elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/praktek kimia.doc · web viewdasar...

34
I. PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM Tujuan Praktikum Umum Mengenalkan beberapa alat yang sederhana dan penggunaannya. Percobaan ini sebagai pendahuluan bagi percobaan – percobaan berikutnya. Khusus 1. Mengetahui nama dan kegunaan alat-alat gelas yang umum dipakai di dalam laboratorium kimia. 2. Dapat menggunakan alat-alat tersebut dengan benar. Dasar Teori Di dalam laboratorium kimia akan dijumpai berbagai alat, mulai dari yang sederhana seperti misalnya alat-alat gelas sampai pada yang cukup rumit seperti pH meter dan spektrofotometer. Alat-alat sederhana di laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan pengukuran volume dengan berbagai ukuran. Peralatan wadah pengukur volume larutan, ada yang ditera dengan teliti dan ada yang tidak perlu ditera 1

Upload: vunhu

Post on 11-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

I. PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM

Tujuan Praktikum

Umum

Mengenalkan beberapa alat yang sederhana dan penggunaannya.

Percobaan ini sebagai pendahuluan bagi percobaan – percobaan

berikutnya.

Khusus

1. Mengetahui nama dan kegunaan alat-alat gelas yang umum dipakai di

dalam laboratorium kimia.

2. Dapat menggunakan alat-alat tersebut dengan benar.

Dasar Teori

Di dalam laboratorium kimia akan dijumpai berbagai alat, mulai

dari yang sederhana seperti misalnya alat-alat gelas sampai pada yang

cukup rumit seperti pH meter dan spektrofotometer. Alat-alat sederhana di

laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,

platina, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi

sebagai wadah, alat bantu, dan pengukuran volume dengan berbagai

ukuran.

Peralatan wadah pengukur volume larutan, ada yang ditera

dengan teliti dan ada yang tidak perlu ditera dengan teliti. Peneraan yang

sangat teliti dilakukan terhadap alat ukur seperti pipet volumetrik, pipet

Mohr, labu takar dan buret. Pengukuran dengan alat tersebut akan

mempengaruhi hasil secara kuantitatif.

Cara penggunaan, pemeliharaan dan pembacaan miniskus sangat

penting. Sebelum digunakan alat tersebut harus bersih dari pengotor–

pengotor, dibilas dengan larutan yang akan diukur dan harus digunakan

dengan cara yang betul. Setelah digunakan harus dicuci, agar larutan

1

Page 2: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

tidak menempel pada dinding kaca. Pembacaan miniskus harus sejajar

dengan mata.

Ada beberapa alat penting yang perlu diketahui, yaitu :

1. Alat – alat pemanasan

Pembakar gas, kaki tiga, segitiga porselin, kasa, gegep, pemanas air,

alat-alat porselin ( cawan )

2. Alat – alat gelas

Dipergunakan untuk wadah, mereaksikan zat dan mengukur volume

Wadah : Bermacam-macam botol

Mereaksikan zat : tabung reaksi, gelas piala, labu erlenmeyer

Mengukur volume : gelas ukur (secara kasar), pipet, buret,

labu takar (secara teliti)

Lain-lain : neraca analitik, neraca kasar, sentrifuse,

lemari asap

Berikut ini akan dibicarakan beberapa alat sederhana yang akan dipakai,

antara lain :

1. Tabung Reaksi

Terbuat dari gelas, dapat dipanaskan, dipakai untuk mereaksikan zat-

zat kimia dalam jumlah sedikit

2. Penjepit

Terbuat dari kayu/kawat. Fungsinya untuk memegang tabung reaksi

pada pemanasan.

3. Pengaduk Gelas

Untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada

waktu melakukan reaksi-reaksi kimia. Dipakai juga untuk menolong

pada waktu menuangkan/mendekati cairan dalam proses

penyaringan.

4. Corong

Biasanya terbuat dari gelas. Gunanya untuk menolong pada waktu

memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya,

seperti botol, labu ukur, buret dsb.

2

Page 3: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

5. Pipa Bengkok

Terbuat dari gelas. Gunanya untuk mengalirkan gas kedalam suatu

tempat tertutup atau ke dalam larutan.

6. Gelas Arloji

Terbuat dari gelas. Gunanya untuk tempat menimbang zat-zat yang

berbentuk kristal.

7. Gelas Ukur

Dipakai untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini

mempunyai skala dan terdiri dari bermacam-macam ukuran. Jangan

digunakan untuk mengukur larutan/pelarut yang panas.

8. Gelas Piala / gelas beaker

Alat ini bukan alat pengukur ( walaupun mempunyai volume kira-kira).

Digunakan sebagai tempat larutan dan dapat juga untuk

memanaskan zat-zat kimia, untuk menguapkan solvent / pelarut

9. Erlenmeyer

Alat ini juga bukan alat pengukur. Dipakai untuk tempat zat yang

dititrasikan, kadang-kadang juga dipakai untuk memanaskan larutan

10. Labu Ukur / labu takar

Terbuat dari gelas, mempunyai macam-macam ukuran. Digunakan

untuk membuat larutan standart atau larutan tertentu dengan volume

setepat-tepatnya. Sering juga dipakai dalam pengenceran sampai

volume tertentu. Jangan dipakai untuk mengukur larutan / pelarut

yang panas.

11. Pipet

a. Pipet gondok

Dibagian tengah pipet ini ada bagian yang membesar ( gondok ).

Ujungnya runcing, digunakan untuk mengambil larutan dengan

volume tertentu dan dengan tepat. Alat ini lebih tepat dari gelas

ukur.

3

Page 4: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

b. Pipet ukur

Pipet ini semua bagiannya sama, digunakan untuk mengambil

larutan dengan volume tertentu.

c. Pipet tetes

Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil.

12. Buret

Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk

melakukan titrasi, zat yang dipakai menitrasi ditempatkan dalam

burret dan dikeluarkan sedikit-sedikit melalui kran. Volume zat yang

dipakai dapat dilihat pada skala.

13. Eksikator ( botol pengering )

Untuk menyimpan zat supaya tetap kering atau mengeringkan zat.

Perlu diperhatikan pertama, eksikator tidak diisi bahan pengering,

yang kedua perlu bahan pengering. Zat pengering yang dipakai

adalah zat-zat higroskopis, misalnya CaO, CaCl2, anhidrida, PCl5,

H2SO4 pekat.

Jangan memasukkan sesuatu benda terlalu panas kedalam eksikator

karena akan menyebabkan udara didalamnya berkembang dan dapat

mengangkat tutup eksikator, sehingga eksikator terbuka atau

tutupnya jatuh.

14. Lemari asap

Digunakan untuk tempat reaksi zat, pemanasan, dan pekerjaan-

pekerjaan lain yang manghasilkan asap-asap / uap-uap yang

membahayakan kesehatan. Misalnya pemanasan H2SO4 pekat, HNO3

pekat, destruksi bahan organik dengan asam pekat.

Metodologi Percobaan

Untuk mengerti tentang alat-alat yang sudah dipergunakan diatas

berikut akan dilakukan percobaan. Yang perlu diperhatikan adalah

bagaimana cara penggunaan alat-alat tersebut dengan baik.

4

Page 5: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Pengenalan Gas dan kertas lakmus

Alat

1. Tabung reaksi

2. Gegep / penjepit

3. Bunsen

Bahan

1. Larutan NH4Cl

2. Larutan NaOH

3. Kertas lakmus

Cara Kerja

1. Ambil sedikit larutan NH4Cl, masukkan kedalam tabung reaksi

kemudian tambahkan sedikit larutan NaOH secukupnya

2. Peganglah tabung reaksi itu dengan penjepit, kemudian

panaskan sambil digoyang-goyangkan. Mulut tabung sedikit

dicondongkan tetapi tidak boleh diarahkan pada diri sendiri atau

orang lain.

3. Pada saat mendidih jagalah agar zat dalam tabung jangan

sampai keluar dari mulut tabung

4. Praktekkan cara membau di atas, catat bagaimana bau gas

yang terjadi dan amati zat-zat sebelum dan sesudah reaksi.

Pegang kertas lakmus merah didekat mulut tabung reaksi, amati

perubahan warna dari kertas lakmus yang terjadi.

Penyaringan

Menyaring adalah cara untuk memisahkan suatu endapan dari

suatu larutan. Dalam percobaan ini akan disaring PbSO4 yang dibuat

dengan mereaksikan H2SO4 dengan Pb asetat.

Alat

1. Tabung reaksi

2. Erlenmeyer

5

Page 6: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

3. Corong

4. Gelas pengaduk

Bahan

1. Larutan Pb asetat

2. Larutan H2SO4 encer

3. Kertas saring

4. Aquadest

Cara Kerja

1. Ambil 5 ml larutan Pb asetat dalam tabung reaksi, kemudian

tambahkan H2SO4 encer. Amati endapan yang terjadi, catat

warna dari endapan.

2. Ambil kertas saring yang berbentuk lingkaran dan lipat menjadi

¼ lingkaran berikut lipat 2 – 3 kali lipatan.

3. Ambil kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan basahi

sedikit dengan air suling hingga melekat pada dinding gelasnya.

4. Pasanglah corong yang berkertas saring itu diatas erlenmeyer

untuk menampung filter / cairan cucian

5. Tuangkan larutan yang akan disaring kedalam corong yang

sudah berkertas tadi. Penuangan dibantu dengan memakai

gelas pengaduk yaitu dengan memegangnya tepat pada mulut

tabung reaksi / gelas piala yang digunakan.

6

Page 7: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

II. PENGENCERAN

Tujuan Praktikum

Umum

Membuat larutan dengan berbagai macam konsentrasi

Khusus

1. Membuat larutan dari larutan yang pekat

2. Menentukan konsentrasi larutan dengan beberapa satuan yang

berbeda

Dasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut.

Pelarut yang umum digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya

zat terlarut dan pelarut dikenal dengan istilah konsentrasi. Konsentrasi

larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara seperti : persen berat

( b/b), persen volume ( v/v ), persen campuran ( b/v ), molaritas (M),

molalitas (m), normalitas (N), ppm, dan fraksi mol.

Konsentrasi larutan adalah banyaknya zat terlarut (solut) di dalam

suatu larutan. Larutan adalah dapat tersusun dari satu macam atau

beberapa komponen zat yang terlarut dan pelarutnya. Larutan dikatakan

encer apabila memiliki konsentrasi zat terlarut yang kecil, sedangkan

larutan dikatakan pekat apabila memiliki konsentrasi zat terlarut yang

tinggi.

Cara penghitungan konsentrasi suatu larutan ada dua cara, yaitu :

1. Konsentrasi larutan sebagai pembanding banyaknya zat terlarut

terhadap banyaknya pelarut. Konsentrasinya = n / m, bila n adalah

banyaknya zat terlarut, dan m adalah banyaknya zat pelarut.

2. Konsentrasi larutan sebagai pembanding banyaknya zat terlarut

terhadap banyaknya larutan. Konsentrasinya = n / (n + m).

7

Page 8: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Kecepatan suatu zat untuk dapat melarut adalah dipengaruhi oleh

berbagai hal, antara lain : banyaknya konsentrasi zat terlarut, konsentrasi

pelarut, suhu, pengadukan dan kesesuaian antara zat terlarut dan

pelarutnya. Semakin banyak jumlah zat terlarut maka kecepatan larutnya

makin kecil. Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk melarutkan suatu

zat maka kecepatan larutnya semakin cepat. Demikian juga dengan

adanya pengadukan maka kecepatan larut suatu zat akan semakin cepat.

Satuan konsentrasi yang biasa digunakan dalam industri

pengolahan hasil perkebunan dan berbagai analisa kimia di laboratorium

adalah :

1. % Berat. (% b/b).

Persen berat adalah banyaknya gram zat terlarut di dalam 100 gram

larutan.

2. % (Volume/Volume) (% v/v)

Persen (Volume/Volume) adalah banyaknya ml zat terlarut di dalam

100 ml larutan.

3. % (Berat/Volume) (% b/v)

Persen (Berat/Volume) adalah banyaknya gram zat terlarut di dalam

100 ml larutan.

4. % (Berat/Berat) (% b/b)

Persen (Berat/Berat) adalah banyaknya gram zat di dalam 100 gram

campuran.

Pengenceran adalah memperkecil konsentrasi larutan dengan

menambahkan lebih banyak pelarut dalam suatu larutan. Pada

pengenceran larutan, jumlah mol zat terlarut adalah tidak berubah, yang

berubah hanya jumlah pelarutnya, sehingga konsentrasi zat terlarut

menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan zat pelarutnya. Dengan

dasar tersebut maka jika melakukan suatu pengenceran larutan dapat

menggunakan persamaan rumus sebagai berikut :

8

Page 9: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Larutan mula-mula N1 = V1 . K1

Setelah pengenceran N2 = V2 . K2

Asumsi yang digunakan N1 = N2

Maka persamaannya V1 . K1 = V2 . K2

V = Volume larutan

K = Konsentrasi Larutan

Metodologi Praktikum

Pengenceran dengan Labu Takar

Membuat larutan standar HCl 0,1 N dari Larutan HCl 0,5 N.

Tentukan dahulu berapa banyak larutan standar yang akan dibuat dan

dihitung berapa banyak larutan asli yang harus diencerkan

Alat

1. Labu Takar 100 ml, 200 ml, 250 ml.

2. Pipet gondok

Bahan – Bahan

1. Larutan HCl pekat

2. Aquadest

Cara Kerja

1. Ambil sejumlah tertentu larutan HCl dengan menggunakan

pipet gondok.

2. Perhatikan miniskus ( permukaan cekung dari zat cair )

harus tepat menyinggung garis tanda pada pipet gondok

3. Masukkan HCl tersebut kedalam labu takar dan encerkan

sampai tanda batas. Pengenceran harus sekali jadi, jangan

sampai menambah air lebih dari yang diperlukan lalu

membuangnya sampai tanda batas.

9

Page 10: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Pengenceran H2SO4 pekat

Pada pengenceran HCl diatas, pengenceran dilakukan dengan

jalan menambahkan pelarut kedalam zat yang akan diencerkan. Ini adalah

merupakan cara pengenceran yang lazim dilakukan.

Untuk zat-zat yang menunjukkan kelarutan eksotermis seperti

pada pengenceran H2SO4 pekat, maka pengencerannya dilakukan dengan

sedikit berbeda yaitu dengan jalan menuangkan H2SO4 pekat sedikit demi

sedikit ke dalam pelarut (air ).

Alat

1. Gelas Ukur

2. Tabung reaksi

Bahan – Bahan

1. Larutan H2SO4 pekat

2. Aquadest

Cara Kerja

3. Ambil 10 ml aquadest dengan menggunakan gelas ukur

4. Perhatikan bagian bawah dari miniskus air harus tepat

menyinggung skala 10 ml. Tuangkan dalam tabung reaksi

5. Ambil 3 ml H2SO4 pekat dengan gelas ukur. Pakailah cara

pengukuran yang sama seperti diatas.

6. Tuangkan H2SO4 pekat ini ke dalam tabung reaksi yang

berisis aquadest. Ingat penuangan harus dilakukan dengan

pelan-pelan dan hati-hati. Perhatikan berubahan panas

sebelum dan sesudah H2SO4 dituangkan dalam tabung

reaksi.

10

Page 11: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

III. TITRASI

Tujuan PraktikumUmum

Melakukan standarisasi larutan baku pada suatu larutan

Khusus

1. Membuat larutan standart yang diinginkan sesuai keperluan

2. Menerapkan percobaan pengenceran suatu larutan

Dasar Teori

Titrasi adalah salah satu cara analisis yang sering dilakukan

dalam analisis kuantitatif. Larutan yang sudah diketahui Normalitasnya

disebut larutan standar, biasanya dimasukkan dalam buret sebagai zat

penitrasi ( TITRAN ). Sedangkan larutan yang akan ditentukan

normalitasnya ditempatkan kedalam Erlenmeyer yang disebut sebagai zat

yang dititrasi. Titrasi dilakukan dengan membuka kran buret secara pelan-

pelan.

Titran akan masuk ke dalam erlenmeyer yang dogoyang pelan-

pelan. Titik akhir titrasi terjadi pada saat perubahan warna, perubahan

warna yang dapat dilihat dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut

indikator.

Pada saat itulah gram ekivalen dari titran sama dengan gram

ekivalen dari zat yang dititrasi. Dengan menggunakan persamaan

pengenceran diatas dapat ditentukan Normalitas dari suatu zat yang

dititrasi

Metodologi Praktikum

Alat

1. Buret

2. Pipet gondok

11

Page 12: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

3. Erlenmeyer

Bahan – Bahan

1. Larutan standar NaOH 0,1 N

2. Larutan HCl 0,1 N

3. Indikator pp ( phenolptalein )

Cara Kerja

1. Cucilah buret dengan larutan pencuci, bilaslah dengan

larutan standar yang akan dipakai yaitu NaOH 0,1 N

2. Isilah buret itu dengan larutan standar sampai skala 0 ml

3. Pakailah pipet gondok untuk mengambil 20 ml HCl 0,1 N

4. Masukkan HCl ke dalam erlenmeyer lalu tambahkan 3 – 4

tetes indikator pp.

5. Bukalah kran buret, teteskan perlahan-lahan titran kedalam

erlenmeyer. Erlenmeyer harus digoyang-goyangkan

perlahan-lahan

6. Titran dihentikan ketika penambahan setetes NaOH

memberikan warna merah sangat muda yang tak mau hilang

pada penggoyangan

7. Catat berapa ml larutan standar yang dipakai dengan

melihat batas cairan dalam buret.

12

Page 13: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

IV. KONSENTRASI LARUTAN KIMIA

Tujuan Praktikum Umum

Membuat variasi konsentrasi larutan kimia

Khusus

1. Menghitung konsentrasi larutan kimia yang digunakan sebagai bahan

analisa.

2. Membuat larutan kimia sebagai bahan analisa dengan konsentrasi

tertentu.

3. Menentukan konsentrasi larutan bahan analisa kimia.

4. Menerapkan cara-cara pembuatan larutan yang biasa digunakan dalam

analisa bahan hasil perkebunan.

5. Membuat larutan dari padatan dan dari larutan yang pekat

6. Menentukan konsentrasi larutan dengan beberapa satuan yang

berbeda

Dasar Teori

Larutan kimia adalah larutan yang digunakan sebagai bahan

analisa untuk mengetahui kandungan kimia bahan hasil perkebunan.

Konsentrasi larutan kimia adalah banyaknya zat kimia yang terlarut (solut)

di dalam suatu larutan. Larutan adalah dapat tersusun dari satu macam

atau beberapa komponen zat yang terlarut dan pelarutnya. Larutan

dikatakan encer apabila memiliki konsentrasi zat terlarut yang kecil,

sedangkan larutan dikatakan pekat apabila memiliki konsentrasi zat

terlarut yang tinggi.

Satuan konsentrasi larutan kimia yang biasa digunakan sebagai

bahan analisa kimia adalah, Molaritas (M), molalitas (m), dan Normalitas.

Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan.

Sedangkan molalitas (m) adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1000

13

Page 14: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

gram pelarut. Definisi Normalitas (N) adalah banyaknya ekivalen zat

terlarut dalam satu liter larutan. Rumus perhitungan yang biasa digunakan

adalah : gram = mol x BM.

Metodologi Praktikum :

Alat – Alat :

1. Beaker Glass 1 Lt.

2. Gelas Volume 100 ml, 200 ml, 500 ml.

3. Timbangan Analitik.

4. Sendok.

5. Pengaduk.

Bahan – Bahan :

1. Na OH

2. K OH

3. Cu SO4

4. H NO3

5. Ag NO3

6. Aquades

Cara Kerja :

Cotoh-contoh perhitungan soal dan langkah kerja :

1. Dalam 2 liter larutan perak nitrat terdapat 34 gram Ag NO3 . Berapa

Molaritas larutan tersebut bila Ar : Ag = 108, N = 14 dan O = 16.

2. Bagaimanakah cara membuat larutan Cu SO4 0,5 m dari garam

Cu SO4 . H2O, bila Ar : Cu = 63,5, S = 32 dan O = 16.

3. Berapa molalitas larutan Na OH, bila 20 gram Na OH ditambahkan 150

ml aquades, jika diketahui Ar : Na = 23, O = 16 dan H = 1.

4. Berapa Normalitas larutan H NO3 yang terbuat dari 31,5 gram H NO3

yang ditambah air sehingga menjadi 500 ml larutan, bila Ar : H = 1,

N = 14 dan 0 = 16.

14

Page 15: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

5. Berapa gram Na OH dibutuhkan untuk membuat 100 ml larutan

Na OH 2 N, bila Ar : Na = 23, O = 16 dan H = 1.

6. Berapa gram K OH yang dibutuhkan untuk membuat 500 ml larutan K

OH 1 N, bila diketahui Ar : O = 16, H = 1 dan K = 39.

Cotoh-contoh perhitungan soal dan langkah kerja :

1. Pembuatan Campuran Berbasis % Berat. (% b).

a. Suatu campuran terdiri dari 20 % tepung pisang, 10 % tepung

tapioka, 20 % gula pasir, 5 % tepung sagu, dan 5 % tepung beras

serta 40 % tepung terigu.

b. Menentukan berat komponen masing-masing bahan

c. Menimbang komponen yang sudah dihitung dengan tepat

d. Mencampur berbagai komponen sampai homogen

2. Pembuatan Campuran Berbasis % (Volume/Volume) (% v/v)

a. Suatu bahan pelapisan buah mengandung gliserol 40 %, syrup

glukosa 20 %.

b. Menentukan proporsi komponen masing-masing bahan

c. Mengukur komponen yang sudah dihitung dengan tepat

d. Mencampur berbagai komponen sampai homogen

3. Pembuatan Campuran Berbasis % (Berat/Volume) (% b/v)

a. Larutan bahan pengawet untuk pembuatan tepung terdiri dari 3 %

natrium metabisulfit, 2 % asam benzoat dan 10 % asam sitrat.

b. Menentukan proporsi komponen masing-masing bahan

c. Menimbang dan mengukur komponen yang sudah dihitung dengan

tepat

d. Mencampur berbagai komponen sampai homogen

4. Pembuatan Campuran Berbasis % (Berat/Berat) (% b/b)

a. Untuk pengkayaan protein tepung beras maka ditambahkan 12 %

tepung kacang hijau, 18 % tepung kecambah kedelai.

b. Menentukan proporsi komponen masing-masing bahan

c. Menimbang komponen yang sudah dihitung dengan tepat

15

Page 16: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

d. Mencampur berbagai komponen sampai homogen

5. Pengenceran Larutan Alkohol 90 % Menjadi 80 %, 70 %, 60 %, dan

50 %.

a. Menentukan konsentrasi larutan dan volume larutan dengan

menggunakan rumus perhitungan pengenceran larutan N1 = N2,

sehingga persamaan yang digunakan V1 . K1 = V2 . K2

b. Mengukur komponen yang sudah dihitung dengan tepat

c. Mencampur berbagai komponen sampai homogen

16

Page 17: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

V. PENENTUAN KADAR AIR(Metode Thermogravimetri)

Tujuan Praktikum Umum

Untuk menentukan kadar air suatu bahan hasil perkebunan / pertanian

Khusus

1. Mempelajari cara-cara penentuan kadar air berbagai jenis bahan hasil

perkebunan.

2. Menentukan kadar air bahan secara thermogravimetri

Dasar Teori

Metode Thermogravimetri pada prinsipnya adalah cara penentuan

kadar air dengan cara menguapkan air dari dalam bahan hasil

perkebunan dengan jalan pemanasan. Metode penentuan kadar air

tersebut merupakan cara yang relatif mudah dan murah, akan tetapi cara

tersebut juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

1. Bahan lain disamping air juga ikut menguap dan ikut hilangbersama

dengan uap air misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri dan lain-

lain.

2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat

mudah menguap lain. Contoh : gula mengalami dekomposisi atau

karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.

3. Bahan yang mengandung bahan lain yang dapat mengikat air secara

kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.

Setelah proses pengeringan ternyata suatu bahan menjadi lebih

higroskopis, sehingga selama proses pendinginan sebelum diadakan

penimbangan bahan selalu ditempatkan dalam ruang tertutup yang kering,

misalnya dalam eksikator atau desikator yang telah diberi zat penyerap

air. Penyerap air/uap air ini dapat menggunakan kapur aktif, asam sulfat,

17

Page 18: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

silika gel, aluminium oksida, kalium klorida, kalium hidroksida, kalsium

sulfat, atau barium oksida.

Silika gel sering diberi warna agar memudahkan pengontrolan

kondisi jenuh airnya. Dalam keadaan jenuh air silika gel berwarna merah,

dan bila dikeringkan berwarna biru.

Metodologi Praktikum

Alat – Alat :

1. Gilingan.

2. Oven.

3. Piringan porselen kecil.

4. Alat penjepit.

5. Timbangan analitik.

6. Desikator.

Bahan – Bahan :

1. Kopi bubuk.

2. Coklat bubuk.

3. Kernel sawit.

4. Daging buah sawit

5. Kakao.

6. Lada.

Cara kerja :

1. Bahan yang akan dianalisa digiling halus.

2. Bahan ditimbang dengan teliti sebanyak 1 – 2 gram

(Sebagai A)

3. Masukan ke dalam oven selama 3 - 5 jam pada suhu 105 oC

4. Masukan ke dalam desikator untuk didinginkan dan

ditimbang beratnya.

5. Panaskan kembali selama 30 menit

18

Page 19: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

6. Dinginkan dalam desikator dan ditimbang, perlakuan ini

diulang sampai tercapai berat konstan (selisih

penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg/ 0,0002 gr)

7. Timbang dengan teliti (Sebagai B)

Cara perhitungan kadar air :

A – B

Kadar Air = x 100 %

A

A : Berat contoh sebelum dioven

B : Berat contoh sesudah dioven

19

Page 20: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

VI. PENENTUAN BERAT JENIS MINYAKMETODE PIKNOMETER

Tujuan Praktikum :Umum

Menentukan berat jenis minyak dengan metode piknometer

Khusus

1. Mempelajari cara-cara penentuan berat jenis suatu bahan.

2. Menentukan berat jenis minyak dari beberapa sampel

Dasar Teori

Lemak dan minyak adalah merupakan salah satu kelompok yang

termasuk golongan lipida. Satu sifat yang khas yang dapat mencirikan

golongan lipida (termasuk lemak dan minyak) adalah daya larutnya dalam

pelarut-pelarut organik nonpolar (misalnya ether, benzene, khloroform)

dan sebaliknya lemak dan minyak adalah tidak dapat larut dalam pelarut

air.

Sifat lemak dan minyak dapat ditentukan dengan berbagai cara

penentuan. Jenis lemak dan minyak dapat dibedakan antara yang satu

dengan yang lainnya berdasarkan sifat-sifat lemak dan minyak tersebut.

Pengujian sifat-sifat lemak dan minyak adalah meliputi : uji penyabunan,

uji ketidakjenuhan, uji kelarutan, uji titik cair, indeks bias, bobot jenis dan

lain-lain.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas praktikum untuk

menentukan bobot jenis minyak. Penentuan bobot jenis lemak dan minyak

adalah merupakan perbandingan berat dari volume minyak atau lemak

pada suhu 25 oC dengan berat air pada volume dan suhu yang sama.

20

Page 21: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Metodologi Praktikum

Alat – Alat :

1. Piknometer.

2. Corong.

3. Termometer.

4. Timbangan analitik.

Bahan – Bahan

1. Minyak makan 1 Lt.

2. Minyak bekas menggoreng 0,5 Lt.

Cara kerja

1. Masukan contoh minyak dalam piknometer sampai tanda

batas kemudian ditutup.

2. Kemudian direndam dalam air pada suhu 25 oC ± 2 oC

selama 30 menit

3. Keringkan bagian luar piknometer dan ditimbang.

4. Dengan jalan yang sama ulangi semua prosedur diatas

dengan mengganti isi piknometer dengan air.

Bobot piknometer dan

Minyak – Bobot piknometer kosong

Bobot jenis minyak =

Bobot piknometer dan air – Bobot piknometer kosong

Jika mengukur bobot jenis suatu bahan pada suhu yang lain (ToC)

maka rumus perhitungan bobot jenisnya menjadi :

Bobot jenis = Bobot jenis pada (ToC) + 0,0007 x (ToC - 25oC) Pada 25oC.

21

Page 22: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

VII. PENENTUAN VITAMIN C METODE TITRASI IODIN

Tujuan Praktikum Umum

Menentukan kadar vitamin C secara titrasi iodin

Khusus

1. Menentukan kandungan vitamin C bahan hasil perkebunan.

2. Mempelajari teknik penentuan vitamin C secara titrasi dengan benar

Dasar Teori

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178

dengan rumus molekul C6 H8 O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik

cair 190 – 192oC. Bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau

alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut

dalam khloroform, ether dan benzen. Dengan logam akan membentuk

garam. Sifat asam ditentukan oleh ionisasi enolgrup pada atom C nomor

tiga. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C

mudah teroksidasi, terutama jika terdapat katalisator seperti Cu, Fe, enzim

askorbat oksidase, sinar dan panas yang tinggi. Larutan encer vitamin C

pada pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti

yang telah disebutkan diatas. Pada peristiwa oksidasi vitamin C akan

terbentuk asam dehidroaskorbat.

Vitamin C dengan iod akan membentuk ikatan dengan atom C

nomor 2 dan 3 sehingga ikatan rangkap menjadi hilang. Penentuan

kandungan vitamin C bahan hasil perkebunan salah satunya dapat

menggunakan metode titrasi iodin. Hal tersebut didasarkan pada sifat

vitamin C yang dapat mengikat/dapat bereaksi dengan Iodin. Pada reaksi

tersebut untuk mengetahui adanya titik akhir titrasi maka diperlukan suatu

indikator, indikator yang digunakan adalah larutan amilum. Titik akhir

22

Page 23: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

titrasi ditandai dengan munculnya warna biru yang terjadi karena adanya

reaksi antara

vitamin C dan amilum (Iod-Amilum). Perhitungan kadar vitamin C dengan

menggunakan metode titrasi iodin adalah, tiap 1 ml titer 0,01 N iodin

ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat. Pada umumnya satuan

kandungan vitamin C suatu bahan adalah dinyatakan dalam mg / 100 gr

bahan.

Metodologi Praktikum

Alat – Alat

1. Blender / Mortal.

2. Pisau.

3. Sendok.

4. Pipet volume.

5. Kertas saring.

6. Labu ukur 100 ml

7. Timbangan analitik.

8. Buret.

9. Erlenmeyer.

Bahan – Bahan

1. Pisang mentah.

2. Pisang mengkal.

3. Pisang masak.

4. Jeruk buah.

5. Mangga.

23

Page 24: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

Cara kerja

1. Timbang 100 gr bahan dan hancurkan sampai lumat

dengan blender/mortal.

2. Timbang 10 gr slurry masukan ke dalam labu takar 100 ml

dan tambahkan aquades sampai tanda batas.

3. Saring dengan kertas saring untuk mendapatkan filtratnya.

4. Ambil 5 ml filtrat dengan pipet dan masukan ke dalam

erlenmeyer 125 ml.

5. Tambahkan 2 ml larutan amilum 1 %.

6. Kemudian titrasilah menggunakan larutan 0,01 N standart

iodin.

Rumus perhitungan kandungan Vitamin C dalam suatu bahan

dengan menggunakan satuan mg / 100 gr bahan :

ml Titer 0,01 N Iodin X 0,08 mg X FP X 100

Kadar Vitamin C =

(mg / 100 gr) Berat sampel (gr) X 1000

24

Page 25: elnuhacenter.yolasite.comelnuhacenter.yolasite.com/resources/PRAKTEK KIMIA.doc · Web viewDasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang

DAFTAR PUSTAKA

Darusman, LK., 2003, Penuntun Praktikum Kimia Dasar I, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, IPB, Bogor

Fessenden, 1986, Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid I & II, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harjadi, W., 1989, Stoikhiometri, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Johari, JMC dan Rachmawati, M, 2003, Kimia Jilid 3 Untuk SMU Kelas III, Esis Erlangga, Jakarta

Sudarmo, U., 2004, Kimia Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suwinardi, 1995, Kimia, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung

Troskialina, et all, 1996, Petunjuk Praktikum Kimia Umum, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung

25