kolesterol.docx

Upload: aldillah-nisriana-putri

Post on 15-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERCOBAAN XIIIPEMERIKSAAN KOLESTEROL DARAH, HDL, LDL DAN TRIGLISERIDA

1. TUJUANUntuk menentukan adanya kolesterol dalam darah serta pemeriksaan HDL, LDL dan Trigliserida.

2. PRINSIP

Kolesterol dengan acetic anhydrida dan asam sulfat pekat pada temperatur kamar membentuk senyawa yang berwarna coklat hijau tua dengan cara ini ekstraksi dan deproteinasi dapt ditiadakan.

3. TINJAUAN PUSTAKA

Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol. Kolesterol sendiri tidak larut dalam darah, untuk itu perlu berikatan dengan pengangkutnya yaitu lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau high-density lipoprotein (HDL). Kolesterol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240, anda berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Mengukur kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP2. Menjelaskan nilai normal kolesterol serta kadar patologis dari hasil. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal / patologis melalui bantuan hasil praktikum yang dilakukan.Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas 3 jalur, yaitu jalurmetabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen danjalur reverse cholesterol transport pathway (RCTP).

Kolesterol adalah komponen membran sel dan prekursor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel tubuh dan diserap dengan makanan. Kolesterol di angkut di dalam plasma melalui lipoprotein, yang disebut kompleks antara lipid dan apolipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), Very low density lipoprotein VLDL), kilomikron. LDL berperan dalam pengangkutan kolesterol ke sel di perifer, HDL bertanggung jawab terhadap pengambilan kembali koesterol dari sel. Empat kelas perbedaan lipoprotein ini menunjukkan hubungan yang nyat terhadap atherosklerosis koroner. LDL-Cholesterol (LDL-C) menyumbang pembentukan plak atherosklerosik di dalam intima arteri dan terkait erat dengan penyakit jantung koroner serta berhubungan dengan mortalitas. Pada saat kolesterol total dalam rentang nilai normal, peningkatan konsentrasi LDL-C menunjukkan resiko tinggi HDL-C mempunyai efek perlindungan dengan menghambat pembentukan plak dan menunjukkan terbalik dengan angka kejadian PJK. Kenyataanya, nilai HDL-C yang rendah merupakan faktor resiko independent. Beberapa uji coba klinis terkendalai menggunaan diet, perubahan gaya hidup dan atau obat-obat yang berbeda (khususnya HMG CoA reduktase inhibitors, statins) telah menunjukkan bahwa rendahnyakadar kolesterol total dan LDL-C mengurangi resiko PJK secara drastis.

Metabolisme Lemak

Jalur metabolisme eksogen adalah lipid yangdiserap dari usus halus, jalur metabolisme endogen adalah sintesa lipid ditubuh kita yaitu di hati, dan jalur reverse cholesterol transport berkaitan dengan fungsi HDL yang menarik kolesterol yang mengendap di jaringan khususnya di makrofag untuk di bawa kembali ke hati atau jaringan steroidogenik lainnya. Berikut Jalur metabolisme eksogen dan endogen :

Gambar : Metabolisme Eksogen dan Endogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserida dan kolesterol. Selain lemak yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang dieksresi bersama empedu ke usus halus.Baik lemak diusus halus yang berasal dari makanan maupun berasal dari hati disebut lemak eksogen.Trigliserid dan kolesterol dalam usus halus akan diserap kedalam enterosit mukosa usus halus.Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol.Didalam usus halus asam lemak bebas akan dirubah lagi menjadi trigliserd,sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikrom.

Kolesterol HDL

Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang baik, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita. Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita menaikkan HDL sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik. HDL merupakan kolesterol baik yang membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi (high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada pada risiko rendah terkena penyakit jantung koroner.

Kadar HDL (Kolesterol Baik)Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria)Normal

Lebih dari 60Tinggi

HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL.

Rasio Kolesterol

Yang dimaksud dengan Rasio Kolesterol (Cholesterol Ratio) adalah perbandingan dari kolesterol total dibagi dengan kolesterol HDL. Misalnya bila kolesterol total anda 200 mg/dl, kolesterol HDL 50 mg/dl, maka Rasio Kolesterol adalah 200 : 50 = 4 : 1. Upayakan Rasio selalu di bawah 5 : 1, rasio yang optimal adalah 3.5 : 1.

Biasanya diberikan hasil kolesterol sebagai rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL (hal ini sama dengan menyatakan kolesterol total dibandingkan dengan kolesterol HDL). Menurut American Heart Association (AHA), rasio sebaiknya di bawah 5:1 dengan jumlah optimal 3.5:1. Mungkin juga untuk membandingkan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL untuk mendapatkan rasio (sama saja dengan menyatakan rasio kolesterol LDL terhadap kolesterol HDL). Dalam hal ini, rasio harus di bawah 3.5. Bagaimanapun, AHA merekomendasikan untuk menggunakan angka mutlak untuk kolesterol dibandingkan rasio. Alasannya angka mutlak dapat membantu dokter memutuskan tipe penyembuhan yang dibutuhkan pasien dibandingkan rasio.

Kisaran kolesterol HDL1. Kurang dari 40 mg/dL Terlalu rendah2. Lebih dari 40 mg/dL Menguntungkan terutama di atas 60 mg/dL

Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida) dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam. Beberapa tes memungkinkan kolesterol LDL dapat dihitung. Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung koroner. Trigliserida dapat bertambah meskipun total dan kolesterol HDL normal. Jadi, tidak ada cara untuk mengetahui seseorang memiliki trigliserida tinggi kecuali dihitung melalui tes. Bila usia 20 tahun atau lebih dan tidak memiliki penyakit jantung dan kolesterol LDL kurang dari

100 mg/dL Diinginkan 100 129 mg/dL Mendekati optimal/Melebihi optimal 130 159 mg/dL Batas tinggi 160 189 mg/dL Tinggi 190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

Bila memiliki penyakit jantung atau diabetes, maka kolesterol LDL sebaiknya 100 mg/dL atau kurang.

Kolesterol LDL

Kolesterol LDL merupakan kolesterol jahat yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. Kolesterol LDL atau Lemak yang Jahat Kolesterol LDL adalah lemak yang jahat, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 129 mg/dl dimasukkan kategori perbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai factor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

Kurang dari 100Optimal

100-129Mendekati optimal

130-159Batas normal tertinggi

160-189Tinggi

Lebih dari 190Sangat tinggi

LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda.

Menghitung kolesterol LDL

Bila trigliserida kurang dari 400 mg/dL, dokter dapat menghitung kadar LDL kolesterol berdasarkan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida yang telah diperiksa. Persamaan yang digunakan dokter : Kolesterol LDL = kolesterol total - (kolesterol HDL + trigliserida/5). Hanya dokter yang sebaiknya menentukan cara terbaik untuk mengevaluasi dan menafsirkan kadar kolesterol. Diskusikan dengan dokter bila memiliki pertanyaan tentang kadar kolesterol atau cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Trigliserida

Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Jika mempunyai trigliserida yang tinggi sering biasanya diikuti juga oleh kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah. Orang yang sakit jantung, diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang mempunyai trigliserida yang tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Bila memang ada factor keturunan, maka anda harus mengubah gaya hidup, mulai diet rendah lemak, olahraga teratur, turunkan berat badan, tidak merokok, juga tidak minum alkohol, bahkan dianjurkan mengurangi konsumsi karbohidrat (misalnya nasi, mie, atau roti) sampai kurang dari 50 % dari jumlah kalori total.

Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel lipoprotein. Makan makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. lemak yang berasal dari nabati memang tidak mengandung kolesterol namun mengandung trigliserida yang tinggi contohnya durian, kelapa . Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi, makanan yang tinggi glukosa / karbohidrat serta minuman alkohol. Pada beberapa kasus ditemukan adanya hubunagn faktor genetik dan trigliserida yang tinggi untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida harus dibarengi dengan perubahan pola makan / memilah- milah jenis makanan.

Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Di alam bentuk gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih banyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan misalnya sebagai bahan pengelmusi, penstabil dan lain-lain keperluan.

Kolesterol pada Wanita

Umumnya wanita mempunyai kolesterol HDL yang lebih tinggi daripada pria. Hormon estrogen wanita bisa menaikkan HDL, sehingga wanita sebelum menopause jarang kena serangan jantung. Wanita juga lebih banyak yang trigliseridanya tinggi. Makin tua dan makin gemuk, menyebabkan kolesterol dan trigliseridanya makin tinggi pula. Sebenarnya proses penebalan pembuluh darah atau arteriosklerosis dimulai dari kolesterol yang tinggi pada masa anak. Oleh karena itu, upayakan kolesterol darah di bawah 170 mg/dl dan kolesterol LDL paling tinggi 110 mg/dl untuk anak dan remaja. Untuk memperbaiki kadar trigliserida omega 3 dan serat memiliki peranan yang cukup penting. Oleh karena itu konsumsi suplemen jely gamat, spirulina dan vitaluxor dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah. Kalung bio Fir dapat digunakan untuk menunjang kesehatan. sekedar info berikut ini adalah ambang batas trigliserida dalam darah sbb :1. Kadar yang diinginkan: maksimal 150 mg / dl2. kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl3. Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl4. Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau lebih

Struktur Kimia Trigliserida

Contoh trigliserida lemak tak jenuh. Bagian kiri: gliserol, bagian kanan (dari atas ke bawah): asam palmitat, asam oleat, asam alfa-linolenat, rumus kimia: C55H98O6. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.

Gambar : Struktur Umum Trigliserida

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.

Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Mengurangi Kolesterol Dalam Makanan

Pilih minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak soya (kedelai) daripada minyak hewani. Baca label yang tertera pada minyak sayur (vegetable oil), pilih yang mengandung terutama lemak tak jenuh rantai tunggal atau jamak. Gantikan daging dengan tahu, kacang, atau sayuran. Pilih daging kurus, daripada daging sosis atau luncheon meat (daging kaleng). Buang lemak pada daging, dan pisahkan kulit dari ayam dan bebek. Banyak makanan sayuran termasuk tahu dan kacang, daripada banyak daging. Pakai margarin tak jenuh daripada butter. Pilih susu rendah lemak (low fat) daripada susu fullcream. Untuk orang dewasa sehat, telur dibatasi 2-3 butir seminggu, untuk anak dan remaja, bisa sampai 6-7 telur per minggu. Untuk yang punya kolesterol tinggi, telur harus dibatasi hanya 1-2 per minggu Kurangi masak dengan cara menggoreng, lebih baik mengukus, rebus, bakar, atau panggang. Batasi konsumsi makanan goreng yang kaya lemak hanya 2 kali per minggu. Hindari makanan babi, kambing, jerohan, atau yang banyak mengandung lemak. Batasi makanan udang, kepiting, atau kerang. Jauhi kue yang banyak krim atau minyak. Carilah buah segar tiap hari. Banyak mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, padi-padian, dan kacang-kacangan. Makanan daging, ikan, udang, telur, dan susu sama sekali tidak mengandung serat.4. ALAT DAN BAHAN

A. Alat :-Tabung reaksi-Rak tabung reaksi-Pipet mikro-Tip-Kuvet-Spektrofotometer Uv-Vis-Inkubator-Blood lancet-Alkohol pads-Tissue-Alat Nesco Multicheck Tester

B. Bahan :-Plasma darah-Darah kapiler-Standar Cho, HDL, LDL, Tg-Reagen 1, 2 (HDL, LDL)-Reagen (Kho,Tg)

5. PROSEDUR KERJA

1. PEMERIKSAAN HDL DAN LDL Pipet dengan menggunakan micro pipet sebanyak 1200 l reagen 1 dan sebanyak 16 l sampel dan standar ke dalam kuvet yang berbeda, lalu aduk perlahan campuran hingga homogen Inkubasi campuran selama 5 menit pada suhu 37oC Setelah diinkubasi kemudian baca Absorbanya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis, catat hasil pengukuran (Abs 1) Lalu tambahkan reagen 2 sebanyak 400 l ke dalam kuvet Inkubasi kembali campuran pada suhu yang sama yaitu pada 37 oC selama 5 menit Setelah diinkubasi selama 5 menit, ukur kembali absorbanya dan catat hasil pengukuran (Abs 2) Dengan menggunakan data hasil pengukuran absorban yang telah diperoleh hitunglah kadar HDL dan LDL dalam sampel tersebutCs= Abs 2 - Abs 1 x C St mg/dl Abs T2 - Abs T1

2. PEMERIKSAAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA Pipet dengan menggunakan micro pipet sebanyak 1500 l reagen dan sebanyak 15 l sampel dan standar ke dalam kuvet, lalu aduk perlahan campuran hingga homogen Inkubasi campuran selama 5 menit pada suhu 37oC Setelah diinkubasi kemudian baca Absorbanya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis, dan catat hasil pengukuran absorban Cs= Abs x C St mg/dl Abs T

3. PEMERIKSAAN KOLESTEROL DARAH Persiapkan dan hidupkan alat Nesco Multicheck Tester untuk pengukuran kolesterol darah Bersihkan ujung jari yang akan diambil darah kapilernya (biasanya pada ujung jari 2,3 dan 4) dengan menggunakan alcohol pads, dan tunggu hingga kering Setelah kering, tusuk ujung ibu jari yang telah dibersihkan dengan alkohol tadi dengan menggunakan blood lancet Darah yang pertama kali keluar di hapus dengan menggunakan tissue atau kapas, kemudian darah yang keluar berikutnya baru diteteskan pada strip yang telah terhubung dengan alat pengukur kolesterol darah Lihat/baca berapa nilai atau kadar kolesterol darah yang ditunjukkan oleh alat Nesco Multicheck Tester

6. HASIL DAN PEMBAHASANA. HASIL :

Tabel Hasil Pemeriksaan Kolesterol Darah

Kelompok 1Kelompok 2Kelompok 3Kelompok 4Kelompok 5

Hayu : 228 mg/dLNuri : 170 mg/dLDani : 181 mg/dLRyan : 207 mg/dLHerlina : 179 mg/dL

Rahmi : 152 mg/dLNoci : 272 mg/dLBambang : 222 mg/dLAnggi : 212 mg/dLDila : 189 mg/dL

Ade : 164 mg/dLAulia : 185 mg/dLLista : 204 mg/dLAndi : 187 mg/dLSaira : 222 mg/dL

Dwi W : 168 mg/dLIrma : 243 mg/dLMursyidah : 212 mg/dLErin : 206 mg/dLLina : 174 mg/dL

Hani C : 155 mg/dLLisa : 207 mg/dLDwi O : 239 mg/dLIra : 195 mg/dLTami : 161 mg/dL

Fira : 195 mg/dLNelva : 187 mg/dLInes : 204 mg/dL

Siti : 213 mg/dL

PERHITUNGAN KELOMPOK IV

1) Perhitungan Nilai HDLCs= Abs 2 - Abs 1 x 70,5 mg/dl Abs T2 - Abs T1 = 0,068 - 0,026 x 70,5 mg/dl 0,220 - 0,025

= 15,18 mg/dl

2) Perhitungan Nilai LDLCs= Abs 2 - Abs 1 x 53,4 mg/dl Abs T2 - Abs T1 = 0,135 - 0,015 x 53,4 mg/dl 0,331 - 0,029

= 21,22 mg/dl

3) Perhitungan Nilai TrigliseridaCs= Abs x 200 mg/dl Abs T = 0,141 x 200 mg/dl 0,197 = 143,15 mg/dl

4) Perhitungan Nilai KolesterolCs= Abs x 200 mg/dl Abs T = 0,245 x 200 mg/dl 0,404 = 121,29 mg/dl

B. PEMBAHASAN :

Pada praktikum biokimia klinik kali ini, dilakukan percobaan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah dan pemeriksaan HDL, LDL dan Trigliserida. Kita tahu bahwa kolesterol merupakan steroid alkohol yang tidak jenuh yang termasuk ke dalam golongan lipid yaitu senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi hanya larut di dalam pelarut organik. Dua pertiga bagian dari kolesterol plasma diesterifikasi dengan asam basa lemak jenuh dan tak jenuh rantai panjang dan satu pertiga bagian terdapat sebagai kolesterol tidak teresterifikasi. Pada manusia, 60-70% diangkut oleh LDL, 20-35% oleh HDL dan 5-12% ole VDL. Maka dari itu, praktikan ingin mengetahui seberapa banyakkah kolesterol di dalam darah manusia, yakni dengan cara pemeriksaan kolesterol pada sampel darah tertentu.

Kolesterol merupakan komponen struktural membran sel dan merupakan senyawa induk dari hormon steroid, vitamin D3, dan garam empedu. Kolesterol disintesis secara de novo di dalam hati dan sel epitel usus serta dapat juga diperoleh dari lipid makanan. Sintesis secara de novo bergantung pada jumlah kolsterol dan trigliserida dalam lipid makanan. Di dalam tubuh, lemak di metabolisme dengan beberapa jalur. Pertama jalur eksogen, kedua jalur endogen, ketiga jalur pengembalian lemak yang disebut transfer reverse kolesterol transport.

Dalam jalur eksogen, kolesterol makanan diabsorpsi dari usus dalam bentuk paket ikatan gliserol-ester dengan 3 cincin asam lemak yang dinamakan kilomikron. Pada kapiler, jaringan lemak dan otot polos, ikatan trigliserid ini dipecah oleh enzim lipoprotein lipase sehingga membebaskan asam lemak, dan sisanya adalah partikel kaya kolesterol,dan bila sampai hepar, akan diikat oleh reseptor khusus dan diambil masuk ke dalam sel. Pada jalur endogen kolesterol yang telah disintesis di hati diangkut ke jaringan oleh VLDL dan LDL. Sehingga LDL disebut bad lipoprotein. HDL akan mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati. Transfer Reverse Cholesterol Transport adalah jalur yang digunakan untuk menggambarkan transport koleterol dari jaringan ekstrahepatik ke liver, ataupun pendaurulangan atau untuk eliminasi dari tubuh. Jalur ini memfasilitasi dan meregulasi dengan beberapa faktor pengoperasi dalam plasma. Beberapa dari faktor-faktor tersebut adalah target potensial untuk terapi yang di rancang untuk pencegahan artherosklerosis.

Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih sehingga terjadi hiperkolesterolemia. Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari kolesterol LDL). Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah. Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kolesterol adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan lingkungan. Kadar kolesterol ini cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, stres, dan perokok. Faktor resiko yang menyebabkan suatu penyakit merupakan faktor faktor yang dipercaya dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit yang terkait. Pola hidup seseorang adalah kunci utama pemegang peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Pada proses pengerjaanya pertama disiapkan alat-alat dan bahan untukpemeriksaan kolesterol, yaitu beberapa reagen dan standar yang akan digunakan. Selain itu, disiapkan juga sampel yang akan diperiksa. Pemeriksaan kolesterol ini dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah, dimana merupakan salah satu parameter untuk indikasi suatu penyakit tertentu misalnya seperti penyakit jantung koroner (PJK). Pada pemeriksaan HDL dan LDL proses pemipetan menggunakan micro pipet, yaitu dipipet sebanyak 1200 l reagen 1 dan sebanyak 16 l sampel dan standar ke dalam kuvet yang berbeda, lalu aduk perlahan campuran hingga homogen. Selanjutnya campuran tadi diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi kemudian baca Absorbanya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis, catat hasil pengukuran sebagai (Abs 1). Lalu larutan tadi ditambahkan reagen 2 sebanyak 400 l dan diinkubasi kembali campuran pada suhu dan lama waktu yang sama yaitu pada 37 oC selama 5 menit. Kemudian ukur kembali absorbanya dan catat hasil pengukurannya sebagai data (Abs 2). Selanjutnya dengan menggunakan data hasil pengukuran absorban yang telah diperoleh dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis tadi hitunglah kadar HDL dan LDL dalam sampel tersebut.

Hasil absorbansi awal dicatat, lalu campuran larutan dibiarkan selama 5 menit untuk diuji kembali absorbansinya. Alasan mengapa larutan dibiarkan dulu selama 5 menit adalah untuk mempertahankan pH campuran serta agar terbentuknya reaksi yang kompleks anatara reagen-reagen dengan sampel. pengukuran dilakukan 2 kali dengan penambahan reagen 2 sebanyak 400 l untuk mengetahui selisih absorbansi pada konsentrasi awal (pengukuran pertama) dengan absorbansi pada konsentrasi akhir (pengukuran kedua). Sehingga ada selisih konsentrasi pada pengukuran pertama dan kedua yang nanti digunakan untuk pengukuran kadarnya. Sedangkan untuk pemeriksaan/pengukuran kadar trigliserida dan kolesterol dipipet sebanyak 1500 l reagen dan sebanyak 15 l sampel dan standar ke dalam kuvet, lalu aduk perlahan campuran hingga homogen. Selanjutnya diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi kemudian dibaca Absorbanya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis, dan catat hasil pengukuran absorban yang diperoleh, baru tentukan kadar baik dari trigliserida maupun kolesterolnya menggunakan rumus yang telah ditetapkan.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kadar kolesterol darah praktikan secara umum pada pemeriksaan menggunakan alat Nesco Multicheck Tester rata-rata adalah normal. Karena nilai normalnya 240 mg/dl. Walaupun ada beberapa diantaranya ditemukan kadar kolesterolnya yang cukup tinggi atau bahkan ada yang rendah. Jika ada peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat disebabkan karena peningkatan lemak di dalam darah disebut juga hiperkolesterolmia. Hiperkolesterolemia adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Tingginya kadar kolesterol darah merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiko terjadinya aterosklerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah dapat mengurangi resiko tersebut.

Pada sebagian besar pasien hiperkolesteromia terdapat peningkatan prevalensi familial terhadap keadaan ini, namun penyebabnya masih belum diketahui. Peningkatan berat badan dan pola makan memainkan peranan penting pada keadaan ini. Kolesterol LDL dapat diturunkan terutama dengan pemilihan makanan yang mengandung lemak nabati, sebaliknya lemak hewani meningklatkan sinesis kolesterol dihati dan berakibat meurunkan densitas resptor LDL sehingga kensentrasi LDL yamh kaya kolesterol di dalam serum meningkat. Akibatnya terjadi peningkatan LDL terhadap reseptor scavenger yang memperantarai pengumpulan kolesterol di makrofag, kulit, dan dnding pembuluh darah. Jadi hiperkolesterolmia merupakan faktor resiko untuk atherosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Dari hasil perhitungan selisih absorbansi dari larutan uji untuk HDL pada sampel diperoleh kadar/nilainya yaitu 15,18 mg/dl. Dimana nilai normalnya yaitu < 40 mg/dl, |40-59 mg/dl| > 60 mg/dl. Jelas bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan kadar HDL yang cukup rendah. Untuk pemeriksaan LDL melalui perhitungan dari absorbansi yang didapat maka diperolehlah nilai total LDL nya sebesar 21,22. Dimana nilai normal LDL seharusnya adalah < 100 mg/dl, |100-129 mg/dl| dan batas normal tertingginya adalah |130-159 mg/dl|. Sehingga masih berada pada batasan range normalnya. Sedangkan untuk pemeriksaan trigliserida yang absorbansinya diukur pada 505 nm diperolehlah nilainya sebesar 143,15 mg/dl. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl, sehingga hasil pemeriksaan trigliserida kali ini masih bisa dikatakan normal. Dan untuk nilai kolesterolnya yang absorbansinya diukur pada 500 nm diperoleh nilainya sebesar 121,29 mg/dl. Hal ini dikatakan masih normal karena nilai normal kolesterol darah adalah 240 mg/dl.

Apabila hasil yang didapatkan tidak normal, maka hasil yang mungkin mempengaruhi hasil percobaan tersebut adalah faktor dari praktikan atau faktor alat yang digunakan. Faktor praktikan merupakan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan oleh praktikan selama melakukan pengukuran/pemeriksaan. Misalnya, pada saat pengambilan plasma darah maupun reagen yang kurang tepat takarannya karena penggunaan mikropipet yang tidak benar. Kemudian alat-alat praktikum, tidak menutup kemungkinan adanya alat-alat yang sudah mengalami kerusakan. Kondisi sampel yang digunakan juga dapat mempengaruhi hasil dari percobaan. Hal ini dapat terjadi karena tes/pemeriksaan kadar kolesterol ini dipengaruhi oleh asupan makanan, jadi ketika saat sebelum pasien yang akan diperiksa mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, maka kadar kolesterol saat diperiksa juga akan tinggi.

7. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Kolesterol adalah komponen membran sel dan prekursor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel tubuh dan diserap dengan makanan. Kolesterol sendiri tidak larut dalam darah, untuk itu perlu berikatan dengan pengangkutnya yaitu lipoprotein. Apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang baik, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita. Kolesterol LDL merupakan kolesterol jahat yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kadar kolesterol darah praktikan secara umum pada pemeriksaan menggunakan alat Nesco Multicheck Tester rata-rata adalah normal. Karena nilai normalnya 240 mg/dl.

DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi, 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI Press, Jakarta.Champe, Pamela et al. 2011. Biokimia Ulasan Bergambar Edisi 3. EGC, Jakarta.Frances K. Widmann, alih bahasa : S. Boedina Kresno, dkk.,1992, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC, Jakarta. Joyce LeFever Kee, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, edisi 6, EGC, Jakarta.

Li,Tianganget al.Regulation of Bile Acid and Cholesterol Metabolism by PPARs.Hindawi Publishing Corporation2009 ;2009: 1 15.

Maaritet al.Zebrafish : gaining popularity in lipid research.Biochem. J.2010;429:235242.

Mansjur Hawab, 2003, Pengantar Biokimia, Bayumedia Publishing, Malang.

Mc Pherson, A. R., & Sacher, A. R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Panerbit Buku Kedokteran EGC.M.J. NEAL, (2007). Farmakologis Medis. Jakarta: Penerbit Erlangga.Murray, Robert et al.Biokimia Harper Edisi 27.Jakarta : EGC, 2009