30966696 asuhan kebidanan keluarga berencana

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrasepsi suntik kebutuhan KB harus berkembang dari tahun ke tahun pada awal tahun 1960-an, hormone progestin mulai digunakan sebagai kontrasepsi untuk kepentingan KB. Pemakaian progestin jangka panjang mempunyai dampak terhadap ovulusi, dimana masa ovulus wanita pemakai akan memanjang. Selain itu hormone progestin juga mengentalkan lender serviks sehingga menghalangi sperma untuk memasuki mulut rahim. Dalam pelayanan kontrasepsi dalam masyarakat banyak yang menggunakan KB Hormonal disbanding dengan KB non hormonal ini bias dilihat dari data kunjungan KB di RSAB Muhammadiyah pada bulan Juni, kunjungan KB didapatkan yang akseptor dengan akseptor KB hormonal 57 klien dan akseptor KB IUD/non hormonal 22 klien. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P 1001 Ab 000 Akseptor Lama KB Suntik Depo Progestin di RSAB Muhammadiyah Malang. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Setelah penyusunan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor lama KB suntik.

Upload: aan-asfihan

Post on 07-Aug-2015

107 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kontrasepsi suntik kebutuhan KB harus berkembang dari tahun ke

tahun pada awal tahun 1960-an, hormone progestin mulai digunakan sebagai

kontrasepsi untuk kepentingan KB. Pemakaian progestin jangka panjang

mempunyai dampak terhadap ovulusi, dimana masa ovulus wanita pemakai

akan memanjang. Selain itu hormone progestin juga mengentalkan lender

serviks sehingga menghalangi sperma untuk memasuki mulut rahim.

Dalam pelayanan kontrasepsi dalam masyarakat banyak yang

menggunakan KB Hormonal disbanding dengan KB non hormonal ini bias

dilihat dari data kunjungan KB di RSAB Muhammadiyah pada bulan Juni,

kunjungan KB didapatkan yang akseptor dengan akseptor KB hormonal 57

klien dan akseptor KB IUD/non hormonal 22 klien.

Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P1001 Ab000 Akseptor Lama KB Suntik Depo

Progestin di RSAB Muhammadiyah Malang.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah penyusunan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa

mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor lama KB

suntik.

Page 2: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian

2. Melakukan identifikasi diagnosa dan masalah

3. Melakukan identifikasi masalah potensial

4. Melakukan identifikasi kebutuhan segera

5. Melakukan rencana tindakan

6. Melakukan implementasi

7. Melakukan evaluasi

1.3 Metode Penulisan

Pada asuhan kebidanan ini pernah menggunakan metode studi pustaka

dalam bentuk kasus, teknik pengumpulan data dengan cara:

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung dengan klien

2. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien guna mengetahui

keluhan-keluhan yang dirasakan ibu, sehingga dapat memperbaiki

intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada.

3. Praktek

Melakukan praktek langsung melalui pendekatan langsung melalui

pendekatan manajemen.

4. Studi kebidanan

Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan

dapat membandingkan teori dan praktek.

Page 3: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

1.4 Sistimatika Penulisan

Kata Pengantar

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, metode penulisan dan

sistematika penulisa.

BAB II : Tinjauan kasus, berisi tentang konsep teori KB Suntik dan konsep

teori manajemen kebidanan

BAB III: Tinjauan kasus, berisi tentang pengkajian, identifikasi masalah,

intervensi implementasi dan evaluasi.

BAB IV: Pembahasan

BAB V : Penutup, terdiri dari kumpulan dan saran.

Page 4: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori KB Suntik

2.1.1 Pengertian

Kontrasepsi ialah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan

(Hanifa, 1999)

Kontrasepsi suntikan ialah suatu cara kontrasepsi wanita yang diberikan

melalui suntikan.

2.1.2 Mekanisme kerja suntikan KB

1. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi

pelepasan ovum.

2. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus oleh

sperma.

3. Perubahan peristaltic tuba fallpii sehingga konsepsi lambat.

4. Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna

untuk implantasi hasil konsepsi.

(Manuaba, 1998)

2.1.3 Jenis Suntikan KB dan Interval Penyuntikan

1. Depoprovera (3 ml/1ml atau 150 mg) tiap 3 bulan sejak

suntikan pertama

2. Norisirat (200 mg) tiap 2 bulan (8 minggu)

3. Cyclofem 25 medrolsi progesterone aktif dan singeteron

sipronat tiap 1 bulan.

Page 5: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2.1.4 Indikasi KB Suntik

1. Klien yang mempunyai anak hidup

2. Klien yang tidak hamil

3. Klien yang siklus haidnya teratur

4. Klien yang tidak terdapat kontra indikasi

5. Klien yang sedang menyusui

6. Klien yang mendekati masa menopause

7. Klien yang ingin menggunakan KB sementara

2.1.5 Kontra Indikasi Suntik

1. Klien yang hamil dan diperkirakan hamil

2. Klien yang mengeluarkan perdarahan pervaginam tanpa diketahui

sebabnya.

3. Ada tumor/keganasan

4. Terdapat penyakit berat seperti jantung, paru-paru, kelainan faal

hati, tekanan darah tinggi, DM, obesitas.

5. Klien dengan romho embolik.

6. Klien yang tidak dapat menerima terhadap amenorhoe

7. Klien dengan kelainan pembuluh darah

8. Klien dengan epilepsy/memakai obat-obatan penyebab epilepsy.

2.1.6 Waktu Pemberian

1. Paska persalinan

a. Segera ketika masih di Rumah Sakit

b. Jadwal suntikan berikutnya

Page 6: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2. Pasca abortus

a. Segera setelah perawatan

b. Jadwal suntikan diperhitungkan

3. Interval

a. Hari kelima menstruasi

b. Jadwal waktu diperhitungkan

2.1.7 Efektifitas

Sangat tinggi < 17

2.1.8 Teknik Penyuntikan

Secara intra muskuler dalam didaerah muskulus glukeus dan deltoideus.

2.1.9 Keuntungan

1. Pemberian sederhana

2. Tingkat efektifitasnya tinggi

3. Pengawasan medis ringan

4. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas

5. Dapat dipakai – diberikan paska persalinan, paska keguguran atau

pasca menstruasi.

6. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang.

7. Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan

mendapatkan menstruasi.

(Manuaba, 1998)

2.1.10 Kerugian

1. Perdarahan yang tidak menentu

2. Terjadi amenorhoe (tidak datang bulan) berkepanjangan

Page 7: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

3. Masih terjadi kemungkinan hamil.

(Manuaba, 1998)

2.1.11 Efek Samping dan Penanganan

1. Gangguan haid

a. KIE : Penjelasan sebab terjadinya gangguan haid dan motivasi

tetap menggunakan KB Suntik

b. Pengobatan : - Pemberian esterogen progesterone, bila

menimbulkan kegelisahan, konsul dokter

- Pemberian primolut N : 2-3 tablet selama 3-7 hari

- Pemberian pil kombinasi (pil KB) 2-3 x1 tabelt

selama 3-7 hari

- Pemberian rohoransia dan diet TKTP

Bila tetap, rujuk dan kontrasepsi dihentikan bila:

- Timbul efek samping

- Timbul kontra indikasi

2. Depresi

a. KIE : Penjelasan sebab terjadinya depresi dan dianjurkan tetap

memakai KB suntik

b. Pengobatan : - Pemberian vitamin B – 650 mg/hari

- DIit rendah garam sampai gejala depresi hilang

- Ganti cara kontrasepsi dengan kontrasepsi yang

bukan hormonal

Page 8: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

3. Leukorea (keputihan)

a. KIE : - Penjelasan sebab terjadinya keputihan dan kemantapan agar

tetap memakai KB Suntikan

- Kebersihan alat kemaluan tetap terjaga

b. Pengobatan : - Pemberian antimycosis : melronidasol 3 x 15 mg

selama 3-5 hari

- Pemberian albotyl (vagina)

- Apabila keputihan tidak dapat diatasi, suntikan

dihentikan.

4. Rambut rontok

a. KIE : Hentikan suntikan segera ganti cara KB yag lain

5. Perubahan berat – badan

a. KIE : Menjelaskan sebab terjadinya kenaikan berat badan yang

disebabkan karena pengaruh hormone progesterone didalam

tubuh mempermudah perubahan karbohidrat menjadi gula

kemudian menjadi lunak dibawah kulit dan hormone

progesterone menyebabkan nafsu makan meningkat.

Menurunkan aktifitas fisik sehingga BB naik. Semua ini

bersifat individual tergantung tubuh memetabolisme

progesterone.

b. Pengobatan : - Diet

- Ganti cara lain

Page 9: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2.1.12 Tahap-Tahap Pelayanan Suntik

1. Konseling Pra Tindakan

1) Cara kerja kontrasepsi dalam mencegah kehamilan

2) Kerugian dan keuntungan termasuk efek samping terutama yang

berhubungan dengan masa haid dan permasalahan lain

3) Tata cara penyuntikan dan waktu kembali untuk suntik berikutnya

setiap 1, 2 atau 3 bulan (tergantung pada hormone yang

disuntikkan)

4) Waktu penyuntikan serta jenis kontrasepsi yang harus dipakai bila

terlambat suntik.

5) Hak klien untuk mengetahui kapan ia menghendaki kontrasepsi

dihentikan.

2. Langkah-langkah kegiatan penyuntikan

a. Tindakan sebelum penyuntikan

1) Bila suntikan diberikan pada hari kelima haid, harus

dinyakinkan klien dalam keadaan tidak hamil

2) Klien harus mendapat suntikan lagi, 1 bulan mendatang

untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristrat, 3 bulan untuk depo.

3) Bila tidak haid dalam masa suntikan maka kemungkinan

besar tidak hamil karena KB suntik dapat menyebabkan tidak

haid.

4) Bila klien ingin hamil lagi maka KB suntik tidak diberikan

dan istirahat dulu selama 6 bulan karena alat reproduksi akan

mengalami kesuburan selama 6 bulan.

Page 10: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

b. Persiapan klien

Untuk mencegah infeksi maka dilakukan

1) Bila lengan atau pantat yang disuntik terlihat kotor, calon

klien diminta membersihkannya dengan sabun dan air atau

membersihkan daerah suntikan dengan cairan antiseptic.

2) Gunakan kapas bersih, basahi dengan alcohol 60-90% dan

bersihkan daerah suntikan dengan gerakan memutar dari dalam

keluar.

3) Biarkan daerah tersebut kering sendiri baru disuntik

c. Pelaksanaannya

1) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah melakukan

penyuntikan di air yang mengalir 80% kuman dapat hilang

dengan mencuci tangan dibawah air mengalir.

2) Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-

gelembung udara (pada Depoprovera/cyclofem)

3) Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi

karet. Hapus karet yang ada pada atas vial dengan kapas yang

dibasahi alcohol 60-90% biarkan kering

(Depoprovera/cyclofem)

4) Bila menggunakan spuit dan jarum sekali pakai buka

plastiknya

5) Balikkan vial dengan mulut dibawah masukkan cairan

suntik dalam spuit.

Page 11: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

6) Setelah disedot obatnya, kemudian disuntikkan pada otot

(intra muskuler) pada bokong (gluteus) yang dalam atau boleh

juga pada otot lengan (deltoid)

7) Penyuntikan harus dilakukan dalam-dalam pada otot dan

jangan melakukan masase pada tempat penyuntikan karena

pelepasan obat dari tempat suntikan akan dipercepat dengan

akibat masa efektif dari kontrasepsi menjadi lebih pendek.

3. Konseling pasca tindakan

a. Bila tidak terjadi efek samping menjelaskan agar kembali

setiap 12 minggu untuk DMPA, 8 minggu untuk norisirat, 4

minggu untuk cyclofen.

b. Jelaskan efek samping yang didapat pada penyuntikan dan apa

yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi jelaskan keuntungan

keselamatan dari pemakaian jangka panjang dan beberapa efek

samping yang mungkin timbul.

c. Perubahan pola haid (missal masa haid yang tidak teratur,

perdarahan bercak (spooting antara masa haid kadang kala

ameriorhoe)

d. Sakit kepala berat – badan walaupun tidak selalu

e. Nyeri pada payudara dan rasa tidak enak pada payudara

f. Tanda yang harus diwaspadai dan dianjurkan segera

menghubungi dokter.

1) Perdarahan berat 2 x lebih panjang dari masa haid/2x lebih

banyak dalam satu periode masa haid.

Page 12: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2) Berhentinya masa haid setelah masa haid teratur

3) Sakit kepala migren, sakit kepala berat atau kaburnya

penglihatan.

4) Nyeri abdomen setelah bawah yang berat

5) Kencing berulang kali.

4. Tindak lanjut

Tanyakan efek samping/komplikasi yang ada pada akseptor

a. Berikan informasi kapan klien harus suntik ulang

b. Melakukan pemeriksaan payudara dan periksa dalam secara

berkala tiap tahun.

2.2 Konsep Manajemen Kebidanan Pada Pasien KB

2.2.I Pengkajian

2.2.1.1 Data Suyektif

1. Biodata

Nama : Untuk memanggil dan menghindari kekeliruan

Umur : Usia diatas 35 tahun lebih dianjurkan untuk memakai

kontrasepsi non hormonal. Walaupun diperbolehkan kecuali

cyclofem karena mengandung kadar estrogen yang dapat

berpengaruh pada factor pembekuan darah

Pendidikan : Untuk memermudah memberikan KIE

Pekerjaan : Untuk mengetahui jenis pekerjaan dan penghasilan

Agama : Untuk mempermudah memberikan KIE

Penghasilan : Untuk mengetahui taraf hidup dan mempermudah KIE

Alamat : Untuk memudahkan menghubungi klien.

Page 13: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2. Alasan klien datang periksa

a. Ingin ikut KB jangka panjang tetapi bukan kontap

b. Ingin ikut KB yang tidak mengganggu produksi ASI

3. Riwayat kesehatan yang lalu

Apakah klien pernah menderita penyakit yang merupakan kontra

indikasi pelayanan yaitu memungkinkan hamil, penyakit kuning, hati,

kelainan irombo embolik, perdarahan pervaginam tanpa diketahui

sebabnya ada benjolan pada payudara atau mungkin keganaan

payudara.

Penyakit darah tinggi. Penyakit pembuluh darah yang menyebabkan

langsing. Sakit kepala atau migren atau epilepsy tuber colossi dan

depresi.

4. Riwayat kesehatan sekarang

Apakah klien menderita yang merupakan kontra indikasi pelayanan

yaitu kemungkinan hamil, penyakit hati, atau penyakit kuning.

Kelainan irombo embolik, perdarahan pervaginam, tanpa diketahui

penyebabnya, ada benjolan pada payudara atau mungkin keganasan

payudara. Penyakit darah tinggi, penyakit pembuluh darah yang

menyebabkan pusing, sakit kepala/migren, epilepsy tuber culosis dan

depresi.

5. Riwayat yang berhubungan dengan kebidanan

a. Jumlah anak laki-laki dan perempuan yang hidup serta umur

masing-masing anak.

b. Jumlah anak yang lahir kemudian meninggal.

Page 14: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

6. Riwayat haid

a. Sikulus teratur atau tidak

b. Banyak darah yang keluar

c. Lamanya haid, disertai rasa nyeri/tidak, sifat nyeri, timbulnya

(sebelum, selama, sesudah haid)

d. Keputihan, berbau, gatal, lamanya, kapan.

e. HPHT

f. Apakah pernah mengalami perdarahan diluar siklus haid.

7. Riwayat perkawinan

Ditanyakan menikah berapa kali dan lamanya perkawinan karena

penting untuk motivasi jenis KB yang sesuai.

8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ditanyakan kehamilan klien dalam keadaan sehat/tidak, dalam

persalinan ada penyulit, masa nifas ada gangguan/tidak.

9. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah diikuti lamanya, drop out alasannya efek

samping dari KB yang pernah diikuti dan cara mengatasi efek

sampingnya bagaimana.

2.2.1.2 Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum:

a. Keadaan umum : cukup – baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tekanan darah : 90/60 – 130/90 mmHg

d. Suhu : 36 – 375 °C

Page 15: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

e. Nadi : 60 – 90 x/menit

f. Respirasi : 16 – 24 x/menit

g. Berat badan : Peningkatan dan penurunan BB tidak lebih

dari 2 kg/bulan

2. Pemeriksaan khusus:

a. Inspeksi

1) Kepala : Rambut normal/tidak mudah rontok

2) Muka : Ada/tidak ada flek, ada/tidak cloasma

3) Mata : Sklera kuning/tidak

4) Leher : Ada/tidak pembesaran kelenjar tiroid dan

vena jugularis

5) Genetalia : Ada/tidak keputihan, ada/tidaknya

varises

6) Ekstremitas : Ada/tidak oedema, ada/tidaknya

varises

b. Palpasi

1) Payudara : Ada/tidak benjolan abnormal dan nyeri

tekan

2) Perut : Ada/tidak tanda kehamilan, ada/tidak pembesaran

hati dan limfe, ada/tidaknya benjolan abnormal dan

nyeri tekan.

c. Pemeriksaan dalam (VT)

1) Mengetahui keadaan alat reproduksi (vulva,

vagina, portio serviks)

Page 16: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

a) Mengetahui adanya tumor

b) Mengetahui adanya infeksi

c) Mengetahui adanya kegagalan KB (adanya

kehamilan) pada akseptor lama.

2.3 Identifikasi Masalah/Diagnosa

Diagnosa : P……Ab……..Ny “L” akseptor KB suntik

DS : - Klien mengatakan ingin menggunakan KB suntik

- Usia klien

- Menikah selama

- Jumlah anak hidup

- Umur anak terkecil

DO : - Tekanan darah : 90/60 mmHg – 130/90 mmHg

- Suhu : 36 – 375 °C

- Nadi : 60 – 90 x/menit

- Respirasi : 16 – 24 x/menit

- Kesadaran : Composmentis

Masalah

1. Potensial terjadi spoting

2. Potensial terjadinya amenorhea

3. Potensial terjadinya pusing

4. Potensial terjadinya kenaikan berat badan

2.4 Intervensi

Diagnosa : P…….Ab…..Ny “L” akseptor KB suntik

Page 17: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Tujuan : - Calon akseptor mendapatkan pelayanan KB suntik sesuai prosedur

dan standar

- Calon akseptor mengetahui efek samping KB suntik

- Calon akseptor dapat menerima dan mengantisipasi terjadi efek

samping dari KB suntik

- Klien mendapatkan injeksi KB suntik 3 bulan dengan 150 mg.

Intervensi:

1. Konselng tentang kontrasepsi suntikan

R : Meningkatkan pengetahuan klien sehingga lebih kooperatif serta klien

lebih mantap dalam menentukan pilihan.

2. Jalankan kemantapan klien atau pilihannya

R : Sebagai awal dari melakukan tindakan

3. Berikan informed consert

R : Perlindungan terhadap tanggung gugat

4. Siapkan alat, ruangan, dank lien

R : Mempermudah pelaksanaan tindakan dan menjaga privasi klien

5. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur

R : Mencegah komplikasi

6. Beritahu klien untuk dating tepat waktu untuk suntik ulang

R : Mendapatkan penanganan secara tepat

7. Beritahu klien untuk dating tepat waktu untuk suntik ulang

R : Mencegah kegagalan kontrasepsi

8. Berikan kartu peserta KB dan minta klien untuk membawanya saat suntik

ulang.

Page 18: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

R : Sebagai tanda bukti dan acuan suntik ulang

9. Lakukan rekam medis

R : Sebagai bukti tindakan dan sebagai bahan pelaporan

Page 19: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Masalah:

1) Potensial terjadi spoting

Tujuan : spoting tidak terjadi

Kriteria hasil : Perdarahan sedikit-sedikit diluar haid tidak terjadi spoting

Intervensi:

1. Jelaskan pada ibu pemakaian KB suntik dapat menimbulkan spoting

R : Kontrasepsi suntik dapat menimbulkan perubahan suasana

endometrium pada fase proliferasi. Fase sekresi sampai atropi dari

endometrium sehingga dapat menimbulkan spoting.

2. Motivasi agar tetap menggunakan KB suntik

R : Jika terjadi spoting, tidak terlalu bahaya bagi klien dan dapat

diobati

3. Berikan pil KB kombinasi

R : Pemberian pil KB kombinasi dapat menyeimbangkan hormone

esterogen dan progesterone dalam tubuh klien sehingga spoting

dapat berhenti

4. Bila tidak ada perbaikan rujuk ke dokter ahli kandungan

R : Mendapatkan penanganan lebih lanjut

2) Potensial terjadinya amenorrhea

Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang

terjadi

Kriteria hasil : Ibu mengerti penjelasan petugas tentang efek samping

suntik KB yaitu amenorrhea.

Page 20: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Intervensi:

1. Jelaskan efek dari KB yaitu salah satunya amenorrhea

R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi perubahan

endometrium yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)

2. Jelaskan terjadinya amenorhea

R : KB suntik dapat menghambat FSH, LH yang akibatnya

pematangan folikel degraf tidak terjadi sehingga tidak terjadi

okulasi (menstruasi)

3) Potensial terjadi pusing

Tujuan : Pusing dapat berkurang/hilang

Kriteria hasil :

1) Jelaskan efek samping KB suntik yaitu salah satunya pusing

R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi pada pembuluh darah

2) Jelaskan pada klien bahwa keluhan pusing adalah efek samping

yang jarang terjadi dan sifatnya sementara.

3) Bila perlu diberikan obat anti prostaglandin

R : Obat anti prostaglandin dapat menghambat stimulus, sehingga

stimulus nyeri terhambat dan rasa nyeri berkurang.

4) Potensial terjadinya kenaikan berat badan

Tujuan : Tidak terjadi kenaikan berat badan

Kriteria hasil :

- Ibu mengerti penjelasan petugas tetang efek samping KB suntik yaitu

berat badan meningkat

- Berat badan tidak naik lebih dari 2 kg.

Page 21: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Intervensi:

1. Jelaskan pada klien kenaikan berat badan, tidak selalu terjadi

R : Setiap individu berbeda-beda tergantung keadaan hormone

progesterone yang dapat mempermudah perubahan-perubahan

karbohidrat dan gula menjadi lemak yang tersimpan di bawah kulit

juga hormone progesterone dapat merangsang nafsu makan.

2. Diet yang rendah karbohidrat dan banyak serat

R : Diit rendah karbohidrat mengurangi jumlah kalori yang masuk

kedalam tubuh. Sehingga tubuh memetabolisme lemak dibawah

tubuh, sehingga berat badan tidak bertambah.

3. Olah raga

R : Olah raga dapat membantu memetabolisme lemak dibawah kulit

2.5 Implementasi

Mengacu pada intervensi

2.6 Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil

Page 22: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian

Pengkajian dilakukan tanggal 16 – 7 – 2009 jam : 08 WIB oleh Mujini

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama Ibu : Ny “L” Nama suami : Tn “N”

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA

Alamat : Arif Margono Pekerjaan : Wiraswasta (Dagang)

No. Register: 76/09 Penghasilan : Rp. 2.000.000,-/bulan

2. Alasan dating

Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulanan, sesuai jadwal yang ditentukan

pada kartunya

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan 2 bulan ini tidak mendapat haid

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kencing manis, tekanan

darah tinggi, penyakit jantung, TBC, penyakit kuning dan peyakit

kelamin seperti keputihan yang berlebihan.

Page 23: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu menatakan tidak sedang menderita penyakit kencing manis, kelainan

darah tinggi, penyakit jantung, TBC, penyakit kuning, varises,

perdarahan banyak saat haid, serta tidak mengalami kelainan dalam

lamanya haid, ibu tidak sedang pengobatan penyakit epilepsy

6. Riwayat haid

- Menarche : 12 tahun

- Siklus : Teratur/28 hari

- Lamanya : 6 – 7 hari

- Banyaknya : Biasa, tidak bergumpal

- Keluhan : 2 bulan ini tidak mendapatkan haid

- Flout albur : Kadang-kadang ada warna putih dan tidak gatal

7. Riwayat perkawinan

- Kawin : 1 x

- Lamanya : 2 tahun

- Usia pertama kawin : 25 tahun

- Jumlah anak : 1 jenis kelamin laki-laki usia 1 tahun

8. Riwayat kehamilan

Anak 1 :Selama kehamilan, tidak ada keluhan, ibu melahirkan tidak

ada penyulit, jenis kelamin ♂ BB 3000 gram dan selama nifas

tidak pernah mengalami panas atau perdarahan banyak, ibu

masih meneteki bayinya, sekarang anak berusia 1 tahun.

Page 24: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

9. Riwayat KB

Setelah kelahiran anak 1 pada usia bayi 6 bulan ibu ikut KB suntik 3

bulanan

10. Data psikososial

- Suami menyetujui dan memperbolehkan ibu untuk KB suntik.

- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik.

11. Data spiritual

Ibu menganut agama Islam dan dalam agama yang dianut ibu tidak ada

larangan mengikuti KB suntik.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum :

- Keadaan umum : baik

- Kesadaran : composmentis

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Suhu : 368 °C

- Nadi : 80 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Berat badan awal : 53 kg

- Berat badan sekarang : 53 kg

2. Pemeriksaan khusus:

a. Inspeksi

• Kepala : kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok

• Muka : tidak ada flek hitam/cloasma, tidak pucat

• Mata : conjungtiva tidak pucat, sclera putih

Page 25: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena

jugularis

• Payudara : payudara membesar simetris, tidak tampak benjolan

abnormal, putting susu bersih

• Genetalia : tidak ada varises, tidak ada keputihan

• Ekstremitas : tidak ada varises, dan oedema

b. Palpasi

• Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena

jugularis

• Payudara : tidak teraba adanya benjolan abnormal dan tidak ada

nyeri tekan.

• Perut : tidak teraba pembesaran fundus uteri, tidak ada

pembesaran hati dan limfe, tidak ada benjolan dan

nyeri tekan.

c. Pemeriksaan penunjang : test HCG hasil negative

II. Identifikasi Masalah/Diagnosa

Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik

Ds : - Ibu ingin mengikuti KB suntik 3 bulanan sesuai jadwal

- Usia ibu 27 tahun

- Menikah selama 2 tahun

- Jumlah anak hidup 1 orang

- Umur anak terkecil 1 tahun

Do : - Keadaan umum : baik

Page 26: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

- Kesadaran : composmentis

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Suhu : 368 °C

- Nadi : 80 x/menit

- Respirasi : 20x/menit

- BB : 53 kg

Pemeriksaan fisik

• Muka : tidak ada efek cloasma gravidarum

• Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

• Payudara : tidak ada benjolan abnormal

• Perut : tidak teraba fundus uteri, tidak teraba pembesaran hati

• Genetalia : tidak ada varises, tidak ada keputihan

• Ekstremitas : tidak ada varises dan oedema

Masalah amenorhoe

Ds : - Ibu mengatakan selama 2 bulan ini ibu tidak mendapatkan haid

Do : - Palpasi TFU : tidak teraba fundus uteri

- Pemeriksaan urine : HCG test hasil negative

III. Intervensi

Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik

Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik sesuai prosedur dan standart

KH : - Suntikan/obat KB suntik 3 bulanan 3 rol masuk tubuh ibu secara IM.

Intervensi :

1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan pada klien

Page 27: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

R : Memberikan penjelasan tentang keadaan klien dapat memberikan

keterangan apakah klien boleh KB suntik/tidak

Page 28: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2. Cek kartu KB

R : Dengan mengecek kartu KB untuk melihat apakah pasien dating sesuai

standar

3. Jelaskan tentang prosedur tindakan

R : Klien mengerti dan dapat kooperatif

4. Siapkan obat dan alat (serta cek expiry date obat)

R : Untuk persiapan tindakan

5. Siapkan posisi klien berbaring miring

R : Mempermudah tindakan

6. Antiseptik daerah yang disuntik dengan kapas alcohol

R : Mencegah kuman masuk jaringan

7. Menghisap obat dalam flacon sebanyak 3 ml yang sebelumnya dikocok

dahulu

R : Mendapat larutan homogen dengan kadar maksimal

8. Memasukkan jarum dan obat secara IM dengan posisi tegak lurus

membentuk sudut 90°C dan sebelumnya diaspirasi dulu

R : Prosedur tindakan IM

9. Rapikan klien dan obat-obatan

R : Klien nyaman tempat pembuangan obat terpisah menghindari

kontaminasi

10.Atur kunjungan ulang berikutnya

R : Menyesuaikan dengan cara kerja hormone 3 bulanan

11.Lakukan rekam medis

R : Sebagai bukti tindakan dan sebagai bahan pelaporan

Page 29: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Masalah : Amenorhoe

Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang

terjadi

Kriteria hasil : Ibu mengerti penjelasan petugas tentang efek samping suntik

KB yaitu amenorhoe

Intervensi :

1. Jelaskan efek dari KB suntik yaitu salah satunya amenorhoe

R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi perubahan endometrium

yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)

2. Jelaskan terjadi amenorhoe

R : KB suntik dapat menghambat FSH. LH yang akibatnya pematangan

folikel de graf tidak terjadi sehingga tidak terjadi ovulasi (menstruasi)

Implementasi

Dilakukan tanggal 16 – 7 – 2007 jam : 08 WIB

Dx : Ny “L” P1001 Ab000 akseptor lama KB suntik 3 bulanan

Implementasi

1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan pada klien

2) Menjelaskan tentang prosedur tindakan yaitu penyuntikan nanti

dilakukan secara IM/dibawah otot

3) Menyiapkan obat depo progestin dan spuit 3 cc, membaca leher obat

dan perhatikan bahwa obat masih bersegel dan tidak kadaluarsa.

4) Mempersilahkan ibu berbaring sedikit miring pada tempat tidur yang

disediakan.

Page 30: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

5) Mengantiseptik daerah yang akan disuntik dengan kapas alcohol 1/3

sias – coxygis

6) Menghisap obat dalam flacon Depo progestin sebanyak 3 ml (lural

habis) dengan spuit 3 cc mengeluarkan udara dari dalam spuit.

7) Menyuntikkan obat secara IM dengan posisi tegak lurus membentuk

sudut 90°C yang sebelumnya diaspirasi dulu untuk mengecek apakah

jarum mengenai pembuluh darah/tidak, mencabut jarum jika obat sudah

masuk semua.

8) Merapikan klien dan mengatakan bahwa tindakan sudah selesai,

memisahkan jarum dan spuit dan membuat ditempat yang sudah

disediakan

9) Mengatur kunjungan klien selanjutnya yaitu tanggal dating 12 minggu

dan mencatatnya dikartu KB ibu tanggal 8-10-2009

10) Melakukan rekam medis

Masalah : Amenorhoe

Implementasi :

1) Menjelaskan efek dari KB yaitu salah satunya amenorhoe dikarenakan

perubahan endometrium yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)

2) Menjelaskan terjadinya amenorhoe bahwa amenorhoe disebabkan KB

suntik dapat menghambat FSH, LH yang akibatnya pematangan folikel de

graf tidak terjadi sehingga tidak terjadi ovulasi (menstruasi)

Page 31: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

V. Evaluasi

Tanggal 16 – 7 – 2009 jam : 08 WIB oleh Mujini

Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik 3 bulanan

S : - Ibu mengatakan sudah disuntik obat KB, yaitu KB 3 bulanan

- Ibu mengatakan akan kembali tepat waktu

O :- Ibu telah disuntik depo progestin 3 ml secara IM pada bokong kiri

A :Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik 3 bulanan

P : - Mengingatkan ibu untuk dating tepat waktu yaitu tanggal 8-10-2009

Masalah : Amenorhoe

S :- Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah paham tentang efek samping dari

KB suntik 3 bulanan

O :-Ibu dapat menjelaskan kembali penyebab tidak terjadinya menstruasi

A : - Amenorhoe

P : -

Page 32: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengkajian dari Ny “L” P1001 Ab000 dengan akseptor

kunjungan ulang/lama suntik 3bulanan. Penulis menemukan masalah amenorhoe,

pada tinjauan teori disebutkan beberapa komplikasi pemakaian KB hormonal,

yaitu rasa nyaman pusing, dan potensial gangguan siklus haid, amenorhoe, pada

pengkajian data yang diperoleh didapatkan masalah amenorhoe.

Pelaksanaan yang diberikan pada Ny “L” adalah penyuntikan KB suntik 3

bulanan secara IM (tepatnya adalah 1/3 atas siascaxygeus) dan hasil evaluasinya

yaitu obat KB 3 bulanan 3 ml telah masuk pada tubuh ibu secara IM.

Dari asuhan yang dilakukan pada Ny “L” P1001 Ab000 dengan akseptor

kunjungan ulang suntik 3 bulanan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

kasus, yaitu pada efek samping yang ditimbulkan oleh KB hormonal.

Page 33: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam upaya pencegahan kehamilan dan dalam rangka gerakan Keluarga

Berencana Nasional dapat dicapai salah satunya dengan KB suntik 3 bulanan

dan dari melihat kasus/asuhan kebidanan diatas dapat diketahui bahwa KB

suntik 3 bulanan dapat mengalami masalah Amenorhoe.

B. Saran

Penyebarluasan informasi yang tepat tentang KB dapat membantu masyarakat

menuju Keluarga Berencana dan sejahtera selain itu dibutuhkan juga peran

serta aktif dari bidan sebagai tenaga kesehatan dan juga masyarakat pasangan

usia subur sebagai pengguna.

Page 34: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1989/1998. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid II. Jakarta.

Manuaba. 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. EGC. Jakarta.

Winkjosastro. Hanifa. 1998. Ilmu Kebidanan. YBF. SP. Jakarta.

Prof dr. Abdul Bari Saifuddin SPOG. MPG. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP.

Page 35: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

DI RSAB MUHAMMADIYAH MALANG

TANGGAL 16 – 7 – 2009

Disusun Oleh:

MUJINI

NIM. 0702100104

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN MALANG

2009

Page 36: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “L” P1001 Ab000

AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK DEPO PROGESTIN

DI RSAB MUHAMMADIYAH

MALANG

TANGGAL 16 – 7 – 2009

MAHASISWA

MUJINI

0702100104

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Ika Yudianti M.Keb

NIP. 19800727 200312 2002

Sri Sutjiati AMD.Keb

Page 37: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas praktek klinik dalam bentuk

Asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P1001 Ab000

Akseptor Lama KB Suntik Depo Progestin di RSAB Muhammadiyah Malang.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada:

1. Surachmindari, SST, Mk.Pd; selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes

Malang.

2. Marjati H. S.ST. M.K.Pd; selaku Kaprodi Kebidanan Poltekkes Malang

3. Ika Yudianti, M.Keb; selaku Pembimbing Institusi

4. Sri Sutjiati, Amd.Keb; selaku Pembimbing Klinik

5. Teman-teman kelompok yang membantu dalam terselesainya Asuhan

Kebidanan ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan ini jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun demi perbaikan, besar harapan penulis semoga Asuhan Kebidanan ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Malang, Juli 2009

Penulis

Page 38: 30966696 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana