koefisien permeabilitas dan nilai parameter marshall aspal beton gradasi terbuka dengan tambahan...
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
1/8
KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL
ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
UREA FORMALDEHYDE
Zairipan Jaya
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri LhokseumaweJl. Banda Aceh-Medan Km. 280, P.O. Box 90, Buketrata, Lhokseumawe 24301
Email: [email protected]
Abstract
This research aims to know the value of stability, flow, voids in mix (VIM) as a
Marshall Parameter and permeability coefficient which is resulted by the addition of
Urea Formaldehyde (UF) to the asphalt. The variation of asphalt rate 3,5%, 4%, 5%
and 5,5% in this mixed concrete asphalt type resulted optimum asphalt grade, 4,28%.
The Marshall testing to the optimum asphalt grade resulted the grade for MarshallParameter which is stability (740,155 kg), flow (3,5 mm), and VIM (15, 507%) and
permeability coefficient 0,189 cm/det. Urea Formaldehyde (UF) which was mixed into
optimum asphalt rate were 2%, 2,5%, 3%, 3,5% and 4%. The Marshall testing to the
optimum asphalt rate which was mixed with UF 3,5% resulted the grade for the best
Marshall Parameter value, which were stability 845, 684 kg, flow 2, 9 mm, VIM17, 230% and permeability coefficient on the optimum asphalt rate which was mixed
with 3% UF resulted the best permeability grade, which meets the requirement ofFukuda Road Construction, which is 0,246 cm/det. It means it has increased the grade
of stability 12,478%, VIM 10%, the decrease of flow is 17,143 % and the increase of
permeability is 23,17 %.
Keywords: urea formaldehyde, permeability, Stability, flow, voids in mix
PENDAHULUANPerkembangan teknologi lapisan
permukaan jalan (surface course) di Indonesia
diarahkan kepada peningkatan keselamatan,kenyamanan dan ramah lingkungan. Tipelapisan permukaan jalan yang umumdigunakan di Indonesia adalah tipe lapisanperkerasan aspal beton bergradasi rapat (densegraded) yang menghasilkan suatu nilai
stabilitas yang tinggi dan nilai permeabilitasyang rendah [1]. Lapisan permukaan aspalbeton seperti ini bersifat kedap air sehingga
pengaliran air hanya tergantung padakemiringan tranversal jalan, akibatnya bila air
hujan terkonsentrasi di permukaan jalan padasaat curah hujan yang tinggi dan durasi hujan
yang relatif lama maka akan menggenangipermukaan jalan sehingga kontak bankendaraan dengan permukaan jalan menjadi
licin yang mengakibatkan terjadinyakecelakaan lalu lintas, pergerakkan dan
ketidaknyamanan pengguna jalan lainnya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut di atastelah dikembangkan suatu tipe lapisanperkerasan jalan aspal beton bergradasi terbuka
(open graded asphalt concrete) yangmenghasilkan nilai stabilitas dan permeabilitasyang tinggi. Persentase rongga udara yangsangat besar merupakan jaringan drainase didalam lapisan perkerasan untuk mengalirkanair hujan dari permukaan jalan melalui pori-
pori perkerasan jalan yang mengalir secaravertikal ke lapisan pondasi atas (base) danmengalirkannya secara horizontal ke saluran
samping (selokan), dalam hal ini lapisan baseyang berada di bawah lapisan permukaan harus
kedap air, sehingga air tidak meresap kelapisan pondasi bawah (subbase).
Lapisan perkerasan aspal beton gradasiterbuka telah dikembangkan di negara-negaramaju seperti di Belanda, Spanyol, Inggris,
Amerika serikat, Denmark, Singapura danJepang. Awalnya aspal beton bergradasi
terbuka dikenal sebagai open graded frictioncourse (OGFC) yang telah digunakan di
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
2/8
Amerika Serikat sejak tahun 1950 dengantujuan meningkatkan kekesatan perkerasanaspal, sedangkan di Jepang perkerasan aspalporus mulai diperkenalkan mulai tahun 2007pada pelaksanaan pembangunan Jalan lingkar
Tokyo No.7. Tipe perkerasan yangdikembangkan adalah aspal porous dengan
menggunakan bahan pengikat jenis HighViscocity Polimer Modified Asphlat, salahsatunya adalahAspal Sena [2].
Bahan pengikat jenis High Viscocity
Polimer Modified Asphlat masih sulit didapatdan belum dikembangkan di Indonesia, olehkarenanya pada penelitian ini dicoba
menggunakan bahan campuran aspal semencair penetrasi 80/100 dan bahan Polimer UreaFormaldehyde (UF) jenis termosetting resin
sebagai pengganti Aspal Sena.Penelitian ini bertujuan untuk melihatpengaruh stabilitas, flow, void in mixture
(VIM) sebagai parameter Marshall dankecepatan alir air akibat penambahan UreaFormaldehyde (UF) ke dalam aspal.
METODE
Metode Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan cara
melakukan beberapa tahap pemeriksaan dan
pengujian di laboratorium, yaitu berupapemeriksaan terhadap sifat-sifat fisis agregat,sifat-sifat fisis aspal dan pengujian campuranaspal untuk mendapatkan kadar aspal optimum(KAO) serta pengujian campuran aspal setelah
penambahan UF ke dalam KAO denganmenggunakan alat Marshall untuk mengetahui
nilai stabilitas, flow dan VIM dan denganmenggunakan cetakan benda uji untukmengetahui kecepatan alir air campuran aspal.Data yang dikumpulkan melalui pemeriksaandi laboratorium merupakan data primersedangkan data sekunder yang merupakan datapendukung penelitian diperoleh melalui brosur
tentang spesifikasi Urea Formaldehyde dariPT. Dino Mugi Langsa Aceh Timur.
Perencanaan CampuranMetode perencanaan campuran yangdigunakan pada penelitian ini merupakan
Metode Asphalt Institute. Spesifikasi agregatuntuk bahan aspal beton bergradasi terbukaseperti yang diperlihatkan pada Tabel 1.Perencanaan campuran aspal beton gradasiterbuka untuk mendapatkan KAO dapat dilihat
pada Tabel 2, sedangkan perencanaancampuran setelah penambahan UF pada KAO
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 1. Gradasi Agregat pada Campuran Aspal BetonBergradasi Terbuka
Ukuran saringan (mm) Persen Lolos (%)
20,00 10013,00 95 100
5,00 23 - 452,50 15 - 30
0,60 8 - 200,30 4 - 150,15 4 - 10
0,074 2 -7Pan -
Sumber : Japan Road Assosiation (1980)
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
3/8
Tabel 2. Perencanaan campuran aspal beton gradasi terbuka untuk mendapatkan KAO
NoUkuran Lolos Median Tertahan Kadar Aspal
mm inchi % % % 3,5% 4,0% 4,5% 5,0% 5,5%
1 20 100 100 0 - - - - -2 13 95-100 97,5 2,5 96,50 96,00 95,50 95,00 94,503 5 No.4 23-45 34 63,5 2451,1 2438,4 2425,7 2413,0 2400,3
4 2,5 No.8 15-30 22,5 11,5 446,20 441,60 439,30 437,00 434,705 0,6 No.30 8-20 14 8,5 329,80 326,40 324,70 323,00 321,306 0,3 No.50 4-15 9,5 4,5 174,60 172,80 171,90 171,00 170,10
7 0,15 No.100 4-10 7 2,5 96,50 96,00 95,50 95,00 94,508 0,074 No.200 2-7 4,5 2,5 96,50 96,00 95,50 95,00 94,509 Pan Pan 4,5 174,60 172,80 171,90 171,00 171,10
Berat agregat dalam campuran (gram) 3860,0 3840,0 3820,0 3800,0 3780,0Berat aspal dalam campuran (gram) 140,00 160,00 180,00 200,00 220,00
Tabel 3. Perencanaan Campuran Aspal Beton Gradasi Terbuka Setelah Penambahan UF pada KAO,(KAO = 4,28%)
NoUkuran Lolos Median Tertahan Kadar UF
mm inchi % % % 2,0% 2,5% 3,0% 3,5% 4,0%
1 20 100 100 0 - - - - -2 13 95-100 97,5 2,5 95,72 95,72 95,72 95,72 95,72
3 5 No.4 23-45 34 63,5 2431,38 2431,38 2431,38 2431,38 2431,384 2,5 No.8 15-30 22,5 11,5 440,31 440,31 440,31 440,31 440,315 0,6 No.30 8-20 14 8,5 325,45 325,45 325,45 325,45 325,456 0,3 No.50 4-15 9,5 4,5 172,30 172,30 172,30 172,30 172,30
7 0,15 No.100 4-10 7 2,5 95,72 95,72 95,72 95,72 95,728 0,074 No.200 2-7 4,5 2,5 95,72 95,72 95,72 95,72 95,729 Pan Pan - 4,5 172,30 172,30 172,30 172,30 172,30
Berat agregat dalam campuran (gram) 3828,8 3828,9 3828,9 3828,9 3828,91Berat aspal optimum (gram) 171,20 171,20 171,20 171,20 171,20Berat UF dalam campuran (dari berat KAO) (gram) 3,42 4,28 5,14 5,99 6,85
Berat aspal dalam campuran (gram) 167,78 166,92 166,06 165,21 164,35
Keterangan :Total berat campuran untuk masing-masing persentase aspal adalah 4.000 gram (untuk 3 benda uji)
Pembuatan Benda Uji
Benda uji yang dibuat untuk tiap-tiap
perlakuan sebanyak 3 (tiga) buah. Kadar aspalpen.80/100 terhadap campuran dengan variasi
3,5%, 4%, 4,5%, 5% dan 5,5%. Rencanacampuran untuk mencari kadar aspal optimum
(KAO) seperti diperlihatkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Rancangan Pembuatan Benda Uji untuk Mendapatkan KAOKadar Aspal Benda Uji JumlahTumbukan
Jumlah
Benda Uji(%) 1 2 3
3,5 X11 X12 X13 2 x 50 3
4,0 X21 X22 X23 2 x 50 34,5 X31 X32 X33 2 x 50 3
5,0 X41 X42 X43 2 x 50 35,5 X51 X52 X53 2 x 50 3
Total 15
Setelah didapat KAO, selanjutnya dibuat 3(tiga) benda uji menggunakan KAO sebagai
pembanding untuk pengujian marshall danpermeabilitas. KAO dicampur dengan UF
dengan variasi 2%, 2,5%, 3%, 3,5% dan 4%dari berat kadar aspal optimum. Variasi ini
dilakukan untuk pengujian permeabilitas dan
parameter marshall. Rencana campurannyaseperti diperlihatkan pada Tabel 5.
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
4/8
Tabel 5. Rancangan Pembuatan Benda Uji dengan Penambahan UF ke dalam KAO
BeratKAO(W)
KadarUF
Berat UFdalam
camp.(WUF)
Berat aspaldlm camp.
(Waspal)
Benda UjiSetelah Penambahan
UFJumlah
Tumbukan
JumlahBenda
Ujigram (%) gram gram 1 2 3
a b c = axb d=a-c e f g h iWKAO 2,0 2,0% x WKAO W1 Y11 Y12 Y13 2 x 50 3WKAO 2,5 2,5% x WKAO W2 Y21 Y22 Y23 2 x 50 3WKAO 3,0 3,0% x WKAO W3 Y31 Y32 Y33 2 x 50 3
WKAO 3,5 3,5% x WKAO W4 Y41 Y42 Y43 2 x 50 3WKAO 4,0 4,0% x WKAO W5 Y51 Y52 Y53 2 x 50 3
Total Benda Uji 15
Koefisien Permeabilitas dan Nilai ParameterMarshall didapat dari hasil pengujian di atas,selanjutnya dibandingkan dengan nilaikoefisien permeabilitas dan parameter marshall
pada KAO. Jumlah total benda uji adalah 33(tiga puluh tiga) buah. Masing-masing benda
uji ditumbuk dengan mesin compact tessebanyak 2 x 50 tumbukan (dua sisi)disesuaikan dengan persyaratan AASHTOuntuk lalu lintas sedang.
Uji Kemampuan Alir Air (Permeability Test)Uji Kemampuan alir air dilakukan dalam 2
(dua) tahapan,yaitu :- Tahap 1. Uji Permeabilitas benda uji
campuran aspal beton gradasi terbuka padaKAO (sebelum penambahan UF ke dalamaspal), sebanyak 3 (tiga) buah benda uji;
- Tahap 2. Uji Permeabilitas benda ujicampuran aspal beton gradasi terbuka untuk
5 variasi persentase penambahan UF kedalam KAO (benda uji masing-masingvariasi persentase penambahan % UF kedalam KAO sebanyak 3 (tiga) buah benda
uji). Jumlah seluruh benda uji sebanyak 15(lima belas).
Uji Parameter Marshall (Marshall Test)Pengujian marshall dimaksudkan untukmenentukan ketahanan (stability) terhadapkelelehan plastis (flow) dari campuran aspal
beton gradasi terbuka, dengan mengikutiprosedur dari AASHTO T-245-74. Uji
Marshall ini dilakukan dalam 2 (dua) tahapan,yaitu :- Tahap 1, benda uji dengan variasi kadar
aspal 3,5%, 4,0%, 4,5%, 5,0% dan 5,5%
dari berat campuran.- Tahap 2 benda uji KAO setelah
penambahan UF 2,0%, 2,5%, 3,0%, 3,5%dan 4,0% dari berat KAO
Metode Analisa Data
Berdasarkan hasil pengujian marshall dan
permeabilitas dilakukan suatu analisa datadengan menggunakan metode regresi. Analisa
regresi yang digunakan disesuaikan denganpenyebaran data (diagram pencar) yang
membentuk garis lengkung. Hasil regresipolinomialorde 2 dengan bentuk seperti yangditunjukkan oleh Persamaan 2.y = a0 + a1x + a2x2. (2)Keterangan :
y = variabel terikat, salah satu parametermarshall dan permeabilitasx = variabel bebas,R
2= Koefisien korelasi (0 R
2 1)
Analisis regresi dipakai untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yaitu kadar aspal
dengan salah satu parameter marshall baiksebelum dan sesudah penambahan UF sertahubungan antara dua variabel yaitu kadar aspaldengan permeabilitas baik pada KAO (sebelum
penambahan UF) dan sesudah penambahanUF.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Kemampuan Alir Air
(Permeability Test)
Hasil uji kemampuan alir air (permeability
test) pada KAO dan setelah penambahan UFpada KAO diperlihatkan pada Tabel 6. Pada
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
5/8
tabel terlihat bahwasanya setelah penambahanpersentase kadar ureaformaldehyde pada KAOwaktu pengaliran air dari bagian permukaanhingga sampai ke bagian dasar benda uji lebihcepat. Batas koefisien permeabilitas
maksimum yang disyaratkan yaitu 0,2493cm/det, sehingga pada penambahan UF padaKAO sebanyak 3% batas maksimum koefisienpermeabilitas telah tercapai.
Tabel 6. Hasil Pengujian Permeabilitas pada KAO dan Setelah Penambahan UF pada KAO
Nomor
Benda Uji
Kadar UFTinggi sampel
(cm)
Tinggirata-rata
(cm)
WaktuPengaliran
Rata-rata (det)
KoefisienPermeabilitas
(cm/det)(%) H1 H2 H3 H rata-rata t k
KAO 1 - 6,99 7,05 6,88 6,973 20 0,188KAO 2 - 7,06 6,97 6,99 7,007 21 0,180KAO 3 - 7,05 6,99 7,00 7,013 19 0,198
Rata-rata 0,189
1.1 2,0 6,92 6,95 6,96 6,943 17 0,2211.2 2,0 6,96 6,94 6,97 6,957 16 0,235
1.3 2,0 7,00 6,98 6,98 6,987 17 0,221Rata-rata 0,226
2.1 2,5 6,78 6,78 6,78 6,780 16 0,2342.2 2,5 6,85 6,86 6,81 6,840 16 0,234
2.3 2,5 6,83 6,82 6,84 6,830 15 0,250
Rata-rata 0,239
3.1 3,0 6,94 6,89 6,92 6,917 14 0,2693.2 3,0 6,95 6,92 6,94 6,937 16 0,2353.3 3,0 6,95 6,98 6,97 6,967 16 0,235
Rata-rata 0,2464.1 3,5 6,97 6,96 6,96 6,963 14 0,269
4.2 3,5 6,98 6,97 6,96 6,970 14 0,269
4.3 3,5 6,95 6,96 6,96 6,957 15 0,251Rata-rata 0,263
5.1 4,0 6,99 7,00 7,00 6,997 14 0,2695.2 4,0 6,98 7,02 7,00 7,000 13 0,290
5.3 4,0 6,98 6,99 6,99 6,987 13 0,290Rata-rata 0,283
Hasil Uji Marshall (Marshall Test)
Hasil uji marshall yang meliputi pengujian stabilitas, flow dan VIM untuk aspal beton gradasi terbukapada variasi kadar aspal dam kadar aspal optimum (KAO) diperlihatkan pada Tabel 7. Pada Tabel 7
terlihat stabilitas aspal meningkat seiring dengan penambahan persentase kadar aspal, sedangkan flowdan VIM menurun karena penambahan persentase kadar aspal. Hasil uji Marshall yang meliputipengujian stabilitas, flow dan VIM untuk aspal beton gradasi terbuka setelah penambahan persentasekadar UF pada kadar aspal optimum (KAO) diperlihatkan pada Tabel 8. Pada Tabel 8 terlihat
stabilitas, flow dan VIM meningkat seiring dengan penambahan persentase kadar UF pada KAO.
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
6/8
Tabel 7. Hasil Tes Marshall Untuk Aspal Beton Gradasi Terbuka SebelumPenambahan UF pada KAO
No Kadar Aspal
(%)
Stabilitas
(kg)
Flow
(mm)
VIM
(%)
1. 3,5 632, 199 3,7 17,934
2. 4,0 732,224 3,5 16,6103. 4,28 (KAO) 740,155 3,5 15,507
4. 4,5 787,578 3,2 15,888
5. 5,0 763,138 3,4 15,138
6. 5,5 663,599 3,5 14,458
Tabel 8. Hasil Tes Marshall Untuk Aspal Beton Gradasi Terbuka Setelah Penambahan
UF pada KAO
No Kadar Penambahan UF
(%)
Stabilitas
(kg)
Flow
(mm)
VIM
(%)
1. 2,0 741,329 3,6 15,557
2. 2,5 748,855 3,2 15,8893. 3,0 826,544 3,1 16,662
4. 3,5 845,684 2,9 17,230
5. 4,0 823,510 3,3 17,403
Pembahasan Uji Marshall (Marshall Test) dan Uji Kemampuan Alir Air (Permeability Test)
Hubungan antara stabilitas, flow dan VIM dengan variasi kadar aspal diperlihatkan pada
Gambar 1, sedangkan hubungan antara stabilitas, flow dan VIM serta Nilai permeabilitas setelahpenambahan UF pada KAO diperlihatkan pada Gambar 2. Pada Gambar 1(a) menunjukkan bahwastabilitas meningkat dari 632,199 kg pada kadar aspal 3,5% sampai 787,578 kg, pada kadar aspal4,5%, setelah itu terus mengalami penurunan hingga 663,599 kg pada kadar aspal 5,5%, penurunan
nilai stabilitas ini disebabkan oleh meningkatnya titik lembek dan turunnya penetrasi. Pada gambar1(b) menunjukkan bahwa flow menurun dari 3,7 mm pada kadar aspal 3,5% sampai 3,2 mm padakadar aspal 4,5%, setelah itu terus meningkat hingga 3,5 mm pada kadar aspal 5,5%, peningkatan nilai
flow ini menunjukkan aspal sangat plastis sehingga menurunnya nilai stabilitas. Pada Gambar 1(c)menunjukkan bahwa persentase VIM terus mengalami penurunan dari 17,934 % pada kadar aspal3,5% hingga 14,458% pada kadar aspal 5,5%, penurunan nilai VIM ini disebabkan oleh meningkatnyatitik lembek sehingga rongga-rongga dalam campuran aspal beton terisi oleh aspal sehingga persentaserongga dalam campuran semakin kecil.
(a) (b) (c)
Gambar 1. Grafik Hubungan Kadar Aspal dengan Stabilitas, Flow dan VIM pada Variasi Kadar
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
7/8
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. Grafik Hubungan KAO Setelah Penambahan Persentase Kadar UF dengan Stabilitas,Flow dan VIM serta Nilai KoefisienPermeabilitas
Pada Gambar 2(a) menunjukkanhubungan KAO setelah penambahan UF
dengan stabilitas, penambahan UF 2% - 3,5%pada KAO menyebabkan nilai stabilitas terusmeningkat hingga mencapai 845,684 kg,setelah itu terjadi penurunan nilai stabilitas
hingga mencapai 823,510 kg. Hasil inidisebabkan oleh meningkatnya titik lembekdan turunnya penetrasi, sehinggameningkatnya viskositas yang menyebabkan
aspal lebih tahan terhadap pengaruh suhu. Padapenambahan UF 4% pada KAO viskositas
aspal yang dihasilkan akan menjadi tinggi
sehingga aspal menjadi keras danmengakibatkan aspal kurang mampu mengisi
rongga-rongga dalam campuran dan nilaistabilitas yang dihasilkan menjadi rendah.
Hasil regresi polinomial orde 2, diperolehpersamaan garis dan koefisien korelasi yang
menyatakan hubungan penambahan kadar UFpada KAO dengan stabilitas, yaitu :Y = -33,70X
2+ 254,44X +354,02 dengan nilai
koefisien korelasi R2= 0,83.
Pada Gambar 2(b) menunjukkanhubungan KAO setelah penambahan UF
dengan flow, penambahan UF 2% - 3,5%pada KAO menyebabkan nilai flow terus
mengalami penurunan hingga mencapai 2,9mm, setelah itu terjadi peningkatan nilai flow
hingga mencapai 3,3 mm. Hasil ini disebabkanoleh karena campuran menjadi kurang plastissehingga memiliki nilai flow yang rendahakibat adanya penurunan penetrasi sehingga
aspal menjadi lebih keras. Nilai flow yangtinggi mengakibatkan campuran menjadisangat plastis dan stabilitasnya sangat rendah,akan tetapi flow yang rendah dan stabilitas
yang tinggi akan mengakibatkan campuranmenjadi kaku sehingga mudah hancur atau
mengalami deformasi. Hasil regresi polinomial
orde 2,diperoleh persamaan garis dan koefisienkorelasi yang menyatakan hubungan
penambahan kadar UF pada KAO denganstabilitas, yaitu : Y = 0,428X2 + 2,751X +7,402
dengan nilai koefisien korelasi R2= 0,901.
Pada Gambar 2(c) menunjukkan
hubungan KAO setelah penambahan UFdengan VIM, penambahan UF 2%-4% padaKAO menyebabkan persentase rongga didalam campuran juga semakin besar, hal inidisebabkan karena tidak terisinya rongga-rongga di dalam campuran akibat naiknya
tingkat kekerasan aspal sehingga tingkatkepadatan yang diperoleh juga lebih rendah
-
7/25/2019 KOEFISIEN PERMEABILITAS DAN NILAI PARAMETER MARSHALL ASPAL BETON GRADASI TERBUKA DENGAN TAMBAHAN
8/8
dan rongga-rongga dalam campuran akanmenjadi lebih besar. Hasil regresi polinomialorde 2, diperoleh persamaan garis dankoefisien korelasi yang menyatakan hubunganpenambahan kadar UF pada KAO dengan
VIM, yaitu : Y = -0,149X2
+ 1,903X +12,25dengan nilai koefisien korelasi R2 = 0,972.
Pada Gambar 2(d) menunjukkanhubungan KAO setelah penambahan UFdengan nilai koefisien permeabilitas,penambahan UF 2%-4% pada KAO,menunjukkan bahwa nilai koefisienpermeabilitas campuran aspal beton gradasiterbuka semakin meningkat, hal ini
menunjukkan bahwa semakin besarpenambahan UF maka semakin besar rongga-rongga yang dihasilkan oleh campuran dan
semakin cepat waktu alir air dari permukaanhingga ke bawah aspal beton. penambahan UFini akan memberikan kekakuan dan
mengurangi keelastisan aspal. Hasil regresipolinomial orde 2, diperoleh persamaan garisdan koefisien korelasi yang menyatakanhubungan Nilai Permeabilitas aspal betongradasi terbuka dengan kadar aspal
penambahan UF dapat dicari, yaitu : Y =0,006X2 + 0,013X +0,226 dengan nilai
koefisien korelasi R2
= 0,992.
KESIMPULANPenambahan 3,5% kadar UF pada KAO
merupakan hasil terbaik dari campuran aspal
beton gradasi terbuka yang mampumeningkatkan nilai stabilitas dan VIM serta
mampu menurunkan nilai flow. Peningkatannilai stabilitas dan VIM serta penurunan flowmenunjukkan bahwa penambahan UF kedalam campuran aspal beton gradasi terbuka
mempengaruhi nilai stabilitas, flow dan VIM.Penambahan 3% kadar UF pada KAO
merupakan hasil terbaik dari campuran aspal
beton gradasi terbuka yang mampumeningkatkan kecepatan alir air dan koefisienpermeabilitas. Peningkatan kecepatan alir airdan koefisien permeabilitas menunjukkan
bahwa penambahan UF ke dalam campuranaspal beton gradasi terbuka mempengaruhi
kecepatan alir air dan koefisien permeabilitas
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sukirman, S, 2003, Aspal Beton
Campuran Panas, Penerbit Granit,Bandung.
[2] Diana, I,W, 1995, Aspal Porus, LembagaPenelitian Universitas Lampung,Lampung.