klp 1

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita sering mendengar istilah administrasi dan manajemen. Namun, apakah kita tahu apa sebenarnya administrasi dan manajemen itu? Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. Administrasi dan manajemen sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, perusahaan, dan lainnya. Keduanya adaalah bidang yang berbeda dan saling berdiri sendiri. Namun, keduanya saling terkait dalam menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, perusahaan, perkantoran, dan lainnya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang administrasi dan manajemen sangat diperlukan. Seperti halnya kita sebagai orang gizi, kita juga harus mengetahui pengetahuan tentang administrasi dan manajemen untuk mengorganisasi ataupun mengatur dan merencanakan segala hal tentang organisasi gizi dan masalah gizi yang berkembang. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1

Upload: wulanangraini

Post on 13-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

wewe

TRANSCRIPT

Page 1: KLP 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah administrasi dan manajemen. Namun, apakah kita tahu

apa sebenarnya administrasi dan manajemen itu? Administrasi adalah usaha dan kegiatan

yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan

manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, dan mengawasi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien dalam

rangka mencapai tujuan.

Administrasi dan manajemen sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, perusahaan,

dan lainnya. Keduanya adaalah bidang yang berbeda dan saling berdiri sendiri. Namun,

keduanya saling terkait dalam menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

organisasi, perusahaan, perkantoran, dan lainnya.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang administrasi dan manajemen sangat diperlukan.

Seperti halnya kita sebagai orang gizi, kita juga harus mengetahui pengetahuan tentang

administrasi dan manajemen untuk mengorganisasi ataupun mengatur dan merencanakan

segala hal tentang organisasi gizi dan masalah gizi yang berkembang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan administrasi?

2. Apa saja unsur-unsur dari administrasi?

3. Bagaimana proses dari administrasi tersebut?

4. Apa saja fungsi administrasi?

5. Apa yang dimaksud dengan manajemen?

6. Apa tujuan dan fungsi dari manajemen tersebut?

7. Bagaimana Hubungan fungsi dan unsur manajemen itu?

8. Apakah perbedaan administrasi dengan manajemen itu?

1.3 Tujuan Penulisan

1

Page 2: KLP 1

1. Mengetahui Pengertian dari administrasi

2. Mengetahui unsur-unsur dari administrasi

3. Mengetahui proses dari administrasi

4. Mengetahui fungsi administrasi

5. Mengetahui pengertian dari manajemen

6. Mengetahui tujuan dan fungsi dari manajemen

7. Mengetahui Hubungan fungsi dan unsur manajemen

8. Mengetahui perbedaan administrasi dengan manajemen

2

Page 3: KLP 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Administrasi

2.1.1 Pengertian Administrasi

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan

kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang

meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan

sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh

proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan

sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. (Wikipedia)

A. Definisi Administrasi Menurut Para Ahli :

Arthur Grager 

Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan

pelayanan warkat suatu organisasi

George Terry 

Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan

perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Sondang P. Siagian 

Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

William Leffingwell dan Edwin Robinson 

Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan

pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus

dilakukan.

Administrasi dalam arti sempit sebagai keseluruhan pencatatan, secara tertulis dan

penyusunan sistematis dari keterangan-keterangan yang ada agar mempermudah memperoleh

ikhtisar keuangan. Kegiatan dalam hal ini yaitu serangkaian aktivitas menghimpun, mencatat,

3

Page 4: KLP 1

mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang

diperlukan dalam setiap lerja sama.

Dalam arti luas, administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua

orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan tiga

ciri pokok :

1. Administrasi meupakan proses yang terdiri atas serangkaian kegiatan, yang

dimulai sejak adanya dua orang atau lebih bersepakat melakukan kerjasama di

bidang tertentu.

2. Terdapat dua orang atau lebih yang bekerja sama

3. Setiap kerjasama dalam administrasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang

ditetapkan sebelumnya berdasarkan kesepakatan bersama di antara pihak-pihak

yang bekerja sama.

B. Ciri-Ciri Administrasi

1. Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.

2. Adanya kerja sama

3. Adanya proses/usaha

4. Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan

5. Adanya tujuan

2.1.2 Unsur-unsur Administrasi

Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam kegiatan administrasi.

Tanpa adanya unsur-unsur tertentu, administrasi tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam literatur ditemukan adanya dua klasifikasi unsur, yaitu: unsur pokok dan unsur umum

ilmu administrasi

A. Unsur Pokok Ilmu Administrasi. 

Disebut juga dengan unsur mutlak ilmu administrasi. S.P.Siagian (opcit) membagi atas 4

(empat) unsur pokok dari administrasi, yaitu:

1. Dua orang manusia atau lebih. 

Asumsinya bahwa manusia tidak dapat bekerjama dengan dirinya sendiri tetapi harus

memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain. Juga manusia memiliki kebutuhan dengan

4

Page 5: KLP 1

kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dengan serba keterbatasan. Karena itu harus ada

orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam proses

kerjasama itu.

Apabila kita berhasrat mengangkat dan memindahkan sebuah benda ke tempat lain,

akan tetapi tidak dapat mengerjakannya dengan sendirian, maka tentunya dengan meminta

bantuan pada orang lain untuk bersama-sama mengangkatnya dan memindahkannya. Contoh

yang sangat sederhana tersebut menunjukkan bahwa kerjasama tidak dapat dilakukan oleh

hanya satu orang akan tetapi perlu ada bantuan orang lain

2. Tujuan 

Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah

yang diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata oleh orang agar dapat dipenuhi.

Dalam perusahaan yang menentukan tujuan adalah yang punya perusahaan, dalam bidang

kenegaraan sesuai asas negara itu, kalau berasaskan monarki absolut, yang menentukan

tujuan adalah raja. Kalau berasaskan kedaulatan rakyat, yang menentukan tujuan negara

adalah rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR) – Indonesia. Tetapi di dalam prakteknya melalui suatu pendelegasian

kekuasaan kepada Administrator perusahaan, atau Administrator Negara (Perdana Menteri

atau Presiden). Jadi yang menentukan tujuan dalam administrasi adalah Administrator.

Tujuan tidak hanya menjadi milik administrator. Orang yang harus mempunyai gambaran

yang jelas dan memahami tujuan organisasi bukan hanya administrator saja, melainkan

seluruh anggota organisasi yang ada, bahkan pihak luar pun harus mengetahuinya. Oleh

karena itu, administrator dalam menentukan tujuan perlu melibatkan para pembantunya dan

harus memperkenalkan setiap orang agar mempunyai pemahaman yang sama dan pandangan

yang jelas tentang tujuan organisasi yang ia pimpinnya

3. Tugas dan pelaksanaannya. 

Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, orang beranggapan bahwa

proses administrasi baru timbul apabila ada kerjasama. Tidak demikian halnya. Dengan

perkataan lain, kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu

ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis apabila semua orang

yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan tetapi kerjasama pun, misalnya dalam

hal dipaksakan proses administrasi dapat terjadi, karena dengan paksaan proses administrasi

5

Page 6: KLP 1

dapat timbul. Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu

kerjasama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation) dan kerjasama  yang

dipaksakan  (compulsory  atauantagonistic cooperation)

4. Tugas dan pelaksanaannya. 

Ada ungkapan dari Thomas Carlile yang mengatakan manusia dapat berbuat karena

alat, tanpa alat ia tidak bisa berbuat apa, dengan alat maka ia dapat berbuat segala apa.

Ungkapan ini menunjukkan pentingnya peralatan bagi manusia termasuk dalam proses

administrasi. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses administrasi

tergantung dari berbagai faktor, seperti: 1) jumlah orang yang terlibat dalam proses itu, 2)

sifat tujuan yang hendak dicapi, 3) ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak

dijalankan, dan 4) sifat kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali

secara “aksiomatis” dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat,

semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang

hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

B. Unsur Umum Ilmu Administrasi.

Berbeda halnya dengan konsepsi yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1978) dan

Pariata Westra, dkk.; (1980)  bahwa dalam proses penyelenggaraan administrasi mempunyai

unsur-unsur yang merupakan pola perbuatan manusia dalam bidang administrasi tersebu,

yakni:

1. Organisasi

Organisasi sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan rangka atau wadah di

mana usaha kerjasama itu diselenggarakan. James D. Money (1947) menyebutnya sebagai

bentuk perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama. (the form of every

human association for the attainment of a common purpose). Sejalan dengan ini, maka proses

mengorganisir  (pengorganisasian - organizing) ialah penyusunan rangka itu dengan

membagi-bagi dan menghubung-hubungkan orang, wewenang, tugas dan tanggungjawab

menjadi kesatuan yang laras. Termasuk pula dalam proses mengorganisir atau membentuk

organisasi ini ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai.

6

Page 7: KLP 1

Penelaahan terhadap rangka di mana administrasi itu berlangsung menimbulkan

sekelompok pengetahuan yang disebut:

a. Teori organisasi (theory of organization)

b. Analisis organisasi dan methode (organization and methods analysis – O & M

analysis)

c. Tingkah laku administratif (administrative behavior), perilaku keorganisasian

(organizational behavior)

d. Hubungan manusia (human relations)

2. Manajemen

Manajemen sebagai suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam administrasi itu

sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Sarjana Oliver Sheldon (1957)

mengatakannya sebagai “the process by which the execution of a given purposes is put into

operation and supervised” (proses dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu

dijalankan dan diawasi). Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang sebagian sarjana

berbeda klasifikasi. Menurut Henry Fayol, yaitu: Perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pemberian komando (comanding), pengkoordinasian (coordinating),

pengawasan (controlling). G.R. Terry dengan akronimPOAC (Planning, Organizing,

Actuating, Controlling). The Liang Gie dengan fungsi perencanaan, pengambilan putusan,

pembimbingan, pengkoordinasian, pengendalian dan penyempurnaan. Dalam perkembangan

manajemen telah muncul berbagai pengetahuan sepertinya: Total quality

management (manajemen mutu terpadu),management by objectives (manajemen berdasarkan

sasaran), Management Information System (Sistem Informasi Manajemen), Manajemen

Stratejik, Manajemen Sumber Daya Manusia dan banyak pengetahuan ekonomi yang

memakai istilah manajemen seperti manajemen pemasaran, manajemen keuangan,

manajemen koperasi, dan manajemen akuntansi, bahkan pada lembaga pendidikan di bidang

ekonomi terbentuk jurusan/program studi manajemen.

3. Komunikasi.

Ini merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-orang dalam usaha bersama itu

mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan oleh masing-masing. Tanpa komunikasi yang

baik, tak mungkin kerjasama dapat terlaksana dengan baik. Pengetahuan yang merupakan

7

Page 8: KLP 1

segi-segi komunikasi ini misalnya: reporting techniques(tehnik pelaporan) Sistem informasi

(information system),

4. Kepegawaian. 

Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working force) yang

harus ada pada setiap usaha kerjasama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan

sekelompok pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian  (Personnel

Administration) yang dewasa ini kecenderungan menggunakan istilah sumber daya manusia.

Administrasi ini pada pokoknya mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia itu

dari penerimaannya (recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement). Termasuk pula di

sini ialah analisis dan klasifikasi jabatan (job analysis and classification) serta pengembangan

tenaga itu melalui latihan-latihan (training)

5. Keuangan. 

Ini merupakan segi pembiayaan (financing) dalam setiap administrasi. Dari sini timbullah

Administrasi keuangan yang mencakup  penganggaran belanja (budgeting), pembukuan

(accounting), pemeriksaan (auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang

keuangan.

6. Perbekalan. 

Istilah lainnya perlengkapan, persediaan, logistik, dan urusan rumah tangga. Ini

merupakan segi yang mengurusi kebutuhan-kebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan

yang juga tentu ada dalam setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah

pengetahuan tentang administrasi perlengkapan (supply administration), pembelian (procure-

ment), persediaan, pergudangan, klasifikasi dan standardisasi alat-alat, pengendalian harta

benda (inventory and property control)

7. Ketatausahaan, 

Ketatausahaan yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengada-kan, mengirim, dan

menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama. Pada bidang ini

berkembang pengetahuan tentang administrasi perkantoran (office administration) atau

manajemen perkan-toran (office management), kesekretarisan, tata persuratan, kearsipan, dan

dokumentasi.

8

Page 9: KLP 1

8. Hubungan Masyarakat. 

Ini merupakan segi yang menggambarkan pada pihak luar segala sesuatu yang

berlangsung mengenai usaha kerjasama itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu

hasrat, cita atau pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama, dengan demikian

tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi dengan keadaan

sekelilingnya. Aspek ini justru amat pentingnya bagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan

oleh pemerintah maupun perusahaan agar mendapat dukungan dari rakyat bagi pemerintah

dan kesukaan konsumen bagi perusahaan. Pada akhir-akhir ini timbullah pengetahuan dalam

bidang ini, yaitu hubungan masyarakat (publik relation), keprotokolan, dan  dalam bidang

perusahaan dengan periklanan (advertising)

2.1.3 Proses Administrasi

Administrasi dapat dialami dengan melihat, membahas, dan memahami prosesnya.

Berbuat demikhan berarti menganalisis langkah-langkah yang harus diambil langkah-langkah

yang diambil dalam proses administari pada dasarnya terdiri dari:

1.    Perumusan dan penentuan tujuan akhir.

2.    Penyusunan, perumusan dan penentuan strategi dasar yang akan ditempuh.

3.    Penyusunan dan penetapan rencana sebagai rincian strategi.

4.    Penyusunan dan penentuan program kerja sebagai penjabaran rencana.

5.    Pemilihan struktur dan tipe organisasi yang dianggap paling tepat.

6.    Penggerakan para anggota organisasi.

7.    Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan operasional.

8.    Pengawasan.

9.    Penilaian hasil yang dicapai.

10. Penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik yang handal.

Masing-masing langkah tersebut dibahas secara singkat berikut ini.

1.    Perumusan dan Penentuan Tujuan Akhir

Pembahasan teori administrasi tidak bisa tidak harus selalu dikaitkan dengan

pencapaian tujuan akhir yang ingin dicapai. Baik para teoritisi maupun para praktisi

mengakui bahwa suatu organisasi diciptakan dan administrasi dijalankan untuk mencapai

tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Tidak terlalu penting untuk

mempersoalkan siapa yang menentukan tujuan akhir tersebut. Pada mulanya tujuan itu

9

Page 10: KLP 1

ditentukan oleh para pendiri organisasi yang kemudian diusahakan pencapaiannya oleh para

anggota organisasi yang bergabung kemudian.

2.    Perihal Strategi Organisasi

Digunakan dalam konteks administrasi, istilah strategi sinonim dengan kebijaksanaan

dasar. Peranannya yang paling penting ialah:

a. Sebagai langkah pertama yang diambil dalam usaha mewujudkan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

b. Sebagai dasar untuk penyusunan dan penentuan rencana.

c. Sebagai "rambu-rambu" utama penunjuk jalan yang seyogyanya ditempuh dalam

mengemudikan jalannya roda organisasi.

Suatu strategi ditetapkan setelah melalui dua tahap yang mendahuluinya, yaitu tahap

penyusunan dan tahap perumusan. Penyusunan suatu strategi sebaiknya melibatkan seluruh

jajaran organisasi, antara lain sebagai sumber ide dan saran.

3.    Penyusunan dan Penentuan Rencana

Rencana merupakan rincian suatu strategi sekaligus sebagai langkah pertama dalam

operasionalisasi strategi tersebut. Rencana merupakan suatu keputusan yang diambil sekarang

untuk dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu di masa depan. Sebagai rincian strategi,

rencana harus mengandung jawaban yang tepat tentang enam pertanyaan, yaitu:

a. Apa yang akan dikerjakan.

b. Di mana berbagai kegiatan akan diselenggarakan.

c. Bilamana berbagai kegiatan itu akan dilaksanakan.

d.  Metode dan teknik kerja apa yang akan diterapkan.

e. Siapa yang akan melakukan apa, dan

f. Mengapa semua itu harus dilakukan.

4.    Penyusunan Program Kerja

Suatu rencana bagaimanapun lengkapnya, masih perlu dijabarkan secara sistematik.

Hasil penjabaran itu adalah suatu program kerja yang rinci. Rinci antara lain berarti:

a. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan apa, bilamana, di mana, bagaimana, siapa dan

mengapa.

b. Terjadi kuantifikasi dari hasil-hasil yang diharapkan tercapai di samping kejelasan tentang

mutu hasil pekerjaan sepanjang hasil tersebut dapat dikuantifikasikan.

10

Page 11: KLP 1

c. Terdapat kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja yang obyektif dan rasional.

d. Disusun sedemikian rupa sehingga tidak lagi diinterpretasikan.

e. Terdapatnya pola pengaturan interaksi antara seorang pelaksana dengan yang lain.

5.    Kegiatan Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan fungsi organik manajemen yang kedua setelah

perencanaan. Di samping materi pembahasan tentang pengorganisasian yang telah

dikemukakan di atas, yang menyangkut tipe-tipe struktur organisasi dan prinsip-prinsipnya.

6.    Kegiatan Penggerakan

Penggerakan merupakan salah satu langkah penting dalam proses administrasi

sekaligus merupakan salah satu fungsi organik manajemen. Sebagai langkah dan fungsi

organik, penggerakan merupakan hal yang sangat penting, tetapi sekaligus paling sulit untuk

dilaksanakan.

7.    Penyelenggaraan Kegiatan Operasional

Selalu relevan untuk menekankan bahwa penyelenggaraan seluruh kegiatan

operasional dengan efisien, ekonomis dan efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan

organisasi dalam usaha mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Penyelenggaraan seluruh

kegiatan operasional merupakan indikator yang paling penting tentang tepat tidaknya strategi,

lengkap tidaknya rencana, sistematik tidaknya program kerja, cocok tidaknya struktur dan

tipe organisasi yang digunakan mewadahi berbagai kegiatan, serta tidaknya teknik

penggerakan yang digunakan.

8.    Hakikat Pengawasan dalam Proses Administrasi

Seperti telah dimaklumi pengawasan merupakan langkah dan sekaligus salah satu

fungsi organik manajemen yang sangat penting. Dikatakan demikian karena melalui

pengawasanlah diteliti apakah hal-hal yang tercantum dalam rencana dilaksanakan dengan

baik atau tidak.

9.    Penilaian Sebagai Langkah dalam Proses Administrasi

Fungsi penilaian merupakan salah satu langkah dalam proses administrasi. Penilaian

didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan pembandingan hasil yang nyatanya dicapai

dengan hasil yang seharusnya dicapai berdasarkan strategi, rencana dan program kerja yang

telah ditetapkan sebelumnya.

11

Page 12: KLP 1

10. Penciptaan dan Pemanfaatan Sistem Umpan Balik

Pengetahuan tentang keberhasilan dan atau kekurangberhasilan itu dapat diperoleh secara

lengkap apabila para manajer mampu menciptakan dan menggunakan suatu sistem umpan

balik yang handal. Yang dimaksud dengan sistem umpan balik yang handal adalah

keseluruhan cara, metode dan teknik penyampaian informasi yang akurat, mutakhir, lengkap

dan dapat dipercaya tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi dalam organisasi

dikaitkan dengan seluruh langkah dalam proses administrasi yang baru saja terjadi.

2.1.4 . Fungsi Administrasi

Adapun fungsi dari administrasi itu adalah perencanaan, organisasi, koordinasi,

komunikasi, supervisi kepengawasan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu

sama lain bertalian sangat erat.

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah sebuah panduan untuk mempersiapkan keputusan bagi kegiatan

dimasa depan yang mengarah kepada tujuan berdasarkan komitmen-komitmen tertentu.

Dalam tahap perencanaan ini administrator berkegiatan untuk merumuskan, memilih, dan

menetapkan apa saja aktifitas-aktifitas sumber daya yang akan dilaksanakan dan mungkin

yang akan digunakan dimasa datang untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Sergiovanni (1987: 300) berpendapat bahwa: “plans are guides, approximations, goal post,

and compass setting not irrevocable commitments or decision commandments”. Jadi rencana

adalah sebuah penuntun yang disusun sedemikian rupa yang sulit untuk dirubah.

Sedangkan Enoch (1992:3) berpendapat bahwa definisin perencanaan pendidikan adalah

sebagai : “suatu proses mempersiapkan alternatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang

di arahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal mempertimbangkan

kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya secara menyeluruh dari

suatu negara”.

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap

kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif

mungkin. Terdapat sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;

2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;

12

Page 13: KLP 1

3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;

4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;

5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;

6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;

7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;

8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan

9. Menghemat waktu, usaha dan dana.

Selain itu dalam perencanaan terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, karena

merencanakan sesuatu harus didasarkan atas pertimbangan tertentu dan sebuah perencanaan

haruslah memiliki banyak manfaat, berikut adalah prinsip-prinsip dalam perencanaan:

1. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan;

2. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif;

3. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis;

4. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan;

5. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif

pendidikan;

6. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas, terarah, dan

menurut prinsip efisiensi dan efektifitas; dan

7. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena pendidikan yang

sedang terjadi.

Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita

laksanakan akan berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu

langkah persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Proses penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu

yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan

menganalisis data serta merumuskan keputusan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan kegiatan dimana aktivitasnya berisi tentang menyusun dan

membentuk hubungan kerja antar pribadi ataupun kelompok, sehingga terwujud suatu

kesatuan usaha dalam menempuh tujuan yang sudah ditetapkan.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai apa itu pengorganisasian,

13

Page 14: KLP 1

- Koontz dkk. mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah penetapan sturuktur peranan

internal dalam suatu lembaga yang terorganisasian secara formal. Pengorganisasian yang

efektif dapat membagi habis (merata) dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub

komponen organisasi.

- Terry mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah pembagian pekerjaan yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok, penentuan hubungan-hubungan

pekerjaan di antara mereka dan pemberian lingkungan pekerjaan yang sepatutnya.

Dalam pengorganisasian terdapat asas-asas penting yang harus diperhatikan,

diantaranya:

1. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan

kebutuhan;

2. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;

3. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;

4. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;

5. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan

6. Organisasi harus fleksibel dan seimbang.

Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan

sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan

pendidikan.

3. Pengoordinasian (coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,

memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat

menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang

siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personel

dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.

Penggoordinasian menurut The Liang Gie (1983: 216) merupakan rangkaian aktifitas

yang menghubungkan, menyatu padukan dan menyalaraskan orang-orang dan pekerjaan.

Sedangkan Oteng Sutisna (1983: 199) merumuskan koordinasi ialah mempersatukan

sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya

14

Page 15: KLP 1

maksud yang telah ditetapkan.

Koordinasi dapat diwujudkan dengan menggunakan cara-cara antara lain:

1. Konferensi atau pertemuan lengkap yang mewakili unit kerja;

2. Pertemuan berkala untuk pejabat-pejabat tertentu;

3. Pembentukan panitia gabungan jika diperlukan;

4. Pembentukan badan kooordinasi staff untuk mengkoordinir kegiatan;

5. Mewancarai bawahan untuk mengetahui hal penting yang berkaitan dengan tugas dan

tanggung jawabnya;

6. Memorandum atau instruksi berantai; dan

7. Ada dan tersedianya buku pedoman organisasi dan tata kerja.

Jika kita simpulkan, maka Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,

material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis

dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

4. Directing (pengarahan)

Suharsimi Arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta

pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural

maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Pengarahan

(directing) merupakan pengarahan yang diberikan kepada anggota organisasi, sehingga

mereka menjadi karyawan yang berpengerahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran

yang telah ditetapkan organisasi. Directing juga mencakup kegiatan yang dirancang untuk

memberikan orientasi kepada pegawai antara lain informasi tentang hubungan antar bagian,

antar pribadi, kebijaksanaan, dan tujuan organisasi.

Falsafah yang dikembangkan dalam fungsi pengarahan ini adalah suatu cara berfikir

dalam menejemen yang meliputi pengamatan, pengertian terhadap konsep dan keyakinannya

untuk mengambil tindakan. Oleh karena itu, kerja sama dalam satu tim kerja di sekolah

memerlukan proses pemantauan (monitoring) yang intesif, yaitu suatu kegiatan untuk

mengumpulkan data informasi berkaiatan dengan apa yang dilakukan dalam usaha

mengetahui seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah dilakukan oleh guru, konselor, dan

karyawan sekolah lainnya telah mencapai tujuannya.

Hal yang penting didalam fungsi pengarahan ialah bagaimana kepemimpinan

berperan besar untuk memotivasi dan tentu saja mengarahkan dan mendorong kepada setiap

orang yang ia pimpin untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kapasitasnya.

15

Page 16: KLP 1

Pengarahan-pengarahan dapat berupa:

1. Penjelasan tentang apa, mengapa dan bagaimana tugas;

2. Urutan prioritas penyelesaian;

3. Prosedur kerja;

4. Sarana dan sumber yang dapat dirnanfaatkan;

5. Pihak-pihak yang berkait dengan urusannya, baik langsung maupun tidak langsung; dan

6. Bagaimana melakukan penilaian terhadap penyelesaian tugas tersebut.

5. Komunikasi

Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi

sekolah. Setiap personalyang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada

serta sejauh mana perkembangan organiosasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat

dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam

pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat

dari para personal untuk menemukan pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat.

Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan

menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat

penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih daripada sekadar

menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.

Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian

yang jelas daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara

informal dan formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.

Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi

sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.

6. Supervisi (pengawasan)

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau

supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu,

supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan

tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Jadi, fungsi supervisi yang terpenting adalah :

1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang diperlukan

2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan itu.

16

Page 17: KLP 1

Kegiatan pengawasan ini dilakukan agar prilaku personalia organisasi mengarah ke

tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan individual; dan agar tidak terjadi

penyimpangan yang berarti antara rencana dengan pelaksanaan. Dengan demikian jelaslah

controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan

sesuai rencana. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana,

kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Pengertian pengawasan yang lebih sederhana dikemukakan oleh Johnson (1973: 74) yaitu

sebagai fungsi system yang melakukan penyesuaian terhadap rencana, mengusahakan agar

penyimpangan-penyimpangan tujuan system hanya dalam batas-batas yang dapat ditoleransi.

Dengan denikian dapat ditegaskan bahwa sasaran pengawasan adalah prilaku individu

sebagai orang-orang yang memproses lancarnya kegiatan pembelajaran dan tidak terjadi

penyimpangan. Pengertian ini mengacu pada dua hal yaitu performan personnel dalam

memproses obyek dan hasil pendidikan.

Menurut Terry (2003: 18) ada berbagai cara untuk mengadakan perbaikan, termasuk

mengubah rencana dan bahkan tujuannya, mengatur kembali tugas-tugas atau mengubah

wewenang, tetapi seluruh perubahan tersebut dilakukan melalui manusiawi.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pengawasan menurut Massie

(1973) ialah:

1. Tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan;

2. Pengawasan menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan;

3. Flexible dan responsive terhadap perubahan –perubahan kondisi dan lingkungan;

4. Cocok dengan organisasi pendidikan, misanya organisasi sebagai system terbuka;

5. Merupakan control diri sendiri;

6. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control ditempat pekerja; dan

7. Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personnel pendidikan.

Pengawasan yang baik adalah yang dapat memanfaatkan profesi dan karier manusia

(personnel) secara optimal yaitu:

1. Mengikutsertan mereka menentukan sasaran;

2. Menciptakan iklim ynag mendorong pengembangan diri; dan

3. Membuat mereka responsive dengan semangat yang menantang. Untuk itu perlu ada suatu

system penilaian yang sistematis dan tepat yang dapat memberi gambaran seberapa singkat

kualitas yang diperolah.

17

Page 18: KLP 1

7. Kepegawaian

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan

terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan

fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik

penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara

lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.

Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan

dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk

personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu

dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai

dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place

selalu di perhatikan.

8. Pembiayaan

Dianalogikan sebagai aspek penting dalam kebutuhan sehari-hari, dimana manusia

membutuhkan makanan untuk melakukan kegiatan, begitulah pentingnya fungsi pembiayaan

ini.Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah

organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi,

tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan

adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak

pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :

1. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan

2. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan

3. Bagaimana penggunaanya

4. Siapa yang akan melaksanakannya

5. Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya

6. Bagaimana pengawasannya

9. Penilaian (evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan

mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan

organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam

18

Page 19: KLP 1

rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure

pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.

Dengan mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-kekurangan serta

kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat di

usahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.

Secara lebih rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah :

1. Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja, pekejaan

tersebut berhasil;

2. Menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien;

3. Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari situasi yang

dapat merusak; dan

4. Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan organisasi.

Perlu ditekankan di sini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah dibicarakan di atas

satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu proses

keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan yang

kontinyu.

Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol, dan

supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan pekerjaannya untuk

memperoleh informasi tentang pelaksanaan. Demikian kita lihat bahwa penilaian, monitoring,

kontrol dan supervisi berkaitan sangat erat dan mempunyai tujuan yang sama ialah untuk

lebih memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.

Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah direncanakan

semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional disebut evaluasi sumatif.

Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut

formative evaluation. Pendek kata, penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan

dan mengenai segi kehidupan organisasi atau lembaga.

2.2 Manajemen

2.2.1 Pengertian Manajemen

19

Page 20: KLP 1

Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya

pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh

berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki.

Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :

20

Page 21: KLP 1

1. Henry Fayol

“Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,

mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi

manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalau ada dan melekat di dalam

proses menajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan.”

2. James A.F. Stoner, dkk (1996)

“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya

yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

sebelumnya.”

3. Mulayu S.P Hasibuan

“Manajemen adlah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”

4. Paul Hersey dan Kenneth Blanchard

“Manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau

kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

5. Siswanto

“Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk

mencapai tujuan.

6. T. Hani Handoko

“Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,

mengintrepretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan

fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan,

kepemimpinan, dan pengawasan.”

7. Marry Parker Follet

“Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.”

8. Prof. Oie Liang Lee

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga

manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

9. The Liang Gie, 1982

21

Page 22: KLP 1

“Manajemen adalah unsur yang merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan

karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan organisasi

yang bersangkutan benar-benar tercapai.”

10. George R. Terry, 1994

“Manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu suatu proses yang

membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan

dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.”

11. Dr. Sp. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi”

“Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil

dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.”

12. Ensiclopedia of The Social Sciences

“Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang

diselenggarakan dan diarvasi.”

13. Richard L. Daft

“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif

dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian

sumberdaya organisasi.”

14. Renville Siagian

“Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan

dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.”

15. Ricky W. Griffin

“Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan

efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencaan,

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.”

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi penggunaan sumber daya

secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Efektif, artinya harus melaksanakan sesuatu dengan tepat (doing the right thing) atau

menyelesaikan aktivitasnya untuk mencapai tujuan dari manajemen organisasi itu sendiri.

22

Page 23: KLP 1

Efisien, artinya melakukan suatu dengan tepat (doing the thing right) atau

memfokuskan pekerjaannya pada upaya untuk meminimaliskan biaya sumber daya yang

digunakan dengan penuh tanggung jawab.

Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang

tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan

agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa

saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :

1. Pembagian kerja yang berimbang

Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang

manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan

beban kerja yang berimbang.

2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat

kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan

tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara

langsung.

3. Disiplin

Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai

dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan

rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.

4. Kesatuan Perintah

Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah

dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari

beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja

tersebut.

5. Kesatuan arah

Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan

langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana,

dan satu pimpinan).

Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat

kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit,

padahal mereka memiliki kemampuan yang sama.Manajemen adalah proses pencapaian

23

Page 24: KLP 1

tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal

4 (empat) ciri, yaitu:

1. Ada tujuan yang hendak dicapai

2. Ada pemimpin (atasan)

3. Ada yang dipimpin (bawahan)

4. Ada kerja sama.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen

Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan

itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri

merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait.

Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan

sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.Pembagian fungsi manajemen

menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :

1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and

Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :

a. Perencanaan (Planning).

b. Pengorganisasian (Organizing).

c. Pengawasan (Controlling).

2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses

manajemen terbagi menjadi :

a. Perencanaan (Planning).

b. Pengorganisasian (Organizing).

c. Pengawasan (Controlling).

d. Pelaksanaan (Activating).

3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”,

proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :

a. Perencanaan (Planning).

b. Pengorganisasian (Organizing).

c. Pengawasan (Controlling).

d. Pengarahan (Directing).

24

Page 25: KLP 1

Fungsi - Fungsi Manajemen :

1. Fungsi perencanaan

Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang

merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada

waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu

dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang

bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan

hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-

kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan

bersama.

3. Fungsi Pengarahan

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-

tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan

oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada

personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.

4. Fungsi Pengkoordinasi

Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis.

terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan

demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi.

5. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan

persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan

membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir

rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.

2.2.3 Unsur-unsur Manajemen

Untuk mencapai semua tujuan dari manjemen diperlukanlah alat-alat sarana(tools).

Tools ini merupakan suatu syarat suatu usaha yang harus ada untuk mencapai suatu tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Tools ini diantaranya :

25

Page 26: KLP 1

a. Men

Manusia baik laki-laki maupun perempuan memiliki peranan penting dalam hal

manajemen. Manusia adalah yang membuat tujuan dan perencanaan dan manusia jugalah

yang menjalani suatu proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa manusia tidak ada proses

kerja, sebab manusia pada dasarnya adalah makhluk kerja.

b. Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat

tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang

yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting

untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.Uang

selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan

perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja,

pembelian bahan mentah, dan transportasi. Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari

kekayaannya untuk digunakan sebagai modal dalam kegiatan produksi. Dengan demikian,

uang merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.

c. Materials (bahan)

Alat-alat yang diperlukan mencakup barang-barang yang harus dibeli atau

dipersiapkan demi keberhasilan proses manajemen. Materials ini terdiri dari bahan mentah,

setengah jadi, maupun bahn jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,

selain ada manusia sebagai makhluk kerja yang ahli dalam bidangnya, juga harus ada bahan

yang yang memilki kualitas yang bagus untuk diolah. Karena manusia dan materi tidak dapat

dipisahkan. Jadi, tanpa materi tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai.

d. Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan

membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan

efesiensi kerja. Efisiensi dalam hal waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan juga merupakan

keuntungan dari adanya mesin.

e. Methods (metode atau cara)

Metode adalah teknik atau cara yang digunakan dalam menjalankan proses

manajemen. Metode kerja sangat besar pengaruhnya dalam jalannya sebuah organisasi

26

Page 27: KLP 1

ataupun perusahaan. Dimana ketika metode yang digunakan salah atau tidak sesuai, maka

akan mengganggu jalannya perusahaan. Metode kerja ini dibutuhkan agar mekanisme kerja

berjalan efisien dan efektif. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik

yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan

memerlukan waktu yang lama. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara

pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan

kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan

kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak

akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya

sendiri.

f. Market (pasar)

Pasar atau masyarakat adalah sasaran yang akan dituju oleh perusahaan untuk

mencapai tujuannya. Pasar merupakan tempat kita memasarkan produk yang telah

diproduksi.  Pasar sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya pasar suatu

perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan harus mampu membidik suatu pasar

yang tepat dan sesuai dengan produk yang dihasilkan. Jadi, perusahaan seharusnya

memikirkan manajemen pasar (pemasaran)  dengan baik.  Dengan manajemen pasar

(pemasaran) yang baik (juga didukung oleh pasar yang tepat) distribusi produk dapat berjalan

dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selain enam unsur di atas ada unsur lain yang juga dapat dimasukkan ke dalam unsur-

unsur dalam manajemen. Diantaranya adalah :

a. Information ( informasi )

Tentu saja informasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Informasi tentang

apa yang sedang populer, apa yang sedang disukai, apa yang sedang terjadi di masyarakat,

dsb. Manajemen informasi sangat penting juga dalam menganalis produk yang telah dan akan

dipasarkan. Unsur ini dikenal dengan 6M + I.

27

Page 28: KLP 1

b. Merit (patut-kepatutan, pantas-kepantasan)

Merit adalah unsur dimana bergantung semua 6 unsur manajemen yang lain dan

menjadi the secret.  Rahasia yang terkatakan unsur manajemen yang ketujuh selain 6 unsur

manajemen yang telah digagas oleh GR Terry. Unsur ini meliputi pikiran, perkataan dan

perbuatan yang pantas dilakukan untuk kebajikan, mendapatkan pahala, berguna dan memilki

sifat terpuji.

Jadi, selain enam unsur utama yaitu sumber daya manusia, uang, bahan, mesin,

metode, dan pasar yang harus ada dalam manajemen, juga terdapat unsur lainnya berupa

informasi mengenai apa yang saat ini dibutuhkan masyarakat dan menganalisis produk yang

telah dan akan diproduksi serta unsur merit yaitu suatu unsur dimana setiap pikiran,

perkataan, perbuatan, haruslah yang sesuai dengan kepatutan. Maksudnya adalah segala

tindak tanduk perbuatan kita dilakukan untuk kebajikan, agar mendapatkan pahala dan

memilki sifat terpuji. Inilah yang termasuk dalam unsur manajemen yang juga harus melihat

pada kepatutan dan kepantasan dalam mekanisme kerjanya.

2.2.4 Hubungan Fungsi dan Unsur Manajemen

Fungsi dan unsur manajemen sangatlah berkaitan satu dengan yang lainnya. Dimana

dengan adanya unsur yang telah disebutkan di atas, seorang manajer atau pemimpin dapat

mengorganisasi atau mengendalikan unsur berdasarkan fungsi. Kalau diperhatikan dari

pengertiannya, objek dari manajemen adalah manusia atau orang, namun dalam prakteknya

semua unsur yang telah disebutkan di atas juga dibuat perencanaan, diorganisasi, digerakkan

untuk pelaksanaan, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan.

Contohnya saja suatu perusahaan untuk pertama kalinya harus menyusun planning

atau rencana ke depan untuk perusahaannya. Dimana di dalam perencanaan tersebut

dicantumkan apa yang akan diproduksi, alat apa yang akan dipakai, berapa tenaga kerja yang

dibutuhkan, bagaimana pemasarannya serta siapa dan bagaimana cara menjalankan

perusahaan.

1. Perencanaan (planning) terhadap : apa yang akan diproduksi, anggarannya, tenaga

kerja, bahannya, mesin atau alat yang dipakai, metode dan pemasaran.

28

Page 29: KLP 1

2. Pengorganisasian (organizing) terhadap : tenaga kerja, anggaran, bahan, peralatan,

metode, dan pemasaran.

3. Penggerakan (action) terhadap : tenaga kerja, anggaran, bahan, peralatan, metode,

dan pemasaran.

4. Penganggaran (badgetting) terhadap : tenaga kerja, anggaran, bahan, peralatan,

metode dan pemasaran.

5. Pengendalian (controlling) terhadap : tenaga kerja, anggaran, bahan, peralatan,

metode, dan pemasaran.

2.2.5 Perbedaan Administrasi dan Manajemen.

Mengapa harus dibedakan antara administrasi dan manajemen? Karena pada

hakekatnya keduanya adalah bidang yang terpisah dan memiliki fokus penerapan yang

berbeda pula pada level praktek. Kedua hal ini diperlukan dalam mengelola organisasi,

termasuk di bidang bisnis, karena masing-masing menyumbangkan peran tersendiri. Namun,

sekali lagi, administrasi dan manajemen adalah dua hal 2 yang berbeda. Untuk organisasi-

organisasi bisnis kita dapat menerapkan pembedaan berikut ini:

a. Dalam organisasi bisnis, administrasi adalah fungsi industri yang berkaitan dengan

penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi,

penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Singkatnya, administrasi

bertugas menentukan setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Sementara,

manajemen adalah fungsi dari organisasi yang bertugas melaksanakan kebijakan

dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumber daya

organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemahaman terhadap perbedaan yang mendasar antara administrasi dan manajemen

ini, bukan sekedar upaya untuk membedakan satu bidang ilmu dengan bidang ilmu

lain yang secara kebetulan memiliki kemiripan. Di dalam perbedaan tersebut terdapat

konsekuensi praktis maupun teoritis, sehingga perlu dicermati untuk menghindari

kerancuan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya.

b. Di sini dapat dicermati adanya pemisahan yang jelas antara fungsi administrasi dan

fungsi manajemen dalam bisnis. Bahwa dalam bidang bisnis, administrasi adalah

mencakup penyelenggaraan operasi-operasi bisnis, yakni membuat dan

mengimplementasikan keputusan-keputusan besar (major decision) bagi organisasi.

Sebaliknya, manajemen dapat dipandang adalah bagian (subset) atau perpanjangan

tangan administrasi, khususnya berkaitan dengan unsur-unsur teknis dan keseharian di

29

Page 30: KLP 1

dalam operasi organisasi. Manajemen berdiri terpisah dari tugas eksekutif dan

strategik yang merupakan tugas pokok administrasi.

c. Administrasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses universal yang

mengorganisasikan manusia dan sumberdaya secara efisien, sedemikian rupa

sehingga mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi kepada sasaran-sasaran dan

tujuan bersama.

d. Seorang admistrator bisnis bukan semata-mata diukur dari seberapa efisien dan efektif

ia memimpin, melainkan pertanyaan yang lebih mendasar: apakah arah

kepemimpinannya akan membawa suatu bisnis ke arah yang tepat, atau tidak? Apakah

ia mampu menggunakan seni kepemimpinannya untuk menggerakan unsur manusia

dalam organisasi, atau tidak? Apakah ia mampu merefleksikan posisi organisasi di

dalam lingkungan operasionalnya dan menetapkan strategi yang tepat, atau tidak?

Singkatnya, semua ini adalah ukuran-ukuran kualitatif dari suatu proses bisnis.

Sementara seorang manajer tidak dituntut demikian, melainkan lebih pada

pertanggung-jawaban terhadap penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien.

Administrasi dalam arti sempit sebagai keseluruhan pencatatan, secara tertulis dan

penyusunan sistematis dari keterangan-keterangan yang ada agar mempermudah

memperoleh ikhtisar keuangan. Kegiatan dalam hal ini yaitu serangkaian aktivitas

menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan

keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap lerja sama.

Dalam arti luas, administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua

orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan tiga

ciri pokok :

4. Administrasi meupakan proses yang terdiri atas serangkaian kegiatan, yang

dimulai sejak adanya dua orang atau lebih bersepakat melakukan kerjasama di

bidang tertentu.

5. Terdapat dua orang atau lebih yang bekerja sama

6. Setiap kerjasama dalam administrasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang

ditetapkan sebelumnya berdasarkan kesepakatan bersama di antara pihak-pihak

yang bekerja sama.

30

Page 31: KLP 1

Manajemen

Proses pendayagunaan semua orang dan fasilitas. Hal ini agar proses kerjasama

(dalam bidang administrasi) dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang

melibatkan orang dan fasilitas. Manajemen merupakan kajian administrasi ditinjau

dari segi prosesnya.

Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39) menyatakan bahwa manajemen merupakan

metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas atau mencapai

tujuan tertentu.

31

Page 32: KLP 1

BAB III

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan

kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen adalah suatu keahlian atau

teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi penggunaan

sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. Adapun unsur dari

administrasi itu terdiri atas unsur pokok dan unsur umum ilmu administrasi. Terdapat

berbagai proses dan fungsi dari administrasi tersebut. Begitu juga halnya dengan manajemen.

Ada berbagai unsur-unsur serta tujuan dan fungsi dari manjemen tersebut. Perbedaan

mendasar antara administrasi dengan manjemen adalah administrasi bertugas menentukan

setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Sementara, manajemen adalah fungsi dari

organisasi yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan

administrasi dan menggerakkan sumber daya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang

telah ditetapkan sebelumnya.

32

Page 33: KLP 1

Daftar Pustaka

Burhanudin. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Kepemimpinan

Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta:1955

Handoko, T Hani. Manajemen. BPFE, Yogyakarta:1998

Siagian, Sondang P. Filsafat Administrasi. Gunung Agung, Jakarta:1997

http://books.google.co.id/books?

id=c_2ivoTSvjsC&pg=PA64&dq=manajemen+menurut+para+ahli+adalah&hl=id&sa

=X&ei=oOcNU6f1Coz9lAXY6IHIBw&ved=0CCgQ6AEwAA#v=onepage&q=mana

jemen%20menurut%20para%20ahli%20adalah&f=false

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-pengantar-manajemen-definisi.html

http://www.slideshare.net/ChristianYLokas/30-definisi-manajemen-menurut-para-

ahli-27861205

33