kinesiologi upper limb &lower limb

124
KINESIOLOGI : HUBUNGANNYA DENGAN GERAK MEMBRUM DAN TRAUMA dr.Santosa Budiharjo, MKes., PA

Upload: dhiet54

Post on 19-Jan-2016

193 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

TRANSCRIPT

Page 1: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

KINESIOLOGI: HUBUNGANNYA DENGAN GERAK

MEMBRUM DAN TRAUMA

dr.Santosa Budiharjo, MKes., PA

Page 2: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 3: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 4: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

kinesiologi

• Kinesiologi ilmu tentang gerakinterrelasi : Anatomi, Fisiologi neuromuskuler & mekanika

• Biomekanikacabang kinesiologi – investigasi & aplikasi aspek mekanik terhadap tubuh manusia

• Kinesiologi – performana (kinerja) motorik manusia - anatomi, fisiologi neuromuskuler, mekanika

Page 5: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Konsep konsep mempelajari kinesiologi, antara lain:Konsep struktural• Terminology anatomi : posisi anatomi• Struktur tulang (osteologi)• Struktur otot (myologi)• Struktur sendi (arthrologi)Konsep bentuk tubuh• Somatotype• Densitas tubuh & %lemak tubuhKonsep fisiologi neuromuskular gerakKonsep mekanika gerak tubuhKonsep prevensi trauma muskuloskeletal

Page 6: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

SISTEM LOKOMOSI

• Sistem lokomosi: sistem gerak manusia:- performance (kinerja), adaftif (efisien)- Gerakan & berpindah tempat - manusia bipedal (extremitas superior), prehensile (jari-jari tangan)

• Sistem lokomosi : sistem ototsistem tulang persendian syaraf

Page 7: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

SYSTEMA SKELETALE• Tulang dan tulang

rawan (organ) menyusun sistem rangka tubuh

• Skeleton (Latin) = kerangka

• Osteon = tulang (Yunani), os = untuk nama tulang

• Osteologi = ilmu tentang tulang

Fungsi: • menegakkan &

menyangga tubuh• Alat gerak pasif

(menyediakan pengungkit)

• Tempat menempel otot-otot skelet

• Memberi bentuk dasar tubuh

• Pelindung organ-organ dalam

• Penghasil sel-sel darah• Penyimpanan calsium

Page 8: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• SKELETON HUMANUM

dibedakan posisinya:

Skeleton axiale (80)

Skeleton appendiculare (126)(DEWASA=206 TULANG)

Page 9: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

SKELETON AXIALE (80 TULANG)

• Cranium = 29 tulang• Ossa cranii = 8 pasangan,

7 tunggal= 23 tulang• Ossicula auditiva= 3

pasang = 6 tulang• Columna vertebralis = 26

tulang• Costa et cartilago costa =

24 tulang• Sternum = 1 tulang

Page 10: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

SKELETON APPENDICULARE (126 TULANG)

• MEMBRUM INFERIUS = 62 TULANG

Cingulum = oc coxae = 2 tulang

Extremitas = femur (2), tibia (2), fibula (2), patella (2) tarsalia (14), metatarsalia (10), phalanx(28) = 60 tulang

Page 11: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• MEMBRUM SUPERIUS = 64 TULANG

Cingulum = scapula dan clavicula = 4 tulang

Extremitas = humerus (2), radius (2), ulna (2),

carpalia (16), metacarpalia (10) phalanx (28)

= 60 tulang

Page 12: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

CARTILAGO: jaringan cartilago, model (pra) tulang, penyusun organ, di persendian (sendi diarthrosis - gerak)

Susunan• Condrocytus, condroblastus (di

pericondrium)• Serabut collagen (tekanan), elastis

(regangan)• Matriks proteoglikan (mukopolisakarida):

asam sulfat chondroitin, asam hyaluronid• Avaskulas & tanpa innervasi• Selubung: pericondrium

Page 13: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Gambaran mikroskopik kartilago (hyalin)

Page 14: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Klasifikasi kartilago

1. Cartilago hyalina• Banyak dijumpai, dapat menulang• Cartilago septi nasi, epiglottis, thyroidea,

cricoidea, bronchus, cartilago costalis, cartilago articularis, cartilago embryonal, discus epiphysealis

• susunan: condrocytus bergerombol

matriks jernih-transparan, tembus cahaya

indeks bias serabut collagen sama dgn matriks

Page 15: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

2. Cartilago fibrosa

• Cartilago articularis temporomandibularis

• susunan: condrocytus tesebar

• serabut collagen tampak

3.Cartilago elastica

• Jarang menulang/kalsifikasi

• Cartilago auricula, tuba auditiva, cartilago corniculata

• Susunan: serabut elastis pada matriks

Page 16: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

TULANG• Jaringan hidup, terdiri atas jaringan tulang,

saraf, dlll• Susunan:• Sel tulang: Osteocytus, Osteoblastus

(oeteogenik), Osteoclastus (absorbsi tulang)• Jaringan interseluler = osteoid Matriks:

Hydroxyapatit (glikoprotein) (67%)

Garam calsium (ca phosphat & carbonat)

Serabut collagen (33%)

Page 17: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 18: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Struktur jaringan tulang

Pola Struktur Compacta• Struktur tulang keras, lebih berat, kekuatan

besar, tak memungkinkan difusi makanan, pembuluh darah ke lacuna, melalui canalis Volkmann, Canalis centralis Haversian dan canaliculi.

• Osteocytus dengan spicula/processus berada di

lacuna.Lacuna dikelilingi lamella-lamella

Osteon: canalis centralis, lamella, lacuna, osteocytus &canalicul . Pola silinder di sekeliling canalis centralis

Page 19: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 20: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 21: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Pola struktur trabecular (spongiosa)

Struktur lembaran-lembaran bercabang-cabang dengan ruang diisi sumsum tulang, pola susunan lembaran- lembaran mencerminkan kekuatan yang melalui tulang

Page 22: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 23: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Struktur tulang (os longum)

• Diaphysis, metaphysis (zona pertumbuhan), epiphysis (Ujung),

• Diaphysis: periosteum, endosteum,

• cavitas medullaris

Page 24: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 25: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Klassifikasi tulang, bentuknya:

• Os breve (tulang pendek)

• Os longum (tulang panjang)

• Os planum (tulang pipih)

• Os irregulare (tulang tak beraturan)

• Os Pneumaticum (tulang berisi ruang udara)

• Os sesamoidea (tulang seperti biji-tumbuh ditendo)

Page 26: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Pertumbuhan tulang dan remodelling (os longum)

• Prinsip-prinsip: adanya pusat ossifikasi primer/model cartilago

• Pertumbuhan interstisial (memanjang) cartilago discus epiphysialis, epiphysis: sekunder

• pertumbuhan aposisional pada tulang

• remodelling, ossifikasi

• bentuk tulang tetap konstan

• dipengaruhi: Nutrisi dan hormon

Page 27: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 28: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 29: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

OSTEOGENESIS DAN OSSIFIKASI• Proses kejadian dan pembentukan tulang

• 1. Endocondralis/cartilaginea/enchondralis Sel mesenchyma (mesoderma) menjadi condroblastus dan melalui model cartilago, kemudian diubah menjadi tulang dengan pertumbuhan dan remodelling

Model untuk sebagian besar tulang-tulang

Page 30: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

2. Intramembranosa/endesmalisTulang berkembang langsung dalam jaringan ikat, tanpa model cartilago.Sel mesenchyma (mesoderma) menjadi osteoblastus dan membentuk pulau pembentukan tulang :membentuk tulang dengan aposisi dan remodellingmodel tulang atap dan sisi cranium, clavicula, mandibula, ossa sesamoidea

Page 31: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

ARTICULATIO• Sendi, arthrosis, joints, junction• Hubungan antar unsur skeletal

(tulang/cartilago)• Alat gerak pasif• ArthrologiKLASIFIKASIBerdasar ada-tidaknya gerakan1. Synarthrosis : tidak ada gerakan2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan3. Diartrosis: gerakan bebas

Page 32: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Terminologi Anatomi

• Ahli Anatomi: Nomina Anatomica, histologica & embriologica

• istilah khusus (nomenklatur) untuk menamai masing-masing struktur tubuh

• Kata dari bahasa Latin dan Yunani

• Nama menggambarkan:Singkat dan tepat

Page 33: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 34: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Nomenklatur regionalis

• Caput; collum; truncus; membrum• Caput: terdapat otak, kulit kepala dg capilli;

facies pd norma frontalis: rima palpebrarum, sepasang nares; satu rima oris

• Collum: bentuk conus; basis caudal dg badan; cranial dg kepala (facies)

• Membrum: membrum superius & inferius

pars cingulum & liberum/extremitas)

Page 35: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

membrum

membrum superius:

scapular; clavicular; deltoid; axilla;

brachium; cubiti; antebrachium; carpus; manus (palmar/volar; dorsum); digiti manus(pollux)

membrum inferius:

gluteal; inguinal;

femur; patella; poplitea;

crus; tarsal; pes (calcaneal; plantar; dorsum; digiti; hallux)

Page 36: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Posisi Anatomi

• Deskriptif ; Selalu dalam posisi anatomi• Berdiri tegak• Mata memandang ke depan lurus• Lengan terletak di samping• Kedua telapak tangan menghadap ke depan

dg ibi jari mengarah ke samping badan• Kaki dg mata kaki berhimpit• Telapak kaki dg ibi jari ke depan• Dari depan, tidak ada tulang panjang saling

menyilang; bagian kanan & kiri merujuk sisi kanan & kiri subjek

Page 37: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Posisi anatomi

• visualisasi untuk bagian badan ke bagian badan laindg mudah dan tepat, istilah arah dapat ditetapkan

• Deskripsi berbagai posisi lain merujuk ke posisi anatomi; Antara lain :

posisi supine; prone; trendelenburg

Page 38: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Bidang & garis khayal anatomi

• Pada posisi anatomi• Tubuh dipotong 4 bidang khayal• Pada permukaan tubuh (depan & belakang)

terdapat garis khayal)• Bidang median:

bidang khayal vertikal, berjalan longitudinal dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi dua belahan kanan & kiri; memotong permukaan depan sbg linea mediana anterior; di permukaan tubuh belaknag sbglinea mediana posterior

Page 39: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 40: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Bidang sagittal• Bidang vertikal melalui tubuh sejajar dengan

bidang median,Melalui garis khayal tertentu:• Margo lateralis sterni :linea sternalis• Pertengahan clavicula :linea

medioclavicularis• Parasternalis :pertengahan linea sternalis –

L.medioclavicularis• Papilla mammae :linea mammilaris• Plica axillaris anterior, media &

posterior :linea axillaris anterior, medio-axillaris, & posterior

• Angulus scapula inferior :linea scapularis• Processus transversus vertebrae :linea

paravertebralis

Page 41: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Bidang koronal• Melalui tubuh dengan sudut tegak lurus

dengan bidang median• Membagi tubuh: bagian depan (anterior) &

belakang (posterior)• Bidang koronal disebut juga bidang frontal,

karena melalui daerah dahi (frontal, os frontalis)

Bidang horisontal• Melalui tubuh pada sudut tegak lurus baik

terhadap bidang media maupun bidang koronal

• Bidang horisontal membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior)

Page 42: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

TERMINOLOGI ARAH DAN RELASI

• superior (cranial): menuju ke arah kepala, lebih lekat ke kepala

• Inferior (caudal): menjauhi kepala, menuju ekor, lebih dekat ke kaki / bagian bawah badan

• Anterior (ventral) : menuju ke / lebih dekat depan badan /perut

• Posterior (dorsal): menuju ke punggung / lebih dekat ke punggung

• Medial: menuju ke garis tengah tubuh.• Lateral: menjauh dari garis tengah tubuh

Page 43: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

TERMINOLOGI PEMBANDINGAN

Pasangan istilah (membandingkan posisi relatif dari dua struktur)

Proximal dan Distal• Proximal : paling dekat dgn badan (untuk

extremitas), tempat asal (untuk pembuluh, saraf, atau organ)

• Distal : paling jauh dari badan atau tempat asal

Superfisial dan profundal• Superficial : lebih dekat atau padapermukaan, • Profundal : jauh dari permukaan tubuh.

Page 44: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

External dan internal

• External: menuju atau pada sebelah luar organ/rongga,

• Internal : lebih dekat atau di sebelah dalam dari organ / rongga.

Lainnya antara lain: dexter vs sinister; frontal vs occipital; radial vs ulnar; tibial vs fibular

Page 45: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

TERMINOLOGI GERAKAN

• Fleksi • :penekukan/pengurangan sudut antara

bagian-bagian; Kaki : dorsofleksi atau dorsifleksi fleksi kaki ke dorsal; plantarfleksi: fleksi ke arah plantar.

• Ekstensi: pelurusan/penambahan sudut antara bagian-bagian

• Abduksi: gerakan menjauhi bidang median

• Adduksi: gerakan ke arah bidang median

Page 46: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 47: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Rotasi: gerakan mengelilingi aksis panjang rotasi medial (endorotasi) & rotasi lateral (eksorotasi)

• Sirkumduksi:Gerakan sirkuler (memutar) dengan puncak kerucut, kombinasi fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi

• Eversi: Gerakan telapak kaki menjauhi bidang median, gerak pada waktu permukaan lateral kaki diangkat

• Inversi: Gerakan telapak kaki ke arah bidang median, gerak sewaktu mengamati telapak kaki

Page 48: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Supinasi: gerakan memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap anterior

• Pronasi: gerakan memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap posterior

• Protusi: gerakan ke anterior yaitu gerakan mengajukan dagu

• Retrusi: gerakan ke posterior yaitu gerakan menarik dagu ke posterior

Page 49: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Protraksi: gerakan menggerakkan bahu ke depan

• Retraksi: gerakan manarik bahu ke posterior• Opposisi: gerakan ujung jari tangan ke ujung

jari-jari lainnya• Reposisi: gerakan ibu jari tangan kembali ke

posisi anatomis • Elevasi: gerakan mengangkat atau menaikkan

bahu • Depresi: gerakan menurunkan/menggerakkan

bahu ke bawah

Page 50: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Berdasar jenis jaringan/struktur penghubung

1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen

2. Articulatio cartilaginea : cartilago

3. Articulatio synovialis : ruang berstruktur /cavitas synovialis

• Articulatio fibrosa–Sutura–Syndesmosis–Gomphosis

Page 51: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Hubungan tulang pada cranium

Sutura• Dihubungkan oleh

jaringan ikat fibrosa, berupa pita kolagen tidak keras, dewasa/tua terjadi penulangan/mengeras: synostosis

Dijumpai pada tempurung kepala, Permukaan tulang irregular

Sutura coronaria, sutura sagitalis, dll.

Page 52: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Syndesmosis

• Dihubungkan oleh ligamentum atau membrana fibrosa

Membrana interossea, syndesmosis tibiofibularis inferior/distalis

Gomphosis

• Sendi antara gigi dan alveolus tulang rahang (dentoalveolar)

• Dihubungkan dengan ligamentum periodentale, melekat erat

Page 53: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Symphysis• Disatukan jaringan

fibrocartilaginea, massa kartilago dengan kollagen yang banyak, dapat bergerak sedikitSymphysis pubis, discus intervertebralis (dengan struktur annulus fibrosus dan nukleus pulposus)

Page 54: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

gomphosis

Page 55: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Articulatio cartilaginea

–Articulatio cartilaginea primer/synchondrosis

–Articulatio cartilaginea sekunder/symphysis

Page 56: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Synchondrosis

• Disatukan kartilago hyalin, bagian pertumbuhan panjang tulang

• Dapat mengalami synostosis, Tidak bergerak

• Discus epiphysialis, synchondrosis sphenooccipitalis, synchondrosis manubriosternalis

Page 57: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio synovialis (diarthrosis)• Gerakan bebas : Diarthrosis• Dicirikan dengan 4 hal:

Cavitas synovialisCartilago articularisMembrana synovialisCapsula articularis

• Axis sendi dan gerakanAxis transversal – flexi & extensiAxis longitudinal – rotasiAxis sagittal – abduksi & adduksi

Page 58: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 59: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 60: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 61: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Klasifikasi:

• Berdasar jumlah axis:

Uniaxial/monoaxial

Biaxial

Poliaxial

• Berdasrkan jumlah gerak/derajat kebebasan

Derajat kebebasan Satu

Derajat kebebasan dua

Derajat kebebasan tiga

Page 62: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Berdasarkan tulang penyusunarticulatio simplexArticulatio composite/kompleks

Berdasar bentuk permukaan yang bersendiArticulatio planaArticulatio sellaris (saddle joint, pelana)Ginglymus (hinge joint, engsel)Articulatio trochoidea (pivot joint, putar, pasak)Articulatio condyloideaArticulatio ellipsoideaArtic. spheroidea (ball &socket joint,globoidea)

Page 63: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 64: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 65: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio plana• Permukaan datar• Gerak luncur, sliding/geser• Dibatasi capsula yang kuat• Artic. acromioclavicularis, artic. intercarpalia,

artic. intermetacarpalia, artic. carpometacarpalia

Articulatio sellaris• Permukaan sedel/pelana • concavoconvex dgn convexoconcav• biaxial• 2 derajat kebebasan gerak: flexi-extensi, abduksi-

adduksi• Artic. carpometacarpalis I (gelang tangan & ibu jari

tangan)

Page 66: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Ginglymus• Bentuk engsel• Uniaxial• satu derajat kebebasan gerak: flexi - extensi• Artic. humero-Ulnaris (artic. cubiti), artic.

Interphalangea

Articulatio trochoidea• Permukaan mirip roda• Uniaxial• Satu kebebasan gerak: rotasi dalam cincin• Artic. radioulnaris proximalis/superior,Artic.

atlantoaxialis

Page 67: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio condyloidea• Permukaan condylus (satu atau dua)

dengan fossa• Satu condylus: Biaxial, 2 derajat

kebebasan gerak:Flexi-extensi & abduksi –adduksi (circumduksi) Artic. humeroradialis (artic. cubiti)

• dua condylus: uniaxial, flexi-extensi, satu kebebasan gerak Artic. femorotibialis (artic. genu)

Page 68: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

diarthrosis

Page 69: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio ellipsoidea• Dataran sendi ellips• Biaxial• Dua derajat kebebasan gerak: • flexi-extensi & abduksi –adduksi (circumduksi)• Artic. metacarpophalangea, artic. Radiocarpea

Articulatio spheroidea• Bentuk bola & mangkok• Multiaxial• Tiga derajat kebebasan gerak• Flexi-extensi, abduksi – adduksi, (circumduksi),

rotasi• Artic. humeri , artic. coxae

Page 70: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio humeri:ball & socket

Page 71: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio globoidea, spheroidea

Page 72: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

1.Articulatio cubiti: humero-ulnaris & humeroradialis2. articulatio radioulnaris proximalis

Page 73: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

1.Articulatioradiocarpea2.articulatio carpometacarpelia3. articulatio metacarpophalangea 4. articulatio intephalangea

Page 74: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

1.Articulatio intervertebralia2. articulatio costovertebralia3. artilulatio sacroiliaca

Page 75: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio coxae

Page 76: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio coxae

Page 77: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio genu : femoro-patellaris& femorotibialisarticulatio tibiofibularis proximalis

Page 78: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio genu

Page 79: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Articulatio talocruralis (ankle joint)articulatio subtarsalisarticulatio metatarsophalangeaarticulatio interphalangea

Page 80: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Ankle joint

Page 81: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

SYSTEMA MUSCULARE• Bertanggung jawab :

terjadinya gerakan • Myologi (Yunani) ,

myocytus = sel otot, musculus (Latin) , mus = otot

• Fungsi lainnya:otos skelet – memberi bentuk 40-

45%BB(mis: m. gluteus maximus)

– produksi panas– posture/stabilisasi

sendi

Page 82: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Tipe : ada 3

1. Otot skelet (otot lurik) : gerakan badan dan berpindah

2. Otot jantung (myocardium):peredaran darah:kontraksi jantung –sistole & diastole

3. Otot polos: Menggerakkan substansi dalam saluran/viscera berongga,misal : gerakan peristaltik (usus)

Page 83: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

OTOT POLOS• Struktur seperti otot skelet, tanpa gelap-

terang- polos• Pada saluran viscera : serabut sirkuler &

longitudinal• Innervasi : otonom, misalnya:• Saraf symphatis : Otot bronchus-

bronchodilatasiOtot arteria di tubuh-vasokontriksi , arteria coronaria - vasodilatasiSaraf parasymphatis: Otot bronchus-bronchokontriksi Otot usus – hiperperistalsisOtot arteria di tubuh- vasodilatasi

Page 84: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 85: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

OTOT JANTUNG (MYOCARDIUM)• Serabut saling berhubungan (discus

intercalatus)• Struktur tipe otot skelet• Kerja otonom• Pace maker: NSA – Nodus SinuAtrialis• Sistem konduksi :

NAV – Nodus AtrioVentrikularisBerkas Atrioventricularis: His-Purkinye

• Dipengaruhi saraf otonom: saraf parasymphatis: Frekuensi & Tekanan turunsaraf symphatis: Frekuensi & Tekanan naik

• Kontraksi jantung : Sistolik (relaksasi: diastolik)

Page 86: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 87: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Arsitektur serabut• Arah serabut : arah gaya/tarikan serabut, misal:

• paralel (berjalan paralel, mis:m. rectus abdominis)

• miring (bulu, pennatus, mis: m. flexor hallucis longus)

• fusiform (kumparan, mis : m. biceps brachii)

• lebar (m. latissimus dorsi)• cincin (melingkar, mis: m. orbicularis oris)• konvergensi (segitiga, mis: m. pectoralis

mayor)

Page 88: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 89: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

OTOT SKELET• Melekat pada tulang/kerangka • Tidak semua otot tipe ini melekat pada

rangka• misal : beberapa otot wajah (m.

orbicularis oculi/oris)• Disebut : otot lurik, ada gambaran

gelap terang• Filamen kontraktil : myosin & actin

(anisotropik &isotropik)• Disebut : otot volunter, dapat dikontrol• Kerja otot dapat otomatis

Page 90: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Serabut otot– Fusi dari myocytus– Tiap serabut otot

dibungkus: endomysium

– Kumpulan serabut membentuk: fasciculus

– selubung fasciculus : perimysium

– Kumpulan fasciculus : satu otot (dgn selubung: epimysium)

Page 91: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Bagian otot dan perlekatan pada rangka

• Tempat melekat , bagian ujung venter: origo & insertio

• Caput, venter dan cauda

• Origo : lebih terfixir, di proximal/pangkal

• Insertio : lebih mudah bergerak, di distal/ujung

Page 92: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Unit struktural & unit fungsional• Unit struktural : serabut otot, dengan

sarcomere • Unit fungsional: unit motoris, terdiri

atas: • satu neuron motoris (motoneuron) di

Medulla Spinalis• axon beserta cabang-cabang axonnya• serabut-serabut yang dipersarafi

axonnya• Semakin memerlukan ketepatan gerak :

unit motoris dgn serabut jumlah sedikit, misal : otot jari tangan

Page 93: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 94: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 95: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Kerja otot• kontraksi memendek (gaya otot, panas)• kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat :

tipe II, cepat lelah, anaerobik), kontraksi lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah, aerobik)

• Otot dikontraksikan atas perintah langsung oleh kehendak: otot agonist/prime mover

• Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot agonist: otot antagonist (relaksasi = memanjang)

Page 96: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot skelet

Page 97: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot berkontraksi untuk mencegah gerakan sendi yang tak diinginkan (bersifat komplementer dgn otot agonist), sehingga otot agonis dapat menggerakkan bagian distalnya sesuai kehendak : otot synergist

• Otot berkontraksi untuk menstabilkan bagian proximal extremitas, sewaktu bagian distalnya digerakkan : otot fixator

Page 98: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Alat-alat bantu otot• Tendo : jaringan ikat, melekatkan otot • Bursa:

kantong ceper, dilapisi membran synovial (synovia)memudahkan gerak, mengurangi gesekan

• mis: tendo melalui tulang, antar otot, antar tendo

Sarung/vagina tendo synovial: • kantong tubular membungkus tendo• memudahkan gerakan, mengurangi gesekan• mis: tendo melintas ligamenta

Page 99: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 100: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Aponeurosis: lembaran tendo –untuk perlekatan otot yang ceper

• Fascia: Lembar fibrosa membungkus badan,di bawah kulitmelindungi otot, mencegah penyebaran infeksidibedakan:Fascia superficialisJaringan ikat antara dermis dan fascia profundalapisan superficialis berisi jaringan lemak dan lapisan profunda berupa membranosaFascia profundamelindungi & menyokong ototbekerja sebagai sarung elastik/stocking

Page 101: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Penamaan otot /Nomenklatur

• Dasar : Bentuk otot, letak topographi, arah & letak dalam posisi anatomis, fungsi otot, ukuran arah serabut, tempat melekat,bagian dan kombinasi

Page 102: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

misalnya:• Bentuk : m. trapezius, m. rhomboideus• Letak : m. interossei, m. supraspinatus• Bagian & letak:m. biceps brachii• Letak & posisi: m. tibialis anterior• letak & ukuran: m. latissimus dorsi• Tempat melekat: m. brachioradialis• Fungsi: m. supinator• Fungsi, letak & posisi : m. sphincter ani

eksternus • Fungsi & bentuk : m. pronator quadratus• Letak & ukuran: m. pectoralis major• Arah serabut & letak: m. rectus abdominis• Bentuk & ukuran: m. teres minor

Page 103: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Badan dan otot permukaan

Page 104: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb
Page 105: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot punggung atas

Page 106: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot lengan atas

Page 107: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot dada depan & belakang

Page 108: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot-otot gluteal

Page 109: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot punggung

Page 110: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Range Of Motion bahu (derajat)

• Abduksi 0 – 160/180

• Rotasi internal: 0 – 90

• Rotasi eksternal: 0 – 90

• Fleksi: 0 – 180

• Ekstensi: 0 - 40

Page 111: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot punggung bawah

Page 112: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot bahu

Page 113: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot bahu

Page 114: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot dada depan

Page 115: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot perut

Page 116: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot lengan

Page 117: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Range of motion (derajat)

• Artic. Cubiti:

Fleksi : 0- 140

pronasi antebrachi: 0 – 75

Supinasi antebrachi: 0 – 80• Artic. Radiocarpea:

Fleksi : 0 – 60

Ekstensi: 0 – 50

Deviasi ulnar: 0 – 35

Deviasi radial: 0 - 20

Page 118: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot tangan

Page 119: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot perut

Page 120: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot tungkai

Page 121: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Otot tungkai

Page 122: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Range of motion (derajat)• Artic. Coxae:Ekstensi: 5 – 20Fleksi: 0 – 120Abduksi: 0 – 40Adduksi: 0 – 25Rotasi internal: 0 – 45Rotasi eksternal: 0 – 45• Artic. Genu:Fleksi: 0 – 135• Artic: talocruralis:plantarfleksi: 0 -55Dorsofleksi: 0 - 15

Page 123: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

Konsep kinesiologi dalam prevensi trauma

• Mempertimbangkan energi kinetik (1/2mv2) dan absorpsi energi/impact energi (gaya x jarak)

• Kecepatan jatuh tubuh di bumi dari ketinggian di tentukan dengan tinggi maksimum kedudukan awalnya

• Jatuh pelan-pelan (waktu lama) akan lebih banyak energi yang dapat diserap (jarak), sehingga menghindari kerusakan jaringan

• Otot yang kuat di sekitar sendi dan tulang, akan berguna sebagai bantalan dan stabilisasi

Page 124: Kinesiologi Upper Limb &Lower Limb

• Perlukaan dapat dihindari dengan memperpendek panjang lengan badan sebagai pengungkit

• Jaringan lunak : otot, lemak mempunyai elastisitas (daya kembali ke ukuran dan bentuk semula setelah terkena gaya) lebih tinggi dari tulang; sehingga posisi jatuh lebih aman ditempatkan pada bokong, paha, bahu daripada ditempatkan dengan permukaan tulang

• Kekuatan otot yang adekuat untuk melawan gaya yang datang