keluarga berencana

52
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang padat sebenarnya dapat menjadi boomerang yang berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, ketahanan/ketertiban, dan keamanan nasional. Pertumbuhan penduduk dunia sejak lama telah menjadi perhatian sehingga tumbuh ilmu yang mempelajari tentang penduduk, yaitu ilmu demografi dan ilmu kependudukan. Ilmu demografi memusatkan perhatiaanya pada perubahan besar komposisi penduduk dan penyebaran penduduk. Dalam mempelajarinya terdapat lima proses yang berlangsung di antaranya, fertilitas, mortabilitas(kematian) perkawinan, perpindahan penduduk (migrasi), dan mobilisasi sosial. Kelima faktor tersebut menentukan komposisi dan distribusi penduduk yang berlangsung terus menerus dan terjadinya masalah sosial. Upaya dunia untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk hanya dapat dilakukan dengan pelaksanaan gerakan keluarga berencana yang berpusat pada bagaimana meningkatkan kesadaran keluarga sebagai unit kehidupan manusia untuk

Upload: alya-lieya

Post on 03-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KB

TRANSCRIPT

Page 1: keluarga berencana

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang padat sebenarnya dapat menjadi

boomerang yang berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya,

ketahanan/ketertiban, dan keamanan nasional.

Pertumbuhan penduduk dunia sejak lama telah menjadi perhatian

sehingga tumbuh ilmu yang mempelajari tentang penduduk, yaitu ilmu

demografi dan ilmu kependudukan. Ilmu demografi memusatkan

perhatiaanya pada perubahan besar komposisi penduduk dan penyebaran

penduduk. Dalam mempelajarinya terdapat lima proses yang berlangsung di

antaranya, fertilitas, mortabilitas(kematian) perkawinan, perpindahan

penduduk (migrasi), dan mobilisasi sosial. Kelima faktor tersebut

menentukan komposisi dan distribusi penduduk yang berlangsung terus

menerus dan terjadinya masalah sosial.

Upaya dunia untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan

penduduk hanya dapat dilakukan dengan pelaksanaan gerakan keluarga

berencana yang berpusat pada bagaimana meningkatkan kesadaran keluarga

sebagai unit kehidupan manusia untuk berpartisipasi aktif merencanakan

jumlah dan susunan keluarganya.

Keluarga berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah

lamadikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan

menentukan sendiri kapan seseorang ingin hamil. Bila ia memustuskan

untuk tidak hamil sesudah menikah, ia bisa mengikuti program KB.

Layanan KB di Indonesia cukup mudah untuk di peroleh.

KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk

menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak

(spacing) atau membatasi (limiting), jumlah anak yang diinginkan sesuai

dengan keamanan medis serta kemungkinkan kembalinya fase kesuburan.

1 1

Page 2: keluarga berencana

2

Keluarga berencana merupakan satu-satunya upaya harapan

manusia untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya sehingga harapan agar

penduduk dunia stabil dapat dengan cepat tercapai.

Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit,

tidak hanya terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena

metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan

kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksual reproduksi wanita.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan KB?

1.2.2 Apa saja macam-macam KB?

1.2.3 Apa hukum di Indonesia yang melindungi program KB?

1.2.4 Bagaimana pandangan agama terhadap program KB?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk menghasilkan definisi dari KB

1.3.2 Untuk menghasilkan pengetahuan tentang macam-macam KB

1.3.3 Untuk menghasilkan pengetahuan tentang hukum di Indonesia

terhadap program KB

1.3.4 Untuk menghasilkan pengetaguan tentang pandangan agama

terhadap program KB

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat

Memberikan masukan tentang macam-macam kontrasepsi sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi ibu untuk memutuskan

memakai kontrasepsi yang tepat.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi pengembangan keperawatan khususnya

keperawatan reproduksi.

Page 3: keluarga berencana

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga Berencana (KB)

a. Pengetian

Keluarga berencana menurut UU No.10 tahun 1992 merupakan

upaya peningkatan kepedulian dan peran serta pewasaan usia perkawinan

(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil,bahagia dan sejahtera.

Keluarga berencana adalah merupakan bagian yang

terpadu,dalam program pembangunan nasional untuk menciptakan

kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia

agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi

nasional (depkes 1999).

b. Tujuan

Umum

Membangun kembali dan melestraikan pondasi yang kokoh

bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai

keluarga yang berkualitas.

Khusus

o Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia serta sejahtera.

o Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia

yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

c. Manfaat

Untuk Ibu

o Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang

berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.

o Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh

adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat dan

menikmati waktu luang, serta melalukukan kegiatan lainnya.

3

Page 4: keluarga berencana

4

Untuk Anak yang Dilahirkan

o Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang

mengandungnya dalam keadaan sehat.

o Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan

makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang

diinginkan dan direncanakan

Untuk Anak yang Lain

o Memberi kesempatan pada anak agar perkembangan fisiknya

lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup

dari sumber yang tersedia dalam keluarga.

o Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena

pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang

diberikan oleh ibu untuk setiap anak.

o Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena

sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk

mempertahakan kehidupan semata-mata.

Untuk Ayah

o Memperbaiki kesehatan fisiknya.

o Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan

berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya

Untuk Seluruh Anggota Keluarga

o Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga

tergantung dari kesehatan seluruh keluarga.

o Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih

banyak untuk memperoleh pendidikan.

d. Sasaran

Langsung:

Pasangan usia subur (pus) yang bertujuan untuk menurunkan

tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara

berkelanjutan

Page 5: keluarga berencana

5

Tidak Langsung:

Pelaksana dan pengelolah KB dengan tujuan menurunkan tingkat

kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu

dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas dan sejahtera.

2.2 Macam-Macam Keluarga Berencana (KB)

2.2.1 Metode Sederhana

1) Tanpa Alat

a. KB Alamiah:

- Metode Kalender (Ogino-Knaus)

Metode kalender adalah metode yang digunakan

berdasarkan masa subur dimana harus menghindari

hubungan seksual tanap perlindungan kontrasepsi pada

hari ke 8-19 siklus menstruasinya.

Dasar: menentukan waktu ovulasi dari data haid yang

dicatat selama 6-12 bulan terakhir.

Tahun 1930 Kyusaku Ogino di Jepang dan Herman

Knaus di Austria, yang bekerja sendiri-sendiri,

menemukan bahwa:

Ogino : ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-15

sebelum haid berikutnya, tetapi dapat pula

terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan

datang.

Knaus : ovulasi selalu terjadi pada hari ke 15 sebelum

haid yang akan datang.

Teknik Metode Kalender:

Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan:

Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek,

untuk menentukan awal dari masa suburnya.

Page 6: keluarga berencana

6

Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang,

untuk menentukan akhir dari masa suburnya.

- Metode Suhu Badan Basal (Termal)

Suatu metode kontrasepsi yang digunakan dengan

mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh

basal, untuk menentukan masa ovulasi.

Dasar :

Peninggian suhu badan basal 0,2-0,5 0C pada waktu

ovulasi

Peninggian suhu badan basal mulai 1-2 hari setelah

ovulasi,dan disebabkan oleh peninggian kadar

hormone progesterone.

Teknik Metode Suhu Badan Basal:

Umumnya digunakan thermometer khusus dengan

kalibrasi yang diperbesar (basal thermometer),

meskipun thermometer biasa dapat juga dipakai.

Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap

pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam

serta masih dalam keadaan istirahat mutlak.

Pengukuran dilakukan secara:

o Oral (3 menit)

o Rectal (1 menit), ini cara terbaik

o Vagina

Efektifitas Metode Suhu Badan Basal:

Angka kegagalan : 0,3-6,6 kehamilan pada 100 wanita

per tahun. Kerugian utama metode suhu badan basal

ialah bahwa abstinens sudah harus dilakukan pada masa

pra-ovulasi.

- Metode Lendir Serviks (Billings)

Page 7: keluarga berencana

7

Metode kontrasepsi yang menghubungkan

pengawasan tergadap perubahan lendir serviks wanita

yang dapat dideteksi di vulva.

Dasar : perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi

karena perubahan kadar estrogen. Pola yang diidentifikasi

menunjukan bahwa individu wanita memperkirakan masa

ovulasi dengan cukup akurat tanpa harus memperhatikan

perubahab suhu basal tubuh. Perubahan pola tersebut

antara lain:

Hari-hari kering

Setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu

mempunyai 1 beberapa hari tidakterlihat adanya

lendir dan daerah vagina terasa kering.

Hari-hari subur

Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi,

ibu dianggap subur ketika terlihat adanya lendir,

walaupun jenis lendir yang kental dan lengket.

Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah

ada di serviks.

Hari puncak

Hari puncak merupakan hari terakhir adanya lendir

licin, mulur dan ada perasaan basah.

Teknik Metode Lendir Serviks:

Catatlah setiap kali pengamatan dilakukan dengan

suatu rangkaian kode misalnya stiker atau tinta

berwarna ataupun tulisan . contoh kode yang dipakai

untuk mencatat kesuburan:

o Pakai tanda * atau merah untuk menandakan

perdarahan (haid)

o Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan

perasaan kering.

Page 8: keluarga berencana

8

o Gambar suatu tanda@& atau biarkan ksong

untuk memperlihatkan lendir subur yang basah,

jernih licin dan mulur.

o Pakai huruf L atau warna kuning untuk

memperlihatkan lendir tak subur yang kental,

putih keruh dan lengket.

Periksa lendir lendir setiap kali kebelakang dan

sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah

waktu siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan

tingkat yang paling subur dan beri tanda pada

catatan untuk kode yang sesuai. Lendir mungkin

akan berubah pada hari yang sama.

Abstinen/ pantang hubungan paling sedikit satu

siklus sehingga klien akan mengenali hari-hari

lendir, mengenali pola kesuburan dan pola ketidak

suburban dengan bimbingan pelatih.

Hindari hubungan seksual pada waktu haid.

Pada hari kering setelah haid , aman untu hubungan

seksual selang satu malam(selang seling)

Hindari hubungan seksual segera setelah ada lendir

jenis apa juga atau perasaan basah muncul.

Tandai hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan

mulur dengan tanda X.

Setelah hari puncak hindari untu hubungan seksual 3

hari beikut siang dan malam. Mulai dari pagi hari ke

empat setelah kering, ini adalah hari-hari aman

untuk hubungan seksual sampai hari haid

berikutnya.

Efektifitas Metode Lendir Serviks

Angka kegagalan 0,4-39,7 kehamilan pada 100

wanita pertahun.

Page 9: keluarga berencana

9

- Metode Simpto-Termal

Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan

mengamati perubahan lendir dan perubahan suhu badan

tubuh

Dasar : kombinasi antara bermacam metode KB

Alamiah untuk menentukan masa

subur/ovulasi

Efektivitas : angka kegagalan 4,9-34,4 kehamilan pada

100 wanita pertahun

Teknik pengunaan metode sympto therma:

Klien dapat menentukan masa subur dengan

mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.

Setelah darah haid berhenti, ibu dapat hubungan

seksual pada malam hari pada hari kering dengan

berselang sehari selama masa tak subur(aturan

selang hari kering/aturan awal)

Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau

munlai muncul lendir

Pantangan hubungan seksual sampai hari puncak

dan aturan perubahan suhu telah terjadi.

Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang

paling konservatif, yaitu aturan yang

mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.

b. Coitus Interruptus

Coitus interruptus adalah suatu metode kontrasepsi

dimana sanggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-

vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.

Keuntungan:

Page 10: keluarga berencana

10

Tidak memerlukan alat/murah

Tidak menggunakan zat-zat kimiawi

Selalu tersedia setiap saat

Tidak mempunyai efek samping

Kerugian:

Angka kegagalan cukup tinggi:

o 16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun

o Faktor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan

yang tinggi ini adalah:

Adanya cairan pra-ejakulasi (yang sebelumnya

sudah tersimpan dalam kelenjar prostat, uretra,

kelenjar cowper), yang dapat keluar setiap saat,

dan setiap tetes sudah dapat mengandung

berjuta-juta spermatozoa.

Kurangnya control diri pria , yang pada metode

ini justru sangat penting.

Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehingga

dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan.

c. Metode Amenorhea Laktasi

Metode amenorrhea laktasi adalah kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya

diberikan ASI saja tanpa pemberian makanan tambahan atau

minuman tambahan.

Efektifitas: efektifitas metode amenorchea laktasi tinggi

(keberhasilan 98%pada 6 bulan 1 pasca persalinan)

Teknik penggunaan:

Bayi disusui secara on demand. Biarkan bayoi

menyelesaikan hisapan dari satu payudara sebelum

memberikan ke payudara lainnya, supaya bayi mendapat

cukup banyak susu akhir. Bayi hanya membutuhkan

sedikit ASI dari payudara berikut atau sama sekali tidak

Page 11: keluarga berencana

11

memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan

memberikan payudara lain pada waktu menyusui

berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi

banyak susu.

Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4

jam.

Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang

melepaskan hisapannya.

Susui juga bayi pada waktu malam hari, karena

menyusui pada malam hari membantu mempertahankan

kecukupan persediaan ASI.

Bayi terus disusukan walaupun ibu/bayi sakit.

Apabila ibu menghentikan ASI dengan minuman atau

makanan lain, bayi akan menghisap kurang sering dan

akibatnya tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.

2) Dengan alat

a. Mekanis (Barrier)

Dasar :

mengahalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus

genetalia interna wanita

kondon tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga

mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

efektif bila dipakai dengan baik dan benar

dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah

IMS

Page 12: keluarga berencana

12

Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang

terbuat dari berbagai bahan di antaranya latex(karet), plastik

(vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang

pada saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet

sintesis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya

berpinggir tebal, yang bila digunakan berbentuk rata atau

mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah

ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan

efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida), maupun

sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi tersebut

dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas, ketebalan,

bahan.

Cara kerja:

kondom menghalangi terjadinya pertemuan terjadinya

pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas

sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada

penis sehingga cara sperma tersebut tidak tercurah ke

dalam saluran reproduksi perempuan

mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk

HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada

pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari

bahan lateks dan vinil.

Efektivitas: kondom cukup efektif bila dipakai secara benar

pada setiap kali berhubungan seksual. Pada

beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak

efektif karena tidak dipakai secara konsisten.

Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka

kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan

perempuan pertahun.

Manfaat:

kontrasepsi:

Page 13: keluarga berencana

13

o efektif bila dilakukan dengan benar

o tidak mengganggu produksi ASI

o tidak mengganggu kesehatan klien

o Tidak mempunyai pengaruh sistemik

o Murah dan dapat dibeli secara umum

o Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan

khusus

o Metode kontrasepsi sementara bila metode

kontrasepsi lainnya harus ditunda.

Nonkontrasepsi

o Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber KB

o Dapat mencegah penularan IMS

o Mencegah ejakulasi dini

o Membantu mencegah terjadinya kanker serviks

(mengurangi iritsi bahan karsinogenik eksogen pada

serviks)

o Saling berinteraksi sesame pasangan

o Mencegah imuno infertilitas

b. Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non

oksinol-9)digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh

Page 14: keluarga berencana

14

sperma. Dikemas dalam bentuk: aerosol (busa);tablet vagina,

suppositoria atau dissolvable film; krim.

Cara Kerja :

Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat

pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan

sel telur.

Manfaat:

Kontrasepsi

o Efektif seketika(busa dank rim)

o Tidak mengganggu produksi ASI

o Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain

o Tidak menggangu kesehatan klien

o Tidak mempunyai pengaruh sistemik

o Mudah digunakan

o Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual

o Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan

khusus

Nonkontrasepsi

o Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS

termasuk HBV dan HIV/AIDS.

Keterbatasan:

Efektivitas kurang (3-21 kehamilan per 100 wanita per

tahun pertama)

Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada

kepatuhan mengikuti cara penggunaan.

Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan

dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual.

Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi

sebelim melakukan hubungan seksual (tablet busa

vagina, suppositoria dan film).

Page 15: keluarga berencana

15

Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam

c. Difragma

Difragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari

lateks yang dimsukkan ke dalam vagina sebelum melakukan

hubungan seksual dan menutupi serviks.

Efektifitas: efektifitas sedang(bila digunakan dengan

spermisida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 wanita

per tahun pertama pengunaan).

Cara kerja:

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai

saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii)

dan sebagai alat tempat spermisida.

d. Kap Serviks

Page 16: keluarga berencana

16

Kap serviks yaitu suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi

serviks saja

Efektifitas : cukup baik, 8-20 per 100 wanita per tahun

Cara kerja:

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses

mencapai saluran alat reproduksi bagian atas(uterus dan tuba

falopii) dengan cara menutup serviks.

2.2.2 Metode Modern

1) Kontrasepsi Hormonal:

a. Per kombinasi:

Pil kombinasi adalah merupakan pil kontrasepsi yang berisi

hormone sintetis estrogen dan progesterone.

Dasar:

Efektif dan reversible

Harus diminum setiap hari

Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan

perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan

hilang

Efek samping serius jarang terjadi

Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang

sudah mempunyai anak maupun yang belum

Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak

hamil

Page 17: keluarga berencana

17

Tidak dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui

Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Jenis:

Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktif estrogen/progestin (E/P)

dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone

aktif

Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktif estrogen/progestin(E/P)

dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.

Trifasik: pil yang tersedia dlam kemasan 21 tablet yang

mengandung hormone aktif estrogen/progestin (E/P)

dengan tiga dosis yang bebeda, dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.

Efektifitas: efektifitas tinggi 1 kehamilan/100 perempuan

dalm tahun pertama penggunaan.

Cara kerja:

Menekan ovulasi

Mencegah implantasi

Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh

sperma

Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur

dengan sendirinya akan terganggu pula.

b. Pil Progestin

Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone

sintesis progesterone.

Page 18: keluarga berencana

18

Jenis:

Kemasan dengan isi 35 pil: 300 ig levonorgestrel atau

350 ig noretindron

Kemasan isi 28 pil :75 ig norgestrel

Cara kerja:

Menghambat ovulasi

Mencegah implantasi

Memperlambat transport gamet/ovum

Luteolysis

Mengentalkan lendir serviks yang kental

Efektifitas: sangat efektif 98,5%pengguna jangan sampai lupa

1 atau 2 pil, jangan sampai muntah, diare karena

memungkinkan terjadi kehamilan sangat besar.

c. Injeksi/Suntikan kombinasi

Suntik kombinasi merupakan kontrasepsi yang berisi

hormone sintesis estrogen dan progeteron. Jenis suntikan

kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat

dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi I.M.

sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg noretindron enantat

dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan

sekali.

Cara kerja:

Menekan ovulasi

Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga

penetrasi sperma terganggu

Page 19: keluarga berencana

19

Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga

implantasi terganggu

Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Efektifitas:

Sangat efektif (0,1-0,4 kehammilan per 100 wanita)

selama tahun pertama penggunaan.

d. Sub-kutis:Implant

Salah satu jenis alat kontrasepsi berupa susuk yang terbuat

dari sejenis karet silastik yang berisi hormone, dipasang

lengan atas. Dikenal dua macam impalant:

Non Biodegradable impalant

Non Biodegradable impalant dibedakan menjadi 2 yaitu:

o Norplant

Dipakai sejak tahun 1987 yang terdiri dari 6 kapsul

kosong silatic yang diisi dengan hormone

Levonorgestrel dan ujung-ujung kapsul ditutup

dengan silacstic adhesive. Tiap kapsul mempunyai

panjang 43 tahun.mm, diameter 2,4 mm, berisi 36

mg Levonorgestrel, serta mempunyai ciri sangat

efektif dalam mencegah kehamilan untuk lima

tahun. Saat ini norplant yang paling banyak dipakai.

o Norplant 2

Dipakai sejak tahun 1987, terdiri dari 2 batang

silastic yang padat, dengan panjang tiap batang 44

mm. Dengan masing-masing batang diisi dengan 70

mg Levonorgestrel di dalam matriks batangnya

kehamilan

Sedangkan untuk ciri-ciri Non Biodegradable impalant

yaitu:

o Norplant (6 kapsul), berisi hormone Levonorgestrel,

daya kerja 5 tahun.

Page 20: keluarga berencana

20

o Norplant-2 (2 batang), idem, daya kerja 3 tahun.

o Satu batang, berisi hormone ST-1435, daya kerja 2

tahun. Rencana siap pakai: tahun 2000

o Satu batang, berisi hormone 3-keto desogestrel, daya

kerja 2,5-4 tahun. Rencana siap pakai:awal

dasawarsa 1990. Saat ini di Indonesia sedang di uji

caba implanon, implant 1 batang dengan panjang 4

cm, diameter luar 2mm, terdiri dari suatu inti EVA

(Ethylene Vinyl Acetat) berisi 60mg 3-kerja 2-3

tahun.

Biodegradable impalant

Yang sedang di uji coba saat ini:

o Capronor

Suatu kapsul polymer berisi hormone

Levonorgestrel dengan daya kerja 18 bulan. Rencana

siap-pakai: pertengahan dasawarsa 1990.

o Pellets

Berisi norethindrone dan sejumlah kecil kolesterol,

daya kerja 1 tahun. Rencana siap pakai: pertengahan

dasawarsa 1990

Cara kerja:

Menghambat ovulasi

Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit

Menghambat perkembangan siklis dari endometrium.

Efektifitas: sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100 wanita)

2) Intra Uterine Devices (IUD, AKDR)

Page 21: keluarga berencana

21

AKDR atau IUD adalah suatu alat atau benda yang dapat

dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible dan

berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia

produktif.

Jenis:

AKDR Non-hormonal

o Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi 2:

Bentuk terbuka: misalnya: LippesLoop, CUT,CuT-

7.Marguiles, Spring Coil, Multiload,Nova-T

Bentuk tertutup: misalnya: Ota-Ring,Atigon, dan

Graten Berg Ring

o Menurut tambahan atau metal\

Medicates IUD

Misalnya Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220

(daya kerja 3 tahun), Cu T 300(daya kerja 3 tahun,

Cu T 380 A(daya kerja 8 tahun), Cu-7,, Nova

T( daya kerja 5 tahun) ML-Cu 375(daya kerja 3

tahun).

Un Medicates IUD

Page 22: keluarga berencana

22

Misalnya: LippesLoop, Marguiles,Saf-T Coil,

Antigon.

IUD yang mengandung hormonal

o Progestasert-T=Alza T

Panjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar

benang ekor warna hitam

Mengandung 38md progesterone dan barium sulfat,

melepaskan 65mcg progesterone per hari

Tabung insersinya berbentuk langkung

Daya kerja 18 bulan

Teknil insersi: plunging (modified withdrawal)

o LNG-20

Mengandung 46-60mg Lenorgestrel, dengan

pelepasan 2-mcg per hari

Sedang diteliti di Finlandia

Angka kegagalan/kehamilan angka terendah:<0,5

per 100 wanita per tahun

Penghentian pemakaian oleh karen persoalan-

persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi

dibandingkan IUD lainnya, karena 25%

mengalami amenore atau perdarahan haid yang

sangat sedikit

Cara Kerja:

Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba

falopii.

Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum

uteri.

AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum

bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke

dalam alat reproduksi wanita dan mengurangi kemampuan

sperma untuk fertilisasi.

Page 23: keluarga berencana

23

Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam

uterus.

Efektifitas:

Efektifitas dari IUD dinyatakan dalam angka kontuinitas

yaitu berpa lama IUD tetap tinggal in-utero tanpa:ekspulsi

spontan, terjadinya kehamilan dan pengangkatan/

pengeluaran karena alasan-alasan medis atau pribadi

Efektifitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada:

o IUD-nya: ukuran, bentuk dan mengandung Cu atau

progesterone.

o Akseptor:

Umur: makin uasia tua, makin rendah angka

kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran

IUD

Paritas: makinmuda usia, terutama pada nulligravid

makin tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan

/pengeluaran IUD.

Frekuensi hubungan seksual.

o Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi. Sangat efektif

0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun

pertama(1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)

3) Kontrasepsi Mantap

a. Metode Kontrasepsi Pada Wanita

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakan pada

kedua saluran telur yang mengakibatkan orang atau pasangan

yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.

Page 24: keluarga berencana

24

Kontrasepsi ini untyk jangka panjang dan sering disebut

tubektomi

Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk

menghentikan ferlititas (kesuburan)seorang wanita secara

permanen.

Mekanisme Kerja:

Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong

atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu

dengan ovum.

Macam-macam kontap:

Penyinaran

Operatif: laparatomi, mini laparatomi,laparoskopi

Vaginal: kalpotomi,kuldoskopi.

Transcervikal:histeroskopi, tanpa melihat langsung,

penyumbatan tuba secara mekanis, penyumbatan tuba

kimiawi.

b. Metode Kontrasepsi Pada Pria

Page 25: keluarga berencana

25

AASDER45RVFT

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk

menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan

melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi

sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan

ovum)tidak terjadi.

Vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi

opertif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan

sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan

tidak memerlukan anestesi umum.

Angka keberhasilan amat tinggi (99%) angka

kegagalan 0-2,2% umumnya <1%.

c. Rekanalisasi

Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah

banyak dikembangkan. Teknik ini tidak saja menyambung

kembali tuba falopii dengan baik, tetapi juga menjamin

kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah

mikro yang secara akurat menyambung kembali tuba dengan

trauma yang minimal, mengurangi perlekatan pascaoperasi,

mempertahankan sisiologi tuba, serta menjamin fimbriae tuba

tetap bebas sehingga fungsi penangkapan ovum masih tetap

baik.

2.3 Hukum yang Melindungi Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia?

Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional)

Keputusan Presiden RI Nomor 8 tahu 1970 tentang BKKBN yaitu

Depkes sebagai unit pelaksana program KB. BKKBN yaitu badan resmi

pemerintah yang bertanggung jawab penuh mengenai pelaksana program

KB di Indonesia.

Page 26: keluarga berencana

26

LANDASAN HUKUM Di Indonesia:

a. Tap MPR No.IV/1999 tentang GBHN

b. Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera

c. Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

d. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

e. Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara

f. Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

pembangunan Nasional

g. peraturan pemerintah no. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan

Pembangunan keluarga Sejahtera

h. Peraturan pemerintah no 27 tahun tahun 1994tentang Pengelolaan

Perkembangan Kependudukan

i. Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen

j. Keputusan Presiden No. 09 tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen

k. Keputusan Presiden No. 110 tahun 2001

l. Peraturan Presiden No.7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

jangka Menengah Nasional (RPJM) 2004-2009

m. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala

BKKBN No.10/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Organisasi dan

Tata Kerja BKKBN Pusat

n. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala

BKKBN No.74/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Tata Kerja

BKKBN Provinsi dan kabupaten/Kota

o. Keputusan Kepala BKKBN No. 159/HK-010/B5/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Provinsi Irian jaya Barat

Page 27: keluarga berencana

27

p. Keputusan Kepala BKKBN no. 182/HK-010/B5/2005 Organisasi dan

tata Kerja BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dan provinsi Sulawesi

Barat

2.4 Pandangan Agama tentang Keluarga Berencana (KB)

A. Agama Islam

Kita mengenal KB sebagai metode yang dipakai untuk mencegah

kehamilan. Hal tersebut yang paling sering diperdebatkan dalam Islam.

Hukum KB dalam Islam dilihat dari 2 pengertian

1.  Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran)

Jika program KB dimaksudkan untuk membatasi

kelahiran, maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal

pembatasan kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang

mendorong umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya,

tidak bolehnya membunuh anak apalagi karena takut miskin atau

tidak mampu memberikan nafkah.

2.  Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran)

Jika program KB dimaksudkan untuk mencegah kelahiran

dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah,

bagaimanapun motifnya.

Berdasarkan keputusan yang telah ada sebagian ulama

menyimpulkan bahwa pil-pil untuk mencegah kehamilan tidak

boleh dikonsumsi. Karena Allah SWT mensyariatkan untuk

hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keuturunan dan

memperbanyak jumlah umat.

Selanjutnya, alat kontrasepsi yang dibolehkannya adalah :

a. Untuk wanita seperti:

IUD/AKDR

Pil

Obat suntik

Susuk

b. Untuk Pria, seperti:

Page 28: keluarga berencana

28

Kondom

Coitus interrupus(azal menurut islam)

Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam islam; adalah:

a. Untuk wanita, seperti:

Menstrual regulation (MR atau penguguran kandungan

yang masih muda)

Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah

bernyawa.

Ligasi tuba( mengikat saluran kantong ovum), dan

tubektomi (mengangkat tempat ovum).

b. Untuk pria, seperti: seperti vasektomi (mengingat atau

memutuskan saluran sperma dari buah Zakar) dan cara ini

juga disebut sterilisasi. Selanjutnya, mengenai alasan-alasan

sehingga alat kontrasepsi tersebut dilarang dalam islam, dapat

dilihat pembahasan pada bagian yang lain dario tulisan ini.

Adapun dasar dibolehkannya KB dalam islam menurut dalil akli,

adalah karena pertimbangan kesejahteraan penduduk yang didiam-

diamkan oleh bangsa dan negara. Sebab kalau pemerintahan tidak

melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa datang, dapat menderita.

Oleh karena itu, pemerintahan menempuh suatu cara untuk

mengatasi ledakan penduduk yanmg tidak seimbang dengan

pertumbuhan perekonomian nasional dengan mengadakan program KB,

untuk mencapai kemaslahatan seluruh rakyat.

Pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat) dapat dijadikan dasar

pertimbangan untuk menetapkan hokum islam menurut mazdhab maliki;

di Negara Indonesia yang tercinta ini, pemerintahan sebagai pelaksana

amanat rakyat,berkewajiban untuk melaksanakan program KB, sesuai

dengan petunjuk GBHN. Maka program tersebut hukumnya boleh dalam

islam, karena pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat).

B. Agama Kristen

Page 29: keluarga berencana

29

Pandangan tentang manusia menurut Kristen harus menjadi acuan

utama dalam membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan

keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan.

Perkawinan sebagai sebuah proses. Sebuah proses yang

bertanggungjawab.

Dari perspektif Kristen, kesejahteraaan keluarga memiliki makna

yang paralel dengan apa yang disebut keluarga yang bertanggungjawab.

Keparalelan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera

rumah tangga dalam takut akan Allah.

Karena itu, Kristen mendukung program KB. Bagi agama

Kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga,

di mana hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai.

KB, yang intinya mengatur kelahiran, secara filosofis bertujuan untuk

melindungi hidup. Kita perlu membatasi hidup.

Pandangan ini didasarkan antara lain, bahwa kebahagiaan suatu

keluarga bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan

peranannya dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain.

Namun terdapat sedikit perbedaan dalam pandangan agama

Kristen.Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya berKB. Tapi

sedikit berbeda dengan agama Katolik yang memandang kesejahteraan

keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman holistik sesuai

dengan kehendak Allah. Untuk mengatur kelahiran anak, suami-istri

harus tetap menghormati dan menaati moral Katolik dan umat Katolik

dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak

subur.

C. Agama Buddha

Menurut Sigalovada Sutta, ada 5 kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh orang tua, yaitu:

a. Berusaha untuk menghindarkan anak-anaknya dari kejahatan.

b. Mengajarkan mereka untuk berbuat bauik.

c. Memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.

Page 30: keluarga berencana

30

d. Menikahkan anak-anaknya dengan passangan yang sesuai.

e. Memberikan warisan kepada anak-anaknya di waktu yang tepat.

Jadinya, bila kita perhatikan isi dari Sigalovada Sutta tersebut KB

patut kita laksanakan, karena KB menimbulkan kesejahteraan keluarga.

Untuk melaksanakan KB ada 8 (delapan) cara, yaitu :

a. KB dengan jalan menelan pil anti hamil atau injeksi dengan obat

Depo Provera 150, setiap tiga bulan sekali, hal ini bertujuan untuk

mencegah pematangan sel telur di dalam indung telur.

b. KB dengan jalan memakai kondom, hal ini tertujuan untuk

mencegah masuknya sperma kedalam rahim.

c. KB dengan jalan membunuh sperma, hal ini bertujuan untuk

mencegah sperma menemui sel telur.

d. KB dengan jalan melakukan vasektomi atau tubektomi, hal ini

bertujuan untuk mencegah pertemuan Sperma dengna Ovum.

e. KB dengan jalan sistem kalender/penanggalan, hal ini bertujuan

untuk mencegah matangnya sel telur didalam indung telur.

f. KB dengan jalan melakukan susuk yang berbentuk anak korek api

pada lengan kiri wanita, hal ini bertujuan untuk mencegah

pembuahan pada kandungan wanita. (disebut Susuk KB atau

Norplant)

g. KB dengan jalan melakukan abortus/pengguguran, hal ini bertujuan

untuk mengeluarkan janin.

h. KB dengan jalan memakai spiral, hal ini mempunyai 2 tujuan, yaitu :

1. Mencegah tumbuhnya janin didalam rahim setelah terjadi

pembuahan.

2. Mencegah sperma menemui sel telur

Kehamilan akan gterjadi bila dipenuhi tiga syarat, yaitu:

1. Adanya pertemuan sperma dengan ovum

2. Saat yang subur dari calon ibu

3. Patisandhi vinnana memasuki rahim

Patisandhi Vinnana masuk dalam rahim pada saat pertemuan

Page 31: keluarga berencana

31

Sperma dan Ovum, dan keduanya dalam keadaan kuat/memenuhi syarat.

Pada tahap pertama (Uppadakkhana) Patisandhi Vinnana timbul dalam

rahim, Kamma Jarupa ikut timbul pula sebanyak tiga kalapa, yaitu

Kayadasakakalapa, Bhavadasakakalapa dan Vatthudasakakalapa.

Kemudian menyusul timbul rupa-rupa yang lain apabila tiba saatnya.

Jadinya, cara KB bentuk (a) s/d (f) yang tersebut diatas dapat

dibenarkan dalam agama Buddha, karena Patisandhi Vinnana

(kesadaran/jiwa/roh yang bertumimbal lahir) belum masuk dalam rahim,

hal ini tidak melanggar sila) Cara KB bentuk (g) yang tersebut diatas,

yaitu abortus/pengguruan tidak dibenarkan dalam agama Buddha, karena

Patisandhi Vinnana telah masuk dalam rahim, hal ini termasuk

pembunuhan penuh dan melanggar sila. Cara KB bentuk (h) yaitu

memakai spiral masih diragukan mengenai keterangannya, karena para

dokter ahli belum mampu memberikan keterangan secara pasti. Bila

memakai spiral tujuannya :

1. Mencegah tumbuhnya janin didalam kandungan setelah terjadi

pembuahan, hal ini tidak dibenarkan dalam agama Buddha, karena

Patisandhi Vinnana telah masuk dalam rahim, ini termasuk

pembunuhan dan melanggar sila.

2. Mencegah Sperma menemui sel telur, hal ini tidak dibenarkan dalam

agama Buddha, karena Patisandhi Vinnana belum masuk dalam

rahim dan tidak melanggar sila.

Page 32: keluarga berencana

32

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu layanan kesehatan

preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu

diakui demikian. Keluarga berencan tidak hanya diperuntukkan untuk wanita

atau ibu saja tetapi pria juga bisa mengikuti program keluarga berencana.

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah

satu usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian

tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus

menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya

jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu

mungkin tidak dapat diterima sehungan dengan kebijakan nasional KB,

kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh

kontrasepsi.

Tujuan

Umum

Membangun kembali dan melestraikan pondasi yang kokoh bagi

pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga

yang berkualitas.

Khusus

o Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia serta sejahtera.

o Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Tidak semua metode KB dibenarkan dalam ajaran agama.

Misalnya saja Agama Islam yang diperboleh kan yaitu untuk wanita

seperti: IUD/AKDR, pil,obat suntik, susuk sedangkan untuk pria seperti :

kondom,coitus interrupus(azal menurut islam). Sedangkan untuk Agama

Kristen mendukung program KB. Karena bagi agama Kristen, program

32

Page 33: keluarga berencana

33

KB dapat menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga, di mana hak dan

peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. KB, yang intinya

mengatur kelahiran, secara filosofis bertujuan untuk melindungi hidup.

Kita perlu membatasi hidup. Sedangkan menurut Agama Budha cara

yang dibenarkan sesuai dengan Patisandhi Vinnana yaitu pil anti hamil

atau injeksi dengan obat Depo Provera 150, kondom, vasektomi atau

tubektomi, kalender/penanggalan, susuk. Yang tidak dibenarkan yaitu

KB dengan jalan melakukan abortus/pengguguran, dan KB dengan jalan

memakai spiral masih diragukan.

3.2 Saran

Diharapkan untuk para ibu yang belum mengikuti program KB untuk

mengikuti program KB, karena dengan mengikuti KB banyak sekali

manfaatnya untuk ibu, anak yang dilahirkan, anak yang lain, ayah dan seluruh

anggota keluarga. Selain itu dengan mengikuti KB bisa menjadi keluarga

sejahtera.

Banyak pilihan metode dalam KB, sebaiknya jika ingin mengikuti

program KB pilih lah metode yang sesuai dengan kondisi anda.

Page 34: keluarga berencana

34

DAFTAR PUSTAKA

Handayani,Sri.2010.Buku Ajar Pelayanan KB.Yogyakarta:Pustaka Rihana

Hartanto,Hanafi.2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:Pustaka

Sinar Harapan

Muaba,Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra,dkk.2011.Buku Ajar Kesehatan

Reproduksi untuk Mahasiswa Bidan.Jakarta:EGC

Saifuddin,Abdul Bari.2004.Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

http://keluargaberencanadalamislam.blogspot.com/2009/12/keluarga-

berencana-dan-landasan-hukum.html

34