kementerian pertanian badan karantina pertanian...kementerian pertanian badan karantina pertanian...

10
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN JALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN, PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 12550 GEDUNG E Lt. 1,3,5 Dan 7 TELEPON/FAKSIMILI (021)7S16484,7816483,7816482,7816481 Website : www.karantina'pertanian.go'id Email : [email protected] ) Januari 2020 Nomor : Sifat : Lampiran : Hal : a - 10\ / K? .0 20/ v.,b / 0 t / aoL o Biasa Satu lembar Sertifikasi Fitosanitari Buah Salak Yth. Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di - Seluruh lndonesia Bersama ini disampaikan hal - hal sebagai berikut untuk menjadi p_erhatia.n Saudara dalam melaksanakan pelayanan sertifikasi fitoslnitari buah salak tujuan China dan negara tujuan lainnya: a. Tingginya populasi lalat buah di sentra perkebunan salak di lndonesia, khususnya wilayah D.l. Yogyakarta dan Jawa Tengah. b. Masih ditemukannya buah salak siap ekspor yang terinfestasi lalat buah dalam populasi tinggi pada saat pemeriksaan karantina di rumah kemas registrasi oleh Petugas Karantina Tumbuhan. c. pemerintah lndonesia dan Pemerintah China telah menyepakati Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Salak dari lndonesia ke China (Protokol terlampir). Pada pasal 7 Protokol dimaksud menyebutkan antara lain jika ditemukan Bactrocera carambolae dan Bactrocera papayae pada kiriman buah salak dari lndonesia, maka barang kiriman tersebut akan dikembalikan atau dimusnahkan, dan pemasukan buah salak dari lndonesia ke China akan ditangguhkan sementara. d. pemerintah Australia telah menghentikan impor buah salak dari lndonesia sejak tanggal 30 November 2017 dikarenakan pada kiriman buah salak dari lndonesia yang tiba di Australia pada tanggal 22 November 2017 ditemukan lalat buah (Bactrocera spp.). e. pemerintah New Zealand telah menghentikan impor buah salak dari lndonesia sejak tanggal 23 Februari 2018 mengikuti langkah mitigasi lalat buah yang diterapkan oleh Pemerintah Australia sebagaimana butir d diatas. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini diminta kepada Saudara hal-hal sebagai berikut: 1. Lebih meningkatkan pelayanan sertifikasi fitosanitari untuk ekspor buah salak ke China dan negara tujuan lainnya serta memastikan buah salak yang akan diekspor telah bebas lalat buah dan OPT lainnya sebelum menerbitkan Phytosanitary Certificate. 2. Khusus ekspor buah salak tujuan China, pelayanan sertifikasi fitosanitari dapat diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tingkat kematangan buah salak tidak lebih dari 65%. b. Pemeriksaan karantina harus dilakukan di rumah kemas registrasi. c. pemeriksaan karantina harus dilakukan terhadap keseluruhan buah yang akan diekspor (100%) atau dengan cara pengambilan sampel (random sampling). d. pemeriksaan secara random sampting hanya dapat dilakukan setelah dipastikan sistem mitigasi lalat buah di rumah kemas registrasi telah diterapkan dengan baik dan efektif melalui proses sortasi dan pembersihan buah'

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN PERTANIAN

    BADAN KARANTINA PERTANIANJALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN, PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 12550

    GEDUNG E Lt. 1,3,5 Dan 7 TELEPON/FAKSIMILI (021)7S16484,7816483,7816482,7816481Website : www.karantina'pertanian.go'idEmail : [email protected]

    ) Januari 2020Nomor :Sifat :Lampiran :Hal :

    a - 10\ / K? .0 20/ v.,b / 0 t / aoL oBiasaSatu lembarSertifikasi Fitosanitari Buah Salak

    Yth.Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertaniandi -

    Seluruh lndonesia

    Bersama ini disampaikan hal - hal sebagai berikut untuk menjadi p_erhatia.n Saudara dalammelaksanakan pelayanan sertifikasi fitoslnitari buah salak tujuan China dan negara tujuanlainnya:

    a. Tingginya populasi lalat buah di sentra perkebunan salak di lndonesia, khususnyawilayah D.l. Yogyakarta dan Jawa Tengah.

    b. Masih ditemukannya buah salak siap ekspor yang terinfestasi lalat buah dalam populasitinggi pada saat pemeriksaan karantina di rumah kemas registrasi oleh PetugasKarantina Tumbuhan.

    c. pemerintah lndonesia dan Pemerintah China telah menyepakati Protokol PersyaratanFitosanitari untuk Ekspor Buah Salak dari lndonesia ke China (Protokol terlampir). Padapasal 7 Protokol dimaksud menyebutkan antara lain jika ditemukan Bactroceracarambolae dan Bactrocera papayae pada kiriman buah salak dari lndonesia, makabarang kiriman tersebut akan dikembalikan atau dimusnahkan, dan pemasukan buahsalak dari lndonesia ke China akan ditangguhkan sementara.

    d. pemerintah Australia telah menghentikan impor buah salak dari lndonesia sejak tanggal30 November 2017 dikarenakan pada kiriman buah salak dari lndonesia yang tiba diAustralia pada tanggal 22 November 2017 ditemukan lalat buah (Bactrocera spp.).

    e. pemerintah New Zealand telah menghentikan impor buah salak dari lndonesia sejaktanggal 23 Februari 2018 mengikuti langkah mitigasi lalat buah yang diterapkan olehPemerintah Australia sebagaimana butir d diatas.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini diminta kepada Saudara hal-halsebagai berikut:

    1. Lebih meningkatkan pelayanan sertifikasi fitosanitari untuk ekspor buah salak ke Chinadan negara tujuan lainnya serta memastikan buah salak yang akan diekspor telah bebaslalat buah dan OPT lainnya sebelum menerbitkan Phytosanitary Certificate.

    2. Khusus ekspor buah salak tujuan China, pelayanan sertifikasi fitosanitari dapat diberikandengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Tingkat kematangan buah salak tidak lebih dari 65%.b. Pemeriksaan karantina harus dilakukan di rumah kemas registrasi.c. pemeriksaan karantina harus dilakukan terhadap keseluruhan buah yang akan

    diekspor (100%) atau dengan cara pengambilan sampel (random sampling).

    d. pemeriksaan secara random sampting hanya dapat dilakukan setelah dipastikansistem mitigasi lalat buah di rumah kemas registrasi telah diterapkan dengan baikdan efektif melalui proses sortasi dan pembersihan buah'

  • e, Pemeriksaan berbasis random sampling dilakukan terhadap minimal 25% dari setiaplot barang kiriman.

    f. Alat angkut yang digunakan untuk buah yang telah disertifikasi harus dipastikanbebas dari kemungkinan re-infestasi OPT dan lalat buah,

    g, Dalam hal dilakukan pengangkutan via darat antar kota/propinsi menuju tempatpengeluaran ekspor di luar wilayah UPT pelaksana serlifikasi, maka harusmenggunakan alat angkut berpendingin. Bagian pintu tempat keluar masuknya buahpada alat angkut tersebut harus disegel menggunakan segel karantina.

    h. UPT pelaksana serlifikasi wajib berkoordinasi dengan UPT tempat pengeluaranekspor untuk dilakukannya pemeriksaan keabsahan segel karantina pada alat angkutdimaksud oleh UPT tempat pengeluaran sebelum barang kiriman diberangkatkan keChina.

    3. Melakukan sosialisasi ketentuan butir 2 di atas kepada para pemangku kepentingan diwilayah UPT Saudara (eksportir, pemilik rumah kemas, dinas pertanian) sehingga dapatmemahami dengan baik bahwa kondisi terkini pertanaman buah salak di lndonesia yangtelah terserang lalat buah secara masif berpotensi menghambat hingga menutup aksespasar ekspor buah salak lndonesia ke China dan negara tujuan lainnya.

    Demikian disampaikan untuk mendapat perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih

    ,.,'K'epala Fuqat Karantina Tumbuhan dan,:,,,..' ' Keam'anan Hayati Nabati,

    't.t ' ('ii-:'Iiiil\i r ill:'" .,: . ".,.

    111, 1,',

    ':, ,",i: -,.\.,t,.1 I''':::-- fi'

    ,'/Dr. lr. A. M. Adnan. MP.

    Nt P-,"10681 1 041 998031 001- .'.,; -:- 'r ' ,

    Tembusan:1. Kepala Badan Karantina Pertanian,2. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan lnternasional;3. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Ditjen Hortikultura;4. Direktur Perlindungan Horlikultura, Ditjen Hoftikultura;5. Direktur Buah dan Florikultura, Ditjen Hortikultura;6. Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan lnformasi Perkarantinaan;7. Pemilik Rumah Kemas Salak Registrasi tujuan China (terlampir).

  • ,::)s

    ..rr,i".:@l\(E|cEloclEEIehlo(Et'E.EOEOtu

    1r)$(o(v)(oN@c{(.)ooo=-oo=ocoo)LG

    o)c!(9o,N$o@

    @:o-oo

    ELo(L

    (f)

    t-r1\llf(r)OJo)c.)

    @oo=-oo

    oCobG

    =

    @oO)t-o,(f)

    c\I6l@e\? -E1r) E

    = R3

    E uegERlopg,:e 0

    = 6

    AiEEEota@>

    E -ao) Ektt efi sFu c - O9oE 6>?:€E E4=E HEOo(L-Vs)

    tro\./ (D

    .ol 9'-6E sEEgEE rii -O9e Ha=qE9(, E(/) tE P;P

    Ftrj

    (Il=h9F o)o(trcc>J J(E oOEEE.(IlG

    =\ZIL

    :Ztraf

    ozof<CD E.

    11FtUo-(r')

    IlcotIUd]

    )U)

    io

    F-IJJaoz

    =

  • E€Et= :81E EIEIn :l Ot; Elc)E ;l€l5-gxla38lEl-BE

    3Cl9trEl

    IEE,E 3

    ro(o@No@N(f)

    @o0):-oo=oIJa

    f.-on@rt-*c\tN@oo-oo

    -colzoL

    -afo)

    cl

    ftblHEI(r) otse)@olool olo:lEEI=gl96totrl'E (I'lF .'tl(l) (uilttt tr Ylo tol

    o)(f)o

    I(f)oo

    Iod(9

    I-(LtrzFUJY

    (o

    o)oI

    (f)oI

    oI

    sfoI$

    CAI

    ILdzF=ulY

    I

    ooIroI

    @ohof5INo-b-ouzFTUY

    I

    JtrGiNoo

    I

    t-Jo>u)r

    NJ-O(L

    E.zFUIY

    E-eg EEg-9-d o8;EE"E=siE3E#EEE

    oorEo)Q ricit gz -6 .= - --'=.E.t E,E H gS 5 o h'6'iz,u)t/)oo)c.=ooo(!=ooYgc0

    =_t-o)'-Eo=#or!9 ccrr= (o=ctty)Q C)z5a

    o)cfoELao, S)EG:o).l cD6oY>

    oc;Pzo> 2.:E FS

    r6 ss8 B

    .Fjo

    =-O

    Zr"rtaF

  • i{ri li' l": 11 L t }'i Ik YttsNT,$t :\

    r TIOT'O I{ O L I' II R.S YAIfu{Th IY F I'I'O$A i\f I'T.4 IT I

    UIYTUK EKSI'OII ISTIATI SALAI{ I}ARI INI}O]\I;SIA KI' C1NAr\ll'IAltA

    K[MEi$TliltIA N F ]lI{"Ii1ltIAt{ IlIiPUBLlK Ii\{l)Oi\{T,S1ADr{l{

    7' I.T E G E NE IT,,I L A D rt{ T i\ry ST RATT O I\'f O I? C U S T* i{S O f TIT $tr!:()rt.t;',1; ltEI,u13LIe Or cIt IN.tl

    t-Jntuk mcntastikan kcilllllnl*n ck.spor huralt mlltlt dltri Ir"relortesia kc Cina,Kemrnte ricn Pertnnialt lte publik lndonesia (s*lanjutnya disebut"Kr;r:rcntan") di*'ukili nlch l3*clan Kirtintina Pert*niatt (selar:juu"iyn disebrrl"li*ruritan") dan the #cilct'tt{ ,klnini.str*tir;n r;t'Cuxtttn* af tke Pe'ople ktt"cpthlic r;l"Chiu* (selanjutr:ya eiisebut "eACC") du:r, i:erclasark*n analisis;isika *lgar:isnre peltggllnggu tunrbr"rltan, salirtg tukar par:dangan ri*nr:'r*"ncap*i kcnsensus seb;r gai beri l':trt :

    I'lstl I

    Brrah salak (S*lr*eeurt!*c:r:* (e acrter) Vors) (selarljutnya elisebut 'usalak"l

    vang akan ellekspor dari Ir:dor:esia ke Cina harus niet:'t*ltthi undang-unclang

    dnn peritluran-peraturrn eina icrkait ilt*stnilari dan harus bebas dariurg*,ii*,r"t* pringg$ngglt tulr:bnlren yirng nle rliadi perhatian Cin*{sclaniutn-va ciisebut "OP"f K") (elnftar Op'fK pacla Lnrlpiran}.

    Salak gntuk chspor ke Cina lrarus utetncntthi pcr;rtnran darr stancinrIqcnrr:nnnn clan kebe:"silrnn Cina.

    l)*snl 2

    Ke11-rn clan qrrnah ltemrs yiutg terlibat dalanr ckspor salak ke Cina harus

    dir*gistrasi aleh 13trnnlltt ttan dinilui serta disctuf rri olrlr UACC.

    Ilnsal3

    Di burvaft arahan I){.triiltllln. l',ebu:r salalt untuk ckspor ke Cina ltarusrncnera; kan Pmktck l]udidl!'{} \'ong llaik (6o*el Ag'iuifiral Practiea'6Ap) iiurr lrroseclgr Srnrrdtr Opci'asional (51* nclurcl Operuting lsrtsceltru,SOf ), tnen*rapknn l)crtgcloll*rt l-lama 'fr:rpaclu {lntegrated Pesl

  • ,r;iffiffi:i ii*-** iiiti.l|i

    A'{*n*gament, Ii}M}, untul< tllenghirdrri dar: Ln*ngcndalikcn kejadian ll'itcrb*rvanya OP'[K ku Cin*.

    llarantan iurr.rs rlrongilwi.rsi clnn l"l:cngirtur p0nggunttafl bahan kirr:iapcrtnnian dar:r nrelnkukrn annlisis peslisidn sccartt rutin sesuai elenganpcraturer clan stancklr Cina tcrkait kennrarran drn krtrersihan.

    Atas p*rmintean $ACC,prograrlr di atas, pcxtisida

    llar*nt*rr lranrs nrenyccli*kan intarr"rr*si)rrtlg eligur:akan dun hasil anelisis.

    tcntarrg

    ekspor ke

    [)*s*l 4

    Proses pengemttsnn, penS,ittlp;ll1{it-} clan perrgirintan s*lak r"tntukeirra harus mcnclapnt pcnglwasan kru:atrtina *leh l]arntrtnr:.

    Sebelum porgcrRt'isftn, s*lnknlemilsrikan salak l:ebns clnriel*n t*nalr.

    Iurus eiipililr, distrlir dan diproses untukserill)gga, tullgtlu, g*llna, buah busuli, altar

    Salak yang dickspor kc Cirur harus dikerrraselari buah yang tidnk uutult di*lispor kc Cinar"c-in{bstasi.

    drn clisinrpnn st:cflra terpisahturr Lulc n:enghindari terj acl inya

    brriliutNegararumalt

    clengan

    I|*sal 5

    Setiap kor*k salak trntuli di*kspur kr: Cinu hurus nrcuriliki inlormasiclalanr bahasa lnggris: ,"tanril produk, ternpat eitn daerah produksi,ixiiti, nail1a i:tau n$,n*r rr:gistrasi kcbun dan :umnh ketnas, alantntkenras. Setiap katak harus clisertai lulisan Mandarin di barvah inijclns: "$iii{+qrlpAt&}{*nffi1" {frsr the Persple! ll*1xh{ie af Cltin*}.

    IlLrah yang diekspor kc Cirrir harus diktnras dalitt:t bulranb*rsih, elan hi:rus nrcn'IL"nuhi persy*rat*r: lil**uritari diu"rclan kebersihsn Cina.

    kernasar: haru clanshndar kean:anan

    Iltsrrl 6

    lllranti:n tkar: mrlukutrcur pemel.iksaan knrnntir':it untr"lk setiilp btrangkirirran yang altan riiekspor ke Cina elcngan penganrbilan san:rpel 2%.

    Apabila ditcn-rukan OI)I'K. [:*rar"rg kirinran tersct:ut ticlnk

  • ttlt,i Sutelnh nrenxtstikur"r Lrarang kirinran telrh r:rcrncrruhi serlllril p*r'syaratan !

    yang r*lev$n melillLri pcn'ruriksfian karilnlir:a, Ilnruntun akan menerbitk*n

    Sertifiliat Karantinn J'unrhuirltn tPlrytosurriturv Carti/ieute) r"rntuk xeti;rpbarang kiriman. N*runr kontainer dnn nornor segrl l:arus clicantumkandalar"n $i:rtifiknt l{arnntina 'lumbuhnn. Punyai**rr br:r'ikut ini lrarusriic*nturnkar: patia kolom dehlarasi tarn[:rlran {*dditi*nrtl cler{eratiott):"Th* **ttsignnrart i.r iu *snr1;liunc* v,illt rtqtrirent*nls clcseribetl in tlrcPrr;toc:rtl a.f' Pfu,1p;uttil*r.\, llequiretnettt,r ./it, tlw lixpr;t'l rlf' S*lac:c* f:'ruitsjir:m Intfemesic tt; Chin*, nnd is Ji'ce rtrsm the qu*rttntine pe.tts r{ wnxrntr; Chin*"

    Baranlan alqrn nlcrlyiln"rpailtar-r sampel Serti{jkat Knr*ntina'l"urrbuhan

    kcparia CACC ur:luk kepcrluirn konfirntnsi dan pertciltiltirJr,

    l'as*l ?

    Setibrury* Lxrrang kirinrnr: di pelabuliar"l peillasukan yang clitunjuk, PetugasISen Culeni e ir:rn rknn melilkuknn pcrneliksr*n scrtilllent 1,ar:g rci*vut, label,dan nre laliukar: pemeriksafln kxranti*n.

    .lika ditenr*kan salak yafig berasal clar:i kebun, run:alt kerus, atau fasilitasper:l*kuau ynng bi:lurn dir:egistrasi, barang kiriurarr terscbut tielak akancliizinksn rnasuk.

    Jikir ditutrurkan lj*ttt'r:t:Et'tt xtrutnbol*e altttr lSac:lrut'*o pup*)'tte, barangkirinrnrr akan clikcr"rrbalikun atau dimusnahkan, pernasuknn salak akanditrngguhknn senrcntara.

    Jika diternr.rkiln OPTK lainnya, barang kiriurirn akan dikerlilkiin tittel*kanperlakr.ran, dikr::rxbi:likan atau dir-nusnahkan. Berdasarkan l"ia*il intersepsitersebut, inrpor salalc clnri kebun elan run:nh kerrr*s terkait nkandirangguhkan. CACC ehn lSarantcn aka:r segcr* nrcltkukan investigasirlr:tuk rucnemukrn perryel:abnya. Jika situasinya scrius, inrpor salak dariI ndonesia al

  • {---^*^-, btltkun lcbih .iluh. irrrl;or salak dnri ltTdortr:sin akrn ditangguhkan

    serRent&ra"

    Ilrsirl S

    Sebslunt rlimulairtya progranr *ksp*r, fiACC akan r:rengirintkan duape.iabrt karurntin:r ke daerah prodr.rksi salak untul< r,erilikasi penerapailProtokol ini oleir llarantan, tenr:*suk CAP, [i]h4 clan kondisi kesehatantumbuhan cli kebur:r, r"urnah kelnas dan fusilitas per:ryinrpxnan bsrilasarltaninlormasi tclfiris yfing disediakarr *leh l]nrnntan dnn l'rasil perneriksaan clitem6rat, CACC akan u:cnyetuir"ri clirnulair"ryft pr$griltn ckspor.

    Bsrantan akan nrenyarnpaikan cl*flar keburr diur rumalr kernas yang tela]rdiregistr*si olrl: Ilarrntan kr:piuln OAile seLrr:lurtt etir"rtulairrya progrntr*k*por. S*lanjutny*, setielp ada pcrubal:*r:l paela daltar lersebut, Barantanakan meny*rxpnikan dalleu: tqrbar* ke;xrcla CACC seb*lum ekspor.

    Srtelnh dimulainyn prCIgram. bill diperlukarr dan distpakati olel': keciutbelnh ;rihak, fiACC akan n:cngirinr p*jab*t karentit"ra ke Inclonesia untuknielal

  • Pr:ot*kol ini ukan rr:r"rlai hrrl*ku paiin tarrggal ditr:rnelalangani, *1*n tetapberlaku selan:* clun tnhun sej*k tanggal pen*nelatntl$fl*an. Jika tidak adaPihak yang rnemberikan p*mberitahuan untuk mcrlgilrnartdctnen attiunirngakhiri ?rutokol ini, mnka Irrotakol ir"ri akart diJ:*rpanjtrrrg $eCIlrraotanrntis untuk sntu tahur: ke deparr.

    Ilitrrnilals*gn*i pada ?? N*vsn:ber ?{}19 di Jaka** dalam rar:gkap ducdal*n"l Bahasx Indr:ncsia, lSahasa Manqlarin, dan Balrast lrtggris. sclurtr]'treks arial;rh r:trlntik, Apabil:l terjaeii perbcclaan penalsir*r:, naskah elalan"r13ahasu lnggris yang [:erlaku.

    l{cpal:r I}ar*nt*n W*lqil Mcnf*ri GAee

    Lr"-t*4; \tufi,;Ali J:rmil T,lzang Jiwcn

    Pe nv*kilxuI{cnren te r"ian Pcrt* nilt tt

    Republih Instr*nrsiir

    llcrrvnkilan7'ha Geutrsl Adnrirtistr*tian *f

    Cuslutttv a./'\fu* Pe*ple 's llepu*lic a"f'Cltirtrt

    i\1

    -"-,",

    f

  • tarnpirxr:.

    Iluftar Org*nisnrc llrnggan1;gu 1f umbnhsr Kar*ntina}'Rng rnenj*rli perh*tinn Cin* {Ot}T:{ Cinn}

    l{$ty$*ff# e*r*mb*/sr: Srelv & H*nc*ek.Srrflu**rx p$pcry$d l)mw & H*necc.k#jrsmfe*e *us brevip*s (er:i:ker*ll J,fu/srurnlu.r p* I m ivor"us Sh*rpi*s