik.
Mekanisme Kerja
1. DMPA : 2,3,5,6,8 Menghambat ovulasi Mempengaruhi endometrium sehingga menghambat implantasi dari blastosis Mengubah lendir serviks menjadi lebih kental Menghambat transportasi ovum melalui saluran tuba.1. NEE/Net-EN : 8Mekanisme kerja Net-En serupa dengan DMPA, tetapi ada perbedaan sedikit, Net-En
tidak begitu kuat menghambat hipofisis dan hipotalamus, tetapi cukup hanya denganmengganggu keseimbangan FSH dan LH.
1. DMPA 25 mg + Estradiol Sipionat 5 mg : 8Mekanisme kerja nya sama dengan DMPA. Penambahan estrogen dimaksudkan agar
endometrium berada dalam keadaan yang sama dengan siklus haid normal.
Keuntungan
Keuntungan pada preparat suntikan medroksiprogesteron asetat (Depo-Provera) adalah
keefektifan kontrasepsinya yang sebanding dengan preparat kotrasepsinya yang
sebanding dengan preparat kontrasepsi oral kombinasi. Kerjanya yang berlangsung
lama dengan penyuntikan yang diperlukan hanya sebanyak dua hingga empat kali
setahun. Laktasi yang cenderung untuk tidak terganggu dan dapat digunakan oleh
wanita > 35 tahun. 2,6
Kerugian
Kerugian yang ditimbulkan adalah gangguan haid berupa siklus haid yang memendek
atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratyr
atau perdarahan bercak yang biasanya dirasakan pada bulan pertama penyuntikan sertaamenore yang timbul pada kebanyakan wanita setelah satu atau dua tahun setelah
penyuntikan.. Keadaan anovulasi yang berlangsung lama sesudah pemakaiannya
dihentikan. Berat badan bertambah, sakit kepala. Pada sistem kardiovaskuler efeknya
sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-
kolesterol. 2,6,8
C. IMPLANT / NORPLANT
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
10/13
Kerepotan untuk datang ke klinik dan ketergantungan pada suntikan dapat diatasi
dengan inplant subdermal long acting (3-5 tahun). Sistem Norplant, yang memberikan
progestin levonorgestrel dalam sebuah wadah silastik yang ditanamkan intradermal.2,3
Implant
Norplant Iberisi 6 kapsul silastik (polydimethyl silaxone) masing-masing berisi 36
mg. Levonorgestrol suatu sintetik progestin dalam bentuk kristal kering dimana ujung-
ujungnya ditutup dengan silastic medical grade adhesive dengan diameter 2,4 mm dan
panjang 3,4 cm. Melepaskan 85 g per hari selama 3 bulan, 50 g tiap hari sampai 18
bulan dan setelah itu sampai tingkat akhir 30 g. Implant ini efektif untuk 5 tahun. 3,8
Norplant II memiliki 2 tangkai mengandung masing-masing 70 mg levonorgestrel.
Tiap tangkai melepaskan 50 g hormon tiap hari dan memberikan proteksi untuk 3
sampai 5 tahun. 3,8
Indikasi8
Wanita yang sudah punya anak dan tidak ingin hamil dalam waktu 5 tahun atau
tidak ingin anak lagi tetapi tidak mau mengalami proses implantasi.
Tidak cocok dengan estrogen dan AKDR.Kontraindikasi8
Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya Kanker payudara, jenis kanker lain yang ada kaitannya dengan ketergantungan
hormon
Penyakit hati akut Gangguan tromboemboli atau thrombophlebitis Penyakit jantung koroner atau gangguan serebrovaskuler Diabetes melitusMekanisme Kerja
1. Menekan ovulasi2. Membuat lendir serviks menjadi kental3. Menekan perkembangan siklik endometrium sehingga mengganggu proses
implantasi1,8,11
Efek Samping
Efek samping utama dari kontrasepsi progestin adalah gangguan siklus haid berupa
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan amenorea. Nyeri kepala terutama
disertai pandangan kabur, nyeri perut bagian bawah/nyeri panggul, Norplant hilang,
nyeri payudara, ikterus, thrombophlebitis, thromboemboli, gangguan libido, depresi,
perubahan berat badan, mual, pusing, dan gelisah.1,8
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
11/13
Implanon implanon adalah jenis kontrasepsi susuk tidak terdegradasi yang terdiri dari
simpai kopolimer etilen-viniasetat (EVA) sebagai pembawa substansi aktif senyawa
progestin 3-keto-dogestrel (3-keto-DSG). Bentuknya batang putih lentur dengan
panjang 40 mm dan diameter 2 mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter
khusus berbentuk semprit sekali pakai dalam kemasan steril kantong aluminium.11
Implanon memiliki keuntungan dengan menggunakan satu tangkai berisi 67 mg
desogestrel. Impalnon hanya menggunakan implant progesteron. Dan mengeluarkan 30
g per hari dan implant tetap efektif sampai 3 tahun.3,5
Indikasi
Sebagai kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan / dan / atau mengakhiri
kesuburan selama laktasi, serta bila penggunaan estrogen merupakan kontraindikasi.11
Kontraindikasi Relatif
Diduga atau diketahui hamil, tromboemboli aktif, perdarahan vagina tanpa sebab jelas,penyakit hati akut, tumor jinak atau ganas, dan dugaan menderita kanker payudara.11
Mekanisme Kerja
Implanon menghalang ovulasi, dinding endometrium menipis maka menyukarkan
penempelan embrio. Mukus di kawasan serviks juga menebal menyukarkan sperma
untuk berenang ke kawasan uterus. 10
Efek Samping
Terutama berupa gangguan siklus haid, yaitu perdarahan tak teratur dan amenore.
Aliran haid menjadi sedikit dan sakit ketika haid berkurang. Menyebabkan kitaran yang
tidak tetap atau tidak datang haid bagi beberapa bulan. Semua peringatan, efek
samping, dan perhatian khusus yang berlaku untuk metode kontrasepasi yang hanya
mengandung progesterone juga berlaku untuk Inplanon.10,11
D. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM ( AKDR / IUD )
AKDR adalah alat yang terbuat dari polietilen dengan atau tanpa metal / steroid dan
ditempatkan dalam rongga rahim.8
Dimasa lampau AKDR dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan berbeda-beda, saat ini
AKDR yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe saja :
1. Inert, dibuat dari plastik (Lipppes Loop) atau baja anti karat (The Chinese Ring)2. Mengandung tembaga, CuT 380 A, CuT 200 C, Multiload ( ML Cu 250 dan 375 ) dan
Nova T
3. Mengandung hormon steroid : seperti progesteron dan levonorgetrel.8Salah satu AKDR yang saat ini beredar adalah yang berbentuk T, yang mengandung
progesteron atau levanorgestrel, AKDR yang mengandung 38 mg progesteron akan
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
12/13
melepaskan 65 mg prgesteron dan disimpan dalam endometrium. Kadar yang
dikeluarkan tersebut terlalu rendah sehingga tidak memiliki efek sistemik, dan fungsi
ovarium pun tidak terpengaruh sama sekali.
Mekanisme kerja untuk AKDR yang mengandung hormon progesteron :
1. Gangguan proses pematangan proliferasi-sekretoris sehingga timbul penekananterhadap endometrium dan terganggunya proses implantasi ( endometrium
tetap dalam fase proliferasi )
2. Lendir serviks lebih kental / tebal karena pengaruh progestin.3. Menekan ovulasi 5,8,16Preparat levonogestrel (Mirena). Preparat ini melepaskan levonogestrel ke dalam
uterus secara relatif 20 g per hari, dimana menurunkan efek sistemik dari progestin.
Terbuat dari T-shaped struktur polyethylene memiliki batang yang dibungkus dengansilinder polydimetilsiloxane / levonogestrel campuran untuk mengatur kecepatan
pelepasan hormon. Dan dimasukkan seperti AKDR normal. 5,6
Indikasi8
Menyukai metode kontrasepsi yang efektif, berjangka panjang, tetapi belummenerima metode permanen saat ini.
Menyukai metode praktis (tidak perlu metode barrier atau menelan pil setiap hari). Punya anak satu atau lebih Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi Wanita perokok berat (? 15 batang rokok sehari), umur 35 tahun Berisiko rendah mendapat PMSKontra Indikasi8
Dugaan hamil Sedang atau sering terkena infeksi panggul (gonorea, chlamidia) atau servisitis
dengan cairan mukopurulen
Menderita keputihan berbau dari saluran serviks/gonorea atau servitis chlamedia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnyaKembalinya kesuburan dengan cepat setelah pencabutan AKDR adalah keuntungan dariAKDR, selain itu AKDR efektif sampai 3 tahun. Angka kegagalan pengguan Mirena 0,1
% dmana lebih rendah dibandingkan CuT 380 A.5,6
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro Hanifa, Bari Saifuddin Abdul, Rachinhadhi Trijatmo, editor.
Kontrasepsi. In: Ilmu Kebidanan. 3rd ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
-
8/2/2019 Kotrasepsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
13/13
Prawirodihardjo; 2002.
2. Suryono Joko, Hartono Andry, alih bahasa. Keluarga Berencana. In: Obsetri
Williams. 18th ed. Cunningham: EGC.
3. VG Padubidri, Ela Anand. Birth Control. In: Prep Manual For Undergraduates
Gynecology. New Delhi: Elsevier: 2005.
4. Keluarga Berencana.[cited 2008 Mar 17];7 screens. Available in
http://situs.kesrepro.info/kb/referensi4.htm
5. Hanretty Kevin P. Contraception. In: Obstetrics Illustrared. 6th ed. Glasgow. 2003.
6. Baziad Ali. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirodihardjo; 2002.
7. Pil KB dan Cara Kerjanya. [cited 2008 Mar 12]; 3 screens. Available in
http://www.medicastore.com/oc/pilkbplus.htm
8. Manoe IMS Murah, Rauf Syahrul, Usmany Hendrie, editor. Kesehatan ReproduksiWanita. In: Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri Dan Ginekologi. Ujung Pandang:
Bagian SMF Obstetri Dan Ginekologi FKUH: 1999.
9. Hormon Implants. [cited 2008 Feb 28]; 2 screens. Available in
http://www.wramc.army.mil/Patients/diseases/wh/c6/Pages/s6.aspx
10. Perancangan Keluarga. [cited 2008 Mar 2008]; 8 screens. Available in
http://www.metromaternity.com/contraceptive-m.html
11. Mansjoer Arif, dkk, editor. Kontrasepsi. In: Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. 3rd ed.
Jakarta. Media Aesculapius FKUI. 2001.
12. After Morning Pill Populer di Barat. [Online] 2002 Sep 10 [cited 2008 Apr 1]; 1
screen Available in www.pdpersi.co.id/images/news/content/morning.jpg
13. Bird control. [cited 2008 Mar 12]; 6 screens. Available in
birthcontrolbuzz.com/uploads/file-398_md.jpg
14. Image. [cited 2008 Apr 1]; 1 screen; Available in
http://www.profamilia.org.co//200501211403100.02.jpg
15. Contaception (medical methods). [Online] 2008 Feb 16;[cited 2008 Mar 12];14
screens.Available in http://en.citizendium.org/wiki/Contraception
16. Contraception. [Online] 2008; [cited 2008 Mar 12]. Available in:http://www.about.com/contraception/ss/watersex_6.htm