kepemimpinan dan perilaku organisasi

156
1 PENDAHULUAN Pengertian Kepemimpinan Unsur kepemimpinan selalu ada dalam sistem sosial manapun, apalagi dalam kelompok yang formal. Pemimpin itu ditunjuk atau dipilih adalah masalah lain. Dalam kelompok yang strukturnya informal pemimpinnya kadang tidak jelas, tetapi secara sosiologis dan psikologis sosial kepemimpinan informal dalam masyarakat informal selalu ada. Ada dua hal yang harus dilakukan dalam mempelajari masalah kepemimpinan. Pertama, dengan mempelajari teori-teori kepemimpinan sebanyak mungkin dari banyak textbook. Kedua, mempelajari kepemimpinan untuk diamalkan atau dipraktekkan. Untuk mencapai kedua hal tersebut, kita bisa mempelajari hal- hal yang praktis yang bersifat empiris. Bisa juga dengan mempelajari perilaku pemimpin yang baik dan dirumuskan dalam suatu tulisan. Untuk lebih meningkatkan kerangka berfikir kita tentang definisi kepemimpinan, berikut ini beberapa ahli kepemimpinan mendefinisikan sebagai berikut : 1. Robert Tannebaum, Irving R. Weschler, dan Fred Messarik dikutip dalam Hersey dan Blanchard (1990) mendefinisikan kepemimpinan sebagai pengaruh antarpribadi yang dilakukan dalam situasi dan diarahkan, melalui proses komunikasi, pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu. 2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dikutip dalam Hersey dan Blanchard (1990) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah

Upload: noviiethachiciw

Post on 26-Sep-2015

95 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

nkjnk

TRANSCRIPT

101

PENDAHULUANPengertian KepemimpinanUnsur kepemimpinan selalu ada dalam sistem sosial manapun, apalagi dalam kelompok yang formal. Pemimpin itu ditunjuk atau dipilih adalah masalah lain. Dalam kelompok yang strukturnya informal pemimpinnya kadang tidak jelas, tetapi secara sosiologis dan psikologis sosial kepemimpinan informal dalam masyarakat informal selalu ada.Ada dua hal yang harus dilakukan dalam mempelajari masalah kepemimpinan. Pertama, dengan mempelajari teori-teori kepemimpinan sebanyak mungkin dari banyak textbook. Kedua, mempelajari kepemimpinan untuk diamalkan atau dipraktekkan. Untuk mencapai kedua hal tersebut, kita bisa mempelajari hal-hal yang praktis yang bersifat empiris. Bisa juga dengan mempelajari perilaku pemimpin yang baik dan dirumuskan dalam suatu tulisan.Untuk lebih meningkatkan kerangka berfikir kita tentang definisi kepemimpinan, berikut ini beberapa ahli kepemimpinan mendefinisikan sebagai berikut :1. Robert Tannebaum, Irving R. Weschler, dan Fred Messarik dikutip dalam Hersey dan Blanchard (1990) mendefinisikan kepemimpinan sebagai pengaruh antarpribadi yang dilakukan dalam situasi dan diarahkan, melalui proses komunikasi, pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.2. Harold Koontz dan Cyril ODonnel dikutip dalam Hersey dan Blanchard (1990) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama.3. George R. Terry dikutip oleh Hersey dan Blanchard (1990) kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan secara sukarela.4. Robbins (2007) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.5. Menurut Robert Dubin yang dikutip oleh Thoha (2011) kepemimpinan adalah sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan.6. J.K. Hemphill dikutipi oleh Thoha (2011) kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama.Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi perilaku orang banyak. Kepemimpinan itu sebagai kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain. Kata perilaku diartikan tidak hanya yang terlihat, tetapi pikirannya, keyakinannya, sikap mentalnya. Perilaku tidaklah sederhana sebatas tindakan yang terlihat.Kalau setiap anggota berperilaku bersama-sama mengapa bisa digerakkan seperti itu. Ada pihak yang menyamakan tindakan itu, sehingga kepemimpinan itu penting. Antara pemimpin dan kepemimpinan harus dipisahkan dengan tegas. Berikut akan dijelaskan mengenai aspek kepemimpinan yang sangat penting untuk menganalisis pemimpin dalam suatu kelompok dan organisasi.Tiga unsur yang harus ada dalam kepemimpinan, antara lain 1) unsur manusia, 2) unsur sasaran, dan 3) unsur tujuan. Pertama, bagaimana hubungan mereka dalam situasi kepemimpinan, sifat seorang pemimpin dan syarat-syarat kepemimpinan. Bagaimana seharusnya memperlakukan manusia sebagai manusia. Jadi jelaslah persoalan kepemimpinan baik pelaku maupun pendukungnya adalah manusia dan manusia saja. Kedua, unsur sasaran Segala macam prinsip dan teknik kepemimpinan yang dipakai dalam pelaksanaannya termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia dan kelompok manusia.Dan ketiga unsur tujuan, yaitu merupakan sasaran akhir kearah mana kelompok manusia akan digerakkan menuju maksud dan tujuan yang telah disepakati bersama.

Pengertian Perilaku OrganisasiOrganisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Orang mendirikan organisasi karena alasan. Organisasi dicirikan oleh perilakunya yang terarah pada tujuan. Organisasi sangat perlu bagi masyarakat kita. Dalam dunia industri, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pertahanan, organisasi telah memberikan keuntungan yang mengesankan bagi standar hidup kita dan pandangan kita tentang dunia. Perilaku organisasi merupakan penelaahan tentang perilaku individu dan kelompok dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi. Perilaku organisasi ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor struktur dan norma organisasi dan faktor individu anggota organisasi yang ketika masuk ke dalam organisasi sudah mempunyai kepribadian dan kebutuhan tertentu. Definisi perilaku organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut : 1. Menurut Davis dan Newstrom dikutip dalam Muchlas (2005) perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku atau bertindak di dalam organisasi.2. Robbins dikutip dalam Muchlas (2005), perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang-orang yang terlibat di dalamnya yang bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam meningkatkan efektivitas organisasi.Bidang perilaku organisasi dapat didefinisikan, sebagai : Penelaahan perilaku, sikap, prestasi manusia di dalam suatu kerangka organisasi; penggunaan teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan-tindakan individu ketika bekerja di dalam organisasi secara keseluruhan; penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan dan strateginya,Pandangan tentang perilaku organisasi tersebut menggambarkan beberapa hal pokok :1. Perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir (way of thinking)Perilaku dipandang sebagai bekerja pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi adalah sama pentingnya untuk penelaahan dan pemahaman perilaku dalam organisasi.

2. Perilaku organisasi adalah suatu bidang interdisiplinerBidang itu memanfaatkan prinsip-prinsip, model, teori, dan metode disiplin ilmu yang telah ada. Prinsip, konsep, dan model ilmu perilaku yang dipakai yaitu psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya.3. Di dalam suatu perilaku organisasi terdapat suatu orientasi humanistik (humanistic orientation) yang nyataPenekanan atas pentingnya sikap dan persepsi dalam pemahaman perilaku di dalam organisasi.4. Bidang perilaku organisasi berorientasi pada prestasiPerhatian yang berlanjut diberikan atas pencarian cara-cara meningkatkan, memelihara, dan mendorong prestasi kerja yang efektif.5. Lingkungan eksternal dipandang mempunyai dampak nyata atas perilaku organisasiPengidentifikasian dan pengamatan berlanjut atas kekuatan lingkungan luar penting untuk meningkatkan perilaku organisasi.6. Peranan metode ilmiah dianggap penting dalam mempelajari berbagai variabel dan pertaliannyaJika mungkin, metode ilmiah digunakan untuk melengkapi pengalaman dan intuisi.7. Bidang perilaku organisasi mempunyai orientasi aplikasi yang jelasPengetahuan yang dikembangkan dalam bidang perilaku organisasi akan sangat bermanfaat bagi manajaer praktikus jika mereka dihadapkan kepada masalah individu, kelompok, dan organisasi.Dalam perilaku organisasi, ada enam konsep dasar yang meliputi masalah-masalah manusia dan organisasi.1. Hakikat manusiaHakikat manusia ini mencakup empat konsepsi dasar: perbedaan individual, manusia secara keseluruhan, perilaku yang bermotivasi, dan nilai-nilai kemanusiaan (martabat manusia).a. Perbedaan individualManusia banyak memiliki kesamaan, tetapi setiap otang di dunia ini juga memiliki perbedaan, muungkin dalam berjuta cara seperti perbedaan sidik jari. Perbedaan-perbedaan ini biasanya substansial, nukan tanpa arti. Contohnya, bermilyar sel otak manusia dengan bermilyar kemungkinan kombinasi dari hubungan sel-sel tersebut dengan pengalaman-pengalaman hidup yang disimpan di dalamnya memberikan ciri perbedaan manusia di bumi ini. Kepercayaan bahwa setiap orang itu berbeda dari orang-orang lain disebut Hukum tentang Perbedaan Individual (Law of Individual Differences).b. Manusia secara keseluruhan Beberapa perusahaan hanya menginginkan keterampilan atau kecerdasan manusia untuk menjadi karyawannya. Namun kenyataannya mereka mempekerjakan manusia secara keseluruhan, tidak sekedar beberapa karakteristiknya. Jika manajemen ingin mempraktikkan perilaku organisasi, manajemen akan berusaha bukan saja mengembangkan kemampuan karyawan, tetapi juga ingin mengembangkan kemanusiaannya lebih baik lagi, yaitu dalam promosi diri dan pemenuhan kebutuhan.c. Perilaku yang bermotivasiDari psikologi kita memperoleh perlajaran bahwa perilaku itu mempunyai alasan-alasan tertentu. Alasan-alasan ini mungkin berhubungan dengan kebutuhan manusia dan atau sebagai konsekuensi dari tindakan-tindakannya.Motivasi bersifat sangat esensial dalam operasionalisasi organisasi. Tak peduli berapa pun kemampuan teknologi dan fasilitas yang dimiliki sebuah perusahaan, hal ini tak banyak gunanya kalau tidak ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang termotivasi.d. Nilai-nilai kemanusiaan (martabat manusia)Konsep ini lebih bersifat etis-filosofis daripada kesimpulan ilmiah. Konsep ini menyatakan bahwa di dalam perusahaan karyawan harus diperlakukan lain dari faktor-faktor produksi lainnya karena mereka adalah makhluk yang bermartabat di alam semesta ini. Oleh karenanya, mereka ingin diperlakukan dengan hormat sesuai dengan harga dirinya masing-masing.Filosofi yang bersifat etis ini menimbulkan konsekuensi agar tindakan-tindakan kita tidak hanya mempertimbangkan kepentingan kita, tetapi juga kepentingan orang lain.2. Hakikat organisasia. Organisasi sebagai sistem sosialDari sosiologi diperoleh pengertian bahwa organisasi itu adalah sistem sosial. Konsekuensinya, semua aktivitas diatur oleh hukum-hukum sosial dan psikologis. Manusia tidak hanya memiliki kebutuhan-kebutuhan psikologis, tetapi juga peranan dan status sosial.Dalam praktiknya, sistem sosial di dalam organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu sistem sosial yang formal (official) dan sistem sosial yang informal (unofficial). Adanya sistem sosial ini menunjukkan bahwa lingkungan organisasi itu selalu berubah secara dinamis, bukannya sesuatu yang statis. Oleh karena itu, semua bagian dalam sistem sosial ini saling terkait dan akan sangat penting artinya dalam melakukan analisis tentang isu-isu perilaku organisasi.b. Organisasi sebagai wadah keuntungan bersamaKeuntungan bersama ini sering dinyatakan dengan organisasi membutuhkan orang dan orang juga membutuhkan organisasi atau perusahaan membutuhkan karyawan dan karyawan membutuhkan perusahaan. Organisasi ini dibentuk dan dipertahankan dalam prinsip demi keuntungan bersama di antara para pelakunya.Manusia memandang organisasi sebagai alat atau cara untuk membantu mencapai tujuan mereka, sedangkan organisasi membutuhkan manusia untuk membantu mencapai sasaran atau target organisasi.Jika keenam konsep dasar perilaku organisasi menjadi pertimbangan dalam aktivitas organisasi, dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut telah menggunakan konsep yang holistik. Perilaku organisasi yang holistik menginterpretasikan hubungan antara manusia dengan organisasi dalam pengertian yang luas, yaitu hubungan antara manusia, kelompok, organisasi, dan sistem sosial secara menyeluruh.Pemahaman mengenai pentingnya perilaku organisasi diperlukan sekali pada saat ini mengingat begitu cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi. Akan terjadi banyak tantangan dan kesempatan dalam perilaku organisasi pada masa depan. Setidak-tidaknya ada kesadaran atau instrospeksi menuju penyelesaian. Hanya ada sedikit prinsip yang sederhana dan bersifat umum untuk menjelaskan perilaku organisasi. Perilaku manusia bersifat kompleks. Mereka tidak sama dan hal ini yang membatasi kemampuan kita untuk membuat generalisasi yang sederhana dan tepat. Dua orang kerap kali bertindak sangat berbeda dalam situasi yang sama. Demikian pula, orang yang sama perilakunya dapat berubah pada situasi yang berbeda. Sekalipun begitu, tidak berarti kita tidak dapat menawarkan penjelasan yang tepat tentang perilaku seseorang dan membuat ramalan yang benar (valid). Hanya perlu diingat bahwa konsep-konsep tentang perilaku organisasi harus merefleksikan kemungkinan-kemungkinan dalam situasi tertentu. Dalam soal kepemimpinan, efektivitas tipe kepemimpinan tertentu bisa berubah-ubah (contingent) tergantung dari situasi pada saat tipe tersebut digunakan. Perilaku organisasi memang dapat meramalkan perilaku seseorang di dalam organisasi pada waktu dan situasi tertentu sehingga memungkinkan penyelesaian masalah yang paling cocok berdasarkan ramalan tersebut. Akan tetapi, pada waktu dan situasi yang lain ramalan tersebut tidak berlaku lagi dan usulan penyelesaian pun harus berbeda. Hanya sedikit sekali yang bersifat absolut dalam perilaku organisasi.

Peran Pemimpin Dalam OrganisasiKepemimpinan dalam organisasi memfokuskan diri pada tujuan, misi, dan desain organisasi. Seorang pemimpin, dan juga para pengikutnya, perlu memahami tujuan dan misi dari didirikannya organisasi yang ia pimpin. Pemimpin dalam organisasi perlu mempelajari desain organisasi untuk memastikan apakah struktur organisasi mencerminkan tujuan dan misi organisasi. Karena desain dan struktur organisasi merupakan alat koordinasi dan mengefisienkan aktivitas organisasi. Jika diperlukan, ia harus meredesain struktur organisasi. Fungsi selanjutnya dari pemimpin dalam organisasi adalah mengembangkan budaya organisasi. Pengembangan budaya organisasi dimulai dengan mempelajari norma-norma dasar, peraturan, kode etik dan prosedur-prosedur melaksanakan tugas organisasi yang ada, mengevaluasi norma-norma itu dan apakah norma-norma tersebut perlu disempurnakan. Selanjutya ia memfasilitasi pelaksanaan budaya organisasi para anggota organisasi dan mengkoreksi para pelanggarnya.Pemimpin dalam organisasi mempunyai fungsi memberdayakan para bawahannya. Keberhasilan kepemimpinannya tergantung pada kemampuan kerja dan kematangan jiwa para bawahannya. Oleh karena itu, ia mempunyai kewajiban untuk mengembangkan mereka. Pemimpin dalam organisasi mempunyai kewajiban untuk mengembangkan produk organisasi (barang dan jasa) dan menyusun kebijakan melayani nasabah, pelanggan atau klien. Organisasi merupakan sistem sosial yang didirikan untuk menyejahterakan masyarakat dengan memproduksi barang dan jasa yang diperlukan anggota masyarakat. Masyarakat berkembang taraf hidup dan kebutuhannya. Organisasi yang diadakan untuk masyarakat perlu mengembangkan barang dan jasa baru yang mereka perlukan.Pemimpin dalam organisasi bertindak sebagai konduktor orkes simfoni. Ia mengorganisir dan mensinergikan para pengikutnya yang melakukan tugas tertentu dengan mempergunakan pengetahuan, keterampilan, buku komposisi musik dan alat tertentu untuk menciptakan simfoni lagu tertentu. Ia menciptakan keharmonisan suara peralatan musik yang dimainkan oleh anak buahnya. Ia menentukan kapan mereka harus bermain secara bersama-sama dan kapan harus bermain sendirian. Ia menentukan tempo dan ekspresi suara instrumen masing-masing. Hasilnya adalah keindahan, kemerduan, dan keharmonisan suara musik yang nikmat didengar dan dirasakan.Kepemimpinan selalu dikaitkan untuk menciptakan perubahan dan pemimpin selalu disebut agen perubahan. Pemimpin harus melakukan perubahan karena sistem sosial diadakan untuk manusia yang selalu berkembang kebutuhan dan kualitas hidupnya. Jika kebutuhan dan kualitas hidup masyarakat berkembang, maka sistem sosial perlu dikembangkan atau dirubah. Perubahan juga diperlukan untuk kesehatan dan kelangsungan hidup sistem sosial. Sistem sosial itu seperti manusia: lahir, berkembang, dapat sakit, sehat atau mati. Agar sistem sosial dapat sehatdan terus eksis maka harus terus berkembang.Salah satu tugas paling sulit para pemimpin saat ini adalah memotivasi para pengikutnya agar mau bergerak mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kesulitan ekonomi dan banyak pengangguran, manusia mempunyai motivasi, disiplin, dan etos kerja rendah, tapi ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat dan mudah. Pemimpin yang efektif menganggap keadaan tersebut sebagai tantangan dan berupaya secara sistematis untuk memotivasi para pengikutnya. Motivasi para pengikut mempunyai korelasi dengan kinerja mereka. Kinerja adalah fungsi dari kemampuan dan motivasi.Seorang pemimpin mewakili sistem sosial yang dipimpinnya. Dalam kapasitas ini, pemimpin bertindak sebagai tokoh dan simbol sistem sosialnya. Ia berkewajiban untuk memikul sejumlah tanggung jawab kedinasan, tanggung jawab sosial, seremonial, dan legal. Pemimpin bertindak sebagai wakil masyarakat yang dipimpinnya dalam kaitannya dengan pihak luar yang berada di lingkungan eksternal sistem sosial.Seorang pemimpin membelajarkan organisasi. Secara harfiah membelajarkan organisasi merupakan aktivitas dalam proses pembelajaran organisasi yang akan menghasilkan organisasi yang belajar secara terus menerus. Organisasi yang belajar secara terus menerus akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara terus menerus. Peter M. Senge (1990) mengemukakan pembelajaran organisasi merupakan keadaan dimana orang secara terus menerus memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil-hasil yang mereka inginkan sungguh-sungguh, di mana pola berpikir baru dan ekspansif dipelihara di mana aspirasi kolektif dibebaskan, dan di mana orang secara terus-menerus belajar bagaimana belajar bersama.

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINANDasar-Dasar KepemimpinanMasyarakat merupakan kumpulan orang yag terorganisir dan diatur oleh tatanan nilai-nilai dan norma-norma sosial tertentu. Setiap masyarakat semua bangsa, di semua bagian dunia dan pada semua zaman dipimpin oleh sekelompok kecil anggotanya yang disebut pemimpin masyarakat tersebut. Tidak ada masyarakat yang tanpa pemimpin. Suatu masyarakat tanpa pemimpin hanya merupakan gerombolan orang yang tidak terorganisir. Dengan demikian, masyarakat tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya yaitu kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan.Setiap masyarakat memerlukan pemimpin agar dapat mencapai tujuan masyarakat tersebut. Pemimpin merupakan elit anggota masyarakat yang mempunyai kelebihan atau keunggulan kejiwaan dan fisik serta status sosial jika dibandingkan dengan mayoritas anggota masyarakat lainnya. Kelebihan ini memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Keunggulan tersebut juga menyebabkan mereka dapat mempengaruhi anggota masyarakat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan masyarakat. Karena mempunyai fungsi khusus dalam masyarakat, seorang pemimpin diberi hak istimewa atau privilege oleh masyarakat, hak yang tidak dimiliki oleh anggota masyarakat lainnya. Teori kepemimpinan sangat banyak dan bervariasi pokok masalahnya. Teori-teori kepemimpinan yang bersifat umum adalah sebagai berikut:1. Teori orang besarTeori kepemimpinan orang besar atau orang agung (Greatman Theory of Leadership) menyatakan bahwa sejarah manusia merupakah sejarah orang besar atau orang agung. Istilah man dalam nama teori ini dipergunakan dalan pengertian perempuan dan laki-laki. Menurut teori ini dalam setiap masyarakat lahir orang besar yang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin masyarakatnya. Teori kepemimpinan orang besar terfokus pada pemimpin dan mengabaikan peran para pengikutnya. Para pemimpin merupakan orang yang dilahirkan dengan takdir untuk menjadi pemimpin. Para pengikut juga ditakdirkan untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pemimpinnya.2. Teori sifat pemimpin Sifat adalah karakteristik kejiwaan dan fisik yang dibawa sejak lahir dan karakteristik yang diperoleh orang dari lingkungannya. Dimensi karakteristik kejiwaan adalah keadaan jiwa yang mendasari orang berpikir, bersikap, berperilaku, dan berkemampuan tertentu. Dimensi karakteristik fisik antara lain keadaan jasmani seseorang seperti jenis kelamin, tinggi dan berat badan, bentuk tubuh, kecantikan dan kegagahan, kesehatan fisik, energi dan stamina. Dimensi karakteristik yang diperoleh dari lingkungan adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dimensi sifat lainnya adalah keturunan dan status sosial. Berdasarkan berbagai penelitian mengenai sifat-sifat pemimpin, Stogdil (Bass, 1981) menyimpulkan bahwa kepemimpinan tidak dapat dijelaskan hanya berdasarkan sifat-sifat individual pemimpin. Kepemimpinan merupakan hasil interaksi antara sifat-sifat individu pemimpin dengan variabel-variabel situasional.3. Teori kepemimpinan transaksionalSalah satu kepemimpinan yang banyak diterapkan dalam dunia modern (terutama di perusahan-perusahaan) adalah teori ini (Transactional Leadership Theory). Teori ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa kepemimpinan merupakan kontrak sosial antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin dan pengikut merupakan pihak-pihak yang independen, yang masing-masing mempunyai tujuan, kebutuhan dan kepentingan sendiri. Hubungan antara pemimpin dan dan pengikut dalam kepemimpinan transaksional merupakan hubungan transaksi yaitu menukarkan sesuatu yang dibutuhkan pemimpin dengan sesuatu yang dibutuhkan para pengikutnya. 4. Teori kepemimpinan transformasionalIstilah kepemimpinan transformasional merupakan upaya pemimpin mentransformasi para pengikut dari satu tingkat kebutuhan rendah dalam hirarki kebutuhan ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pemimpin juga mentransformasi harapan untuk sukses pengikut dan nilai-nilai serta mengembangkan budaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pemimpin. Dengan menggunakan kepemimpinan transformasional, pengikut dapat mencapai kinerja melebihi yang telah diharapkan pemimpin (performance beyond expectations).

Tabel 1. Indikator Kepemimpinan TransformasionalPemimpinPengikut

Mempunyai visi, tujuan, nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi, harapan, hari depan menyatu dengan yang diimpikan pengikut Visi, tujuan, nilai-nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi, harapan, hari depan menyatu dengan yang diimpikan pemimpin

Motivasi, kekuasaan, keterampilan untuk merealisasi visi lebih tinggi daripada pengikut tapi berusaha mengangkat motivasi pengikut agar sama tinggi Menggunakan pemimpin sebagai panutan sehingga berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin

Menstimulasi dan menstransformasi pengikut untuk setingkat dengan pemimpin Memotivasi pemimpin untuk mencapai tujuan bersama

Menggunakan kekuasaan keahlian dan kharisma

5. Teori kepemimpinan kharismatikMenurut Weber (1947), kepemimpinan kharismatik mempunyai kapasitas untuk merubah sistem sosial yang ada berlandaskan persepsi pengikut yang percaya bahwa pemimpin ditakdirkan mempunyai kemampuan istimewa. Menurut Weber pemimpin kharismatik akan muncul jika terjadi krisis sosial dengan visi yang radikal dan menyajikan solusi terhadap krisis. Pemimpin kharismatik tidak mendasarkan diri pada otoritas formal akan tetapi pada kekuasaan personal. Karena merubah sistem sosial yang ada sulit dan memerlukan sumber yang besar, pemimpin kharismatik menciptakan sistem sosial yang baru.Pemimpin kharismatik merupakan orang yang dominan, percaya diri, butuh mempengaruhi, dan percaya kebenaran kepercayaan.6. Teori kepemimpinan situasionalTeori kepemimpinan situasional (Situational Leadership Theory) juga disebut sebagai contingency theory of leadership (teori kepemimpinan kontinjensi) berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor tertentu. Tidak ada kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi atau keadaan. Situasi atau keadaan yang mempengaruhi kepemimpinan misalnya keadaan pengikut, tugas kelompok, norma organisasi, dan lingkungan organisasi. Faktor-faktor tersebut menentukan gaya kepemimpinan yang harus dipergunakan pemimpin agar kepemimpinannya efektif.7. Teori X dan teori YTeori X dan teori Y dikembangkan oleh Douglas McGregor (1985) dalam bukunya The Human Side of Enterprise. Di balik setiap keputusan dan tindakan manajerial terdapat asumsi mengenai hakekat manusia dan perilaku manusia. Berdasarkan premis ini McGregor kemudian mengemukakan dua asumsi yaitu Asumsi Teori X dan Asumsi Teori Y. McGregor mendefinisikan asumsi sebagai penerimaan secara tidak sadar mengenai konsepsi dasar tertentu mengenai dunia.Tabel 2. Perbedaan Kepemimpinan Teori X dan Teori YKepemimpinan Teori XKepemimpinan Teori Y

Kepemipinan otokratik, birokratik atau paternalistis Mengarahkan dan mengontrol ketat: apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya dan kapan melakukannya Teknik memotivasi: menakut-nakuti dan menghukum Pengambilan keputusan sepenuhnya oleh pemimpin Kepemimpinan partisipatif, demokratik atau bebas Memberikan kepercayaan, fasilitas kerja Teknik memotivasi: dengan pygmalion effect Pengambilan keputusan partisipatif

8. Teori Za. Pemimpin harus mengambil keputusan secara kolektif bukan secara individual. Dengan demikian dalam pengambilan keputusan perlu diikutsertakan semua orang dalam organisasi. Konsekuensinya pengambilan keputusan akan memerlukan waktu lama dan saling mempengaruhi.b. Tanggung jawab individual. Walaupun proses pengambilan keputusan menggunakan model partisipatif, pemimpin bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan. Di samping itu, setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya.c. Pemimpin melakukan pengontrolan secara informal dengan mempergunakan angka standar sebagai ukuran.d. Pemimpin memandang bawahannya sebagai manusia seutuhnya. Artinya pemimpin memperhatikan karyawan bukan saja ketika bekerja di perusahaan, akan tetapi ketika tidak bekerja dan juga istri dan anak-anaknya.e. Pemimpin juga mengikutsertakan union atau serikat pekerja dalam melakukan perubahan.f. Pemimpin mengembangkan kode etik dan melaksanakannya secara konsisten termasuk kepada dirinya sendiri.Karakteristik KepemimpinanPemimpin adalah orang yang dikenal oleh dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya. Kepemimpinan terjadi jika ada pemimpin mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin merupakan unsur esensial dari kepemimpinan, tanpa pemimpin tidak ada kepemimpinan. Pemimpin dapat berupa seorang individu atau dalam kepemimpinan kolektif pemimpin berupa kelompok individu.Pemimpin dapat dikelompokkan menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal. Pemimpin formal adalah pemimpin yang menduduki posisi atau jabatan formal dalam suatu organisasi karena dipilih atau diangkat oleh mereka yang mempunyai hak untuk itu. Contohnya seperti presiden, ketua DPR, ketua MPR, panglima tentara dan direktur perusahaan. Sedangkan pemimpin informal adalah pemimpin suatu masyarakat yang tidak menduduki jabatan formal dalam organisasi masyarakat tapi mempunyai pengaruh terhadap anggota dan organisasi masyarakat. Contohnya seperti para alim ulama, kiyai, para pakar ilmu pengetahuan dan budayawan.Para peneliti berusaha mencari tahu karakteristik apay membuat seseorang dapat menjadi pemimpin. Karakteristik kepemimpinan kemudian diasumsikan dipengaruhi kualitas fisik dan psikologi yang berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi kepemimpinannya. Akan tetapi kinerja akhir kepemimpinan seseorang merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor fisik dan psikologi pemimpin dengan faktor situasional.1. Fisik pemimpin Secara umum seorang pemimpin memerlukan kualitas fisik dan kejiwaan sehat yang melebihi para pengikutnya. Seorang pemimpin memerlukan kesehatan fisik dan jiwa agar dapat melaksanakan fungsi kepemimpinannya dengan baik. Jika seorang pemimpin tidak sehat atau cacat jasmaninya ia akan sangat tergantung kepada para pengikutnya dan akan mempengaruhi kinerja kepemimpinannya. Pekerjaan utama seorang pemimpin adalah menciptakan dan merealisir visinya dengan cara mengambil keputusan yang tepat dan mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan keputusan tersebut. Mempengaruhi dan mengambil keputusan merupakan pekerjaan kejiwaan yang memerlukan kesehatan jiwa.2. Psikologi pemimpinDalam melaksanakan proses kepemimpinannya, seorang pemimpin memerlukan kesehatan jiwa dan kapasitas jiwa tertentu. Orang yang tidak sehat jiwanya tidak layak untuk menjadi pemimpin, sedangkan kapasitas jiwa tertentu pemimpin tidak akan berhasil mempengaruhi para pengikutnya untuk bergerak merealisasikan visinya.a. KecerdasanPemimpin selalu menghadapi tantangan dalam merubah keadaan untuk mencapai visinya. Untuk itu diperlukan kapasitas memahami lingkungannya, berpikir rasional, dan menggunakan sumber daya alam, sumber daya modal, dan sumber daya manusia secara efektif. Hanya orang yang cerdas yang mampu menciptakan sinergi semua sumber daya tersebut. Dengan kata lain, intelegensia pemimpin sangat mempengaruhi perilaku dan hasil kepemimpinannya.b. EmosiEmosi pemimpin sangat mempengaruhi perilakunya dalam memimpin para pengikutnya. Sebagai manusia, para pemimpin juga dapat gembira, merasa optimis, cinta, kecewa, marah, menangis, sedih, dan bahkan menderita stres karena sangat emosional dalam merespon keadaan. Emosi tersebut mempengaruhi interaksi antara pemimpin dan pengikutnya dan mempengaruhi hasil akhir kepemimpinannya.Para psikolog mengidentifikasi sejumlah fungsi dari emosi (Robert S. Feldman, 1993) sebagai berikut:1) Mempersiapkan orang untuk bertindak. Emosi menghubungkan antara kejadian dalam lingkungan eksternal dengan respon perilaku orang.2) Membentuk perilaku masa yang akan datang. Emosi mendorong orang untuk mempelajari informasi yang akan membantu membuat respon yang cocok di masa yang akan datang.3) Membantu mengatur interaksi sosial. Emosi yang dialami seseorang terlihat oleh orang lain yang berkomunikasi dengan dia melalu perilaku nonverbalnya. Dengan demikian, orang lain itu dapat meramalkan perilakunya di kemudian hari dalam berkomunikasi.c. Kreativitas dan inovasiKreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru, menemukan cara baru untuk memahami problem yang dihadapi dan memahami adanya peluang. Sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan ide baru untuk memecahkan masalah yang dihadapi, mencapai peluang atau memproduksi produk baru.Kepemimpinan memerlukan pemimpin dan pengikut yang kreatif dan inovatif. Tanpa kreativitas pemimpin tidak mungkin menciptakan visi sebagai solusi problem yang dihadapi sistem sosialnya atau melakukan perubahan. Pemimpin juga perlu mengembangkan kreativitas para pengikutnya dengan menciptakan budaya kreativitas dalam sistem sosialnya.Budaya kreativitas akan mengembangkan kreativitas para pengikut dan hal ini akan membuat mereka lebih produktif.d. Kepribadian (personalitas)Para pemimpin merupakan individu yang memiliki kepribadian yang unik. Para psikolog mengemukakan berbagai teori mengenai kepribadian.

1) Teori psikoanalitikSigmund Freud melukiskan kepribadian orang seperti gunung es di tengah lautan. Hanya sebagian kecil kepribadian yang kelihatan di permukaan yang disebut kesadaran yaitu bagian dari kepribadian yang disadari. Sebagian terbesar kepribadian berada di bawah permukaan yang disebut ketidaksadaran atau bawah sadar yaitu bagian dari kepribadian yang tidak disadari orang.2) Teori kepribadian model lima besarTeori ini mengelompokkan ribuan karakteristik atau sifat manusia mnejadi lima kelompok besar. Kelima dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a) SurgensiPola perilaku yang berkaitan dengan interaksi dan mempengaruhi orang lain.b) Dapat dipercayaPola perilaku yang berhubungan dengan ketekunan seseorang atas pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, kepatuhan atau dapat dipercaya dalam melaksanakan perintah atau pengarahan, peraturan dan kebijakan.c) KedapatsetujuanPola perilaku ini berkaitan dengan kerjasama dengan orang lain. Orang dengan skor kedapatsetujuan tinggi cenderung hangat, dapat didekati dan menyenangkan. Sedangkan yang skornya rendah bersikap dingin, membuat jarak, dan galak.d) PenyesuaianPenyesuaian berhubungan dengan bagaimanan orang bereaksi terhadap stres. Kegagalan atau kritik personal. Orang dengan skor tinggi cenderung tenang dan tidak mengambil kegagalan secara personal, sedangkan yang berskor rendah cenderung tegang meledak-ledak jika mengalami stres atau dikritik.e) IntelektanPola perilaku ini berhubungan dengan reaksi seseorang terhadap pengalaman baru. Orang dengan skor intelektan tinggi cenderung imajinatif, berpikiran luas dan ingin tahu. Orang berskor intelektan rendah cenderung lebih praktis, mempunyai minat sempit dan lebih senang melakukan sesuatu dengan cara yang sudah teruji dan tidak senang melakukan eksperimen atau mencoba sesuatu yang baru.e. SikapKepemimpinan merupakan proses interaksi antara pemimpin dengan para pengikutnya. Sikap pemimpin dan sikap pengikut mempengaruhi interaksi tersebut. Taktik mempengaruhi dan jenis kekuasaan yang dipilih oleh pemimpin dan perilakunya dipengaruhi oleh sikapnya terhadap para pengikutnya. Sikap para pengikut terhadap pemimpinnya juga mempengaruhi perilaku para pengikut ketika berinteraksi dengan pemimpinannya. Sikap positif para pengikut terhadap pemimpinnya menghasilkan komitmen atau kepatuhan ketika dipengaruhi oleh pemimpinnya. Sebaliknya sikap negatif para pengikut terhadap pemimpinnya akan menghasilkan resistan terhadap pengaruh pemimpin. Para pengikut juga dapat berubah sikapnya dari positif ke negatif terhadap pemimpinnya atau sebaliknya. Perubahan ini akan mempengaruhi gaya kepemimpinan dan keluaran kepemimpinan.f. Pengambil resikoSeorang pemimpin selalu berusaha menciptakan perubahan ketika merealisasikan visinya. Perubahan merupakan sesuatu yang menimbulkan ketidakpastian. Ketidakpastian merupakan kontinum dari kepastian, ketidakpastian sampai ketidakpastian tinggi. Ketidakpastian berhubungan dengan resiko. Resiko adalah sesuatu yang akan terjadi yang dapat menimbulkan kerugian, kecelakaan dan bencana atau sesuatu yang tidak dikehendaki.Kecenderungan orang untuk mengambil resiko berbeda satu sama lain. Kecenderungan tersebut ditentukan dari locus controlnya. Orang yang mempunyai internal locus control percaya bahwa ia menentukan nasibnya sendiri. Berhasil tidaknya upayanya tergantung pada dirinya sendiri. Sebaliknya orang yang external locus control percaya bahwa nasibnya, keberhasilannya ditentukan oleh orang lain. Pemimpin yang mempunyai internal locus control berani mengambil resiko. Perubahan berarti resiko. Akan tetapi di balik perubahan ada peluang untuk berhasil. Pemimpin harus berani mengambil resiko dan mendorong pengikutnya untuk mengambil resiko.g. Proaktivitas dan kewirausahaanProaktivitas merupakan karakteristik dari orang yang sangat efektif. Orang yang proaktif merupakan orang yang penuh inisiatif bukan orang reaktif, yaitu orang yang menunggu sesuatu terjadi kemudian bereaksi atas kejadian tersebut. Ia bertindak atas dorongan dari dalam dirinya sendiri bukan dorongan atau tarikan dari luar dirinya. Akan tetapi mengambil inisiatif bukan berarti mendorong-dorong atau agresif melainkan bertanggung jawab agar sesuatu terjadi.Orang yang proaktif merupakan pemecah masalah bukan orang yang bermasalah. Ia mempengaruhi lingkungannya bukan sekedar terpengaruh oleh lingkungannya. Proaktivitas yang membuat pemimpin energetik untuk menganalisa fenomena-fenomena yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sistem sosialnya.h. IntegritasIntegritas artinya setia pada satu set nilai-nilai dan norma kejujuran dan bebas dari penipuan dan kecurangan. Integritas adalah memahami dan mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai sistem sosial serta melaksanakannya dengan jujur. Melaksanakan sesuatu dengan baik tanpa mempertimbangkan apakah menguntungkan atau merugikan diri sendiri atau organisasi. Ini yang disebut integritas absolut yaitu integritas 100% atau integritas 180 derajat. Integritas dan kejujuran sangat menentukan keberhasilan kepemimpinan.

Kepemimpinan KelompokKelompok merupakan interaksi antar anggota yang terstruktur. Yang dimaksud terstruktur adalah terpola, teratur, dan berkelanjutan. Selain itu terdapat aturan yang berlangsung. Contoh: pejalan kaki akan dapat berjalan dengan selamat apabila berjalan di sebelah kiri. Tetapi jika peraturan ini dilanggar, maka akan terjadi kekacauan di jalan raya. Aturan ini ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Contoh aturan tertulis adalah Guru Besar di IPB haruslah berpendidikan Doktor. Demikian aturan dalam kelompok, ada struktur formal dan ada struktur informal. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju sasaran. Biasanya yang menjadi pemimpin kelompok adalah orang yang dihormati oleh kelompok, yang dianggap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kelompok dalam memberikan petunjuk-petunjuk keputusan. Karena pemimpinnya adalah orang yang dihormati, maka segala keputusannya akan diikuti.Kenyataannya apabila kelompok terbentuk, akan dapat menyelamatkan keberadaan umat manusia. Karena seseorang yang menjadi anggota akan merasa aman bila pekerjaan yang tidak bisa dikerjakannya dapat dikerjakan oleh anggota yang lain. Selain itu dengan berkelompok seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidup baik secara fisik maupun non fisik. Kelompok terbentuk biasanya karena adanya tujuan bersama yang ingin dicapai.Kelompok selalu mempunyai pemimpin, yang bertugas menjaga keterraturan mencapai tujuan individu dan bersama supaya sejalan. Pemimpin ada dimana-mana dan diperlukan sama saja. Hakekat pemimpin adalah kemampuan mempengaruhi orang lain. Pemimpin adalah kemampuan mempengaruhi orang lain. Pemimpin dapat meyakinkan orang lain. Dalam organisasi yang dipengaruhi orang banyak. Jadi kepemimpinan adalah sifat-sifat dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan ditentukan oleh situasi kelompok. Pemimpin menyesuaikan diri dengan situasi kelompok. Situasi berubah, gaya kepemimpinan juga perlu berubah. Jadi gaya kepemimpinan tidak statis, tetapi fleksibel yang mengalir seperti air yang mengikuti situasi permukaan yang dihadapi.Fungsi kelompok adalah menerima atau menolak kepemimpinan seseorang. Meskipun penerima atau penolakan tidak secara formal. Pemimpin harus mencari hikmah dari ekspresi kelompok. Kepemimpinan ini menyangkut: 1) tugas yang harus dikerjakan kelompok, 2) hubungan emosional antara pemimpin dengan anggota. Hal tersebut berlaku pada kelompok formal dan informal.Tidak semua pemimpin memiliki kepemimpinan. Contoh: Pak Lurah yang menjadi pemimpin karena ditugaskan oleh pemerintah belum tentu memiliki kepemimpinan. Sehingga ia tidak bisa mempengaruhi penduduk desanya.Peranan kepemimpinan dalam kelompok merupakan salah satu ciri kelompok yang sangat menentukan . Pemimpin suatu kelompok menanamkan pengaruh terhadap anggota kelompok yang bersangkutan. Dalam kelompok formal, pemimpin dapat melaksanakan kekuasaan sanksi yang sah. Artinya, pemimpin dapat memberi penghargaan atau menghukum anggota yang tidak mematuhi petunjuk, perintah, atau peraturan. Peranan kepemimpinan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam kelompok informal. Orang yang menjadi pemimpin kelompok informal umumnya dipandang sebbagai anggota yang dihormati dan berstatus tinggi, yang:1. Membantu kelompok mencapai tujuannya.2. Memungkinkan anggota memenuhi kebutuhan.3. Mewujudkan nilai-nilai kelompok. Pada pokoknya, pemimpin adalah perwujudan dari nilai-nilai, motif, dan aspirasi para anggota.4. Menjadi pilihan anggota kelompok untuk mewakili pandangan mereka jika berinteraksi dengan pemimpin kelompok lain.5. Menjadi penengah dalam konflik kelompok dan menjadi penggerak dalam tindakan kelompok dan memperhatikan pembinaan kelompok sebagai suatu unit yang berfungsi.

SIFAT-SIFAT PEMIMPINPendekatan keprilakuan pribadi telah menyediakan para praktisi dengan berbagai keterangan tentang sifat yang harus dimiliki pemimpin, yaitu sebagai berikut:1. Kecerdasan (intelligence)Stogdill menemukan suatu kecenderungan umum yang menunjukkan bahwa pemimpin lebih cerdas dari pengikutnya. Namun, terdapat perbedaan yang mencolok antara pemimpin dan pengikutnya mungkin akan tidak fungsional. Misalnya, seorang pemimpin yang IQnya relatif tinggi, yang mencoba mempengaruhi suatu kelompok yang anggotanya mempunyai IQ rata-rata, mungkin tidak dapat memahami mengapa anggota kelompok tersebut tidak memahami masalah yang dihadapi. Selain itu, pemimpin semacam itu mungkin mendapat kesukaran untuk mengkomunikasikan gagasan dan kebijaksanaannya. 2. Kepribadiaan (personality)Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa sifat kepribadian seperti keuletan, orisinalitas, integritas pribadi, dan kepercayaan diri berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif. Misalnya, inisiatif dan kemampuan untuk bertindak dan memprakarsai tindakan secara mandiri berkaitan dengan tingkat dalam organisasi responden. Semakin tinggi posisi seseorang dalam organisasi, semakin penting pula sifat ini. Keyakinan diri juga berkaitan dengan posisi hirarkis dalam organisasi. Kepribadian telah terbukti berkaitan dengan persepsi, sikap, belajar, dan motivasi.3. Kemampuan supervisiKemampuan supervisi didefinisikan sebagai pendayagunaan segala bentuk praktek seupervisi secara efektif ditunjukkan oleh persyaratan situasi tertentu. Ghiselli menemukan adanya hubungan positif antara kemampuan supervisi seseorang dengan tingkat dalam hirarki organisasi.Ringkasan sifat-sifat pemimpin yang paling banyak diteliti disajikan dalam Tabel 3. Ringkasan tersebut merangkum semua ciri yang telah ditemukan paling besar kemungkinannya menjadi ciri pemimpin yang sukses. Beberapa penelitian melaporkan bahwa ciri-ciri tersebut menyumbang bagi keberhasilan kepemimpinan.Tabel 3. Sifat-Sifat yang Dikaitkan dengan Keefektifan KepemimpinanKecerdasanKepribadianKemampuan

Pertimbangan Ketegasan Pengetahuan Kefasihan berbicara Kemampuan adaptasi Kewaspadaan Kreativitas Integritas pribadi Percaya diri Keseimbangan dan pengendalian emosional Mandiri (non konformitas) Kemampuan memperoleh kerja sama Popularitas dan prestise Kemampuan bergaul (keterampilan antar-pribadi) Partisipasi sosial Bijaksana, diplomasi.

Studi Kepemimpinan MichiganDalam studi awal yang dilakukan oleh Survey Research Center Universitas Michigan, ada usaha untuk menghampiri studi kepemimpinan dengan menemukan gugus karakteristik yang tampak berhubungan satu dengan yang lain serta berbagai indikator efektivitas. Studi-studi itu mengidentifikasi dua konsep, yang mereka sebut orientasi pegawai dan orientasi produksi.Para pemimpin yang dilukiskan berorientasi pegawai menekankan aspek hubungan dari pekerjaan mereka. Mereka merasa bahwa setiap pegawai adalah penting dan menaruh perhatian terhadap setiap orang, dengan menerima individualitas dan kebutuhan pribadi mereka. Orientasi produksi menekankan pada hasil dan aspek-aspek teknis pekerjaan; para pegawai dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Kedua orientasi ini sejalan dengan konsep kontinum perilaku pemimpin yang autokratis (tugas) dan demokratis (hubungan).Studi Kepemimpinan Universitas OhioStudi-studi kepemimpinan yang diawali pada tahun 1945 oleh Bureau of Business Research di Universitas Negeri Ohio berusaha mengidentifikasi berbagai jenis dimensi perilaku pemimpin. Staf peneliti di biro itu, yang emngidentifikasikan kepemimpinan sebagai perilaku seseorang pada saat mengarahkan aktivitas kelompok pada pencapaian tujuan akhirnya mempersempit uraian perilaku pemimpin dalam dua dimensi: struktur inisiasi dan struktur konsiderasi. Struktur inisiasi mengacu pada perilaku pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara dirinya sendiri dengan anggota kelompok kerja dan dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik. Sebaliknya, konsiderasi mengacu pada perilaku yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal balik, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya.Untuk mengumpulkan data tentang perilaku pemimpin, staf Universitas Ohio menyusun Kuesioner Uraian Pelaku Pemimpin (Leader Behaviour Description Questionnaire atau disingkat LBDQ), sebuah instrumen yang dirancang untuk menggambarkan bagaimana cara pemimpin melaksanakan aktivitas mereka. LBDQ berisi lima belas hal berkenaan dengan Orientasi Konsiderasi dan jumlah yang sama bagi orientasi Struktur Inisiasi. Para responden mengataputuskan frekuensi perilaku yang diperlihatkan pemimpin dalam masing-masing orientasi dengan memberi tanda pada salah satu dari lima uraian (selamanya, sering, kadang-kadang, jarang, atau tidak pernah) dalam kaitannya dengan masing-masing butri pernyataan dalam LBDQ. Dengan demikian konsiderasi dan struktur inisiasi adalah dimensi-dimensi perilaku yang diamati oleh orang lain. Contoh dari hal-hal yang digunakan dalam LBDQ adalah sebagai berikut:Tabel 4. Contoh Hal-Hal yang Digunakan Dalam LBDQKonsiderasiStruktur Inisiasi

Pemimpin menyediakan waktu untuk menyimak anggota kelompokPemimpin mau mengadakan perubahan

Pemimpin bersikap bersahabat dan dapat didekatiPemimpin menugaskan tugas tertentu kepada anggota kelompokPemimpin meminta anggota kelompok mematuhi tata-tertib dan peraturan standarPemimpin memberitahu anggota kelompok tentang hal-hal yang diharapkan dari mereka.

Meskipun penekanan utama dalam Studi-studi Kepemimpinan Universitas Ohio adalah pada perilaku yang diamati, staf universitas itu juga mengembangkan Kuesioner Pendapat Pemimpin (Leader Opinion Questionnaire atau disingkat LOQ) untuk mengumpulkan data tentang persepsi pemimpin atas gaya kepemimpinan mereka sendiri. LBDQ diisi oleh bawahan pemimpin, atasan, atau rekan sejawat mereka, tetapi LOQ dinilai oleh para pemimpin sendiri.Dalam mempelajari perilaku pemimpin, staf Universitas Ohio menemukan bahwa Struktur Inisiasi dan Konsiderasi merupakan dimensi-dimensi yang terpisah dan berbeda. Skor yang tinggi pada salah satu dimensi tidak harus berarti skor yang rendah pada dimensi yang lain. Perilaku pemimpin dapat dilukiskan sebagai gabungan kedua dimensi tersebut. Dengan demikian, selama berlangsungnya studi-studi itulah perilaku pemimpin pertama sekali diplotkan pada dua poros yang terpisah dan tidak pada satu kontinum saja. Selanjutnya dibentuk empat kuadran untuk menunjukkan variasi kombinasi Struktur Inisiasi (perilaku tugas) dan Konsiderasi (perilaku hubungan), seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 1.

(Rendah) Konsiderasi (Tinggi) (Rendah) Struktur Inisiasi(Tinggi) Tinggi Konsiderasi dan Rendah KonsiderasiTinggi Struktur dan Tinggi Konsiderasi

Rendah Konsiderasi dan Rendah StrukturTinggi Struktur dan Rendah Konsiderasi

Gambar 1. Kuadran Kepemimpinan Universitas Ohio

Studi Dinamika KelompokDarwin Cartwright dan Alvin Zander, denga megikhtisarkan hasil penemuan studi-studi yang dilakukan di Research Center for Group Dynamics, mengemukakan bahwa tujuan kelompok dapat dikelompokkan dalam dua kategori: (1) pencapaian tujuan khusus kelompok atau (2) pemeliharaan atau penguatan kelompok itu sendiri. Menurut Cartwright dan Zander, jenis perilaku yang tercakup dalam pencapaian tujuan digambarkan melalui contoh-contoh ini: manajer mengawali tindakan...mengusahakan agar anggota tetap memusatkan perhatian pada tujuan...menjelaskan isyu dan menyusun rencana prosedur.Sebaliknya, karakteristik perilaku yang membina kelompok adalah manajer berusaha membina hubungan antarpribadi yang menyenangkan...menengahi pertikaian...memberikan dorongan...memberikan kesempatan pada minoritas untuk didengar...merangsang swa-arah...dan meningkatkan saling ketergantungan di antara anggota.

Geradi Manajemen (Managerial Grid)Dalam membicarakan studi-studi kepemimpinan Universitas Ohio, Michigan , dan Dinamika Kelompok, pemusatan perhatian pada dua konsep teoritis, yang satu menekankan pada penyelesaian tugas dan yang lain menekankan pada pengembangan hubungan pribadi. Robert R. Blake dan Jane S. Mouton telah mempopulerkan kedua konsep itu dalam Geradi Manajemen mereka dan telah menggunakan geradi itu secara ekstensif dalam program-program pengembangan organisasi dan manajemen.Dalam geradi manajemen, diidentifikasi lima tipe kepemimpinan yang berbeda berdasarkan pada orientasi produksi (tugas) dan orientasi pada orang (hubungan) dan kelima tipe itu ditempatkan dalam empat kuadran (Gambar 2) yang sama dengan yang diidentifikasi studi-studi di Universitas Ohio.Perhatian pada produksi diilustrasikan pada poros horizontal. Produksi menjadi lebih penting bagi pemimpin pada saat harkatnya menanjak pada skala horizontal. Pemimpin dengan harkat (rating) sembilan pada poros horizontal memiliki perhatian yang maksimum pada produksi.

(Rendah) Perhatian pada Orang(Tinggi) (Rendah) Perhatian pada Produksi(Tinggi) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 99 8 7 6 5 4 3 2 1 Perhatian pada orang diilustrasikan pada poros vertikal. Orang-orang menjadi lebih penting bagi pemimpin pada saat harkatnya beranjak ke atas poros. Pemimpin yang memiliki harkat sembilan pada poros vertikal memiliki perhatian maksimum pada orang-orang.

1-9 (Perkumpulan)9-9 (Tim)

(Tandus)1-1(Tugas)9-1

Gambar 2. Gaya Kepemimpinan Geradi ManajemenKelima gaya kepemimpinan itu diuraikan sebagai berikut:Tandus : Upaya minimum untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan sudah cukup untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.Perkumpulan : Perhatian mendalam terhadap kebutuhan orang-orang untuk memuaskan hubungan mengarah pada suasana organisasi yang bersahabat dan tempo kerja yang menyenangkan.Tugas : Efisiensi operasi dihasilkan dari pengaturan kondisi kerja sedemikian rupa sehingga unsur-unsur manusia hanya tercakup dalam kadar minimum.Jalan Tengah : Prestasi organisasi yang cukup dimungkinkan melalui penyeimbangan keharusan penyelesaian pekerjaan dan pada saat yang sama mempertahankan moral orang-orang pada level memuaskan.Tim : Penyelesaian kerja berasal dari orang-orang yang merasa terikat (committed); saling ketergantungan melalui pancang yang sama terhadap tujuan organisasi mengarah pada hubungan yang berdasarkan saling percaya dan hormat.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 99 8 7 6 5 4 3 2 1 (Rendah) Perhatian pada OrangKonsiderasi(Tinggi) (Rendah) Perhatian pada Produksi(Struktur Inisiasi)(Tinggi) Perhatian pada merupakan predisposisi tentang sesuatu atau merupakan dimensi sikap (attitudinal dimension). Oleh karena itu, Geradi Manajemen cenderung merupakan model sikap yang mengukur nilai dan perasaan manajer, sedangkan kerangka Universitas Ohio berusaha mencakupkan konsep-konsep perilaku, termasuk juga tentang sikap. Model dari The Center for Leadership Studies yang akan disajikan kemudian semata-mata model perilaku karena hanya menekankan pada aktivitas yang dilakukan manajer. Diagram yang mengkombinasi kedua kerangka tersebut diilustrasikan dalam Gambar 3.

1-9 (Perkumpulan)

TinggiKonsiderasidanRendahStruktur9-9 (Tim)

TinggiStrukturdanTinggiKonsiderasi

RendahStrukturdanRendahKonsiderasi(Tandus)1-1TinggiStrukturdanRendahKonsiderasi(Tugas)9-1

Gambar 3. Penggabungan Antara Teori Kepemimpinan Universitas Ohio dengan Teori Kepemimpinan Geradi Manajemen

PEMIMPIN KELOMPOK DALAM ORGANISASISlamet (2003) menyatakan bahwa organisasi terbentuk atau terdiri atas beberapa kelompok, dimana terjadi proses interaksi di antara mereka yang mengikuti suatu struktur tertentu dalam rangka mencapai tujuan bersama.Etzioni (1985) mendefinisikan organisasi sebagai unit sosial (atau pengelompokkan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.Weber (Etzioni, 1985) menyebut organisasi sebagai birokrasi. Selanjutnya ia mengatakan bahwa organisasi memiliki peraturan dan pengaturan, dan juga memberikan perintah, agar organisasi dapat berfungsi secara efektif, maka semua peraturan harus ditaati.Schein (Sutarto, 1998) mengemukakan bahwa suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian kerja dan fungsi, dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab.Massie (Sutarto, 1998) menyatakan bahwa organisasi merupakan struktur dan proses dimana suatu kelompok manusia bekerja sama membagi tugas-tugas di antara para anggota, menetapkan hubungan-hubungan, dan menyatakan aktivitas-aktivitasnya ke arah tujuan-tujuan bersama.Bernard (Thoha, 1996) menyatakan organisasi sebagai suatu sistem kegiatan-kegiatan yang terkoordinir secara sadar, atau suatu kekuatan dari dua manusia atau lebih.Indik (Soedijanto, 1980) menyatakan bahwa organisasi merupakan sistem sosial yang terdiri atas dua kelompok atau lebih yang saling berhubungan, memiliki sistem kontrol tertentu, memiliki identitas bersama dan memiliki kegiatan bersama untuk mencapai tujuannya.Menurut Ginting (Rosa, 2001) dinyatakan bahwa agar organisasi sebagai suatu sistem sosial dapat bergerak dinamis maka diperlukan aspek kepemimpinan yang berkaitan dengan keempat komponen lainnya. Komponen kepemimpinan memiliki peranan yang lebih spesifik dan menjadi lebih kompleks apabila organisasi menjadi lebih formal. Seluruh komponen organisasi, yaitu kepemimpinan dan empat komponen lainnya saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi dan terdiri atas beberapa variabel yang dapat mempengaruhi tingkat dinamika organisasi.Dewasa ini, otonomi daerah sangat membutuhkan pengembangan kepemimpinan yang efektif, kalau tidak hanya memindahkan kelemahan yang ada di pusat ke daerah karena kurangnya kontrol. Tugas pemimpin adalah untuk membangkitkan kontrol.

Tumbuhnya Pemimpin Dalam KelompokPosisi pemimpin dapat memberikan keuntungan-keuntungan ekonomis yang lumayan. Dalam beberapa organisasi/perusahaan, pemimpin puncak dapat menerima penghasilan 10-15 kali lipat dari penghasilan para karyawan tingkat terbawah. Secara khusus, dia dihormati. Pekerjaannya juga menantang. Makin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, makin banyak input atau dampak yang dimilikinya terhadap kebijaksanaan organisasi. Jadi, banyak kemungkinan munculnya perasaan keberhasilan dan kesuksesan yang lebih besar buat mereka ini.Ada beberapa watak dan karakteristik yang lebih memungkinkan seseorang untuk mencapai jabatan pimpinan. Stogdill mengambil kesimpulan pertama dari bukti positif penelitian-penelitian sebelumnya.1. Umumnya orang yang menduduki jabatan pimpinan melebihi rata-rata anggota kelompoknya, dalam hal-hal berikut ini:a. intelegensiab. tingkat pendidikan c. ketergantungan pada tanggung jawab yang dipikuld. aktivitas dan patisipasi sosialnyae. status sosioekonominya2. Kualitas, karakteristik, dan keterampilan yang diperlukan seorang pemimpin ditentukan oleh besarnya tuntutan-tuntutan situasi yang dihadapinya sebagai pemimpin.Beberapa karakteristik kelompok yang penting juga telah diidentifikasi menyangkut munculnya para pemimpin. Umpamanya, dapat ditemukan bahwa makin meningkat ukuran kelompok, jumlah para pemimpin yang dapat diterima akan makin menurun. Tampaknya, makin besar kelompok, makin besar pula tuntutan akan peningkatan keterampilan dan kompetensi dalam posisi pimpinan. Pendapat lain mengatakan bahwa lokasi fisik seseorang dalam kelompoknya penting untuk menentukan kesempatan menjadi pemimpin. Makin sentral seseorang dalam arti kemudahan akses terhadap orang-orang dan informasi, makin besar kemungkinannya orang ini akan muncul sebagai pemimpin. Demikian juga, orang-orang yang memegang posisi pimpinan dalam berbagai diskusi kelompok, misalnya selalu menduduki kursi pimpinan diskusi di ujung meja, besar kemungkinannya untuk dipilih sebagai pemimpin. Jadi, sejumlah karakteristik personal, interpersonal, dan situasional semuanya berpengaruh terhadap seseorang yang akan menjadi pemimpin.

Peranan Pemimpin Kelompok Dalam OrganisasiDalam mencapai tujuannya anggota organisasi dimpimpin oleh pemimpinnya yang disebut pemimpin administratif. Pemimpin administratif adalah orang yang secara syah menduduki suatu jabatan administrasi dalam organisasi yang mempunyai kualitas kepemimpinan. Sebagian besar kepemimpinan berada dalam organisasi yang didirikan secara formal. Kepemimpinan berada dalam sistem organisasi-organisasi bisnis, kepolisian, tentara, pemerintahan, lembaga pendidikan dan sebagainya. Kepemimpinan dalam masing-masing organisasi tersebut mempunyai ciri khusus walaupun masih dalam kerangka umum kepemimpinan. Kekhususan tersebut terletak pada tujuan organisasi dan karakteristik anggota organisasi yang berbeda. Memimpin pasukan tentara bertempur di medan perang untuk memenangkan perang berbeda dengan memimpin satu universitas untuk menghasilkan para sarjana yang berkualitas.Seorang pemimpin melaksanakan sejumlah peran dalam kehidupannya sehari-hari. Ia mempunyai peran dalam organisasinya sebagai kepala, manajer atau pemimpin. Di luar organisasi, ia melaksanakan sejumlah peran sebagai individu dengan kehidupan pribadi. Ia berperan sebagai seorang individu, suami, istri, atau orang tua anak-anaknya. Ia dapat juga mempunyai usaha pribadi dan berperan sebagai penganut agama atau kepercayaan. Pemimpin harus mampu membedakan semua peran tersebut dan kapan ia berperan sebagai pemimpin dan kapan ia berperan sebagai seorang individu dalam kehidupan pribadinya.Para penulis buku Leadership in Organization dari Akademi Militer West Point (Associates..., 1988) mengemukakan dua definisi operasional mengenai kepemimpinan, yaitu definisi operasional kepemimpinan umum dan definisi operasional kepemimpinan organisasi. Mereka mendefinisikan kepemimpinan secara umum sebagai berikut:In its simplest sense, leadership can be defined as a process of influencing human behaviorthat is, causing people to behave in a way which they might otherwise not behave.Selanjutnya mereka mendefinisikan kepemimpinan dalam organisasi sebagai berikut:Leadership. The process of influencing human behavior so as accomplish the goals prescribed by the organizationally appointed leader.Definisi kepemimpinan dalam organisasi lainnya dikemukakan oleh Fred E. Fiedler dan Martin M. Chemers (1984) sebagai berikut:Basically, the leadership role of function involves the motivation, direction, supervision, guidance, and evaluation of others for the purpose of accomplishing a task. This task may be something the group wishes to do or, mor typically, it is assigned by the organization of which the group is a part. The leader is usually expected to make decision for members of his or her group that determine the groups actions.

KEPEMIMPINAN KONTAKTANIDi suatu masyarakat yang menjadi pusat perhatian penyuluh, kenyataannya penyuluh banyak berhadapan dengan kelompok informal (terutama strukturnya informal). Kelompok tersebut kadang-kadang nama saja tidak punya, pemimpinnya tidak jelas. Contoh-contoh kelompok informal diantaranya: 1) kelompok tani, 2) PKK, 3) kelompok pengrajin, 4) kelompencapir, 5) kelompok arisan, 6) kelompok belajar, dan lain-lain.Idealnya dalam suatu kelompok informal memiliki seorang yang dihormati. Untuk menjadi yang terhormat di dalam suatu kelompok informal, tidak perlu SK (Surat Keputusan). Namun, pada kenyataannya apakah dalam kelompok informal ada orang seperti itu. Mungkin saja anggota kelompok informal mengikuti pemimpinnya karena terpaksa, sehingga kelompok informal tersebut tidak kompak, tidak solid, bahkan menyebabkan kelompok tersebut tidak dinamis.Dalam hal ini kewibawaan pemimpin sangat diperlukan untuk dapat mengikat anggota dalam kelompok.Sifat-sifat yang sangat perlu (wajib) dimiliki oleh pemimpin informal yaitu:1. EmpatiSifat manusia yang bisa merasakan perasaan orang lain. Dia bisa merasakan apa yang dialami/diderita orang lain. Selain itu juga, pemimpin yang mempunyai sifat empati mampu mengidentifikasi dirinya sebagai orang lain.2. Menjadi anggota kelompokPemimpin bukan dari luar anggota kelompok, namun harus berasal dari anggota kelompok. Dengan kata lain, pemimpin tersebut harus dapat diterima oleh kelompok dan dia adalah milik kelompok.3. BijaksanaSifat considerate (penuh pertimbangan) dalam membuat keputusan. Orang yang bijaksana keputusannya tidak akan melukai orang manapun. Mungkin merugikan, tetapi tidak sampai membuat orang tersebut terluka. Selain itu, dia peduli/memperhatikan kepentingan anggota-anggota kelompok lainnya.4. LincahLincah tidak hanya secara fisik, tetapi yang terutama dalam berfikir, tidak terpaku dalam satu hal. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, tidak pernah diam, tidak kekurangan ide dan membuat kelompok selalu punya kegiatan. Ciri-ciri pemimpin yang lincah adalah: 1) penggembira, 2) bersemangat, 3) suka bicara, 4) dinamis, 5) ringan kaki.5. Beremosi stabilPemimpin emosinya harus stabil. Tidak emosional, tidak tempramental. Keuntungan dengan orang yang emosinya stabil adalah kita bisa menerka apa yang akan terjadi dan mudah berkomunikasi dengannya. Ciri pemimpin yang memiliki emosi stabil adalah: 1) bertemperamen tenang (emotional stability), 2) dapat diperkirakan (predictable), 3) punya suatu pola perilaku (a pattern of behavior).Sifat tambahan yang mendukung pemimpin kelompok informal sebagai berikut:1. Ingin memimpinJangan sampai dipaksa untuk memimpin, jika tidak ingin memimpin orang yangmemiliki sifat wajib sebagai pemimpin informaldapat dijadikan penasehat. Karena bersifat sukarela, maka sebaiknya orang itu memiliki kriteria untuk memimpin atau menjadi pemimpin.2. Kompeten (competence)Misalnya penampilannya pantas untuk memimpin. Sebab pemimpin selalu berada di depan, penampilannya harus meyakinkan agar tumbuh wibawa terhadap anggota-anggotanya. Kompetensi berbicara, jelas, urut, dan mudah dimengerti. Pemimpin tersebut memiliki kemampuan mengendalikan orang dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas, tujuan, dan keperluan kelompok.3. Cerdas (intelligence)Memiliki IQ di atas rata-rata. Selain itu, ia juga harus punya kemampuan berpikir logis dan banyak akal.4. KonsistenKonsisten dalam segala hal yang prinsip. Ciri pemimpin yang konsisten adalah: 1) berpikiran mantap dan tidak mudah berubah, 2) tidak berganti-ganti pendapat, 3) tetap pada keputusannya, 4) perilakunya dapat diperkirakan.

5. Percaya diri (self-confindence)Percaya diri dalam menghadapi masalah dan menghadapi orang luar. Pemimpin yang seperti ini ditandai dengan: 1) tidak mudah putus asa, 2) bersikap penuh harapan.6. Mampu berbagi kepemimpinan (capacity for sharing leadership)Dia tidak cenderung bersifat otoriter. Dalam kelompok informal gaya kepemimpinan otoriter tidak laku. Ciri pemimpin seperti ini adalah: 1) tidak bersifat/berkeinginan mendominasi kelompok, 2) tidak memutuskan segalanya sendiri, 3) mampu mendelegasikan kewenangan.Pemimpin kelompok harus melakukan hal-hal berikut ini agar kelompok dapat dinamis, produktif, dan efektif dalam mencapai tujuannya.1. Mengidentifikasikan dan menganalisa kekuasaan beserta tugasnya.Pemimpin jug a harus mengetahui anggota itu akan melakukan apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa dilakukannya. Contoh: 10 orang petani gurem tentu berbeda dengan 10 orang sarjana pertanian yang baru lulus, dan tentu pula berbeda dengan 10 orang konglomerat. Untuk itu tugas pemimpin adalah mengenali siapa anggotanya.Selain itu seorang pemimpin harus mengetahui apa tujuan kelompok dan tujuan pribadi anggotanya. Tidak hanya sekedar tahu melainkan dapat menghayati dan mampu menganalisa lebih lanjut hal-hal yang terkait dengan tujuan. Sehingga pemimpin dituntut dapat melakukan:a. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threat). Untuk dapat melakukan analisis SWOT maka pemimpin tentu harus memiliki pengetahuan lebih dan banyak pengalaman.b. Mengetahui sifat-sifat khusus dari kelompok yang dipimpinnya.c. Mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai kelompok.d. Mengetahui tujuan individu-individu yang menonnjol dalam kelompoknya.e. Mengetahui strategi (cara yang akan dilakukan) untuk bisa mencapai tujuan kelompok.

2. Membangun struktur kelompokDalam rangka membangun struktur, maka pemimpin harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Pengaturan kelompokb. Pembatasan dan pembagian peran/tugasc. Pengaturan keuntungan-keuntungan dalam kelompokDengan membangun struktur kelompok yang baik, kelompok dapat bergerak. Membangun hubungan yang produktif dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berproses untuk mencapai tujuan bersama. Harapannya tidak hanya sekedar berproses, tetapi harus produktif, efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Contoh: pesawat TV banyak sekali komponennya. Kalau saja ada salah pasang, tentu tidak akan memunculkan gambar. Salah komponen juga tidak akan memunculkan gambar. Tugas pemimpin yang harus menganalisis struktur kelompoknya dan proses yang terjadi di dalam kelompoknya.3. InisiatifInisiatif tidak selalu berasal dari pemimpin. Pemimpin harus dapat mengakomodasikan inisiatif anggota. Pemimpin harus dapat menyampaikan ide sampai dapat diterima oleh kelompoknya. Dalam hal menumbuhkan inisiatif maka pemimpin harus dapat:a. Memasukkan gagasan-gagasan baru ke dalam kelompokb. Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk kelompokc. Gagasan tidak perlu harus berasal dari pemimpin tetapi dalam keadaan tidak ada gagasan maka pemimpin dapat berinisiatif memunculkan suatu gagasan untuk kelompoknya.Contoh: PKK, tujuannya adalah untuk pendidikan kesejahteraan keluarga. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan membuat kerajinan-kerajinan. Kelihatannya bagus, mampu membuat rajutan dari benang wol. Namun tidak ada yang menggagas untuk bisa dijual agar hasilnya dapat digunakan untuk kesejahteraan keluarga. Harusnya diarahkan pada pasar yang berkelanjutan.

4. Pencapaian tujuanPemimpin harus selalu mengutamakan pencapaian tujuan kelompok. Sehingga pemimpin harus melakukan hal-hal sebagai berikut:a. Selalu memotivasi kelompok untuk mencapai tujuanb. Menjadi motor penggerak dalam mencapai tujuan5. Mempermudah komunikasi dalam kelompokPemimpin harus selalu menciptakan komunikasi dalam kelompok sehingga pemimpin dituntut memperhatikan:a. Komunikasi antar anggota harus lancar dan mudahb. Pemimpin sebagai penggerak, koordinator, pengendali dan evaluator.6. Mempersatukan kelompokPemimpin harus dapat:a. Menciptakan kesatuan kelompokb. Menciptakan rasa persatuan dalam kelompok7. Menciptakan suasana yang menyenangkan Suasana yang nyaman tentu akan membuat kelompok menjadi dinamis. Untuk itu pemimpin harus dapat:a. Menciptakan kebahagiaan dalam kelompokb. Buat agar anggota merasa senang dan bahagia menjadi bagian dari kelompok.8. Menciptakan keterpaduan kelompokUntuk mengusahakan keterpaduan maka pemimpin harus dapat:a. Menciptakan kebersamaan dalam kelompok berupa kebersamaan dinamika, kebersamaan temperamen, dan kebersamaan kemampuan berbuat.b. Menggalang kekompakan kelompok.c. Menciptakan kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi.d. Memberikan semangat untuk bersatu di dalam kelompok.9. Mengimplementasikan filosofi kelompokPemimpin dalam rangka mengimplementasikan filosofi kelompok dapat melakukan:a. Segala tindakan dilandasi oleh nilai-nilai yang dianut.b. Konsekuen pada nilai-nilai dan cita-cita awal kelompok.MEMBANGUN VISI DAN MISIPengertian Visi dan MisiVisi adalah apa yang diimpikan, keadaan masyarakat yang dicita-citakan, apa yang ingin dicapai oleh pemimpin dan pengikutnya di masa yang akan datang. Visi yang menarik pemimpin dan pengikut ke arah tertentu di masa mendatng dan yang memotivasi serta memberikan sinergi untuk bergerak melakukan perubahan.Para pakar telah membahas secara intensif pengertian visi. Warren Bennis dan Burt Nanus (1985) melukiskan visi sebagai berikut:...mental image of possible and desirable future state of the organization......a vision always refers to a future state, a condition that does not presently exist and never existed before. With a vision, the leader provides the all important bridge from the present to the future of the organization.Catatan mengenai pendapat ini adalah para politisi sering mengimpikan untuk menciptakan kejayaan masa lalu. Misalnya, Bung Karno mengajak bangsa Indonesia untuk kembali ke masa Kerajaan Majapahit. Saddam Husein mengajak para pengikutnya menghidupkan kembali kejayaan pada masa Persia Kuno ketika dipimpin oleh Hamurabi. Akan tetapi isi kejayaan masa lalu tentu berbeda dengan kejayaan masa yang akan datang.Thomas Sowell (1987) menjelaskan pengertian konsep visi sebagai berikut:Visi has been described as a pre-analytic cognitive act. It is what we sense or feel before we have constructed any systematic reasoning that could be caled theory, much less deduced any spesific consequences as hypotheses to be tested agains evidence. A vision is our sense of how the world works.Sowell menyamakan visi dengan teori dan hipotesa dalam penelitian yang perlu diuji terhadap bukti yang harus diciptakan oleh pemimpin dan para pengikutnya di masa yang akan datang. Sedangkan Gregory G. Dess dan Alex Miller (1993) dalam buku mereka berjudul Strategic Management menyatakan mengenai visi sebagai berikut:...a vision refers to the goals that are broadest, most general, and all-inclusive. A vision describes aspiration of the future, without specifying the means necessary to achieve those desired ends.Dalam dunia bisnis visi sering disebut sebagai tujuan sosioekonomi dari perusahaan. Bisnis atau perusahaan didirikan untuk masyarakat yaitu untuk mensejahterakan masyarakat bukan sekedar untuk mencapai kesejahteraan atau keuntungan pribadi pemilik perusahaan atau para karyawan. Misalnya, perusahaan minyak tujuan sosioekonominya adalah mensejahterakan masyarakat dengan menyediakan bahan bakar yang murah.Visi merupkan tujuan yang ingin dicapai, suatu fokus pikiran yang akan dicapai oleh pemimpin dan pengikutnya. Akan tetapi tidak semua tujuan dapat disebut visi. Suatu tujuan dapat disebut visi jika memenuhi persyaratan tertentu. Pertama, visi merupakan hasil abstraksi keadaan yang dicita-citakan, yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Karena merupakan hasil abstraksi, visi lebih bersifat abstrak dan kurang kongkrit. Visi hanya mengandung pengertian umum bukan pengertian rinci yang menggunakan angka-angka kuantitatif. Kedua, visi relatif tetap berada di benak pemimpin dan pengikut untuk waktu yang panjang. Ini bukan berarti visi tidak dapat berubah. Visi umumnya berubah jika terjadi perubahan lingkungan internal dan lingkungan eksternal masyarakat atau organisasi. Misalnya, visi suatu perusahaan umumnya ditinjau kembali dalam kurun waktu tertentu (5-20 tahun atau ketika lingkungan bisnis berubah secara fundamental. Visi negara Rusia berubah dari visi komunisme menjadi liberalisme setelah 60 tahun.Ketiga, visi umumnya dilukiskan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat filosofis. Karena menggunakan kalimat pendek, visi mempunyai pengertian yang sangat luas dan dapat diberi isi yang berbeda dari waktu ke waktu. Misalnya, isi visi adil dan makmur pada abad ke-20 akan berbeda dengan isi visi adil dan makmur abad ke-21.Keempat, visi memberi aspirasi dan motivasi kepada pemimpin dan pengikutnya. Visilah yang mendorong dan menarik pemimpin dan pengikut untuk bergerak ke arah tertentu.Misi adalah segala cara yang dilakukan untuk merealisisasikan visi-visi yang telah diciptakan pemimpin untuk mencapai tujuan.

Tahapan Konstruksi VisiEsensi dari kepemimpinan adalah visi. Pemimpin mempunyai visi yang jelas ke mana para pengikutnya diarahkan. Dalam kaitan ini fungsi pertama dari kepemimpinan adalah menciptakan visi.Para pemimpin menciptakan visi dengan berbagai cara. Para Nabi dan Rasul, pemimpin Agama Samawi, memperoleh visinya dari Wahyu Tuhan yang kemudian dimodifikasikan dalam kitab-kitab suci. Mereka menjabarkan dan menjelaskan Wahyu Tuhan kemudian mempengaruhi umat untuk merealisir Wahyu Tuhan tersebut untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.Sejumlah pemimpin menciptakan visinya melalui penelitian sejarah perkembangan masyarakat dan berdialog dengan para pengikutnya. Visi merupakan gambaran prospektif perkembangan masyarakat masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dalam kaitan ini sejumlah pemimpin dalam menciptakan visinya mempelajari perkembangan masyarakat masa lalu, masa kini dan memproyeksikannya ke masa yang akan datang. Di samping itu visi bukan untuk diri pemimpin sendiri, tetapi untuk anggota masyarakat lainnya. Mereka mengikutsertakan para pengikutnya dalam menciptakan visinya. Misalnya, Bung Karno menciptakan visinya dengan berdialog dengan para pengikutnya yang dinamainya kaum Marhaen.Dalam dunia bisnis, pemimpin bisnis menciptakan atau mengembangkan visinya dengan proses yang dikembangkan oleh ilmu manajemen strategic. Prosesnya adalah sebagai berikut;1. Melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat) terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksterna dari sistem bisnis.2. Dari analisis SWOT kemudian ditentukan posisi perusahaannya terhadap lingkungan usaha.3. Mendefinisikan kemungkinan peluang usaha dan mendefinisikan visi perusahaan.Dalam dunia paranormal dan perwayangan, visi diciptakan melalui aktivitas metafisika. Misalnya, melalui bertapa, berpuasa, bersemedi di tempat sunyi dan angker atau melalui melanglangbuana. Tujuannya adalah meminta petunjuk kepada Sang Pencipta Alam apa yang harus dilakukan. Jika Sang Pencipta Alam berkenan maka akan muncul teja dan teja itu akan masuk ke dalam diri orang. Dengan masuknya teja itu maka orang tersebut memperoleh kekuasaan untuk memimpin masyarakatnya.

Visi BersamaSeperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa visi bukan untuk diri pemimpin sendiri, tetapi untuk anggota masyarakat lainnya. Mereka mengikutsertakan para pengikutnya dalam menciptakan visinya. Hal itu berarti bahwa visi yang ada merupakan visi bersama. Untuk merealisir visi, para pengikut dan pemimpinnya harus berpikir, bersikap, dan berperilaku tertentu dalam melaksanakan tugasnya. Dengan berperilaku terntentu sesuai dengan visi kepastian dapat merealisir visi lebih tinggi. Agar para pengikutnya berpikir, bersikap, dan berperilaku tertentu, pemimpin menetapkan pedoman perilaku dalam bentuk norma-norma. Pemimpin mengumpulkan nilai-niai yang ada di masyarakat atau mengembangkan nilai-nilai baru. Nilai-nilai ini kemudian dipergunakan oleh pemimpin untuk memotivasi dan menggerakkan para pengikutnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sering pemimpin harus mengembangkan norma baru karena norma yang ada sudah rusak atau lapuk tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perkembangan masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut terus dipakai akan merusak organisasi atau masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, ada dua hal yang harus dilaksanakan oleh pemimpin. Pertama, pemimpin harus melakukan regenerasi nilai-nilai. Kedua, pemimpin harus mengembangkan norma-norma baru karena norma-norma yang ada tidak sesuai dengan visi pemimpin dan rasa keadilan masyarakat.

PERILAKU KELOMPOKPengertian KelompokKelompok dalam artian persepsi adalah orang-orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan tatap muka atau serangkaian pertemuan semacam itu, dimana setiap anggota menerima beberapa kesan atau persepsi yang cukup jelas tentang anggota lainnya sehingga ia dapat, pada saat itu atau bersoal jawab kemudian, memberikan reaksi satu sama lain sebagai seorang individu, meskipun hal itu mungkin hanya untuk mengingat bahwa yang lain hadir. Pandangan ini menunjukkan bahwa anggota suatu kelompok harus mempersepsikan keberadaan (eksistensi) setiap anggota dan keberadaan kelompok itu sendiri.Kelompok dalam artian organisasi,menurut definisi sosiologi, adalah suatu sistem yang diorganisasikan dari dua orang atau lebih yang saling berhubungan sehingga sistem tersebut melakukan beberapa fungsi, mempunyai seperangkat standar hubungan, peranan antara anggotanya, dan mempunyai seperangkat norma yang mengatur fungsi kelompok dan masing-masing anggotanya.Kelompok dalam artian motivasi adalah sekumpulan individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulan menguntungkan individu-individu. Kelompok yang gagal membantu anggotanya memenuhi kebutuhannya akan mendapat kesulitan untuk melangsungkan hidupnya. Karyawan yang tidak dapat memuaskan kebutuhan mereka dari suatu kelompok tertentu akan mencari kelompok lainnya untuk membantu memenuhi kebutuhannya yang penting. Masalah pengidentifikasian kebutuhan individu merupakan kelemahan dalam mengidentifikasikan kelompok semata-mata atas ukuran motivasi.Kelompok dalam artian interaksi adalah sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain yang sering melampaui rentang waktu tertentu, dan yang jumlahnya cukup sedikit sehingga setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain, tidak sebagai orang kedua, melalui orang lain, tetapi saling berhadapan. Para ahli teori mengasumsikan bahwa interaksi dalam bentuk saling ketergantungan adalah inti kekelompokan.Keempat pandangan tersebut penting, karena semuanya menunjukkan kepada gambaran penting tentang kelompok. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa jika kelompok muncul dalam suatu organisasi, anggotanya:1. Termotivasi untuk bergabung2. Memandang kelompok itu sebagai satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi.3. Menyumbang dalam berbagai kuantitas terhadap proses kelompok (misalnya beberapa orang menyumbangkan waktu atau tenaga lebih banyak untuk kelompok tersebut).4. Mencapai kesepakatan atau ketidaksepakatan melalui berbagai bentuk interaksi.

Ragam Kelompok1. Kelompok FormalTuntutan dan proses organisasi mengarah pada pembentukan jenis-jenis kelompok yang berbeda. Khususnya, timbul dua jenis kelompok formal: kelompok pimpinan dan kelompok tugas.a. Kelompok Komando (Command Group)Kelompok komando ditetapkan oleh bagan organisasi. Kelompok tersebut terdiri atas bawahan yang melapor langsung kepada seorang penyelia tertentu. Hubungan wewenang antara seorang manajer departemen dengan para penyelia, atau antara seorang perawat senior dengan bawahannya adalah contoh dari kelompok komando.b. Kelompok Tugas (Task Group)Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau projek tertentu. Sebagai contoh, aktivitas para pegawai administrasi dari suatu perusahaan asuransi jika klaim suatu kecelakaan diajukan, adalah tugas-tugas yang diwajibkan. Aktivitas ini menciptakan suatu situasi dimana beberapa pegawai administrasi harus berkomunikasi dan berkoordinasi satu sama lain jika klaim tersebut ingin ditangani dengan pantas. Tugas-tugas yang diwajibkan dan interaksi tersebut memudahkan pembentukan suatu kelompok tugas. 2. Kelompok InformalKelompok informal adalah pengelompokkan orang-orang secara alamiah dalam suatu situasi kerja sebagai tanggapan terhadap kebutuhan sosial. Ada dua jenis khusus kelompok informal: kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan.a. Kelompok KepentinganIndividu-individu yang mungkin tidak menjadi anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang sama dapat berafiliasi untuk mencapai beberapa sasaran bersama. Pengelompokan bersama para karyawan tersebut merupakan suatu kesatuan barisan menghadapi pimpinan untuk memperoleh manfaat yang lebih besar. Sasaran kelompok tidak berkaitan dengan sasaran organisasi tetapi khusus bagi masing-masing kelompok. Contoh dari kelompo kepentingan adalah para pelayan restoran atau hotel yang menghimpun semua tip yang mereka terima.b. Kelompok PersahabatanKelompok yang dibentuk karena para anggotanya mempunyai kebersamaan tentang suatu hal, seperti umur, keyakinan politik, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini sering memperluas interaksi dan komunikasi mereka dalam berbagai aktivitas di luar kerja.

Alasan Terbentuknya KelompokKelompok formal dan informal terbentuk karena berbagai alasan. Alasan itu antara lain kebutuhan, kedekatan (proximity), atraksi, tujuan, dan ekonomis. 1. Pemuas KebutuhanKeinginan memuaskan kebutuhan menjadi motivasi kuat yang menjurus pada pembentukan kelompok. Kebutuhan akan rasa aman, sosial, penghargaan, dan perwujudan diri dari sebagian besar karyawan sampai tingkat tertentu dapat dipenuhi dengan berafiliasi dalam kelompok.2. Kedekatan dan Daya TarikInteraksi antarpribadi dapat menimbulkan pembentukan kelompok. Dua segi yang penting dari interaksi antarpribadi adalah kedekatan dan daya tarik. Kedekatan menyangkut jarak fisik antara karyawan yang melaksanakan suatu pekerjaan. Daya tarik melukiskan ketertarikan orang satu sama lain karena kesamaan konsep, sikap, prestasi, dan motivasi.Individu yang bekerja erat dan berdekatan mempunyai berbagai keuntungan untuk bertukar gagasan, pemikiran, dan sikap tentang berbagai kegiatan di dalam dan di luar kerja. Kedekatan ini juga memungkinkan individu untuk belajar tentang ciri-ciri orang lainnya.3. Tujuan KelompokTujuan kelompok, jika dipahami dengan jelas, dapat menjelaskan mengapa seseorang tertarik pada suatu kelompok. Sebagai contoh, seseorang mungkin memasuki suatu kelompok yang berkumpul setelah jam kerja agar mengenal sistem suatu komputer baru.Adakalanya tidak selalu mungkin mengidentifikasi tujuan kelompok. Asumsi bawah kelompok organisasi formal mempunyai tujuan yang jelas harus ditempa oleh pemahaman bahwa persepsi, sikap, kepribadian, dan belajar dapat mengubah tujuan. Sebagai contoh, seorang pegawai baru mungkin tidak akan pernah diberitahu tujuan unit yang ia masuki. Dengan mengamati perilaku dan sikap orang lain, setiap individu dapat menyimpulkan apa yang mereka yakini sebagai tujuan. Persepsi tersebut mungkin tepat dan mungkin juga tidak. 4. Alasan EkonomiDalam banyak hal, kelompok terbentuk karena individu percaya mereka dapat memperoleh kemanfaatan ekonomi yang lebih besar dari pekerjaan mereka jika mereka berorganisasi. Sebagai contoh, karyawan yang bekerja pada ujung yang berbeda dari suatu lini perakitan mungkin dibayar atas dasar intensif kelompok dimana produksi kelompok tersebut menentukan besarnya upah masing-masing anggotanya.Dalam keadaan bagaimanapun, anggota kelompok mempunyai kepentingan yang sama, yaitu keuntungan ekonomi yang meningkat, yang menjurus pada afiliasi kelompok.

Proses Pertumbuhan KelompokKelompok juga belajar, seperti halnya individu. Prestasi suatu kelompok tergantung pada kemampuan individu dan pada seberapa baiknya para anggota belajar bekerja sama satu dengan yang lainnya. Salah satu model pengembangan kelompok mengasumsikan bahwa kelompok berproses melalui empat tahap pengembangan: 1. Dukungan bersamaPada tahap pembentukan kelompok, para anggota umumnya enggan berkomunikasi satu sama lainnya. Secara khasnya, mereka tidak mau menyatakan pendapat, sikap, atau keyakinan. Hal ini sama dengan situasi yang dihadapi anggota staf pengajar pada permulaan semester baru. Kemungkinan terjadinya interaksi dan diskusi kelas sangat sedikit, sampai para anggota kelas saling menerima dan mempercayai satu sama lain.2. Komunikasi dan pengambilan keputusanSetelah kelompok mencapai tahap dukungan bersama, para anggotanya mulai berkomunikasi secara terbuka satu sama lain. Komunikasi ini menimbulkan peningkatan kepercayaan dan bahkan interaksi lebih banyak di dalam kelompok tersebut. Diskusi mulai memusatkan perhatian lebih khusus atas tugas-tugas pemecahan masalah pengembangan strategi pilihan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.3. Motivasi dan produktivitasInilah tahap pengembangan dimana usaha dikarenakan untuk mencapai tujuan kelompok. Kelompok bekerja sebagai unit yang bekerja sama bukan sebagai unit yang yang bersaing.4. Pengendalian dan pengorganisasianPada tahap ini, afiliasi kelompok dinilai dan para anggota diatur oleh norma kelompok. Tujuan kelompok mendahului tujuan individual, dan norma kelompok dipatuhi atau sanksi diterapkan. Sanksi yang terakhir adalah pengasingan kelompok (pemboikotan) karena tidak mematuhi tujuan atau norma kelompok. Bentuk pengendalian lain meliputi pengucilan sementara dari kelompok atau gangguan dari anggota lainnya.

DINAMIKA KELOMPOKDinamika kelompok adalah suatu keadaan dimana suatu kelompok dapat menguraikan, mengenali kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang dapat membuka perilaku kelompok dan anggota-anggotanya.Dalam psikologi sosial ada disebutkan kelompok mempunyai perilaku, demikian juga anggotanya yang dipengaruhi oleh 8 faktor. Faktor ini berfungsi sebagai sumber energi bagi kelompok yang bersangkutan. Adanya keyakinan yang sama akan menghasilkan kelompok yang dinamis. Berikut ini kita akan membahas satu per satu unsur-unsur dinamika kelompok.1. Tujuan Kelompoka. Tujuan kelompok adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok.b. Tujuan bersama kelompok adalah tujuan-tujuan individu yang sama di dalam suatu kelompok.c. Tujuan kelompok harus punya hubungan dengan tujuan individual.d. Tujuan formal kelompok berbeda dengan tujuan informal kelompok. Tujuan formal dikemukakan dengan jelas yang mesti dicapai. Sedangkan tujuan informal tujuan yang bisa dicapai syukur tidak dicapai pun tidak terlalu mengecewakan.e. Tujuan biasanya megikuti dimensi waktu artinya tujuan harus dirumuskan dengan jelas sehingga setiap anggota punya interpretasi yang sama untuk mewujudkannya pada suatu waktu tertentu.f. Tujuan kelompok sangat perlu di dalam suatu kelompok untuk memberikan arah pada kegiatan. Semua anggota mestinya paham akan tujuan yang akan dicapai sehiingga semakin paham maka semakin tinggi kreativitas anggota untuk mencapainya..g. Tujuan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok.h. Tujuan dapat dijadikan kriteria untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai suatu kelompok.i. Tujuan kelompok menjadi motivasi bagi individu anggota-anggotanya.j. Kegiatan/perilaku kelompok dan individu dimotivasi oleh kebutuhan dan diarahkan oleh tujuan.2. Struktur Kelompoka. Setiap kelompok memiliki struktur yang mengatur interaksi dalam kelompok untuk mencapai tujuannya. Setiap kelompok membentuk strukturnya sendiri secara unik, tak perlu sama dengan struktur kelompok lain. Struktur kelompok merupakan variabel yang menentukan efektif dan efisien tidaknya interaksi dalam kelompok itu.b. Ibarat gedung yang memiliki struktur dengan unsur-unsur yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, tetapi semuanya menunjang fungsi gedung.c. Struktur kelompok harus sesuai dengan kebutuhan.d. Dalam menentukan struktur kelompok, perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini:1) Kewenangan (autority power), mengatur bagaimana keputusan-keputusan kelompok akan diambil.2) Sistem komunikasi, mengatur bagaimana penyampaian putusan-putusan ke dalam dan keluar kelompok akan dilakukan.3) Aktivitas, melalui aktivitas-aktivitas apa tujuan kelompok akan dicapai.4) Hak dan kewajiban, mengatur segala apa yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota.5) Besarnya kelompok (jumlah anggota).6) Aspek kualitatif, tingkat semangat, seberapa orang-orangnya, kualitas orang-orangnya, kemampuannya, keaktifannya, dan kecerdasannya untuk berfikir abstrak.7) Wahana untuk interaksi kelompok (papan, tempat pertemuan dll).8) Solidaritas dalam kelompok (semangat kerjasama, persaingan dijadikan dasar dalam membentuk struktur. Persaingan perlu ditumbuhkan untuk kompetisi untuk memacu kemajuan, bukan sebaliknya saling menjatuhkan.9) Kesempurnaan mencapai tujuan.3. Fungsi TugasMaksud dari fungsi tugas ini adalah memfasilitasi dan mengkoordinasi usaha-usaha kelompok yang menyangkut masalah-masalah bersama dan dalam rangka memecahkan masalah-masalah itu. Fungsi tugas adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam kelompok agar kelompok dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu fungsi tugas harus selalu berorientasi pada tujuan.Bedanya dalam organisasi, dalam kelompok fungsi tugas fleksibel (mekanistik) sedangkan pada organisasi fungsi tugas organik. Makin jelas fungsi tugas, kelompok itu makin formal. Kriteria fungsi tugas adalah sebagai berikut:a. Kepuasan karena bisa mencapai tujuan kelompok.Contoh: main bulutangkis, kalah pun senang.b. Mencari informasi dan mendapatkan gagasan diperlukan kelompok.Jangan diartikan anggota kelompok dalam kebingungan karena tidak tahu informasi. Informasi sedapat mungkin dikomunikasikan dengan baik. Sedapat mungkin jangan sampai ada anggota yang ketinggalan informasi.c. Adanya koordinasi untuk mencapai kesepakatan bersama. Kalau koordinasi efektif akan terjadi keserasian dalam fungsi tugas. Dalam keselarasan dalam aktivitas mencapai tujuan. Kesepakatan bersama menghindarkan konflik yang tidak terkendali (musuh).d. Inisiasi, memulai sesuatu kegiatan nyata. Contoh: buka pintu pertama siapa? Inisiatif menegur ada pada setiap anggota. Siapa yang berinisiatif dalam suatu hal. Sehingga setiap orang termotivasi melakukan tugas, tidak saling menunggu.e. Diseminasi, semua mengetahui dan terlibat.f. Menjelaskan, bila semua orang bingung.4. Pembinaan dan Pengembangan KelompokUsaha pembinaan dan pengembangan kelompok berusaha menjaga agar kelompok tetap hidup. Sedapat mungkin berorientasi pada bertahan hidup (survival oriented) pada keadaan lingkungan yang selalu berubah.Usaha-usaha yang merupakan variabel pembinaan dan pengembangan kelompok akan dijelaskan berikut ini.a. Partisipasi, usaha adanya keterlibatan semua anggota, agar tumbuh perasaan sebagai bagian dari kelompok. Syarat partisipasi adalah:1) kesempatan (kognitif)2) kemauan (efektif)3) kemampuan (psikomotor)Bila salah satu hilang, tidak akan pernah terjadi partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan menikmati hasilnya. Partisipasi bisa dalam bentuk material (fisik) dan non material (non fisik: waktu, pemikiran), teknis dan non teknis (keselarasan, hubungan sosial). Partisipasi akan tumbuh apabila ada manfaat yang dirasakan oleh anggota.b. Fasilitas, penyediaan input dan peralatan yang diperlukan oleh kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan. Siapa bisa menyediakan apa? Biasanya kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Dalam teori budaya terdapat pola pikir, pola tindak, dan pola sarana yang menentukan aktivitas anggota.c. Aktivitas, adanya aktivitas merupakan tanda kehidupan kelompok. Dipilih aktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan, baru kelompok itu akan berkembang.d. Koordinasi, adanya koordinasi akan terhindar dari konflik yang bisa membahayakan kehidupan kelompok.e. Komunikasi, komunikasi vertikal dan horizontal yang baik merupakan kunci pembinaan kelompok.f. Penentuan standar, ada