judul penelitian - direktori file upifile.upi.edu/direktori/kd-purwakarta/198012182005011001... ·...

32
A. JUDUL PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR B. LATAR BELAKANG MASALAH Pentingnya media pembelajaran Mobile learning (MLearning) sebagai sebuah alternatif pembelajaran saat ini mendapat banyak perhatian, dengan gencarnya penelitian-penelitian yang dilakukan. Pembelajaran ini mulai berkembang di eropa sekitar tahun 2004. Mobile learning adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile seperti laptop, PDA, smartphone, dan telepon seluler (Hultin, 2008). Mobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna pembelajaran ini dapat melakukan pembelajaran kapan saja, dimana saja dalam keadaan dan situasi apapun. Salah satu device yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah telepon seluler (hand phone), dimana di Indonesia telepon seluler sangat maju pesat, baik perkembangan perangkatnya maupun penggunanya sehingga akan sangat memungkinkan untuk menerapkan pembelajaran melalui teknologi ini. Hal ini juga didasarkan pada banyaknya pengguna telepon seluler yang mencapai 45-50 juta dari total penduduk Indonesia 240 juta jiwa (PPPPTK, 2007). Selain itu, hingga saat ini perkembangan telepon seluler terus dilakukan pada peningkatan kualitas, fitur dan nilai tambah ponsel, seperti prosessor, memori dan aplikasi-aplikasi multimedia dan lain-lain dan hampir 80 persen telepon seluler pada 1

Upload: vudang

Post on 17-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

A. JUDUL PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pentingnya media pembelajaran

Mobile learning (MLearning) sebagai sebuah alternatif pembelajaran saat ini

mendapat banyak perhatian, dengan gencarnya penelitian-penelitian yang dilakukan.

Pembelajaran ini mulai berkembang di eropa sekitar tahun 2004. Mobile learning adalah

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile seperti laptop,

PDA, smartphone, dan telepon seluler (Hultin, 2008). Mobile learning mendukung

pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna pembelajaran ini dapat melakukan

pembelajaran kapan saja, dimana saja dalam keadaan dan situasi apapun.

Salah satu device yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah telepon

seluler (hand phone), dimana di Indonesia telepon seluler sangat maju pesat, baik

perkembangan perangkatnya maupun penggunanya sehingga akan sangat

memungkinkan untuk menerapkan pembelajaran melalui teknologi ini. Hal ini juga

didasarkan pada banyaknya pengguna telepon seluler yang mencapai 45-50 juta dari

total penduduk Indonesia 240 juta jiwa (PPPPTK, 2007). Selain itu, hingga saat ini

perkembangan telepon seluler terus dilakukan pada peningkatan kualitas, fitur dan nilai

tambah ponsel, seperti prosessor, memori dan aplikasi-aplikasi multimedia dan lain-lain

dan hampir 80 persen telepon seluler pada tahun 2005 memiliki konektivitas ke internet

dengan menggunakan teknologi akses yang umum tersedia yaitu GPRS (Chen & Duyland,

2005). Secara umum setiap tahun produksi dan penjualan ponsel di Indonesia sangat

pesat, mengingat harga ponsel yang terus menurun namun fitur-fiturnya yang semakin

canggih, sehingga kemungkinan potensi pembelajaran menggunakan ponsel sangat

besar.

Melihat potensi pemanfaatan telepon seluler untuk mobile learning ini di

Indonesia sangat besar, maka diperlukan aplikasi-aplikasi pembelajaran guna

mendukung pembelajaran ini dengan perangkat mobile. Untuk membangun aplikasi-

aplikasi mlearning maka pembangun perangkat lunak harus mempertimbangkan

1

Page 2: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

keterbatasan memori, prosessor, layar, tanpa mengesampingkan kompetensi dan fitur

mobile learning terhadap hasil pembelajaran yang ingin dicapai yang sangat jauh

berbeda jika dibandingkan dengan e-learning dimana computing resources pada mobile

device menjadi kebutuhan performance yang utama untuk menjalankan aplikasi yang

dibuat untuk m-learning. Sehingga aplikasi-aplikasi untuk m-learning ini harus dioptimasi

dan lebih efisien dari pada aplikasi yang dirancang bagi PC.

Sistem/aplikasi m-learning seharusnya dbuat agar dapat diakses secara luas dan

independen terhadap platform maupun divais yang digunakan, oleh karena itu

aplikasi/sistem harus dibuat dengan teknologi yang memiliki interoperabilitas dan

kompatibilitas tinggi serta dapat berjalan pada lingkungan beragam. Dengan

menggunakan Java yang merupakan open standard yang portable telah memberikan

dukungan bagi pengembangan aplikasi yang beragam, dari aplikasi enterprise berbasis

web menggunakan J2EE sampai aplikasi yang berjalan pada perangkat bergerak dengan

J2ME, maka aplikasi mlearning akan dapat berjalan pada banyak platform mesin, sistem

operasi dan divais.

Aspek terpenting lainnya pada saat pembangunan aplikasi mobile learning

adalah tidak mengacuhkan aspek-aspek pedagogis, yang secara nyata pada saat ini

banyak engineer yang berjalan sendiri mengimplementasikan kemajuan teknologi untuk

pembelajaran tanpa dukungan pihak-pihak yang bertanggung jawab dan memiliki

keahlian khusus yang menunjang proses perancangan pembelajaran dengan

memanfaatkan information and communication technology.

C. PERUMUSAN MASALAH

Kebutuhan terhadap pembelajaran yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja

dalam situasi dan kondisi apapun saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat urgent.

Penyediaan pembelajaran yang diperlukan kapanpun dibutuhkan sudah harus menjadi

pertimbangan pemerintah seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah di Filipina sejak

tahun 2005. untuk memperluas kesempatan belajar murid-murid yang tinggal daerah

dipedesaan siswa mendapat program khusus yaitu belajar melalui telepon seluler

(ponsel). Adapun proses belajar mengajarnya melalui fasilitas pesan singkat (SMS) yang

biayanya di tanggung oleh pemerintah Filipina. Selama berjalannya proses belajar

2

Page 3: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

mengajar sampai saat ini belum jelas keefektifan sistem belajar tersebut, tapi yang patut

di acungi jempol adalah kemauan keras pemerintah Filipina dalam menghadapi

persaingan di era globalisasi dengan tanpa mengorbankan hak-hak bangsanya dalam

belajar(Hidayat, 2009).

Mobile learning yang secara real berpotensi besar bisa diterapkan di Indonesia

sudah seharusnya menjadi bagian pendukung program pemerintah seperti JARDIKNAS

(jejaring pendidikan nasional). Pembangunan aplikasi-aplikasi mobile learning akan

menjadi sumbangan besar para pengembang teknologi dalam pembelajaran kepada

pembentukan sumber daya manusia indonesia yang mampu bersaing secara global.

Beberapa aplikasi mlearning yang saat ini telah berkembang di Indonesia

merancang isi pembelajaran dengan tampilan dan feature berupa teks dan gambar

tanpa animasi. Format isi pembelajaran seperti ini sengaja dibuat dalam format yang

sederhana karena beberapa pertimbangan terhadap computing resource pada mobile

device. Namun seiring dengan perkembangan fitur dan kemampuan mobile device yang

saat ini beredar, learning content selayaknya dapat ditingkatkan hingga menyediakan

audio, video dan beberapa format animasi. Hal ini bisa dilakukan demi tercapainya

tujuan pembelajaran melalui beragam format isi pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah model pembelajaran perangkat lunak mobile learning berbasis Java

untuk pembelajaran geometri datar?

2. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak mobile learning

berbasis Java untuk pembelajaran geometri datar?

D. KETERKAITAN DENGAN PAYUNG PENELITIAN

Penelitian yang berjudul Pembangunan Perangkat Lunak Mobile Learning Berbasis Java

untuk Pembelajaran Geometri Datar merupakan salah satu payung penelitian pada

Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Purwakarta yaitu pengembangan model &

media pembelajaran.

3

Page 4: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang diharapkan dari hasil peneltian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat model pembelajaran untuk perangkat lunak mobile learning berbasis

Java untuk pembelajaran geometri datar

2. Membuat rancangan dan membangun sebuah perangkat lunak mobile learing

untuk pembelajaran geometri datar dengan bahasa pemrograman Java.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:1. Sebagai model baru dalam dalam pengembangan pembelajaran di lingkungan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya dalam pembelajaran geometri datar dalam matematika.

2. Sebagai model pembelajaran yang dapat merangsang interaksi bagi siswa dengan guru dengan melakukan pembelajaran virtual dan teknologi digital untuk dapat mengembangkan pemahaman siswa pada materi, dan pengaksesan kembali terhadap pembelajaran yang dapat dilakukan kapanpun, dimanapun, dalam kondisi dan situasi apapun.

3. Bagi guru, perangkat lunak mlearning ini akan digunakan sebagai media dan sumber pembelajaran dalam rangka mendukung pembelajaran tradisional yang terbatas oleh ruang dan waktu dengan menyediakan pembelajaran yang dapat selalu diakses ketika dibutuhkan oleh siswa, dengan rancangan pembelajaran yang efektif, efisien dan mereduksi biaya yang diperlukan.

4. Sebagai salah satu jalan alternatif bagi pemerintah untuk menyukseskan program wajib belajar 9 tahun, karena pembelajaran memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dapat dilakukan dilokasi manapun yang ada di Indonesia dan secara ekonomis mengurangi biaya pembangunan infrastruktur, peralatan dan buku yang diperlukan.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Mobile Learning

Mobile learning (mLearning) sebagai suatu teknologi pembelajaran dengan

menerapkan teknologi mobile, merupakan sesuatu yang baru dan masih berkembang,

sehingga belum terlalu banyak yang mengkajinya secara teoritis. Beberapa teori berikut

didasarkan pada pembelajaran e-Learning yang dipandang menjadi dasar bagi

mLearning. Berdasarkan pada apa yag terjadi dalam pembelajaran, mobile learning

dapat dipandang sebagai sebuah pembelajaran dengan menggunakan

4

Page 5: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

alat-alat/perangkat mobile (bergerak) seperti notebook, PDA, smartphone dan telepon

seluler, dan ditujukan untuk pembelajaran jarak jauh/Distance learning (Hultin, 2008).

Pendapat yang sama juga diungkapkan Wood (dalam Tamim, 2006) yang menyatakan

bahwa istilah mobile learning mengacu kepada penggunaan perangkat IT genggam dan

bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan

pembelajaran. m-learning merupakan bagian dari e-learning sehingga, dengan

sendirinya, juga merupakan bagian dari d-learning (distance learning) (Gambar II.1)

Gambar II.1. Skema dari bentuk m-learningDikutip dari Wood (dalam Tamim, 2006)

MLearning memungkinkan para siswanya/pembelajar dapat memobilisasi

perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga tidak terbatas ruang, dan waktu.

Pembelajaran ini memungkinkan pembelajar mendapatkan pengetahuan secara

individual tanpa batasan kelas, seperti model konvensional/klasikal yang biasa dilakukan

yang harus bertatap muka di dalam kelas bersama pengajarnya (Mlearn, 2007). Mobile

learning juga memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk berada diantara ruang-

ruang kelas, di luar ruang kelas, di rumah, di mall, di lapangan, dan dimana saja, selama

lokasi keberadaanya terjangkau oleh komponen mobile learning (Arrigo, 2004). Mobile

learning mengatasi keterbatasan mobilitas e-Learning yang hanya dapat dilakukan

dengan terhubung melalui sebuah jaringan internet atau intranet, sehingga tidak dapat

dimobilisasi antara satu tempat ke tempat lain. Selain itu mobile learning juga

memberikan kebebasan pada para pembelajar agar dapat mengakses pembelajaran

kapan saja, tanpa ada batasan waktu. Pembelajaran dapat dilakukan pagi, siang atau

malam hari sesuai keinginan pembelajar. Hal ini akan meningkatkan perhatian pada

5

Page 6: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong

motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).

Pembelajaran jarak jauh ini dikelola oleh sebuah mobile Learning Management

System (mLMS), selain itu pembelajaran dapat dilakukan secara sinkron, dimana ketika

mengakses pembelajaran pengajar mengawasi/memonitor siswanya melalui mLMS.

Sebaliknya pembelajaran juga bisa dilakukan secara asinkron dimana pembelajar tidak

dimonitor langsung oleh pengajar/tutor.

2. Aspek Disain Aplikasi M-learning

Pengembangan aplikasi m-learning dan aplikasi divais bergerak secara umum

sangat berbeda dengan pengembangan aplikasi untuk PC desktop. Aplikasi pada divais

bergerak memiliki keterbatasan-keterbatasan yang memaksa pengembang untuk

menyesuaikan diri dengan karakteristik yang dimilikinya. Suatu konten pembelajaran e-

learning tidak dapat dengan serta merta dipakai dalam m-learning namun harus

diadaptasikan terlebih dahulu.

Perbedaan yang paling mencolok antara platform bergerak dan komputer

desktop adalah pada computing resources yang dimiliki. divais bergerak memiliki

kemampuan pemrosesan dan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan ini dapat dilihat

pada pemroses, kapasitas penyimpanan, perangkat input/output. Pengembang harus

mempertimbangkan beberapa aspek terkait dengan keterbatasan hardware ini. Aspek

tersebut menurut Juntao (2004) antara lain adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan pustaka yang tepat. Pengembangan aplikasi seringkali membutuhkan

pustaka software yang dikembangkan oleh pihak ketiga. Saat ini terdapat beragam

pustaka yang dapat digunakan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Pemilihan

pustaka yang tepat untuk mendukung fitur yang dibutuhkan aplikasi dengan

kebutuhan hardware yang paling minimal merupakan faktor paling esensial.

Kekurang-tepatan pemilihan pustaka akan dapat menyebabkan aplikasi menjadi

besar dan lambat bahkan sulit untuk di-deploy ke dalam divais.

2. Pengurangan footprint aplikasi. Keterbatasan penyimpan pada divais bergerak

mengharuskan minimisasi penggunan penyimpanan (storage) maupun saat runtime.

Untuk mengatasi hal ini, solusi yang dapat dilakukan adalah: pertama, dengan

melakukan optimisasi proses pemaketan (packaging), yaitu memastikan hanya

6

Page 7: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

bagian tertentu dari pustaka yang benar-benar dibutuhkan yang disertakan dalam

aplikasi. Kedua, dengan memecah aplikasi ke dalam beberapa bagian terpisah yang

memungkinkan hanya aplikasi yang diperlukan saja yang di-load pada saat runtime.

3. Pemanfaatan portal. Meski perkembangan teknologi divais semakin canggih,

bagaimanapun, untuk proses-proses tertentu yang bersifat kompleks akan masih

memerlukan sumber daya yang tidak mampu diatasi oleh divais. Pendekatan yang

umum digunakan untuk masalah ini adalah penggunaan server portal untuk

mendelegasikan tugas-tugas yang kompleks.

Berbeda dengan jaringan broadband yang biasa digunakan pada jaringan

komputer desktop dan server, jaringan seluler memiliki kekurangan di antaranya adalah

sangat lambat, tak dapat diandalkan dan tidak aman. Keadaan ini menyebabkan

pengembangan aplikasi pada divais bergerak harus memanfaatkan sumber daya jaringan

secara maksimal. Beberapa aspek pengembangan aplikasi bergerak yang harus

diperhatikan terkait pada keterbatasan jaringan adalah sebagai berikut.

1. Dukungan pada mode offline. Koneksi jaringan yang tidak stabil mengharuskan

aplikasi memiliki kapabilitas untuk mendukung operasi offline pada saat jaringan

tidak tersedia. Teknologi enabler yang memungkinkan hal ini adalah kemampuan

penyimpanan on-device, yakni data aplikasi disimpan secara lokal pada devais dan

hanya memerlukan waktu-waktu tertentu untuk terkoneksi ke jaringan (occasionally

connected). Selain untuk mengatasi ketidakstabilan jaringan, penyimpanan on-

device juga dapat mengurangi lalu-lintas jaringan serta meningkatkan unjuk kerja.

2. I/O terbuffer. Pembacaan data secara per-byte memerlukan waktu relatif lama.

Keadaan ini memerlukan penulisan dan pembacaan data dalam potongan-potongan

(chunk].

3. Enkripsi data. Penggunaan jaringan nirkabel memiliki resiko keamanan lebih besar

karena siapapun memiliki kemungkinan untuk menyadap data sehingga perlu

adanya mekanisme keamanan untuk melindungi data. Namun, keamanan akan

mempengaruhi unjuk kerja. Pada devais yang kecil perlu kehati-hatian dalam

mengevaluasi kebutuhan kemanan serta pemilihan solusi yang sepadan.

4. Mendapatkan status server dengan efisien. Pada beberapa aplikasi tertentu kadang

membutuhkan adanya update dengan status server secara real time. Frekwensi

polling diharapkan lebih cepat dari perkiraan perubahan status server. Polling secara

7

Page 8: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

terus menerus akan banyak memakan banyak bandwith, sumberdaya dan waktu.

Hal ini membutuhkan mekanisme polling yang efisien.

Tidak seperti komputer desktop yang dapat diadministrasi secara terpusat,

pengelolaan divais yang kecil yang selalu dibawa ke mana-mana oleh penggunanya

merupakan persoalan yang lebih rumit. Persoalan dalam pengelolaan divais ini dapat

muncul baik persoalan sosial maupun persoalan teknis. Beberapa aspek yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. Proteksi data on-device. Divais yang kecil sangat mudah untuk hilang. Data on-device

dapat berupa data sensitif yang dapat menimbulkan resiko kemanan yang besar.

Untuk melindungi data on-device dari kemungkinan diakses oleh pihak-pihak yang

tidak memiliki otoritas maka perlu adanya mekanisme enkripsi pada data on-device

tersebut.

2. Optimasi pada banyak divais. Beragamnya divais mengharuskan aplikasi yang dibuat

dapat dijalankan pada divais yang berbeda-beda. Aplikasi yang dibangun hendaknya

memiliki platform yang device-independent.

Banyak aplikasi nirkabel bergerak yang membutuhkan integrasi dengan banyak

sistem back-end atau middleware berbeda. Terdapat beberapa teknologi integrasi yang

dapat digunakan, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Protokol biner propietary. Dukungan HTTP yang dimiliki oleh sebagian besar divais

adalah basis bagi pendekatan kebanyakan pendekatan. Dengan menggunakan

transport HTTP aplikasi dapat dibuat dengan merancang protokol sesuai kebutuhan

dan meminimalisasi jumlah byte yang harus dikirimkan pada jaringan. Namun,

pendekatan ini memerlukan perancangan dengan kopling yang ketat (tightly

coupled) di mana pengembang harus mengembangkan komponen aplikasi baik

pada sisi server maupun klien secara bersama-sama dengan antarmuka dengan

protokol yang sesuai. Pengubahan disain aplikasi memerlukan pengubahan aplikasi

pada kedua sisi.

2. Framework RPC. RPC merupakan pendekatan integrasi yang lebih standar dan telah

tersedia secara komersil. RPC mendefinisikan kumpulan API yang memungkinkan

server dan klien melakukan pemanggilan dan melewatkan parameter RPC.

Penggunaan framework RPC dapat menghemat waktu pengembangan komponen

8

Page 9: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

antarmuka yang propietary dan sulit dikelola. Akan tetapi, antara server dan klien

masih bersifat tightly coupled.

3. Messaging. Solusi messaging memisahkan (decouple) antara klien dan server

melalui messaging middleware. Disain messaging dapat meningkatkan reliabilitas

dan skalabilitas sistem karena sumber daya dapat dialokasikan untuk merespon

sebuah permintaan (request) pada basis prioritas daripada basis first-time-first-

served.

4. XML dan web services. XML web services mendukung integrasi gaya RPC maupun

messaging sekaligus. Namun, XML web services membutuhkan bandwith besar serta

overhead CPU. Saat ini terdapat beberapa protokol dan implementasi XML

webservices yang dapat digunakan pada aplikasi bergerak.

Kenyamanan penggunaan aplikasi yang dapat dipakai “kapan-pun, dimana-pun”

merupakan kekuatan terbesar dari aplikasi bergerak. Merancang aplikasi yang nyaman

digunakan merupakan tantangan besar bagi para pengembang. Beberapa isu terkait

dengan hal ini adalah sebagai berikut.

1. Antarmuka pengguna yang kaya.

2. Pemanfaatan thread.

3. Satu layar setiap saat.

4. Menyimpan preferensi pengguna.

5. Menggunakan deployment descriptor.

Karakteristik yang dimiliki oleh divais mengharuskan sistem maupun konten

pembelajaran harus didisain secara khusus sesuai kemampuan dan keterbatasan yang

dimiliki oleh divais. Saat ini teknologi Java terbagi dalam 4 kuadran utama, yaitu Java 2

Enterprise Edition (J2EE) yang berfokus pada aplikasi terdistribusi, Java 2 Standard

Edition (J2SE) yang berfokus pada aplikasi stand-alone, Java 2 Micro Edition (J2ME) yang

berfokus pada aplikasi seluler, dan Java Card yang berfokus pada aplikasi smart card.

J2EE merupakan sustu arsitektur multitier untuk mengimplementasikan aplikasi

kelas 6 dan aplikasi berbasis web. Teknologi ini mendukung banyak jenis tipe aplikasi

mulai dari aplikasi web skala besar sampai aplikasi client-server skala kecil. Tujuan utama

teknologi J2EE adalah untuk menciptakan suatu model pengembangan yang sederhana

untuk aplikasi enterprose dengan menggunakan model aplikasi berbasis komponen.

9

Page 10: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

Pada model ini komponen tersebut menggunakan layanan yang disediakan oleh

container.

3. Komponen-Komponen J2EE

Aplikasi J2EE dapat terbuat dari komponen-komponen yang berbeda-beda. Spesifikasi

J2EE menjelaskan komponen J2EE sebagai berikut.

a. Aplikasi clients dan applets adalah komponen-komponen yang berjalan pada

client.

b. Komponen teknologi Java Servlet dan Java Server Pages(JSP) adalah komponen-

komponen web yang berjalan pad web server.

c. Komponen EJB adalah komponen bisnis yang berjalan pada application server.

Semua aplikasi terdistribusi pada J2EE mengimplementasikan sebuah arsitektur

terdistribusi. Dalam hal ini sebuah objek diasosiasikan dengan sebuah nama, di mana

nama-nama disediakan oleh naming service dengan mengiklankan ke berbagai jenis

komponen dan mendapatkan referensi client terhadap komponen-kompoen service ini.

Referensi-referensi obyek didapat dengan memandang sebuah obyek berdasar nama

yang diiklankan. Setelah ditemukan, referensi didapat dan kemudian menyelesaikan

operasi-operasi yang perlu pada obyek tersebut menggunakan service dari host. Sebuah

obyek remote mengiklankan ketersediaanya dengan name service ini menggunakan

nama logis dan name service dan menerjemahkan nama ke lokasi fisik di lingkungan

J2EE. Setelah client request tersebut mendapatkan sebuah referensi dari komponen

remote, client dapat mengirimkan request ke kompoen remote. Runtime system

menangani komunikasi terdistribusi antar obyek remote itu yang memasukkan

parameter serialization dan deserialization.

4. J2ME

J2ME merupakan teknologi Java yang difokuskan pada aplikasi divaais bergerak.

Perbedaan dengan teknologi Java yang lain adalah fitur dan persyaratan sumber daya

yang dimiliki. J2ME terbagi atas configuration, profie, dan optional API yang

menyediaakn informasi spesifik mengenai API dan peralatan.

J2ME Configuration merupakan spesifikasi yang mendefinisikan lingkungan

perangkat lunak untuk berbagai peralatan berdasar sekumpulan karakteristik, seperti

10

Page 11: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

tipe dan jumlah memori, tipe dan kecepatan prosesor, dan tipe koneksi jaringan yang

tersedia.

Saat ini terdapat dua J2ME configuration, yaitu:

a. CLDC, ditujukan pada peralatan elektronik yang memiliki sunber daya yang

sangat terbatas dan dikembangkan untuk wireless Java, yang memungkinkan

pengguna telepon seluler atau PDA untuk men-download dan menjalankan

aplikasi Java (MIDlet) ke peralatan mereka;

b. CDC, ditujukan pada peralatan elektronik yang erletak antara peralatan yang

didukung CLDC dan sistem desktop yang didukung J2SE, seperti set-top-box, web

telephone, dan highend PDA.

Profile dimaksudkan untuk memperkaya fitur configuration dengan

menyediakan tambahan kelas yang lebih spesifik ke tipe peralatan. MIDP merupakan

J2ME Profile yang paing dikenal saat ini karena peralatan yang mendukung MIDP

merupakan produk yang dibutuhkan pasar. Salah satu fitur MIDP yang menarik adalah

kemampuan koneksi internet.

Perpaduan antara CLDC dan MIDP menyediakan fungsionalitas untuk melakukan

koneksi internet, mengelola record, membuat antarmuka aplikasi, memainkan data

audio-video pada peralatan yang mendukung MIDP.

H. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah

kualitatif dengan analisis deskriptif dengan pembangunan perangkat lunak berorientasi

objek dengan standar Rational Unified Process dan bahasa pemodelan Unified Modeling

Language. Langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan tentang mobile Learning.

2. Melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak yang mencakup:

a. Deskripsi keseluruhan perangkat lunak (perspektif dan fungsi produk,

karakteristik pengguna, batasan dan asumsi).

b. Kebutuhan fungsionalitas (diagram use case, diagram kelas, skenario dan

diagram sekuensial).

11

Page 12: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

c. Deskripsi kebutuhan non-fungsional (performansi, batasan memori, modus

operasi, kebutuhan adaptasi lokal, dan penanganan kesalahan)

3. Perancangan perangkat lunak yang terdiri dari: a. Perancangan struktur kelas b. Perancangan subsistem dan antarmuka komponen-komponen yang akan

diimplementasikan.

4. Implementasi yang terdiri dari:

a. Menjelaskan lingkungan perangkat keras implementasi

b. Menjelaskan lingkungan perangkat lunak implementasi

c. Implementasi kelas

d. Implementasi modul-modul program

5. Pengujian, meliputi : a. Pengujian perangkat lunak dengan black-box testing untuk menguji

fungsionalitas dan penanganan kesalahan pada perangkat lunak. b. Pengujian perangkat lunak menggunakan data uji yang dibuat untuk

kepentingan pengujian dengan format yang sesuai dengan data sesungguhnya.

6. Menganalisis hasil pengujian.

7. Membuat kesimpulan dari hasil pembangunan perangkat lunak dan saran untuk

perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dari perangkat lunak ini.

Rational Unified Process (RUP) adalah proses rekayasa perangkat lunak, yaitu

suatu pendekatan yang sistematis dengan tujuan untuk menghasilkan perangkat lunak

yang bermutu tinggi dan menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna, sesuai dengan jadwal dan anggaran. Siklus hidup pengembangan terbagi

pada beberapa siklus, tiap siklus dilakukan pada produk terbaru yang dihasilkan. Siklus

Rational Unified Process dibagi pada empat fase yaitu:

1. Fase Insepsi

2. Fase Elaborasi

3. Fase Konstruksi, dan

4. Fase Transisi

Setiap fase memiliki milestone khusus, dimana ada titik-titik kritis khusus yang

membutuhkan pengambilan keputusan dan memiliki sasaran-sasaran tertentu yang

harus dihasilkan. Pada fase insepsi mulai ditetapkan kasus bisnis untuk sistem yang akan

12

Page 13: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

dibangun dengan membatasi lingkup proyek dengan cara mengidentifikasi semua

kesatuan eksternal sistem (aktor) dan mendefinisikan interaksi pada tingkat abstraksi

tinggi.

Pada tahap berikutnya yaitu fase elaborasi sebuah prototip arsitektur dibuat

melalui satu atau lebih iterasi yang bergantung pada lingkup, ukuran, resiko dan inovasi

pada proyek. Paling tidak usaha ini dilakukan pada kasus-kasus kritis yang dihadapi

selama fase insepsi yang pada umumnya menyingkapkan resiko-resiko utama teknis

pada proyek. Fase elaborasi diakhiri dengan milestone proyek kedua yang penting yaitu

arsitektur lifecycle. Pada bagian ini sasaran, lingkup, pilihan arsitektur dan besarnya

resiko utama proyek diuji.

Fase ketiga dalam Rational Unified Process adalah fase konstruksi, dimana

semua komponen sisa dan fitur aplikasi dikembangkan dan menghasilkan sebuah

produk, dan keseluruhan fitur diuji. Dengan kata lain fase konstruksi adalah suatu proses

pabrikasi yang menekankan pada pengelolaan sumber daya, mengendalikan operasi

untuk mengoptimalkan biaya, jadwal dan mutu. Fase konstruksi ini diakhiri dengan

milestone berupa Initial Operational Capability Milestone, dimana perangkat lunak bisa

dioperasikan tanpa memperhatikan resiko yang mungkin muncul. Pelepasan perangkat

lunak ini bisa disebut sebagai beta release.

Fase terakhir pada proses perekayasaan perangkat lunak (RUP) adalah fase

transisi yang bertujuan untuk memandang perangkat lunak dari sisi pengguna. Masalah

yang biasanya muncul ketika produk telah digunakan adalah kemungkinan untuk

melakukan perbaikan-perbaikan, menyelesaikan fungsi-fungsi yang belum selesai

sampai pada melakukan rilis baru produk perangkat lunak.

I. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No KegiatanWaktu

Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov1 Studi pendahuluan2 analisis kebutuhan perangkat

lunak3 Perancangan perangkat lunak4 Implementasi5 Pengujian6 Menganalisis hasil pengujian

13

Page 14: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

J. PERSONALIA PENELITI

Ketua

Nama : Suprih Widodo, S.Si., M.T.

NIP : 132313547

Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-a

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Bidang Keahlian : Matematika, Informatika

Mata kuliah yang diampu : Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kapita Selekta

Matematika, Statistika dan Peluang, Pemecahan Masalah

Matematika

Anggota 1

Nama : Dra. Erna Suwangsih, S.Pd., M.Pd

NIP : 131 414 953

Pangkat/Golongan : Pembina/III-d

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Mata kuliah yang diampu : Konsep Dasar Matematika, Pendidikan Matematika 1,

Pendidikan Matematika 2, Aljabar, Model Pembelajaran

Matematika

Anggota 2

Nama : Hafiziani Eka Putri, M.Pd

NIP : 132 326 866

Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-b

Jabatan Fungsional : -

Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Mata kuliah yang diampu : Konsep Dasar Matematika, Pendidikan Matematika 1,

Pendidikan Matematika 2, Geometri

Anggota 3

Nama : Finita Dewi, S.S., M.A.

NIP : 132 314 142

14

Page 15: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-a

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Bidang Keahlian : Sastra Inggris

Mata kuliah yang diampu : Bahasa Inggris, P3BI, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Kedua

K. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Biaya1 ATK dan Bahan Penelitian Rp. 5.000.000,-2 Honorarium Peneliti Rp. 5.000.000,-3 Penggandaan dan Dokumentasi Rp. 1.500.000,-4 Transportasi/Perjalanan Rp. 2.500.000,-5 Konsumsi Rp. 1.000.000,-

Jumlah Rp. 15.000.000,-

DAFTAR PUSTAKA

Arrigo, Marco. (2004): mCLT, an Application for Collaborative Learnning on a Mobile Phone. www.actapress.com/PDFViewer.aspx?papaerId=19730.

Castello, Fintan, et all. (2007): Mobile Learning : Content Creation and Delivery. www.ericsson.com/ericsson/corpinfo/programs/resorce_documents/ericsson_eden_2007.pdf

Chen & duyland. (2005): M-Learning Standards Report. e-standards.flexiblelearning.net.au/

Daniswara. Aspek Penting Pembanguna E-Learning System. Mahendraoki.unpad.ac.id. Diakses tanggal 10 April 2009

Dye, Alexander dan Fagerberg: Exploring online Service in a mobile environtment. NKI Project.

Hultin, Johan: LMS, A Review.

15

Page 16: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

http://se2.isn.ch/serviceengine/FileContent?serviceID=18&fileid=09FD0FDC-723F-5E63-CCDB-6AFCDA98BCC8&lng=en. Diakses tanggal 8 Februari 2008

Hyungsung, Park, et all. Meaning Contemplation from Information Visualization of Mobile Learning Content. www.iste.org/Content/NavigationMenu/Research/NECC_Research_Paper_Archives/NECC_2007/Park_Hyungsung_N07.pdf

Juntao Yuan, Michael (2004), Enterprise J2ME : Developing Mobile Java Applications, Prentice Hall

Leonard, Low. Mlearning Sstandard Report. http://e-standards.flexiblelearning.net.au/docs/m-standards-report-v1-0.pdf. Diakses tanggal 8 februari 2008.

McIntosh, Don. (2007): LMS vs LCMS. http://elearningandlearningmanagement.blogspot.com/2007/02/lms-vs-lcms.html

Mlearn. (2007): Mobile Learning. www.m-learning.org/ PPPPTK. (2007): Mathematics Mobile Learning. http://mml.p4tkmatematika.comRiyanto, Bambang, dkk. (2006): Perancangan Aplikasi M-Learning Berbasis Java.

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

Sharpless, Mike, et all: The Design of Personal Mobile Technologies for Lifelong Learning. www. Elsevier.com/locate/compedu

Tamim, M. 2006: Aplikasi mLearning Berbasis Java disisi Server. Tesis Program Magister Elektro ITB. Tidak dipublikasikan.

16

Page 17: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

LAMPIRAN-LAMPIRAN

17

Page 18: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADINama : Suprih Widodo, S.Si., M.T.Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 17 Desember 1980Status : Belum MenikahAgama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl. Cempaka No. 80 Lembang Bandung 40391E-mail : [email protected]. :081320262241

PENDIDIKAN FORMAL1986-1992 : SDN Kayuambon 1 Lembang Bandung1992-1995 : SMPN 1 Lembang Bandung1995-1998 : SMUN Lembang Bandung1998-2002 : Universitas Pendidikan Indonesia2006-2009 : Institut Teknologi Bandung

Pengalaman BekerjaMaret 2004 – Januari 2005 : SMPN 1 Plumbon Cirebon, sebagai guru matematikaJuli 2005 - Sekarang : STKIP Subang – Purwakarta, sebagai dosen pengampu

mata kuliah geometri analitik, aljabar linier dan geometri analitik

2006 - sekarang :Universitas Terbuka, sebagai tutor mata kuliah statistika dan pembelajaran matematika SD

2005 - Sekarang : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta, sebagai dosen pengampu mata kuliah Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kapita Selekta Matematika, Statistika dan Peluang, Pemecahan Masalah Matematika

PELATIHAN2006 : Pelatihan Pedagogik Bagi Dosen Muda2008 : Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar berbasis E-

Learning

PENELITIAN2002 : Desain Perancangan dan Impementasi Sistem Informasi

Dosen – Tugas Akhir UPI, tidak diterbitkan2006 : Pemanfaatan Cabri Geometri II Plus pada Pembelajaran

Konsep Dasar Matematika Pokok Bahasan Geometri. 2006 : Pembelajaran Matematika melalui Metode Belajar

Kelompok (Cooperative Learning Model Students Teams-Achievement Division).

2007 : Peningkatan Kemampuan Matematika melalui Pembelajaran yang Berorientasi Kegiatan Laboratorium. (Anggota)

18

Page 19: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

2007 : Perancangan Interaksi Perangkat Lunak Matematika Mobile Learning. Tahun 2007

2008 : Implementasi Pendekatan Case Based Reasoning dalam Memecahkan Masalah Matematika

2009 : Mobile Learning Management System untuk Telepon Seluler. Tesis pada ITB, tidak diterbitkan.

BUKU DAN JURNAL ILMIAH2007 Volume I Pemanfaatan Cabri Geometri II Plus pada Pembelajaran

Konsep Dasar Matematika Pokok Bahasan Geometri – Metodik Didaktik – UPI

2007 Memahami Operasi pada Bilangan Bulat dan Pecahan –Editor

2007 Dasar-dasar Aritemtika Sosial - Editor2008 Pengantar Konsep Dasar Matematika untuk Guru Sekolah

Dasar –Editor2008 Dasar-Dasar Statistika – Editor2009 Volume 1 Implementasi Pendekatan Case Based Reasoning dalam

Memecahkan Masalah Matematika - Jurnal Pendidikan SD – UPI Kampus Purwakarta

Purwakarta, 10 April 2009

Suprih Widodo, S.Si., M.T.

19

Page 20: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADINama : Hafiziani Eka Putri, M.PdTempat/Tgl Lahir : Pulau Seliu, 16 Mei 1982Status : MenikahAgama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl Air Kelubi no 4 RT40 RW02 Tg Pandan BelitungE-mail : [email protected]. : 081317983189

PENDIDIKAN FORMAL1987-1993 : SDN 2 Pulau Seliu1994-1996 : SMPN 3 Tanjung Pandan1996-1999 : SMUN 1 Tanjung Pandan1999-2003 : Universitas Pasundan2004-2006 : Universitas Pendidikan Indonesia

Pengalaman Bekerja2002-2003 : MTs Miftahul Iman, sebagai guru matematika2006 -2008 : MTs ar-Rohmah, sebagai guru matematika2007 - 2008 : Dosen Universitas Al-Ghifari2007 - Sekarang : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta,

sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Matematika, Pendidikan Matematika 1, Pendidikan Matematika 2, Geometri

PENELITIAN2003 : Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi dan Koneksi Matematik siswa SMP

2006 : Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMU pada Pokok Bahasan Trigonometri berdasarkan Daerah Kognitif Menurut Taksonomi Bloom

Purwakarta, 10 April 2009

Hafiziani Eka Putri, M.Pd

20

Page 21: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADINama : Finita Dewi, S.S., M.ATempat/Tgl Lahir : Sumedang, 20 Agustus 1975Status : MenikahAgama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl Budi Raya XVII Blok X-12 BandungE-mail : [email protected]. : 081910547078

PENDIDIKAN FORMAL1981-1987 : SDN Pakuwon 2 Sumedang1987-1990 : SMPN 1 Sumedang1990-1993 : SMAN 1 Sumedang1993-1997 : Universitas Pajajaran2005-2007 : Quensland University

Pengalaman BekerjaOktober 1998 - 2002 : Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jepang

sebagai Dosen Bahasa Inggris1998 - 2004 : STBA Bandung sebagai Dosen Bahasa inggris2001 - 2002 : English First Cabang Bandung sebagai Instruktur1999 - Sekarang : LBPP – LIA cabang Bandung sebagai Instruktur2005 - sekarang : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta,

sebagai dosen pengampu mata P3BI, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua

PELATIHAN2006 : Pelatihan Pedagogik Bagi Dosen MudaPENELITIAN2004 : Qualified EYL teacher for Young Learners: Do they really

exist – makalah disajikan pada seminar inetrnasional di ITB

2006 : Young Learners of English Software Evaluation: a study on feasibility and quality of two EYL Software – Tesis pada Queensland University- tidak diterbitkan.

2008 : Ancangan alternatif pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing di sekolah dasar – Jurnal Pendidikan SD UPI Kampus Purwakarta

Purwakarta, 10 April 2009

Finita Dewi, S.S., M.A.

21

Page 22: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADINama : Dra. Erna Suwangsih, S.Pd., M.Pd.Tempat/Tgl Lahir : Garut, 18 Juni 1960Status : MenikahAgama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl veteran no 14 PurwakartaE-mail : [email protected]. : 081912605692

PENDIDIKAN FORMAL

Pengalaman Bekerja

PENELITIAN

PELATIHAN2006

Purwakarta, 10 April 2009

Erna Suwangsih, S.Pd., M.Pd

22

Page 23: JUDUL PENELITIAN - Direktori File UPIfile.upi.edu/Direktori/KD-PURWAKARTA/198012182005011001... · Web viewMobile learning mendukung pembelajaran sepanjang hayat, karena pengguna

Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Purwakarta

PROPOSAL PENELITIAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MOBILE LEARNING BERBASIS JAVA UNTUK PEMBELAJARAN GEOMETRI DATAR

Oleh:Suprih Widodo, S.Si., M.T. (Ketua)

Hafiziani Eka Putri, M.Pd. (Anggota)Dra. Erna Suwangsih, S.Pd., M.Pd. (Anggota)

Finita Dewi, S.S., M.A. (Anggota)

23