kerangka konseptual pengawasan intern...

24
KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA KEPUTUSAN KETUA UMUM DPN AAIPI NOMOR KEP-062/AAIPI/DPN/2018 17 OKTOBER 2018

Upload: doduong

Post on 03-Mar-2019

288 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

KERANGKA KONSEPTUALPENGAWASAN INTERN

PEMERINTAH INDONESIAKEPUTUSAN KETUA UMUM DPN AAIPI

NOMOR KEP-062/AAIPI/DPN/201817 OKTOBER 2018

Page 2: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120

Telepon 021 85910031 E-mail: [email protected] Faksimili 021 85910209

KEPUTUSAN

NOMOR KEP-062/AAIPI/DPN/2018

TENT ANG

KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

KETUA UMUM ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA AAIPI

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

: a. bahwa Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI)

memerlukan suatu kerangka konseptual yang menjadi acuan bagi

komite, alat kepengurusan, dan anggota organisasi AAIPI dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi pengawasan intern, termasuk

dalam pengembangan standar pengawasan intern;

b. bahwa pelaksanaan standar, kode etik, dan telaahan sejawat, serta metodologi, teknik, dan pendekatan pengawasan intern perlu dilakukan secara terintegrasi dalam suatu kerangka konseptual;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum

Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia tentang Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah;

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AAIPI tanggal 30

November 2012 dan Akta Pendirian AAIPI Nomor 02 tanggal 2

Agustus 2013.

2. Rencana Strategis (Renstra) Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Tahun 2018 -2022.

3. Surat Ketua Komite Standar Audit AAIPI Nomor B.04/KESAR/09/2018 tanggal 17 September 2018 tentang Draft Surat Keputusan DPN AAIPI tentang Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah - AAIPI.

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN KETUA UMUM ASOSIASI AUDITOR INTERN

PEMERINTAH INDONESIA TENTANG KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

Page 3: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Pasal 1

Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah atau KKPIP adalah kerangka kerja yang bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI.

Pasal2

KKPIP bertujuan untuk:

a. Memandu AAIPI dalam merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan standar, kode etik dan telaahan sejawat;

b. Memandu AAIPI dalam mengembangkan metodologi, teknik dan pendekatan pengawasan intern serta praktik pengawasan intern yang dipandang baik; dan

c. Memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI

mengenai acuan kerja profesional pengawasan intern.

Pasal 3

(1) KKPIP dibangun dan dikembangkan dalam rangka mencapai misi pengawasan intern;

(2) KKPIP terdiri dari:

a. Acuan kerja pengawasan intern yang bersifat wajib

ditaati, dan b. Acuan kerja pengawasan yang bersifat rekomendatif

(rekomendasi untuk dilaksanakan).

Pasal4

(1) Acuan kerja pengawasan intern yang bersifat wajib ditaati

oleh anggota AAIPI sebagaimana tersebut pada Pasal 3 ayat (2) huruf a, terdiri dari

a. Prinsip-Prinsip Dasar Pengawasan Intern; b. Definisi Pengawasan Intern; c. Standar Pengawasan Intern, meliputi Standar Audit

Kinerja, Standar Audit lnvestigatif. Standar Reviu,

Standar Pemantauan, Standar Evaluasi, Standar Pengawalan, dan Standar Pengawasan Lainnya;, dan

d. Kode Etik.

Page 4: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

(2) Acuan kerja pengawasan intern yang direkomendasikan

untuk dilaksanakan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 ayat (2) angka 2 terdiri dari:

a. Panduan implementasi; dan

b. Panduan tambahan;

Pasal5

KKPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam

Lampiran 1 dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Ketua Umum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia ini.

Pasal6

(1) Standar Pengawasan Intern dikembangkan melalui suatu

proses yang komprehensif dan mendalam; (2) Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern

sebagairnana dimaksud dalam butir (1) tercantum dalam Lampiran 2 dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Ketua Umum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia ini.

Pasal 7

Keputusan ini rnulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 17 Oktober 2018

Dewan Pengurus Nasional Ketua Umum

t�-FM �. -��menterian Keuangan f

Page 5: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Lampiran I

PERATURAN DEWAN PENGURUS

NASIONAL ASOSIASI AUDITOR

INTERN PEMERINTAH INDONESIA

NOMOR: PER-062/AAIPI/DPN/2018

STANDAR PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA

KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Page 6: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Diagram I Kerangka Konseptual Pengawasan Intern

Pemerintah Indonesia

3

Diagram II Klasifikasi Peran Pengawasan Intern 6

Latar Belakang 1

Misi Pengawasan Intern 4

Prinsip-Prinsip Dasar 4

Definisi Pengawasan Intern 5

Peran Assurance 7

Peran Consulting 9

Standar Pengawasan Intern Pemerintah Indonesia 10

Kode Etik 10

Panduan Implementasi 11

Panduan Tambahan 12

Page 7: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │1

LATAR BELAKANG 1

01. Sesuai dengan Pasal 8 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah 2

Tangga (AD/ART), AAIPI menyelenggarakan tugas dan fungsi, untuk: 3

(a) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan kode etik auditor APIP; 4

(b) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan standar; 5

(c) Merumuskan, mentapkan, dan mengembangkan pedoman telaahan 6

sejawat di lingkungan APIP; 7

(d) Memberi masukan dalam pengembangan metodologi, teknik, dan 8

pendekatan-pendekatan pengawasan intern serta praktik pengawasan 9

intern yang baik di lingkungan APIP dengan mengacu pada praktik 10

internasional; 11

(e) Memberi masukan dalam mewujudkan integritas, profesionalisme, dan 12

kesejahteraan auditor guna mewujudkan peran APIP; dan 13

(f) Melakukan kerjasama dengan organisasi profesi lain dalam lingkup 14

nasional dan internasional. 15

02. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, komite dan alat 16

kepengurusan AAIPI memerlukan adanya Kerangka Konseptual Pengawasan 17

Intern Pemerintah Indonesia (KKPIPI) yang menjadi acuan untuk: 18

(a) Memberi panduan teoritis bagi AAIPI dalam merumuskan, menetapkan 19

dan mengembangkan standar, kode etik dan telaahan sejawat dan dalam 20

mengembangkan metodologi, teknik dan pendekatan–pendekatan 21

pengawasan intern serta praktik pengawasan intern yang dipandang baik. 22

Panduan kerangka konseptual tersebut berfungsi sebagai perekat 23

berbagai ide/gagasan terkait pengembangan baik standar, kode etik dan 24

telaahan sejawat maupun metodologi, teknik dan pendekatan–pendekatan 25

pengawasan intern serta penjabarannya agar berbagai ide/gagasan 26

tersebut tetap dalam konteks mencapai misi pengawasan intern. 27

Page 8: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │2

Panduan konseptual juga menjadi penghubung antara teori–teori 1

pengawasan intern dengan kondisi nyata di lapangan agar ide/gagasan 2

tersebut tetap kontekstual. 3

(b) Memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI mengenai acuan 4

kerja pengawasan intern. 5

Sifat keanggotaan AAIPI yang mencakup individu berbagai latar belakang 6

pendidikan dan beranggotakan unit kerja APIP di seluruh Indonesia 7

dengan berbagai tingkat kapabilitas APIP berisiko terjadinya mis-persepsi 8

atau perbedaan pemahaman yang dapat mengarah pada perbedaan dalam 9

praktik di lapangan. Dengan adanya kerangka yang bersifat teoritis dan 10

konseptual, maka perbedaan pemahaman tersebut dapat diminimalisir, 11

sehingga standar, kode etik dan telaahan sejawat serta penjabarannya 12

dapat dilaksanakan secara lebih efektif. 13

03. Sifat KKPIPI secara teoritis bermakna bahwa KKPIPI dibangun 14

dan dikembangkan berdasarkan teori dan konsep pengawasan intern yang 15

telah teruji. Perbedaan kapabilitas APIP tidak menjadi penghambat 16

implementasi KKPIPI. KKPIPI sebagaimana digambarkan dalam Diagram I, 17

berikut:18

Page 9: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │3

Diagram I. Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah

Indonesia

04. KKPIPI bersifat wajib dipatuhi oleh anggota AAIPI, terdiri diri: 19

- Prinsip–Prinsip Dasar Pengawasan Intern; 20

- Definisi Pengawasan Intern; 21

- Standar Pengawasan Intern, meliputi Standar Audit Kinerja, Standar 22

Audit Investigatif, Standar Reviu, Standar Pemantauan, Standar 23

Evaluasi, Standar Pengawalan/pendampingan, Standar Pengawasan 24

Lainnya; dan 25

- Kode Etik. 26

05. KKPIPI yang direkomendasikan untuk dipatuhi (oleh anggota 27

AAIPI, terdiri dari: 28

- Panduan Implementasi, dan 29

- Panduan Tambahan. 30

06. Uraian KKPIPI dikemukakan lebih lanjut sebagai berikut: 31

PANDUAN IMPLEMENTASI

PANDUAN TAMBAHAN

Page 10: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │4

MISI PENGAWASAN INTERN 32

07. Misi pengawasan intern adalah meningkatkan nilai tambah dan 33

melindungi aset untuk mencapai tujuan kementerian/lembaga pemerintah 34

non kementerian dan pemerintah daerah dengan: 35

(a) Memberikan keyakinan yang memadai atas kehematan, efisiensi, 36

efektivitas dan ketaatan dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas 37

dan fungsi Instansi Pemerintah; 38

(b) Memberikan penilaian profesional terhadap efektivitas Sistem 39

Pengendalian Intern dan proses tata kelola (governance) Instansi 40

Pemerintah; 41

(c) Memberikan fasilitasi pelatihan/edukasi (training) dan fasilitasi 42

(facilitating) tata kelola (governance), manajemen risiko (risk) dan 43

pengendalian (control) intern Instansi Pemerintah; 44

(d) Memberikan rekomendasi dalam rangka peningkatan efektivitas 45

penyelenggaraan SPIP dan proses tata kelola (governance) Instansi 46

Pemerintah. 47

PRINSIP – PRINSIP DASAR 48

08. Prinsip-prinsip dasar bagi APIP untuk melaksanakan 49

pengawasan intern adalah: 50

(a) Menjaga dan mengedepankan integritas; 51

(b) Meningkatkan kompetensi dan menggunakan kemahiran profesionalnya 52

dengan cermat, seksama, dan hati-hati; 53

(c) Bersifat obyektif dan independen dari gangguan dan tekanan entitas atau 54

kepentingan; 55

(d) Bekerja sesuai dengan strategi, tujuan dan risiko organisasi; 56

(e) Mempunyai kedudukan kelembagaan yang tepat dan mempunyai sumber 57

daya yang cukup; 58

(f) Berkualitas dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan; 59

(g) Berkomunikasi secara efektif; 60

(h) Memberikan keyakinan yang memadai berbasis pada risiko; 61

(i) Berwawasan, proaktif dan fokus pada masa depan, dan 62

Page 11: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │5

(j) Mempromosikan perbaikan/inovasi operasional dan organisasional. 63

09. Interpretasi dan penjelasan resmi atas prinsip-prinsip dasar 64

yang sifatnya wajib menjadi acuan bagi anggota AAIPI, akan diterbitkan oleh 65

DPN-AAIPI. 66

DEFINISI PENGAWASAN INTERN 67

10. Pengawasan Intern adalah “seluruh proses kegiatan audit, reviu, 68

pemantauan, evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap 69

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan 70

keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan 71

tolok ukur yang ditetapkan bahwa secara operasional telah dilaksanakan 72

efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan mewujudkan tata kelola 73

pemerintahan yang baik”i. Selain definisi tersebut juga mengadopsi definisi 74

internal audit dari IIA, yaitu: 75

Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting 76

activity designed to add value and improve an organization's operations. 77

It helps an organization accomplish its objectives by bringing a 78

systematic, disciplined approach to evaluate and improve the 79

effectiveness of risk management, control, and governance processes 80

(IPPF, 2017). 81

11. Dalam praktiknya, definisi tersebut dilaksanakan melalui 82

kegiatan penjaminan (assurance) dalam bentuk kegiatan audit, reviu, 83

evaluasi, pemantauan dan kegiatan konsultansi (consulting) dilaksanakan 84

melalui pemberian rekomendasi (advisory), fasilitas (facilitating) dan 85

pelatihan/edukasi (training), tata kelola (Governance), manajemen risiko (Risk 86

Management) dan pengendalian (Control) melalui kegiatan 87

pengawalan/pendampingan pembangunan SPIP. 88

12. Misi pengawasan intern dicapai melalui dua peran utama, yaitu: 89

pemberian opini obyektif (objective assurance) dan kegiatan konsultansi 90

(consulting activities). Peran assurance maupun konsultansi didesain untuk 91

memberikan nilai tambah dan peningkatan kualitas operasional instansi 92

Page 12: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │6

pemerintah dalam mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang 93

sistematis dan taat asas (disciplined approach) dalam menilai dan 94

meningkatkan kualitas sistem pengendalian intern (risk management and 95

control [activities]) dan proses tata kelola (governance process). 96

13. Dalam definisi pengawasan intern di atas, pendekatan sistematis 97

itu antara lain, terdiri dari: audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Adapun 98

kegiatan konsultansi di instansi pemerintah terdiri dari: 99

pengawalan/pendampingan, coaching clinic dan kegiatan edukasi, dalam 100

aspek penyelenggaraan sistem pengendalian intern (risk management and 101

control [activities]) dan proses tata kelola (governance process). Klasifikasi 102

kegiatan pengawasan intern sebagaimana digambarkan pada Diagram II, 103

berikut: 104

Diagram II: Klasifikasi Peran Pengawasan Intern 105

14. Sebagaimana Diagram II di atas dikemukakan bahwa secara 106

konseptual, output yang dihasilkan dari kegiatan assurance adalah opini yang 107

bersifat professional (independen dan/atau obyektif) terhadap efektivitas 108

penyelenggaraan SPIP dan/atau proses tatakelola/Governance, Risk dan 109

Control (GRC). Adapun output dari kegiatan consulting akan berbentuk 110

rekomendasi tentang peningkatan efektivitas penyelenggaraan SPIP terkait 111

Pengawasan Intern

I I I

Peran Assurance: Memberikan Opini Assuronce

temang Pcnyelenggaraan occemcuce (akuntabilitas Program/Kegialan),

Risk & Comrol (GRq

Peran Consulting: Pembinaan/

Konsultansi "GRc·

I I

Kegiatan Edukatif

I

Evaluasi

I I I I I

11 Pemanrnuan I I Audit I Reviu I I :e��r-�1i�n ] �=!;fl�� ] [ ����- '�--,,--�- '����- '�����- '����� ........................................ -l ,,...................................... I I

r I A�:�{��k I I ���;j'a I �j��� 1 lc:=>� [::::::R:e:k:o==m=e==n=d=a=.=1=�==� 1 l.. 'fertentu Tertentu j

Audit Ketaatan • ·

Page 13: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │7

proses Risk dan/atau Control (R&C); Coaching Clinic Tata kelola Good 112

Governance (GG) dan Clean Government (CG). 113

15. Dalam praktiknya, kegiatan assurance melalui audit, reviu, 114

pemantauan dan evaluasi serta peran consulting melalui 115

pengawalan/pendampingan SPI (R dan C), Coaching Clinic tata kelola GG dan 116

CG dan kegiatan edukatif masih bermuara pada pemberian rekomendasi 117

(advisory), Fasilitasi (fasilitating) dan pelatihan (training) sesuai dengan 118

prosedur yang berlaku di masing–masing APIP. 119

16. Uraian jenis–jenis kegiatan pengawasan intern, sebagai berikut: 120

PERAN ASSURANCE 121

17. Kegiatan pengawasan intern yang termasuk klasifikasi 122

assurance adalah audit, reviu, pemantauan dan evaluasi. Definisi audit, 123

reviu, pemantauan, dan evaluasi adalah sebagai berikut: 124

(a) Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang 125

dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan 126

standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, 127

efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan 128

fungsi Instansi Pemerintah. 129

(b) Jenis-jenis audit, antara lain: 130

(1) Audit Kinerja yaitu audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi 131

pemerintah yang mencakup audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan 132

aspek efektivitas, serta ketaatan pada peraturan. 133

Contoh penugasan audit kinerja antara lain: audit kinerja Program 134

Ketahanan Pangan, Audit Kinerja Kantor Dinas Pertanian, Audit Kinerja 135

Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa. 136

(2) Audit atas aspek keuangan tertentu adalah audit atas aspek tertentu 137

pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah 138

atas dana yang dibiayai oleh Anggaran Pembangunan dan Belanja 139

Page 14: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │8

Negara (APBN)/Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) 140

dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa 141

pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur 142

yang telah ditetapkan, taat pada ketentuan yang berlaku dan tepat 143

mencapai sasaran dan tujuan pengelolaan keuangan. 144

Pengelolaan keuangan dapat didefiniskan sebagai kegiatan yang 145

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, 146

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan. 147

Contoh penugasan audit keuangan aspek tertentu antara lain: audit 148

atas rekening persediaan di neraca, audit atas penyajian aset tetap 149

dalam laporan keuangan, audit atas investasi jangka panjang. 150

(3) Audit Tujuan Tertentu yaitu audit yang dilakukan dengan tujuan 151

khusus di luar audit atas aspek keuangan tertentu dan audit kinerja. 152

Contoh audit tujuan tertentu antara lain: audit khusus, audit investigatif, 153

audit penghitungan kerugian keuangan negara, audit klaim, audit 154

penyesuaian harga dan audit budaya organisasi. 155

(c) Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk 156

memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan 157

ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan. 158

(d) Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau 159

kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 160

(e) Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi 161

suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah 162

ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi 163

keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. 164

(f) Pengawasan lainnya adalah tugas dan fungsi yang dilaksakan oleh APIP 165

di luar tugas audit, reviu, pemantauan dan evaluasi sebagaimana yang 166

telah ditetapkan oleh peraturan. Kegiatan pengawasan lainnya tidak 167

Page 15: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │9

memberikan penjaminan kualitas (kegiatan consulting), antara lain seperti 168

kegiatan sosialisasi/internalisasi dan asistensi. 169

PERAN CONSULTING 170

18. Kegiatan pengawasan yang termasuk peran consulting adalah 171

kegiatan yang sifatnya pemberian rekomendasi (advisory) seperti kegiatan 172

Coaching Clinic, Edukatif (Training), pengawalan/pendampingan 173

pembangunan SPIP. 174

(a) Kegiatan edukatif 175

Kegiatan edukatif adalah kegiatan peningkatan kompetensi pegawai 176

instansi pemerintah baik aspek pengetahuan, keterampilan, maupun 177

aspek sikap pada area sistem pengendalian intern dan tata kelola. Output 178

kegiatan edukatif adalah sertifikat profesi yang mewakili pemberian 179

rekomendasi bahwa pemegang sertifikat profesi telah mampu 180

melaksanakan kegiatan yang dijamin sertifikat tersebut. 181

(b) Kegiatan Coaching Clinic Tatakelola Good Governance dan Clean 182

Governance 183

Kegiatan Coaching Clinic Tatakelola Good Governance (GG) dan Clean 184

Governance (CG) adalah kegiatan konsultansi untuk mengatasi kesulitan 185

mitra dalam mewujudkan tata kelola yang baik (good governance) dan 186

pemerintahan yang bersih melalui fasilitasi (facilitating), pelatihan 187

(Training) dengan melibatkan mitra (stakeholder) dalam sistem. Kegiatan 188

ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi agar program/kegiatan 189

dan layanan dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan efektif serta 190

bersih dan bebas dari korupsi/pungli/gratifikasi. 191

(untuk memberikan rekomendasi perbaikan implementasi prinsip-prinsip 192

”good governance” dan “clean government” dalam pelaksanaan 193

program/kegiatan dan layanan). 194

(c) Kegiatan Pengawalan/Pendampingan SPIP 195

Page 16: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │10

Kegiatan pengawalan/pendampingan SPIP adalah kegiatan konsultatif 196

penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan rekomendasi 197

peningkatan efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern dan 198

terhadap proses pengendalian (control) dan penanganan risiko (risk). 199

(untuk memastikan bahwa unit kerja telah membangun dan/atau 200

menyelenggarakan sistem pengendalian intern yang memadai bahwa 201

tujuan unit kerja/program/kegiatan telah dicapai secara efektif dan 202

efisien). 203

19. AAIPI dapat menerbitkan intepretasi, penjelasan resmi atau 204

kerangka kerja rinci atas definisi pengawasan intern ini. 205

STANDAR PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA 206

20. Standar Pengawasan Intern Pemerintah Indonesia (SAPIP) 207

merupakan kriteria atau ukuran mutu minimal untuk melakukan kegiatan 208

pengawasan intern yang wajib dipedomani oleh Auditor dan Pimpinan APIP. 209

AAIPI dapat menerbitkan interpretasi, penjelasan resmi atau acuan kerja 210

rinci atas (SAPIP) ini. 211

21. APIP dalam melaksanakan jenis penugasan pengawasan intern 212

dapat menerbitkan standar teknis lain yang berlaku sesuai kebutuhan 213

dengan mengacu pada Standar Audit Kinerja, Standar Audit Investigatif, 214

Standar Reviu, Standar Pemantauan, Standar Evaluasi dan Standar 215

Pengawasan Lainnya berdasarkan karakteristik serta tugas dan fungsi 216

masing-masing. AAIPI dapat menerbitkan interpretasi, penjelasan resmi atau 217

acuan kerja rinci atas Standar Pengawasan ini. 218

KODE ETIK 219

22. Kode etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan nilai yang 220

digunakan oleh auditor sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan 221

tugas audit intern. AAIPI dapat menerbitkan interpretasi, penjelasan resmi 222

atau acuan kerja rinci atas Kode Etik ini. 223

Page 17: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │11

PANDUAN IMPLEMENTASI (PI) 224

23. Panduan Implementasi (PI) diterbitkan dalam bentuk Pedoman 225

atau Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis atau nama lain yang sejenis 226

dalam rangka memandu auditor dalam mengaplikasikan: 227

- Prinsip – Prinsip Dasar Pengawasan Intern; 228

- Definisi Pengawasan Intern; 229

- Standar Pengawasan Intern, meliputi Standar Audit Kinerja, Audit 230

Investigatif, Standar Reviu, Standar Pemantauan, Standar Evaluasi, 231

Standar Pengawalan, dan Standar Pengawasan Lainnya; dan 232

- Kode Etik. 233

24. Panduan implementasi dapat diterbitkan untuk mempromosikan 234

penggunaan metode dan teknik pengawasan intern yang dipandang baik. 235

Panduan Implementasi yang mencakup proses dan prosedur diatur oleh 236

masing – masing APIP sesuai kebutuhan. 237

25. Instansi pemerintah dapat menerbitkan kebijakan yang sifatnya 238

tematik baik yang hanya berlaku di instansi pemerintah bersangkutan 239

maupun berlaku secara nasional sesuai peraturan perundang-undangan 240

yang berlaku. Kebijakan tersebut memuat proses dan prosedur detail seperti 241

metode dan teknik, program, langkah-langkah kerja, serta contoh 242

pelaksanaannya. Untuk pedoman yang diterbitkan oleh suatu instansi 243

pemerintah tertentu yang hanya berlaku di instansi pemerintah tersebut 244

dapat dipertimbangkan menjadi pedoman bagi APIP lainnya, AAIPI dapat 245

merekomendasikan APIP lain untuk menjadikan pedoman tersebut sebagai 246

contoh yang dapat diberlakukan di masing–masing APIP. 247

26. Untuk pedoman yang diterbitkan oleh suatu instansi pemerintah 248

yang berlaku secara nasional, AAIPI merekomendasikan kepada seluruh APIP 249

untuk mentaati pedoman sesuai peraturan perundang-undangan yang 250

berlaku. 251

Page 18: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran I – Kerangka Konspetual Pengawasan Intern Pemerintah │12

PANDUAN TAMBAHAN (PT) 252

27. AAIPI dapat menerbitkan panduan tambahan atas suatu 253

Panduan Implementasi apabila AAIPI memandang Panduan Implementasi 254

tersebut memerlukan uraian lebih lanjut agar dapat dilaksanakan oleh 255

anggota secara lebih efektif. 256

28. Panduan Tambahan diterbitkan dalam bentuk surat atau 257

kumpulan tanya-jawab atau terbitan lainnya yang memuat hal-hal yang 258

teknis, prosedural, tata cara atau metode pelaksanaan yang rinci dan contoh 259

penerapan. 260

i Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Definisi ini lebih detil dari definisi internal auditing di IPPF sebagai “…an independent, objective assurance and consulting activity

designed to add value and improve an organization's operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.”

Page 19: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Lampiran II

PERATURAN DEWAN PENGURUS

NASIONAL ASOSIASI AUDITOR

INTERN PEMERINTAH INDONESIA

NOMOR: PER-062/AAIPI/DPN/2018

STANDAR PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA

PROSES BAKU PENGEMBANGAN STANDAR

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

INDONESIA

Page 20: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran II – Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern Pemerintah│ i

DAFTAR ISI

Identifikasian Topik Untuk Dikembangkan Menjadi Draf SPIPI 1

Konsultasi Topik Draf SPIPI Kepada Komite Asosiasi Auditor

Intern Pemerintah Indonesia (KAAIPI)

1

Survei/Riset Terbatas 2

Penulisan Draf SPIPI 2

Pembahasan Draf SPIPI 2

Penulisan Draf Publikasi SPIPI 3

Konsultasi Draf Publikasi SPIP Kepada KAAIPI 3

Penerbitan Draf Publikasi SPIPI 3

Dengar Pendapat Publik (Public Hearings) 3

Pembahasan Tanggapan Atas Draf Publikasi SPIPI 3

Permintaan Pertimbangan Kepada Dewan Pengurus Nasional AAIPI

(DPN-AAIPI)

4

Pembahasan Hasil Pertimbangan DPN-AAIPI 4

Konsultasi Dalam Rangka Finalisasi SPIPI Kepada Komite AAIPI

Finalisasi SPIPI

4

Pengusulan SPIPI untuk Ditetapkan 4

Page 21: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran II – Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern Pemerintah│ 1

PROSES BAKU PENGEMBANGAN STANDAR 1

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH 2

INDONESIA 3

4

29. Proses penyiapan Standar Pengawasan Intern Pemerintah 5

Indonesia (SPIPI) merupakan prosedur yang meliputi tahapan kegiatan setiap 6

penyusunan SPIPI oleh Komite Standar Audit Asosiasi Auditor Intern 7

Pemerintah Indonesia (KESAR-AAIPI). Proses penyiapan SPIPI yang telah 8

disepakati berlaku umum secara internasional dengan penyesuaian terhadap 9

kondisi di Indonesia. 10

30. Penyesuaian dilakukan antara lain karena pertimbangan 11

kebutuhan yang mendesak dan kemampuan pengguna untuk memahami 12

dan melaksanakan standar yang ditetapkan. Tahapan persiapan, perumusan 13

dan penyusunan SPIPI dilaksanakan dengan mekanisme dan tahapan 14

sebagaimana disajikan pada Diagram di halaman berikut: 15

31. Berdasarkan diagram di bawah ini, proses penyiapan (due 16

process) Standar Pengawasan Intern diuraikan sebagai berikut: 17

IDENTIFIKASI TOPIK UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI 18

DRAF SPIPI 19

32. Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian topik-topik yang 20

berkembang yang memerlukan pengaturan dalam bentuk SAPIPI. 21

KONSULTASI TOPIK DRAF SAPIPI KEPADA KOMITE ASOSIASI 22

AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA 23

Diagram III: Tahapan Penyiapan (Due Process) SPIPI 24

Page 22: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran II – Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern Pemerintah│ 2

25

Topik yang telah diidentifikasi, dikonsultasikan kepada Komite 26

Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (KAAIPI) untuk disusun 27

menjadi Draf SPIPI. 28

SURVEI/RISET TERBATAS 29

33. Pembahasan suatu topik, dilakukan survei/riset terbatas 30

terhadap literatur standar pengawasan intern yang berlaku di berbagai 31

negara, praktik-praktik pengawasan intern yang baik (best practices), 32

peraturan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik yang akan 33

dibahas. 34

PENYUSUNAN DRAF SAPIPI 35

34. Berdasarkan hasil survei/riset terbatas dan acuan lainnya, 36

Kelompok Kerja (Pokja) KESAR menyusun Draf SPIPI. Draf yang disusun 37

selanjutnya dibahas oleh Pokja 38

PEMBAHASAN DRAF SPIPI 39

ldentifikasi Topik f---------7 Konsultasi Topik � Survei/Riset Terbatas � Penyusunan Draft oleh KESAR SPIPI-KESAR

I ,j,,

Penulisan Draf Konsultasi Draft Pembahasan Draft � Publikasi SPIPI- � Publikasi SPIPI � Peluncuran Draft

SPIPI - KESAR KE SAR kepada Komite- Publikasi SPIPI AAIPI

I ,j,,

Dengar Pendapat Pembahasan Permintaan Pembahasan Hasil Publik ( Public � Tanggapan Public � Pertimbangan � Pertimbangan DPN-

Hearing) Hearing Kepada DPN-AAIPI AAIPI

I ,j,,

Finalisasi SPIPI/ Penetapan SPIPI oleh Ketua Umum

DPN-AAIPI

Page 23: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran II – Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern Pemerintah│ 3

35. Draf yang disusun dibahas oleh anggota KESAR. Pembahasan 40

diutamakan pada substansi dan implikasi penerapan standar, diharapkan 41

draf tersebut menjadi Standar Pengawasan Intern yang berkualitas. Apabila 42

terjadi perubahan dari draf awal, maka KESAR melakukan diskusi dengan 43

KAAIPI untuk menyamakan persepsi. 44

PENULISAN DRAF PUBLIKASI SAPIPI 45

36. Draf SPIPI yang telah dibahas oleh KESAR disusun dalam bentuk 46

Draf Publikasi SPIPI untuk kemudian dikonsultasikan kepada KAAIPI. 47

KONSULTASI DRAF PUBLIKASI SAPIPI KEPADA KAAIPI 48

37. Komite Kerja KESAR berkonsultasi dengan KAAIPI untuk 49

penerbitan Draf Publikasi SPIPI. 50

PENERBITAN DRAF PUBLIKASI SPIPI 51

38. KESAR menerbitkan draf SPIPI dengan mengirimkannya kepada 52

stakeholders, antara lain masyarakat, Lembaga Pengawasan Intern 53

Pemerintah, dan instansi terkait lainnya untuk memperoleh tanggapan. 54

DENGAR PENDAPAT PUBLIK (PUBLIC HEARING) 55

39. Dengar pendapat dilakukan dua tahap, yaitu: dengar pendapat 56

terbatas dan dengar pendapat public (Public Hearing). Dengar pendapat 57

terbatas dilakukan dengan mengundang kalangan akademisi, praktisi, 58

pemerhati pengawasan intern pemerintah untuk memperoleh 59

tanggapan/masukan dalam rangka penyempurnaan draf publikasi. Dengar 60

pendapat publik merupakan proses dengar pendapat dengan masyarakat 61

yang berkepentingan terhadap SAPIPI. Tahapan ini dimaksudkan untuk 62

meminta tanggapan masyarakat terhadap draf SPIPI. 63

PEMBAHASAN TANGGAPAN ATAS DRAF PUBLIKASI SPIPI 64

Page 24: KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN …aaipi.or.id/wp-content/uploads/2019/01/Kerangka-Konseptual... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 13120 Telepon 021 85910031

Lampiran II – Proses Baku Pengembangan Standar Pengawasan Intern Pemerintah│ 4

40. KESAR melakukan pembahasan atas tanggapan/masukan yang 65

diperoleh dari dengar pendapat terbatas, dengar pendapat publik dan 66

masukan lainnya dari berbagai pihak untuk menyempurnakan draf 67

publikasi SPIPI. 68

PERMINTAAN PERTIMBANGAN KEPADA DEWAN PENGURUS 69

NASIONAL 70

41. Draf publikasi SAPIPI yang telah disempurnakan tersebut, 71

kemudian dimintakan pertimbangan kepada Dewan Pengurus Nasional (DPN) 72

AAIPI 73

PEMBAHASAN HASIL PERTIMBANGAN DPN-AAIPI 74

42. KESAR melakukan pembahasan atas pertimbangan yang telah 75

diberikan oleh DPN-AAIPI. 76

KONSULTASI DALAM RANGKA FINALISASI SAPIP KEPADA 77

KOMITE AAIPI 78

43. Draf SAPIP yang telah mendapat pertimbangan DPN 79

dikonsultasikan oleh KESAR kepada KAAIPI untuk dilakukan finalisasi SPIPI. 80

FINALISASI SAPIPI 81

44. Tahap ini merupakan tahap akhir penyempurnaan substansi, 82

konsistensi, koherensi maupun tata bahasa. Finalisasi setiap SPIPI ditandai 83

dengan penandatanganan SPIPi oleh Ketua Umum DPN-AAIPI dan Ketua 84

KESAR. 85