skripsi pdf nana · kisi-kisi observasi…………………………………………… ......

95
1 PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A DI MTs. MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Di Susun Oleh MARIANA 11.21.12491 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2016

Upload: vulien

Post on 06-Mar-2019

283 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

1

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATK AN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A

DI MTs. MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Di Susun Oleh

MARIANA 11.21.12491

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN 2016

Page 2: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

2

ABSTRAK

Mariana. 2015. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Pada Peserta Didik Kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/2016. Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Pembimbing : (I) Drs. M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi (II) Heru Nurrohman, M.Pd.

Kata Kunci : Guru BK, Kemandirian Belajar

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode

kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa 1) peserta didik yang

terlihat tidak memperhatikan penjelasan gurunya, kurang percaya diri, mengeluh saat diberi tugas, dan kurang aktif dalam belajar, 2) Upaya guru BK dalam menangani peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar yaitu dengan memberikan bimbingan dan motivasi.

i

Page 3: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

3

ABSTRACT

Mariana. 2015. Role of Teacher of Guidance and Counseling in Enhancing Independence of Students Studying In Class VIII A in MTs. NU's Palangkaraya academic year 2015/2016. Study Program Guidance Counseling the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Palangkaraya. Advisors: (I) Drs. M. Fatchurahman, Pd, M.Psi (II) Heru Nurrohman, M.Pd. Keywords: Teacher BK, Independence Learning The research was conducted in order to determine the role of guidance and counseling teachers in improving the independence of learners. The method used in conducting this study is a qualitative method. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Research data analysis using data reduction, data presentation, and draw conclusions / verification. Based on the results of the study found that 1 ) the learners are seen not pay attention to the explanation of his teacher, lack of confidence, complaining when given the task , and less active in the study , 2 ) Efforts BK teachers in dealing with students who are less independent in learning is to provide guidance and motivation.

ii

Page 4: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Pada Peserta Didik Kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan motivasi selama peneliti menyusun skripsi ini. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Bulkani, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Palangka Raya. 2. Bapak Drs. M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Heru Nurrohman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Inovasi dan Teknologi Kota Palangka Raya, Kepala Sekolah, Guru-guru beserta Peserta Didik MTs. Muslimat NU Palangka Raya yang telah membantu kelancaran selama penelitian.

5. Teman-teman Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas dukungan moril sehingga peneliti selesai studi. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang

berlipat ganda dari Allah SWT. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Palangka Raya, Januari 2016

MARIANA NIM 11.21.12491

vi

Page 5: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

5

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ………………………………………………………………….... i ABSTRACT ...................................................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. iii LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………… iv LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………. v KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vi DAFTAR ISI …………………………………………………………………. vii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… ix DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… x BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1 B. Fokus Penelitian……………………………………………... 6 C. Kegunaan Penelitian………………………………………… 6 D. Tujuan Penelitian……………………………………………. 7 E. Definisi Operasional…………………………………………. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Analisis Teoritis……………………………………………... 9 1. Peran Guru Bimbingan dan Konseling……………........... 9

a. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling………….. 9 b. Syarat-syarat Guru Bimbingan dan Konseling……….. 10 c. Peran dan Fungsi Guru Bimbingan dan Konseling…… 14 d. Tugas dan Tanggung jawab Guru Bimbingan dan

Konseling……………………………………………...

15 e. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik…....

17 2. Kemandirian Belajar……………………………………... 19

a. Pengertian Kemandirian Belajar……………………… 19 b. Ciri-ciri Kemandirian Belajar………………………… 20 c. Tujuan Kemandirian Belajar………………………….. 21 d. Aspek-aspek Kemandirian Peserta Didik dalam

Belajar…………………………………………………

21 e. Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian……………. 23 f. Tahapan Perkembangan Kemandirian………………... 26 g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Belajar…………………………………………………

28 B. Penelitian yang Relevan……………………………………... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………… 32 1. Waktu Penelitian…………………………………………… 32 2. Tempat Penelitian………………………………………...... 32

vii

Page 6: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

6

B. Alur Penelitian………………………………………………. 32 C. Metode dan Prosedur Penelitian…………………………… 33

1. Pendekatan Penelitian…………………………………….. 33 2. Jenis Penelitian…………………………………………….. 33

D. Subjek dan Sumber Data Penelitian……………………….. 34 1. Subjek Penelitian…………………………………………... 34 2. Sumber Data……………………………………………….. 35

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data…………………. 35 F. Prosedur Analisis Data……………………………………… 39 G. Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………… 40

1. Kredibilitas ………………………………………………... 40 2. Transferability……………………………………………... 42 3. Dependability ……………………………………………… 42 4. Konfirmability.…………………………………………….. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum………………………………………………. 43 B. Temuan Penelitian……………………………………………… 53 C. Pembahasan Penelitian…………………………………………. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………... 69 B. Saran……………………………………………………………. 70

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

viii

Page 7: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

7

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian……………………………………………….. 32

Tabel 2. Subjek Penelitian……………………………………………….. 34

Tabel 3. Kisi-kisi Observasi……………………………………………... 36

Tabel 4. Kisi-kisi Wawancara…………………………………………… 37

ix

Page 8: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Wawancara dengan Kepala Sekolah………………………… 38

Gambar 2. Wawancara dengan Guru BK……………………………….. 39

Gambar 3. Wawancara dengan Peserta Didik FR…...…………………... 40

Gambar 4. Wawancara dengan Peserta Didik PA ………………………. 41

Gambar 5. Wawancara dengan Peserta Didik WM……………………… 42

Gambar 6. Wawancara dengan Peserta Didik AS……………………….. 43

Gambar 7. Wawancara dengan Peserta Didik RR……………………….. 44

Gambar 8. Observasi Kegiatan Belajar Peserta Didik…………………... 45

Gambar 9. Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………………… 46

Gambar 10. Ruangan BK………………………………………………... 47

Gambar 11. Ruangan UKS………………………………………………. 48

x

Page 9: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi,

keluarga, kelompok maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang

membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan.

Kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan merupakan

andalan bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak anak didik

agar menjadi anak didik yang bermartabat dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan, yakni mengembangkan potensi anak didik ke arah yang lebih

baik sesuai dengan harapan dan cita-cita pendidikan.

Salah satu operasionalisasi pelaksanaan tujuan pendidikan adalah

pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang

dilaksanakan oleh tenaga pendidik. Proses pembelajaran yang dilakukan

oleh tenaga pendidik di kelas merupakan salah satu mesin penggerak yang

utama dalam pendidikan di sekolah. Seorang guru terutama guru

bimbingan dan konseling juga berperan dalam mengembangkan potensi

peserta didiknya karena layanan bimbingan dan konseling merupakan

bagian yang cukup penting dalam proses pendidikan.

1

Page 10: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

2

Menurut Prayitno dan Amti (2009: 99), bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang

atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa;

agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya

sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana

yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang

berlaku, sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan yang

dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut

konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah

(disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi

oleh klien.

Bimbingan dan konseling sangat diperlukan di sekolah, dalam

rangka membantu peserta didik menyelesaikan masalahnya. Sehingga

peserta didik merasa terbantu dan dapat meningkatkan potensi dirinya.

Salah satu masalah yang dihadapi peserta didik adalah kurangnya

kemandirian.

Parker (2006:226) menyatakan bahwa:

Kemandirian (self-reliance) adalah kemampuan untuk mengelola semua milik kita, tahu bagaimana mengelola waktu, berjalan dan berpikir secara mandiri, disertai dengan kemampuan untuk mengambil resiko dan memecahkan masalah. Dengan kemandirian, tidak ada kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan orang lain ketika hendak melangkah atau melakukan sesuatu yang baru.

Lebih lanjut Parker (2006:227) mengatakan bahwa:

kemandirian memiliki pengertian yang lebih luas dari kepercayaan diri. Kepercayaan diri berkaitan dengan apa yang bisa kita lakukan

Page 11: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

3

dan keahlian-keahlian spesifik. Kemandirian berkenaan dengan pribadi yang mandiri, kreatif dan mampu berdiri sendiri.

Pentingnya kemandirian bagi peserta didik, dapat dilihat dari situasi

kompleksitas kehidupan dewasa ini, yang secara langsung atau tidak

langsung memengaruhi kehidupan peserta didik. Pengaruh kompleksitas

kehidupan terhadap peserta didik terlihat dari berbagai fenomena yang

sangat membutuhkan perhatian dunia pendidikan. Dalam konteks belajar,

terlihat adanya fenomena peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar,

kebiasaan belajar yang kurang baik seperti tidak betah belajar lama atau

belajar hanya menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari

bocoran soal-soal ujian.

Kemandirian belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam

suatu proses pembelajaran. Karena kemandirian belajar peserta didik

diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan

mendisiplinkan dirinya, selain itu dalam mengembangkan kemampuan

belajar atas kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh

seorang peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan

orang terpelajar.

Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar

dari konsep pendidikan orang dewasa. Namun demikian berdasarkan

beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli seperti Garrison tahun

1997, Schilleref tahun 2001, dan Scheidet tahun 2003 ternyata belajar

mandiri juga cocok untuk semua tingkatan usia. Dengan kata lain, belajar

mandiri sesuai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah menengah

Page 12: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

4

maupun sekolah dasar dalam rangka meningkatkan prestasi dan

kemampuan siswa. Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di

dorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna

mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau

kompetensi yang dimiliki. Pencapaian kompetensi sebagai tujuan belajar,

dan cara penyampaiannya baik penetapan waktu belajar, tempat belajar,

irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi belajar

dilakukan oleh siswa sendiri. Disini belajar mandiri lebih dimaknai

sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang didasari

niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu.

Seorang peserta didik dikatakan memiliki nilai kemandirian apabila

ia telah mampu melakukan semua tugas-tugasnya secara mandiri tanpa

tergantung pada orang lain, percaya kepada diri sendiri, mampu

mengambil keputusan, menguasai keterampilan sesuai dengan

kemampuannya, bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, dan

menghargai waktu. Sesuai seperti yang dikemukakan oleh Umar

Tirtarahardja dan La Sulo (2005:50) yang menyebutkan bahwa

“kemandirian belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kemampuan sendiri, pilihan sendiri

dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar”. Dengan kata lain

kemandirian belajar merupakan suatu aktivitas individu yang menekankan

untuk bersikap sendiri dalam segala kegiatan tanpa bantuan orang lain

yang didorong dengan kemampuan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung

Page 13: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

5

jawab sendiri. Dengan demikian siswa yang memiliki kemandirian yang

tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar yang baik juga. Karena dengan

kemandirian yang dimiliki siswa bisa menyebabkan siswa terbiasa

melakukan segala sesuatunya dengan kemampuannya sendiri, tidak

tergantung orang lain, percaya diri, memiliki inisiatif yang tinggi,

tanggung jawab, dan kebebasan berkreasi dan berinovasi.

Menjadi pribadi yang mandiri tentunya tidak mudah, apalagi

kemandirian belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa untuk

menjadi mandiri dalam belajar, di antaranya faktor internal dan eksternal

siswa, teman sebaya, genetik atau keturunan dari orang tua, pola asuh

orang tua, sistem pendidikan di sekolah serta sistem kehidupan di

masyarakat. Apabila siswa tidak bisa menyaring kondisi lingkungan yang

akan berdampak negatif, maka kondisi itu akan berakibat buruk kepada

siswa, sehingga kemandirian belajar siswa tidak akan tercipta dengan

sendirinya, atau menjadi lebih buruk lagi, siswa tidak akan memiliki

kemandirian belajar. Ketidakmandirian ini akan berakibat pada rendahnya

motivasi belajar siswa, ketidakmampuan dalam mengambil keputusan,

rendahnya nilai hasil belajar serta ketidak berfungsian siswa tersebut

dalam masyarakat.

Fenomena yang ditemukan dari hasil observasi di MTs. Muslimat

NU Palangka Raya, yaitu ada beberapa peserta didik yang terlihat tidak

memperhatikan penjelasan gurunya, kurang percaya diri, mengeluh ketika

diberi tugas, mengobrol dengan teman sebangku saat guru menjelaskan,

Page 14: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

6

kurang aktif dalam belajar, ketika tidak ada guru mereka lebih memilih

bermain di kelas dari pada belajar sendiri. Oleh karena itu, perlu diadakan

penelitian untuk mengetahui bagaimana peran guru bimbingan dan

konseling dalam memberikan pengarahan serta dorongan atau motivasi

kepada peserta didik untuk meningkatkan kemandirian belajarnya.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul : “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar pada Peserta Didik

Kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka Raya Tahun Pelajaran

2015/2016”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus penelitian ini adalah

Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling di MTs. Muslimat NU

Palangka Raya dalam meningkatkan kemandirian belajar pada peserta

didik kelas VIII A?

C. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam

meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Page 15: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk membantu guru bimbingan dan konseling

dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

b. Bagi Guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru

bimbingan dan konseling untuk memberikan dorongan atau

motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan kemandiriannya

dalam belajar.

c. Bagi Wali Kelas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh wali

kelas, sebagai masukan dalam membantu guru mata pelajaran dan

guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kemandirian

belajar peserta didik

d. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

mengembangkan pengetahuan peserta didik tentang kemandirian

mereka dalam proses belajar mengajar.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi

penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

D. Tujuan Penelitian

Dalam pelaksanaan setiap penelitian pasti ada tujuan yang ingin

dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru

Page 16: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

8

bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta

didik.

E. Definisi Operasional

1. Peran Guru Bimbingan dan Konseling

Peran guru bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik

mengatasi masalahnya dan membantu peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

2. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar adalah melakukan aktivitas belajar atas dasar

kemauan dan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi atau

mata pelajaran tertentu.

Page 17: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Analisis Teoritis

1. Peran Guru Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling

Menurut Salahudin (2010:193), “konselor adalah seseorang

yang karena kewenangan dan keahliannya memberi bantuan kepada

konseli”.

Isjoni (2007:40) mengemukakan bahwa:

Konselor berhubungan erat dengan adanya proses bimbingan. Bimbingan sendiri memiliki beberapa pengertian dasar. Guru pembimbing terdiri dari dua kata Guru dan Pembimbing. Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaaannya mengajar dan dimaknai sebagai tugas profesi.

Selanjutnya Lubis (2011:21) menyatakan bahwa:

Konselor adalah pihak yang membantu konseli dalam proses konseling. Sebagai pihak yang paling memahami dasar teknik dan konseling secara luas, konselor dalam menjalankan perannya bertindak sebagai fasilitator bagi konseli. Selain itu konselor juga bertindak sebagai penasihat, guru, konsultan yang mendampingi konseli sampai konseli dapat menemukan dan mengatasi masalah yang dihadapinya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

konselor adalah seorang guru yang bertugas memberikan bimbingan

dan konseling kepada individu atau peserta didiknya dalam rangka

membantu mengentaskan masalah yang dihadapinya.

9

Page 18: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

10

b. Syarat-syarat Guru Bimbingan dan Konseling

Menurut Arifin dan Eti Kartikawati (Tohirin, 2013:115-119)

petugas bimbingan dan konseling/konselor di sekolah dipilih atas

dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman dan

kemampuan yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1). Syarat yang berkenaan dengan kepribadian

Seorang guru pembimbing atau konselor harus memiliki

kepribadian yang baik. Pelayanan bimbingan dan konseling

berkaitan dengan pembentukan perilaku dan kepribadian klien.

Melalui konseling diharapkan terbentuk perilaku positif (akhlak

baik) dan kepribadian yang baik pula pada diri klien. Upaya ini

akan efektif apabila dilakukan oleh seseorang yang memiliki

kepribadian baik pula. Selain itu, praktik bimbingan dan konseling

berlandaskan atas norma-norma tertentu. Dengan kepribadian

yang baik, diharapkan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-

norma yang bisa merusak citra pelayanan bimbingan dan

konseling.

2). Syarat yang berkenaan dengan pendidikan

Seorang guru pembimbing atau konselor selayaknya memiliki

pendidikan profesi yatu jurusan bimbingan dan konseling strata

satu (S1), S2 maupun S3. Atau sekurang-kurangnya pernah

mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang bimbingan dan

konseling. Syarat pendidikan berkenaan dengan keilmuwan yang

Page 19: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

11

dimiliki oleh guru pembimbing atau konselor. Guru pembimbing

atau konselor tidak saja harus memiliki ilmu bimbingan dan

konseling tetapi juga harus memiliki ilmu-ilmu tentang manusia

dengan berbagai macam problematikanya, ilmu psikologi, dan lain

sebagainya. Kepemilikan ilmu-ilmu tersebut akan membantu

penguasaan terhadap konsep-konsep, teori-teori, tentang manusia

dan problematika serta upaya pembimbingannya juga konsep-

konsep, teori-teori, dan praktik pelayanan bimbingan dan

konseling.

3). Syarat yang berkenaan dengan pengalaman

Pengalaman memberikan pelayanan bimbingan dan konseling

berkontribusi terhadap keluasan wawasan pembimbing atau

konselor yang bersangkutan. Sarjana bimbingan dan konseling

strata satu (S1) yang belum memiliki pengalaman luas dalam

bidang bimbingan, mungkin tidak akan lebih baik dalam

menjalankan tugasnya sebagai pembimbing apabila dibandingkan

dengan alumni Diploma III, tetapi telah berpengalaman 10 atau 15

tahun menjadi guru bimbingan konseling. Syarat pengalaman bagi

calon guru bimbingan konseling setidaknya pernah diperoleh

melalui praktik mikro konseling, yaitu praktik bimbingan

konseling dalam laboratorium bimbingan konseling dan makro

konseling, yakni praktik pengalaman lapangan (PPL) bimbingan

konseling. Setidaknya calon guru bimbingan konseling di sekolah

Page 20: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

12

madrasah pernah berpengalaman memberikan pelayanan

bimbingan konseling kepada para siswa.

4). Syarat berkenaan dengan kemampuan

Kepemilikan kemampuan atau kompetensi dan keterampilan oleh

guru pembimbing atau konselor merupakan suatu keniscayaan.

Tanpa kepemilikan kemampuan (kompetensi) dan keterampilan,

tidak mungkin guru pembimbing atau konselor dapat

melaksanakan tugas secara baik. Guru pembimbing atau konselor

harus mampu mengetahui dan memahami secara mendalam sifat-

sifat seseorang, daya kekuatan pada diri seseorang, merasakan

kekuatan jiwa apakah yang mendorong seseorang berbuat dan

mendiagnosis berbagai persoalan siswa, selanjutnya

mengembangkan potensi individu secara positif.

Menurut Umar dan Sartono (Salahudin, 2010:198) syarat-syarat

untuk menjadi seorang konselor atau guru pembimbing adalah

sebagai berikut :

1). Seorang guru bimbingan dan konseling harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas, baik segi teori maupun segi praktik.

2). Dalam segi psikologik, seorang pembimbing dapat mengambil tindakan yang bijaksana.

3). Seorang pembimbing harus sehat fisik maupun psikisnya. Bila fisik dan psikisnya tidak sehat maka hal ini akan mengganggu tugasnya.

4). Seorang pembimbing harus mempunyai sikap kecintaan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap anak atau individu yang dihadapinya.

5). Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang cukup baik, sehingga dapat memperoleh kemajuan di dalam usaha bimbingan dan konseling kearah yang lebih sempurna.

Page 21: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

13

6). Seorang pembimbing harus bersifat supel, ramah-tamah, sopan santun di dalam segala perbuatannya, sehingga dia akan mendapat kawan yang sanggup bekerja sama dan memberikan bantuan secukupnya untuk kepentingan peserta didik.

7). Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode-kode etik dalam bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya.

Walgito (2010:40-41) menyatakan bahwa supaya pembimbing

dapat menjalankan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, maka

pembimbing harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu:

1). Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas, baik dari segi teori maupun segi praktik.

2). Dari segi psikologis, seorang pembimbing harus dapat mengambil tindakan yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa secara psikologis, yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai adanya kemantapan atau kestabilan di dalam psikis, terutama dalam hal emosi.

3). Seorang pembimbing harus sehat jasmani dan psikisnya. Apabila jasmani dan psikis tidak sehat maka hal itu akan mengganggu dalam menjalankan tugasnya.

4). Seorang pembimbing harus mempunyai kecintaan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap anak atau individu yang dihadapinya. Sikap ini akan menimbulkan kepercayaan pada anak. Tanpa adanya kepercayaan dari pihak anak maka tidaklah mungkin pembimbing dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

5). Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik sehingga usaha bimbingan dan konseling dapat berkembang ke arah keadaan yang lebih sempurna untuk kemajuan sekolah.

6). Karena bidang gerak dari pembimbing tidak terbatas pada sekolah saja maka seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, dan sopan santun di dalam segala perbuatannya sehingga pembimbing dapat bekerja sama dan memberikan bantuan secukupnya untuk kepentingan anak-anak.

7). Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat menjalankan prinsip-prinsip, serta kode etik bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya.

Page 22: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

14

Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa syarat-syarat

menjadi guru bimbingan dan konseling adalah mempunyai latar

belakang pendidikan bimbingan dan konseling, berpengalaman, sehat

fisik maupun psikisnya, berkepribadian baik, dan mampu memiliki

sifat-sifat yang dapat menjalankan kode etik bimbingan dan

konseling.

c. Peran dan Fungsi Guru Bimbingan dan Konseling

Menurut Umar dan Sartono (Aqib, 2012:110) tanggung jawab

seorang konselor atau guru bimbingan konseling di sekolah berperan

membantu kepala sekolah beserta stafnya dalam menyelenggarakan

kesejahteraan sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut seorang

konselor mempunyai peran sebagai berikut :

1). Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggara maupun aktivitas-aktivitas lainnya.

2). Berdasarkan hasil penelitian dan observasi tersebut, guru bimbingan konseling berkewajiban memberikan saran-saran atau pendapat-pendapat kepada kepala sekolah ataupun staf pengajar lain demi kelancaran dan perbaikan sekolah.

3). Menyelenggarakan bimbingan terhadap peserta didik, baik yang bersifat preventif, preservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.

Menurut Lubis (2011:33) peran konselor yaitu:

Berperan untuk mencapai sasaran interpersonal dan intrapersonal, mengatasi divisit pribadi dan kesulitan perkembangan peserta didik, membuat keputusan dan rencana tindakan perubahan dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan.

Corey (Lubis, 2011:32) menyatakan bahwa:

Page 23: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

15

Fungsi utama seorang konselor adalah membantu konseli menyadari kekuatan-kekuatan atau potensi mereka sendiri, menemukan hal-hal apa yang merintangi mereka menemukan potensi tersebut, dan memperjelas pribadi seperti apa yang mereka harapkan, dan membantu konseli untuk dapat mengatasi masalah yang dialaminya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka disimpulkan

bahwa peran guru bimbingan konseling adalah membantu kepala

sekolah beserta stafnya dalam menyelenggarakan kesejahteraan

sekolah dan memberikan bantuan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno dan Amti (2009:242-243), tanggung jawab

konselor kepada siswa, yaitu bahwa konselor :

1). memiliki kewajiban dan kesetiaan utama dan terutama kepada siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik

2). memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa (kebutuhan yang menyangkut pendidikan, jabatan/pekerjaan, pribadi, dan sosial) dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi setiap siswa

3). memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling, serta aturan ataupun prosedur yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan bimbingan dan konseling

4). tidak mendesakkan kepada siswa (klien) nilai-nilai tertentu yang sebenarnya hanya sekedar apa yang dianggap baik oleh konselor saja

5). menjaga kerahasiaan data tentang siswa 6). memberi tahu pihak yang berwenang apabila ada petunjuk

kuat sesuatu yang berbahaya akan terjadi 7). menyelenggarakan pengungkapan data secara tepat dan

memberi tahu siswa tentang hasil kegiatan itu dengan cara sederhana dan mudah dimengerti

8). menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan professional

Page 24: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

16

9). melakukan referal kasus secara tepat

Menurut Sukardi (2008:97) tugas dan tanggung jawab guru

pembimbing/konselor sebagai suatu profesi yang berbeda dengan

bentuk tugas sebagai guru mata pelajaran, maka beban tugas atau

penghargaan jam kerja guru pembimbing ditetapkan 36 jam/minggu,

beban tugas tersebut meliputi:

1). Kegiatan penyusunan program pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi-sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, serta semua jenis layanan, termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 12 jam.

2). Kegiatan melaksanakan pelayanan dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18 jam.

3). Kegiatan evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi-sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dhargai sebanyak 6 jam.

4). Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing/konselor yang membimbing 150 orang siswa dihargai sebanyak 18 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus dengan ketentuan sebagai berikut: (a) 10-15 siswa = 2 jam (b) 16-30 siswa = 4 jam (c) 31-45 siswa = 6 jam (d) 46-60 siswa = 8 jam (e) 61-75 siswa = 10 jam (f) 76- atau lebih = 12 jam

Menurut Umar dan Sartono (Salahudin, 2010:206) tugas guru

bimbingan dan konseling atau konselor sekolah yaitu:

1). Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggara maupun aktivitas-aktivitas lainnya.

2). Kegiatan penyusunan program pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi-sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, serta semua jenis layanan, termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 12 jam.

Page 25: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

17

3). Kegiatan melaksanakan pelayanan dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18 jam.

4). Kegiatan evaluasi pelaksanaan layanan dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6 jam.

5). Menyelenggarakan bimbingan terhadap peserta didik, baik yang bersifat preventif, preservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.

6). Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing atau konselor yang membimbing 150 orang siswa dihargai sebanyak 18 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling adalah tidak

hanya berhubungan dengan peserta didik saja sebagai sasaran utama

layanan dengan berbagai tugas yang telah diprogramkan, melainkan

juga dengan berbagai pihak yang dapat bekerja sama menunjang

pencapaian tujuan layanan.

e. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan

Kemandirian Belajar Peserta Didik

Keberhasilan belajar peserta didik dalam belajar menjadi

dambaan banyak pihak, yaitu peserta didik itu sendiri, orangtua,

guru, sekolah, masyarakat, bahkan negara. Namun, untuk mencapai

prestasi belajar yang bagus diperlukan sebuah proses. Kesulitan

belajar yang dialami peserta didik selama proses belajar berlangsung,

adalah realitas yang tidak bisa dihindari. Salah satu diantara kesulitan

belajar siswa yaitu pada aspek kemandirian belajar.

Page 26: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

18

Dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, guru

bimbingan konseling dapat memberi arahan kepada peserta didik

untuk menghargai waktu pada saat belajar di sekolah maupun di

rumah, dan dapat bertanggung jawab pada tugas yang diberikan guru

di sekolah.

Menurut Triyono (2008:21) upaya-upaya yang dapat dilakukan

oleh konselor dalam meningkatkan kemandirian belajarnya adalah:

1) Melakukan identifikasi siswa yang belum mandiri dalam bidang belajar Caranya mengembangkan alat pengumpul data berupa angket. Pengembangan angket, disusun berdasarkan indikator kemandirian belajar, masing-masing indikator dikembangkan menjadi sub indikator. Langkah selanjutnya menyusun pedoman kisi-kisi, dan penyusunan instrument angket kemandirian belajar .

2) Pengambilan data siswa Angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dapat digunakan sesuai kebutuhan dan hasil isian angket siswa dianalisis untuk menentukan siswa yang belum mandiri dalam belajar.

3) Melaksanakan treatment bagi siswa yang belum mandiri dalam belajar. Strategi yang dapat digunakan adalah, bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling individual, bibliokonseling, kolaborasi dengan guru bidang study, dan melakukan penelitian tindakan bimbingan konseling. Penggunaan masing-masing strategi mempertimbangkan kesesuaian materi, metode, instrumen, jumlah siswa, efesiensi dan efektifitas.

Upaya – upaya tersebut dapat dilakukan oleh konselor dengan

dukungan semua pihak dan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan

dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik menjadi faktor

lain bagi keberhasilan layanan yang diberikan. Meningkatnya

kemandirian belajar peserta didik dapat mendorong terwujudnya

Page 27: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

19

kemauan, inisiatif, kreatifitas, kepercayaan diri, disiplin, dan

tanggung jawab pada diri peserta didik untuk belajar atas

kemauannya sendiri.

2. Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang

sangat penting bagi individu. Seseorang dalam menjalani kehidupan

ini tidak pernah lepas dari cobaan dan tantangan. Individu yang

memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala

permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada

orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah

yang ada. Menurut Darmayanti, dkk. (2004: 36) “kemandirian belajar

sebagai bentuk belajar yang memiliki tanggung jawab utama untuk

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi usahanya”.

Desmita (2012:185) menyatakan bahwa:

Kemandirian adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya, serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005:50) “kemandirian dalam

belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong

oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari

pembelajaran”.

Page 28: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

20

Berdasarkan pengertian di atas, disimpulkan bahwa kemandirian

belajar adalah kemampuan peserta didik dalam mewujudkan

kehendak dan keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung

pada orang lain. Dalam hal ini peserta didik mampu melakukan

belajar sendiri atas kemauannya sendiri, dan mampu melakukan

aktivitas belajar secara mandiri.

b. Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Menurut Yohanes Babari (2012:145) “membagi ciri-ciri ke

dalam lima jenis, yaitu: (1) percaya diri, (2) mampu bekerja sendiri,

(3) menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan

kerjanya, (4) menghargai waktu, (5) bertanggung jawab”.

Menurut Fatimah (2010:143) ciri-ciri kemandirian adalah (1). Keadaan seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, (2). Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, (3). Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, (4). Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Selanjutnya menurut Arikunto (Nurjanah, 2010 : 33) ciri-ciri

belajar mandiri adalah :

1). Tanggung jawab dalam belajar, hal ini terlihat dari adanya rasa percaya diri sendiri atas kemampuannya, tidak tergantung secara terus menerus pada orang lain dan menentukan sendiri arah belajarnya.

2). Tegas dalam mengambil keputusan, dalam hal ini terlihat adanya kebebasan dan keberanian dalam mengambil keputusan,selalu mengandalkan diri sendiri dan mampu mengatasi atau memecahkan masalah.

3). Memburu minat baru dalam hal ini bertindak kreatif, keberanian mencoba hal baru dan mampu menyatakan buah pikiran.

Page 29: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

21

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kemandirian belajar merupakan belajar yang didasarkan

kepada disiplin terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh siswa dan

disesuaikan dengan keadaan siswa yang berbeda-beda, masing-

masing siswa memiliki minat, kemauan, motivasi, kemampuan dan

sifat-sifat dan gaya belajar yang dapat dipilih oleh siswa tersebut.

c. Tujuan Kemandirian belajar

Menurut Baumgartner (2003), ada 3 tujuan utama dari belajar

secara mandiri. Tujuan tersebut terdiri dari :

a. Meningkatkan kemampuan dari pelajar untuk menjadi siswa yang dapat belajar secara mandiri.

b. Mengembangkan system belajar tranformasional sebagai komponen utama dalam kemandirian belajar.

c. Mengarahkan pembelajaran emansipatoris dan perilaku sosial sebagai bagian integral dari kemandirian belajar.

Selanjutnya Kusuma (2013:9) menyatakan bahwa:

Tujuan kemandirian belajar merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa tujuan

kemandirian belajar adalah agar peserta didik dapat meningkatkan

kemampuannya dan menjadi individu yang mandiri.

d. Aspek-aspek Kemandirian Peserta Didik dalam Belajar

Menurut Steiberg (Desmita, 2012:186) “membedakan

karakteristik kemandirian atas tiga bentuk, yaitu kemandirian

Page 30: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

22

emosional (emotional autonomy), kemandirian tingkah laku

(behavioral autonomy), kemandirian nilai (value autonomy)”.

Adapun penjelasan dari pendapat tersebut diatas adalah sebagai

berikut:

1). Kemandirian emosional (emotional autonomy)

Aspek kemandirian yang menyatakan perubahan kedekatan

hubungan emosional antar individu, seperti hubungan emosional

peserta didik dengan guru atau orang tuanya.

2). Kemandirian tingkah laku (behavioral autonomy)

Suatu kemampuan untuk membuat keputusan tanpa tergantung

pada orang lain dan melakukannya secara bertanggung jawab.

3). Kemandirian nilai (value autonomy)

Kemampuan memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan

salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting.

Menurut Robert Havighurst (Fatimah, 2006:143) menambahkan

bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

1). Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak bergantung kepada orang tua.

2). Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak bergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.

3). Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

4). Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung atau menunggu aksi dari orang lain.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa kemandirian belajar siswa merupakan suatu bentuk belajar

Page 31: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

23

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan tujuan

belajar, perencanaan belajar, sumber-sumber belajar, mengevaluasi

belajar, dan menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhannya

sendiri. Aspek yang menunjukkan kemandirian belajar siswa dalam

penelitian ini, yaitu personal attributes, processes, dan learning

context. Selain itu, juga terdiri beberapa aspek dalam kemandirian

seperti emosi, ekonomi, intelektual, dan sosial.

e. Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian

Menurut Kartadinata (Ali dan Asrori, 2010:114-116)

mengemukakan tingkatan kemandirian beserta ciri-ciri sebagai

berikut:

1). Tingkatan pertama, adalah tingkat impulsif dan melindungi diri.

Ciri-ciri tingkatan ini adalah:

(a) peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh

dari interaksinya dengan orang lain

(b) mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik

(c) berpikir tidak logis dan tertegun pada cara berpikir tertentu

(stereotype)

(d) cenderung melihat kehidupan sebagai zero-sion game

(e) cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta

lingkungannya

2). Tingkatan kedua, adalah tingkat konformistik. Ciri-ciri tingkatan

ini adalah:

Page 32: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

24

(a) peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial

(b) cenderung berpikir stereotype dan klise

(c) peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal

(d) bertindak dengan motif yang dangkal untuk memperoleh

pujian

(e) menyamakan diri dalam ekspresi emosi dan kurangnya

introspeksi

(f) perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal

(g) takut tidak diterima kelompok

(h) tidak sensitif terhadap keindividualan

(i) merasa berdosa jika melanggar aturan

3). Tingkatan ketiga, adalah tingkat sadar diri. Ciri-ciri tingkatan ini

adalah:

(a) mampu berpikir alternatif

(b) melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi

(c) peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada

(d) menekankan pada pentingnya pemecahan masalah

(e) memikirkan cara hidup

(f) penyesuaian terhadap situasi dan peranan

4). Tingkatan keempat, adalah tingkat saksama (conscientious). Ciri-

ciri tingkatan ini adalah:

(a) bertindak atas dasar nilai-nilai internal

Page 33: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

25

(b) mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku

tindakan

(c) mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri

sendiri maupun orang lain

(d) sadar akan tanggung jawab

(e) mampu melakukan kritik dan penilaian diri

(f) peduli akan hubungan mutualistik

(g) memiliki tujuan jangka panjang

(h) cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial

(i) berpikir lebih kompleks dan atas dasar pola analitis

5). Tingkatan kelima, adalah tingkat individualistis. Ciri-ciri tingkatan

ini adalah:

(a) peningkatan kesadaran individualitas

(b) kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan

ketergantungan

(c) menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain

(d) mengenal eksistensi perbedaan individual

(e) mampu bersikap toleran terhadap pertentangan dalam

kehidupan

(f) membedakan kehidupan internal dengan kehidupan luar

dirinya

(g) mengenal kompleksitas diri

(h) peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial

Page 34: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

26

6). Tingkatan keenam, adalah tingkat mandiri. Ciri-ciri tingkatan ini

adalah:

(a) memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan

(b) cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri

maupun orang lain

(c) peduli terhadap pemahaman abstrak, seperti keadilan sosial

(d) mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan

(e) toleran terhadap ambiguitas

(f) peduli akan pemenuhan diri (self-fulfilment)

(g) ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal

(h) responsive terhadap kemandirian orang lain

(i) sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain

(j) mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan

dan keceriaan.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa kemandirian

terdiri atas beberapa tingkatan seperti tingkat impulsif dan melindungi

diri, tingkat konformistik, tingkat sadar diri, tingkat saksama, tingkat

individualistis, dan tingkat mandiri.

g. Tahapan Perkembangan Kemandirian

Kemandirian semakin berkembang pada setiap masa

perkembangan seiring pertambahan usia dan pertambahan

kemampuan. Perkembangan kemandirian tersebut diidentifikasikan

Page 35: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

27

pada usia 0 – 2 tahun; usia 2 – 6 tahun; usia 6 – 12 tahun; usia 12 – 15

tahun dan pada usia 15 – 18 tahun.

1). Usia 0 sampai 2 tahun

Sampai usia dua tahun, anak masih dalam tahap mengenal

lingkungannya, mengembangkan gerak-gerik fisik dan memulai

proses berbicara. Pada tahap ini anak masih sangat bergantung

pada orang tua atau orang dewasa lainnya dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginannya.

2). Usia 2 sampai 6 tahun

Pada masa ini anak mulai belajar untuk menajdi manusia sosial

dan belajar bergaul. Mereka mengembangkan otonominya seiring

dengan bertambahnya berbagai kemampuan dan keterampilan

seperti keterampilan berlari, memegang, melompat, memasang

dan berkata-kata. Pada masa ini pula anak mulai dikenalkan pada

toilet training, yaitu melatih anak dalam buang air kecil atau air

besar.

3). Usia 6 sampai 12 tahun :

Pada masa ini anak belajar untuk menjalankan kehidupan sehari-

harinya secara mandiri dan bertanggung jawab. Pada masa ini

anak belajar di jenjang sekolah dasar. Beban pelajaran

merupakan tuntutan agar anak belajar bertanggung jawab dan

mandiri.

Page 36: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

28

4). Usia 12 sampai 15 tahun :

Pada usia ini anak menempuh pendidikan di tingkat menengah

pertama (SMP). Masa ini merupakan masa remaja awal di mana

mereka sedang mengembangkan jati diri dan melalui proses

pencarian identitas diri. Sehubungan dengan itu pula rasa

tanggung jawab dan kemandirian mengalami proses

pertumbuhan.

5). Usia 15 sampai 18 tahun

Pada usia ini anak sekolah di tingkat SMA. Mereka sedang

mempersiapkan diri menuju proses pendewasaan diri. Setelah

melewati masa pendidikan dasar dan menengahnya mereka akan

melangkah menuju dunia Perguruan Tinggi atau meniti karier,

atau justru menikah. Banyak sekali pilihan bagi mereka. Pada

masa ini mereka diharapkan dapat membuat sendiri pilihan yang

sesuai baginya tanpa tergantung pada orangtuanya. Pada masa

ini orangtua hanya perlu mengarahkan dan membimbing anak

untuk mempersiapkan diri dalam meniti perjalanan menuju masa

depan

h. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Menurut Thoha (Esnaeni, 2006:40) “faktor-faktor yang

mempengaruhi kemandirian dapat di bedakan menjadi dua faktor,

yakni: (1) faktor internal dan (2) faktor eksternal”.

Page 37: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

29

Meichenbaum (Tarmidi dan Rambe, 2010:217) menyatakan

bahwa:

Pembentukan kemandirian pada siswa ditentukan oleh dua hal.Pertama adalah sumber sosial, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Sumber yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih kemandirian belajar.

Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kemandirian belajar dapat berasal dari dalam diri

individu sendiri maupun dari luar dirinya seperti lingkungan keluarga,

guru, dan masyarakat.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Arif Ismunandar (2009) tentang “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di

SMP Ma’arif Sultan Agung, Segeyan, Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang

peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas VIII di SMP Ma’arif Sultan Agung, Seyegan, Sleman,

Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat lapangan,

pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, interview,

dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif, dengan menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa

hasil yang didapat dari peran guru bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII sudah baik.

Page 38: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

30

Dengan ditandai peningkatan pada peserta didik kelas VIII yang kembali

bersemangat dalam belajar.

2. Penelitian Syafrina Dariza (2011) tentang “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Disiplin Siswa di SMP Al-Ghozali

Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru bimbingan

dan konseling dalam meningkatkan disiplin siswa. Penelitian ini adalah

penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa peran yang dilakukan guru

bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan

dan konseling dalam meningkatkan disiplin siswa di SMP Al-Ghozali,

guru bimbingan konseling mampu menjadi pembimbing, contoh teladan,

pengawas, dan pengendali dalam mengarahkan perilaku peserta didik.

3. Penelitian Ninil Elfira (2013) tentang “Peningkatan Kemandirian Belajar

Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok”. Tujuan penelitian ini

untuk mengungkapkan perbedaan kemandirian belajar siswa pada kelas

eksperimen saat pre-test dan post-test, kelas kontrol pre-test dan post-test

(tanpa bimbingan kelompok) serta pada post-test kelas eksperimen dengan

post-tetst kelas control. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen

dengan pemberian tes awal dan tes akhir (Pre-test-Posttest Control Group

Desain). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa layanan bimbingan

kelompok bermanfaat dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar

siswa.

Page 39: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

31

Berdasarkan penelitian yang relevan diatas, disimpulkan bahwa

guru bimbingan konseling tidak hanya berperan dalam membantu peserta

didik menyelesaikan atau mengatasi masalahnya dan mengarahkan

perilaku peserta didik kearah yang lebih baik, tetapi juga memotivasi

belajarnya untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dengan

layanan yang ada dalam bimbingan konseling.

Page 40: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai

dengan bulan Januari 2016. Adapun rencana penelitian diuraikan

sebagaimana terlampir.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs. Muslimat NU

Palangka Raya, yang beralamat di Jalan Jati No. 41 Kecamatan

Pahandut Kota Palangka Raya Kode Pos 73111, No Telepon (0536)

3227665.

B. Alur Penelitian

Alur penelitian ini dimulai dari melakukan observasi, konsultasi

kepada dosen pembimbing, pengajuan permohonan surat penelitian dari

Fakultas untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Kota, menyerahkan surat

ijin penelitian ke sekolah MTs. Muslimat NU tempat dilakukannya

penelitian, setelah surat ijin penelitian diterima oleh pihak sekolah peneliti

mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian dan observasi. Penelitian ini

dilaksanakan dengan persetujuan dari pihak sekolah, wali kelas, guru BK

dan peserta didik yang akan diteliti. Setelah penelitian berjalan dengan

baik dan penelitian selesai, peneliti mendapatkan surat selesai penelitian

32

Page 41: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

33

yang selanjutnya diserahkan ke kantor Dinas Pendidikan Kota dan

Fakultas Program Studi Bimbingan Konseling Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya.

C. Metode dan Prosedur Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan kegiatan yang

dilakukan peneliti dalam melaksanakan suatu penelitian mulai dari

merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif yang datanya dinyatakan dalam

bentuk kata, kalimat dan gambar.

Sugiyono (2014:9), menyatakan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang memandu

peneliti untuk mengeksplorasi dan memotret situasi sosial yang

berkaitan dengan subjek dan objek penelitian untuk mengetahui Peran

Guru Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar

pada Peserta Didik Kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka

Raya.

Page 42: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

34

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan

penelitian studi kasus.

Rahardjo dan Gudnanto (2013:249) menyatakan bahwa:

Studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang lebih baik.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa studi kasus

adalah suatu metode yang dilakukan secara integratif dan

komprehensif agar diperoleh pemahaman yang menyeluruh terhadap

individu beserta masalahnya dengan tujuan masalahnya dapat

terselesaikan.

D. Subjek dan Sumber Data Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Muslimat NU Palangka

Raya yang mana subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru

bimbingan konseling, dan peserta didik kelas VIII A MTs. Muslimat

NU Palangka Raya tahun pelajaran 2015/2016.

Page 43: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

35

Tabel 2 Subjek Penelitian

No Subjek Penelitian Jumlah

1. Kepala Sekolah MTs. Muslimat NU

Palangka Raya 1 orang

2. Guru Bimbingan dan Konseling

MTs. Muslimat NU Palangka Raya 1 orang

3. Peserta didik kelas VIII A MTs.

Muslimat NU Palangka Raya 5 orang

Jumlah 7 orang

2. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Menurut Sugiyono (2014:225) “sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data”. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala

sekolah, guru bimbingan konseling, dan peserta didik di MTs.

Muslimat NU Palangka Raya.

b. Sumber Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2014:225) “sumber sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Dokumen

tersebut dapat berupa buku-buku atau literatur-literatur lainnya

yang berkaitan serta berhubungan dengan masalah yang diteliti,

data ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui

observasi, wawancara serta dokumentasi”.

Page 44: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

36

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, diperlukan metode yang mampu mengungkap

data seperti melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan sebagainya.

Tiap-tiap metode memiliki kelebihan maupun kekurangan sehingga dalam

pengumpulan data perlu dipilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan

permasalahan.

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014:224) “teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Dalam

penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi, wawancara (interview) dan

dokumentasi.

a. Observasi

Rahardjo dan Gudnanto (2013:47) menyatakan bahwa:

Metode observasi sebagai alat pengumpul data adalah kegiatan pengamatan (secara indrawi) yang direncanakan, sistematis, dan hasilnya dicatat serta dimaknai (diinterpretasikan) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang diamati.

Indriantoro (Sangadji dan Sopiah, 2010:152) menyatakan

bahwa:

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

Page 45: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

37

Nasution (Sugiyono, 2014:226) menyatakan bahwa “observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan”.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa observasi

adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati subyek maupun obyek yang ingin diteliti. Observasi ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran guru bimbingan dan

konseling dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik

kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka Raya

b. Wawancara

Menurut Esterberg (Sugiyono, 2014:231) “wawancara

adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu”.

Mulyana (2007:180), mengemukakan bahwa: Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.

Selanjutnya Umar (2013:51), menyatakan bahwa:

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain, instrument dapat berupa pedoman wawancara dengan check list.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa

wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

Page 46: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

38

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

seseorang dengan tujuan untuk memperoleh informasi.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur yang digunakan sebagai teknik pengumpulan

data melalui percakapan atau tanya jawab mengenai hal atau sesuatu

kepada kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dan peserta didik

di MTs. Muslimat NU Palangka Raya yang didasari dengan

pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya sebagai garis

besar tentang hal-hal yang hendak ditanyakan kepada mereka.

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:231) “dokumentasi adalah salah

satu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya”.

Hasan (2002:87), menyatakan bahwa:

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Menurut Sugiyono (2014:240) “dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa

dokumentasi merupakan suatu catatan peristiwa yang bisa

berbentuk notulen, buku, maupun gambar. Studi dokumen

Page 47: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

39

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dokumentasi ini dilakukan sebagai pendukung pengumpulan

data dalam penelitian dan melengkapi hasil penelitian untuk

mengetahui bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan kemandirian belajar pada peserta didik kelas VIII A di

MTs. Muslimat NU Palangka Raya.

2. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah :

a. Waktu Peneliti Melakukan Perekaman Data

Pada saat merekam data segala sesuatu apa yang dilihat,

didengar serta diamati dicatat oleh peneliti mengenai peranan guru

bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemandirian belajar

peserta didik kelas VIII A di MTs. Muslimat NU Palangka Raya.

Perekaman data lapangan selama penelitian berlangsung dicatat

dalam catatan lapangan.

b. Pada Waktu Peneliti Kembali

Berdasarkan data di lapangan serta informasi yang didapat

peneliti menganalisa kembali tentang apa yang dilihat, didengar,

dicatat untuk dianalisis atau dikoreksi kembali agar dapat dipelajari

peristiwa-peristiwa yang dialami di lapangan atau yang menjadi

peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

Page 48: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

40

kemandirian belajar peserta didik kelas VIII A di MTs. Muslimat

NU Palangka Raya.

F. Prosedur Analisis Data

Prosedur analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara terus-

menerus dari awal sampai akhir penelitian, baik di lapangan maupun di

luar lapangan. Analisa di lapangan meliputi penafsiran sementara terhadap

berbagai informasi yang diperoleh pada setiap langkah kegiatan penelitian.

Analisa di luar lapangan merupakan kelanjutan secara lengkap

terhadap seluruh data yang terkumpul, baik melalui observasi, wawancara

dan dokumentasi.

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini pada dasarnya

mengacu pada penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles

dan Huberman (Sugiyono, 2014: 246) menyatakan bahwa:

Aktivitas dalam analisis data kulitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu (1) data reduction, (2) data display, (3) dan conclusion drawing/verification.

Sejalalan dengan analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman (Sugiyono, 2014:247-252) menyatakan bahwa teknik analisis

data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data, alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data yang membatasi pada satu “penyajian” sebagai sekumpul informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

3. Menarik kesimpulan/verifikasi, kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan/verifikasi. Dari permulaan

Page 49: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

41

pengumpulan data, mulai arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsisi, sehingga makna-makna yang muncul dari data dapat diuji kebenarannya, kekokohan dan kecocokannya.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Kredibilitas

a. Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan, peneliti mengecek kembali

data yang diberikan sebelumnya apakah selama ini datanya sudah

benar atau tidak.

b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Melalui cara tersebut

maka data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis.

c. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

cara dan berbagai waktu. Bila penelitian melakukan pengumpulan

data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan

data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data.

d. Mengadakan Bahan Referensi

Peneliti mengumpulkan data dengan observasi, wawancara

dan dokumentasi. Agar hasil penelitian dapat dipercaya maka

Page 50: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

42

peneliti memberi bukti seperti foto-foto, wawancara dengan kepala

sekolah, guru bimbingan konseling, dan peserta didik.

e. Mengadakan Member Check

Member Check yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

ini dimaksudkan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap

informasi yang telah diperoleh oleh peneliti dari lapangan

sekaligus konfirmasi dalam menarik kesimpulan dari informasi

yang telah diperoleh oleh peneliti.

2. Transferabilities

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kuantitatif. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil

penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus

memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3. Dependabilities

Defendability disebut reliabilitas dalam penelitian kuantitatif.

Suatu penelitian yang paling reliabel adalah apabila orang lain dapat

mengulangi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji

defendability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian.

4. Konfirmabilitas

Konfirmabilitas dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji

obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif apabila hasil

Page 51: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

43

penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif

uji konfirmabilitas mirip dengan uji defendability, sehingga

pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji

konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan

Page 52: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Berikut merupakan paparan hasil penelitian yang dilakukan di MTs.

Muslimat NU Palangka Raya :

1. Data MTs. Muslimat NU Palangka Raya

a. Nama Sekolah/Madrasah : MTs MUSLIMAT NU Palangka Raya

b. Alamat : Jalan Pilau. No. 41

Kecamatan : Pahandut

Kota : Palangka Raya

Provinsi : Kalimatan Tengah

Nomor Telepon : (0536) 3227665

Kode Pos : 73111

E-Mail : [email protected]

c. Status Sekolah :Swasta

Jenjang Akreditasi : “A”

Tahun 2007 s.d. 2012

Tanggal Akreditasi terakhir 15 Juli 2007

Tahun Berdiri : 1994

d. Nama Yayasan/Pengelola : Yayasan Pendidikan Muslimat NU

e. N.S.M : 212157101006

No. SK Ijin Pendirian : C/MTs/5/PP.03.2/05/1994

44

Page 53: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

45

f. Luas tanah : 917 m2.

Luas bangunan lantai bawah: 606 m2.

Status tanah dan bangunan : Milik sendiri

g. Jumlah ruang belajar : 9 lokal kelas

h. Waktu belajar : Pagi, pukul 06.30 s.d. 13.50 wib.

i. Jenis muatan lokal :

1) Praktik Pengamalan Ibadah (PPI)

2) Baca Tulis Al-Qur’an (BTA)

3) Ke – NU – an

j. Jenis kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler

1) Pramuka

2) Sepak Bola (Futsal)

3) Bola Voli

4) Qosidah Rebana

5) Seni Hadrah

6) Seni Tari

7) Muhadharah

8) Penyejuk Kalbu

9) Pidato Bahasa Inggris

10) LCT

11) Kegiatan Ilmiah Remaja

12) Palang Merah Remaja (PMR)

13) Puisi dan Drama

Page 54: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

46

k. Di lokasi ini, terdapat juga TK/MI/MA yang dikelola oleh Yayasan

yang sama

2. Identitas Kepala Sekolah/Madrasah

a. Nama Kepala Sekolah : Rita Sukaesih, S.Pd., M.Si

b. NIP : 19740521 199903 2 003

c. Tempat/Tanggal Lahir : Lampeong, 21 Mei 1974

d. Alamat Rumah : Jl. Bandeng V Gg. 5 No.08 RT 002

RW 008 Palangka Raya

e. Nomor Telepon/HP : 081349214343

f. Tanggal pengangkatan

kepala di sekolah/madrasah

:

20 Juli 2012

g. Jabatan Sebelumnya : Guru IPA MTsN 2 Palangka Raya

(1999-2012)

h. Pertama kali diangkat

sebagai kepala sekolah di

:

MTs. Muslimat NU Palangka Raya

i. Pengalaman Mengajar : MTsN 2 Palangka Raya

3. Sarana dan Prasarana

a. Sarana / Ruangan Penunjang

1) Ruang Kepala Sekolah

2) Ruang Guru

3) Ruang Tata Usaha

4) Ruang BK

5) Ruang UKS

6) Ruang Ibadah/ Mushola

7) Perpustakaan

8) Lapangan Upacara

Page 55: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

47

9) Ruang Tamu

10) Kantin

11) Toilet/ WC

b. Prasarana

1) Instalasi Air

2) Jaringan Listrik

3) Jaringan Telpon

4) Internet

5) Akses Jalan

4. Tata Tertib MTs. Muslimat NU Palangka Raya

a. Kehadiran

1) Peserta didik wajib hadir di madrasah pukul 06.25 – 12.50 WIB.

2) Peserta didik yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan

dokter atau surat keterangan orang tua/wali atau tidak

menghadirkan orang tua/wali dianggap absen/alpa.

3) Peserta didik yang tidak hadir selama 2 - 3 hari, maka orang

tua/wali wajib menghadap kepada wali kelas/guru BK.

4) Jika peserta didik tidak hadir lebih dari 3 hari, maka orang

tua/wali wajib menghadap kepada Kepala Madrasah/Wakil

Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan.

5) Jika dalam 1 minggu peserta didik absen/alpa 2 hari atau lebih,

maka orang tua/wali akan diundang untuk hadir ke madrasah

bertemu dengan wali kelas dan atau guru BK.

Page 56: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

48

6) Jika dalam 1 bulan peserta didik absen/alpa 5 hari atau lebih,

maka orang tua/wali akan diundang untuk hadir ke madrasah

bertemu dengan wakil kepala madrasah bidang kesiswaan.

7) Jika dalam 3 bulan peserta didik absen/alpa 10 hari atau lebih,

maka orang tua/wali akan diundang untuk hadir ke madrasah

bertemu dengan kepala madrasah.

8) Jika dalam 1 semester peserta didik absen/alpa 15 hari atau lebih,

maka peserta didik tersebut akan dikembalikan kepada orang

tua/wali.

b. Pakaian dan Tata rias

1) Mengenakan pakaian seragam dengan ketentuan :

a) Hari Senin

Peserta didik Laki-laki

Mengenakan celana panjang biru, baju putih polos lengan

pendek dimasukkan ke dalam lengkap dengan atribut madrasah

dan rompi serta memakai ikat pinggang warna hitam, sepatu

hitam dan kaos kaki putih.

Peserta didik Perempuan

Mengenakan rok panjang warna biru, baju putih polos lengan

panjang dimasukkan ke dalam lengkap dengan atribut

madrasah dan rompi, sepatu hitam dan kaos kaki putih serta

jilbab madrasah warna putih.

b) Hari Selasa

Page 57: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

49

Peserta didik Laki-laki

Mengenakan celana panjang biru, baju putih polos lengan

pendek dimasukkan ke dalam lengkap dengan atribut madrasah

serta memakai ikat pinggang warna hitam, sepatu hitam dan

kaos kaki putih.

Peserta didik Perempuan

Mengenakan rok panjang warna biru, baju putih polos lengan

panjang dimasukkan ke dalam lengkap dengan atribut

madrasah serta ikat pinggang warna hitam, sepatu hitam dan

kaos kaki putih serta jilbab madrasah warna putih.

c) Hari Rabu dan Kamis

Peserta didik Laki-laki

Mengenakan celana panjang warna putih polos, baju batik

madrasah lengan pendek dimasukkan ke dalam dan dengan ikat

pinggang warna hitam serta memakai sepatu dan kaos kaki.

Peserta didik Perempuan

Mengenakan rok panjang warna putih polos, baju batik

madrasah lengan panjang di masukkan ke dalam dan dengan

ikat pinggang warna hitam serta memakai sepatu dan kaos kaki.

d) Hari Jum’at

Peserta didik Laki-laki

Mengenakan pakaian olah raga lengkap, memakai sepatu dan

kaos kaki.

Page 58: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

50

Peserta didik Perempuan

Mengenakan pakaian olah raga lengkap, jilbab pramuka atau

jilbab olah raga madrasah, memakai sepatu dan kaos kaki.

e) Hari Sabtu

Peserta didik Laki-laki

Mengenakan pakaian pramuka lengan pendek dimasukkan ke

dalam, mengenakan ikat pinggang warna hitam, sepatu hitam

dan kaos kaki hitam.

Peserta didik Perempuan

Mengenakan pakaian pramuka lengan panjang dimasukkan ke

dalam mengenakan ikat pinggang warna hitam, sepatu hitam,

kaos kaki hitam dan jilbab pramuka madrasah.

2) Bagi peserta didik laki-laki rambut pendek rapi (tidak melebihi

alis mata, tidak menutup daun telinga, tidak mengenai kerah baju,

tidak diwarnai), kuku pendek, tidak mengenakan kalung, cincin

dan gelang, kuping tidak ditindik, dan tidak bertato.

3) Bagi peserta didik perempuan rambut tidak diwarnai, tidak

mencukur alis mata, tidak menggunakan make up, tidak bertato,

tidak menindik tubuh selain di telinga dan lebih dari sewajarnya,

tidak mengenakan perhiasan berlebihan (hanya diperbolehkan

memakai anting-anting, cincin dan jam tangan).

4) Dilarang memberikan gambar atau coretan apapun kecuali atribut

madrasah pada pakaian seragam.

Page 59: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

51

c. Kegiatan Belajar Mengajar

1) Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 06.30 WIB dan

diakhiri pukul 12.50 WIB,, kecuali hari Jum’at dimulai pukul

06.30 WIB dan diakhiri pukul 10.10 WIB.

2) Pukul 06.25 WIB Kelas dan lingkungan di sekitarnya sudah

dalam keadaan bersih dan rapi.

3) Sebelum memulai pelajaran pertama diwajibkan membaca do’a

yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.

4) Peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh KBM dengan

memelihara ketenangan dan ketertiban di ruang kelas dan di

lingkungan sekolah.

5) Pada saat jam KBM peserta didik diwajibkan berada di dalam

ruang kelas, kecuali pembelajaran khusus yang dilaksanakan di

luar ruang kelas.

6) Peserta didik yang akan meninggalkan kelas pada waktu KBM,

diwajibkan meminta izin kepada guru yang mengajar saat itu.

7) Peserta didik yang akan meninggalkan madrasah pada saat KBM,

diwajibkan meminta izin kepada Guru piket.

8) 5 menit setelah jam pelajaran dimulai Pengurus Kelas wajib

melaporkan kepada Guru Piket, jika guru mata pelajaran yang

bersangkutan belum hadir di kelas.

9) Pada saat pelajaran Penjaskes, peserta didik diwajibkan

menggunakan pakaian olah raga MTs Muslimat NU.

Page 60: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

52

10) Sebelum pulang wajib membaca do’a dengan dipimpin oleh salah

seorang peserta didik.

d. Jenis-jenis Larangan

1) Dilarang membawa Handphone selama proses pembelajaran.

2) Membuang sampah tidak pada tempatnya.

3) Memakai perhiasan emas dan sejenisnya

4) Mengenakan topi atau jaket di dalam ruang kelas.

5) Memakai sandal atau sepatu sandal tidak pada tempatnya.

6) Membawa buku-buku dan alat-alat yang tidak ada kaitannya

dengan pelajaran seperti novel, majalah, komik, kaset, CD dan

sejenisnya, gitar dan lain-lain.

7) Mengambil/ merusak/ mencoret dinding, tembok, kursi, meja dan

sarana prasarana madrasah lainnya.

8) Membawa dan atau menggunakan rokok, korek api, mercon dan

sejenisnya.

9) Membawa senjata tajam tanpa ada perintah dari madrasah.

10) Berkelahi.

11) Tidak berlaku sopan kepada Kepala Madrasah, Guru, TU dan

penjaga madrasah.

12) Memalak / mencuri.

13) Berjudi serta membawa kartu remi dan sejenisnya.

14) Membawa Foto, buku dan atau VCD porno.

Page 61: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

53

15) Membawa / mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan

terlarang.

16) Melakukan pergaulan bebas.

5. Visi dan Misi MTs. Muslimat NU Palangka Raya

a. Visi MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Terwujudnya Warga Madrasah yang Beriman, Berilmu, dan Beramal

b. Misi MTs. Muslimat NU Palangka Raya

1) Terwujudnya warga madrasah yang memiliki ilmu agama islam

dan teguh dalam iman.

2) Terbiasa taat beribadah dan beramal sholeh.

3) Terciptanya lingkungan madrasah yang islami, penuh kasih

sayang antar sesama.

4) Terlaksananya proses pembelajaran yang optimal.

5) Terlaksananya tata tertib Madrasah bagi guru dan peserta didik.

6) Unggul dalam persaingan masuk kejenjang MA/SMA/SMK.

7) Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

terutama dalam bidang Sains dan Matematika.

8) Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR dan Pramuka.

9) Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian Madrasah.

10) Unggul dalam memperoleh nilai Ujian Nasional (UN).

11) Unggul dalam kebersihan dan penghijauan Madrasah.

Page 62: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

54

B. Temuan Penelitian Sebelum Pemberian Layanan BK

Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan observasi,

wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati

keadaan lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang ada di sekolah,

keadaan ruang belajar peserta didik, serta mengamati kegiatan belajar

mengajar di sekolah tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

kemandirian belajar peserta didik di kelas VIII A. Wawancara dilakukan

kepada kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, dan kepada peserta

didik. Sedangkan dokumentasi dilakukan untuk pengumpulan data berupa

foto-foto, dokumen-dokumen mengenai peserta didik, serta pengumpulan

data tentang sekolah.

Pada awal penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan

dari pihak sekolah dengan meminta izin untuk melakukan penelitian di

MTs. Muslimat NU Palangka Raya. Setelah mendapat izin dari pihak

sekolah, peneliti melakukan koordinasi dengan subjek penelitian

diantaranya dengan kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, dan

dengan peserta didik. Setelah melakukan koordinasi dengan subjek

penelitian, peneliti memulai kegiatan dengan melakukan observasi di

sekolah yang dimulai pada tanggal 18 Nopember 2015 sampai tanggal 28

Nopember 2015. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka

dapat dipaparkan sebagai berikut:

Page 63: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

55

1. Hasil Observasi

a. Terhadap Lingkungan

MTs. Muslimat NU terletak satu komplek dengan RA/TK,

MIS, dan MA Muslimat NU dengan yayasan yang sama. Sekolah

tersebut dipagari dengan pagar besi, dan dijaga oleh satu orang

security. Tempat parkir peserta didik terletak di belakang pos

security, sedangkan tempat parkir guru terletak tepat di depan ruang

kelas VIII B dan VIII A di samping perpustakaan. Keadaan

lingkungan sekolah MTs. Muslimat NU Palangka Raya cukup

kondusif, dimana bangunan sekolah terlihat cukup bersih dengan

halaman yang dipaving, serta ditanami dengan pohon-pohon palem

dan terdapat taman kecil di depan setiap ruang kelas yang dilengkapi

dengan wastafel disetiap sisi taman dan air dari wastafel dialirkan ke

taman tersebut melalui pipa.

Disamping tempat parkir guru terdapat perpustakaan yang di

dalamnya terdapat ruang bimbingan konseling dan UKS. Di ruang

bimbingan konseling dilengkapi dengan meja dan kursi untuk guru

BK memberikan layanan kepada peserta didik. Disamping ruang BK

adalah UKS yang dilengkapi ranjang, dan lemari untuk menyimpan

obat-obatan. Ruangan belajar peserta didik juga dilengkapi dengan

CCTV untuk memudahkan mengamati bagaimana kegiatan belajar

mengajar peserta didik di dalam kelas. Di dekat sekolah juga terdapat

mushola yang biasa digunakan untuk sholat berjamaah dan berbagai

Page 64: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

56

kegiatan lain oleh peserta didik. Lalu di belakang mushola terdapat 6

buah kantin yang selalu dipadati oleh peserta didik pada jam

istirahat, mulai dari MI, MTs, hingga MA.

b. Terhadap Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik, dapat

diuraikan sebagai berikut:

1). FR

Berdasarkan hasil observasi, peserta didik FR terlihat tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan dan mengobrol dengan

teman sebangkunya. Misalnya, saat guru sedang menjelaskan

materi di depan kelas, FR mengobrol dengan teman sebangkunya

sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.

2). PA

Berdasarkan hasil observasi, peserta didik PA terlihat kurang

percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Misalnya ketika

guru bertanya, PA terlihat gugup dalam menjawab pertanyaan.

3). WM

Berdasarkan hasil observasi, peserta didik WM mengeluh saat

diberi tugas. Misalnya, saat guru menyuruh untuk mengerjakan

tugas, WM terlihat mengeluh.

Page 65: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

57

4). AS

Berdasarkan hasil observasi, peserta didik AS juga terlihat

kurang aktif dalam belajar. Misalnya ketika ada diskusi dalam

kelas, AS terlihat pasif.

5). RR

Berdasarkan hasil observasi, peserta didik RA juga terlihat tidak

memperhatikan penjelasan guru, dan mengobrol dengan teman

sebangku ketika guru mengajar.

Berdasarkan hasil observasi diatas, disimpulkan bahwa ada

peserta didik yang terlihat tidak memperhatikan saat guru

menjelaskan, mengobrol dengan teman, tidak percaya diri dalam

mengungkapkan pendapat, mengeluh saat diberi tugas, dan kurang

aktif dalam belajar

c. Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling

Selain mengamati keadaan sekolah dan peserta didik, peneliti

juga melakukan pengamatan terhadap guru bimbingan konseling.

Dari pengamatan yang dilakukan, peneliti melihat guru bimbingan

konseling di sekolah tersebut dalam memberikan layanan BK dengan

cara memanggil peserta didik ke ruang bimbingan konseling dan

melaksanakan layanan bimbingan kelompok.

Setelah melakukan pengamatan kemudian peneliti melakukan

kegiatan wawancara dengan subjek penelitian. Proses wawancara di

mulai pada tanggal 25 Nopember 2015 dengan mewawancarai kepala

Page 66: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

58

sekolah, dilanjutkan pada tanggal 30 Desember 2015 wawancara

dengan satu guru BK, dan pada tanggal 03 hingga 05 Desember 2015

wawancara dengan 5 orang peserta didik kelas VIII A MTs.

Muslimat NU palangka Raya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala

sekolah, guru bimbingan konseling, dan peserta didik kelas VIII A di

MTs. Muslimat NU Palangka Raya maka dapat dipaparkan sebagai

berikut:

2. Hasil Wawancara

a. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

kepala sekolah MTs. Muslimat NU Palangka Raya pada tanggal 25

Nopember 2015 adalah sebagai berikut:

1) Layanan bimbingan konseling ini menurut saya sangat bagus dan harus ada di suatu sekolah atau madrasah, kalau ada permasalahan berarti ada yang menanganinya. Kemudian lagi siswanya untuk pengembangan dan karirnya, jadi harus ada dalam suatu lembaga pendidikan itu yang namanya bimbingan dan konseling. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan ini di MTs. Muslimat menurut saya sudah cukup bagus, suah ada kerjasama antara BK, kepala sekolah, guru, wali kelas, serta kesiswaan. 3) Kalau program khusus selama ini guru BK itu membuat jadwal khusus. Jadi ada jadwal untuk layanan konsultasi dan bimbingan. Selain itu yang memang masuk ke dalam kelas hanya untuk kelas IX, untuk kelas VII dan kelas VIII itu ada jadwal khusus yang dibuat oleh guru BK nya di dalam ruangan yang sudah ditentukan. 4) Yang terasa sekali manfaatnya pada saat siswa bermasalah. Jadi selama ini siswa-siswa yang bermasalah misalnya merokok atau berkelahi langsung ditangani oleh guru BK, lalu biasanya dibantu oleh waka kesiswaan.

Page 67: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

59

5) Untuk layanan bimbingan mengenai potensi peserta didik ini rasanya yang perlu ditingkatkan. Tapi memang beberapa sudah dilakukan oleh guru BK, tetapi ini memang harus ditingkatkan lagi. Mungkin ada terobosan baru bagaimana caranya meningkatkan. 6) Saya sebagai kepala sekolah biasanya hanya memberikan masukan-masukan dari program yang telah dibuat oleh guru BK. Jadi guru BK membuat program, kami lihat kalau programnya sudah bagus laksanakan. Kalau perlu perbaikan saya berikan masukan-masukan, baru bisa dilaksanakan. 7) Kerjasamanya saya hanya memberikan saran dan masukan kepada guru BK. 8) Kalau pendapat saya ada ya, banyak siswa yang kurang mandiri. Biasanya lebih banyak mintanya dari gurunya, dia belajar sendiri itu sangat kurang. Namun untuk siswa-siswa yang memang rajin, tanpa ada guru dia bisa melakukan sendiri dalam proses belajar itu. 9) Meningkatkan kemandirian belajar itu kan salah satunya dengan menasehati, kemudian yang kedua memberikan reward. Misalnya kalau ada yang rengking 1 bebas biaya komite 3 bulan, akhirnya dia menjadi termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTs.

Muslimat NU Palangka Raya di atas dapat disimpulkan bahwa ada

banyak peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar, dan cara

untuk meningkatkan kemandiriannya salah satunya dengan

menasehati dan memberikan reward agar peserta didik termotivasi

untuk belajar.

b. Hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling

1) Wawancara Pertama

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling yang pertama, peneliti mewawancarai pada tanggal 30

Nopember 2015 sebagai berikut:

a) Ya, ada peserta didik yang ingin bersaing dalam belajar untuk menjadi juara dan menjadi yang terbaik.

Page 68: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

60

b) Faktor itu kan ada 2, faktor dari dalam dan dari luar. Kalau faktor dari luar. Kalau faktor dari luar contohnya lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga. Kalau faktor dari dalamnya seperti motivasi belajar, cita-cita dan minat. cita-cita mereka ini kan tergantung mereka, mereka bakatnya dimana. c) Peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik tergantung pada waktu mereka sendiri, maksudnya sikonnya. Apabila dia sikonnya baik, berarti baik juga. d) Ya jelas ada, kan dia mau menjadi yang terbaik. e) Waktu pelaksanaannya kurang dan peserta didik tidak terbuka sepenuhnya atas persoalan yang dihadapi f) Pastinya dia berani maju dan tampil di depan kelas, tidak takut bertanya saat mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. g) Pertama caranya dengan memotivasi mereka, kedua dengan mendorong mereka untuk percaya pada dirinya sendiri. h) Pertama kita lihat dalam mereka belajar dengan aktif, tidak mencontek, disiplin dalam menjalani tata tertib, dan mengerjakan tugas madrasah yang diberikan atau tugas dari gurunya yang diberikan. i) Sama seperti tadi, memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa belajar itu penting dan untuk kebaikan mereka sendiri dan masa depan mereka sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di atas, maka

dapat dijelaskan bahwa guru BK memberikan motivasi kepada

peserta didik agar menjadi bersemangat dalam mengikuti pelajaran

di kelas dan mengingatkan peserta didik bahwa belajar itu penting

dan untuk kebaikan mereka dan masa depan mereka sendiri.

2) Wawancara Kedua

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling yang kedua, peneliti mewawancarai pada tanggal 07

Januari 2016 adalah sebagai berikut:

a) Keadaan kegiatan bermacam-macam, saat proses belajar berlangsung. ada peserta didik yang dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Tetapi ada juga peserta didik yang diam, melamun,

Page 69: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

61

kurang percaya diri, dan tidak mendengarkan penjelasan gurunya.

b) Mencari data terlebih dahulu dari guru, setelah itu memanggil peserta didik ke ruang BK untuk mengklarifikasi data, setelah tahu permasalahannya baru diberikan layanan. Jika belum berubah, maka akan diberi tindakan atau tindak lanjut.

c) Dengan memberikan layanan bimbingan kelompok. d) Diskusi kelompok, karena disitu mereka terlibat aktif dalam

kelompok. Jadi setiap anggota mempunyai kesempatan untuk berbicara dan menyumbangkan pemikirannya.

e) Di ruangan yang ada ini atau di ruangan BK, bisa juga di tempat yang lain yang disukai mereka.

f) Sesuai kebutuhan peserta, sampai tujuan dari layanan itu tercapai.

g) Ya, peserta didik menjadi lebih mandiri dalam belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di atas, maka

dapat dijelaskan bahwa dalam meningkatkan kemandirian belajar

peserta didik guru bimbingan dan konseling memberikan layanan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok.

c. Hasil Wawancara dengan Peserta Didik

1). Peserta didik “FR”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang

peneliti wawancara pada tanggal 03 Desember 2015 sebagai

berikut:

a) Kalau pelajaran yang saya suka, saya perhatikan. Tapi kalau tidak suka saya ngobrol saja bu, tidak terlalu memperhatikan penjelasan.

b) Saya dikerjakan aja bu c) Bisa bu d) Kadang-kadang saya tanyakan bu e) Awalnya gugup, tapi lama-lama biasa aja bu. f) Tidak bu, malu. g) Sebenarnya bisa saja bu, tapi malu. h) Iya bu, saya selalu mengerjakannya i) Tidak bu, saya cuma mendengarkan teman-teman saja.

Page 70: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

62

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik MTs.

Muslimat NU dapat disimpulkan bahwa peserta didik dalam

pembelajaran kurang memperhatikan saat guru sedang menjelaskan

materi pelajaran di depan kelas.

2). Peserta Didik “PA”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang

peneliti wawancara pada tanggal 04 Desember 2015 sebagai

berikut:

a). Memperhatikan guru menjelaskan, kalau ada yang penting bisa dicatat

b) Saya kerjakan bu c) Berpikir dulu, kalau tidak bisa menjawab diam d) Saya tanyakan kalau tidak mengerti e) Malu, apalagi kalau diliatin teman-teman. Saya tambah malu f) Sulit bu, sulit mengungkapkan yang ada dipikiran. g) Ya sulit aja bu. Mengutarakan pendapat sering gugup jadi yang

mau di jawab hilang. h) Ya, saya selalu mengerjakan tugas dari guru i) Tidak bu, saya tidak ikutan

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik MTs.

Muslimat NU dapat disimpulkan bahwa peserta didik kurang

percaya diri dalam mengungkapkan pendapat yang ada

dipikirannya.

3). Peserta Didik “WM”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang

peneliti wawancara pada tanggal 04 Desember 2015 sebagai

berikut:

a) Mendengarkan guru menjelaskan, kadang ijin ke WC bu kalau bosan di kelas

Page 71: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

63

b) Kurang senang sebenarnya bu, udah di kelas dikasih tugas. Pulangnya dikasih PR juga c) Lumayan bu d) Saya tanyakan kalau memang benar-benar tidak mengerti. e) Biasa saja bu kalau maju ke depan kelas f) Kadang-kadang bisa bu g) Cuma gugup bu, grogi. h) Saya kerjakan bu i) Ikut bu, kadang-kadang juga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik MTs.

Muslimat NU dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengeluh saat

diberi tugas oleh gurunya, kadang ijin ke WC kalau sudah merasa

bosan di kelas.

4). Peserta Didik “AS”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang

peneliti wawancara pada tanggal 05 Desember 2015 sebagai

berikut:

a). Mendengarkan guru menjelaskan, melamun kalau bingung dengan penjelasan guru.

b) Saya kerjakan bu c) Kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak bu d) Saya pura-pura mengerti saja bu e) Malu bu, kadang baru berdiri dari kursi saja sudah disorakin.

apalagi waktu sudah berdiri didepan kelas. f) Tidak bisa bu g) Bingung bu kalo disuruh ngungkapin pendapat h) Iya bu, saya selalu mengerjakannya i) Saya tidak pernah ikut bu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik MTs.

Muslimat NU dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak bertanya

saat belum paham dengan materi pelajaran dan kurang aktif dalam

belajar.

Page 72: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

64

5). Peserta Didik “RR”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang

peneliti wawancara pada tanggal 04 Desember 2015 sebagai

berikut:

a) Saya perhatikan bu, tapi teman disebelah saya ngajak ngobrol jadi saya ikut ngobrol juga.

b) Ya dikerjakan bu c) Saya jawab kalau tahu jawabannya, kalau tidak yakin dengan

jawabannya tidak saya jawab. d) Saya tanyakan juga sama gurunya e) Gugup bu f) Bisa sih sedikit-sedikit g) Iya nanti diketawain bu, malah dibilang sok pintar sama teman-

teman. h) Saya kerjakan kok bu i) Nggak juga bu

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik MTs.

Muslimat NU dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan karena diajak ngobrol oleh

teman sebangkunya

C. Temuan Penelitian Setelah Pemberian Layanan BK

Secara rinci, hasil dari pemberian layanan bimbingan dan konseling

masing-masing sebagai berikut:

1. Hasil Observasi

a. Peserta Didik FR

Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa peserta didik FR

memperhatikan guru saat menjelaskan dan tidak mengobrol seperti

sebelumnya.

Page 73: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

65

b. Peserta Didik PA

Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa peserta didik PA sudah

mulai percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya, dan tidak

gugup seperti sebelumnya.

c. Peserta Didik WM

Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa peserta didik WM tidak

mengeluh lagi saat diberikan tugas untuk dikerjakan.

d. Peserta Didik AS

Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa peserta didik AS mulai

aktif dalam belajar, walaupun hanya ikut memberikan masukan

sedikit tetapi sudah menunjukkan kemajuan daripada sebelumnya

yang hanya terlihat pasif dan diam.

d. Peserta Didik RR

Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa peserta didik RR mulai

memperhatikan guru di depan kelas dan tidak mengobrol saat guru

sedang menjelaskan.

Berdasarkan hasil observasi dari kelima peserta didik, dapat

disimpulkan bahwa kemandirian peserta didik sudah mulai

meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok oleh guru

bimbingan konseling.

Page 74: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

66

2. Hasil wawancara

a. Peserta Didik FR

Hal ini sebagaimana penuturan peserta didik FR yang

mengatakan:

“Sangat membantu bu, bisa intropeksi diri, belajar menghargai

dan mendengarkan penjelasan guru yang mengajar”.

b. Peserta Didik PA

Hal ini sebagaimana penuturan peserta didik FR yang

mengatakan:

“Sangat membantu bu, jadi tidak ragu lagi untuk mengungkapkan

pendapat saya”.

c. Peserta Didik WM

Hal ini sebagaimana penuturan peserta didik FR yang

mengatakan:

“Membantu sekali bu, saya menjadi tahu kalau belajar tidak boleh

dianggap sebagai sebuah beban”

d. Peserta Didik AS

Hal ini sebagaimana penuturan peserta didik FR yang

mengatakan:

“Pelaksanaannya rame, saya juga sudah tidak banyak diam”

e. RR

Hal ini sebagaimana penuturan peserta didik FR yang

mengatakan:

Page 75: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

67

“Sangat membantu bu, saya belajar untuk mendengarkan dan

tidak ngobrol kalau guru menjelaskan”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa

layanan bimbingan kelompok sangat membantu bagi peserta didik

yang kurang mandiri dalam belajar.

D. Pembahasan Penelitian

1. Permasalahan peserta didik

Keadaan peserta didik yang mempunyai sikap yang berbeda-beda

dan bermacam-macam membuat wali kelas, guru mata pelajaran, guru

bimbingan konseling mengawasi karakteristik peserta didik di MTs.

Muslimat NU Palangka Raya. Sikap maupun perilaku peserta didik

yang nampak yaitu ada beberapa peserta didik yang terlihat tidak

memperhatikan penjelasan gurunya, kurang percaya diri dalam

mengungkapkan pendapat, mengeluh ketika diberi tugas, mengganggu

teman yang sedang belajar, mengobrol dengan teman sebangku saat

guru menjelaskan, dan kurang aktif dalam belajar. Peserta didik yang

mengalami permasalahan demikian, mendapat bimbingan dari guru

bimbingan konseling dan wali kelas agar tercipta suasana yang nyaman

dan tenang pada saat kegiatan proses belajar berlangsung.

2. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan

kemandirian belajar peserta didik

Menangani peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar, guru

BK menggunakan bimbingan kelompok dengan tahap sebagai berikut:

Page 76: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

68

a. Tahap awal

Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam masalah peserta

didik, guru BK mengumpulkan data peserta didik yang kurang

memiliki kemandirian dalam belajar dari guru.

b. Tahap Inti (Tahap Kerja)

Setelah melakukan pengumpulan data dan menyiapkan rencana

pelaksanaan layanan, guru BK memanggil peserta didik ke ruang BK

untuk melakukan klarifikasi data yang sudah didapat. Setelah

mengetahui permasalahan pada peserta didik, guru BK baru

mengadakan layanan dengan mengumpulkan beberapa peserta didik

yang mempunyai permasalahan yang sama dengan membuat janji

terlebih dahulu mengenai waktu dan tempat untuk melakukan

layanan, setelah disepakati maka pelaksanaan layanan diberikan.

c. Tahap Akhir (Tindak Lanjut)

Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam penanganan

masalah peserta didik ini, jika pelaksanaan bimbingan kelompok

sudah berjalan, guru BK melihat apakah ada perubahan pada peserta

didik yang melakukan bimbingan. Jika peserta didik ada yang

perubahannya belum sesuai dengan target yang diinginkan, maka

akan diberikan tindak lanjut.

Upaya guru BK dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta

didik dengan melakukan pengumpulan data, klarifikasi, dan

memberikan bimbingan. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat

Page 77: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

69

mengubah sikapnya dengan lebih memperhatikan dan menghargai pada

saat guru memberikan penjelasan pada saat proses belajar.

3. Kendala dalam Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan untuk melakukan pemberian layanan bimbingan dan

konseling mengalami kendala yaitu waktu pelaksanaannya kurang,

karena tidak ada waktu khusus untuk guru bimbingan konseling masuk

kelas. Kendala yang kedua adalah peserta didik tidak terbuka

sepenuhnya kepada guru bimbingan konseling. Dan hal itu menjadi

kendala bagi guru bimbingan konseling dalam memberikan layanan

yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Page 78: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

70

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pada akhir penulisan ini

akan dijabarkan beberapa kesimpulan dan beberapa saran yang kiranya dapat

bermanfaat. Berikut merupakan penjabaran kesimpulan dan saran dari

penulisan ini:

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV

tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

kemandirian belajar peserta didik kelas VIII A di MTs. Muslimat NU

Palangka Raya tahun pelajaran 2015/2016, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa Peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

kemandirian belajar peserta didik adalah dengan memberikan layanan

bimbingan kelompok melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Awal

Guru BK mengumpulkan data peserta didik yang kurang memiliki

kemandirian belajar dari guru

2. Tahap Inti (Tahap Kerja)

Setelah melakukan pengumpulan data dan menyiapkan rencana

pelaksanaan layanan, guru BK melakukan klarifikasi data yang sudah

didapat, setelah itu baru dilakukan layanan.

70

Page 79: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

71

3. Tahap Akhir (Tindak Lanjut)

Jika pelaksanaan layanan sudah berjalan, guru BK melihat apakah ada

perubahan pada peserta didik. Jika belum sesuai dengan target yang di

inginkan, maka akan diadakan tindak lanjut.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di MTs. Muslimat NU

Palangka Raya peneliti memberikan saran yaitu:

1. Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan kerjasamanya

dengan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

kemandirian peserta didik dalam belajar.

2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Bagi guru bimbingan konseling hendaknya dapat memberikan

pelayanan bimbingan konseling kepada semua peserta didik untuk

meningkatkan kemandirian belajarnya.

3. Bagi Wali Kelas

Bagi wali kelas hendaknya lebih meningkatkan kerjasama dengan guru

bimbingan konseling dan guru mata pelajaran untuk membantu

meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

4. Bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik yang telah mengikuti layanan bimbingan kelompok

yang mengalami peningkatan dalam kemandirian belajarnya,

Page 80: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

72

diharapkan untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan

kemandirian tersebut.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan karya

ilmiah dengan fokus penelitian yang lebih menarik sehingga dengan

penelitian yang sudah ada ini dapat memperoleh pemahaman yang

diperlukan dimana guru bimbingan konseling disini berperan dalam

meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di MTs. Muslimat NU

Palangka Raya.

Page 81: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

73

DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. dan Asrori, Muhammad. (2010). Psikologi Remaja

Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara Aqib, Zainal. (2012). Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung:

Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Babari, Yohanes. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dariza, Syafrina. (2011). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkatkan Disiplin Siswa di SMP Al-Ghozali Bogor. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Darmayanti, dkk. (2004). Pendidikan Tinggi Jarak Jauh: Kemandirian Belajar

pada PTJJ. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Elfira, Ninil. (2013). Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan

Bimbingan Kelompok. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol (2) (1) 279-282. Esnaeni, Tri Yanar. (2005). Efektifitas layanan pembelajaran bidang Bimbingan

Belajar dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas di SMP Negeri Semarang tahun Pelajaran 2004/2005. Http://YanarTriEsnaeni.blogspot.com2006/09efektifitas-Layanan-Pembelajaran-Bidang-Bimbingan-Belajar.Diunduh pada hari Jumat tanggal 18 September 2015, pukul 14.00 WIB.

Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan (perkembangan peserta didik).

Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Isjoni. (2007). Dilema Guru Ketika Pengabdian Menuai Kritikan. Bandung: Sinar

Baru Algesindo. Ismunandar, Arif. (2009). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Ma’arif Sultan Agung, Segeyan, Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Page 82: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

74

Lubis, Namora Lumongga. (2011). Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Nurjanah, Siti. (2010). Peran Pendidikan Pesantren Dalam Membentuk

Kemandirian Belajar Santri. Surakarta: UMS Unpublished. Parker, Deborah K. (2006). Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Prayitno, dan Amti, Erman. (2009). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: RinekaCipta. Rahardjo, Susilo. dan Gudnanto.(2013). Pemahaman Individu Teknik Nontes.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Salahudin, Anas. (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia. Sangadji, Mamang Erta. & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan

Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: ANDI. Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, Bandung : ALFABETA. Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Susanti, Dewi Ary. (2015). Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi

Belajar Matematika Peserta Didik Di SDN 1 Selat Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi Tidak Dipublikasikan Palangka Raya:Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Tarmidi, dan Rambe, Ade Riza Rahma. (2010). Korelasi Antara Dukungan Sosial

Orang Tua dan Self‐Directed Learning pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi. Vol (37) (2) 216-223.

Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Triyono. (2008). Upaya Konselor Untuk Meningkatkan Kemandirian

Belajar Siswa.https://dinamikaguru.wordpress.com/2012/11/27/upaya-konselor-untuk-meningkatkan-kemandirian-belajar-siswa/. Diunduh pada hari Jumat tanggal 18 September 2015, pukul 13.45 WIB.

Page 83: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

75

Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

USU Institutional Respository.(2011).Kemandirian Belajar

.http://respository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf.Diunduh pada hari Jumat 18 September 2015, pukul 14.15 WIB.

Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta:

ANDI

Page 84: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

1

LAMPIRAN

Page 85: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

2

j

Gerbang MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Tempat Parkir Siswa MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Page 86: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

3

Halaman Sekolah MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Page 87: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

4

ushola MTs. Muslimat NU Palangka Raya

erpustakaan MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Page 88: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

5

Ruang BK MTs. Muslimat NU palangka Raya

UKS MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Page 89: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

6

Tempat Parkir Guru MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Kantin MTs. Muslimat NU Palangka Raya

Page 90: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

7

Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs.Muslimat NU Palangka Raya

Page 91: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

8

Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling MTs.Muslimat NU Palangka Raya

Page 92: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

9

Wawancara dengan Peserta Didik FR dan PA

Page 93: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

10

Wawancara dengan Peserta Didik WM dan AS

Page 94: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

11

Wawancara dengan Peserta Didik RR

Page 95: Skripsi Pdf Nana · Kisi-kisi Observasi…………………………………………… ... Lingkungan Sekolah MTs. Muslimat NU…………… ... keluarga, kelompok maupun

12

Foto Kegiatan Observasi Saat Kegiatan Belajar Mengajar Berlang