kinesiologi upper limb &lower limb
DESCRIPTION
Kinesiologi Upper Limb &Lower LimbTRANSCRIPT
KINESIOLOGI: HUBUNGANNYA DENGAN GERAK
MEMBRUM DAN TRAUMA
dr.Santosa Budiharjo, MKes., PA
kinesiologi
• Kinesiologi ilmu tentang gerakinterrelasi : Anatomi, Fisiologi neuromuskuler & mekanika
• Biomekanikacabang kinesiologi – investigasi & aplikasi aspek mekanik terhadap tubuh manusia
• Kinesiologi – performana (kinerja) motorik manusia - anatomi, fisiologi neuromuskuler, mekanika
Konsep konsep mempelajari kinesiologi, antara lain:Konsep struktural• Terminology anatomi : posisi anatomi• Struktur tulang (osteologi)• Struktur otot (myologi)• Struktur sendi (arthrologi)Konsep bentuk tubuh• Somatotype• Densitas tubuh & %lemak tubuhKonsep fisiologi neuromuskular gerakKonsep mekanika gerak tubuhKonsep prevensi trauma muskuloskeletal
SISTEM LOKOMOSI
• Sistem lokomosi: sistem gerak manusia:- performance (kinerja), adaftif (efisien)- Gerakan & berpindah tempat - manusia bipedal (extremitas superior), prehensile (jari-jari tangan)
• Sistem lokomosi : sistem ototsistem tulang persendian syaraf
SYSTEMA SKELETALE• Tulang dan tulang
rawan (organ) menyusun sistem rangka tubuh
• Skeleton (Latin) = kerangka
• Osteon = tulang (Yunani), os = untuk nama tulang
• Osteologi = ilmu tentang tulang
Fungsi: • menegakkan &
menyangga tubuh• Alat gerak pasif
(menyediakan pengungkit)
• Tempat menempel otot-otot skelet
• Memberi bentuk dasar tubuh
• Pelindung organ-organ dalam
• Penghasil sel-sel darah• Penyimpanan calsium
• SKELETON HUMANUM
dibedakan posisinya:
Skeleton axiale (80)
Skeleton appendiculare (126)(DEWASA=206 TULANG)
SKELETON AXIALE (80 TULANG)
• Cranium = 29 tulang• Ossa cranii = 8 pasangan,
7 tunggal= 23 tulang• Ossicula auditiva= 3
pasang = 6 tulang• Columna vertebralis = 26
tulang• Costa et cartilago costa =
24 tulang• Sternum = 1 tulang
SKELETON APPENDICULARE (126 TULANG)
• MEMBRUM INFERIUS = 62 TULANG
Cingulum = oc coxae = 2 tulang
Extremitas = femur (2), tibia (2), fibula (2), patella (2) tarsalia (14), metatarsalia (10), phalanx(28) = 60 tulang
• MEMBRUM SUPERIUS = 64 TULANG
Cingulum = scapula dan clavicula = 4 tulang
Extremitas = humerus (2), radius (2), ulna (2),
carpalia (16), metacarpalia (10) phalanx (28)
= 60 tulang
CARTILAGO: jaringan cartilago, model (pra) tulang, penyusun organ, di persendian (sendi diarthrosis - gerak)
Susunan• Condrocytus, condroblastus (di
pericondrium)• Serabut collagen (tekanan), elastis
(regangan)• Matriks proteoglikan (mukopolisakarida):
asam sulfat chondroitin, asam hyaluronid• Avaskulas & tanpa innervasi• Selubung: pericondrium
Gambaran mikroskopik kartilago (hyalin)
Klasifikasi kartilago
1. Cartilago hyalina• Banyak dijumpai, dapat menulang• Cartilago septi nasi, epiglottis, thyroidea,
cricoidea, bronchus, cartilago costalis, cartilago articularis, cartilago embryonal, discus epiphysealis
• susunan: condrocytus bergerombol
matriks jernih-transparan, tembus cahaya
indeks bias serabut collagen sama dgn matriks
2. Cartilago fibrosa
• Cartilago articularis temporomandibularis
• susunan: condrocytus tesebar
• serabut collagen tampak
3.Cartilago elastica
• Jarang menulang/kalsifikasi
• Cartilago auricula, tuba auditiva, cartilago corniculata
• Susunan: serabut elastis pada matriks
TULANG• Jaringan hidup, terdiri atas jaringan tulang,
saraf, dlll• Susunan:• Sel tulang: Osteocytus, Osteoblastus
(oeteogenik), Osteoclastus (absorbsi tulang)• Jaringan interseluler = osteoid Matriks:
Hydroxyapatit (glikoprotein) (67%)
Garam calsium (ca phosphat & carbonat)
Serabut collagen (33%)
Struktur jaringan tulang
Pola Struktur Compacta• Struktur tulang keras, lebih berat, kekuatan
besar, tak memungkinkan difusi makanan, pembuluh darah ke lacuna, melalui canalis Volkmann, Canalis centralis Haversian dan canaliculi.
• Osteocytus dengan spicula/processus berada di
lacuna.Lacuna dikelilingi lamella-lamella
Osteon: canalis centralis, lamella, lacuna, osteocytus &canalicul . Pola silinder di sekeliling canalis centralis
Pola struktur trabecular (spongiosa)
Struktur lembaran-lembaran bercabang-cabang dengan ruang diisi sumsum tulang, pola susunan lembaran- lembaran mencerminkan kekuatan yang melalui tulang
Struktur tulang (os longum)
• Diaphysis, metaphysis (zona pertumbuhan), epiphysis (Ujung),
• Diaphysis: periosteum, endosteum,
• cavitas medullaris
• Klassifikasi tulang, bentuknya:
• Os breve (tulang pendek)
• Os longum (tulang panjang)
• Os planum (tulang pipih)
• Os irregulare (tulang tak beraturan)
• Os Pneumaticum (tulang berisi ruang udara)
• Os sesamoidea (tulang seperti biji-tumbuh ditendo)
Pertumbuhan tulang dan remodelling (os longum)
• Prinsip-prinsip: adanya pusat ossifikasi primer/model cartilago
• Pertumbuhan interstisial (memanjang) cartilago discus epiphysialis, epiphysis: sekunder
• pertumbuhan aposisional pada tulang
• remodelling, ossifikasi
• bentuk tulang tetap konstan
• dipengaruhi: Nutrisi dan hormon
OSTEOGENESIS DAN OSSIFIKASI• Proses kejadian dan pembentukan tulang
• 1. Endocondralis/cartilaginea/enchondralis Sel mesenchyma (mesoderma) menjadi condroblastus dan melalui model cartilago, kemudian diubah menjadi tulang dengan pertumbuhan dan remodelling
Model untuk sebagian besar tulang-tulang
2. Intramembranosa/endesmalisTulang berkembang langsung dalam jaringan ikat, tanpa model cartilago.Sel mesenchyma (mesoderma) menjadi osteoblastus dan membentuk pulau pembentukan tulang :membentuk tulang dengan aposisi dan remodellingmodel tulang atap dan sisi cranium, clavicula, mandibula, ossa sesamoidea
ARTICULATIO• Sendi, arthrosis, joints, junction• Hubungan antar unsur skeletal
(tulang/cartilago)• Alat gerak pasif• ArthrologiKLASIFIKASIBerdasar ada-tidaknya gerakan1. Synarthrosis : tidak ada gerakan2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan3. Diartrosis: gerakan bebas
Terminologi Anatomi
• Ahli Anatomi: Nomina Anatomica, histologica & embriologica
• istilah khusus (nomenklatur) untuk menamai masing-masing struktur tubuh
• Kata dari bahasa Latin dan Yunani
• Nama menggambarkan:Singkat dan tepat
Nomenklatur regionalis
• Caput; collum; truncus; membrum• Caput: terdapat otak, kulit kepala dg capilli;
facies pd norma frontalis: rima palpebrarum, sepasang nares; satu rima oris
• Collum: bentuk conus; basis caudal dg badan; cranial dg kepala (facies)
• Membrum: membrum superius & inferius
pars cingulum & liberum/extremitas)
membrum
membrum superius:
scapular; clavicular; deltoid; axilla;
brachium; cubiti; antebrachium; carpus; manus (palmar/volar; dorsum); digiti manus(pollux)
membrum inferius:
gluteal; inguinal;
femur; patella; poplitea;
crus; tarsal; pes (calcaneal; plantar; dorsum; digiti; hallux)
Posisi Anatomi
• Deskriptif ; Selalu dalam posisi anatomi• Berdiri tegak• Mata memandang ke depan lurus• Lengan terletak di samping• Kedua telapak tangan menghadap ke depan
dg ibi jari mengarah ke samping badan• Kaki dg mata kaki berhimpit• Telapak kaki dg ibi jari ke depan• Dari depan, tidak ada tulang panjang saling
menyilang; bagian kanan & kiri merujuk sisi kanan & kiri subjek
Posisi anatomi
• visualisasi untuk bagian badan ke bagian badan laindg mudah dan tepat, istilah arah dapat ditetapkan
• Deskripsi berbagai posisi lain merujuk ke posisi anatomi; Antara lain :
posisi supine; prone; trendelenburg
Bidang & garis khayal anatomi
• Pada posisi anatomi• Tubuh dipotong 4 bidang khayal• Pada permukaan tubuh (depan & belakang)
terdapat garis khayal)• Bidang median:
bidang khayal vertikal, berjalan longitudinal dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi dua belahan kanan & kiri; memotong permukaan depan sbg linea mediana anterior; di permukaan tubuh belaknag sbglinea mediana posterior
Bidang sagittal• Bidang vertikal melalui tubuh sejajar dengan
bidang median,Melalui garis khayal tertentu:• Margo lateralis sterni :linea sternalis• Pertengahan clavicula :linea
medioclavicularis• Parasternalis :pertengahan linea sternalis –
L.medioclavicularis• Papilla mammae :linea mammilaris• Plica axillaris anterior, media &
posterior :linea axillaris anterior, medio-axillaris, & posterior
• Angulus scapula inferior :linea scapularis• Processus transversus vertebrae :linea
paravertebralis
Bidang koronal• Melalui tubuh dengan sudut tegak lurus
dengan bidang median• Membagi tubuh: bagian depan (anterior) &
belakang (posterior)• Bidang koronal disebut juga bidang frontal,
karena melalui daerah dahi (frontal, os frontalis)
Bidang horisontal• Melalui tubuh pada sudut tegak lurus baik
terhadap bidang media maupun bidang koronal
• Bidang horisontal membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior)
TERMINOLOGI ARAH DAN RELASI
• superior (cranial): menuju ke arah kepala, lebih lekat ke kepala
• Inferior (caudal): menjauhi kepala, menuju ekor, lebih dekat ke kaki / bagian bawah badan
• Anterior (ventral) : menuju ke / lebih dekat depan badan /perut
• Posterior (dorsal): menuju ke punggung / lebih dekat ke punggung
• Medial: menuju ke garis tengah tubuh.• Lateral: menjauh dari garis tengah tubuh
TERMINOLOGI PEMBANDINGAN
Pasangan istilah (membandingkan posisi relatif dari dua struktur)
Proximal dan Distal• Proximal : paling dekat dgn badan (untuk
extremitas), tempat asal (untuk pembuluh, saraf, atau organ)
• Distal : paling jauh dari badan atau tempat asal
Superfisial dan profundal• Superficial : lebih dekat atau padapermukaan, • Profundal : jauh dari permukaan tubuh.
External dan internal
• External: menuju atau pada sebelah luar organ/rongga,
• Internal : lebih dekat atau di sebelah dalam dari organ / rongga.
Lainnya antara lain: dexter vs sinister; frontal vs occipital; radial vs ulnar; tibial vs fibular
TERMINOLOGI GERAKAN
• Fleksi • :penekukan/pengurangan sudut antara
bagian-bagian; Kaki : dorsofleksi atau dorsifleksi fleksi kaki ke dorsal; plantarfleksi: fleksi ke arah plantar.
• Ekstensi: pelurusan/penambahan sudut antara bagian-bagian
• Abduksi: gerakan menjauhi bidang median
• Adduksi: gerakan ke arah bidang median
• Rotasi: gerakan mengelilingi aksis panjang rotasi medial (endorotasi) & rotasi lateral (eksorotasi)
• Sirkumduksi:Gerakan sirkuler (memutar) dengan puncak kerucut, kombinasi fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi
• Eversi: Gerakan telapak kaki menjauhi bidang median, gerak pada waktu permukaan lateral kaki diangkat
• Inversi: Gerakan telapak kaki ke arah bidang median, gerak sewaktu mengamati telapak kaki
• Supinasi: gerakan memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap anterior
• Pronasi: gerakan memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap posterior
• Protusi: gerakan ke anterior yaitu gerakan mengajukan dagu
• Retrusi: gerakan ke posterior yaitu gerakan menarik dagu ke posterior
• Protraksi: gerakan menggerakkan bahu ke depan
• Retraksi: gerakan manarik bahu ke posterior• Opposisi: gerakan ujung jari tangan ke ujung
jari-jari lainnya• Reposisi: gerakan ibu jari tangan kembali ke
posisi anatomis • Elevasi: gerakan mengangkat atau menaikkan
bahu • Depresi: gerakan menurunkan/menggerakkan
bahu ke bawah
Berdasar jenis jaringan/struktur penghubung
1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen
2. Articulatio cartilaginea : cartilago
3. Articulatio synovialis : ruang berstruktur /cavitas synovialis
• Articulatio fibrosa–Sutura–Syndesmosis–Gomphosis
Hubungan tulang pada cranium
Sutura• Dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa, berupa pita kolagen tidak keras, dewasa/tua terjadi penulangan/mengeras: synostosis
Dijumpai pada tempurung kepala, Permukaan tulang irregular
Sutura coronaria, sutura sagitalis, dll.
Syndesmosis
• Dihubungkan oleh ligamentum atau membrana fibrosa
Membrana interossea, syndesmosis tibiofibularis inferior/distalis
Gomphosis
• Sendi antara gigi dan alveolus tulang rahang (dentoalveolar)
• Dihubungkan dengan ligamentum periodentale, melekat erat
Symphysis• Disatukan jaringan
fibrocartilaginea, massa kartilago dengan kollagen yang banyak, dapat bergerak sedikitSymphysis pubis, discus intervertebralis (dengan struktur annulus fibrosus dan nukleus pulposus)
gomphosis
• Articulatio cartilaginea
–Articulatio cartilaginea primer/synchondrosis
–Articulatio cartilaginea sekunder/symphysis
Synchondrosis
• Disatukan kartilago hyalin, bagian pertumbuhan panjang tulang
• Dapat mengalami synostosis, Tidak bergerak
• Discus epiphysialis, synchondrosis sphenooccipitalis, synchondrosis manubriosternalis
Articulatio synovialis (diarthrosis)• Gerakan bebas : Diarthrosis• Dicirikan dengan 4 hal:
Cavitas synovialisCartilago articularisMembrana synovialisCapsula articularis
• Axis sendi dan gerakanAxis transversal – flexi & extensiAxis longitudinal – rotasiAxis sagittal – abduksi & adduksi
Klasifikasi:
• Berdasar jumlah axis:
Uniaxial/monoaxial
Biaxial
Poliaxial
• Berdasrkan jumlah gerak/derajat kebebasan
Derajat kebebasan Satu
Derajat kebebasan dua
Derajat kebebasan tiga
• Berdasarkan tulang penyusunarticulatio simplexArticulatio composite/kompleks
Berdasar bentuk permukaan yang bersendiArticulatio planaArticulatio sellaris (saddle joint, pelana)Ginglymus (hinge joint, engsel)Articulatio trochoidea (pivot joint, putar, pasak)Articulatio condyloideaArticulatio ellipsoideaArtic. spheroidea (ball &socket joint,globoidea)
Articulatio plana• Permukaan datar• Gerak luncur, sliding/geser• Dibatasi capsula yang kuat• Artic. acromioclavicularis, artic. intercarpalia,
artic. intermetacarpalia, artic. carpometacarpalia
Articulatio sellaris• Permukaan sedel/pelana • concavoconvex dgn convexoconcav• biaxial• 2 derajat kebebasan gerak: flexi-extensi, abduksi-
adduksi• Artic. carpometacarpalis I (gelang tangan & ibu jari
tangan)
Ginglymus• Bentuk engsel• Uniaxial• satu derajat kebebasan gerak: flexi - extensi• Artic. humero-Ulnaris (artic. cubiti), artic.
Interphalangea
Articulatio trochoidea• Permukaan mirip roda• Uniaxial• Satu kebebasan gerak: rotasi dalam cincin• Artic. radioulnaris proximalis/superior,Artic.
atlantoaxialis
Articulatio condyloidea• Permukaan condylus (satu atau dua)
dengan fossa• Satu condylus: Biaxial, 2 derajat
kebebasan gerak:Flexi-extensi & abduksi –adduksi (circumduksi) Artic. humeroradialis (artic. cubiti)
• dua condylus: uniaxial, flexi-extensi, satu kebebasan gerak Artic. femorotibialis (artic. genu)
diarthrosis
Articulatio ellipsoidea• Dataran sendi ellips• Biaxial• Dua derajat kebebasan gerak: • flexi-extensi & abduksi –adduksi (circumduksi)• Artic. metacarpophalangea, artic. Radiocarpea
Articulatio spheroidea• Bentuk bola & mangkok• Multiaxial• Tiga derajat kebebasan gerak• Flexi-extensi, abduksi – adduksi, (circumduksi),
rotasi• Artic. humeri , artic. coxae
Articulatio humeri:ball & socket
Articulatio globoidea, spheroidea
1.Articulatio cubiti: humero-ulnaris & humeroradialis2. articulatio radioulnaris proximalis
1.Articulatioradiocarpea2.articulatio carpometacarpelia3. articulatio metacarpophalangea 4. articulatio intephalangea
1.Articulatio intervertebralia2. articulatio costovertebralia3. artilulatio sacroiliaca
Articulatio coxae
Articulatio coxae
Articulatio genu : femoro-patellaris& femorotibialisarticulatio tibiofibularis proximalis
Articulatio genu
Articulatio talocruralis (ankle joint)articulatio subtarsalisarticulatio metatarsophalangeaarticulatio interphalangea
Ankle joint
SYSTEMA MUSCULARE• Bertanggung jawab :
terjadinya gerakan • Myologi (Yunani) ,
myocytus = sel otot, musculus (Latin) , mus = otot
• Fungsi lainnya:otos skelet – memberi bentuk 40-
45%BB(mis: m. gluteus maximus)
– produksi panas– posture/stabilisasi
sendi
Tipe : ada 3
1. Otot skelet (otot lurik) : gerakan badan dan berpindah
2. Otot jantung (myocardium):peredaran darah:kontraksi jantung –sistole & diastole
3. Otot polos: Menggerakkan substansi dalam saluran/viscera berongga,misal : gerakan peristaltik (usus)
OTOT POLOS• Struktur seperti otot skelet, tanpa gelap-
terang- polos• Pada saluran viscera : serabut sirkuler &
longitudinal• Innervasi : otonom, misalnya:• Saraf symphatis : Otot bronchus-
bronchodilatasiOtot arteria di tubuh-vasokontriksi , arteria coronaria - vasodilatasiSaraf parasymphatis: Otot bronchus-bronchokontriksi Otot usus – hiperperistalsisOtot arteria di tubuh- vasodilatasi
OTOT JANTUNG (MYOCARDIUM)• Serabut saling berhubungan (discus
intercalatus)• Struktur tipe otot skelet• Kerja otonom• Pace maker: NSA – Nodus SinuAtrialis• Sistem konduksi :
NAV – Nodus AtrioVentrikularisBerkas Atrioventricularis: His-Purkinye
• Dipengaruhi saraf otonom: saraf parasymphatis: Frekuensi & Tekanan turunsaraf symphatis: Frekuensi & Tekanan naik
• Kontraksi jantung : Sistolik (relaksasi: diastolik)
Arsitektur serabut• Arah serabut : arah gaya/tarikan serabut, misal:
• paralel (berjalan paralel, mis:m. rectus abdominis)
• miring (bulu, pennatus, mis: m. flexor hallucis longus)
• fusiform (kumparan, mis : m. biceps brachii)
• lebar (m. latissimus dorsi)• cincin (melingkar, mis: m. orbicularis oris)• konvergensi (segitiga, mis: m. pectoralis
mayor)
OTOT SKELET• Melekat pada tulang/kerangka • Tidak semua otot tipe ini melekat pada
rangka• misal : beberapa otot wajah (m.
orbicularis oculi/oris)• Disebut : otot lurik, ada gambaran
gelap terang• Filamen kontraktil : myosin & actin
(anisotropik &isotropik)• Disebut : otot volunter, dapat dikontrol• Kerja otot dapat otomatis
Serabut otot– Fusi dari myocytus– Tiap serabut otot
dibungkus: endomysium
– Kumpulan serabut membentuk: fasciculus
– selubung fasciculus : perimysium
– Kumpulan fasciculus : satu otot (dgn selubung: epimysium)
Bagian otot dan perlekatan pada rangka
• Tempat melekat , bagian ujung venter: origo & insertio
• Caput, venter dan cauda
• Origo : lebih terfixir, di proximal/pangkal
• Insertio : lebih mudah bergerak, di distal/ujung
Unit struktural & unit fungsional• Unit struktural : serabut otot, dengan
sarcomere • Unit fungsional: unit motoris, terdiri
atas: • satu neuron motoris (motoneuron) di
Medulla Spinalis• axon beserta cabang-cabang axonnya• serabut-serabut yang dipersarafi
axonnya• Semakin memerlukan ketepatan gerak :
unit motoris dgn serabut jumlah sedikit, misal : otot jari tangan
Kerja otot• kontraksi memendek (gaya otot, panas)• kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat :
tipe II, cepat lelah, anaerobik), kontraksi lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah, aerobik)
• Otot dikontraksikan atas perintah langsung oleh kehendak: otot agonist/prime mover
• Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot agonist: otot antagonist (relaksasi = memanjang)
Otot skelet
Otot berkontraksi untuk mencegah gerakan sendi yang tak diinginkan (bersifat komplementer dgn otot agonist), sehingga otot agonis dapat menggerakkan bagian distalnya sesuai kehendak : otot synergist
• Otot berkontraksi untuk menstabilkan bagian proximal extremitas, sewaktu bagian distalnya digerakkan : otot fixator
Alat-alat bantu otot• Tendo : jaringan ikat, melekatkan otot • Bursa:
kantong ceper, dilapisi membran synovial (synovia)memudahkan gerak, mengurangi gesekan
• mis: tendo melalui tulang, antar otot, antar tendo
Sarung/vagina tendo synovial: • kantong tubular membungkus tendo• memudahkan gerakan, mengurangi gesekan• mis: tendo melintas ligamenta
• Aponeurosis: lembaran tendo –untuk perlekatan otot yang ceper
• Fascia: Lembar fibrosa membungkus badan,di bawah kulitmelindungi otot, mencegah penyebaran infeksidibedakan:Fascia superficialisJaringan ikat antara dermis dan fascia profundalapisan superficialis berisi jaringan lemak dan lapisan profunda berupa membranosaFascia profundamelindungi & menyokong ototbekerja sebagai sarung elastik/stocking
Penamaan otot /Nomenklatur
• Dasar : Bentuk otot, letak topographi, arah & letak dalam posisi anatomis, fungsi otot, ukuran arah serabut, tempat melekat,bagian dan kombinasi
misalnya:• Bentuk : m. trapezius, m. rhomboideus• Letak : m. interossei, m. supraspinatus• Bagian & letak:m. biceps brachii• Letak & posisi: m. tibialis anterior• letak & ukuran: m. latissimus dorsi• Tempat melekat: m. brachioradialis• Fungsi: m. supinator• Fungsi, letak & posisi : m. sphincter ani
eksternus • Fungsi & bentuk : m. pronator quadratus• Letak & ukuran: m. pectoralis major• Arah serabut & letak: m. rectus abdominis• Bentuk & ukuran: m. teres minor
Badan dan otot permukaan
Otot punggung atas
Otot lengan atas
Otot dada depan & belakang
Otot-otot gluteal
Otot punggung
Range Of Motion bahu (derajat)
• Abduksi 0 – 160/180
• Rotasi internal: 0 – 90
• Rotasi eksternal: 0 – 90
• Fleksi: 0 – 180
• Ekstensi: 0 - 40
Otot punggung bawah
Otot bahu
Otot bahu
Otot dada depan
Otot perut
Otot lengan
Range of motion (derajat)
• Artic. Cubiti:
Fleksi : 0- 140
pronasi antebrachi: 0 – 75
Supinasi antebrachi: 0 – 80• Artic. Radiocarpea:
Fleksi : 0 – 60
Ekstensi: 0 – 50
Deviasi ulnar: 0 – 35
Deviasi radial: 0 - 20
Otot tangan
Otot perut
Otot tungkai
Otot tungkai
Range of motion (derajat)• Artic. Coxae:Ekstensi: 5 – 20Fleksi: 0 – 120Abduksi: 0 – 40Adduksi: 0 – 25Rotasi internal: 0 – 45Rotasi eksternal: 0 – 45• Artic. Genu:Fleksi: 0 – 135• Artic: talocruralis:plantarfleksi: 0 -55Dorsofleksi: 0 - 15
Konsep kinesiologi dalam prevensi trauma
• Mempertimbangkan energi kinetik (1/2mv2) dan absorpsi energi/impact energi (gaya x jarak)
• Kecepatan jatuh tubuh di bumi dari ketinggian di tentukan dengan tinggi maksimum kedudukan awalnya
• Jatuh pelan-pelan (waktu lama) akan lebih banyak energi yang dapat diserap (jarak), sehingga menghindari kerusakan jaringan
• Otot yang kuat di sekitar sendi dan tulang, akan berguna sebagai bantalan dan stabilisasi
• Perlukaan dapat dihindari dengan memperpendek panjang lengan badan sebagai pengungkit
• Jaringan lunak : otot, lemak mempunyai elastisitas (daya kembali ke ukuran dan bentuk semula setelah terkena gaya) lebih tinggi dari tulang; sehingga posisi jatuh lebih aman ditempatkan pada bokong, paha, bahu daripada ditempatkan dengan permukaan tulang
• Kekuatan otot yang adekuat untuk melawan gaya yang datang