karya ilmiah konseptual

Upload: yonkisdnptl1

Post on 08-Apr-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang

    bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dengan demikian, bahasa

    secara umum berfungsi sebagai alat komunikasi atau alat perhubungan antar

    anggota masyarakat. Suatu komunikasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia,

    dengan mempergunakan bunyi, komunikasi antar masyarakat dapat mengambil

    bentuk lain berupa : isyarat-isyarat, bunyi lonceng, peluit dan sebagainya.

    Salah satu penekanan pokok dalam tujuan pendidikan dasar adalah agar

    tamatan sekolah dasar menguasai "Calistung", hal ini dimaksudkan agar

    penekanan pembelajaran Bahasa Indonesia dan berhitung menjadi kunci utama

    dalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka

    peningkatan mutu. pendidikan harus diupayakan secara terus menerus terencana

    dan bertahap. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ke arah tersebut adalah

    ketrampilan bercerita pada siswa. Banyak teknik yang ditempuh oleh guru dalam

    usaha meningkatkan prestasi bercerita pada siswanya, salah satu teknik yang

    ditempuh adalah agar pembelajaran bercerita pada kelas awal hendaknya selalu

    dicarikan metode dan teknik yang tepat.

    Agar dalam berkomunikasi berjalan dengan lancar maka diperlukan

    pengajaran Bahasa Indonesia secara benar. Pengajaran bahasa akan tercapai jika

    ditunjang oleh peningkatan dan pembinaan bahasa serta kemampuan memahami

    Bahasa Indonesia secara sempurna sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah

    ditentukan.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    2/42

    Berbicara mempunyai peranan yang sangat, penting dalam. kehidupan

    manusia sepanjang masa dan merupakan keterampilan yang sangat diperlukan

    dalam suatu masyarakat berbudaya. Kegiatan membantu serta membimbing para

    pelajar untuk mengembangkan serta meningkatkan pengetahuan yang mereka

    butuhkan.

    Berbicara adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk

    memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata--

    kata. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka kesan yang tersurat dan yang tersirat

    tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses berbicara tidak terlaksana dengan

    baik. ( Tarigan, 1996: 7)

    Peranan berbicara dalam. pembentukan kepribadian sangatlah penting.

    ( Burhan, 1997:27). Dengan berbicara manusia akan mengetahui apa yang terjadi

    saat ini, dan masa lampau. Dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kunci

    untuk mengenal sesuatu, memperoleh sesuatu, dan mengerjakan sesuatu. Di

    sekolah, berbicara merupakan salah satu kegiatan penting dari semua mata

    pelajaran. Berbicara. merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk dapat

    menangkap isi bacaan.

    Pengetahuan yang diperoleh siswa sebagian berasal dari membaca buku--

    buku. Negara-negara yang sudah maju menyadari betul akan pentingnya peranan

    membaca, dengan demikian pelajaran membaca merupakan pelajaran yang

    terpenting dalam sistem pendidikan sejak dari sekolah dasar sampai dengan

    perguruan tinggi.

    Masalahnya sekarang, apakah hasil pengajaran berbicara khususnya

    bercerita telah sesuai dengan apa yang kita harapkan? Bagaimanakah hasil

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    3/42

    pengajaran berbicara di Sekolah Dasar? Bagaimanakah hasil pengajaran berbicara

    di Sekolah Menengah? dan bagaiamana pula hasil pengajaran berbicara di

    Perguruan Tinggi? Untuk mengetahui gambaran secara jelas dari hasil pengajaran

    membaca itu perlu diadakan penelitian.

    Penerapan pembelajaran berbicara selain mempunyai sejumlah kelebihan

    ternyata telah memunculkan masalah-masalah baru dalam proses belajar

    berbicara. Misalnya, murid hanya mampu menghafal kata-kata tanpa huruf. Selain

    itu murid sering mengalami kesulitan berbicara terutama melafalkan kata-kata

    tertentu. Ditemukan murid yang lambat dalam berbicara, karena harus dilalui

    dengan mengeja terlebih dahulu.

    Memperhatikan kurikulum nasional, fungsi bahasa Indonesia berperan

    sangat penting yakni sebagai sarana membuka jendela ilmu pengetahuan. Dengan

    pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia akan mempermudah meraih

    dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh karena itu

    pembelajaran bahasa Indonesia di semua jenis dan jenjang pendidikan harus

    dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, termasuk di SD Negeri Wringinanom IV

    Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo.

    Mengungkapkan perasaan menjadi kalimat merupakan kegiatan yang tidak

    kalah pentingnya dengan kaidah-kaidah penggunaan Bahasa Indonesia seperti

    membaca dan menulis. Sebab mengungkapkan perasaan berupa kata-kata yang

    tersusun sama halnya menyampaikan hasil pesan tertulis menjadi pesan lisan.

    Menyadari bahwa bercerita mempunyai peranan vang sangat penting

    dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Karena itu bercerita merupakan

    ketrampilan yang sangat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya. Kegiatan

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    4/42

    bercerita sangat membantu para pelajar untuk mengembangkan serta

    meningkatkan pengetahuan yang mereka butuhkan.

    Menurut Tarigan, (1996:7) mengungkapkan Bercerita adalah suatu prosesyang dilakukan serta dipergunakan untuk menyampaikan pesan secaralisan dari pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui mediakata-kata/bahasa tulis. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka kesan yangtersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan prosesbercerita tidak terlaksana dengan baik

    Banyak keluhan yang muncul baik dari kalangan masyarakat, pendidik,

    dan pengajar maupun dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sendiri, bahwa

    pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dari tahun ke tahun senantiasa

    menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan, terutama pengajaran berbicara

    atau bercerita di kelas rendah.

    Kemampuan siswa dalam bercerita sangatlah berpengaruh pada

    kelancaran mereka dalam penerimaan pelajaran yang lain di sekolah, sebab

    kemampuan bercerita akan dapat memunculkan rasa percaya diri anak yang pada

    akhirnya akan mempengaruhi minat anak untuk belajar ilmu yang lain.

    Pelajaran Bahasa Indonesia di bidang berbicara tidak sekedar bertujuan

    agar siswa mampu berbicara, tetapi pelajaran berbicara yang di dalamnya

    termasuk bercerita juga termasuk dalam pengembangan ranah afektif. Oleh

    karenanya ia akan mempengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan perasaan. Bidangefektif mencakup tujuan yang berhubungan dengan perubahan minat, sikap,

    mental, nilai, dan perkembangan, apresiasi, maka pengajaran bercerita harus

    sampai pada tujuan membina kepekaan estetis dan sikap batin positif.

    Dalam rangka menggapai tujuan tersebut, sebagai guru di kelas awal

    penulis mencoba berbagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, di antaranya

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    5/42

    mempersiapkan media serta metode sehingga tercipta suasana yang kondusif

    untuk pembelajaran di kelas III. Namun keberhasilan belajar yang dicapai boleh

    dikatakan kurang memuaskan. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala yang

    dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut. Kendala yang sangat menonjol

    yang dihadapi guru kelas di desa umumnya adalah perbedaan latar belakang siswa

    kelas 1 yang masuk ke sekolah. Keberagaman latar belakang tersebut meliputi

    bekal pendidikan pra sekolah, latar belakang keluarga, serta anak-anak yang

    terlalu dini masuk ke sekolah, dan bahasa ibu khususnya di daerah Probolinggo

    yang beragam. Keberagaman tersebut menyebabkan kesulitan dari guru untuk

    memberikan perlakuan pada anak didik, terutama dalam pelajaran bahasa

    Indonesia pada aspek berbicara.

    Berangkat dari keadaan seperti di atas penulis mencoba konsep belajar

    yang inovatif dalam melatih ketrampilan berbahasa yang baik dan benar dalam

    bercerita melalui media gambar seri untuk membantu siswa kelas III SD Negeri

    Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo.

    1.2 Rumusan Masalah

    Masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kesulitan siswa dalambercerita, khususnya menceritakan sesuatu yang telah dilihat, maupun yang

    dialaminya. maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah Apakah

    melalui media gambar seri dapat meningkatkan motivasi mengarang pada siswa

    kelas III SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, Kabupat

    Probolinggo?

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    6/42

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

    mengetahui peningkatan motivasi belajar mengarang melalui media gambar seri

    pada siswa kelas III SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuri

    Kabupaten Probolinggo.

    1.4 Hipotesis Tindakan

    Dengan memperhatikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

    sebagai hipotesis tindakan adalah : Jika pembelajaran bercerita dilakukan melalui

    media gambar seri, maka kemampuan mengarang pada siswa kelas III SD Negeri

    Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, dapat ditingkatkan.

    1.5 Manfaat Hasil Penelitian.

    Hasil penelitian diharapkan akan sangat bermanfaat bagi pengelolaan

    pembelajaran, khususnya guru kelas III, yaitu penelitian tindakan kelas tentang

    peningkatan ketrampilan bercerita ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai

    pihak terutama :

    1.5.1 Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini dapatnya akan bermanfaat untuk

    tambahan bekal pengalaman sebagai pedoman lebih lanjut dalam

    mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan mengajar

    kepada guru kelas III dan pengembangan lebih lanjut.

    1.5.2 Bagi Guru, hasil penelitian ini dapatnya bermanfaat dalam menambah

    khasanah keilmuannya, sehingga semakin luas wawasan kependidikan dan

    bertambah wawasan berfikir inovatif dan kreatif dalam pendidikan ke

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    7/42

    depan. Terutama dalam memperkaya bekal berimprovisasi dalam

    pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan menyenangkan

    bagi anak dalam pembelajaran lebih lanjut.

    1.5.3 Bagi Siswa, model pembelajaran dengan menggunakan media

    pembelajaran media gambar seri ini dapat memberi motivasi belajar yang

    lebih baik, lebih aktif dalam belajar dan mampu mengarang secara runtut

    sesuai dengan gambar yang diamatinya.

    1.6 Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian tindakan ini dibatasi pada siswa kelas III SD. SD

    Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo pada

    semester II tahun pelajaran 2005/2006, mengingat keterbatasan waktu dan

    pengalaman, maka penelitian tindakan ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada

    bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2006.

    1.7 Definisi Operasional

    1.7.1 Peningkatan

    Menurut Anton Mulyono.(1 990:95 1), "Peningkatan adalah suatu proses,

    cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya.) kini telah

    diadakan di bidang pendidikan;Menteri Pendidikan menentukan perlunya

    pengawasan terhadap proses pembelajaran"

    Dari penjelasan istilah tersebut maka yang dimaksud dengan peningkatan

    adalah suatu usaha untuk melaksanakan kegiatan yang lebih baik dari yang telah

    dilaksanakan

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    8/42

    1.7.2 Mengarang : Mengarang merupakan salah satu ruang lingkup pembelajaran

    mata pelajaran Bahasa Indonesia dari unsur berbicara sebagaimana

    disebutkan dalam kurikulum Bahasa Indonesia sebagai berikut :

    Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dan

    MI terdiri dari aspek :

    1 . Mendengarkan ;

    2. Berbicara ; seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan

    sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri,

    teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar

    tunggal, gambar seri, kegiatan sehari - hari, peristiwa, tokoh, kesukaan /

    ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk, dan laporan serta

    mengapresiasikan dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil

    sastra berupa dongeng, cerita anak -anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi

    anak, syair lagu, pantun. dan drama anak.

    3. Membaca; ...............

    4. Menulis; ................

    1.7.3 Media Pengajaran

    Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

    diteruskan kepada penerima pesan tersebut.

    2. Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan instruksional.

    3. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada penerima

    pesan (anak didik)

    1.7.4 Gambar Seri

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    9/42

    Gambar seri adalah rangkaian beberapa gambar yang memiliki makna

    berhubungan antara gambar yang satu dengan yang lainnya, gambar-gambar ini

    mudah dibuat atau didapatkan oleh guru maupun siswa melalui majalah-majalah

    atau surat kabar.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

    2.1.1 Rasional

    Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan di semua jenjang pendidikanformal. Dengan demikian diperlukan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa

    Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi

    sosial, media pengembangan ilmu dan alat pemersatu Bangsa.

    Daerah/sekolah dapat secara efektif menjabarkan standar kompetansi

    sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Standar kompetansi mata pelajaran Bahasa

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    10/42

    Indonesia bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa

    adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai

    manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa

    Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi

    secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia. Standar

    kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan akses pada situasi lokal

    dan global yang menanankan keterbukaan, kemasa depanan, dan kesegajatan.

    Dengan demikian siswa menjadi terbuka beragam informasi dan dapat menyaring

    yang berguna, belajar menjadi diri sendiri, dia menyadari akan eksisten

    budayanya tidak tercabut dari lingkungannya.

    2.1.2 Pengertian

    Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagai

    pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan kemampuan

    intelektual dan kesastraan merupakan salah satu sarana untuk pemahaman

    tersebut. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program

    untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif

    terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai nil

    kemanusian.

    2.1.3 Fungsi dan Tujuan

    2.1.3.1 Fungsi

    Standar Kompetensi ini disiapkan dengan mempertimbangkan kedudukan

    dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara serta

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    11/42

    sastra Indonesia sebagai hasil cipta intelektual produk budaya yang

    berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran, Bahasa Indonesia sebagai (1) Sarana

    pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) Sarana budaya, (3) Sarana

    peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk meraih dan mengembangkan

    ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) Sarana penyebarluasan pemakaian

    Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai

    masalah, (5) Sarana pengembangan penalaran dan (6) Sarana pemahaman

    beragam budaya Indonesia melalui khasanah kesastraan Indonesia.

    2.1.3.2 Tujuan

    Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai

    berikut

    1. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

    persatuan (nasional) dan bahasa negara.

    2. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta

    menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam - macam tujuan,

    keperluan, dan keadaan.

    3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk

    meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan

    kematangan sosial

    4. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)

    5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

    mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

    meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    12/42

    6. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah

    budaya dan intelektual manusia Indonesia.

    2.1.4 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD

    dan MI terdiri dari aspek

    1. Mendengarkan;

    Seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi

    atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah,

    khotbah, pidato, pembicaraan nara sumber, dialog atau percakapan,

    pengumuman, serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara

    tepat serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan

    mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak - anak, cerita rakyat,

    cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak.

    2. Berbicara;

    Seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan sambutan,

    dioalog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri, teman,

    keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar

    tunggal, gambar seri, kegiatan sehari - hari, peristiwa, tokoh, kesukaan /

    ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk, dan laporan serta

    mengapresiasikan dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil

    sastra berupa dongeng, cerita anak - anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi

    anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.

    3. Membaca;

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    13/42

    Seperti membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, berbagai teks

    bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia serta

    mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra

    berupa dongeng, cerita anak - anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak,

    syair lagu, pantun, dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan

    menumbuhkan budaya membaca.

    4. Menulis;

    Seperti menulis karangan naratif dan non naratif dengan tulisan rapi jelas

    dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan

    tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan

    14 kalimat majemuk serta mengapresiasikan kopentensi menulis juga

    diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis.

    2.2 Media Pengajaran

    2.2.1 Pengertian Media Pengajaran

    Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara,

    sedangkan menurut istilah adalah wahana pengantar pesan. Beberapa teknologi

    pengajaran, banyak memberikan batasan definissi tentang media pengajaan,

    diantaranya

    a. Menurut AECT (Association of Education and Communication Tecnonology)

    memberi batasan mengenai media sebagai segala bentuk dan saluran yang

    digunakan orang untuk menyalurkan pesan informasi.

    b. Menurut NEA (National Education Assocation) menyatakan bahwa media

    adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    14/42

    peralatannya. Dan hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan

    dibaca. Gagne menyatakan bahwa, media adalah berbagai jenis komponen

    dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

    d. Briggs berpendapat, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

    pesan serta. merangsang siswa untuk belajar, misalnya buku, film bingkai,

    kaset dan lain-lain (Soetomo, 1993:197-198).

    Perkembangan selanjutnya Martin dan briggs (1986) memberikan batasan

    mengenai media pembelajaran yaitu mencakup semua sumber yang diperlukan

    untuk melakukan komunikasi dengan siswa (Muhaimin dkk, 1996: 1).

    Dari berbagai pendapat yang dikemukakan di atas penulis mempunyai

    pengertian bahwa pengertian media pembelajaran adalah sebagai berikut :

    1. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

    diteruskan kepada penerima pesan tersebut.

    2. Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan instruksional.

    3. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada penerima

    pesan (anak didik)

    Berdasarkan beberapa batasan tentang media pengajaran, maka dapat

    dikemukakan ciri-ciri umum, yang terkandung dalam media pengajaran, antara

    lain

    2.2.1.1 Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

    sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat, di

    dengar atau diraba dengan panca indera.

    2.2.1.2 Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai

    soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    15/42

    perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada

    siswa.

    2.2.1.3 Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.

    2.2.1.4 Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar

    baik dalam kelas maupun di luar kelas.

    2.2.1.5 Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

    guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

    2.2.1.6 Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya; radio,

    telivisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya : slide, video,

    OHP) atau. perorangan (misalnya : modul, computer, radio, tape/kaset

    video recorder).

    Jadi dari batasan-batasan dan cirri-ciri umum. di atas media pengajaran

    berupa hard ware dan bias dilihat serta di dengar dan juga bias membantu guru

    untuk memperlancar dalam proses belaJar mengaJar sehingga terjadi kornunikasi

    dan interaksi edukatif, dan mempermudah siswa dalam memahami pesan yang

    disampaikan oleh guru.

    2.2.2 Jenis-jenis Media Pengajaran

    Ada beberapa jenis media pengajaran yang dapat digunakan dalam proses

    belajar mengajar. Jenis media pengajaran tersebut, antara lain :

    2.2.2.1 Media Grafis

    Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan

    disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk symbol. Oleh karena itu symbol--

    simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian

    materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    16/42

    Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis

    juga termasuk media yang relative murah ditinjau dari segi biayanya. Adapun

    jenis-jenis media grafis, antara lain

    1) Gambar/Foto

    2) Sketsa

    2.2.2.2 Diagram

    Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk

    menggambarkan hubungan timbale balik, yang menggunakan garis-garis dan

    symbol-simbol. Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara

    garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat

    proses yang ada di situ.

    1) Bagan

    2) Grafik

    3) Kartun

    2.2.2.3 Media Audio

    Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan

    indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang--

    lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang

    dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain

    1 ) Radio

    2) Alat Perekam Pita Magnetik (tape recorder)

    3) Laboratorium Bahasa

    4) Media Proyeksi Diam

    2.3 Gambar Seri

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    17/42

    2.3.1 Contoh-contoh Gambar Seri

    Gambar seri adalah rangkaian beberapa gambar yang memiliki makna

    berhubungan antara gambar yang satu dengan yang lainnya, gambar-gambar ini

    mudah dibuat atau didapatkan oleh guru maupun siswa melalui majalah-majalah

    atau surat kabar, misalnya :

    2.3 Pendekatan Pembelajaran

    Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD & MI

    1. Mendengarkan

    Mampu berdaya tahan dalam berkonsentrasi mendengarkan sampai

    dengan tiga puluh menit, dan mampu menyerap gagasan pokok dari berita,

    petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset,

    pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan narasumber,

    dialog serta percakapan yang didengar dengan memberikan respon secara tepat

    serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil

    sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak,

    syair lagu, pantun dan menonton drama anak.

    Berbicara

    Mampu mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan

    sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri,

    teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar

    tunggal, gambarseri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh, kesukaan /

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    18/42

    ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk, dan laporan serta

    mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra

    berupa berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi

    anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.

    Membaca

    Mampu membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, berbagai teks

    bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia serta

    mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra

    berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair

    lagu, pantun, dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan

    menumbuhkan budaya membaca.

    Menulis

    Mampu menulis huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan

    yang rapi dan jelas menulis karangan sederhana, berbagai petunjuk berbagai, teks

    percakapan, surat pribadi dan surat resmi dengan memperhatikan tujuan dan

    ragam pembaca dan menggunakan ejaan dan tanda baca serta kosakata yang tepat

    dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk, menulis berbagai

    formulir, pengumuman, tata tertib, berbagai laporan, buku harian, poster, Man,

    teks pidato dan sambutan, ringkasan dan rangkuman, dan prosa serta puisi

    sederhana. Kompetensi menulis juga diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis.

    Fungsi utama. bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dengan

    demikian, setiap warga dituntut untuk terampil berbahasa. Bila setiap Standar

    Kompetensi, Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, Indikator, dan Materi Pokok yang

    dicantumkan dalam Standar Kompetensi ini merupakan bahan minimal yang

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    19/42

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    20/42

    3.2 Prosedur Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

    PTK menggambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek

    perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah berurutan

    dalam satu siklus atau daur berhubungan dengan siklus berikutnya. Alu

    pelaksanaan PTK digambarkan dalam bentuk spiral sebagai berikut :

    Memperhatikan alur pembahasan sebagaimana di atas, penulis berupaya

    menghimpun masalah-masalah yang timbul untuk diidentifikasi, kemudian

    dilakukan perencanaan, dari perencanaan yang ada ditindak lanjuti dengan

    tindakan penelitian yang dilengkapi dengan kegiatan observasi terhadap kegiatan

    tindakan. Dari hasil kegiatan ini refleksi kembali untuk mengetahui kekurangan

    dan kelebihan dalam satu siklus kegiatan.

    3.3 Refleksi

    Dalam kegiatan refleksi ini peneliti mengidentifikasi masalah-masalah

    yang timbul pada proses pembelajaran sebelumnya kemudian dilakukan

    penyusunan program pemecahan pada siklus berikutnya yang dituangkan dalam

    bentuk empat tahapan, diantaranya perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

    3.4 Subyek Penelitian

    Subyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan

    siswa kelas III SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, Kabupaten

    Probolinggo pada waktu proses belajar mengajar berlangsung yakni dalam

    menggunakan media pembelajaran gambar seri untuk mengembangkan

    kompetensi minat belajar, aktivitas dalam belajar dan mampu menyelesaikan

    tugas dengan baik.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    21/42

    3.5 Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

    adalah lembar observasi dan lembar penilaian. Adapun lembar observasi yang

    dipergunakan adalah sebagai berikut :

    Lembar Observasi

    Hari :Tanggal :

    Tema :Kelompok:

    No NamaAspek yang Diobservasi

    Minat Belajar Aktivitas Belajar

    Keterangan = bersungguh-sungguh- = kurang bersungguh-sungguh

    Adapun lembar penilaian yang dijadikan acuan oleh peneliti adalahsebagai berikut :Hari :Tanggal :Tema :Kelompok:

    Lembar Penilaian

    No NamaPenilaian

    Jumlah NilaiA B C D

    Keterangan A = baik, jelas dan benar, antara 86 - 100

    B = baik, jelas dan kurang benar 71 - 8 5

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    22/42

    C= baik, kurang jelas, dan kurang benar 55-70D= tidak baik, tidak jelas dan tidak benar 0-54

    3.6 Teknik Analisa Data

    Dalam penelitian ini analisis data di lapangan dilakukan sesudah

    berakhimya pengumpulan data. Mengenai analisis data Moleong (2002:102)

    mengemukakan bahwa, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

    mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

    ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

    oleh data.

    Dari rumusan tersebut di atas dapatlah ditarik pemikiran bahwa analisis

    data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

    banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar,

    foto, dan dokumen berupa laporan, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam

    hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan

    mengategorikannya.

    Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra

    kolaborasi pelaksanaan pembelajarannya merupakan kolaborasi penulis denganguru kelas III SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan, Kabupaten

    Probolinggo, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman

    guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi dianalisis berdasarkan ketentuan

    belajar siswa).

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    23/42

    BAB 1V

    HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Selintas Tentang Setting

    Peneliti mengadakan wewancara dengan guru tentang masalah

    kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, atas saran dan ijin

    serta kesediaanya kepala sekolah menjadi observer dan sekolah sebagai dijadikan

    subyek penelitian.

    Menyusun skenario pembelajaran dan mendiskusikan penyusunan rencana

    pembelajaran, langkah pembelajaran serta jadwal kegiatan kepada guru untuk

    melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan desain peneliti serta

    menyiapkan lembar pengamatan untuk observer.

    4.2 Tahapan

    Kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini tentang peningkatan belajar

    bercerita melalui media gambar seri yang dilaksanakan pada kelas III SD Negeri

    Wringinanom IV Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo., melalui tahapan-

    tahapan sebagai berikut:

    4.2.1 Perencanaan

    Kegiatan perencanaan meliputi penetapan materi pembelajaran BahasaIndonesia dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya bulan (Maret -Mei 2006)

    4.2.2 Tindakan

    Dalam kegiatan tindakan meliputi seluruh proses kegiatan belajar

    mengajar melalui model pembelajaran menggunakan menggabungkan gambar

    dengan suku kata sebagai media pembelajaran.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    24/42

    4.2.3 Observasi

    Dalam kegiatan observasi adalah kegiatan yang dilaksanakan bersamaan

    dengan proses pembelajaran meliputi peningkatan minat belajar, aktivitas dan

    kemampuan menyelesaikan soal.

    4.2.4 Refleksi

    Dalam kegiatan refleksi yang dilakukan antara lain, meliputi kegiatan

    analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus

    berikutnya.

    Pelaksanaan penelitian dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah,

    guru kelas dan guru senior, SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan,

    Kabupaten Probolinggo, yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan

    refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan

    penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.

    4.3 Penjelasan Persiklus

    Penelitian menggabungkan media gambar dengan suku kata melalui

    beberapa tahapan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dan

    dilaksanakan dalam 3 siklus sebagai berikut

    4.3.1 Siklus I (Pertama)

    Dalam siklus pertama ini peneliti penelitian tindakan kelas dan proses

    sebagai berikut :

    4.3. 1.1 Perencanaan

    Kegiatan perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Penyusunan Satuan Pembelajaran

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    25/42

    Rencana Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaAspek : Menulis/mengarangTema : KegiatanKelas / Semester : III/IWaktu : 2 jam pelajaran (80 menit)Kompetensi Dasar : Menulis cerita rekaanHasil Belajar : Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman

    dengan bahasa yang runtut dan menggunakanEYD yang tepat

    Indikator : - Mengidentifikasi Ciri-ciri rekaan- Menentukan tema / topik cerita

    - Menentukan gagasan pokok cerita- Menyusun Kerangka cerita- Menulis cerita dengan gaya penceritaan yang

    menarik, sehingga pembaca dapat ikutmembayangkan isi dan perasaan penulis

    - Cerita Rekaan pengalaman masning-masinganak

    Sumber Belajar : Gambar seriEvaluasi : Dalam ProsesKegiatan Awal- Guru menjelaskan langkah-langkah dan prosedur mengarang.

    - Menyiapkan. gambar sesuai dengan permasalahan- Membagikan gambar seri pada kelompokKegiatan Inti :- Menugaskan kelompok untuk mendiskusikan gambar seri yang diterima- Guru membimbing untuk menentukan judul karangan- Guru membimbing menyusun Paragraf- Melaporkan hasil diskusi kelompok- Mencoba menulis karangan secara individuPenutup- Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berhasil.- Memajangkan hasil pajangan.

    b) Menyiapkan gambar seri yang hendak dibahas :

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    26/42

    c) Menyiapkan blangko observasi

    d) Menyiapkan blangko evaluasi

    4.3.1.2 Tindakan

    Kegiatan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi :

    a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

    b) Membentuk kelompok (4 K1p @ 4 anak)

    c) Memberikan beberapa gambar / masalah

    d) Tiap kelompok memilih masalah sendiri

    e) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

    f) Membantu secukupnya pada masing-masing kelompok.

    g) Melaporkan hasil diskusi kelompok

    4.3.1.3 Observasi

    Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model pembelajaran

    b) Memantau diskusi / kerjasama antar siswa

    c) Mengamati proses transfer kelompok

    d) Mengamati pemahaman masing-masing anak.

    4.3.2.4 Refleksi

    Kegiatan refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a Mencatat hasil observasi

    b Mengevaluasi hasil observasi

    c Menganalisa hasil pembelajaran

    d Memperbaiki kelemahan untuk daur berikutnya.

    4.3.3 Siklus II (Kedua)

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    27/42

    Dalam siklus kedua ini peneliti menetapkan langkah dan proses sebagai

    berikut : 4.3.2.1 Perencanaan

    Kegiatan perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Menyusun rencana pembelajaran

    b) Memadukan hasil refleksi daur I agar daur II lebih efektif

    c) Menyiapkan blangko observasi

    d) Menyiapkan blangko evaluasi

    4.3.2.2 Tindakan

    Kegiatan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar dan informasi hasil pada daur I

    b) Membentuk kelompok (4 K1p @ 4 anak)

    c) Memberikan beberapa gambar / masalah

    d) Tiap kelompok memilih masalah sendiri

    e) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

    f) Membantu secukupnya pada masing-masing kelompok

    g) Melaporkan hasil diskusi kelompok

    4.3.2.3 Observasi

    Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model pembelajaran

    b) Mengamati proses transfer informasi

    c) Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing anak.

    4.3.2.4 Refleksi

    Kegiatan refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Mencatat hasil observasi

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    28/42

    b) Mengevaluasi hasil observasi

    c) Menganalisa hasil pembelajaran

    d) Memperbaiki kelemahan untuk daur berikutnya

    4.3.3 Siklus III ( ketiga )

    Dalam siklus ketiga ini peneliti menetapkan langkah dan proses sebagai berikut :

    4.3.3.1 Perencanaan

    Kegiatan perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Menyusun rencana pelajaran

    b) Mengoptimalkan waktu

    c) Menyiapkan blangko observasi

    d) Menyiapkan blangko evaluasi

    4.3.3.2 Tindakan

    Kegiatan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Penjelasan umum kegiatan belajar mengajar dan informasi daur I dan daur II

    b) Membentuk kelompok (4 kIp @ 4 anak)

    c) Memberikan bebarapa masalah

    d) Tiap kelompok memilih masalah sendiri

    e) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

    f) Membantu secukupnya pada masing-masing kelompok

    g) Melaporkan hasil diskusi kelompok.

    4.3.3.3 Observasi

    Kegiatan observasi penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Mengamati perilaku siswa terhadap media pembelajaran

    b) Memantau diskusi/kerjasama antar siswa

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    29/42

    c) Mengamati proses berkomunikasi

    d) Mengamati pemahaman cerita masing-masing anak

    4.3.3.4 Refleksi

    Kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi

    a) Mencatat hasil observasi

    b) Mengevaluasi hasil observasi

    c) Menganalisikan hasil pembelajaran

    d) Menyusun laporan

    4.4 Proses Analisa Data

    Proses analisis data sebagai hasil penelitian meliputi peningkatan minat

    belajar, aktivitas belajar siswa dan kemampuan dalam menyelesaikan soal dengan

    baik sebagai hasil dari peningkatan hasil prestasi belajarnya dalam memahami

    materi, disajikan dalam 3 siklus sebagai berikut :

    4.4.1 Siklus 1

    Dalam proses pembelajaran siklus pertama pengenalan materi dilakukan

    dengan mengamati gambar, kemudian dilanjutkan dengan guru

    memperagakannya cara menggunakan. Hasil penelitian menunjukkan

    Minat Siswa Kelompok 1 = 3 siswaKelompok 2 = 3 siswaKelompok 3 = 2 siswaKelompok 4 = 2 siswa

    Aktivitas siswaKelompok 1 = 3 siswaKelompok 2 = 3 siswaKelompok 3 = 3 siswa

    Kelompok 4 = 3 siswa

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    30/42

    Siswa menyelesaikan soalKelompok 1 = 2 siswa

    Kelompok 2 = 2 siswaKelompok 3 = 2 siswaKelompok 4 = 2 siswa

    Interpretasi

    Pengenalan materi perlu diperjelas dalam kelompok dan sebaiknya

    disampaikan oleh anggota kelompok. Karena materi awal belum begitu dikuasai,

    akibatnya proses pembelajaran belum maksimal.

    4.4.2 Siklus II (kedua)

    Pengenalan materi dilakukan pada kelompok oleh anggota kelompok yang

    menguasai, kemudian dikembangkan dengan pembahasan lain dalam kelompok,

    hasilnya sebagai berikut

    Minat Siswa

    Kelompok 1 = 3 siswaKelompok 2 = 3 siswaKelompok 3 = 4 siswaKelompok 4 = 3 siswa

    Aktivitas SiswaKelompok 1 = 3 siswaKelompok 2 = 3 siswaKelompok 3 = 4 siswaKelompok 4 = 4 siswa

    Siswa Menyelesaikan soalKelompok 1 = 4 siswaKelompok 2 = 3 siswaKelompok 3 = 3 siswaKelompok 4 = 4 siswa

    Interaksi

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    31/42

    Pada siklus kedua ini hasil observasi menunjukkan bahwa kurangnya

    pemahaman materi, maka aktivitas dan peran siswa belum nampak dalam

    pembelajaran.

    4.4.3 Siklus III (ketiga)

    Pada siklus ini diawali dengan pembekalan khusus bagi siswa yang

    mampu dari masing-masing kelompok, untuk dikembangkan kepada anggota

    kelompoknya.

    Adapun hasilnya sebagai berikut

    Minat Siswa Kelompok 1 = 4 siswaKelompok 2 = 4 siswaKelompok 3 = 4 siswaKelompok 4 = 4 siswa

    Aktivitas siswaKelompok 1 = 4 siswaKelompok 2 = 4 siswa

    Kelompok 3 = 4 siswaKelompok 4 = 4 siswaSiswa menyelesaikan soal

    Kelompok 1 = 4 siswaKelompok 2 = 4 siswaKelompok 3 = 4 siswaKelompok 4 = 4 siswa

    Interpretasi

    Pada akhir siklus ketiga hasil pembelajaran sudah memenuhi harapan,yakni adanya peningkatan. minat belajar, aktivitas dan tidak kalah pentingnya

    tentang kemampuan menyelesaikan soal menunjukkan angka yang ideal yang

    menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat.

    4.5 Pembahasan dan Pengambilan Keputusan

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    32/42

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas III. dalam

    mengarang materi Bahasa Indonesia bercerita dengan menggunakan melalui

    media gambar seri adalah memuaskan.

    Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan,

    baik aktivitas, kerjasama, maupun hasil prestasi belajar, seperti table 4.1.3 yang

    akan disajikan berikut :

    Tabel 4.1.3 :

    Profil Hasil Penelitian

    Minat belajarSiswa

    Siklus

    I 12 75,00%II 13 81,00%

    III 16 100,00%I 12 75,00%

    Aktivitas Siklus II 14 87,50%belajar Siswa

    16 100,00%

    8 50,00%Hasil Prestasi Siklus II 12 75,00%

    BelajarIII 16 100,00%

    Salah satu hasil observasi selain tiga hal yang menjadi sasaran tindakan penelitian

    adalah dengan berkembangnya pemahaman materi sejalan dengan

    berkembangnya aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa. Dengan kata lain

    semakin memahami materi siswa akan semakin eksis dalam kelompoknya dan

    sekaligus akan semakin meningkat dalam hasil prestasi belajarnya.

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    33/42

    Kesimpulan yang dapat penulis tarik dari penelitian tindakan kelas ini

    adalah :

    5.1.1 Selama proses pembelajaran berlangsung minat siswa untuk belajar Bahasa

    Indonesia meningkat, yang ditandai dengan meningkatnya perhatian anak

    terhadap alat peraga sebagai sarana pembelajaran.

    5.1.2 Ketika proses pembelajaran berlangsung aktivitas belajar siswa cenderung

    meningkat, yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan belajar yakni

    seluruhnya mencoba mengarang sesuai dengan alur gambar seri yang ada.

    5.1.3 Dengan metode pembelajaran ini hasil prestasi belajar siswa semakin

    meningkat, yang ditandai dengan semua anak mampu menyelesaikan tugas

    yang diberikan dengan baik dan hasilnya menunjukkan hasil yang sangat

    memuaskan.

    5.2 Saran-saran

    5.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek mengarang yang selama ini

    hanya menggunakan menghayal, sudah waktunya diganti dengan teknik

    pembelajaran yang inovatif, seperti model pembelajaran menjelaskan

    gambar seri secara sederhana.

    5.2.2 Dengan melihat hasil pembelajaran media gambar seri ini, tentunya dapatdikembangkan dengan pendekatan model atau variasi (inovasi)

    pembelajaran lainnya, misalnya membaca tanpa eja dan lain-lain.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    34/42

    DAFTAR RUJUKAN

    Ahmadi, Abu, dan Joko Tri Prasetya, 1997.Strategi Belajar Mengajar.Bandung : Pustaka, Setia.

    Arief, S, 1999. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

    Aryad, Azhar, 1997. Media Pembelajaran, Jakarta: raja Grafindo Persada.

    Moleong, Lexy J. 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja RosdaKarya.

    Muhaimin, etal., 1996. Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media.

    Soetomo, 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar mengajar, Surabaya : PustakaSetia.

    Sudjana, Nana, 1989. Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru

    ABSTRAK

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    35/42

    Sukarni, S.Pd 2006. Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media GambarSeri Pada Siswa Kelas III SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan

    Kuripan PTK .

    Kata-kata Kunci : Kemampuan, Bercerita, Gambar seri

    Salah-satu penekanan pokok dalam tujuan pendidikan dasar adalah agartamatan sekolah dasar menguasai "Calistung", hal ini dimaksudkan agarpenekanan pembelajaran Bahasa Indonesia dan berhitung menjadi kunci utamadalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, makapeningkatan mutu pendidikan harus diupayakan secara terus menerus terencanadan bertahap. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ke arah tersebut adalahketrampilan bercerita pada siswa. Banyak teknik yang ditempuh oleh guru dalam

    usaha meningkatkan prestasi bercerita pada siswanya, salah satu. teknik yangditempuh adalah agar pembelajaran bercerita pada kelas awal hendaknya selaludicarikan metode dan teknik yang tepat.

    Pembahasan uraian penelitian ini adalah bagaimana cara gurumeningkatkan prestasi bercerita pada siswanya di kelas awal dengan demikianrumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah dengan media gambar seridapat meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa? sedang tujuan penelitianadalah meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa melalui media gambarseri. Jika kemampuan bercerita dilaksanakan melalui media gambar seri,kemampuan bercerita pada siswa dapat ditingkatkan.

    Kegiatan bercerita pada siswa sangat penting, hal ini disebabkan bahwa

    aspek pembelajaran bahasa Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh yangmeliputi mendengarkan, membaca, bercerita, dan menulis, sehingga apabila salahsatu aspek tidak diajarkan maka pembelajaran bahasa Indonesia kurang lengkap.Dan salah satu teknik yang tepat untuk meningkatkan kemampuan bercerita padasiswa kelas awal adalah melalui media gambar seri yang sesuai dan tepat padapokok bahasan.

    Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan denganmenentukan langkah-langkah : perencanaan, prosedur pelaksanaan tindakan,refleksi, subyek penelitian, pengumpulan data, instrumen penelitian, teknis analisadata, penyiapan partisipan, penelitian tindakan menggunakan alur spiral dengantiga siklus.

    Hasil penelitian dari siklus I s.d siklus III dari data yang dikumpulkanmenunjukkan adanya peningkatan kemampuan bercerita yang signifikan,sehingga. dapat disimpulkan bahwa melalui media gambar seri, kemampuanbercerita pada siswa dapat ditingkatkan.

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    36/42

    KATA PENGANTAR

    Dengan menghaturkan rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,

    Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirampungkan.

    Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis menyampaikan rasa terima

    kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan

    bantuan dan dorongan atas terselesaikannya laporan penelitian tindakan. Secara

    khusus penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

    1. Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Kuripan,

    Kabupaten Probolinggo, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

    untuk melaksanakan penelitian tindakan

    2. Bapak/Ibu Pengawas TK/SD Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo,

    yang telah banyak memberikan petunjuk dan arahan tentang teknik penulisan.

    3. Semua dewan Guru SD Negeri Wringinanom IV Kecamatan Kuripan

    Kabupaten Probolinggo yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian

    tindakan ini.

    4. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah.

    banyak membantu baik moril maupun materiil dalam penyelesaian karya tulis

    iniPenulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.

    Oleh karenanya mengharap kritik dan saran yang membangun. Akhirnya semoga

    karya ilmiah ini berguna bagi kita semua, selanjutnya dapat menyusun karya

    ilmiah yang lain.

    Probolinggo, Mei 2006

    Penulis

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    37/42

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    38/42

    ABSTRAK................................................................................................... iv

    KATA PENGANTAR................................................................................. v

    DAFTAR ISI................................................................................................ vi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 6

    1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 6

    1.4 Hipotesis Tindakan................................................................ 6

    1.5 Manfaat Penelitian................................................................. 6

    1.6 Ruang lingkup Penelitian ..................................................... 7

    1.7 Definisi Operasional ............................................................. 8

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pembelajaran bahasa Indonesia ............................................ 10

    2.2 Media Pengajaran ................................................................. 14

    2.3 Pendekatan Pembelajaran...................................................... 18

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1. Perencanaan ......................................................................... 20

    3.2 Prosedur Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan ................ 20

    3.3 Refleksi ................................................................................. 21

    3.4 Subyek Penelitian ................................................................. 21

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    39/42

    3.5 Instrumen Penelitian ............................................................ 21

    3.6 Teknik Analisa Data ............................................................ 23

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Setting Tentang Penelitian .................................. 24

    4.2 Tahapan ............................................................................... 24

    4.3 Penjelasan Persiklus ............................................................ 25

    4.4 Proses Analisa Data ............................................................. 30

    4.5 Pembahasan dan Pengambilan Keputusan ........................... 33

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan............................................................................ 34

    5.2 Saran-saran............................................................................ 34

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 35

    PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI

    MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III

    SEKOLAH DASAR NEGERI WRINGINANOM IV

    KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN PROBOLINGGO

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    40/42

    LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    Oleh :

    SUKARNI, S.Pd

    NIP. 131 042 064

    PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGOCABANG DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

    SEKOLAH DASAR NEGERI WRINGNANOM IVKECAMATAN KURIPAN

    2006

    PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUIMEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III

    SEKOLAH DASAR NEGERI WRINGINANOM IV

    KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN PROBOLINGGO

    LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    41/42

    DisusunSebagai Salah Satu Persyaratan

    Pengembangan Profesi jabatan Fungsional Guru

    Oleh :

    SUKARNI, S.PdNIP. 131 042 486

    PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

    CABANG DINAS PENDIDIKAN NASIONALSEKOLAH DASAR NEGERI WRINGNANOM IV

    KECAMATAN KURIPAN

    2006

    COPY DARI

    LAPORAN PENELITIAN

    Dengan Judul :

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN CIRI-CIRI

    TUMBUHAN MELALUI KERJA ILMIAH PADA SISWA KELAS VI

    SEKOLAH DASAR NEGERI WRINGINANOM IV

    KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN PROBOLINGGO

    i

  • 8/7/2019 karya ilmiah konseptual

    42/42

    Oleh :

    SUKARNI, S.PdNIP. 131 042 064

    Telah Diserahkan dan Diterima PerpustakaanSDN Ambulu I Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

    Pada Tanggal

    Untuk Dipublikasikan

    Mengetahui Petugas PerpustakaanKepala SDN Wringinanom IV

    SUKARNI, S.Pd _____________NIP. 130 042 42 6