kenasan secara spek'i'rografik...telah dilakukan eksperimen untuk meneliti kandungan...
TRANSCRIPT
-~·--~ ..... ,.
- ---------- .....
~
LAPORA'N PENELITiAN.
ANALISIS BEBERAl?A MAKANAN DAN MINUNAN DALAI-1
KENASAN SECARA SPEK'I'ROGRAFIK
0 L E H :
Dimsiki Hadi
H. l·'iathoyib
Dibiayai Oleh
Dana Penunjang Pendi"dikan UGM
Tahun Anggaran 1987 /1988
Dengan Surat Kontrak Penelitian ..
''1. r t·~ ...
FAKUL TAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1988 -·~ ,!;
t.
..
·l
.j
- ... ______ ------ ·~·
Prakata. Inti-sari.
1. Analisa kualitatif. 1-1. Teori.
Daftar lsi
~-2. Kepekaan d~teksi pelbagai- unstir. 1-3 .. Garis peka dan garls akhir. 1-4. Identifikasl unsur.
·,
1-5. sumber cahaya dan penempatanbahan. 1-6. Metode lempeng bergerak dandistilasi 2. Kisl difraksi datar. 2-1. Penggunaan klsl datar. 2-2. Proses pembentukan spektrum. 2-3. Difraksl oleh sebuah celah. 2-4. Interferensi antar celah dalam klsi. 2-5. Pengaruh tingkap terbatas. 2-6. Metode vektor. 2,-7. DispersL 2-8. Batas pisah (limit of resolution). 3. Peralatan dan eksperimen. 3-1. Peralatan utama. 3-2. Eksperimen yang dilakukan. 3-3. Hasil eksp~rimen. 3-4. Penutup dan kesimpulan.
Daftar acuan.
}._ . '·
2 2. '
3
6
6
7
fraksional. g
11
11
11 12
14
16
16
1.9
20
22
22
23 . 24
25 26
---·- --·-- .... ,
Inti-sari
I'.
·'
Telah dilakukan eksperimen untuk meneliti kandungan zat-zat kimia dalam makanan dan mtnuman dalam kemasan yaltu: ciorned beef, sarden, susu kotak, teh kotak, buavita dan jUga urine, denga.n. menggunakan metode spektroskopik. Alat yang digunakan.lalah Plane Grating Spectrograph buatan Shimadzu Corporation, Jepang. Dengan alat ini telah dapat diperoleh garis-garisspektrum yang bersanqkutan de.ngan pelbagai panjang gelombang. Bila garis-garis spektrum itu cukup balk, maka - dengan cara membandlngkannya dengan spektrum standar dapat d1tentukan zat-zat kimia yang terkandung d i dalam sample terse but. Namun ternyata bahwa qcu: is spektrum yang diperoleh belum sempurna sehingga belum_dapat dilakukan-ane-lisls. Hal ini disebabkan karena di sana-sinl maslh · terdapat kebocoran sinar-sinar yang tidak dikehendaki yang menimbulkan ke·bakaran pada lempeng gelas, sehingga mengaburkan qarls spektrum.
Hal lain yang menyebabkan kurang sempurnanya gatls spektrurn ialah .bahwa setelah lempeng gelas perekam dicuci belu'lft member ikan hasil yang jernih, sehingga juga akan mempersulit proses aneli.-sisnya. . .
Dalam program selanjutnya direncanakan ~ntuk melakukan e_ksperimen lagi hingga diperoleh hasil yang balk sehin~ga dapat dilakukan analisisnya. Hal ini sangat penting · menglngat bahwa alat ini adalah alat yang baru. Karena i tu sebelum dl•;~unakan oleh mahasiswa perlu dikuasai dahulu pengoperaslannya.
'·
• I
. '
-------=- ~·
P r a k a t a
Laboratorium Fislka Zat Padat dan Optlka, Jurusan Fisika FMIPA
UGH belum lama ini telah mener ima beberapa peral:ttan baru yang·
salah satu diantaranya ialah Plane Grating Spektrograph. Alat ini
dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur kimla, terutama lo-
gam, yang terkandung dalam bahan sample dengan cara menga~lise
spektrum yang ditimbulkannya. Dengan alat ini analisis dapat di-
lakukan secara kuall tat if maupun secara kuantl tat if. Namun. dalam
tara£ awal lni baru a.nalisis secara kualitatlf sa:Ja yang dllaku- .·
kan.
Agar supaya penelitlan ini dapat memberikan_N-mfaat langsung '• ~ .... ·, ~-, ... e, ' :' ,:·'
kepada masyarakat, maka samples yang kami ·tell tl~>~eliputi bebera-. ' ~: .
pa makanan dan minuman dalam kemasan yang biasa ~-~jual secara be-!j ; . • • - -~ t_
bas, seperti misalnya: corned·beef, susu, teh dll. Dlsamplng itu •:• ..... _-..
juga air seni kami sendiri sehubungan dengan penyakit batu ginjal
yang perhah kami derlta. Oleh karena itu pada dasa:cnya penelitian
ini mempunyai dua sasaran, yaitu:
(1). Mencoba dan mengoperasikan.alat baru.
(2). Membantu Lembaga Konsumen dalam menentukan kandungan unsur
kimia pada makanan dan minuman dalam kemasan.
Yogyakarta, Junl 1988
Dl•lki Hadl
H.Math~ylb
. '
, ' , '
I ,, ,
'2
B a b 1
Analisis kualitatif
1-1. Teor i. , ,·
Untuk menentukan unsur ~ogam yang terkandung dalam suatu sarnltle
rnaka anallsis pada spektrum ·emlsl merupakan cara yang biasan_ya
leblh langsung, leblh cepat, lebih khsus, lebih lengkap dan mung
kin lebih mudah dilaksanakan dari pada cara lain yang sudah di
kernbangakan. Seorang ana list dalam hal lni tidak perlu ,mengadaka.n
perkiraan terleblh dahulu unsur-unsur apa yang mungkin terkandung
dalam ~,;ample ataupun harus memilih,metode mana ya~g kiranya pa
ling tepat, lagi pula tidak perlu untuk memisahkan komponen-kom
ponen yang dikandungnya. Semua unsur yang terdeteksl secara spek
trof'graf ik dapat di tentukan dalam satu kal i operas! ..
Analisis spektroskopik yang kualitatif ini adalah analisis yang
dilakukan pada spektrum emisl dan secara nlsbi adalah proses yang
mudah. Suatu sample kecil dari bahan ,yang harus dianalise dile
takkan dalam busur listrik atau bunga-api listrik atau sumber la~
in yang dapat meneral (meng-eksitasi) 'sehingg3 molekul-moleJtul
sample akan mengalami. disosiasi men::Jadl atom-atom penyusunnya
yang kemudia,n terteral sehingga memancarkan cahaya. Cahaya ini
dlmasukkan dalam spektrograf yang akan memisahkan, P'elbagai pan
jang gelombang dan merekarnnya sebagal garls-garis spektrurn pada
lempeng,fotografik. Tiap unsur kim'ia mernancark'!n kelompok garis
yang sudah dikenal yang panjang-gelornbangnya telah dis.usun ·. dalam
bentuk·tabel atau dalai bentuk chart (Gb.l-1).,
• I
~----~.-...,.,
''
" ..! .. ,t., pr"""
..... Jo
• I • ....,._ . I I I "" I I I I I I 'I I I 1:
I I I I I I I I I I I 0 1000 1100 - -. .,, A
' f-
I I ' I
• • <;o . • • <0 .... ,. , . I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
2!100 3000 noo 4000 ~- • I
T I , . • I
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I .~ I I . I I $000 ~- 8000 . 'C •
--.,.;QI'If
,.,,,.
I 7ok I I I I '~ I I I I -~ I . I I I .J.s I I I I .k I I
Gb • 1-1 • Chart given by Hasler and Kemp,• showing the wavelentth distribution of the moat sensitive arc . and spark Jines of the elements. , ' · · ·
----- ----~- ---
-------:--__ , .......
.... -····
'·' .
. '·
I
- Gar is-gar is dalam spektrum
3
dapa't secara posltif dfidentifikasi
sebagai berasal dar 1 unsur tertentu bi la keduduk~nnya ( pa~jang- "• .
gelombangnya) telah diketahui. Anal isis spektrografik member ikan
suatu rekamanyanq per:manen, sehingga hasilnya dapat pula dlguna..,.
kan untuk acuan di masa yang akan datang. Hal ini juga memungk in-·
kan orang yang tidak/kurang mempunyai skill untuk melakukan bagi-
an rutin dar i anal isis ini dan menyiapkan spektrog·ram yang kemu
dian oleh ahlinya dapat dilakukan analisis. Metode ini terutaJtl'il
berguna bila operator tidak mengetahui unsur apil yang hendak d1-
car1. Metode in'i juga sangat cocok bila sample hanya tersedia se
dik it. Dalam beberapa hal dengan o·, 1 mg sample sudah cukup untuk
melakukan analisis lengkap, walaupun demikian sedapat mungkin
perlu 1 mg. Kepekaan metoda ini berbeda dar 1. satu unsur ke unsur
lain, tetapi beberapa unsur tertentu dapat dldeteksi wa.laup~n
hanya 10-8 gram a tau dengan konsentr·asi kurang dar i 1 baqian da-
lam 100 juta.
Metode spektrografik tak dapat digunakan dengan memuaskan untuk
menentukan unsur-unsur atau ion-ion negatif seperti Cl- dan so•=
yang muhgkin terdapat dalam sample, karena tidak terangsang untuk
memencarkan cahaya di .dalam sumber biasa kecuali rdikal-radikal
yang berisi atom-atom logam. Analisis spektrografik untuk unsur-
unsur non-logam seperti gas memerlukan teknik khusus ..
1-2. Kepekaan deteksl pelbegal unsur.•
Sring dikatakan bahwa hanya sekitar 70 unsur kimia ye:mg .diketa
hui dapat dideteksi secara spektrografik .. Seben;.trnya .;jenis atom
----··--- .,..
i
I
apapun dapat dideteksi serta diidentifkasi melalui prosej radlasl
yang dipancarkannya •. Namurr secara umum metode spektrografik untuk
non-logam, terutama halogen dar:t gas adalah lebih rumit dan sukar.
Karena itu analisis spekt.rog.rafik blasanya terbatas pada unsur-
unsur logam dan beberapa metaloid. Dua puluh unsur yang biasanya •
dianggap sukar untuk dianalisis semacam itu ialah gas-gas pe.rma-
nen, halogen, bele.rang dan selenium, serta sediklt logam berat
yang langka.
Bila. kita meneliti dafta.r unsu.r yang non-speJ;t.roskopik, maka
mudahlah dilihat mengapa umsur-unsur tsb. sukar dideteksi. Sebab ...
nya ialah bahwa atom-atomnya secara nisbi sukar diter~l agar me
mancarkan radiasi. Apabila tidak demikian maka tentulah karena
unsur-unsur. tsb. memancarkan demikian banyak ga.ris spektrum dan
· semuanya tidak cukup kuat.
Atom-atom netral mempunyai po~tensial ionisasi yang berkisar
antara 3,1 volt untuk sesium dan 25,4 volt untuk helium. Hampir
semua logam mempunyai potensial ionisasl dan eksitasl yang berkl
sarantara 5 dan 10 volt sedangkan untuk gas dan halogen terletak
di atas nilai inl.
Bila kita membuat grafik. intensitas garis. spektrum sebagai
·fungsi konsentrasi suatu sample, maka hasilnya seperti terllhat
pada Gb.1-2.
Intensity 1 of
Spectral· Unes
Gb.··~-2.
.: ,I.~·"""
5
Dapat kita lihat bahwa kedua garis t~b. mempunyai kemi~ingan yang
berbeda. Dikatakan bahwa Redua garis spektrum tsb. mempunyai kepe
kaan konsentrasional yang berbeda. Ked~a ga~is memotong sumbu
yang ~ersangkutan denga~ i.ntensitas minimu~ yang terd~te~si p;ada
titik yang berbeda. Dikatakan bahwa kedua g•ris mempu~yai kepeka-
an mut 1 ak yang berbeda. Pad a anal i si.s kuant i tat-if, kepekaan h:m-
sentrasional sangat penting,sedangkan pada anlisis kualitatif
kepekaan mutlak sangaat penting.
Tabel <1-1) memperlihatkan batas minimum konsentrasi unsur-un:..
sur yang masih dapat dideteksi _secara spektrografik.
Uns · LIY'
Ag Al As AI. B na Be B1 c Ca Cb
I
-::.
Cd .• Ce
c 1
=· ~
I
.I
... c:. C1 Cs Cl. Dy Er E1 F
l~~ --
Tabel <1-1) Batas kepekaan unsur untuk deteksi spektrografik.
-Bagian/106 . Unsur Bagian/106 Unsur Ba~li an/ 106
sat. mas sa sat. mas sa. sat. mas sa
0,!5 Ga 4 F~a . . . 1 Gd 90 Rb 70 .
100 Ge 7 . F.:h 10 10 Hg 50 Ru 10 0,1 H:o 90 s 10 1 In 5 Sb 20 2 Ir 1 (H) Sc 1
10 ~-·· ., 0,1 Se 1 ... La 10 Si 80 0,!5 Li 0,5 Sm 300
80 Mg 1 Sn 2 o, 2 .. , Mn 10 Sr o,s
'::30 M•:• 10 . Ta ·so 10 Na 0,1 Tb 90 40 Nb 80 Te 5(10 0,2 Nd 90 Ti 50 !5 Ni !5 . Tl 10 o,s .as 100 v 0,3
90 p 10 w 10 10 Pb 0,2 y 4 10 Pd 10 Yb 3
1 Pr 90 Zn 2 o, 1
.. Pt 50 Zr 20
··-'--.. -
' . I
--- ·~
,.
6.
1-3. Garis peka dan garis akhir.
Oleh karena beberapa garis spektrum lebih kuat dari pada yang
lain, dan hal ini disebabkan karena kementakan transisi dl dalam
atom lebih besar dan juga karena lebih mudah terteral dari pada
yang lain, .maka tidaklah memgherankan bahwa gar is-gar is tertentu
lebih peka dari pada yang lain. Biasanya, walaupun tidak selalu,
garis spektrum terkuat adalah yang paling peka.
Garis akhir (ultimate line, rais ultimes) ialclh garis terakhlr
suatu unsur yang akan menghilang bila sejumluh tertentu unsur.
yang terbakar dalam sample dikurangi sampai pada titik lenyap.
Beberapa garis.mungkin akan menghilang bersama bila batas kepeka
an dicapai.
Untuk memastikan adanya unsur tertentu dalam sample kita perlu '•
mengidentifikasi paling sedikit dua garis yang bcuasal dari uns.ur:
tsb. Tabel garis-garis peka sangat berfaedah krena apabila garls
yang paling peka suatu unsur tidak tampak dalam spektrum yang di"':'
selidiki untuk analisis kualitati£, maka unsur tl3b. qapt dianggap
tak ada. Namun ketiadaannya ini hendaknya difa.hiiml sebvagai kua-
'litatif, yang berar:ti bahwa dalam batas deteksi yang · mungkin un-
sur tsb. tak diketemukan. Gb. (1-1) memperlihatkiin suatu chart
oleh Hasley dan Kemp tentang distr-ibusi garis:-garis yang peka me
nurut panjang-gelombang.
1-4. Identifikasi unsur.
Pada analisis kualitatif ·biasanya panjang-gelombang tidak perlu
ditentukan dengan teliti, karena 11 spektro9ram master" dapat disi-
7 ..
apkan dengan spektrograf yang digunakan untuk memperlihatkan lo-
kasi semua garis yang panting. Untuk unsur-unsur tertentu garl•
garis akan terletak pada suatu lokasi dengan pQla tertentu yang.
segera dapat diidentifikasi. Setelah spektrogram master in! disi
apkan, maka spektrogram-spektrogram laln yang dibuat dengan alat
yang sama untuk samples lain dapat disuperposisik~n dengan·master
melalui kotak pengamat (vewing box) dan garis-garis yang berimpit
pada ·keduanya dapat diberi tanda.
Bila lempeng_master yang dibuat dengan alat itu tidak tersedia,
masih mungkin kita mengidentifikasi garis-garls dengan memban
dingkan pola-polanya. Kesalahan identifikasi tidak mungkin terja-
di bila lebih dari satu garis diguna~an untuk meneutukan ada atau
tidaknya unsur tsb. Kemungkinan kesalahan yang disebabkan karena
sample tidak homogen adalah lebih besar. Karena it:u perlu sekali
diusahakan agar sample benar-benar representatif.
1-5. Sumber cahaya dan penempatan bahan. · I
Analisis .spektroskopik emisi biasanya dilakukan de.ngan busur
-- -· (ark) atau bunga-api ('spark) sebagai sumber. Dalam ,banyak hal bu
sur memberikan kepekaan yang lebih besar, membakar sample lebih
_ banyak, memerlukan · · rangkalan listr ik yang lebih sederhana dar 1 ·
pada bunga-api, lagi. pula tidak memerlukan tegangim tinggi yang
membahayakan. Bunga api digunakan bila sample sangat sedikit dan
tidak diperlukan kepekaan yang tinggi.
Bagian-bagian tertentu. suatu busur atau bvunga-api memberlkan
kepekaan yang lebih tinggi dar i pada .bagian-bagian lain untuk
------ ----- ··~h
•
8
_ mendeteksi pelbagai unsur. Gar is-gar is yang berasal d·ar i molekul
molekul .yang dapat segera-mengalami disoslasi t&mp~k paling kuat
di bagian luar busur, sedan·gkan garis-garis yang timbQ_l dar.i atom
atom tak terionisasi tampak di dekat ele)ttrode poslti£, dan dar!
atom-atom terionisasi di dekat elektrode negatif.
Bila bahan yang akan dianakise dapat diperolteh dalam bentuk ba
tang maka kita harus menggunakan elektrode-diri (self elektrQde).
Sebagai alternati£, sample dapat diletakkan dalam elektrode gra-
fit murni yang diberi lubang (Gb.l-3).
, a
(0)
(b)
(c) (d)
Gb.l-3. Pelbagai bentuk elektrode ber'lubang.
-Biasanya elektrode sample dlbuat positif, sebab yang positlf
menjadi lebih panas dar! pada yang negatif dan perbedaan suhu lni
membantu menguapkan bahan. Namun kepekaan deteksi bertam~ah bila
elektrode sample negatif.
Untuk menghindari kontaminasi, sample harus sesedikit mungkin
dipegang. Biaf;Sanya digunakan sample dengan massa kira-.kira 10 mg
yang diharapkan cukup representatif. Sebagai ganti grafit kadanc:r-
i.,'
-·
' I
g
kadang diguna~an elektrode tembaga _atau perak, namun ini akan sa.;.;. -
ngat mengurangi kepekaan. Hal ini disebabkan karena elektrode lo- ·
gam kurang panas bila dibandingk~n dengan· elektrode ·grafit dan
tak dapat menimbulkan eksitasi pada aras yang tinggi. Untuk me
ngurangl kemungk-inan kontaminasl, rnaka elektrode tsb. perlu ter
bih dahulu dipanaskan selarna beberapa detik sebelum samp.le dima- .
sukkan. Elektrode harus selalu dilubangi dengan alat yang telah
diberslhkan dengan alkohol atau eter dan dikering~an dengan ker
tas filter. Bila.sample yang diselidiki berupa tepung bukan peng-
hantar listrik, rnaka tepun,g ini dapat dicampur dengan bahan peng
hantar yang akan rnenambah beberapa 'garis spektrum. Tepung grafit
dapat digunakan untuk keperluan tsb. Amo.nium sul£at dapat pula
dlgunakan karena at~m-atom komponennya tidak menimbulkan garis
garis dalam kawasan spektrum tampak dan ultraviolet bila eksitasi
dilakukan dengan busur.
Bunga-api tampaknya kurang memuaskan bila dibendingkan dengan
busur karena .tidak dapat mencapai. kepekaan yang tinggi Gleh ada-,
nya latar belakang yang malar (kontinu) serta lebih kuat. ·
' Sample cair dapat digunakan setelah dicampur dengan tepung gra
fit basah dan langsung dimasukkan dalam lubang elektrode grafit.
1-6. Hetode lenmpeng bergerak dan distilasi fraksional.
Bila suatu sample diletakkan dalam lubang yang ·dalam pada ter
minal bawah busur grafit, maka pelbagai unsur penyusunnya menga-, •.
lami distilasi kedalam busur pada saat-saat yang berbeda. Hal lni
dapat diqunakan A ,C - "- I ,. -- -· I ~ -- - •-
··------------ .....
10.
mempertihggi kepekaan pada analisillJ kuantitatif. Namun hal ini
juga sangat ·penting untuk anal isis kuali tat if, tezutama bila di-'
komblnasikan dengan teknlk lempeng ber<Jerak •. s ingkapan (expos-.
ures) yang berturutan selama waktu pembak.a:tan 't
busur~ berguna un~
tuk memisahkan garis-garis yang kebetulan berdekatan. Lempeng da-
pat digerakkan terus-menerus dengan tangan,atau dengan motor,se-
jajar dengan garis spektrum selama singkapan. Agar garis-garis·
yang lemah juga dapat. dideteksi, maka perlu digunakan lempeng
(film) dengan kece-patan tinggi untuk menambah kepekaan deteksi.
-------- ----- -·-
---- ---- -·~·
11
B a b 2
~lsi Dlfraksl Data~
2-1. Penggunaan kisi datar.
Dalam analisis spektrokemis seperti yang dilakuk~n pada indus
tri, penggunaan kisi cekung iebih diutamakan; namun dalam labora
torium akademik lebih diutamakan kisi datar. Juga dalam kawasan
spektrum lnframerah klsi datar leblh ·banyak digunakan. Dalam ka-
wasan spektrum tampakpun banyak digunakan oleh para astronom. Pa
da umumnya dapat dikatakan bahwa kisi datar lebih rnenguntungkan
dari pada prisma.
2-2. Proses pembentukan spektrum.
Kisi difraksi terdirl· atas sejumlah besar gores sejajar dengan
jaraka sama. Gores-gores ini dapat memantulkan ataupun meneruskan
cahaya, tetapi kebanyakan tidak meneruskan. Syarat yan9 penting
lalah bahwa semua gores haruslah identik dan berjarak sama. Lebar .. .
gores biasanya lebih besar d.p. panjang-gelombang cahaya yang di
gunakan, tetapi nisbah lebar gores (celah) dengan panfang-gelom-
bang jarang melebihi 5 : 1.
Bila klsi datar dlSinari dengan berkas cahaya sejajar dan ~ebu-
ah lensa diletakkan pada berkas yang dipantulkan ataupun diterus
kan, maka tampakalah spektrum pada bidang api lensa tsb. Spektrum
ini timbul dari tiga. proses yang secara £.isis berbeda, yaitu dlf-
raksi oleh tiap gores,· interferensi antara gelombang dar i semua
gores, dan difraksi oleh tingkap (ape~tur) .slstem pengamatan.
'·
12
Maslqg-rnasing gores pada kisi itu mendifraksikancahaya yang
mengenainya; karena itu gores-gores tsb. berkelakuan sebagai de
ret sumber cahaya yang identik, rnasing-rnasing mernancark.an cahaya
yang meliputi sudut besar. Gelombang-gelombang sektmder yang ber- .
asal dar 1 sumber-sumber ini sampal di suatu ti tlk dengan beda fa
se tertentu, dan dengan demikian terjadilah i~terferensi. Pada a~
rah-arah tertentu gelombang sekunder in! saling memperkuat, se~
dang pada arah lain saling melenyapkan.
Ting~ap dari sistem pengamatan mendifraksikan radiasi yang me
masukinya. Ini menimbulkan garis-garis spektrum dengan lebar ter
t.entu dan menimbulkan rnaksimum sek:under. Teropong yang digunakan·
~ada kisi biasanya mempunyal lensa obyektif yang cukup luas se
hingga tingkap itu pada hakekatnya ditentukan oleh lebar kisl.
Pada pola yang diamat! ketiga proses itu tak dapat diarnati kecua-
11 pada arab yang ditentukan oleh proses kedua. Hasil dari kedua.
proses ini tak dapat dilih~t kecuali den~an tingkap terbatas yang
menyebabkan timbulnya modifikasi oleh proses ketiga.
,2-3. Difraksi oleh sebuah celah.
Gb. 2-1 memperlihatkan tampang lintang sebuah sumber garis yang
tegak-lurus pada bidang gambar; sumber terletak ·. pada ~arak yang
jauh.dari celah s, yang sisi-sisinya jug~ tegak-lurus pada bidang.
gambar. Cahaya yang melalui S menyebar dalam ruang sebelah kanan
dan menerangi suatu luasan pada layar. Makin sempil: celah itu rna-·
kin lua'Slah bagian yang diterangi. ·Bila cahaya men·}enai celah de-
ngan sudut I rnaka·intensitas J pada arab yang membentuk.sudut 1' . .
---····~-~ ,.....
13
deng~n BS adalah
sin2t~nSCsin I +sin l')J J = Jo ~----------·------------- (2-1)
[rrnSCsin I + sin I')JZ
Jo = intensitas jumbai (fringe) di pusat, S = Iebar celah, n = cacah~Qelombang dan I'= po~itif bila terletak pada sisi yang sama
terhadap normal seperti I.
Bi asanya ber kas cahaya di buat tegak-1 urus bi dang l~i si sehi ngga
I = 0. Intensitas menjadi maksimum bila I'= 0 dan minimum.('= 0)
·.· bila S sin I'= p'A,., dengan p adalah bilangan bulat.
~ ---:-s
Gb.2-1. Celah S disinari •::.leJ.'I sumber B yang ··jauh.
Sebuah teropong yang disetel untuk j~rak tek-terhingga akan
memfokuskan semua sinar yang mempunyai nilai J'sama .ke tempat
yang sama, sehingga terbentuklan deretan pita. S sin I'= pi\, yang
merupakan syarat untuk intensitas nol meperlihatkan bahwa semua
pita lateral Mempunyai lebar yang sama, dan masing-masing 1!2
kali lebar pi.ta di pusat. Pctda titH~-titik yang· kira-kira terle-
ditengah antara dua minima yang be~dampingan intensitasnya
naik menjadi maksimum.
Persamaan <2-1) memperlihatkan bahwa kurva intensitas kira-kira
. ---- ----- _, __
14
adalah kurva sinu$ kuadr.at yang ordinatnya dibagi dengan kuadrat -
jaraknya dari pusat. Penyebut berubah sangat cepat bila jarak itu
kecil sehingga ordinat maksimum tergeser k• titik-titik yang se-
dikit lebih dekat ke pusat. Karena itu maksimum pert~ma tergeser
1/30 kali lebar pita .dan maksimum kedua 'ejarak 1/51 ~ali, dst.
Angak-angka ini kecil sehingga intensitas maksfmum pita lateral·
dapat dianggap sama dengan intensitas pada pertengah~n antara dua
minima yang erdampingan, yaitu:
4 Jo J,.. = (2-2)
Kedudukan maksima lateral tergantung pada panjang-gelombang se-
hingga bila cahaya tidak monochromatik,-.maka pitaa-pita dengan ;
warna~warna berlainan akan menduduki tempat~tempat yang berlainan
pula.
2-4. Interferensi antar celah dalam kisi.
Pola sejumlah celah yang b~r~ampingan akan saling berimpitan.
Bila masing-masing •:elah disinari dengan sumber yang .. berbeda dci\n
'celah-celah itu diamati mel~lui teropong, maka polanya akan ber-
impit dan akan saling memperkuat. Namun dalam praktek semua celah
yang berdampingan tetap dan berkas yang terdifraksi akan.berin
ter ferensi. Untuk menyederhanakan masal ah, ki ta anggap bahwa r.1.1·-
si ng-masi ng •:el ah sebagai sLtmber bebas yang memar.carkan radi asi
ke segala arah dan bahwa kisi diandaikan tak terhingga luas. Kisi
yang sebenarnya dapat dianggap sebagai kisi tak t£;!rhingga yang
diamati melalui t~ngkap (apertur) yang terbatas.
"-..------- ..,.....,,
' . '
15
Kita tinjau sinar-sinar yang dipantulkan di titik-titik pada
gores. yang berdampingan (Gb.2-2). PO dan P'O' ·adalab sinar-sinar
dengan sudut datang I, sedang OR dan Q'R' adalah sinar-sinar: ter
difraksi pada sudut I'. Gangguan dari O'ketinggalan di belakang
gangg~an dari a sejarak b(sin I +s-in I'), di mana b = jarak an·
tara gores-gores yang berdampingan, yang biasa dikenal sebag~i
ruang kisi (grating space).
Gb.2-2. Cabaya datang pada arab PQ·dan didiftaksikan pada arab QR.
Bila selisib lintasan ini sama dengan b:llangan bulat kali pan-
jang-gelombang, maka gangguan itu akan saling memperkuat bila 41-
padu dalam teleskop;· dan ini berlaku untuk semua gores (celab)
sebingga gar is teran<r ter 1 ibat pada arab I' yang dl tentukan oleh
persamaan:
b(sin I +sin I') =rnA_. (2-3)
Persamaanini·berlaku balk untuk klsi refleksl maupun transmisi
asalkan I dan I' diambil positif bila terletak ~r~da sis~ yang sa-'·
rna dar i normal. Bi la sel isib jalan ini sama dengan hi langan gasal
kali 1/2 p~njang-gelombang akan diperoleb intensi.tas minimum. ' '
. I
16
2-5 •. Pengaruh tingkap terbatas.
Pada hakekatnya tak ada kisi yang tak terhingga luas, mel~inkan
terbatas. Keterbatasan ini menimbulkan perubah~n pada distribusi.
intensitas yang diamati. Pros~dr yang paling jelas ialah dengan
~enganggap bahwa kisi menghasilkan garis-garis tak, terhingga sem
pit di tempat tak terhingga jauh. Selanjutnya· bayangan sebuah
sumber yang diamati melalui tingkap yang luasnya terbatas akan
memberikan sederetan pita difraksi yang intensitasnya ditentukan
sin2 (nnW sin Ul J = Jo (2-4)
<nnW .. sin U)2.
U = sudut bentang pada lensa obyektif oleh garis yang m~nghubung-
kan bayangan geometrik dan titik di mana intensitasnya diukur. W
= lebar kisi. Persamaan ini mirip dengan persamaan (2-1) dan
(2-2) sehingga pita-pita yang terb~ntuk mirip pula de~~a~ pita-
pita yang terbentuk oleh difraksi di satu celah~ Tiap garis spek-
trum ta,mpak sebagai pita di fraksi dengan lebar sudLrt 2/\IW cc•s I'
yang bertepikan deretan pita-pita samar-samar den~an lebar 1/2
k~li dari lebar tersebut.
2-6. Metode vektor.
TE::~•:•f"i di fraksi c•leh •:elah tunggal tak dapat diterapkan pada ki-
si se•:ara kuant i tat if. Dal am hal i ni har us di per hat i kan. pula pr•:··-. .
ses kedua dan ketiga yang hasilnya dapat dicari dengan ,mengguna-
kan metc•de vektc•r •. Intensitas yang -ditimblkan oleh difraksi pada
gores-gores akan. lambat sekali berubah dengan sudut, dan beda fa-
' . I
.~·~ -----·- _..,,
'·
17
se ant,ara gelombang-gelombang dari gores yang berdampingan akan -
tetap. Jadi bila gelombang dari sebuah gores dinyatakan dengah
sebuah vekt•::.r yang panjangnya sebanding dengan afllpl i tudo dan yang
arahnya menunjukkan fase, maka diagram vektor untuk seluruh kisi
akan berbentuk sebuah poligon vektor. Gambar 2-:3 memperlihatkan
keadaan untuk kisi dengan 12 gores. Dalam kenyatiannya sebuah ki~
si terdiri atas ban~ak sekali gores.
00 Gb.2-3. Distribusi intensitas dan poligon vektor
untuk kisi dengan 12 gores.
Po = maksimum pusat. P1 - minimum pertama.
P2 = maksimum pertama. P3 = minjmum kedua.
Gambar bagian bawah adalah diagram amplitude, yang meroperlihatkan
bagaimana gangguan oleh gores-gores yang terpisah bergabung men~
jadi maksimum atau minimum. Diagram P1, Pz dan P3 berturut-turut
mempunyai satu, sa"tu se·tengah dan dua kc•nv•:•lusi. Banyaknya vektor
dalam poligon sama dengan banyaknya gores pada kisi. Jadi bila
cacah gores pada kisi.besar, maka pada tiap konvolusi akan t~rda-
pat banyak vektor dan poligon dapat dianggap sebegai busur ling-
karan. Minimum pertama terjadi bila kurva ·· ge~aran ini ~tertutup
..
- ---·--·- ·~·
18 '
kurva membentuk satu setengah konvolusi, dst.
Maksimum subsider pert~ma nisbi terhadap maksi~um utama adalah
(2/3 W) 2 = 1/22. Maksim~m sub~ider orde rendah :cukup tL~ang bila
terpisah dari maksimum utama, namun dalam praktek jarang sekali
terpisah.
Dengan si ngkat: bi la ki si mempunyai b~nya~~ g·ar is maka maksi m,a
-utam di fraksi adalah bayangan yang sempurna dari sumber. Maksima
subsider adalah samar-samar dan tidak akan menimbulkan kesulitan.
Van~ termasuk orde rendah biasanya tidak terpisah dari maksima u
tama dan yang termasuk orde tinggi terlalu samar-samar ~ntuk da
pat dilihat.
Amplitude yang dipasok oleh tiap gores berubah-ubah dengan arah
difraksi. Andaikan A1 =amplitude untuk satu gores pada arah tei
tentu, dan L - beda jalan antara gangguan dari gores-gores ber
dampingan dan P = cacah gores pada kisi. Gangguan dari tiap gores.
akan rnemasok satu vel:: tor. pad a pol i gc•n <Gb. 2~4). Pad a gambar t sb.
P ha~ya bilarigaM kecil dan bahw• pol.igon itu hanya m~mbentuk s~
bagian dari satu konvolusi. Namun persamaan yang dijabarkan ber
'laku umum. Sudut antara dua vektor berdampingan ialah 1. Karena
poligon itu sama-sisi dan sama sudutnya, maka dapatlah dilkiskan
dalam sebuah lingkaran dengan ruji R. Sudut yang terbentang di
pusat lingkaran oleh sebuah vektor adalah juga i, sehingga
A1 = 2R sin 1/2
dan oleh P buah vektor
A = 2R sin p~/2
(2-5a)
(2-5b)
Bila P dieliminasi dari kedua persamaan di atas, akan diper6leh
---·'"""
19
sin F'l/2 CZ-6)
sin 1/2
Bi la per-samaan ini dikuadr-atkan akan diper-c•leh per-sam4an inensi-
tas dan mengingat pula bahwa di maksimum pusat Ao = PA:a., maka ha-
silnya adalah
sin2 Pl/2 J = Jo <2-7)
\ \ \ I
\ I
' \ I \ I \ I , \.
I , .....
' ,-\ I
'I . , , A ... , , .........
~ '~ ,, I 9J. \
I \ \
I ' ~
I \R I I :. \
I \
I \ \
" I \ - -A,
Gb.2-4. ~oligon vektor untuk kisi dengan 5 gores.
Dengan mengingat pula bahwa:
I = 2TT A L;A..
dan A L = b(sin I +sin I')
maka persamaan C2-7) dapat dirubah m~njadi:
sin 2 [rrnPbCsin I +sin I')j J = J 0 -----··---
P 2 sin 2 [rrnPb<sin I+ sin .I'll
n = cacah gelombang.
2-7. Di sper si.
Untuk gar-ls-garis terang berla~u:
<2--8)
(2-9)
(2-10)
20 . .~·
b <.s i n I + s i n I ' ) = m i\. .
Bila ~idiferensialkan terhadap dengan men9ingat bahwa I teta~,
maka diperoleh di.persi sudut:
di' m = (2-11)
d7\ b r:r;:.s I'
Di titik-titik yang dekat dengan ~ormal pada ki•i di ~ana I' ke~
ci~, maka cos I' berubah dengan lambat sehingga dispersi hampir
tetap.Suatu spektrum yang dispersinya tetap dikatakan "normal 11•
Jadi: ·spektrum kisi a~alah normal di dekat normal dari kisi itu.
Persamaan <2-11) menunjukkan bahwa dispersi itu·berbanding lurus
dengan orde spektrum m dan berbanding terbalik dengan ruang kisi
b. Persamaan (2-11) dapat dirubah menjadi:
d I' sin I + sin I' (2-12)
d;\
Dispersi 1 i near- dapat pula di perc•l eh dari hubungan dl' = dslf,
dengan f = jarak titik-api lensa, sehingga:
ds di, = f (2-·13)
d~ d?\.
2-8. Batas pisah Oimit of resolution).
Pada interferometer, batas pisah didefinisikan sebagai interval
cacah gelombang terkecil yang masih dapat dilihat terpisah. Hal
ini berlaku pula untuk pr-isma ataupun kisi. Cacah . gelombang n.
adalah kebalikan dar-i panjang-glombang, n = 11~. Ditinjau suatLi garis .sp·ektrum dengan panjang:-gelombang).,, orde
---- ....
jalani antara sinar-sin~r 'dari tepi kisi i~lah:
La= WCsin I +sin I')
Batas pisah dinyatakan dalam persamaan:
· A nL. = ·1 /W (sin I + sin· I' )
AnL. = (1/1\.2 )A.i\L. <tanda- diabaikal'l)
Persam•an <2-15) menjadi:
1 1 A /\.L. =
/'\.:a ·WCsin I + si I')
Syarat maks~mum ialah: b(sin I+ sin I') = m ~, atau
21
(2-14)
(2-16)
CW/P)(sin I +sin I') = m~. Persamaan (2-16) dapat dirubah men
jadi batas pisah:
A"'-. = A/mP <2-17)
atau daya pisah:
A .I! A L. = · mP (2-18)
-- ---~- ......
·;.".·' .. ""''\'·.···.· . . ,. >·\
.•
22
B a b 3
Peralatan dan Eksperimen
3-1. Peralatan utama.
Peralatan utama terdiri atas tiga unit, yaitu unit spektrograf,
unit pegontrol dan unit sumber busur atau bunga-api ··listrik. Hal
inl dapat dllihat pada Gb.(3-1) 1 (3-2) dan (3~3). Spektrograf ini
dilengkapi pula dengan celah dan kamera •. Celah digun~kan untuk
memasukkan berkas radiasi dari sumber yang dikenakan pada sample,
sedangkan kamera untuk mere.kam gar is spektrum yang d i timbulkan
oleh kisi datar dalam spektrograf pada film potret atau lempeng
khusus. Kisi datar tsb~ mempunyal 1200 gores/mm. Unit spektrograf
ini juga dilengkapi dengan pengukur gelombang (wavelength coun-
ter) yang terletak dl bagian bawah pemegang lempeng (plate hold-
der). Bilangan yang terbaca pada counter ini menunjukkan panjang
gelombang di pusat lempeng dalam A. Panjang gel~mbang garis spek
trum lain dapt ditentukan dengan pertolongan Tabnl (3-1).
Tabel (3-1)
Grooves/mm Blazed wave- . Reciprocal dis- Wavelength range to be photo-Applications
lrngth A pt:rsion A/mm graphed on 10 in, plate .
First 9.7 2425}
Mainly use the Cetnents, sl~gs, ores; · 6C'U 5000 Second 4.8 1200 fttst or second nonmetals and their alloys, '
Third 3.2 order. cast irons, low aUoy steels, 800
nickel alloys, pharmaceuti- ..
600 3000 First 9.7 2425} Mainly use the cal materials and materials
Second 4.8 1200 first order, for chemical industry. "
~
First 4.8 1200 1 M.U.ly uoo tho • Tool steels, stainless steels, 1200 .5000 Second 2.4 600 fll'lt or 1econd heat-rtaletlns eteelt end .
Third 1.6 . . order, acid-proof steels containing large proportions of llickel,
. .
- -·: ---:---. fl'~
• .,L,t,.fl!,
.··• tr
<D 0 0 0 ® @
Gb. 3-1.
Spectrograph main ~ody
Entrance slit
Control unit
Camera
Optical bench
.Arc/spark stand: (Seperate order)
M~del 121000
Outside View of Shimadzu Plane Grating
Spectrograph Model G.E-170
..
I . I
·'"•:;.
. I
------- ---- -~h
..
<D Plate holder manual driving handle
® Movement scale
Q) Plate holder table
0 Plate holder damper
G) Plate holder ~
@ Wavelength counter
G Wavelength dial
Gh. 3-2. ·Front View of the Spectrograph
¥
PLl Pilot lamp for power source
PL2 Pilot lamp for shutter
PLJ Pilot lamp for arc pr.,duction
SW1 "Power" switch
SW2 1 "GAS FLOW'' switch
SWJ "JOG MOTION" switch
SW4 Change-over switch for holder transfer dire~tion
SWS Holder transfer switch
SW6 "STEP" switch
SW7 "AUTO" "MANU"· change-over switch for "SHUI'TER"
SW8 "OPEN" "CWSE'' change-over switch for "SHUI'TER"
SW9 "START" switch for are production
SWlO : "STOP" switch for arc productio?
TY1 Stand-by gas flow runer for "GAS FWW"
TY2 Exposure timer for JOG MOTION
Gb. 3-3· Control unit of the Spectrograph
- ··---·----- ·--~-
, r
23
Beberapa aksesori yang penting ialah:
(1). Pembentuk elektrode grafit (graphite electrode shaper) ··
yang dapat dilihat pada Gb. (3-4), (3-5) dan (.J.-6) •. Oengan alat
ini maka batang grafit dapat diberi bermacam ... macam bentuk~dan da.:.
pat pula dllubangl untuk menempatkan sample.
( 2). Proyektor spektrum (spectrum projector), yang dapt dlg·una-
kan untuk menganalise rekaman spektrumgaris yang diperoleh dari
sample dengan cara ·membandingkannya dengan spektrum standar.
3-2. Eksperimen yang dilakukan~
Sample yang diselidiki ialah:
(1). Susu kotak. (4). Corned beef.·
(2). Teh kotak. (5). Sarden Pronas.
(3). Buah vita. ( 6) • Ur in.
Sample cair terlebih dahulu dicampur dengan bubuk grafit yang
agak basah dan setelah i tu baru dimasukkan kedal.am lubang ele·k
trode grafit yang positif (bagian bawah). Lempeng perekam cUsiap
kan dan dipasang pada pemgangriya. Wavelength coun·t·er diplllh se-
suai dengan panjang. gelombang yang bersan·gkutan untuk unsur yang
dlperkirakan terdapat dalam sample.
Untuk sample yang berupa zat padat, terlebih dahulu dlbuat
serbuk dan baru dimasukkan kedalam lubang elektrode grafit.
Proses selanjutnya sama saja.
Satulempeng perekam dapat digunakan untuk beberapa kali sing-
kapan (exposures) dan setelah selesai dlgunakan terus dicuci. Se
telah itu spektrum garis pada lempeng siap·untuk dianalise.
- --------- _...,..
(8) (8) <8> <8)
8
1-)8
I ' I t. . .l I
. I
~··· ........
A~~t·'li.~·.·
~T •. ~
Rotary Cutter Holder <82 Special Cutter .
Bushing for 3 mm Graphite Bar C8> Drill Chuck .
Boring Drill 9 Handle for Chuok
Ditto Locating Metal 8 Chip Case
Cutting Tool
Accessories of Shimadzu Graphite Electrode Shaper
Model UC-1
~"': '.> . i
;· .
. ~·~~·. >' ...
r .·.
I, '
~~. -
Gb. 3-5.
Head Stock
Chuck for Attachment of a Graphite Bar
Tool Post
Tool Feed Lever
Tail Stock
Tail Stock Fixing Lever
Chuck for Attachment of a Boring Drill
Tail Stock Feed Handle
Graphite Chips Scattering Prevension Cylinder
Tool Feed Adjusting Screw
Switch
Graphite Bar Cutter
Power Source Cord
External Appearance of Graphite Electrode
Shaper Model UC-1
._,,~~ . .-., ... _- - -. __ ·,..,'
. ·, '•'- -,·,
--- ---· .... ~ ..
Gb. 3-6. Locations of Tool and Drill
24
3-3• Hasll eksperlmen.
Dar! beber·apa kal i eksper imen yang telah d i lakukan dengan· 6 rna
cam sample seperti tersebut pada butir 3-2, ternyata hasilnya be
lum me•uaskan. Beberapa buah lempeng fotografik telah digunakan
untuk keperluan ini.
Pada eksperimen yang pertama kali dilakukan,_ sama sekali tidak
dlperQleh garls. spektrum. Setelah dicuci ternyata lempeng gelas
bersih tanpa sebuah garispun. Hal ini kemudian dlketahui bahwa '·'
lempe~g gelas hanya di~erl laplsan perekam gambar pada .~atu slsi
saja, sehingga tak boleh terbalik~ Pada eksperlmen yang pertama
tampaknya pemasangan lempeng gelas · pada pemegangnya terbalik.
Untuk membedakan permukaa·n mana yang diberi lapisan kita perlu
-· ---- ~·· _meraba-raba dalam ruang gelap.
Pada percobaan selanjutnya telah dapat diperoleh garis-garis
spektrum, tetapi beberapa bag ian menjadi hi tam karen.a terba.Jcar.
Jadi ad~ sinar-sinar yang tidak dikehendaki ikut masuk kedalam
peralatan. Percobaan-percobaan selanjutnya telah dilakukan secara
hati-hati · sekali namun hasilnya belum juga memuaskan, karena
maslh ada juga baglan-baglan yang tampaknya terbakar. Kecuali itu
maslh ada juga persoalan yang menyangkut pencucian lempeng gelas.
Hal lni terlihat pada lempeng gelas sehabis dicuci masih belum
nampak jernih benar-benar, dan ini tentulah akan mempersuli.t
dalamanalisisnya. Namun hal inl mungkin mudah diatasi dengan
menamban waktu pencucian. Yang tampaknya masih belum dapat dia-
tasi ialah masalah kebocoran cahaya yang tidak kita inginkan.
Percobaan telah dilakukan dengan hati-h~ti sekali, dengan cara
------- ----~- .., ..
'· 25
melalttllkannya di malam h~ri, ditambah lagi dengan cara menutupi
semua peralatan dengan kain hitam, nam~n. hasilnya belum juga me-.. muaslan.
Ada beberapa h·al yang barangkali perlu diperhatikan, yaitu
bahwa cerobong pen~eluaran gas-gas yang mugkin berbahaya yang
mungkin timbul dari sample ketika sedang diradiasi, belum terpa-
sang. Informasi yang diperoleh menyatakari bahwa menurut.teknisi
Jepang yang memerik.sa alat itu hal tersebut dianggap tidak perlu.
Juga perlehgkapan air untuk pendingin dianggap tidak perlu, se-
hingga tidak dipasang.
Pengoperaslan alat lni perlu sekali sebelum digunakan oleh rna-
hasiswa, sebab tiap kal,i ·· harus menggunakan lempeng. gelas yang
harganya cukup mahal. Oleh karena itu kami akan berusaha sekuat
tenaga untuk meneruskan penelitian ini, mengingat bahwa salah
satu Lasaran penelitian ini ialah mengope~asikan alat batu.
Laporan ini kami susun walalupun hasilnya belum memuaskan karena
terbentur akan batas waktu. Namun penelitian ini akan terus kami
lakukan sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
3-4. Penutup dan kesimpulan.
Sebagai penutup dapat kami kemukakan beberapa hal sebagai
beritut.
Dari beberapa kali percobaan telah dapat dtpe~oleh ~aris spek-
trum;·tetapi belum sempurna.
(1) •. Hasih adanya·bagian-bagian yang terbakar oleh sinar yang
tidak dikehendaki.
i . 1 26
.(2)1· Hasil pencuclan tbelum sempurna, belum dihasilkan lempeng r
/1 gelas yang benar-benar jernih. '
Ked~a hal ini tentulah akan mempersulit dalam analisisnya.
Hamba~an yang kedua mungkin mudah diatasi dengan cara menambah ·
waktui penc·uciari,namun · hambatan yang pertama. barangkali masU\ !
perlui dicari sebabnya.
Peralatan tambahan yang masih kurang ialah cerobong pembuangan
gas df:tn untuk air pendingin yang oleh teknisi Jepa.ng dianggap
tidak.perlu.
'·
Yogyakarta; a~·al Agustus 1988
'Dimsiki Hadl
H. Mathoyib
,Oaf tar acuan:
1. Harrison,G.R., Lord,R.C., Loofbourow,J.R .. Practical
Spectroscopy, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J.,
2. Candler,c., Modern Interferometers, Hilger & Watts Ltd.,
Hilger Division, University Pr~ss, Glassgow, 1951~
3. Sh!imadzu Plane Grating Spectrograph, Model Ge•·170, .Instruction
Ma!f1ual, Shimadzu Corporation, Scientific Instrument Plant,