kkn.unnes.ac.id€¦ · web view2018. 9. 29. · bab i. pendahuluan. 1.1. latar belakang. kuliah...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan pengabdian
masyarakat yang ada di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan
merupakan mata kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mewujudkan salah satu isi landasan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat dengan memberikan
pengalaman belajar kepada masyarakat dalam berbagai disiplin ilmu dan
berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Pembangunan tidak hanya
infrastruktur atau dalam bentuk bangunan yang dapat kita lihat dengan mata,
tetapi pembangunan juga dapat dilakukan dengan cara membangun karakter
manusia menjadi lebih baik. KKN juga merupakan wadah untuk
mengembangkan dan menggali potensi serta kreatifitas mahasiswa ketika
nanti terjun kemasyarakat sehingga dapat merasakan secara langsung
bagaimana dinamika kehidupan masyarakat.
Melalui KKN diharapkan mahasiswa memiliki: kemampuan melakukan
analisis sosial budaya masyarakat sehingga memahami persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat; pengalaman langsung hidup bersama dengan
anggota masyarakat; dan mampu bekerjasama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan kegiatan. UNNES memiliki berbagai macam pilihan KKN bagi
mahasiswa salah satunya adalah KKN Lokasi.
KKN Lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar
pada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus.
KKN lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan alur tertentu, serta program-
program kegiatan disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun
dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-
permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. KKN
Lokasi Tahap 1 UNNES tahun 2018 menekankan pada empat bidang
permasalahan yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, Bidang Kesehatan
dan Bidang Lingkungan.
Bagi mahasiswa nonkependidikan, LP2M (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) KKN Lokasi Tahap 1 dilaksanakan pada
tanggal 8 Agustus 2018 s/d 20 September 2018 salah satunya di Kecamatan
Jumo, Kabupaten Temanggung.
1.2. Analisis Situasi dan Lokasi
Jumo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa
Tengah, Indonesia. Kecamatan Jumo berjarak 24 km dari pusat kota
Temanggung dengan batas-batas wilayah sebagi berikut :
- Sebelah Utara: Kecamatan Candiroto
- Sebelah Selatan: Kecamatan Ngadirejo, Parakan, dan Kedu
- Sebelah Barat: Kecamatan Wonoboyo dan Ngadirejo
- Sebelah Timur: Kecamatan Gemawang
Luas wilayah Kecamatan Jumo adalah 2.932 ha, dengan rincian lahan
sawah 1.278 ha dan non-sawah 1.654 ha. Jumlah penduduk mencapai 27.514
jiwa yang terdiri dari 13.731 laki-laki dan 13.783 perempuan. Kecamatan
Jumo terdiri dari 13 Desa, 13 desa, 63 dusun, 269 RT, dan 61 RW dengan
pusat pemerintahannya berada di Desa Jumo.
Tabel 1.1
Desa Di Kecamatan Jumo
No
. Desa Dusun RW RT
1 Jumo 8 3 14
2 Jamusan 3 3 25
3 Kertosari 8 7 28
4 Giyono 5 6 20
5 Gununggempol 3 3 11
6 Padureso 3 3 11
7 Barang 3 19 2
8 Jombor 6 9 32
9 Ketitang 5 6 19
10 Morobongo 4 4 22
11 Karangtejo 3 3 14
12 Sukomarto 6 4 16
13 Gedongsari 7 7 42
1.3. Permasalahan
Permasalahan yang ada di Kecamatan Jumo secara umum dapat
dikelompokan dalam empat bidang, yakni: pendidikan, kesehatan, ekonomi,
dan lingkungan.
a. Pendidikan
Permasalahan yang muncul pada bidang pendidikan adalah masih
rendahnya minat belajar anak-anak, hal ini dibuktikan dengan rendahnya
minat baca anak-anak usia sekolah. Mereka merupakan anak-anak usia
sekolah dasar dan menegah pertama. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa
alasan. Pertama, muncul pemikiran bahwa sekolah itu mahal sedangkan
penghasilan yang diterima keluarga sedikit sehingga memutuskan anak untuk
tidak melanjutkan sekolah. Kedua, kurangnya motivasi tentang pentingnya
melanjutkan sekolah sehingga anak menjadi malas-malasan dan
mengganggap sekolah itu tidak penting dan memilih untuk merantau ke kota
untuk mencari pekerjaan. Ketiga, kurangnya bimbingan/pendampingan
belajar oleh orangtua/wali siswa dikarenakan sebagian besar dari mereka
memiliki kesibukan bekerja dan rendahnya tingkat pendidikan orangtua.
b. Kesehatan
Permasalahan yang muncul dibidang kesehatan antara lain:
1. Tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak masih
rendah, sehingga dapat menyebabkan penularan penyakit lebih mudah
karena kondisi tubuh, makanan, maupun lingkungan yang kurang saniter.
2. Kurangnya pengetahuan para ibu mengenai pentingnya posyandu bagi
balita.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat lansia akan kondisi para lansia yang
tidak mempunyai waktu, tempat, dan acara untuk dalam melakukan
aktivitas olahraga
4. Banyaknya warga yang terkena Demam Berdarah Dengue karena
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
c. Ekonomi
Permasalahan yang muncul pada bidang ekonomi adalah kurangnya
minat masyarakat untuk mengolah potensi sumber daya alam yang ada, yang
mana apabila sumber daya itu diolah dengan benar dan maksimal akan
memiliki nilai jual dan dapat menambah pendapatan bagi masyarakat. Selain
itu, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memasarkan suatu produk juga
menjadi kendala dalam bidang ekonomi/perdagangan wilayah setempat.
d. Lingkungan
Permasalahan yang muncul pada bidang lingkungan antara lain:
a. Sampah. Sampah merupakan masalah lingkungan yang paling krusial
hampir di seluruh desa di Kecamatan Jumo.
b. Kurangnya sarana peringatan atau rambu-rambu kepada pengendara
untuk berhati-hati di area jalan yang terdapat banyak anak-anak.
BAB IISOLUSI DAN LUARAN
2.1. Solusi yang Diberikan
Bab sebelumnya telah menjelaskan permasalahan-permasalahan apa
saja yang terdapat di Kecamatan Jumo yang terbagi dalam empat
bidang yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Berikut solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut:
Tabel 2.1
Identifikasi Masalah dan Solusi
Jenis Identifikasi Masalah Solusi
Bidang Pendidikan Masih rendahnya minat
belajar dan pengetahuan
anak-anak serta rendahnya
minat baca anak-anak
usia sekolah.
Perlu diadakan kegiatan
yang dapat meningkatkan
motivasi anak-anak untuk
bersekolah dan
meningkatkan motivasi
membaca anak-anak
seperti bimbingan belajar,
taman baca Al Qur’an,
sosialisasi bidikmisi,
sosialisasi anti korupsi,
sosialisasi pencegahan
pernikahan usia dini,
pelatihan softskill,
memberdayakan
perpustakaan sekolah,
dan penumbuhan
kreativitas anak melalui
membaca cerita.
Bidang Kesehatan Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih
dan sehat dan minimnya
kesadaran masyarakat
untuk menjaga kesehatan
individu dan lingkungan.
Perlu diadakan kegiatan
untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup
bersih dan sehat, baik
individu maupun
lingkungan. Seperti
penyuluhan (PHBS dan
deteksi dini penyakit),
senam sehat, Forta, dan
posyandu.
Bidang Ekonomi Kurangnya minat
masyarakat untuk
mengolah potensi sumber
daya alam yang ada dan
kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam
memasarkan suatu
produk.
Perlu diadakan kegiatan
untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat
mengenai bagaimana
cara mengolah sumber
daya yang ada dan
bagaimana cara
memasarkannya seperti
sosialisasi, pelatihan
pengolahan SDA,
promosi produk di sosial
media, dan pemberian
branding.
Bidang Lingkungan Kurangnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan
dan kurangnya sarana
Perlu diadakan kegiatan
untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
dalam menjaga
lingkungan (bank
peringatan/rambu-rambu
di jalan.
sampah, kerja bakti,
sosialisasi, penanaman
pohon) dan menambah
sarana rambu-rambu di
jalan.
2.2. Luaran yang Dihasilkana. Bidang Pendidikan
1) Bimbingan Belajar
Minat anak-anak dalam belajar meningkat sehingga menjadikan anak-anak
lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Antusias anak-anak dalam
mengikuti bimbingan belajar pun tinggi.
2) Revitalisasi Perpustakan
Setelah diadakanya revitalisasi perpustakan yakni memasang identitas
jenis-jenis buku dan memberikan gambar yang menarik untuk dibaca,
banyak anak-anak yang tertarik berkunjung untuk membaca buku dan
mereka tidak lagi kesulitan mencari buku yang diinginkan.
3) Sosialisasi Beasiswa PT
Sasaran yang terpenting siswa tingkat SMA/SMK Sederajat tetapi
sosialisasi dengan orang tua wali sangat penting. Kini para orang tua
mengetahui bagaimana pentingya pendidikan tinggi tanpa harus
mengeluarkan biaya, karena telah tersedia banyak beasiswa dari
Pemerintah.
4) Pendampingan Sekolah Sepak Bola (SSB)
Setelah pendampingan dilakukan oleh salah satu anggota KKN yang
berasal dari Jurusan Ilmu Keolahragaan, anak-anak menjadi lebih
memahami tekhnik gerak yang benar dan lebih mendalami siasat untuk
bermain sepak bola.
5) Pendampingan TPQ
- Siswa mampu membaca Al – Quran sesuai dengan tajwid dan mahraj
huruf.
- Siswa mampu menartilkan Al – Quran.
- Mengajarkan kepada anak-anak mengenai doa sehari-hari.
- Menumbuhkan rasa cinta agama kepada anak.
- Sebagai pendampingan agar anak lebih giat dalam mengaji.
6) Pelatihan Microsoft World dan Excel
- Perangkat Desa mampu mengaplikasikan MS. World dan Excel.
- Membantu memudahkan pekerjaan perangkat desa dalam pengarsipan
berkas penting.
7) SOSANTIKORUDI
- Mengajarkan anak tentang anti korupsi sejak dini
- Menjelaskan korupsi yang biasa terjadi disekitar
8) Budaya Literasi
Budaya Literasi merupakan salah satu program kerja dengan sasaran anak-
anak sekolah dasar sehinggamenghasilkan output atau luaran dapat
menanamkan budaya menulis dan membaca pada anak-anak sekolah dasar
untuk meningkatkan wawasan serta pentingnya pendidikan untuk
mencapai cita-cita. Sehingga anak-anak dapat membiasakan untuk selalu
membaca buku di luar jam pelajaran.
9) Pendampingan TK dan Paud
Pendampingan TK dan Paud salah satu program kerja dengan belajar
bersama anak-anak.Pendampingan yang kami laksakan yaitu membantu
guru dengan mengajarkan lagu-lagu anak-anak, berhitung dasar, nama-
nama buah, dll sehingga menghasilkan output atau luaran menciptakan
anak-anak yang cerdas, aktif dan komunikatif.
10) Pelatihan Tari
- Anak-anak dapat menggali bakat seninya
- Anak-anak berani mengekspresikan diri di depan umum
- Anak-anak mampu berkreasi sendiri
11) Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini
- Remaja lebih memikirkan masa depan
- Remaja lebih membuka wawasan demi berkembangnya potensi diri
- Remaja dapat berpikir ulang tentang baik buruknya menikah dini
12) Pelatihan Renang
- Anak-anak dapat berenang dengan baik dan benar
- Anak-anak mengetahui bermacam gaya renang
b. Bidang Kesehatan
1) Posyandu Balita dan Lansia
Dengan adanya kegiatan posyandu balita dan lansia, balita di Desa
Karangtejo dapat dipantau perkembangan gizi nya dan dapat dipantau
terkait dengan keluhan-keluhan yang mungkin dirasakan anak agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Untuk lansia dapat dipantau
terkait keluhan-keluhan yang mungkin dirasakan seperti contohnya tanda-
tanda penyakit diabetes dan hipertensi dengan melakukan senam lansia.
2) Kampung Keluarga Berencana
Dengan adanya kegiatan kampung keluarga berencana, ibu-ibu menjadi
lebih paham tentang hal-hal yang berkaitan dengan keluarga berencana
3) Sosialisasi HIV/AIDS
Setelah adanya kegiatan sosialisasi HIV/AIDS, anak-anak di SD N
Karangtejo menjadi lebih memahami bahaya dari penyakit HIV/AIDS dan
gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan dengan adanya penyakit
HIV/AIDS.
4) Pemberdayaan Posyandu “Sosialisasi Demam Berdarah Dengue”
Dengan diadakanya sosialisasi DBD, masyarakat terutama ibu-ibu telah
mengerti penyebab utama munculnya penyakit Demam Berdarah. Setelah
itu, mereka benar-benar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
dalam menjaga lingkungan rumah seperti tidak menumpuk barang-barang
yang sudah tidak terpakai dan menguras bak mandi.
5) Penyuluhan Kesehatan Lansia & Senam Lansia
Para warga usia lanjut mengetahui bagaimana mengonsumsi makanan
yang baik untuk kesehatan mereka sehingga mereka tidak lagi
mengonsumsi teh dan kopi secara berlebihan, menjaga pola makan secara
teratur, dan mengetahui gerakan senam yang tepat untuk para lansia.
6) Penyuluhan PHBS
- Mengajarkan anak tentang kebersihan diri.
- Memberikan pengetahuan tentang tata cara gosok gigi yang baik dan
benar.
- Sebagai langkah untuk mengajari anak untuk hidup sehat.
- Memberikan pengetahuan tentang tata cara cuci tangan pakai sabun
secara baik dan benar
7) Senam
Masyarakat dapat mencintai senam agar dapat menjaga kesehatan dan
kebugaran jasmani.
8) FORTA
Bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada anak-anak tentang
permainan tradisional yang hampir punah dikarenakan pesatnya
perkembangan jaman sehingga menyebabkan permainan-permainan
tradisional yang banyak macamnya mulai digantikan dengan kehadiran
aplikasi permainan pada smartphone.
9) Sosialisasi Anti Narkoba
- Pemuda pemudi mengetahui jenis-jenis narkotika
- Pemuda pemudi memahami betapa bahaya narkotika
- Pemuda-pemudi mengetahui efek samping dari pemakaian narkotika
- Pemuda pemudi mengetahui cara penanganan pada orang yang sudah
terlanjur mengggunakan narkotika
- Pemuda pemudi menghindari barang-barang terlarang tersebut.
c. Bidang Ekonomi
1) Menabung Sejak Dini “TEMANI”
Setelah anak-anak mengikuti kegiatan ini dengan membuat celengan dari
botol bekas, anak-anak menjadi semangat dalam menabung dan anak-anak
menjadi terbiasa dalam menyisihkan uang sakunya.
2) Inovasi Produk Kreatif
Minat masyarakat dalam pembuatan produk kreatif meningkat, terutama
inovasi produk dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di
sekitar mereka.
3) Pemasaran Produk
Dengan labeling, packaging, danteknik marketing yang didapatkan
pemilik usaha dapat meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan mereka.
4) Sosialisasi
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai UMKM, P-IRT dan
bagaimana cara mengelola ekonomi keluarga dengan benar.
5) Pendampingan Pembukuan
Dilakukan dengan melakukan penyampaian informasi kepada pelaku
UMKM tentang bagaimana caranya melakukan pembukuan dalam
usahanya
d. Bidang Lingkungan
1) Penanaman Pohon
Menambah daerah hijau di lingkungan desa, sehingga alam akan menjadi
asri.
2) Kerja bakti
Lingkungan desa menjadi bersih dan sehat serta jiwa gotorng-royong dan
silaturahmi antar warga meningkat.
3) Plangisasi
Mempermudah masyarakat untuk menemukan lokasi dan sebagai petunjuk
agar masyarakat lebih berhati-hati ketika sedang melewati kawasan ramai.
4) Workshop Pengelolaan Sampah)
Program ini bertujuan untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang
bermanfaat dan menumbuhkan jiwa kreaivitas serta wirausaha pada
pemuda.
5) Bank Sampah
Warga dapat memilah sampah organik dan sampah anorganik, selain itu
warga juga dapat mengelola sampah anorganik menjadi kerajinan yang
nantinya dapat memberikan keuntungan dari pengolahan sampah
anorganik. Kerajinan yang dibuat dari tangan seperti: tas, dompet, sepatu,
tirai dan lain sebagainya. Selain itu warga juga dapat mengumpulkan
sampah anorganik yang tidak didaur ulang untuk dijual ke pengepul.
BAB IIIPROGRAM KERJA
3.1. Tabel Pelaksanaan Program Kerja
A. PROGRAM KERJA BIDANG PENDIDIKAN
No.Program
KerjaLokasi/Desa Deskripsi
1 Bimbingan Belajar Semua Desa Dilaksanakan pada hari-hari
yang terjadwal. Bimbingan
belajar diharapkan dapat
membantu anak-anak dalam
belajar.
2. Revitalisasi
Perpustakan
Dilakukan dengan memasang
identitas jenis-jenis buku dan
memberikan gambar yang
menarik untuk dibaca
3. Sosialisasi Beasiswa
PT
Padureso Sasaran yang terpenting siswa
tingkat SMA/SMK Sederajat
tetapi sosialisasi dengan orang
tua wali sangat penting
4. Pendampingan
Sekolah Sepak Bola
(SSB)
Ketitang - Pendampingan dilakukan
oleh salah satu anggota
KKN yang berasal dari
Jurusan Ilmu Keolahragaan.
5. Pendampingan TPQ Semua desa - Dilakukan secara periodik
(terjadwal)
- Siswa mampu membaca Al
– Quran sesuai dengan
tajwid dan mahraj huruf.
- Siswa mampu menartilkan
Al – Quran.
- Mengajarkan kepada anak-
anak mengenai doa sehari-
hari.
6. Pelatihan Microsoft
World dan Excel
- Perangkat Desa mampu
mengaplikasikan MS.
World dan Excel.
- Membantu memudahkan
pekerjaan perangkat desa
dalam pengarsipan berkas
penting.
7. SOSANTIKORUDI - Mengajarkan anak tentang
anti korupsi sejak dini
- Menjelaskan korupsi yang
biasa terjadi disekitar
8. Budaya Literasi - Sasaran anak-anak sekolah
dasar
- Harapannya dapat
menanamkan budaya
menulis dan membaca pada
anak-anak sekolah dasar
untuk meningkatkan
wawasan serta pentingnya
pendidikan untuk mencapai
cita-cita
9. Pendampingan TK
dan Paud
Semua desa Membantu guru dengan
mengajarkan lagu-lagu anak-
anak, berhitung dasar, nama-
nama buah, dll sehingga
menghasilkan output atau
luaran menciptakan anak-
anak yang cerdas, aktif dan
komunikatif.
10. Pelatihan Tari - Anak-anak dapat menggali
bakat seninya
- Anak-anak berani
mengekspresikan diri di
depan umum
- Anak-anak mampu
berkreasi sendiri
11. Sosialisasi
Pencegahan
Pernikahan Dini
- Remaja lebih memikirkan
masa depan
- Remaja lebih membuka
wawasan demi
berkembangnya potensi
diri
- Remaja dapat berpikir
ulang tentang baik
buruknya menikah dini
12. Pelatihan Renang - Anak-anak dapat berenang
dengan baik dan benar
- Anak-anak mengetahui
bermacam gaya renang
B. PROGRAM KERJA BIDANG KESEHATAN
1. Posyandu Balita dan
Lansia
Semua desa - Memantau perkembangan
gizi balita
- Memantau keluhan-keluhan
yang mungkin dirasakan
anak agar terhindar dari
berbagai macam penyakit.
- Memantau keluhan-keluhan
yang mungkin dirasakan
lansia seperti tanda-tanda
penyakit diabetes dan
hipertensi dengan
melakukan senam lansia.
2. Kampung Keluarga
Berencana
Jombor - Memberikan sosialisasi
kepada ibu-ibu terkait
keluarga berencana
- Diharapkan ibu-ibu menjadi
lebih paham tentang hal-hal
yang berkaitan dengan
keluarga berencana
3. Sosialisasi
HIV/AIDS
Karangtejo Dilakukan dengan tujuan agar
anak-anak dan remaja
memahami bahaya penyakit
HIV/AIDS dan gejala-gejala
yang mungkin ditimbulkan
dengan adanya penyakit
HIV/AIDS.
4. Pemberdayaan - Dilakukan sosialisasi DBD
Posyandu
“Sosialisasi Demam
Berdarah Dengue”
kepada masyarakat
terutama ibu-ibu dengan
tujuan agar mereka
mengerti penyebab utama
munculnya penyakit
Demam Berdarah,
kemudian menerapkannya
dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Penyuluhan
Kesehatan Lansia &
Senam Lansia
Dilakukan dengan tujuan agar
para warga usia lanjut
mengetahui bagaimana
mengonsumsi makanan yang
baik untuk kesehatan mereka.
6. Penyuluhan PHBS Semua desa - Mengajarkan anak tentang
kebersihan diri.
- Memberikan pengetahuan
tentang tata cara gosok gigi
yang baik dan benar.
- Sebagai langkah untuk
mengajari anak untuk hidup
sehat.
- Memberikan pengetahuan
tentang tata cara cuci
tangan pakai sabun secara
baik dan benar
7. Senam Masyarakat dapat mencintai
senam agar dapat menjaga
kesehatan dan kebugaran
jasmani.
8. FORTA Bertujuan untuk mengingatkan
kembali kepada anak-anak
tentang permainan tradisional
yang hampir punah.
9. Sosialisasi Anti
Narkoba
Pemuda pemudi mengetahui
jenis-jenis narkotika
Pemuda pemudi memahami
betapa bahaya narkotika
Pemuda-pemudi
mengetahui efek samping
dari pemakaian narkotika
Pemuda pemudi mengetahui
cara penanganan pada orang
yang sudah terlanjur
mengggunakan narkotika
Pemuda pemudi
menghindari barang-barang
terlarang tersebut.
C. PROGRAM KERJA BIDANG EKONOMI
1. Menabung Sejak
Dini “TEMANI”
- Membuat celengan dari
botol bekas, dengan anak-
anak menjadi sasaran
program.
- Tujuannya adalah agar
anak-anak menjadi
semangat dalam menabung
dan terbiasa dalam
menyisihkan uang sakunya.
2. Inovasi Produk
Kreatif
Inovasi produk dengan
memanfaatkan potensi sumber
daya yang ada di sekitar
masyarakat.
3. Pemasaran Produk - Dengan labeling,
packaging, dan teknik
marketing yang didapatkan
pemilik usaha.
- Tujuannya untuk
meningkatkan pangsa pasar
dan pendapatan mereka
4. Sosialisasi Meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai UMKM,
P-IRT dan bagaimana cara
mengelola ekonomi keluarga
dengan benar.
5. Pendampingan
Pembukuan
Dilakukan dengan melakukan
penyampaian informasi kepada
pelaku UMKM tentang
bagaimana caranya melakukan
pembukuan dalam usahanya
D. PROGAM KERJA BIDANG LINGKUNGAN
1. Penanaman Pohon Menambah daerah hijau di
lingkungan desa dengan cara
menanam pohon, agar alam
menjadi asri.
2. Kerja bakti - Bersih desa
- Lingkungan desa menjadi
bersih dan sehat serta jiwa
gotorng-royong dan
silaturahmi antar warga
meningkat.
3. Plangisasi Semua desa Mempermudah masyarakat
untuk menemukan lokasi dan
sebagai petunjuk agar
masyarakat lebih berhati-hati
ketika sedang melewati
kawasan ramai.
4. Workshop
Pengelolaan
Sampah
Program ini bertujuan untuk
mendaur ulang sampah
menjadi barang yang
bermanfaat dan
menumbuhkan jiwa kreativitas
serta wirausaha pada pemuda.
5. Bank Sampah Karangtejo,
Padureso
- Warga dapat memilah
sampah organik dan sampah
anorganik.
- Warga juga dapat
mengelola sampah
anorganik menjadi
kerajinan yang nantinya
dapat memberikan
keuntungan dari pengolahan
sampah anorganik.
- Kerajinan yang dibuat dari
tangan seperti: tas, dompet,
sepatu, tirai dan lain
sebagainya.
- Warga juga dapat
mengumpulkan sampah
anorganik yang tidak didaur
ulang untuk dijual ke
pengepul.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA
4.1. Program Kerja Unggulan
4.1.1. Bidang Pendidikan
1. Sinau Bebarengan “SIRENGAN”
Berdasarkan observasi di lapangan, desa Karangtejo merupakan desa
yang cukup peduli dengan lingkungan pendidikan. Desa Karangtejo memiliki
beberapa sekolah diantaranya PAUD, TK Dharma Wanita, dan SDN
Karangtejo. Dalam kegiatan KKN UNNES kali ini mahasiswa berperan
dalam meningkatkan pendidikan dengan melakukan Sinau Bebarengan
(bimbingan belajar) bagi siswa SD desa Karangtejo. Setelah anak-anak
mengikuti sinau bebarengan pada siang hari di setiap hari senin dan selasa,
saat masuk sekolah keesokan harinya mampu mengikuti pelajaran dengan
lebih mudah dan lebih faham. Sehingga mampu meningkatkan nilai akademik
dan prestasi akademik.
2. KERASA (Ketitang Berbahasa )
Program KERASA adalah program yang disususn dan dilaksanakan
dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang bahasa asing,
khusunya Bahasa Inggris. Program ini dilakukan dengan pertimbangan
pentingnya bahsa inggris dalam kehidupan seharai-hari dalam era modern.
Kegiatan ynag dilakukan antara lain pemberian kosa kata baru, latihan
percakapan antar teman serta pemberian evaluasi pada para siswa diakhir
pertemuan berupa kuis dari materi ynag telah diberika pada minggu-minggu
sebelumnya.
Program ini dilaksanakan di 2 SD di Desa ketitang, yaitu SDN Ketitang
1 dan SDN Ketitang 2. Sasaran dari dua SD tersebut berbeda karena jumlah
siswa dari masing-masing SD pun berbeda. SDN 1terdiri dari 2 kelas yaitu
kelas 5 dan 6 yang terdiri dari 30 peserta didik. Sedangkan SD 2 terdiri dari
Ketitang terdiri dari kelas 3, 4, 5, dan 6 dengan jumlah siswa didik sebanyak
35 anak. Waktu pelaksanaan dari program kerasa adalah pada minggu ke 2, 3
dan 4 dilaksanakan setiap hari Senin pada pukul 07.00-09.00 WIB untuk SD
1 dan pada pukul 11.00-12.30 WIB unutk SD 2.
3. Pelatihan Microsoft Word dan Microsoft Excel
Program Pelatihan Microsoft Word dan Microsoft Excel merupakan
program yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menambah kemampuan
perangkat Desa Kertosari yang kurang cakap dalam menggunakan Microsoft
Word dan Microsoft Excel, dengan adanya pelatihan ini diharapkan
pengetahuan dan kemampuan perangkat desa Kertosari dapat meningkat,
sehingga memudahkan mereka untuk mengaplikasinya dalam lingkungan dan
kehidupan sehari - hari.
Kegiatan ini dilaksanakan 3 kali seminggu mulai tanggal 13 Agustus
2018 selama piket Kelurahan berlangsung, yang bertempat di Kelurahan Desa
Kertosari. Sasaran untuk program ini adalah perangkat Desa Kertosari.
Hambatan dalam program ini adalah perangkat desa susah, lambat dan cepat
lupa dalam menyerap ilmu yang diberikan karena faktor umur yang tidak lagi
muda, untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa KKN harus lebih sabar,
telaten dalam mengajari para perangkat desa dan memberikan catatan kecil
atau note panduan agar mereka tidak cepat lupa.
4.1.2. Bidang Kesehatan1. Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Sosialisasi Anti Narkoba
Program kerja unggulan KKN Desa Jamusan adalah Sosialisasi
Pencegahan Pernikahan Dini dan Sosialisasi Anti Narkoba. Sosialisasi
Pencegahan Pernikahan Dini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Jamusan mengenai
dampaknya terhadap keharmonisan rumah tangga dan akibatnya terhadap
anak. Sedangkan Sosialisasi Anti Narkoba bertujuan untuk memberikan
pengetahuan mengenai bahaya narkoba pada kehidupan dirinya sendiri
maupun dampaknya bagi lingkungan sekitar.
4.1.3. Bidang Ekonomi
1. Program Pembuatan Sabun Kopi
Program ini merupakan kegiatan sosialisasi tentang mengolah kopi
yang banyak terdapat di Desa Gedongsari. Sosialisasi dilakukan dengan
mempresentasikan cara mengolah kopi hingga menjadi sabun kopi yang dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari demi menghemat pengeluaran
konsumsi ataupun dijual kepada masyarakat luas demi mendapat keuntungan.
2. Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif ini merupakan salah satu program kerja di bidang
ekonomi. Kegiatan ini berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan pisang
nugget dengan sasaran ibu-ibu desa Jombor dengan output atau luaran ibu-ibu
desa Jombor mampu berinovasi pengolahan sumber daya pangan yang ada
disekitar menjadi sebuah produkyang dapat bernilai jual.
3. Pelatihan Pembuatan, Marketing dan Branding Sirup Kopi “Kophee
Sirap”
Desa Jumo merupakan desa yang mempunyai potensi hasil panen kopi
yang melimpah terutama dusun Bondalem, Godegan dan Bayongan. Pada
musin panen, kopi hanya dijual langsung ke tengkulak tanpa dimanfaatkan
menjadi produk yang lebih bernilai jual tinggi. Disamping itu, ibu-ibu
masyarakat desa Jumo terutama dusun Soroditan dan Jagalan hanya sebagai
ibu rumah tangga dan buruh harian lepas yang menggantungkan
pendapatannya dari suami atau dengan kata lain tidak mempunyai
penghasilan sendiri dengan tetap. Setelah pelatihan ini selesai diharapkan
masyarakat dapat melaksanakan program ini yaitu pemanfaatan kopi menjadi
sirup kopi dengan teknik pemasaran dan branding yang tepat. Selain itu
penting adanya kontrol dari ketua PKK desa Jumo dalam memberdayakan
dan menggerakkan anggotanya agar lebih produktif dan juga kerjasama atau
bantuan desa untuk membantu warganya dalam hal pembiayaan untuk modal
awal memproduksi sirup kopi.
4. Pelatihan Pengolahan Biji Kopi
Mayoritas penduduk Desa Kertosari berprofesi sebagai petani kopi,
namun para petani masih menjual hasil panennya dalam bentuk biji kopi yang
masih mentah bewarna hijau atau disebut dengan green coffe bean robusta
yang harga jualnya relatif sangat murah, yaitu Rp 22.500/kg. Padahal jika
kopi diolah sampai produk jadi (siap seduh) secara benar dan terjaga
kualitasnya, maka harga jual kopi bisa sangat tinggi bahkan dapat dijual
sampai pasar ekspor karena Indonesia sendiri adalah produsen ekspor kopi
yang sudah cukup terkenal di berbagai negara, maka dari itu kami membuat
program Pelatihan Pengolahan Biji Kopi dengan tema “Peningkatan Nilai
Ekonomi Kopi”. Hasil yang diperoleh dari program ini, yaitu masyarakat
dapat mengetahui langkah – langkah pengolahan kopi yang baik dan benar
agar kualitas kopi terjaga, termotivasi untuk mengolah kopi sampai produk
akhir (siap seduh), meningkatkan kemampuan dan membuka wawasan
mengenai dunia perkopian, cara pemasaran kopi, harga jual kopi, dan cara
pengemasan kopi agar menarik serta bernilai jual tinggi.
4.1.4. Bidang Lingkungan
1. WPS ( Workshop Pengelolaan Sampah )
Merupakan pelatihan pengolahan sampah anorganik menjadi pupuk
kompos yang bernilai ekonomis. Pelatihan ini didasari oleh permasalahan
sampah di desa Sukomarto yang masih menumpuk di sungai. Program ini
bertujuan untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat dan
menumbuhkan jiwa kreativitas serta wirausaha pada pemuda.
Manfaat yang didapat dari kegiatan ini yaitu sebagai pengajaran
masyarakat untuk mengelola sampah dengan bijak. Sehingga desa terlihat
rapi dan bersih. Dengan pengelolaan sampah ini diharapkan masyarakat
memanfaatkan sampah organic.
2. Bank Sampah
Program ini dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Padureso dan Desa
Karangtejo. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan materi tentang
pemilihan sampah yang baik, fakta-fakta tentang Tempat Pembuangan Akhir
(TPA), bahaya dari masing-masing jenis sampah, dan menampilkan video-
video tentang bahaya membuang sampah sembarangan dan pengelolaan
sampah yang tidak baik. Tujuan dari sosialisasi pertama ini adalah untuk
menyadarkan masyarakat agar termotivasi untuk membuang sampah pada
tempatnya, mengelola sampah yang baik, dan mengurangi pembuangan
sampah ke TPA tanpa memilahnya terlebih dahulu.
3. Resik-resik Bebarengan “RESINGAN”
Berdasarkan observasi di lapangan, desa Karangtejo merupakan desa
yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah akan lingkungan. Beberapa
tempat seperti makam dan Balai Desa masih terlihat kotor oleh sampah-
sampah yang berserakan. Oleh karena itu diadakannya Resik-resik
Bebarengan “Resingan” ini ditujukan agar lingkungan makam dan Balai Desa
Karangtejo menjadi lebih bersih.
4.2. Program Kerja Pendukung
4.2.1. Bidang Pendidikan1. Sosialisasi Bidikmisi
Program ini dilakukan di dusun Krajan II yang terdiri dari 5 RT, sasaran
kegiatan dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga atau ibu-ibu
pengajian. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan tentang
perkuliahan kapada ibu-ibu rumah tangga sehingga kelak dapat mendorong
anaknya untuk kuliah hingga jenjang perguruan tinggi. Sasaran yang dipilih
bukan anak-anaknya tetapi kepada orang tuanya sebagai orang terdekat yang
memotivasi belajar anak.
Pelaksanaan program ini dilakukan pada pengajian ibu-ibu yang
dilaksanakan setiap minggunya satu kali dimasing-masing RT. Program ini
telah dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2018 di RT 05 dan 06 serta
tanggal 9 September 2018 di RT 07. Pada saat sosialisasi terdapat pembagian
mini brosur tentang bidikmisi sebagai media untuk memudahkan penerimaan
informasi. Dalam kegiatan ini mendapat respon yang positif dari ibu-ibu
pengajian dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan seputar bidikmisi
dari ibu-ibu pengajian.
2. Budaya Literasi
Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang
diikuti oleh sebuah proses membaca dan menulis yang pada akhirnya apa
yang dilakukan dalam proses kegiatan tersebut akan menciptkan karya.
Melalui program literasi yaitu membaca dan menulis, diharapkan cita-cita
anak-anak dapat tercapai di masa yang akan datang. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak sekolah
dasar kelas 4 & 5. Sasaran kami yaitu anak-anak sekolah dasar SD Negeri 1
Jombor kelas 4 & 5 karena dirasa sudah mampu menangkap materi yang akan
disampaikan.
3. Sekolah Sepak Bola
Sekolah Sepak Bola adalah program kerja yang dilaksanakan dengan
tujuan memberi bekal hard skill kepada anak-anak dan remaja Desa Ketitang
mengenai permainan sepak bola. Pelatihan sepak bola usia dini bertujuan
pembinaan bakat anak-anak Desa Ketitang khususnya pada cabang sepak bola
agar generasi penerus tim sepak bola Desa Ketitang menjadi lebih baik.
Program ini dibuat dengna pertimbangan adanya klub sepak bola desa yang
masih aktif tetapi hanya memiliki pengetahuan mengenai sepak bola berupa
gambaran kasar dan teknik dasar yang belum besar. Pada dasarnya kegiatan
Sekolah Sepak Bola di Desa Ketitang ini sudah lama ada tetapi pelaksanaanya
belum rutin dan terstruktur.
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak dan remaja Desa Ketitang
yang terdiri dari berbagai umur dan dusun yang berbeda beda dan dilaksanakn
di lapangan desa ketitang yang memiliki kapasitas lapanga yang luas.
Dilaksanakan setiap minggunya di hari Minggu Pukul 08.00-10.00 WIB.
4. Taman Baca (TPQ)
Program Taman Baca (TPQ merupakan program yang bertujuan agar
anak-anak di Desa Kertosari dapat membaca Al quran sesuai dengan tajwid
dan mahraj huruf, tartil Al-Quran, dan mengetahui sejarah islam, serta untuk
membantu tenaga pengajar di TPQ Desa Kertosari yang jumlahnya terbatas.
Program ini dilaksanakan di TPQ Desa Kertosari setiap seminggu
sekali, yaitu pada hari Kamis, mulai tanggal 9 Agustus 2018 setiap pukul
16.00 sampai 17.00 WIB. Pada proses kegiatan ini siswa-siswi TPQ sangat
antusias untuk belajar baca dan tulis Al-Quran.Hambatan yang ditemukan
saat pelaksanaan program tersebut adalah siswa-siswa TPQ Nurul Burhan
masih malu dengan adanya orang baru, sehingga mahasiswa mencoba
mengajak siswa-siswi dengan ramah dan menyenangkan.
4.2.2. Bidang Ekonomi1. Pelatihan Pengolahan Biji Kopi
Program ini di lakukan karenakopi merupakan hasil pertanian utama di
Desa Kertosari, namun para petani kopi masih menjul hasil panennya hanya
dalam bentuk green coffe been yang belum diolah dan harganya relatif sangat
murah, maka dari itu kami kami membuat program Pelatihan Pengolahan biji
kopi dengan tema Peningkatan Nilai Ekonomi Kopi dengantujuan untuk
meningkatkan perekonomian Desa Kertosari lewat kopi, eningkatkan
kesempatan kerja / kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan
masyarakat khususnya petani kopi, karena kopi yang telah diolah secara baik
dan benar sapa produk siap saji harganya lebih mahal dan membuka pasar
bagi para petani.
Program ini dilaksanakan di Balai Desa Kertosari pada hari Rabu
tanggal 12 September 2018. Hambatan saat kami melaksanakan program ini
adalah sulitnya mencari pemateri, namun hal ini dapat segera diatasi dengan
menemui salah satu pegiat kopi yang sudah terkenal dan mendapat berbagai
penghargaan yaitu Bapak Mukidi dari Temanggung.
2. Karangtejo Menabung Sejak Dini “TEMANI”
Berdasarkan kondisi di lapangan, terdapat banyak anak sekolah yang
memiliki uang saku cukup banyak. Uang saku tersebut biasanya dihabiskan
untuk membeli jajanan di sekolah. Untuk itu dalam kegiatan KKN UNNES
kali ini mahasiswa berperan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak
desa Karangtejo untuk memulai menabung sejak dini. Sasaran untuk program
ini adalah anak-anak desa Karangtejo. Uang disimpan dalam bentuk celengan.
Celengan tersebut dibuat dengan memanfaatkan barang bekas yang ada
seperti botol minuman.
4.2.3. Bidang Kesehatan1. Pendampingan Posyandu dan Posbindu
Pendampingan Posyandu dan Posbindu merupakan kegiatan rutin warga
desa Ketitang. Kegiatan Posyandu biasanya dilaksanakan pada minggu
pertama tanggal 3 pada bulan ini kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu,
03 September 2018. Untuk kegiatan Posbindu biasanya dilaksanakan pada
minggu ketiga hari Rabu pada bulan ini kegiatan tersebut dilaksanakan pada
Senin 24 Agustus 2018. Program kerja ini bertujuan untuk membantu
berlangsungnya kegiatan Posyandu dan Posbindu di Desa Ketitang selain itu,
kegiatan tersebut dapat membuat antara mahasiswa KKN dan warga sekitar
khususnya ibu-ibu menjadi lebih dekat.
2. Kampung Keluarga Berencana “KB”
Berdasarkan observasi di lapangan, desa Karangtejo memiliki penduduk
ibu rumah tangga yang cukup banyak. Demi meningkatkan kesejahteraan
keluarga perlu adanya upaya untuk mencegah ledakan penduduk. Sehingga
dapat memberdayakan potensi masyarakat untuk berperan nyata daam
pembangunan. Oleh karena itu, bidan desa bersama para kader serta
kelompok KKN UNNES ikut membantu dalam pengadaan kegiatan
Kampung Keluarga Berencana “KB”.
4.2.4. Bidang Lingkungan1. Plangisasi
Program plangisasi yang kami lakukan adalah program pemasangan
plang sebagai peringatan kepada pengendara untuk berhari-hati di area yang
terdapat banyak anak kecil. Dengan plang yang bertuliskan “HATI-HATI!
BANYAK ANAK KECIL” diharap akan memberikan peringatan kepada
pengendara agar berhati-hati dan waspada, menjaga keselamatan anak-anak
dan pengendara, serta menjaga lingkungan sekitar TPQ tetap aman.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tangal 17 September 2018 di
TPQ Desa Kertosari. Kami memilih TPQ sebagai tempat untuk melakukan
program Plangisasi kerena di TPQ tersebut belum terdapat papan peringatan,
banyak terdapat anak-anak, lokasi TPQ berada di samping jalan, dan kami
melihat bahwa anak-anak cenderung berlarian di jalanan dan tidak
memperhatikan lingkungan sekitar, seperti misalnya sepeda motor, sehingga
rawan untuk keselamatan mereka.
4.3. Program Kerja Konservasi1. Penanaman Pohon
Konservasi merupakan sebuah usaha perlindungan dan pelestarian yang
sangat perlu untuk terus dilakukan. Bentuk perlindungan dan pelestarian
merupakan sebuah usaha untuk menjaga alam serta seluruh komponen nya
yang saling terikat dan melengkapi.
Dilatar belakangi oleh kebijakan Universitas Negeri Semarang yang
mewajibkan mahasiswa untuk melakukan program penanaman pohon sebagai
wujud konservasi, maka mahasiswa KKN Kecamatan Jumo ikut serta dalam
program tersebut di Gunung Beser yang butuh penghijauan. Dengan adanya
program ini, diharapkan dapat membuat lingkungan lebih hijau dan tentunya
menjadikan udara menjadi sejuk dan bersih.
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Pelaksanaan KKN Lokasi Tahap I UNNES Tahun 2018 di Kecamatan
Jumo Kabupaten Temanggung berjalan dengan baik dan lancar. Program
yang telah dilaksanakan meliputi 4 bidang (Pendidikan, Kesehatan
Lingkungan, dan Ekonomi) di mana masyarakat juga turut aktif dalam
pelaksanaan program sehingga masyarakat dapat mengambil manfaatnya
dengan lebih maksimal. Selain itu, dari semua program kerja yang sudah
terlaksana, ada beberapa kendala secara umum/keseluruhan yang dialami oleh
tim KKN UNNES Kecamatan Jumo di 13 desa, yakni terbatasnya personil
mahasiswa KKN UNNES.
Kendala ini dirasakan bukan hanya di satu atau beberapa desa saja,
namun di seluruh desa KKN. Personil yang hanya berjumlah 6 mahasiswa di
setiap desa membuat adanya keterbatasan dalam mengatur keterlibatan dan
pembagian mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang bersamaan. Selain itu,
dengan jumlah mahasiswa yang sangat terbatas dan kegiatan yang cukup
banyak, sangat kurang memungkinkan untuk menentukan salah satu anak
bertugas piket menjaga posko di setiap harinya.
5.2. Saran
Dari seluruh program kerja yang sudah terlaksana, ada beberapa saran
dan evaluasi secara umum/keseluruhan dari KKN UNNES Kecamatan Jumo,
yaitu:
a. Pentingnya menentukan jenis media dan materi yang tepat untuk setiap
program kerja.
b. Pentingnya meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait
dengan setiap program kerja.
c. Diperlukan pembuatan timeline yang terstruktur agar program kerja
terlaksana dengan baik.
d. Diperlukan strategi tertentu (menyesuaikan dengan kondisi masing-
masing desa) supaya program kerja dapat terlaksana.
e. Mahasiswa KKN harus lebih interaktif terhadap warga desa.