kerangka konseptual ppt

19
CONCEPTUAL FRAMEWORK ( KERANGKA KONSEPTUAL ) OLEH : IBRAHIM, ZIKRA DAN A. RAHMATULLAH DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

Upload: zikra03

Post on 18-Nov-2015

172 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

konseptual framework

TRANSCRIPT

Kerangka konseptual

conceptual framework( kerangka konseptual )oleh : ibrahim, Zikra dan a. rahmatullahdisampaikan pada mata kuliah teori akuntansi

Watt dan Zimmerman mencatat bahwa teori akuntansi keuangan hanya memiliki sedikit dampak langsung dan substantif terhadap teori dan praktik akuntansi. Mereka memberi penjelasan sebagai berikut : Seringkali lemahnya dampak yang diberikan ini dihubungkan dengan kelemahan metodologis dasar dari riset. Atau, rekomendasi yang ditawarkan adalah didasarkan pada tujuan tujuan eksplisit atau implicit yang sering kali berbeda dengan para penulis. Tidak hanya para periset yang tidak mampu mencapai kesepakatan dalam tujuan pelaporan keuangan, mereka ternyata juga tidak dapatmencapai kata sepakat pada metode metode yang akan digunakan untuk mendapatkan rekomendasi dari tujuan tujuan tersebut.

Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang diawali dengan pengembangan tujuan tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang akan digunakan sebagai pedoman bagi tehnik tehnik akuntansi. Proses semacam ini diawali dan dimanifestasikan oleh :APB Statement No. 4 laporan Trueblood The Corporate Report, Laporan Stamp Proyek Kerangka Konseptual dari FASB.

I. Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4

A. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4 ( lanjutan )

C. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut :Relevansi, Dapat dimengerti, Dapat diverifikasi, Netralitas, Komparabilitas ( daya banding ), dan Kelengkapan.

II. Tujuan Laporan Keuangan seperti yang dinyatakan dalam Laporan Trueblood

A. Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menjadi dasar dari keputusan keputusan ekonomi.

III. The Corporate Report ( Laporan Perusahaan )

Pertama, filosofi dasar dan titik awal dari The corporate report adalah bahwa laporan keuangan hendaknya sesuai dengan espektasi penggunaannya oleh para pengguna potensial.Kedua, laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan pelaporan kepada entitas ekonomi yang memiliki dampak pada masyarakat melalui aktifitas aktifitasnya.Ketiga, laporan tersebut mendefinisikan para pengguna sebagai pihak yang memiliki hak wajar atas informasi dimana kebutuhan akan informasi tersebut hendaknya disadari oleh laporan laporan perusahaan.

III. The Corporate Report ( Laporan Perusahaan ) ( lanjutan )Keempat, untuk memenuhi tujuan fundamental dan laporan tahunan yang ditetapkan oleh filosofi dasar, disebutkan tujuh karakteristik yang diharapkan-yakni, bahwa laporan perusahaan tersebut relevan, dapat dimengerti, dapat diandalkan, lengkap, objektif, tepat waktu, dan dapat diperbandingkan.Kelima, setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktek praktek pelaporan yang ada saat ini, maka diusulkan perlunya laporan laporan tambahan berikut ini : 1. Laporan nilai tambah, 2. Laporan ketenagakerjaan, 3. Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, 4. Laporan transaksi dalam mata uang asing, 5. Laporan prospek prospek dimasa depan, 6. Laporan tujuan perusahaan,

IV. Laporan StampTujuan utama yang pertama itu berkaitan dengan akuntabilitas, salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui funsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya ( ataupun kebalikannya ) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.Tujuan utama yang kedua berkaitan dengan ketidakpastian dan risiko. Meskipun adalah suatu hal yang mustahil untuk menghilangkan ketidakpastian dan risiko. Adalah merupakan tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan informasi dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas dari informasi, dan untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya sendiri atas resiko resiko yang berhubungan dengan perusahan.

V. Proyek Kerangka Konseptual dari FASB

FASB memulai usahanya dalam mengembangkan sebuah konstitusi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan pada bulan november tahun 1978, ketika FASB menerbitkan pedoman luas yang bersifat perintah yang menyebabkan tujuan dari pelaporan keuangan dalam Statement of Financial Accounting Consepts ( SFAC )No. 1, objective of financial reporting by Business Enterprisess. Ruang lingkup kerangka konseptual akuntansi dan pelaporannnya meliputi seluruh isi dan makna dari pronouncement ( pernyataan resmi ) FASB dalam SAFC Nomor 1 6.

Belkaoui ( 1992 ), menyajikan overall scope kerangka konseptual dan pegembangannya dalam 4 ( empat ) level sebagai berikut :

Level Pertama, SFAC No. 1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, dan SFAC No. 4 Objective of Financial Reporting by Non Business Organization, Level Kedua, SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information, dan SFAC No. 3 Element of Financial Statement of Business Enterprises, oleh karena itu, SFAC No. 3, ditarik kembali oleh FASB dan digantikan dengan SFAC No. 6 Element of Financial Statement,

Level Ketiga, SFAC No. 5 Recoqnation and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises, Level Keempat, menggambarkan mengenai pelaporan informasi akuntansi dalam full set laporan keuangan formal, terdiri dari :Neraca, ( reporting financial position ) Laporan laba rugi, ( reporting earning )Pelaporan arus dana dan likuiditas ( reporting fund flow and liquidity ),

VI. Pembahasan dan kesimpulanKerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam penciptaan sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian perselisihan perselisihan konseptual dalam proses penetapan standar. Agar efektif, konstitusi ini harus mendapatkan penerimaan secara umum, mewakili perilaku kolektif dan melindungi kepentingan publik diarea area yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan. Apakah semua hal itu dapat tercapai? Beberapa permasalahan harus diselesaikan dahulu sebelum pertanyaan ini dapat dijawab dengan memadai.

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan )Sebagai gambaran dari pertanyaan diatas, Dopuch dan Sunder : defenisi FASB mengenai kewajiban adalah begitu umumnya sehingga pada tahapan ini kita tidak dapat meramalkan posisi yang diambil dewan atas pajak tangguhan. Akan tetapi, mereka yang mendukung pengakuan pajak tangguhan dapat menggunakan interpretasi yang sedikit lebih luas dari defenisi FASB atas kewajiban untuk menjustifikasi disimpulkannya pajak tangguhan sebagai salah satu elemen dari laporan keuangan, terutama pada tingkat aktiva individual. Sebaliknya, mereka yang menentang dapat langsung benar benar mengambil pernyataan FASB Statement dan dengan sama mudahnya memberikan bantahan atas dimuatnya pajak tangguhan.

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan )Ada tiga permasalahan lain yang berkaitan dengan kerangka konseptual : Pertama, solomon menyebutnya tiga perbedaan berikut ini :Sebuah konstitusi memiliki kekuatan hukum. Konstitusi memuat banyak elemen elemen yang berubah ubah, Terdapat perbedaan perbedaan aturan kostitusional yang signifikan diantara masing masing Negara di dunia. Kedua, Miller mengemukakan delapan mitos mengenai kerangka konseptual :Bahwa Accounting Principle Board mengalami kegagalan karena tidak memiliki suatu kerangka konseptualFASB tidak akan berhasil kecuali jika ia memiliki sebuah kerangka konseptualSebuah kerangka konseptual akan mengarah kepada standar yang konsistenBahwa adanya kerangka konseptual akan melenyapkan masalah standar yang berlebihanBahwa kerangka konseptual FASB hanya melihat kondisi status quo dari praktik akuntansiBahwa proyek kerangka konseptual menghabiskan biaya lebih besar daripada yang seharusnyaBahwa FASB akan melakukan revisi atas standar yang ada untuk menjadikannya konsisten dengan kerangka konseptualnyaBahwa FASB telah meninggalkan proyek kerangka konseptualnya.

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan )Ketiga, Sterling mengajukan pandangannya akan masa depan dibawah ini :Scenario yang paling pesimistis adalah Dewan menghadapi perlawanan yang begitu besar sehingga gagal untuk menyelesaikan tugasnya dan kembali pada kondisi ad hoc . Scenario yang paling optimistis, dan memang sangat optimistis, adalah saya dapat meyakinkan semua orang bahwa adanya kemungkinan akuntansi menjadi sebuah disiplin ilmu ilmiah dan karenanya lebih mengandalkan metode ilmiah-pengujian empiris dan logis- dan kurang mengandalkan metode otoritas. Scenario yang paling mungkin terjadi adalah Dewan akan menyelesaikan tugasnya, meskipun berhadapan dengan perlawanan yang meningkat, dan karenanya akan terpaksa memperlambat, atau menetralkan, atau kedua duanya. Jadi, scenario yang paling mungkin adalah Dewan akan terus membuat kemajuan, terus meningkatkan akuntansi, akan tetapi hal tersebut akan terjadi dengan sangat lamban dan bukan seperti lompatan kuantum.

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan )Usulan terbaik untuk perbaikan, yang diajukan oleh Agrawal, adalah sebagai berikut : Adanya kebutuhan untuk membuat pembedaan yang nyata diantara apa yang FASB anggap sebagai konsep dasar dan permasalahan permasalahan kebijakan. Hanya konsep konsep dasar yang hendaknya menjadi subjek masalah dari kerangka konseptual. Permasalahan kebijakan adalah hal yang tergantung pada keadaan tertentu dari setiap kasus dan mungkin perlu untuk diubah dengan adanya perubahan pada kondisi seiring dengan waktu. Permasalahan ini hendaknya diperhatikan oleh fungsi penetapan standar FASB. Model akuntansi utama akan menjadi rantai penghubunh diantara dua kategori. Hal ini, selanjutnya akan melibatkan spesifikasi mengenai :1. Atribut yang akan diukur2. Konsep pemeliharaan modal3. Waktu pengakuan ( terutama bagi pendapatan / keuntungan dan beban / kerugian 4. Kepentingan relative yang akan ditempatkan pada Laporan Laba Rugi dan Neraca, 5. Unit pengukuran

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan ) Keuntungan dari kerangka konseptual adalah antara lain :Memberikan fondasi yang dapat menjadi pedoman bagi penetapan standarMemungkinkan badan penyusun standar untuk menggunakan keekonomian dalam usaha mereka untuk mengembangkan standarMemberikan konsep konsep yang menjadi petunjuk secara luas yang memungkinkan dikeluarkannya konsep konsep lain, dan Menghasilkan standar yang apolitik.

VI. Pembahasan dan kesimpulan( lanjutan ) Suatu pengukuran operasional akan kesuksesan dari konsep kerangka konseptual adalah berproliferasinya kerangka konseptual dari Negara Negara berikut ini :Amerika SerikatAustraliaSelandia BaruKanadaInggrisTunisia, danCina

Terimah kasih