keterampilanikor.fik.unm.ac.id/.../bahan-ajar-benny-badaru-massage.pdf · 2020. 9. 5. · selamat...
TRANSCRIPT
-
Dr. Benny Badaru, M.Pd
KETERAMPILAN TEKNIK DASAR
MASSAGE SPORT & INJURY
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
-
KATA PENGANTAR
Rasa syukur sudah sepantasnya dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada penyusun sehingga mempunyai kesempatan dan
kesehatan untuk menyelesaikan tulisan ini.
Buku ini berjudul “ Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport”. Buku ini menyajikan
berbagai hal mengenai pengertian, sejarah Massage, pelaksanaan Sport Massage,massage terapi
cedera olahraga dan yang lainnya. Diharapkan bahwa buku ini dapat membantu memberikan
wawasan dan pengetahuan tentang teknik dasar Massage Sport.
Tulisan ini juga merupakan bahan ajar bagi para mahasiswa di tingkat perguruan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan jasmani dan olahraga, khususnya pembekalan materi ajar
dalam perkuliahan Keterampilan Teknik Dasar Massage baik teori maupun praktek. Dengan
harapan setelah perkuliahan berakhir para mahasiswa dapat kemudian menerapkannya ketika
melakukan praktik lapangan atau kelanjutannya.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, bahkan
dapat dikatakan masih jauh dari sempurna. Akan tetapi Penulis berusaha dengan seluruh
kemampuan yang ada pada kami agar Buku ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.Oleh
karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan tulisan
informasi tentang buku ini akan kami terima dengan senang hati.
Sekali lagi, semoga tulisan yang sangat sederhana ini akan memberikan makna dan
manfaat yang sangat besar bagi kita semua.
Terima Kasih
Makassar, Februari 2020
Tim Penyusun
BeyB
-
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..…………………………………………………........... ii
DAFTAR ISI...…..……………………………………………………….......... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Pengertian .......…………………………………………...... 1
BAB II SEJARAH, TUJUAN DAN MACAM MASSAGE ...................... 8
A. Sejarah Perkembangan Sport Massage ......................... 8
B. Tujuan Pemberian Sport Massage ................................. 13
C. Pembagian Massage ...................................................... 17
BAB III MANIPULASI DALAM SPORT MASSAGE .............................. 19
BAB IV PELAKSANAAN SPORT MASSAGE ...................................... 37
MASSAGE TERAPI CEDERA OLAHRAGA
METODE ALI SATIA GRAHA ................................................. 52
BAB V PENUTUP ................................................................................ 81
A. Kesimpulan .................................................................... 81
B. Saran ............................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83
-
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Sport Massage Betis ........................................................... 43
Gambar 2. Sport Massage Paha ........................................................... 48
Gambar 3. Sport Massage Pinggang – Punggung ................................ 54
-
iv
ABSTRAK
Kemampuan dan ketrampilan serta pengetahuan seorang Mahasiswa sangat mutlak
untuk mewujudkan keberhasilan proses pembelajaran, selain faktor pendukung lainnya
seperti kurikulum, sarana dan prasarana serta kemampuan Mahasiswa sendiri. Untuk dapat
meningkatkan kemampuan Mahasiswa selain pengalaman yang dimiliki juga perlu adanya
pelatihan-pelatihan atau penataran yang disajikan oleh pakar yang benar-benar menguasai
dan kalangan akademisi yang kompeten dibidangnya masing-masing.
Untuk mendukung dan mempermudah penguasaan materi bagi peserta dalam
penataran atau pelatihan nanti perlu berikut dibuatkan panduan tentang materi yang akan
dilaksanakan. Bahan ajar sport massage ini adalah salah satu dari sekian materi yang bisa
dijadikan pegangan atau pedoman. Adapun isi dari materi ini adalah bagaimana
memberikan tehnik atau cara mempraktekkan sport massage betis, paha dan pinggang –
punggung dan massage terapi cedera olahraga.
Selamat membaca bahan ajar ini, semoga dapat menambah wawasan, pengetahuan
dan ketrampilan setelah selesainya nanti dan dapat diaplikasikan kepada anak didiknya.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan
lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.
Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Para pelakunya
biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita. Massage dapat
diberikan kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa maupun
anak-anak dan orang-orang yang kita cintai ataupun pada binatang-binatang piaraan.
Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
Massage atau pijat merupakan bahasa universal bagi umat manusia. Hampir
setiap hari manusia melakukan pemijatan sendiri. Rupa-rupanya massage merupakan
salah satu manipulasi sederhana yang ditemukan manusia untuk mengelus atau
mengusap bagian badan yang sakit atau saling membelai satu sama lain untuk
menenangkan. Saat ini, pentingnya terapi massage sudah dikenal luas. Massage
diketahui dapat merangsang dan mengatur proses-proses fisiologis seperti pencernaan
dan pernafasan. Sekarang semakin dimengerti oleh banyak orang bahwa massage
sangat dibutuhkan untuk tetap terbinanya kesegaran jasmani walaupun mengunakan
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 2
manipulasi yang sangat sederhana sebagai reaksi alamiah tubuh. Menurut A. Rahim
(1987: xiii) massage adalah suatu perbuatan melulut tubuh dengan tangan
(manipulasi) pada bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual atau mekanik
yang dilaksanakan secara metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis,
profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.
Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang
bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan
atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks.
Hal senada diutarakan oleh C.K Giam (1993: 172) massage adalah manipulasi
jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot,
pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa secara lokal maupun umum. Massage
menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh dengan cara menekan dan
meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak dan mengubah
ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan
ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.
Menurut Mumford (2001: 10) massage adalah rangkaian yang terstruktur dari
tekanan atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan
siku dapat digunakan untuk melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian
otot dengan gerakan mengurut, menggosok, memukul, dan menekan.
Menurut Harrold (1992: 8) massage adalah teknik pengobatan yang tertua dari
model pengobatan ortodoks atau pengobatan-pengobatan lainnya. Massage
merupakan gabungan dari teknik pengobatan dan tindakan instingtif.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 3
Menurut Harrold (1992: 16) massage merupakan tindakan instingtif dan
pengobatan yang berdasarkan intuisi (gerak hati). Pada perkembangan selanjutnya
teknik mengurut dan teknik-teknik yang lainnya berkembang dan memiliki pengaruh
yang spesifik pada pemberiannya. Menurut Katsusuke (1996: 61) massage atau pijat
didasarkan pada ide bahwa jantung ialah pusat pertumbuhan. Karena itu, cara
pengobatannya mengikuti sistem peredaran darah, terutama nadi-nadi arteri, dan
bergerak masuk ke dalam dari ujung tubuh menuju jantung.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa massage
adalah tindakan instingtif yang dilakukan dengan manipulasi tertentu, seperti
mengurut, menggosok, memukul, dan menekan pada bagian tubuh tertentu yang
dapat menghasilkan efek fisiologis, profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.
B. Massage kaitannya dengan bidang ilmu lainnya serta manfaatnya.
Massage merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat
dengan tubuh manusia. Karenanya bila seseorang mempelajari massage harus terlebih
dahulu mengetahui ilmu-ilmu tentang tubuh manusia seperti, Anatomi, Fisiologi,
Kinesiologi, dan Kesehatan. Massage dapat dipelajari oleh semua orang dari
berbagai lapisan masyarakat, baik secara alamiah maupun ilmiah dari cara tradisional
sampai modern, menggunakan alat yang dirancang dengan gerakan otomatis.
Dalam olahraga umum dan jasmani militer pengetahuan massage merupakan
penunjang yang sangat penting di hadapkan dengan akibat dari gerakan otot
seseorang setelah berolahraga maupun aktifitas pekerjaan fisik. Setelah latihan
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 4
jasmani yang berat akan timbul kelelahan otot, dimana diperlukan suatu proses
pemulihan yang cepat disini perlu pemberian massage. Dengan massage secara
sederhana dan benar dapat membantu memperlancar sistim peredaran darah dan
mengurangi kekakuan otot pada tubuh, sehingga akan segar kembali, kondisi tubuh
tetap terpelihara dengan baik.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis
diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan
yang biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian
tubuh agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah
massase olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada atlett atau olahragawan.
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat.
Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga,
atau kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot. Pemijatan justru tak boleh
langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang serius. “Lakukan tindakan
RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan
Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x
24 jam,”
Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan
mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement, petressage, friction dan
stretching. Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang
diberikan saat istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan
adalah tungkai atas, tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 5
BAB II
SEJARAH, TUJUAN DAN MACAM MASSAGE
A. Sejarah perkembangan sport massage
Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam
ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-
peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih
ada hingga saat ini. Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau
beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari
pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun
sudah berabad-abad mengenal massage sebagai suatu cara pengobatan tradisional,
yang dalam sehari-hari disebut pijat atau lutut.
Sport massage tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage
dan olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui
bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan physiotherapy. Sejak
jaman Kekaisaran Romawi dan Dinasty di Cina Massage telah ada dan dipelajari
sebagai suatu pengetahuan, yang digunakan untuk kesegaran jasmani, maupun
menolong orang sakit. Para Gladiator (petarung) menggunakan Massage untuk
menyegarkan tubuh agar selalu siap tampil di arena. Secara kronologis, dari hasil
penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport
massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 6
a. Eropa.
Massage dipelajari sejak jaman Yunani Romawi, para Olympiade Kuno (
700 SM ) telah meminta jasa masseur untuk merawat tubuh agar dapat
berpretasi dan menjaga kesehatan, demikian juga para raja-raja pada masa itu.
Dari sini Massage berkembang di Inggris dan Dataran eropa lainnya seperti
Swedia dan Jerman.
Swedia merupakan negara Eropa yang mengkaji dan mempelajari secara
ilmiah Massage menjadi suatu ilmu ( lulut tubuh ), dengan cara-cara gerakan
tertentu ( manipulasi ) dari jari-jari tangan, sehingga mendapatkan gerakan
pijatan yang baku yang sampai sekarang disebut dengan sistem “Ala
Sweden”. Dengan sistem Ala Sweden inilah Massage berkembang di
Eropa dan selanjutnya dibawa oleh para ahli-ahli olahraga Eropa ke negara-
negara Amerika, bahkan ke seluruh dunia, yang sampai sekarang Massage Ala
Swedia ini sangat erat hubungannya Sport Medicine dan kemajuan prestasi
olahraga.
b. Asia.
Dari negara Asia Cina merupakan negara yang menciptakan Massage dengan
teknik pengobatan yang terkenal sampai dengan sekarang bahkan diakui di
seluruh dunia yaitu “ Tusuk Jari” dan “Tusuk Jarum”. Ilmu totok tubuh yang
dikenal oleh pendekar dari biara Shiolin, merupakan metoda pengobatan
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 7
penyembuhan, bila ada pendekar yang terluka setelah bertarung, sehingga
sampai sekarang kedua metoda tersebut berkembang keseluruh dunia.
Di Jepang kita kenal dengan pijatan “Ala Shatsu” yaitu suatu cara memijat
dengan menggunakan bantuan berat badan, yang di bebankan pada tubuh
pasien, sehingga terjadi penekanan pada bagian tubuh berupa peregangan otot
dan penguluran pada persendian, disertai dengan gerakan tangan, siku dan
anggota lainnya. Dalam perkembangan shiatsu, selanjutnya dipadukan dengan
metoda Massage modern Ala Swedia, sehingga kedua cara ini berkembang
sebagai suatu alternative penyembuhan dan kesegaran jasmani di tempat-
tempat kebugaran jasmani dan tempat rekreasi serta hiburan. Pada negara-
negara lain di Asia juga ada cara Massage tertentu, sesuai dengan ciri negara
dan daerahnya, hanya metodenya tidak terlalu dikenal dan berkembang di
masyarakat secara ilmiah.
c. Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri
berbagai suku bangsa budaya yang banyak jumlahnya, berbagai macam cara
pengobatan penyembuhan mulai dari ilmu perdukunan, dukun pijat, dukun
melahirkan sampai dengan sangkal putung (ahli patah tulang) telah ada sejak
jaman kejayaan Indonesia di masa lampau (Sriwijaya dan Majapahit). Kita
telah mengenal adanya “kerokan” dalam keluarga di Indonesia, dan “Idek-
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 8
Idek” ini merupakan budaya cara penyembuhan yang secara alamiah
menjadikan warisan sampai sekarang, hanya saja cara-cara ini tidak ada yang
mempelajari, dan mengkaji secara ilmiah. Kerokan dan idek-idek terus ada
sebagai budaya rumah tangga yang digunakan sebagai terapi awal bila
seseorang mengalami sakit (masuk angin) atau kecapaian setelah bekerja
berat.
d. Masuknya Metode Sport Massage di Indonesia.
Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games IV tahun 1962 yang akan
diselenggarakan di kota Jakarta, membuat Indonesia bersiap diri di segala
bidang termasuk bidang kesehatan dan sport medicine. Dimana pada tahun
1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia di pimpin
Mr. Tills untuk mengajar sport massage bertempat di RC Solo, diadakan
penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orang pelatih dan
guru olahraga dari seluruh Indonesia. Selesai mengikuti kepelatihan sport
massage para pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar di terjunkan
sebagai tenaga masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games
IV tahun 1962. Dari para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage
disebarkan ke daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari
manfaat sport massage yang dihubungkan dengan aktivitas olahraga,
selanjutnya sport massage dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 9
sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan diberian pada kursus-kursus
kepelatihan olahraga.
B. Tujuan Pemberian Sport Massage.
Massage diberikan tidak sebagai pengobatan dan penyembuhan melainkan
sebagai upaya membantu proses penyembuhan sehingga tubuh pasien lebih segar.
Tujuan pemberian Massage adalah :
a. Memperlancar sistim peredaran darah, dalam tubuh mempercepat jalannya
pengangkutan zat makanan yang dibawa darah ke otot.
b. Meyempurnakan proses penyerapan oksigen, zat makanan dan penyerapan
ampas-ampas pembakaran (CO2 +H2O) yang terdapat pada jaringan tubuh.
c. Memberikan rangsangan pada jaringan syarap untuk mengaktifir organ
tubuh lainnya.
d. Memberikan rangsangan pada jaringan otot agar cepat menghadapi
reaksi.
e. Mengenyalkan tones otot dan mengurangi kekakuan.
f. Merawat, memelihara kondisi tubuh dan kontruksi tubuh agar tahan lama,
seperti atlit untuk dapat mempertahankan prestasi.
g. Memberikan rasa nyaman, segar dan enak.
h. Dapat dipergunakan sebagai pengobatan dan penyembuhan.
i. Mempunyai arti yang besar dalam pemeliharaan kecantikan.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 10
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
Tidak semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian massage pada atlit
tergantung dari banyak faktor. Antara lain:
1. Cabang olahraga yang dilakukan.
Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang ccabang
olahraga yang diikuti oleh atlit yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlit
tenis meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian
bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlit pelari, pelompat, perhatian kita
curahkan pada massage otot-otot tungkai.
2. Kondisi tubuh atlit.
Kondisi tubuh atlit tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya
terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlit yang ototnya
keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian
massage.
3. Kontra indikasi terhadap massage
Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar
atlit menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila
massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 11
Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi
atlit, dengan mempelajari Kartu Kesehatan atlit ( dari dokter) terlebih dahulu.
C. Macam Massage
Massage Ala Swedia (Sweden System) dibagi menjadi 3 macam :
a. Sport Massage.
Diberikan kepada orang yang sehat atau tidak sakit, tidak berati bahwa sport massage
hanya untuk olahragawan, tetapi dapat diberikan kepada siapa saja baik tua maupun
muda, pria ataupun wanita termasuk orang yang menderita cedera ringan, dapat
dibantu proses penyembuhan dengan sport massage.
b. Heil Massage/Segmet Massage (Massage Terapi Cedera).
Massage yang diberikan kepada orang sakit, obyek orang sakit, khususnya masalah
otot dan persendian ditujukan untuk pengobatan dan penyembuhan. Cara
penyembuhannya diberikan langsung jaringan-jaringan otot, organ yang berhubungan
dengan sakitnya otot, sendi, tendo, iygament dan lain-lain.
c. Cosmetic Massage.
Massage yang diberikan untuk memelihara kecantikan seseorang, tempat
pemijatannya pada wajah dan daerah leher punggung
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 12
BAB III
MANIPULASI DALAM SPORT MASSAGE
Pijat adalah sebuah treatment preventif yang penting untuk mempertahankan
kesehatan dan kebugaran.
A. Pijat sebelum bertanding
Fungsi utama dari pijat sebelum bertanding adalah untuk menyegarkan dan
bukannya merelekskan. Otot perlu dilemaskan dan dihangatkan dan siapkan untuk
bekerja sebelum bertanding. Ini akan meningkatkan performa, stamina, dan
ketangkasan serta meminimalkan terjadinya ketegangan otot selama pertandingan.
Dalam pijat sebelum pertandingan, gerakan pijat dilakukan dengan kuat dan bersifat
merangsang.
B. Pijat pasca pertandingan
Tujuan utama dari pijat pasca pertandingan adalah agar otot pulih dari
kelelahan. Pijat bertujuan untuk menghilangkan produk-produk sampah seperti asam
lactic dan endapan (urea) lain dari jaringan. Atlit top Pria dan Wanita bisa
mempercepat waktu pemulihan dari tiga hari menjadi hanya satu hari. Dalam pijat
pasca pertandingan, gerakan dilakukan dengan lambat dan kuat untuk memperkuat
efek membersihkan sampah tubuh.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 13
Didalam Massage ada beberapa teknik yang harus di pedomani sebagai
pegangan dan acuan dalam melaksanakan gerakan-gerakan agar kelenturan tangan
lebih baik dan halus sehingga hasil yang di inginkan sesuai dengan harapan.
C. Macam-Macam Manipulasi Massage.
Teknik pemijatan yang dilakukan oleh gerak tangan dan jari-jari pada Swedia
System telah diciptakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan tekanan dan
rasa nyaman pada otot (tubuh). Gerakan tangan (grip) dari manipulasi tersebut terdiri
dari:
a. Effleurage : Mengelus (mengurut)
b. Petrisage : Memijat
c. Friction : Menggerus
d. Vibration : Mengetar
e. Shaking : Menggoncang
f. Skin Rolling : Melipat Kulit
g. Walken : Menggeser
h. Tapotement : Pukulan
1) Pounding : Menggenggam lemas miring
2) Beating : Menggenggam lemas kedepan
3) Hacking : Miring jari lurus jatuh beruntun
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 14
4) Clapping : Cekung seperti clep
5) Tapping : Pukulan ujung-ujung jari
D. Teknik Pemberian Manipulasi.
a. Effleurage
1) Caranya.
a) Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan (telapak
tangan dan ujung jari).
b) Dapat dikerjakan dengan tangan satu atau dua tangan
bersama-sama.
c) Arah gerakkannya selalu menuju proximal (arah jantung).
d) Dikerjakan dengan tekanan (tangan + berat badan) dan
berjalan dengan rithmis.
e) Diberikan awal dan penutup ditiap-tiap bagian daerah yang
di massage.
2) Efeknya.
a) Tekanan yang pelan dan dangkal untuk menguragi rasa
nyeri, geli dan sakit pada otot.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 15
b) Tekanan yang kuat dan dalam akan menambah lancarnya
peredaran darah dan memberikan rasa ke pasien.
c) Dengan system dorong ke arah jantung akan menambah
lancar aliran darah ke jantung.
d) Efek menghambat proses peredaran. Ini bila dikerjakan pada
daerah proximal dari tempat yang menderita cidera.
e) Mempercepat proses penyerapan bekas peradangan sel-sel
yang telah rusak untuk dibuang dan dibersihkan.
b. Petrisage
1) Caranya.
a) Dikerjakan pada jaringan yang gemuk dan berotot.
b) Jaringan yang akan dipijat dipegang sebanyak-banyak antara
jari-jari tangan dengan ibu jari.
c) Jari-jari tangan merapat, kecuali ibu jari terpisah, jari-jari
tangan berhadap-hadapan dengan ibu jari.
d) Jaringan diangkat dan kemudian ditekan tegak lurus pada
tulang, jari-jari dilepaskan, diangkat lagi dan ditekan lagi,
dikerjakan dengan rytmis.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 16
2) Variasi dalam Petrirage. Dilakukan bersama-sama sejajar,
berganti-gantian bergelombang, dengan gerakan sebagai berikut :
a) Kneding atau Palm Kneding
(1) Dikerjakan dengan tangan satu dan dua.
(2) Jaringan yang ditekan terletak antara jari-jari tengah
dan tapak tangan.
(3) Tekanan tegak lurus pada permukaan tulang.
(4) Gerakan melingkar dan berputar arah lawan jarum
jam dilakukan dengan tekanan atau tanpa tekanan.
b) Wringing. Jaringan diangkat dengan jari-jari dan ibu jari
dan didorong, bisa bersama-sama atau bergantian.
c) Picking Up. Jaringan dipegang sebanyak-banyaknya
dengan satu tangan atau dua. Diangkat keatas, kemudian
ditekan dengan ibu jari, jaringan dilepaskan, terus dilakukan
berulang-ulang.
3) Efeknya.
a) Mentimulir otot memberi rangsang terhadap kulit.
b) Melancarkan peredaran darah pada otot.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 17
c) Mengaktifir kelenjar-kelenjar dan hormon yang berguna
dalam proses pengisian kekuatan otot.
d) Memperbaiki metabolisme pertukaran zat.
e) Memperbaiki proses penyerapan dan pelenyapan H2O (zat
asam arang)
c. Shaking.
1) Caranya.
Suatu gerakkan mengoncang yang dikerjakan dengan satu atau dua
tangan bersama-sama.
Dengan satu tangan. Jari-jari merapat, ibu jari disesuiakan
dengan lokasinya. Otot-otot dan jaringan kita buat lemas dan rileks.
Arah gerakkan memotong otot. Dikerjakan pada otot-otot tungkai
dan lengan atas.
Dengan dua tangan. Jari-jari tangan menyesuaikan pada
keadaan pasien letaknya kedua telapak pada daerah otot yang mau
digoncang. Dikerjakan pada otot-otot paha depan dan betis belakang.
2) Efeknya.
a) Merangsang kulit, fascia, otot dan persendian.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 18
b) Meratakan dan mengisi zat sela jaringan supaya lebih penuh
seperti halnya meratakan isi beras dalam karung.
c) Menyuburkan jaringan-jaringan karena metabolisme, proses
penyaluran zat-zat makanan akan merata.
d. Tapotemant.
1) Caranya.
Dikerjakan pada daerah yang luas. Pada pinggang dan tungkai
atas dilakukan dengan pergelangan tangan lemas (Rileks), Rythme
(Irama) dapat diatur sesuai dengan perasaan Masseur untuk
memberikan rangsangan, dikerjakan melintang otot.
Variasi dalam Tapotemant dapat dilakukan :
a) Pounding.
Dilakukan dengan tangan menggenggam jatuhkan
genggaman pada bagian sisi bawah, posisi tangan lurus
dari siku sampai ujung genggaman jatuhkan secara
bergantian.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 19
b) Beating.
Dilakukan dengan tangan digenggam seperti
memegang Bed, jatuhkan pad bagian muka, perkenaan
pada ruas jari-jari, jatuhkan secara bergantian.
c) Clapping.
Dilakukan dengan permukaan telapak tangan cekung
jari rapat berrongga posisi tangan lurus dari siku, kedua
tangan jatuhkan secara bergantian lemas dan menekan
dengan klep pada poros pada persendian Carpus.
d) Hackig.
Dilakukan dengan jari-jari tangan lurus, jatuhkan
tangan pada sisi Tarsus perkenaan pada otot bagian
bawah.
e) Tapping.
Dilakukan seperti hacking, perkenaan pada jari-jari
secara berurutan mulai kelingking, manis, tengah dan
telunjuk.
3) Efeknya.
a) Menstimulir otot untuk kerja.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 20
b) Menstimulir syaraf untuk kerja jantung, hal ini bila
dikerjakan didaerah punggung.
c) Menstimulir urat syaraf untuk mengeluarkan zat-zat
penggait yang bekerja sesuai fungsinya.
d)Jika dikerjakan dengan ringan akan cepat mengeluarkan urat
syaraf (vasemater) akan terangsang dan menyebabkan
kontraksi lokal.
e) Menaikan suhu badan guna melancarkan metabolisme
f) Pengompaan jantung bila dikerjakan didaerah Thorox
Colis.
g) Menstimulir kulit untuk menambah aktivitas kelenjar
keringan, Beating untuk daerah sacrum dan lumbal akan
mempunyai efek yang baik untuk otot-otot dalam.
e. Friction.
1) Caranya.
Dilakukan gerakkan menggerus, dapat juga gerakkan menggosok yang
keras, bisa melingkar, membuat arah gerakkan seperti kabel telepon,
dikerjakan pada tempat-tempat disekitar sendi, tendon dan daerah yang
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 21
sempit yang tidak mungkin dilakukan dengan petrissage. Gerakkan
tangan dengan ibu jari, ujung-ujung ke-2 atau ke-3 jari dengan posisi
jari merapat, dapat dengan pangkal tapak tangan, bila perlu dengan
siku (clecranon). Bila dosis-dosis kurang kuat bisa dibantu tekanan
dengan tangan diikuti berat badan.
2) Efeknya.
a) Merangsang bagian yang lebih dalam.
b) Menghancurkan mygelose atau kekerasan pada jaringan,
melepas perlengketan antara jaringan, sebab hal-hal ini akan
mengganggu lancarnya peredaran darah.
c) Pada gerakkan friction dikombinasikan dengan shoking
yang dilakukan sampai ± 15 detik sangat berhasil untuk
menghilangkan hal-hal yang pathologis pada kekerasan otot.
f. Walken.
1) Caranya.
a) Seperti effleurage tetapi dilakukan seluruh permukaan
tangan arah bisa kejantung dan melintang.
b) Dikerjakan didaerah yang luas pada punggung, pantat
dan dada.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 22
c) Dikerjakan sesudah effleurage, petrisage dan friction, sebab
untuk menyempurnakan gosokan dan tekanan pada tempat-
tempat yang belum terkena.
d) Gerakkan, kedua tapak tangan menggeser pada kulit
berganti-ganti yang satu maju yang satu mundur.
e) Pada daerah perut harus dikerjakan searah jalannya usus
(keluarnya makanan)
2) Efeknya. Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan
dibawahnya, sebab gerakkannya menggeser pada permukaan kulit.
g. Vibration
1) Caranya. Dilakukan dengan gerakkan menggetar ujung-
ujung jari atau dengan tapak tangan. Vibration adalah manipulasi yang
lebih halus daripada shaking. Tekanan dengan mengadakan Static
Kontraksi pada otot lengan, dapat dipergunakan vibrator (mesin getar)
hasilnya lebih baik. Tehnik tekanan ringan gerakkan halus, ada arah
gerakkan muka belakang, tidak kesamping. Dapat menetap dan dapat
berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar persendian
berguna untuk menghilangkan gerakkan sendi kaku.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 23
2) Efeknya.
a) Vibrasi yang halus untuk mengurangi rasa nyeri pada fasia,
sendi, perut dan tempat lainnya.
b) Mengurangi Spame karena syaraf terangsang.
c) Merangsang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar-kelenjar
untuk lebih aktif sesuai dengan fungsinya.
d) Mengaktifir organ pencernaan dan alat dalam.
h. Skin Rolling
1) Caranya.
Ambil kulit sebanyak mungkin, angkat keatas jangan sampai lepas.
Gerakkannya jalan dan dorong keatas jangan sampai dilepas dan
dikurangi pegangan pada waktu jalan. Tempat itu akan membekas
merah seperti dikerok.
2) Efeknya.
a) Melancarkan peredaran, pada lapisan kulit, lemak dan otot
dipermukaan, warna merah pada kulit ini tidak lain adalah capalin
yang melebar penuh dengan darah yang berjalan lancar. Akibatnya
akan menghilangkan rasa tubuh yang masuk angin.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 24
b) Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan-jaringan
dibawahnya. Kerokan dapat juga merah seperti skin rolling tapi
keadaan lain sebab capalin karena gosokan benda keras berbeda
dengan pijatan. Sehingga capalin rusak, keadaan ini orang akan
mudah terkena masuk angin sebab peredaran superficialis rusak
dengan kerokan.
i. Strocking
1) Caranya.
Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan untuk daerah yang luas
(punggung, pantat, dsb) dengan ibu jari atau ujung-ujung jari untuk
daerah seperti dada antara iga-iga. Tekanan sedikit saja dan
gerakkan tidak tentu arahnya kadang-kadang melintang, kadang-
kadang membujur dengan arah otot. Strocking selalu dikerjakan pada
permulaan Massage sebelum Effleurage. Dengan tujuan meratakan
pelicin dan minyak pada tubuh.
2) Efeknya.
a) Selalu dikerjakan untuk Effect Relaxatie (pelemasan)
b) Karena arah gerakkan tak teratur, maka tak berpengaruh
pada peredaran darah dan efeknya pada otot.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 25
BAB IV
PELAKSANAAN SPORT MASSAGE
A. Persiapan Alat
Adapun alat peralatan yang harus kita gunakan dalam melaksanakan Massage
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan agar dalam pelaksanaannya tidak
mengalami hambatan bagi pasien/penderita.
Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam ruang massage adalah:
1.Bangku massage lengkap.
Ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu
tinggi, mengingat bahwa massage selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan
berat badan.
2. bantal untuk landasan kepala
3. guling besar untuk landasan lutut.
4. guling kecil untuk landasan kaki
5. selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak dimassage.
6. handuk kecil untuk pembasuh keringat.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 26
7. Waskom untuk tempat cuci tangan.
8. kursi masseur.
9. termos panas dan dingin.
10. lemari untuk obat-obatan.
11. masator (alat pijat listrik)
12. vibrator
Suatu alat untuk membantu massage khusus digunakan untuk fibriomassage
(menggetar),dalam hal ini yang dimaksud adalah elektrovibrasi.
13. bahan pelincir (Lumbricant)
B. PERSYARATAN DALAM MASSAGE
Penggunaan bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk
mempelancar pelaksanaan beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir
sebaiknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan massage)
2. tidak mudah menguap.
3. Tidak mengandung wewangian yang menyolok
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 27
4. Tidak memberikan ransangan dingin.
5. Mudah didapat dan murah harganya.
Ada beberapa bahan pelincir yang sering digunakan untuk massage antara
lain:
1. bedak talk
2. lemak
3. minyak.
Pengaturan ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan. Hal-hal
yang harus diperhatikan antara lain:
1. Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin.
2. Penerangan lampu ruangan harus cukup.
3. Ruangan massage harus bersih dan berdinding putih atau warna segar.
4. Jendela sebagai fentilasi udara.
5. Lantai jangan licin dan harus bersih
Ruangan massage sebaiknya dilengkapi kamar mandi.
a. Persyaratan.
1) Syarat bagi pasien
a) Pasien harus hygien terjamin.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 28
b) Badan jangan sampai berkeringat.
c) Pakaian harus seminim-minimnya.
d) Badan harus ditempatkan sedemikian rupa hingga
keadaannya enak dan relaks otot-ototnya.
2) Syarat bagi Masseur
a) Kebersihan harus terjamin
b) Pakaiannya harus sedemikian rupa hingga tak mengganggu
pasien maupun dalam memberikan Manipulasi
c) Pakailah bedak untuk Sport Massage atau dengan minyak
penghangat (perangsang).
d) Dalam memberikan manipulasi Effleurage harus menuju
kejantung.
e) Semua manipulasi harus berjalan dengan Kontinue dan
Rythmis.
3) Syarat-syarat alat pelicin yang dapat dipakai untuk Massage yang
baik adalah :
a) Tidak mengganggu kulit pasien
b) Tidak berbau terlalu tajam
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 29
c) Tidak terlalu cepat menguap
d) Selesai massage, jangan banyak alat pelican tertinggal pada
kulit.
4) Beberapa macam alat pelican
a) Yang berupa minyak cair. Parapin, minyak goreng /
minyak kelapa, Baby Oil.
b) Yang berupa Vaseline. Rhemason, Vicks, Avitson,
Balsem.
c) Yang berupa bedak,Baby Talk, Salicil Talk.
d) Yang berupa cream,Ceunterpain, Stop – X,
Rhemason Cream.
e) Yang berupa sabun. Sabun mandi.
C. Daerah Yang Diberi Massage.
Supaya tujuan kita dapat tercapai dan tidak mengalami gangguan maka
pasien harus menempatkan tubuhnya sedemikian rupa, sehingga keadaan tubuh
pasien relaks dan enak. Berikan bantal dan guling dan guling untuk menempatkan
kedudukan pasien (telungkup, terlentang dan duduk).
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 30
a. Betis :
- Stroking (Rangsangan)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 31
- Efflurage 1 Tangan (Menggosok)
- Efflurage 2 Tangan (Menggosok)
1
2
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 32
- Petrisage (Memijat)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 33
- Wolken (Menggeser)
- Shacking ( Mengguncang)
1
2
1
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 34
b. Paha :
- Efflurage 2 Tangan (Menggosok)
Caranya: Gosokan kuat pada otot-otot paha samping luar. Tangan kanan
menyangga kaki kiri pasien, tangan kirir menggosok dengan telapak tangan
secara datar, jari-jari merapat lurus kemudian melakukan gosokan kuat
dengan tekanan dan gorongan pangkal telapak tangan. Gosok dimulai dari sisi
luar sendi lutut menuju trochantor mayor dengan tekanan telapak tangan,
kemudian kembali ke posisi semula dengan tekanan ringan dan halus
(gosokan ini dilakukan 3x ulangan)
1
2
3
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 35
- Efflurage 1 tangan paha bagian dalam
Caranya: Pijatan otot-otot paha belakang. Kedua tangan memijat secara berasama-
bersama sejajar berdampingan dengan ibu jari di luar (lateral) jari-jari di sisi dalam
(medial) merapat dan lurus. Pijatan ini di lakukan dengan cara memijat dengan kedua
tangan secara bersama-sama, mengangkat, kemudian melepas kembali namun kedua
tangan tetap kontak (picking up). Setiap titik dilakukan 3 kali pemijatan. Pijatan
dimulai dari pangkal paha (batas lipat pantat), kemudian bergeser kearah distal dan
setelah sampai diatas sendi lutut kembali ke posisi semula dengan cara melakukan
satu gososkan kuat (seperti Eflourage pertama), kemudian melakukan pijatan
ulangan. (pijatan ini dilakukan 3x ulangan)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 36
- Efflurage 1 Tangan Paha Bagian Luar
Caranya : Gosokan kuat pada otot-otot pada samping medial.
Tangan kiri menyangga bahian lipat lutut (ibu jari di luar, jari-jari di dalam). Tangan
kanan menggosok dengan telapak tangan secara datar, jari-jari merapat lururs,
kemudian melakukan gosokan kuat dengan tekanan dan dorongan. Gosoakan dimulai
dari atas sendi lutut sisi (Medial menuju proximal, kemudian membelok kelateral,
berakhir di batas lipat pantat. Kemudian kembali ke posisi semula dengan tekanan
ringan dan halus. Untuk selanjutnya melakukan gosokan kuat ulangan (Gosokan ini
dilakukan 3x ulangan)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 37
- Petrisage(Memijat)
Caranya: Pijatan pada otot paha belakang. Kedua tangan memijat secara bersama-
sama sejajar bersama- sama sejajar berdampingan dengan ibu jari di luar (lateral),
jari-jari di sisi dalam (medial) merapat dan lurus. Pijatan ini dilakukan dengan cara
memijat dengan kedua tangan secara bersama-sama, mengkat, kemudian melepas
kembali namun kedua tangan tetap kontak (picking up). Setiap titik dilakukan dengan
3x pemijatan. Pemijatan dimulai dari pangkal paha (batas lipat pantat ), kemudian
bergeser kearah distal dan setelah sampai di atas sendi lutut kembali ke posisi semula
dengan cara melakukan satu gosokan kuat (saeperti Eflourage pertama), kemudian
melakukan pijatan ulangan . (pijatan ini dilakukan 3x ulangan)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 38
- Wolken ( Menggeser)
Caranya : Dikerjakan sesudah effleurage, petrisage dan friction, sebab untuk
menyempurnakan gosokan dan tekanan pada tempat-tempat yang belum
terkena. Gerakkan, kedua tapak tangan menggeser pada kulit berganti-ganti
yang satu maju yang satu mundur.
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 39
- Vibration ( Menggetarkan)
Caranya: Dilakukan dengan gerakkan menggetar ujung-ujung jari
atau dengan tapak tangan. Vibration adalah manipulasi yang lebih halus daripada
shaking. Tekanan dengan mengadakan Static Kontraksi pada otot lengan, dapat
dipergunakan vibrator (mesin getar) hasilnya lebih baik. Tehnik tekanan ringan
gerakkan halus, ada arah gerakkan muka belakang, tidak kesamping. Dapat
menetap dan dapat berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar
persendian berguna untuk menghilangkan gerakkan sendi kaku.
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 40
c. Pinggang- Punggung :
- Stroking(Rangsangan)
- Efflurage dengan Telapak Tangan
1
2
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 41
- Efflurage Punggung Tangan
1
2
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 42
- Friction (Menggerus)
3
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 43
- Wolken (Menggeser)
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 44
- Tapotement dengan menggunakan 3 gaya
1
2
3
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 45
- Skin Roling (Menggulung Kulit)
- Vibration (Menggetarkan)
1
2
1
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 46
1) Tungkai bawah bagian depan dengan cara duduk dikursi.
2) Tungkai atas bagian depan, duduk selujur.
3) Lengan atas dan bawah.
4) Daerah dahi, kepala, leher bagian belakang.
5) Daerah tengkuk, bahu, duduk senderkan pada sandaran kursi
dan kebalikannya.
d. Leher
- Eflurage 1 Tangan
Caranya :
Tangan kiri menyangga dahi. Tangan kanan menggosok dengan telapak tangan
secara datar, jari-jari merapat lurus, kemudian melakukan gosokan kuat dengan
tekanan dan dorongan dari atas kebawah menuju jantung. Kemudian kembali ke
posisi semula dengan tekanan ringan dan halus. Untuk selanjutnya melakukan
gosokan kuat ulangan (Gosokan ini dilakukan 3x ulangan)
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 47
- Eflurage 1 tangan bagian kanan pundak
1 2
1 2 3
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 48
- Eflurage 1 tangan bagian kiri pundak
- Eflurage 2 Tangan
1 2 3
1 2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 49
- Petrisage
- Friction
1 2
1 2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 50
- Tapotement dengan 3 gerakan
- Vibration
1 2 3
1 2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 51
e. Kepala
- Eflurage & petrisage 1 tangan bagian dahi
- Eflurage & petrisage bagian kepala
1 2 3
1 2 3
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 52
f. Lengan
- Eflurage 1 tangan
1
2
3
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 53
- Petrisage jika pasien posisi terlentang
- Petrisage jika pasien posisi duduk
1
2
1
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 54
1
2
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 55
- Walken
- Shacking (Mengguncang)
1
2
1
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 56
D. Pembagian Waktu Tiap Daerah
Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dalam tubuh dan supaya tujuan
pembelian manipulasi tercapai dengan baik, sport massage harus diberikan dalam
tempo lebih dari 1 jam lamanya.
1. Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlit yang harus dimassage
lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang
dimassage.
2. Sesunggunhya tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan massage.
Setelah dimassage sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan
pekerjaanyang membutuhkan tenaga besar.
3. Frekwensi pemberian massage sebenarnya tidak terikat pada batas waktu
tertentu sebagai berikut:
Massage anggota tubuh bagian bawah : 15 menit
Massage anggota tubuh bagian atas : 10 menit
Massage punggung : 10 menit
Massage dada dan perut : 5 menit
Sebagian pedoman untuk pelaksanaan manipulisai pada daerah-daerah atas
dan bawah dan waktunya :
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 57
a. Daerah tungkai kanan dan kiri, kira-kira 20 menit.
b. Daerah punggung, kira-kira 10 menit.
c. Daerah pantat, kira-kira 5 menit.
d. Daerah lengan kanan dan kiri, kira-kira 15 menit.
e. Daerah dada kira-kira 6 menit.
f. Daerah perut, kira-kira 4 menit.
g. Daerah tengkuk dan bahu, kira-kira 10 menit.
E. Contra Indicatie dengan Sport Massage
Yang dimaksud dengan Contra Indicatie. Adalah hal-hal yang tidak boleh
diberikan Sport massage, atau hal-hal yang bertentangan dengan Sport Massage. Bila
keadaan tersebut dilanggar oleh Sport Masseur, maka tujuan tidak akan tercapai akan
menambah parahnya penderitaan pasien tersebut. Sport Massage bidangnya adalah
non pathologis (orang yang sehat, tidak menderita penyakit), Sport Massage tidak
menyembuhkan penyakit, pemberian Sport Massage membantu proses
penyembuhan karena fungsi mempelancar peredaran darah dan mengirimkan zat
makan ke otot. Bila keadaan yang Pathologis itu bagian Heil Massage dan Segment
Massage. Karena itu bila kita hendak bertindak pada hal-hal tersebut diatas, kita
harus meminta nasehat dan ijin dari dokter. Daru setelah dokter memberikan
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 58
penjelasan-penjelasan dan petunjuk, maka bolehlah dilaksanakan Massage, tapi harus
dilaksanakan hati-hati betul, serta kita harus tahu betul akan Sport Massage, itu
dengan segala variasinya. Pemberian manipulasi harus tahu betul mengenai Sport
Injury, P3K, Heil Massage dan jangan lupa mintalah petunjuk dokter bila sampai
terjadi Sport Injury. Jangan bertindak gegabah, sebab mungkin akan menambah
parahnya pasien.
a. Infectie - Color (panas tumor bengkak).
- Color (mengkilat), warna merah dan biru
- Kehilangan fungsinya.
b. Demam ( 38 C ketas)
c. Tumor ganas (Tumor Maligma)
d. Penyakit kulit (kudis/exsim dsb)
e. Penyakit menular (TBC, Asma dsb)
f. Peradangan (bila ada bengkak)
g. Hamil muda (0-3 bulan)
h. Menstruasi
i. Tekanan darah tinggi (sedang sakit)
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 59
j. Keadaan yang mudah berdarah (luka)
k. Bila mendapat kecelakaan (Sport Injury) dalam Sport (patah
tulang,luxatio,Spear Injury dsb).
F. Sport Masseur
Sport masseur bisa juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur
saja, sedangkan untuk wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur
yaitu sehat jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala
tindakan dalam mengamalkan ilmunya. Oleh karena itu, masseur harus memiliki
beberapa pengetahuan yang berhubungan erat dengan massage, antara lain:
1. Anatomi.
2. Fisiologi olahraga.
3. Kinesiologi
4. Kesehatan olahraga.
Seorang masseur harus bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan
fit, sehingga bisa melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau
pengaruh massage bagi masseur antara lain:
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 60
1. Kejang otot masseur
Adalah kekejangan yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama
memberikan massage pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang
sama.
2. Salesma (pilek)
Gangguan ini dapat terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin,
setelah masseur keluar dari ruangan massage.
3. Keluhan pada kaki.
Keluhan ini disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage.
Untuk mengurangi gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.
4. Keluhan pada punggung
Keluhan pada punggung ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang
tidak sesuai dengan tinggi badan masseur.
5. Kejangkitan
Mengingat bahwa dalam memberikan massage tangan masseur selalu
berhubungan dengan tubuh orang lain, maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit
penyakit kulit, perlu sekalipun para masseur mensterilkan tangannya dengan air
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 61
hangat atua air biasa yang dicampur dengan obat antiseptic sebelum dan sesudah
melakukan massage. Seorang masseur harus selalu memelihara tangannya dengan
sebaik-baiknya dalam arti selalu kering, bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan
pendek.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan
lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.
Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Para pelakunya
biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita
Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya dan tindakan instingtif yang
dilakukan dengan manipulasi tertentu, seperti mengurut, menggosok, memukul, dan
menekan pada bagian tubuh tertentu yang dapat menghasilkan efek fisiologis,
profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh. Sport massage merupakan teknik
memijat/melulut dengan tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan
prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis
dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan
terapeutik/pengobatan pada tubuh. Sport massage adalah jenis pijat yang umumnya
diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu
menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan
mencegah cedera.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 63
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat.
Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga,
atau kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot. Pemijatan justru tak boleh
langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang serius. “Lakukan tindakan
RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan
Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x
24 jam,”
Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage antara lain:
Stroking, Efflurage, Petrisage, wolken,friction, Tapotement, Skin Roling, Shacking,
Vibration
B. Saran
Bagi para pembaca khususnya olahragawan disarankan bahwa sport massage sangat
dibutuhkan untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingna dan
untuk relaksasi otot dan mencegah cedera. Dan disarankan bagi para pembaca bahwa
bahan ajar massage sport ini kurang dari kesempurnaan maka diharapkan membantu
kesempurnaan bahan ajar ini.
-
MASASE TERAPI CEDERA OLAHRAGA
METODE ALI SATIA GRAHA
(THERAPY MASSAGE SPORT INJURY)
Beragam masase (pijat) yang tercipta oleh para ahli di dunia ini, dengan
berbagai jenis dan maanfaat dari masase tersebut. Seperti halnya Swedish
Massage yang menciptakan adalah Hartvig Nissen, yang pada tahun 1883
membuka Institut Kesehatan Swedia bagi Tindakan/Perawatan Penyakit Kronis
dengan metode gerakan Swedia dan Masase yang pernah ditampilkan dihadapan
dokter-dokter medis di Washington D.C. USA. Sehingga Swedish Massage
berkembanglah di Eropa dan Amerika pada tahun 1888 yang digunakan untuk
pasien yang mengalami kelelahan otot setelah lama menjalini perwatan penyakit
kronis.
Perkembangan massage berkembang di Amerika sangat pesat dan terlahir
berbagai masase, antara lain yaitu:
1. Massage Esalen (dikembangkan di Institut Esalen) di rancang untuk
menciptakan suatu keadaan relaksasi yang lebih dalam dan kesehatan secara
umum. Jika dibandingkan dengan sistem Swedia, Masase Esalen lebih lambat dan
lebih berirama dan menekankan pada pribadi secara keseluruhan (pikiran dan
tubuh). Banyak ahli terapi yang sebenarnya menggunakan suatu kombinasi teknik
Swedia dan teknik Esalen.
2. Massage Rolfing, dikembangkan oleh Dr. dr. Ida Rolf, melibatkan suatu bentuk
kerja jaringan dalam yang melepaskan/mengendurkan adhesi atau pelekatan
dalam jaringan fleksibel (fascia) yang mengelilingi otot-otot kita. Secara umum,
gaya ini meluruskan segmen-segmen tubuh utama melalui manipulasi pada fascia.
3. Deep Tissue Massage menggunakan stroke /tekanan yang perlahan, tekanan
langsung, dan atau pergeseran. Seperti namanya, prosedur ini diaplikasikan
dengan tekanan yang lebih besar dan pada lapisan otot yang lebih dalam daripada
masase Swedia.
4. Sport Massage adalah masase yang telah diadaptasi untuk keperluan atlit dan
terdiri dari dua kategori: pemeliharaan (sebagai bagian dari aturan latihan) dan
perlombaan (sebelum perlombaan ataupun setelah perlombaan). Sports massage
-
juga digunakan untuk mempromosikan penyembuhan dari kelelahan dan pasca
cedera. Reflexology, juga dikenal sebagai terapi zona, terapi ini didasarkan pada
ide oriental bahwa stimulasi dari titik - titik tertentu pada tubuh mempunyai efek
pada bagian-bagian lain dari tubuh.
5. Teknik reflexology menggunakan tekanan jari. Neuromuscular massage adalah
suatu bentuk massase dalam yang mengaplikasikan tekanan jari yang
terkonsentrasi pada otot-otot tertentu. Bentuk masase ini membantu
memutuskan/memecahkan siklus kejang urat dan sakit dan bentuk ini digunakan
pada titik pemicu rasa sakit, merupakan simpul ketegangan dari ketegangan otot
yang menyebabkan rasa sakit pada bagian-bagian tubuh yang lain.
6. Trigger point massage dan myotherapy merupakan variasi atau bagian dari
masase neuromuscular.
7. Bindegewebs massage, atau connective tissue massage, dikembangkan oleh
Elizabeth Dicke, merupakan suatu tipe teknik pelepasan myofascial yang terkait
dengan permukaan jaringan penghubung (fascia) yang terletak diantara kulit dan
otot. Para pengikut Bindegewebs massage percaya bahwa masase pada jaringan
penghubung atau ikat akan mempengaruhi reflek vascular dan visceral yang
berkaitan dengan sejumlah patologi dan disability (ketidakmampuan).
Di Indonesia yang berkembang berbagai macam masase, mulai dari
Swedish massage, Thai massage, japaness massage, accupoint massage,
reflexiology, india massage, shiatshu, shubo dan baby massage. Tetapi belum ada
jenis masase yang dapat membantu untuk pemulihan cedera yang terjadi pada
seseorang atau pasien yang mengalami cedera ringan pada anggota gerak tubuh
manusia, seperti keseleo atau suluksasi. Cedera keseleo atau suluksasi ini sering
terjadi pada sesorang yang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun
aktivitas kerja baik di rumah maupun pekerjaan. Maka dari permasalahan tersebut
membuat penulis ingin menciptakan suatu jenis masase yang dapat membantu
meminimalkan atau mengurangi rasa sakit dan mengembalikan posisi sendi yang
mengalami keseleo atau sedikit pergeseran (cedera ringan), sebagai usaha
pertolongan pertama atau setelah mendapatkan rujukan diagnose dari medis,
-
sebagai salah satu penanganan setelah pasca cedera atau sebagai suatu
penanganan terapi dan rehabilitasinya.
Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, penulis ciptakan
sejak tahun 1999, saat masih kuliah di Fakultas Ilmu Universitas Negeri
Yogyakarta sampai sekang penulis menjadi dosen terapi dan rehabilitasi cedera di
FIK UNY. Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, telah dibuat
buku untuk materi dan praktik mengajar dilingkungan mahasiswa Prodi IKORA,
kerjasama pertukaran mahasiswa dan pengajar di Universitas Malaya Malaysia,
dan mahasiswa kelas Internasional di Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan
di MENPORA sebagai buku acuan bagi para masseur sebagai tim medis
olahrahga yang pendampingan atlet dalam setiap kejuaraan, dan sebagai acuan
bagi pelatihan para guru dan dosen olahraga di tingkat nasional. Masase terapi
cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini juga telah diterapkan untuk membantu
pada masyarakat luas dalam menangani cedera olahraga maupun cedera akibat
aktivitas sehari-hari. Seperti yang penulis lakukan untuk aplikasinya
penatalaksanaan masase terapi cedera metode Ali Satia Graha ini, di Physical
Therapy Clinic FIK UNY.
Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, digunakan
untuk penatalaksanaan pada cedera ringan di bagian anggota gerak tubuh bagian
bawah dan atas, antara lain yaitu: (1) Gangguan pada otot dan sendi gerak di
leher, (2) Gangguan pada otot dan sendi gerak di bahu, (3) ) Gangguan pada otot
dan sendi gerak di siku, (4) ) Gangguan pada otot dan sendi gerak di pergelangan
tangan, (5) Gangguan pada otot dan sendi gerak di jari tangan, (6) Gangguan pada
otot dan sendi gerak di pinggang, (7) Gangguan pada otot dan sendi gerak di
pinggul, (8) Gangguan pada otot dan sendi gerak di lutut, (9) Gangguan pada otot
dan sendi gerak di pergelangan kaki (engkel), (10) Gangguan pada otot dan sendi
gerak di jari kaki.
Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, lebih banyak
menggunakan teknik masasenya berupa gerusan dan elusan yang digabungkan
saat melakuan masasenya (pijat), setelah itu diberikan penarikan yang digabung
-
dengan melakukan reposisi sendi pada anggota gerak tubuh manusia yang
mengalami cedera ringan, baik keseleo atau suluksasi (sedikit pergeseran sendi)
Beda dengan masase-masase yang lainnya yang begitu banyak
menggunakan teknik masase dan dilakukan pada seluruh tubuh dan sebagian
lainnya pada titik-titik meridian (titik energy yang dikembangkan oleh para ahli
terapi Cina)
Manfaat dari setiap teknik masase terapi Cedera Olahraga metode Ali Satia Graha,
antara lain:
1. Gerusan bermanfaat untuk menghancurkan myogilosis atau timbunan dari
sisa-sisa pembakaran yang terdapat pada otot sehingga menyebabkan
pengerasan serabut otot.
2. Elusan bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan
menghantarkan sisa-sisa pembakaran yang telah dihancurkan atau
membantu menguragi proses peradangan.
3. Tarikan/traksi bermanfaat untuk memberikan ruang dari kedua sendi yang
mengalami kesalahan pergeseran sendi untuk dikembalikan pada posisi
yang normal tanpa pergesekan antar kedua tulang sendi tersebut.
4. Mengembalikan sendi pada posisinya/reposisi bermanfaat untuk mengembalikan posisi kedua sendi menuju pelekatan pada sendi yang
normal setelah memperoleh ruang hasil dari penarikan/traksi tanpa
mengalami pergesekan diantara kedua sendi tersebut sehingga ROM pada
sendi bergerak bisa normal dan tidak kaku.
-
PENATALAKSANAAN MASASE TERAPI CEDERA OLAHRAGA
METODE ALI SATIA GRAHA
I. ANGGOTA GERAK TUBUH BAGIAN ATAS
1. Cedera Sendi Leher
Masase terapi Cedera Olahraga yang dilakukan pada rehabilitasi cedera
sendi leher (vertebrae cervikalis) menggunakan teknik masase dengan
cara mengelus (menggabungkan teknik gerusan dengan teknik gosokan)
yang menggunakan ibu jari untuk merelaksasikan atau menghilangkan
ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan pengembalian
sendi yang berada di leher pada tempatnya.
a. Posisi Duduk dengan Kepala Tegak
Gambar a.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot trapezius medialis ke arah atas
menuju sendi leher.
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot leher di samping vertebrae atau otot
trapezius superior ke arah atas.
b. Posisi Duduk dengan Kepala Menoleh ke Kiri dan ke Kanan
Gambar b.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot leher di samping sendi leher atau
otot trapezius superior ke arah atas.
-
c. Posisi Duduk dengan Kepala Dimiringkan ke Kiri dan ke Kanan
Gambar c.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot leher di samping sendi leher atau
otot trapezius superior ke arah atas.
d. Posisi Duduk dengan Kepala Menunduk
Gambar d.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot leher di samping sendi leher atau
otot trapezius superior ke arah atas
e. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Leher
Gambar e.
Lakukan penarikan kepala ke arah atas dan
mengarahkan pasien supaya menoleh ke
kanan dan ke kiri untuk mempermudah
memosisikan sendi leher atau tulang vetebrae
cervikalis kembali pada tempatnya.
-
2. Cedera Sendi Bahu
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi bahu
menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan
teknik gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari
untuk merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu,
dilakukan penarikan dan pengembalian sendi bahu.
a. Posisi Duduk dengan Lengan Pronasi
Gambar a.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
sepanjang otot lengan bawah (otot extensor carpi
ulnaris, extensor carpi radialis, dan extensor
digitorum)
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
otot trisep/sepanjang otot lengan atas (otot
brachialis, brachioradialis, dan triceps brachialis)
Gambar a.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada ligamen sendi bahu/otot deltoideus.
-
Gambar a.4.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
otot intraspinatus yang dimulai dari titik tengah
tulang skapula (belikat) ke arah tulang belakang.
b. Posisi Duduk dengan Lengan Supinasi
Gambar b.1.
Lakukan teknik masase dengan menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada sepanjang otot
lengan bawah (otot flexor carpi ulnaris, palmaris
longus, flexor carpi radialis, dan brachioradialis)
Gambar b.2.
Lakukan teknik masase dengan menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan ke arah atas pada
otot bisep/ lengan atas.
Gambar b.3
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada ligamen sendi bahu/otot deltoideus.
-
Gambar b.4.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
otot pectocalis mayor ke arah dalam menuju tulang
tengah dada (tulang sternum).
c. Posisi Duduk pada Badan bagian Belakang
Gambar c.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
otot pundak ke arah sendi leher.
Gambar c.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada otot leher di samping sendi leher
dengan posisi kepala tegak.
Gambar c.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot belikat (intraspinatus) ke arah tulang
belakang bagian atas (vertebrae thorakalis).
-
Gambar c.4.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan di
latisimus dorsi (bawah ketiak) ke arah bawah
dengan posisi tangan ditekuk menempel kepala.
d. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Bagian Bahu
Gambar d.1.
Lakukan traksi dengan posisi satu memegang
lengan atas dan satunya lagi memegang lengan
bawah. Kemudian, (1) dorong lengan ke atas supaya
bahu naik, dan (2) tarik ke arah bawah secara pelan-
pelan.
Gambar d.2.
Lakukan reposisi sendi bahu dengan melakukan
rotasi (memutar) pada sendi bahu. Posisi tangan
pasien menekuk sejajar dengan bahu, kemudian
posisi tangan maseur memegang siku pasien dan
satunya lagi memegang sendi bahunya. Putarkan
lengan ke arah depan dan belakang sambil menekan
siku ke arah tubuh.
3. Cedera Sendi Siku
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi siku
menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan teknik
gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari untuk
merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan
penarikan dan reposisi atau pengembalian sendi siku
2
1
-
a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi
Gambar a.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan
bawah.
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot trisep (brachialis,
brachioradialis, dan trisep brachialis).
Gambar a.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada sendi siku/ligamen sendi siku.
b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi
Gambar b.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada
sepanjang otot lengan bawah (otot flexor carpi
ulnaris, palmaris longus, flexor carpi radialis, dan
brachioradialis).
-
Gambar b.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot trisep pada lengan atas.
Gambar b.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada sendi siku/ligamen sendi siku.
c. Posisi Traksi pada Sendi Siku
Gambar c.
Lakukan traksi dengan (1) posisi satu memegang
lengan atas dan satunya lagi memegang lengan
bawah, (2) kemudian, lengan bawah digerakkan ke
arah atas dan bawah dengan kondisi sendi siku
dalam keadaan merenggang.
4. Cedera Sendi Pergelangan Tangan
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi siku
menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan
dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau
menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan
pengembalian sendi pergelangan tangan.
2
1
-
a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi
Gambar a.1
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan bawah
(flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor carpi
radialis, dan brachioradialis)
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot pada punggung tangan.
Gambar a.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada sendi pergelangan tangan.
b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi
Gambar b.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan bawah
(flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor carpi
radialis, dan brachioradialis).
-
Gambar b.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada otot telapak tangan.
Gambar b.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada sendi pergelangan tangan.
c. Posisi Traksi pada Sendi Pergelangan Tangan
Gambar c.
Lakukan traksi dengan posisi satu memegang
lengan bawah dan satunya lagi memegang telapak
tangan. Kemudian, telapak tangan digerakkan ke
arah samping kiri dan samping kanan dengan
kondisi sendi pergelangan tangan dalam keadaan
merenggang.
5. Cedera Sendi Jari Tangan
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi jari-jari tangan
menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan teknik
gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari untuk
merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan
penarikan dan pengembalian sendi jari-jari tangan
-
a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi
Gambar a.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot punggung tangan.
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot jari-jari tangan yang cedera.
Gambar a.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada ligamen sendi jari-jari tangan yang
cedera.
b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi
Gambar b.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas sepanjang otot telapak tangan.
-
Gambar b.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada otot jari-jari tangan.
Gambar b.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke
arah atas pada ligamen sendi jari-jari tangan yang
cedera.
c. Posisi Traksi pada Sendi Jari Tangan
Gambar c.
Lakukan traksi dengan (1) posisi satu memegang
telapak tangan dan satunya lagi memegang jari
tangan, (2) kemudian, jari tangan digerakkan ke
arah kiri dan kanan dengan kondisi sendi jari tangan
dalam keadaan merenggang.
2
1
-
II. ANGGOTA GERAK TUBUH BAGIAN BAWAH
1. Cedera Sendi Pinggang
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera pinggang
menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan
dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan otot
atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan
pengembalian sendi pada tulang vertebrae/tulang belakang pada
tempatnya.
a. Posisi Tidur Telungkup
Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping
tulang vertebrae torakalis ke arah atas.
Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping
tulang vertebrae lumbalis ke arah atas.
Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping
tulang vertebrae lumbalis ke arah samping luar.
-
b. Posisi Duduk dengan Badan Tegak
Gambar b.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae torakalis ke arah atas.
Gambar b.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah atas.
Gambar b.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah samping luar.
c. Posisi Duduk dengan Badan Membungkuk
Gambar c.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae torakalis ke arah atas.
-
Gambar c.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan
gosokan pada otot latisimus dorsi di
samping tulang vertebrae lumbalis ke arah
atas.
Gambar c.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan
gosokan pada otot latisimus dorsi di
samping tulang vertebrae lumbalis ke arah
samping luar.
d. Posisi Duduk dengan Badan Dimiringkan ke Kiri dan ke Kanan
Gambar d.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae torakalis ke arah atas.
Gambar d.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah atas.
-
Gambar d.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah samping luar.
e. Posisi duduk dengan Badan Diliukkan/Memilin ke Kiri dan ke Kanan
Gambar e.1.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae torakalis ke arah atas.
Gambar e.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah atas.
Gambar e.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot latisimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah samping luar.
-
f. Posisi Traksi dan Reposisi Bagian Pinggang atau Sendi pada Tulang
Vertebrae dengan Posisi Badan Tidur Telungkup
Gambar f. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang
pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan
dan angkat kedua tungkai ke atas melebihi badan pada posisi terlentang.
2. Cedera Sendi Panggul
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera panggul menggunakan
teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan dengan teknik
gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau menghilangkan
ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan (traksi) dan reposisi atau
pengembalian sendi panggul pada tempatnya.
a. Posisi Tidur Terlentang
Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot tungkai atas (quadriseps
femoris) ke arah atas.
Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada ligamen di persendian panggul ke
arah atas.
-
Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot quadriseps femoris bagian
samping dalam dan samping luar/tungkai atas bagian samping dalam
dan samping luar ke arah atas.
Gambar a.4. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring menuju pantat dengan
posisi tungkai ditekuk dan kaki disilangkan.
b. Posisi Tidur Telungkup
Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot latimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah atas.
Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot latimus dorsi di samping tulang
vertebrae lumbalis ke arah samping luar.
-
Gambar b.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot pantat/otot gluteus maximus ke
arah atas.
Gambar b.4. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring ke arah atas.
c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Panggul dengan Posisi Badan
Tidur Telungkup
Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang satu
pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan
dan putar tungkai ke arah dalam dan luar dengan kondisi tungkai dalam
keadaan tertarik.
3. Cedera Sendi Lutut
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera lutut menggunakan
teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan dengan teknik
gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau menghilangkan
-
ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan pengembalian sendi
lutut pada tempatnya.
a. Posisi Tidur Terlentang
Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot quadriseps femoris ke arah atas.
Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada samping lutut/ligamen lutut pada
bagian dalam dan luar.
Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot-otot fleksor/otot gastrocnemius
bagian depan ke arah atas.
b. Posisi Tidur Telungkup
Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring ke arah atas.
-
Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada ligamen sendi lutut bagian
belakang ke arah atas.
Gambar b.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot gastrocnemius ke arah atas.
c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Lutut dengan Posisi Badan Tidur
Terlentang
Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang satu
pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan
dan putar tungkai setengah lingkaran ke arah samping dalam dan samping
luar dengan kondisi tungkai dalam keadaan tertarik.
4. Cedera Sendi Pergelangan Kaki (Engkel)
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi sendi pergelangan kaki
(engkel) menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik
gerusan dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk
-
merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan
penarikan dan pengembalian sendi pergelangan kaki (engkel) pada tempatnya.
a. Posisi Tidur Terlentang
Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot fleksor/otot gastrocnemius
bagian depan ke arah atas.
Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot punggung kaki atau otot fleksor
pada kaki bagian depan ke arah atas.
Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada ligamen sendi pergelangan kaki ke
arah atas.
-
b. Posisi Tidur Telungkup
Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot gastrocnemius ke arah atas.
Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot di belakang mata kaki atau
tendo achilles ke arah atas.
c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Pergelangan Kaki dengan Posisi
Badan Tidur Terlentang
Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi satu tangan memegang tumit dan
satu tangan yang lain memegang punggung kaki. Kemudian, traksi/tarik ke
arah bawah secara perlahan-lahan dan putarkan kaki ke arah dalam dan luar
mengikuti gerakan sendi pergelangan kaki (engkel) dengan kondisi
pergelangan kaki dalam keadaan tertarik.
-
5. Cedera Sendi Jari-Jari Kaki
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi sendi jari-jari kaki
menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan
dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau
menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan
pengembalian sendi jari-jari kaki pada tempatnya.
a. Posisi Duduk atau Tidur Terlentang
Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan
teknik gerusan dan gosokan pada otot punggung kaki atau otot fleksor
pada kaki bagian depan ke arah atas.
Gambar a.2.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada otot punggung jari-jari kaki yang
mengalami cedera ke arah atas.
Gambar a.3.
Lakukan teknik masase dengan cara
menggabungkan teknik gerusan dan gosokan
pada ligamen sendi jari-jari kaki ke arah atas.
-
b. Posisi Traksi dan Reposisi pada Cedera Jari-Jari Kaki
Gambar b. Lakukan traksi/penarikan dengan posisi satu tangan
memegang punggung kaki dan satu tangan yang lain memegang jari-jari
kaki. Kemudian, jari kaki yang ditraksi digerakkan ke samping kiri dan
kanan.
-
Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 93
DAFTAR PUSTAKA
Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs. M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa
dan umum.Tingola:Jakarta
chichibernardus. 2008. Pijat Sport. http://www.chichibernardus.com. 06 agustus
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah,
Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981
Rahim . S.A. dr, Massage Olahraga, Pustaka Merdeka Cet I,1987
http://id.shvoong.com/writers/chichibernardus/http://www.chichibernardus.com/
-
94
RIWAYAT HIDUP
Benny Badaru, lahir di Ujung Pandang, pada tanggal 11 Oktober
1985. Putra pertama dari 2 bersaudara pasangan Bapak Badaru, SE
dan Nur’aeny. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SD
Rappocini Makassar, lulus tahun 1998, di lanjutkan ke SMP Negeri 3
Makassar, lulus pada tahun 2001 dan melanjutkan ke SMA
Pembangunan Makassar lulus pada tahun 2004. Setelah lulus SMA
peneliti melanjutkan ke pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNM Makassar pada Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi lulus pada tahun
2008. Pendidikan S2 pada program studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga di PPs Universitas
Negeri Makassar (UNM), lulus pada tahun 2010 dan pendidikan S3 pada program studi
Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) masuk pada tahun 2014 dan lulus
pada tahun 2017.
Pekerjaan, pada tahun 2010 setelah lulus S2 penulis diangkat sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) tenaga Dosen di FIK UNM Makassar diperbantukan pada Jurusan Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi.
Pengalaman Organisasi dan Pelatihan, Pengurus HMJ Penjaskesrek Bidang II
Periode 2005-2007, Pengurus MAPERWA FIK UNM Ketua Komisi II Perio