akbid paramata muna inc

48
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL FISIOLOGIS PADA NY “V” G I P 0 A 0 UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH KECEMASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU TANGGAL 11 APRIL 2011 No. Register : - Tanggal Masuk : 11 April 2011 Jam 02.00 WITA Tanggal Pengkajian : 11 April 2011 Jam 05.00 WITA LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI Nama : Ny.”V” / Tn.” W” Umur : 22 tahun / 23 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / D 3 Pekerjaan : IRT / Swasta Pernikahan ke : I / I Lamanya menikah : ± 10 bulan Alamat : Watonea B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS 1. Keluhan utama : Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang sejak tanggal 10 04 2011 jam 18.00 WITA, disertai kecemasan.

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 02-Jul-2015

1.334 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: akbid paramata muna Inc

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL FISIOLOGIS

PADA NY “V” GI P0 A0 UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU INPARTU

KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH KECEMASAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU

TANGGAL 11 APRIL 2011

No. Register : -

Tanggal Masuk : 11 April 2011 Jam 02.00 WITA

Tanggal Pengkajian : 11 April 2011 Jam 05.00 WITA

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI

Nama : Ny.”V” / Tn.” W”

Umur : 22 tahun / 23 tahun

Suku : Muna / Muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / D3

Pekerjaan : IRT / Swasta

Pernikahan ke : I / I

Lamanya menikah : ± 10 bulan

Alamat : Watonea

B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS

1. Keluhan utama : Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang sejak

tanggal 10 – 04 – 2011 jam 18.00 WITA, disertai

kecemasan.

Page 2: akbid paramata muna Inc

2. Riwayat keluhan utama :

a. Mulai timbulnya : Sejak tanggal 10 – 04 – 2011 jam 18.00 WITA

b. Sifat keluhan : Hilang timbul

c. Lokasi keluhan : Daerah perut

d. Faktor pencetus : Karena kontraksi uterus

e. Pengaruh keluhan terhadap aktifitas/fungsi tubuh : Mengganggu

f. Usaha klien untuk mengatasi keluhan : Dengan mengurut daerah

bokong dan tidur miring

3. Riwayat kesehatan yang lalu

a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti diabetes

melitus, jantung koroner, dan penyakit turunan lainnya

b. Ibu mengatakan tidak pernah mengidap penyakit menular seperti TBC

hepatitis B, dll

4. Riwayat Keluarga

a. Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mengidap penyakit menular

seperti TBC, hepatitis B

b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit

turunan seperti diabetes mellitus (DM)

5. Riwayat Reproduksi

a. Riwayat Haid

1) Menarche : 14 tahun

2) Siklus haid : 28-30 hari

3) Durasi haid : 6-7 hari

4) Perlangsungan : normal

5) Dismenorea : tidak ada

Page 3: akbid paramata muna Inc

b. Riwayat Obstetri

1) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :

Tidak ada

2) Riwayat Kehamilan Sekarang

a) Ibu mengatakan hamil yang pertama, dan tidak pernah

keguguran

b) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 04 –

07 – 2010

c) Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2x, yaitu TT1 pada

umur kehamilan 24 minggu dan TT2 pada umur kehamilan 28

minggu

d) Ibu mengatakan hamil 9 bulan

e) Ibu mengatakan sejak amenore tidak pernah mengalami

perdarahan, tidak pernah mengalami nyeri perut

f) Ibu mengatakan mengalami mual dan muntah pada trimester I

g) Ibu mengatakan pergerakan janinnya dirasakan pada umur

kehamilan 5 bulan

h) Ibu mengatakan janinnya selalu bergerak dan pergerakan janin

kuat dirasakan terutama di sebelah kanan perut ibu

i) Ibu mengatakan sering buang air kecil dan BAB kurang lancar

pada trimester III

3) Riwayat Persalinan Sekarang

a) Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang sejak tanggal 10 – 04

– 2011

b) Sifat keluhan hilang timbul dan mengganggu aktivitasnya

c) Usaha klien untuk mengatasi keluhan dengan mengurut daerah

bokong dan tidur miring.

d) Ibu mengatakan pergerakkan janinnya kuat, terutama sebelah

kanan perut ibu.

Page 4: akbid paramata muna Inc

e) Ibu mengatakan ada pelepasan lendir campur darah sejak jam

20.00 WITA.

c. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tumor kandungan,

infeksi alat reproduksi, dan penyakit menular seksual.

d. Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi

C. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

1. Kebutuhan Nutrisi

a. Kebiasaan selama hamil

Makanan : Nasi, sayur,ikan,kadang buah, frekuensi 3 x sehari

Minuman : Air putih, kadang susu, frekuensi 8 – 9 gelas perhari

b. Perubahan selama inpartu

Nafsu makan ibu berkurang karena rasa sakit (his) yang dirasakan

Jumlah minum 7-8 gelas

2. Kebutuhan Eliminasi

a. Kebiasaan selama hamil

Frekuensi BAK : 5 – 6 kali / hari

Warna / bau : Kuning / khas amoniak

Gangguan BAK : Tidak ada

Frekuensi BAB : 1 kali / hari

Warna / konsistensi : Kuning / lunak

Gangguan BAB : Tidak ada

b. Perubahan selama inpartu

Ibu BAB 1x pada jam 03.00 WITA

Ibu BAK 1x pada jam 21.00 WITA

3. Kebutuhan Personal Hygiene

a. Kebiasaan selama hamil

Mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi

Page 5: akbid paramata muna Inc

Keramas 3x seminggu menggunakan shampoo

Gosok gigi 2x dalam sehari menggunakan pasta gigi

Ganti pakaian 1x sehari setiap kali basah / kotor

b. Kebiasaan selama inpartu

Ibu baru selesai mandi dan ganti pakaian pada tanggal 10 April

2011 jam 18.00 WITA

4. Kebutuhan Istirahat / Tidur

a. Kebiasaan selama hamil

Tidur siang : 1 – 2 jam (mulai pukul 13.00 – 15.00 (WITA)

Tidur malam : 8 jam (mulai pukul 21.00 – 05.00 (WITA)

b. Perubahan selama inpartu

Ibu tidak bisa istirahat karena adanya rasa nyeri pada perut tembus

belakang

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan fisik umum

a. Keadaan umum Ibu baik

b. Kesadaran kompesmetis

c. Keadaan emosi stabil

d. Tanda-Tanda Vital :

1) Tekanan darah : 120/80 mmHg

2) Nadi : 80 ×/menit

3) Suhu : 37oC

4) Pernapasan : 20 ×/menit

e. Inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi :

1) Kepala

a) Rambut bersih, tidak ada ketombe

b) Tidak ada benjolan, rambut tidak gugur

2) Wajah

a) Ekspresi wajah tampak meringis saat kontraksi datang

Page 6: akbid paramata muna Inc

b) Tidak pucat

c) Tidak ada oedema

3) Mata

a) Simetris kiri dan kanan

b) Konjungtiva merah muda

c) Sklera tidak kuning

4) Telinga

a) Simetris kiri dan kanan

b) Tidak ada sekret

5) Hidung

a) Tidak ada sekret

b) Tidak ada polip

6) Mulut dan Gigi

a) Tampak bersih

b) Bibir lembab dan tidak ada sariawan

c) Tidak ada karies gigi

7) Leher

a) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

b) Tidak ada pelebaran vena jugularis

8) Payudara

a) Simetris kiri dan kanan

b) Putting susu menonjol

c) Hyperpigmentasi pada areola mammae

d) Payudara tampak membesar

e) Ada pengeluaran ASI bila putting susu dipencet

f) Tidak ada benjolan

9) Abdomen

a) Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

b) Tonus otot perut tegang

c) Terdapat striae livide dan linea nigra

d) Tidak ada nyeri tekan

Page 7: akbid paramata muna Inc

e) Palpasi abdomen :

Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xyfoideus

Leopold II : Punggung kiri

Leopold III : Kepala

Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas panggul

f) Penurunan kepala : 3/5

g) Kontraksi uterus : 3x dalam 10 menit, durasi 30 detik

h) Auskultasi DJJ : Irama teratur, frekuensi 136x/menit,

terdengar kuat pada kudran kiri perut

bawah ibu

i) Pengukuran :

Lingkar perut : 91 cm

Tinggi fundus uteri : 38 cm

Tafsiran berat janin : 3.458 gram

10) Genitalia dan Anus

a) Terdapat pengeluaran lendir campur darah

b) Tidak ada varises vulva

c) Tidak ada oedema

d) Tidak ada hemorroid pada anus

e) Pemeriksaan dalam pervaginam (VT)

Tanggal 11 – 04 – 2011 Jam: 05.00 WITA

Vagina elastis

Kesan panggul normal, ditandai dengan:

Promontorium tidak teraba

Linea innominata teraba sebagian

Dinding panggul lurus

Spina ischiadika tidak menonjol

Os. Koksigis melengkung

Arkus pubis membentuk sudut tumpul

Portio tipis dan lunak

Page 8: akbid paramata muna Inc

Pembukaan serviks 6 cm

Ketuban (+)

Presentase kepala

Posisi ubun-ubun kecil kiri depan

Molase : 0

Penurunan kepala Hodge III

Adanya pelepasan lendir campur darah

11) Ekstremitas atas dan bawah

a) Ekstremitas atas

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada udema

b) Ekstremitas bawah

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada oedema

Tidak ada varises

Refleks patella (+) kiri dan kanan

E. DATA PSIKOLOGIS

Respon ibu terhadap persalinan cemas

Respon suami selalu memberikan dukungan kepada istrinya

Pengambilan keputusan dilakukan bersama

F. DATA SPIRITUAL

Ibu selalu berdoa agar persalinannya berlangsung normal

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Diagnosa: GI P0 A0, umur kehamilan 40 minggu, punggung kiri, presentase

kepala, penurunan kepala 3/5, intra uterina, tunggal, hidup, keadaan

umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif, dengan masalah

kecemasan menghadapi persalinan

Page 9: akbid paramata muna Inc

1. G1 P0 A0

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah

keguguran.

Data Obyektif : - Tonus otot perut tegang.

- Tampak striae livide dan linea nigra

Analisis dan interprestasi:

Tonus otot perut tegang oleh karena belum pernah mengalami

peregangan akibat kehamilan sebelumnya. Ini menandakan bahwa

wanita tersebut hamil untuk yang pertama kalinya (Buku Ajar Asuhan

Kebidanan Varney 1:496)

Striae livide adalah guratan-guratan halus berwarna kebiruan pada

dinding perut yang terlihat seolah-olah dinding perut retak. Hal ini

timbul karena adanya hormon yang dikenal dengan melanophone

stimulating hormon (MSH) yang dihasilkan oleh Lobus Anterior

Hipofisis dan akibat pembesaran uterus yang menyebabkan peregangan

kulit perut. Striae livide hanya terjadi pada kahamilan pertama. Linea

alba pada kahamilan berubah menjadi kehitaman yang dikenal dengan

linea nigra akibat peningkatan MSH. (Obstertri Fisiologis Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran: 261)

2. Umur kehamilan 40 minggu

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan hari pertama hari terakhirnya tanggal

04 – 07 – 2010

- Ibu mengatakan hamil 9 bulan

Data Obyektif : - Tafsiran persalinan : 11 – 04 – 2011

- Tinggi fundus uteri : 3 jari dibawah Prossesus xifoideus

Page 10: akbid paramata muna Inc

Analisis dan interprestasi:

Jika hari pertama hari terakhir diketahui, maka perhitungan tafsiran

partus dapat dilakukan dengan menggunakan aturan Neagle. Perkiraan

usia gestasi menurut rumus Neagle yaitu tanggal +7, bulan -3, dan tahun

+1 atau tanggal +7, bulan +9 dan tahun tetap. (Asuhan Kebidanan, Helen

Varney, 2003 hal: 525).

Pengukuran tinggi fundus uteri bertujuan untuk menentukan

pertumbuhan dan perkembangan janin serta dapat juga digunakan untuk

menentukan usia kehamilan. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi funds

uteri umumnya mencapai 3 jari di bawah prosesus xifoideus (Buku Ajar

Asuhan Kebidanan Varney 1:525).

3. Punggung kiri, presentase kepala, penurunan kepala 3/5

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama di

sebelah kanan perut ibu

Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold II, teraba punggung pada sebelah

kiri perut Ibu, DJJ terdengar pada perut sebelah kiri

ibu

- Pada palpasi Leopold I teraba bokong pada fundus

- Pada palpasi Leopold III teraba kepala

- Pada palpasi Leopold IV kepala sudah masuk pintu

atas panggul, penurunan kepala 3/5

Analisis dan interpresentasi

Leopold II bertujuan untuk menentukan letak punggung janin dan letak

bagian kecil janin.Pada palpasi Leopold II teraba bagian seperti papan,

keras, memanjang di sebelah kiri abdomen menandakan punggung janin

di sebelah kiri (punggung kiri) dan sebelah kanan abdomen teraba

bagian-bagian kecil janin. Detak jantung janin terdengar kuat pada

Page 11: akbid paramata muna Inc

abdomen yang teraba punggung, yaitu kuadran kiri perut ibu.

(Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan : 143)

Pada palpasi Leopold I , teraba bagian yang lunak, bulat dan tidak

melenting yang menandakan bokong pada fundus

Pada palpasi leopold III teraba bagian yang keras, bundar dan melenting

pada bagian bawah uterus (atas symphisis), hal ini menunjukkan bahwa

janin presentase kepala

Pada palpasi Leopold IV ujing jari kedua tangan tidak bersentuhan lagi

(divergen). Hali ini menunjukkan bahwa bagian terendah janin sudah

masuk pintu atas panggul. Turunnya kepala dapat diukur dengan

perlimaan, yaitu meletakkan kelima jari di atas symphisis. Penurunan

kepala 3/5 ditandai dengan tiga jari berada di atas symphisis dan 2 jari

berada di bawah symphisis

(Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 265)

4. Intra Uterina

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut

yang hebat selama hamil

Data Obyektif : - Tidak ada nyeri tekan saat palpasi

- Pembesaran perut sesuai umur kahamilan

- Palpasi abdomen :

Leopold I : teraba bokong pada fundus

Leopold II : punggung kiri

Leopold III : kepala

Leopold IV : kepala sudah masuk PAP

Analisis dan inteprestasi

Hasil konsepsi yang berada di dalam uterine akan berimplantasi dalam

endometrium rahim ibu, saat kehamilan tidak pernah merasa nyeri perut

hebat yang merupakan tanda kehamilan intrauterina. (Obstetri Fisiologi dan

Ginekologi: 184)

Page 12: akbid paramata muna Inc

5. Tunggal

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janinnya dirasakan pada

perut sebelah kanan ibu

Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold, terdapat dua bagian besar janin,

yaitu bokong dan kepala, tinggi fundus uteri 3 jari

bawah prosesus xipoideus

Analisis dan intrerprestasi

Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba 2 bagian besar janin dan pada lokasi

yang berbeda dimana bagian kepala pada segmen bawah uterus dan bokong

teraba dibagian fundus serta pembesaran perut sesuai umur kehamilan

menandakan janin tunggal. (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:184)

6. Hidup

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan janinnya selalu bergerak

Data Obyektif : - Auskultasi denyut jantung janin: 136 x / menit

Analisis dan interprestasi

Salah satu tanda bahwa janin hidup adalah pergerakan janin kuat dan pada

auskultasi dapat terdengar detak jantung janin dengan jelas dan teratur.

(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi: 184)

Gerakan janin dan auskultasi denyut jantung janin merupakan teknik untuk

menentukan apakah janin hidup. Aktifitas janin menunjukkan bahwa janin

hidup dan pada saat auskultasi denyut jantung janin terdengar (+) maka

menandakan bahwa janin dalam keadaan hidup. (Helen Varney: 2003).

7. Keadaan umum ibu dan janin baik

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan janin selalu bergerak

Data Obyektif : - Keadaan umum ibu baik

Page 13: akbid paramata muna Inc

- Kesadaran : kompesmentis

- Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 370 C

Pernapasan : 20x / menit

- Denyut jantung janin : 136x/menit

Analisis dan Interpretasi

Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu menunjukan keadaan janin baik

Tanda-tanda vital yang normal merupakan faktor pendukung untuk

menentukan keadaan umum ibu baik (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:

158)

Pada kehamilan normal, frekuensi detak jantung janin 120 – 160 x/menit.

(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi hal : 169)

8. Inpartu Kala I, Fase Aktif

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang

- Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari jalan

lahir

Data Obyektif : - Adanya pelepasan lendir campur darah

- Hasil pemeriksaan dalam pada jam 05.00 WITA

Vagina elastis

Kesan panggul normal, ditandai dengan:

Promontorium tidak teraba

Linea innominata teraba sebagian

Dinding panggul lurus

Spina ischiadika tidak menonjol

Os. Koksigis melengkung

Arkus pubis membentuk sudut tumpul

Portio tipis dan lunak

Page 14: akbid paramata muna Inc

Pembukaan serviks 6 cm

Ketuban (+)

Presentase kepala

Posisi ubun-ubun kecil kiri depan

Molase : 0

Penurunan kepala Hodge III

Adanya pelepasan lendir campur darah

Analisis dan Interpretasi

Nyeri yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya kontraksi

uterus (his persalinan). Nyeri ini disebabkan aleh anoxia sel-sel otot

waktu kontraksi tekanan pada ganglia dan serviks dan segmen

bawah rahim oleh serabut-serabut otot yang berkontraksi. Hal ini

menyebabkan pendataran dan atau pembukaan serviks.

Mulainya persalinan ditandai dengan adanya his persalinan dan

dipengaruhi oleh system endokrin dan janin.

Pada saat plasenta sudah tua terjadi insufisiensi sehingga

progesterone menurun dan estrogen sebaliknya menyebabkan uterus

berkontraksi. Adanya perbandingan estrogen dan progesterone yang

tidak seimbang mengakibatkan meningkatnya sensivitas otot-otot

uterus terhadap pengaruh hormon oksitosin

Meningkatnya produksi prostaglandin ibu yang mempengaruhi

lunaknya mulut rahim sehingga terjadi pembukaan serviks.

Pembukaan serviks dibagi atas dua fase, yaitu fase laten ditandai

dengan pembukaan serviks 1-3 cm, dan fase aktif ditandai dengan

pembukaan serviks 4-10 cm (pembukaan lengkap)

Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis

keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini

disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian segmen

bawah rahim hingga beberapa capillar terputus.

Page 15: akbid paramata muna Inc

(Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran:

231-259)

9. Masalah kecemasan menghadapi persalinan

Dasar:

Data Subyektif : -

Data Obyektif : - Ekspresi wajah tampak cemas

- Ibu selalu menanyakan keadaannya

Analisis dan interprestasi

Kecemasan sering dialami ibu dalam proses persalinan karena merasakan

sakit atau his karena kontraksi uterus, terutama pada kehamilan pertama.

Beban psikologis ibu lebih besar karena merupakan pengalaman pertama

dalam menghadapi persalinan. (Obstetri Fisiologis: 225)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH/POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

a. Tujuan :

1. Kala I persalinan berlangsung normal

2. Kondisi ibu dan janin baik

3. Kecemasan ibu teratasi

b. Kriteria :

1. Pembukaan lengkap terjadi 4 jam kemudian (jam 09.00 WITA),

penurunan kepala 0/5, kontraksi uterus kuat 4-5 x / menit durasi > 40 detik

setiap 10 menit dalam 30 menit

2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/70 mmHg – 120/80 mmHg

Page 16: akbid paramata muna Inc

Nadi : 60 – 100 x /menit

Suhu : 36,5o – 37,5

o C

Pernapasan : 16 – 24 x / menit

Denyut jantung janin : 120 – 160 x / menit

3. Ibu dapat tenang dalam menghadapi persalinan

c. Rencana Tindakan :

1. Senyum,sapa, dan salam pada ibu

Rasional : Menjalin keakraban antara petugas dan ibu

2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan

Rasional : Agar ibu mengerti dan mau memberikan informasi yang di

butuhkan serta dapat melindungi petugas dari tuntutan

hukum.

3. Beritahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan

Rasional : Agar ibu dapat kooperatif dengan petugas

4. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI

Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang

diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena dapat

menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.

Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur PI

secara baik dan benar juga dapat melindungi penolong

persalinan terhadap resiko infeksi.

5. Lakukan Observasi :

a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus

Rasional : Denyut jantung janin dan nadi ibu perlu diperiksa untuk

memastikan kondisi ibu dan janinnya. Kontraksi uterus

baik jika durasi 40 detik, frekuensi 4-5 kali dalam 10

menit selama 30 menit sehingga memudahkan petugas

dalam pengambilan tindakan selanjutnya

b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu

Page 17: akbid paramata muna Inc

Rasional : Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5o - 37,5

o C

merupaka salah satu indikator untuk mengetahui keadaan

umum ibu. Urin ibu diobservasi sebagai upaya

pengosongan kandung kemih sehingga tidak menahan

penurunan kepala

c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan

ketuban, molase, dan tekanan darah ibu

Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan dengan

mengobservasi pembukaan serviks dan penurunan kepala,

kondisi janin dapat pula dilihat dari keadaan air ketuban,

dan molase/penyusupan kepala janin, dan teanan darah ibu

untuk mengetahui keadaan ibu, sehingga dapat

memudahkan kita dalam pengambilan tindakan

selanjutnya

6. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan

Rasional : Penjelasan tentang nyeri yang dialami dapat membuat ibu

beradaptasi dengan nyeri yang ia rasakan

7. Berikan dukungan pada ibu

Rasional : Dukungan dapat menyemangati ibu menghadapi

persalinan

8. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya

Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat menghambat penurunan

kapala janin

9. Anjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau

ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu

Rasional : Posisi miring kiri atau kanan dapat mencegah penekanan

vena cava inferior sehingga tidak terjadi hipoksia pada

janin, posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan ibu

10. Bantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor

Page 18: akbid paramata muna Inc

Rasional : Mengganti sarung yang kotor dapat mencegah infeksi

kuman ke jalan lahir

11. Ajarkan ibu teknik relaksai terutama saat terjadi kontraksi

Rasional : Dapat mengurangi ketegangan terutama saat terjadi

kontraksi

12. Siapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN

Rasional : Alat dan Bahan pertolongan persalinan yang sesuai APN

dapat mencegah terjadinya infeksi silang

13. Dokumentasi hasil pemantauan Kala I pada partograf

Rasional : Dokumentasi dengan patograf memudahkan untuk

pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal: 11 – 04 – 2011 Jam: 05.00 – 08.30 WITA

1. Memberikan senyum, salam dan sapa pada ibu

Hasil : Ibu membalas senyum, sapa, dan salam petugas

2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan

Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan.

3. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan

Hasil : Ibu mau diperiksa oleh petugas

4. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI

Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI.

5. Melakukan observasi :

a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus

Hasil : DJJ; 136x/menit, nadi ibu; 80x/menit, kontraksi uterus 3

kali dalam 10 menit durasi 30 detik

b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu

Hasil : Suhu tubuh ibu 37oC, volume urine 100 cc

c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan

ketuban, molase, dan tekanan darah ibu

Page 19: akbid paramata muna Inc

Hasil : Pembukaan 6 cm, penurunan kepala 3/5, ketuban (+),

molase (0), tekanan darah ibu 120/80 mmHg

6. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya

ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi

Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya

7. Memberikan dukungan pada ibu

Hasil : Ibu semangat dan termotivasi

8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya

Hasil : Ibu sudah buang air kecil

9. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri

atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu

Hasil : Ibu miring kiri dan kanan secara bergantian

10. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor

Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor

11. Mengajarkan ibu tekhnik relaksai teruatama saat terjadi kontraksi

Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan

12. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan

APN

Hasil :

a. Dalam bak partus

2 pasang handschoen steril

2 buah klem koher

1 buah klem ½ koher

1 buah gunting tali pusat

2 buah benang pengikat tali pusat

1 buah spoit disposable steril 2,5 cc

Kapas steril dan kapas DTT secukupnya

b. Di luar bak partus

Nierbeken

Pengisap lendir

Tensi meter

Page 20: akbid paramata muna Inc

Stetoskop

Pengukur panjang badan

Celemek

Thermometer

Larutan klorin dan air DTT

Timbangan bayi

2 buah tempat sampah

1 buah tempat plasenta

Tempat pakaian kotor ibu

c. Persiapan obat-obatan

Oxytocin 6-8 ampul

Ergometrin

Betadine

Zalf mata

Vit. K

Hepatitis B

d. Persiapan pakaian ibu

Alas bokong

Baju dan sarung bersih

Celana dalam

Gurita

e. Persiapan bayi

Handuk, sarung

Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi

Hasil: Alat telah siap pakai

13. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf

Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf

Page 21: akbid paramata muna Inc

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 01 -04 – 2011 Jam 09.00 WITA

1. Kala I berlangsung normal, ditandai dengan :

a. Ibu mengatakan adanya dorongan kuat untuk meneran seperti ingin

buang air besar

b. Ibu mengatakan adanya tekanan pada anus

c. Perineum menonjol

d. Vulva dan sfingter anus membuka

e. Pemeriksaan dalam (VT) pada jam 09.00 WITA

Vagina elastis

Kesan panggul normal, ditandai dengan:

Promontorium tidak teraba

Linea innominata teraba sebagian

Dinding panggul lurus

Spina ischiadika tidak menonjol

Os. Koksigis melengkung

Arkus pubis membentuk sudut tumpul

Portio tidak teraba

Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)

Ketuban (-), tidak ada penumbungan

Presentase kepala

Posisi ubun-ubun kecil kiri depan

Molase : 0

Penurunan kepala Hodge IV (0/5)

Adanya pelepasan lendir campur darah

f. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik

2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital :

a. Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

b. Nadi : 80 x / menit

c. Suhu : 37 ° C

Page 22: akbid paramata muna Inc

d. Pernapasan : 20 x / menit

e. Denyut Jantung Janin : 140 x /menit

3. Ibu menjadi tenang dalam menghadapi persalinan, kecemasan teratasi

Page 23: akbid paramata muna Inc

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS

KALA II

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Data Subyektif:

a. Ibu mengatakan ingin buang air besar

b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran

c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang

Data Obyektif:

a. Adanya tekanan pada anus

b. Perineum menonjol

c. Vulva dan sfingter anus membuka

d. Pemeriksaan dalam (VT) jam 09.00 wita :

Vagina elastis

Kesan panggul normal, ditandai dengan:

Promontorium tidak teraba

Linea innominata teraba sebagian

Dinding panggul lurus

Spina ischiadika tidak menonjol

Os. Koksigis melengkung

Arkus pubis membentuk sudut tumpul

Portio tidak teraba

Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)

Ketuban (-), tidak ada penumbungan

Presentase kepala

Posisi ubun-ubun kecil kiri depan

Molase : 0

Page 24: akbid paramata muna Inc

Penurunan kepala Hodge IV (0/5)

Adanya pelepasan lendir campur darah

e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik

f. Kontraksi uterus 5x/10 menit, durasi 45 detik

g. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit

h. Keadaan umum ibu baik

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik

Dasar:

Data Subyektif : - Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus

- Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran

- Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus

belakang

Data Obyektif : - Tampak ibu ingin meneran

- Perineum menonjol

- Vulva dan sfingter anus membuka

- Pemeriksaan dalam (VT) jam 09.00 WITA :

Vagina elastis

Kesan panggul normal, ditandai dengan:

Promontorium tidak teraba

Linea innominata teraba sebagian

Dinding panggul lurus

Spina ischiadika tidak menonjol

Os. Koksigis melengkung

Arkus pubis membentuk sudut tumpul

Portio tidak teraba

Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)

Ketuban (-), tidak ada penumbungan

Presentase kepala

Posisi ubun-ubun kecil kiri depan

Page 25: akbid paramata muna Inc

Molase : 0

Penurunan kepala Hodge IV (0/5)

Adanya pelepasan lendir campur darah

- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik

- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit

- Tanda-tanda vital ibu:

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37o C

Pernapasan : 20 x / menit

Analisis dan interprestasi:

1. Adanya his yang adekuat mengakibatkan segmen atas rahim berkontraksi dan

mendorong janin ke segmen bawah rahim yang merupakan gerakan pasif dari

janin

2. Serviks uterus yang tidak mengandung otot kontraktil berdilatasi sehinnga

membentuk suatu saluran yang akan menerima bayi sampai mencapai dasar

panggul (dilatasi sempurna)

3. Hal ini mengakibatkan tekanan yang hebat pada otot dasar panggu; dan bagian

tertendah janin menekan fleksus syaraf (frankenhausier) yang mengakibatkan

rasa nyeri yang bertambah

4. Kontraksi yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu yang berlangsung

secara refleks merupakan tanda kala II

(Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran : 265)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi

Page 26: akbid paramata muna Inc

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

A. Tujuan :

1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :

a. Bayi lahir tidak lebih dari 2 jam setelah dipimpin

b. Keadaan umum ibu dan bayi baik

c. Kontraksi uterus baik

B. Kriteria :

1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :

a. Bayi lahir pada tidak lebih dari 2 jam setelah dipimpin yaitu tidak

melewati pukul 11.00 WITA.

b. Keadaan umum ibu dan bayi baik,tidak terjadi asfiksia, sianosis, dan

hipotermi pada bayi

c. Kuntraksi uterus teraba keras dan bundar

C. Rencana Tindakan

1. Kenali tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran,

tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka

Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat ada

his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan.

2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan,

memasukkan spoit dalam bak partus dan mematahkan ampul oxytocin

Rasional : Untuk mencegah infeksi silang antara petugas dan benda-

benda yang terkontaminasi

3. Pakai celemek plastik

Rasional : Memakai celemek dan perlindungan pribadi dapat melindungi

penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan darah pasien

yang dapat menyebarkan penyakit.

4. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan

handuk bersih

Rasional : Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan merupakan

upaya untuk mencegah terjadinya infeksi

Page 27: akbid paramata muna Inc

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk

pemeriksaan dalam

Rasional : Merupakan perlindungan diri terhadap sumber infeksi

6. Isap oksitosin dengan tangan yang memakai sarung tangan

Rasional : Oxytocin sebagai obat untuk merangsang kontraksi uterus

sehingga memudahkan petugas dalam melakukan manajemen

aktif Kala III

7. Lakukan vulva hygiene

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman

yang berasal dari vulva dan perineum

8. Lakukan pemeriksaan dalam

Rasional : Untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, memastikan

ketuban, sehingga dapat dilakukan amniotomi jika pembukaan

sudah lengkap dan ketuban masih utuh, serta memastikan

tidak ada bagian-bagian kecil janin dan tidak ada

penumbungan tali pusat

9. Lakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan

merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci

tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering

Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang

10. Dengarkan detak jantung janin

Rasional : Untuk memastikan bahwa janin dalam keadaan baik

11. Beritahu ibu bahwa saat ini ibu dan janin dalam kondisi baik dan anjurkan

ibu untuk meneran saat kontraksi

Rasional : Agar ibu tidak cemas dengan keadaannya dan bisa

mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his

12. Beritahu keluarga untuk membantu ibu mencari posisi yang nyaman, yaitu

posisi setengan duduk

Rasional : Posisi yang nyaman dalam bersalin memudahkan ibu untuk

meneran. Jika ibu berbaring terlentang maka uterus dan janin

di dalamnya akan menekan cara inferior. Hal ini akan

Page 28: akbid paramata muna Inc

mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke

plasenta, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah

dari ibu ke plasenta jadi menurun.

13. Pimpin ibu untuk meneran saat kontraksi, berikan makan dan minum serta

istirahat di antara kontraksi

Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya untuk

mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak

perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia pada bayi

karena masuknya oksigen dari ibu ke plasenta jadi menurun.

Ibu diberikan makan dan minum agar tidak terjadi dehidrasi

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang

nyaman jika dalam 60 menit belum ada dorongan untuk meneran

Rasional : Pemilihan posisi yang nyaman memudahkan ibu untuk

meneran

15. Letakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi nampak di introitus

vagina

Rasional : Handuk bersih bertujuan untuk mengeringkan bayi baru lahir

16. Pasang alas bokong yaitu kain yang dilipat 1/3 bagian

Rasional : Alas bokong berguna untuk menyokong perineum agar tidak

terjadi rupture

17. Buka tutup partus set dan pakai kedua sarung tangan DTT

Rasional : Sebagai perlindungan diri agar tidak terkena infeksi silang

18. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih

dan kering, tangan yang lain menahan puncak kepala agar tidak terjadi

fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala

Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala

bayi secara bertahap dan hati - hati dapat mengurangi

regangan berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum

Page 29: akbid paramata muna Inc

19. Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi

Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu sehingga

bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan.

20. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin

searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan

kelahiran bayi

21. Lahirkan bahu secara biparietal

Rasional : Melahirkan bahu secara biparietal dapat mengurangi atau

mencegah terjadinya ruptur

22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan

dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan

dan siku atas

Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah laserasi

23. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung

hingga tungkai

Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan

proses kelahiran

24. Lakukan penilaian tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan warna kulit

bayi dan letakkan bayi diatas perut ibu

Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau bernapas

megap-megap, gerakan bayi aktif atau tidak serta wana kulit

bayi kemerahan atau sianosis sehingga memudahkan petugas

dalam pengambilan tindakan selanjutnya

25. Keringkan bayi diatas perut ibu

Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi

Page 30: akbid paramata muna Inc

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 11-04-2011 Jam 09.00 – 09.30 WITA

1. Mengenali tanda gejala kala II

Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran,

tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka

2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin

dan memasukan spuit ke dalam bak partus

Hasil : Alat dan bahan siap pakai

3. Memakai celemek plastik

Hasil : Celemek sudah dipakai

4. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan

dengan handuk bersih

Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir

5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk

pemeriksaan dalam

Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang

digunakan untuk pemeriksaan dalam

6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai sarung

tangan dan memasukkannya dalam bak partus

Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus

7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT

Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan

8. Melakukan pemeriksaan dalam

Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul normal

(promontorium tidak teraba, linea innominata teraba sebagian,

dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol, os koksigis

melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul) porsio tidak

teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan,

presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif

Page 31: akbid paramata muna Inc

penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur

darah.

9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan

merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci tangan

kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering

Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci

tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering

10. Memeriksa denyut jantung janin

Hasil : Denyut jantung janin 140x/menit

11. Memberi tahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,

pembukaan sudah lengkap

Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti

12. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk pada

saat meneran

Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk

13. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta memberi

makan dan minum diantara kontraksi

Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta

minum susu diantara kontraksi

14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum

merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

Hasil : Ibu memilih berbaring miring ke kiri

15. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di

introitus vagina

Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu

16. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian

Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang

17. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua

tangan

Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai

pada kedua tangan

Page 32: akbid paramata muna Inc

18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara

melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan

kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya

kepala

Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi

dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain

menahan posisi defleksi

19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat

Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat

20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan

sempurna

Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna

21. Melahirkan kedua bahu biparietal

Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal

22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan

siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku

atas

Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan

siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri

memegang lengan dan siku atas

23. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga

tungkai

Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki

24. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan warna

kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu

Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit

kemerahan

25. Mengeringkan bayi diatas perut ibu

Hasil : Bayi telah dikeringkan

Page 33: akbid paramata muna Inc

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 11-04-2011 Jam 09.30-10.00 WITA

1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan:

a. Bayi lahir pada pukul 09.30 WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat

badan lahir 3.300 gram, panjang badan lahir 48 cm, langsung menangis

kuat, dan warna kulit kemerahan

b. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital :

1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg

2) Nadi : 80 x /menit

3) Suhu : 37oC

4) Pernapasan : 18x /menit

Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan:

1) Denyut jantung : 136 x/menit

2) Suhu : 36,5 o C

3) Pernapasan : 44 x / menit

c. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), ibu mengatakan nyeri

perut bagian bawah, tinggi fundus uteri setinggi pusat, terdapat tanda-

tanda pelepasan plasenta, yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan

pada tinggi fundus uteri dan adanya semburan darah yang mendadak dan

singkat.

Page 34: akbid paramata muna Inc

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS

KALA III

LANGKAH I. DENTIFIKASI DATA DASAR

Data Subyektif:

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

2. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir

3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir

Data Obyektif:

1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 11-04-2011 jam 09.30

WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan 3.300 gram, panjang badan 48

cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif

2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan

tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan singkat

3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Inpartu Kala III (Kala Uri), keadaan umum ibu da janin baik

1. Inpartu Kala III (Kala Uri)

Dasar :

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

Data Obyektif :

a. Bayi lahir spontan letak belakang kepala tanggal 11-04-2011 jam 09.30

WITA, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3.300 gram, panjang badan

48 cm, warna kulit kemerahan, langsung menangis kuat, dan pergerakan aktif.

Page 35: akbid paramata muna Inc

b. Adanya tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, adanya

semburan daran yang mendadak dan singkat

c. Tinggi fundus uteri setinggi pusat.

Analisis dan interprestasi:

Setelah bayi lahir uterus teraba bundar dan keras, fundus uteri setinggi pusat,

beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi yang mengakibatkan penciutan

permukaan kavum uteri tempat implantasi plasenta, akibatnya plasenta akan

terlepas dari tempatnya. Plasenta akan terlepas 5-15 menit setelah bayi lahir.

(Sarwono.2005)

2. Keadaan umum ibu dan bayi baik

Dasar :

Data Subyektif : -

Data Obyektif :

a. Tanda-tanda vital ibu :

1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg

2) Nadi : 80 x /menit

3) Suhu : 37oC

4) Pernapasan : 18x /menit

b. Tanda-tanda vital bayi :

1) Denyut jantung : 136 x/menit

2) Suhu : 36,5 o C

3) Pernapasan : 44 x / menit

Analisis dan interprestasi:

Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi ibu

maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah tekanan darah

110/70 - 120/80 mmHg, nadi 60 - 100 x /menit, suhu 36,5 – 37,5 oC, dan

pernapasan 16 – 24 x /menit. Sedangkan untuk bayi, tanda-tanda vital normal

Page 36: akbid paramata muna Inc

ditandai dengan denyut jantung 120 – 160 x/menit, suhu 36,5 – 37,5o C, dan

pernapasan 40 - 60 x / menit. (Sarwono: 2000)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

a. Tujuan

Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:

1) Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit

2) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap

3) Tidak terjadi perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik

4) Keadaan umum ibu dan bayi baik

b. Kriteria

Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:

1) Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit, yaitu tidak melewati pukul 10.00

WITA

2) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap

3) Perdarahan < 500 cc, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar

4) Tanda-tanda vital ibu :

Tekanan darah : 110/70 – 120/80 mmHg

Nadi : 60 – 100 x / menit

Suhu : 36,5o – 37,5

o C

Pernapasan : 16-24 x / menit

Tanda-tanda vital bayi :

Denyut jantung : 120 – 160 x / menit

Suhu : 36,5o – 37,5

o C

Pernapasan : 40 – 60 x / menit

Page 37: akbid paramata muna Inc

c. Rencana Tindakan

1. Periksa fundus uteri apakah bayi tunggal atau kembar

Rasional : Untuk mengetahui janin tunggal atau kembar sehingga

memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya

2. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik

Rasional : Dengan mengetahui tindakan yang akan diberikan ibu akan

menerima tindakan dan tidak kaget

3. Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian

atas paha luar

Rasional : Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi

dengan kuat dan efektif sehingga dapat membentu pelepasan

plasenta dan mengurangi kehilangan darah.

4. Jepit, potong dan ikat tali pusat

Rasional : Memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta

memudahkan petugas untuk melakukan tindakan selanjutnya

baik pada ibu maupun bayinya

5. Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu tanpa pakaian

Rasional : Kontak kulit pertama kali ibu dengan bayinya dapat

mencegah hipotermi dan merupakan inisiasi menyusu dini

6. Selimuti ibu dan bayinya dengan kain dan pasang topi di kepala bayi

Rasional : Untuk mencegah hipotermi

7. Lakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT)

Rasional : Penegangan Tali Pusat terkendali dan dibantu dengan

kontraksi yang baik serta dorongan uterus kearah dorso

kranial, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dan

bergerak kearah introitus vagina

8. Lahirkan plasenta dan selaput ketuban dengan lembut dan perlahan dengan

melakukan peregangan dan tangan kiri menekan kearah dorso cranial

sehingga plasenta terlepas

Page 38: akbid paramata muna Inc

Rasional : Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan

membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban di jalan

lahir

9. Lakukan masase fundus uteri

Rasional : Masase fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi

uterus sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 11-04-2011 Jam 10.00 WITA

1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal

Hasil : Janin tunggal

2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik

Hasil : Ibu bersedia di suntik

3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian

atas paha luar

Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin

4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat

Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat

5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu

Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu

6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi

Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi

7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan

menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus kearah

dorso cranial

Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali

8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan uterus

kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta terlepas 2/3

bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan

Page 39: akbid paramata muna Inc

memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam untuk mencegah

robeknya selaput plasenta

Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban

9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi

Hasil : Uterus teraba keras dan bundar

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal: 11-04-2011 Jam 10.30 WITA

1. Kala III berlangsung selama 25 menit

2. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap jam 10.00 wita

3. Perdarahan 100 cc

4. Tidak ada robekan pada perineum

5. Kontraksi uterus baik yaitu teraba keras dan bundar

6. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat

7. Ibu mengalami kelelahan

8. Tanda-tanda vital ibu :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37o

C

Pernapasan : 20 x / menit

Page 40: akbid paramata muna Inc

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS

KALA IV

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Data Subyektif:

a. Ibu mengeluh kelelahan

b. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir

c. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir

Data Obyektif:

a. Keadaan umum ibu baik

b. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 10.00 WITA

c. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)

d. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan

e. TFU 2 jari dibawah pusat

f. Perdarahan seluruhnya 200 cc

g. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37o

C

Pernapasan : 20 x / menit

h. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Diagnosa : Perlangsungan Kala IV dengan masalah kelelahan

1. Perlangsungan Kala IV

Dasar :

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir

Page 41: akbid paramata muna Inc

Data Obyektif :

a. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap

b. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat

c. Kontraksi uterus teraba keras dan bundar

d. Tidak ada robekan pada perineum

Analisis dan interprestasi:

Setelah plasenta lahir ditandai dengan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah

pusat dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar menunjukkan bahwa

telah masuk pada proses pengawasan kala IV sampai 2 jam. Pengawasan

kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih

mendampingi ibusetelah selesai persalinan sekurang-kurangnya 1-2 jam post

partum, agar perdarahan post partum dapat dikurangi/dihindari

(Sarwono, 2005)

2. Masalah Kelelahan

Dasar :

Data Subyektif : Ibu mengeluh kelelahan

Data Onyektif : Ibu tampak lelah setelah menjalani proses persalinannya

Analisis dan interprestasi:

Kelelahan yang dialami ibu setelah proses persalinan merupakan akibat dari

terkurasnya tenaga ibu pada saat proses persalinan berlangsung.

(Obstertri Fisiologi dan Ginekologi: 331)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera

Page 42: akbid paramata muna Inc

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

A. Tujuan :

1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan :

a. Kontraksi uterus baik

b. Tidak terjadi perdarahan abnormal

c. Keadaan umum ibu dan bayi baik

2. Kelelahan ibu teratasi

B. Kriteria :

1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:

a. Kontraksi uterus baik, yaitu teraba keras dan bundar

b. Perdarahan < 500 cc

c. Keadaan umum ibu baik, ditandai dengan :

- Tekanan Darah : 100/80 mmHg – 120/80 mmHg

- Nadi : 60 – 100 x/menit

- Suhu : 36,5 – 37 oC

- Pernapasan : 16 – 24 x/menit

Tanda – tanda vital bayi baik, ditandai dengan:

- Denyut Jantung : 120 – 160x/menit

- Suhu : 36,5 – 37,5 oC

- Pernapasan : 40 – 60 x / menit

2. Ibu tidak meras lelah, ekspresi wajah ibu ceria

C. Rencana Tindakan

1. Lakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan

selaput ketuban lahir

Rasional : Agar uterus berkontraksi (teraba keras dan bundar)

sehingga tidak terjadi perdarahan

Page 43: akbid paramata muna Inc

2. Periksa kelengkapan plasenta

Rasional : Adanya sisa plasenta di dalam uterus dapat mengakibatkan

perdarahan sehingga plasenta harus dikeluarkan secara

lengkap

3. Periksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum

Rasional : Laserasi pada vagina dan perineum dapat mengakibatkan

perdarahan olehnya itu, apabila ada robekan maka harus

segera dijahit

4. Periksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam

Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan

tidak ada perdarahan pervaginam

5. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1

jam

Rasional : Kontak kulit antara ibu dan bayi dapat merangsang inisiasi

menyusui dini

6. Timbang dan ukur panjang badan bayi, berikan salf mata dan berikan

suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir

Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan panjang badan bayi,

mencegah trejadinya infeksi mata pada bayi dan mencegah

terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir

7. Berikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian

vitamin K

Rasional : Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B pada bayi

8. Pantau kembali kontraksi uterus dan lakukan masase pada fundus

Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan

mencegah terjadinya perdarahan post partum

9. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan

menilai kontraksi uterus

Rasional : Agar ibu dapat melakukan sendiri masase uterus dan

menilai kontraksi uterus

Page 44: akbid paramata muna Inc

10. Evaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan

darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua

Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan

tidak terjadi perdarahan postpartum

11. Periksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15

menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua

Rasional : Untuk memastikan keadaan umum baik, dan kandung

kemih dalam keadaan kosong

12. Periksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik

Rasional : Untuk memastikan bayi tetap dalam kondisi sehat

13. Tempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,

rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi

Rasional : Merandam peralatan bekas pakai dalam larytan klorin

merupakan upaya pencegahan infeksi akibat kontaminasi

bakteri dengan peralatan bekas pakai

14. Buang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang

sesuai

Rasional : Membuang benda-benda ke tempat sampah yang sesuai

memudahkan petugas dalam mengklasifikasi jenis sampah

15. Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan

pakaian bersih dan kering

Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan mencegah transmisi kuman

akibat darah pada saat persalinan

16. Pastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan

makanan dan minuman yang diinginkan

Rasional : Setelah persalinan ibu banyak kehilangan tenaga dan

merasa lapar untuk mengembalikan kondisi ibu, maka ibu

harus diberi makan dan minum dan rasa nyaman akan

membantu ibu beristirahat

17. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan

mencucinya dengan air DTT

Page 45: akbid paramata muna Inc

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang

18. Celupkan sarung tangan yang kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan

merendamnya secara terbalik

Rasional : Untuk mendekontaminasi sarung tangan yang kotor, maka

harus direndam dalam larutan klorin 0,5% untuk mencegah

terjadinya infeksi silang

19. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang

20. Lengkapi partograf

Rasional : Untuk mendokumentasikan semua asuhan yang telah

diberikan

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 11-04-2011 Jam 10.30-12.30 WITA

1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir

dan selaput ketuban lahir

Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)

2. Memeriksa kelengkapan plasenta

Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (20 buah)

- Insersio tali pusat sentralis

- Tebal plasenta 2,5 cm

- Berat plasenta 500 gram

- Panjang tali pusat 50 cm

- Diameter plasenta 6 cm

- Selaput amnion lengkap

3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum

Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum

4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam

Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 250 cc

Page 46: akbid paramata muna Inc

5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling

sedikit 1 jam

Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu

6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf

mata dan memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis

0,1 cc 1 jam setelah lahir

Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 3.300 gram,

panjang badan 48 cm, bayi telah diberikan salf mata dan

diberikan suntikan vitamin K

7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah

pemberian vitamin K

Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B

8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada

fundus uteri

Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar

9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus

dan menilai kontraksi uterus

Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi

10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah

kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit

pada jam kedua

Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±250 cc

11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15

menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua

Hasil : 15 menit jam pertama:

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37 oC

Pernapasan : 18 x / menit

Kandung kemih : kosong

Page 47: akbid paramata muna Inc

30 menit kedua :

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37 oC

Pernapasan : 18 x / menit

Kandung kemih : kosong

12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik

Hasil : Tanda – tanda vital bayi:

- Denyut Jantung : 140 x/ menit

- Suhu : 37oC

- Pernapasan : 40x/menit

13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin

0,5%, rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi

Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin 0,5

% dan dibilas

14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat

sampah yang sesuai

Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang

kedalam tempat sampah yang sesuai

15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu

dengan pakaian bersih dan kering

Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman

16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk

memberikan makanan dan minuman yang diinginkan

Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan

susu pada ibu

17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%

dan mencuci dengan air DTT

Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi

18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5%

dan merendamnya secara terbalik

Page 48: akbid paramata muna Inc

Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan

merendamnya secara terbalik

19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan

mengeringkannnya

Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan

20. Melengkapi partograf

Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 11-04-2011 Jam 13.00 WITA

1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:

a. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2 jari

dibawah pusat

b. Perdarahan ± 250 cc, kandung kemih kosong

c. Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis

1) Tanda – tanda vital ibu :

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 80 x/menit

- Suhu : 37 C

- Pernapasan : 20 x/menit

2) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal:

- Denyut jantung : 140 x/ menit

- Suhu : 37 oC

- Pernapasan : 40x/ menit

2. Kelelahan ibu teratasi, ekspresi wajah ceria