kependudukan

86
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini mempengaruhi perkembangan Negara Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang. Masalah – masalah timbul adanya kebijakan kependudukan yang belum berjalan dengan semestinya. Permasalahan ini tidak muncul dalam waktu dekat ini, tetapi sudah menjadi permasalahan yang berakar sejak dulu, sehingga belum terpecahkan penyelesainnya. Kebijakan tentang kependudukan juga mengalami perubahan terus menerus seiring dengan perubahan dan pergantin pemerintahan yang terus menerus terjadi. Permasalahan yang ada di Indonesia meliputi gagalnya program transmigrasi dan program KB sehingga pemerintah tidak bisa menghambat laju kelahiran yang pesat, kematian bayi dan anak yang terus meningkat, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang kurang baik. Demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan – perubahannya dan sebab – sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerakan territorial (migrasi) dan mobilitas sosial. Dimana demografi sifatnya lebih

Upload: ahmad-fauzy

Post on 18-Jun-2015

1.305 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: kependudukan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk yang sangat

besar. Hal ini mempengaruhi perkembangan Negara Indonesia sebagai

Negara yang sedang berkembang. Masalah – masalah timbul adanya

kebijakan kependudukan yang belum berjalan dengan semestinya.

Permasalahan ini tidak muncul dalam waktu dekat ini, tetapi sudah menjadi

permasalahan yang berakar sejak dulu, sehingga belum terpecahkan

penyelesainnya. Kebijakan tentang kependudukan juga mengalami perubahan

terus menerus seiring dengan perubahan dan pergantin pemerintahan yang

terus menerus terjadi. Permasalahan yang ada di Indonesia meliputi gagalnya

program transmigrasi dan program KB sehingga pemerintah tidak bisa

menghambat laju kelahiran yang pesat, kematian bayi dan anak yang terus

meningkat, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang kurang baik.

Demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi

penduduk serta perubahan – perubahannya dan sebab – sebab perubahan itu,

yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerakan territorial

(migrasi) dan mobilitas sosial. Dimana demografi sifatnya lebih sempit dan

dalam analisis dilihat cakupannya lebih sempit.

Ilmu kependudukan adalah ilmu yang berusaha menjawab “mengapa”

terjadi perubahan-perubahan variabel demografi, dengan demikian ilmu

kependudukan lebih luas cakupannya daripada demografi karena menyangkut

segi-segi kualitatif, dan ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan

sistem sosial. Dimana cakupannya lebih luas.

Studi kependudukan terdiri dari analisis – analisis yang bertujuan dan

mencakup dalam memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk,

karakteristik, dan perubahan – perubahannya. Menerangkan sebab – sebab

dari perubahan – perubahan tersebut dan menganalisasegala konsekuensi yang

mungkin terjadi di masa yang akan dating dengan hasil perubahan –

perubahan tersebut. Unsur – unsur yang terdapat dalam ilmu kependudukan

Page 2: kependudukan

adalah fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) serta migrasi (perpindahan

penduduk), yang mempengaruhi faktor komposisi penduduk dan

ketenagakerjaan.

Praktikum ini membahas tentang Bidang Kependudukan (Penduduk

dan Dinamika penduduk), Bidang Kesehatan (Perumahan dan Air Minum,

Fasilitas kesehatan dan personil, Ketenagakerjaan, Kemiskinan), Penggunaan

lahan, dan Produksi hasil – hasil Pertanian (Tanaman Pangan, Buah – buahan,

Produksi Sayuran, Perkebunan Rakyat, Jumlah ternak, Unggas). Melalui

praktikum ini dapat mengetahui bagaimana hal – hal yang dibahas tersebut

dan permasalahan yang muncul, sehingga kebijakan apa yang akan diambil

oleh pemerintah dalam mengatasi masalah – maslah yang muncul tersebut

untuk perencanaan pembangunan. Masalah mengenai kependudukan sangat

kompleks karena mencakup seluruh kejadian sejak manusia lahir sampai

mati, apalagi kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya alam

yang tersedia sangat terbatas. Dalam perencanaan pembangunan data

kependudukan memegang peran yang penting dalam menentukan kebijakan

yang akan diambil.

B. Maksud dan Tujuan Praktikum

Maksud dan tujuan Praktikum ajaran Kependudukan di Fakultas

Pertanian UNS dimaksudkan unutk melatih mahasiswa memanfaatkan

informasi Kependudukan sebagai salah satu dasar unit perencanaan

pembangunan berbagai bidang

C. Struktur Laporan

1. Bidang Kependudukan

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar

variabel-variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan

penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan

karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi dapat

dibuat, misalnya menurut umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat

pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, dan agama (Rusli, 1983).

Page 3: kependudukan

Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak

hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan

barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat daerah

tersebut. Dengan memperhatikan trend dari tingkat mortalitas dan fertilitas

di masa lampau dan estimasi perkembangan di masa mendatang dapatlah

dibuat sebuah proyeksi penduduk wilayah bersangkutan (Mantra, 2004).

Fertilitas merupakan perform reproduksi aktual dari seorang atau

kelompok individu, yang pada umumnya dikenalkan pada seorang wanita

atau pada sekelompok wanita. Fekunditas adalah kemampuan fisiologis

wanita untuk memberikan kelahiran atau partsipasi dalam reproduksi, jika

tidak ada kemampuan ini maka disebut dengan infekunditas sterilitas /

infertilitas fisiologis (Djuhari, 1993).

Faktor yang mempengaruhi terjadinya migrasi adalah faktor

pendorong, penarik, dan sarana – prasarana yang menunjang. Faktor

pendorong merupakan kondisi yang terdapat pada wilayah seseorang itu

berasal. Faktor penarik merupakan hal – hal yang menarik untuk didatangi

oleh para migrant. Sarana – prasarana merupakan hal – hal yang ada

hubungannya dengan perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke

wilayah lainnya, dan ada tidaknya hambatan untuk mengadakan

perpindahan tersebut (Hunt L & Chester, 1989).

Pada bidang kependudukan ini, materi yang dikaji mencukup:

a. Penduduk

b. Dinamika penduduk

2. Bidang Kesehatan

Ketika peran sebagai subyek pembangunan dituntut, maka

diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dan

meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Di Indoenesia

fokus pembangunan telah bergeser dari pendekatan yang sangat sempit

menekankan pada aspek demografi kecakupan yang lebih luas yaitu

pembangunan penduduk dan keluarga. Di samping itu, juga terjadi

perubahan sikap terhadap isu kesehatan reproduksi dan kualitas pelayanan

untuk mencapai kesejahteraan keluarga (Mantra, 2003).

Page 4: kependudukan

Program keluarga berencana mempunyai tujuan yang bersifat

kualitatif dan kuantitatif. Tujuan yang bersifat kualitatif yakni

melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).

Selanjutnya tujuan kuantitatif dari program keluarga berencana yaitu

penurunan tingakat kelahiran penduduk. Dengan perkataan lain

pemerintah berupaya menurunkan angka kelahiran kasar (CBR) sebanyak

50% pada tahun 1990 dibandingkan dengan keadaan tahun 1971. Disadari

untuk memperlambat laju pertumbuhan penduduk sangat diperlukan

penurunan angka kelahiran (fertilitas) yang lebih cepat daripada penurunan

mortalitas (Tjiptoherijanto, 1987)

Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja. Biasanya,

seseorang yang telah berumur 15 – 64 tahun dapat digolongkan ke dalam

tenaga kerja. Sedangkan menurut sensus penduduk di Indonesia tenaga

kerja dapat didefinisikan yaitu jumlah seluruh penduduk dalam suatu

negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan

terhadap negara mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam

aktivitas tersebut (Anonim, 2009),

Yang dikaji pada bidang kesehatan ini adalah:

a. Perumahan dan Air Minum

b. Fasilitas kesehatan dan personil

c. Ketenagakerjaan

d. Kemiskinan

3. Penggunaan lahan( Ha )

Perubahan tata guna lahan pada kawasan konservasi menjadi

kawasan terbangun dapat menimbulkan banjir, tanah longsor dan

kekeringan. Banjir adalah aliran/genangan air yang menimbulkan kerugian

ekonomi atau bahkan menyebabkan kehilangan jiwa. Penggunaan dan

pengelolaan lahan harus diarahkan kepada (1) perbaikan penggunaan dan

pengelolaan lahan, (2) menggalang partisipasi aktif dari para pengguna

lahan (pemilik lahan, pemilik kapital, dan tenagakerja), dan (3)

Page 5: kependudukan

pengembangan kelembagaan penunjang, terutama lembaga-lembaga

perencana dan pemantau di daerah.(Suroso, 2006)

Penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu berusaha

memanfaatkan wilayah bagi kebutuhan hidup mereka. Baik sebagai tempat

tinggal, ataupun wahana penghasil pendapatan dan sumber pangan/

pertanian.( Djadja, Saefullah. 2009)

4. Produksi hasil – hasil Pertanian

Produksi bahan pangan sering mengalami kegagalan, adanya berbagai

wabah penyakit, pergeseran menu konsumsi masyarakat, harga beras dan

palawija. Ditambahkan dengan analisis mengenai uang dan perbankan

pada masa itu, buku ini memberi kita suatu gambaran yang cukup luas

tentang keadaan perekonomian dan social Indonesia pada zaman kolonial.

(Creutzberg, Pieter. 1987 )

Hasil-hasil pertanian dapat dnikmati dengan dikonsumsi petani itu sendiri

maupun dijual kepada penebas, dari beberapa desa pada setiap kecamatan

memiliki proses panen mauun pasca panen yang sangat beragam. Pada

suatu daerah dapat diketahui sistem yang digunakan dalam proses

produksi pertanian, sehingga pendataan digunakan untuk mengetahui

seberapa besar dan dapat dilihat pengaruhnya dalam kehidupan penduduk

pada suatu desa. (Sebastian, 2006)

a. Tanaman pangan

b. Buah-buahan

c. Produksi sayuran

d. Perkebunan

e. Peternakan

f. Produksi hasil hutan

g. Perikan

Page 6: kependudukan

II. PROSEDUR KERJA

Prosedur dalam praktikum mata kuliah Praktikum Kependudukan terdiri dari

langkah – langkah kerja antara lain sebagai berikut :

NO KegiatanYang bertanggung

jawabOutput yang diharapkan Supervisi

1. Mengumpulkan data Kelompok

mahasiswa

Terkopinya data Kecamatan

dalam angka 1995, 2000, 2005,

dan 2007

Co-ass dan

dosen

pengampu

2. Mengolah data Kelompok

mahasiswa

Data terpilih dari Kecamatan

dalam angka terolah sehingga

mudah diintrepetasikan dan

dibaca

Co-ass dan

dosen

pengampu

3. Menyajikan data dalam tabel

dan grafik

Kelompok

mahasiswa

Data terolah (langkah-2) tersaji

secara memadai dalam bentuk

tabel dan grafik untuk

memudahkan interpretasi

Co-ass dan

dosen

pengampu

4. Mendeskripsikan informasi

berdasarkan tabel-tabel dan

grafik-grafik (langkah-3)

Kelompok

mahasiswa

Terdiskripsinya hasil interpretasi

berdasarkan tabel-tabel dan

grafik-grafik

Co-ass dan

dosen

pengampu

5. Menilai perubahan antara

tahun 1995-2007

Kelompok

mahasiswa

Tersusunnya tabel

ringkas(summary table) dari

berbagai informasi tentang

perubahan-perubahan yang terjadi

antara tahun 1995-2007

Dosen

pengampu dan

co-ass

6. Menarik kesimpulan laporan

dari hasil kerja (langkah 1-5)

Kelompok

mahasiswa

Tersusunnya kesimpulan-

kesimpulan dari semua langkah

kerja

Dosen

pengampu dan

co-ass

7. Menjilid laporan, sesuai

kebutuhan

Kelompok

mahasiswa

Terjilidnya laporan praktikum,

beserta lampiran-lampirannya

Co-ass

8. Ujian laporan praktikum Co-ass Diperolehnya nilai ujian untuk

semua mahasiswa peserta

praktikum

Dosen

pengampu

9. Revisi laporan praktikum Kelompok

mahasiswa

Terevisinya laporan praktikum Dosen

pengampu

10. Nilai praktikum Dosen pengampu Diperolehnya nilai praktikum -

Sumber : Data sekunder

Page 7: kependudukan

III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis

1. Bidang Kependudukan

a) Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk yang sering digunakan untuk analisis

dan perencanaan pembangunan adalah komposisi penduduk menurut

umur dan jenis kalamin. Komposisi penduduk menurut kelompok

umur dan jenis kelamin diperlukan untuk memperoleh data dalam

hal mempersiapkan alat-alat kontrasepsi bagi usia subur, misalnya

pengadaan pasaran kerja dan jumlah angkatan kerja yang sedang

mencari pekerjaan, dalam hal pembamgunan sarana pendidikan bagi

penduduk usia sekolah.

1) Tabel dan grafik penduduk menurut jenis kelamin1995 2000 2005 2007 2015

Kepala keluarga 10.256 11.094 12.130 12.893 54.930Laki-laki 22.905 22.961 22.875 23.204 22.601Perempuan 23.317 23.385 22.662 22.953 17.536Jumlah 56.478 57.440 57.667 59.050 69.560Rata-rata/kk 5 4 4 3,58 0,53

Sumber : BPS Kab. Sragen

Diagram penduduk menurut jenis kelamin

Gambar 1. Diagram penduduk menurut jenis kelamin

Page 8: kependudukan

Grafik penduduk menurut jenis kelamin

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

1 2 3 4 5 6

kepala keluarga

laki-laki

permpuan

jumlah

rata-rata/kk

Grafik 1. Penduduk menurut jenis kelamin

2) Interpretasia) Jumlah penduduk tahun 1.995 adalah 56.478 jiwa dengan

jumlah kepala keluarga sebanyak 10.256, jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 22.905 jiwa sedang jumlah penduduk

perempuannya adalah 23.317 jiwa.

b) Pada tahun 2.000 jumlah penduduknya adalah 57.440, jumlah

kepala keluarganya adalah 11.094 jiwa dengan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 22.961 jiwa dan jumlah

penduduk perempuannya sebanyak 23.385 jiwa

c) Pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebanyak 57.667 jiwa

dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 12.130, jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 22.875 jiwa dan penduduk

perempuannya sebanyak 22.662 jiwa

d) Pada tahun 2007 jumlah 59.050 jiwa, jumlah kepala keluarga

sebanyak 12.893, untuk jumlah penduduk laki-laki sebanyak

23.204 jiwa sedangkan 22.953 jiwa merupakan jumlah

penduduk perempuan

e) Jumlah penduduk dari tahun 1.995 sampai tahun 2.007

mengalami peningkatan baik dari jumlah penduduk

perempuannya maupun laki-lakinya. Berdasarkan

Page 9: kependudukan

perhitungan proyeksi tahun 2015 dapat dilihat bahwa

proyeksi jumlah penduduk tahun 2005 adalah sebanyak

69.560 jiwa, sedangkan untuk penduduk laki-laki sebanyak

22.607 jiwa, untuk penduduk perempuan 17.536 jiwa dan

jumlah kepala keluarga sebanyak 54.930 jiwa.

b) Dinamika Penduduk

1) Tabel dan grafik dinamika penduduk

Tabel 2. Dinamika penduduk1995 2000 2005 2007 2015

Kelahiran 148 247 389 484 436118Kematian 158 152 128 203 19Datang 24 77 261 253 5,55.1011

Pergi 142 130 300 314 251546

Sumber : BPS Kab. Sragen

Diagaram Dinamika Penduduk

Gambar 2. Diagram dinamika penduduk

Page 10: kependudukan

Grafik Dinamika penduduk

Grafik 2. Dinamika Penduduk

2) Interpretasi

a) Berdasarkan data diatas diketahui bahwa jumlah kelahiran

penduduk tahun 1.995 adalah 148 jiwa, jumlah kematian

adalah 158 jiwa, jumlah penduduk yang datang adalah 24 dan

jumlah penduduk yang pergi adalah 142.

b) Pada tahun 2000 jumlah penduduk yang lahir adalah 247,

jumlah kematian penduduk adalah 152 jiwa jumlah penduduk

yang datang sebanyak 77 jiwa dan jumlah penduduk yang

pergi sebanyak 142 jiwa.

c) Tahun 2005 jumlah penduduk yang lahir sebanyak 389 jiwa,

jumlah penduduk yang mati sebanyak 128, jumlah penduduk

yang datang 261, dan jumalh penduduk yang pergi yaitu 300

serta untuk

d) Tahun 2007 jumalh penduduk yang lahir sebanyak 484, jumlah

penduduk yang mati sebanyak 203, jumlah penduduk yang

datang sebanyak 253 dan jumlah penduduk yang pergi

sebanyak 314.

Page 11: kependudukan

c) Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin

1) Tabel Tabel dan grafik penduduk menurut kelompok umurTabel 3. Penduduk menurut kelompok umur tahun 1995

No Kelompok UmurPerempuan Laki Total

N % N % N %1 0 – 4 2860 12,26 2847 12,37 5707 12,352 5 – 9 2643 11,33 2677 11,64 5320 11,513 10 – 14 2358 10,11 2496 10,85 4854 10,504 15 – 19 2362 10,13 2394 10,41 4756 10,295 20 – 24 1963 8,42 1934 8,41 3797 8,216 25 – 29 1842 7,90 1648 7,16 3490 7,557 30 – 34 1545 6,63 1486 6,46 3031 6,558 35 – 39 1354 5,81 1297 5,64 2651 5,739 40 – 49 2192 9,40 2160 9,39 4352 9,4110 50 – 59 1816 7,79 1732 7,53 3548 7,6711 60 – 64 727 3,12 754 3,28 1481 3,2012 65 + 1656 7,10 1580 6,87 3236 7,00

Sumber: BPS Kab. Sragen

Tabel 4 tahun 2000

No Kelompok UmurPerempuan Laki Total

N % N % N %1 0 – 4 1875 8,02 1929 8,40 3804 8,212 5 – 9 2181 9,33 2300 10,01 4481 9,673 10 – 14 2537 10,85 2721 11,85 5258 11,344 15 – 19 2664 11,39 2861 12,46 5525 11,925 20 – 24 1910 8,16 1994 8,68 3904 8,426 25 – 29 1727 7,38 1726 7,52 3453 7,457 30 – 34 1695 7,24 1572 6,85 3267 7,058 35 – 39 1725 7,37 1540 6,71 3265 7,049 40 – 49 2608 11,15 2528 11,00 5136 11,0810 50 – 59 1752 7,49 1640 7,14 3392 7,3211 60 – 64 944 4,04 753 3,28 1697 3,6612 65 + 1767 7,57 1397 6,04 3164 6,83

Sumber: BPS Kab. Sragen

Page 12: kependudukan

Tabel 5 tahun 2005

NoKelompok

UmurPerempuan Laki Total

N % N % N %1 0 – 4 1817 8,02 1938 8,47 3755 8,252 5 – 9 2112 9,33 2292 10,02 4404 9,673 10 – 14 2446 10,80 2699 11,80 5145 11,304 15 – 19 2592 11,45 2843 12,43 5435 11,945 20 – 24 1865 8,24 1997 8,73 3862 8,486 25 – 29 1688 7,45 1732 7,57 3420 7,517 30 – 34 1655 7,31 1579 6,90 3234 7,108 35 – 39 1680 7,42 1542 6,74 3222 7,089 40 – 49 2518 11,12 2518 11,01 5036 11,0610 50 – 59 1673 7,39 1624 7,10 3297 7,2411 60 – 64 902 3,98 736 3,22 1638 3,6012 65 + 1696 7,49 1375 6,01 3071 6,75

Sumber: BPS Kab. Sragen

Tabel 6 tahun 2007

NoKelompok

UmurPerempuan Laki Total

N % N % N %123456789101112

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4950 - 5960 - 64

65 +

1.8402.1362.4772.6271.8881.7131.6771.7022.5481.712916

1.717

48,3447,8747,4847,6748,2749,3851,1252,1349,9750,9755,0255,17

1.9662.3262.7402.8842.0231.7561.6041.5632.5511.647749

1.395

51,6652,1352,5252,3351,7350,6248,8847,8750,0349,0344,9844,83

3.8064.4625.2175.5113.9113.4693.2813.2655.0993.3591.6653.112

8,259,6711,3011,948,477,527,117,0511,057,283,616,74

Sumber: BPS Kab. Sragen

Page 13: kependudukan

Tabel 7 tahun 2015

NoKelompok

UmurPerempuan Laki Total

N % N % N %123456789101112

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4950 - 5960 - 64

65 +

61909820934245961316741273068207768868388462992099

49,976,232,604,522,403,132,3315,766,732,954,781,59

453771027854391334942942708272673181003331709565349

40,889,254,9012,033,872,432,456,599,042,850,864,82

107286184878863193107461683557942809418901705472557448

44,197,613,657,953,082,812,3911,577,782,912,993,07

Sumber: BPS Kab. Sragen

Diagram penduduk menurut kelompok umur tahun 1995

Gambar 3. Diagram jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur

dan jenis kelamin tahun 1995

Page 14: kependudukan

Grafik penduduk menurut kelompok umur tahun 1995

Grafik 3. Penduuk menurut kelomopk umur 1995

Diagram penduduk menurut kelompok umur tahun 2000

Gambar 4. Diagaram jumlah penduduk berdasarkan kelompok

umur tahun 2000

Page 15: kependudukan

Grafik penduduk menurut kelompok umur tahun 2000

Grafik 4. Penduuk menurut kelomopk umur tahun 2000

Diagram penduduk menurut kelompok umur tahun 2005

Gambar 5. Diagram jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur tahun 2005

Page 16: kependudukan

Grafik penduduk menurut kelompok umur tahun 2005

Grafik 5. Penduuk menurut kelomopk umur tahun 2005

Diagram penduduk menurut kelompok umur tahun 2007

Gambar 6. Diagram jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur tahun 2007

Grafik penduduk menurut kelompok umur tahun 2007

Grafik 6. Penduuk menurut kelomopk umur tahun 2007

Page 17: kependudukan

Grafik penduduk menurut kelompok umur tahun 2015

Grafik 7. penduduk berdasarkan kelompok umur tahun 2015

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa jumlah

penduduk perempuan kelompok umur 0-4 tahun sebanyak

2860, kelompok umur 5-9 sebanyak 2643, kelompok umur 10-

14 sebanyak 2358. Kelompok umur 15-19 sebanyak 2362,

kelompok umur 20-24 sebanyak 1963, kelompok umur 25-29

sebanyak 1842, kelompok umur 30- 34 sebanyak 1545.

Kelompok umur 35-39 sebanyak 1354, kelompok umur 40-49

sebanyak 2192, kelompok umur 50-59 sebanyak 1816,

kelompok umur 60-64 sebanyak 727, dan kelompok umur 65+

sebanyak 1656.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki kelompok umur 0-

4 tahun sebanyak 2847. Kelompok umur 5-9 sebanyak 2677,

Page 18: kependudukan

kelompok umur 10-14 sebanyak 2496, kelompok umur 15-19

sebanyak 2394, kelompok umur 20-24 sebanyak 1834,

kelompok umur 25-29 sebanyak 1648, kelompok umur 30- 34

sebanyak 1486. Kelompok umur 35-39 sebanyak 1297,

kelompok umur 40-49 sebanyak 2160, kelompok umur 50-59

sebanyak 1732, kelompok umur 60-64 sebanyak 754, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 1580.

b) Tahun 2000

Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa jumlah

penduduk perempuan kelompok umur 0-4 tahun sebanyak

1875, kelompok umur 5-9 sebanyak 2181, kelompok umur 10-

14 sebanyak 2537. Kelompok umur 15-19 sebanyak 2664,

kelompok umur 20-24 sebanyak 1910, kelompok umur 25-29

sebanyak 1727, kelompok umur 30- 34 sebanyak 1695,

kelompok umur 35-39 sebanyak 1725, kelompok umur 40-49

sebanyak 2608. Kelompok umur 50-59 sebanyak 1752,

kelompok umur 60-64 sebanyak 944, dan kelompok umur 65+

sebanyak 1767.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki kelompok umur

0-4 tahun sebanyak 1929. Kelompok umur 5-9 sebanyak 2300,

kelompok umur 10-14 sebanyak 2721, kelompok umur 15-19

sebanyak 2861, kelompok umur 20-24 sebanyak 1994,

kelompok umur 25-29 sebanyak 1726. Kelompok umur 30- 34

sebanyak 1572, kelompok umur 35-39 sebanyak 1540,

kelompok umur 40-49 sebanyak 2528, kelompok umur 50-59

sebanyak 1640, kelompok umur 60-64 sebanyak 753, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 1397

c) Tahun 2005

Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa jumlah

penduduk perempuan kelompok umur 0-4 tahun sebanyak

1817 , kelompok umur 5-9 sebanyak 2112, kelompok umur 10-

Page 19: kependudukan

14 sebanyak 2446. Kelompok umur 15-19 sebanyak 2592,

kelompok umur 20-24 sebanyak 1865, kelompok umur 25-29

sebanyak 1688, kelompok umur 30- 34 sebanyak 1655,

kelompok umur 35-39 sebanyak 1680. Kelompok umur 40-49

sebanyak 2518, kelompok umur 50-59 sebanyak 1673,

kelompok umur 60-64 sebanyak 902, dan kelompok umur 65+

sebanyak 1696.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki kelompok umur 0-

4 tahun sebanyak 1938, kelompok umur 5-9 sebanyak 2292,

kelompok umur 10-14 sebanyak 2699, kelompok umur 15-19

sebanyak 2843, kelompok umur 20-24 sebanyak 1997.

kelompok umur 25-29 sebanyak 1732, kelompok umur 30- 34

sebanyak 1579, kelompok umur 35-39 sebanyak 1542,

kelompok umur 40-49 sebanyak 2518, kelompok umur 50-59

sebanyak 1624, kelompok umur 60-64 sebanyak 736, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 1375.

d) Tahun 2007

Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa jumlah

penduduk perempuan kelompok umur 0-4 tahun sebanyak

1.840, kelompok umur 5-9 sebanyak 2136, kelompok umur 10-

14 sebanyak 2477, kelompok umur 15-19 sebanyak 2.627.

Kelompok umur 20-24 sebanyak 1.888, kelompok umur 25-29

sebanyak 1.713, kelompok umur 30- 34 sebanyak 1.677,

kelompok umur 35-39 sebanyak 1.702, kelompok umur 40-49

sebanyak 2.548, kelompok umur 50-59 sebanyak 1.712.

Kelompok umur 60-64 sebanyak 916, dan kelompok umur 65+

sebanyak 1.717.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki kelompok umur 0-

4 tahun sebanyak 1.966, kelompok umur 5-9 sebanyak 2.326,

kelompok umur 10-14 sebanyak 2.740. Kelompok umur 15-19

sebanyak 2.884, kelompok umur 20-24 sebanyak 2.023,

Page 20: kependudukan

kelompok umur 25-29 sebanyak 1.756, kelompok umur 30- 34

sebanyak 1.604. Kelompok umur 35-39 sebanyak 1.563,

kelompok umur 40-49 sebanyak 2.551, kelompok umur 50-59

sebanyak 1.647, kelompok umur 60-64 sebanyak 749, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 1.395.

e) Tahun 2015

Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa proyeksi

jumlah penduduk perempuan pada tahun 2015 kelompok umur

0-4 tahun sebanyak 61909, kelompok umur 5-9 sebanyak

8209, kelompok umur 10-14 sebanyak 3424, kelompok umur

15-19 sebanyak 5961, kelompok umur 20-24 sebanyak 13167,

kelompok umur 25-29 sebanyak 4126, kelompok umur 30- 34

sebanyak 3068, kelompok umur 35-39 sebanyak 20776,

kelompok umur 40-49 sebanyak 8868, kelompok umur 50-59

sebanyak 3884, kelompok umur 60-64 sebanyak 6298, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 2099.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki kelompok umur

0-4 tahun sebanyak 45376, kelompok umur 5-9 sebanyak

10278, kelompok umur 10-14 sebanyak 5438, kelompok umur

15-19 sebanyak 13349, kelompok umur 20-24 sebanyak 4294,

kelompok umur 25-29 sebanyak 2707, kelompok umur 30- 34

sebanyak 2726, kelompok umur 35-39 sebanyak 7318,

kelompok umur 40-49 sebanyak 10033, kelompok umur 50-59

sebanyak 3169, kelompok umur 60-64 sebanyak 955, dan

kelompok umur 65+ sebanyak 5349.

2. Bidang Kesehatan

a. Indikator Kesehatan

1) Tabel dan Grafik Indikator Kesehatan

Tabel 7. Beberapa Indikator Kesehatan

Indikator-Indikator 1995 2000 2005 2007 2015kelahiran hidup 12 4 43 - 3310257

Page 21: kependudukan

CDR per 1000 penduduk 4 3 3 4.25 71Anak gizi buruk - 30 8 - 7344Cakupan imunisasi - 7830 8174 - 12036

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Indikator Kesehatan

Gambar 7. Diagram Indikator kesehatan

Grafik Indikator Kesehatan

Gambar 8. Indikator Kesehatan

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah kelahiran hidup sebanyak 12, crude death rate

Page 22: kependudukan

(CDR) per 1000 penduduk sebanyak 4, anak gisi buruk

tidak ada, jumlah cakupan imunisasi tidak ada.

b) Tahun 2000

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah kelahiran hidup sebanyak 4, crude death rate (CDR)

per 1000 penduduk sebanyak 3, anak gizi buruk sebanyak

30 anak, jumlah cakupan imunisasi 7830

c) Tahun 2005

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah kelahiran hidup sebanyak 43, crude death rate per

1000 penduduk sebanyak 3, anak gizi buruk sebanyak 8

anak.

d) Tahun 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah crude death rate per 1000 penduduk sebanyak 4,25,

anak gizi buruk tidak tercantum pada sumber data, jumlah

cakupan imunisasi juga tidak tercantum pada sumber data.

e) Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah kelahiran hidup sebanyak 3310257, crude death rate

per 1000 penduduk sebanyak 71, anak gizi buruk sebanyak

7344 anak, jumlah cakupan imunisasi 12036.

b. Fasilitas Kesehatan

1) Tabel dan Grafik Fasilitas KesehatanTabel 8. Fasilitas Kesehatan Kecamatan Kali Jambe

Fasilitas Kesehatan 1995 2000 2005 2007 2015Rumah Sakit - 4 - - -Puskesmas 1 1 1 1 1Puskesmas Pembantu (PUSTU) 4 4 4 4 4Toko Obat - - - - -Apotik - - - - -Posyandu 78 86 - - 150Klinik Bersalin - - - 1 -BKIA - - - - -Balai pengobatan - - - - -

Page 23: kependudukan

Klinik KB 1 1 1 1 1Rumah Obat - - - - -

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Fasilitas Kesehatan

Gambar 8. Diagram jumlah fasilitas kesehatan

Grafik Fasilitas Kesehatan

Gambar 9. jumlah fasilitas kesehatan

2) Interpretasia) Tahun 1995

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah fasilitas kesehatan yang ada pada tahun 1995

berupa puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu

Page 24: kependudukan

sebanyak 4 unit, posyandu sebanyak 78, dan klinik keluarga

berencana sebanyak 1 unit.

b) Tahun 2000

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah fasilitas kesehatan yang ada pada tahun pada tahun

2000 adalah puskesmas sebanyak 1 unit. , puskesmas

pembantu sebanyak 4 unit, posyandu sebanyak 86, dan

klinik keluarga berencana sebanyak 1 unit.

c) Tahun 2005

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah fasilitas kesehatan yang ada pada tahun 2005 adalah

puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak

4 unit, posyandu tidak tercantum jumlahnya, dan klinik

keluarga berencana sebanyak 1 unit.

d) Tahun 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah fasilitas kesehatan yang ada pada tahun 2007 adalah

puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak

4 unit, posyandu sebanyak tidak tercantum, klinik bersalin

sebanyak 1 unit, balai pengobatan sebanyak 1 unit, dan

klinik keluarga berencana sebanyak 1 unit.

e) Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah fasilitas kesehatan yang ada berupa puskesmas pada

tahun 2015 adalah sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu

sebanyak 4 unit, posyandu sebanyak 150 unit, klinik

bersalin sebanyak 1 unit, balai pengobatan sebanyak unit,

dan klinik keluarga berencana sebanyak 1 unit.

c. Tenaga kesehatan

1) Tabel dan grafik tenaga kesehatan Tabel 9. Petugas Kesehatan Kecamatan Kali Jambe

Page 25: kependudukan

Tenaga Kesehatan 1995 2000 2005 2007 2015Dokter 3 2 4 3 13Bidan 14 16 15 17 60Suster/bruder 3 3 4 3 13Dukun bayi 37 - 22 19 335

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Tenaga Kesehatan

Gambar 9. Diagram jumlah petugas kesehatan

Grafik Tenaga Kesehatan

Gambar 10. Tenaga Kesehatan

2) Interpretasi

Page 26: kependudukan

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah tenaga kesehatan yang ada pada tahun 1995 adalah

dokter sebanyak 3 orang, bidan 14 orang, suster/bruder 3

orang, dukun bayi 37 orang.

b) Tahun 2000

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2000 adalah

dokter sebanyak 3 orang, bidan 14 orang, suster/bruder 3

orang, dukun bayi 37 orang.

c) Tahun 2005

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2005 adalah

dokter sebanyak 4 orang, bidan 15 orang, suster/bruder 4

orang, dukun bayi 22 orang.

d) Tahun 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2007 adalah

dokter sebanyak 3 orang, bidan 17 orang, suster/bruder 3

orang, dukun bayi 19 orang.

e) Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

jumlah tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2015 adalah

dokter sebanyak 13 orang, bidan 60 orang, suster/bruder 13

orang, dukun bayi 335 orang.

d. Keluarga Berencana

1) Tabel dan grafik keluarga berencana

Tabel 10. Keluarga Berencana Kecamatan Kali JambeKeluarga Berencana 1995 2000 2005 2007 2015Pasangan usia subur 7197 7919 8988 9130 25107

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Page 27: kependudukan

Diagram Keluarga Berencana

Gambar 10. Diagram Keluarga Berencana

Grafik Keluarga Berencana

Gambar 11. Keluarga Berencana

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel keluarga berencana di atas dapat

diketahui jumlah pasangan usia subur pada tahun 1995

adalah sebanyak 7197 jiwa/orang.

b) Tahun 2000

Berdasarkan tabel keluarga berencana di atas dapat

diketahui jumlah pasangan usia subur pada tahun 2000

adalah sebanyak 7197 jiwa/orang.

c) Tahun 2005

Page 28: kependudukan

Berdasarkan tabel keluarga berencana di atas dapat

diketahui jumlah pasangan usia subur pada tahun 2005

adalah sebanyak 8988 jiwa/orang.

d) Tahun 2007

Berdasarkan tabel keluarga berencana di atas dapat

diketahui jumlah pasangan usia subur pada tahun 2007

adalah sebanyak 9130 jiwa/orang.

e) Tahun 2015

Berdasarkan tabel keluarga berencana di atas dapat

diketahui jumlah pasangan usia subur pada tahun 2015

adalah sebanyak 25107 jiwa/orang.

e. Pemakai Alat KB

1) Tabel dan Grafik Pemakaian Alat KB

Table 11. Pemakaian Alat KB Kecamatan Kalijambe

Pemakaian Alat KB 1995 2000 2005 2007 2015

PIL 792 611 513 460 9060

IUD 1040 41 438 382 15334

Suntik 1916 765 4209 4547 13002

Implan 1692 99 - - 14236

Kondom 22 1 13 17 87

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Pemakaian Alat KB

Gambar 11. Diagram Pemakaian Alat KB

Page 29: kependudukan

Grafik Pemakaian Alat KB

Gambar 12. Pemakaian Alat KB

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel pemakai alat KB di atas, pada

tahun 1995 jumlah pemakai alat KB yang berupa pil

sebanyak 792 orang, IUD sebanyak 1040 orang, suntik

sebanyak 1916 orang, implant sebanyak 1692 orang,

pemakai perempuan sebanyak 1412 orang, dan kondom

sebanyak 22 orang.

b) Tahun 2000

Berdasarkan tabel pemakai alat KB di atas, pada

tahun 2000 jumlah pemakai alat KB yang berupa pil

sebanyak 611 orang, IUD sebanyak 41 orang, suntik

sebanyak 765 orang, implant 99 orang, dan kondom

sebanyak 1 orang.

c) Tahun 2005

Berdasarkan tabel pemakai alat KB di atas, pada

tahun 2005 jumlah pemakai alat KB yang berupa pil

sebanyak 513 orang, IUD sebanyak 438 orang, suntik

sebanyak 4029 orang, implant tidak tercantum, dan kondom

sebanyak 13 orang.

d) Tahun 2007

Page 30: kependudukan

Berdasarkan tabel pemakai alat KB di atas, pada

tahun 2007 jumlah pemakai alat KB yang berupa pil

sebanyak 460 orang, IUD sebanyak 382 orang, suntik

sebanyak 4547 orang, implant tidak tercantum, kondom

sebanyak 17 orang

e) Tahun 2015

Berdasarkan tabel pemakai alat KB di atas, pada

tahun 2015 jumlah pemakai alat KB yang berupa pill

sebanyak 9060 orang, IUD sebanyak 15334 orang, suntik

sebanyak 13002 orang, implant sebanyak 14235 orang, dan

kondom sebanyak 87 orang.

f. Distribusi Rumah Menurut Tipe Dinding

1) Tabel dan Grafik Distribusi Rumah Menurut

Tipe Dinding

Tabel 12. Distribusi Rumah Berdasarkan Tipe

jenis Dinding

1995 2000 2005 2007 2015

N % N % N % N % N %

Bata 1698 16.697807 2035 18.66287601 3326 28.00370464 3496 26.16179 33260 28.0037

Kayu 5522 54.302291 5993 54.96148202 6182 52.05018102 6911 51.71743 61820 52.05018

Bambu 2774 27.278985 2876 26.37564197 2369 19.94611434 2956 22.12078 23690 19.94611

Total 10169 98.279083 10904 100 11877 100 13363 100 118770 100Jumlh RT 12022   14912   16506   17119   165060  

Sumber : data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Distribusi Rumah Menurut Tipe Dinding

Gambar 12. Diagram jumlah jenis dinding di kecamatan Kalijambe

Page 31: kependudukan

Grafik distribusi Rumah Menurut Tipe Dinding

Gambar 13. jumlah jenis dinding di Kecamatan Kalijambe

2) Interpretasi :

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel diatas, dapat ketahui bahwa

distribusi rumah berdasarkan tipe dinding di Kecamatan

Kalijambe pada tahun 1995 yang berdinding bata 1698, kayu

5522, dan bambu 2774.

b) Tahun 2000

Sedangkan pada tahun 2000, rumah bata sebanyak

2035, rumah kayu 5993, rumah bambu sebanyak 2876.

c) Tahun 2005

Pada tahun 2005, rumah bata sebanyak 3326, rumah

kayu sebanyak 6182, rumah bambu sebanyak 2369.

d) Tahun 2007

Pada tahun 2007, rumah bata sebanyak3496, rumah

kayu sebanyak 6911, rumah bambu sebanyak 2956.

e) Tahun 2015

Untuk proyeksi tahun 2015 jumlah rumah bata

diperkirakan sebanyak 33260, rumah kayu berjumlah sekitar

61820, sedangkan rumah bambu sebanyak 23690. Dari data

tersebut di atas, semakin bertambahnya rumah dari dinding

Page 32: kependudukan

bata dapat dijadikan indicator atau pertanda bahwa

kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalijambe juga terus

meningkat dari tahun ke tahun.

g. Kemiskinan

1) Tabel dan Grafik Distribusi Rumah Tangga

Berdasar Kemiskinan BKKBN

Table 13. Distribusi Rumah tangga Berdasarkan Kemiskinan BKKBN

No.Status of

Households1995 2000 2005 2007 2015

N % N % N % N % N %

1 Prasejahtera 4986 48.15 8691 71.83 8856 66.85 7538 54.65 26774 63.85

2 Sejahtera 1 1920 18.54 1616 13.35 1134 8.56 1778 12.89 9780 23.32

3 Sejahtera 2 2802 27.05 1664 13.75 2792 21.07 3409 24.71 2902 6.92

4 Sejahtera 3 609 5.88 108 0.89 439 3.31 1044 7.57 2309 5.51

5 Sejahtera 3+ 39 0.37 19 0.15 26 0.19 22 0.15 169 0.40

Total 10356 12098 13247 13791 41934

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Distribusi Rumah Tangga Berdasar Kemiskinan BKKBN

Gambar 13. Grafik jumlah distribusi rumah tangga

Grafik Distribusi Rumah Tangga Berdasar Kemiskinan BKKBN

Gambar 14. Grafik proyeksi jumlah distribusi rumah tangga

Page 33: kependudukan

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa

status rumah tangga pra sejahtera tahun 1995 mencapai

4986 (48.14 %), untuk status rumah tangga sejahtera-1

mencapai 1920 (18.53%), sedangkan rumah tangga

sejahtera-2 mencapai 2802 (27,05%), sejahtera-3 609

(5.88%) dan rumah tangga sejahtera 3+ mencapai 39

(0,37%)

b) Tahun 2000

Pada tahun 2000, untuk status rumah tangga pra

sejahtera mencapai 8691 ( 71.83%), rumah tangga

sejahtera-1 mencapai 1616 (13,35%), rumah tangga

sejahtera-2 1664 (13.75), rumah tangga sejahtera-3 108

(0.89), dan rumah tangga sejahtera 3+ mencapai 19

(0.15%).

c) Tahun 2005

Pada tahun 2005, status rumah tangga pra sejahtera

mencapai 8856. Untuk status rumah tangga sejahtera-1

mencapai 1134. Sedangkan rumah tangga sejahtera-2 2792,

sejahtera-3 1044 dan sejahtera-3+ sebanyak 26.

d) Tahun 2007

Pada tahun 2007, status rumah tangga pra sejahtera

7538. Untuk status rumah tangga sejahtera-1 mencapai

1778. Sedangkan rumah tangga sejahtera-2 3409, sejahtera-

3 sebanyak1044 dan sejahtera-3+ mencapai 22

e) Tahun 2015

Untuk proyeksi tahun 2015, status rumah tangga pra

sejahtera mencapai 26774. Untuk status rumah tangga

Page 34: kependudukan

sejahtera-1 mencapai 9780. Sedangkan rumah tangga

sejahtera-2 sebanyak 2902, sejahtera-3 sebanyak 2309 dan

sejahtera-3+ mencapai 169.

3. Penggunaan Lahan

1) Tabel dan grafik tata guna lahan

Tabel. 11 penggunaan lahan

NO Lahan 1995 2000 2005 2007 20151 Sawah 1.933,14 1.933,14 1.933,14 1933,14 1933,142 Tegal 1.467,89 1467,89 1467,89 1.467,89 1.467,893 Pekarangan 1.131,75 1131,75 1131,75 1.131,75 1.131,754 Bangunan - - - - -5 Hutan Negara - - - - -6 Hutan Rakyat - - - - -7 Lain-lain 161,15 161,15 161,15 161,15 161,15

Total 4.693,93 4.693,93 4.693,93 4.693,93 4.693,93

Sumber: BPS Kab. Srage

Diagram penggunaan lahan

Gambar 14. Diagram jumlah penggunaan lahan

Grafik penggunaan lahan

Page 35: kependudukan

Grafik 15. proyeksi penggunaan lahan pada tahun 2015

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa luas

lahan sawah pada tahun 1995 sebesar 1.933,14 Ha, penggunaan

lahan tegal 1.467,89 Ha, 1.131,75 Ha untuk lahan tegal dan

161,15 Ha untuk lain-lain. Jadi pemanfaatan lahan seluruhnya

terpusat pada sawah.

b) Tahun 2000

Berdasarkan data diketahui bahwa penggunaan lahan

sawah pada tahun 2000 sebesar 1.933,14 Ha. Tegal seluas

1467,89 Ha. Pekarangan/bangunan 1131,75 Ha. Tidak ada lahan

yang digunakan untuk hutan negara dan hutan rakyat dan 161,15

Ha untuk lain-lain.

c) Tahun 2005

Berdasarkan data diketahui bahwa penggunaan lahan

sawah pada tahun 2000 sebesar 1.933,14 Ha. Tegal seluas

1467,89 Ha. Pekarangan/bangunan 1131,75 Ha. Tidak ada lahan

yang digunakan untuk hutan negara dan hutan rakyat dan 161,15

Ha untuk lain-lain.

d) Tahun 2007

Page 36: kependudukan

Berdasarkan data diketahui bahwa penggunaan lahan

sawah pada tahun 2000 sebesar 1.933,14 Ha. Tegal seluas

1467,89 Ha. Pekarangan/bangunan 1131,75 Ha. Tidak ada lahan

yang digunakan untuk hutan negara dan hutan rakyat dan 161,15

Ha untuk lain-lain.

e) Tahun 2015

Berdasarkan data diketahui bahwa penggunaan lahan

sawah pada tahun 2000 sebesar 1.933,14 Ha. Tegal seluas

1467,89 Ha. Pekarangan/bangunan 1131,75 Ha. Tidak ada lahan

yang digunakan untuk hutan negara dan hutan rakyat dan 161,15

Ha untuk lain-lain.

4. Produksi

a. Tanaman pangan

1) Tabel dan grafik produksi tanaman pangan

Tabel. 12 produksi tanaman pangan tahun 1995 sampai 2007

Produksi   1995 2000 2005 2007 2015Tanaman pangan

unit          

Padi Kw     14446    

Padi sawah Kw 107504 15347 12713 15305 127130

Padi gogo Kw 17302 2221 1733 2561 -

Jagung Kw 2830 2419 1407 1767 14070

Ubi kayu Kw 85345 12903 15140 11894 151400

Kacang tanah

Kw 31690 3245 2856 33370 28560

Kedelai Kw - 4   12 -

Kacang hijau

Kw   12 33 14  

Sorghum Kw - - - - -

Ketela Kw - - - - -

Page 37: kependudukan

rambat

Sumber: BPS Kab. Sragen

Diagram produksi tanaman pangan

Gambar 15. Diagram jumlah produksi pertanian

Grafik produksi tanaman pangan

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Tanaman pangan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe tahun 1995 adalah padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu dan kacang tanah. Berdasarkan tabel,

diagram serta grafik diatas dapat diketahui jumlah produksi

tanaman di Kecamatan Kalijambe adalah untuk padi sawah

sebesar 107.504 Kw, padi gogo sebesar 17.302 Kw, jagung

2.830 Kw, ubi kayu 85.345 Kw, kacang tanah 31.690 Kw.

Jadi produksi tanaman pangan pada tahun 1995 yang paling

banyak adalah padi sawah

b) Tahun 2000

Tanaman pangan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe tahun 1995 adalah padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu, kacang tanah ditambah kedelai dan

Page 38: kependudukan

kacang hijau. Berdasarkan tabel, diagram serta grafik diatas

dapat diketahui jumlah produksi tanaman di Kecamatan

Kalijambe adalah untuk padi sawah sebesar 15.347 Kw,

padi gogo sebesar 2.221 Kw, jagung 2.419 Kw, ubi kayu

212.903 Kw, kacang tanah 3.245 dan untuk tanaman kedelai

dan kacang hijau adalah 4 Kw dan 12 Kw. Produksi

tanaman pangan pada tahun 2000 mengalami banyak

penurunan disbanding tahun 1995, tetapi ada penambahan

pada produksi tanaman kedelai dan kacang hijau.

c) Tahun 2005

Tanaman pangan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe tahun 1995 adalah padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu, kacang tanah dan kacang hijau.

Berdasarkan tabel, diagram serta grafik diatas dapat

diketahui jumlah produksi tanaman di Kecamatan

Kalijambe adalah untuk padi sawah sebesar 12.713 Kw,

padi gogo sebesar 1.733 Kw, jagung 1.407 Ha, ubi kayu

15.140 Kw, kacang tanah 2.856 Kw dan kacang hijau

sebanyak 33 Kw. Secara garis besar produksi tanaman

pangan pada tahun 2005 juga mengalami penurunan dari

tahun-tahun sebelumnya, bahkan tanaman kedelai tidak

muncul pada tahun inih anya ubi kayu dan kacang hijau

yang mengalami peningkatan dari tahun 2000.

d) Tahun 2007

Tanaman pangan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe tahun 1995 adalah padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu dan kacang tanah. Berdasarkan tabel,

diagram serta grafik diatas dapat diketahui jumlah produksi

tanaman di Kecamatan Kalijambe adalah untuk padi sawah

sebesar 15.305 Kw, padi gogo sebesar 2.561 Kw, jagung

21.767 Kw, ubi kayu 11.894 Kw, kacang tanah 33.370 Kw,

Page 39: kependudukan

kedelai 12 Kw dan kacang hijau 14 Kw. Sebaliknya pada

tahun 2007 tanaman ubi kayu dan kacang hijau justru

mengalami penurunan dari tahun 2005, semua jenis

tanaman pangan pada tahun ini mangalami peningkatan

kecuali ubi kayu dan kacang hijau.

e) Tahun 2015

Pada proyeksi tahun 2015 jumlah hasil produksi

tanaman pangan di kecamatan Kalijambe tidak semua

mengalami peningkatan hanya tanaman jagung dan ubi

kayu yang mengalami penungkatan dari tahun-tahun

sebelumnya. Dari table, diagram serta grafik diatas dapat

diketahui dapat diketahui jumlah produksi tanaman pangan

di kecamatan Kalijambe padi sawah 127.130 Kw, jagung

14.070 Kw, ubi kayu 151.400 Kw dan kacang tanah 28.560

Kw.

b. Buah – buahan

1) Tabel dan grafik poduksi buah-buahan

Tabel. 13 produksi buah-buahan tahun 1995 sampai 2007

Buah - buah

unit 1995 2000 2005 2007 2015

Alpokat Kw - - - - -Mangga Kw 836 847 5.197 5.682 44.507,2

Rambutan Kw - 8   835 -

Jeruk Kw - - - - -

Jambu air Kw 26 - - - -

Sukun Kw - - - - -

Belimbing Kw 38 - - - -

Melinjo Kw - - - - -

Nanas Kw - 16 151 100 12.016

Sawo Kw 325 395 74 80 2.827,5

Pepaya Kw 287 371   53 1.119,3

pisang Kw 66 722 1.013 629 9.537

Sumber: BPS Kab. Sragen

Diagram produksi buah-buahan

Page 40: kependudukan

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

1995 2000 2005 2007

Mangga

Jeruk

Sawo

Pepaya

pisang

Gambar 16. Diagram jumlah produksi buah-buahan

Grafik produksi tanaman buah-buahan

Grafik 16. Produksi buah-buahan

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Produksi buah-buahan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe pada tahun 1995 adalah hanya mangga 836 Kw,

jambu air 26 Kw, belimbing 38 Kw, sawo 325 Kw, pepaya

287 Kw dan pisang 66 Kw. Berdasarkan tabel, diagram

serta grafik diatas dapat diketahui dapat disimpulkan bahwa

jumlah hasik produksi buah-buahan pada tahun 1995 yang

paling banyak adalah mangga.

b) Tahun 2000

Produksi buah-buahan yang terdapat di Kecamatan

Kalijambe pada tahun 2000 mengalami peningkatan dari

tahun 1995. Buah-buahan yang dihasilkan yaitu mangga

sebanyak 847 Kw, rambutan 8 Kw, nanas 16 Kw, sawo 395

Kw, pepaya 371 Kw dan pisang sebanyak 722 Kw. Ada

penambahan prodksi pada tahun ini yaitu produksi nanas dan

rambutan. Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada

produksi buah pisang.

Page 41: kependudukan

c) Tahun 20005

Produksi buah-buahan pada tahun 2005 di Kecamatan

Kalijambe rata-rata mengalami penurunan karena ada

produksi buah-buahan pada tahun ini tidak muncul pada di

tahun sebelum-belunya ada. Seperti buah rambutan dan

pepaya. Ada yang mangalami peningkatan juga seperti buah

mangga sebanyak 5.1297 Kw, nanas 151 Kw dan pisang

1.013 Kw. Buah sawo manurun manjadi 74 Kw.

d) Tahun 2007

Pada tahun 2007 produksi buah-buahan di kecamatan

Kalijambe secara umum mengalami peningkatan. Buah-

buahan yang dihasilkan antara lain mangga, rambutan, nanas,

sawo, pepaya dan pisang. Berdasarkan tabel, diagaram dan

grarik dapat diketahui bahwa produksi mangga sebanyak

5.682 Kw, rambutan 835 Kw, nanas 80 Kw, pepaya 53 Kw

dan pisang sebanyak 629 Kw.

e) Tahun 2015

Pada proyeksi tahun 2015 jumlah hasil produksi buah

buahan di Kecamatan Kalijambe mengalami peningkatan.

Berdasarkan tabel, diagram serta grafik diatas dapat diketahui

dapat diketahui jumlah produksi buah buahan di Kecamatan

Sidoharjo mangga 44.057,2 Kwintal, nanas 12.016 Kwintal,

sawo 2.827,5 Kwintal, papaya 1.119,3 Kwintal dan pisang

9.537 Kwintal. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa

jumlah hasi buah buahan tahun 2015 semakin meningkat.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa produksi akan

mengalami peningkatan seiring kesadaran pentingnya untuk

mengkomsumsi buah buahan.

Page 42: kependudukan

c. Produksi sayuran

1) Tabel diagram dan grafik produksi sayuran

Tabel 14 Produksi sayuranProduksi sayuran unit 1995 2000 2005 2007 2015

Bawang merah Kw - - - -  

Bawang putih Kw - - - -  

Bawang daun Kw - - - -  

Kacang panjang Kw   306      

Sawi Kw - - - - -

Ketimun Kw - - - - -

Cabe besar Kw 197   1136 556 11360

Cabe rawit Kw          

Terong Kw - - - - -

Buncis Kw - - - - -

Kangkung Kw - - - - -

Bayam Kw 70 - - - -

Labu siam Kw - - - - -

Wortel Kw - - - - -

Kentang Kw - - - - -

Tomat Kw - - - - -

Sumber: BPS Kab. Sragen

Diagram produksi sayuran

Gambar 17. Diagarm produksi sayuran

Page 43: kependudukan

Grafik produksi sayuran

Grafik 17. Produksi sayuran

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Pada Tahun 1995 produksi sayuran yang yang

terdapat di Kecamatan Kalijambe sangat sedikit sekali yaitu

cabe besar dan bayam saja. Berdasarkan tabel, diagram serta

grafik diatas dapat diketahui jumlah produksi sayuran yang

berproduksi cabe sebesar 197 Kwintal, sedangkan untuk

bayam sebanyak 70 Kwintal. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pertanian hortikultura di kecamatan Kalijambe pada tahun

1995 sangat rendah.

b) Tahun 2000

Produksi sayuran pada tahun 2000 mengalami

peurunan, dapat dilihat dari produksi sayuran yang dihasilkan

yaitu hanya berupa sayuran kacang panjang yang hanya 306

kwintal. Sayuran cabe besar dan bayam tidak berproduksi

pada tahun ini.

c) Tahun 2005

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bahwa

produksi sayuran di Kecamatan kalijambe sangatlah rendah.

Berdasarkan tabel, diagram dan grafik dapat diketahui pada

tahun 2005 di Kecamatan kalijambe hanya berproduksi

tamanan sayur cabe besar yaitu sebanyak 1.136 Kwintal.

Mengalami kenaikan produksi dari tahun 1995 yang hanya

berproduksi sebanyak 197 kwintal.

d) Tahun 2007

Sama seperti tahun 2005, pada tahun 2007 pun hanya

sayuran cabe besar yang berproduksi di kecamatan Kalijambe

Page 44: kependudukan

yaitu sebanyak 556 kwintal. Berarti mengalami penurunan

dari tahun 2005.

e) Tahun 2015

Pada proyeksi tahun 2015 jumlah hasil produksi

sayuran di Kecamatan Kalijambe mengalami peningkatan

pada produksi sayuran cabe besar dan hanya sayuran tersebut

yang berproduksi pada tahun 2015 . Berdasarkan tabel,

diagram serta grafik diatas dapat diketahui jumlah produksi

sayuran di Kecamatan Cabe besar sebanyak 11.360 Kwintal,

sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa jumlah hasil

sayuran tahun 2015 semakin meningkat. Jadi dapat

disimpulkan pertanian hortikultura di Kecamatan Kalijambe

sangat rendah, dapat dilihat dari jumlah produksi varietas

yang tidak pernah mengalami penigkatan. Hal ini disebabkan

semakin sempinya lahan pertanian di Kecamatan Kalijambe.

d. Perkebunan Rakyat

1) Tabel, diagaram dan grafik perkebunan rakyat

Tabel 14 Perkebunan Rakyat

Perkebunan rakyat unit 1995 2000 2005 2007 2015

Kelapa dalam Butir (000)

-  1236.7 1442 610 2117 

21Kelapa deres Butir -  -  -  -  - 

Cengkeh  Kw -  -  -  -  -

Jambu mete Kw -  386.5 549 431.3 958 

Kapuk Randu Kw  - 16.9 25.2 21.6 44 

Kopi arabika Kw -  -  -  -  - 

Kopi robusta Kw -  -  -  -   -

Tebu Kw - 9677 8693.85 6343.74 14592

Kapas Kw - - - - -

Page 45: kependudukan

Kakao Kw -  -  - -  -

Panili Kw - -  -  -  -

Jaggelan Kw - -  -  -  -

Lada Kw - -  -  -  -

Melinjo Kw - -  -  -  -

Wijen Kw - - - - -

Cabe jamu Kw - -  -   - -

Jahe Kw -  1530 2380 143 4262 

Lengkuas Kw - -  -  -  -

Kencur Kw - 3771.75 8400 8050 14.162

Kunyit Kw - -  -  -  -

Jarak pagar Kw -  - -  -  -

Sumber : Data BPS Kabupaten sragen

Diagram Perkebunan Rakyat

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

1995 2000 2005 2007

Kelapa dalam

Jambu mete

Kapuk Randu

Tebu

Gambar 18 . Diagram Perkebunan Rakyat

Grafik Perkebunan Rakyat

Grafik 18. Perkebunan Rakyat

2) Interpretasi

Page 46: kependudukan

a) Tahun 1995

Perkenunan rakyat di Kecamatna Kalijambe tidak

begitu diminati oleh masyarakat Kalijambe, dapat dilihat

dari tabel, diagarm dan grafik bahwa pada tahun 1995 di

Kecamtan Kalijambe tidak berkembang perkebunan rakyat.

b) Tahun 2000

Pada tahun 2000 perkebunan rakyat mengalami

peningkatan. Banyak jenis tanaman perkrbunan yang

berproduksi pada tahun ini seperti tanaman kelapa (dalam),

jambu mete, kapuk randu, tebu, jahe dan kencur.

Berdasarkan tabel, diagram dan grafik dapat diketahui

perkebunan kelapa sebanyak 1.236 butir, jambu mete 386

Kwintal, tebu 9.677 kwintal, jahe 1.530 kwintal dan kencur

3771 Kwintal.

c) Tahun 2005

Secara umum produksi tanaman perkebunaan di

kecamatan Kalijambe pada tahun 2005 mengalami

peningkatan, tetapi ada yang menuru seperti tanaman tebu

yang hanya berproduksi sebanyak 8.693,85 kwintal.

Berdasarkan tabel, diagaram dan grafik dapat diketahui

tanaman kelapa (dalam) berproduksi sebanyak 1.442 butir,

jambu mete 549 Kwintal, kapuk randu 25,2 Kwintal, 2.380

Kwintal dan 8.400 Kwintal untuk tanaman jahe dan kencur.

d) Tahun 2007

Pada Tahun 2007 perkebunan yang berproduksi di

Kecamatan Kalijambe mulai mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya yaitu kelapa (9dalam) sebanyak 610

butir, jambu mete 431,3 Kwintal, 21,6 kwintal untuk

tanaman kapuk randu, tebu 6.343,74 Kwintal, 2.380

Kwintal dan 8.050 kwintal untuk tanamn jahe dan kencur.

Hal ini dikarenakan semakin sempinya areal lahan.

Page 47: kependudukan

e) Tahun 2015

Pada proyeksi tahun 2015 jumlah hasil produksi

perkebunan di Kecamatan Kalijambe mengalami

peningkatan yang sangat signifikan seperti kelapa (dalam0

sebanyak 2.117 butir, jambu mete 958 Kwintal, kapuk

randu 44 Kwintal,tebu 14.592 Kwintal, jahe 4.262 Kwintal

dan kencur 14.162 Kwintal. Berdasarkan tabel, diagram

serta grafik diatas, dapat dapat disimpulkan bahwa jumlah

hasil perkebunan tahun 2015 semakin meningkat. Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa produksi perkebunan akan

mengalami peningkatan.

e. Jumlah ternak

1) Tabel dan Grafik Peternakan

Tabel 15. Jumlah ternak

Jumlah

Ternak

  1995 2000 2005 2007 2015

Sapi

perah

  - - - - -

Sapi

biasa

  4617 3064 3874 3907 38740

Kerbau   10 30 13 2 33

Domba   4527 4287 4463 4517 44630

Page 48: kependudukan

Kambing   1930 4264 4570 4617 45700

Babi   - -  -  -  -

Kuda    - - - - -

Sumber: Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Jumlah Ternak

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

1995 2000 2005 2007

Sapi biasa

Kerbau

Domba

Kambing

Gambar 19. Diagram Jumlah Ternak

Grafik Jumlah Ternak

2015

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

1 2 3 4

2015

Grafik 19.Jumlah ternak

Page 49: kependudukan

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Dari keterangan diatas jumlah produksi ternak Sapi

sejumlah 4617 ekor, kerbau 10 ekor, domba 4527 ekor,

kambing 1930. Produksi ternak terbanyak adalah sapi

sedangkan terrendah adalah kerbau.

b) Tahun 2000

Tahun 2000 jumlah produksi ternak adalah sebagai

berikut Sapi sejumlah 3064 ekor, Kerbau sebanyak 30,

Domba sejumlah 4387, kambing berjumlah 4264. Dari data

diatas, hasil produksi spi dan domba mengalami penurunan

sedangkan kerbau dan kambing meningkat.

c) Tahun 2005

Tahun ini jumlah produksi ternak sapi, kerbau,

domba,dan kambing yaitu sebesar 3874 ekor, 13 ekor, 4463

ekor, 4570 ekor.

d) Tahun 2007

Tahun 2007 produksi sapi sejumlah 3907, kerbau 2

ekor, domba sebanyak 4517, dan kambing sebanyak 4617.

Pada tahun ini jumlah produksi kerbau mengalami

penurunan karena banyak yang beralih memelihara domba

dan sapi karena dirasa lebih menjanjikan.

e) Tahun 2015

Dari tabel, diagram serta grafik diatas dapat

diketahui dapat diketahui jumlah produksi ternak yang

meliputi ternak Sapi sebesar 38740 ekor, kerbau 33 ekor,

domba 44630 ekor, kambing 45700 ekor. Dari perkiraan

perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa bahwa jumlah

produksi ternak semakin meningkat, sehingga tidak perlu

mendatangkan dari daerah lain.

f. Jumlah unggas

Page 50: kependudukan

1) Tabel, diagram dan grafik jumlah unggas

Tabel 16 jumlah unggas

Unggas   1995 2000 2005 2007 2015

Ayam kampung

  45801 52180 37660 38302 376600

Ayam Ras

  14000 44450 168499 270597 1684990

Itik   900 307 686 499 6860

Itik manila

  423 157 84 394 840

Angsa   47 26 10 $14 -

Puyuh   - - -   -

Sumber: BPS Kab. Sragen

Diagram jumlah unggas

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

1995 2000 2005 2007

Ayam kampung

Ayam Ras

Itik

Itik manila

Angsa

Gambar 20. Diagram jumlah unggas pada tahun 2015

Grafik jumlah unggas

2015

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

1 2 3 4 5 6

2015

Grafik 20. proyeksi jumlah petugas kesehatan tahun 2015

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Page 51: kependudukan

Berdasarkan data yang ada kita dapat melihat bahwa

unggas yang ada adalah ayam kampung, ayam ras, kelinci

itik manila, angsa dan itik. Tahun 1995 jumah ayam

kampung sebanyak 4580 ekor, ayam ras sebanyak 14000

ekor, itik manila sebanyak 423 ekor angsa sebanyak 47 ekor

dan itik sebanyak 900 ekor.

b) Tahun 2000

Tahun 2000 jumlah ayam kampung sebanyak

52.180 ekor, ayam ras sebanyak 44.450 ekor, itik manila

sebanyak 157 ekor, angsa sebanyak 26 ekor dan itik

sebanyak 307 ekor. Jadi pada tahun 2000 mengalami

peningkatan hanya pada jumlah unggas ayam kampong dan

ayam ras.

c) Tahun 2005

Tahun 2005 jumlah ayam kampung sebanyak

37.660 ekor, ayam ras sebanyak 168.499 ekor, itik manila

sebanyak 84 ekor, angsa sebanyak 10 ekor dan itik

sebanyak 686 ekor. Jumlah unggas pada tahun ini

mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, hanya

jumlah unggas ayam ras dan itik yang mengalami

peningkatan.

d) Tahun 2007

Jumlah ayam kampung sebanyak 38.320 ekor, ayam

ras sebanyak 270.547 ekor, itik manila sebanyak 394 ekor,

angsa sebanyak 14 ekor dan itik sebanyak 499 ekor. Ada

yang menalami peningkatan dari tahun 2005 seperti ayam

kampung, ayam ras, itik manila dan angsa, sedangkan yang

mengalami penurunan adalah itik.

e) Tahun 2015

Proyeksi tahun 2015 jumlah hasil produksi ternak

unggas di Kecamatan Kalijambe secara umum mengalami

Page 52: kependudukan

peningkatan. Berdasarkan tabel, diagram serta grafik diatas

dapat diketahui jumlah produksi ternak di Kecamatan

Kalijambe ternak ayam kampung sebanyak 376.600 ekor,

ayam ras 1.684.990 ekor, itik 6.860 ekor, 840 ekor dan 417

ekor unuk itik manila dan angsa. Dapat disimpulkan bahwa

jumlah hasik produksi ternak pada tahun 2015 jumlah

produksi ternak unggas semakin meningkat.

g. Produksi Telur dan Susu

1) Tabel dan Grafik Produksi Telur dan Susu

Tabel 16 Produk Telur dan Susu

Produksi Telur dan Susu

1995 2000

2005 2007 2015

Ayam ras  kg 120200 3538 - 46618 856020Ayam kampong  Kg 22870 31730 - 15944 92130

Itik  Kg 310 2127 - 5480 3235

Puyuh   - 3868 - 2191 20638

Susu (liter)   - - - - -

Sumber : Data BPS Kabupaten Sragen

Diagram Produksi Telur dan Susu

Gambar 21 . Diagram Produksi Telur dan Susu

Page 53: kependudukan

Grafik Produksi Telur dan Susu

Grafik 21. Produksi Telur dan Susu

2) Interpretasi

a) Tahun 1995

Tahun 1995 produksi telur dihasilkan oleh ayam ras

sebanyak 120200, ayam kampung sebanyak 22870, dan itik

sebanyak 310.

b) Tahun 2000

Tahun 2000 produksi telur dihasilkan oleh ayam ras

sebanyak 3538, ayam kampung 31730, itik sebanyak 2127,

dan puyuh sebanyak 3868.

c) Tahun 2007

Tahun 2007 produksi telur yang dihasilkan oleh

ayam ras sebanyak 46618, ayam kampung sebanyak 15944,

itik sebanyak 5480, dan puyuh sebanyak 2191.

d) Tahun 2015

Menurut data yang telah terhitung, produksi telur

yang dihasilkan adalah sebagai berikut, ayam ras 856020,

ayam kampung sebanyak 92130, itik sebanyak 3235, dan

puyuh sebanyak 20638.

Page 54: kependudukan

B. PEMBAHASAN

1. Kecamatan Kali Jambe terletak pada ketinggian 123 mdl dengan

curah hujan 2040 milimeter dan hari hujan 89 hari per tahun.

Kecamatan Kali Jambe terdiri dari 14 desa. Adapun batas wilayah

Kecamatan Kali Jambe dengan kecamatan yang lainnya yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Gemolong

Sebelah Timur : Kecamatan Plupuh

Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali

2. Jumlah penduduk perempuan di Kecamatan Kali Jambe pada

tahun 1995-2000 lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki.

Namun, setelah tahun tersebut jumlah penduduk laki-laki mendominasi.

Page 55: kependudukan

Angka kelahiran mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini

disebabkan oleh beberapa factor yaitu banyaknya pasangan usia subur

yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya natalitas semakin besar,

peningkatan sarana atau fasilitas kesehatan yang cukup menunjang

terjadinya natalitas, masih berkembangnya pikiran masyarakat yang

kolot dengan menikahkan anaknya pada usia muda karena takut

anaknya menjadi perawan tua, program Keluarga Berencana sebelum

tahun 2000 yang belum tersosialisasi secara menyeluruh. Namun,

setelah tahun 2000 pengguna alat kontrasepsi mengalami peningkatan

dan diharapkan dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

sehingga tidak terjadi ledakan penduduk. Angka kematian penduduk di

Kecamatan Kali Jambe pada tahun 1995-2005 mengalami penurunan,

namun pada tahun 2007 angka kematian tersebut meningkat. Hal ini

disebabkan karena fasilitas kesehatan yang tidak terlalu banyak

mengalami peningkatan bahkan cenderung tetap dari tahun ke tahun

adapula yang mengalami penurunan. Selain itu, rendahnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya kesehatan juga menjadi salah satu sebab

yang ikut mendorong tingginya angka kematian di Kecamatan Kali

Jambe. Angka migrasi penduduk datang pada tahun 1995-2000

mengalami peningkatan tapi pada tahun 2007 menurun. Hal ini

disebabkan karena lapangan pekerjaan yang ada di desa sempit dan

monoton yaitu hanya sebagai petani, penghasilan yang kecil sehingga

menyebabkan penduduk usia produktif memilih meninggalkan desa

untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Angka migrasi penduduk

pergi tahun 1995-2000 menurun namun pada tahun 2005-2007

mengalami kenaikkan, karena anggapan masyarakat bahwa kota besar

selalu mendatangkan penghasilan yang besar dan lapangan pekerjaan

yang menjanjikan serta bervariasi. Selain alasan ekonomi (bekerja),

penduduk Kali Jambe meninggalkan desa mereka dengan alasan

pendidikan

Page 56: kependudukan

3. Tata guna lahan di Kecamatan Kali Jambe sebagian besar

digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Di

Kecamatan Kali Jambe tidak ada lahan yang digunakan untuk hutan

negara dan hutan rakyat. Produksi tanaman yang di tanam pada lahan

pertanian di daerah tersebut bermacam-macam yaitu meliputi tanaman

pangan (padi sawah, padi gogo, jagung, ubi kayu, kacang tanah,

kedelai, kacang hijau), buah-buahan (mangga, rambutan, sawo, papaya,

pisang, nanas) dan sayur-sayuran (kacang panjang, cabe merah, bayam).

Produksi tanaman yang ditanam pada perkebunan rakyat antara lain

jambu mete, kapuk randu, jahe, kencur dan tebu. Peternakan di

Kecamatan Kali Jambe di dominasi oleh sapi, kambing, domba dan

ayam baik ayam ras maupun ayam kampung. Walaupun begitu, ada

pula penduduk yang memelihara kerbau, itik, itik manila, maupun

angsa. Adapun hasil dari peternakan tersebut adalah telur dari ayam ras

yang mengalami penurunan pada tahun 2000 dan pada tahun 2005 tidak

berproduksi dan baru pada tahun 2007 berproduksi lagi. Sedangkan

hasil pada telur ayam kampung tidak sebanyak hasil pada telur ayam ras

namun hasilnya terus meningkat. Semakin besar hasil produksi maka

kesejahteraan penduduk semakin meningkat karena pemenuhan

kebutuhan yang dapat terpenuhi secara cukup.

PERUBAHAN TAHUN 1995 - 2007

Dari data yang telah dianalisis diatas terdapat perubahan -perubahan dari

tahun 1995 sampai tahun 2007. Pada bidang kependudukan terdapat perubahan

jumlah penduduk yang begitu signifikan. Perubahan tersebut mungkin disebabkan

oleh beberapa faktor misalnya kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

Untuk bidang kesehatan perubahan yang terjadi hanya sedikit. Pada fasilitas

kesehatan dari tahun 1995 sampai tahun 2007 hanya ada sedikit peningkatan.

Page 57: kependudukan

Sedangkan untuk petugas kesehatan ada peningkatan. Unutk keluarga Berencana

terjadi perubahn dari tahun 1995 sampai tahun 2007 yang cukup besar.

Untuk penggunaan lahan hampir tidak ada perubahan luas lahan dari tahun

1995 sampai tahun 2007. Hal tersebut di sebabkan karena lahan tersebut hanya

digunakan untuk proses pertanian saja dan tidak di gunakan unutk yang lain

misalnya, industrialisasi.

Untuk produksi kecamatan Tanon tidak begitu memiliki banyak produksi –

produksi hasil pertanian, jumlah ternak, dan unggas, sehingga perubahan yang

terjadi tidak begitu terlihat. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya

fasilitas untuk kegiatan berproduksi terutaman di biodang pertanian.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari berbagai uraian diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan,

diantanya yaitu:

1. Demografi merupakan bagian dari studi kependudukan.

2. Jumlah penduduk perempuan di Kecamatan Kali Jambe pada tahun 1995-

2000 lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Namun, setelah

tahun tersebut jumlah penduduk laki-laki mendominasi.

3. Angka kelahiran mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini

disebabkan oleh beberapa factor yaitu banyaknya pasangan usia subur

Page 58: kependudukan

yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya natalitas semakin besar,

peningkatan sarana atau fasilitas kesehatan yang cukup menunjang

terjadinya natalitas, masih berkembangnya pikiran masyarakat yang kolot

dengan menikahkan anaknya pada usia muda karena takut anaknya

menjadi perawan tua, program Keluarga Berencana sebelum tahun 2000

yang belum tersosialisasi secara menyeluruh.

4. Angka kematian penduduk di Kecamatan Kali Jambe pada tahun 1995-

2005 mengalami penurunan, namun pada tahun 2007 angka kematian

tersebut meningkat. Hal ini disebabkan karena fasilitas kesehatan yang

tidak terlalu banyak mengalami peningkatan bahkan cenderung tetap dari

tahun ke tahun.

5. Angka migrasi penduduk datang pada tahun 1995-2000 mengalami

peningkatan tapi pada tahun 2007 menurun. Angka migrasi penduduk

pergi tahun 1995-2000 menurun namun pada tahun 2005-2007 mengalami

kenaikkan.

6. Tata guna lahan di Kecamatan Kali Jambe sebagian besar digunakan

sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Di Kecamatan Kali

Jambe tidak ada lahan yang digunakan untuk hutan negara dan hutan

rakyat.

7. Produksi tanaman yang di tanam pada lahan pertanian di daerah tersebut

bermacam-macam yaitu meliputi tanaman pangan (padi sawah, padi gogo,

jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau), buah-buahan

(mangga, rambutan, sawo, papaya, pisang, nanas) dan sayur-sayuran

(kacang panjang, cabe merah, bayam). Produksi tanaman yang ditanam

pada perkebunan rakyat antara lain jambu mete, kapuk randu, jahe, kencur

dan tebu.

B. Saran

Sedikit saran yang diperlukan agar masyarakat Indonesia memperoleh

kesejahteraan kaitannya dengan kependudukan yaitu:

1. Pemerintah harus bisa mengarahkan masyarakatnya untuk ikut serta dalam

proses-proses yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Page 59: kependudukan

2. Berbagai kegiatan yang bersifat kependudukan seperti sensus penduduk

dan lainnya, pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan dan harus bersifat

lebih teliti dan akurat lagi.

3. Fasilitas-fasilitas kesehatan harus diperbaiki dan ditambah jumlahnya agar

masyarakat mudah dalam memperoleh sarana kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Mobilitas Penduduk Indonesia. www.id.wikipedia.org/wiki/ demografi. Diakses tanggal 15 Mei 2009 pukul 13.00 WIB

Creutzberg, Pieter.1987 . Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.Obor .JakartaDaerah Aliran Sungai. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3 No. 2. Banjaran

Djadja, Saefullah. 2009. Modernisasi Pedesaan.Puslit KP2W LEMLIT. Bandung

Djuhari, Wiranarta Kusumah. 1993. Ciri Demografi Kualitas Penduduk dan Pengembangan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Hunt L. Chester, dkk. 1989. Sosiologi. Edisi 6. Erlangga. Jakarta

Mantra, IB. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Page 60: kependudukan

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Edisi kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Said Rusli. 1983. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES.

Sebastian.2006. Seberapa Besar Pengaruh Pertanian pada Suatu Desa. Obor. Jakarta

Creutzberg, Pieter.1987 . Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.Obor .Jakarta

Djadja, Saefullah. 2009. Modernisasi Pedesaan.Puslit KP2W LEMLIT. Bandung

Suroso.2006. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Daerah Aliran Sungai. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3 No. 2. Banjaran

Sebastian.2006. Seberapa Besar Pengaruh Pertanian pada Suatu Desa. Obor. Jakarta

Suroso.2006. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Daerah Aliran Sungai. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3 No. 2. Banjaran

Tjiptonerijanto, Rozy. 1987. Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Bima Aksara. Jakarta.