keperawatan jiwa

17
TERAPI OKUPASI (PRODUKTIVITAS) DI RUANG KUNTI RSJ PROVINSI BALI JUNI 2013 OLEH : KELOMPOK 1 AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IX/UDAYANA

Upload: surya-uya

Post on 25-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

TAK

TRANSCRIPT

TERAPI OKUPASI (PRODUKTIVITAS) DI RUANG KUNTI RSJ PROVINSI BALIJUNI 2013

OLEH :

KELOMPOK 1AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IX/UDAYANA

DENPASAR

2013NAMA KELOMPOK :

1. Ni Luh Suryaningsih2. Ni Kadek Sri Mirawati3. Sofyan Asfari4. Dwi Antari5. Ni Putu Meta ListyawatiTERAPI OKUPASI (PRODUKTIVITAS)

MENYULAM1. Latar BelakangPasien gangguan jiwa mempunyau kesempatan hidup mandiri di masyarakat karena mereka dapat sembuh. Pasien gangguan jiwa yang kronis dan mengalami perubahan perilaku yang serius masih mempunyai fungsi kehidupan yang sehat perlu dikaji dan selanjutnya diberdayakan. Untuk itu, diperlukan kemampuan tenaga kesehatan, khususnya perawta Community Mental Health Nursing (CMHN), dalam mengkaji potensi yang masih dimiliki pasien dan melatihnya sehingga pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Yupaya ini akan encegah kondisi pasien semakin berat.

Terapi rehabilitasi merupakan aktivitas yang dilakukan pada pencegahan tersier yang bertujuan mengembalikan fungsi pasien secara optimal, sehingga tingkat kecacatan pasien tersebut dapat berkurang. Terapi rehabilitasi pada pasien gangguan jiwa umumnya diberikan di rumah sakit jiwa. Kegiatan rehabilitasi di masyarakat masih sangat jarang dan langka, sehingga pasien gangguan jiwa yang telah dinyatakan sembuh dan kembali ke masyarakat tidak mempunyai kesempatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Program CMHN melalui Basic Course CMHN (BC-CMHN) yang berfokus pada asuhankeparawatan pada pasien gangguan jiwa di masyarakat berhasil meningkatkankemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien secara mandiri. Untukmempertahankan dan meningkatkan kemampuan pasien, telah dikembangkan Desa Siaga Sehat Jiwa pada Intermediate Course CMHN (IC-CMHN ) Tahap I dimana dilatih Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) yang bertugas untuk memantau kemandirian pasien dan keluarga. Untuk mendukung BC-CMHN, terutama peningkatan kemampuan pasiengangguan jiwa yang ada di masyarakat diperlukan terapi rehabilitasi di lingkungan tempat tinggal pasien. Hal ini akan berguna untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam merawat pasien sehingga stigma dapat dikurangi dan penerimaan masyarakat dapat ditingkatkan. Kegiatan rehabilitasi akan ditujukan pada kemampuan kehidupan sehari-hari dan kemampuan melakukan pekerjaan yang disesuaikan dengan kebiasaan pekerjaan yang ada di masyarakat setempat dalam bentuk kelompok. Salah satu terapi rehabilitatif yang dianjurkan untuk pasien ganggguan jiwa adalah kegiatan menyulam.2. PengertianMenyulam adalah menjahitkan benang secara dekoratif. Menyulam adalah suatu media untuk menghasilkan sebuah gambar, layaknya seorang pelukis menggunakan kuas dan cat, seorang penyulam menggunakan jarum dan benang.3. Tujuana. Tujuan UmumSetelah dilakukan terapi dalam 1x60 menit diharapkan klien bisa merubah perilakunya dari yang maladaptif menjadi adaptif.b. Tujuan KhususTerapi okupasi menyulam bertujuan agar klien mengalami :

1) Peningkatan kepekaan terhadap stimulus.2) Peningkatan kemampuan merasakan keindahan.3) Peningkatan apresiasi terhadap keindahan.4. Aktifitas dan Indikasia. Klien dengan riwayat perilaku kekerasan yang sudah kooperatifb. Klien dengan halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinyac. Klien dengan menarik diri, harga diri rendah

d. Klien dengan isolasi sosial 5. Uraian Struktur Kegiatan

1) Hari/tanggal: Juni 20132) Tempat

: Di Ruang Kunti3) Waktu

: 09.30 -10.30 WITA4) Lama kegiatan:

a) Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

b) Role play (5 menit)

c) Permainan dan diskusi (35 menit)

d) Evaluasi (10 menit)

e) Penutupan (5 menit)6. Pengorganisasian Kelompok

1) Leader : Ni Luh Suryaningsih

Tugas :

a) Menyusun rencana TAKS

b) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan

c) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik

d) Sebagai role modele) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2) Co Leader : Sofyan AsfariTugas :

a) Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

b) Menghidupkan alat musik

3) Fasilitator :

a) Dwi Antari

Tugas :

a) Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi anggotab) Memfokuskan kegiatan

c) Membantu mengkoordinir anggota kelompok

d) Duduk di sela-sela pasien

e) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam bermain

4) Observer :

a) Meta Listyawati

Tugas :

a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan

b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung

c) Menyimpulkan hasil dari Terapi okupasi (menyulam)STANDAR OPERATING PROSEDUR

TERAPI OKUPAI KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN PERASAAN DENGAN KEGIATAN MENYULAM1. Tujuana. Tujuan Umum :

Tujuan umum Terapi okupasi (menyulam) adalah klien mampu mengekspresikan perasaan dengan kegiatan menyulam.b. Tujuan Khusus :1) Klien dapat mengekspreikan perasaan melalui menyulam

2) Klien dapat memberikan tanggapan terhadap hasil sulaman yang telah dibuat

2. Setting :

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

b. Ruangan nyaman dan tenang

3. Setting Tempat :

Keterangan :

= Leader

= Co Leader

= Observer

= Fasilitator

= Pasien

4. Alat Alat yang digunakan, meliputi :

a) Guntingb) Pensilc) Jarum sulam kecil d) Kertas karbone) Gambar sketsa

f) Benang sulam (benang payung), warna ungu tua, ungu muda, pink, hijau muda, putih dan merah secukupnya

g) Kain warna biru sesuai ukuran5. Metode a) Dinamika kelompok

b) Diskusi dan Tanya Jawab

6. Nama PasienSri Mirawati7. Langkah kegiatan 1) Persiapan a) Mengingatkan kontrak dengan klienb) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.2) Orientasi :

Pada tahap ini terapis melakukan :

a) Memberikan salam terapeutik

Salam dari terapis

Peserta dari terapis memakai papan nama

b) Evaluasi/validasi :

Menanyakan perasaan klien saat ini

Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.

c) Kontrak :

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu menyulam dan menceritakannya pada orang lain

2) Menjelaskan aturan bermain sebagai berikut. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis.

Lama kegiatan : 60 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

3) Tahap kerja

a) Terapis membagikan pensil, jarum sulam kecil, kertas karbon, gambar sketsa, benang sulam (benang payung), warna ungu tua, ungu muda, pink, hijau muda, putih dan merah secukupnya, kain warna biru sesuai ukuran untuk setiap klien.b) Terapis meminta klien menggambar di atas kain warna sesuai dengan sketsa yang telah dipersiapkan.c) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien untuk meneruskan menggambar, jangan mencela kliend) Setelah selesai semua menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memasang kain yang telah digambar pada pemidangan.e) Memotong benang sulam dengan warna sesuai dengan keinginan klien sementara terapis membantu untuk memotong benang.f) Terapis meminta klien memasukkan benang ke lubang jarum kecil, jika tidak bisa bantu klien untuk melakukannya.g) Lakukan penyulaman sesuai dengn desain motif.

h) Kegiatan dilakukan sampai selesai.i) Setiap kali klien selesai menceritakan sulamannya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.4) Tahap terminasi

a) Evaluasi :

Menanyakan perasaan klien setelah melakukan terapi Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana Tindak Lanjut :

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.c) Kontrak yang akan datang :

Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.

Menyepakati waktu dan tempat.

5) Evaluasi dan Dokumentasi

a) Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses terapi berlangsung, khususnya kepada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan terapi. Untuk terapi okupasi (Menyulam), dievaluasi kemampuan klien mengekspresikan perasaan dengan kegiatan menyulam dengan menggunakan formulir evaluasi berikut :

1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.

2) Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika ditemukan pada klien dan tanda X jika tidak ditentukan.

3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 dan 4, klien mampu, jika nilai kurang dari atau sama dengan 2 klien dianggap belum mampu.b) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat kegiatan pada catatan proses keperawatan setiap klien. Misalnya, nilai kemampuan menyulam 2, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti terapi, klien belum mampu mengekspresikan perasaan dengan kegiatan menyulam. Dianjurkan latihan diulang di ruangan (buat jadwal).

SESSI 1MENYULAMNoAsek yang DinilaiNama Pasien

Sri Mirawati

1Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2Menyulam sampai selesai

3Menceritakan jenis sulaman

4Menceritakan makna dari sulamannya.

JUMLAH

Petunjuk : Dilakukan = 1Tidak dilakukan = 0