laporan praktikum permeabilitas membran

15
LAPORAN PRAKTIKUM “PERMEABILITAS MEMBRAN SEL” Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Biologi Oleh: SUCI SITI LATHIFAH RENI MARLINA RESIK AJENG MARIA 1

Upload: fauzz-zi

Post on 26-Jul-2015

3.181 views

Category:

Documents


149 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

LAPORAN PRAKTIKUM

“PERMEABILITAS MEMBRAN SEL”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Biologi

Oleh:

SUCI SITI LATHIFAH

RENI MARLINA

RESIK AJENG MARIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPASEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2011

1

Page 2: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

BAB I

PENDAHULUAN

1. Tujuan

Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi permeabilitas membrane sel

2. Dasar Teori

Beberapa teori-teori klasik tentang permeabilitas mempunyai kesulitan dalam

menjelaskan gejala-gejala yang teramati. Seperti peleburan zat terlarut pada membran

oleh pelarut. Semua perrcobaan permeabilitas membran melibatkan sistem yang tidak

seimbang yang berubah sepanjang lintasan tidak baik apabila beberapa molekul yang

tidak dapat menemdus lubang batas itu. Bermuatan pada membran akan terjadi potensial,

untuk potensial ini dinamakan potensial dominan. Dalam hal ini konsentrasi

keseimbangan ion dari dua belah sisi membran berbeda. Proses tercapainya

keseimbangan dari berbagai keadaan tidak seimbang merupakan contoh termodinamika

larutan balik yang terjadi pada sistem biologi. Membran mempunyai dua fungsi yaitu

memberikan kerangka luar dari proses kehidupan dan pemisahan sitoplasma menjadi

bahang. Membran memisahkan protoplasma menjadi bagian-bagian tetapi pemisahan itu

selektif. (Lovelles, 1991). ke lapisan yang lainnya. Untuk melakukan hal seperti itu,

bagian hidrofilik molekul tersebut harus melewati inti hidrofobik membranya.

(Campbell, dkk, 2002).

Membran haruslah bersifat fluida agar dapat bekerja dengan baik, membran itu

biasanya sekental minyak salad. Apabila membran membeku, permeabilitasnya berubah,

dan protein enzimatik di dalamnya mungkin menjadi inaktif. Suatu sel dapat mengubah

komposisi lipid membrannya dalam tingkatan tertentu sebagai penyesuaian terhadap

suhu yang berubah. Misalnya, dalam banyak tumbuhan yang dapat bertahan pada

kondisi yang sangat dingin, persentase fosfolipid tak jenuh meningkat dalam musim

gugur, suatu adaptasi yang menghalangi pembekuan membran selama musim dingin

(Campbell, dkk, 2002).

Terdapat dua populasi utama protein membran. Protein integral umumnya

merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya

membentang sepanjang interior hidrofobik membran tersebut. Daerah hidrofobik protein

2

Page 3: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

integral terdiri atas satau atau lebih rentangan asam amino nonpolar. Protein periferal

sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid, protein ini merupakan anggota yang

terikat secrara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian integral yang

dibiarkan terpapar (Campbell, dkk, 2002).

Pergerakan air yang cepat melintasi antar permukaan ke dalam larutan akan

menciptakan tegangan dalam air yang tertinggal di pori, dan akan menarik air

bersamanya dalam bentuk aliran massa. Mekanisme membran ini menggambarkan

kerumitan alam (Salisbury dan Ross, 1995). Ada beberapa perbedaan besar antara

karakter permeabilitas pada tanaman yang berbeda tetapi mempunyai prinsip umum

yang sama. Salah satu faktanya adalah komposisi relatif dari daerah lipid dan area

penjaringan terhadap permeabilitas yang berbeda dari tiap tanaman.

Faktor-faktor apakah yang dapat merusak permeabilitas membrane ?

Bit (Beta vulgaris) sel-selnya mengandung Betacyanin, suatu pigmen merah

ungu di dalam vakuolanya. Kita akan menggunakan sel-sel bit ini untuk mempelajari

struktur membrane sel dengan betasisnin sebagai indikatornya.

3. Rumusan Masalah

Konsentrasi larutan berpengaruh terhadap permebilitas membrane sel

4. Hipotesis

Semakin tinggi konsentrasi alcohol maka permeabilitas membrane sel-sel bit semakin

berkurang.

5. Variabel bebas

Variabel bebas pada percobaan ini adalah konsentrasi alkohol.

6. Variabel terikat

Variabel terikat pada percobaan ini adalah Permeabilitas membran sel bit.

7. Variabel kendali

Sedangkan variabel yang harus dikendalikan adalah suhu larutan, pelarut yang

digunakan untuk membuat larutan alkohol dengan konsentrasi yang berbeda-beda, waktu

3

Page 4: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

pengamatan pada setiap perlakuan, jumlah dan ukuran bit, jumlah larutan pada setiap

perlakuan harus sama.

8. Perlakuan yang diukur

Perlakuan yang diamati/diukur adalah perubahan warna pada masing-masing larutan dan

waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya perubahan warna pada larutan selama waktu

pengamatan yang telah ditentukan.

4

Page 5: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

BAB II

CARA KERJA

1. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Beaker glass 50 mL

Timer

Pemotong gabus berdiameter 1 cm

Plastik

Karet

Bit

Alkohol 95%

Akuades

2. Langkah Kerja

1. Memotong bit dengan menggunakan pemotong gabus berdiameter 1 cm dan panjang

1 cm, kemudian merendam dalam air supaya tidak layu.

2. Membuat larutan alkohol dengan masing-masing konsentrasi 0%, 5%, 20%, 50%,

70%, dan 95%.

3. Menghitung berapa banyak pengulangan yang harus dilakukan, dengan larutan yang

diuji sebanyak 6 macam dengan menggunakan 3 potongan bit untuk setiap perlakuan.

4. Menyiapkan beaker glass kemudian mengisi masing-masing beaker glass dengan satu

jenis larutan alkohol yang berbeda sebanyak 50 mL.

5. Menuutup beaker glass yang sudah terisi larutan alkohol dengan plastik.

6. Memasukkan potongan bit pada setiap beaker glass yang sudah terisi larutan,

kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan.

7. Menghitung waktu yang dibutuhkan saat terjadi perubahan warna pada larutan,

kemudian membandingkan perubahan warna pada masing-masing larutan alkohol

yang diberi potongan bit.

8. Melakukan langkah 4 sampai dengan 7 sebanyak pengulangan yang dibutuhkan.

9. Menuliskan hasil pengamatan yang dilakukan dalam bentuk tabel, mendiskusikan

hasil pengamatan dengan anggota kelompok.

10. Buat kesimpulan dari apa yang kalian peroleh setelah melakukan kegiatan praktikum

ini.

5

Page 6: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Percobaan

Untuk percobaan yang menggunakan 6 konsentrasi alkohol yang berbeda dan 3

potong bit pada masing-masing perlakuan, maka percobaan ini harus dilakukan

pengulangan sebanyak empat kali, dengan perhitungan seperti berikut:

Tolong tulis rumusnya!!! Ama perhitungannnya

Tabel Hasil Pengamatan Perubahan Warna Larutan Alkohol pada Konsentrasi yang Berbeda

Waktu (menit)

Konsentrasi Larutan Alkohol0% 5% 20% 50% 70% 95%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + + + +

2 - - - - - - - - - - - - - - - - + + + + ++ ++ ++ ++

3 - - - - - - - - - - - + + + + + ++ +++

++ ++ +++

++ +++

+++

4 - - - - - - - - - - - ++

++

++

++

++

+++

++++

+++

+++

++++

+++

++++

++++

10 - - - - - - - - - - - +++

+++

+++

+++

+++

++++

+++++

++++

++++

+++++

++++

+++++

+++++

Percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap permeabilitas menbran sel

bit, dilakukkan pengulanggan senanyak empat kali. Dari hasil pengamatan (lihat

Tabel.1) diperoleh data bahwa warna pada larutan muncul setelah bit direndam dengan

larutan alkohol 95% selama satu menit. Kemudian menit berikutnya muncul warna pada

larutan alkohol 70%, diikuti larutan alkohol 50% setelah membiarkan bit terendam

selama tiga menit.

Pada pengamatan di menit ke empat, tidak terdapat penambahan warna pada

larutan alkohol konsentrasi 0%, 5%, ataupun 20%. Yang terlihat malah adanya

penambahan warna pada larutan alkohol dari 50% , 70% dan 95%. Begitu juga untuk

poengamatan yang dilakukan sampai 10 menit, tidak terdapat perubahan pada larutan

alkohol 0% sampai 20%. Tetapi, di menit ke tiga pada pengulangan yang ke-2, diperoleh

adanya perbedaan warna larutan alkohol 70% dan 95% dengan warna pada pengulangan

6

Page 7: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

pertama, ke-3 dan ke-4. Pada pengulangan yang ke-2 setelah didiamkan selama dua

menit, warna larutan alkohol 70% lebih pekat dibandingkan dengan larutan alkohol 95%.

Sampai pada menit ke-10, tingkat warna pada kedua larutan tersebut tidak berubah,

meskipun keduanya mengalami penambahan warna yang semakin pekat.

Secara umum, larutan alkohol 95% yang diberi potongan bit relatif lebih cepat

berubah warna diikuti larutan alkohol 70% kemudian 50%. Begitu pula kepekatan warna

yang teramati setelah didiamkan selama sepuluh menit, ternyata pada konsentrasi

alkohol 95% relatif lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.

Pengulangan 1

Pengulangan 2

Pengulangan 3

7

Page 8: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

Pengulangan 4

Gambar 2.Perubahan warna pada larutan alkohol dengan konsentrasi berbeda setelah didiamkan selama

sepuluh menit (dari paling kiri, pada konsentrasi 50%, 70%, 95%)

2. Pembahasan

Gambar 1.Perubahan warna pada larutan alkohol dengan konsentrasi berbeda yang diberi potongan bit

setelah didiamkan selama sepuluh menit

Hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan, ternyata munculnya

warna pada larutan alkohol relatif lebih cepat teramati pada konsentrasi 95%. Pada menit

berikutnya muncul warna pada konsentrasi 70%, kemudian 50%. Pada pengulangan yang

ke-2 terlihat adanya perbedaan fenomena yang muncul. Meskipun pada larutan alkohol

95% yang diberi potongan bit muncul warna lebih cepat dibandingkan pada larutan 70%,

tetapi setelah beberapa menit kemudian warna yang terlihat lebih pekat pada larutan 70%.

8

Page 9: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan kandungan pewarna (betasianin) pada

setiap potongan bit. Kebetulan pada percobaan yang ke-2 dalam larutan 70%, bit yang

digunakan mengandung antosianin yang lebih banyak dibandingkan potongan bit pada

larutan 95% atau sebaliknya.

Namun secara umum, hasil yang diperoleh pada percobaan ini bahwa pada

konsentrasi yang paling tinggi ternyata memiliki warna yang teramati relatif lebih pekat

dibandingkan konsentrasi lainnya. Begitu juga waktu yang teerhitung lebih cepat untuk

munculnya warrna pada larutan alkohol 95%.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sel-sel pada potongan bit mengalami

gangguan apabila direndam pada larutan alkohol. Semakin tinggi konsentrasi alkohol akan

semakin mempengaruhi sel-sel pada potongan bit. Adanya penambahan warna pada

larutan alkhol berasal dari warna yang berasal dari sel. Warna tersebut bisa keluar dari sel

disebabkan karena adanya gangguan pada membran sel, yaitu permeabilitas dari menbran

selnya.

Membran sel terdiri dari fosfolipid dan gula. Alkohol merupakan larutan yang

dapat melarutkan lemak yang terkandung dalam menbran sel. Apabila terjadi kerusakan

pada menbran maka akan teerjadi pencampuran larutan yang ada di dalam sel dengan

larutan yang ada di luar sel. Terusin ye…….

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan :

Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan

aktivitas protein pengangkutnya.

Permeabilitas membran merupakan ukuran kecepatan suatu spesi menembus

membran.

9

Page 10: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis

dan fungsi membran itu sendiri.

Hasil pengamatan pengaruh pelarutan organik yaitu warna larutan metil alkohol

berubah menjadi merah, tidak terjadi gelembung-gelembung, pigmen betacyanin

yang terdapat pada bit merah ikut terlarut pada larutan metil alkohol, dan disini

terjadi permeabilitas

Bahwa Memban sel memiliki permeabilitas yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor, seperti:

ukuran solut, kelarutan lemak, derajat ionisasi, pH, dan temperatur.

DAFTAR PUSTAKA

Albert ang Gwen V Childs. 1994. Molecular Biology Of The Cell. Garland publishing: New York. Becker, W. M.. Lewis J.K., Jeff H. 2000. The World of the Cell. Addison Wesley Longman, Inc: San Fransisco. Bima. 2008. PERMEABILITAS MEMBRAN SEL: Pengaruh Suhu dan Pelarut.http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/prak_biologi/PERMEABILITAS

10

Page 11: LAPORAN Praktikum Permeabilitas Membran

%20MEMBRAN%20SEL.pdf. Tanggal Akses 13 November 2008.Campbell, Neil. A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi Edisi kelima Jilid II. Penerbit Erlangga: Jakarta.Utmb. 2008. Membran Strukture and Function. http://cellbio.utmb.edu/cellbio…….basic arsitecture.htm. Tanggal akses 13 November 2008.

11