bab i pendahuluan 1.1. latar belakang masalah i.pdf · tanah lot, pantai padang - padang, danau...

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini mempengaruhi perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainya, karena adanya telekomunikasi dan teknologi yang sangat canggih kemudian membuat begitu mudahnya penduduk berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. secara garis besar dapat disebutkan bahwa globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses transformasi sosial yang akan membawa kondisi umat manusia yang berbeda-beda dan terpencar dibanyak wilayah dunia ini menjadi satu kondisi tunggal yang tidak mengenal lagi batas batas wilayah. 1 Untuk menertibkan, mengatur dan memelihara hubungan internasional tersebut di butuhkan hukum guna menjamin unsur kepastian yang di perlukan dalam setiap hubungan yang teratur yang di sebut hukum internasional. 2 Hukum internasional ialah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara : a) Negara dengan negara b) Negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain. 3 1 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2011, Ketika Hukum Berhadapan Dengan Globalisasi, UB Press, Malang, hal.1. 2 Mochtar Kusumaatmadja & Etty R. Agoes, 2010, Pengantar Hukum Internasional, PT. Alumni, Bandung, hal. 13. 1

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini mempengaruhi perpindahan penduduk dari

satu negara ke negara lainya, karena adanya telekomunikasi dan teknologi yang

sangat canggih kemudian membuat begitu mudahnya penduduk berpindah-pindah

dari satu negara ke negara lain. secara garis besar dapat disebutkan bahwa

globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses transformasi sosial yang akan

membawa kondisi umat manusia yang berbeda-beda dan terpencar dibanyak

wilayah dunia ini menjadi satu kondisi tunggal yang tidak mengenal lagi batas

batas wilayah.1

Untuk menertibkan, mengatur dan memelihara hubungan internasional

tersebut di butuhkan hukum guna menjamin unsur kepastian yang di perlukan

dalam setiap hubungan yang teratur yang di sebut hukum internasional.2

Hukum internasional ialah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur

hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara :

a) Negara dengan negara

b) Negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan

negara satu sama lain.3

1 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2011, Ketika Hukum Berhadapan Dengan

Globalisasi, UB Press, Malang, hal.1.

2 Mochtar Kusumaatmadja & Etty R. Agoes, 2010, Pengantar Hukum Internasional, PT.

Alumni, Bandung, hal. 13.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

2

dalam hal mengatur hubungan Internasional, negara memiliki kedaulatan

dalam hal mengamankan wilayahnya, maka Indonesia dalam rangka mengatur

perpindahan penduduk itu lalu membuatlah pengaturan mengenai keimigrasian.

Indonesia merupakan negara kepulauan terletak dijalur perlintasan laut

internasional dan menghubungkan dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan

Samudra Hindia kemudian diantara dua benua yaitu benua Asia dan benua

Australia. Hal yang nyata bahwa Indonesia dengan kondisi geografisnya yang

demikian merupakan jalan silang bagi jalur perlintasan pelayaran dan

perdagangan internasional. Di samping letak geografis yang sangat

menguntungkan dalam hal musim jika negara lain mengenal empat musim

sedangkan negara Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan, hal ini berpengaruh terhadap kesuburan alamnya. Indonesia

juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan mempunyai nilai

ekonomi serta keindahan panorama menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap

orang.

Letak negara Indonesia yang strategis, menjadikan Indonesia banyak di

kunjungi orang asing. Dalam hal ini seorang asing yang memasuki wilayah suatu

negara menjadi tunduk kepada hukumnya dengan cara yang persis sama seperti

para warganegara negara itu sendiri.4

Salah satu wilayah di negara Indonesia yang menjadi tujuan utama warga

negara asing ialah bali yang merupakan pusat destinasi pariwisata di indonesia.

3 Ibid, hal. 4.

4 J.G.starke, 1992, Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesembilan 2, Aksara Persara

Indonesia, Jakarta, hal.33.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

3

Dimana Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Secara astronomis,

Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang

membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Mayoritas

penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu.5 Selain terkenal dengan keindahan

alamnya, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya

yang unik dan menarik. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan

terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, apa saja tempat wisata di

Bali yang wajib dikunjungi. Beberapa tempat itu antara lain : Pantai Kuta, Pura

Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu

Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura Besakih,

Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan

masih banyak yang lainnya.

Sehingga tidak mengherankan apabila Indonesia khususnya Bali

merupakan salah satu titik sentral perhatian negara-negara lain baik bidang politik

maupun bidang lain seperti sosial, ekonomi dan keamanan. Sehingga banyak

warga negara asing yang masuk kedalam wilayah Indonesia dengan berbagai

macam tujuan, sekolah, bekerja, wisata bahkan tidak sedikit yang tinggal menetap

di Bali.

Kenyataan ini semakin lebih mudah bagi orang asing untuk datang ke

Indonesia dengan diberikanya berbagai kemudahan prosedur terutama dengan

adanya opender policy yaitu politik pintu terbuka yang dilaksanakan oleh

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Bali, di akses pada tanggal 9 April 2015.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

4

pemerintah Hindia Belanda yaitu membuka pintu selebar-lebarnya kepada orang

asing untuk masuk ke indonesia khususnya bali.

Akibat banyak orang asing dari berbagai ras yang diwariskan oleh

pemerintah kolonial Hindia Belanda yang tinggal di Indonesia diantaranya adalah

bangsa china, india, arab, dan lain sebagainya. Semakin lama orang asing tersebut

berdiam di Indonesia akan membawa pengaruh terhadap bidang politik, budaya,

ekonomi, dan keamanan. Hal inilah yang perlu dipikrikan secara serius tidak

sampai menimbulkan dampak yang negatif.

Setelah indonesia merdeka, Indonesia tidak menerapkan kebijaksanaan yang dulu

yaitu kebijaksanaan “opendoor policy” yang dianggap sudah tidak sesuai lagi.6

Oleh karena itu, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijaksanaan

baru yaitu selective policy bahwa masuknya orang asing hanya dimungkinkan

sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat bagi pembangunan negara dan

pemerintah republik indonesia.

Dewasa ini, banyak kasus yang terjadi di Bali terkait dengan warga negara

asing yang datang bahkan menetap di Bali menggunakan visa Kunjungan

Overstay. Mengingat semakin maraknya warga negara asing yang menetap di bali

menggunakan visa kunjungan Overstay, maka di rasa perlunya suatu pengawasan

dari pemerintah Indonesia khususnya pemerintah Bali. Sebelumnya akan dibahas

terlebih dahulu mengenai visa.

Dalam Pasal 1 angka 18 Undang-undang No.6 Tahun 2011 tentang

Keimigrasian menyebutkan Visa Republik Indonesia yang selanjutnya

disebut Visa adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang

6 M.Imam Santoso, 2004, Perpektif Imigrasi Dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan

Nasional, Jakarta : UI Press, hal.24.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

5

berwenang di Perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang

ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan

bagi Orang Asing untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan

menjadi dasar untuk pemberian Izin Tinggal.

Selain itu, dalam Pasal 38 Undang-undang No.6 Tahun 2011

menyebutkan Visa kunjungan diberikan kepada Orang Asing yang akan

melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dalam rangka kunjungan

tugas pemerintahan, pendidikan, sosial budaya, pariwisata, bisnis,

keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara

lain.

Dari bunyi Pasal tersebut sudah jelas diketahui bahwa visa kunjungan

hanya dapat digunakan untuk hal-hal tertentu salah satunya untuk melakukan

kegiatan pariwisata dan bukan untuk tinggal.

Mengantisipasi dari semakin banyak dan lamanya orang asing tersebut

berdiam di Indonesia, kiranya diperlukan tata cara pengawasan keimigrasian

sebagai salah satu cara untuk mengawasi orang asing datang dan keluar wilayah

Indonesia, sebab pada hakikatnya tidak semua orang asing dapat masuk dan

melakukan kegiatan diwilayah Indonesia. Pada Pasal 1 angka 9 Undang-undang

No.6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 No. 52/ tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5216) orang asing adalah orang bukan warga negara indonesia. Sesuai dengan

prinsip keimigrasian “selective Policy” (kebijakan selektif) bahwa hanya orang

asing yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan

negara Indonesia, tidak membahayakan keamanan dan ketertiban serta tidak

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

6

bermusuhan baik terhadap rakyat maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.7

Pemerintah Indonesia memberikan wewenang kepada direktorat Jendral

Imigrasi sebagai salah satu unit pelaksana teknis departemen hukum dan hak asasi

manusia (HAM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengatur lalu

lintas orang asing antar negara dan mengawasi kedatangan, keberadaan serta

kegiatan orang asing sampai meninggalkan wilayah Republik Indonesia sebagai

acuan dalam mengatur masalah lalu lintas orang asing yang singgah maupun

tinggal dalam waktu tertentu maka pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan

dalam bentuk Undang-undang yang kemudian disebut Undang-undang No.6

Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang selanjutnya disebut dengan Undang-

undang Keimigrasian sebagai dasar yang kokoh dalam melaksanakan tugas

Keimigrasian. Melalui Undang-undang Keimgrasian, pemerintah membuktikan

kepada dunia luar bahwa pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di

Indonesia betul-betul dihargai dan dihormati, sehingga bagi mereka yang berlalu

lintas antara negara dan orang asing berada di Indonesia merasa terlindungi.

Namun tidak jarang terdapat beberapa orang asing yang masuk tanpa melalui

prosedur imigrasi yang benar, hal ini umumnya ditemukan pada warga negara

asing yang masuk dalam wilayah Indonesia dengan tujuan bisnis/kerja.

Penyalahgunaan terhadap izin keimigrasian tidak saja dapat merugikan

negara Indonesia namun sudah pasti merugikan hak-hak dari orang asing tersebut.

Hal ini dikarenakan dengan memasuki wilayah negara Indonesia tanpa melalui

7Muhammad Arief, 1997, Komentar UU No.9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian Pusat

Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kehakiman, Jakarta,hal.20.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

7

menggunakan dokumen keimigrasian yang sah maka secara tidak langsung warga

negara asing tersebut telah mencabut hak-hak yang sebelumnya dilindungi oleh

Undang-undang Keimigrasian. Sebagai aparat penegak hukum maka pelaksanaan

tugas harus konsisten dan konsekuen dengan Undang-undang Keimigrasian

sebagai sarana pokok bagi pengendalian dan pengawasan orang asing di

Indonesia.

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 66 Undang-undang Keimigrasian

bahwa pelaksanaan pengawasan terhadap orang asing yang berada di wilayah

Indonesia dilakukan menteri dengan koordinasi bersama badan atau instansi

pemerintah terkait. Namun dalam pelaksanaanya banyak terjadi kelemahan dalam

bidang pengawasan orang asing sehingga keadaan tersebut memberi peluang

terhadap penyalahgunaan dokumen keimigrasian.

Mengingat banyaknya penyalahgunaan yang dilakukan warga negara asing

khususnya dalam penyalahgunaan visa kunjungan Overstay di Provinsi Bali, maka

di rasa perlu perhatian khusus terkait dengan permasalahan ini agar dapat segera

di antisipasi dan di atasi. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi kita semua

untuk mampu menghadapi perubahan atau dinamika modernisasi persaingan pasar

bebas yang sangat cepat ini, sehingga kita sebagai orang penghuni tidak

tersingkirkan dalam persaingan lapangan kerja di Indonesia. Hal inilah yang

melatar belakangi penulis membuat skripsi dengan judul “BENTUK

PENGAWASAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN VISA KUNJUNGAN

OVER STAY OLEH WARGA NEGARA ASING DI PROVINSI BALI”

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah

1. Bagaimana efektivitas pengawasan terhadap warga negara asing yang

menggunakan visa kunjungan ?

2. Faktor-faktor apakah yang menghambat pengawasan visa kunjungan

warga negara asing di Provinsi Bali ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang Lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian, yang

menggambarkan batas penelitian, mempersempit permasalahan, dan membatasi

areal penelitian.8 Untuk mencegah agar isi dan uraian tidak menyimpang dari

pokok-pokok permasalahan, maka perlu diberikan batasan-batasan mengenai

ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Adapun ruang lingkup dalam penulisan

ini yaitu pada permasalah pertama akan dibahas mengenai skema pengawasan

terhadap warga negara asing yang menggunakan visa kunjungan Overstay di

provinsi bali, dan permasalahan kedua akan dibahas mengenai faktor penghambat

dalam pengawasan visa kunjungan warga negara asing di Provinsi Bali.

8 Bambang Sugono, 2005, Metodelogi Penelitian Hukum, Cet.7, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta,hal.111.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

9

1.4 Orisinalitas

Skripsi ini merupakan karya tulis asli sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk memperlihatkan orisinalitas skripsi

ini maka dapat dilihat perbedannya dengan skripsi terdahulu yang sejenis, yaitu

skripsi yang berjudul Akibat Hukum Terhadap Penyalahgunaan Kartu Ijin Tinggal

Terbatas (KITAS) oleh Warga Negara Asing di Bali dengan penulis bernama I

Gusti Ngurah Lanang Satria di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dengan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Tindakan apakah yang dapat digolongkan sebagai penyalahgunaan

kartu ijin tinggal terbatas (KITAS) oleh warga negara asing di Bali ?

2. Sanksi hukum apa yang dapat dan telah diterapkan terhadap

penyalahgunaan kartu ijin tinggal terbatas (KITAS) oleh warga negara

asing di Bali ?

Adapun skripsi lain berjudul Penegakan Hukum Pidana Terhadap

Penyalahgunaan Izin Keimigrasian Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1992

tentang Keimigrasian di Fakultas Hukum Universitas Jember, dengan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan

izin tinggal di Provinsi Bali menurut UU No. 6 Tahun 2011

2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Kantor Imigrasi dalam rangka

penegakan hukum terhadap penyalahgunaan izin tinggal di Provinsi Bali

3. Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi dalam rangka

penegakan hukum terhadap penyalahgunaan izin tinggal di Provins Bali

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

10

Penulis dapat memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat terjamin

keorisinalitasannya dan berbeda dengan skripsi yang telah di sebutkan di atas.

Karena dalam penelitian yang dilakukan penulis lebih menekankan pada Bentuk

Pengawasan terhadap Penyalahgunaan Visa Kunjungan Overstay oleh warga

negara asing di Provinsi Bali.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini meliputi tujuan umum dan

tujuan khusus yaitu :

a. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu untuk

memperoleh pemahaman mengenai bentuk pengawasan terhadap

penyalahgunaan visa kunjungan Overstay di Provinsi Bali.

b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin di capai dalam penelitian ini, antara

lain :

1) Untuk mengetahui dan menganalisis proses pengawasan terhadap

penyalahgunaan visa kunjungan Overstay di Provinsi Bali

2) Untuk mengetahui faktor penghambat dalam pengawasan visa

kunjungan warga negara asing di Provinsi Bali.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

11

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

bidang pendidikan terutama untuk mengembangkan ilmu hukum khususnya

hukum imigrasi mengenai bentuk pengawasan terhadap penyalahgunaan Visa

Kunjungan Overstay oleh warga negara asing di Provinsi Bali.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis, penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan informasi

dalam menganalisa serta sebagai suatu pemecahan masalah-masalah

terhadap permasalahan-permasalahan yang penulis hadapi, khususnya

mengenai penyalahgunaan Visa Kunjungan Overstay oleh warga negara

asing di Provinsi Bali.

2. Bagi Petugas Keimigrasian hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi dalam hal mengawasi warga negara asing yang masuk ke Bali

3. Indonesia khususnya Bali menggunakan visa kunjungan berlandaskan

Undang-undang No. 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian

4. Bagi pembuat kebijakan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan

sebagai bahan dalam mengambil dan membuat kebijakan yang akan

dilaksanakan dalam upaya pengawasan terhadap penyalahgunaan visa

kunjungan Overstay oleh warga negara asing.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

12

1.7 Landasan Teoritis

Negara Indonesia adalah negara hukum. Hukum menurut Sudikno

Mertokusumo adalah “keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah –

kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan tentang tingkah

laku dalam suatu kehidupan bersama yang dapat dipaksakan pelaksanaanya

dengan suatu sanksi9.

Istilah imigrasi adalah terjemahan dari bahasa belanda immgrate, yang

berasal dari bahasa latin immgratio. Kata imigrasi terdiri dari dua suku kata yaitu

in yang artinya dalam dan migrasi yang artinya pindah, datang, masuk atau

boyong10. Menurut kamus bahasa Indonesia praktis oleh Balkiah S.Farida,

Imigrasi adalah hal pindah masuk ke negeri lain untuk menetap disana.11 Jadi

secara lengkap arti imigrasi adalah pemboyongan orang-orang masuk ke suatu

negeri atau dengan kata lain imigrasi adalah pemindahan orang atau penduduk

dari suatu negara ke negara lain untuk menetap.12

Kantor wilayah departemen hukum dan hak asasi manusia bali khususnya

divisi imigrasi memiliki wewenang dalam mengatur lalu lintas orang asing yang

singgah maupun tinggal dalam waktu tertentu. Adapun yang menjadi tiga fungsi

imigrasi yang disebut dengan “Tri Fungsi Imigrasi”, yaitu :

1. Imigrasi sebagai aparatur pelayanan masyarakat

9 Sudikno Mertokusumo, 1999, Mengenal Hukum ,Sebuah Pengatar,Liberty,Yogyakarta,hal.37

10 Abdullah Sjahriful (James), 1993, Memperkenalkan Hukum Keimigrasian, Cet I, Ghalia

Indonesia, Jakarta, Hal.7.

11 Balkiah S.Farida, Kamus Bahasa Indonesia Praktis, Anugrah, Surabaya, hal.105.

12 Anonim, 1989, Ensklopedia Nasional Indonesia, Jilid VII, PT Cipta Adi Pustaka, Cet I,

Jakarta, hal.24.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

13

2. Imigrasi sebagai aparatur sekuriti

3. Imigarasi sebagai aparatur penegak hukum13

Menurut Undang-undang Keimigrasian dalam Pasal 1 angka 1,

keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau ke luar wilayah

Negara Republik Indonesia dan pengawasan terhadap warga negara asing di

wilayah negara republik Indonesia.

Dalam BAB III Undang-undang Keimigrasian yang mengatur tentang

masuk dan keluar wilayah indonesia, dimana setiap orang yang masuk atau ke

luar wilayah Indonesia wajib memiliki Dokumen perjalanan yang sah dan masih

berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-undang Keimigrasian. Surat

perjalanan atau yang lebih dikenal dengan paspor adalah dokumen resmi yang

dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas

pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Pasal 38

Undang-undang No.6 Tahun 2011 menyebutkan visa kunjungan diberikan kepada

orang asing yang akan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia dalam rangka

kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan, sosial budaya, pariwisata, bisnis,

keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara lain

adapun Jenis-jenis Visa Kunjungan, antara lain :

1. Visa kunjungan saat kedatangan : Diberikan selama 30 (tiga puluh) hari

dan dapat diperpanjang untuk 30 hari namun tidak dapat dialih statuskan.

13 Jhon Sarodja Saleh, 2008, Sekuriti Dan Intelejen Keimigrasian, Direktorat Jendral Imigrasi

Departemen Hukum dan HAM, Jakarta, hal.13.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

14

2. Bebas Visa Kunjungan Singkat : Jenis visa ini diberikan selama 30 (tiga

puluh) hari dan tidak dapat diperpanjang maupun dialihstatuskan.

3. Visa Kunjungan Beberapa Kali Perjalanan : Jenis visa ini tidak dapat

diperpanjang maupun dialihstatuskan. Diberikan kepada orang asing yang

akan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia berlaku untuk 1 (satu)

tahun dengan setiap kali kunjungan tidak boleh lebih dari 60 (enam puluh)

hari.

Pelanggaran mengenai visa kunjungan yang tentunya harus disikapi oleh

pemerintah khususya divisi keimigrasian kanwil Hukum dan HAM Bali.

Berdasarkan Undang – undang Keimigrasian divisi keimigrasian memiliki

kewenang untuk menangani pelanggaran keimigrasian tersebut. Bahwa akibat

hukum terhadap penyalahgunaan visa kunjungan bagi warga negara asing yang

bekerja di Bali dapat dikenakan tindakan keimigrasian sesuai dengan Pasal 75

ayat (1) Undang – undang Keimigrasian dimana pejabat imigrasi berwenang

melakukan tindakan administratif keimigrasian terhadap orang asing yang berada

diwilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga

membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau

tidak menaati Peraturan Perundang-undangan.

Adapun beberapa macam tindakan administratif keimigrasian yang dapat

ditempuh oleh deivisi keimigrasian sebagaimana diatur dalam Pasal 75 ayat (2)

Undang – undang Keimigrasian, tindakan administratif, keimigrasian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

15

a. Pencatuman dalam daftar pencegahan atau penangkalan;

b. Pembatasan, perubahan, atau pembatalan izin tinggal;

c. Larangan untuk berada di satu atau beberapa tempat tertentu di wilayah

Indonesia;

d. Keharusan untuk bertempat tinggal di suatu tempat tertentu di wilayah

Indonesia;

e. Pengguanaan biaya beban; dan/atau

f. Deportasi dari wilayah Indonesia

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pengawasan.

Pengawasan menurut Lyndal F.Unwick adalah upaya agar sesuatu dilaksanakan

sesuai dengan pengaturan yang telah ditetapkan dan intruksi yang dikeluarkan.

Fungsi pengawasan dilakukan terhadap perencanaan dan kegiatan pengawasan

pelaksanaannya. Kegiatan pengawasan sebagai fungsi manajemen bermaksud

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi setelah

perencanaan dibuat dan dilaksanakan. Keberhasilan perlu dipertahankan dan jika

mungkin ditingkatkan dalam perwujudan manajeme/adminitrasi berikutnya

dilingkunga suatu organisasi atau unit kerja tertentu. Sebaliknya, setiap kegagalan

harus diperbaiki dengan menghindari penyebab baik dalam menyusun

perencanaan maupun pelaksanaannya.14

14 www.Negarahukumcom/hukum/teori-pengawasan.html// , diakses pada pada tanggal 14 April 2015.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

16

1.8 Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian mengenai

penyalahgunaan dokumen keimigrasian yang dilakukan berdasarkan atas

pendekatan yang bersifat yuridis empiris. Istilah pendekatan adalah suatu hal

mendekati atau mendekatkan.15 Pendekatan secara yuridis empiris yaitu

pendekatan melalui kajian-kajian permasalahan atau dasar hukum yang berlaku

serta dikaitkan dengan praktek dimasyarakat.

b. Jenis Pendekatan

Pembahasan dalam penelitian ini akan di kaji dengan pendekatan

Perundang-undangan ( the statue approach ), pendekatan analisis konseptual

(analitycal and conceptual approach), dan pendekatan Fakta (The Fact

Approach). Pendekatan Perundang-undangan dilakukan dengan menelaah

peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian

dikaitkan dengan permasalahan yang akan di bahas. Pendekatan konseptual, yaitu

penelitian terhadap konsep-konsep hukum.Seperti sumber hukum, fungsi hukum,

lembaga hukum, dan sebagainya.Pendekatan fakta dalam hal ini penulis juga

melihat fakta – fakta yang ada dilapangan kantor keimigrasian berkaitan dengan

bentuk pengawasan terhadap penyalahgunaan visa kunjungan Overstay oleh

warga negara asing di Bali.

15 Hillman Hadikusuma, 1995, Metode Pemberatan Kertas atau Skripsi Ilmu Hukum, cet I,

Mandar Maju, Bandung,hal.60

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

17

c. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yaitu deskriptif yakni penelitian secara umum termasuk

pula didalamnya ilmu hukum yang bertujuan menggambarkan secara

komferhensif gejala-gejala dalam masyarakat. Serta, menghubungkan antara

gejala satu dengan gejala lainnya.16

d. Bahan Hukum

1. Data primer adalah data yang bersumber dari suatu penelitian lapangan,

yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber lapangan yaitu baik

dari responden maupun informan. data primer yang digunakan dalam

penulisan skripsi ini adalah dengan melakukan wawancana langsung di

kantor imigrasi provinsi Bali..

2. Data sekunder, yaitu suatu data yang bersumber dari penelitian

kepustakaan, yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber

pertamanya, melainkan bersumber dari data-data yang sudah

terdokumenkan.

e. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik studi dokumen dan teknik wawancana (interview).

mengenai teknik studi dilakukan atas bahan-bahan hukum yang relevan dengan

permasalahan penelitian yaitu UU No.6/2011, PP No.31/2013 serta bahan bacaan

yang berkaitan dengan visa kunjungan. Sedangkan teknik wawancara menurut

16 Zainudin Ali, 2009, Merode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,hal.25.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

18

Norman K.Densim dapatlah diartikan sebagai “any face to conversational

excange where one person elicits information from another”17 yang dimaksud

dengan hal ini adalah segala bentuk percakapanan, dimana seseorang

mendapatkan informasi dari orang lain. Hal ini dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada responden maupun informan yang dirancang atau

telah dipersiapkan sebelumnya untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan

dan dari jawaban ini diadakan pencatatan sederhana yang kemudian diolah dan

dianalisa.

f. Teknik Penenetuan Sampel Penelitian

Teknik penentuan sampel penelitian dalam penelitian ini adalah dengan

teknik non probability sampling khususnya dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Sampel penelitian ditentukan sendiri oleh si peneliti dengan

mencari key information (informasi kunci) ataupun responden kecil yang

dianggap mengetahui tentang penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti.

g. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisa data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah dengan menggunakan analisa kualitatif. Data yang diperoleh tersebut

diolah menjadi rangkaian kata-kata yang bersifat monografis atau berwujud

kasus-kasus tidak di susun kedalam struktur klasifikasi, sehingga sampel lebih

kepada non probabilitis. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancana

dan observasi ke lapangan.

17Sri mamuji, 2004, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Pradnya Paramita, Jakarta, hal.

47.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

19

Daftar Pustaka

Buku

Ali Zainudin , 2009, Merode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Anonim, 1989, Ensklopedia Nasional Indonesia, Jilid VII, PT Cipta Adi Pustaka,

Cet I, Jakarta.

Arie Muhammad, 1997, Komentar UU No.9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian

Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kehakiman, Jakarta.

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2011, Ketika Hukum Berhadapan Dengan Globalisasi,

UB Press, Malang.

Farida Balkiah S, Kamus Bahasa Indonesia Praktis, Anugrah, Surabaya.

Hadikusuma Hillman, 1995, Metode Pemberatan Kertas atau Skripsi Ilmu

Hukum, cet I, Mandar Maju, Bandung.

Kusumaatmadja , Mochtar & Etty R. Agoes, 2010, Pengantar Hukum

Internasional, PT. Alumni, Bandung.

Mertokusumo Sudikno, 1999, Mengenal Hukum , Sebuah Pengatar, Liberty,

Yogyakarta.

Saleh Jhon Sarodja, 2008, Sekuriti Dan Intelejen Keimigrasian, Direktorat Jendral

Imigrasi Departemen Hukum dan HAM, Jakarta.

Santoso Imam, 2004, Perpektif Imigrasi Dalam Pembangunan Ekonomi dan

Ketahanan Nasional, Jakarta : UI Press.

Sjahriful Abdullah (James), 1993, Memperkenalkan Hukum Keimigrasian, Cet I,

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Starke, J.G. 1992, Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesembilan 2, Aksara

Persara Indonesia, Jakarta.

Sugono Bambang, 2005, Metodelogi Penelitian Hukum, Cet.7, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.pdf · Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura

20

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-undang No.6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

Peraturan Pemerintah No 31 Tahun 2013 tentang Keimigrasian

Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Bali, di akses pada tanggal 9 April 2015.

www.Negarahukumcom/hukum/teori-pengawasan.html// ,diakses pada pada

tanggal 14 April 2015.