keterampilanikor.fik.unm.ac.id/.../bahan-ajar-benny-badaru-massage.pdf · 2020. 9. 5. · selamat...

100
Dr. Benny Badaru, M.Pd KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MASSAGE SPORT & INJURY FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Dr. Benny Badaru, M.Pd

    KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

    MASSAGE SPORT & INJURY

    FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

  • KATA PENGANTAR

    Rasa syukur sudah sepantasnya dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat dan hidayah kepada penyusun sehingga mempunyai kesempatan dan

    kesehatan untuk menyelesaikan tulisan ini.

    Buku ini berjudul “ Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport”. Buku ini menyajikan

    berbagai hal mengenai pengertian, sejarah Massage, pelaksanaan Sport Massage,massage terapi

    cedera olahraga dan yang lainnya. Diharapkan bahwa buku ini dapat membantu memberikan

    wawasan dan pengetahuan tentang teknik dasar Massage Sport.

    Tulisan ini juga merupakan bahan ajar bagi para mahasiswa di tingkat perguruan tinggi

    yang menyelenggarakan pendidikan jasmani dan olahraga, khususnya pembekalan materi ajar

    dalam perkuliahan Keterampilan Teknik Dasar Massage baik teori maupun praktek. Dengan

    harapan setelah perkuliahan berakhir para mahasiswa dapat kemudian menerapkannya ketika

    melakukan praktik lapangan atau kelanjutannya.

    Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, bahkan

    dapat dikatakan masih jauh dari sempurna. Akan tetapi Penulis berusaha dengan seluruh

    kemampuan yang ada pada kami agar Buku ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.Oleh

    karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan tulisan

    informasi tentang buku ini akan kami terima dengan senang hati.

    Sekali lagi, semoga tulisan yang sangat sederhana ini akan memberikan makna dan

    manfaat yang sangat besar bagi kita semua.

    Terima Kasih

    Makassar, Februari 2020

    Tim Penyusun

    BeyB

  • ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR..…………………………………………………........... ii

    DAFTAR ISI...…..……………………………………………………….......... iii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

    ABSTRAK ................................................................................................. v

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

    A. Pengertian .......…………………………………………...... 1

    BAB II SEJARAH, TUJUAN DAN MACAM MASSAGE ...................... 8

    A. Sejarah Perkembangan Sport Massage ......................... 8

    B. Tujuan Pemberian Sport Massage ................................. 13

    C. Pembagian Massage ...................................................... 17

    BAB III MANIPULASI DALAM SPORT MASSAGE .............................. 19

    BAB IV PELAKSANAAN SPORT MASSAGE ...................................... 37

    MASSAGE TERAPI CEDERA OLAHRAGA

    METODE ALI SATIA GRAHA ................................................. 52

    BAB V PENUTUP ................................................................................ 81

    A. Kesimpulan .................................................................... 81

    B. Saran ............................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Sport Massage Betis ........................................................... 43

    Gambar 2. Sport Massage Paha ........................................................... 48

    Gambar 3. Sport Massage Pinggang – Punggung ................................ 54

  • iv

    ABSTRAK

    Kemampuan dan ketrampilan serta pengetahuan seorang Mahasiswa sangat mutlak

    untuk mewujudkan keberhasilan proses pembelajaran, selain faktor pendukung lainnya

    seperti kurikulum, sarana dan prasarana serta kemampuan Mahasiswa sendiri. Untuk dapat

    meningkatkan kemampuan Mahasiswa selain pengalaman yang dimiliki juga perlu adanya

    pelatihan-pelatihan atau penataran yang disajikan oleh pakar yang benar-benar menguasai

    dan kalangan akademisi yang kompeten dibidangnya masing-masing.

    Untuk mendukung dan mempermudah penguasaan materi bagi peserta dalam

    penataran atau pelatihan nanti perlu berikut dibuatkan panduan tentang materi yang akan

    dilaksanakan. Bahan ajar sport massage ini adalah salah satu dari sekian materi yang bisa

    dijadikan pegangan atau pedoman. Adapun isi dari materi ini adalah bagaimana

    memberikan tehnik atau cara mempraktekkan sport massage betis, paha dan pinggang –

    punggung dan massage terapi cedera olahraga.

    Selamat membaca bahan ajar ini, semoga dapat menambah wawasan, pengetahuan

    dan ketrampilan setelah selesainya nanti dan dapat diaplikasikan kepada anak didiknya.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Pengertian

    Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan

    lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.

    Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Para pelakunya

    biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita. Massage dapat

    diberikan kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa maupun

    anak-anak dan orang-orang yang kita cintai ataupun pada binatang-binatang piaraan.

    Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan

    kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani Gerak tangan secara mekanis ini akan

    menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.

    Massage atau pijat merupakan bahasa universal bagi umat manusia. Hampir

    setiap hari manusia melakukan pemijatan sendiri. Rupa-rupanya massage merupakan

    salah satu manipulasi sederhana yang ditemukan manusia untuk mengelus atau

    mengusap bagian badan yang sakit atau saling membelai satu sama lain untuk

    menenangkan. Saat ini, pentingnya terapi massage sudah dikenal luas. Massage

    diketahui dapat merangsang dan mengatur proses-proses fisiologis seperti pencernaan

    dan pernafasan. Sekarang semakin dimengerti oleh banyak orang bahwa massage

    sangat dibutuhkan untuk tetap terbinanya kesegaran jasmani walaupun mengunakan

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 2

    manipulasi yang sangat sederhana sebagai reaksi alamiah tubuh. Menurut A. Rahim

    (1987: xiii) massage adalah suatu perbuatan melulut tubuh dengan tangan

    (manipulasi) pada bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual atau mekanik

    yang dilaksanakan secara metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis,

    profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.

    Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang

    bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan

    atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks.

    Hal senada diutarakan oleh C.K Giam (1993: 172) massage adalah manipulasi

    jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot,

    pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa secara lokal maupun umum. Massage

    menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh dengan cara menekan dan

    meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak dan mengubah

    ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan

    ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.

    Menurut Mumford (2001: 10) massage adalah rangkaian yang terstruktur dari

    tekanan atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan

    siku dapat digunakan untuk melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian

    otot dengan gerakan mengurut, menggosok, memukul, dan menekan.

    Menurut Harrold (1992: 8) massage adalah teknik pengobatan yang tertua dari

    model pengobatan ortodoks atau pengobatan-pengobatan lainnya. Massage

    merupakan gabungan dari teknik pengobatan dan tindakan instingtif.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 3

    Menurut Harrold (1992: 16) massage merupakan tindakan instingtif dan

    pengobatan yang berdasarkan intuisi (gerak hati). Pada perkembangan selanjutnya

    teknik mengurut dan teknik-teknik yang lainnya berkembang dan memiliki pengaruh

    yang spesifik pada pemberiannya. Menurut Katsusuke (1996: 61) massage atau pijat

    didasarkan pada ide bahwa jantung ialah pusat pertumbuhan. Karena itu, cara

    pengobatannya mengikuti sistem peredaran darah, terutama nadi-nadi arteri, dan

    bergerak masuk ke dalam dari ujung tubuh menuju jantung.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa massage

    adalah tindakan instingtif yang dilakukan dengan manipulasi tertentu, seperti

    mengurut, menggosok, memukul, dan menekan pada bagian tubuh tertentu yang

    dapat menghasilkan efek fisiologis, profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.

    B. Massage kaitannya dengan bidang ilmu lainnya serta manfaatnya.

    Massage merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat

    dengan tubuh manusia. Karenanya bila seseorang mempelajari massage harus terlebih

    dahulu mengetahui ilmu-ilmu tentang tubuh manusia seperti, Anatomi, Fisiologi,

    Kinesiologi, dan Kesehatan. Massage dapat dipelajari oleh semua orang dari

    berbagai lapisan masyarakat, baik secara alamiah maupun ilmiah dari cara tradisional

    sampai modern, menggunakan alat yang dirancang dengan gerakan otomatis.

    Dalam olahraga umum dan jasmani militer pengetahuan massage merupakan

    penunjang yang sangat penting di hadapkan dengan akibat dari gerakan otot

    seseorang setelah berolahraga maupun aktifitas pekerjaan fisik. Setelah latihan

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 4

    jasmani yang berat akan timbul kelelahan otot, dimana diperlukan suatu proses

    pemulihan yang cepat disini perlu pemberian massage. Dengan massage secara

    sederhana dan benar dapat membantu memperlancar sistim peredaran darah dan

    mengurangi kekakuan otot pada tubuh, sehingga akan segar kembali, kondisi tubuh

    tetap terpelihara dengan baik.

    Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis

    diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan

    yang biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian

    tubuh agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah

    massase olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada atlett atau olahragawan.

    Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat.

    Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga,

    atau kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot. Pemijatan justru tak boleh

    langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang serius. “Lakukan tindakan

    RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan

    Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x

    24 jam,”

    Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan

    mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement, petressage, friction dan

    stretching. Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang

    diberikan saat istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan

    adalah tungkai atas, tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 5

    BAB II

    SEJARAH, TUJUAN DAN MACAM MASSAGE

    A. Sejarah perkembangan sport massage

    Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam

    ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-

    peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih

    ada hingga saat ini. Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau

    beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari

    pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun

    sudah berabad-abad mengenal massage sebagai suatu cara pengobatan tradisional,

    yang dalam sehari-hari disebut pijat atau lutut.

    Sport massage tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage

    dan olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui

    bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan physiotherapy. Sejak

    jaman Kekaisaran Romawi dan Dinasty di Cina Massage telah ada dan dipelajari

    sebagai suatu pengetahuan, yang digunakan untuk kesegaran jasmani, maupun

    menolong orang sakit. Para Gladiator (petarung) menggunakan Massage untuk

    menyegarkan tubuh agar selalu siap tampil di arena. Secara kronologis, dari hasil

    penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport

    massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 6

    a. Eropa.

    Massage dipelajari sejak jaman Yunani Romawi, para Olympiade Kuno (

    700 SM ) telah meminta jasa masseur untuk merawat tubuh agar dapat

    berpretasi dan menjaga kesehatan, demikian juga para raja-raja pada masa itu.

    Dari sini Massage berkembang di Inggris dan Dataran eropa lainnya seperti

    Swedia dan Jerman.

    Swedia merupakan negara Eropa yang mengkaji dan mempelajari secara

    ilmiah Massage menjadi suatu ilmu ( lulut tubuh ), dengan cara-cara gerakan

    tertentu ( manipulasi ) dari jari-jari tangan, sehingga mendapatkan gerakan

    pijatan yang baku yang sampai sekarang disebut dengan sistem “Ala

    Sweden”. Dengan sistem Ala Sweden inilah Massage berkembang di

    Eropa dan selanjutnya dibawa oleh para ahli-ahli olahraga Eropa ke negara-

    negara Amerika, bahkan ke seluruh dunia, yang sampai sekarang Massage Ala

    Swedia ini sangat erat hubungannya Sport Medicine dan kemajuan prestasi

    olahraga.

    b. Asia.

    Dari negara Asia Cina merupakan negara yang menciptakan Massage dengan

    teknik pengobatan yang terkenal sampai dengan sekarang bahkan diakui di

    seluruh dunia yaitu “ Tusuk Jari” dan “Tusuk Jarum”. Ilmu totok tubuh yang

    dikenal oleh pendekar dari biara Shiolin, merupakan metoda pengobatan

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 7

    penyembuhan, bila ada pendekar yang terluka setelah bertarung, sehingga

    sampai sekarang kedua metoda tersebut berkembang keseluruh dunia.

    Di Jepang kita kenal dengan pijatan “Ala Shatsu” yaitu suatu cara memijat

    dengan menggunakan bantuan berat badan, yang di bebankan pada tubuh

    pasien, sehingga terjadi penekanan pada bagian tubuh berupa peregangan otot

    dan penguluran pada persendian, disertai dengan gerakan tangan, siku dan

    anggota lainnya. Dalam perkembangan shiatsu, selanjutnya dipadukan dengan

    metoda Massage modern Ala Swedia, sehingga kedua cara ini berkembang

    sebagai suatu alternative penyembuhan dan kesegaran jasmani di tempat-

    tempat kebugaran jasmani dan tempat rekreasi serta hiburan. Pada negara-

    negara lain di Asia juga ada cara Massage tertentu, sesuai dengan ciri negara

    dan daerahnya, hanya metodenya tidak terlalu dikenal dan berkembang di

    masyarakat secara ilmiah.

    c. Indonesia.

    Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri

    berbagai suku bangsa budaya yang banyak jumlahnya, berbagai macam cara

    pengobatan penyembuhan mulai dari ilmu perdukunan, dukun pijat, dukun

    melahirkan sampai dengan sangkal putung (ahli patah tulang) telah ada sejak

    jaman kejayaan Indonesia di masa lampau (Sriwijaya dan Majapahit). Kita

    telah mengenal adanya “kerokan” dalam keluarga di Indonesia, dan “Idek-

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 8

    Idek” ini merupakan budaya cara penyembuhan yang secara alamiah

    menjadikan warisan sampai sekarang, hanya saja cara-cara ini tidak ada yang

    mempelajari, dan mengkaji secara ilmiah. Kerokan dan idek-idek terus ada

    sebagai budaya rumah tangga yang digunakan sebagai terapi awal bila

    seseorang mengalami sakit (masuk angin) atau kecapaian setelah bekerja

    berat.

    d. Masuknya Metode Sport Massage di Indonesia.

    Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games IV tahun 1962 yang akan

    diselenggarakan di kota Jakarta, membuat Indonesia bersiap diri di segala

    bidang termasuk bidang kesehatan dan sport medicine. Dimana pada tahun

    1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia di pimpin

    Mr. Tills untuk mengajar sport massage bertempat di RC Solo, diadakan

    penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orang pelatih dan

    guru olahraga dari seluruh Indonesia. Selesai mengikuti kepelatihan sport

    massage para pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar di terjunkan

    sebagai tenaga masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games

    IV tahun 1962. Dari para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage

    disebarkan ke daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari

    manfaat sport massage yang dihubungkan dengan aktivitas olahraga,

    selanjutnya sport massage dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 9

    sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan diberian pada kursus-kursus

    kepelatihan olahraga.

    B. Tujuan Pemberian Sport Massage.

    Massage diberikan tidak sebagai pengobatan dan penyembuhan melainkan

    sebagai upaya membantu proses penyembuhan sehingga tubuh pasien lebih segar.

    Tujuan pemberian Massage adalah :

    a. Memperlancar sistim peredaran darah, dalam tubuh mempercepat jalannya

    pengangkutan zat makanan yang dibawa darah ke otot.

    b. Meyempurnakan proses penyerapan oksigen, zat makanan dan penyerapan

    ampas-ampas pembakaran (CO2 +H2O) yang terdapat pada jaringan tubuh.

    c. Memberikan rangsangan pada jaringan syarap untuk mengaktifir organ

    tubuh lainnya.

    d. Memberikan rangsangan pada jaringan otot agar cepat menghadapi

    reaksi.

    e. Mengenyalkan tones otot dan mengurangi kekakuan.

    f. Merawat, memelihara kondisi tubuh dan kontruksi tubuh agar tahan lama,

    seperti atlit untuk dapat mempertahankan prestasi.

    g. Memberikan rasa nyaman, segar dan enak.

    h. Dapat dipergunakan sebagai pengobatan dan penyembuhan.

    i. Mempunyai arti yang besar dalam pemeliharaan kecantikan.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 10

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

    Tidak semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian massage pada atlit

    tergantung dari banyak faktor. Antara lain:

    1. Cabang olahraga yang dilakukan.

    Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang ccabang

    olahraga yang diikuti oleh atlit yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlit

    tenis meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian

    bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlit pelari, pelompat, perhatian kita

    curahkan pada massage otot-otot tungkai.

    2. Kondisi tubuh atlit.

    Kondisi tubuh atlit tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya

    terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlit yang ototnya

    keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian

    massage.

    3. Kontra indikasi terhadap massage

    Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar

    atlit menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila

    massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 11

    Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi

    atlit, dengan mempelajari Kartu Kesehatan atlit ( dari dokter) terlebih dahulu.

    C. Macam Massage

    Massage Ala Swedia (Sweden System) dibagi menjadi 3 macam :

    a. Sport Massage.

    Diberikan kepada orang yang sehat atau tidak sakit, tidak berati bahwa sport massage

    hanya untuk olahragawan, tetapi dapat diberikan kepada siapa saja baik tua maupun

    muda, pria ataupun wanita termasuk orang yang menderita cedera ringan, dapat

    dibantu proses penyembuhan dengan sport massage.

    b. Heil Massage/Segmet Massage (Massage Terapi Cedera).

    Massage yang diberikan kepada orang sakit, obyek orang sakit, khususnya masalah

    otot dan persendian ditujukan untuk pengobatan dan penyembuhan. Cara

    penyembuhannya diberikan langsung jaringan-jaringan otot, organ yang berhubungan

    dengan sakitnya otot, sendi, tendo, iygament dan lain-lain.

    c. Cosmetic Massage.

    Massage yang diberikan untuk memelihara kecantikan seseorang, tempat

    pemijatannya pada wajah dan daerah leher punggung

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 12

    BAB III

    MANIPULASI DALAM SPORT MASSAGE

    Pijat adalah sebuah treatment preventif yang penting untuk mempertahankan

    kesehatan dan kebugaran.

    A. Pijat sebelum bertanding

    Fungsi utama dari pijat sebelum bertanding adalah untuk menyegarkan dan

    bukannya merelekskan. Otot perlu dilemaskan dan dihangatkan dan siapkan untuk

    bekerja sebelum bertanding. Ini akan meningkatkan performa, stamina, dan

    ketangkasan serta meminimalkan terjadinya ketegangan otot selama pertandingan.

    Dalam pijat sebelum pertandingan, gerakan pijat dilakukan dengan kuat dan bersifat

    merangsang.

    B. Pijat pasca pertandingan

    Tujuan utama dari pijat pasca pertandingan adalah agar otot pulih dari

    kelelahan. Pijat bertujuan untuk menghilangkan produk-produk sampah seperti asam

    lactic dan endapan (urea) lain dari jaringan. Atlit top Pria dan Wanita bisa

    mempercepat waktu pemulihan dari tiga hari menjadi hanya satu hari. Dalam pijat

    pasca pertandingan, gerakan dilakukan dengan lambat dan kuat untuk memperkuat

    efek membersihkan sampah tubuh.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 13

    Didalam Massage ada beberapa teknik yang harus di pedomani sebagai

    pegangan dan acuan dalam melaksanakan gerakan-gerakan agar kelenturan tangan

    lebih baik dan halus sehingga hasil yang di inginkan sesuai dengan harapan.

    C. Macam-Macam Manipulasi Massage.

    Teknik pemijatan yang dilakukan oleh gerak tangan dan jari-jari pada Swedia

    System telah diciptakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan tekanan dan

    rasa nyaman pada otot (tubuh). Gerakan tangan (grip) dari manipulasi tersebut terdiri

    dari:

    a. Effleurage : Mengelus (mengurut)

    b. Petrisage : Memijat

    c. Friction : Menggerus

    d. Vibration : Mengetar

    e. Shaking : Menggoncang

    f. Skin Rolling : Melipat Kulit

    g. Walken : Menggeser

    h. Tapotement : Pukulan

    1) Pounding : Menggenggam lemas miring

    2) Beating : Menggenggam lemas kedepan

    3) Hacking : Miring jari lurus jatuh beruntun

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 14

    4) Clapping : Cekung seperti clep

    5) Tapping : Pukulan ujung-ujung jari

    D. Teknik Pemberian Manipulasi.

    a. Effleurage

    1) Caranya.

    a) Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan (telapak

    tangan dan ujung jari).

    b) Dapat dikerjakan dengan tangan satu atau dua tangan

    bersama-sama.

    c) Arah gerakkannya selalu menuju proximal (arah jantung).

    d) Dikerjakan dengan tekanan (tangan + berat badan) dan

    berjalan dengan rithmis.

    e) Diberikan awal dan penutup ditiap-tiap bagian daerah yang

    di massage.

    2) Efeknya.

    a) Tekanan yang pelan dan dangkal untuk menguragi rasa

    nyeri, geli dan sakit pada otot.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 15

    b) Tekanan yang kuat dan dalam akan menambah lancarnya

    peredaran darah dan memberikan rasa ke pasien.

    c) Dengan system dorong ke arah jantung akan menambah

    lancar aliran darah ke jantung.

    d) Efek menghambat proses peredaran. Ini bila dikerjakan pada

    daerah proximal dari tempat yang menderita cidera.

    e) Mempercepat proses penyerapan bekas peradangan sel-sel

    yang telah rusak untuk dibuang dan dibersihkan.

    b. Petrisage

    1) Caranya.

    a) Dikerjakan pada jaringan yang gemuk dan berotot.

    b) Jaringan yang akan dipijat dipegang sebanyak-banyak antara

    jari-jari tangan dengan ibu jari.

    c) Jari-jari tangan merapat, kecuali ibu jari terpisah, jari-jari

    tangan berhadap-hadapan dengan ibu jari.

    d) Jaringan diangkat dan kemudian ditekan tegak lurus pada

    tulang, jari-jari dilepaskan, diangkat lagi dan ditekan lagi,

    dikerjakan dengan rytmis.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 16

    2) Variasi dalam Petrirage. Dilakukan bersama-sama sejajar,

    berganti-gantian bergelombang, dengan gerakan sebagai berikut :

    a) Kneding atau Palm Kneding

    (1) Dikerjakan dengan tangan satu dan dua.

    (2) Jaringan yang ditekan terletak antara jari-jari tengah

    dan tapak tangan.

    (3) Tekanan tegak lurus pada permukaan tulang.

    (4) Gerakan melingkar dan berputar arah lawan jarum

    jam dilakukan dengan tekanan atau tanpa tekanan.

    b) Wringing. Jaringan diangkat dengan jari-jari dan ibu jari

    dan didorong, bisa bersama-sama atau bergantian.

    c) Picking Up. Jaringan dipegang sebanyak-banyaknya

    dengan satu tangan atau dua. Diangkat keatas, kemudian

    ditekan dengan ibu jari, jaringan dilepaskan, terus dilakukan

    berulang-ulang.

    3) Efeknya.

    a) Mentimulir otot memberi rangsang terhadap kulit.

    b) Melancarkan peredaran darah pada otot.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 17

    c) Mengaktifir kelenjar-kelenjar dan hormon yang berguna

    dalam proses pengisian kekuatan otot.

    d) Memperbaiki metabolisme pertukaran zat.

    e) Memperbaiki proses penyerapan dan pelenyapan H2O (zat

    asam arang)

    c. Shaking.

    1) Caranya.

    Suatu gerakkan mengoncang yang dikerjakan dengan satu atau dua

    tangan bersama-sama.

    Dengan satu tangan. Jari-jari merapat, ibu jari disesuiakan

    dengan lokasinya. Otot-otot dan jaringan kita buat lemas dan rileks.

    Arah gerakkan memotong otot. Dikerjakan pada otot-otot tungkai

    dan lengan atas.

    Dengan dua tangan. Jari-jari tangan menyesuaikan pada

    keadaan pasien letaknya kedua telapak pada daerah otot yang mau

    digoncang. Dikerjakan pada otot-otot paha depan dan betis belakang.

    2) Efeknya.

    a) Merangsang kulit, fascia, otot dan persendian.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 18

    b) Meratakan dan mengisi zat sela jaringan supaya lebih penuh

    seperti halnya meratakan isi beras dalam karung.

    c) Menyuburkan jaringan-jaringan karena metabolisme, proses

    penyaluran zat-zat makanan akan merata.

    d. Tapotemant.

    1) Caranya.

    Dikerjakan pada daerah yang luas. Pada pinggang dan tungkai

    atas dilakukan dengan pergelangan tangan lemas (Rileks), Rythme

    (Irama) dapat diatur sesuai dengan perasaan Masseur untuk

    memberikan rangsangan, dikerjakan melintang otot.

    Variasi dalam Tapotemant dapat dilakukan :

    a) Pounding.

    Dilakukan dengan tangan menggenggam jatuhkan

    genggaman pada bagian sisi bawah, posisi tangan lurus

    dari siku sampai ujung genggaman jatuhkan secara

    bergantian.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 19

    b) Beating.

    Dilakukan dengan tangan digenggam seperti

    memegang Bed, jatuhkan pad bagian muka, perkenaan

    pada ruas jari-jari, jatuhkan secara bergantian.

    c) Clapping.

    Dilakukan dengan permukaan telapak tangan cekung

    jari rapat berrongga posisi tangan lurus dari siku, kedua

    tangan jatuhkan secara bergantian lemas dan menekan

    dengan klep pada poros pada persendian Carpus.

    d) Hackig.

    Dilakukan dengan jari-jari tangan lurus, jatuhkan

    tangan pada sisi Tarsus perkenaan pada otot bagian

    bawah.

    e) Tapping.

    Dilakukan seperti hacking, perkenaan pada jari-jari

    secara berurutan mulai kelingking, manis, tengah dan

    telunjuk.

    3) Efeknya.

    a) Menstimulir otot untuk kerja.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 20

    b) Menstimulir syaraf untuk kerja jantung, hal ini bila

    dikerjakan didaerah punggung.

    c) Menstimulir urat syaraf untuk mengeluarkan zat-zat

    penggait yang bekerja sesuai fungsinya.

    d)Jika dikerjakan dengan ringan akan cepat mengeluarkan urat

    syaraf (vasemater) akan terangsang dan menyebabkan

    kontraksi lokal.

    e) Menaikan suhu badan guna melancarkan metabolisme

    f) Pengompaan jantung bila dikerjakan didaerah Thorox

    Colis.

    g) Menstimulir kulit untuk menambah aktivitas kelenjar

    keringan, Beating untuk daerah sacrum dan lumbal akan

    mempunyai efek yang baik untuk otot-otot dalam.

    e. Friction.

    1) Caranya.

    Dilakukan gerakkan menggerus, dapat juga gerakkan menggosok yang

    keras, bisa melingkar, membuat arah gerakkan seperti kabel telepon,

    dikerjakan pada tempat-tempat disekitar sendi, tendon dan daerah yang

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 21

    sempit yang tidak mungkin dilakukan dengan petrissage. Gerakkan

    tangan dengan ibu jari, ujung-ujung ke-2 atau ke-3 jari dengan posisi

    jari merapat, dapat dengan pangkal tapak tangan, bila perlu dengan

    siku (clecranon). Bila dosis-dosis kurang kuat bisa dibantu tekanan

    dengan tangan diikuti berat badan.

    2) Efeknya.

    a) Merangsang bagian yang lebih dalam.

    b) Menghancurkan mygelose atau kekerasan pada jaringan,

    melepas perlengketan antara jaringan, sebab hal-hal ini akan

    mengganggu lancarnya peredaran darah.

    c) Pada gerakkan friction dikombinasikan dengan shoking

    yang dilakukan sampai ± 15 detik sangat berhasil untuk

    menghilangkan hal-hal yang pathologis pada kekerasan otot.

    f. Walken.

    1) Caranya.

    a) Seperti effleurage tetapi dilakukan seluruh permukaan

    tangan arah bisa kejantung dan melintang.

    b) Dikerjakan didaerah yang luas pada punggung, pantat

    dan dada.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 22

    c) Dikerjakan sesudah effleurage, petrisage dan friction, sebab

    untuk menyempurnakan gosokan dan tekanan pada tempat-

    tempat yang belum terkena.

    d) Gerakkan, kedua tapak tangan menggeser pada kulit

    berganti-ganti yang satu maju yang satu mundur.

    e) Pada daerah perut harus dikerjakan searah jalannya usus

    (keluarnya makanan)

    2) Efeknya. Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan

    dibawahnya, sebab gerakkannya menggeser pada permukaan kulit.

    g. Vibration

    1) Caranya. Dilakukan dengan gerakkan menggetar ujung-

    ujung jari atau dengan tapak tangan. Vibration adalah manipulasi yang

    lebih halus daripada shaking. Tekanan dengan mengadakan Static

    Kontraksi pada otot lengan, dapat dipergunakan vibrator (mesin getar)

    hasilnya lebih baik. Tehnik tekanan ringan gerakkan halus, ada arah

    gerakkan muka belakang, tidak kesamping. Dapat menetap dan dapat

    berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar persendian

    berguna untuk menghilangkan gerakkan sendi kaku.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 23

    2) Efeknya.

    a) Vibrasi yang halus untuk mengurangi rasa nyeri pada fasia,

    sendi, perut dan tempat lainnya.

    b) Mengurangi Spame karena syaraf terangsang.

    c) Merangsang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar-kelenjar

    untuk lebih aktif sesuai dengan fungsinya.

    d) Mengaktifir organ pencernaan dan alat dalam.

    h. Skin Rolling

    1) Caranya.

    Ambil kulit sebanyak mungkin, angkat keatas jangan sampai lepas.

    Gerakkannya jalan dan dorong keatas jangan sampai dilepas dan

    dikurangi pegangan pada waktu jalan. Tempat itu akan membekas

    merah seperti dikerok.

    2) Efeknya.

    a) Melancarkan peredaran, pada lapisan kulit, lemak dan otot

    dipermukaan, warna merah pada kulit ini tidak lain adalah capalin

    yang melebar penuh dengan darah yang berjalan lancar. Akibatnya

    akan menghilangkan rasa tubuh yang masuk angin.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 24

    b) Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan-jaringan

    dibawahnya. Kerokan dapat juga merah seperti skin rolling tapi

    keadaan lain sebab capalin karena gosokan benda keras berbeda

    dengan pijatan. Sehingga capalin rusak, keadaan ini orang akan

    mudah terkena masuk angin sebab peredaran superficialis rusak

    dengan kerokan.

    i. Strocking

    1) Caranya.

    Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan untuk daerah yang luas

    (punggung, pantat, dsb) dengan ibu jari atau ujung-ujung jari untuk

    daerah seperti dada antara iga-iga. Tekanan sedikit saja dan

    gerakkan tidak tentu arahnya kadang-kadang melintang, kadang-

    kadang membujur dengan arah otot. Strocking selalu dikerjakan pada

    permulaan Massage sebelum Effleurage. Dengan tujuan meratakan

    pelicin dan minyak pada tubuh.

    2) Efeknya.

    a) Selalu dikerjakan untuk Effect Relaxatie (pelemasan)

    b) Karena arah gerakkan tak teratur, maka tak berpengaruh

    pada peredaran darah dan efeknya pada otot.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 25

    BAB IV

    PELAKSANAAN SPORT MASSAGE

    A. Persiapan Alat

    Adapun alat peralatan yang harus kita gunakan dalam melaksanakan Massage

    harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan agar dalam pelaksanaannya tidak

    mengalami hambatan bagi pasien/penderita.

    Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam ruang massage adalah:

    1.Bangku massage lengkap.

    Ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu

    tinggi, mengingat bahwa massage selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan

    berat badan.

    2. bantal untuk landasan kepala

    3. guling besar untuk landasan lutut.

    4. guling kecil untuk landasan kaki

    5. selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak dimassage.

    6. handuk kecil untuk pembasuh keringat.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 26

    7. Waskom untuk tempat cuci tangan.

    8. kursi masseur.

    9. termos panas dan dingin.

    10. lemari untuk obat-obatan.

    11. masator (alat pijat listrik)

    12. vibrator

    Suatu alat untuk membantu massage khusus digunakan untuk fibriomassage

    (menggetar),dalam hal ini yang dimaksud adalah elektrovibrasi.

    13. bahan pelincir (Lumbricant)

    B. PERSYARATAN DALAM MASSAGE

    Penggunaan bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk

    mempelancar pelaksanaan beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir

    sebaiknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

    1. mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan massage)

    2. tidak mudah menguap.

    3. Tidak mengandung wewangian yang menyolok

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 27

    4. Tidak memberikan ransangan dingin.

    5. Mudah didapat dan murah harganya.

    Ada beberapa bahan pelincir yang sering digunakan untuk massage antara

    lain:

    1. bedak talk

    2. lemak

    3. minyak.

    Pengaturan ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan. Hal-hal

    yang harus diperhatikan antara lain:

    1. Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin.

    2. Penerangan lampu ruangan harus cukup.

    3. Ruangan massage harus bersih dan berdinding putih atau warna segar.

    4. Jendela sebagai fentilasi udara.

    5. Lantai jangan licin dan harus bersih

    Ruangan massage sebaiknya dilengkapi kamar mandi.

    a. Persyaratan.

    1) Syarat bagi pasien

    a) Pasien harus hygien terjamin.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 28

    b) Badan jangan sampai berkeringat.

    c) Pakaian harus seminim-minimnya.

    d) Badan harus ditempatkan sedemikian rupa hingga

    keadaannya enak dan relaks otot-ototnya.

    2) Syarat bagi Masseur

    a) Kebersihan harus terjamin

    b) Pakaiannya harus sedemikian rupa hingga tak mengganggu

    pasien maupun dalam memberikan Manipulasi

    c) Pakailah bedak untuk Sport Massage atau dengan minyak

    penghangat (perangsang).

    d) Dalam memberikan manipulasi Effleurage harus menuju

    kejantung.

    e) Semua manipulasi harus berjalan dengan Kontinue dan

    Rythmis.

    3) Syarat-syarat alat pelicin yang dapat dipakai untuk Massage yang

    baik adalah :

    a) Tidak mengganggu kulit pasien

    b) Tidak berbau terlalu tajam

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 29

    c) Tidak terlalu cepat menguap

    d) Selesai massage, jangan banyak alat pelican tertinggal pada

    kulit.

    4) Beberapa macam alat pelican

    a) Yang berupa minyak cair. Parapin, minyak goreng /

    minyak kelapa, Baby Oil.

    b) Yang berupa Vaseline. Rhemason, Vicks, Avitson,

    Balsem.

    c) Yang berupa bedak,Baby Talk, Salicil Talk.

    d) Yang berupa cream,Ceunterpain, Stop – X,

    Rhemason Cream.

    e) Yang berupa sabun. Sabun mandi.

    C. Daerah Yang Diberi Massage.

    Supaya tujuan kita dapat tercapai dan tidak mengalami gangguan maka

    pasien harus menempatkan tubuhnya sedemikian rupa, sehingga keadaan tubuh

    pasien relaks dan enak. Berikan bantal dan guling dan guling untuk menempatkan

    kedudukan pasien (telungkup, terlentang dan duduk).

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 30

    a. Betis :

    - Stroking (Rangsangan)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 31

    - Efflurage 1 Tangan (Menggosok)

    - Efflurage 2 Tangan (Menggosok)

    1

    2

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 32

    - Petrisage (Memijat)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 33

    - Wolken (Menggeser)

    - Shacking ( Mengguncang)

    1

    2

    1

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 34

    b. Paha :

    - Efflurage 2 Tangan (Menggosok)

    Caranya: Gosokan kuat pada otot-otot paha samping luar. Tangan kanan

    menyangga kaki kiri pasien, tangan kirir menggosok dengan telapak tangan

    secara datar, jari-jari merapat lurus kemudian melakukan gosokan kuat

    dengan tekanan dan gorongan pangkal telapak tangan. Gosok dimulai dari sisi

    luar sendi lutut menuju trochantor mayor dengan tekanan telapak tangan,

    kemudian kembali ke posisi semula dengan tekanan ringan dan halus

    (gosokan ini dilakukan 3x ulangan)

    1

    2

    3

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 35

    - Efflurage 1 tangan paha bagian dalam

    Caranya: Pijatan otot-otot paha belakang. Kedua tangan memijat secara berasama-

    bersama sejajar berdampingan dengan ibu jari di luar (lateral) jari-jari di sisi dalam

    (medial) merapat dan lurus. Pijatan ini di lakukan dengan cara memijat dengan kedua

    tangan secara bersama-sama, mengangkat, kemudian melepas kembali namun kedua

    tangan tetap kontak (picking up). Setiap titik dilakukan 3 kali pemijatan. Pijatan

    dimulai dari pangkal paha (batas lipat pantat), kemudian bergeser kearah distal dan

    setelah sampai diatas sendi lutut kembali ke posisi semula dengan cara melakukan

    satu gososkan kuat (seperti Eflourage pertama), kemudian melakukan pijatan

    ulangan. (pijatan ini dilakukan 3x ulangan)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 36

    - Efflurage 1 Tangan Paha Bagian Luar

    Caranya : Gosokan kuat pada otot-otot pada samping medial.

    Tangan kiri menyangga bahian lipat lutut (ibu jari di luar, jari-jari di dalam). Tangan

    kanan menggosok dengan telapak tangan secara datar, jari-jari merapat lururs,

    kemudian melakukan gosokan kuat dengan tekanan dan dorongan. Gosoakan dimulai

    dari atas sendi lutut sisi (Medial menuju proximal, kemudian membelok kelateral,

    berakhir di batas lipat pantat. Kemudian kembali ke posisi semula dengan tekanan

    ringan dan halus. Untuk selanjutnya melakukan gosokan kuat ulangan (Gosokan ini

    dilakukan 3x ulangan)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 37

    - Petrisage(Memijat)

    Caranya: Pijatan pada otot paha belakang. Kedua tangan memijat secara bersama-

    sama sejajar bersama- sama sejajar berdampingan dengan ibu jari di luar (lateral),

    jari-jari di sisi dalam (medial) merapat dan lurus. Pijatan ini dilakukan dengan cara

    memijat dengan kedua tangan secara bersama-sama, mengkat, kemudian melepas

    kembali namun kedua tangan tetap kontak (picking up). Setiap titik dilakukan dengan

    3x pemijatan. Pemijatan dimulai dari pangkal paha (batas lipat pantat ), kemudian

    bergeser kearah distal dan setelah sampai di atas sendi lutut kembali ke posisi semula

    dengan cara melakukan satu gosokan kuat (saeperti Eflourage pertama), kemudian

    melakukan pijatan ulangan . (pijatan ini dilakukan 3x ulangan)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 38

    - Wolken ( Menggeser)

    Caranya : Dikerjakan sesudah effleurage, petrisage dan friction, sebab untuk

    menyempurnakan gosokan dan tekanan pada tempat-tempat yang belum

    terkena. Gerakkan, kedua tapak tangan menggeser pada kulit berganti-ganti

    yang satu maju yang satu mundur.

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 39

    - Vibration ( Menggetarkan)

    Caranya: Dilakukan dengan gerakkan menggetar ujung-ujung jari

    atau dengan tapak tangan. Vibration adalah manipulasi yang lebih halus daripada

    shaking. Tekanan dengan mengadakan Static Kontraksi pada otot lengan, dapat

    dipergunakan vibrator (mesin getar) hasilnya lebih baik. Tehnik tekanan ringan

    gerakkan halus, ada arah gerakkan muka belakang, tidak kesamping. Dapat

    menetap dan dapat berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar

    persendian berguna untuk menghilangkan gerakkan sendi kaku.

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 40

    c. Pinggang- Punggung :

    - Stroking(Rangsangan)

    - Efflurage dengan Telapak Tangan

    1

    2

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 41

    - Efflurage Punggung Tangan

    1

    2

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 42

    - Friction (Menggerus)

    3

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 43

    - Wolken (Menggeser)

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 44

    - Tapotement dengan menggunakan 3 gaya

    1

    2

    3

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 45

    - Skin Roling (Menggulung Kulit)

    - Vibration (Menggetarkan)

    1

    2

    1

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 46

    1) Tungkai bawah bagian depan dengan cara duduk dikursi.

    2) Tungkai atas bagian depan, duduk selujur.

    3) Lengan atas dan bawah.

    4) Daerah dahi, kepala, leher bagian belakang.

    5) Daerah tengkuk, bahu, duduk senderkan pada sandaran kursi

    dan kebalikannya.

    d. Leher

    - Eflurage 1 Tangan

    Caranya :

    Tangan kiri menyangga dahi. Tangan kanan menggosok dengan telapak tangan

    secara datar, jari-jari merapat lurus, kemudian melakukan gosokan kuat dengan

    tekanan dan dorongan dari atas kebawah menuju jantung. Kemudian kembali ke

    posisi semula dengan tekanan ringan dan halus. Untuk selanjutnya melakukan

    gosokan kuat ulangan (Gosokan ini dilakukan 3x ulangan)

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 47

    - Eflurage 1 tangan bagian kanan pundak

    1 2

    1 2 3

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 48

    - Eflurage 1 tangan bagian kiri pundak

    - Eflurage 2 Tangan

    1 2 3

    1 2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 49

    - Petrisage

    - Friction

    1 2

    1 2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 50

    - Tapotement dengan 3 gerakan

    - Vibration

    1 2 3

    1 2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 51

    e. Kepala

    - Eflurage & petrisage 1 tangan bagian dahi

    - Eflurage & petrisage bagian kepala

    1 2 3

    1 2 3

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 52

    f. Lengan

    - Eflurage 1 tangan

    1

    2

    3

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 53

    - Petrisage jika pasien posisi terlentang

    - Petrisage jika pasien posisi duduk

    1

    2

    1

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 54

    1

    2

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 55

    - Walken

    - Shacking (Mengguncang)

    1

    2

    1

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 56

    D. Pembagian Waktu Tiap Daerah

    Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dalam tubuh dan supaya tujuan

    pembelian manipulasi tercapai dengan baik, sport massage harus diberikan dalam

    tempo lebih dari 1 jam lamanya.

    1. Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlit yang harus dimassage

    lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang

    dimassage.

    2. Sesunggunhya tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan massage.

    Setelah dimassage sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan

    pekerjaanyang membutuhkan tenaga besar.

    3. Frekwensi pemberian massage sebenarnya tidak terikat pada batas waktu

    tertentu sebagai berikut:

    Massage anggota tubuh bagian bawah : 15 menit

    Massage anggota tubuh bagian atas : 10 menit

    Massage punggung : 10 menit

    Massage dada dan perut : 5 menit

    Sebagian pedoman untuk pelaksanaan manipulisai pada daerah-daerah atas

    dan bawah dan waktunya :

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 57

    a. Daerah tungkai kanan dan kiri, kira-kira 20 menit.

    b. Daerah punggung, kira-kira 10 menit.

    c. Daerah pantat, kira-kira 5 menit.

    d. Daerah lengan kanan dan kiri, kira-kira 15 menit.

    e. Daerah dada kira-kira 6 menit.

    f. Daerah perut, kira-kira 4 menit.

    g. Daerah tengkuk dan bahu, kira-kira 10 menit.

    E. Contra Indicatie dengan Sport Massage

    Yang dimaksud dengan Contra Indicatie. Adalah hal-hal yang tidak boleh

    diberikan Sport massage, atau hal-hal yang bertentangan dengan Sport Massage. Bila

    keadaan tersebut dilanggar oleh Sport Masseur, maka tujuan tidak akan tercapai akan

    menambah parahnya penderitaan pasien tersebut. Sport Massage bidangnya adalah

    non pathologis (orang yang sehat, tidak menderita penyakit), Sport Massage tidak

    menyembuhkan penyakit, pemberian Sport Massage membantu proses

    penyembuhan karena fungsi mempelancar peredaran darah dan mengirimkan zat

    makan ke otot. Bila keadaan yang Pathologis itu bagian Heil Massage dan Segment

    Massage. Karena itu bila kita hendak bertindak pada hal-hal tersebut diatas, kita

    harus meminta nasehat dan ijin dari dokter. Daru setelah dokter memberikan

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 58

    penjelasan-penjelasan dan petunjuk, maka bolehlah dilaksanakan Massage, tapi harus

    dilaksanakan hati-hati betul, serta kita harus tahu betul akan Sport Massage, itu

    dengan segala variasinya. Pemberian manipulasi harus tahu betul mengenai Sport

    Injury, P3K, Heil Massage dan jangan lupa mintalah petunjuk dokter bila sampai

    terjadi Sport Injury. Jangan bertindak gegabah, sebab mungkin akan menambah

    parahnya pasien.

    a. Infectie - Color (panas tumor bengkak).

    - Color (mengkilat), warna merah dan biru

    - Kehilangan fungsinya.

    b. Demam ( 38 C ketas)

    c. Tumor ganas (Tumor Maligma)

    d. Penyakit kulit (kudis/exsim dsb)

    e. Penyakit menular (TBC, Asma dsb)

    f. Peradangan (bila ada bengkak)

    g. Hamil muda (0-3 bulan)

    h. Menstruasi

    i. Tekanan darah tinggi (sedang sakit)

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 59

    j. Keadaan yang mudah berdarah (luka)

    k. Bila mendapat kecelakaan (Sport Injury) dalam Sport (patah

    tulang,luxatio,Spear Injury dsb).

    F. Sport Masseur

    Sport masseur bisa juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur

    saja, sedangkan untuk wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur

    yaitu sehat jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala

    tindakan dalam mengamalkan ilmunya. Oleh karena itu, masseur harus memiliki

    beberapa pengetahuan yang berhubungan erat dengan massage, antara lain:

    1. Anatomi.

    2. Fisiologi olahraga.

    3. Kinesiologi

    4. Kesehatan olahraga.

    Seorang masseur harus bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan

    fit, sehingga bisa melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau

    pengaruh massage bagi masseur antara lain:

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 60

    1. Kejang otot masseur

    Adalah kekejangan yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama

    memberikan massage pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang

    sama.

    2. Salesma (pilek)

    Gangguan ini dapat terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin,

    setelah masseur keluar dari ruangan massage.

    3. Keluhan pada kaki.

    Keluhan ini disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage.

    Untuk mengurangi gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.

    4. Keluhan pada punggung

    Keluhan pada punggung ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang

    tidak sesuai dengan tinggi badan masseur.

    5. Kejangkitan

    Mengingat bahwa dalam memberikan massage tangan masseur selalu

    berhubungan dengan tubuh orang lain, maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit

    penyakit kulit, perlu sekalipun para masseur mensterilkan tangannya dengan air

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 61

    hangat atua air biasa yang dicampur dengan obat antiseptic sebelum dan sesudah

    melakukan massage. Seorang masseur harus selalu memelihara tangannya dengan

    sebaik-baiknya dalam arti selalu kering, bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan

    pendek.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 62

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan

    lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.

    Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Para pelakunya

    biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita

    Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan

    kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani Gerak tangan secara mekanis ini akan

    menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya dan tindakan instingtif yang

    dilakukan dengan manipulasi tertentu, seperti mengurut, menggosok, memukul, dan

    menekan pada bagian tubuh tertentu yang dapat menghasilkan efek fisiologis,

    profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh. Sport massage merupakan teknik

    memijat/melulut dengan tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan

    prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis

    dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan

    terapeutik/pengobatan pada tubuh. Sport massage adalah jenis pijat yang umumnya

    diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu

    menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan

    mencegah cedera.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 63

    Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat.

    Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga,

    atau kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot. Pemijatan justru tak boleh

    langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang serius. “Lakukan tindakan

    RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan

    Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x

    24 jam,”

    Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage antara lain:

    Stroking, Efflurage, Petrisage, wolken,friction, Tapotement, Skin Roling, Shacking,

    Vibration

    B. Saran

    Bagi para pembaca khususnya olahragawan disarankan bahwa sport massage sangat

    dibutuhkan untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingna dan

    untuk relaksasi otot dan mencegah cedera. Dan disarankan bagi para pembaca bahwa

    bahan ajar massage sport ini kurang dari kesempurnaan maka diharapkan membantu

    kesempurnaan bahan ajar ini.

  • MASASE TERAPI CEDERA OLAHRAGA

    METODE ALI SATIA GRAHA

    (THERAPY MASSAGE SPORT INJURY)

    Beragam masase (pijat) yang tercipta oleh para ahli di dunia ini, dengan

    berbagai jenis dan maanfaat dari masase tersebut. Seperti halnya Swedish

    Massage yang menciptakan adalah Hartvig Nissen, yang pada tahun 1883

    membuka Institut Kesehatan Swedia bagi Tindakan/Perawatan Penyakit Kronis

    dengan metode gerakan Swedia dan Masase yang pernah ditampilkan dihadapan

    dokter-dokter medis di Washington D.C. USA. Sehingga Swedish Massage

    berkembanglah di Eropa dan Amerika pada tahun 1888 yang digunakan untuk

    pasien yang mengalami kelelahan otot setelah lama menjalini perwatan penyakit

    kronis.

    Perkembangan massage berkembang di Amerika sangat pesat dan terlahir

    berbagai masase, antara lain yaitu:

    1. Massage Esalen (dikembangkan di Institut Esalen) di rancang untuk

    menciptakan suatu keadaan relaksasi yang lebih dalam dan kesehatan secara

    umum. Jika dibandingkan dengan sistem Swedia, Masase Esalen lebih lambat dan

    lebih berirama dan menekankan pada pribadi secara keseluruhan (pikiran dan

    tubuh). Banyak ahli terapi yang sebenarnya menggunakan suatu kombinasi teknik

    Swedia dan teknik Esalen.

    2. Massage Rolfing, dikembangkan oleh Dr. dr. Ida Rolf, melibatkan suatu bentuk

    kerja jaringan dalam yang melepaskan/mengendurkan adhesi atau pelekatan

    dalam jaringan fleksibel (fascia) yang mengelilingi otot-otot kita. Secara umum,

    gaya ini meluruskan segmen-segmen tubuh utama melalui manipulasi pada fascia.

    3. Deep Tissue Massage menggunakan stroke /tekanan yang perlahan, tekanan

    langsung, dan atau pergeseran. Seperti namanya, prosedur ini diaplikasikan

    dengan tekanan yang lebih besar dan pada lapisan otot yang lebih dalam daripada

    masase Swedia.

    4. Sport Massage adalah masase yang telah diadaptasi untuk keperluan atlit dan

    terdiri dari dua kategori: pemeliharaan (sebagai bagian dari aturan latihan) dan

    perlombaan (sebelum perlombaan ataupun setelah perlombaan). Sports massage

  • juga digunakan untuk mempromosikan penyembuhan dari kelelahan dan pasca

    cedera. Reflexology, juga dikenal sebagai terapi zona, terapi ini didasarkan pada

    ide oriental bahwa stimulasi dari titik - titik tertentu pada tubuh mempunyai efek

    pada bagian-bagian lain dari tubuh.

    5. Teknik reflexology menggunakan tekanan jari. Neuromuscular massage adalah

    suatu bentuk massase dalam yang mengaplikasikan tekanan jari yang

    terkonsentrasi pada otot-otot tertentu. Bentuk masase ini membantu

    memutuskan/memecahkan siklus kejang urat dan sakit dan bentuk ini digunakan

    pada titik pemicu rasa sakit, merupakan simpul ketegangan dari ketegangan otot

    yang menyebabkan rasa sakit pada bagian-bagian tubuh yang lain.

    6. Trigger point massage dan myotherapy merupakan variasi atau bagian dari

    masase neuromuscular.

    7. Bindegewebs massage, atau connective tissue massage, dikembangkan oleh

    Elizabeth Dicke, merupakan suatu tipe teknik pelepasan myofascial yang terkait

    dengan permukaan jaringan penghubung (fascia) yang terletak diantara kulit dan

    otot. Para pengikut Bindegewebs massage percaya bahwa masase pada jaringan

    penghubung atau ikat akan mempengaruhi reflek vascular dan visceral yang

    berkaitan dengan sejumlah patologi dan disability (ketidakmampuan).

    Di Indonesia yang berkembang berbagai macam masase, mulai dari

    Swedish massage, Thai massage, japaness massage, accupoint massage,

    reflexiology, india massage, shiatshu, shubo dan baby massage. Tetapi belum ada

    jenis masase yang dapat membantu untuk pemulihan cedera yang terjadi pada

    seseorang atau pasien yang mengalami cedera ringan pada anggota gerak tubuh

    manusia, seperti keseleo atau suluksasi. Cedera keseleo atau suluksasi ini sering

    terjadi pada sesorang yang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun

    aktivitas kerja baik di rumah maupun pekerjaan. Maka dari permasalahan tersebut

    membuat penulis ingin menciptakan suatu jenis masase yang dapat membantu

    meminimalkan atau mengurangi rasa sakit dan mengembalikan posisi sendi yang

    mengalami keseleo atau sedikit pergeseran (cedera ringan), sebagai usaha

    pertolongan pertama atau setelah mendapatkan rujukan diagnose dari medis,

  • sebagai salah satu penanganan setelah pasca cedera atau sebagai suatu

    penanganan terapi dan rehabilitasinya.

    Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, penulis ciptakan

    sejak tahun 1999, saat masih kuliah di Fakultas Ilmu Universitas Negeri

    Yogyakarta sampai sekang penulis menjadi dosen terapi dan rehabilitasi cedera di

    FIK UNY. Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, telah dibuat

    buku untuk materi dan praktik mengajar dilingkungan mahasiswa Prodi IKORA,

    kerjasama pertukaran mahasiswa dan pengajar di Universitas Malaya Malaysia,

    dan mahasiswa kelas Internasional di Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan

    di MENPORA sebagai buku acuan bagi para masseur sebagai tim medis

    olahrahga yang pendampingan atlet dalam setiap kejuaraan, dan sebagai acuan

    bagi pelatihan para guru dan dosen olahraga di tingkat nasional. Masase terapi

    cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini juga telah diterapkan untuk membantu

    pada masyarakat luas dalam menangani cedera olahraga maupun cedera akibat

    aktivitas sehari-hari. Seperti yang penulis lakukan untuk aplikasinya

    penatalaksanaan masase terapi cedera metode Ali Satia Graha ini, di Physical

    Therapy Clinic FIK UNY.

    Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, digunakan

    untuk penatalaksanaan pada cedera ringan di bagian anggota gerak tubuh bagian

    bawah dan atas, antara lain yaitu: (1) Gangguan pada otot dan sendi gerak di

    leher, (2) Gangguan pada otot dan sendi gerak di bahu, (3) ) Gangguan pada otot

    dan sendi gerak di siku, (4) ) Gangguan pada otot dan sendi gerak di pergelangan

    tangan, (5) Gangguan pada otot dan sendi gerak di jari tangan, (6) Gangguan pada

    otot dan sendi gerak di pinggang, (7) Gangguan pada otot dan sendi gerak di

    pinggul, (8) Gangguan pada otot dan sendi gerak di lutut, (9) Gangguan pada otot

    dan sendi gerak di pergelangan kaki (engkel), (10) Gangguan pada otot dan sendi

    gerak di jari kaki.

    Masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha ini, lebih banyak

    menggunakan teknik masasenya berupa gerusan dan elusan yang digabungkan

    saat melakuan masasenya (pijat), setelah itu diberikan penarikan yang digabung

  • dengan melakukan reposisi sendi pada anggota gerak tubuh manusia yang

    mengalami cedera ringan, baik keseleo atau suluksasi (sedikit pergeseran sendi)

    Beda dengan masase-masase yang lainnya yang begitu banyak

    menggunakan teknik masase dan dilakukan pada seluruh tubuh dan sebagian

    lainnya pada titik-titik meridian (titik energy yang dikembangkan oleh para ahli

    terapi Cina)

    Manfaat dari setiap teknik masase terapi Cedera Olahraga metode Ali Satia Graha,

    antara lain:

    1. Gerusan bermanfaat untuk menghancurkan myogilosis atau timbunan dari

    sisa-sisa pembakaran yang terdapat pada otot sehingga menyebabkan

    pengerasan serabut otot.

    2. Elusan bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan

    menghantarkan sisa-sisa pembakaran yang telah dihancurkan atau

    membantu menguragi proses peradangan.

    3. Tarikan/traksi bermanfaat untuk memberikan ruang dari kedua sendi yang

    mengalami kesalahan pergeseran sendi untuk dikembalikan pada posisi

    yang normal tanpa pergesekan antar kedua tulang sendi tersebut.

    4. Mengembalikan sendi pada posisinya/reposisi bermanfaat untuk mengembalikan posisi kedua sendi menuju pelekatan pada sendi yang

    normal setelah memperoleh ruang hasil dari penarikan/traksi tanpa

    mengalami pergesekan diantara kedua sendi tersebut sehingga ROM pada

    sendi bergerak bisa normal dan tidak kaku.

  • PENATALAKSANAAN MASASE TERAPI CEDERA OLAHRAGA

    METODE ALI SATIA GRAHA

    I. ANGGOTA GERAK TUBUH BAGIAN ATAS

    1. Cedera Sendi Leher

    Masase terapi Cedera Olahraga yang dilakukan pada rehabilitasi cedera

    sendi leher (vertebrae cervikalis) menggunakan teknik masase dengan

    cara mengelus (menggabungkan teknik gerusan dengan teknik gosokan)

    yang menggunakan ibu jari untuk merelaksasikan atau menghilangkan

    ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan pengembalian

    sendi yang berada di leher pada tempatnya.

    a. Posisi Duduk dengan Kepala Tegak

    Gambar a.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot trapezius medialis ke arah atas

    menuju sendi leher.

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot leher di samping vertebrae atau otot

    trapezius superior ke arah atas.

    b. Posisi Duduk dengan Kepala Menoleh ke Kiri dan ke Kanan

    Gambar b.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot leher di samping sendi leher atau

    otot trapezius superior ke arah atas.

  • c. Posisi Duduk dengan Kepala Dimiringkan ke Kiri dan ke Kanan

    Gambar c.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot leher di samping sendi leher atau

    otot trapezius superior ke arah atas.

    d. Posisi Duduk dengan Kepala Menunduk

    Gambar d.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot leher di samping sendi leher atau

    otot trapezius superior ke arah atas

    e. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Leher

    Gambar e.

    Lakukan penarikan kepala ke arah atas dan

    mengarahkan pasien supaya menoleh ke

    kanan dan ke kiri untuk mempermudah

    memosisikan sendi leher atau tulang vetebrae

    cervikalis kembali pada tempatnya.

  • 2. Cedera Sendi Bahu

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi bahu

    menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan

    teknik gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari

    untuk merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu,

    dilakukan penarikan dan pengembalian sendi bahu.

    a. Posisi Duduk dengan Lengan Pronasi

    Gambar a.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    sepanjang otot lengan bawah (otot extensor carpi

    ulnaris, extensor carpi radialis, dan extensor

    digitorum)

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    otot trisep/sepanjang otot lengan atas (otot

    brachialis, brachioradialis, dan triceps brachialis)

    Gambar a.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada ligamen sendi bahu/otot deltoideus.

  • Gambar a.4.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    otot intraspinatus yang dimulai dari titik tengah

    tulang skapula (belikat) ke arah tulang belakang.

    b. Posisi Duduk dengan Lengan Supinasi

    Gambar b.1.

    Lakukan teknik masase dengan menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada sepanjang otot

    lengan bawah (otot flexor carpi ulnaris, palmaris

    longus, flexor carpi radialis, dan brachioradialis)

    Gambar b.2.

    Lakukan teknik masase dengan menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan ke arah atas pada

    otot bisep/ lengan atas.

    Gambar b.3

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada ligamen sendi bahu/otot deltoideus.

  • Gambar b.4.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    otot pectocalis mayor ke arah dalam menuju tulang

    tengah dada (tulang sternum).

    c. Posisi Duduk pada Badan bagian Belakang

    Gambar c.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    otot pundak ke arah sendi leher.

    Gambar c.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada otot leher di samping sendi leher

    dengan posisi kepala tegak.

    Gambar c.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot belikat (intraspinatus) ke arah tulang

    belakang bagian atas (vertebrae thorakalis).

  • Gambar c.4.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan di

    latisimus dorsi (bawah ketiak) ke arah bawah

    dengan posisi tangan ditekuk menempel kepala.

    d. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Bagian Bahu

    Gambar d.1.

    Lakukan traksi dengan posisi satu memegang

    lengan atas dan satunya lagi memegang lengan

    bawah. Kemudian, (1) dorong lengan ke atas supaya

    bahu naik, dan (2) tarik ke arah bawah secara pelan-

    pelan.

    Gambar d.2.

    Lakukan reposisi sendi bahu dengan melakukan

    rotasi (memutar) pada sendi bahu. Posisi tangan

    pasien menekuk sejajar dengan bahu, kemudian

    posisi tangan maseur memegang siku pasien dan

    satunya lagi memegang sendi bahunya. Putarkan

    lengan ke arah depan dan belakang sambil menekan

    siku ke arah tubuh.

    3. Cedera Sendi Siku

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi siku

    menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan teknik

    gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari untuk

    merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan

    penarikan dan reposisi atau pengembalian sendi siku

    2

    1

  • a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi

    Gambar a.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan

    bawah.

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot trisep (brachialis,

    brachioradialis, dan trisep brachialis).

    Gambar a.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada sendi siku/ligamen sendi siku.

    b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi

    Gambar b.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan pada

    sepanjang otot lengan bawah (otot flexor carpi

    ulnaris, palmaris longus, flexor carpi radialis, dan

    brachioradialis).

  • Gambar b.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot trisep pada lengan atas.

    Gambar b.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada sendi siku/ligamen sendi siku.

    c. Posisi Traksi pada Sendi Siku

    Gambar c.

    Lakukan traksi dengan (1) posisi satu memegang

    lengan atas dan satunya lagi memegang lengan

    bawah, (2) kemudian, lengan bawah digerakkan ke

    arah atas dan bawah dengan kondisi sendi siku

    dalam keadaan merenggang.

    4. Cedera Sendi Pergelangan Tangan

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi siku

    menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan

    dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau

    menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan

    pengembalian sendi pergelangan tangan.

    2

    1

  • a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi

    Gambar a.1

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan bawah

    (flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor carpi

    radialis, dan brachioradialis)

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot pada punggung tangan.

    Gambar a.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada sendi pergelangan tangan.

    b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi

    Gambar b.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan bawah

    (flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor carpi

    radialis, dan brachioradialis).

  • Gambar b.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada otot telapak tangan.

    Gambar b.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada sendi pergelangan tangan.

    c. Posisi Traksi pada Sendi Pergelangan Tangan

    Gambar c.

    Lakukan traksi dengan posisi satu memegang

    lengan bawah dan satunya lagi memegang telapak

    tangan. Kemudian, telapak tangan digerakkan ke

    arah samping kiri dan samping kanan dengan

    kondisi sendi pergelangan tangan dalam keadaan

    merenggang.

    5. Cedera Sendi Jari Tangan

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera sendi jari-jari tangan

    menggunakan teknik masase dengan cara mengelus (menggabungkan teknik

    gerusan dengan teknik gosokan) yang menggunakan ibu jari untuk

    merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan

    penarikan dan pengembalian sendi jari-jari tangan

  • a. Posisi Duduk dengan Tangan Pronasi

    Gambar a.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot punggung tangan.

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot jari-jari tangan yang cedera.

    Gambar a.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada ligamen sendi jari-jari tangan yang

    cedera.

    b. Posisi Duduk dengan Tangan Supinasi

    Gambar b.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas sepanjang otot telapak tangan.

  • Gambar b.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada otot jari-jari tangan.

    Gambar b.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan ke

    arah atas pada ligamen sendi jari-jari tangan yang

    cedera.

    c. Posisi Traksi pada Sendi Jari Tangan

    Gambar c.

    Lakukan traksi dengan (1) posisi satu memegang

    telapak tangan dan satunya lagi memegang jari

    tangan, (2) kemudian, jari tangan digerakkan ke

    arah kiri dan kanan dengan kondisi sendi jari tangan

    dalam keadaan merenggang.

    2

    1

  • II. ANGGOTA GERAK TUBUH BAGIAN BAWAH

    1. Cedera Sendi Pinggang

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera pinggang

    menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan

    dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan otot

    atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan

    pengembalian sendi pada tulang vertebrae/tulang belakang pada

    tempatnya.

    a. Posisi Tidur Telungkup

    Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping

    tulang vertebrae torakalis ke arah atas.

    Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping

    tulang vertebrae lumbalis ke arah atas.

    Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot latisimus dorsi di samping

    tulang vertebrae lumbalis ke arah samping luar.

  • b. Posisi Duduk dengan Badan Tegak

    Gambar b.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae torakalis ke arah atas.

    Gambar b.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah atas.

    Gambar b.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah samping luar.

    c. Posisi Duduk dengan Badan Membungkuk

    Gambar c.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae torakalis ke arah atas.

  • Gambar c.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan

    gosokan pada otot latisimus dorsi di

    samping tulang vertebrae lumbalis ke arah

    atas.

    Gambar c.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan

    gosokan pada otot latisimus dorsi di

    samping tulang vertebrae lumbalis ke arah

    samping luar.

    d. Posisi Duduk dengan Badan Dimiringkan ke Kiri dan ke Kanan

    Gambar d.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae torakalis ke arah atas.

    Gambar d.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah atas.

  • Gambar d.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah samping luar.

    e. Posisi duduk dengan Badan Diliukkan/Memilin ke Kiri dan ke Kanan

    Gambar e.1.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae torakalis ke arah atas.

    Gambar e.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah atas.

    Gambar e.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot latisimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah samping luar.

  • f. Posisi Traksi dan Reposisi Bagian Pinggang atau Sendi pada Tulang

    Vertebrae dengan Posisi Badan Tidur Telungkup

    Gambar f. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang

    pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan

    dan angkat kedua tungkai ke atas melebihi badan pada posisi terlentang.

    2. Cedera Sendi Panggul

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera panggul menggunakan

    teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan dengan teknik

    gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau menghilangkan

    ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan (traksi) dan reposisi atau

    pengembalian sendi panggul pada tempatnya.

    a. Posisi Tidur Terlentang

    Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot tungkai atas (quadriseps

    femoris) ke arah atas.

    Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada ligamen di persendian panggul ke

    arah atas.

  • Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot quadriseps femoris bagian

    samping dalam dan samping luar/tungkai atas bagian samping dalam

    dan samping luar ke arah atas.

    Gambar a.4. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring menuju pantat dengan

    posisi tungkai ditekuk dan kaki disilangkan.

    b. Posisi Tidur Telungkup

    Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot latimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah atas.

    Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot latimus dorsi di samping tulang

    vertebrae lumbalis ke arah samping luar.

  • Gambar b.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot pantat/otot gluteus maximus ke

    arah atas.

    Gambar b.4. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring ke arah atas.

    c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Panggul dengan Posisi Badan

    Tidur Telungkup

    Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang satu

    pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan

    dan putar tungkai ke arah dalam dan luar dengan kondisi tungkai dalam

    keadaan tertarik.

    3. Cedera Sendi Lutut

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi cedera lutut menggunakan

    teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan dengan teknik

    gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau menghilangkan

  • ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan pengembalian sendi

    lutut pada tempatnya.

    a. Posisi Tidur Terlentang

    Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot quadriseps femoris ke arah atas.

    Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada samping lutut/ligamen lutut pada

    bagian dalam dan luar.

    Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot-otot fleksor/otot gastrocnemius

    bagian depan ke arah atas.

    b. Posisi Tidur Telungkup

    Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot hamstring ke arah atas.

  • Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada ligamen sendi lutut bagian

    belakang ke arah atas.

    Gambar b.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot gastrocnemius ke arah atas.

    c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Lutut dengan Posisi Badan Tidur

    Terlentang

    Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi kedua tangan memegang satu

    pergelangan kaki. Kemudian, traksi/tarik ke arah bawah secara pelan-pelan

    dan putar tungkai setengah lingkaran ke arah samping dalam dan samping

    luar dengan kondisi tungkai dalam keadaan tertarik.

    4. Cedera Sendi Pergelangan Kaki (Engkel)

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi sendi pergelangan kaki

    (engkel) menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik

    gerusan dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk

  • merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan

    penarikan dan pengembalian sendi pergelangan kaki (engkel) pada tempatnya.

    a. Posisi Tidur Terlentang

    Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot fleksor/otot gastrocnemius

    bagian depan ke arah atas.

    Gambar a.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot punggung kaki atau otot fleksor

    pada kaki bagian depan ke arah atas.

    Gambar a.3. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada ligamen sendi pergelangan kaki ke

    arah atas.

  • b. Posisi Tidur Telungkup

    Gambar b.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot gastrocnemius ke arah atas.

    Gambar b.2. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot di belakang mata kaki atau

    tendo achilles ke arah atas.

    c. Posisi Traksi dan Reposisi pada Pergelangan Kaki dengan Posisi

    Badan Tidur Terlentang

    Gambar c. Lakukan traksi dengan posisi satu tangan memegang tumit dan

    satu tangan yang lain memegang punggung kaki. Kemudian, traksi/tarik ke

    arah bawah secara perlahan-lahan dan putarkan kaki ke arah dalam dan luar

    mengikuti gerakan sendi pergelangan kaki (engkel) dengan kondisi

    pergelangan kaki dalam keadaan tertarik.

  • 5. Cedera Sendi Jari-Jari Kaki

    Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi sendi jari-jari kaki

    menggunakan teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan

    dengan teknik gosokan yang menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau

    menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu, dilakukan penarikan dan

    pengembalian sendi jari-jari kaki pada tempatnya.

    a. Posisi Duduk atau Tidur Terlentang

    Gambar a.1. Lakukan teknik masase dengan cara menggabungkan

    teknik gerusan dan gosokan pada otot punggung kaki atau otot fleksor

    pada kaki bagian depan ke arah atas.

    Gambar a.2.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada otot punggung jari-jari kaki yang

    mengalami cedera ke arah atas.

    Gambar a.3.

    Lakukan teknik masase dengan cara

    menggabungkan teknik gerusan dan gosokan

    pada ligamen sendi jari-jari kaki ke arah atas.

  • b. Posisi Traksi dan Reposisi pada Cedera Jari-Jari Kaki

    Gambar b. Lakukan traksi/penarikan dengan posisi satu tangan

    memegang punggung kaki dan satu tangan yang lain memegang jari-jari

    kaki. Kemudian, jari kaki yang ditraksi digerakkan ke samping kiri dan

    kanan.

  • Keterampilan Teknik Dasar Massage Sport BEYB 93

    DAFTAR PUSTAKA

    Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs. M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa

    dan umum.Tingola:Jakarta

    chichibernardus. 2008. Pijat Sport. http://www.chichibernardus.com. 06 agustus

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah,

    Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981

    Rahim . S.A. dr, Massage Olahraga, Pustaka Merdeka Cet I,1987

    http://id.shvoong.com/writers/chichibernardus/http://www.chichibernardus.com/

  • 94

    RIWAYAT HIDUP

    Benny Badaru, lahir di Ujung Pandang, pada tanggal 11 Oktober

    1985. Putra pertama dari 2 bersaudara pasangan Bapak Badaru, SE

    dan Nur’aeny. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SD

    Rappocini Makassar, lulus tahun 1998, di lanjutkan ke SMP Negeri 3

    Makassar, lulus pada tahun 2001 dan melanjutkan ke SMA

    Pembangunan Makassar lulus pada tahun 2004. Setelah lulus SMA

    peneliti melanjutkan ke pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Keolahragaan

    UNM Makassar pada Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi lulus pada tahun

    2008. Pendidikan S2 pada program studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga di PPs Universitas

    Negeri Makassar (UNM), lulus pada tahun 2010 dan pendidikan S3 pada program studi

    Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) masuk pada tahun 2014 dan lulus

    pada tahun 2017.

    Pekerjaan, pada tahun 2010 setelah lulus S2 penulis diangkat sebagai Pegawai Negeri

    Sipil (PNS) tenaga Dosen di FIK UNM Makassar diperbantukan pada Jurusan Pendidikan

    Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi.

    Pengalaman Organisasi dan Pelatihan, Pengurus HMJ Penjaskesrek Bidang II

    Periode 2005-2007, Pengurus MAPERWA FIK UNM Ketua Komisi II Perio