kontroversi an pariwisata danau buyan dan danau beratan - copy
TRANSCRIPT
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
KONTROVERSI PENGEMBANGAN PARIWISATA DANAU BUYAN DAN
DANAU BERATAN.
Gambaran Umum
WTO (Organisasi Pariwisata Dunia) telah memprediksikan bahwa pariwisata
merupakan industri terbesar yang tumbuh di abad XXI dengan perkiraan mencapai 1,6
milliar wisatawan pada tahun 2020, dengan kemampuan pembelanjaan mencapai US$ 2
triliun (atau meningkat 5 kali lipat dibandingkan kondisi pada tahun 2005 yang hanya
mencapai US$ 445miliar), dalam Harun (2008:1). Kondisi ini menjanjikan suatu
harapan akan kesejahteraan bagi kalangan pariwisata dan kalangan yang bergerak
disekitar industri pariwisata. Investasi di bidang pariwisatapun terus berkembang, mulai
dari pembangunan hotel, restauran dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
Pulau Bali merupakan daerah tujuan wisata, meskipun didera berbagai cobaan
seperti bom dan isu flu burung, namun pengembangan pariwisata di Bali tak pernah
berhenti. Pariwisata tetap menjadi motor utama penggerak perekonomian di Bali yang
didukung oleh pemerintah, pengusaha dan seluruh masyarakat Bali. Kondisi ini
tercermin dari jumlah wisatawan yang datang kepulau Bali seperti pada Tabel 1
TABEL 1 JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE INDONESIA
TAHUN 2008 (Dalam Ribuan)
NO BANDARA JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SE
P OKT NOV DES JUMLAH %
1 Soekarno-Hatta 101 110 124 105 123 120 146 150 98 121 117 150 1.465 23,49
2 Ngurah Rai 147 160 160 155 167 178 191 196 189 189 173 177 2.082 33,39
3 Polonia 8 9 10 9 12 10 12 15 8 10 11 17 130 2,09
4 Batam 78 87 92 79 87 98 86 94 75 83 90 113 1.061 17,02
5 Juanda 9 10 11 11 13 12 14 18 17 11 14 16 157 2,51
6 Sam Ratulangi 927 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 948 15,20
7 Entikong 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 20 0,32
8 Adi Sumarmo 2 1 2 2 2 2 2 2 947 1 1 1 965 15,48
9 Minangkabau 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 8 41 0,66
10 Tg. Priok 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 68 1,09
11 Tg. Pinang 7 10 10 9 12 12 10 13 10 9 9 13 124 1,98
12 Other 77 67 80 79 81 84 96 98 90 93 96 106 1.047 16,79
Total 438 465 502 459 509 529 567 600 50
1 529 524 610 6.234 100,00
Sumber : www.bps.co.id, 2009
1
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali pada tahun
2008 melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai menduduki peringkat teratas dari bulan
Januari sampai dengan Desember 2008.
Demikian pula jika dilihat dalam 11 periode mulai tahun 1997 sampai dengan
2002, kunjungan wisatawan ke Bali tetap menduduki posisi paling atas diantara daerah-
daerah lainnya di Indonesia, seperti Tabel 2 berikut :
TABEL 2 JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE INDONESIA
PERIODE 1997 SAMPAI DENGAN 2007 (DALAM RIBUAN)
NO TAHUN
Pelabuhan MasukTotalSoekarn
o Hatta % Ngurah Rai % Polonia % Batam % Other
Port %
1 1997 1.457 6,72 1.294 8,46 175 15,83 1.119 8,71 1.140 8,13 5.185
2 1998 883 4,08 1.246 8,15 70 6,37 1.173 9,13 1.233 8,79 4.605
3 1999 819 3,78 1.400 9,16 76 6,88 1.249 9,72 1.184 8,44 4.728
4 2000 1.030 4,75 1.468 9,60 84 7,62 1.134 8,83 1.348 9,61 5.064
5 2001 1.050 4,85 1.423 9,31 94 8,519 1.146 8,92 1.442 10,3 5.155
6 2002 1.096 5,06 1.351 8,84 98 8,85 1.101 8,57 1.388 9,89 5.034
7 2003 922 4,26 1.054 6,89 75 6,76 1.285 10 1.131 8,06 4.467
8 2004 1.005 4,64 1.526 9,98 97 8,78 1.527 11,9 1.166 8,31 5.321
9 2005 1.105 5,10 1.455 9,52 109 9,86 1.025 7,98 1.308 9,32 5.002
10 2006 11.147 51,45 1.329 8,69 110 9,98 1.013 7,88 1.272 9,07 14.871
11 2007 1.153 5,32 1.742 11,39 117 10,55 1.077 8,38 1.417 10,1 5.506
12 Total 21.667 100 15.288 100 1.106 100 12.849 100 14.029 100 64.939
Sumber : www.bps.co.id
Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat 27,83% wisatawan yang datang ke Bali
melalui Bandara Ngurah Rai menduduki posisi teratas, disusul oleh Batam 23,39% dan
Jakarta 21,24%.
Sumbangan sektor pariwisata di Bali terhadap pembangunan daerah Bali sudah
tidak dapat disangkal lagi. Dengan adanya pariwisata, membutuhkan sarana dan
prasarana seperti hotel, restauran, biro perjalanan, jasa komunikasi, jasa perbankan, jasa
suplier makanan dan minuman, yang menyerap banyak tenaga kerja. Sumbangan pajak
yang dihasilkan sektor pariwisata sangat membantu pemerintah untuk melaksanakan
pembangunan di Bali. Devisa yang dihasilkan sangat membantu pemerintah di dalam
menstabilkan nilai Rupiah terhadap mata uang asing dan menyeimbangkan neraca
perdagangan pemerintah.
2
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Berbagai macam produk wisata yang ditawarkan di Bali, meliputi produk kreasi
budaya (culture) , peninggalan sejarah (heritage), nature atau eko-wisata dan
pengembangan pariwisata alternatif, seperti wisata spiritual. Bali memiliki potensi yang
luar biasa untuk dikembangkan dan dikelola sebagai suatu destinasi wisata. Hal yang
paling menonjol adalah kebudayaan Bali yang tidak pernah ada habis daya tariknya
untuk dinikmati wisatawan manca negara maupun wisatawan domestik. Selain
kebudayaan Bali yang memberikan suasana ’hidup’, Bali juga didukung oleh sumber
daya alam yang dapat dikembangkan sebagai produk wisata alam. Sumber daya alam
tersebut berupa gunung, sungai, danau dan sumber daya alam lainnya.
Danau di Bali, Peranan dan Permasalahan yang Dihadapi
Danau menyimpan potensi wisata yang luar biasa, Bali memiliki empat buah
danau, yakni : Danau Beratan (370 ha), Batur (1607 ha),. Buyan (360 ha), dan
Tamblingan (110 ha). Keempat danau ini memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Menurut Prof. Mardani (2009), keempat danau di Bali ini merupakan ”nyawa” dari
Pulau Bali yang harus dijaga kelestariannya, karena keempat danau ini mengairi seluruh
sungai-sungai yang ada di Bali. Tidak dapat dibayangkan jika keempat danau ini tidak
dijaga kelestariannya, berbagai macam bencana akan datang menimpa Pulau Bali. Saat
ini tiga danau yang sudah dikelola untuk tujuan pariwisata, yakni Danau Batur, Danau
Buyan dan Danau Beratan. Bagi masyarakat Bali, danau merupakan tempat yang
disucikan. Oleh karenanya pengembangan pariwisata di daerah danau harus
memperhatikan aspek budaya, lingkungan dan aspirasi masyarakat sekitar danau.
Dewasa ini semakin banyak alam di Bali yang dirongrong dan menjadi incaran para
investor seperti kawasan Danau Beratan yang kini telah dibangun villa-villa, Pantai
Kelating di Tabanan yang juga akan dibangun villa, rusaknya bukit di dreamland Pecatu
yang hanya untuk pembangunan apartemen, kawasan Pantai Padang Bai yang kini juga
sedang dibangun hotel berbintang meskipun kini proyek tersebut sedang terhenti karena
masalah perijinan daerah. Di tempat lain masih saja ada kasus yang sama, seperti halnya
di Danau Buyan yang merupakan kawasan hutan lindung dimana sumber daya alamnya
masih dibutuhkan oleh masyarakat kawasan danau Buyan pada khususnya dan
masyarakat Bali pada umumnya. Kini kawasan bumi perkemahan tersebut akan
3
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
dibangun villa oleh investor luar dengan dana mencapai triliunan rupiah. Kawasan
Danau Buyan dianggap sebagai kawasan suci yang seharusnya dilestarikan, menurutnya
juga nanti akses untuk menuju ke Buyan II kemungkinan akan ditutup untuk umum.
Jelas saja itu akan sangat memberatkan masyarakat lokal pada umumnya karena
kawasan hutan di danau Buyan sangat mempengaruhi kehidupan bagi penduduk
setempat. Di samping itu banyak faktor lain yang membuat proyek ini menjadi proyek
illegal, seperti misalnya masalah perijinan yang cacat , dalam Soebono (2009:1). Lima
desa di kawasan tersebut sendiri menolak adanya pembangunan villa dan sejenisnya,
begitu juga dengan beberapa LSM, NGO dan Mapala jelas menolak proyek ini. Karena
seperti yang sudah-sudah, pembangunan seperti itu kebanyakan tidak berpihak kepada
masyarakat setempat dan terutama kepada alam dan ekosistem yang ada.
”Kami menyempatkan diri untuk datang melihat situasi dan kondisi Danau
Buyan begitu proyek tersebut dipublikasikan, namun waktu itu proyek belum berjalan
sama sekali, dua bulan berlalu kami kembali ke Danau Buyan untuk menolak
pembangunan tersebut. Di lokasi kami melihat adanya galian untuk pembangunan
kanalisasi limbah di areal Buyan I seperti yang tertera pada sebuah papan proyek, lalu
ada sebuah bangunan baru berupa wantilan yang dibangun permanen di areal Buyan II
serta sebuah menara yang dibangun dengan merabas hutan di tepi danau. Terlihat
sebuah bangkai pohon besar yang telah ditebang di sana.
Menurut penduduk setempat proyek tersebut sudah sampai pada tahap pemotongan pita,
namun peletakan batu pertama masih tertunda karena masalah ijin dan penolakan oleh
masyarakat setempat”, dalam Anton (2009:1)
Saat ini danau buyan dan danau beratan sudah mengalami pendangkalan sebagai
akibat (i) pengembangan pertanian penduduk lokal sekitar danau, (ii) pembangunan
villa-villa disekitar danau yang menebang hutan disekitar danau yang menyebabkan
berkurangnya serapan air menuju danau, (iii) khusus untuk danau buyan pendangkalan
banyak disebabkan oleh berkembangbiaknya enceng gondok disekitar danau, (mardani,
2009)
4
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, bukan tidak mungkin sumber daya
alam yang dimiliki Bali akan mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan
hancurnya pariwisata di Bali. Oleh karenanya kalangan pemerintah dan akademisi
mengubah pola pengembangan pariwisata di Bali dari konsep mass tourism menjadi
konsep sustainable tourism development.
Menurut Silanawa (2008) Prinsip-prinsip pembangunan ekosistem berkelanjutan
di negara maju adalah: (1) Precautionary principle (pencegahan), kerusakan lingkungan
tidak dapat ditunda dengan alasan apa pun. (2) Intergenerational equity (keadilan
antargenerasi), pastikan kesehatan, keragaman, dan produktivitas lingkungan tetap
terjaga demi kepentingan generasi mendatang. (3) Conservation of biological diversity
and ecological integrity, pelestarian keragaman biologi, integritas ekologi, dan (4)
Improved evaluation, pricing and insentive mechanisms, peningkatan penilaian, harga,
bahwa faktor-faktor lingkungan harus termasuk dalam penilaian aset dan jasa serta
mekanisme insentif.
Selanjutnya menurut Silanawa (2008) Asas-asas umum pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, yakni asas kepastian hukum.
Asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas
proporsionalitas, asas profesionalisme, asas akuntabilitas. Asas hukum adalah
jantungnya aturan hukum, menjadi titik tolak berpikir, pembentukan dan intepretasi
hukum. Sedangkan peraturan hukum merupakan patokan tentang perilaku yang
seharusnya, berisi perintah, larangan, dan kebolehan.
UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup diatur bahwa ''Setiap
rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki amdal'', dalam Silanawa (2008).
Karena yang membiayai amdal adalah pemohon izin, terkadang amdal jadi bias, tidak
objektif termasuk penilaiannya. Dalam menerbitkan izin usaha/kegiatan wajib
diperhatikan: rencana tata ruang, pendapat masyarakat, rekomendasi pejabat yang
berwenang. Keputusan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib diumumkan.
5
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Sudah waktunya sekarang ini menghentikan merekayasa pendapat masyarakat dengan
iming-iming fasilitas atau diajak wisata banding.
UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, pengawasan dilakukan oleh
pemerintah, di antaranya sumber ancaman/bahaya bencana, kebijakan yang berpotensi
menimbulkan bencana, kegiatan konservasi lingkungan. Setiap orang yang lalai
melakukan pembangunan berisiko tinggi, tidak dilengkapi dengan analisis risiko
bencana, yang mengakibatkan terjadinya bencana, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 tahun atau paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit Rp 300 juta,
paling banyak Rp 2 milyar.
Dalam UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang ditentukan bahwa izin
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan
dikeluarkan/diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum.
Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian
terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, dibatalkan. Setiap pejabat yang
menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dipidana dengan pidana
penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Selain sanksi
pidana pelaku dapat dikenai pemecatan tidak dengan hormat dari jabatannya.
Upaya-upaya untuk menjaga kelestarian danau
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian danau yang
merupakan ’nyawa Pulau Bali’ adalah sebagai berikut (Mardani, 2009):
1. Melakukan kegiatan monitoring. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala,
untuk memantau pencemaran tidak melampaui ambang batas yang telah ditetapkan.
Saat ini sudah banyak pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas pariwisata,
misalnya :
a. Perahu boat yang menggunakan bahan bakar minyak.
b. Pembangunan sarana akomodasi dan restaurant di sekitar danau
Dengan kegiatan monitoring diharapkan penggunaan perahu boat dapat dibatasi,
demikian pula pembangunan villa disekitar danau dapat dihentikan, karena jika
makin banyak villa-villa dibangun, maka makin banyak pula pohon-pohon yang akan
ditebang.
6
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
2.Tidak melakukan penanaman secara serentak di daerah pinggiran danau. Penanaman
secara serentak dipinggir danau dapat menyebabkan penyerapan air yang berlebihan
ke daerah pinggiran danau. Jika kondisi ini dibiarkan, maka akar-akar tanaman akan
menutup pinggiran permukaan danau sedikit demi sedikit, kondisi ini akan
mempersempit permukaan danau.
3.Melakukan kegiatan replanning (penataan ulang), yakni menata ulang kembali
wilayah danau untuk menjaga kelestariannya. Dalam penataan ulang ini, jika ada
sarana akomodasi dan restoran serta sarana pariwisata lainnya yang perlu
dihancurkan, maka demi pelestarian danau dapat dilakukan.
4. Disinsentif pajak, yakni menaikkan pajak bagi sarana pariwisata dan entitas ekonomi
sekitar danau, khususnya yang berpotensi menimbulkan perusakan danau.
Sedangkan menurut Silanawa (2008) :
1. Dalam menerbitkan izin usaha/kegiatan wajib diperhatikan: rencana tata ruang,
pendapat masyarakat, rekomendasi pejabat yang berwenang.
2. Sudah waktunya sekarang ini menghentikan merekayasa pendapat masyarakat dengan
iming-iming fasilitas atau diajak wisata banding.
3. Di era reformasi diharapkan pelayanan publik di bidang perizinan meningkatkan
profesionalisme. Segala tindakan seharusnya berdasarkan asas-asas dan aturan
hukum, serta norma etika dan kepatutan.
Pengembangan ekowisata di dalam kawasan danau dapat menjamin keutuhan
dan kelestarian ekosistem danau. Ecotraveler menghendaki persyaratan kualitas dan
keutuhan ekosistem. Oleh karenanya terdapat beberapa butir prinsip pengembangan
ekowisata yang harus dipenuhi. Apabila seluruh prinsip ini dilaksanakan maka
ekowisata menjamin pembangunan yang ecological friendly dari pembangunan berbasis
kerakyatan (communnity based).
Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam
dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat dan karakter
alam dan budaya setempat. Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan
masyarakat setempat akan pentingnya arti konservasi. Proses pendidikan ini dapat
7
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
dilakukan langsung di alam. Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar
kawasan yang digunakan untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan
pelestarian dapat menerima langsung penghasilan atau pendapatan. Retribusi dan
conservation tax dapat dipergunakan secara langsung untuk membina, melestarikan dan
meningkatkan kualitas kawasan pelestarian alam. Partisipasi masyarakat dalam
perencanaan. Masyarakat diajak dalam merencanakan pengembangan ekowisata.
Demikian pula di dalam pengawasan, peran masyarakat diharapkan ikut secara aktif.
Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi masyarakat dari
kegiatan ekowisata mendorong masyarakat menjaga kelestarian kawasan alam. Menjaga
keharmonisan dengan alam. Semua upaya pengembangan termasuk pengembangan
fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga keharmonisan dengan alam. Apabila ada upaya
disharmoni dengan alam akan merusak produk wisata ekologis ini. Hindarkan sejauh
mungkin penggunaan minyak, mengkonservasi flora dan fauna serta menjaga keaslian
budaya masyarakat. Daya dukung lingkungan. Pada umumnya lingkungan alam
mempunyai daya dukung yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan.
Meskipun mungkin permintaan sangat banyak, tetapi daya dukunglah yang membatasi.
Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara. Apabila suatu kawasan
pelestarian dikembangkan untuk ekowisata, maka devisa dan belanja wisatawan
didorong sebesar-besarnya dinikmati oleh negara atau negara bagian atau pemerintah
daerah setempat.
Tri Hita Karana dapat digunakan untuk menjaga kelestarian Danau Buyan dan
Danau Bratan. Dalam filosofi orang bali, Tri Hita Karana adalah tiga penyebab
kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan menyelaraskan hidup manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dan dengan alam dan lingkungan (Dalem,2007). Salah satu
strategi pencapaian tujuan ini adalah dengan Sistem Manajemen Lingkungan (SML).
Menurut Raka Dalem (2007), aplikasi dari sistem manajemen lingkungan membutuhkan
tiga koordinator yang mewakili tiga kelompok untuk melaksanakan konsep Tri Hita
Karana (parahyangan, pawongan dan palemahan).
8
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Dalam hal ini top manajemen (pemerintah) selaku pihak yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan aplikasi THK, menyusun program yang berwawasan
lingkungan dengan kriteria :
1.Cocok dengan skala dan jenis kegiatan (usaha) yang dilakukan
2.Berisi komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan serta pencegahan polusi
3.Mempunyai komitmen mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku
4.Mempunyai framework, setting, reviewing serta target lingkungan yang ingin dicapai
5.Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipertahankan/ditetapkan serta
dikomunikasikan terhadap semua tenaga kerja
6.Terbuka untuk umum ISO 4001
7.Kebijakan lingkungan mesti memperhatikan keseimbangan antara parhyangan,
pawongan dan pelemahan sesuai falsafah Tri Hita Karana
Team ini membuat rencana kerja serta program yang tidak boleh bertentangan dengan
Tri Hita Karana, hukum serta peraturan perundangan yang berlaku. Rencana kerja ini
diimplementasikan oleh organisasi dan didanai oleh manajemen (pemerintah). Top
manajemen dalam jangka waktu tertentu mengadakan review terhadap SML untuk
mencapai kesesuaian yang berkelanjutan serta keefektifannya.
Simpulan
Danau Bratan dan Buyan adalah dua buah danau dari empat danau yang ada di
Bali yang merupakan ’Nyawa Pulau Bali’. Keindahan danau telah menarik minat
wisatawan untuk mengunjunginya. Demikian pula para investor makin tertarik untuk
menanamkan modalnya di bidang pariwisata di danau tersebut.
Pengembangan pariwisata di kawasan Danau Bratan dan Buyan menimbulkan
kontroversi yang disebabkan dua sisi positif maupun negatif sebagai akibat dari
pengembangan pariwisata. Dari sisi positif , multiflier effect ekonomi sudah dirasakan
mensejahterakan masyarakat/penduduk disekitar danau. Namun sisi negatif yang
ditimbulkan cukup banyak pula, misalnya terjadi pendangkalan danau, pencemaran
danau dan rusaknya ekosistem sekitar danau. Tampaknya efek negatif yang ditimbulkan
cukup banyak dan menimbulkan kekhawatiran bagi masa depan Pulau Bali.
9
Isu-isu Pengembangan Pariwisata Bali I Made Bayu Wisnawa 0891061013
Kontroversi Pengembangan Pariwisata Danau Buyan dan Bratan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian danau adalah
dengan melakukan replanning (penataan ulang) (Mardani,2009) dan dengan strategi
sistem manajemen lingkungan yang berdasarkan pada falsafah Tri Hita Karana (Dalem,
2007). Dengan upaya demikian, meskipun tidak mudah untuk dilakukan, diharapkan
kedepan, pengembangan pariwisata di kawasan wisata Danau Bratan dan Buyan mampu
menjaga kelestarian danau sebagai warisan bagi generasi penerus Bali di masa yang
akan datang untuk kehidupan yang sejahtera.
Daftar Pustaka
Anton, 2008, Buyan is Not for Sale,www.Balioutbond.com
Dalem, Raka, 2007, Sistem Manajemen Lingkungan, Tri Hita Karana dan Implementasinya Pada Hotel, Program Pasca Sarjana Kajian Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar
Harun, Rochajat,2008, Mencermati Daya Saing Produk Indonesia, www.kabarindonesia.com
Mardani,2009, Danau sebagai Nyawa Pulau Bali, Materi Kuliah Perdana pada Program Kajian Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar
Silanawa.Nyoman,2008,Perizinan Sesat, Pembangunan Lambat,www.balipost.co.id/balipost cetak/28/3/26/01.htm
Soebono.Yoeliati, 2009, Danau Buyan is Not for Sale,Forum Pembaca Kompas@yahooo groups.com, www.mailarchive.com
www.bps.go.id,2009, Number of foreign visitors arrival to Indonesia through fifteen airports
10