komplikasi hepatitis

8

Click here to load reader

Upload: andaru-kusuma-praja

Post on 21-Jul-2016

119 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komplikasi Hepatitis

REFLEKSI KASUSSIROSIS HATI SEBAGAI KOMPLIKASI HEPATITIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Anak

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

Putri Pratiwi Hidayat

Diajukan Kepada :

dr. Heru W. Sp.A

BAGIAN ILMU ANAK RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: Komplikasi Hepatitis

SIROSIS HATI SEBAGAI KOMPLIKASI HEPATITIS

Sirosis adalah komplikasi hepatitis yang paling sering terjadi. Seseorang yang sehat atau

dalam keadaan normal, apabila terdapat sel hati yang rusak maka sel-sel tersebut akan di

gantikan dengan sel-sel yang baru. Sedangkan pada sirosis apabila terjadi kerusakan sel hati

maka akan di ganti oleh jaringan parut (sikatrik), diikuti dengan parut serta sering diiringi

pembentukan ratusan nodelus (benjolan). Penyakit ini mengubah struktur hati dari jaringan hati

normal menjadi bejolan-benjolan keras yang abnormal dan mengubah pembuluh darah. Jaringan

parut menghambat aliran darah ke hati dan menambah tekanan darah di perut. hati yang

mengalami sirosis kelihatan berbenjol-benjol, penuh parut, berlemak dan berwarna kuning

jingga. Kemungkinan lainnya hati menjadi mengecil, berkerut dan keras. Apabila semakin parah

kerusakan maka jaringan parut yang terbentuk semakin besar dan mengakibatkan berkurangnya

jumlah sel hati yang rusak. Dampak dari pengurangan jumlah sel hati yang rusak yaitu

penurunan sejumlah fungsi hati sehingga mengakibatkan fungsi tubuh terganggu secara

keseluruhan.

Sirosis hati adalah proses akhir dari perjalanan penyakit hepatitis kronis. Penyakit ini

dapat menimbulkan berbagai penyakit gangguan metabolis, seperti ikterus, edema, koagulopati,

hipertensi portal, splenomegali, varises gastroesofagus, ensefalopati hepatis, dan asietes.

Prognosis penyakit sirosis hati akhirnya meninggal akibat perdarahan varises masif atau

ensefalopati hati.

Klasifikasi berbagai jenis sirosis adalah sebagai berikut :

1. Sirosis pasca hepatits yang dapat terjadi akibat infeksi virus hepatitis B, hepatitis C atau

hepatitis kronis aktif tipe autoimun.

2. Sirosis alkoholik yang dapat terjadi akibat minum alkohol berlebihan. Penghentian

minum alkohol dapat memulihkan penyakit ini.

3. Sirosis biliaris primer, ditandai oleh peradangan kronis dan obliterasi fibros saluran

empedu intrahepatik yang diperkirakan bersifat autoimun.

Page 3: Komplikasi Hepatitis

Penyakit sirosis hati juga dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi penyakit lainnya di seputar

organ hati akibat sirosis hati, diantaranya :

1. Edema dan ascites

Terjadi ketika sirosis hati menjadi parah yang kemudian mengirim gejala dari komplikasi

penyakit ini ke organ ginjal untuk menahan garam dan air di dalam tubuh. Awalnya,

kelebihan garam dan air diakumulasi dalam jaringan di bawah kulit karena efek gaya

berat ketika berdiri atau duduk. Akumulasi atau penjumlahan kandungan air dan garam

inilah yang kemudian disebut dengan Edema.

Ketika sirosis semakin memburuk, keadaan akibat kelebihan garam dan air yang tertahan,

cairan juga mungkin meningkat dalam rongga perut antara dinding perut dan organ-organ

perut. Peningkatan dan tertahannya garam dan air disebut dengan Ascites yang

menyebabkan pembengkakan perut, ketidaknyamanan perut dan berat badan yang

semakin meningkat.

2. Spontaneous bacterial periotonitis (SBP)

Cairan yang mengandung air dan garam dan tertahan di dalam rongga perut yang disebut

dengan ascites yang merupakan tempat yang sempurna untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan bakteri-bakteri. Secara normal, rongga perut juga mengandung

sejumlah cairan kecil yang berfungsi untuk melawan bakteri dan infeksi dengan baik.

Namun pada penyakit sirosis ini, cairan yang mengumpul dan kelebihan jumlah cairan

normal yang dimiliki rongga perut tidak mampu lagi untuk melawan infeksi secara

normal.

Kelebihan cairan yang masuk ke dalam rongga perut kemudian masuk ke dalam usus dan

kedalam ascites yang kemudian menyebabkan infeksi disebut dengan spontaneous

bacterial peritonitis atau SBP. Spontaneous bacterial peritonitis atau SBP merupakan

suatu komplikasi dari sirosis yang dapat mengancam jiwa seseorang yang terdiagnosa

memiliki penyakit sirosis hati.

Seseorang yang menderita komplikasi SBP dari sirosis umumnya tidak menunjukkan

gejala, tidak seperti gejala pada sirosis umumnya yang dapat membuat tubuh demam,

keidnginan, sakit perut, dan kelembutan perut, diare dan memburuknya ascites.

Page 4: Komplikasi Hepatitis

3. Perdarahan dari varises-varises kerongkongan (esophageal varices)

Pada sirosis hati terdapat jaringan parut yang dapat menghalangi jalannya darah yang

akan kembali ke jantung dari usus-usus dan meningkatkan tekanan dalam vena portal

(hipertensi portal).

Ketika terjadi penekanan dalam vena portal meningkat, ia menyebabkan darah mengalir

di sekitar hati melalui vena-vena dengan tekanan yang lebih rendah untuk mencapai

jantung.

Akibat dari aliran darah yang meningkat dan peningkatan tekanan yang diakibatkan vena-

vena pada kerongkongan yang lebih bawah dan lambung bagian atas mengembang dan

dirujuk sebagai esophageal dan gastric varices. Semakin tinggi tekanan yang terjadi maka

varises-varises dan lebih mungkin seorang pasien mengalami perdarahan dari varices-

varices kedalam kerongkongan (esophagus) atau lambung.

Perdarahan dari varices-varices kerongkongan ini menunjukkan gejala seperti :

a. Muntah darah (muntah yang berupa darah merah yang bercampur dengan gumpalan-

gumpalan atau disebabkan oleh efek dari asam pada darah).

b. Warna feces/kotoran yang hitam dan bersifat ter disebabkan oleh perubahan-

perubahan dalam darah ketika kotoran atau sisa makanan yang akan dibuang

tercampur bakteri kemudian merubah warna dan tekstur feces menjadi hitam dan ter

yang diolah terlebih dahulu dalam usus yang disebut dengan melena.

c. Sering pingsan atau kepeningan orthostatic yang disebabkan tekanan darah yang

semakin menurun atau tekanan darah rendah, hal ini akan terjadi ketika duduk atau

dalam suatu posisi berbaring terlalu lama.

Perdarahan yang terjadi bukan hanya di kerongkongan, namun juga dapat terjadi di usus

besar/kolon, sehingga perdarahan juga dapat terjadi dari varces-varices yang terbentuk di dalam

usus.

4. Hepatic encephalopahty

Hepatic encephalopahty yang merupakan suatu kondisi dimana tubuh ketika unsur-unsur

beracun berakumulasi secara cukup dalam darah, fungsi dari otak terganggu.

Page 5: Komplikasi Hepatitis

Gejala dari hepatic encephalophaty ini cukup unik, seperti :

a. Sering tidur di siang hari dan terjaga di malam hari (kebalikan dari pola tidur yang

normal)

b. Mudah marah

c. Penurunan kemampuan berkonsentrasi atau kefokusan yang semakin menurun

terutama melakukan suatu perhitungan-perhitungan

d. Kehilangan memori atau kemampuan daya ingat

e. Terlihat seperti orang yang kebingungan karena tingkat kesadaran yang semakin

tertekan.

Gejala demikian dapat menyebabkan seseorang yang mengalami komplikasi pada hepatic

encephalopathy ini dapat menyebabkan koma dan mengancam pada kematian.

5. Hepatorenal syndrome

Hepatorenal syndrome atau sindrom kerusakan pada ginjal. Sindrom ini mengakibatkan

penurunan komplikasi yang serius diimana fungsi dari organ ginjal semakin berkurang.

Hepatorenal syndrome diartikan sebagai kegagalan yang sangat serius dan fatal pada

penurunan fungsi organ ginjal dalam membersihkan unsur-unsur dari darah dan

menghasilkan jumlah urine yang cukup banyak.

Ginjal yang diketahui memiliki tugas dan fungsinya sebagai penahan garam. Jika pada

seseorang yang menderita penyakit hati disertai oleh komplikasi demikian, maka yang

harus dibenahi atau diperbaiki adalah fungsi kerja organ hati dalam keadaan baik , maka

ginjal akan bekerja normal kembali. Komplikasi akibat penyakit sirosis yang merambah

pada terganggunya fungsi kerja organ ginjal ini diakibatkan oleh peningkatan unsur-unsur

beracun dalam darah ketika organ hati tidak lagi berfungsi dengan baik.

6. Kanker hati (hepatocellular carcinoma)

Sirosis yang merupakan penyebab dari timbulnya berbagai komplikasi penyakit

gangguan hati ini dapat meningkatkan risiko pada timbulnya kanker hati yang awal

mulanya kan terbentuk tumor di dalam hati.

Gejala seseorang yang berisiko terkena kanker hati :

a. Mengalami sakit perut dan pembengkakan di perut

Page 6: Komplikasi Hepatitis

b. Organ hati yang terkadang membesar, perut terlihat seperti melembung seperti orang

hamil

c. Berat badan yang semakin berkurang dan menurun secara cepat

d. Terkadang demam

Kanker hati juga dapat menyebabkan tubuh melepaskan banyak unsur-unsur penting

dalam tubuh, seperti menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel darah merah

(erythrocytosis), gula darah yang rendah (hypoglycemia) dan meningkatkan jumlah

kalsium darah (hypercalcemia).