teori kependudukan

30
PL-2106 ANALISIS SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

Upload: fuaedi-hamami

Post on 05-Dec-2015

500 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

Aspek Kependudukan

TRANSCRIPT

PL-2106ANALISIS SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

DEMOGRAFI DAN STUDI KEPENDUDUKAN

•Studi demografi dan studi kependudukan•Demografi adalah studi tentang statistika

penduduk: pertumbuhan, jumlah, komposisi, distribusi penduduk/populasi

•Studi kependudukan menekankan pada aspek spasial dari populasi:▫Pertumbuhan, kepadatan, komposisi, distribusi

populasi, migrasi

APA PENTINGNYA STUDI KEPENDUDUKAN BAGI

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ?

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Dunia (UN)

Perkembangan Penduduk dan Keterbatasan Sumberdaya

Directly or indirectly, the human species already captures nearly 40% of the total biological productivity on land and 70% of the productivity of the marine environment - the "net primary productivity" of the planet - for its exclusive use. The rate of increase in human use is about 2% per year." 2

http://www.theglobaleducationproject.org/earth/human-conditions.php

MASALAH DAN PANDANGAN TENTANG KEPENDUDUKAN DI MASA PRA-MODERN

•Plato dan Aristoteles di Yunani, Cicero di Romawi: jumlah penduduk optimum untuk membentuk negara; kepentingan militer/hankam

•Pemikiran Kristen dan Yahudi: meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan kemiskinan; keseimbangan jumlah penduduk akan terjadi melalui wabah penyakit, kelaparan, peperangan

MASALAH DAN PANDANGAN TENTANG KEPENDUDUKAN DI MASA PRA-MODERN

•Pemikiran Islam (Ibnu Khaldun) pada abad ke-14: penduduk yang padat akan menyebabkan tingkat kehidupan semakin baik karena sumberdaya dapat lebih dimanfaatkan dan jumlah tenaga kerja lebih banyak. Keseimbangan jumlah penduduk akan terjadi secara cyclical (siklus) dimana periode kesejahteraan akan diikuti oleh periode kemerosotan ekonomi yang mempengaruhi jumlah kelahiran dan kematian

TEORI KEPENDUDUKAN MODERN: PRA-MALTHUSIAN (abad XV-XVIII)Kependudukan dan sistem ekonomi merkantilisme

(Eropa) • Botero: jumlah penduduk cenderung meningkat

sedangkan sarana untuk mencari nafkah terbatas. Kemiskinan, perang, wabah penyakit merupakan mekanisme yang dapat menghambat laju pertumbuhan penduduk. Selain itu, mendirikan koloni (daerah jajahan) merupakan bentuk lain upaya menyerap surplus jumlah penduduk

• Jumlah penduduk yang besar adalah elemen penting dalam kekuatan negara (ekonomi dan politis) peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan kompetisi untuk mencari nafkah sehingga meningkatkan produktivitas (terutama dalam industri)

TEORI KEPENDUDUKAN MODERN: PRA-MALTHUSIAN (abad XV-XVIII)

•Graunt (1662) dan Petty (1691) merupakan orang pertama yang membangun teori demografi modern, yaitu perhitungan statistik kependudukan: jumlah, jenis kelamin, kelahiran, kematian, migrasi dikaitkan dengan pertumbuhan kota

•Muncul konsep bahwa penduduk adalah modal manusia atau tenaga kerja

TEORI KEPENDUDUKAN MODERN --MALTHUSIAN

• Malthusian: Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society” (1798) –kependudukan dan kondisi ekonomi“populasi cenderung tumbuh secara geometri (deret ukur),

sementara produksi makanan cenderung tumbuh secara aritmatika (deret hitung)”

Deret ukur: 2 4 16 dstDeret hitung: 1, 2, 3, 4, 5, dst

• Malthus: ketidakseimbangan pertumbuhan penduduk dan pangan ini yang menyebabkan kemiskinan dalam masyarakat.

MALTHUS

• Hal ini dapat dihindari melalui dua cara: ▫Penundaan perkawinan ditunda atau angka kelahiran

dapat ditekan (moral restraint) ▫Epidemi, perang, kelaparan

• Pertumbuhan populasi akan menekan tingkat upah ke tingkat dimana manusia tidak punya cukup uang untuk membentuk keluarga (menekan kelahiran).

• Pertumbuhan populasi juga berakibat meningkatnya kelebihan supply tenaga kerja sehingga dapat dipekerjakan untuk meningkatkan produksi pangan. Akan tetapi, jika pertumbuhan tidak dikendalikan maka pertambahan produksi pangan hanya membuat lebih banyak orang miskin bisa mendapat makanan, tetapi tidak berarti mereka keluar dari kemiskinan

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKAN PASCA MALTHUS –TEORI KLASIK/NEOKLASIK

•Equilibrium atau keseimbangan•

Tingkat upah/demand thd tenaga kerja

Upah minimum

Jumlah penduduk/ supply tenaga kerja

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKAN –TEORI KLASIK

•Adam Smith: kondisi stasioner (berakhirnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi) tidak akan terjadi karena:▫pertambahan penduduk spesialisasi pembagian kerja

produktivitas meningkat upah meningkat▫Kemajuan teknologi akan memperlambat terjadinya

keadaan stasioner•Adam Smith: permintaan tenaga kerja akan

menentukan jumlah penduduk

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKANKRITIK TERHADAP TEORI KLASIK

1. Pengendalian angka kelahiran cukup masuk akal, tetapi penurunan laju pertumbuhan penduduk akan terjadi jika peradaban semakin maju

2. Jika pendapatan riil naik, maka standar hidup akan naik. Untuk mempertahankan standar hidup baru, pekerja akan memperlambat perkawinan dan membatasi jumlah anggota keluarga

3. Produktivitas alamiah (reproduksi) akan menurun dengan sendirinya akibat perkembangan ekonomi, seleksi sosial dan perubahan lingkungan

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKANTEORI NEOKLASIK

• Jika rasio antara pekerja dan sumberdaya telah melampaui titik tertentu, maka pertumbuhan tenaga kerja akan menyebabkan output rata-rata pekerja menurun

• Pertumbuhan penduduk harus dikendalikan

Sumberdaya (terbatas, inelastis)

Jumlah tenaga kerja

Prinsip diminishing returns

Meningkat lagi karena teknologi, spesialisasi/pembagian kerja, skala ekonomi, perdagangan

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKANALIRAN SOSIALIS

▫Pertumbuhan penduduk akan ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhinya, sehingga hukum kependudukan tidak berlaku universal

▫Dalam sistem kapitalis, pertambahan penduduk alamiah tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja karena pertumbuhan kapital lebih cepat drpd pertumbuhan tenaga kerja. Sistem produksi yang menggantikan tenaga kerja dengan cara lain (mesin) yang menyebabkan adanya surplus tenaga kerja

▫Kepadatan penduduk merupakan prasyarat yang memungkinkan pembagian kerja, tetapi kepadatan merupakan kombinasi konsep demografi dan ekonomi (desa-kota, pertanian-industri, kemajuan teknologi)

EVOLUSI TEORI KEPENDUDUKANALIRAN SOSIALIS

▫Berbeda dengan Malthus, aliran ini menganggap kemiskinan bukan diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, tetapi oleh sistem produksi kapitalis yang mengeksploitasi tenaga kerja sampai pada tingkat upah yang rendah

▫Di negara berkembang, jumlah penduduk yang besar biasanya dikaitkan dengan masalah kurangnya pengetahuan dan produktivitas tenaga kerja

TEORI KEPENDUDUKAN OPTIMUM

•Dasar teori: hubungan antara penduduk dan sumberdaya

•Sidgwick (1883): produktivitas tenaga kerja akan cenderung merosot apabila proporsi jumlah pekerja yang mengolah tanah bertambah setelah suatu tingkat kepadatan tertentu tercapai

•Kritik: batas optimum jumlah penduduk harus dikaitkan dengan suatu zona atau jangkauan optimum, dan perlu mempertimbangkan faktor teknologi, sumberdaya, struktur sosial, perdagangan, dll

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI

•Teori transisi demografi didasarkan pada pengalaman nyata di negara-negara Barat yang kemudian diadopsi menjadi teori

•“Perkembangan penduduk secara historis senantiasa melampaui beberapa tahap tertentu”

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI1. Landry (1949): tiga tahap transisi demografi

yang dikaitkan dengan tahap ekonomi, yaitu▫Tahap primitif▫Tahap intermediate▫Tahap modern

2. Thompson (1929, 1948, 1949) membagi negara dalam tiga klasifikasi:

▫Negara dgn tk. fertilitas dan mortalitas menurun▫Negara dgn tk mortalitas ≥ tk fertilitas shg

pertumbuhan penduduk stabil atau meningkat▫Negara dgn tk fertilitas dan mortalitas kurang

terkendali shg pertumbuhan penduduk sangat cepat

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI3. Blacker (1947), tahap evolusi demografi

▫Tahap stationer tinggi (fertilitas dan mortalitas tinggi)

▫Tahap perkembangan awal (fertilitas tinggi, mortalitas menurun)

▫Tahap perkembangan akhir (mortalitas > fertilitas, dan keduanya menurun)

▫Tahap stasioner rendah (fertilitas dan mortalitas rendah)

▫Tahap menurun (mortalitas rendah, fertilitas lebih rendah)

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI4. Notestein (1945, 1953, 1956), tahap evolusi

demografi▫Negara/wilayah yang sudah selesai mengalami

transisi, ditandai dengaan turunnya fertilitas di bawah tingkat penggantinya (tk pertumbuhan saat itu). Contoh: AS, Eropa, Australia

▫Negara/wilayah transisional, ditandai dengan tingkat pertumbunan relatif, tetapi fertilitas menurun (Rusia, Jepang, bbrp di Amerika Latin)

▫Negara/wilayah belum mengalami transisi, angka fertilitas tinggi tanpa kecenderungan menurun, mortalitas menurun. Contoh di Afrika, Asia dan Amerika Latin

Model Transisi Demografi

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

•Masuk ke tahap mana dalam transisi demografi (berdasarkan keempat teori)?

•Wilayah (provinsi, kabupaten/kota) mana yang sudah, sedang dan belum mengalami transisi demografi?

•Apa implikasi dari perkembangan penduduk yang demikian terhadap isu wilayah dan kota?

Perkembangan Penduduk Indonesia

Jenis-jenis Piramida Penduduk

Perkembangan Piramida Penduduk

Indonesia

Piramida Penduduk Taiwan

Piramida Penduduk Jepang