konsentrasi pelarut etanol terhadap kandungan …

13
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 p-ISSN. 2443-115X e-ISSN. 2477-1821 AKADEMI FARMASI SAMARINDA 252 PENGARUH PROSES MASERASI DENGAN VARIASI KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DAN DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Lam) Submitted : 11 Juli 2020 Edited : 22 Desember 2020 Accepted : 29 Desember 2020 Herman Irawan 1 , Sevty Syera 2 , Nurlaili Ekawati 1 , Djadjat Tisnadjaja 1 1 Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI, Jalan Raya Bogor Km 46, Cibinong 16911 2 Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta Korespondensi: Herman Irawan Email : [email protected] ABSTRACT Papaya (Carica papaya L.) and purple sweet potato (Ipomoea batatas L. Lam) are commonly used empirically as traditional medicines, including for malaria, malnutrition, fever and hemorrhagic fever. The purpose of this study was to determine the effect of differences in the concentration of ethanol solvents on the chromatogram profile and compound content. The research method began with maceration using 50%, 70%, and 96% ethanol, then thin layer chromatography test, and determination of total phenol and flavonoid levels with Elisa at λ of 750 nm and 415 nm, where the comparator used were gallic acid and quercetin . The results of total phenol levels obtained in papaya leaf extract were 3,493 mg GAE/gram and in sweet potato leaves the results were 4,786 mgGAE/mg. While the total flavonoid yield obtained from papaya leaf extract was obtained as much as 4,630 mg QE/gram and on sweetpotato which was 4,269 mgQE/mg. Characterisation of extract compound content was carried ouy by using Gas Chromatography- Mass Spectroscopy (GC-MS), where comparison of extracts used in extract combination samples are 50:50, 75:25, and 25:75. The results showed that ethanol extract contained alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and triterpenoids. Characterization by using GC-MS for single extract and combination extract of papaya leaves and purple sweet potato leaves obtained the main active compounds are Phytol, Neoheptadine, and n-Hexadecanoic acid. Keywords : Carica Papaya, Ipomoea batatas, Thin Layer Chromatography, maceration, asChromatography-Mass Spectroscopy (GC MS). PENDAHULUAN Daun pepaya (Carica papaya L.) dikenal pula sebagai kates atau telo di daerah Jawa, pada umumnya dimanfaatkan sebagai makanan dalam bentuk sayur maupun produk olahan lainnya. Daun pepaya sering dimanfaatkan sebagai obat hipertensi, malaria, malnutrisi, dan gangguan saluran kencing. Penelitian lain, menyatakan bahwa ekstrak daun pepaya mengandung triterpenoid, dan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, dan β-karoten (1) . Daun pepaya juga memiliki kandungan flavonoid (kaempferol, manghaslin, dan klitorin), saponin, alkaloid (karpain, pseudokarpain, dan dehidrokarpain I dan II), glikosida, fenol (asam ferulat, asam kafeat, dan asam klorogenat) dan enzim papain (2) . Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan karpain yang merupakan fraksi alkaloid hasil ekstraksi daun pepaya, memiliki aktivitas

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 p-ISSN. 2443-115Xe-ISSN. 2477-1821

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 252

PENGARUH PROSES MASERASI DENGAN VARIASIKONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP

KANDUNGAN SENYAWA EKSTRAK DAUN PEPAYA (Caricapapaya L.) DAN DAUN UBI JALAR UNGU

(Ipomoea batatas L. Lam)

Submitted : 11 Juli 2020Edited : 22 Desember 2020Accepted : 29 Desember 2020

Herman Irawan1, Sevty Syera2, Nurlaili Ekawati1, Djadjat Tisnadjaja1

1Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI, Jalan Raya Bogor Km 46, Cibinong 169112Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta

Korespondensi: Herman IrawanEmail : [email protected]

ABSTRACTPapaya (Carica papaya L.) and purple sweet potato (Ipomoea batatas L. Lam) are

commonly used empirically as traditional medicines, including for malaria, malnutrition, feverand hemorrhagic fever. The purpose of this study was to determine the effect of differences in theconcentration of ethanol solvents on the chromatogram profile and compound content. Theresearch method began with maceration using 50%, 70%, and 96% ethanol, then thin layerchromatography test, and determination of total phenol and flavonoid levels with Elisa at λ of750 nm and 415 nm, where the comparator used were gallic acid and quercetin . The results oftotal phenol levels obtained in papaya leaf extract were 3,493 mg GAE/gram and in sweet potatoleaves the results were 4,786 mgGAE/mg. While the total flavonoid yield obtained from papayaleaf extract was obtained as much as 4,630 mg QE/gram and on sweetpotato which was 4,269mgQE/mg. Characterisation of extract compound content was carried ouy by using GasChromatography- Mass Spectroscopy (GC-MS), where comparison of extracts used in extractcombination samples are 50:50, 75:25, and 25:75. The results showed that ethanol extractcontained alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and triterpenoids. Characterization by usingGC-MS for single extract and combination extract of papaya leaves and purple sweet potatoleaves obtained the main active compounds are Phytol, Neoheptadine, and n-Hexadecanoic acid.

Keywords : Carica Papaya, Ipomoea batatas, Thin Layer Chromatography, maceration,asChromatography-Mass Spectroscopy (GC MS).

PENDAHULUANDaun pepaya (Carica papaya L.)

dikenal pula sebagai kates atau telo di daerahJawa, pada umumnya dimanfaatkan sebagaimakanan dalam bentuk sayur maupun produkolahan lainnya. Daun pepaya seringdimanfaatkan sebagai obat hipertensi, malaria,malnutrisi, dan gangguan saluran kencing.Penelitian lain, menyatakan bahwa ekstrakdaun pepaya mengandung triterpenoid, danmikronutrien seperti vitamin A, vitamin C,

vitamin E, vitamin B12, dan β-karoten(1). Daunpepaya juga memiliki kandungan flavonoid(kaempferol, manghaslin, dan klitorin),saponin, alkaloid (karpain, pseudokarpain, dandehidrokarpain I dan II), glikosida, fenol (asamferulat, asam kafeat, dan asam klorogenat) danenzim papain(2). Penelitian yang dilakukandengan menggunakan karpain yangmerupakan fraksi alkaloid hasil ekstraksi daunpepaya, memiliki aktivitas

Page 2: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

253 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

antitrombositopenia pada tikus yang diinduksidengan busulfan(3).

Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatasL. Lam) mempunyai aktivitas antioksidankarena ada kandungan antosianin, yaitu

sianidin dan peonidin yang tinggi(4)

. Daun ubijalar ungu bermanfaat juga sebagai obat bisul

hingga obat penurun panas(5)

. Selain itu, infusadaun ubi jalar ungu dengan dosis sedang danberat berpotensi sebagai obat demam

berdarah(6)

. Penelitian lain menunjukkanbahwa aktivitas antioksidan pada daun ubi jalarlebih kuat dari pada umbinya(7).

Berdasarkan hasil penelitian Fu et al(8)

diketahui bahwa ekstrak daun ubi jalar unguyang diperoleh dari Nanchang, Chinamenghasilkan senyawa fenolik, flavonoid,antosianin, dan kaya akan polifenol.Sedangkan pada ekstrak daun ubi jalar unguCihideung, Bandung mengandung senyawa

fenol, tannin, flavonoid, dan karotenoid(9)

.Dalam hal ini, jenis pelarut pengekstraksi jugamempengaruhi jumlah senyawa aktif yang

terkandung dalam ekstrak(10)

. Pelarut etanollebih baik dibandingkan pelarut air, methanol,dan aseton, karena etanol dapat melarutkankandungan flavonoid terbanyak dari daun ubijalar ungu, dan etanol aman digunakan sebagaipelarut makanan, ekonomis serta mudah

didapatkan(8)

.Beberapa peneliti lain menunjukkan

bahwa konsentrasi pelarut etanol akanberpengaruh terhadap hasil ekstraksi bahan

alam secara maserasi. Agustin & Ismiyati(11)

,menunjukkan melalui hasil penelitiannyabahwa hasil ekstraksi antosianin dari kelopakbunga kembang sepatu, dengan menggunakanpelarut etanol 96% memberikan hasil yanglebih baik dibandingkan penggunaan pelarutetanol 60, 70 dan 80%. Sementara Chew et

al(12)

, yang memvariasikan konsentrasi pelarutetanol dari 0 sampai 100%, untukmengekstraksi senyawa fenol dari

Orthosiphon stamineus, melaporkan bahwakonsentrasi etanol 40% memberikan hasillebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya.Hasil sedikit berbeda dilaporkan oleh

Setyowati et al(13)

, dimana perolehan senyawafenolik optimum, dari ekstraksi secaramaserasi Solanum betaceum Cav., adalahdengan penggunaan pelarut etanol : air (60 : 40v/v).

Hasil-hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa penggunaan pelarutetanol dengan konsentrasi berbeda bisamemberikan hasil maserasi yang berbeda.Perbedaan hasil juga dipengaruhi oleh jenisbahan alam yang diekstraksi serta senyawayang menjadi target. Berdasarkan hasil-hasilpenelitian tersebut, penulis merasa perlu untukmelakukan penelitian ini, yang bertujuan untukmempelajari pengaruh perbedaan konsentrasipelarut etanol terhadap hasil ekstraksi daridaun pepaya yang diperoleh dari Yogyakartadan daun ubi jalar yang diperoleh dari daerahBogor, sehingga diharapkan dapatmemberikan tambahan informasi tentangkandungan senyawa dalam ekstrak daunpapaya dan ekstrak daun ubi jalar bagi penelitilainnya di masa yang akan datang.

METODE PENELITIANEkstraksi

Ekstraksi dilakukan dengan caramaserasi. Serbuk simplisia daun pepayadiperoleh dari CV. Bina Agro Mandiri,Yogyakarta dan sampel ubi jalar ungu,diperoleh dari daerah Dramaga, Bogor.Masing-masing sampel ditimbang sebanyak200 g dimasukkan kedalam wadah botol 5 literkemudian dimaserasi dengan menggunakanpelarut etanol 50, 70, dan 96% denganperbandingan 1:4 (b/v) selama 1 x 24 jam,kemudian disaring, filtratnya kemudiandipekatkan dengan menggunakan vacuumrotary evaporator dan dikeringkan dalamlemari pengering (suhu 50 °C) hinggadiperoleh ekstrak kental.Rendemen Ekstrak dihitung dengan rumus:

Page 3: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 254

Rendemen

(%)

= 100 % (1)Penapisan Fitokimia

(14)

Penapisan fitokimia dilakukan untukmengetahui kandungan metabolit sekunder(golongan alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid,steroid, dan saponin) dari daun pepaya dan ubi

jalar ungu(15)

.

Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT)Analisis KLT dilakukan dengan fasa

diam lempeng silika GF254 menggunakanempat jenis campuran eluen denganperbandingan yang bervariasi (Tabel 1).Analisis dilakukan terhadap sampel ekstrakdaun pepaya, ekstrak daun ubi jalar, dancampuran ekstrak daun pepaya dan daun ubijalar (1:1). Bercak noda yang terbentukdiamati di bawah sinar lampu UV dan dihitung

nilai faktor retensinya (Rf)(16)

.

Tabel 1. Variasi fase gerak

Uji Flavonoid TotalPembuatan Kurva Standar Kuersetin

Kurva standar kuersetin dibuat denganvariasi konsentrasi yaitu 4, 6, 8, 10, 12, 4, 16,18, 20 dan 22 µg/mL. Masing-masingkonsentrasi secara terpisah dipipet sebanyak20 µL dicampur dengan 20 µL AlCl3 10%, 20

µL natrium asetat 1M dan 180 µL air suling,kemudian dibiarkan pada suhu kamar selama60 menit. Pembacaan absorbansi dilakukanpada λ 415 nm dengan microplate reader(17).

Kurva standar dibuat dengan memplot nilaikonsentrasi sebagai sumbu x dan serapan padasumbu y kemudian ditentukan persamaanregresi linearnya untuk digunakan dalampenentuan kadar flavonoid total. Sehinggadiperoleh persamaan:

dimana y adalah absorbansi sampel dan xmerupakan konsentrasi standar, sementara a,badalah konstanta.

Penetapan Kadar Flavonoid TotalEkstrak sebanyak 50 mg di tambahkan

metanol hingga volume 10 mL, kemudiandipipet sebanyak 20 µL di campur dengan 20µL AlCl3 10%, 20 µL dari natrium asetat 1M

dan 180 µL air suling, dan di biarkan pada suhukamar selama 60 menit. Absorbansi dibacapada λ 415 nm(17). Kadar flavonoid dihitungberdasarkan kurva standar kuersetin, sehinggakadar flavonoid dihitung sebagai mg ekuivalenkuersetin per gram sampel. Adapun rumusperhitungan kadar flavonoid total dalamsampel adalah:

Uji Fenol TotalPembuatan Kurva Kalibrasi AsamGalat– Folin Ciocalteu

Kurva kalibrasi asam galat dibuatdengan konsentrasi 15, 30, 45, 60, 75, dan 90µg/ml asam galat dan diambil sebanyak 10 µLkemudian dicampurkan ke dalam sumur (96-well microplate) yang sudah berisi 160 µLaquades. Sebanyak 10 µL reagen Folin-Ciocalteu 10% dan 20 µl larutan Na2CO3 10%ditambahkan ke dalam tiap sumur laludiinkubasi selama 60 menit pada suhu ruang.Kandungan fenol total ditentukan denganpembacaan absorbansi pada λ 750 nm

Page 4: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

255 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

menggunakan microplate reader mengikutimetode Wan-Ibrahim et al dengan sedikitmodifikasi(18).

Penentuan Kandungan Fenol TotalEkstrak ditimbang sebanyak 20 mg,

dilarutkan dalam metanol sehinggamembentuk konsentrasi 2 mg/mL dan diambilsebanyak 10 µL, kemudian dicampurkan kedalam sumur (96-well microplate) yang sudahberisi 160 µL aquadest. Sebanyak 10 µL

reagen Folin- Ciocalteu 10% dan 20 µL larutan

Na2CO3 10% ditambahkan ke dalam tiapsumur lalu diinkubasi selama 60 menit padasuhu ruang. Kandungan total fenolikditentukan dengan pembacaan absorbansi padaλ 750 nm menggunakan microplate reader(18).Kandungan fenol total dihitung berdasarkankurva standar asam galat, sehingga kadar fenolsampel dihitung sebagai mg ekuivalen asamgalat untuk tiap g sampel. Adapun rumusperhitungan kadar fenol total dalam sampeladalah:

Analisis GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry)

Ekstrak etanol 96% daun pepaya dandaun ubi jalar ditimbang masing-masingsebanyak 1 g, kemudian dilarutkan denganmetanol (p.a). Ekstrak dipipet sebanyak 1 danditambah sebanyak methanol 9 mL. Larutankemudian diambil dengan menggunakan spuituntuk disaring dan siap dianalisismenggunakan GC. Pada penelitian inidigunakan GCMS merk Shimadzu QP 2010dengan detektor FTD/BID (Fl a me T h e r mio n i c De t e c t o r / Barrier DischargeIonization Detectors) , fase diam Rtx-5MS (30m x 0.25 mm) dan fase gerak gas helium.Kondisi analisis menggunakan mode tekanankonstan, temperatur kolom 60 °C-10 °C/min-

240 °C (15 min), temperature injeksi 200 °Cdan volume injeksi sebanyak 3 µL. Analisisjuga dilakukan terhadap campuran ekstrakpepaya dan daun ubi jalar denganperbandingan 25:75; 50:50 dan 75:25. Analisiskromatogram senyawa yang diperolehdilakukan dengan cara membandingkanterhadap library.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil Ekstraksi Simplisia

Hasil ekstraksi dengan berbagaikonsentrasi pelarut menunjukkan bahwamakin tinggi konsentrasi etanol yangdigunakan, rendemen ekstrak yang diperolehsemakin sedikit. Hasil ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh Chew et al.(12)

Hal ini menunjukkan bahwa kandungansenyawa dari daun pepaya maupun daun ubijalar lebih mudah larut dalam air atau dalampelarut polar (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Penentuan Bobot danRendemen Ekstrak

Keterangan: bobot ekstrak yangdiperoleh(g);rendemen ekstrak(%)

Penapisan FitokimiaTujuan penapisan fitokimia adalah

untuk mengetahui golongan senyawametabolit sekunder yang terkandung di dalamekstrak dan kaitannya dengan khasiat yangmemiliki aktivitas biologis atau aktivitasfarmakologisnya. Hasil penapisan fitokimiadapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan hasil uji terhadapkandungan alkaloid diketahui bahwa ekstrakpositif mengandung alkaloid, dimana pada

Page 5: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 256

penambahan pereaksi Bouchardat, terbentukendapan putih. Hasil positif pada ekstrak daunpepaya dan ubi jalar ungu juga ditunjukan padauji Dragendorff, dimana terbentuk endapanmerah bata. Pemeriksaan alkaloid denganpenambahan pereaksi Mayer, Bouchardat danDragendorf sebelumnya ditambahkan HClkarena alkaloid bersifat basa, sehingga harusdiekstraksi dengan pelarut yang mengandungasam(14).

Pada uji flavonoid filtrat yangditambahkan dengan logam Mg memberikanwarna merahsetelah penambahan HCl (p), inimenunjukkan hasil yang positif adanyaflavonoid, hal ini terjadi karena adanyainteraksi antara senyawa flavonoid denganlogam Mg membentuk garam flavilium yangmenyebabkan perubahan warna(19).

Hasil uji identifikasi fenol menunjukanhasil yang positif dimana uji ini menghasilkan

warna coklat kehitaman setelah penambahan

FeCl3, dimana senyawa FeCl3 akan bereaksi

dengan gugus hidroksil yang terdapat dalamsenyawa fenol dan menimbulkan perubahanwarna(20). Sedangkan hasil uji identifikasitannin terdapat endapan putih yang terbentukdari penambahan gelatin dikarenakan taninakan berinteraksi dengan gelatin membentukkopolimer yang tidak larut air(21).

Ekstrak memberikan hasil positif padauji saponin. Buih yang dihasilkan sekitar 5 cmsetelah didiamkan selama 10 menit dan buihtidak hilang dengan penambahan HCl 2N, buihyang dihasilkan akibat dari gugus hidrofil yangberikatan dengan air dan gugus hidrofob yangberikatan dengan udara. Setelah terbentuk buihditambahkan HCl yang menambah kepolaransehingga gugus hidrofil akan berikatan denganbuih(22). Uji terpenoid juga menunjukan hasilyang positif dimana terbentuk cincin merahkecoklatan, perubahan warna ini disebabkankarena terjadinya reaksi oksidasi padagolongan triterpenoid atau steroid melaluipembentukan ikatan rangkap terkojugasi(23).

Tabel 3. Hasil Penapisan fi tokimia

Analisis Kromatografi Lapis TipisEkstrak etanol 50, 70, dan 96% daun ubi

jalar ungu dan pepaya dianalisis dengan KLTmenggunakan lempeng silika GF245 denganfase gerak:I. asam asetat glasial:butanol:air (1:4:5)II. n-heksan:etil asetat (3:7)III. metanol:air (6:4)IV. kloroform:metanol (9:1)

Noda diamati dibawah sinar lampu UV254 nm dan kemudian dilakukanpenyemprotan dengan serium sulfat.

Hasil uji KLT tidak sejalan dengan hasilperolehan rendemen, dimana pada perhitunganrendemen ekstrak terlihat bahwa pelarut etanol50% memberikan rendemen paling tinggi danrendemen yang diperoleh makin kecil seiringdengan meningkatnya konsentrasi etanol.Namun demikian dari hasil KLT terlihatbahwa jumlah komponen yang terekstraksimakin banyak dengan makin tingginyakonsentrasi etanol (Tabel 4, 5, dan 6).

Hasil KLT terhadap ekstrak etanol 50%daun pepaya dan daun ubi jalar ungu padabeberapa eluen tersebut menghasilkan lebihsedikit spot atau noda bila dibandingkandengan hasil KLT ekstrak daun pepaya dan ubijalar ungu dengan konsentrasi etanol 70% dan96%. Ini menunjukkan bahwa komponen dariekstrak lebih banyak tertarik pada konsentrasietanol 70% dan 96%. Hasil terbaik yangdidapatkan dari beberapa eluen yangdigunakan yaitu dengan eluen kombinasiklorofom dan metanol dengan perbandingan

Page 6: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

257 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

(9:1), dimana spot atau noda paling banyakdapat ditemukan pada penotolan ekstrak 96%pada daun pepaya dan daun ubi jalar ungu.Banyaknya noda pada lempeng KLT

menunjukkan jumlah komponen kimia yangdikandung oleh suatu ekstrak tanaman yangdapat dipisahkan menggunakan eluen tertentu.

Tabel 4. Nilai Rf Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu

Keterangan: I: asam asetat glasial:butanol:air (1:4:5), II: n-heksan:etil asetat (3:7), III:metanol:air (6:4), dan IV: kloroform:metanol (9:1)

Tabel 5. Nilai Rf Ekstrak Etanol Pepaya

Keterangan: I: asam asetat glasial:butanol:air (1:4:5), II: n-heksan:etil asetat (3:7), III:metanol:air (6:4), dan IV: kloroform:metanol (9:1)

Tabel 6. Nilai Rf Campuran Ekstrak Etanol daun Ubi Jalar Ungu dan Pepaya (1:1)

Keterangan: I: asam asetat glasial:butanol:air (1:4:5), II: n-heksan:etil asetat (3:7), III:metanol:air (6:4), dan IV: kloroform:metanol (9:1)

Page 7: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 258

Penetapan Kadar Fenol TotalFungsi senyawa fenol diketahui

sebagai bagian dari struktur dinding sel,pigmen bunga dan enzim(24). Metodepenentuan kadar dalam suatu sampel adaberbagai cara, salah satu metode yang seringdigunakan adalah menggunakan kurvastandar. Proses pembuatan kurva standardilakukan dengan waktu inkubasi selama 2jam kemudian serapannya diukur pada λ 750nm menggunakan microplate reader. Hasilpenentuan kurva standar kuersetin yangdiperoleh dengan cara memplotkan kadarkuercetin sebagai sumbu x dan absorbannyasebagai sumbu y, diperoleh persamaan regresilinear yaitu y = 0,0244x + 0,2636 dengan nilaiR² yang diperoleh yaitu 0,9968. Persamaankurva kalibrasi asam galat dapat digunakansebagai pembanding untuk menentukankonsentrasi senyawa flavonoid total padaekstrak daun pepaya dan daun ubi jalar (Tabel7).

Larutan standar yang digunakan adalahasam galat yang merupakan salah satu fenolikalami dan stabil. Menurut Viranda(25) asamgalat termasuk dalam senyawa fenolikturunan asam hidroksibenzoat yang tergolongasam fenolik sederhana. Asam galatdireaksikan dengan reagen Folin Ciocalteaumenghasilkan warna biru yang menandakanbahwa mengandung fenolik, setelah itu

ditambahkan dengan larutan Na2CO3 sebagai

pemberi suasana basa. Selama reaksiberlangsung, gugus hidroksil pada senyawafenolik bereaksi dengan pereaksi FolinCiocalteau, membentuk kompleksmolibdenum tungsten berwarna biru, denganstruktur yang belum diketahui dan dapatdideteksi dengan spektrofotometer. Warnabiru yang terbetuk akan semakin pekat, setaradengan konsentrasi ion fenolat yangterbentuk, artinya semakin besar konsentrasisenyawa fenolik maka semakin banyak ionfenolat yang akan mereduksi asam heteropoli(fosfo molibdat fosfo tungstat) menjadikompleks molibdenum tungsten sehinggawarna yang dihasilkan semakin pekat.

Berdasarkan hasil peneltian inidiperoleh kadar fenol total ekstrak etanol daunpepaya adalah 3,490 mgGAE/gram, danekstrak etanol daun ubi jalar sebesar 4,786mgGAE/gram. Senyawa fenolik yangterkandung dalam ekstrak etanol daun pepayadan daun ubi jalar ungu merupakan hasilmetabolit sekunder yang memiliki aktivitasantioksidan(26). Menurut Sulastri(25) aktifitasantioksidan ekstrak etanol daun pepaya dandaun ubi jalar ungu memiliki aktifitasantioksidan yang lebih besar daripada kontrolpositif yaitu α-Tokoferol dan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil).

Tabel 7. Hasil Penentuan Kadar Fenol Total

Keterangan : GAE = galic acid equivalent.

Page 8: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

259 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Penetapan Kadar Flavonoid TotalFlavonoid merupakan senyawa

metabolit sekunder dengan dua cincinaromatik yang dihubungkan dengan 3 atom Cyaitu struktur inti C6-C3-C6, biasanya denganikatan atom O yang berupa ikatan oksigenheterosiklik. Senyawa ini dapat disebutsebagai senyawa polifenol karenamengandung dua atau lebih gugus hidroksil,bersifat agak asam sehingga dapat larut dalambasa(24).

Hasil penentuan kurva standarkuersetin pada λ 415 nm menghasilkanpersamaan regresi linear, y = 0,0677x +0,0122 dengan nilai R² yang diperoleh yaitu0,9976. Persamaan ini digunakan sebagaipembanding untuk menentukan konsentrasisenyawa flavonoid total pada ekstrak etanol96% daun pepaya dan daun ubi jalar.

Berdasarkan hasil penelitian diperolehkadar flavonoid total ekstrak etanol daunpepaya didapatkan hasil 4,613 mgQE/gramdan ekstrak etanol daun ubi jalar didapatkanhasil 4,634 mgQE/mg (Tabel 8). MenurutSriningsih(27), senyawa flavonoid merupakansalah satu metabolit sekunder pada tumbuhanyang dapat digunakan sebagai anti mikroba,obat infeksi pada luka, anti jamur, anti virus,anti kanker, dan anti tumor. Pada pengukuransenyawa flavonoid total, larutan sampel,ditambahkan AlCl3 yang dapat membentuk

kompleks, sehingga terjadi pergeseranpanjang gelombang kearah visible(28).Menurut Azizah(29) perlakuan inkubasiselama 1 jam sebelum pengukurandimaksudkan agar reaksi dapat berjalan

sempurna, sehingga intensitas warna yangdihasilkan lebih maksimal.

Analisis GC-MSAnalisis GC-MS dilakukan untuk

identifikasi senyawa yang terdapat padaekstrak daun pepaya dan daun ubi jalar ungu.Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwakandungan senyawa dalam ekstrak etanol95% untuk daun pepaya maupun daun ubijalar ungu terdiri dari 10 peak, dimanakandungan senyawa tertinggi adalah Phytol,yang memiliki luas area paling besar yaitu100657 dan 50294 dengan waktu retensi29,168 dan 29,164 menit, untuk ekstrak daunpepaya dan ubi ungu secara berurutan (Tabel9 dan 10). Senyawa Phytol pada tanamanOphiorrhiza rugosa var. prostrata (D.Don)memiliki aktivitas sebagai regulatormetabolisme lemak, anti inflamasi,antiparasitik, antihelmintik, antiprotozoal(Leishmania), histamine relase inhibitor, danspasmolitik(30).

Pada analisis GC MS ini, selainmenentukan kandungan ekstrak daun pepayadan daun ubi jalar ungu, juga dilakukanterhadap campuran ekstrak daun pepaya dandaun ubi jalar ungu dengan perbandingan25:75; 50:50 dan 75:25.

Alasan dilakukan kombinasi sampelyaitu untuk mengetahui apakah ketikaekstrak tersebut dikombinasi dapatmempengaruhi nilai luas area serta untukmengetahui apakah kombinasi tersebutdapat menghasilkan senyawa lainnya selainyang terdapat pada sampel tunggal.

Tabel 8. Hasil Penentuan Kadar Flavonoid Total

Keterangan : QE = quecertin equivalent

Page 9: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 260

Tabel 9. Kandungan senyawa ekstrak etanol 96% daun pepaya

Tabel 10. Kandungan senyawa ekstrak etanol 96% daun ubi jalar ungu

Kandungan senyawa campuran ekstraketanol 96% dari kombinasi daun pepaya dandaun ubi jalar ungu dengan perbandingan25:75 dapat dilihat pada Tabel 11. Diketahuibahwa ekstrak memiliki peak tertinggi denganluas area paling besar adalah senyawa asam n-heksadekanoat/n-Hexadecanoic acid.Senyawa ini pada ekstrak etanol tanamanAsclepias curassavica L. memiliki potensifarmakologis sebagai asam palmitat (asamlemak jenuh) dan antioksidan,hipokolestrolemik, nematisida, pestisida, antiandrogenik, pengaroma, hemolitik, serta5‑alpha‑reductase inhibitor(31).

Ketika kombinasi antara ekstrak daunpepaya dan daun ubi jalar ungu setara, yaitu

50:50, diketahui bahwa senyawa dominantertinggi adalah phytol, sama seperti padaanalisis terhadap sampel ekstrak tunggal.Adapun nilai luas area senyawa phytolkombinasi lebih besar dari luas area sampelubi jalar tunggal namun lebih kecil dari luasarea sampel daun pepaya tunggal, yaitusebesar 64878. Selain itu, pada kombinasi inimuncul senyawa baru pada urutan 10 besaryang memiliki peak tertinggi yaitu azulene,dimana senyawa ini tidak muncul pada urutan10 peak tertinggi sampel ekstrak tunggal daunpepaya maupun daun ubi jalar ungu.Sedangkan untuk senyawa lainnya merupakangabungan dari kandungan senyawa padaekstrak daun pepaya ataupun dari daun ubijalar ungu. (Tabel 12).

Page 10: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

261 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Tabel 11. Kandungan senyawa kombinasi ekstrak etanol 96% daun pepaya dan daun ubijalar ungu (25:75)

Tabel 12. Kandungan senyawa kombinasi ekstrak etanol 96% daun pepaya dan daun ubi jalarungu (50:50)

Analisis kandungan senyawa kimiasampel kombinasi ekstrak etanol 96% daunpepaya dan daun ubi jalar ungu (75:25)menunjukkan bahwa dari 10 peak tertinggi,yang memiliki luas area paling besar yaitusebesar 129343 adalah senyawaneophytadiene (Tabel 13). Pada tanamanAsclepias Curassavica L., senyawa inimemiliki potensi farmakologi sebagaihidrokarbon, antipiretik, analgetik, antiinflamasi, anti mikroba, dan antioksidan(32).Pada kombinasi ini terlihat pada urutan 10senyawa yang memiliki peak tertinggi selainneophytadiene, juga muncul senyawa-senyawa baru yang tidak muncul pada sampel

ekstrak tunggal maupun kombinasi lainnya,kecuali n-hexadecanoic acid, hexadecanoicacid methyl ester, dan 9,12-Octadecadienoicacid (Z,Z)-.

Hasil kombinasi terbaik yaitukombinasi ekstrak daun pepaya dan ubi jalarungu dengan perbandingan (75:25) (Tabel13). Dimana kombinasi ini memiliki luas areayang cukup besar yaitu 646652. Pengukurankadar kuantitatif dapat dilakukan dengan caramenghitung luas area puncak sampeldibandingkan dengan luas area puncakstandart dikalikan dengan konsentrasistandar(32).

Page 11: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 262

Tabel 13. Kandungan senyawa kombinasi ekstrak etanol 96% daun pepaya dan daun ubijalar ungu (75:25)

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, hasil kromatogram pada beberapaekstrak tunggal dan kombinasi didapatkanspot atau noda terbanyak pada ekstrak etanol96% dengan eluen kloroform metanol (9:1)bila dibandingkan dengan ekstrak 50% dan70%. Hasil analisis kandungan senyawamenggunakan GC-MS diketahui bahwasenyawa utama yang terdapat pada ekstraktunggal daun pepaya dan ubi jalar ungu, sertakombinasi keduanya dengan perbandingan50:50 adalah senyawa phytol. n-Heksadecanoic acid dan Neophytadieneadalah senyawa utama untuk kombinasiekstrak daun pepaya dan ubi jalar ungu 25:75dan 75:25. Kadar flavonoid total ekstraketanol 96% daun pepaya didapatkan hasilyaitu 4,630 mgQE/gram dan pada ekstraketanol daun ubi jalar ungu yaitu 4,269mgQE/mg. Sedangkan kadar fenol totalekstrak daun pepaya yaitu 3,490mgGAE/gram dan pada ekstrak etanol daunubi jalar ungu didapatkan hasil 4,786mgGAE/mg. Dapat disimpulkan bahwaperbedaan konsentrasi berpengaruh terhadapprofil kromatogram dan kandungan senyawakimia dari ekstrak daun pepaya dan ekstrakdaun ubi jalar ungu.

UCAPAN TERIMA KASIHRini Prastiwi, selaku dosen Fakultas,

Farmasi Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. HAMKA Jakarta, atas bantuan, masukandan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA1. Suresh K, Deepa P, Harisaranraj R,

Vaira A V. Antimicrobial andPhytochemical Investigation of theLeaves of Carica papaya L., Cynodondactylon (L.) Pers., Euphorbia hirta L.,Melia azedarach L. and Psidium guajavaL. Ethnobot Leafl. 2008;12:1184–91.

2. Anjum V, Ansari SH, Naquvi KJ, AroraP, Ahmad A. Development of qualitystandards of Carica Papaya Linn .leaves. Scolar Res Libr. 2013;5(July2012):370–6.

3. Zunjar V, Dash RP, Jivrajani M, TrivediB, Nivsarkar M. Antithrombocytopenicactivity of carpaine and alkaloidalextract of Carica papaya Linn. leaves inbusulfan induced thrombocytopenicWistar rats. J Ethnopharmacol.2016;181:20–5.

4. Yuzhi Jiao. Studies on antioxidantcapacity of anthocyanin extract frompurple sweet potato (Ipomoea batatasL.). African J Biotechnol.2012;11(27):7046–54.

5. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia. Inventaris Tanaman ObatIndonesia (I). Jilid 2. Jakarta: Depkes RI;2001.

6. Prasetyaningsih Y, Sari N, PrasetyaHR, Naer VG. Potensi EtnomedicineDaun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas

Page 12: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

263 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

L. Poir) dan Daun Ubi Jalar Putih(Ipomoea batatas L.) Sebagai ObatDemam Berdarah di Sleman DIY. JHeal. 2019;6(1):6–11.

7. Hue SM, Boyce AN, Somasundram C.Antioxidant activity, phenolic andflavonoid contents in the leaves ofdifferent varieties of sweet potato(Ipomoea batatas). Aust J Crop Sci.2012;6(3):375–80.

8. Fu ZF, Tu ZC, Zhang L, Wang H, WenQH, Huang T. Antioxidant activities andpolyphenols of sweet potato (Ipomoeabatatas L.) leaves extracted withsolvents of various polarities. FoodBiosci. 2016;15:11–8.

9. Fidrianny I, Windyaswari AS,Wirasutisna KR. Antioxidant Capacitiesof Various Leaves Extract from FiveColors Varieties of Sweet PotatoesTubers Using ABTS, DPPH Assays andCorrelation with Total Flavonoid,Phenolic, Carotenoid Content. Res JMed Plant. 2013;7(3):130–40.

10. Arifianti L, Oktarina RD, Kusumawati I.Pengaruh Jenis Pelarut Pengektraksi. E-Journal Planta Husada. 2014;2(1):3–6.

11. Agustin, D., Ismiyati, PengaruhKonsentrasi Pelarut Pada ProsesEkstraksi Antosianin Dari BungaKembang Sepatu, Konversi 2015; 4(2):9 - 16.

12. Chew, K.K., Khoo,M.Z.,Ng, S.Y., Thoo,Y.Y.,Wan Aida, W.M., Effect ofEthanol Concentration, Extraction timeand Extraction temperature on theRecovery of Phenolic Compounds andAntioxidant Capacity of Orthosiphonstamineus Extracts., International FoodResearch Journal 2011; 18(4): 1427 -1435.

13. Setyowati,E.P., Puspitasari, A., Afini,D.I., Nasution, F.H., Nafingah, R.,Influence of Some ExtractionConditions Factor on Phenolic Contentand Antioxidant Activity of Solanum

betaceum Cav., Traditional MedicineJournal 2019; 24(3): 216 - 224.

14. Harborne JB. Metode Fitokimia.Bandung: ITB Press; 1987.

15. Marjoni MR. Dasar-Dasar Fitokimiauntuk Diploma III Farmasi. Jakarta:Trans Info Media; 2016. 6–10, 39– 40,46 p.

16. Gritter RJ, Bobbic JN, Schwarting AE.Pengantar Kromatografi. II.Padmawinata K, editor. Bandung: ITBPress; 1991. 107 p.

17. Farasat M, Khavari-Nejad RA, NabaviSMB, Namjooyan F. Antioxidantactivity, total phenolics and flavonoidcontents of some edible green seaweedsfrom northern coasts of the Persian gulf.Iran J Pharm Res. 2014;13(1):163–70.

18. Wan-Ibrahim WI, Sidik K, KuppusamyUR. A high antioxidant level in edibleplants is associated with genotoxicproperties. Food Chem.2010;122(4):1139–44.Ergina, NuryantiS, Pursitasari ID. Uji Kualitatif SenyawaMetabolit Sekunder pada Daun Palado(Agave Angustifolia) yanag diekstraksiDengan Pelarut Air danetanolQualitative Test of SecondaryMetabolites Compounds in PaladoLeaves (Agave Angustifolia) ExtractedWith Water and Ethanol. J Akad Kim.2014;3(3):165–72.

19. Sangi MS, Momuat LI, Kumaunang M.Uji Toksisitas dan Skrining FitokimiaTepung Gabah Pelepah Aren (Arengapinnata). J Ilm Sains. 2012;12(2):127.

20. Marliana E. Analisis Senyawa MetabolitSekunder Dari Batang Spatholobusferrugineus (Zoll & Moritzi) BenthYang Berfungsi Sebagai Antioksidan. JPenelit Mipa. 2007;1(1):23–9.

21. Simaremare ES. Skrinig FitokimiaEkstrak Etanol Daun Gatal (Laporteadecumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy.2014;11(01):98–107.

Page 13: KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN …

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 252-264, 2020 HERMAN IRAWAN

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 264

22. Hayati EK, Halimah N. PhytochemicalTest and Brine Shrimp Lethality TestAgaint Artemia salina Leach of Anting-Anting (Acalypha indica Linn.) PlantExtract. J Chem. 2010;1(2):53-103.

23. Hanani E. Analisis Fitokimia. Jakarta:EGC; 2015.

24. Mariska VP. Pengujian KandunganFenol Total Tomat (Lycopersicumesculentum) Secara In Vitro. [Skripsi]FKUI. Universitas Indonesia; 2009.

25. Estiasih T, Kurniawan DA. AktivitasOksidan Ekstrak Umbi Akar GinsengJawa ( Talium triangulare Willd). Vol.18(3), Jurnal Teknologi dan IndustriPangan. 2006. p. 166–75.

26. Sulastri, Erlidawati, Syahrial, Nazar M,Andayani T. Aktivitas AntioksidanEkstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L .) Hasil BudidayaDaerah Saree Aceh Besar AntioxidantActivity of Extracted Ethanol fromPurple Sweet Potato Leaves ( Ipomeabatatas L .) Cultivated in Saree , AcehBesar. J Rekayasa Kim Dan Lingkung.2013;9(3):126–31.

27. Sriningsih. Analisa Senyawa GolonganFlavonoid Herba Tempuyung (Sonchusarvensis L.). Pus P2 Teknol Farm danMed Deputi Bid TAB BPPT Fak FarmUniv Pancasila. 2008;1:4.

28. Chang CC, Yang MH, Wen HM, ChernJC. Estimation of total flavonoid contentin propolis by two complementarycolometric methods. J Food Drug Anal.2002;10(3):178–82.

29. Azizah DN, Kumolowati E, FaramayudaF. Penetapan Kadar Flavonoid MetodeAlCl3 pada Ekstrak Metanol KulitBuah Kakao (Theobroma cacao L.).Kartika J Ilm Farm. 2014;2(2):45–9.

30. Adnan M, Nazim Uddin Chy M,Mostafa Kamal ATM, Azad MOK,Paul A, Uddin SB, et al. Investigation ofthe biological activities andcharacterization of bioactiveconstituents of ophiorrhiza rugosa var.prostrata (D.Don) & Mondal leavesthrough in vivo, in vitro, and in silicoapproaches. Molecules. 2019;24(7).

31. Bihana S, Dhiman A, Singh G, Satija S.Gas chromatography-mass spectroscopyanalysis of bioactive compounds in thewhole plant parts of ethanolic extract ofAsclepias Curassavica L. Int J GreenPharm. 2018;12(2):107–14.

32. Sudarma N, Oka IM, Parwata A.Determination Ethanol In Arak WithGas Chromatography. Bali Med J.2017;4(2):126–35.