konsep plbn [compatibility mode]

15
KONSEP POS LINTAS BATAS NEGARA KONSEP POS LINTAS BATAS NEGARA Oleh : P Kridiarto Fauzan Dj dan A Hendy S Oleh : P . Kridiarto , Fauzan Dj dan A Hendy S

Upload: a-hendy-sopyandi

Post on 12-Aug-2015

102 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

KONSEP POS LINTAS BATAS NEGARAKONSEP POS LINTAS BATAS NEGARA

Oleh : P Kridiarto Fauzan Dj dan A Hendy SOleh : P. Kridiarto, Fauzan Dj dan A Hendy S

Page 2: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

DefinisiDefinisi

Tempat Pelayanan dan Pemeriksaan Utama

(TPPU)( (CIQ)

Kawasan PLBN

PLBN

Tempat Pelayanan Penunjang (Keamanan, Kawasan PLBN Penunjang (Keamanan,

Hub, Hut, dll)Kawasan Pendukung

PLBN

Page 3: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

DefinisiDefinisi Kawasan PLBN adalah kawasan yang meliputi Pos Lintas Batas Negara y g p g

yang selanjutnya disingkat PLBN dan Kawasan Pendukung PLBN yang diatur dalam rencana tata ruang kawasan. PLBN adalah tempat instansi-instansi pemerintah untuk pemeriksaan dan p p p

pelayanan keluar masuk orang dan barang dari dan keluar wilayah Republik Indonesia baik yang menggunakan paspor maupun pas lintas batas yang meliputi Tempat Pemeriksaan dan Pelayanan Utama serta Tempat Pelayanan PenunjangPenunjang. Tempat Pemeriksaan dan Pelayanan Utama adalah tempat instansi-instansi Karantina,

Imigrasi, dan Bea Cukai untuk melakukan pemeriksaan pelayanan keluar masuk orang dan barang dari dan keluar wilayah Republik Indonesia

Tempat Pelayanan Penunjang adalah tempat instansi-instansi diluar Karantina, Imigrasi, dan Bea Cukai untuk melakukan pelayanan keluar masuk orang dan barang dari dan keluar wilayah Republik Indonesia

Kawasan Pendukung PLBN adalah Kawasan yang memiliki fungsi-fungsi g y g g gpendukung kegiatan pelintas batas diluar fungsi pemeriksaan dan pelayanan lintas batas.

Page 4: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

DELINEASI KAWASAN PLBNDELINEASI KAWASAN PLBN

Kawasan PLBN

PLBN

Tempat Pemeriksanaan dan Pelayanan Utama (CIQ)

Tempat Pelayanan Penunjang PLBN Kws. Pendukung PLBN

Page 5: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

No Indikator Tipologi Tipe A Tipe B Tipe C

1 Perjanjian Lintas Batas Ya Ya Yaj j

2 Volume Barang dan Orang Tinggi Sedang Rendah

3 Fungsi Pemeriksaan C, I, Q C, I, Q C, I, Q

4 Unit Manajemen ada ada ada

5 Dokumen Keimigrasian Paspor dan PLB Paspor dan PLB PLB

5 Kualifikasi Fasilitas Teknologi modern dan Teknologi menengah sesuai Teknologi Manual, Pemeriksaan

gmutakhir sesuai

kebutuhan pelayanan volume lintas batas yang

ti i

g gkebutuhan pelayanan

volume lintas batas yang sedang

gsesuai kebutuhan

pelayanan volume lintas batas yang rendah

tinggi

6 Kualifikasi Sarpras Pendukung Kawasan

Lengkap, sesuai kebutuhan pelayanan

volume lintas batas yang

Menengah, sesuai kebutuhan pelayanan

volume lintas batas yang

Rendah, sesuai kebutuhan pelayanan

volume lintas batas yang volume lintas batas yang tinggi

volume lintas batas yang sedang

volume lintas batas yang rendah

7 Kualifikasi SDM Pimpinan CIQ

Eselon tinggi Eselon sedang Eselon rendahCIQ

8 Kualifikasi SDM Manager Eselon tinggi Eselon sedang Eselon rendah

9 Kualifikasi PLBN Terpadu Area luas Terpadu Area sedang sesuai Terpadu area terbatas 9 Kualifikasi PLBN Terpadu, Area luas sesuai kebutuhan

pelayanan volume lintas batas yang tinggi

Terpadu, Area sedang sesuai kebutuhan pelayanan

volume lintas batas yang sedang

Terpadu, area terbatas sesuai kebutuhan pelayanan volume lintas batas rendah

Page 6: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

KebijakanKebijakan

Pola Pengelolaan PLBNPola Pengelolaan PLBNModel Pengelolaan “Sektoral Terkoordinasi” Sektoral namun didukung koordinasi dan kolabrasi yang kuat. g y gMenurut UU 43/2008 pelaksanaan teknis pembangunan di kawasan perbatasan negara dilakukan oleh masing-masing K/L k i dik di ik d l BNPPK/L terkait, dikoordinasikan dalam BNPP.

P b PLBN Pembangunan PLBN Dibangun pada pintu keluar-masuk antar negara (exit-entry point)

yang disepakati berdasarkan perjanjian lintas batas negaray g p p j j g Dibangun sesuai tipologi PLBN, dimana standarisasi sarana,

prasarana, dan SDM-nya ditentukan berdasarkan volume orang d B l b ( d d h)dan Barang yang melintas batas (tinggi, sedang, rendah)

Page 7: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

OrganisasiOrganisasi Sesuai dengan pilihan Model Pengelolaan “Sektoral Terkoordinasi”,

bentuk kelembagaan pengelola yang dapat dikembangkan adalah denganbentuk kelembagaan pengelola yang dapat dikembangkan adalah denganmengembangkan “unit manajemen kawasan PLBN” sebagai kepanjangantangan BNPP di lapangan untuk mendukung sistem pemeriksaan dan

l li t b t l h i t i i t i t k it t bpelayanan lintas batas oleh instansi-instani terkait, serta pengembangankawasan di sekitar PLBN

Tugas Unit Manajemen Kawasan PLBN:g(a) Menyusun dan mengusulkan rencana pengelolaan Kawasan PLB

kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai standarisasidan tata ruang yang ditetapkan beserta kebutuhan pembiayaannyadan tata ruang yang ditetapkan beserta kebutuhan pembiayaannya

(b) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasaranaoleh instansi terkait di kawasan PLBN;

(c) Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaanKawasan PLB N oleh instansi terkait; dan

(d) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data-data lintas( ) e a u a pe gu pu a , pe go a a , a pe yaj a ata ata tasbatas melalui koordinasi dengan instansi terkait.

Page 8: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Tata Kerja dan Prosedur Pengelolaan Kawasan PLBN (1)

d dPerencanaan dan Pendanaan Unit Manajemen Kawasan PLBN menyusun rencana kebutuhan pengelolaan PLB dan

mengkomunikasikannya kepada pihak terkait untuk pembiayaannya. Pembangunan infrastruktur pada kawasan PLBN perlu mengacu kepada suatu Rencana

Detail Tata Ruang dan peraturan zonasinya, serta standar yang telah ditetapkan. Pembangunan PLBN merupakan urusan pusat sehingga pembiayaannya bersumber dari

d APBN S d k b k d k PLBN k dana APBN. Sedangkan pembangunan kawasan pendukung PLBN merupakan urusan bersama (concurrent) sehingga pembiayaannya dapat bersumber dari dana APBN ataau APBD disesuaikan dengan kewenangan pembangunannya.

Unit Manajemen Kawasan PLBN mengusulkan rencana kebutuhan pembangunan Unit Manajemen Kawasan PLBN mengusulkan rencana kebutuhan pembangunan kawasan PLBN yang bersumber dari APBN kepada BNPP untuk selanjutnya dikoordinasikan kepada Kementerian/Lembaga terkait, serta yang bersumber dari dana APBD kepada BPPD untuk selanjutnya dikoordinasikan kepada SKPD terkait. p y p

Kebutuhan pembangunan kawasan PLBN yang bersumber dari pihak swasta misalnya perbankan, money changer, dsb juga dapat dikoordinasikan dan difasilitasi oleh Unit Manajemen Kawasan PLBN bekerja sama dengan Pemda

Page 9: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Tata Kerja dan Prosedur Pengelolaan Kawasan PLBN (2)Kawasan PLBN (2)

Koordinasi dan Pelaksanaan Unit Manajemen Kawasan PLB mengkoordinasikan dan memfasilitasi

proses pembangunan oleh berbagai instansi pusat daerah dan swasta proses pembangunan oleh berbagai instansi pusat, daerah, dan swasta agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

K di i d f ilit i dil k k t k i b b i Koordinasi dan fasilitasi dilakukan untuk menangani berbagai permasalahan (debottlenecking) yang dapat menghambat proses pembangunan

Penyediaan lahan pembangunan PLB menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dibawah koordinasi Unit Manajemen Khusus PLB.

Penyediaan aparatur sarana dan prasarana disediakan oleh masing-Penyediaan aparatur, sarana, dan prasarana disediakan oleh masingmasing instansi dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh Unit Manajemen Khusus PLB.

Page 10: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Tata Kerja dan Prosedur Pengelolaan Kawasan PLBN (3)

Pengendalian, Pengawasan, dan Basis Data Unit Manajemen Khusus PLB melakukan pengendalian dan pengawasan secara

berkala terhadap kegiatan pengelolaan PLB, termasuk terhadap prosedur ik l h i t i t k it i d SOP di k ti pemeriksaan oleh instansi terkait agar sesuai dengan SOP yang disepakati.

Unit Manajemen Khusus PLB mengembangkan sistem pengawasan oleh masyarakat melalui kotak pos pengaduan, SMS gratis pengaduan atau metode lain yang dipandang perlu dipandang perlu.

Berbagai permasalahan yang diperoleh dari hasil monitoring, evaluasi, dan pengawasan ataupun pelanggaran-pelanggaran perlu dikomunikasikan kepada institusi terkait di lapangan untuk memperoleh solusi penanganaan Dalam hal institusi terkait di lapangan untuk memperoleh solusi penanganaan Dalam hal permasalahan yang memerlukan penanganan pada level yang lebih tinggi, hasil monitoring, evaluasi, dan pengawasan dilaporkan kepada BNPP untuk dikoordinasikan lebih lanjut penanganannya kepada instansi terkait di tingkat pusat d i idan provinsi.

Unit Manajemen Khusus PLB berhak memperoleh data yang terkait dengan kinerja pelayanan lintas batas dan data lainnya dari instansi terkait di PLB, untuk selanjutnya didokumentasikan diolah didistribusikan dan dipublikasikan kepada pihak pihak didokumentasikan, diolah, didistribusikan, dan dipublikasikan kepada pihak-pihak terkait

Page 11: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Sumber daya Manusia

Page 12: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Fasilitas PLBN Tempat Pemeriksaan Pelayanan Utama (TPPU) Tempat Pemeriksaan Pelayanan Utama (TPPU)

Custom (Bea dan Cukai), dilengkapi dengan fasilitaspelayanan pemeriksaan menurut standar yang berlakupelayanan pemeriksaan menurut standar yang berlaku

Immigration (Imigrasi), dilengkapi dengan fasilitaspelayanan pemeriksaan menurut standar yang berlakupelayanan pemeriksaan menurut standar yang berlaku

Quarantinne, dilengkapi dengan fasilitas pelayananpemeriksaan menurut standar yang berlaku pemeriksaan menurut standar yang berlaku.

Tempat Pelayanan Penunjang PLBN

K U M KKantor Unit Manajemen Kawasan

Page 13: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

………………LanjutanLanjutan FasilitasFasilitas PLBNPLBN1. Perlunya pengadaan kelengkapan fasilitas PLB sesuai dengan standar yang ada (Scanner,

b ) d d k k l k k k b hx-ray, timbangan) dan dukungan kelengkapan sarana perkantoran sesuai kebutuhan.

Terkait dengan upaya tersebut diatas dimaksudkan bahwa fasilitas PLB tersebut mutlakdisediakan dengan dukungan infrasrtruktur lainnya serta tenaga operator (sumber dayag g y g p ( yyang mumpuni di bidangnya).

2. Perlunya sosialisasi tentang Permendagri No. 18 Tahun 2007 tentang StandardisasiS P D P l Li t B t A t N t t k dSarana, Prasarana Dan Pelayanan Lintas Batas Antar Negara terutama kepadaPemerintah daerah dalam memfasilitasi ketersediaan lahan untuk pembangunan saranadan prasarana Pos Lintas Batas.

Terkait dengan hal tersebut diarahkan supaya aparat pemda berusaha terusmensosialisasikan tentang kepentingan dan atau nilai urgensi PLB di kawasan perbatasanyang merupakan kepentingan untuk semua pihak dengan tidak mengesampingkan hak-y g p p g p g g p ghak ulayat kawasan PLB tersebut.

3. Perlunya kejelasan kewenangan pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas PLB (pemkab, )pemprov atau pusat).

Terkait dengan hal tersebut diarahkan bahwa kedepannya perlu kewenangan yang jelasbaik dari sisi pemeliharaan gedung, bangunan dan fasilitas yang ada di PLB sehingga bilap g g g y g ggmengalami hambatan ataupun kerusakan bisa dengan segera bisa diambil tindakanberdasarkan kewenangannya.

Page 14: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

Sarana dan Prasarana 1 P l l PLB b k i d k id h k d l1. Perlunya master plan PLB yang baku sesuai dengan kaidah perencanaan termasuk dalam

pengaturan site plan rinci setiap fungsi ruang kegiatan untuk PLB yang sesuai standardan peraturan perundangan berlaku serta disepakati oleh negara tetangga.

Terkait dengan upaya tersebut diatas untuk kedepannya dalam perencanaan kawasanPLB harus mencakup kawasan inti dan kawasan terluar/peri-peri kawasan, hal inidimaksudkan kawasan tersebut terintegrasi dengan kawasan diluar tersebut dan tidakdimaksudkan kawasan tersebut terintegrasi dengan kawasan diluar tersebut dan tidakada kesan ekslusif namun tetap mempunyai satu kesatuan kawasan yang berkembang dantertata rapi.

P l d k d h b k k k k d2. Perlunya dukungan prasarana dan sarana perhubungan untuk meningkatkan akses daridan ke menuju PLB dan membuka keterisolasian kawasan perbatasan.

Terkait dengan hal tersebut dalam upaya mengarahkan untuk segera dilaksanakang p y g gpembangunan prasarana transportasi berikut dengan kesiapan moda angkutan dari danke PLB, sehingga kawasan-kawasan atau daerah lintasan menuju PLB pada gilirannyaakan berkembang namun dari sejak awal kawasan tersebut termasuk kedalam kawasanakan berkembang, namun dari sejak awal kawasan tersebut termasuk kedalam kawasanyang diperlukan penataannya berdasarkan skala prioritas pembangunan.

Page 15: Konsep PLBN [Compatibility Mode]

3. Perlunya dukungan utilitas (listrik, telepon, air bersih) yang memadai untukkelangsungan kegiatan PLB.g g g

Terkait dengan hal tersebut diarahkan dalam upaya kelangsungan kegiatan diarea gedung/bangunan dan kawasan PLB (terutama untuk mendukungkeseharian para pegawai/petugas PLB) di ligkungannyakeseharian para pegawai/petugas PLB) di ligkungannya.

4. Perlunya penataan kawasan PLB yag berkesan kaku menjadi area yang mempunyai magnet untuk tertarik dikunjungi dan berkesan friendly dangreeny serta didukung oleh sarana-sarana seperti area perdagangan dan jasa, tempat akomodasi, art zone, ruang terbuka hijau, ruang publik dan lain-sebagainya.g y

Terkait dengan hal tersebut dengan arahan bahwa kawasan PLB tidak terkesanekslusif serta diusahakan tidak saja untuk masyarakat lokal tetapi mempunyaidaya tarik untuk mendatangkan masyarakat luar Indonesia yang mendatangidaya tarik untuk mendatangkan masyarakat luar Indonesia yang mendatangiPLB tersebut.