kelompok keluarga
DESCRIPTION
kelompok keluargaTRANSCRIPT
A. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas
dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Friedman (1981)
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan,
yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan
yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila
menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,
perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segera
melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi
atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyoganya
meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.
Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat meliputi :
a. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah kesehatan keluarga.
b. Apapakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
c. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.
d. Apakah keuarga merasa takut akan akibat dari penyakit
e. Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadap masalah
kesehatan.
f. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.
g. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
h. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam menghadapi masalah.
3. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
Perawatan ini dapat dilakukan dirumah apabila keluarga memiliki
kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau
kepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi.
Merawat anggota keluarga yang sakit menggambarkan sejauh mana
keluarga mengetahui :
a. Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
b. Keberadaan fasilotas yang diperlukan untuk perawatan
c. Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, sumber keuangan atau financial, fasilitas fisik
dan psikososial).
d. Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk manjamin kesehatan keluarga.
Pentingnya memodifikasi lingkungan keluarga disini yang dimaksud
adalah mempertahankan suasana rumah yang sehat. Karena rumah
merupakan tempat berteduh, berlindung, dan bersosialisasi bagi anggota
keluarga. Sehingga keluarga akan memiliki waktu lebih banyak
berhubungna dengan lingkungna tempat tinggal. Oleh karena itu, kondisi
rumah haruslah dapat menjadikan lambing ketenangan, keindahan, dan
dapat menunjang derajat kesehatan anggota keluarga.
Ketika memodifikasi lingkunngan atau menciptakan suasana rumah yang
sehat, keluarga harus mengetahui hal – hal sebagai berikut :
a. Sumber – sumber keluarga yang dimiliki
b. Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
c. Pentingnya hygiene sanitasi
d. Upaya pencegahan penyakit
e. Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
f. Kekompakan antar anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).
Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
kesehatan keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya. Keluarga dapat berkonsultasi
atau meminta bantuan tenaga keperawatan untuk memecahkan masalah
yang dialami anggota keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari
segala macam penyakit.
Ketika memanfaatkan fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal
– hal berikut ini :
a. Keberadaan fasilitas kesehatan keluarga
b. Memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
c. Tingat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan
d. Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
e. Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
B. Alasan yang Menyebabkan Ketidak Sanggupan Keluaraga dalam
Melaksanakna Tugas dalam Bidang Kesehatan
1. Ketidak sanggupan mengenal masalah
a. Kurang pengetahuan atau ketidaktahuan fakta
b. Rasa takut masalah diketahui oleh orang lain
c. Sikap dan falsafah hidup
2. Ketidak sanggupan keluarga mengambil keputusan
a. Tidak memahami berat dan luasnya masalah
b. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan dan sumberdaya keluarga
d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara pilihan
e. Tidak tahu fasilitas yang ada
f. Takut dari akibat tindakan
g. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
h. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
i. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
j. Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diberikan
3. Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit
a. Tidak mengetahui keadaan penyakit seperti : etiologi, penyebaran,
perjalanan penyakit dan lain-lain
b. Tidak mengetahui perkembangan perawatan yang dibutuhkan
c. Kurang tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
d. Tidak seimbangnya sumber daya yang ada di keluarga
e. Sikap negative terhadap yang sakit
f. Konflik individu dalam keluarga
g. Perilaku yang mementingkan diri sendiri
h. Sikap dan pandangan hidup
4. Ketidak sanggupan memelihara lingkungna rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan
a. Sumber yang tidak cukup seperti keuangan, fisik rumah yang tidak
memenuhi syarat
b. Kurang dapat melihat keuntungna dan manfaat memelihara
lingkungan
c. Ketidak tahuan sanitasi lingkungna
d. Konflik personal dalam keluarga
e. Ketidaktahuan usaha pencegahan penyakit
f. Sikap dan pandangan hidup
g. Ketidak kompakan dalam keluarga
5. Ketidak mampuan menggunakan sumber atau fasilitas yang ada di
masyarakat guna memelihara kesehatan
a. Tidak tahu ada fasilitas kesehatan
b. Tidak memahami keuntungan yang adaa
c. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehata
d. Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
e. Takut akan akibat dari tindakan
f. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
g. Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat
h. Sikap dan falsafah hidup
C. Persepsi Keluarga Tentang Kesehatan
1. Konseptualisasi Sehat dan Sakit
Konseptualisasi sehat dan sakit amat bervariasi dari satu budaya dengan
budaya lain, dari satu daerah dengan daerah lain, dan dari satu keluarga
dengan keluarga lain, dan juga diantara beberapa kelas social dank arena
hasil dari tingkat perkembangan tekhnologi yang telah berlangsung didalam
komunitas keluarga. Orang yang berasal dari latar belakang budaya yang
sama dan atau dari status sosioekonomi yang sama sering kali membagi
sikap, mitos, dan nilai-nilai yang dapat diperbandingkan dalam
hubungannya dengan kesehatan mereka. Hal ini secara khusus telah
didokumentasikan dalam masyarakat miskin. Beberapa masalah kesehatan
yang menjadi endemic diseluruh komunitas atau kelompok boleh jadi
dianggap sebagai suatu persoalan biasa, bukan dianggap sebagai penyakit.
Kebiasaan dan norma dalam masyarakat sering kali menentukan apakah
perilaku tertentu dianggap sehat atau sakit. Setiap orang mempunyai cara
yang berbeda dalam menentukan apakah mereka sehat atau sakit. Beberapa
orang merasa bahwa mereka sakit hanya bila mereka tidak dapat bekerja
lagi atau melakukan aktivitas dan peran yang biasa mereka lakukan,
beberapa orang lain sangat menyesuaikan diri terhadap fungsi fisiologis
mereka dan bahkan mengenal tanda atau gejala minor yang menunjukkan
penyakit atau sakit, orientasi ketiga terhadap sakit adalah bahwa orang sakit
bila mereka merasa tidak enak.
Dalam sebuah studi klasik, Koos (1954) memperlihatkan bahwa posisi
sosio ekonomi sangat mempengaruhi intepretasi individu tentang gejala-
gejala yaitu, apakah gejala-gejala tersebut dirasakan sebagai gejala sakit
atau tidak, dan apakah gejala-gejala tersebut merupakan indikasi bahwa
perlu dicari perawatan medis. Ia menemukan bahwa karena seseorang turun
dari tangga kelas social, sedikit gejala yang dikenali dan ada kebutuhan
yang dirasakan terhadap perawatan medis dikalangan populasi penelitian.
Jadi, pekerja kelas menengah terbukti jauh lebih mengenal gejala-gejala
penyakit, sedangkan kelas pekerja dan orang dari kalangan bawah
mengenal lebih sedikit gejala sebagai tanda sakit. Dan oleh karena itu
mereka tidak memandang gejala-gejala tersebut sebagai indikasi perlunya
mencari bantuan medis. Umumnya, kaum miskin menunggu hingga mereka
tidak bias apa-apa lagi sebelum mereka menyatakan diri mereka sakit.
Gejala-gejala masalah kesehatan yang menyolok seperti hilangnya nafsu
makan, batuk terus menerus, nafas pendek, dan pembengkakan tangan dan
kaki hanya dikenal kurang dari seperempat partisipan kelas bawah dalam
penelitian Koos.
Perbedaan kelas social juga disebutkan berkaitan dengan prioritas seluruh
keluarga. Pada kelas bawah, kesehatan sering ditemukan terletak didaftar
kebutuhan paling bawah, kecuali dijumpai krisis. Pekerjaan, makanan,
tempat tinggal merupakan prioritas utama bagi kaum miskin.
2. Pengetahuan tentang Kesehatan
Kebanyakan keluarga kelas menengah dan keluarga kelas pekerja mencari
informasi mengenai pendidikan kesehatan, dengan mengabungkan sumber-
sumber dari dokter, dokter gigi, dan media masa. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya dalam penelitian Baumann (1961) dan Koos
(1954), semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan
keluarga tentang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.
Harmoko. ( 2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta : EGC
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA
TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN DAN
KEPERAWATAN, PERSEPSI KELUARGA TENTANG KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
S1 KEPERAWATAN TRANSFER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014