limb deficiency.pptx

26
Manajement FT

Upload: fadlianautami

Post on 15-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: limb deficiency.pptx

Manajement FT

Page 2: limb deficiency.pptx

Anamnesis UmumAllo-anamnesis

Nama : Dik. XAlamat : Jl. Pujangga RT. Sehati RW. SejiwaUmur : 1 tahun, 6 bulanNama ortu : - Ibu : Ny. V

: - Ayah : Tn. PPekerjaan ortu : - Ibu : Wiraswasta

: - Ayah : KontraktorVital Sign :

Page 3: limb deficiency.pptx

Chief of Complain :

Gangguan Keseimbangan karena tidak adanya tungkai bawah

Page 4: limb deficiency.pptx

History Taking• Sejak usia berapa kelainan anak anda muncul? Sejak lahir • Apakah anak anda masih diberi ASI? Tidak, saya memberi ASI

sampai anak saya 6 bulan.• Apakah anaknya diberikan imunisasi? Pernah tapi sekali saja.• Bagaimana proses persalinan ibu, normal atau operasi?

Normal• Pada saat persalinan apakah posisi anak ibu sungsang atau

normal?• Siapa yang membantu proses persalinan ibu? bidan• Apakah ibu rutin memeriksakan kehamilan selama

mengandung? Iya

Page 5: limb deficiency.pptx

• Apakah perkembangan kandungan ibu sehat? Dokter mengatakan bahwa bayi saya normal-normal saja.

• Selama mengandung, apakah ibu pernah jatuh atau mengalami kecelakaan? Tidak pernah

• Selama mengandung, apakah ibu mengkonsumsi obat2an tertentu? Tidak

• Selama mengandung, apakah ibu Alergi terhadap jenis makanan tertentu? Tidak

• Apakah selama hamil ibu mengkonsumsi alkohol dan merokok? Kalau alkohol tidak tapi saya kadang merokok kalau sedang kerja

Page 6: limb deficiency.pptx

• Apakah ada keluarga yang pernah menderita seperti ini? tidak• apakah ibu telah memeriksakan anak tersebut ke dokter? Iya,

kata dokter Limb Defisiency

Page 7: limb deficiency.pptx

AssymetricalInspeksi

• Statis :- Tungkai yang mengalami Limb Deficiency mengecil

• Dinamis :- Anak datang dengan digendong orang tuanya- Dalam berpindah tempat anak merangkak

Tes Orientasi : Gait Analysis ( Tidak Ada)

Page 8: limb deficiency.pptx

Cont,Palpasi• Suhu : Normal• Tenderness : Tidak Ada• Tonus : Normal• Kontur Kulit : Normal

PFGD Pasif(regio hip)

Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi En.rotasi Eks.rotasi

Kanan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Kiri Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas terbatas

Page 9: limb deficiency.pptx

Restrictive

• Limitasi ROM : Limitasi ROM pada regio HIP pada kaki yang mengalami LD

• ADL : Playing dan Berjalan (?)

Page 10: limb deficiency.pptx

Tissue Impairment

• Osteoarthrogen : Stiffness pada Hip Joint• Muskulotendinogen : Weakness grup otot ekstensor

dan Kontraktur grup otot fleksor• Neurogen : -

Page 11: limb deficiency.pptx

Spesific Test• Tes Koordinasi dan Keseimbangan• Circumferensia• ROM Test• Skala Denver

Page 12: limb deficiency.pptx

Test Koordinasi dan KeseimbanganTes Non Equilibrium dan EquilibriumTes Non-Equilibrium• Jari ke hidung. Sendi bahu abduksi 90˚ dengan sendi siku

ekstensi. Pasien diminta menyentuh ujung jari telunjuk ke ujung hidungnya dengan mata tertutup.

• Jari Pasien ke jari terapis. Pasien dan terapis duduk berhadapan, jari telunjuk terapis diluruskan menunjuk ke atas di hadapan Pasien. Pasien diminta menyentuhkan ujung jari telunjuknya ke ujung jari telunjuk terapis. Posisi terapis perlu diubah-ubah untuk memeriksa kemampuan mengubah jarak, arah atau kekuatan gerakan.

Page 13: limb deficiency.pptx

• Jari ke jari tangan yang lain. Kedua sendi bahu abduksi 90˚ dan sendi siku ekstensi. Pasien diminta menggerakkan kedua lengannya ke horizontal abduksi dan menyentuhkan kedua ujung jari telunjuknya satu terhadap yang lain.

• Menyentuh hidung dan jari-jari tangan bergantian. Pasien secara bergantian menyentuh ujung hidung dan ujung jarinya dengan menggunakan jari telunjuk yang satunya.

• Gerak oposisi jari tangan. Pasien menyentuhkan ujung ibu

jarinya ke ujung jari-jari lainnya secara berurutan. Kecepatannya ditingkatkan secara bertahap.

• Menggenggam. Pasien menggenggam dan membuka jari-jari bergantian. Kecepatan ditingkatkan secara bertahap.

Page 14: limb deficiency.pptx

• Pronasi-supinasi. Kedua sendi siku fleksi 90˚ dan merapat ke tubuh. Pasien diminta memutar kedua lengan bawahnya sehingga telapak tangannya menghadap ke atas dan ke bawah bergantian. Kecepatan ditingkatkan secara bergantian.

• Rebound test. Sendi siku fleksi, terapis memberikan tahanan manual untuk menimbulkan kontraksi isometrik otot biseps kemudian dengan tiba-tiba tahanan dihilangkan. Respon normal adalah otot antagonis (otot triseps) yang akan berkontraksi dan mencegah gerakan siku ke fleksi.

• Tepuk tangan. Pasien diminta untuk mengetukkan tapak tangannya ke meja tanpa mengangkat pergelangan tangan.

Page 15: limb deficiency.pptx

• Tepuk kaki. Pasien diminta mengetukkan tapak kakinya ke lantai, tanpa mengangkat lutut dan tumit tetap menyentuh lantai.

• Menunjuk. Pasien dan terapis berhadapan, posisi duduk atau berdiri. Pasien dan terapis memposisikan kedua lengannya horisontal ke depan (fleksi sendi bahi 90˚) sehingga kedua jari telunjuk pasien dan terapis saling bersentuhan. Pasien diminta mengangkat satu atau dua lengannya ke atas sehingga jari telunjuk menunjuk ke atas, kembali ke posisi semula sehingga kedua jari telunjuk saling bersentuhan. Respons normal adalah jari-jari Pasien tepat kembali pada posisi awalnya.

Page 16: limb deficiency.pptx

• Tumit ke lutut dan tumit ke jari-jari kaki bergantian. Posisi telentang pasien diminta untuk menyentuh lutut dan ibu jari kaki bergantian menggunakan tumit kaki yang lain.

• Jari-jari kaki menyentuh jari tangan terapis. Pasien telentang, diminta menyentuhkan ibu jari kakinya ke jari tangan terapis. Posisi jari tangan terapis dapat diubah-ubah untuk mengetahui kemampuan Pasien dalam mengubah jarak, arah atau kekuatan gerakan.

• Tumit menyentuh bawah lutut. Dalam posisi telentang, Pasien menggeserkan satu tumitnya naik turun pada tulang kering tungkai lainnya.

Page 17: limb deficiency.pptx

• Menggambar lingkaran dengan tangan. Pasien menggambar lingkaran imajinasi di udara, di meja atau di lantai menggunakan anggota gerak atas.

• Menggambar lingkaran dengan kaki. Pasien menggambar lingkaran imajinasi di udara / di lantai menggunakan anggota gerak bawah.

• Mempertahankan posisi anggota gerak atas. Pasien mempertahankan kedua lengan horizontal di depan tubuh.

Page 18: limb deficiency.pptx

• Mempertahankan posisi anggota gerak bawah. Pasien mempertahankan kedua lututnya ekstensi.

Nilai Kriteria

5 Kemampuan normal.

4Keterbatasan minimal, dapat menyelesaikkan aktivitas dengan kecepatan dan kemampuan lebih lambat sedikit dibanding normal.

3Keterbatasan sedang, dapat menyesaikan aktivitas, tetapi koordinsai tampak menurun dengan jelas, gerakan lambat, kaku, & tidak stabil.

2 Keterbatasan berat, hanya dapat mengawali aktivitas, tetapi tidak lengkap.

1 Tidak mampu melakukan aktivitas.

Page 19: limb deficiency.pptx

Tes Equilibrium• Berdiri dengan postur normal• Berdiri dengan postur normal, mata tertutup• Berdiri dengan kaki rapat• Berdiri pada satu kaki• Berdiri, fleksi trunk dan kembali ke posisi netral• Berdiri, lateral fleksi trunk• Berjalan, letakkan tumit salah satu kaki di depan jari kaki yang

lain

Page 20: limb deficiency.pptx

• Berjalan pada garis lurus• Berjalan mengikuti tanda yang digambar pada lantai• Berjalan menyamping• Berjalan mundur• Berjalan pada lingkaran• Berjalan dengan tumit• Berjalan dengan ujung kaki.

Page 21: limb deficiency.pptx

Nilai Kriteria

4 Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap.

3 Mampu melakukan aktivitas dengan sedikit bantuan untuk mempertahankan keseimbangan.

2 Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan sedang sampai maksimal untuk mempertahankan keseimbangan.

1 Tidak mampu melakukan aktivitas

Page 22: limb deficiency.pptx

• ROM Test (Hip Joint)Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi En. Rotasi Eks. Rotasi

Kanan

Kiri

Page 23: limb deficiency.pptx

• Skala Denver

Page 24: limb deficiency.pptx
Page 25: limb deficiency.pptx

Problem• Primer : Gangguan Keseimbangan

• Sekunder : Weakness grup otot ekstensor HipKontraktur grup otot fleksor HipStifness Hip Joint

• Kompleks : Gangguan ADL (Playing dan Berjalan)

Page 26: limb deficiency.pptx

Diagnostik“ Gangguan aktivitas fungsional karena gangguan keseimbangan diakibatkan Limb Deficiency”