komunitas inc

20
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan tersendiri yang dapat diceritakan ke orang lain. Memori melahirkan, peristiwa dan orang-orang yang terlibat dapat bersifat negatif atau positif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan efek emosional dan reaksi psikososial jangka pendek dan jangka panjang. (Henderson, 2006) Aspek-aspek asuhan yang terbukti memengaruhi perasaan persalinan dan kepuasan pengalaman persalinan meliputi komunikasi dan pemberian informasi, penatalaksanaan nyeri, tempat melahirkan, dukungan sosial dan dukungan dari pasangan serta dukungan dari pemberi asuhan. Persalinan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tempat persalinan berlangsung. Idealnya, setiap wanita yang bersalin dan tim yang mendukung serta memfasilitasi usahanya untuk melahirkan bekerja sama dalam suatu lingkungan yang paling nyaman dan aman bagi ibu yang melahirkan. (Varney, 2008) Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada dua pilihan tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit pelayanan kesehatan. (Rohmah, 2010) 1

Upload: isnayaniastuti

Post on 01-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah ini menyangkut inc dalam komunitas

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan tersendiri yang dapat diceritakan ke orang lain. Memori melahirkan, peristiwa dan orang-orang yang terlibat dapat bersifat negatif atau positif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan efek emosional dan reaksi psikososial jangka pendek dan jangka panjang. (Henderson, 2006) Aspek-aspek asuhan yang terbukti memengaruhi perasaan persalinan dan kepuasan pengalaman persalinan meliputi komunikasi dan pemberian informasi, penatalaksanaan nyeri, tempat melahirkan, dukungan sosial dan dukungan dari pasangan serta dukungan dari pemberi asuhan. Persalinan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tempat persalinan berlangsung. Idealnya, setiap wanita yang bersalin dan tim yang mendukung serta memfasilitasi usahanya untuk melahirkan bekerja sama dalam suatu lingkungan yang paling nyaman dan aman bagi ibu yang melahirkan. (Varney, 2008) Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada dua pilihan tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit pelayanan kesehatan. (Rohmah, 2010) Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2010, persalinan ibu anak terakhir dari kelahiran lima tahun terakhir menunjukkan bahwa 55.4 % melahirkan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (pemerintahdan swasta), rumah bersalin, Puskesmas, Pustu, praktek dokter atau praktek bidan. Terdapat 43,2% melahirkan di rumah/lainnya dan hanya 1,4 persen yang melahirkan di polindes/poskesdes.Apabila dianalisis lebih lanjut, diantara anak yang dilahirkan di rumah/lainnya, ternyata tenaga yangmenolong proses persalinan adalah dokter (2,1%), bidan (51,9%), paramedis lain (1,4%), dukun (40,2%), serta keluarga (4,0%). Fakta masih adanya angka persalinan di rumah, menuntut diperlukannya pengoptimalan pemberdayaan sarana dan tenaga kesehatan yang ada untuk persalinan. Oleh karena itu, untuk melakukan pertolongan persalinan dirumah harus ada persiapan yang tepat, baik persiapan penolong, alat dan bahan yang dibawa penolong, persiapan tempat, lingkungan dan keluarga. (Prasetyawati, A.E., 2012).

2. Rumusan Masalah1) Bagaimana Asuhan Intranatal di komunitas dan persalinan di rumah?

2) Apa saja standar pelayanan kebidanan di komunitas?

3) Bagaimana pertolongan persalinan di rumah pada kebidanan komunitas?

4) Apa saja persiapan bidan untuk melakukan persalinan di rumah?

5) Apa saja persiapan rumah dan lingkungan dalam menghadapi persalinan di rumah?

6) Apa saja alat yang perlu disiapkan?

7) Bagaimana dengan persiapan ibu dan keluarga?

8) Bagaimana manajemen ibu intranatal di komunitas?

3. Tujuan

1) Utuk mengetahui Asuhan Intranatal di komunitas dan persalinan di rumah.2) Untuk mengetahui standar pelayanan kebidanan di komunitas.3) Untuk mengetahui pertolongan persalinan di rumaah pada kebidanan komunitas.4) Untuk mengetahui persiapan bidan dalam melakukan persalinan di rumah.5) Untuk mengetahui berbagai persiapan rumah dan lingkungan dalam menghadapi persalinan di rumah

6) Untuk mengetahui persiapan alat yang perlu disiapkan dalam persalinan di rumah.

7) Untuk mengetahui persiapan ibu dan keluarga dalam persalinan di rumah.

8) Untuk mengetahui manajemen ibu intranatal di komunitas.BAB II

PEMBAHASAN1. ASUHAN INTRANATAL1.1 Definisi

Asuhan Intranatal adalah pertolongan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter sepesialis kebidanan, dokter umum dan bidan. Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat adalah dokter sepesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan. Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan diluar fasilitas pelayanan kesehatan.Secara bertahap seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.1.2 Falsafah ibu bersalin di komunitas :

1. Bidan meyakini bahwa setiap individu mempuyai hak untuk merasa aman,puas terhadap pelayanan kesehatan dengan menghargai martabat manusia dan perbedaan adat kebiasaan.

2. Yakin bahwa proses kehamilan dan persalinan dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pendidikan kesehatan dan interfensi berbentuk dukungan.

3. Asuhan ibu bersalin berfokus pada kebutuhan individu dan keluarganya baik emosi, fisik, dan social serta ibu terlibat aktif dalam pengambilan keputusan.4. Asuhan diberikan secara terus-menerus yang menekankan pada aspek keamanan, manajemen klinis yang sesuai standar, mempertahankan tidak adanya interfensi pada keadaan normal dan meningkatkan pendidikan kesehatan bagi ibu selama proses persalinan.

1.3 Tujuan Asuhan Intranatal

1. Memastikan persalinan yang telah direncanakan

2. Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang menyenangkan.

3. Menyiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.2. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

a. Asuhan saat persalinan Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung .b. Persalinan yang aman

Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat .c. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap d. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum 3. PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH

Pemilihan persalinan di rumah merupakan hak dari ibu dan keluarga ibu boleh memilih siapa yang boleh mendampinginya pada saat persalinan. Meskipun begitu ibu dan keluarga harus memperhatikan syarat-syarat persalinan dirumah, diantara nya adalah sebagai berikut :a. Adanya bidan terlatih dalam melakukan pertolongan persalinanb. Bidan harus memberikan pejelasan tentang seluruh proses persalinan dan kemungkinan komplikasi

c. Bidan dipanggil bilamana ibu mulai merasakan kontraksi atau air ketuban pecah

d. Tersedianya ruangn yang hangat dan sehat

e. Ibu mempunyai kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil, dan kartu KIA

f. Tersedianya sistem rujukan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri

g. Adanya kesepakatan atau informed konsen antara bidan dengan ibu atau keluarga

h. Tersedia alat transportasi untuk merujuk

i. Tersedianya peralatan yang terlengkap dan berfungsi

4. PERSIAPAN BIDAN UNTUK PERSALINAN DI RUMAH

Persiapan bidan dalam memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari segi kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan persalinan yang bersih dan aman serta tahu saat yang dapat untukmerujuk kasus-kasus kegawatdaruratan. Dengan demikian bisa menyelamatkan ibu dan bayi dan dapat menurunkan AKI. Persiapan bidan meliputi:a. Kemampuan. Dalam bidang psikologi, kemampuan ini diartikan sebagai kesanggupan. Mengingat pentingnya dan resiko yang dihadapi, bidan harus mempunyai kemampuan yang cukup terampil, cepat berfikir, cepat menganalisa, cepat menginterpretasi tanda dan gejala, cepat menyusun konsep, dan mempunyai pengetahuan serta pengalaman. b. Keterampilan. Pekerjaan bidan adalah pekerjaan yang bersifat keterampilan. Oleh karena itu, bidan harus memiliki keterampilan yang cukup banyak dalam segala perawatan, pertolongan, dan persalinan.

c. Kepribadian, yang dimaksud dengan kepribadian adalah kesehatan jasmani dan rohani dalam segala aspek, yang merupakan organisasi yang dinamis yang akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan, aspek-aspek tersebut ialah fisik, maturitas atau kematangan, mental, emosi, dan sikap.

5. PERSIAPAN RUMAH DAN LINGKUNGAN

Ruangan atau lingkungan dimana proses persalinan akan berlangsung harus memiliki:a. Mempersiapkan ruangan yang hangat, bersih, dan nyaman untukpersalinan dan kelahiran bayi serta bebas dari tiupan angin untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebih.b. Terdapat sumber air bersih, air panas dan air dingin

c. Tersedianya penerangan yang baik, ranjang sebaiknya diletakan ditengah-tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan, dan cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persalinan.

d. Terdapat fasilitas telepon yang bisa diakses untuk menghubungi ambulan jika diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedianya mobil yang bisa digunakan saat diperlukan untuk merujuk. Apabila lokasi tempat tinggal ibu di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin, sebaiknya sediakan minimal 2 selimut, kain atau handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi. 6. PERSIAPAN ALAT BIDAN KIT

Perlengkapan peralatan yang harus disiapkan oleh keluarga dan bidan untuk melakukan persalinan di rumah meliputi komponen-komponen berikut ini :

a. Persiapan untuk pertolongan persalinan (keluarga) : 1) Waskom

2) Sabun cuci

3) Handuk kering dan bersih

4) Selimut

5) Pakaian ganti

6) Pembalut,

7) Kain pel

8) Lampu

b. Persiapan untuk bayi :

1) Handuk bayi

2) Tempat tidur bayi

3) Pakaian dan topi bayi

4) Selimut bayi

c. Persiapan alat / bidan kit :1) Tensimeter2) Stetoskop3) Jam yang mempunyai detik4) Termometer5) Partus set6) Heacting set7) Bahan habis pakai (injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kasa, detol/lisol)8) Set kegawatdaruratan9) Bengkok10) Tempat sampah medis, non medis dan tajam11) Alat alat proteksi diri

7. PERSIAPAN IBU DAN KELUARGA

1. Keluarga telah mengambil keputusan bahwa persalinan dilakukan dirumah, keluarga memberikan masukan atau ide dan bersedia memeberikan dukungan yang diperlukan.

2. Kegiatan rumah tangga perlu dibahas secara rinci untuk membentuk jaringan kerja yaitu, siapa yang akan mengurus anak-anak yang lain.

3. Pengetahuan dan pendidikan yang diberikan selama antenatal adalah hal yang penting untuk pasangan yang melakukan pertolongan persalinan di rumah (tentang fisiologi persalinan, persiapan kelahiran dan bayi)

4. Beritahukan keluarga untuk tidak merokok

5. Tidak ada binatang dirumah6. Menggunakan pakaian yang bersih

7. Informasikan jika lebih disukai untuk merekam proses persalinan tersebut, sebaik nya sudah dipersiapkan

8. Untuk mendapatkan reaksi mental positif dalam persalinan, bangun rasa percaya dirinya atas apa yang telah ibu lakukan terhadap dirinya, dan buat ibu mempercayai proses persalinan yang dialami nya adalah normal dan tubuhnya mampu untuk melakukan hal itu.8. MANAJEMEN IBU INTRANATAL

Manajemen asuhan intranatal dirumah dibagi dalam empat tahap sesuai dengan tahap yang ada dalam persalinan, yaitu kala I, II, III, dan IV. Dengan memberikan asuhan intranatal yang baik dan sesuai dengan standar, bidan dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan menurunkan angka kejadian sepsis puerpuralis pada ibu nifas, sehingga membantu menurunkan angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi

Manajemen asuhan intranatal merupakan langkah ilmiah dan sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya bidan harus memahami alur pikir manajemen asuhan intranataldi rumah. seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

1. Asuhan Persalinan Kala I

Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Ada tugas dan proses/ langkah-langkah yang harus di lalui dalam memberikan asuhan persalinan pada Kala I. Tugas dan proses tersebut seperti yang dijabarkan di bawah ini :

1) Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai

2) Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan ibu.

3) Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan

4) Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat.

5) Mengizinkan adanya pendamping.

Sebelum bidan melakukan menajemen asuhan kala I, bidan perlu mengingat tentang konsep sayang ibu, rujuk apabila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian-kejadian penting lain, serta lakukan observasi ketat apabila didapatkan penyimpangan dalam partograf.Langkah-langkah asuhan intranatal kala I meliputi :

1) Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan;

2) Bidan harus segera datang kerumah ibu apabila dipanggil;

3) Memperhatikan proses pencegahan infeksi;

4) Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu;

5) Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap;

6) Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan/indikasi;

7) Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf;

8) Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar observasi dan partograf;

9) Berikan dukungan moral pada ibu, suami, dan keluarga;

10) Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan;

11) Jelaskan proses persalianan yang sedang berlangsung dan beritahu setiap kemajuan;

12) Lakukan manajemen nyeri non farmakologi (masase punggung, relaksasi, dan lain-lain);

13) Lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan

2. Asuhan Persalinan Kala II

Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun bayi. Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan rujukan. Tugas yang harus dilakukan bidan dalam asuhan kala II adalah sebagai berikut :

1) Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman;

2) Menghargai hak ibu secara pribadi;

3) Menghargai tradisi setempat;

4) Mengizinkan ibu untuk memilih pendamping persalianan;

Langkah-langkah asuhan intranatal kala II yaitu sebagai berikut :

1) Berikan pendampingan dan hargai ibu selama proses persalinan;

2) Memastikan tersedianya ruangan dibutuhkan;

3) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan tindakan;

4) Bantu ibu untuk memilih posisi yang diinginkan;

5) Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam;

6) Anjurkan ibu mengejan hanya jika ada dorongan ingin mengejan;

7) Berikan pujian kepada ibu;

8) Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his;

9) Lakukan observasi ketat denyut jantung janin setiap tidak ada his, jika terjadi gawat janin percepat persalinan dengan melakukan episiotomi;

10) Hindari peregangan vagina secara manual;

11) Lakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar normal (APN);

12) Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih;

13) Lakukan inisiasi menyusui dini;

14) Berikan injeksi vitamin K pada paha bayi;

15) Berikan salep mata pada bayi;

16) Dokumentasikan secara lengkap semua temuan;

Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal kala II antara lain sebagai berikut :

1) Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi terlentang;

2) Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikat dan pemotong tali pusat;

3) Pimpin ibu mengejan jika ada keinginan untuk mengejan;

4) Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan;

5) Terapkan konsep sayang ibu;

6) Lakuakan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan rujukan.3. Asuhan Persalinan Kala III

Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam melakukan manajemen aktif kala III. Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan harus terlatih dan terampil melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan manajemen aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk penyimpanan , serta sistem rujukan untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.

Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu mengeluarkan plasenta dan selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca-salin, memperpendek kala III, mencegah terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio plasenta. Dalam hal ini bidan mepunyai tugas rutin, yaitu melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala III (manajemen aktif kala III).Hal-hal yang yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal kala III adalah sebagai berikut :

1) Penyimpanan oksitosin harus didlam lemari es pada suhu 2-80C dan hindarkan dari paparan cahaya secara langsung.

2) Pada suhu 300C oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, dan pada suhu 400C oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.

3) Tidak dianjurkan untuk memberikan ergometrin atau metergin sebelum bayi lahir.

4) Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi dengan baik, keluar darah dari vagina, serta tali pusat memanjang.

5) Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali pusat secara berlebihan.

6) Lakukan peregangan tali pusat dengan hati-hati

7) Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat tertahan.

8) Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap, ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu rujuk.4. Asuhan Persalinan Kala IVAsuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan kala IV. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia uteri. Kehilangan darah biasanya terjadi karena pelepasan plasenta dan robekan serviks dan perineum. Jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = 500 cc), apabila jumlah perdarahan lebih dari 500 cc harus dicari penyebabnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV adalah sebagai berikut :

1) Kontraksi uterus

2) Perdarahan

3) Kandung kemih

4) Adanya luka

5) Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap

6) Tanda-tanda vital

7) Keadaan bayi

Asuhan pada Kegawatdaruratan Persalinan di KomunitasPersalinan merupakan proses alamiah, akan tetapi dalam prosesnya tidak menutup kemugkinan terjadi komplikasi-komplikasi atau kegawatdaruratan. Beberapa tindak yang harus dilakukan bidan apabila menghadapi kasus kegawatdaruratan persalinan adalah sebagai berikut :

a. Jangan menunda untuk melakukan rujukan

b. Mengenali maslah dan memberikan instruksi yang tepat

c. Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan pendampingan secara terus menerus. Tetap berada disamping ibu dan berikan pertolongan kegawatdaruratan secara tepat.d. Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan tekanan darah setiap 15 menit. e. Rujuk segera bila terjadi Fetal Distressf atau persalinan memanjang. f. Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat kasus dengan singkatBAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Asuhan Intranatal adalah pertolongan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter sepesialis kebidanan, dokter umum dan bidan. Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan diluar fasilitas pelayanan kesehatan. Secara bertahap seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dalam melakukan persalinan di rumah diperlukan berbagai persiapan, dimulai dari persiapan penolong persalinan (bidan), persiapan tempat bersalin yaitu rumah dan lingkungannya, persiapan ibu dan keluarga, dan persiapan peralatan yang akan digunakan saat persalinan. DAFTAR PUSTAKA

Syafrudin, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Yulifah, Rita, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Hanifah, Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta. EGC

https://rizkimarizayeni.wordpress.com/2014/07/07/asuhan-intranatal-pada-kebidanan-di-komunitas/http://amandadianhsada.blogspot.com/p/manajemen-ibu-intranatal.htmlPENGUMPULAN DATA

SUBJEKTIF

OBJEKTIF

IDENTIFIKASI MASALAH (SIRKULER)

EVALUASI EFEKTIF

DATA AKURAT KEMAMPUAN ANALISIS PENGETAHUAN ESENSIALPENGALAMAN RELEVAN INTUISIS

DIAGNOSIS KERJA

ADA MASALAH LAIN YANG MEYERTAI

TEPAT WAKTU

AMAN

MELAKSANAKAN ASUHAN

MENILAI KEBUTUHAN

RENCANA ASUHAN

DETEKSI SETIAP SAAT TERHADAP ANCAMAN

DIKEMBANGKAN DARI DATA YANG DIPEROLEH

14