konsep pembelajaran sepanjang hayat

18
Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Pembelajaran sepanjang hayat Konsep pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning bukanlah merupakan satu konsep yang baru dalam sistem pendidikan negara. “Belajar sepanjang hayat”, membawa makna: Kita harus sentiasa belajar sepanjang hidup kita dan yang paling penting sekali ialah pembelajaran mestilah melahirkan tindakan pro-kehidupan. Pembelajaran sepanjang hayat dari segi konsepnya merangkumi pengertian yang begitu luas. Konsep ini merujuk kepada proses pendemokrasian pendidikan yang merangkumi program meningkatkan pengetahuan, kemahiran dan kompetensi sama ada secara formal di sekolah, pusat latihan vokasional, atau secara tidak formal berdasarkan pengalaman dan latihan di sekolah. Pengalaman yang bersifat pengetahuan seperti ini tidak akan dapat dipelajari secara bentuk yang biasa, tidak juga secara formal dan latihan. Ia memerlukan pusingan yang berterusan mencipta, dissemination dan memahami erti perkongsian ilmu. Berdasarkan kepada pandangan di atas, pembelajaran sepanjang hayat dapat disimpulkan kepada proses seperti berikut: - Proses pembelajaran seseorang secara berterusan sama ada bagi tujuan meningkat kemahiran atau membangunkan kerjaya dalam sesuatu bidang pekerjaan pada masa sekarang, maupun pada masa akan datang;

Upload: novia-apriliani

Post on 20-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendidikan Sepanjang Hayat

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

Pembelajaran sepanjang hayat

Konsep pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning bukanlah

merupakan satu konsep yang baru dalam sistem pendidikan negara. “Belajar

sepanjang hayat”, membawa makna: Kita harus sentiasa belajar sepanjang hidup kita

dan yang paling penting sekali ialah pembelajaran mestilah melahirkan tindakan pro-

kehidupan. Pembelajaran sepanjang hayat dari segi konsepnya merangkumi

pengertian yang begitu luas. Konsep ini merujuk kepada proses pendemokrasian

pendidikan yang merangkumi program meningkatkan pengetahuan, kemahiran dan

kompetensi sama ada secara formal di sekolah, pusat latihan vokasional, atau secara

tidak formal berdasarkan pengalaman dan latihan di sekolah. Pengalaman yang

bersifat pengetahuan seperti ini tidak akan dapat dipelajari secara bentuk yang

biasa, tidak juga secara formal dan latihan. Ia memerlukan pusingan yang berterusan

mencipta, dissemination dan memahami erti perkongsian ilmu.

Berdasarkan kepada pandangan di atas, pembelajaran sepanjang hayat dapat

disimpulkan kepada proses seperti berikut:

- Proses pembelajaran seseorang secara berterusan sama ada bagi tujuan meningkat

kemahiran atau membangunkan kerjaya dalam sesuatu bidang pekerjaan pada masa

sekarang, maupun pada masa akan datang;

- Proses pembelajaran seseorang bagi meningkatkan ilmu pengetahuan tidak akan

berakhir apabila seseorang itu meninggalkan alam persekolahan, ia adalah proses

sepanjang hayat.

Menghayati dan mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat.

a. Sebagai seorang pendidik, kita haruslah dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang

dinamik. Oleh itu, setiap guru harus menerima dan menambahkan ilmunya melalui

pembelajaran sepanjang hayat untuk disebarkan kepada para pelajar.

b. Guru harus memahami dan menghayati tugasnya sebagai guru yang menghendaki

agar kita bertanggungjawab terhadap tugas-tugas lain selain daripada mengajar.

Oleh itu, guru haruslah sentiasa belajar memahami tugas-tugasnya.

Page 2: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

c. Guru juga perlu mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat agar

sentiasa mempertingkatkan mutu kehidupan dan dapat membentuk individu yang

berfikiran rasional, inovatif, kreatif dan mempunyai daya tahan fizikal dan mental. d.

Selain menjadi sumber maklumat kepada para pelajar, guru juga menjadi bahan

rujukan rakan setugas. Oleh itu, mengamalkan prinsip pembelajaran sepanjang hayat

akan menjadikan ilmu seseorang guru itu sentiasa dinamik.

e. Guru perlu mengamalkan pembelajaran sepanjang hayat agar dapat memahami

budaya ilmu yang akan diterapkan kepada para pelajar.

2. Antropologi kesehatan

A. Definisi Antropologi Kesehatan.

Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek

biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara

interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang

mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia. Antropologi kesehatan

membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan

dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya:

1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)

2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural

maupun supernatural atau penyihir

3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok

masyarakat

4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh

5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara

individual, terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat. Jika

diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi kesehatan

diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan bereaksi

terhadap "ill" dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih, untuk

mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling

berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain.

Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan

Page 3: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia,

genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan

untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan dengan

menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di

masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa

Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara

anggota keluarga.

Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan

pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut:

1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan

termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk

memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu

masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang

membangun. Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi

dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan

masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.

2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan

proses sosial budaya bidang kesehatan.

3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam

merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan

interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan,

antara lain:

(1) Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan,

bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai

akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.

(2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif

atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut

stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya

terbelakang atau salah.

Page 4: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

(3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di

berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk

mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola

perawatan penyakit yang sama.

(4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama

dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek

kesehatan.

B. Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan

Tahun 1984 Rudolf Virchow, menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai

manusia yang sehatmaupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan

hukum-hukumsebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang

inherendalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur

sosialyang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran

dapatditetapkan sebagai antropologi. Tahun 1953, Sejarah pertama tentang

timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis

berjudul “Appied Anthopology”. Tulisan ini merupakan tour the force yang

cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah

menciptakan suatu subdisiplin baru. Tahun 1963, Sepuluh tahun kemudian, Scoth

memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan membicarakan “Ahli Antropologi

Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat.

Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari

penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.

Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan

munculnya tulisan yang dibuat Pearsal (1963) yang berjudul Medical Behaviour

Sciene yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar

dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis

bagi Antropologi.

C . Perhatian Ekologis

Dari Para Ahli Antropologi Ahli antropologi kesehatan berorientasi ekologi, menaruh

perhatian pada hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alamnya,

Page 5: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

tingkah laku, penyakit dan cara-cara dimana tingkah laku dan penyakit

mempengaruhi evolusi dan kebudayaan melalui proses umpan balik. Lingkungan

manusia bersifat alamiah dan sosbud, semua kelompok harus berdaptasi dengan

lingkungan geografi dan iklim, belajar mengeksploitasi sumber yang tersedia untuk

kehidupan dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang diciptakan sendiri

dan dimana mereka hidup. Manusia menderita penyakit selain karena patologinya

juga karena sosial psikologi dan faktor budayanya. Misalnya: Penyakit dipandang

sebagai unsur dalam lingkungan manusia Kekebalan terhadap malaria bagi penduduk

Afrika Barat oleh karena perubahan sel sabit (sickle- cell). Penyakit memainkan

peranan dalam evolusi kebudayaan bidadari kecil (paham katolik ank kecil kalau

meninggal langsung masuk surga sehingga pemakaman diiringi musik dan tarian

Nutrisi bagian dari lingkungan sosbud Pria makan terlebih dahulu dan anak/wanita

makan makanan sisa, bayi makan makanan kotak dan susu (semestinya ASI)

D. Paleopatologi

Merupakan studi mengenai penyakit manusia purba, yang menjelaskan bagaimana

manusia dulu dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka hidup dan mengenai cara

hidup.Misalnya: Kerangka pada kuburan Anglo-Saxonditemuka fraktur pada tulang

betis oleh karena sering jatuh (tanah keras dan bukit terjal), sedangkan pada suku

Nubia di zaman Mesir kuno ditemukan patah yang sering pada lengan diperkirakan

karena menahan pukulan (karakteristik suku yang gampang marah dan suka

memukul

E. Penyakit dan Evolusi

Penyakit infeksi merupakan faktor penting dalam evolusi manusia melalui proses

evolusi dari proteksi genetik, makanya nenek moyang kita dapat mengatasi ancaman

penyakit dalam kehidupan individu dan kelompok. Misalnya : adanya gen anti

malaria (sel darah merah berbentuk sabit pada penduduk Afrika Barat). Pada

penduduk kulit hitam di Amerika sel sabit menimbulkan Penyakit Anemia sel sabit

(Sickle-cell Anemia)

Page 6: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

3. Konsep dasar kesehatan

Definisi Kesehatan dan Penyakit

Wolinsky menjelaskan bahwa bagi dokter simtom dan tanda penyakit merupakan

bukti gangguan biologis pada tubuh manusia yang memerlukan penanganan medis.

Dari sudut pandang medis, kesehatan ialah ketiadaan simtom dan tanda penyakit.

Wolinsky selanjutnya mengemukakan beberapa keberatan terhadap definisi

kesehatan menurut kalangan medis ini.

4. Definisi medis ini lebih sempit daripada definisi WHO, yang mencakup baik

kesejahteraan fisik, mental maupun sosial dan tidak semata-mata terbatas pada

ketiadaan penyakit ataupun kelesuan. Namun, menurut Mechanic definisi WHO ini

sulit dioperasionalisasikan untuk membedakan orang sehat dan orang sakit.

5. Konsep kesehatan dengan cakupan luas kita jumpai pula dalam pandangan Blum.

Blum mengemukakan bahwa kesehatan manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu

kesehatan somatik, kesehatan psikis, dan kesehatan sosial. Definisi yang menyerupai

definisi WHO kita jumpai dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Menurut

definisi Parson seseorang dianggap sehat manakala ia mempunyai kapasitas

optimum untuk melaksanakan peran dan tugas yang telah dipelajarinya melalui

proses sosialisasi, lepas dari soal apakah secara ilmu kesehatan ia sehat atau tidak.

Menurut Parson pula, kesehatan sosiologis seseorang bersifat relatif karena

tergantung pada peran yang dijalankannya dalam masyarakat. Ternyata definisi

kesehatan yang mirip dengan ketiga macam definisi tersebut di atas serupa kita

jumpai pula di kalangan masyarakat. Menurut hasil penelitian di Inggris di kalangan

masyarakat awam pun dijumpai definisi negatif, definisi fungsional, dan definisi

positif. Parson memandang masalah kesehatan dari sudut pandang kesinambungan

sistem sosial. Dari sudut pandang ini tingkat kesehatan terlalu rendah atau tingkat

penyakit terlalu tinggi mengganggu berfungsinya sistem sosial karena gangguan

kesehatan menghalangi kemampuan anggota masyarakat untuk dapat melaksanakan

peran sosialnya. Selain mengganggu berfungsinya manusia sebagai suatu sistem

biologis, penyakit pun mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial seseorang.

Masyarakat berkepentingan terhadap pengendalian mortalitas dan morbiditas.

Page 7: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

Menurut Parson ini disebabkan karena (1) penyakit mengganggu berfungsinya

seseorang sebagai anggota masyarakat dan (2) penyakit, apalagi kematian dini,

merugikan kepentingan masyarakat yang telah mengeluarkan biaya besar bagi

kelahiran, pengasuhan dan sosialisasi anggota masyarakat. Tipologi Sehat dan

Perilaku Sakit 6. Wolinsky membedakan delapan macam keadaan sehat, yaitu (1)

sehat secara normal, (2) pesimis, (3) sakit secara sosial, (4) hipokondrik, (5) sakit

secara medis, (6) martir, (7) optimis, dan (8) sakit serius. Anggota masyarakat yang

merasakan penyakit akan menampilkan perilaku sakit. Menurut Mechanic perilaku

sakit merupakan perilaku yang ada kaitannya dengan penyakit. Di bidang sosiologi

kesehatan dikenal pula konsep lain yang berkaitan, yaitu perilaku upaya

kesehatan.Tanggapan seseorang terhadap suatu penyakit ditentukan oleh berbagai

faktor. Mechanic menyebutkan sepuluh faktor atau variabel yang mempengaruhi

tanggapan baik si penderita sakit sendiri maupun orang lain terhadap situasi sakit

seseorang. Kesehatan dan Lingkungan Fisik Lingkungan mempunyai dampak

terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat. Dalam membahas dampak

lingkungan terhadap kesehatan para ahli membedakan antara lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Dalam bencana buatan manusia umumnya masyarakat baru mulai

memikirkan langkah-langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mencegah

terulangnya peristiwa serupa setelah dampak negatif tersebut terwujud. Suatu

masalah kesehatan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat yang melaksanakan

industrialisasi ialah pencemaran air. Pemanfaatan air tercemar untuk kebutuhan

setiap hari mengakibatkan kematian dan berbagai penyakit. Penurunan kualitas

udara karena pencemaran udara oleh gas atau debu dapat mengakibatkan berbagai

macam gangguan kesehatan. Pencemaran udara karena kebakaran hutan telah

membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan lingkungan. Penduduk daerah

perkotaan yang menghirup udara yang tercemar gas buang kendaraan bermotor

serta kotoran dan gas yang disalurkan melalui cerobong asap pabrik menghadapi

risiko terkena berbagai penyakit. Banyak warga masyarakat dalam jangka waktu

lama berada di ruang tertutup dengan udara yang didinginkan alat penyejuk

menghirup udara tercemar sehingga menghadapi risiko terkena berbagai gangguan

kesehatan, seperti asma. Kesehatan terancam pula oleh berbagai bentuk lain

pencemaran lingkungan fisik. Lalu lintas pun merupakan lingkungan fisik yang

Page 8: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

mempengaruhi kesehatan manusia. Lingkungan fisik lain yang diidentifikasikan

sebagai faktor penyebab gangguan kesehatan ialah perumahan, hidup berkerumun

dan kepadatan penduduk. Sering kali berbagai jenis pencemaran terjadi secara

bersamaan. 7. Kesehatan dan Lingkungan Sosial Gangguan kesehatan dapat datang

dari lingkungan sosial. Manusia sering hidup dalam lingkungan sosial yang membuat

mereka marah, frustrasi atau cemas, dan perasaan-perasaan demikian dapat

mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. House, Landis dan Umberson

mengemukakan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara

hubungan sosial dan kesehatan. Antara lain dikemukakan pada arti penting social

support bagi kesehatan. Ancaman lingkungan terhadap kesehatan ditanggapi warga

masyarakat dengan berbagai ragam reaksi. Ada yang bermigrasi ke kawasan lain. Ada

pula warga masyarakat yang berupaya menanggulanginya. Kesadaran ataupun

kecurigaan warga masyarakat bahwa lingkungan fisik mereka menyebabkan penyakit

kemudian sering diikuti dengan berbagai bentuk tindakan terhadap mereka yang

dianggap bertanggung jawab. Tindakan terhadap organisasi yang mencemari

kesehatan lingkungan fisik melibatkan berbagai pihak, seperti community at risk,

berbagai kelompok dan organisasi lain yang peduli terhadap komunitas berisiko, dan

pemerintah. Sasaran tindakan komunitas berisiko beserta pendukung mereka ini

umumnya terdiri atas perusahaan milik negara ataupun swasta yang proses produksi

atau distribusinya membahayakan kesehatan karyawannya atau lingkungan

sekitarnya atau yang memproduksi atau mengedarkan produk yang dianggap

membahayakan kesehatan konsumennya. Tindakan dapat pula ditujukan pada

instalasi yang direncanakan akan dibangun karena dikhawatirkan akan dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tindakan memperjuangkan

kesehatan lingkungan tersebut ada yang berbentuk perilaku kolektif dan ada yang

berbentuk gerakan sosial. Pihak yang dituntut biasanya akan menempuh berbagai

upaya hukum maupun politik untuk mempertahankan kepentingan ekonominya atau

bahkan untuk melakukan tuntutan balik.

UPAYA KESEHATAN

8. Upaya Kesehatan Kuratif, Preventif dan Promotif

Page 9: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

Di negara dengan sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya kuratif

mulai berkembang berbagai kritik terhadap sistem tersebut. Para pengkritik

menyarankan agar sistem pelayanan kesehatan beralih ke upaya preventif dan

perawatan penderita penyakit kronis. Di samping kedua macam upaya tersebut di

atas kita menjumpai pula upaya promosi kesehatan. Dalam upaya pencegahan medis

dibedakan tiga jenjang intervensi klinis, yaitu pencegahan primer, pencegahan

sekunder, dan pencegahan tertier. Ada pembedaan antara tiga jenjang pencegahan,

yaitu pencegahan pada jenjang medis, pencegahan pada jenjang perilaku, dan

pencegahan pada jenjang struktur. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang

sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar

kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat,

tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh

segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit" atau kesehatan tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun

kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas

Keempat faktor tersebut (keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan)

disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu

sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat

faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah

satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status

kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal. Kesehatan lingkungan pada

hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga

berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan,

pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,

pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha

untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar

merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia

yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan

ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi

Page 10: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana (primitif) sampai kepada yang

paling mutakhir (modern).

4. Metode kesehatan

Penyampaian pendidikan kesehatan harus menggunakan cara tertentu, materi juga

harus disesuaikan dengan sasaran, demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan

agar dicapai suatu hasil yg optimal. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus

berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun

harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. Metode pendidikan

individual. Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yg bersifat individual ini

digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yg telah mulai tertarik

kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatan antara lain:

Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) Dengan cara ini kontak antara

klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yg dihadapi oleh klien dapat

dikorek, dan dibantu penyelesaiannya. Interview (wawancara) Wawancara antara

petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau

belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yg sudah atau yg

akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yg kuat. Apabila

belum maka perlu penyuluhan yg lebih mendalam lagi. Metode pendidikan massa

(public) Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-

pesan kesehatan yg ditujukan kepada masyarakat yg sifatnya massa atau public,

maka cara yg paling tepat adalah pendekatan massa. Tanpa membedakan golongan

umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social, tingkat pendidikan dan sebagainya.

Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya

mengguanakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode antara lain

ceramah umum (public spesking), pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui

media elektronik baik tv maupun radio, simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau

Koran dan bill board yg di pasang di pnggir jalan, spanduk poster dan sebagainya.

(Notoatmodjo, 2005) Metode pendidikan kelompok Dalam memilih pendidikan

kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan

formal pada sasaran. Untuk kelompok yg besar, metodenya akan lain dengan

kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya

sasaran pendidikan. Kelompok besar: penyuluhan lebih dari 15 orang, dengan

Page 11: Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat

metode antara lain (a) Ceramah: metode yg baik untuk sasaran yg berpendidikan

tinggi maupun rendah. (b) Seminar : metode ini sangat cocok untuk sasaran

kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas. Seminar adalah suatu

penyajian (presentasi) dari satu ahli dari beberapa ahli tentang suatu topik yg

dianggap penting dan biasanya dianggap hangat dmasyarakat. Kelompok kecil:

apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yg cocok yaitu

diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling),

kelompok kecil-kecil (bruzz group), role play (memainkan peranan) dan permainan

simulasi (simulation game) Penggunaan alat bantu atau media Media pendidikan

pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat yg digunakan oleh pendidik

dalm menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Disebut media pendidikan

kesehatan karena alat- alat tersebut merupakan saluran (channel) untuk

menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk

mempermudah penerimaan pesan- pesan kesehatan bagi masyarakat dan klien

(Notoatmodjo, 2003). Salah satu tujuan menggunakan alat bantu yaitu menimbulkan

minat, mencapai sasaran yg banyak, merangsang sasaran pendidikan untuk

meneruskan pesan-pesan yg diterima kepada orang lain, untuk mempermudah

penyampaian, penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan, mendorong keinginan

orang untuk mengetahui dan menegakkan pengertian yg diperoleh (Notoatmodjo,

2003). Menurut para ahli, indera indra yg paling banyak menyalurkan pengetahuan

ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan

manusia diperoleh disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% sampai 25% lainnya

tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih

mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan

(Notoatmodjo, 2003). Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu

pendidikan (alat peraga), antara lain: Alat bantu melihat (visual aids) yg berguna

dalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya

pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk.

1. Alat yg diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan sebagainya.

2. Alat-alat yg tidak diproyeksikan: a. Dua dimensi, gambar peta, bagan dan

sebagainya. b.Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka dan sebagainya.