kkn.unnes.ac.id€¦ · web viewbab i. pendahuluan. analisis situasidesa. desa batursari secara...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi Desa
Desa Batursari secara administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan
Talun, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Desa Batursari terletak
di sebelah utara desa Sengare dan sebelah selatan desa Krompeng. Jarak Desa
Batursari dari pusat Kabupaten Pekalongan sekitar 30 km. Waktu tempuh
menuju kecamatan Talun sekitar 20 menit dari posko, sedangkan waktu
tempuh menuju ibu kota Kabupaten Pekalongan sekitar 50 menit. Luas
wilayah Desa Batursari adalah 49574,00 ha yang terdiri dari tanah
pemukiman, pertanian, perkebunan, tanah fasilitas umum dan lain-lain.
Secara geografis Desa Batursari berbatasan langsung dengan beberapa desa
yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Krompeng
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sengare
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batang
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Talun
Desa Batursari memiliki 2 dusun dengan 2 RW dan 10 RT. Dusun-dusun yang
tersebar di wilayah Desa Batursari yaitu:
1. Dusun Jelun
2. Dusun Jambangan
Jarak antar dusun Desa Batursari cukup jauh. Suhu di daerah ini setiap
malam sampai menjelang pagi cukup dingin. Desa Batursari memiliki tanah
yang cukup subur sehingga terdapat wilayah persawahan dan perkebunan yang
luas di Desa Batursari. Berikut tabel penggunaan lahan di Desa Batursari :
No Penggunaan Lahan Luas Lahan (ha/m2)
1. Pertanian 1897,00
2. Pemukiman 8710,00
3. Perkebunan 2220,00
4. Perkantoran 6681,00
5. Fasilitas Umum 25672,00
6. Kuburan 2914,00
7. Taman 6681,00
Tabel 1.1 Data Penggunaan Lahan Desa Batursari
Jumlah penduduk di Desa Batursari menurut data tahun 2017 yaitu
sebanyak 1.865 jiwa.
No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
1. Laki-laki 951
2. Perempuan 914
Jumlah Total 1865
Jumlah KK 592
Tabel 1.2 Data Penduduk Desa Batursari Tahun 2017
Penduduk Desa Batursari memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda
dan beragam antara lain sebagai PNS, pengrajin industri rumah tangga,
pedagang keliling, peternak, montir, pembantu rumah tangga, dan lain-lain.
Walaupun ada berbagai macam mata pencaharian yang dimilki oleh
penduduk Desa Batursari, tetapi sebagian besar penduduk Desa Batursari
bekerja sebagai pengrajin industri rumah tangga. Untuk data penduduk dan
mata pencaharian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
1. PNS 15
2. Pengrajin Industri Rumah Tangga 230
3. Pedagang 10
4. Peternak 1
5. Nelayan 5
6. Montir 3
7. Pembantu Rumah Tangga 36
8. Pensiunan PNS/TNI/Polri 4
9. Pengusaha Kecil dan Menengah 19
10. Dukun Kampung 3
11. Bidan 3
JUMLAH 329
Tabel 1.3 Data Mata Pencaharian Penduduk Desa Batursari
Untuk tingkat pendidikan penduduk Desa Batursari cukup baik, hal ini
dibuktikan dari adanya prasarana dan sarana pendidikan yang cukup
memadai. Desa Batursari memiliki gedung Sekolah Dasar (SD), Taman
Kanak-kanak/Kelompok Bermain Batursari, Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dan Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA). Data tingkat penduduk Desa
Batursari dapat dilihat pada tabel berikut :
No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (jiwa)
1. Buta Aksara dan Huruf Latin 20
2. TK/KB 80
3. SD 1310
4. SLTP 415
5. SLTA 450
6. Diploma -
7. S1 22
8. S2 -
9. S3 -
Tabel 1.4 Data Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Batursari
Kelembagaan dapat diartikan organisasi dan aturan main yang menentukan
ruang gerak organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya. Secara umum
adanya Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Peraturan Daerah dan Keputusan Pimpinan Daerah adalah aturan main yang
memberi gerak berjalannya organisasi. Di desa Batursari terdapat beberapa
kelembagaan seperti LDK, RT, RW, Karang Taruna, PKK, kader posyandu,
kelompok tani dan kesenian.
B. Kondisi Persoalan Desa
Desa Batursari merupakan salah satu desa yang jumlah penduduknya
cukup banyak dibanding desa lain yang berada di Kecamatan Talun,
Pekalongan. Persoalan-persoalan yang terdapat di Desa Batursari akan
dibagi menjadi 4 bidang yang merupakan sebagai program kerja Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) selama mengabdi di Desa Batursari.
Persoalan yang terjadi antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Pemberdayaan pendidikan masyarakat adalah penguatan
pemilikan faktor-faktor produksi dan penguatan masyarakat untuk
memperoleh informasi. Masalah di bidang Pendidikan yang ada di desa
Batursari adalah Masih kurangnya semangat dan motivasi anak-anak
untuk belajar, kurangnya perhatian dari orang tua tentang belajar di
rumah, dan kurang maksimalnya anak untuk belajar di Sekolah. Siswa-
siswa KB/TK dan SD juga belum diajarkan bahasa inggris, beberapa
belum melek IT. Kebanyakan masyarakat batursari juga belum
mengetahui sejarah desa.
Desa Batursari termasuk desa yang kental dengan kesenian yang
ditandai dengan adanya kelompok kesenian kuda lumping. Dalam hal ini
masih kurangnya penerus dari kesenian. Anak-anak juga kurang
mengetahui tentang lagu-lagu daerah dan kesenian didaerah lain.
2. Bidang Ekonomi
Desa Batursari memiliki keragaman tanaman. Tanaman yang
sangat melimpah di desa Batursari yaitu tanaman dari jenis buah-
buahan,seperti: Durian, Rambutan, Pisang, dll. Namuin, diantara jenis
buah-buahan tersebut buah pisang raja yang memilki jumlah yang sangat
besar. Kebanyakan warga hanya mengkonsumsi pisang raja tersebut
dengan mengkukusanya atau hanya dimakan saat sudah matang. Warga
desa Batursari belum ada yang mengolah atau membuat inovasi dengan
menggunakan bahan baku pisang raja.
Desa Batursari memiliki oleh-oleh khas yaitu kripik gelow.
Kripik gelow ini pemasarannya sudah sampai diluar desa, tapi kurang
memiliki varian rasa.
3. Bidang Kesehatan
Permasalahan yang dialamai masyarakat Desa Batursari
dibidang kesehatan adalah masih minimnya kesadaran anak-anak tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Desa Batursari merupakan desa yang letaknya di perbukitan
daerah Pekalongan, tetapi keadaan lingkungan cukup panas. Setelah
kami melakukan observasi, masih ada beberapa lahan kosong yang
gersang sehingga perlunya penanaman pohon. Keadaan di depan Balai
desa Batursari belum terdapat taman yang menghiasi latar depan Balai
desa. Selain itu, masyarakat sekitar masih banyak yang membuang
sampah sembarangan.
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. Solusi yang Diberikan
Berdasarkan persoalan yang dialami oleh masyarakat Desa Batursari
maka kami mahasiswa KKN yang sedang melakukan pengabdian di Desa
Batursari memberikan beberapa solusi untuk setiap bidang sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar
Setelah mengidentifikasi yang ada, untuk mengatasi masalah
tersebut diadakanya bimbingan belajar. Bimbingan belajar
dikhususkan untuk anak-anak SD. Bimbingan yang dapat
dilaksanakan di luar jam sekolah sekitar jam 19.00-20.00 .
Pelaksanaannya senin-kamis Jika waktu bimbingan siang akan
membuat anak tidak istirahat sepulang sekolah.
b. One Day English
Setelah mengidentifikasi masalah yang ada, maka solusi yang
dapat diberikan adalah dengan diadakannya program One Day
English. One Day English adalah salah satu program kebahasaan
dimana anak-anak diperkenalkan bahasa Inggris sejak dini dan
dilaksanakan satu kali dalam seminggu. Program ini ditujukan untuk
anak-anak TK dan Paud. Pelaksanaannya untuk TK setiap hari Rabu
dan untuk Paud setiap hari selasa.
c. Pelatihan Komputer
Setelah mengidentifikasi yang ada, untuk mengatasi masalah tersebut
diadakanya program Pelatihan Komputer. Pelatihan Komputer
ditujukkan untuk anak-anak SD dan Perangkat Desa Batursari.
Pelatihan Komputer untuk anak-anak dilaksanakan pada hari jum’at
jam 19.00 – 20.00 dan untuk Perangkat Desa dilaksanakan pada hari
kamis jam 10.00 – 12.00.
d. Pelatihan Tari
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan, maka
solusi yang dapat diberikan adalah dengan mengadakan pelatihan
tari. Pelatihan tari lebih ditujukan kepada anak-anak TK sampai
dengan tingkat SMP yang dilaksanakan satu minggu sekali setiap
hari sabtu di balai desa Batursari.
e. Jasmerah of The Day
Mengingat pentingnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang sejarah, maka solusi yang dapat diberikan adalah dengan
mengadakan serangkaian kegiatan bersifat kesejarahan yang
bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Kegiatan tersebut
diantaranya adalah Diskusi Sejarah, Lomba Menggambar, dan
Nonton Bareng Film Sejarah. Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh
warga desa Batursari
f. Pendampingan TPQ
Sekolah Madrasah/Taman Pendidikan Al Quran(TPQ) yang
dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jumat memiliki kekurangan
tenaga pengajar. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNNES ikut
berpartisipasi dalam ikut membantu mengajar TPQ di Dusun Jelun
( Miftahul Huda) dan Jambangan (Miftahul jannah).
2. Bidang Ekonomi
a. Kreasi Kuliner Pisang
Warga desa Batursari belum ada yang mengolah atau membuat
inovasi dengan menggunakan bahan baku pisang raja. Mahasiswa
KKN UNNES berinisiatif untuk membantu meningkatkan harga jual
dengan mengolahnya menjadi “Gethuk Pisang” yang memiliki
bentuk yang lebih menarik dan aneka rasa yang dapat
meninngkatkan daya tarik. Pembuatan gethuk pisang ini bertujuan
untuk melatih para ibu-ibu warga desa Batursari agar dapat
berinovasi dalam mengolah pisang.
b. Inovasi Rasa Kripik Gelow
Kripik gelow yang telah ada kurang memiliki varian rasa, maka
perlu adanya penambahan variasi rasa yang lain. Varian rasa yang
dapat dibuat seperti balado pedas, pedas manis, atau varian yang
lain.
3. Bidang Kesehatan
a. Penyuluhan Hidup Sehat
Permasalahan yang dialami masyarakat Desa Batursari di
bidang kesehatan adalah masih minimnya kesadaran anak-anak
tentang Perilaku Hidup Sehat. Hidup sehat dapat dilakukan dimulai
dari hal yang paling mudah dan yang selalu dilakukan dikehidupan
sehari – hari seperti cuci tangan dan gosok gigi.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
a. Tamanisasi
Keadaan di depan Balai desa Batursari belum terdapat taman
yang menghiasi latar depan Balai desa, oleh karena itu
diperlukannya pembuatan taman. Jika ada taman akan menambah
nilai estetika lahan kosong depan balai desa. Selain itu untuk
mengedukasi masyarakat peduli lingkungan merawat tanaman.
b. Penanaman Pohon
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan, maka
solusi yang dapat diberikan adalah dengan diadakannya program
penanaman pohon. Tidak hanya tamanisasi namun penanaman
pohon juga merupakan salah satu cara atau upaya untuk
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peduli terhadap
lingkungan.
B. Luaran yang Diharapkan
Berdasarkan persoalan yang dialami oleh masyarakat Desa Batursari
maka kami mahasiswa KKN yang sedang melakukan pengabdian di Desa
Batursari memberikan beberapa solusi untuk setiap bidang sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar
Dengan adanya program ini diharapkan anak – anak desa
Batursari dapat menjadi anak yang lebih berprestasi dan minat
mereka terhadap ilmu pengetahuan semakin meningkat. Juga
menambah semangat untuk belajar.
b. One Day English
Seperti yang kita tahu bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris
untuk tingkat Sekolah Dasar di kabupaten Pekalongan kini telah di
hapuskan sehingga sangat di perlukan adanya pengenalan bahasa
Inggris kepada anak-anak TK dan Paud. Dengan diadakannya
program ini diharapkan mereka dapat belajar tidak hanya tentang
bahasa Jawa dan bahasa Indonesia saja melainkan juga bahasa
Inggris sejak dini.
c. Pelatihan Komputer
Dewasa ini, kita telah memasuki era globalisasi dimana teknologi
berkembang begitu pesat. Salah satu contoh teknologi adalah
komputer. Dengan adanya program Pelatihan Komputer bagi anak-
anak dan Perangkat Desa Batursari diharapkan dapat mengenal
komputer dan cara menggunakan komputer dalam pengerjaan tugas,
surat atau laporan.
d. Pelatihan Tari
Pada zaman teknologi anak-anak kurang peduli dan kurang
tertarik dengan budaya lokal, maka dari itu kami memberikan
program kerja Pelatihan tari ini untuk membentuk minat anak-anak
agar mulai tertarik dan akhirnya peduli terhadap budaya lokal yang
ada.
e. Jasmerah of The Day
Serangkaian kegiatan Jasmerah of The Day dilaksanakan pada
peringatan Hari Pahlawan, dengan tujuan agar masyarakat desa
Batursari memiliki pengetahuan dan tidak lupa tentang sejarah
Kepahlawanan di Indonesia.
f. Pendampingan TPQ
Adanya Pendampingan TPQ diharapkan dapat memberi motivasi
kepada para santri untuk terus belajar mengaji. Selain itu,
diharapkan partisipasi mahasiswa KKN dapat mengatasi kurangnya
tenaga pendidik, dan dapat segera diatasi pihak TPQ untuk mencari
tenaga pendidik tambahan setelah mahasiswa KKN penarikan.
2. Bidang Ekonomi
a. Kreasi Kuliner Pisang
Dengan pembuatan kreasi gethuk pisang diharapkan ibu-ibu
warga desa Batursari dapat mengembangkan kreatifitasnya dan
dapat menjadikan gethuk pisang sebagai peluang wirausaha yang
dapat meningkatkan perekonomian warga desa Batursari.
b. Inovasi Rasa Kripik Gelow
Dengan adanya inovasi rasa kripik gelow dapat meningkatkan
nilai jual kripik tersebut. Ketika nilai jual naik, maka pemilik usaha
akan membutuhkan tenaga banyak, sehingga bisa sebagai peluang
kerja untuk masyarakat sekitar.
3. Bidang Kesehatan
a. Penuluhan Hidup Sehat (Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun dan
Menggosok Gigi)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hidup sehat pada anak
dikehidupan sehari-hari. Cuci tangan dan menggosok gigi
merupakan suatu hal kecil yang berdampak besar bagi kesehatan dan
hal tersebut jarang dilakukan pada anak – anak mengingat usia anak
adalah usia yang paling aktif dalam melakukan kegiatan
dilingkungan sekolah maupun dirumah. Kegiatan ini dimaksudkan
agar anak – anak dapat memahami pentingnya hidup sehat sedini
mungkin dan agar anak – anak dapat menerapkan dikehidupan
sehari – hari.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
a. Tamanisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dasa
Batursari untuk gemar merawat tanaman. Kegiatan ini bertujuan
menambah nilai estetika lahan kosong depan balai desa. Ketika
warga desa Batursari gemar menaman tanaman, maka lingkungan
desa akan semakin asri.
b. Penanaman Pohon
Mengingat kondisi lingkungan yang sekarang ini semakin panas
karena kurangnya pepohonan maka dari itu dengan diadakannya
kegiatan ini diharapkan nantinya masyarakat desa Batursari akan
lebih peduli terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah
kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat tidak adanya
pepohonon.
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Uraian Program Kerja Unggulan yang Dikerjakan
Desa Batursari terletak di dataran tinggi di Kabupaten Pekalongan yang
berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Letak
geografisnya yang berada di dataran tinggi membuat desa Batursari
memiliki keragaman tanaman. Tanaman yang sangat melimpah di desa
Batursari yaitu tanaman dari jenis buah-buahan,seperti: Durian, Rambutan,
Pisang, dll. Namuin, diantara jenis buah-buahan tersebut buah pisang raja
yang memilki jumlah yang sangat besar. Kebanyakan warga hanya
mengkonsumsi pisang raja tersebut dengan mengkukusanya atau hanya
dimakan saat sudah matang. Warga desa Batursari belum ada yang
mengolah atau membuat inovasi dengan menggunakan bahan baku pisang
raja. Mahasiswa KKN UNNES berinisiatif untuk membantu meningkatkan
harga jual dengan mengolahnya menjadi “Gethuk Pisang” yang memiliki
bentuk yang lebih menarik dan aneka rasa yang dapat meninngkatkan daya
tarik. Pembuatan gethuk pisang ini bertujuan untuk melatih para ibu-ibu
warga desa Batursari agar dapat berinovasi dalam mengolah pisang.
1. Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pelatihan pembuatan gethuk pisang,
langkah pertama yang dilakukan Tim mahasiswa KKN UNNES yaitu
melakukan percobaan pengolahan gethuk pisang. Percobaan pengolahan
gethuk pisang tidak hanya dilakukan sekali, namun beberapa kali
percobaan sehingga menghasilkan tekstur getuk pisang yang kenyal dan
empuk dan juga cita rasa yang sesuai. Berikut bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan gethuk pisang dan cara pembuatan gethuk
pisang berdasarkan percobaan tersebut:
Bahan-bahan yang disiapkan:
600 gram Pisang raja
150 mil Santan
30 gr Tepung terigu
70 gr Tepung beras
1 sdt Vanili
130 gr Gula pasir
1 sdt Garam
Selai/ meses
Cara Pengolahan:
1. Siapakan semua bahan, kemudian kukus pisang 10 menit.
2. Haluskan pisang selagi hangat hingga halus semua.
3. Masukkan gula-vanili-garam, aduk hingga rata
4. Masukkan tepung tapioka-tepung beras, kemudian aduk hingga rata
5. Lalu tambahkan santan, kemudian aduk-aduk
6. Aduk semua bahan hingga tercampur semua.
7. Bungkus adonan kedalam daun pisang (ambil 3 sdt) bentuk seperti
lontong.
8. Kukus selama 20 menit
9. Angkat dan dinginkan
10. Iris getuk pisang tersebut dan sajikan di atas piring dengan taburan
parutan kelapa
Langkah selanjutnya, setelah menemukan takaran bahan dan cara
pengolahan yang sesuai yaitu melaksanakan pelatihan pembuatan gethuk
pisang bersama dengan ibu-ibu pengajian desa Batursari yang
dilaksanakan pada jam 13.00 hari Jumat tanggal 24 Nopember 2017 di
rumah Ibu Tonah
2. Kendala
Kendala yang di hadapai Tim mahasiswa KKN UNNES dalam
pembuatan gethuk pisang yaitu: (1) pembuatan gethuk pisang dengan
tekstur kenyal dan empuk sulit didapatkan pada sekali percobaan, (2)
banyaknya percobaan yang dilakukan menghabiskan banyak bahan dan
akses untuk membeli bahan tersebut cukup jauh, (3) Selain itu,
benayaknya percobaan yang dilakukan menghabiskan tidak sedikit
biaya.
3. Tindak lanjut
Dengan pembuatan kreasi gethuk pisang diharapkan ibu-ibu
warga desa Batursari dapat mengembangkan kreatifitasnya dan dapat
menjadikan gethuk pisang sebagai peluang wirausaha yang dapat
meningkatkan perekonomian warga desa Batursari.
Berikut dokumentasi Program Kerja Unggulan :
Gambar 4.1 Gethuk Pisang
Gambar 4.2 Gethuk Pisang Gulung
Gambar 4.3 Sosialisasi Gethuk Pisang kepada
B. Roadmap Program Kerja
PROGRAM KERJA
KKN LOKASI TAHAP II DESA BATURSARI, TALUN, PEKALONGAN
K
o
de
Program Kerja
Pelaksana/
Penganggung
Jawab
Lokasi
(Dusun/Rt/Rw/Lem.
Mitra)
Waktu
PelaksanaanSasaran
Rencana Dana
1 2 3 4 5 6Asal
Dana
Jumlah
(Rp)
BIDANG PENDIDIKAN
A Bimbingan BelajarRizki Indri
YantiPosko KKN √ √ √ √ Anak-anak SD
TIM
KKNRp. 0
APendampingan Mengajar
NgajiPranawing Tyas
TPQ Dusun Jalun dan
TPQ Dusun
Jembangan
√ √ √ √ Siswa TPATIM
KKNRp. 0
A One Day EnglishAyu Woro
Wijayanti
TK (Dusun Jalun) dan
KB (Dusun
Jembangan)
√ √ √ √Siswa TK dan
Siswa KB
TIM
KKN
Rp.
50.000
A Pelatihan Komputer Ibnu Khoirul Balai Desa dan Posko √ √ √ Perangkat Desa TIM Rp. 0
Fikri KKNdan Anak-anak
SDKKN
A
Jasmerah
of The
Day
Lomba
Menggambar
dan
Mewarnai
Lulu Efariyanti Balai Desa √Masyarakat
Desa Batursari
TIM
KKN
Rp.
75.000
ADiskusi
SejarahWirasari Posko KKN √
Anak-anak
masyarakat
desa Batursari
TIM
KKNRp. 0
ANonton
Bareng
Nyeyep Dwi
PrastowoPosko KKN √
Anak-anak
desa BatursariTIM KKN
Rp.
175.000
A Pelatihan TariYanuar Dwi
KartikosariBalai Desa √ √ √ √
Anak-anak
desa BatursariTIM KKN
Rp. 0
BIDANG EKONOMI
BKreasi Kuliner Pisang
(Gethuk Pisang)
Pranawaning
Tyas
Rumah Warga (Ibu
Tonah)√
Masyarakat
Desa Batursari
TIM
KKN
Rp.
300.000
B Inovasi Kripik Gelow
Yanuar Dwi
Kartikosari dan
Wirasari
Posko KKN √Masyarakat
Desa Batursari
TIM
KKN
Rp.
100.00
BIDANG KESEHATAN
C
Penyuluhan Hidup Sehat
“Gosok Gigi dan Cuci
Tangan Pakai Sabun”
Rizqi Fatimah
Nasution
SD Negeri 01
Batursari dan SD
Negeri 03 Batursari
√
Siswa kelas 1
dan 2 SD
Negeri 01
Batursari dan
Siswa kelas
1,2,4,5, dan 6
SD Negeri 03
Batursari
TIM
KKN
Rp.
150.000
BIDANG INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
D Tamanisasi Ozy Safitri Balai Desa √Masyarakat
Desa Batursari
TIM
KKN
Rp.
100.000
D Penanaman PohonIbnu Khoirul
FikriDesa Batursari √
Masyarakat
Desa Batursari
TIM
KKNRp. 0
Tabel 3.1 Program Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Program kerja KKN Lokasi Tahap II Desa Batursari yang telah dikerjakan
selama 45 hari meliputi bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan,
dan bidang infrastruktur serta lingkungan memperoleh hasil sebagai berikut:
A. Program Kerja Unggulan
Desa Batursari terletak di dataran tinggi di Kabupaten Pekalongan yang
berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Letak
geografisnya yang berada di dataran tinggi membuat desa Batursari
memiliki keragaman tanaman. Tanaman yang sangat melimpah di desa
Batursari yaitu tanaman dari jenis buah-buahan,seperti: Durian, Rambutan,
Pisang, dll. Namuin, diantara jenis buah-buahan tersebut buah pisang raja
yang memilki jumlah yang sangat besar. Kebanyakan warga hanya
mengkonsumsi pisang raja tersebut dengan mengkukusanya atau hanya
dimakan saat sudah matang. Warga desa Batursari belum ada yang
mengolah atau membuat inovasi dengan menggunakan bahan baku pisang
raja. Mahasiswa KKN UNNES berinisiatif untuk membantu meningkatkan
harga jual dengan mengolahnya menjadi “Gethuk Pisang” yang memiliki
bentuk yang lebih menarik dan aneka rasa yang dapat meninngkatkan daya
tarik. Pembuatan gethuk pisang ini bertujuan untuk melatih para ibu-ibu
warga desa Batursari agar dapat berinovasi dalam mengolah pisang.
4. Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pelatihan pembuatan gethuk pisang,
langkah pertama yang dilakukan Tim mahasiswa KKN UNNES yaitu
melakukan percobaan pengolahan gethuk pisang. Percobaan pengolahan
gethuk pisang tidak hanya dilakukan sekali, namun beberapa kali
percobaan sehingga menghasilkan tekstur getuk pisang yang kenyal dan
empuk dan juga cita rasa yang sesuai. Berikut bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan gethuk pisang dan cara pembuatan gethuk
pisang berdasarkan percobaan tersebut:
Bahan-bahan yang disiapkan:
600 gram Pisang raja
150 mil Santan
30 gr Tepung terigu
70 gr Tepung beras
1 sdt Vanili
130 gr Gula pasir
1 sdt Garam
Selai/ meses
Cara Pengolahan:
11. Siapakan semua bahan, kemudian kukus pisang 10 menit.
12. Haluskan pisang selagi hangat hingga halus semua.
13. Masukkan gula-vanili-garam, aduk hingga rata
14. Masukkan tepung tapioka-tepung beras, kemudian aduk hingga rata
15. Lalu tambahkan santan, kemudian aduk-aduk
16. Aduk semua bahan hingga tercampur semua.
17. Bungkus adonan kedalam daun pisang (ambil 3 sdt) bentuk seperti
lontong.
18. Kukus selama 20 menit
19. Angkat dan dinginkan
20. Iris getuk pisang tersebut dan sajikan di atas piring dengan taburan
parutan kelapa
Langkah selanjutnya, setelah menemukan takaran bahan dan cara
pengolahan yang sesuai yaitu melaksanakan pelatihan pembuatan gethuk
pisang bersama dengan ibu-ibu pengajian desa Batursari yang
dilaksanakan pada jam 13.00 hari Jumat tanggal 24 Nopember 2017 di
rumah Ibu Tonah
5. Kendala
Kendala yang di hadapai Tim mahasiswa KKN UNNES dalam
pembuatan gethuk pisang yaitu: (1) pembuatan gethuk pisang dengan
tekstur kenyal dan empuk sulit didapatkan pada sekali percobaan, (2)
banyaknya percobaan yang dilakukan menghabiskan banyak bahan dan
akses untuk membeli bahan tersebut cukup jauh, (3) Selain itu,
benayaknya percobaan yang dilakukan menghabiskan tidak sedikit
biaya.
6. Tindak lanjut
Dengan pembuatan kreasi gethuk pisang diharapkan ibu-ibu
warga desa Batursari dapat mengembangkan kreatifitasnya dan dapat
menjadikan gethuk pisang sebagai peluang wirausaha yang dapat
meningkatkan perekonomian warga desa Batursari.
Berikut dokumentasi Program Kerja Unggulan :
Gambar 4.1 Gethuk Pisang
Gambar 4.2 Gethuk Pisang Gulung
Gambar 4.3 Sosialisasi Gethuk Pisang kepada Ibu PKK
B. Program Kerja Pendukung
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar (Batursari Study Club)
Bimbingan belajar merupakan kegiatan yang memberikan
bimbingan bagi anak-anak sekolah baik dalam membantu
mengerjakan tugas sekolah, memberikan motivasi untuk selalu
semangat dalam belajar, serta memaksimalkan belajar anak.
1) Persiapan
a) Memberikan pengumuman kepada anak-anak SD dibatursari
bahwa mahasiswa KKN akan mengadakan Bimbingan
Belajar
b) Meminta izin kepada Induk semang bahwa Posko KKN akan
digunakan sebagai tempat bimbingan belajar.
2) Pelaksanaan
Bentuk kegiatan : memberikan bimbingan kepada siswa
dalam mengerjakan tugas sekolah serta belajar bersama. Selain
itu memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih semangat
belajar. Dengan adanya ini siswa dapat memaksimalkan belajar
di luar ja m sekolah.
Bimbingan belajar dilaksanakan pada hari senin-kamis
pukul 19.00-20.00 WIB bertempat di Posko KKN Lokasi desa
Batursari
Peserta kegiatan yang mengikuti bimbingan belajar adalah siswa
TK A ataupu B, Siswa SD dari kelas 1 sampai kelas 6.
Peserta bimbingan belajar datang lebih awal dari jam
mulai. Bimbingan dimulai dengan pembagian kelas terlebih
dahulu dan membagai tutor pada masing-masing kelas. Yang
menjadi tutor adalah Mahasiswa KKN. Bimbingan berlangsung
selama satu jam. Dimulai dari jam 19.00 – 20.00 WIB.
Bimbingan dibuka dengan Berdoa bersama dan diakhiri dengan
berdoa juga serta salam sapa kepada para tutor.
3) Kendala
Pelaksanaan bimbingan belajar berjalan dengan lancar,
tapi ada beberapa kendala yang di dapatkan selama pelaksanaan
bimbingan belajar yaitu tempat yang kadang tidak cukup, ada
siswa yang ramai sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang
lain. Peserta yang datang kadang banyak kadang sedikit.
4) Tindak Lanjut
Diharapkan setelah tidak adanya mahasiswa KKN, adik-
adik masih tetap semangat dan rajin belajar untuk meraih cita-
cita.
b. One Day English
One Day English merupakan salah satu kegiatan belajar
kebahasaan dimana anak-anak TK dan Paud diajarkan tentang
Bahasa Inggris dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan
seperti bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris, mewarnai, belajar
kosa-kata baru yang ada di sekitar mereka dengan menggunakan
Bahasa Inggris dan lain sebagainya.
1) Persiapan
Menyampaikan permohonan izin kepada pihak sekolah
terkait dengan program One Day English yang akan dilaksanakan
disekolah yang bersangkutan.
2) Pelaksanaan
Bentuk kegiatan : Memberikan materi-materi sederhana
kepada siswa tentang bahasa Inggris seperti warna, angka, huruf,
dan lain sebagainya yang ada di sekitar mereka dengan media
lagu maupun gambar-gambar.
One Day English dilaksanakan pada hari Selasa untuk
Paud dan hari Rabu untuk TK pukul 08.00- 10.00 WIB bertempat
di TK dan Paud desa Batursari. Peserta kegiatan yang mengikuti
One Day English adalah siswa TK A ataupun B, dan Siswa Paud.
Mahasiswa KKN datang lebih awal dari jam mulai.
Kegiatan dimulai dengan ice breaking terlebih dahulu seperti
menyanyikan lagu-lagu sederhana berkaitan dengan materi yang
akan disampaikan. Kegiatan berlangsung selama dua jam.
Dimulai dari jam 08.00 – 10.00 WIB. Kegiatan dibuka dengan
berdoa bersama dan diakhiri dengan berdoa juga serta salam sapa
kepada para tutor.
3) Kendala
One Day English berjalan dengan lancar, namun masih
terkendala sarana dan prasarana, seperti sound ketika tutor
memberikan materi menggunakan media lagu. Siswanya pun
masih ada yang kurang memperhatikan.
4) Tindak Lanjut
Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa dilanjutkan
setiap satu minggu sekali oleh pihak sekolah seperti pada saat
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.
c. Pelatihan Komputer
Pelatihan Komputer merupakan kegiatan dimana anak-anak dan
perangkat desa diberi pengenalan mengenai komputer dan beberapa
aplikasi yang berfungsi sebagai pengolah kata, angka, dan gambar
sederhana.
1) Persiapan
Memberikan pengumuman kepada anak-anak peserta
Bimbingan Belajar dan Perangkat Desa Batursari bahwa
mahasiswa KKN akan mengadakan Pelatihan Komputer.
2) Pelaksanaan
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan
pengenalan komputer secara dasar, yaitu cara menyalakan dan
mematikan komputer dan pengenalan fungsi keyboard dan
mouse. Setelah itu peserta pelatihan dikenalkan dengan beberapa
aplikasi komputer yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel dan
Paint.
Pelatihan komputer untuk Anak-anak dilaksanakan pada
hari jum’at jam 19.00 – 20.00 di Posko KKN dan untuk
Perangkat Desa pada hari kamis jam 10.00 – 12.00 di Balai Desa
Batursari.
Mahasiswa KKN mempersiapkan media pelatihan yaitu laptop.
Kegiatan dimulai dengan membagi beserta sesuai dengan laptop
yang tersedia dan didampingi oleh Mahasiswa KKN sebagai
tutor.
3) Kendala
Kendala yang di dapatkan selama Pelatihan Komputer
yaitu jumlah laptop yang kurang dan peserta pelatihan yang
masih takut dalam pengoperasian komputer.
4) Tindak Lanjut
Dengan adanya Pelatihan Komputer di Desa Batursari
diharapkan dapat memberi motivasi kepada Anak-anak dan
Perangkat Desa untuk terus belajar komputer.
d. Pelatihan Tari
Pelatihan tari merupakan salah satu upaya kami agar anak-anak
tertarik dengan budaya daerah mereka sendiri. Pelatihan tari
diberikan dengan memberikan tari bentuk dengan iringan lagu yang
familiar dengan mereka sehingga memberi daya tarik pertama bagi
para peserta pelatihan.
1) Persiapan
Pada tahap persiapan kami melakukan observasi dengan
melakukan wawancara terkait dengan potensi kesenian desa
Batursari dan meminta ijin terhadap desa tersebut untuk
melakukan pelatihan tari.
2) Pelaksanaan
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan
pengenalan tari-tari daerah setempat. Setelah melihat tingkat
ketertarikan anak terhadap tari mulai memberikan contoh bentuk-
bentuk tari. Sebelum masuk dalam praktik tari anak-anak
diberikan peregangan atau pemanasan.
Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 13.00 WIB –
15.00 WIB di Balai desa Batursari. Sasaran pelatihan yaitu anak
TK sampai dengan SMP.
Mahasiswa KKN datang lebih awal untuk mempersiapkan
media pelatihan yaitu sound, tempat, dll. Setelah sudah
berkumpul anak-anak melakukan pemansan ringan agar tidak ada
kecelakaan pada otot-otot tubuh, setelah itu anak-anak
dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu TK sampai dengan SD
kelas 4, SD kelas 5 sampai dengan SMP agar gerak tari bisa
tersampaikan dengan baik tergantung dengan tingkat pemahaman
dan kesulitan.
3) Kendala
Kendala yang kami alami adalah tempat pelatihan yang
kurang maksimal masih kotor dan panas. Anak-anak yang masih
malu-malu juga menghambat proses pelatihan.
4) Tindak Lanjut
Diharapkan setelah kegiatan ini anak-anak generasi ini
bisa lebih peduli dan mau ikut berpartisipasi terhadap kegiatan
kesenian setempat.
e. Jasmerah of The Day
Serangkaian kegiatan Jasmerah of The Day dilaksanakan pada
peringatan Hari Pahlawan, dengan tujuan agar masyarakat desa
Batursari memiliki pengetahuan dan tidak lupa tentang sejarah
Kepahlawanan di Indonesia. Berikut serangkaian kegiatan tersebut:
1) Nonton Bareng
Nonton bareng merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
memperingati hari Pahlawan. Kegiatannya berupa nonton film
sejarah dengan judul Merdeka atau Mati. Kegiatan ini diikuti oleh
warga desa Batursari dan warga desa memiliki antusias yang
sangat besar untuk berpartisipasi dalam acara nonton bareng.
a) Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan
nonton bareng meliputi perijinan menggunakan Balai Desa
Batursari sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Melakukan koordinasi dengan Karang Taruna setempat
untuk keberlangsungan acara, mempersiapkan sarana dan
prasarana yang meliputi sound system, LCD/Proyektor,
layar, alas tempat duduk, dan lain-lain yang upayanya
dperlukan dalam pelaksanaan acara tersebut.
b) Pelaksanaan
Kegiatan Nonton bareng film Pahlawan dilaksanakan
pada hari sabtu, 11 November 2017 bertempat di Balai Desa
Batursari. acara dimulai pada pukul 20:00 Wib sampai
selesai dan diikuti oleh sebagian besar warga Desa Batursari.
c) Kendala
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini yakni
kurangnya minat warga dalam mengikuti acara tersebut,
selain itu kurangnya perlengkapan pendukung seperti halnya
layar yang tidak sesuai menjadikan kegiatan tersebut kurang
menarik minat warga.
d) Tindak Lanjut
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih
miencintai sejarah Bangsanya sendiri dan untuk selanjutnya
acara tersebut diharapkan diadakan kembali dengan harapan
masyarakat lebih memahami sejarah bangsanya sendiri.
2) Lomba Menggambar dan Mewarnai
Lomba Menggambar dan Mewarnai merupakan sebuah
kegiatan yang melibatkan aktivitas mental dan fisik dimana
peserta lomba diajarkan untuk menjadi anak yang kreatif dalam
berimajinasi dan menuangkan idenya kedalam bentuk karya seni
rupa dua dimensi.
a) Persiapan
Pada tahap persiapan dalam pelaksanaan lomba
Menggambar dan Mewarnai, kami memberi pengumuman
kepada anak – anak desa Batursari pada saat bimbingan
belajar dilaksanakan di posko KKN. Kami juga
mengumumkan peralatan apa saja yang perlu dipersiapkan
untuk mengikuti lomba menggambar dan mewarnai ini.
b) Pelaksanaan
Lomba menggambar dan mewarnai dilaksanakan pada
hari Jumat tanggal 10 November dan bertempat di posko
KKN Desa Batursari pukul 13.00 WIB. Dengan tema
“Pahlawan”. Sebelum lomba dimulai, kami memberikan
contoh beberapa gambar untuk dijadikan referensi para
peserta lomba dengan tujuan agar para peserta lomba
memiliki gambaran tentang pahlawan. Setelah menunjukkan
contoh – contoh gambar, kami membagikan kertas gambar
untuk memulai lomba tersebut.
Setelah lomba menggambar dan mewarnai dilaksanakan,
kami menyeleksi hasil gambar peserta lomba sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan untuk menentukan juara dan
penerimaan penghargaan. Untuk pengumuman juara dan
pemberian penghargaan kepada peserta lomba dilaksanakan
pada saat acara nonton bareng yang bertempat di Balai Desa.
c) Kendala
Kendala yang dialami pada saat pelaksanaan lomba
menggambar dan mewarnai ini, para peserta lomba masih
bingung dengan apa yang akan digambar meskipun pada saat
pra acara sudah diberikan penjelasan beserta contoh- contoh
gambar.
d) Tindak Lanjut
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan anak – anak
bisa lebih kreatif dalam berkesenian.
3) Diskusi Sejarah
Diskusi sejarah merupakan salah satu upaya kami
memberikan wawasan tentang sejarah kepahlawanan Indonesia.
Kegiatan diskusi ini dilaksanakan dengan cara penyampaian
materi kemudian dilanjutkan dengan adanya proses tanya-jawab.
a) Persiapan
Pada tahap persiapan pelaksanaannya diskusi sejarah,
kami memberikan pengumuman kepada anak-anak desa
Batursari agar mereka dapat mencari materi dan belajar
terlebih dahulu tentang sejarah kepahlawanan Indonesia,
sehingga diharapkan pada pelaksanaan dapat berjalan diskusi
dua arah.
b) Pelaksanaan
Acara diskusi sejarah dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 10 November 2017 pukul 19.00 WIB, yang
bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Indonesia.
Acara ini diikuti oleh anak-anak desa Batursari (TK dan SD).
Tahap dalam pelaksanaan diskusi sangat sederhana, dimulai
dengan adanya penyampaian materi yang berhubungan latar
belakang 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
yaitu berkaitan dengan sejarah pertempuran 10 November
1945 di Surabaya. Disajikan pula gambar-gambar pahlawan
Indonesia sehingga anak-anak menjadi lebih banyak tahu
pahlawan-pahlawan di Indonesia.
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan
adanya sesi tanya-jawab. Pada sesi ini bagi anak-anak yang
aktif dan berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya,
maupun menjawab pertanyaan diberikan penghargaan berupa
hadiah yang dibagikan pada pelaksanaan acara nonton
bareng film sejarah.
c) Kendala
Dalam kegiatan diskusi sejarah tentunya terdapat kendala
yang menghambat acara yaitu: kurangnya peralatan yang
menghambat dalam penyampaian materi seperti LCD.
d) Tindak Lanjut
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan untuk
dikemudian hari dapat dilakukan acara-acara diskusi
selanjutnya.
f. Pendampingan TPQ
Pendampingan mengajar ngaji yaitu ikut berpartisipasi dalam
mewujudkan kampung agamis dimana Pekalongan terkenal dengan
“kota santri”, salah satunya dengan ikut membantu mengajar TPQ di
Dusun Jelun ( Miftahul Huda) dan Jambangan (Miftahul jannah).
Kegiatan ini dapat membantu kendala yaitu kurangnya tenaga
pendidik terutama di TPQ Miftahul Huda (Jelun).
1) Persiapan
a) Sebelum melakasanakan kegiatan mengajar mengaji, langkah
awal yang dilakukan Tim KKN Mahasiswa UNNES di Desa
Batursari yaitu yaitu meminta perizinan dari pihak TPQ.
Perizinan diberikan oleh kepala madrasah setelah itu,
dilaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu observasi.
b) Setelah proses perizinan dilaksanakan, kegiatan selanjutnya
adalah kegiatan observasi yang dilakukan secara 2 tahap,
tahap pertama yaitu dilakukan di TPQ Miftahul Huda Jelun
pada Hari Selasa 31 Oktober 2017 dan observasi tahap 2
dilakukan di TPQ Miftahul Jannah Jambangan pada Hari
Rabu 1 Nopember 2017. Kegiatan observasi tersebut dihadiri
oleh sebagian mahasiswa yang sudah ditugasi sesuai dengan
tugasnya.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mengajar TPQ dilakukan oleh
mahasiswa KKN setiap hari Senin-Kamis (di TPQ Miftahul
Huda Jelun) dan hari Selasa-Rabu (di TPQ Miftahul Jannah
Jambangan). Mahasiswa KKN yang mengajar di TPQ Miftahul
Huda Jelun berjumlah 3 mahasiswa di setiap hari tugasnya,
sedangkan di TPQ Miftahul Jannah Jambangan berjumlah 2
Mahasiswa setiap hari tugasnya. Hal ini di sesuaikan dengan
jumlah tenaga pendidik di masing-masing TPQ. Mahasiswa
KKN mengajar 2 jilid yaitu jilid 1 dan jilid 2. Kegiatan
pengajaran diawali dengan kegiatan pembuka yaitu: salam, doa.
Kemudian kegiatan inti: tes jilid dengan sistem maju satu persatu.
Kemudian kegiatan penutup.
3) Kendala
Dalam kegiatan mengajar TPQ tentunya terdapat kendala
yang dialami. Kendala tersebut yaitu: (1) Santri yang rata-rata
dalam usia bermain, membuat Tim mahasiswa KKN kesulitan
dalam mengkondisikan kelas. (2) Kondisi kelas yang bersekat-
sekat dengan menggunakan papan kayu membuat kebisingan
yang tidak dapat terhindarkan.(3) jarak antara posko (Jelun) dan
TPQ Miftahul Jannah (Jambangan) cukup jauh. (4) Pada saat
hujan akses jalan menuju TPQ Miftahul Jannah (Jambangan)
cukup sulit.
4) Tindak Lanjut
Dengan adanya partisipasi Mahasiswa KKN UNNES
dalam kegiatan mengajar TPQ di Desa Batursari diharapkan
dapat memberi motivasi kepada para santri untuk terus belajar
mengaji. Selain itu, diharapkan partisipasi mahasiswa KKN dapat
mengatasi kurangnya tenaga pendidik, dan dapat segera diatasi
pihak TPQ untuk mencari tenaga pendidik tambahan setelah
mahasiswa KKN penarikan.
2. Bidang Ekonomi
a. Inovasi Rasa Kripik Gelow
Inovasi rasa kripik gelow adalah penambahan varian rasa yang
telah ada sehingga menjadi banyak rasa. Inovasi rasa ini dapat
meningkatkan nilai jual kripik tersebut. Pemasaran kripik akan
semakin luas.
1) Persiapan
a) Melakukan observasi kepada pemilik usaha kripik gelow
yaitu Ibu Ipah.
b) Meminta izin kepada Ibu Ipah rencana inovasi rasa kripik
gelow.
c) Mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat varian rasa
yang baru yaitu balado pedas.
2) Pelaksanaan
Inovasi rasa kripik gelow dilaksanakan pada hari Kamis,
23 November 2017, bertempat di Posko KKN. Sebelum
membuat balado pedasnya kita terlebih dahulu menyiapkan alat
dan bahannya. Alat dan bahannya yaitu kompor gas, wajan,
sodet, cabai rawit, cabai merah besar, garam, gula, bawang merah
dan bawang putih. Kemudian bahannya dihaluskan, setelah itu
dimasukkan kedalam wajan yang telah dipanaskan. Setelah
matang dimasukkan kripik gelow yang masih original, di aduk-
aduk sampai merata bumbunya ke setiap bagian kripik.
Inovasi rasa telah berhasil, langkah selanjutnya
memberikan saran kepada Ibu Ipah tentang inovasi yang telah
kami lakukan. Tanggapan baik dari Ibu Ipah atas inovsi rasa yang
telah kami buat.
3) Kendala
Kendala yang di temui ketika melaksanakan program
kerja inovasi kripik gelow adalah belum mengetahui cara
menghilangkan rasa gatal dari gelow, walaupun sudah mencoba
beberapa alternatif.
4) Tindak Lanjut
Inovasi rasa kripik ini diharapkan Ibu Ipah dapat
memproduksinya secara banyak dan dapat dipasarkan ke wilayah
pasar lebih luas. Dengan adanya inovasi rasa kripik gelow dapat
meningkatkan nilai jual kripik tersebut. Ketika nilai jual naik,
maka pemilik usaha akan membutuhkan tenaga banyak, sehingga
bisa sebagai peluang kerja untuk masyarakat sekitar.
3. Bidang Kesehatan
a. Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan sebelum penyuluhan ada dua
tahap persiapan yaitu observasi ke sekolah dan penetapan tanggal
pelaksanaan.
2) Pelaksanaan
Penyuluhan hidup sehat dilaksanakan pada tanggal 13
Nopember 2017 di SD N Batursari 01 dan 16 Nopember 2017 di
SD N Batursari 03 pukul 09.00 WIB. Penyuluhan di SD N
Batursari diikuti oleh Siswa kelas 1 dan 2 dengan jumlah 39
anak, sedangkan di SD N Batursari 03 diikuti oleh siswa kelas 1,
2, 4, 5, dan 6 yang berjumlah sekitar 60 anak. Kegiatan ini di
awali dengan Simulasi 7 langkah melakukan cuci tangan dan cara
menggosok gigi, kemudian dilanjut dengan mempraktikannya di
halaman sekolah.
3) Kendala
Kendala yang dialami selama penyuluhan di SD N
Batursari 01 yaitu kran yang tidak bisa mengalirkan air sehingga
kegiatan cuci tangan hanya dengan Simulasi dan air untuk kumur
– kumur saat mengosok gigi menggunakan air mineral ukuran
180 ml.
4) Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari penyuluhan ini adalah anak – anak
diharapkan menerapkan cuci tangan dan menggosok gigi di
waktu – waktu yang diharuskan.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
a. Tamanisasi
Konservasi taman adalah kegiatan merawat dan melestarikan
tanaman untuk merubah estetika tanaman. Kegiatan ini bertujuan
untuk mendorong masyarakat dasa Batursari untuk gemar merawat
tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka konservasi
lingkungan dengan menanam tanaman hias di lahan kosong depan
Balai Desa.
1) Persiapan
Sebelum program kerja dilaksanakan, terlebih dulu
observasi keadaan tempat penanaman di latar depan balai desa
Batursari. Observasi di beberapa tempat penjual tanaman, Selain
itu koordinasi dulu bersama Kepala Desa dan Karangtaruna
untuk bekerjasama melaksanakan program kerja tersebut. Tujuan
tersebut agar terjalin kebersamaan antara Tim KKN UNNES
Desa Batursari dengan Karangtaruna Desa Batursari.
2) Pelaksanaan
Tim KKN UNNES bersama Karangtaruna desa Batursari
melakukan program kerja Konservasi Taman pada hari Jumat,
tanggal 3 November 2017 di depan Balai desa Batursari. Tim
KKN UNNES dan Karangtaruna saling bekerjasama dan saling
membantu untuk membuat Taman tanaman di lahan depan Balai
desa. Material yang dibutuhkan yaitu: 20 buah tanaman, tanah
gembur, rumput jepang, bambu, dan kerikil. Karangtaruna desa
Batursari sangat berantusias membantu Tim KKN UNNES
membantu mencari material yang dibutuhkan seperti membantu
mencari tanah gembur, kerikil, dan rumput jepang. Terdapat dua
lahan kecil yang tersedia untuk dibuat taman tanaman, satu sisi
untuk KKN UNNES dan satu sisi untuk Karangtaruna. Tetapi
dalam proses pelaksanaannya kami juga saling membantu satu
sama lain untuk menyelesaikan pembuatan taman tanaman.
3) Kendala
Tanaman hias kecil-kecil dan warna-warni yang kita
inginkan tidak ada yang jualan di tempat penjualan tanaman.
Oleh karena itu, konsepan taman yang semulanya menggunakan
bambu sebagai tempat pot bunga yang berisi bunga kecil-kecil
dan warna-warni tidak terlaksananya dan harus mengubah
konsepan taman dengan tanaman-tanaman yang berukuran agak
besar.
4) Tindak Lanjut
Taman tanaman tersebut dapat menambah estetika
halaman depan Balai Desa Batursari, kelak tumbuh subur dan
rindang agar sejuk dan teduh di halaman depan Balai desa.
Tanaman tersebut dirawat dengan baik, disirami setiap hari agar
tumbuh subur.
C. Program Kerja Konservasi Budaya
Pelatihan tari merupakan salah satu upaya kami agar anak-anak
tertarik dengan budaya daerah mereka sendiri. Pelatihan tari
diberikan dengan memberikan tari bentuk dengan iringan lagu yang
familiar dengan mereka sehingga memberi daya tarik pertama bagi
para peserta pelatihan.
1. Persiapan
Pada tahap persiapan kami melakukan observasi dengan
melakukan wawancara terkait dengan potensi kesenian desa
Batursari dan meminta ijin terhadap desa tersebut untuk
melakukan pelatihan tari.
2. Pelaksanaan
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan
pengenalan tari-tari daerah setempat. Setelah melihat tingkat
ketertarikan anak terhadap tari mulai memberikan contoh bentuk-
bentuk tari. Sebelum masuk dalam praktik tari anak-anak
diberikan peregangan atau pemanasan.
Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 13.00 WIB –
15.00 WIB di Balai desa Batursari. Sasaran pelatihan yaitu anak
TK sampai dengan SMP.
Mahasiswa KKN datang lebih awal untuk mempersiapkan
media pelatihan yaitu sound, tempat, dll. Setelah sudah
berkumpul anak-anak melakukan pemansan ringan agar tidak ada
kecelakaan pada otot-otot tubuh, setelah itu anak-anak
dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu TK sampai dengan SD
kelas 4, SD kelas 5 sampai dengan SMP agar gerak tari bisa
tersampaikan dengan baik tergantung dengan tingkat pemahaman
dan kesulitan.
3. Kendala
Kendala yang kami alami adalah tempat pelatihan yang
kurang maksimal masih kotor dan panas. Anak-anak yang masih
malu-malu juga menghambat proses pelatihan.
4. Tindak Lanjut
Diharapkan setelah kegiatan ini anak-anak generasi ini
bisa lebih peduli dan mau ikut berpartisipasi terhadap kegiatan
kesenian setempat.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Mahasiswa KKN lokasi Desa Batursari telah melaksanakan program kerja
dalam 4 bidang yaitu:
5. Bidang Pendidikan seperti bimbingan belajar, One Day English, Pelatihan
Komputer, Pelatihan Tari, Jasmerah of The Day, dan Pendampingan TPQ.
6. Bidang Ekonomi seperti Kreasi kuliner pisang dan Inovasi rasa kripik
gelow.
7. Bidang Kesehatan yaitu Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat.
8. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan seperti Tamanisasi dan Penanaman
Pohon.
Semua program kerja telah terlaksana dengan baik dan lancar walaupun
ada beberapa kendala yang menghambat terlaksananya program kerja.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa peserta KKN
a. Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang timbul di masyarakat.
b. Meningkatkan kekeluargaan dan sosialisasi kepada masyarakat desa.
c. Meningkatkan hubungan dengan perangkat desa.
d. Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik antar mahasiswa
KKN.
2. Bagi Masyarakat
a. Kerjasama dalam pelaksanaan program yang terjalin antara
masyarakat Desa Batursari dengan mahasiswa KKN Lokasi Unnes
selama ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat setempat.
b. Perlu adanya kesinambungan program dan koordinasi sehingga
program yang terbentuk dapat berperan secara optimal.