konstipasi pada kucing

10
Konstipasi Konstipasi adalah defekasi yang infrekuen, inkomplet atau mengalami kesulitan. Penyakit ini dikenal juga sebagai fecal impaction. Faktor risiko hewan mengalami melena adalah terapi obat-obatan, penyakit metabolik yang mengakibatkan dehidrasi, hernia perineal pada anjing jantan, pica, grooming yang berlebihan, fraktur pelvis. Penyebab Diet, tulang, rambut, benda asing, serat lingkungan. Kurang exercise, perubahan lingkungan. Defekasi yang menyakitkan, penyakit anorektal (anal sacculitis, anal sac abcess, anal striktura, anal spasmus, prolapsus rektal, pseudocoprostasis), trauma (fraktur pelvis, fraktur kaki belakang, dislokasi , luka gigitan, abses perineal). Selain itu penggunaan obat-obatan dapat memicu terjadinya konstipasi, contoh obat-obatan yang dapat memicu terjadinya konstipasi adalah : Analgesik; inhibitor prostaglandin sintesis dan opiat. Antikolinergik; antihistamin, agen antiparkinsonian (misal: benztrophin, trihexaphenidyl), fenotiazin, dan antidepresan trisiklik. Antasida yang mengandung kalsium karbonat atau alumunium hidroksida Barium sulfat

Upload: irina-natalena-osanti

Post on 13-Aug-2015

390 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: Konstipasi Pada Kucing

Konstipasi

Konstipasi adalah defekasi yang infrekuen, inkomplet atau mengalami kesulitan.

Penyakit ini dikenal juga sebagai fecal impaction. Faktor risiko hewan mengalami

melena adalah terapi obat-obatan, penyakit metabolik yang mengakibatkan dehidrasi,

hernia perineal pada anjing jantan, pica, grooming yang berlebihan, fraktur pelvis.

Penyebab

Diet, tulang, rambut, benda asing, serat lingkungan. Kurang exercise,

perubahan lingkungan. Defekasi yang menyakitkan, penyakit anorektal (anal

sacculitis, anal sac abcess, anal striktura, anal spasmus, prolapsus rektal,

pseudocoprostasis), trauma (fraktur pelvis, fraktur kaki belakang, dislokasi , luka

gigitan, abses perineal). Selain itu penggunaan obat-obatan dapat memicu terjadinya

konstipasi, contoh obat-obatan yang dapat memicu terjadinya konstipasi adalah :

Analgesik; inhibitor prostaglandin sintesis dan opiat.

Antikolinergik; antihistamin, agen antiparkinsonian (misal: benztrophin,

trihexaphenidyl), fenotiazin, dan antidepresan trisiklik.

Antasida yang mengandung kalsium karbonat atau alumunium hidroksida

Barium sulfat

Pemblok kanal kalsium

Klonidin

Diuretik (boros kalium)

Pemblok Ganglion

Sediaan besi

Antiinflamasi nonsteroid

Natrium polistirena sulfonat

Obstruksi mekanik

Ekstraluminal (penyembuhan fraktur pelvis dekat kanal pelvis, hipertrofi

prostat, prostatitis, neoplasia prostat, pseudocoprostasis), intraluminal dan intramural

(neoplasia atau polip pada kolon atau rektal, striktura rektal, divertikulum rektum,

hernia perineal, prolapsus rektal, atresia ani)

Penyakit Neurologis

Page 2: Konstipasi Pada Kucing

SSP (paraplegia, penyakit tulang belakang, penyakit cerebral), syaraf perifer

(dysautonomia, penyakit syaraf pada sakral), disfungsi syaraf kolon intrinsik

(idiopathic megacolon pada kucing)

Penyakit metabolik atau endokrinologik

Gangguan fungsi otot polos kolon (hiperparatiroidism, hipotiroidism, hipokalemia

(CHF kronis)

Patofisiologi

Konstipasi dapat terjadi dengan penyakit yang menyebabkan gangguan aliran

feses melalui kolon. Transit fekal yang tertunda, menyebabkan hilangnya garam dan

air lebih banyak. Kontraksi peristaltik meningkat saat konstipasi, namun motilitasnya

terbatas karena degenerasi otot polos secara sekunder akibat overdistensi kronis.

Gejala Klinis

Anamnesis menunjukkan hewan mengalami tenesmus dengan volume feses

sedikit.

Feses keras, kering. Defekasi tidak frekuen. Setelah merejan lama baru keluar feses

yang sedikit, kadang setelah itu masih merejam lama. Beberapa penderita mengalami

vomit dan depresi.

Pemeriksaan fisik menunjukkan feses masih di dalam kolon, hasil pemeriksaan yang

lain bergantung penyebab. Pemeriksaan rektal teraba adanya massa, striktura, hernia

perianal, penyakit anal sac, benda asing, pembesaran prostat, kanal pelvis yang

sempit.

Diagnosis

Pemeriksaan laboratorium umumnya normal. Hemokonsentrasi dan total

plasma protein meningkat pada kasus dehidrasi. Lekositosis bila terjadi abses, fistula

perianal dan penyakit prostat. USG juga dapat membantu melihat adanya massa

ekstraluminal dan pembesaran prostat.

Untuk mengetahui adanya konstipasi perlu dilakukan pemeriksaan berikut:

Serangkain pemeriksaan

Page 3: Konstipasi Pada Kucing

Proktoskopi, sigmoidoskopi, kolonoskopi, atau  suntikan barium

mungkin diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya patologi

kolorektal.

Pemeriksaan fungsi tiroid untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan

metabolik dan endokrin

Penyalahgunaan laksatif/pencahar.

Penyalahgunaan laksatif akan mengakibatkan ketidakseimbangan

cairan dan elektrolit yang dapat ditandai dengan kondisi hipokalemia, atau

terjadinya kehilangan protein gastroenteropati yang dapat ditandai dengan

terjadinya hipoalbuminemia.

Pemeriksaan radiografi

Pemeriksaan radiografi dapat menunjukkan adanya benda asing,

gumpalan feses, pembesaran prostat, fraktur pelvis atau dislokasi panggul.

Diferensial diagnosis

Bedakan dengan dyschezia dan tenesmus karena colitis. Pada kolitis biasanya

feses disertai mukus atau bercak darah. Bedakan tenesmus yang berkaitan dengan

urinasi. Pada stranguria berkaitan dengan hematuria dan abnormalitas pada urinalisis.

Terapi

Terapi Advice Non Drugs

Diet Tinggi Serat

Terapi non farmakologis merupakan terapi pertama dalam penanganan

konstipasi dengan melakukan modifikasi diet untuk meningkatkan jumlah

serat yang dikonsumsi. Serat yang merupakan bagian dari sayuran yang tak

dicerna dalama usus akan meningkatkan curah feses, meretensi cairan tinja,

dan meningkatkan transit tinja dalam usus. Dengan terapi serat ini maka

frekuensi buang air besar meningkat dan menurunnya tekanan pada kolon dan

rektum. Pasien disarankan setidaknya mengkonsumsi 10 gram serat kasar

perharinya.Buah, sayur dan sereal adalah contoh bahan makanan kaya serat.

Dedak baku mengandung sekitar 40% serat. Selain itu terdapat juga produk

obat yang merupakan agen pembentuk serat masal seperti koloid psylium

Page 4: Konstipasi Pada Kucing

hidrofilik, metilselulosa atau polikarbofil yang dapat menghasilkan efek sama

dengan bahan makanan tinggi serat yang tersedia dalam sediaan tablet,

serbuk, kapsul, atau campuran labu. Feses dapat dikekularkan secara manual

(digital) setelah hewan disedasi atau anestesi. Bila masih kesulitan dapat

dibantu dengan enema. Gunakan air hangat dengan sedikit campuran sabun

atau minyak sayur. Berikan lubrikan, untuk memudahkan keluarnya feses.

Pembedahan

Pada beberapa pasien konstipasi tindakan pembedahan diperlukan.Hal

ini karena adanya keganasan kolon atau obstruksi saluran gastrointestinal

sehingga diperlukan reseksi usus.Selain itu pembedahan juga diperlukan pada

kasus konstipasi yang disebabkan oleh pheokromositoma.

Biofeedback

Sebagian besar pasien konstipasi karena disfungsi dasar panggul

merasakan manfaat dari elektromiogram dengan terapi biofeedback.

Terapi Drugs

Penyembuhan pasien yang mengalami dapat menggunakan beberapa obat-

obatan sebagai berikut :

Emolien

Emolien adalah agen surfaktan dari dokusat dan garamnya yang

bekerja dengan memfasilitasi pencampuran bahan berair dan lemak dalam

usus halus. Produk ini meningkatkan sekresi air dan elektrolit dalam usus.

Pencahar emolien ini tidak efektif dalam mengobati konstipasi namun berguna

untuk pencegahan, terutama pada pasien pasca infark miokard, penyakit

perianal akut, atau operasi dubur. Secara umum dokusat relatif aman, namun

berpotensi meningkatkan laju penyerapan usus sehingga berpotensi

meningkatkan penyerapan zat-zat yang berpotensi racun.

Lubrikan

Merupakan laksatif dari golongan minyak mineral yang akan efektif

bila digunakan secara rutin. Lubrikan diperoleh dari penyulingan minyak

bumi. Lubrikan bekerja dengan membungkus feses sehingga memudahkannya

Page 5: Konstipasi Pada Kucing

meluncur ke anus dan dengan menghambat penyerapan air diusus sehingga

meningkatkan bobot feses dan mengurangi waktu transitnya dalam usus.

Lubrikan dapat diberikan peroral dengan dosis 15-45 ml, dan akan

memberikan efek setelah 2-3 hari setelah penggunaan. Penggunaan lubrikan

ini disarankan pada kondisi sebagaimana penggunaan emolien. Namun

lubrikan memberikan potensi efek samping yang lebih besar. Resiko efek

samping itu diantaranya: minyak mineral dapat diserap secara sistemik dan

dapat menimbulkan reaksi asing dalam jaringan limfoid tubuh, dan

mengurangi penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E dan K).

Laktulosa dan sorbitol

Laktulosa adalah disakarida yang dapat digunakan secara oral atau

rektal. Laktulosa dimetabolisme oleh bakteri kolon menjadi molekul asam

dengan bobot rendah, sehingga mempertahankan cairan dalam kolon,

menurunkan PH dan meningkatkan gerak peristaltik usus. Laktulosa tidak

direkomendasikan dalam terapi konstipasi lini pertama karena harganya yang

mahal dan efektivitasnya yang tidak lebih efektif dari sorbitol atau garam

magnesium. Sorbitol sebagai monosakarida bekerja dengan tindakan osmotik

dan telah direkomendasikan sebagai terapi konstipasi lini pertama.

Derivat Difenilmetana

Dua turunan difenilmetana yang utama adalah bisakodil dan

fenoftalein. Bisakodil memberikan efek dengan merangsang pleksus syaraf

mukosa usus besar. Sedangkan fenoftalein bekerja dengan menghambat

penyerapan aktif glukosa dan natrium. Dengan fenoftalein, sejumlah kecil

fenoftalein akan mengalami resirkulasi enterohepatik dan mengakibatkan efek

antikonstipasi berkepanjangan. Penggunaan fenoftalein pada penderita

apendiksitis, hamil, atau menyusui harus berhati-hati karena dapat

menimbulkan perforasi, sehingga menyebabkan air seni berwarna merah

muda.

Derivat Antrakuinon

Page 6: Konstipasi Pada Kucing

Teramasuk dalam derivat antrakuinon adalah sagrada cascara,

sennosides, dan casathrol.  Bakteri usus memetabolismekan senyawa-senyawa

tersebut, namun mekanisme jelasnya dalam pengobatan konstipasi tidak

diketahui. Sama seperti derivat difenilmetana, penggunaan derivat

antrakuinon secara rutin tidak direkomendasikan.

Katartik Saline

Katartik saline terdiri dari ion-ion yang sulit diserap seperti

magnesium, sulfat, sitrat, dan fosfat yang bekerja dengan menghasilkan efek

osmotik dalam mempertahankan cairan dalam saluran cerna. Magnesium

merangsang sekresi kolesistokinin yang merangsang motilitas usus dan

sekresi cairan. Agen ini akan memberikan efek dalam waktu kurang dari 1

jam setelah pemberian dosis oral. Agen ini sebaiknya digunakan dalam

keadaan evakuasi akut usus, tindakan pradiagnostik, keracunan, atau untuk

menghilangkan parasit setelah pemberian antelmintik. Agen ini tidak

disarankan untuk digunakan secara rutin. Agen ini berpotensi menyebabkan

deplesi cairan.

Minyak Jarak

Minyak jarak dimetabolisme disaluran cerna menjadi senyawa aktif

asam risinoleat yang bekerja merangsang proses sekresi, menurunkan absorpsi

glukosa, dan meningkatkan motilitas usus, terutama dalam usus halus. Efek

buang air besar biasanya akan dihasilkan 1-3 jam setelah mengkonsumsi agen

ini.

Gliserin

Gliserin biasanya diberikan dalam bentuk suppositoria 3 gram yang

akan memberikan efek osmotik pada rektum. Gliserin dianggap sebagai

pencahar yang aman meski mungkin juga mengakibatkan iritasi rektum. 

Polyethylene glicol-electrolite lavage solution (PEG-ELS)

merupakan larutan yang digunakan dalam pembersihan usus sebelum

prosedur diagnostik atau pembedahan kolorektal. 4 liter cairan ini diberikan

dalam waktu tiga jam untuk evakuasi lengkap dari saluran gastrointestinal.

Page 7: Konstipasi Pada Kucing

Cairan ini tidak dianjurkan untuk terapi rutin dan pada pasien dengan

obstruksi usus.