konflok dan integrasi sosial

61
Konflik dan Integrasi Sosial

Upload: anto-san-jaya

Post on 29-Jun-2015

430 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konflok dan Integrasi Sosial

Konflik dan Integrasi Sosial

Page 2: Konflok dan Integrasi Sosial

Konflik

1. Pengertian Konflik

Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Page 3: Konflok dan Integrasi Sosial

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto konflik merupakan pertentangan atau pertikaian, yaitu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya denga jalan menentang pihak lawan, disertai dengan ancaman atau kekerasan

Page 4: Konflok dan Integrasi Sosial

Konflik sosial bisa diartikan dua hal. Pertama, perspektif atau sudut pandang yang menganggap konflik selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial. Kedua, konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti perang, revolusi pemogokan, dan gerakan perlawanan.

Page 5: Konflok dan Integrasi Sosial

Tokoh Teori Konflik

Dahrendorf , membagi teori sosiologi menjadi teori konflik dan teori Konsensus . Beliau berpendapat bahwa konflik tidak akan ada jika tidak ada konsensus terlebih dahulu. Sebaliknya konflik yang muncul dapat menimbulkan konsensus dan integrasi

Page 6: Konflok dan Integrasi Sosial

Randall Collins, menjelaskan bahwa konflik adalah proses sentral dalam kehidupan sosial sehingga dia tidak menggangap konflik itu baik atau buruk. Manusia tidak hanya memiliki sifat sosial tetapi juga mudah berkonflik dalam hubungan sosial

Page 7: Konflok dan Integrasi Sosial

2. Faktor-faktor penyebab konflik Sosial

Pada umumnya, sumber konflik sosial adalah hubungan-hubungan sosial, politik dan ekonomi. Namun demikian tidak sedikit teoritis yang menyebutkan bahwa konflik bersumber dari perebutan atas suatu hal yang terbatas.

Page 8: Konflok dan Integrasi Sosial

a. Perbedaan individu

Setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan tersebut dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu dengan kelompoknya.

Selain hal-hal diatas, terdapat pula faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik sebagai berikut :

Page 9: Konflok dan Integrasi Sosial

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda. Dalam lingkup yang lebih luas, masing-masing kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat seteempat. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial

Page 10: Konflok dan Integrasi Sosial

c. Perbedaan kepentingan

Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan berbeda. Dari perbedaan tujuan yang didasarkan kepentingan inilah terjadilah konflik, kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.Contohnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya

Page 11: Konflok dan Integrasi Sosial

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat

Perubahan nilai adalah hal yang wajar, tetapi apabila perubahan itu berlangsung cepat maka akan terjadi konflik dan kegoncangan dalam proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan tadi karena dianggap dapat mengacaukan tatanan kehidupan yang sudah ada.

Page 12: Konflok dan Integrasi Sosial

Dahrendorf membagi konflik sosial dalam masyarakat menjadi empat :

1. Konflik antara atau dalam peran sosial, misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi.

2. Konflik antara kelompok-keompok sosial.

3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir.

4. Konflik antara satuan nasional

Page 13: Konflok dan Integrasi Sosial

3. Situasi-situasi Pemicu Konflik

Menurut ilmuan Ursula Lehr kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapt menimbulkan konflik adalah sebagai berikut :

a. Konflik dengan keluarga

Harapan-harapan orang tua dan kewajiban-kewajiban seorang anak kepada orang tuanya sulit sekali dijalankan bersama secara serasi. Konflik ini terjadi sebagai akibat situasi hidup bersama

Page 14: Konflok dan Integrasi Sosial

b. Konflik dengan anak-anak sendiri

Konflik ini muncul misalnya karena tindakan orang tua yang berlebihan kepada anaknya, tindakan ini sendiri muncul karena sang anak bertingkah tidak sesuai dengan harapan orang tuanya

Page 15: Konflok dan Integrasi Sosial

C. Konflik dengan sanak saudara

Konflik dapat terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja dapat timbul konflik misalnya konflik dengan kakek, nenek, paman, atau bibi lalu setelah itu muncul konflik dengan keluarga suami dan istri atau bahkan konflik dengan saudara sendiri

Page 16: Konflok dan Integrasi Sosial

d. Konflik dengan orang lain

Konflik sosial ini dapat muncul karena adanya perbedaan pendirian atau pendapat antara anggota-anggota masyarakat mengenai suatu hal. Konflik ini bisa terjadi dengan teman, tetangga, teman sekerja dan orang lain dilingkungannya

Page 17: Konflok dan Integrasi Sosial

e. Konflik dengan suami atau dengan istri

Pertentangan-pertentangan mengenai persoalan hidup sehari atau perselisihan yang dalam mengenai persoalan hidup dapat memicu munculnya konflik dalam keluarga

Page 18: Konflok dan Integrasi Sosial

f. Konflik di sekolah

konflik yang ada di sekolah misalnya persoalan hubungan antara guru dan murid, tidak dapat mengikuti pelajaran, tidak lulus ujian atau persoalan kedudukan diantara teman-teman sebaya dalam kelas

Page 19: Konflok dan Integrasi Sosial

g. Konflik dalam pemilihan pekerjaan

Konflik ini berhubungan dengan waktu kerja, aspirasi kerja, masalah keuangan, dan masalah hubungan dengan teman-teman sekerja. Atau konflik dapat muncul dari sifat pekerja sendiri yang beranggapan bahwa pekerjaannya memberatkan atau membosankan

Page 20: Konflok dan Integrasi Sosial

h. Konflik agama

Berhubungan dengan aturan-aturan yang bertentangan dengan agama , menikah dengan orang yang berbeda agama, pendah dari suatu agama ke agama lain, serta tentang hakikat dan tujuan hidup

Page 21: Konflok dan Integrasi Sosial

i. Konflik pribadi

Konflik ini muncul misalnya karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan, atau tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup

Page 22: Konflok dan Integrasi Sosial

4. Dampak-dampak Konflik

Page 23: Konflok dan Integrasi Sosial

Segi positif suatu konflik adalah sebagai berikut. • Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih

belum tuntas• Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma dan nilai serta

hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok.

• Jalan untuk mengurangi keterangan antarindividu dan kelompok.• Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan

meciptakan norma-norma baru.• Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan

antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

Page 24: Konflok dan Integrasi Sosial

Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik sosial adalah sebagai berikut :

• Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.

• Keretakan hubungan antar individu atau kelompok.• Perubahan kepribadian para individu,misalnya terjadi perang

antarkelompok yang akan menimbulkan kebencian,saling curiga,beringas dan lain-lain.

• Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia.• Akomodasi,dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak

yang terlibat dalam pertikaian.

Page 25: Konflok dan Integrasi Sosial

Tertib sosial dalam masyarakat ditandai oleh tiga hal :

• Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas.

• Individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.

• Individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Page 26: Konflok dan Integrasi Sosial

B. KONFLIK DAN KEKERASAN

Page 27: Konflok dan Integrasi Sosial

Kekerasaan merupakan konflik sosial yang tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai sosialyang tidak terkendali oleh masyarakat.

1. Pengertian Kekerasan

Page 28: Konflok dan Integrasi Sosial

Kekerasan tidak akan muncul apabila kelompok-kelompok yang saling bertentangan itu mampu memenuhi tiga macam prasyarat berikut :

• Masing-masing kelompok yang terlibat dalam konflik harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka,karena itu menyadari pula perlunya dilaksanakan prinsip-prinsip keadilan secara jujur bagi semua pihak.

Page 29: Konflok dan Integrasi Sosial

Pengendalian konflik hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu teroganisai dengan jelas.

Page 30: Konflok dan Integrasi Sosial

Setiap kelompok yang terlibat didalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan yang tertentu, suatu hal yang akan memungkinkan hubungan-hubungan sosial di antara mereka menemukan suatu pola tertentu.

Page 31: Konflok dan Integrasi Sosial

Konflik sosial tidak akan berubah menjadi kekerasan apabila dikendalikan dengan baik. Ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu sebagai berikut.

A. Konsiliasi

Konsilasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang utama. Pengendalian seperti ini terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnnya pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di antara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka pertengkarkan.

Page 32: Konflok dan Integrasi Sosial

b. Mediasi

Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang terlibat konflik bersama-sama bersepakat untuk menunjukkan pihak ketiga yang akan memberikan nasehat-nasehatnnya tentang bagaimana mereka sebaiknya menyelesaikan pertentangan mereka.

Page 33: Konflok dan Integrasi Sosial

c. Arbitrasi

Apabila cara pengendalian di atas tidak juga menghasilkan apa-apa, maka cara ini dapat dilakukan. Artibrasi disebut pula “ perwasitan “. Artibrasi dilakukan apabila kedua belah pihak yang bertentangan bersepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara merka.

Page 34: Konflok dan Integrasi Sosial

2. TEORI-TEORI KEKERASAN

Page 35: Konflok dan Integrasi Sosial

Teori Faktor Kelompok

Individu cenderung membentuk kelompok dengan mengedepankan identitas berdasarkan persamaan ras, agama atau etnik. Identitas kelompok inilah yang cenderung dibawaketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Benturan antara identitas kelompok yang berbeda sering menjadipenyebab kekerasan.

Page 36: Konflok dan Integrasi Sosial

Teori Dinamika Kelompok

Menurut teori ini, kekerasan timbul karena adanya deprivasi relatif yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya,perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat tidak mampu ditanggap dengan seimbang oleh sistem sosial & masyarakatnya.

Page 37: Konflok dan Integrasi Sosial

Teori AlternatifDibagi menjadi 3 bagian :

1. Teori Lingkungan Sosialmenurut teori ini, hal yang terpenting ketika terjadi kekerasan adalah kondisi lingkungan sosial tempat kerusuhan itu terjadi.

2. Teori Individual Teori ini dikemukakan olehMacPhail. Menurut penganut teori ini, kekerasan atau kerusuhan masal, walaupun terjadi ditempat ramai dan melibatkan orang banyak, hanya dilakukan oleh orang tertentu saja.

Page 38: Konflok dan Integrasi Sosial

3. Teori IdelogiTeori ini dikemukakan oleh T.R.Gurr. Menurut teori ini, kekerasan sangat di pengaruhi oleh ideologi. Kekerasan yang sangat besar pengaruhnya mungkin saja di lakukan oleh sekelompok kecil orang yang memiliki ideologi yang berbeda.

Page 39: Konflok dan Integrasi Sosial

C. INTEGRASI SOSIAL

Page 40: Konflok dan Integrasi Sosial

1. PENGERTIAN INTEGRASI SOSIAL

Page 41: Konflok dan Integrasi Sosial

integrasi mengandung dua pengertian, yaitu pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem sosial dan membuat suatu keseluruhan atau menyatukan unsur – unsur tertentu, khususnya dalam suatu masyarakatyang beranekaragam.

Page 42: Konflok dan Integrasi Sosial

Suatu integrasi diperlukan agar masyarakat tidak bubar walaupun menghadapi berbagai tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

Page 43: Konflok dan Integrasi Sosial

2. Syarat-syarat integrasi sosial

Page 44: Konflok dan Integrasi Sosial

integrasi sosial akan terbentuk dimasyarakat apabila sebagian anggota masyarakat tersebut memiliki kesempatan tentang batas –batas teritorial dari suatu wilayah atau negara tempat mereka tinggal.

Page 45: Konflok dan Integrasi Sosial

menurut william F. Ogburn dan Mayer Nimkoff(Susanto,2001:108)syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah:

Page 46: Konflok dan Integrasi Sosial

1. anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu dengan yang lainnya.

Page 47: Konflok dan Integrasi Sosial

2. masyarakat berhasil menciptakan kesempatan bersama mengenai nilai-nilai dan norma –norma sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang kainnya, termasukmenyapakati hal-hal yang dilarangmenutut kebudayaannya.

Page 48: Konflok dan Integrasi Sosial

3. norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankansecara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi sosial

Page 49: Konflok dan Integrasi Sosial

Bentuk Integrasi Sosial

Page 50: Konflok dan Integrasi Sosial

A. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial tahap lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara individuatau kelompok dalam masyarakat.

Page 51: Konflok dan Integrasi Sosial

Faktor-faktor pendorong asimilasi agar mudah terjadi:

1) Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiri yang akan tercapai melalui suatu proses yang disebut akomidasi.

2) Tiap-tiap individu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam ekonomi, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.

Page 52: Konflok dan Integrasi Sosial

3) Diperlukan sikap saling menghargai terhadap kebudayaan didukung oleh masyarakat lain.

4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di masyarakat dengan memberikan kesempatan pada golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan, pemeliharan kesehatan, penggunaan fasilitas-fasilitas umum, dan berpartisipasi dalam politik

Page 53: Konflok dan Integrasi Sosial

5) pengetahuan tentang persamaan-persamaan unsur kebudayaan yang berlainan akan mendekatkan mesyarakat pendukung kebudayaan yang satu dengan yang lain.

6) Perkawinan campuran akan menyatu dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga dari suatu golongan dengan golongan

Page 54: Konflok dan Integrasi Sosial

7) Bila terdapat musuh bersama dari luar, maka proses asimilasi semakin cepat, sebab masing-masing kelompok atau golongan akan mencari jalan untuk bersepakat guna menghadapi musuh bersama itu

Page 55: Konflok dan Integrasi Sosial

B. AKULTURASI

Page 56: Konflok dan Integrasi Sosial

Akulturasi adalah proses perubahan yang ditandai denga terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan ini menyebabkan kebudayaan yang lemah hampir menyerupai kebudayaan yang kuat, tetapi masing-masing kebudayaan masih mempertahankan ciri khasnya

Page 57: Konflok dan Integrasi Sosial

Pertama kali, unsur-unsur baru yang datang tidak langsung diterima atau adaptasi begitu saja, tetapi melalui proses pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan proses adaptasi

Page 58: Konflok dan Integrasi Sosial

4) FAKTOR PENDORONG INTEGRASI SOSIAL

Page 59: Konflok dan Integrasi Sosial

a. Homogenitas (kesamaan) kelompokyaitu, antar elemen pembentuk kemajemukan struktur sosial tersebut berusaha membentuk integrasi sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial

Page 60: Konflok dan Integrasi Sosial

b. Besar kecilnya kelompokartinya kelompok sosial yang relatif mudah disatukan dibandingkan dengan kelompok sosial yang lebih besar.

c. Mobilitas sosiogeografisyang memungkinkan pertemuan antara masyarakat dari daerah yang satu ke daerah lainnya sehingga di sana terjadilah pembauran antar masyarakat

Page 61: Konflok dan Integrasi Sosial

d. Efektifitas dan efisiensi komunikasiSebab komunikasi adalah salah satu prasyarat terjadinya interaksi, sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial