keluarga berencana

59
KELUARGA BERENCANA KONTRASEPSI bawah judul Pengertian Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Winkjosastro, 2002). Menurut Mochtar (1998) kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan. Kontrasepsi didefinisikan sebagai tindakan atau usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan (Notodihardjo, 2006). Kontrasepsi juga diartikan sebagai cara mencegah kehamilan (dengan menggunakan alat atau obat mencegah kehamilan seperti: spiral, kondom, pil anti hamil) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Berdasarkan teori Mochtar (1998) kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya. Efek samping yang merugikan tidak ada.

Upload: izzkha

Post on 25-Jun-2015

854 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELUARGA BERENCANA

KELUARGA BERENCANA

KONTRASEPSI

bawah judul

Pengertian Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Winkjosastro,

2002). Menurut Mochtar (1998) kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi,

alat atau obat-obatan. Kontrasepsi didefinisikan sebagai tindakan atau usaha yang ditujukan

untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan (Notodihardjo, 2006).

Kontrasepsi juga diartikan sebagai cara mencegah kehamilan (dengan menggunakan alat atau

obat mencegah kehamilan seperti: spiral, kondom, pil anti hamil) (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2002).

Berdasarkan teori Mochtar (1998) kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut :

Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.

Efek samping yang merugikan tidak ada.

Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.

Tidak menggangu hubungan persetubuhan.

Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya.

Cara penggunaannya sederhana.

Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas.

Page 2: KELUARGA BERENCANA

Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

bawah judul

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Secara umum AKDR dianjurkan sebagai pilihan pertama pada ibu yang menyusui dan ingin alat

KB yang temporer sifatnya.

Disamping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi serta keluhan pemakai yang

relatif ringan, maka AKDR tidak mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. AKDR

yang lazim dipakai sekarang adalah AKDR yang mengandung tembaga (copper T, copper 7,

MlCu) serta AKDR yang mengandung progestin (progestasert) yang tidak berpengaruh terhadap

produksi dan komposisi ASI. Progestin yang terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam

jumlah yang sangat sedikit sehingga hanya mempunyai efek lokal saja. Pemasangan AKDR bisa

secara dini, segera setelah melahirkan atau pada kontrol berikutnya pada saat involusi terjadi.

Page 3: KELUARGA BERENCANA

Pada umumnya pemasangan AKDR harus sudah diberikan dalam waktu 1 bulan 7 hari pasca

persalinan sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat pemasangannya (Soetjiningsih, 1997).

Menurut Hartanto (2003) yang penting pada pemakaian IUD postparutm adalah penempatan

IUD setinggi mungkin dalam fundus uteri sehingga mengurangi kemungkinan ekspulsi.

Program Keluarga Berencana

bawah judul

Tujuan Program KB

• Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu

keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan

sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

• Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan

ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

• Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,

anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan

bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,

termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

Page 4: KELUARGA BERENCANA

1. Keluarga dengan anak ideal

2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan

4. Keluarga sejahtera

5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.

2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran

berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.

4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

Page 5: KELUARGA BERENCANA

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha

ekonomi produktif.

9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB

Nasional.

Ruang Lingkup KB

Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan

dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian

kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan

kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

Strategi Program KB

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar

2. Strategi operasional

Strategi dasar

• Meneguhkan kembali program di daerah

• Menjamin kesinambungan program

Page 6: KELUARGA BERENCANA

Strategi operasional

• Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

• Peningkatan kualitas dan prioritas program

• Penggalangan dan pemantapan komitmen

• Dukungan regulasi dan kebijakan

• Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

Dampak Program KB

Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan

anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga;

Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem

pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam

penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

MAKALAH KESEHATAN KONTRASEPSI METODE KALENDER

bawah judul

Page 7: KELUARGA BERENCANA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dahulu orang sudah dipercaya akan adanya hari-hari subur dan tidak subur bagi wanita,

karena itu cara metode kalender mempunyai sejarah yang sudah tua pemakaiannya sebagai

kontrasepsi zaman dulu.

Metode kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya

sehingga kemungkinan besar bisa hamil.

Kita sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan sangat penting sekali mengetahui

kontrasepsi Metode Kalender karena akan sangat membantu sekali dalam masalah Keluarga

Berencana. Dalam makalah ini akan membahas tentang Kontrasepsi dengan Metode Kalender.

1.2 Tujuan

Agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya tentang Kontrasepsi Metode

Kalender dan dapat mengambil manfaat serta meningkatkan ilmu pengetahuan.

BAB II

Page 8: KELUARGA BERENCANA

ISI

2.1 Mekanisme Kerja Metode Kalender

Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus

haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari

sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang.

Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi

mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum

memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas tentang cara ini.

2.1.1 Kemudahan Metode Kalender

Tampaknya metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada

saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula

dapat terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus.

2.1.2 Kesulitan Metode Kalender

Kesulitan cara ini adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi

umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada

wanita dengan haid yang tidka teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat

Page 9: KELUARGA BERENCANA

diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah

satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.

2.2 Cara Menentukan Masa Aman Metode Kalender

Mula-mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama siklus haid terpendek

dan terpanjang, kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan 18 hari, dan siklus haid

terpanjang dikurangi 11 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan range masa subur. Dalam

waktu masa subut tersebut harus pantang senggama diluarnya merupakan masa aman.

2.2.1 Cara menghitung hari aman dan hari berpantang sistem kalender.

Siklus terpendek | Hari pertama masa subur | Siklus terpanjang | Hari terakhir masa subur

21 hari |Hari ke 3 | 21 |Hari ke 10

22 hari |Hari ke 4 | 22 |Hari ke 11

23 hari |Hari ke 5 | 23 |Hari ke 12

24 hari |Hari ke 6 | 24 |Hari ke 13

25 hari |Hari ke 7 | 25 |Hari ke 14

26 hari |Hari ke 8 | 26 |Hari ke 15

Page 10: KELUARGA BERENCANA

27 hari |Hari ke 9 | 27 |Hari ke 16

28 hari |Hari ke 10 | 28 |Hari ke 17

29 hari |Hari ke 11 | 29 |Hari ke 18

30 hari |Hari ke 12 | 30 |Hari ke 19

31 hari |Hari ke 13 | 31 |Hari ke 20

32 hari |Hari ke 14 | 32 |Hari ke 21

33 hari |Hari ke 15 | 33 |Hari ke 22

34 hari |Hari ke 16 | 34 |Hari ke 23

35 hari |Hari ke 17 | 35 |Hari ke 24

Setelah menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subut dan terakhir masa subur,

segeralah pindahkan ke kalender untuk ikut secara ketat yaitu tidak bersenggama pada hari subur

(tidak berpantangan).

2.2.2 Metode Sistem Kalender-pantang berkala siklus haid 28 hari

Minggu | | 7 |14 |21 |28

Senin |1 |8 |15 |22 |29

Page 11: KELUARGA BERENCANA

Selasa |2 |9 |16 |23 |30

Rabu |3 |10 |17 |24 |31

Kamis |4 |11 |18 |25

Jum’at |5 |12 |19 |26

Sabtu |6 |13 |20 |27

Hari aman : Tanggal yang tidak dikurang, pada hari-hari ini boleh koitus

Hari bahaya : Tanggal 10.11.12.13, pada hari-hari ini berpantang koitus

Hari ke 1 : Hari pertama haid

Hari 10, 11 : Koitus pada hari-hari ini memungkinkan sperma yang masih hidup dapat membuahi

sel telur (ovum)

Hari 12, 13, 14 : Ovulasi dapat terjadi setiap saat

Hari 15, 16 : Ovulasi masih mungkin terjadi

Hari 17 : Sel telur masih mungkin ada dan hidup

Hari 29 : Mulai haid lagi ( hari ke 1 haid)

Pada contoh diatas digambarkan bagaimana memahami sistem kalender pada seorang wanita

dengan siklus haid 28 hari

Page 12: KELUARGA BERENCANA

2.3 Rumus atau Cara Menghitung Metode Kalender

Masa berpantang dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut:

a. Hari pertama mulai subur = siklus haid terpendek – 18

b. Hari subur terakhir = siklus haid terpanjang – 11

Sebenarnya cara ini hanya cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Sebelum melalui cara

ini hendeknya wanita mencatat pada siklus haidnya paling sedikit 6 bulan dan sebaiknya selama

12 bulan. Setelah ini dicatat barulah ditentukan kapan mulainya hari subur pertama dan haru

subur terakhir dengan mempergunakan cara diatas.

Contoh :

1. Ibu Kayla mempunyai siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari sesuai dengan

bulan Arab. Maka siklus haid terpendek ibu Kayla adalah 28 hari, dan panjang juga 28 hari

(haidnya sangat teratur).

Maka bila ibu Kayla akan memakai cara sistem kalender bila dipakai rumus diatas hasilnya :

§ Mulai berpantang pada hari pertama ibu Kaylai subur 28-18 hari = 10 dari hari pertama haid

§ Mulai berakhir hari subur :

28 – 11 = hari ke 17

Jadi masa berpantang adalah mulai hari pertama haid dan ini harus ditandai dengan spidol merah

pada kalender di rumahnya.

Page 13: KELUARGA BERENCANA

2. Ibu Sisy mempunyai siklus haid yang tidak teratur. Setelah dicatat selama 6 bulan – 12 bulan

diperoleh siklus haid terpendek adalah 22 hari dan terpanjang 40 hari.

Bila ibu Sisy ingin memakai sistem kalender untuk mencegah kehamilan, maka dengan memakai

rumus diatas diperoleh :

§ Hari pertama subur = 22 – 18 hari = hari ke 4

§ Hari terakhir hari subur = 40 – 11 = hari ke 29

Lamanya berpantang koitus mulai hari ke 4 – hari ke 29 adalah selama 25 hari dalam satu bulan.

2.4 Efektivitas

Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang

siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42

2.5 Efek Samping

Terlalu lama berpantang kadang kala tidak terlalu lebar (lama).

BAB III

PENUTUP

Page 14: KELUARGA BERENCANA

3.1 Kesimpulan

Metode kalender hanya dapat diprediksi kapan masa subur wanita dalam siklus menstruasinya

sehingga kemungkinan besar bisa hamil.

Metode ini memiliki banyak keterbatasan karena panjang siklus menstruasinya. Oleh karena

siklus menstruasi yang cukup teratur sangat diperlukan untuk perkiraan waktu ovulasi yang dapat

diandalkan, waita dengan kondisi berikut tidak dapat bergantung pada metode kalender.

3.2 Saran

Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang

siklus haidnya tidak teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen : Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC, 2006.

Mochtar, Rustam : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC, 1998.

Wiknjosastro, Hanifa : Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,

2005.

Wikhjosastro, Hanifa : Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 2005

Page 15: KELUARGA BERENCANA

http://askep-askeb.cz.cc/

Vasektomi

Diposkan oleh Bascom Label: Teori Kesehatan

a. Pengertian

Vasektomi merupakan tindakan penutupan (pemotongan, pengikatan, penyumbatan) kedua

saluran mani pria sebelah kanan dan kiri, yang terdapat dalam kantong buah zakar, sehingga

pada waktu ejakulasi, cairan mani yang keluar tidak lagi mengandung sperma sehingga tidak

terjadi kehamilan (BKKBN, 2006).

Tindakan vang dilakukan adalah lebih ringan daripada sunat atau khitan, pada umumnya

dilakukan sekitar 10-15 menit.

b. Syarat peserta vasektomi

1) Tidak ingin punya anak lagi

2) Sukarela dan telah mendapat konseling tentang vasektomi

3) Mendapat persetujuan dari isteri/keluarga harmonis

Page 16: KELUARGA BERENCANA

4) Jumlah anak sudah ideal, sehat jasmani dan rohani

5) Umur isteri sekurang-kurangnya 25 tahun

6) Mengetahui prosedur vasektomi dan akibatnya

7) Menandatangani formulir persetujuan (informed concent)

Vasektomi tidak dapat dilakukan jika:

1) Pasangan suami isteri masih menginginkan anak

2) Pasangan suami isteri belum mempunyai jumlah anak ideal, dan umur anak terkecil di bawah

5 tahun.

3) Suami menderita penyakit kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia.

4) Jika keadaan jiwa suami isteri tidak stabil.

5) Jika ada tanda-tanda radang pada buah zakar, hernia (turun berok), kelainan akibat cacing

tertentu pada buah zakar, penyakit darah tinggi dan kencing manis yang tidak terkontrol,

penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung.

c. Pelaksanaan Vasektomi

Vasektomi merupakan operasi kecil dimana vas deferens yang berfungsi sebagai saluran

transportasi spermatozoa dipotong dan disumbat. Setelah operasi minor ini, spermatozoa akan

terbendung pada ujung vas sisi testis yang telah disumbat. Karena vasektomi tidak

Page 17: KELUARGA BERENCANA

mempengaruhi fungsi dari kelenjar-kelenjar asesoris maka produksi cairan semen tetap

berlangsung dan pria yang divasektomi tetap berejakulasi dan ejakulatnya tanpa mengandung sel

spermatozoa. Testis juga tidak terpengaruh dan tetap berfungsi penuh sehingga pria tetap

mempunyai perasaan, keinginan, dan kemampuan seksual yang sama dengan sebelum vasektomi

(BKKBN, 2006).

d. Kelebihan vasektomi antara lain sebagai berikut:

1) Efektivitas tinggi (99,85%) untuk mencegah kehamilan.

2) Tidak ada kematian dan angka kesakitannya rendah.

3) Biaya lebih murah, karena membutuhkan satu kali tindakan saja.

4) Prosedur medis dilakukan hanya sekitar 10-15 menit.

5) Tidak mengganggu hubungan seksual setelah vasektomi.

6) Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan kontrasepsi lain.

e. Keterbatasan vasektomi, antara lain sebagai berikut:

1) Karena dilakukan dengan tindakan medis/pembedahan, maka masih memungkinkan terjadi

komplikasi, seperti perdarahan, nyeri dan infeksi.

2) Tidak melindungi pasangan dari infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.

3) Bila isteri tidak menggunakan kontrasepsi, maka suami harus menggunakan kondom selama

20-25 kali senggama atau tiga bulan setelah vasektomi.

Page 18: KELUARGA BERENCANA

4) Pada orang yang mempunyai problem psikologis dalam hubungan seksual, dapat

menyebabkan keadaan semakin terganggu.

5) Vasektomi tidak menyebabkan impoten, karena vasektomi tidak menganggu syaraf dan

pembuluh darah yang berperan dalam proses terjadinya ereksi. Ejakulasi-pun tidak berbeda

dengan sebelumnya, cairan sperma (air mani) tetap dikeluarkan, karena pembentuk air mani

(vesikula seminalis) tetap berfungsi. Vasektomi juga tidak mempengaruhi fungsi libido (nafsu

seksual) karena hormon kejantanan (testoteron) tetap diproduksi (BKKBN, 2006)

Intra Uterin Devices (IUD)

bawah judul

Intra Uterin Devices (IUD)

Pengertian IUD

Adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus berbentuk spiral (Lippes Loop) atau berbentuk

lain (Cu T 380A atau ML Cu 250) yang dipasang didalam rahim dengan memakai alat khusus

oleh dokter atau bidan/paramedis lain yang sudah dilatih (Buku Petugas Fasilitas Pelayanan KB

Depkes, RI 1999).

IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus, lembut dan lentur yang

diletakkan dalam rongga rahim.

Page 19: KELUARGA BERENCANA

IUD (Intra Uterine Device) adalah rangka plastik kecil yang dipasang kedalam rahim lewat

vagina

Jenis IUD

Macam-macam IUD menurut Hartanto (2003) yang dikategorikan menjadi 2 yaitu:

1. Un Medicated IUD

a. Lippes Loop

Diperkenalkan pada awal 1960an dan dianggap sebagai IUD standar, terbuat dari polyethylene

(suatu plastik inert secara biologik) ditambah Barium Sulfat.

Ada empat macam IUD Lippes Loop yaitu Lippes Loop A, B, C, D

2. Medicated IUD

a. Cooper IUD

Yang paling dikenal sampai saat ini adalah CuT-380 A

b. IUD yang Mengandung Hormon

Progestasert – T = Alza T. Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor warna

hitam. Mengandung 38 mg Progesterone, dan Barium Sulfat melepaskan 65 mcg Progesterone

per hari. Tabung inserternya berbentuk lengkung. Daya kerja 18 bulan.

Page 20: KELUARGA BERENCANA

Daya Guna

Daya guna IUD biasa (non medicated IUD) seperti Lippes Loop (ukuran D) dan cincin anti karat

mempunyai angka kegagalan tinggi. Yaitu 2 sampai 6 untuk 100 wanita. Sebaliknya IUD

tembaga ( Tcu 380 dan MLCu 375) yang mempunyai luas permakaian tembaga yang besar

adalah IUD yang sangat efektif karena kegagalan tahun pertamanya hanya atau kurang dari 1.

Angka kehamilan tahun pertama dan kumulatif dalam 8 tahun adalah 0,6 dan 2,3 untuk Copper T

380A. IUD dengan luas permukaan tembaga yang lebih kecil ( Tcu 200, Tcu 220, dan Tcu7) dan

progestase ( IUD yang melepaskan progesterone) mempunyai angka kegagalan pertama 1 sampai

3 per 100 wanita (Hartanto, 2003)

Daya Tahan

Daya tahan IUD sekitar 3,5 sampai 8 tahun. Untuk jenis IUD yang mengandung hormon

(progestasen- T) mempinyai daya tahan selama 18 bulan. Untuk IUD jenis Lippes Loop

mempunyai daya kerja untuk selama- lamanya sampai menopause selama tidak menimbulkan

masalah atau leluhan pemakaianya (Hartanto, 2003)

Cara Kerja IUD

IUD adalah suatu alat yang terbuat dari plastik yang biasa mengandung tembaga hormon steroid.

IUD akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya pembuahan (fertilasi)

dengan memblok bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai

tuba falopi dan menginaktifkan sperma.

Page 21: KELUARGA BERENCANA

Mekanisme cara kerja yang pasti dari IUD belum diketahui. Ada beberapa mekanisme cara kerja

IUD yang telah diajukan yaitu:

a. Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik didalam cavum uterik sehingga implantasi

sel telur yang telah dibuahi terganggu. Disamping itu, dengan munculnya leokosit, makrofag,

foreign body giant cells, sel mononuclear dan sel plasma yang dapat mengakibatkan lysis dari

spermatozoa atau ovum dan blastocyst.

b. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.

c. Gangguan atau terlepasnya blastocyst telah berimplantasi didalam endrometrium

d. Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopii

e. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri

f. Dari penelitian- penelitian terakhir, disangka bahwa IUD juga mencegah spermatozoa

membuahi sel telur.

g. Untuk IUD yang mengandung Cu :

1. Antogonisme kationic yang spesifik terhadap Zn yang terhadap dalam enzim carbonic

anhydrase yaitu salah satu enzim dalam traktus genetalia wanita diman Cu menghambat reaksi

carbonic anhydrase sehingga tidak memungkinkan terjadinya implantasi dan mungkin juga

menghambat aktifitas alkali phosphatase.

2. Menganggu pengambilan esterogen endogenouse oleh mokosa uterus

3. Menganggu jumlah DNA (Deoksiribo Nukleat Acid) dalam endometrium

Page 22: KELUARGA BERENCANA

4. Menganggu metabolisme endogen

h. Untuk IUD yang mengandung hormon progesterone

1. Gangguan proses pematangan proliferatif-sekretoir sehingga timbul penekanan terhadap

endometrium dan terganggunya proses implantasi.

2. Lendir selvik yang menjadi lebih kental atau tebal karena pengaruh progestin

(Hartanto, 2003)

Melihat urian diatas dapat disimpulkan bahwa mekanisme kerja IUD tidak mencegah ovulasi dan

tidak mengganggu corpus luteum.

Efektifitas

1. Efektifitas dari IUD dinyatakan dalam angka kontinuitas (continuation rate) yaitu beberapa

lama IUD tetap tinggal in-utero tanpa:

a. Ekspulsi spontan.

b. Terjadinya kehamilan.

c. Pengangkatan/ pengeluaran karena alasan- alasan medis atau pribadi.

2. Efektifitas dari bermacam- macam IUD tergantung pada:

a. IUD-nya yaitu ukuran, bentuk, mengandung Cu atau Progesterone.

b. Akseptor yaitu umur, paritas, frekuensi seggama

Page 23: KELUARGA BERENCANA

3. Dari faktor- faktor yang berhubungan dengan akseptor yaitu umur dan paritas, diketahui :

a. Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/ pengeluaran IUD.

b. Makin muda usia, teritama pada nulligravid, makin tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan/

pengeluaran IUD.

4. Dari uraian diatas, maka use- beffectiveness dari IUD tergantung pada variabel administratif,

pasien dan medis, termasuk kemudahan insersi, pengalaman pemasang, kemungkinan ekspulsi

dari pihak akseptor, kemampuan akseptor untuk mengetahui terjadinya ekspulsi dan kemudahan

aksepror untuk mendapatkan pertolongan medis.

(Hartanto, 2003)

Keuntungan

Keuntungan- keuntungan IUD adalah sebagai berikut:

a. Sangat nefektif 0,6- 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertam (1 kegagalan dalam

125 – 170 kehamilan).

b. Efektif dengan potensi jangka panjang (sampai 8 tahun atau lebih) untuk Copper T 380 A.

c. IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.

d. Tidak menganggu hubungan seksual suami istri.

e. Tidak dapat efek samping hormonal dengan Cu IUD.

f. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus.

Page 24: KELUARGA BERENCANA

g. Cocok untuk ibu- ibu yang sedang menyusui.

h. Dapat digunakan sampai masa menopouse.

i. Tidak ada interaksi dengan obat- obat.

j. Membantu mencegah kehamilan ektopik( Saifudin, 2003).

Kerugian

IUD bukanlah alat kontarsepsi yang sempurna, sehingga masih terdapat beberapa kerugian,

antara lain:

a. Pemeriksaan dalam dan penyaringan infeksi saluran genetalia diperlukan sebelum pemasangan

IUD.

b. Dapat meningkatkan resiko penyakit radang panggul (RPP)

c. Memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang dan mencabutnya

d. Bertambah darah haid dan rasa sakit selama beberapa bulan pertama pemakaian IUD.

e. Klien tidak dapat mencabut sendiri IUDnya.

f. Tidak dapat melindungi klien terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual), AIDS/HIV.

g. IUD dapat keluar rahim melalui kanalis hingga keluar vagina.

h. Bertambahnya resiko mendapat penyakit radang panggul pada pemakaian IUD

(Saifudin, 2003)

Page 25: KELUARGA BERENCANA

Kontra Indikasi

Kontra indikasi menurut Hartanto(2003) Kontra indikasi IUD terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Kontra-indikasi absolut:

1. Infeksi pelvis akut, termasuk persangkaan Gonorrhoe atau Chlamyda.

2. Kehamilan atau persangkaan kehamilan.

b. Kontra-indikasi relatif kuat ;

1. Partner seksual yang banyak

2. Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi

3. Pernah mengalami infeksi pelvis atau infeksi pelvis yang rekuren, post-partum endometritis

atau abortus febrilis dalam tiga bulan terakhir.

4. Cervicitis akut atau purulent.

5. Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya

6. Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang menyebabkan predisposisi untuk

terjadinya kehamilan ektopik.

7. Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih memungkinkan kehamilan selanjutnya.

8. Gangguan respon tubuh terhadap infeksi (AIDS, Diabetes Melitus, pengobatan dengan

kortikosteroid dan lain-lain)

Page 26: KELUARGA BERENCANA

9. Kelainan pembekuaan darah.

c. Keadaan- keadaan lain yang dapat menyebabkan kontra indikasi untuk insersi IUD :

Penyakit katup jantung (Kemungkinan terjadi sub-akut bakterial endokarditis), keganasan

endometrium atau serviks, stenosis servik yang sehat, uterus yang kecil sekali, endometriosis,

myoma uteri, polip endometrium, kelainan kongenital uterus, dismenore yang hebat, darah haid

yang banyak, haid yang ireguler, atau perdarahan bercak atau (spotting), alergi terhadap Cu atau

penyakit Wilson yaitu penyakit gangguan Cu yang turun menurun,anemia, ketidakmampuan

untuk mengetahui tanda-tanda bahaya IUD, ketidakmampuan untuk memeriksa sendiri ekor

IUD, riwayat Gonorge, Chlaimyda, Syphilis, atau Herpes, Actinomycosis genetalia, riwayat

reaksi vaso-vagal yang berat atau pingsan, Inkompatibilitas golongan darah misalnya Rh negatif,

pernah mengalami problem ekspulsi IUD, leukore atau infeksi vagina, riwayat infeksi pelvis,

riwayat operasi pelvis, keinginan untuk mendapatkan anak dikemudian hari atau pertimbangan

kesuburan dimasa yang akan datang.

Sedangkan menurut (Wiknjosastro, 2002) terdapat beberapa kontra indikasi IUD antara lain :

Indikasi-kontra mutlak pemakaian IUD ialah kehamilan, penyakit radang panggul aktif atau

rekuren, karsinoma servik, karsinoma korporis uteri

Indikasi-kontra relatif lain ialah tumor ovarium, kelainan utrerus 9mioma, kanalis servikalis, dan

sebagainya), Gonorgea, servisitis, kelainan haid, dismenore, stenosis kanalis servikalis.

Waktu Pemasangan IUD

Page 27: KELUARGA BERENCANA

Waktu pemasangan IUD menurut (Manuaba, 1998) menyatakan IUD dapat dipasang

pada:bersamaan dengan menstruasi, segera setelah bersih menstruasi, pada masa akhir

puerperium, tiga bulan pasca persalinan, bersamaan dengan seksio sesarea, bersamaan dengan

abortus dan kuretage, hari kedua-ketiga pasva persalinan.

Periksa Ulang IUD

Pemerisaan ulang IUD menurut (Manuaba, 1998) menyatakan jadwal pemeriksaan ulang IUD

sebagai berikut : 2 minggu setelah pemasangan, 1 bulan setelah pemeriksaan pertama, 3 bulan

setelah pemeriksaan kedua, setiap 6 bulan sampai 1 tahun

Efek Samping

Kemungkinan terjadinya kehamilan, ekspulsi, dan beberapa efek samping hendaknya dijelaskan

kepada pasien.

Ekspulsi biasanya terjadi pada 3-6 bulan pertama, yang dapat sebagian atau seluruh IUD.

Ekspulsi dapat diketahui oleh pasien pada waktu memperhatikan darah haidnya. Pasien dapat

pula diberi petunjuk cara meraba filamen sendiri sebelum senggama dan sesudah haid selesai.

Beberapa efek samping yang ringan ialah sebagai berikut:

1. Nyeri pada waktu pemasangan. Kalau nyeri sekali, dapat dilakukan anestesia paraservikal.

2. Kejang rahim, terutama pada bulan-bulan pertama. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan

spasmolitikum atau pemakaian IUD lebih kecil ukurannya.

Page 28: KELUARGA BERENCANA

3. Nyeri pelvik. Pemberian spasmolitikum dapat mengurangi keluhan ini.

4. Semaput dapat terjadi pada pasien dengan prediposisi untuk keadaan ini. Dapat diberikan

atropin sulfas sebelum pemasangan, untuk mengurangi frekuensi bradikardia dan refleks

vasovagal.

5. Perdarahan diluar haid (spotting)

6. Darah haid lebih banyak (menoragia)

7. Sekret vagina lebih banyak.

Disamping itu pula terjadi efek samping yang lebih serius, walaupun jarang dan biasanya segera

dikenal, yaitu sebagai berikut:

1. Perforasi uterus.

Dalam keadaan ini IUD harus dikeluarkan melalui laparoskopi, atau laparotomi. Hal ini lebig-

lebih harus dilakukan kalau terjadi perforasi pada IUD tembaga, karena dapat menimbulkan

perlekatan-perlekatan dengan usus.

2. Infeksi Pelvik.

Infeksi yang ringan umumnya dapat diobati dengan antibiotika. Jika infeksinya berat, hendaknya

dibuat biakan dan uji kepekaan dari daerah endoservuks. IUD itu harus dikeluarkan, dan

antibiotika yang sesuai diberikan.

3. Endrometritis

Page 29: KELUARGA BERENCANA

Gejala dini endometritis denagn IUD ini ialah keputihan yang berbau, disparenia, metroragia,

dan menoragia. Lebih lanjut dapat menjadi parametritis, pembentukan abses pelvik, dan

peritonitis. Pemeriksaan bakteriologik dari endoserviks dan uterus harus dilakukan, dan IUD

dikeluarkan. ( Wikjnjosastro, 2002)

Pencabutan IUD

IUD ( Intra Uterine Devices) dapat dibuka sebelum waktunya bila dijumpai :

- Ingin hamil kembali

- Leokorea, sulit diobati dan peserta menjadi kurus

- Terjadi Infeksi

- Terjadi Perdarahan

- Terjadi kehamilan mengandung bahan aktif dengan IUD.

Pil Kontrasepsi

bawah judul

Pil Kontrasepsi

Page 30: KELUARGA BERENCANA

Pil kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk

pil.

Macam-macam pil kontrasepsi :

1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin.

2. Pil mini : hanya mengandung progestin.

Pil Oral Kombinasi

Estrogen dalam pil oral kombinasi : etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35

mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah

kehamilan. Progestin dalam pil oral kombinasi : noretindron, etindiol diasetat, linestrenol,

noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan gestoden.

Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :

1. Kemasan 28 hari

7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita.

Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan

diri minum pil setiap hari.

2. Kemasan 21 hari

Page 31: KELUARGA BERENCANA

Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan

menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan

mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari

ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien

merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan

benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.

Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi

- Menghambat ovulasi

- Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi.

- Lendir serviks menjadi kental.

- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi.

- Memperlambat transportasi ovum.

Kontra indikasi absolut pil oral kombinasi :

1. Tromboplebitis atau tromboemboli.

2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.

3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.

4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.

Page 32: KELUARGA BERENCANA

5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.

6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.

7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.

8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.

9. Diketahui atau diduga hamil.

10. Gangguan fungsi hati.

11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang mengandung

estrogen.

Kontra indikasi relatif pil oral kombinasi :

1. Sakit kepala (migrain).

2. Disfungsi jantung atau ginjal.

3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.

4. Hipertensi.

5. Depresi.

6. Varises.

7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat

8. Fase akut mononukleosis.

Page 33: KELUARGA BERENCANA

9. Penyakit sickle cell.

10. Asma.

11. Kolestasis selama kehamilan.

12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.

13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang

fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.

14. Kolitis ulseratif.

Keuntungan pil oral kombinasi :

1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.

2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.

3. Tidak mengganggu hubungan seksual.

4. Mudah digunakan.

5. Mudah dihentikan setiap saat.

6. Mengurangi perdarahan saat haid.

7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi.

8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.

Page 34: KELUARGA BERENCANA

9. Mengurangi insidens kista ovarium.

10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.

11. Mengurangi karsinoma endometrium.

12. Mengurangi infeksi radang panggul.

13. Mengurangi osteoporosis.

14. Mengurangi rheumatoid artritis.

15. Mengurangi kehamilan ektopik.

Kerugian pil oral kombinasi :

1. Mahal

2. Penggunaan pil harus :

a. Minum pil setiap hari.

b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.

3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.

4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,

fenilbutason dan antibiotik tertentu).

5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.

Page 35: KELUARGA BERENCANA

Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :

a. Amenorea, mual.

b. Rasa tidak enak di payudara

c. Sakit kepala.

d. Mengurangi ASI.

e. Berat badan meningkat.

f. Jerawat.

g. Perubahan mood.

h. Pusing.

i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun

bisa berbahaya khususnya buat perokok.

Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :

1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.

2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan

seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun

Page 36: KELUARGA BERENCANA

sementara gunakan metode barier.

Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :

1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika pasien sudah

haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara

penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.

2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :

- Kondom atau metode barier lain.

- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).

- Alat dalam rahim.

- Kontrasepsi mantap.

- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah tidak lebih dini

dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau telah haid kembali, sebaiknya

menunggu periode haid pertamanya sebelum mulai minum pil namun sementara gunakan barier.

3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.

4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase

diminum pada hari pertama dari siklus haid.

Page 37: KELUARGA BERENCANA

5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan tidak

berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.

6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang

menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan

menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat

hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,

silahkan kembali ke klinik.

7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila

paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari

paket baru.

8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat

walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.

9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai

terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan

hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.

10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.

11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik

untuk memeriksa kehamilan.

Page 38: KELUARGA BERENCANA

12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien dianjurkan

menggunakan metode kontrasepsi lain.

13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.

Pil Mini

Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui.(4) Dosis progestin dalam pil mini lebih

rendah daripada pil kombinasi.(4) Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang.(3)

Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama(5) selama siklus

haid bahkan selama haid.(4)

Keuntungan pil mini :

- Sangat efektif apabila digunakan secara benar.

- Tidak mempengaruhi air susu ibu.

- Nyaman, mudah digunakan.

- Tidak mengganggu hubungan seksual.

Kerugian pil mini :

- Mahal

- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.

- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.

Page 39: KELUARGA BERENCANA

- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).

- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan berat badan,

payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat, hiersutisme (pertumbuhan rambut

atau bulu yang berlebihan pada daerah muka) sangat jarang.

- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin akan

melindungi dari kista ovarium di masa depan.

- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.

Kontraindikasi pil mini :

1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui

penyebabnya.

2. Ada riwayat kehamilan ektopik.

3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan positif.

4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara.

5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).

6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas.

Mekanisme kerja pil mini :

Page 40: KELUARGA BERENCANA

1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.

2. Mencegah ovulasi (15-40 %).

3. Mengubah motilitas tuba.

4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang telah dibuahi.

Cara minum pil mini :

1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode

perlindungan digunakan pada 7 hari pertama(5) atau 4-6 minggu post partum

walaupun haid belum kembali.

2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih ke pil kombinasi

karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya menyusui.

3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)

sampai habis 1 bungkus.

4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :

- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum

pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.

- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode perlindungan

sampai akhir bulan.

Page 41: KELUARGA BERENCANA

- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum pil sesuai

jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan pertama. Atau bila mengalami nyeri

perut hebat, kram atau demam maka konsul ke dokter.

5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini

- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk AIDS.

- Klien lupa minum pil.

- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.

Contoh pil mini :

- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.

- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.

- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.

- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.

- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.

Penggunaan pil KB dengan benar?

Pada umumnya pil KB di pasaran terdiri dari 28 pil kontrasepsi, biasanya 7 diantaranya berisi

plasebo(zat netral). Hal ini dilakukan untuk mendisiplinkan pemakaian pil KB / kontrasepsi oral.

Page 42: KELUARGA BERENCANA

Untuk memudahkan Anda mengingatnya dan menjadikan hal ini suatu kebiasaan maka dengan

kemasan kalender dari pil KB yang dilengkapi dengan nama hari, hanya satu hari saja yang perlu

Anda ingat yaitu hari pertama mulai minum pil KB, serta pilihlah waktu minum pil yang sama

setiap hari (misalnya: setelah makan malam, sebelum menggosok gigi malam hari atau sebelum

tidur).

Untuk pil KB kombinasi yang terdiri dari 21-22 pil KB dan setiap pilnya berisi derivat estrogen

dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB pertama mulai diminum pada hari

pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-

3 hari sesudah pil kb terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya

merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus

sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.

Cara penggunaan pil KB tipe sekuensial sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit

lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan

Pil KB tipe pasca senggama diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam

pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

Untuk OC, sebaiknya mengikuti cara-cara sebagai berikut

OC berisi 21 pil, yang bagian belakang kemasannya tertera nama-nama hari untuk menunjukkan

hari dimana Anda minum OC.

Mulai OC yang pertama pada hari pertama haid. Ikuti arah tanda panah hingga seluruh pil habis.

Berhenti minum pil selama 7 hari (2-3 hari setelah minum pil terakhir akan terjadi haid).

Page 43: KELUARGA BERENCANA

Setelah masa tidak minum pil selama 7 hari, lanjutkan minum OC dari kemasan selanjutnya,

walaupun haid Anda belum berhenti.

Jadi untuk kemasan ke-2 dst, minum pil selama 21 hari + tidak minum pil selama 7 hari.

Jangan berhenti minum pil >7 hari

Pertama kali mulai minum OC pada hari 2 – 5 masa haid masih diperbolehkan, asal

menggunakan kontrasepsi tambahan

Pemilihan penggunaan pil KB untuk pertama kali sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga

kesehatan yang berkompeten di bidang ini dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan teratur sesuai

dengan yang dianjurkan.