kota cilegon tahun 2014 · nifas menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas tabel.33 proporsi...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

KOTA CILEGON TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON
JL. PANGERAN JAYAKARTA NO. 47 MASIGIT CILEGON
TA. 2015

ii
KATA PENGANTAR
Profil Kesehatan Kota Cilegon tahun 2014 merupakan lanjutan
dari Profil-profil-profil sebelumnya yang merupakan penyajian yang
relative komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan
yang berhubungan dengan kesehatan.
Selain itu Profil Kesehatan merupakan sarana penyaji data dan
informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil
pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan
minimal di bidang kesehatan dan pencapaian indikator Millenium
Development Goals (MDGs)Bidang Kesehatan, dengan tersedianya data
kesehatan diharapkan dapat mengidentifikasi ada dan tidaknya serta
besaran kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang
dihadapi terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan.
Profil kesehatan ini juga menyajikan data / informasi kesehatan
yang relative lengkap, meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang terkait
dengan kesehatan yang menggambarkan “potret” status kesehatan
masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah,
dalam satu kurun waktu tertentu. Data profil kesehatan dibuat dengan
berbagai bentuk: tercetak dan digital.
Penyusunan Data Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014 ini,
berasal dari Profil Puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di
Dinas kesehatan Kota Cilegon, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon,
Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan instansi terkait lainnya, juga
data yang berasal dari program evaluasi dan perencanaan program
sebagai koordinator penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon bersama-

iii
sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya
menyusun bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.
Profil kesehatan Tahun 2014 ini diupayakan disusun dengan
tampilan yang lebih menarik, dan “eye-catching” yang bertujuan
memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Profil
Kesehatan Kota Cilegon ini diupayakan diselesaikan dalam waktu yang
relative cepat dan data sudah tersaji dengan responsive gender yang
sudah diedarkan pada akhir 2010, namun mengingat ketersediaan data
belum terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji
berupa lampiran data berbasis gender, dengan tersedianya data yang
responsive gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya, serta
besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang
dihadapi laki – laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi,
control dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
Analisis diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya
deskriptif,tetapi juga analisis komparatif, analisis kecenderungan,
analisishubungan.Profil kesehatan harus menarik, narasi dikombinasi
denganbentuk-bentuk penyajian lain, seperti tabel, grafik – histogram/bar
chart,frekuensi poligon, line diagram, bardiagram, pie diagram,
scaterdiagram,pictogram, dan peta.
Penyajian “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014” ini masih terdapat
keterbatasan, saran dan kritik yang membangun serta peran aktif dari
pemegang program sangat kami harapkan untuk meningkatkan mutu /
kwalitas buku Profil Kesehatan Kota Cilegon dimasa yang akan datang.
PENYUSUN

iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON
Rangkaian puji Syukur kita Panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
buku Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014 Yang
merupakan Profil Kesehatan yang ke– 10 (Sepuluh)dan
merupakan edisi Data Terpilah ini dapat tersusun.
Terbitnya Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014, diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan terhadap data dan informasi kesehatan di semua
lini, baik instansi pemerintah/ swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan
kelompok masyarakat lainnya. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program
pembangunan kesehatan baik di Tingkat Kota maupun Kecamatan yang
berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.
Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang
belum tercapai, dimana tahun anggaran berikutnya akan menjadi target
prioritas agar tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dapat terwujud.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
profil kesehatan ini, semoga data – data yang tersaji dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon
Dr. ArriadnaNIP. 19600524 198802 2 001

iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... iSAMBUTAN................................................................................................. iiiDAFTAR ISI ................................................................................................. ivDAFTAR TABEL.......................................................................................... viLAMBANG KESEHATAN............................................................................ xiiiPETA WILAYAH .......................................................................................... xVISI & MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON................................... xiiSTRUKTUR ORGANISASI.......................................................................... xiii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK...................... 42.1. KEADAAN PENDUDUK......................................................... 4
2.1.1. Situasi Wilayah dan Batasan Wilayah....................... 42.1.2. Wilayah Administrasi ................................................. 62.1.3. Kependudukan............................................................ 6
2.2. LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI ....................................... 112.3. KEADAAN PENDIDIKAN ....................................................... 15
2.3.1. Indeks Pembangunan Manusia ................................. 172.4. KEADAAN LINGKUNGAN .................................................... 18
BAB 3. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ................................................. 293.1. DERAJAT KESEHATAN ........................................................ 29
3.1.1. Mortalitas..................................................................... 293.1.2. Morbiditas ................................................................... 35
3.2. STATUS GIZI.......................................................................... 48
BAB 4. SITUASI UPAYA KESEHATAN...................................................... 544.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR..................................... 54
4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ......................... 55

v
4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana ................................ 674.1.3. Pelayanan Imunisasi .................................................. 69
4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ................................ 754.2.1. Indikator Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit ..... 754.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat............. 78
4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT ......... 794.3.1 Pencagahan Penyakit Polio ....................................... 794.3.2 Pengendalian Tuberkulosis (TB) Paru ...................... 814.3.3 Pengendalian Penyakit ISPA ..................................... 824.3.4 Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS ...... 844.3.5 Pengendalian Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) ............................................................. 854.3.6 Pengendalian Penyakit Malaria ................................. 874.3.7 Pengendalian Penyakit Kusta.................................... 874.3.8 Pengendalian Penyakit Filariasis .............................. 88
4.4. UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK) .................................... 89
BAB 5. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ....................................... 905.1. SARANA KESEHATAN ......................................................... 91
5.1.1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ............. 915.1.2. Rumah Sakit (RS) ....................................................... 915.1.3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ....... 91
5.2. TENAGA KESEHATAN.......................................................... 945.2.1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas ............................. 955.2.2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Pemerintahan (RSUD) Kota Cilegon ......................... 955.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN................................................. 96
BAB 6. PENUTUP ...................................................................................... 986.1. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 98

vi
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
Tabel .1 Luas Wilayah,Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk,Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk MenurutKecamatan
Tabel .2 Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin, Kelompok umur,Rasio beban tanggungan, Rasio beban tanggungan , Rasiojenis kelamin dan kecamatan
Tabel .3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Tabel .4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melekhuruf menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan.
Tabel .5 Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahunke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkandan Kecamatan
Tabel .6 Jumlah kelahiran menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel.7 Jumlah kematian bayi dan balita menurut Jenis Kelamin ,Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel.8 Jumlah Kematian Ibu menurut kelompok umur, Kecamatan danPuskesmas
Tabel .9 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio)menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.10 Jumlah kasus baru TB Paru dan kematian akibat TB Parumenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .11 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BBTA+menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .12 Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA+ menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.13 Penemuan kasus Pneumonia Balita menurut Jenis Kelamin,

vii
Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .14 Jumlah kasus baru HIV, AIDS, dan Infeksi menular seksuallainnya menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .15 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV-AIDSmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .16 Kasus diare yang ditangani menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel .17 Jumlah kasus baru kusta menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel.18 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 19 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 20 Persentase penderita kusta selesai berobat menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 21 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi(PD3I) menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 22 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi(PD3I) menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas –Lanjutan
Tabel. 23 Jumlah kasus DBD menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 24 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 25 Penderita Filariasis ditangani menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 26 Bayi dengan Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 27 Status gizi Balita menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan

viii
Puskesmas
Tabel. 28 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong oleh TenagaKesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 29 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 30 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 31 Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatal risilo tinggi/komplikasi ditangani menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel.32 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita, dan ibunifas menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.33 Proporsi peserta KB Aktif Menurut jenis Kontrasepsi,Kecamatan, dan Puskesmas
Tabel. 34 Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis Kontrasepsi,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 35 Jumlah peserta KB Baru dan KB Aktif menurut Kecamatan, danPuskesmas
Tabel. 36 Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 37 Cakupan kunjungan bayi menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel. 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kecamatan danPuskesmas
Tabel.39 Cakupan imunisasi DPT, HB dan Campak pada bayimenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 40 Cakupan imunisasi BCG dan Polio pada bayi menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas

ix
Tabel.41 Jumlah Bayi yang diberi ASI eksklusif menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI anak usia 6-23 Bulandari Keluarga Miskin menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 43 Cakupan pelayanan anak balita eksklusif menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 44 Jumlah Balita ditimbang menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel. 45 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 46 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan Setingkatmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 47 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 48 Cakupan pelayanan kesehatan Usia Lanjut menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 49 Persentase Sarana Kesehatan dengan kemampuan pelayananGawat Darurat (GADAR) Level I
Tabel. 50 Desa/Kelurahan terkena KLB yang ditangani < 24 jam menurutKecamatan dan Puskesmas
Tabel. 51 Jumlah penderita dan kematian KLB menurut jenis KLB
Tabel. 52 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas
Tabel. 53 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas (Lanjutan)
Tabel.54 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan

x
Tabel. 55 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel.56 Cakupan pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (danhampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel. 57 Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (dan hampirmiskin) menurut strata sarana kesehatan, Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 58 Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, dan kunjungangangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan
Tabel.59 Angka kematian pasien di Rumah Sakit
Tabel. 60 Indikator kinerja pelayanan diRumah Sakit
Tabel. 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih danSehat menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 62 Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 63 Persentase Rumah/Bangunan bebas jentik nyamuk aedesmenurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.64 Persentase Keluarga menurut jenis sarana air bersi yangdigunakan, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 65 Persentase keluarga menurut sarana air minum yangdigunakan, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 66 Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasarmenurut kecamatan dan puskesmas
Tabel. 67 Persentase Tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM)sehat menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 68 Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannnya menurutKecamatan dan Puskesmas

xi
Tabel. 69 Ketersediaan obat menurut jenis obat
Tabel. 70 Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan
Tabel. 71 Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan Labkes danmemiliki 4 spesialisasi dasar
Tabel. 72 Jumlah Posyandu menurut strata Kecamatan, dan Puskesmas
Tabel. 73 Upaya kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)menurut Kecamatan
Tabel. 74 Jumlah tenaga medis di sarana di Sarana Kesehatan
Tabel. 75 Jumlah tenaga keperawatan di Sarana Kesehatan
Tabel.76 Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di Sarana Kesehatan
Tabel. 77 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di saranakesehatan.
Tabel. 78 Jumlah tenaga tekhnisi medis dan fisioterapis disaranakesehatan
Tabel.79 Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 1
A. LATAR BELAKANGUndang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang
dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan
ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah, Sedangkan
pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan, yang
merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang relative
lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya
kesehatan dan data/informasi yang terkait lainnya yang terbit setiap tahun.
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014 disusun berdasarkan
data/informasi yang didapatkan dari Puskesmas, pengelola program di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan Lembaga/Badan yang terkait.
Pada penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014 ini mengacu pada Petunjuk
Teknis Penyusunan Profil Kesehatan kabupaten/Kota tahun 2013 (berdasarkan
data terpilah jenis kelamin) yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Visi Dinas Kesehatan adalah Masyarakat Cilegon Sehat, Peduli, Mandiri
dan Berkeadilan , dalam mencapai misi tersebut Dinas Kesehatan Kota Cilegon
mempunyai Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran
serta masyarakat, menuju masyarakat madani
BAB I PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 2
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin terselenggaranya akses
dan mutu jaringan pelayanan kesehatan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan dan sarana
kesehatan
Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut sangat dibutuhkan adanya data dan
informasi . menurut WHO, dalam Sistem Kesehatan selalu harus ada subsistem
informasi yang mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain
dapat bekerja tanpa didukung dengan system informasi kesehatan . Sebaliknya
system informasi kesehatan tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama
subsistem lain. ini tercermin pula dalam dalam Peraturan Pemerintah No. 72
Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), dimana terdapat
Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan yang menaungi
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.
Kita sadari Sistem Informasi Kesehatan yang ada pada saat ini masih jauh
dari kondisi ideal, yaitu belum menyediakan data informasi kesehatan yang
evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen yang efektif.
Adanya berbagai masalah diantaranya kegiatan pengelolaan data dan informasi
belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang
baik. Dalam penyusunan dan pengolahan data masing – masing unit
mengumpulkan datanya sendiri – sendiri dengan berbagai instrumennya disetiap
unit kerja baik dipusat maupun daerah.
Situasi yang demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian
informasi terutama dari sumber data di daerah ke pengguna dipusat atau
sebaliknya, serta terhambatnya aliran komunikasi data antar pengguna atau
bahkan tertutupnya sumber informasi untuk diakses oleh pengguna lain sehingga
menyebabkan sulitnya memperoleh informasi yang memadai .
Satu-satunya alat yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah Profil Kesehatan
Kota Cilegon, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan .
Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yag setinggi – tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 3
dari berbagai indicator , yang meliputi indicator angka harapan hidup, angka
kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
Penyajian Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014, yang berasal dari
profil kesehatan puskesmas ini selain sebagai alat ukur sampai dimana
capaian indikator pembangunan kesehatan setiap Kecamatan dibanding
target nasional bahkan target MDG (Millenium Development Goal), juga
disajikan dalam bentuk peringkat dari tiap indikator, sehingga puskesmas
dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap indikator pembangunan
kesehatan dibandingkan puskesmas lainnya. Dalam penyajiannya, diusahakan
untuk ditampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi
serta berbagai data dan informasi yang menjelaskan tentang reformasi
Birokrasi, dengan menggunakan indikator yang sesuai.
Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon
yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi, di masa mendatang maka, strategi pertama
yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di
bidang sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi
kesehatan dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin
sistem informasi kesehatan dapat diselenggarakan dengan baik.
B. TUJUAN PROFIL KESEHATANProfil Kesehatan Kota Cilegon merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan
pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan,
serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 4
C. SISTEMATIKAProfil Kesehatan Kota Cilegon 2014 ini terdiri atas 6 (Enam) Bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang latar belakangdan Tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Kota Cilegon ini serta sistematika penyajiannya.
2. Bab II Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk.
Bab ini juga menyajikan tentang gambaran umum, yang meliputi:
kependudukan, perekonomian, pendidikan, dan lingkungan fisik; serta
perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.
3. Bab III Situasi Derajat Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang hasil - hasil pembangunan kesehatan sampai
dengan tahun 2014 yang mencakup tentang angka kematian, angka
kesakitan, umur harapan, dan status gizi masyarakat.
4. Bab IV Upaya Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh bidang kesehatan sampai tahun 2014, untuk tercapainya dan
berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan.
Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi
pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan
rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan
upaya perbaikan gizi masyarakat.
5. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan
sampai tahun 2014. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup
tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
6. Lampiran - lampiran
Pada lampiran berisi resume/angka pencapaian program kesehatan dan 81
tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kabupaten/kota sehat
dari semua Kabupaten/kota dan indikator pencapaian kinerja standar
pelayanan minimal bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 5
A. GANBARAN UMUM1. Situasi Wilayah dan Batas – batas
Kota Cilegon merupakan kota otonomi yang secara yuridis dibentuk
berdasarkan UU No. 15/1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat
II Cilegon, status Kota Administrasi Cilegon berubah menjadi Kotamadya
Cilegon . Sebagai Kota yang berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon
merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan
Pulau Sumatera.
Secara geografis, Kota Cilegon terletak pada koordinat 5º52’24” -
6º04’o7” Lintang Selatan dan 105º54’05” - 106º05’11” Bujur Timur yang
dibatasi Oleh :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec Pulo Ampel dan Bojonegara
Kab.Serang.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mancak dan Kec. Anyar
Kabupaten Serang
c. Sebelah Barat berbatasan dengan selat sunda
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Kramatwatu dan Waringin
Kab.Serang
Dengan Luas Wilayah 175,50 Km², Kota Cilegon terbagi kedalam
(delapan) Kecamatan sebanyak 43 Kelurahan. Secara umum keadaan
morfologi Kota Cilegon terbagi atas tiga kelompok besar yaitu:
a. Morfologi Mendatar
b. Morfologi Perbukitan
c. Morfologi Perbukitan Terjal
Morfologi dataran pada umumnya terdapat diwilayah timur Kota dan
wilayah pantai barat Kota. Morfologi perbukitan landai sedang terdapat di
wilayah tengah kota. Sedangkan morfologi perbukitan terjal terdapat di
sebagian wilayah utara dan sebagian kecil wilayah selatan Kota.
BAB II GAMBARAN UMUM &PERILAKUPENDUDUK

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 6
Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian
kurang dari 500 meter di atas permukaan laut sampai wilayah pantai yang
mempunyai ketinggian 0 - 1,0 meter diatas permukaan laut. Wilayah
perbukitan terletak pada wilayah yang mempunyai ketinggian minimum 50
meter di atas permukaan laut. Dibagian utara Kecamatan Pulomerak, wilayah
puncak Gunung Gede memiliki ketinggian maksimum 551 meter.
TABEL.1Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi
Ketinggian Kota Cilegon
2. Wilayah AdministrasiSecara administrasi Pemerintah Kota Cilegon terdiri dari 8 wilayah
Kecamatan, dan 43 wilayah Kelurahan. Meliputi :
a. Kecamatan Cilegon memiliki 5 kelurahan
b. Kecamatan Jombang memiliki 5 kelurahan
c. Kecamatan Cibeber memiliki 6 kelurahan
d. Kecamatan Citangkil memiliki 7 kelurahan
e. Kecamatan Ciwandan memiliki 6 kelurahan
f. Kecamatan Pulomerak memiliki 4 kelurahan
g. Kecamatan Grogol memiliki 4 kelurahan
h. Kecamatan Purwakarta memiliki 6 kelurahan
3. KependudukanBerdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kota Cilegon
pada tahun 2014 sebanyak 398.304 jiwa, terdiri dari 203.502 laki-laki dan
194.802 perempuan. Untuk Sex Ratio penduduk Cilegon sebesar 104,47,
yang artinya ada 104 penduduk laki-laki dari 100 penduduk perempuan.
NOINTERVAL
KETINGGIANLUAS WILAYAH
(Ha)%
1 0 – 25 M 8.175 Ha 46.582 26 – 100 M 6.357 Ha 36.223 101 – 575 M 3.018 Ha 17.20
Sumber : Cilegon Dalam Angka 2014
(Bappeda)

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 7
Dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Citangkil (69.996 jiwa atau sekitar
17,57 persen), sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan
Purwakarta (39.462 jiwa atau sekitar 9,91 persen)
Semua kecamatan di Kota Cilegon Sex Ratio nya di atas 100, artinya
laki-laki secara merata lebih banyak dari perempuan di semua kecamatan
yang ada di Kota Cilegon. Lebih banyaknya penduduk laki-laki di Kota
Cilegon dimungkinkan karena banyaknya migrasi masuk dari luar Cilegon
yang bermaksud untuk mencari pekerjaan. Hal ini sebagai konsekuensi dari
Cilegon sebagai Kota Industri, Perdagangan, dan Jasa yang menarik untuk
didatangi oleh para pencari kerja.
Kota Cilegon yang memiliki luas wilayah sebesar 175,51 km. Bila
dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP 2010), maka
laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kota Cilegon dalam kurun waktu dua
tahun sebesar 2,50 persen per tahunnya. Pada tahun 2014 dengan jumlah
penduduk 392.341 jiwa memiliki kepadatan penduduk 2.269 jiwa/km2, artinya
secara rata-rata tiap 1 kilometer persegi kecamatan di Kota Cilegon didiami
oleh 2.269 penduduk. Dengan kecamatan terpadat adalah Kecamatan
Jombang (5.534 jiwa/km2), sedangkan yang terendah/jarang penduduknya
adalah Kecamatan Ciwandan (873 jiwa/km2 ).
Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP
2010), maka laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kota Cilegon dalam kurun
waktu Empat tahun sebesar 2,50 persen per tahunnya. Pada Tahun 2010
jumlah penduduk Kota Cilegon sebesar 373.440 jiwa yang terdiri dari 191.229
jiwa laki-laki dan 182.211 jiwa perempuan, dengan Sex Ratio saat itu sebesar
105 yang tidak berbeda dengan kondisi tahun 2014.
Dalam kurun waktu Empat tahun terakhir (2010-2014) jumlah
penduduk Kota Cilegon tumbuh sebesar 5,06 persen. Perkembangan jumlah
penduduk Kota Cilegon pada periode 2010-2014 bergerak secara rata-rata
2,50 persen per tahunnya. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk
Kota Cilegon terutama dipengaruhi oleh maraknya kawasan industri yang
menyebabkan arus migrasi selain dampak tumbuhnya kompleks-kompleks
pemukiman baru di wilayah ini.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 8
Adapun LPP terbesar selama periode tahun 2010-2014 terjadi di
Kecamatan Cibeber yaitu sebesar 3,83 persen per tahunnya,. hal ini
dimungkinkan sebagai dampak berdirinya perumahan-perumahan baru
(Perumnas) setelah tahun 2000. Sedangkan LPP terendah di Kecamatan
Purwakarta yaitu sebesar 1,42 persen per tahunnya. Perkembangan LPP
yang rendah di Kecamatan Purwakarta ini dapat dipahami karena di
kecamatan tersebut banyak perumahan dari PT. Krakatau Steel dan
perkantoran yang cenderung diisi oleh penghuni tetap.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 9
TABEL. 2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Kelompok umur
Kota Cilegon Tahun 2014
NOKELOMPOK
UMUR(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 – 4 21,890 20,529 42,4192 5 – 9 18,867 17,774 36,6413 10 – 14 17,899 17,442 35,3414 15 – 19 18,343 18,015 36,3585 20 – 24 19,331 18,433 37,7646 25 – 29 18,700 18,437 37,1377 30 – 34 18,239 18,184 36,4238 35 – 39 17,077 16,687 33,7649 40 – 44 15,596 14,819 30,41510 45 – 49 12,865 11,500 24,36511 50 – 54 9,603 8,407 18,01012 55 – 59 6,877 5,595 12,47213 60 – 64 3,844 3,494 7,33814 65 – 69 2,213 2,443 4,65615 70 – 74 1,138 1,574 2,71216 75 + 1,020 1,469 2,489
JUMLAH 203,502 194,802 398,304

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 10
Gambar 1Piramida Penduduk Kota Cilegon Tahun 2014
Sumber : Cilegon Dalam Angka 2014
Struktur umur penduduk Kota Cilegon didominasi oleh penduduk usia
10 sampai 34 tahun yang merupakan tipe piramida penduduk Indonesia
secara umum. Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok usia muda
Berdasarkan struktur penduduk menurut kelompok umur ini juga dapat
dikelompokan menjadi 3 kelompok usia produktif dan non produktif untuk
melihat angka ketergantungan (dependency ratio), yaitu kelompok usia 0-14
tahun, 15-64 tahun dan 65 tahun ke atas. Dianggap sebagai penduduk non
produktif adalah penduduk usia muda (0-14 tahun) dan penduduk usia tua (65
tahun ke atas), yang pada tahun 2014 mencapai 31,05 persen. Sementara itu
penduduk yang termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 68,95
persen dengan komposisi terbesar berada pada penduduk kelompok umur
25-29 tahun. Data ini memperlihatkan bahwa cukup banyak penduduk Kota

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 11
Cilegon termasuk usia produktif, sehingga menjadi perhatian Pemerintah Kota
Cilegon untuk terus berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang ada agar menjadi lebih produktif.
Berdasarkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok
umur maka kita memperoleh gambaran sebagai berikut :
TABEL. 3Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tahun 2014
NO KECAMATANLUAS JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATANWILAYAH KELURAH
ANPENDUDUK
(km2) per km2
1 2 3 4 5 61 Cibeber 21.49 6 51,709 2406.192 Cilegon 9.15 5 42,041 4594.643 Jombang 11.55 5 63,919 5534.114 Citangkil 22.98 7 69,996 3045.955 Ciwandan 51.81 6 45,232 873.046 Purwakarta 15.29 6 39,462 2580.907 Grogol 23.38 4 41,579 1778.408 Pulomerak 19.86 4 44,366 2233.94
JUMLAH KOTA 175.51 43 398,304 2,269
Sumber : Cilegon Dalam Angka , 2014
Penduduk Kota Cilegon berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon
memiliki jumlah penduduk sebesar 398,304 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan
dengan luas wilayah 175,51 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 2269 Jiwa
per km2. Dari tabel 3 nampak bahwa Kecamatan Citangkil menempati urutan
pertama dalam jumlah penduduk terbesar namun berada di posisi ketiga untuk
luas wilayah, sedangkan Ciwandan menempati urutan pertama yang memiliki
luas wilayah terbesar namun berada di urutan kelima untuk jumlah penduduk
terbesar. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling besar
berdasarkan Data dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah kecamatan
Jombang yakni sebesar 5534 Jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah
berada di kecamatan Ciwandan yang hanya sebesar 873 Jiwa per km2.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 12
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering
digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah rasio beban
ketergantungan. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menunjukan
perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (Umur dibawah 15
tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur
produktif (umur 15 – 64 tahun). Semakin tinggi rasio beban tanggungan
semakin tinggi pula umur non produktif yang ditanggung oleh umur produktif.
TABEL. 4Jumlah Penduduk dengan angka beban ketergantungan
Menurut jenis kelamin dan kelompok usia produktif dan non produktif diKota Cilegon Tahun 2014
NO USIA LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI
+PEREMPUAN
%
1 0-14 Tahun 58,656 55,745 114,401 28,72
2 15-64 140,475 133,571 274,046 68,80
3 65 Tahun
keatas4,371 5,486 9,857
2,48
JUMLAH 203,502 194,802 398,304 100
RASIO BEBANTANGGUNGAN (%)
44.13 55.27 45
Dari Tabel diatas terlihat bahwa komposisi penduduk Kota Cilegon
menurut kelompok umur yang berusia muda ( 0-14 Tahun ) sebesar 28.72 %
dan yang berusia produktif ( 15 – 64 Tahun ) sebesar 68.80% . Dengan
demikian maka Angka Beban Tanggungan Kota Cilegon sebesar 45% .
Dengan demikian 100 orang Penduduk Kota Cilegon yang masih produktif
akan menanggung orang yang belum / sudah tidak produktif lagi. Apabila
dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan perempuan
sedikit lebih besar dari angka beban tanggungan laki-laki yaitu 55.27 untuk
laki – laki dan 44.13% untuk perempuan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 13
B. LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMIProduk Domestik Regional Bruto (PDRB), merupakan salah satu indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan perekonomian suatu
daerah, Tinggi Rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan suatu daerah
menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian daerah
Berdasarkan perhitungan atas dasar harga berlaku PDRB Kota Cilegon
pada tahun 2013 tercatat sebesar 44,164,662.11 Juta Rupiah, sedangkan
menurut perhitungan harga konstan 2000. PDRB Kota Cilegon meningkat
dengan laju pertumbuhan sebesar 6.82%. Sumbangn terbesar terhadap
pembentukan PDRB Kota Cilegon adalah sektor industri pengolahan, yaitu
sebesar 70,26%, Selanjutnya disusul oleh sektor perdagangan, Hotel dan
Restoran sebesar 13.74% dan sektor listrik dan gas & air bersih sebesar 5.10%,
sementara itu sektor lainnya memiliki kontribusi dibawah 5% ( Cilegon Dalam Angka
2013). Sedangkan untuk PDRB Kota Cilegon Tahun 2014 Belum Rilis sampai
data ini diturunkan.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan angkatan kerja dan
kesempatan kerja, Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penganggur.
Sementara Bekerja menurut definisi Sakernas adalah kegiatan ekonomi yang
dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam
seminggu yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
Persentase pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna untuk
acuan pemerintah dalam pembukaan lapangan kerja baru dimasa mendatang.
Angka ini juga menunjukan tingkat keberhasilan pembangunan program
ketanagakerjaan dari tahun ketahun. Berdasarkan publikasi data BPS Tahun
2010 – 2013 ada penurunan angka pengangguran . Hal ini dikarenakan
bertambahnya lapangan kerja,. juga mereka yang baru mendapat kerja
tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran terbuka tidak termasuk orang
yang masih sekolah atau mengurus rumah tangga.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 14
Situasi penduduk dengan Angkatan Kerja di Kota Cilegon pada tahun 2013
dijelaskan pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. dengan Angkatan Kerja di Kota Cilegon pada tahun 2013No URAIAN 2011 2012 2013
1 Angkatan Kerja 70.00 65.74 60.23
a. Bekerja 60.80 58.31 55.92
b. Menganggur 9.20 7.43 4.31
2 Bukan Angkatan Kerja 30.00 34.26 39.77
a. Sekolah 8.52 10.17 10.32
b. Mengurus Rumah Tangga 18.20 20.88 26.12
c. Lainnya 3.28 3.21 3.34Sumber : Cilegon Dalam Angka, 2013
Tingginya persentase angkatan kerja inilah sehingga upaya kesehatan
kerja menjadi penting untuk dilaksanakan karena kontribusi populasi yang
besar ini dapat mendukung upaya upaya dari tujuan pembangunan kesehatan
yang tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sesuai
dengan perannya masing – masing
Tabel 6.Persentase Penduduk 15 Tahun Keatas yang bekerja menurutkelompok umur dan jenis kelamin di Kota Cilegon Tahun 2013
Kelompok umur Laki – Laki Perempuan Jumlah
15 – 24 15.97 27.93 20.1925 – 54 76.41 67.00 73.09
55 + 7.62 5.07 6.72
100 100 100Sumber : Cilegon Dalam Angka, 2013
Pembangunan ekonomi diupayakan mampu mendorong kemajuan baik
fisik, sosial, mental dan spiritual diseluruh wilayah kota cilegon. Kemiskinan
menjadi isu yang cukup menyita berbagai kalangan termasuk kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 15
Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan
terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh
yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit tertentu,
Angka penduduk yahg bekerja pada tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Kota
Cilegon sampai dengan Profil ini diterbitkan
Pada Tahun 2014, Jumlah penduduk miskin sebanyak 47.450 Jiwa,
terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 83.182 jiwa, Presentase
Penduduk miskin yang dicakup BPJS JKN tahun 2014 di sajikan pada gambar 3
berikut ini .
Gambar 3Jumlah penduduk miskin yang dicakup BPJS JKN
Kota Cilegon Tahun 2014
Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat
inflasi, inflasi dan pertumbuhan perekonomian saling berkaitan , Apabila tingkat
inflasi tinggi sudah dipastikan akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi,
C. PENDIDIKANKondisi Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah
Dalam mengukur tingkat Pembangunan Manusia Suatu Negara. Melalui
Pengetahuan , Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan Perilaku
Kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan merupakan
salah satu faktor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan
seseorang untuk berperilaku sehat.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 16
Data pendidikan tertinggi yang ditamatkan merupakan salah satu indikator
pemerintah untuk mengetahui berapa besar penduduk yang telah mengenyam
pendidikan khususnya pada tingkat dasar sembilan tahun.
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk
mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, baik langsung
maupun tidak langsung. Artinya semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang,
kemungkinannya untuk memperoleh pekerjaan semakin besar sehingga tingkat
kesejahteraannya diharapkan semakin meningkat. Sedangkan pengaruh tidak
langsung, akan terlihat dari pola pikir masyarakat baik dalam kehidupan
sosialnya, karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan, maka
cara berpikir mereka akan lebih maju sehingga lebih mudah menerima
perubahan dan kemajuan jaman. Gambar 3 dibawah ini menjelaskan
persentase penduduk 10 tahun keatas berdasarkan pendidikan yang
ditamatkan.
Gambar 3Persentase penduduk 10 Tahun keatas berdasarkan pendidikan yang
Ditamatkan
Menurut komposisi jenis kelamin, dari mulai tidak punya ijazah sampai
pendidikan SMP atau sederajat selalu perempuan yang lebih tinggi

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 17
persentasenya, sedangkan untuk tingkat pendidikan yang ditamatkan SMA atau
sederajat persentase laki-laki lebih tinggi dari perempuan yaitu sebesar 38,4
persen sedangkan perempuan hanya 26,76 persen. Hal ini dikarenakan banyak
laki-laki yang bersekolah di SMK dibanding perempuan. Sedangkan untuk
tingkat perguruan tinggi persentase perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki,
hal ini mungkin dikarenakan laki-laki membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk menyelesaikan kuliahnya.
Tabel 7.Persentase Penduduk 15 Tahun Keatas menurut Jenis Kegiatan Utama
dengan Pendidikan yang ditamatkan di Kota CilegonTahun 2013/2014
No Jenis Kegiatan Utama Pendidikan yang ditamatkan1. Angkatan Kerja SD SLTP SLTA >a Bekerja 49.46 47.78 72.09b. Menganggur 8.28 7.69 6.592. Bukan Angkatan Kerjaa. Sekolah 2.66 27.50 5.52b. Mengurus Rumah
Tangga31.44 16.40 15.04
c. Lainnya 8.15 0.63 3.21
Dari tabel 7 terlihat mayoritas penduduk Kota Cilegon menyelesaikan
pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas, secara garis besar
perkembangan pendidikan di Kota Cilegon menunjukan adanya peningkatan.
Hal ini nampak dari semakin baiknya tingkat pendidikan masyarakat yang di
tandai dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Kota
Cilegon, maupun penambahan sarana dan prasarana pendidikan yang
menyebar di seluruh kecamatan.
Dinas Pendisikan Kota Cilegon 2014
Sumber : Profil Puskesmas SeKota Cilegon 2012

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 18
Tabel 8.Jumlah Sekolah Negeri & SwastaDi Kota Cilegon Tahun 2013/2014
Sumber Data : Cilegon Dalam Angka 2014
Berdasarkan tabel 8 diatas, terlihat bahwa jumlah sekolah dasar
adalah yang terbanyak di Kota Cilegon. Hal ini berbanding lurus dengan
jumlah siswa usia sekolah dasar yang juga terbanyak jumlahnya.
D. PEREKONOMIANIndeks Pembangunan Manusia adalah pengukuran perbandingan dari
harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara
di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan
juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas
hidup. Menurut UNDP IPM didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi
penduduk. Angka IPM memberikan gambaran komprehensip mengenai tingkat
pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan
pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara/daerah. Semakin tinggi nilai
IPM suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya
semakin baik. Secara umum Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon
pada periode 2007-2012 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008
capaian IPM Kota Cilegon sebesar 74,94. Pada tahun 2009, capaian IPM
bergerak naik mencapai 74,99 dan pada 2010 kembali meningkat menjadi 75,29
dan tahun 2011 menjadi 75.60, Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penduduk
No
KecamatanJumlah Sekolah
TK SD SMP SMU/SMK PT
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Swasta
1 Pulomerak 2 7 22 1 3 2 1/1 0 0
2 Grogol 1 6 14 1 1 1 0 2 0
3 Purwakarta 2 10 16 6 0 2 1 2/1 0
4 Jombang 2 17 24 6 1 6 1/1 ¾ 3
5 Cibeber 2 9 18 4 2 4 1 0/2 1
6 Cilegon 1 8 12 3 2 1 2 0 3
7 Citangkil 1 10 24 1 1 4 0/1 2/3 3
8 Ciwandan 3 4 19 1 2 2 1 4/1 0Jumlah 14 71 149 23 12 22 7 13/11 10

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 19
sudah semakin membaik seiring dengan membaiknya perekonomian Kota
Cilegon.
Peningkatan IPM Kota Cilegon tidak terlepas dari peningkatan komponen-
komponen pembentuknya yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-
rata lama sekolah, dan tingkat daya beli. Angka harapan hidup penduduk pada
2012 mencapai 68.67 tahun meningkat bila dibandingkan tahun 2011 yang
mencapai 68,67 tahun. Sementara itu, angka melek huruf Kota Cilegon
meningkat dari 9.68 persen pada tahun 2011 menjadi 98,77 persen pada Tahun
2012, Sementara itu Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Cilegon pada tahun
2012 sebesar 9,72 tahun artinya tingkat pendidikan penduduknya setara dengan
lulus SLTP. Sedangkan kemampuan daya beli masyarakat Kota Cilegon pada
2012 sudah mencapai Rp. 648.88 ribu.
Tabel 9Indeks Pembangunan Manusia
Kota Cilegon dan Komponennya Tahun 2007 - 2012
TahunAngka
Harapan Rata - rata Angka Melek Pengeluaran IPMHidup Lama sekolah Huruf Riil Kapita ( % )
2007 68.45 9.64 98.7 635.4 74.43
2008 68.49 9.64 98.7 641.75 74.49
2009 68.53 9.66 98.7 641.88 74.99
2010 68.58 9.67 98.7 645.4 75.29
2011 68.62 9.68 98.7 648.88 75.60
2012 68.67 9.72 98.77 651.860 75.89Sumber Data : BPS Kota Cilegon 2013
Bila melihat kemajuan pencapaian IPM di Kota Cilegon selama tiga tahun
terakhir (periode tahun 2010-2012), kontribusi pencapaian komponen indeks
pendidikan masih relatif paling tinggi dibandingkan dua komponen IPM lainnya,
yaitu kesehatan dan daya beli. Berdasarkan data, IPM Kota Cilegon telah
mencapai angka 75,89 di tahun 2012. Angka IPM Kota Cilegon lebih besar
dibanding angka IPM Provinsi Banten, dengan kata lain rata-rata kualitas
penduduk Kota Cilegon di atas rata-rata penduduk provinsi Banten. Pencapaian

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 20
IPM Kota Cilegon tahun 2012 merupakan kontribusi riil dari pembangunan dalam
bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
E. LINGKUNGANLingkungan merupakan salah satu Variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan Masyarakat. Bersama dengan faktor
perilaku , Pelayanan Kesehatan dan Genetik,Lingkungan menentukan baik
buruknya status Derajat Kesehatan Masyarakat. Sanitasi lingkungan adalah
status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan
kotoran, Penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo,2003)
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang harus
diatasi bersama. Untuk menggambarkan keadaan Lingkungan akan disajikan
Indikator – Indikator Seperti Persentase Rumah Sehat, Persentase Rumah
Tangga memiliki Akses Air Bersih, Persentase Keluarga dengan Kepemilikan
Sarana Sanitasi Dasar diantaranya sebagai berikut :
a. Rumah SehatUndang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 162
dan 163 mengamanatkan bahwa upaya lingkungan sehat, baik fisik, kimia,
biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya . Pada pasal 163 ayat 2
mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup lingkungan
permukiman, dimana dalam penyelenggaraan lingkungan permukiman
difokuskan pada peningkatan rumah sehat.
Rumah adalah tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi
sebagai tempat perlindungan untuk memberi keamanan, tempat istirahat,
tempat menjalin hubungan antar anggota keluarga,tempat pengembangan
anak, penyediaan makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan
sebagainya.
Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa nyaman
bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan beraktifitas secara
optimal. Ciri – ciri rumah sehat antara lain ;
1) Lantai tidak tembus air dan bersih

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 21
2) Memiliki jendela dan lubang angin permanen
3) Halaman bersih dan rapi
4) Memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah
5) Memiliki pohon pelindung atau peneduh.
Berdasarkan laporan dari seksi kesehatan lingkungan persentase
rumah sehat kota Cilegon disajikan pada Gambar Berikut :
Gambar 4Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan Kota Cilegon Tahun 2014
Gambar 4 diatas dapat dilihat persentase rumah sehat Kota Cilegon
sebesar 72.68 % dari rumah yang diperiksa sebanyak 85.299 rumah terjadi
Penurunan dari tahun 2013 sebesar 86.11 % .
b. Pemakaian Air BersihAkses air bersih merupakan salah satu inti dari masyarakat yang sehat.
Air bersih dan sanitasi merupakan elemen yang penting yang menunjang
kesehatan manusia . Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif
dalam aspek kehidupan , mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup
masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, tercemarnya
sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan
munculnya penyakit.
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
ada rasa, tetapi tidak boleh diminum sebelum disterilisasi agar kuman
didalamnya mati.
Jumlah Pemakaian Air Bersih Rumah tangga perkapita sangat terkait
dengan resiko Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan Hygiene. Resiko
Kesehatan masyarakat pada Kelompok yang akses terhadap air bersih
rendah dikategorikan sebagai mempunyai resiko tinggi

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 22
Berdasarkan data dari Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014, Persentase Keluarga yang mempunyai
Akses Air bersih disajikan pada Tabel 10 berikut ini.
Gambar 5Persentase Keluarga Memiliki Akses Air bersih Tahun 2014
Sumber Data : Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon Tahun 2014
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 107.056 keluarga yang
diperiksa 68.1% yang memiliki akses air bersih, terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 67.4% dari 102.978 keluarga yang diperiksa.
c. Persentase Sumber Air minum terlindung yang digunakan
Saat ini sudah banyak berita tentang keringnya sumber air diberbagai
daerah karena musim kemarau yang masih panjang. Kita tau bahwa air
merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan tubuh manusia. Air
yang sehat dan aman yang masuk di dalam tubuh akan membuat tubuh juga
sehat.
Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah termasuk air,
tetapi kita sering terlena dengan cara menggunakan air termasuk
mengelolanya. Tetapi jaman sudah berubah, polusi air tanah makin banyak
terjadi, musim kemarau dan penghujan yang tidak teratur dan pengelolaan air
tanah yang makin buruk menyebabkan sumber air aman berkurang.
16,1
0,1
22,8
0,1 0 %
28,9
0
5
10
15
20
25
30
35
Ledeng SPT SGL MataAir
PAH Lainnya
Sarana air

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 23
Kondisi ini kemungkinan akan lebih parah lagi karena hampir 67.5%
rumahtangga di Indonesia menggunakan air minum dari sumur, baik sumur
bor/pompa, terlindung atau tak-terlindung (Riskesdas, 2010). Akses Rumah
Tangga terhadap sumber air minum terlindung sesuai criteria MDGs adalah
45.1%.
Pengelolaan sumber air minum merupakan tanggung jawab semua
pihak, pemerintah dan swasta yang mempunyai sumber modal harus
membuat kebijakan yang lebih bersifat massal, sedangkan masyarakat harus
menjaga lingkungan minimal di sekitar rumah untuk menyelamatkan sumber
air yang aman.
Gambar 6SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG 2014
Berdasarkan Gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa persentase
keluarga yang sudah menggunakan sumber air minum terlindung sebanyak
68.3% dari 107.56 keluarga yang diperiksa, terjadi peningkatan dari tahun
2012 sebesar 64.8% dari 100.033 keluarga yang diperiksa sumber air
minumnya.
d. Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar.1. Jamban Keluarga
Hingga saat ini belum dijumpai adanya definisi jamban di tingkat peraturan
pemerintah dalam sistem perundangan di Indonesia. Dengan demikian tidak ada
pula istilah itu dalam tatanan undang-undang. Bisa jadi dengan akan
0102030405060708090
0102030405060708090
100

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 24
dirampungkannya rencana undang-undang (RUU) tentang Air Limbah
Permukiman maka definisi jamban, kakus, WC, toilet, atau apapun nama lainnya
akan terwadahi secara formal dalam sistem regulasi di Indonesia. Akses rumah
tangga terhadap pembuangan tinja layak, sesuai kriteria MDGs adalah sebesar
55,5 persen. Akses terhadap pembuangan tinja layak baik di perkotaan maupun
di perdesaan sudah ‘on the right track’ sehingga capaian 2015 optimis tercapai.
Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/2008 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Permukiman tidak disebutkan adanya istilah jamban. Namun di
dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor
534/2001 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal disebutkan
adanya sarana sanitasi individual dan komunal berupa jamban beserta
MCK-nya. Lebih jauh lagi di dalam buku Keputusan Menteri Kesehatan
nomor 852/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas pembuangan
tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit.
Cukup menarik karena disebutkan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk
Sekolah disebutkan adanya fasilitas jamban yang harus disediakan
sekolah sebagai tempat untuk buang air besar dan/atau air kecil. Jamban
harus mempunyai dinding, atap, dst yang disediakan untuk peserta didik
pria, wanita, dan guru. Lebih menarik lagi adalah Standar Toilet Umum
Indonesia dari Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata tahun
2004 yang justru tidak menyebutkan sama sekali istilah jamban dan
menggantinya dengan ruang buang air besar (WC) dan ruang buang air
kecil (urinal). Toilet dalam hal ini mencakup pembuangan dan pengolahan
limbahnya, baik secara setempat (on-site) ataupun terpusat (off-site).
Tidak kalah menariknya adalah istilah tempat buang air besar (bukan
jamban) yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik di dalam Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) guna mendapatkan informasi tentang
kepemilikan dan kualitas fasilitas BAB tersebut.Adanya ketidaksamaan istilah tentang jamban ini tentu saja tidak akan
mengganggu proses masyarakat untuk membuang hajatnya. Namun

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 25
ketidakseragaman istilah ini sangat menggambarkan ketidakseriusan
penanganan sanitasi di lapangan.
Berdasarkan data dari Sie Kesling Bidang P2PL Dinkes Cilegon Persentase
Rumah Tangga yang memiliki jamban sendiri di Kota Cilegon sebesar 60.7 %
dan dinyatakan 100% sehat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7
dibawah ini . Gambar 7
Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Jamban Sehatdi Kota Cilegon Tahun 2014
2. Tempat SampahSampah telah menjadi masalah yang serius, apalagi dengan demam Global
Warming yang sangat hyper, setiap orang mulai berlomba lomba mengurangi
sampah--terutama sampah plastik yang sulit untuk diuraikan. Kebiasaan untuk
membuang sampah pada tempatnya perlahan lahan menjadi budaya baru, sekitar
beberapa tahun yang lalu kita masih sering melihat orang membuang sampah
seenaknya ke jalan dari dalam mobil, ataupun dengan bebasnya membuang sampah
ke got tanpa ada perasaan bersalah. Tapi kini, orang orang sudah sadar betul akan
arti sampah, dan banyak dari orang orang tersebut yang rela menyimpan sampah di
dalam tas ataupun memegang sampahnya sampai mereka menemukan tempat
sampah.
Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan memang bagus
dan layak diikuti demi menjaga kelestarian kota . Tetapi tanpa disadari, sampah
yang kita simpan sementara perlahan menjadi "permanen", coba dichek tasnya,
apakah ada bungkus permen atau bungkus rokok, atau "sampah kecil" lainnya yang
lupa dibuang ke tempat sampah? Belum lagi tempat sampah kecil yang eksis di
dalam mobil ataupun di kamar, apakah rutin dibuang? atau malah sudah menumpuk
sampai menyulitkan kita untuk membuang sampah baru kesitu dan akhirnya
berceceran disekitarnya. Kebiasaan menumpuk sampah bisa berbahaya bagi
kesehatan karena akan mengundang kuman, virus penyakit beserta
koleganya. Jangan sampai tujuan baik anda untuk menjaga kebersihan malah

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 26
merugikan kesehatan anda, mari kita membuang sampah pada tempatnya dan
secara rutin membersihkan tempat sampahnya.
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Tempat sampah di Kota Cilegon
tahun 2014 sebesar 53.8 % dari 107.056 keluarga yang diperiksa dan 100 %
memenuhi syarat.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8 dibawah ini
Gambar 8Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Tempat sampah di Kota
Cilegon Tahun 2014
3. Pengelolaan air limbahAir limbah adalah air bekas dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur,
tidak termasuk air dari jamban / WC. Air limbah juga mengandung kuman
yang diantaranya kuman – kuman tersebut dapat menyebabkan penyakit
sehingga air limbah menjadi sumber penularan penyakit.
0
20
40
60
80
62,546,8
78,1
40,649,3
67,9 64,2
39,253,8

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 27
Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat
mengalirkan air dari sumbernya ( dapur, kamar mandi ) ketempat
penampungan air limbah dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan
tidak dapat dijangkau serangga dan tikus. Rumah yang membuang air
limbahnya diatas tanah terbuka tanpa adanya saluran pembuangan air limbah
akan membuat kondisi lingkungan disekitar rumah menjadi tidak sehat.
Akibatnya menjadi kotor, becek, menyebarkan bau tidak sedap dan dapat
menjadi tempat berkembang biak serangga terutama nyamuk.Persentase Rumah Tangga yang memiliki Pengelolaan air limbah di
Kota Cilegon Tahun 2014 sebesar 53% terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya sebesar 55%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9
dibawah ini :
Gambar 9Persentase Rumah Tangga dengan Pengelolaan air limbah
di Kota Cilegon Tahun 2014
F. PERILAKU MASYARAKATUntuk menggambarkan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yang berkaitan dengan perilaku
Jumlah PAL
6245
59,341,2
54,365,8 62,3
45,4 53

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 28
masyarakat , diantaranya Sanitasi Total Berbasis Mayarakat, Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, Kota Sehat, dan Kawasan Tanpa Rokok.
1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti
dengan perilaku yang hygienis untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan , melalui pelaksanaan STBM dalam kerangka pembangunan
kesehatan, sektor air minum , sanitasi dan hygienis merupakan satu
kesatuan dalam prioritas pembangunan bidang kesehatan dengan titik
berat pada upaya promotif – preventif dalam perbaikan lingkungan untuk
mancapai salah satu sasaran MDGs.Dalam pelaksanaan STBM
mencakup 5 (Lima) Pilar yaitu :
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan
2) Cuci Tangan pakai sabun
3) Pengelolaan air inum
4) Pengelolaan sampah dengan benar, dan
5) Pengelolaan limbah cair, rumah tangga dengan aman
Tujuan dari STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total
dengan mengubah perilaku hygienis dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan 3 komponen strategi yaitu :
1) Menciptakan lingkungan yang mendukung terlaksananya kegiatan
STBM
2) Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi melalui peningkatan
kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk
sanitasi
3) Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi
swasta lokal dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui
pengembangan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi,
pengusaha lokal dalam penyediaan sarana sanitasi.
Suatu Desa/Kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM berdasarkan
pada kondisi :
1) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan disalah satu
desa/kelurahan tersebut

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 29
2) Adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melakukan aksi
intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan sebagai
respon dari aksi intervensi STBM, dan
3) Masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka
mencapai komitmen – komitmen perubahan perilaku pilar – pilar STBM
yang telah disepakati bersama.
Berdasarkan data dari Sie Penyehatan Lingkungan Tahun 2014,
Jumlah kelurahan di Kota Cilegon yang melaksanakan STBM sebanyak 4
kelurahan yang berada di Kecamatan Cibeber, Pulomerak, Citangkil dan
Cilegon.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan
interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu
proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan
aktif dalam setiap upaya kesehatan masyarakat . Dalam upaya
meningkatkan kesehatan anggota keluarga, Sie Promosi Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Cilegon berupaya meningkatkan persentase Rumah
Tangga ber-PHBS.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu dan mampu mempraktikan Perilaku
Hidup Bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
dimasyarakat. Untuk mencapai rumah tangga berPHBS, terdapat 10
Perilku Hidup Bersih dan Sehat yang dipantau, yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi ASI Eksklusif
3) Menimbang Balita setiap bulan
4) Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sbun
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
8) Makan buah dan sayur setiap hari

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 30
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan
10) Tidak merokok didalam rumah
Berdasarkan data dari sie Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
Kota Cilegon Tahun 2013 persentase rumah tangga telah PHBS sebesar
74.8% . Pada Gambar 10 dibawah ini rumah tangga ber-PHBS tertinggi
Terdapat di Kecamatan Purwakarta dengan persentase sebesar 92.7%
dan Kecamatan dengan PHBS di bawah target Renstra 2014 terdapat di
Kecamatan Grogol dan Ciwandan.
Gambar 10Persentase Rumah Tangga ber-PHBS menurut Kecamatan
Tahun 2014
3. Penyelenggaraan Kota Sehat
Kota Sehat adalah suatu kondisi Kota yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya
penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang
disepakati masyarakat dengan Pemerintah Kota Cilegon. Peraturan
bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun
2005 , Nomor 1138/Menkes/PB/VII/2005 tentang penyelenggaraan
Kabupaten Kota Sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan
hidup dengan bersih nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai
tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai
program – program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat
meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat,
dalam kegiatan ini Kota Cilegon pada Tahun 2013 telah membentuk Tim
Pembina yang merupak unsur pemerintah Kota dari lintas SKPD juga

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 31
dibentuk kelembagaan yang mewakili unsur masyarakat (Non Pemerintah)
yaitu Forum Kota Sehat Cilegon (FKSC) dan Tim Pembina Kota Sehat
Kota Cilegon dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Cilegon tentang
Pembentukan Pengurus Forum Kota Cilegon Sehat Nomor 657.05/Kep
517-ORG/2008 tertanggal 18 Desember 2008. dan Keputusan Walikota
Cilegon tentang Pembentukan Tim Pembina Kota Sehat Kota Cilegon
Periode Tahun 2012-2015 Nomor: 440.05/Kep.274-Org/2012 tertanggal
22 Juni 2012.
Tim Pembina merupakan kelembagaan kota sehat yang terdiri
unsur pemerintah dan lintas sektor yaitu ; SKPD terkait dilingkungan
pemerintah kota cilegon dan beberapa instansi vertikal seperti ; Unsur
POLRES, Unsur Kemenag, Badan Narkotika Kota (BNK) dll, yang
berfungsi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan yang terkait
dengan indikator-indikator Kota Sehat, dan pada Tahun 2013 Kota Cilegon
menerima penghargaan Swasti Saba Padapa
Pada Tahun 2015 Kota Cilegon melakukan Verifikasi Kota Sehat
yang dilakukan oleh Tim Kementerian Kesehatan sehingga akan naik
kepada tingkatan Swasti Saba Wiwerda
4. Kawasan Tanpa RokokKawasan Tanpa Rokok di Kota Cilegon diatur dalam Peraturan
Walikota Nomor 38 Tahun 2013.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area ruangan
atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok. Tujuan Penetapan
Kawasan Dilarang Merokok adalah Menurunkan angka kesakitan dan/atau
angka kematian dengan cara merubah perilaku masyarakat untuk hidup
sehat, meningkatkan produktivitas kerja yang optimal
mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok;
menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;
dan mewujudkan generasi muda yang sehat, 7 Kawasan dilarang merokok
diantaranya :
a. Tempat umum,
b. Tempat Kerja,

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 32
c. Angkutan Umum,
d. Tempat Ibadah,
e. Arena Kegiatan anak – anak,
f. Tempat proses belajar mengajar
g. Tempat Pelayanan Kesehatan,

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 33
A. DERAJAT KESEHATANDerajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –
faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan
kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan , lingkungan sosial, keturunan dan
faktor lainnya.
Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka
morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini situasi derajat kesehatan di
Kota Cilegon digambarkan melalui Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka
Kematian Balita ( AKABA ), Angka Kematian Ibu ( AKI ), dan angka morbiditas
beberapa penyakit.
1. MORTALITASMortalitas adalah Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu. Berikut ini adalah
angka kematian pada Bayi, Balita,ibu,angka kematian kasar, dan Umur
Harapan Hidup.
a. Angka Kematian Bayi ( AKB )Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang paling sensitif untuk
menentukan derajat kesehatan suatu daerah. Angka Kematian Bayi (AKB)
DI Kota Cilegon pada tahun 2014 yang ditemukan sebanyak 77 kematian
bayi terhadap 7537 bayi, atau apabila dikonversikan setara dengan 10,2
per 1000 Kelahiran terjadi penurunan dari tahun 2013 sebanyak 131 bayi
atau 19 / 1000 Kelahiran Hidup
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 34
Tabel 10Angka Kematian Bayi / 1000 KH
Kota CilegonKOTA 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
CILEGON 25,0 18,00 7,52 2,31 6,16 4,84 9.96 19 10,2
Tabel 11Perbandingan Estimasi Angka Kematian Bayi (IMR)
Tahun 2002 s/d 2017
WILAYAH 2002 2007 2012 2017BANT EN 59,5 56,59 54,96 54,05
INDONESIA 43,52 41,01 39,47 38,52
Dari jumlah kematian seluruh bayi tersebut dengan penyebab
kematian paling banyak adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
16.8% dari Jumlah kasus kematian dan Asfiksia 12.21% BBLR Asfiksi dan
71% penyebab lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 11
dibawah ini
Gambar 11Persentase Penyebab Kematian Bayi 2014
Sumber : BPS Propinsi Banten
Sumber : Bidang Bina YanKes Dinkes Kota
Cilegon 2009
Sumber :Seksi KIA Dinkes Cilegon 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 35
Dari Hasil Pelaporan dari 8 Puskesmas se Kota Cilegon dan hasil
Pelacakan di 4 Rumah Sakit ternyata semua kematian Neonatus, Bayi dan
Balita di Kota Cilegon Meninggal di Rumah sakit.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)Angka Kematian Anak Balita (0-4 th) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka
per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian anak balita merepresentasikan
peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun
Millenium Development Goals ( MDGs ) menetapkan nilai normative
AKABA yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140,
sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.
AKABA di Kota Cilegon tahun 2014 sebanyak 19 Balita atau 2.59/1000
KH terjadi peningkatan Angka Kematian 2013 sebesar 4 Balita atau 0.57/1000
KH terjadi angka ini didapat berdasarkan data kematian balita yang
dilaporkan.
Gambaran Persentase Kematian Neontal, Bayi dan Balita di sajikan
pada gambar 10 berikut ini.
Gambar 12.Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita di Kota Cilegon Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 36
c. Kematian Ibu Bersalin (AKI)Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat . AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu sebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau
kasus insidentil ) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan
kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum,
pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indikator keberhasilan
pembangunan sektor kesehatan.
Pertolongan persalinan salah satu indikator dari pemanfaatan
pelayanan kesehatan adalah pertolongan persalinan jadi indikator ini sangat
penting dalam menilai persalinan yang aman di daerah pedesaan pada
umumnya pertolongan persalinan ditolong oleh dukun terlatih.
Kematian ibu hamil bisa disebabkaban oleh kekurangan gizi,
melahirkan, keguguran bisa juga disebabkan oleh Suspect Ruptura Uteri,
Perdarahan, Partus lama, Resiko Tinggi akibat umur, eklamasi, serta Post
Sectio.
Rasio kematian ibu melahirkan di Kota Cilegon tidak dapat dilakukan
perhitungannya karena angka kelahiran di Kota Cilegon kurang dari 100.000
kelahiran hidup, namun demikian bila diasumsikan maka AKI Kota Cilegon
tahun 2014 adalah 159/100.000 atau 12 kasus kematian ibu, sedangkan
target RPJMD sebanyak 200/100.000 Kelahiran Hidup sehingga pada angka
tersebut dalam posisi aman karena masih dibawah target, akan tetapi apabila
dibandingkan dengan target MDG’s Tahun 2015 sebesar 102 / 100.000
terjadi penurunan dari sebesar 2013 adalah 171/100.000 atau 12 kasus
kematian ibu. Gambaran AKI per 100.000 KH di Kota Cilegon Tahun 2009 -
2014 disajikan pada Gambar 13 berikut ini :

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 37
Gambar 13AKI / 100.000 KH Kota Cilegon
d. Umur harapan hidup waktu lahirAngka Harapan Hidup Waktu lahir adalah salah satu indikator derajat
kesehatan yang digunakan secara luas. Di kota Cilegon, angka ini diperoleh
secara tidak langsung melalui estimasi yang dilakukan oleh BPS. Angka
Harapan Hidup waktu lahir mencerminkan umur seorang bayi baru lahir yang
diharapkan hidup. Tinggi rendahnya umur harapan hidup menggambarkan
taraf hidup suatu Negara. Dengan melihat angka UHH dan angka kematian
bayi, maka derajat ditentukan indeks mutu hidup atau indeks pembangunan
manusia suatu daerah secara lengkap.
Tabel 12.Estimasi Angka Harapan Hidup menurut Provinsi, 2000-2025
PropinsiPeriode
2000-2005
(2002)
2005-2010
(2007)
2010-2015
(2012)
2015-2020
(2017)
2020-2025(2022)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BANTEN 64.6 67.3 69.4 70.9 71.9
Sumber : www.datastatistik-indonesia.com\

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 38
Upaya untuk meningkatkan UHH menjadi 70 tahun merupakan hal
penting yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan kegiatan
program yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti
penurunan resiko kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit degeneratif
dan tidak menular, serta peningkatan kesehatan pra usila yang dapat hidup
produktif dan mandiri.
Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah
kematian bayi maka makin rendah Umur Harapan Hidup. Berdasarkan data
dari BPS Kota Cilegon UHH Kota Cilegon dapat dilihat pada table 13 berkut
ini
Tabel 13 UHH Kota Cilegon
Kota Periode2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cilegon 68.53 68.58 68.62 68.67 68.71 68.76 68.80 68.84
Sumber Data: BPS Kota Cilegon 2014
B. MORBIDITAS1. Pola 10 Penyakit terbanyak
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas,
dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon serta dari
sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui
sistem pencatatan dan pelaporan.
Pola 10 Penyakit Terbanyak pada pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Tahun 2013 menunjukkan pasien yang paling banyak berkunjung adalah
Pasien dengan penyebab gangguan system pernafasan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 39
Tabel 1410 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2014
Sumber : Yandas Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014
2. Penyakit menulara. Malaria
Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit (
Plasmodium ) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi ( vector-
born-disease ) . Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan
bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah
merah.
Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian
dan penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam
Millenium Development Goals ( MDGs ).
Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan
Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan
di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria.
Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk
Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria.
Jumlah penderita klinis malaria di Kota Cilegon tahun 2014 1 kasus
ditemukan. Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam
upaya pencegahan malaria antara lain melalui : (1) kepatuhan minum obat
NO KODEPENYAKIT JENIS PENYAKIT
JUMLAH
TotalL P1 JO6 Infeksi akut lain pada sal nafas atas 33562 38246 718082 L 30 Dermatitis lainnya 11247 14600 258473 I 10 Hipertensi 8548 14236 227844 R 05 Batuk 8516 10752 192685 R 51 Sakit Kepala 6675 10909 178846 R 50 Demam 8361 8524 168857 K 29 Gasteritis dan Duodenitis 5366 9676 150428 J 39 Penyakit saluran nafas atas lainnya 5172 7618 127909 M 79 Mialgia 3960 5947 9907
10 K 04 Penyakit pulpa dan periapikal 4384 5339 9723

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 40
anti malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2)
pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan
kasat kasa di rumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent),
pemakaian baju tebal dan (3) pencegahan terjadinya sarang nyamuk
malaria melalui pembersihan lumut di tempat-tempat/bagian rumah yang
lembab, pencegahan terbentuknya genangan air, memelihara ikan
pemakan jentik di genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang
nyamuk.
b. TB Paru
Di Kota Cilegon menurut laporan Puskesmas, penderita yang
dinyatakan positif menderita TB Paru dengan BTA Positif pada tahun 2014
mengalami kenaikan sebanyak 726 penderita yang terdiri dari laki-laki 443
dan perempuan 283 sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 347 penderita
terdiri dari Laki – laki sebanyak 216 dan 131 Perempuan keseluruhan
penderita tersebut sudah diobati dan mencapai Angka kesembuhan
sebanyak 86.23% terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak
82% dari semua kasus BTA Positif yang diobati.
Pada tahun 2013 Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak
penderitanya adalah Puskesmas Citangkil sebanyak 57 Penderita dengan
BTA yang sudah dinyatakan positif sedangkan pada tahun 2014 penderita
TB Paru dengan BTA positif terdapat di Kecamatan Jombang dengan 90
penderita.
Berdasarkan Laporan dari Seksi Pemberantas dan Pengendalian
Penyakit Tahun 2014, jumlah Kasus TB Paru dengan BTA (+ ) disajikan
pada Gambar 14, berikut ini :
Gambar 14Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) di Kota Cilegon Tahun 2013

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 41
c. HIV & AIDSHIV ( Human Immune Deficiency Syndrome ) adalah virus ( retrovirus )
yang menginfeksi sel-sel system immunologi sehingga merusak system
kekebalan manusia. HIV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi HIV, misalnya
melalui hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang
terkontaminasi, dan penularan dari ibu ke anak yang dilahirkan atau disusui.
Kasus HIV Tahun 2014 sebanyak 60 Kasus terjadi peningkatan data
tahun 2013 menunjukan 37 Kasus peningkatan sebanyak 61%, sedangkan
kasu AIDS Tahun 2014 20 Kasus tahun 2013 sebanyak 12 Kasus terjadi
peningkatan sebanyak 60%, sama halnya dengan itu kasus IMS juga
mengalami kenaikan sebanyak 9,3% data tahun 2014 menunjukan 600 Kasus
sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 563 kasus.
Angka Kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS tercatat megalami
kenaikan tahun 2014 sebanyak 10 Kasus sedangkan pada tahun 2013
sebanyak 7 Kasus, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap
penanganan kasus HIV/AIDS
gambar 15Jumlah kasus HV/AIDS Kota Cilegon Tahun 2013-2014
d. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
Penyakit ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas)

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 42
hingga Alveoli ( saluran bawah ) termasuk jaringan Adneksanya, seperti
sinus,rongga telinga tengah dan pleura ( selaput paru ). Penyakit ISPA yang
menjadi focus program kesehatan adalah Pneumonia,karena penyakit ini
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah proses
Infeksi Akut yang mengenai jaringan paru (alveoli ). Infeksi dapat disebabkan
oleh bakteri, Virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang pneumonia
adalah anak- anak usia kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun,
atau yang memiliki masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi).
Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota Cilegon Tahun 2014 sebanyak
1.245 Balita terdiri dari 689 Laki – laki dan 556 Perempuan terjadi
peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 755 terdiri dari
448 laki-laki dan 307 perempuan Tahun 2013 sebanyak 603 Balita terdiri dari
322 Laki – laki dan 281 Perempuan terjadi penurunan dari tahun sebelumnya
sebanyak 755 terdiri dari 448 laki-laki dan 307 perempuan, Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 16Jumlah Kasus Pneumonia Balita Kota Cilegon Tahun 2013 - 2014
Sumber : P2PL Dinkes 2014
e. KustaKusta atau Lepra adalah Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Leprae.Bila tidak ditangani dengan baik ,Kusta menjadi
progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf, Anggota
gerak dan mata.
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara
penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 43
Brazil. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan
masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar
penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan
akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada
meningkatnya angka kemiskinan.
Tahun 2014 penderita kusta sebanyak 43 orang terdiri dari penderita
PB 3 Orang dan penderita MB sebanyak 40 terjadi peningkatan dibandingkan
dengan tahun tahun 2013 penderita kusta sebanyak 25 orang terdiri dari
penderita PB 2 Orang dan penderita MB sebanyak 23 orang. Penderita Kusta
terbanyak berada di kecamatan Cilegon sebanyak 8 kasus
Grafik kasus kusta di Kota Cilegon dapat dilihat pada gambar 17 berikut
Gambar 17Jumlah kasus kusta tahun 2009 – 2014.
f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan
penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-
panyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya imunisasi. Di Kota Cilegon pada tahun 2014 data yang diterima
dari laporan bulanan puskesmas tentang penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) hanya terdapat penyakit campak.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 44
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2014 di Cilegon jumlah kasus
campak sebanyak 63 Kasus, terjadi Peningkatan yang signifikan kembali bila
dibandingkan dari tahun 2013 sebanyak 42 kasus. Perbandingan Jumlah
kasus campak pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada gambar 18
berikut ini :
Gambar 18Jumlah Kasus Campak dari tahun 2013
g. Penyakit Potensi KLB / WabahAda beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering terjadi
di Indonesia. Diantaranya adalah Demam Berdarah ( DBD ), Diare dan
Chikungunya. DBD dapat mengakibatkan kematian, demikian juga diare.
1) Demam Berdarah DengueDemam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty. . umumnya menyerang anak
dibawah 15 Tahun .akan tetapi dapat juga menyerang orang dewasa
Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus
dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka
bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih
merupakan masalah di Kota Cilegon.
Pada tahun 2014 Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) sebesar 428 Kasus atau 107,5 per 100.000 penduduk
0
50
100
3 1 11 12 7 3 4 1
42

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 45
terjadi penurunan kasus dari tahun 2013 sebanyak 471 Kasus atau 120
per 100.000 penduduk. Kasus DBD pada tahun 2013 ini paling banyak
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Cilegon sebanyak 84 Penderita.
Gambar 19Jumlah Kasus DBD Kota Cilegon Tahun 2013 - 2014
Gambar 20Jumlah kasus DBD /100.000 Penduduk dari Tahun 2010 – 2014
Sumber : Bidang p2pl Dinkes 2014
2) Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces selain
dari frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih berair
dari biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air besar
tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah
dalam waktu 24 jam.sementara diare yang berdarah dinamakan disentri

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 46
Gambar 21Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon 2008 - 2014
Sumber : Data Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon 2014
Berdasarkan gambar 21 di atas terlihat bahwa perkembangan
penderita penyakit Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik periode
tahun 2009 - 2014. Pada tahun 2014 Jumlah kasus diare sebanyak 10.960
kasus terjadi penurunan dari tahun 2013 Jumlah kasus diare sebanyak
13.395 kasus dan 130,5% tertangani.
3) Penyakit Tidak menular
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik
menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya
mendadak (misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama
misalnya penyakit kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain
Penyakit tidak menular adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime
dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak
diperhatikan bisa terjadi infeksi. Penyakit Tidak Menular juga timbul seiring
dengan perubahan gaya hidup yang serba mudah dan instan yang
berdampak negative dengan berkurangnya aktifitas fisik , diet yang tidak
sehat dan tidak seimbang, serta perilaku sosial yang tidak sehat lainnya .
Dengan meningkatnya PTM berdampak pula pada peningkatan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PTM

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 47
Pengertian-pengertian dasar ini harus difahami dengan baik. Intinya atau
subtansinya dalam epidemiologi penyakit tidak menular adalah ditemukannya
penyebab dalam hal ini atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya
FAKTOR RESIKO sebagai faktor penyebab.
Berdasarkan Data dari Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014,
Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular dapat dilihat pada Tabel 16, Berikut ini
Tabel 16Jumlah Penyakit Tidak Menular Di Kota Cilegon Tahun 2012-2014
No. PTM Kasus 2012 Kasus 2013 Kasus 2014
Pria Wan
ita
Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
1. Hipertensi 1077 1874 2951 778 1489 2267 778 1489 2267
2. Penyakit Jantung
Koroner
23 20 43 13 44 57 13 44 57
3. Stroke 18 19 37 17 29 46 17 29 46
4. Diabetes Meilitus 580 1017 1597 431 653 1084 431 653 1084
5. Kanker Leher Rahim 0 3 3 0 7 7 0 7 7
6. Kanker Payudara 0 19 19 1 30 31 1 30 31
7. PPOK 47 55 102 47 23 70 47 23 70
8. Ashma 217 290 507 147 166 313 147 166 313
9. Osteoporosis 6 17 23 7 17 24 7 17 24
10 Gagal ginjal Kronik 21 22 43 21 13 34 21 13 34
11. Kecelakaan Lalu
lintas
245 195 440 342 208 550 342 208 550
Sumber Data : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 48
C. STATUS GIZIMasalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih memperhatinkan.karena
tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya tingkat
kecerdasan yang berakibat pada rendahnya produktifitas, pengangguran,
kemiskinan dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi.hal ini mendasari
masalah gizi menjadi salah satu faktor penting penentu Mellinium Development
Goals .
Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi kurang antara lain faktor
ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asupan gizi keluarga dan akses
keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Perbaikan gizi masyarakat merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi setinggi – tingginya
20 %,tidak ada kasus kretin baru dan tidak ada kasus xeroftalmia pada
balita.Upaya perbaikan gizi diarahkan pada pencapaian sasaran yaitu seluruh
keluarga Sadar Gizi ( Kadarzi ).
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan
kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang
dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih
berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi
oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai status gizi masyarakat
antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, ASI
Ekslusif, Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Garam Beryodium sebagaimana
diuraikan berikut ini :1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah
satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur
(usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine
Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat
badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 49
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit
menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Di Kota Cilegon, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir
rendah pada tahun 2014 sebanyak 232 (3,0 % dari Total Bayi Lahir Hidup)
terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 234 BBLR (3,3 %
dari Total Bayi Lahir Hidup ) ,
Gambar 22Persentase BBLR Kota Cilegon Tahun 2013 - 2014
2. Status Gizi BalitaStatus gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada
Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan
menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).
Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (zscore>+2 SD); gizi baik (z-
score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan
gizi buruk (z-score<-3 SD).
Di Kota Cilegon, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah
tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 50
Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di
seluruh kecamatan. Hasil laporan Sie. Gizi pada tahun 2013 dari 30.298
Balita yang ditimbang didapatkan 0.65 % anak dinyatakan gizi lebih, 93.51 %
gizi baik, 5.14 % gizi kurang dan 0.56% Gizi buruk.
Gambar 23Persentase status gizi BALITA di kota cilegon tahun 2013 - 2014
3. ASI Ekslusif
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI
memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6
bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat
kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa
anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan
bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
Capaian ASI Ekslusif di Kota Cilegon pada Tahun 2013 58.6% terjadi
peningkatan dari tahun 2012 sebesar 24%.berdasarkan laporan dari Sie
Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes
Kota Cilegon. Data ini memiliki catatan kemungkinan bias, hal ini
disebabkan karena data yang didapat adalah potret keadaan pada saat
pengumpulan data saat itu dan yang lalu saja. Ada kemungkinan bayi-bayi
tersebut diberi makanan pendamping setelah pengumpulan data. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 24 berikut ini :

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 51
Gambar 24Jumlah capaian ASI eksklusif dikota cilegon tahun 2014 (%)
Sumber : Bidang Yankes 2014
4. Kecamatan Bebas Rawan GiziData Kecamatan bebas rawan gizi di Kota Cilegon berdasarkan
laporan Sie. Perbaikan Gizi bidang Bina Pelayanan kesehatan untuk tahun
2014 dari 43 kecamatan yang ada seluruhnya sudah termasuk kecamatan
bebas rawan gizi.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 52
A. PELAYANAN KESEHATANUpaya kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapakan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan Ibu dan AnakKebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan,
dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun pelayanan kesehatan
swasta. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan
masyarakat.
Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi
(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya, AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi.
Menurut data SDKI 2012, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
dengan target MDGs sebesar 102 per 100.000, AKB 32 per 1000 kelahiran
hidup dengan target Renstra Kemenkes 2014 sebesar 24 dan target MDGs
sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelahiran hidup
dengan target Renstra Kemenkes 15 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA 40
per 1000 kelahiran hidup dengan target MDGs 32 per 1000 kelahiran hidup.
Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,
peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2014 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan,
kelahiran dan nifas. Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan,
BAB IV UPAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 53
kelahiran dan nifas yang dilaksanakan di Kota Cilegon adalah dengan
menerapkan program pusat berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta
melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu
berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain
peningkatan status Pukesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan
pelayanan PONED.
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Seorang ibu mempunyai
peranan yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan
anak. Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu yang sedang hamil
mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan dan perawatan bayi
baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan , dari
posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan
kesehatan swasta. Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak
dilakukan : pelayanan ANC/pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, pertolongan
persalinan, penanggulangan penyakit-penyakit penyebab kematian, deteksi
dini dan stimulasi tumbuh kembang anak, usaha kesehatan sekolah.
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil ( K1 & K4 )Pelayanan antenatal merupakan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten
memberikan pelayanan antenatal yang berkompeten memberikan
pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis,
kebidanan, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat
badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi ( ukur
lingkar lengan atas ), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin
dengan denyut jantung janin ( DJJ ), skrining status imunisasi tetanus dan
memberikan imunisasi tetanus toksoid ( TT ) bila diperlukan, pemberian
tablet zat besi, test laboratorium ( rutin dan khusus ), tatalakksana kasus,

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 54
serta temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan
pencegahan komplikasi ( P4K ) , serta KB pasca persalinan.
Cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) disebut lengkap apabila
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. dapat
dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat
akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada
triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga.
Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) di Kota Cilegon
berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada tahun
2014 sebesar 95,3% dari 8329 Ibu Hamil terjadi penurunan dari tahun 2013
sebesar 98% dari 8199 Ibu Hamil , Angka capaian ini belum merupakan K1
murni melainkan jumlah kunjungan pertama ibu hamil (kontak pertama).
Untuk meningkatkan cakupan K1, perlu adanya sosialisasi terutama bagi
ibu hamil untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. Cakupan K4
berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada tahun
2014 berdasarkan rekap PWS – KIA dengan menggunakan Software
KARTINI sebanyak 71.3% terjadi peningkatan sedangkan pada tahun
2013 sebanyak 59.7 % Berdasarkan data dari Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar Bidang Pelayanan Kesehatan K1 Murni, Akses K1 dan K4 dapat
dilihat pada gambar 23 berikut ini :
Gambar 24 Persentase K1 & K4 Murni Kota Cilegon Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 55
Sumber: Bidang Yankes tahun 2014
Selain mengupayakan Peningkatan cakupan K4,harus diupayakan
pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai sesuai standar. Salah satu yang di
gunakan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi
(Fe) 90 Tablet dan Imunisasi TT (Tetanus Toksoid ). Pemberian Tablet Besi
pada ibu hamil di Kota Cilegon pada tahun 2014 sebesar 97.54% untuk Fe 1
dan 93.03% untuk Fe 3 Bila membandingkan antara cakupan Fe3 dengan K4
terdapat selisih sebesar 4.47%.
Gambar 25Bumil mendapat 30 & 90 Tablet Fe Tahun 2014
Sumber : Bidang Yankes tahun 2014
Perkiraan jumlah ibu hamil yang risiko tinggi di suatu wilayah adalah
sebesar 20%, semakin besar cakupan berarti semua ibu hamil yang berisiko
dapat diketahui sehingga dapat diambil langkah-langkah antisipasi
kemungkinan terjadinya kematian. Tetapi apabila cakupan kurang dari 20%
berarti ada ibu hamil yang berisiko tinggi dalam kehamilannya tidak terdeteksi
dan kemungkinan menjadi penyebab kematian ibu maternal.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 56
Dalam pelayanan ANC ibu hamil akan diberikan imunisasi TT sebagai
upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya Tetanus
pada waktu persalinan. Oleh karena itu pemberian imunisasi TT merupakan
suatu keharusan pada setiap ibu hamil.
Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Cilegon pada tahun
2014 sebesar 2.9% untuk TT1 dan 6.2% untuk TT2 , 16.7% untuk TT3, 16.3%
untuk TT4, 12.9% untuk TT5 dan 52% untuk TT2+ terjadi penurunan
dibandingkan pada tahun 2013. untuk lebih jelasnya untuk cakupan
persentase TT dapat dilihat pada gambar 26 berikut ini :
Gambar 26Cakupan pemberian imunisasi TT Tahun 2013 - 2014
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan KompetensiKebidanan
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi
besar terhadap kematian ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dari 1
minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu . Sedangkan
dalam target MDG’S, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992 ( SKRT ), serta meningkatkan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90 % pada tahun 2015 dari 40.7 %
pada tahun 1992 ( BPS ). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Sumber : Bidang P2PL tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 57
adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan,
dokter umum, dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak
terlatih). Dari data Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan
Kesehatan didapat dari total 7817 ibu melahirkan pada tahun 2014 sebesar
7.618 atau 95.8% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 ada 90.2%
atau 7052 orang yang dicatat ditolong oleh tenaga kesehatan hal ini dapat
dilihat pada tabel 27
Gambar 27Linakes Kota Cilegon Tahun 2013 - 2014
Sumber : Bidang Yankes Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 58
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk
deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan
terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3
kali dengan distribusi waktu 1)kunjungan nifas pertama ( KF1 ) pada 6 jam
setelah persalinan sampai 3 hari; 2)kunjungan nifas ke-2 ( KF2 ) dilakukan
minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3)Kunjungan nifas ke-3 ( KF3 ) dilakukan
setelah minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini
dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan
bersamaan pada kunjungan bayi.
Pelayanan kesehatan pada ibu nifas yang diberikan meliputi : 1)
pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia
dan pengeluaran pervaginam lainnya ;3) pemeriksaan payudara dan anjuran
ASI eksklusif 6 bulan ; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak
dua kali ( 2x24 jam ) ; dan 5) pelayanan KB pasca persalinan. Gambar berikut
ini menyajikan persentase ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan
pada tahun 2014 sebesar 77.9% mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2013 sebanyak 76.2 %, hal ini dapat dilihat pada gambar 28
Gambar 28. Pelayanan Kesehatan pada Ibu Nifas Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 59
d. Penanganan komplikasi obstetric dan neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa
dan puskesmas , ibu hamil yang memiliki resiko tinggi ( resti ) dan
memerlukan pelayanan kesehatan , karena terbatasnya kemampuan dalam
memberikan pelayanan , maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan
ke unit pelayanan kesehatan yang memadai
Resti / komplikasi adalah keadaan penyimpamgan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Resti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8gr%, tekanan darah tinggi
( Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi
berat/sepsis , dan persalinan premature.
Gambar 29 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani menurut kecamatan pada tahun 2014. Kota Cilegon mencapai
cakupan sebesar 61% .
Gambar 29Cakupan komplikasi kebidanan menurut kecamatan tahun 2014
Sumber : Bidang Yankes Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 60
e. Kunjungan Neonatal
Bayi sampai umur kurang satu bulan ( 28 hari ) merupakan golongan
umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada Neonatus ( 0-28 hari ) minimal tiga kali, yaitu
pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari, dan hari ke 8- 28
hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi dan ibu . Pelayanan tersebut meliputi kesehatan neonatal
dasar ( tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata,tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi ); pemberian vitamin K ; Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus dirumah menggunakan
buku KIA.
Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan rutin
tahun 2014 yaitu cakupan kunjungan neonatal pertama ( KN 1) sudah
mencapai target yang diharapkan dan mengalami kenaikan sebesar 101%
terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 95.8%, sedangkan
kunjungan neonatal 3 kali ( KN lengkap ) sebesar 91.9% terjadi penurunan
dari tahun sebelumnya sebesar 97.5%.
Gambar 30 Cakupan KN1 DAN KN Lengkap Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 61
f. Pelayanan kesehatan pada bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari
– 11 bulan disarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas,
rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas
kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali
dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-
6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 97%
terjadi kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya 92.3%. Sementara target
SPM Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2014 sebesar 90%. Jadi
pelayanan kesehatan bayi dikota cilegon sudah mencapai target.
Perbandingan Cakupan pelayanan kesehatan pada bayi pada tahun 2014
dapat dilihat pada gambar 31 berikut ini :
Gambar 31. Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2014
Sumber : Bidang Yankes Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 62
g. Pelayanan kesehatan pada Balita
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4
tahun) sebesar 69.3% terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar
76.3% sementara target yang harus dicapai 70%, jadi pelayanan ke4
kesehatan anak Balita di Kota Cilegon sudah mencapai target. Cakupan
pelayanan kesehatan anak balita dapat dilihat pada gambar 32 berikut ini :Gambar 32
Pelayanan Kesehatan Balita tahun 2013 - 2014
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia
sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa
masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi,
kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.
Gambar 33 memperlihatkan persentase murid SD kelas satu yang mendapat
pelayanan kesehatan di kota cilegon sebesar 96.5% terjadi peningkatan dari
tahun 2013 sebesar 96%. Sesuai dengan gambar 33 berikut ini :

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 63
Gambar 33Persentase murid SD Kelas 1 SD Setingkat mendapat yankes 2014
2. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran,wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara
KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari
cakupan peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan
KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Proporsi wanita umur 15-
49 tahun berstatus menikah (pasangan usia subur/PUS) yang aktif
menggunakan/memakai alat KB dapat dilihat pada gambar 34 berikut ini :
Gambar 34Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi
.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 64
Sedangkan Proporsi peserta KB baru tahun 2014 dapat dilihat pada
gambar 35 berikut ini :
Gambar 35Proporsi peserta KB baru ( MKJP) tahun 2014
Gambar 36Proporsi peserta KB baru ( NON MKJP) tahun 2014
Dari keseluruhan peserta KB baru selama tahun 2014, penggunaan
kontrasepsi yang tertinggi adalah suntik. Kontrasepsi ini memang cukup menjadi
primadona masyarakat karena selain praktis juga cepat dalam mendapatkan

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 65
pelayanan, sedangkan kontrasepsi untuk pria yaitu MOP dan Kondom adalah
kontrasepsi yang paling sedikit digunakan. Hal ini disebabkan kebanyakan pria
(bapak) masih beranggapan bahwa urusan KB adalah urusan ibu-ibu. Untuk jenis
kontrasepsi obat vaginal pencapaiannya memang tidak signifikan, karena
kontrasepsi ini tidak masuk dalam kontrasepsi program Keluarga Berencana.
3. Pelayanan ImunisasiBayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B,
Typhus, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit
lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar
kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Pada saat pertama
kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh
akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi
pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh
belum mempunyai "pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan
seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat
dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis
penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau
vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh
tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan
menimbulkan akibat yang fatal. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi
aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang
sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh
memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio atau
Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi,
sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka
kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir
dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus
dan Campak.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 66
a. Imunisasi Dasar pada BayiProgram imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar Lengkap)
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis
Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat
dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada
balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting
dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang
disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah
mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut
sejalan dengan target Renstra Kemenkes RI yang menetapkan target
cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di seluruh
negaraASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur 9-
11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di
antara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2013, di kota cilegon telah
mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 109% terjadi peningkatan
dari Tahun 2013 sebesar 107.4% Dengan demikian Kota cilegon telah
mampu mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO
dan target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2014. Cakupan
imunisasi campak dapat dilihat pada gambar 37 berikut ini .
Gambar 37Cakupan imunisasi campak tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 67
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi (0 -11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan
dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target UCI tahun 2013
adalah 98%. Sedangkan standar pelayanan minimal menetapkan target 100%
desa/kelurahan UCI . pada tahun 2013 persentase desa/kelurahan UCI di
kota cilegon tahun 2013 sudah mencapai 98% dan angka tersebut sudah
mencapai Target, terjadi penurunan dari tahun 2012 sebesar 100 %.
Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai
umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian
anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak-anak inilah
yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT1- Hb adalah jenis
imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi
campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi.
Diasumsikan bayi yang mendapat imunisasi campak telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka angka drop out imunisasi bayi dapat
diketahui dengan perhitungan yang didasarkan atas persentase penurunan
cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT1-Hb. Selama
enam tahun terakhir, angka drop out nasional paling rendah terjadi pada
tahun 2005 yaitu 1,4%. Angka drop out di Kota cilegon tahun 2014 sebesar 6
%, kecamatan dengan angka drop out tertinggi adalah kecamatan Ciwandan
sebesar 14%. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 38. Rincian tentang
angka drop out menurut kecamatan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 68
Gambar 38DO Imunisasi Campak rate pada bayi tahun 2014
b. Imunisasi pada ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang
disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir
(Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat.
Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Akan tetapi masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang
tinggal di daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih
"jauh" dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan
risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus
Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan
wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk
mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan
persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi
dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan
skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik
kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi
TT2 hampir sama dengan cakupan K4. Dari Gambar 39 terlihat keadaan
cakupan imunisasi TT pada ibu hamil tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 69
Gambar 39Cakupan pemberian imunisasi TT Tahun 2013 - 2014
4. Pelayanan kesehatan rujukan
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin di kelas III di rumah sakit , cakupan pelayanan gawat
darurat, dan lain – lain.
a. Indikator pelayana kesehatan di rumah sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana , mutu dan
tingkat efisiensi pelayanan . Beberapa indicator standar terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur ( Bed Occupancy Rate / BOR ), rata – rata lama
hari perawatan ( Length of Stay / LOS ), rata – rata tempat tidur dipakai
(Bed Turn Over / BTO) , rata – rata selang waktu pemakain tempat tidur
(Turn of Interval / TOI ), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross
Death Rate / GDR ) dan persentase pasien keluar pasien keluar yang
meninggal ≥ 48 jam perawatan ( Net Death Rate/ NDR ).
Sumber : Bidang P2PL tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 70
Berdasarkan pelaporan dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan
tempat tidur (BOR) di Rumah sakit umum Daerah Kota Cilegon cenderung
meningkat setiap tahunnya, akan tetapi pada tahun 2013 ini mengalami
penurunan sebesar 55,68% terjadi penurunan dari tahun sebelumnya
sebesar 62%, tetapi angka tersebut sudah mencapai angka ideal yang
diharapkan ( 60 % - 85 % ).
BTO adalah pemakaian tempat tidur pada satu periode ( biasanya satu
tahun) berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tempat tidur dipakai rata – rata 40 – 50 kali, pada
tahun 2014 BTO RSUD Kota Cilegon adalah 59 kali
Sedangkan LOS adalah rata – rata lama rawat ( hari ) seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan tingkat efisiensi, juga dapat
menggambarkan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut.
Secara umum nilai LOS yang ideal adalah 6-9 hari. Nilai LOS di RSUD
Kota Cilegon tahun 2014 adalah 3.0, menurun dibandingkan dengan tahun
2013 sebesar 4,0 hari dan angka ini belum mencapai angka ideal.
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. adalah rata
– rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan
sampai saat digunakan sampai saat digunakan kembali ( rata – rata lama
tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya).
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD
Kota Cilegon Tahun 2014 mencapai 3.0 hari, angka tersebut sudah
mencapai ideal.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar dari rumah sakit . Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien
berada dirumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR
adalah < 45 per 1000 pasien keluar. Pada tahun 2014 nilai GDR sebesar
33.9 sedangkan 2013 angka GDR mencapai 26.67 kematian per 1000
pasien keluar dan angka ini sudah mencapai nilai yang ideal..

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 71
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per
1000 pasien keluar . Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan
di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan
perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat
dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal
kurang dari 48 jam masa perawatan, di anggap faktor keterlambatan
pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1000 pasien keluar. Nilai
NDR RSUD Kota Cilegon pada tahun 2014 sebesar 14.3 mengalami
kenaikan dibandingkan tahun 2013 mencapai 9.97 per 1000 pasien
keluar. Akan tetapi nilai tersebut masih dalam angka aman dan ideal
Tabel 17 berikut ini menggambarkan capaian indikator RSUD &
RSKM Kota Cilegon tahun 2014.
RUMAH
SAKIT
INDIKATORBOR LOS TOI GDR NDR
RSUD 55.68 3.0 3.0 33.9 14.3
RSKM 54.9 4.4 2.9 12.90 5.39Sumber:RSUD&RSKM Kota Cilegon
b. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui
Jaminan Pemeliharaan kesehatan Masyarakat diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan
balita serta menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya
kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini
telah berjalan lima tahun , dan telah memberikan banyak manfaat bagi
peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir
miskin dipuskesmas dan jaringannya serta pelayanan di rumah sakit.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 72
Sejak tahun ini jumlah sasaran Jamkesmas dikota cilegon sebanyak
83,182 Jiwa terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 85.785
jiwa. Gambar 39 berikut ini menyajikan cakupan pelayanan rawat jalan
masyarakat miskin tahun 2014
Gambar 40Persentase kunjungan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2014
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) jamkesmas terdiri dari
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pemberi
Pelayanan Kesehatan dasar jamkesmas adalah seluruh puskesmas dan
jaringannya (Pustu, Polindes/Poskesdes, Pusling) yang berjumlah 8
Puskesmas terdiri dari 5 puskesmas non perawatan dan 3 puskesmas
perawatan. Sedangkan pemberi pelayanan kesehatan jamkesmas tingkat
lanjut hanya ada 1 unit yaitu di Rumah Sakit Umum Daeah Kota Cilegon
dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 9,175 Jiwa atau 18.1 %.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 73
B. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. Pencegahan penyakit polio
Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA ( Word Health Assembly ) telah
menetapkan program eradikasi polio secara global ( global polio eradication
intiative ) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000
. Kesepakatan ini diperkuat oleh siding Word Summit For Children pada
tahun 1989, di mana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut.
Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadinya penyakit polio ,
melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi , yaitu menghentikan terjadinya
transmisi virus polio liar di seluruh dunia.
Pengertian Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio
liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan
dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi . Dasar pemikiran
eradikasi polio adalah :
1. Manusia satu – satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada
manusia
2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90 % dan mudah dalam
pemberian
4. Layak dilaksanakan secara operasional.
Di kota cilegon pada tahun 2014 ditemukan kasus AFP ( Non Polio )
sebanyak 4 kasus di Kecamatan Ciwandan dengan AFP rate sebesar 3,05
menurun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 11 kasus dengan APF
Rate 9,7 sedangkan untuk AFP (Polio) diKota Cilegon tidak ditemukan, AFP
(Polio) ini disebabkan virus polio liar. Upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio . Upaya ini juga
ditindak lanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap
kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) Kelompok umur < 15 tahun
dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio
liar yang berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan specimen tinja dari

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 74
kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans di kota cilegon,
kasus AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2014 diperoleh gambaran
seperti gambar 41 berikut ini :
Gambar 41Kasus AFP (Non Polio ) di Kota Cilegon tahun 2014
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
2. Pengendalian TB Paru
Tujuan utama pengendalian TB paru adalah : 1) menurunkan insidens
TB paru pada tahun 2015 ; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka
kematian akibat TB paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di
bandingkan tahun 1990 ; 3) sedikitnya 70 % kasus TB paru BTA + terdeteksi
dan di obati melalui program DOTS ( Directly Observed Treatment
Shortcource Chemotherapy ) atau pengobatan TB – Paru dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat ( PMO ) ; dan 4 )
sedikitnya 85 % tercapai SUCCES RATE
DOTS adalah strategi penyembuhan TB paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung . Dengan menggunakan strategi DOTS , maka
proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS
menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar
menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan
sembuh. Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dapat
mencapai angka 85% pada tahun 2014 terjadi penurunan dari tahun 2013

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 75
sebesar 86.23 %. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global
untuk menanggulangi TB Paru.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru dalam
menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan .
Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan
disembuhkan setiap tahun.
Gambar 42 memperlihatkan kasus TB Paru BTA + dan angka success ratetahun 2013 - 2014
3. Pengendalian penyakit ISPA
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia . Pneumonia
dibagi atas dasar derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan
Pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis
dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan
pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini
ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati
dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 76
penatalaksanaan kasus ISPA. Persentase penemuan penderita pneumonia
pada balita yang ditangani di kota cilegon hingga saat ini belum mencapai
target, seperti pada gambar 43 berikut ini:
Gambar 43Persentase Pneumonia balita dikota cilegon yang ditangani Tahun 2014
Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada tahun
2014 meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 masih rendah, akan tetapi
masih adanya hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan
pneumnonia balita di puskesmas yaitu :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS /Tatalaksana Standar ISPA
dipuskesmas
2. Pembiayaan ( Logistik dan operasional ) terbatas
3. Pembinaan ( bimbingan tekhnis, monitoring dan evaluasi ) secara berjenjang
masih sangat kurang.
4. ISPA merupakan pandemic yang dilupakan / tidak prioritas sedangkan
masalah ISPA marupakan maslah yang multisektoral.
5. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga
kesehatan yang tidak telatih.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 77
4. Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit
HIV/ AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan
juga diarahkan pada upayapencegahan melalui penemuan penderita secara
dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS
terhadap donor darah , pemantauan pada kelompok beresiko penderita
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) seperti Wanita Penjaja Seks ( WPS ) ,
penyalah guna obat dengan suntikan ( IDUs) , penghuni Lapas ( Lembaga
Pemasyarakatan ) atau sekali dilakukan penelitian pada kelompok beresiko
rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Berdasarkan Hasil
pelaksanaan surveilans HIV/AIDS di Kota Cilegon ni menunjukan adanya
peningkatan kasus HIV/AIDS serta jumlah kematiannya dari tahun 2013 untuk
lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 44:
Gambar 44Cakupan penemuan penderita HIV/AIDS dikota Cilegon tahun 2013 - 2014
Sumber Bidang P2Pl Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 78
5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan salah satu
penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di Indonesia.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1)
Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector; 2) diagnosis
dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya peningkatan
pemberantasan vector penular penyakit DBD . Upaya pemberantasan vector
ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dan pemberantasan
jentik berkala . Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat di ukur dengan
Angka Bebas Jentik ( ABJ ) . Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95 %
diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan
Sarang Nyamuk ( PSN ) melalui 3M plus ( Menguras, Menutup dan Mengubur
) plus menabur larvasida , penyebaran ikan pada tempat penampungan air
serta kegiatan – kegiatan lainnya yang dapat mencegah / memberantas
nyamuk Aedes berkembang biak.
Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor
melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam
mencegah DBD . Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternative
pendekatan baru.
Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh
petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik ( Jumantik /
Kamantik ) . Pengembangan system surveilans vector secara berkala perlu
terus dilakukan terutama dalam kaitannya perubahan iklim dan pola
penyebaran kasus. Gambar 45 berikut ini

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 79
Gambar 45Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut
kecamatan dikota cilegon tahun 2014
6. Pengendalian penyakit malaria
Di Indonesia meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya
kejadian luar biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal
sebagai berikut : 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya
tempat perindukan nyamuk penular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang
cukup tinggi ; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih
panjang dari musim kemarau; 4) Krisis ekonomi yang berkepanjangan
memberikan dampak pada daerah – daerah tertentu dengan adanya
masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang
malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadinya Plasmodium
falciparum resisten klorokuin dan meluasnya derah resisten, serta 6)
Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya
penanggulangan malaria secara terpadu.
Pengendalian malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang
dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau “ Gebrak Malaria “
telah dicetuskan pada tahun 2000 . Gerakan ini merupakan embrio

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 80
pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor
dengan slogan “ Ayo Berantas Malaria “
7. Pengendalian Penyakit Kusta
Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta,
digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan
cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan
dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah
dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.
Penderita cacat tingkat II pada tahun 2014 sebanyak 11.63% terjadi
penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2013 sebanyak 60%, seperti
yang terlihat pada gambar 46 berikut ini
Gambar 46Persentase kusta cacat tingkat 2 di kota cilegon tahun 2014
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
8. Pengendalian Penyakit Filariasis
Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada
semua penderita . Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau
mengurangi kecacatan dan agar penderita mandiri merawat diri . Setiap
penderita mempunyai status rekam medis di puskesmas dan mempunyai
kunjungan dari petugas kesehatan minimal 6 kali setahun.
0
20
40
60

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 81
9. Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja adalah penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
disekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU
Kesehatan tahun 1992 Pasal 23 ). Upaya Kesehatan Kerja ini bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dan mengurangi dampak pekerjaan terhadap kesehatan
Program UKK yang dilaksanakan di Kota Cilegon dilaksanakan secara
lintas sektoral dengan melibatkan para pengusaha serta pemerintah daerah.
Tujuannya menciptakan kesadaran masyarakat tentang etika kesehatan kerja
termasuk di lingkungan kerja. “Program UKK bukan hanya pengembangan
kesehatan secara umum saja, tapi secara khusus baik informal dan formal.
Pos UKK di Kota Cilegon Tahun 2013, dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini :
Tabel 18Sebaran Pos UKK di Kota Cilegon Tahun 2013
NO PUSKESMAS JUMLAHDESA
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHPos UKK
JUMLAHKADERPos UKK
1 CIBEBER 6 37.444 1 5
2 CILEGON 5 38.029 2 10
3 CITANGKIL 7 57.630 3 15
4 CIWANDAN 6 44.002 1 5
5 GROGOL 4 34.010 2 5
6 JOMBANG 5 57.263 2 10
7 PULO MERAK 4 45.686 2 10
8 PURWAKARTA 6 35.858 2 10
KOTACILEGON
43 349.164 15 70

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 82
A. SARANA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya adalah Sarana
kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi : puskesmas, rumah sakit,
sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ), serta instansi
pendidikan tenaga kesehatan.
1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas
merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kabupaten / Kota.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib
( basic six ) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan
kondisi , kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat
pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat;
3 ) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer.
Jumlah puskesmas di Kota Cilegon sebanyak 8 unit, dengan rincian
jumlah puskesmas perawatan sebanyak 3 unit dan puskesmas non
perawatan 5 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per
100.000 penduduk. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya , puskesmas didukung oleh sarana
pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu ( pustu ) . Jumlah pustu
tahun 2013 sebanyak 9 unit.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 83
2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan
preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif
dan rehabilitative. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai pelayanan kesehatan
rujukan.
Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5 unit,
yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 1 unit dan rumah sakit khusus
( RSK ) sebanyak 3 unit, dan rumah sakit yang dikelola oleh swasta sebanyak
1 unit.
3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan
dengan menerapkan berbagai peningkatan , termasuk di dalamnya dengan
melibatkan potensi masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam
pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (
UKBM ). UKBM di antaranya terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
Pos Kesehatan Desa (Poskedes ) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (
Toga ), dan Pos Obat Desa
Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan
mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya,
posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya ,
posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama,
Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu mandiri. Pada tahun
2014 Terdapat 386 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 362
posyandu dari jumlah Posyandu tersebut jumlah yang aktif sebanyak 146
Posyandu, dengan demikian maka rasio posyandu terhadap jumlah balita
adalah 1 per 100 balita. Informasi jumlah posyandu menurut Strata di Kota
Cilegon tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 47 berikut ini:

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 84
Gambar 47Jumlah Posyandu menurut Strata di Kota Cilegon tahun 2013 – 2014
Sumber : Bidang BMK Tahun 2014
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain salah satu wujud
upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan . Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan
dini (Surveilans perilaku beresiko, lingkungan dan maslah kesehatan lainnya),
penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap
bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan poskesdes
juga mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA.
Poskesdes merupakan salah satu indikator sebuah desa disebut desa siaga.
Rasio poskesdes terhadap desa di kota cilegon pada tahun 2013 sebesar 3.8
/100.000 Penduduk, Berikut ini menyajikan jumlah poskesdes menurut
kecamatan di Kota Cilegon tahun 2013

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 85
Gambar 48Jumlah Poskesdes menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2014
B. TENAGA KESEHATAN
Data Sumber Daya Masyarakat Kesehatan (SDM Kesehatan) yang
terkumpul dari 8 Puskesmas belum sepenuhnya menggambarkan SDM
Kesehatan secara lengkap, di karenakan :
a. Belum semua puskesmas mendapatkan data SDM Kesehatan dari semua
desa / kelurahan yang ada diwilayahnya
b. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum memiliki data SDM Kesehatan
secara lengkap, terutama data dari rumah sakit khusus dan klinik
kesehatan swasta yang ada di Kota Cilegon
c. Belum ada sistem yang handal yang mengatur manajemen pengumpulan
data SDM di Dinas Kesehatan Kota Cilegon.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 86
1. Tenaga kesehatan di Puskesmas
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber
daya manusia yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada
Tahun 2014 jumlah tenaga kesehatan di Dinkes Kota Cilegon sebanyak 398
orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini :
Tabel 19Keadaan pegawai dinkes kota cilegon tahun 2014
No Profesi Jumlah1. Dokter Spesialis 12. Dokter umum 223. Dokter Gigi 144. SKM 315. Apoteker 66. Bidan 1337. Perawat 1158. Perawat gigi 119. Sanitarian 17
10. Nutrisionist 1611. Assisten Apoteker 1412. Analis 613. Rekam medis 7
Total 412
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon
Rumah Sakit yang merupakan merupakan unit pelayanan kesehatan
rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon hanya ada 1 unit yaitu
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Kinerjanya juga sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki. Jumlah
tenaga kesehatan pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 87
Tabel 20 Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2014
No Profesi Jumlah1 Dokter Spesialis 272 Dokter Umum 413 Dokter Gigi 34 Bidan 575 Perawat 2076 Apoteker 57 Ass. Apoteker 198 Sanitarian 59 Nutrisionist 11
10 SKM 711 Analis 1712 Penata Rontgen 913 Anasthesi 514 Fisiotherapis 5
Total 418
3. Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta
Berdasarkan Laporan dari Sie Registrasi & Akreditasi Bidang Bina
Manajemen Kesehatan Tahun 2014 , Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana
Kesehatan Swasta dapat dilihat pada Tabel di 21 dibawah ini :
No Profesi Jumlah1 Dokter Spesialis 522 Dokter Umum 1523 Dokter Gigi / Dokter Gigi Spesialis 484 Bidan 1775 Perawat 4456 Apoteker 747 Ass. Apoteker 1038 Sanitarian 29 Nutrisionist 6
10 SKM 111 Analis 2112 Penata Rontgen 1313 Anasthesi 514 Fisiotherapis 1515 Elektromedis 316 Refraksionis optisien 26
Total 1143

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 88
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan . di
Dinas Kesehatan Kota Cilegon dalam menghitung pembiayaan kesehatan
sudah melaksanakan kegiatan Kajian Pembiayaan Kesehatan atau District
Health Account (DHA) dari Tahun 2011 Sampai Dengan Sekarang, DistrictHealth Account adalah Pencatatan arus dana kesehatan secara sistematis
dan komprehensif dalam sistem kesehatan suatu Kabupaten/Kota dalam satu
tahun tertentu. Untuk Tahun 2015 ini kegiatan penyusunan DHA baru akan
dilaksanakan pada Triwulan IV mendatang mengingat adanya perubahan
Uraian Tugas dan Jabatan didalam tubuh Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
Oleh karena itu dalam Profil Kesehatan ini kami hanya dapat menyajikan
gambaran biaya kesehatan yang bersumber dari APBD, sebagai berikut:
NO. URAIAN ANGGARAN REALISASI SELISIH %
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN 7,810,000,000 8,568,083,693 (758,083,693) 109.711.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 7,810,000,000 8,568,083,693 (758,083,693) 109.711.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 310,000,000 509,165,500 (199,165,500) 164.251.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 7,500,000,000 8,058,918,193 (558,918,193) 107.45
2 BELANJA 59,002,449,825 49,200,322,802 9,802,127,023 83.392.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 29,142,205,709 27,722,719,028 1,419,486,681 95.132.1.1 Belanja Pegawai 29,142,205,709 27,722,719,028 1,419,486,681 95.13
2.2 BELANJA LANGSUNG 29,860,244,116 21,477,603,774 8,382,640,342 71.932.2.1 Belanja Pegawai 3,802,144,126 3,347,699,965 454,444,161 88.052.2.2 Belanja Barang dan Jasa 19,556,478,183 13,236,578,618 6,319,899,565 67.682.2.3 Belanja Modal 6,501,621,807 4,893,325,191 1,608,296,616 75.26
Realisasi pendapatan asli daerah yang dikelola oleh SKPD Dinas
Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2014 adalah terdiri dari :
Retribusi daerah sebesar Rp. 509.165.500,- (lima ratus sembilan juta seratus
enam puluh lima juta lima ratus rupiah) dimana telah melampaui prediksi
pendapatan sebesar Rp. 310.000.000,- (tiga ratus sepuluh juta rupiah) dengan
prosentase sebesar 164,25%.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 89
Lain-lain PAD yang Sah sebesar Rp. 8.058.918.193,- (delapan milyar lima
puluh delapan juta sembilan ratus delapan belas juta seratus sembilan puluh
tiga rupiah) dimana telah melampaui prediksi pendapatan sebesar Rp.
7.500.000.000,- (tujuh milyar lima ratus juta rupiah) dengan prosentase
sebesar 107,45%.
Realisasi Belanja Tidak Langsung pada Tahun 2014 adalah sebesar
Rp. 27.722.719.028,- (dua puluh tujuh milyar tujuh ratus dua puluh dua juta
tujuh ratus sembilan belas ribu dua puluh delapan rupiah) atau berkisar
95,13% dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp. 29.142.205.709,- (dua
puluh sembilan milyar seratus empat puluh dua juta dua ratus lima ribu tujuh
ratus sembilan rupiah).
Realisasi Belanja Langsung pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp.
21.477.603.774,- (dua puluh satu milyar empat ratus tujuh puluh tujuh juta
enam ratus tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh empat rupiah) atau berkisar
71,93% dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp. 29.860.244.116,- (dua
puluh sembilan milyar delapan ratus enam puluh juta dua ratus empat puluh
empat ribu seratus enam belas rupiah).
Total realisasi anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 49.200.322.802,- (empat
puluh sembilan milyar dua ratus juta tiga ratus dua puluh dua ribu delapan
ratus dua rupiah), atau 83,39% dari total anggaran.

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 90
A. SIMPULANDinas Kesehatan Kota Cileogn telah melaksanakan berbagai program yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Program-program yang telah dilaksanakan itu telah menampakkan
hasil yang cukup menggembirakan dengan semakin meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat, hal ini tercermin dari membaiknya angka - angka indikator
kesehatan.
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan
dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, sehingga penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam
pengambilan keputusan.
Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,
sehingga kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota
Cilegon Tahun 2014 belum sesuai dengan harapan.
Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian dari Profil
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2014 ini dibutuhkan adanya komitmen bersama,
keseriusan dan dukungan dari segala pihak khususnya unit-unit di lingkungan
yang ada di wilayah Kota Cilegon penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Kota Cilegon ini baik substansi penyajian menjadi lebih baik dan lebih cepat dari
tahun-tahun sebelumnya, sehingga tujuan agar Profil Kesehatan dapat menjadi
salah satu sumber data dan informasi dapat tercapai.
Betapapun, Profil Kesehatan Kota Cilegon ini belum mendapat apresiasi
yang memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai
dengan harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data
dan informasi di jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga
kehadirannya selalu ditunggu.
BAB VI PENUTUP

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 91
B. SARAN
1. Program yang menjadi program prioritas dan program yang menjadi indikator
SPM agar melakukan pengumpulan data dengan baik sehingga semua
indikator SPM ada datanya.
2. Koordinasi antar program perlu lebih ditingkatkan terutama dalam hal
penetapan sasaran program sehingga tidak ada perbedaan jumlah sasaran
padahal jenis sasarannya sama.
3. Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada pelaksanaan
program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut menunjukkan
masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih serius karena
pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu
ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan daerah.
4. Penyusunan buku Profil kesehatan Kota Cilegon tahun 2014 ini telah
diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi
kualitas data maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan
buku Profil kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan terutama
dikarenakan pada tahun 2014 Profil kesehatan disusun dengan
menggunakan format data yang responsive gender, berbeda dengan tahun-
tahun sebelumnya sehingga banyak tabel-tabel yang belum terisi dengan
pemilahan gender. Oleh karena itu untuk penyusunan Profil Kesehatan di
tahun-tahun mendatang diharapkan format tidak selalu berubah tetapi tetap
mengakomodir kebutuhan data dan informasi guna evaluasi dan perencanaan
tahunan kegiatan pembangunan kesehatan.
5. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan tidak
selalu terulang adanya data-data yang tidak akurat atau “aneh”.
6. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas serta
keakuratan data Profil kesehatan.
7. Perlu dibuat suatu software data base untuk keperluan penyusunan profil
kesehatan

Profil Kesehatan Kota Cilegon 2014 Page 92
8. Dalam rangka membangun Sistem data Kesehatan yang berkesinambungan
maka perlu adanya penguatan system terdahulu melalui Upgreding System
yang dapat mengakomodir informasi data untuk dijadikan dasar rencana dan
evaluasi pembangunan Kesehatan kedepan di Kota Cilegon.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2014 ini dapat bermanfaat. Kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan pada
tahun-tahun mendatang.

KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 176 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 43 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 191.229 182.211 392.341 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga - Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 0,0 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 0,0 Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 105,0 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,0 100,0 0,0 % Tabel 49 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 0 0 7.003 Bayi Tabel 611 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0,0 0,0 0,0 Tabel 612 Jumlah Bayi Mati 48 34 82 Bayi Tabel 713 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 KH Tabel 714 Jumlah Balita Mati 49 37 86 Balita Tabel 715 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 KH Tabel 716 Jumlah Kematian Ibu 12 Ibu Tabel 817 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0,0 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan18 AFP Rate (non polio) < 15 th 9,7 per 100.000 pend <15thn Tabel 919 Angka Insidens TB Paru 0 0 105,00 per 100.000 penduduk Tabel 1020 Angka Prevalensi TB Paru 213 211 212,07 per 100.000 penduduk Tabel 1021 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 - per 100.000 penduduk Tabel 1022 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 102,00 65,00 84,00 % Tabel 1123 Success Rate TB Paru 195,00 114,00 309,00 % Tabel 1224 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 7,2 5,2 6,2 % Tabel 1325 Jumlah Kasus Baru HIV 20 17 37 Kasus Tabel 1426 Jumlah Kasus Baru AIDS 7 5 12 Kasus Tabel 1427 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 239 324 563 Kasus Tabel 1428 Jumlah Kematian karena AIDS 4 3 7 Jiwa Tabel 1429 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1530 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 121,20 127,96 124,50 % Tabel 1631 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 1 1 2 Kasus Tabel 1732 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 16 7 23 Kasus Tabel 1733 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 0 #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 1734 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 23,53 12,50 20,00 % Tabel 1835 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 75,00 0,00 60,00 % Tabel 1836 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,00 0,73 per 10.000 Penduduk Tabel 1937 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 100,00 100,00 % Tabel 2038 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 90,91 100,00 85,00 % Tabel 2039 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 2140 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 2141 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 2142 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 2143 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 2144 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 2145 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 2146 Jumlah Kasus Campak 23 19 42 Kasus Tabel 2247 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 2248 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 2249 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 2250 Incidence Rate DBD 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 2351 Case Fatality Rate DBD 0,2 0,00 0,2 % Tabel 2352 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00 per 1.000 penduduk Tabel 2453 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2454 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi55 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 0 % Tabel 2656 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - - 3,34 % Tabel 2657 Balita Gizi Baik 93,70 93,32 93,51 % Tabel 2758 Balita Gizi Kurang 5,01 5,27 5,14 % Tabel 2759 Balita Gizi Buruk 0,53 0,59 0,56 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 2861 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 59,69 % Tabel 2862 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 90,21 % Tabel 28
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
63 Pelayanan Ibu Nifas 76,17 % Tabel 2864 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 82,80 % Tabel 2965 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 69,59 % Tabel 3066 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 60,59 % Tabel 3167 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani - - 100,00 % Tabel 3168 Bayi Mendapat Vitamin A 87,73 90,18 88,94 % Tabel 3269 Anak Balita Mendapat Vitamin A 94,87 92,48 93,72 % Tabel 3270 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 78,62 % Tabel 3271 Peserta KB Baru 14,83 % Tabel 3572 Peserta KB Aktif 77,07 % Tabel 3573 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) - - 95,77 % Tabel 3674 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - - 97,50 % Tabel 3675 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 95,46 88,99 92,30 % Tabel 3776 Desa/Kelurahan UCI 97,67 % Tabel 3877 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107,36 % Tabel 3978 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 6,00 % Tabel 3979 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 71,10 46,25 58,65 % Tabel 4180 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 87,78 101,22 106,20 % Tabel 4281 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 68,74 69,96 69,34 % Tabel 4382 Balita ditimbang 76,88 77,54 77,20 % Tabel 4483 Balita berat badan naik 67 67 67 % Tabel 4484 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 0 0 % Tabel 4485 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4586 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat- - - % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD danSetingkat
- - 96,54 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 25,76 40,48 32,50 % Tabel 4889 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 28,57 % Tabel 4990 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 5191 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 290,30 228,57 250,60 Tabel 5292 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 4993 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 4994 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 44,35 45,14 44,74 % Tabel 5395 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 90,06 104,66 % Tabel 5396 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 100,00 90,06 104,66 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - - % Tabel 5598 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 77,37 % Tabel 5699 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1- - 47,26 %
Tabel 56100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3- - 18,06 %
Tabel 56101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1- - - %
Tabel 57102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3- - - %
Tabel 57103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - - % Tabel 58104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - - % Tabel 58105 Gross Death Rate (GDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 59106 Nett Death Rate (NDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 59107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS - % Tabel 60108 Length of Stay (LOS) di RS - Hari Tabel 60109 Turn of Interval (TOI) di RS - Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat110 Rumah Tangga ber-PHBS 80,10 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan111 Rumah Sehat 86,11 % Tabel 62112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 83,98 % Tabel 63113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 68,30 % Tabel 65114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 100,00 % Tabel 66115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 100,00 % Tabel 66116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 99,96 % Tabel 66117 TUPM Sehat 82,93 % Tabel 67118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 77,58 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan119 Jumlah Rumah Sakit Umum 2,00 Tabel 70120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 5,00 Tabel 70121 Jumlah Puskesmas Perawatan 3,00 Tabel 70122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 5,00 Tabel 70123 Jumlah Apotek 54,00 Tabel 70

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 85,71 % Tabel 71125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71126 Jumlah Posyandu 362,00 Posyandu Tabel 72127 Posyandu Aktif 40,33 % Tabel 72128 Rasio posyandu per 100 balita - per 100 balita Tabel 72129 Jumlah Desa Siaga 43,00 Desa Tabel 73130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73131 Jumlah Poskesdes 15,00 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan132 Jumlah Dokter Spesialis 61 25 82 Orang Tabel 74133 Rasio Dokter Spesialis 16 6,37 20,90 per 100.000 penduduk Tabel 74134 Jumlah Dokter Umum 75 147 222 Orang Tabel 74135 Rasio Dokter Umum 19 37,47 56,58 per 100.000 penduduk Tabel 74136 Jumlah Dokter Gigi 11 61 72 Orang Tabel 74137 Jumlah Bidan 18 328 367 Orang Tabel 75138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk - Tabel 75139 Jumlah Perawat 178 629 807 Orang Tabel 75140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 21 56 77 Orang Tabel 76141 Jumlah Tenaga Gizi 1 32 33 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Kesmas 8 32 40 Orang Tabel 77143 Jumlah Tenaga Sanitasi 4 20 24 Orang Tabel 77144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 21 51 72 Orang Tabel 78145 Jumlah Fisioterapis 6 14 20 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan146 Total Anggaran Kesehatan Tabel 79147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota % Tabel 79148 Anggaran Kesehatan Perkapita Rp Tabel 79

TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9,00 101 PULOMERAK 19,86 0 4 4 0
2 GROGOL 23,38 0 4 4 0
3 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 0
4 JOMBANG 11,55 0 5 5 0
5 CIBEBER 21,49 0 6 6 0
6 CILEGON 9,15 0 5 5 0
7 CITANGKIL 22,98 0 7 7 0
8 CIWANDAN 51,81 0 6 6 0
JUMLAH (KOTA) 175,51 0 43 43 - - 0
Sumber: Cilegon Dalam Angka Tahun 2013
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL.

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 PULOMERAK 44.155 104
2 GROGOL 40.767 105
3 PURWAKARTA 39.332 107
4 JOMBANG 63.069 105
5 CIBEBER 50.243 102
6 CILEGON 41.390 104
7 CITANGKIL 68.696 104
8 CIWANDAN 44.689 106
JUMLAH (KOTA) 392.341 20837 36.822 107.047 31.612 4.232 200.550 19445 35.164 107.047 27.521 5.334 194.511 105
Sumber: BPS Kota Cilegon Tahun 2013
RASIOBEBANTANG
GUNGAN
RASIOJENIS
KELAMINNO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK

TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 20837 19445 40.2822 5 - 9 18221 17205 35.4263 10 - 14 18601 17959 36.5604 15 - 19 18650 18231 36.8815 20 - 24 19001 18383 37.3846 25 - 29 18924 18825 37.7497 30 - 34 18319 18177 36.4968 35 - 39 16871 16374 33.2459 40 - 44 15282 14339 29.621
10 45 - 49 12339 10996 23.33511 50 - 54 9234 8031 17.26512 55 - 59 6446 5146 11.59213 60 - 64 3593 3348 6.94114 65 - 69 2153 2395 4.54815 70 - 74 1113 1528 2.64116 75 + 966 1411 2.377
Sumber: Cilegon Dalam Angkka Tahun 2013
CILEGON2013
392.343JUMLAH 200550 191.793
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH MELEKHURUF % JUMLAH MELEK
HURUF % JUMLAH MELEKHURUF %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK 7.500 7.500 100
2 GROGOL 4.634 4.634 100
3 PURWAKARTA 8.739 8.739 100
4 JOMBANG 10.660 10.660 100
5 CIBEBER 10.815 10.815 100
6 CILEGON 6.436 6.436 100
7 CITANGKIL 8.385 8.385 100
8 CIWANDAN 8.353 8.353 100
65.522 65.522 100
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Cilegon 2013
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATASMENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/MTs
SMA/SMK/ MA
AK/DIPLOMA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/ MTs SMA/SMK/ MA
AK/ DIPLOMA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/MTs
SMA/ SMK/MA
AK/DIPLO MA
UNIVERSITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PULOMERAK
2 GROGOL
3 PURWAKARTA
4 JOMBANG
5 CIBEBER
6 CILEGON
7 CITANGKIL
8 CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
NO KECAMATAN
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cilegon 2012

TABEL 6
KOTA CILEGONTAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 756 1 757
2 GROGOL GROGOL 577 6 583
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 10 844
4 JOMBANG JOMBANG 1.213 9 1.222
5 CIBEBER CIBEBER 938 2 940
6 CILEGON CILEGON 780 11 791
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.144 1 1.145
8 CIWANDAN CIWANDAN 761 9 770
JUMLAH (KOTA) 7.003 49 7.052ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes 2014
KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP +MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO

TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 1 - 1 3 0 3 4 0 4
2 GROGOL GROGOL 3 - 3 9 0 9 12 0 12
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 - 6 4 0 4 10 0 10
4 JOMBANG JOMBANG 14 - 14 4 0 4 18 0 18
5 CIBEBER CIBEBER 3 - 3 0 0 0 3 0 3
6 CILEGON CILEGON 5 1 6 6 2 8 11 3 14
7 CITANGKIL CITANGKIL 4 - 4 4 0 4 8 0 8
8 CIWANDAN CIWANDAN 12 - 12 4 1 5 16 1 17
JUMLAH (KAB/KOTA) 48 1 49 34 3 37 82 4 86
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes 2014
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAKBALITA BALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIANPEREMPUAN
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITA

TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PULOMERAK PULOMERAK 756 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 GROGOL GROGOL 577 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
4 JOMBANG JOMBANG 1.213 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 2 0 1 2 3
5 CIBEBER CIBEBER 938 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 CILEGON CILEGON 780 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.144 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 2 1 3
8 CIWANDAN CIWANDAN 761 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
7.003 0 1 0 1 0 1 1 2 0 6 3 9 0 8 4 12ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes 2014
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP KEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 9
KOTA CILEGONTAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUSAFP (NON POLIO)
AFP RATE(NON POLIO)
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 0
2 GROGOL GROGOL 1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0
4 JOMBANG JOMBANG 2
5 CIBEBER CIBEBER 2
6 CILEGON CILEGON 2
7 CITANGKIL CITANGKIL 4
8 CIWANDAN CIWANDAN 0
JUMLAH (KOTA) 112.602 11 9,7\
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK 24 23 47 28 12 40 117 52 85
2 GROGOL GROGOL 22 21 43 25 12 37 114 57 86
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 22 20 42 29 19 48 132 95 114
4 JOMBANG JOMBANG 34 32 66 31 20 51 91 62 77
5 CIBEBER CIBEBER 26 26 52 20 11 31 77 42 60
6 CILEGON CILEGON 22 21 43 28 13 41 127 62 93
7 CITANGKIL CITANGKIL 37 35 72 29 28 57 78 80 79
8 CIWANDAN CIWANDAN 24 23 47 26 16 42 108 69 89
JUMLAH (KOTA) 211 201 412 216 131 347 102 65 84
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
TB PARUANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS

TABEL 10
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 PULOMERAK PULOMERAK 22.373 21.483 43.856 24 23 47 24 23 47 48 46 94 215 214 214
2 GROGOL GROGOL 20.421 19.470 39.891 22 21 43 21 20 41 43 41 84 211 211 211
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.234 18.892 39.126 22 20 42 22 20 42 44 40 84 217 212 215
4 JOMBANG JOMBANG 31.780 30.328 62.108 34 32 66 34 32 66 68 64 132 214 211 213
5 CIBEBER CIBEBER 24.610 24.110 48.720 26 26 52 26 25 51 52 51 103 211 212 211
6 CILEGON CILEGON 20.703 19.966 40.669 22 21 43 22 21 43 44 42 86 213 210 211
7 CITANGKIL CITANGKIL 34.391 32.895 67.286 37 35 72 36 34 70 73 69 142 212 210 211
8 CIWANDAN CIWANDAN 22.717 21.346 44.063 24 23 47 24 22 46 48 45 93 211 211 211
JUMLAH (KAB/KOTA) 197.229 188.490 385.719 211 201 412 209 197 406 420 398 818 213 211 212
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNO JUMLAH PENDUDUKKECAMATAN

TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK 2.237 2.148 4.385 224 215 439 43 19,20 37 17,2 80 18,2
2 GROGOL GROGOL 2.042 1.947 3.989 204 195 399 78 38,24 53 27,2 131 32,8
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.023 1.889 3.912 202 189 391 19 9,41 21 11,1 40 10,2
4 JOMBANG JOMBANG 3.178 3.033 6.211 318 303 621 5 1,57 4 1,3 9 1,4
5 CIBEBER CIBEBER 2.461 2.411 4.872 246 241 487 7 2,85 5 2,1 12 2,5
6 CILEGON CILEGON 2.070 1.997 4.067 207 199 406 26 12,56 23 11,6 49 12,1
7 CITANGKIL CITANGKIL 3.439 3.289 6.728 344 329 673 48 13,95 48 14,6 96 14,3
8 CIWANDAN CIWANDAN 2.272 2.135 4.407 227 213 440 96 42,29 90 42,3 186 42,3JUMLAH (KOTA) 19.722 18.849 38.571 1.972 1.884 3.856 322 16,33 281 14,9 603 15,6
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P

TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L + PJUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 PULOMERAK PULOMERAK 32 14 46 30 93,75 14 100,00 44 95,65 2 7 0 0 2 5 32 14 46
2 GROGOL GROGOL 21 16 37 21 100,00 16 100,00 37 100,00 0 0 0 0 0 0 21 16 37
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 34 20 54 15 44,12 16 80,00 31 57,41 11 73 1 6 12 39 26 17 43
4 JOMBANG JOMBANG 23 13 36 20 86,96 10 76,92 30 83,33 3 15 1 10 4 13 23 11 34
5 CIBEBER CIBEBER 19 12 31 15 78,95 9 75,00 24 77,42 1 7 0 0 1 4 16 9 25
6 CILEGON CILEGON 26 19 45 25 96,15 18 94,74 43 95,56 1 4 0 0 1 2 26 18 44
7 CITANGKIL CITANGKIL 22 19 41 19 86,36 16 84,21 35 85,37 0 0 1 6 1 3 19 17 36
8 CIWANDAN CIWANDAN 32 12 44 32 100,00 12 100,00 44 100,00 0 0 0 0 0 0 32 12 44
JUMLAH (KAB/KOTA) 209 125 334 177 84,69 111 88,80 288 86,23 18 10 3 3 21 7 195 114 309
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
L L + PPENGOBATAN LENGKAP
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARUBTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + PKESEMBUHAN

TABEL 14
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK PULOMERAK 3 1 4 3 0 3 163 123 286 2 0 2
2 GROGOL GROGOL 1 3 4 0 0 0 3 11 14 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1 2 3 0 1 1 5 2 7 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 6 3 9 1 0 1 20 48 68 1 0 1
5 CIBEBER CIBEBER 3 4 7 0 1 1 4 3 7 0 1 1
6 CILEGON CILEGON 2 2 4 2 2 4 8 53 61 0 2 2
7 CITANGKIL CITANGKIL 3 1 4 1 1 2 34 83 117 1 0 1
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 0 1 0 0 0 2 1 3 0 0 0
Rumah Sakit 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KOTA) 20 17 37 7 5 12 239 324 563 4 3 7
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
JUMLAH KEMATIAN AKIBATAIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V

TABEL 15
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTDC CILEGON
JUMLAH
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA
L PPOSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR

TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK PULOMERAK 22.373 21.483 43.856 718 690 1.408 837 117 946 137 1.783 127
2 GROGOL GROGOL 20.421 19.470 39.891 655 625 1.280 897 137 474 76 1.371 107
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.234 18.892 39.126 649 606 1.255 943 145 921 152 1.864 149
4 JOMBANG JOMBANG 31.780 30.328 62.108 680 649 1.329 761 112 786 121 1.547 116
5 CIBEBER CIBEBER 24.610 24.110 48.720 527 516 1.043 508 96 497 96 1.005 96
6 CILEGON CILEGON 20.703 19.966 40.669 443 427 870 590 133 617 144 1.207 139
7 CITANGKIL CITANGKIL 34.391 32.895 67.286 1.104 1.056 2.160 1.106 100 1.077 102 2.183 101
8 CIWANDAN CIWANDAN 22.717 21.346 44.063 729 685 1.414 1.030 141 1.405 205 2.435 172
JUMLAH (KOTA) 197.229 188.490 385.719 5.505 5.254 10.759 6.672 121 6.723 128 13.395 125
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI

TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1 0 1 3 0 3 3 0 3
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3 3 0 3
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 3 1 4 4 2 6 4 2 6
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 1 2 2 1 3
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3 3 0 3
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 3 3 1 3 4 1 4 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 1 2 1 1 2 4 1 5 12 6 18 16 7 23 17 8 25
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0!
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta BasahJUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

TABEL 18
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 3 - 3 2 66,67 - 0,00 2 66,67 0 0,00 0 0 - 0
2 GROGOL GROGOL - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0 - 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3 - 3 - 0,00 - 0,00 - 0,00 1 0,00 - 0 1 0
4 JOMBANG JOMBANG 4 2 6 1 25,00 1 0,00 2 33,33 1 100,00 0 0 1 50
5 CIBEBER CIBEBER 2 1 3 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0 - 0
6 CILEGON CILEGON 3 - 3 - 0,00 - 0,00 - 0,00 1 0,00 0 0 1 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1 1 2 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0 - 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 4 5 1 100,00 - 0,00 1 20,00 0 0,00 0 0 - 0
-JUMLAH (KOTA) 17 8 25 4 23,53 1 12,50 5 20,00 3 75,00 - 0 3 60
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUNL P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2KASUS BARU

TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2012 2011L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 1 1 0 0 1 100 1 100 4 0 4 4 100 0 0 4 100
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 6 3 75 2 100 5 83
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 100 2 100
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 100 1 50 2 67
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 3 3 0 0 3 100 3 100 1 1 2 1 100 1 100 2 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 1 1 0 0 1 100 1 100 1 1 2 1 100 1 100 2 100
JUMLAH (KOTA) 0 5 5 0 0 5 100 5 100 11 9 20 10 91 7 100 17 85
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + P L + P
RFT MBL PL P

TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 0 0 0 5 0 5 5 0 5
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 3 0 3 3 0 3
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 6 2 8 6 2 8
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 2 0 2 2 0 2
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 3 0 3 3 0 3
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 1 1 2 1 1 2
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 1 4 5 1 4 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 21 7 28 21 7 28ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,73
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASKASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH

TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENING-
GAL

TABEL 22
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0
2 GROGOL GROGOL 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8 3 11 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 4 3 7 0 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 23 19 42 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 11 20 31 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 GROGOL GROGOL 23 17 40 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 43 33 76 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 JOMBANG JOMBANG 40 47 87 1 0 1 1,2 0,0 1,2
5 CIBEBER CIBEBER 26 23 49 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 CILEGON CILEGON 44 33 77 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 42 39 81 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 18 12 30 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KOTA) 247 224 471 1 0 1 0,2 0,0 0,2INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 124/100.000
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2014
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 24
KOTA CILEGONTAHUN 2013
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITADENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHTANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHNO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL

TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS

TABEL 26
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 756 8 17 25 3,3
2 GROGOL GROGOL 577 12 10 22 3,8
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 12 13 25 3,0
4 JOMBANG JOMBANG 1.213 40 23 63 5,2
5 CIBEBER CIBEBER 938 17 9 26 2,8
6 CILEGON CILEGON 780 12 27 39 5,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.144 3 3 6 0,5
8 CIWANDAN CIWANDAN 761 18 10 28 3,7
JUMLAH (KOTA) 7.003 122 112 234 3,3
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2014
LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP

TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 PULOMERAK PULOMERAK 2.225 2.089 4.314 9 0,40 6 0,29 15 0,35 2.173 97,66 2.042 97,75 4.215 97,71 28 1,26 28 1,34 56 1,30 15 0,67 14 0,67 29 0,67
2 GROGOL GROGOL 1.463 1.330 2.793 15 1,03 4 0,30 19 0,68 1.335 91,25 1.195 89,85 2.530 90,58 109 7,45 109 8,20 218 7,81 4 0,27 7 0,53 11 0,39
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.365 1.339 2.704 16 1,17 7 0,52 23 0,85 1.263 92,53 1.238 92,46 2.501 92,49 68 4,98 68 5,08 136 5,03 18 1,32 14 1,05 32 1,18
4 JOMBANG JOMBANG 2.997 2.776 5.773 18 0,60 19 0,68 37 0,64 2.871 95,80 2.585 93,12 5.456 94,51 100 3,34 100 3,60 200 3,46 8 0,27 16 0,58 24 0,42
5 CIBEBER CIBEBER 1.940 1.757 3.697 10 0,52 6 0,34 16 0,43 1.843 95,00 1.680 95,62 3.523 95,29 79 4,07 79 4,50 158 4,27 8 0,41 12 0,68 20 0,54
6 CILEGON CILEGON 1.137 1.216 2.353 23 2,02 21 1,73 44 1,87 944 83,03 1.006 82,73 1.950 82,87 159 13,98 159 13,08 318 13,51 11 0,97 9 0,74 20 0,85
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.906 2.787 5.693 24 0,83 15 0,54 39 0,69 2.674 92,02 2.618 93,94 5.292 92,96 198 6,81 198 7,10 396 6,96 10 0,34 10 0,36 20 0,35
8 CIWANDAN CIWANDAN 1.499 1.472 2.971 4 0,27 1 0,07 5 0,17 1.450 96,73 1.415 96,13 2.865 96,43 37 2,47 37 2,51 74 2,49 8 0,53 5 0,34 13 0,44
JUMLAH (KOTA) 15.532 14.766 30.298 119 0,77 79 0,54 198 0,65 14.553 93,70 13.779 93,32 28.332 93,51 778 5,01 778 5,27 1.556 5,14 82 0,53 87 0,59 169 0,56
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes Tahun 2014
L+PL PGIZI LEBIH
PLGIZI BURUK
P L+P L+PPL L+PGIZI KURANGGIZI BAIK
LNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA

TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASCILEGON2013
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONGNAKES % JUMLAH MENDAPAT
YANKES %
1 2 3 4 5 6 7 8 890 10 11 12 13 14
1 PULOMERAK PULOMERAK 931 913 98,1 823 88,4 890 755 84,8 890 749 84,2
2 GROGOL GROGOL 849 861 101,4 256 30,2 809 582 71,9 809 396 48,9
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 836 100,2 764 91,6 792 838 105,8 792 809 102,1
4 JOMBANG JOMBANG 1.318 1.292 98,0 426 32,3 1.259 1.222 97,1 1.259 1.057 84,0
5 CIBEBER CIBEBER 1.035 1.071 103,5 909 87,8 987 938 95,0 987 937 94,9
6 CILEGON CILEGON 867 928 107,0 721 83,2 824 790 95,9 824 709 86,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.427 1.405 98,5 551 38,6 1.361 1.140 83,8 1.361 555 40,8
8 CIWANDAN CIWANDAN 938 733 78,1 444 47,3 895 787 87,9 895 742 82,9
JUMLAH (KOTA) 8.199 8.039 98,0 4.894 59,7 7.817 7.052 90,2 7.817 5.954 76,2
Sumber: Sie YanKesDas Bidang Bina Yankes Tahun 2014
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KOTATAHUN
IBU BERSALINPUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL

TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 PULOMERAK PULOMERAK 931 125 13,4 188 20,2 236 25,3 201 21,6 165 17,7 790 84,9
2 GROGOL GROGOL 849 20 2,4 59 6,9 243 28,6 137 16,1 290 34,2 729 85,9
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 0 - 134 16,1 238 28,5 208 24,9 172 20,6 752 90,2
4 JOMBANG JOMBANG 1.318 105 8,0 199 15,1 313 23,7 240 18,2 186 14,1 938 71,2
5 CIBEBER CIBEBER 1.035 52 5,0 128 12,4 254 24,5 240 23,2 173 16,7 795 76,8
6 CILEGON CILEGON 867 15 1,7 68 7,8 285 32,9 263 30,3 198 22,8 814 93,9
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.427 61 4,3 132 9,3 434 30,4 396 27,8 250 17,5 1.212 84,9
8 CIWANDAN CIWANDAN 938 41 4,4 151 16,1 230 24,5 194 20,7 184 19,6 759 80,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.199 419 5,1 1.059 12,9 2.233 27,2 1.879 22,9 1.618 19,7 6.789 82,8
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2014
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA CILEGONTAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 931 901 96,78 846 90,87
2 GROGOL GROGOL 849 811 95,52 690 81,27
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 614 73,62 617 73,98
4 JOMBANG JOMBANG 1318 1.292 98,03 973 73,82
5 CIBEBER CIBEBER 1035 1.071 103,48 906 87,54
6 CILEGON CILEGON 867 877 101,15 817 94,23
7 CITANGKIL CITANGKIL 1427 1.405 98,46 551 38,61
8 CIWANDAN CIWANDAN 938 1.003 106,93 306 32,62
JUMLAH (KAB/KOTA) 8199 7.974 97,26 5.706 69,59
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes Tahun 2014
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 31
KOTA CILEGONTAHUN 2013
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 PULOMERAK PULOMERAK 931 185 110 59,5 756 44 39 83 44 39 83 100
2 GROGOL GROGOL 849 169 108 63,9 577 32 46 78 32 46 78 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 168 264 157,1 834 55 57 112 55 57 112 100
4 JOMBANG JOMBANG 1.318 264 39 14,8 1.213 90 47 137 90 47 137 100
5 CIBEBER CIBEBER 1.071 208 34 16,3 938 29 26 55 29 26 55 100
6 CILEGON CILEGON 867 173 80 46,2 780 63 75 138 63 75 138 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.427 285 188 66,0 1.144 94 94 188 94 94 188 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 938 187 170 90,9 761 24 17 41 24 17 41 100
JUMLAH (KOTA) 8.235 1.639 993 60,6 7.003 431 401 832 431 401 832 100
Sumber: Sie YanKesDas Bidang P2PL 2014
L + PL P
BUMILRISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATALRISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

Tabel 32
KOTA CILEGONTAHUN 2013
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK 493 512 1.005 456 92,5 456 89,1 912 90,7 1.842 1.712 3.554 1.676 90,988 1.548 90,421 3.224 90,715 890 716 80,449
2 GROGOL GROGOL 453 394 847 405 89,4 375 95,2 780 92,1 1.357 1.264 2.621 1.211 89,241 1.126 89,082 2.337 89,164 809 704 87,021
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 326 336 662 323 99,1 332 98,8 655 98,9 1.172 1.118 2.290 1.153 98,379 1.112 99,463 2.265 98,908 792 717 90,53
4 JOMBANG JOMBANG 557 499 1.056 464 83,3 417 83,6 881 83,4 2.603 2.561 5.164 2.603 100 2.561 100 5.164 100 1.259 1.215 96,505
5 CIBEBER CIBEBER 475 469 944 439 92,4 424 90,4 863 91,4 2.206 1.687 3.893 2.191 99,32 1.265 74,985 3.456 88,775 987 814 82,472
6 CILEGON CILEGON 398 360 758 296 74,4 360 100,0 656 86,5 1.243 1.248 2.491 1.243 100 1.248 100 2.491 100 1.259 464 36,855
7 CITANGKIL CITANGKIL 654 674 1.328 646 98,8 658 97,6 1.304 98,2 2.388 2.261 4.649 2.356 98,66 2.242 99,16 4.598 98,903 1.361 1.177 86,481
8 CIWANDAN CIWANDAN 533 543 1.076 383 71,9 393 72,4 776 72,1 1.755 1.623 3.378 1.386 78,974 1.359 83,734 2.745 81,261 895 681 76,089JUMLAH (KOTA) 3.889 3.787 7.676 3.412 87,7 3.415 90,2 6.827 88,9 14.566 13.474 28.040 13.819 94,872 12.461 92,482 26.280 93,723 8.252 6.488 78,623
Sumber : Sie Yankesdes 2014
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + PBAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT AMENDAPATJUMLAH
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHL + PJUMLAH MENDAPAT VIT A 2X

TABEL 33
KOTA CILEGONTAHUN 2013
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON
DOM % OBATVAGINA % LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 PULOMERAK PULOMERAK 510 6,6 34 0,4 198 2,6 1.018 13,3 1.760 22,9 3.855 50,2 1.619 21,1 441 5,7 0,0 0,0 0,0 0,0 5915 59,5 7675 77,2
2 GROGOL GROGOL 320 5,4 10 0,2 84 1,4 482 8,1 896 15,1 3.723 62,7 904 15,2 418 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5045 61,7 5941 72,6
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 492 8,8 2 0,0 180 3,2 281 5,0 955 17,1 3.920 70,2 531 9,5 177 3,2 0,0 0,0 0,0 0,0 4628 67,4 5583 81,3
4 JOMBANG JOMBANG 454 6,4 2 0,0 213 3,0 334 4,7 1.003 14,1 5.220 73,4 685 9,6 201 2,8 0,0 0,0 0,0 0,0 6106 65,4 7109 76,1
5 CIBEBER CIBEBER 422 6,3 6 0,1 74 1,1 406 6,0 908 13,5 4.346 64,5 1.057 15,7 426 6,3 0,0 0,0 0,0 0,0 5829 71,1 6737 82,1
6 CILEGON CILEGON 746 14,0 15 0,3 300 5,6 166 3,1 1.227 23,0 3.551 66,5 435 8,1 129 2,4 0,0 0,0 0,0 0,0 4115 58,4 5342 75,8
7 CITANGKIL CITANGKIL 344 3,4 28 0,3 195 1,9 407 4,0 974 9,5 8.010 78,5 1.132 11,1 87 0,9 0,0 0,0 0,0 0,0 9229 74,0 10203 81,8
8 CIWANDAN CIWANDAN 916 13,0 45 0,6 105 1,5 313 4,4 1.379 19,6 4.064 57,7 1.575 22,4 22 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 5661 55,8 7040 69,4
JUMLAH (KOTA) 4.204 7,6 142 0,3 1.349 2,4 3.407 6,1 9.102 16,4 36.689 66,0 7.938 14,3 1.901 3,4 0,0 0,0 0,0 0,0 46528 64,5 55630 77,1
Sumber : Sie Yankesdas Bina Yankes 2014
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
%MKJP +
NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 34
KOTA CILEGONTAHUN 2013
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBATVAGINA % LAIN NYA % JUMLA
H %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 PULOMERAK PULOMERAK 106 6,8 0 0,0 6 0,4 76 4,9 188 12,0 583 37,2 494 31,5 302 19,3 0 0 0 0 0 0 1.379 88,0
2 GROGOL GROGOL 62 4,8 0 0,0 4 0,3 140 10,8 206 15,9 556 42,9 327 25,3 206 15,9 0 0 0 0 0 0 1.089 84,1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 232 19,0 1 0,1 12 1,0 62 5,1 307 25,1 509 41,7 151 12,4 255 20,9 0 0 0 0 0 0 915 74,9
4 JOMBANG JOMBANG 152 9,6 0 0,0 289 18,3 68 4,3 509 32,2 841 53,1 122 7,7 111 7,0 0 0 0 0 0 0 1.074 67,8
5 CIBEBER CIBEBER 108 9,5 1 0,1 5 0,4 168 14,8 282 24,8 491 43,3 259 22,8 103 9,1 0 0 0 0 0 0 853 75,2
6 CILEGON CILEGON 139 13,7 0 0,0 20 2,0 34 3,4 193 19,1 701 69,3 71 7,0 46 4,5 0 0 0 0 0 0 818 80,9
7 CITANGKIL CITANGKIL 92 5,6 0 0,0 17 1,0 131 7,9 240 14,5 1.020 61,6 372 22,5 25 1,5 0 0 0 0 0 0 1.417 85,5
8 CIWANDAN CIWANDAN 185 15,0 0 0,0 2 0,2 106 8,6 293 23,7 502 40,6 320 25,9 121 9,8 0 0 0 0 0 0 943 76,3JUMLAH (KOTA) 1.076 10,1 2 0,0 355 3,3 785 7,3 2.218 20,7 5.203 48,6 2.116 19,8 1.169 10,9 0 0 0 0 0 0 8.488 79,3
Sumber: Sie YanKesdas Bidang Bina Yankes 2014
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON MKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 9.938 1.567 15,8 7.675 77,2
2 GROGOL GROGOL 8.181 1.295 15,8 5.941 72,6
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6.864 1.222 17,8 5.583 81,3
4 JOMBANG JOMBANG 9.336 1.583 17,0 7.109 76,1
5 CIBEBER CIBEBER 8.204 1.135 13,8 6.737 82,1
6 CILEGON CILEGON 7.043 1.011 14,4 5.342 75,8
7 CITANGKIL CITANGKIL 12.477 1.657 13,3 10.203 81,8
8 CIWANDAN CIWANDAN 10.138 1.236 12,2 7.040 69,4JUMLAH (KOTA) 72.181 10.706 14,8 55.630 77,1
Sumber: Sie YanKesdas Bidang Bina Yankes 2014
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 38
KOTA CILEGONTAHUN 2013
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 4 4 100
2 GROGOL GROGOL 4 4 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100
4 JOMBANG JOMBANG 5 5 100
5 CIBEBER CIBEBER 6 6 100
6 CILEGON CILEGON 5 5 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 5 83
JUMLAH (KOTA) 43 42 98
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2013
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 756 378 366 744 98,4 386 366 752 101,1
2 GROGOL GROGOL 577 350 365 715 123,9 343 370 713 99,7
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 834 374 328 702 84,2 370 339 709 101,0
4 JOMBANG JOMBANG 1.213 690 561 1.251 103,1 677 561 1.238 99,0
5 CIBEBER CIBEBER 938 492 442 934 99,6 473 449 922 98,7
6 CILEGON CILEGON 780 406 374 780 100,0 390 367 757 97,1
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.144 454 376 830 72,6 372 340 712 85,8
8 CIWANDAN CIWANDAN 761 389 362 751 98,7 381 355 736 98,0JUMLAH (KOTA) 7.003 3.533 3.174 6.707 95,8 3.392 3.147 6.539 97,5
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Bidang Bina Yankes 2014
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)L
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 432 415 847 424 98,1 382 92,0 806 95,2
2 GROGOL GROGOL 394 377 771 386 98,0 367 97,3 753 97,7
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 391 366 757 415 106,1 356 97,3 771 101,8
4 JOMBANG JOMBANG 613 585 1.198 633 103,3 575 98,3 1.208 100,8
5 CIBEBER CIBEBER 477 465 942 442 92,7 436 93,8 878 93,2
6 CILEGON CILEGON 400 387 787 396 99,0 373 96,4 769 97,7
7 CITANGKIL CITANGKIL 663 634 1.297 554 83,6 424 66,9 978 75,4
8 CIWANDAN CIWANDAN 440 412 852 387 88,0 327 79,4 714 83,8JUMLAH (KOTA) 3.810 3.641 7.451 3.637 95,5 3.240 89,0 6.877 92,3
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Bidang Bina Yankes 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 PULOMERAK PULOMERAK 432 415 847 408 94,4 428 103,1 836 98,7 429 99,3 426 102,7 855 100,9 412 95,4 400 96,4 812 95,9 4,0
2 GROGOL GROGOL 394 377 771 387 98,2 371 98,4 758 98,3 380 96,4 366 97,1 746 96,8 378 95,9 355 94,2 733 95,1 3,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 391 366 757 368 94,1 380 103,8 748 98,8 374 95,7 389 106,3 763 100,8 337 86,2 372 101,6 709 93,7 5,0
4 JOMBANG JOMBANG 613 585 1.198 687 112,1 563 96,2 1.250 104,3 670 109,3 562 96,1 1.232 102,8 593 96,7 543 92,8 1.136 94,8 9,0
5 CIBEBER CIBEBER 477 465 942 422 88,5 412 88,6 834 88,5 421 88,3 404 86,9 825 87,6 404 84,7 407 87,5 811 86,1 3,0
6 CILEGON CILEGON 400 387 787 393 98,3 401 103,6 794 100,9 398 99,5 389 100,5 787 100,0 401 100,3 363 93,8 764 97,1 4,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 663 634 1.297 749 113,0 734 115,8 1.483 114,3 760 114,6 744 117,4 1.504 116,0 709 106,9 708 111,7 1.417 109,3 4,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 440 412 852 419 95,2 402 97,6 821 96,4 393 89,3 400 97,1 793 93,1 339 77,0 369 89,6 708 83,1 14,0
JUMLAH (KOTA) 3.378 3.226 6.604 3.833 113,5 3.691 114,4 7.524 113,9 3.825 113,2 3.680 114,1 7.505 113,6 3.573 105,8 3.517 109,0 7.090 107,4 6,0
Sumber: Sie P2P Bidang P2PL 2013
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYIL P L + P
DO RATE (%)
L P L + P

TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 432 415 847 389 90 399 96 788 93 445 103 434 104,58 879 103,78
2 GROGOL GROGOL 394 377 771 387 98 379 101 766 99 371 94 752 199,47 1.123 145,65
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 391 366 757 347 89 373 102 720 95 374 96 395 107,92 769 101,59
4 JOMBANG JOMBANG 613 585 1.198 688 112 565 97 1.253 105 669 109 557 95,21 1.226 102,34
5 CIBEBER CIBEBER 477 465 942 411 86 426 92 837 89 414 87 450 96,77 864 91,72
6 CILEGON CILEGON 400 387 787 398 100 398 103 796 101 392 98 392 101,29 784 99,62
7 CITANGKIL CITANGKIL 663 634 1.297 738 111 704 111 1.442 111 775 117 707 111,51 1.482 114,26
8 CIWANDAN CIWANDAN 440 412 852 373 85 395 96 768 90 412 94 426 103,40 838 98,36JUMLAH (KOTA) 3.810 3.641 7.451 3.731 98 3.639 100 7.370 99 3.852 101 4.113 112,96 7.965 106,90
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L

TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 369 369 738 137 37,1 135 36,6 272 36,9
2 GROGOL GROGOL 311 290 601 149 47,9 151 52,1 300 49,9
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 274 287 561 110 40,1 140 48,8 250 44,6
4 JOMBANG JOMBANG 548 496 1.044 160 29,2 372 75,0 532 51,0
5 CIBEBER CIBEBER 456 460 916 460 100,9 126 27,4 586 64,0
6 CILEGON CILEGON 244 286 530 286 117,2 159 55,6 445 84,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 507 511 1.018 511 100,8 120 23,5 631 62,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 315 337 652 337 107,0 201 59,6 538 82,5JUMLAH (KOTA) 3.024 3.036 6.060 2.150 71,1 1.404 46,2 3.554 58,6
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2013
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P

TABEL 43
KOTA CILEGONTAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 2.145 2.057 4.202 1.687 78,6 1.640 79,7 3.327 79,2
2 GROGOL GROGOL 1.722 1.608 3.330 1.056 61,3 1.007 62,6 2.063 62,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.467 1.444 2.911 1.058 72,1 1.062 73,5 2.120 72,8
4 JOMBANG JOMBANG 3.176 3.064 6.240 2.291 72,1 2.188 71,4 4.479 71,8
5 CIBEBER CIBEBER 2.361 2.256 4.617 1.811 76,7 1.710 75,8 3.521 76,3
6 CILEGON CILEGON 1.541 1.544 3.085 1.120 72,7 1.294 83,8 2.414 78,2
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.943 2.858 5.801 1.937 65,8 1.864 65,2 3.801 65,5
8 CIWANDAN CIWANDAN 2.058 1.959 4.017 1.009 49,0 982 50,1 1.991 49,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.413 16.790 34.203 11.969 68,7 11.747 70,0 23.716 69,3
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2013
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 42
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 238 261 499 238 261 499 100,00 100,00 100,00
2 GROGOL GROGOL 32 32 64 32 32 64 100,00 100,00 100,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 47 46 93 47 46 93 100,00 100,00 100,00
4 JOMBANG JOMBANG 280 190 470 180 199 379 64,29 104,74 124,01
5 CIBEBER CIBEBER 112 103 215 112 103 215 100,00 100,00 100,00
6 CILEGON CILEGON 28 41 69 28 41 69 100,00 100,00 100,00
7 CITANGKIL CITANGKIL 46 37 83 46 37 83 100,00 100,00 100,00
8 CIWANDAN CIWANDAN 35 30 65 35 30 65 100,00 100,00 100,00
JUMLAH (KOTA) 818 740 1.558 718 749 1.467 87,78 101,22 106,20
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2013
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMASANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK 2.145 2.057 4.202 1.932 90,1 1.873 91,1 3.805 90,6 1.169 60,5 1.140 60,9 2.309 60,7 0 0 0 0 0 0
2 GROGOL GROGOL 1.722 1.608 3.330 1.205 70,0 1.150 71,5 2.355 70,7 850 70,5 800 69,6 1.650 70,1 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.467 1.444 2.911 1.191 81,2 1.193 82,6 2.384 81,9 846 71,0 859 72,0 1.705 71,5 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 3.176 3.064 6.240 2.505 78,9 2.389 78,0 4.894 78,4 1.844 73,6 1.686 70,6 3.530 72,1 0 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 2.663 2.518 5.181 1.990 74,7 1.884 74,8 3.874 74,8 1.575 79,1 1.483 78,7 3.058 78,9 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 1.541 1.544 3.085 1.290 83,7 1.294 83,8 2.584 83,8 818 63,4 830 64,1 1.648 63,8 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.943 2.858 5.801 2.448 83,2 2.365 82,8 4.813 83,0 1.414 57,8 1.345 56,9 2.759 57,3 0 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 2.260 2.112 4.372 1.214 53,7 1.192 56,4 2.406 55,0 770 63,4 745 62,5 1.515 63,0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 17.917 17.205 35.122 13.775 76,9 13.340 77,5 27.115 77,2 9.286 67,4 8.888 66,6 18.174 67,0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2013
L+P
BALITABGM
L+P L PDITIMBANG BB NAIK
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P

TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 8 3 11 8 100 3 100 11 100
2 GROGOL GROGOL - 1 1 - 0 1 100 1 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8 1 9 8 100 1 100 9 100
4 JOMBANG JOMBANG - 4 4 - 0 4 100 4 100
5 CIBEBER CIBEBER 1 4 5 1 100 4 100 5 100
6 CILEGON CILEGON 4 3 7 4 100 3 100 7 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 2 - 2 2 100 - #DIV/0! 2 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 - 1 1 100 - 0 1 100
JUMLAH (KOTA) 24 16 40 24 100 16 100 40 100
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes 2013
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH

TABEL 46
KOTA CILEGONTAHUN 2013
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 986 475 507 982 99,6
2 GROGOL GROGOL 688 334 286 620 90,1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.002 471 459 930 92,8
4 JOMBANG JOMBANG 1.467 660 675 1.335 91,0
5 CIBEBER CIBEBER 1.179 643 536 1.179 100,0
6 CILEGON CILEGON 713 352 318 670 94,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.325 1.217 1.108 2.325 100,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 864 463 401 864 100,0
JUMLAH (KOTA) 9.224 4.615 4.290 8.905 96,5CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
Sumber : Sie Promosi & Pembiayaan kesehatan 2013
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANL P L + P

TABEL 47
KOTA CILEGONTAHUN 2013
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 986 982 99,6
2 GROGOL GROGOL 688 620 90,1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.002 930 92,8
4 JOMBANG JOMBANG 1.467 1.335 91,0
5 CIBEBER CIBEBER 1.179 1.179 100,0
6 CILEGON CILEGON 713 670 94,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.325 2.325 100,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 864 864 100,0JUMLAH (KOTA) 9.224 8.905 96,5
Sumber: Sie Promosi & Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDARL

TABEL 48
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 1.584 1.523 3.107 310 19,57 910 59,75 1.220 39,27
2 GROGOL GROGOL 1.447 1.380 2.827 288 19,90 1.159 83,99 1.447 51,19
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.432 1.339 2.771 1.338 93,44 960 71,70 2.298 82,93
4 JOMBANG JOMBANG 2.251 2.148 4.399 239 10,62 250 11,64 489 11,12
5 CIBEBER CIBEBER 1.742 1.708 3.450 383 21,99 420 24,59 803 23,28
6 CILEGON CILEGON 1.465 1.414 2.879 268 18,29 454 32,11 722 25,08
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.434 778 3.212 550 22,60 275 35,35 825 25,68
8 CIWANDAN CIWANDAN 1.608 1.512 3.120 221 13,74 349 23,08 570 18,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.963 11.802 25.765 3.597 25,76 4.777 40,48 8.374 32,50
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Bidang Bina Yankes 2013
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 49
CILEGON2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL IJUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT SWASTA 1 1 100,00
3 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 4 2 50,00
5 PUSKESMAS PERAWATAN 3 0 -
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5 0 -
6 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KOTA) 14 4 28,57
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Tahun 2013
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTATAHUN

TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBKOTA CILEGON
TAHUN 2013
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2013
JUMLAHDESA
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR
BIASAATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAHKEC

TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
JUMLAH
RATA2 KEJADIANDESA/KELURAHANKLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24JAM %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 0 0 0 0 0
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 1 1 1 1 100
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 1 1 1 1 100
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2013
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHANKECAMATAN

TABEL 52
KOTA CILEGONTAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 43 105 148 26 27 53 60,5 25,7 35,8
2 GROGOL GROGOL - - - 33 42 75 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 20 36 56 120 165 285 600,0 458,3 508,9
4 JOMBANG JOMBANG 9 25 34 121 132 253 1344,4 528,0 744,1
5 CIBEBER CIBEBER 43 79 122 219 362 581 509,3 458,2 476,2
6 CILEGON CILEGON 34 69 103 101 108 209 297,1 156,5 202,9
7 CITANGKIL CITANGKIL 30 78 108 60 102 162 200,0 130,8 150,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 89 91 180 98 166 264 110,1 182,4 146,7JUMLAH ( KOTA) 268 483 751 778 1.104 1.882 290,3 228,6 250,6
Sumber: Sie YanKesdas Bidang Bina Yankes 2013
PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP

TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PULOMERAK PULOMERAK 25 25 100,0 25 100 2.885 3.085 5.970 1.880 65,2 1.585 51,4 3.465 58,0 501 404 905 501 100 404 80,6 905 100
2 GROGOL GROGOL 16 16 100,0 16 100 1.927 1.779 3.706 285 14,8 244 13,7 529 14,3 187 175 362 187 100 175 93,6 362 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 24 24 100,0 24 100 2.595 3.100 5.695 1.002 38,6 1.708 55,1 2.710 47,6 912 710 1.622 912 100 710 77,9 1.622 100
4 JOMBANG JOMBANG 33 33 100,0 33 100 4.204 4.305 8.509 2.035 48,4 2.024 47,0 4.059 47,7 924 859 1.783 924 100 859 93,0 1.783 100
5 CIBEBER CIBEBER 25 25 100,0 25 100 1.306 1.097 2.403 536 41,0 597 54,4 1.133 47,1 197 107 304 197 100 107 54,3 304 100
6 CILEGON CILEGON 17 17 100,0 17 100 1.867 1.567 3.434 1.626 87,1 1.167 74,5 2.793 81,3 567 526 1.093 567 100 526 92,8 1.093 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 28 28 100,0 28 100 3.960 3.600 7.560 2.027 51,2 2.010 55,8 4.037 53,4 1.397 1.404 2.801 1.397 100 1.404 100,5 2.801 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 21 21 100,0 21 100 2.824 2.460 5.284 175 6,2 142 5,8 317 6,0 92 117 209 92 100 117 127,2 209 100JUMLAH (KAB/ KOTA) 189 189 100,0 189 100 21.568 20.993 42.561 9.566 44,4 9.477 45,1 19.043 44,7 4.777 3.898 8.675 4.777 100 4.302 90,1 9.079 105
Sumber: Sie Promosi & Pembiayaan kesehatan Bidang BMK 2013
%MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MIMENDAPATYAN. GIGI
%

TABEL 54
KOTA CILEGON2013
PENYULUHAN KESEHATANJUMLAH SELURUH
KEGIATANPENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATANPENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 51 PULOMERAK PULOMERAK 15 64
2 GROGOL GROGOL 140 48
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1185 223
4 JOMBANG JOMBANG 347 113
5 CIBEBER CIBEBER 594 6
6 CILEGON CILEGON 259 151
7 CITANGKIL CITANGKIL 566 563
8 CIWANDAN CIWANDAN 523 237
SUB JUMLAH I 3629 14051 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK 2013
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN

TABEL 55
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK 22.373 21.483 43.856 10.321 1.161 11.482 26,2
2 GROGOL GROGOL 20.421 19.470 39.891 6.714 1.119 7.833 19,6
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.234 18.892 39.126 7.403 1.508 8.911 22,8
4 JOMBANG JOMBANG 31.780 30.328 62.108 9.975 2.213 12.188 19,6
5 CIBEBER CIBEBER 24.610 24.110 48.720 11.311 12.972 24.283 49,8
6 CILEGON CILEGON 20.703 19.966 40.669 7.942 1.611 9.553 23,5
7 CITANGKIL CITANGKIL 34.391 32.895 67.286 12.109 1.665 13.774 20,5
8 CIWANDAN CIWANDAN 22.717 21.346 44.063 17.407 2.080 19.487 44,2
JUMLAH (KOTA) 197.229 188.490 385.719 83.182 24.329 107.511 27,9PERSENTASE (KOTA)
Sumber: sie Promosi & Pembiayaan Kesehatan 2013
JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA(JAMKESDA) JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 56
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK 11.482 10.321 89,9 6.870 60 847 12,3
2 GROGOL GROGOL 7.833 6.714 85,7 5.936 76 578 9,7
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.911 7.403 83,1 7.946 89 1.620 20,4
4 JOMBANG JOMBANG 12.188 9.975 81,8 5.294 43 1.995 37,7
5 CIBEBER CIBEBER 24.283 11.311 46,6 4.078 17 488 12,0
6 CILEGON CILEGON 9.553 7.942 83,1 7.492 78 1.204 16,1
7 CITANGKIL CITANGKIL 13.774 12.109 87,9 7.093 51 1.838 25,9
8 CIWANDAN CIWANDAN 19.487 17.407 89,3 6.106 31 605 9,9
JUMLAH (KOTA) 107.511 83.182 77,4 50.815 47 9.175 18,1
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK 2013
P L + PL P L + P L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

TABEL 57
KOTA CILEGONTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 10.321 6.870 847
2 GROGOL GROGOL 6.714 5.936 578
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 7.403 7.946 1.620
4 JOMBANG JOMBANG 9.975 5.294 1.995
5 CIBEBER CIBEBER 11.311 4.078 488
6 CILEGON CILEGON 7.942 7.492 1.204
7 CITANGKIL CITANGKIL 12.109 7.093 1.838
8 CIWANDAN CIWANDAN 17.407 6.106 605
JUMLAH (KOTA) 50.815 9.175
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK 2013
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIENMASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

TABEL 58
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I PUSKESMAS1 PULOMERAK 42.392 36.012 78.404 50 87 137 11 15 262 GROGOL 17.530 27.610 45.140 120 30 1503 PURWAKARTA 35.057 48.470 83.527 124 16 1404 JOMBANG 21.124 29.997 51.121 95 45 1405 CIBEBER 16.637 20.447 37.084 25 44 69 286 290 5766 CILEGON 21.607 35.934 57.541 195 106 3017 CITANGKIL 30.801 42.267 73.068 258 83 3418 CIWANDAN 22.836 33.722 56.558 37 51 88 112 48 160
SUB JUMLAH I 207.984 274.459 482.443 112 182 294 1.201 633 1.8341 RSUD CILEGON 24.156 31.909 56.065 5.786 7.348 13.134 191 46 2372 RSKM CILEGON 83.692 86.027 169.719 7.447 7.510 14.957 2.272 941 3.213
SUB JUMLAH II 107.848 117.936 225.784 13.233 14.858 28.091 2.463 987 3.450JUMLAH (KOTA) 315.832 392.395 708.227 13.345 15.040 28.385 3.664 1.620 5.284JUMLAH PENDUDUK KOTA 200.550 191.793 392.343 200.550 191.793 392.343CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2014
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD CILEGON UMUM 217 13.134 397 131 26,67 9,97
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.507 191 90
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2014
NO NAMA RUMAH SAKITaJUMLAHTEMPATTIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KOTA
GDR NDRJENIS RSb PASIEN KELUAR MATI
KOTA CILEGON TAHUN 2013
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWAT

TABEL 60
KOTA CILEGONTAHUN 2013
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUARMATI
PASIEN KELUARMATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 RSUD CILEGON UMUM 217 13.134 397 131 49.105 62,0 4,0 2,0
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.507 191 90 46.093 54,9 4,4 2,9
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2014
BOR LOS TOI
KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSbJUMLAHTEMPATTIDUR
JUMLAH PASIENJUMLAH HARIPERAWATAN

KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 11.294 11.294 100 9.972 88,3
2 GROGOL GROGOL 9.938 9.960 100 4.655 46,7
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.571 11.607 135 10.754 92,7
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 22.117 92 16.838 76,1
5 CIBEBER CIBEBER 11.114 9.545 86 6.627 69,4
6 CILEGON CILEGON 8.344 8.344 100 7.456 89,4
7 CITANGKIL CITANGKIL 15.374 12.699 83 9.605 75,6
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.284 10.503 93 5.950 56,7
JUMLAH (KOTA) 100.033 96.069 96 71.857 74,8
Sumber : Sie Promosi & Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH YANGADA
JUMLAH YANGDIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 9.130 6.013 65,86 6.013 100,00
2 GROGOL GROGOL 8.666 7.187 82,93 5.909 82,22
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.089 8.148 100,73 7.032 86,30
4 JOMBANG JOMBANG 12.807 12.807 100,00 10.363 80,92
5 CIBEBER CIBEBER 9.989 9.545 95,56 7.035 73,70
6 CILEGON CILEGON 8.520 8.520 100,00 7.135 83,74
7 CITANGKIL CITANGKIL 15.217 15.217 100,00 14.753 96,95
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.535 8.427 73,06 7.085 84,07JUMLAH (KOTA) 83.953 75.864 90,36 65.325 86,11
Sumber: Sie Kesling Bidang P2PL Tahun 2013
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH

TABEL 63
KOTA CILEGONTAHUN 2013
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA( I TAHUN )
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 1.600 1.600 100,00 1.400 87,50
2 GROGOL GROGOL 1.600 1.600 100,00 1.440 90,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.400 2.400 100,00 1.970 82,08
4 JOMBANG JOMBANG 2.000 2.000 100,00 1.724 86,20
5 CIBEBER CIBEBER 2.400 2.400 100,00 1.380 57,50
6 CILEGON CILEGON 2.000 2.000 100,00 1.704 85,20
7 CITANGKIL CITANGKIL 2.800 2.800 100,00 2.576 92,00
8 CIWANDAN CIWANDAN 2.600 2.600 100,00 2.418 93,00
JUMLAH ( KOTA) 17.400 17.400 100,00 14.612 83,98
Sumber: Sie P2 Bidang P2PL 2013
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAHRUMAH/BANGUNAN
YANG ADA

TABEL 64
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 PULOMERAK PULOMERAK 11.354 11.354 100 - - 3.198 28,2 160 1,4 2.544 22,4 129 1,1 96 0,8 2.544 22,4 8.671 76,4
2 GROGOL GROGOL 11.574 11.574 100 - - 3.471 30,0 - 0,0 1.610 13,9 - 0,0 - 0,0 3.536 30,6 8.617 74,5
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.682 8.682 100 - - 2.374 27,3 - 0,0 919 10,6 - 0,0 - 0,0 4.686 54,0 7.979 91,9
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 24.114 100 - - 2.187 9,1 - 0,0 2.408 10,0 - 0,0 - 0,0 5.444 22,6 10.039 41,6
5 CIBEBER CIBEBER 11.650 11.650 100 - - 2.544 21,8 - 0,0 1.566 13,4 - 0,0 - 0,0 4.133 35,5 8.243 70,8
6 CILEGON CILEGON 9.946 9.946 100 - - 2.390 24,0 - 0,0 1.649 16,6 - 0,0 - 0,0 4.236 42,6 8.275 83,2
7 CITANGKIL CITANGKIL 17.679 17.679 100 - - 505 2,9 - 0,0 8.475 47,9 - 0,0 - 0,0 4.900 27,7 13.880 78,5
8 CIWANDAN CIWANDAN 12.057 12.057 100 - - 555 4,6 - 0,0 5.187 43,0 - 0,0 - 0,0 1.503 12,5 7.245 60,1
JUMLAH (KOTA) 107.056 107.056 100 - - 17.224 16,1 160 0,1 24.358 22,8 129 0,1 96 0,1 30.982 28,9 72.949 68,1
Sumber: Sie Kesling Tahun Bidang P2PL 2013
SGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGAYANG ADA
JUMLAHKELUARGADIPERIKSA
SUMBER AIRBERSIHNYA
%KELUARGADIPERIKSA
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA

TABEL 65
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 PULOMERAK PULOMERAK 11.354 - - 25 0,2 3.198 28,2 - 0,0 160 1,4 2.544 22,4 129 - 96 - - - - - - - 2.544 22,4 8.696 76,6
-2 GROGOL GROGOL 11.574 - - 22 0,2 3.471 30,0 - 0,0 - 0,0 1.610 13,9 - - - - - - - - - - 3.536 30,6 8.639 74,6
-3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.682 - - 17 0,2 2.374 27,3 - 0,0 - 0,0 919 10,6 - - - - - - - - - - 4.686 54,0 7.996 92,1
-4 JOMBANG JOMBANG 24.114 - - 34 0,1 2.187 9,1 - 0,0 - 0,0 2.408 10,0 - - - - - - - - - - 5.444 22,6 10.073 41,8
-5 CIBEBER CIBEBER 11.650 - - 22 0,2 2.544 21,8 - 0,0 - 0,0 1.566 13,4 - - - - - - - - - - 4.133 35,5 8.265 70,9
-6 CILEGON CILEGON 9.946 - - 12 0,1 2.390 24,0 - 0,0 - 0,0 1.649 16,6 - - - - - - - - - - 4.236 42,6 8.287 83,3
-7 CITANGKIL CITANGKIL 17.679 - - 25 0,1 505 2,9 - 0,0 - 0,0 8.475 47,9 - - - - - - - - - - 4.900 27,7 13.905 78,7
-8 CIWANDAN CIWANDAN 12.057 - - 12 0,1 555 4,6 - 0,0 - 0,0 5.187 43,0 - - - - - - - - - - 1.503 12,5 7.257 60,2
--
JUMLAH (KAB/KOTA) 107.056 - - 169 0,2 17.224 16,1 - 0,0 160 0,1 24.358 22,8 129 0 96 0 0 0 0 0 0 0 30.982 28,9 73.118 68,3
Sumber: Sie Kesling Bidang P2PL 2013
MATA AIR TAKTERLINDUNG AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING
METERANLEDINGECERAN POMPA SUMUR
TERLINDUNGSUMUR TAK
TERLINDUNGMATA AIR
TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHKELUARGADIPERIKSASUMBER
AIRMINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGANSUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG

TABEL 66
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 PULOMERAK PULOMERAK 11.354 11.354 100 7.094 62,5 7.094 100 11.354 100 7.091 62,5 7.091 100 11.354 100 7.041 62,0 7.041 100
2 GROGOL GROGOL 11.574 11.574 100 6.213 53,7 6.213 100 9.938 86 4.653 46,8 4.653 100 9.938 86 5.204 45,0 5.204 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.682 8.682 100 6.990 80,5 6.990 100 8.571 99 6.692 78,1 6.692 100 8.571 99 5.148 59,3 5.148 100
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 24.114 100 10.074 41,8 10.074 100 24.290 101 9.853 40,6 9.853 100 24.290 101 9.940 41,2 9.940 100
5 CIBEBER CIBEBER 11.650 11.650 100 6.687 57,4 6.687 100 11.679 100 5.755 49,3 5.755 100 11.679 100 6.323 54,3 6.323 100
6 CILEGON CILEGON 9.946 9.946 100 7.162 72,0 7.162 100 9.392 94 6.381 67,9 6.381 100 9.392 94 6.544 65,8 6.534 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 17.679 17.679 100 11.249 63,6 11.249 100 16.470 93 10.569 64,2 10.569 100 16.470 93 11.019 62,3 11.009 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 12.057 12.057 100 7.135 59,2 7.135 100 11.284 94 4.427 39,2 4.427 100 11.284 94 5.476 45,4 5.476 100
JUMLAH (KOTA) 107.056 107.056 100 62.604 58,5 62.604 100 102.978 96 55.421 53,8 55.421 100 102.978 96 56.695 53,0 56.675 100
Sumber: Sie Kesling Bidang P2PL 2012
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA MEMILIKI SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGADIPERIKSA
KELUARGAMEMILIKI
PUSKESMAS JUMLAHKELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGAMEMILIKI SEHATKELUARGA
DIPERIKSAKELUARGADIPERIKSA

TABEL 67
KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK 12 12 12 100 1 - - #DIV/0! 1 1 - - 14 13 12 92
2 GROGOL GROGOL 3 3 3 100 5 - - #DIV/0! - - - #DIV/0! 8 3 3 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3 3 3 100 3 3 3 100 1 1 - - 7 7 6 86
4 JOMBANG JOMBANG 6 6 6 100 3 1 1 100 2 2 - - 11 9 7 78#DIV/0!
5 CIBEBER CIBEBER 2 2 2 100 2 2 2 100 - - - 4 4 4 100
6 CILEGON CILEGON 6 - - #DIV/0! 1 1 1 100,00 7 1 1 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 4 - - #DIV/0! - - - #DIV/0! 4 0 0 #DIV/0!
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 1 1 100 2 - - #DIV/0! 3 3 - - 6 4 1 25
JUMLAH (KOTA) 27 27 27 100 26 6 6 100 8 8 1 12,50 61 41 34 83
Sumber: Sie Kesling Bidang P2PL 2013
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN

KOTA CILEGONTAHUN 2013
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 PULOMERAK PULOMERAK 22 22 100,0 51 45 88,2 83 83 100,0 59 59 100,0 51 51 100 266 309 116,2
2 GROGOL GROGOL 14 14 100,0 47 35 74,5 89 17 19,1 13 13 100,0 17 5 29 180 108 60,2
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 18 18 100,0 66 62 93,9 82 82 100,0 26 19 73,1 - - #DIV/0! 192 #DIV/0! #DIV/0!
4 JOMBANG JOMBANG 104 95 91,3 56 56 100,0 87 82 94,3 163 11 6,7 47 30 64 457 308 67,4
5 CIBEBER CIBEBER 33 19 57,6 46 46 100,0 102 11 10,8 22 11 50,0 - - #DIV/0! 203 #DIV/0! #DIV/0!
6 CILEGON CILEGON 5 4 80,0 44 44 100,0 57 57 100,0 12 3 25,0 2 2 100 120 208 173,3
7 CITANGKIL CITANGKIL 46 46 100,0 85 85 100,0 120 118 98,3 14 14 100,0 - - #DIV/0! 265 #DIV/0! #DIV/0!
8 CIWANDAN CIWANDAN 22 22 100,0 73 73 100,0 136 136 100,0 39 39 100,0 2 2 100 272 370 136,0
JUMLAH (KOTA) 264 240 90,9 468 446 95,3 756 586 77,5 348 169 48,6 119 90 76 1.955 1.517 77,6
Sumber: Sie Kesling Bidang P2PL 2013
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASIPENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANANKESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN

TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKOTA CILEGON
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 1 22 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 1 14 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 4 45 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 3 0 0 0 36 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 5 0 0 0 57 PUSKESMAS KELILING 0 0 0 0 0 0 -8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 0 0 0 0 -9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 7 7
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 46 4611 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 -13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 23 2314 POSKESDES 0 0 15 0 0 0 1515 POSYANDU 0 0 361 0 0 0 36116 APOTEK 0 0 1 0 0 53 5417 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 9 918 GFK 0 0 1 0 0 0 119 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1
Sumber: Sie Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan Bidang SDK 2013
NO FASILITAS KESEHATAN

TABEL 69
KOTA CILEGONTAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN
TINGKATKECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASETINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 71 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 55.067 3.988 14 1152 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 11.518 892 13 1083 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 591 26 23 1894 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 558 35 16 1345 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 30 150 20 1676 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 14.247 1.152 12 1037 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 206 15 14 1138 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 2 0,14 12 1019 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 1.343 92 15 12210 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 500 33 15 12611 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 499 28 18 14912 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 147 12 12 10213 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1.129 74 15 12814 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 180 14 13 10615 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 21.026 1.620 13 10816 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 1.270.880 53.400 24 19817 Kloroquin tablet Tablet - -18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 482 33 15 12219 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 2.784 222 13 10420 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 6.011 375 16 13421 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 1.104 84 13 11022 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 2.360 94 25 20923 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 7.723 633 12 10224 Multivitamin Sirup Botol 16.097 1.044 15 12825 Garam Oralit Bungkus 92.670 4.290 22 18026 OAT Kat 1 Pkt 950 48 20 16527 OAT Kat 2 Pkt - 4 10 8328 OAT Kat 3 Pkt 40 -29 OAT Kat Sisipan Pkt 16 0,3 53 44430 OAT Kat Anak Pkt 232 8 29 24231 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 18 1,2 15 12532 Salep 2-4 Pot 2.170 164 13 11033 Infus set dewasa Kantong 1.358 114 12 9934 Infus set anak Kantong 717 63 11 95
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Sumber : Sie Farmasi dan Peralatan Kesehatan Bidang SDK 2013