kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

30
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita ucapkan pada Tuhan YME, berkat karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ilmu gizi tentang gastrointestinal. Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing dan menambah wawasan kita tentang gizi khususnya tentang diet gastrointestinal Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Upload: indri-wati

Post on 09-Aug-2015

190 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan pada Tuhan YME, berkat karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ilmu gizi tentang gastrointestinal. Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing dan menambah wawasan kita tentang gizi khususnya tentang diet gastrointestinalDalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Page 2: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

DAFTAR ISI

• Kata Pengantar.........................................................1• Daftar Isi..................................................................2• Pendahuluan............................................................4

Pengertian..............................................................6Tujuan.....................................................................7

• Diet Sal.Cerna Atas...................................................8Diet Disfagia...........................................................8Diet Pasca-Hematemesis-melena.........................12Diet Penyakit Lambung.........................................17Macam-macam Diet Lambung.............................18

Page 3: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

• Diet Sal.Cerna Bawah..................................21 Diet Penyakit Usus Inflamatorik .............21 Diet Penyakit Divertikular........................24

• Daftar Pustaka............................................29• Nama Kelompok.........................................30

Page 4: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

PENDAHULUAN

Diet Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan .

Page 5: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.

Gastrointestinal adalah merupakan suatu saluran pencernaan yang panjangnya sekitar 9 meter mulai dari mulut sampai anus, meliputi oropharing, esophagus, stomach(lambung), usus halus dan usus besar.

Page 6: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Pengertian Diet Gastrointestinal

Diet gastrointertinal adalah mengatur pola asupan nutrisi dan gizi yang seimbang pada saluran pencernaan, sehingga makanan tersebut mudah dicerna dan menghasilkan energi.

Page 7: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Tujuan Diet Gastrointestinal

Diet Gastrointestinal bertujuan untuk mengatur jalannya saluran pencernaan yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat-zat gizi, dan mengekskresikan sisa-sisa pencernaan, sehingga asupan nutrisi yang masuk dapat seimbang dengan nutrisi yang keluar. Pada diet gastrointestinal mencakup lambung,usus halus, dan usus besar. Menurut lokasinya, penyakit saluran cerna dibagi dalam dua kelompok, yaitu penyakit saluran cerna atas dan bawah.

Page 8: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Diet Penyakit Saluran Cerna Atas

A. Diet DisfagiaDisfagia adalah kesulitan menelan karna adanya gangguan aliran makanan pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan, pascastroke, dan adanya masa atau tumor yang menutupi saluran cerna.

Page 9: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

1. Tujuan Diet Disfagiaa. Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan.b. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan

cairan.2. Syarat-syarat diet disfagia

a. Cukup energi, protein, dan zat gizi lainnya.b. Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan.c. Cukup cairan.

lanjutan...

Page 10: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

d. Makanan diberikan secara bertahap dimulai dari makanan saring hingga makanan lunak.

e. Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan tersedak atau aspirasi.f. Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa(selang).

Page 11: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

3. Macam-macam Diet Diasfagia dan Indikasi Pemberian.Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan saraf menelan, tumor esofagus, dan pascastroke. Bentuk makanan bergantung pada cara pemberian. Bila diberikan melalui pipa, makanan diberikan dalam bentuk makanan cair penuh, bila diberikan per oral maka makanan diberikan dalam bentuk makanan cair kental, saring, atau lunak.

Page 12: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

B. Diet Paca-Hematemesis-MelenaHematemesis-melena adalah keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna.

1. Tujuan diet pasca-hematemesi-melenaa. Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi resiko perdarahan ulang dan mencegah aspirasi(tersedak). b. Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.

Page 13: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

2. Syarat-syarat Diet Pasca-Hematemesis-melena.a. Tidak merangsang saluran cerna.b. Tidak meninggalkan sisa.c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24 jam sampai 48 jam untuk mengistirahatkan lambung.

3. Jenis Diet dan Indikasi PemberianDiet diberikan dalam bentuk makanan cair jernih tiap 2-3 jam pascaperdarahan. Nilai gizi makanan ini sangat rendah sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.

Page 14: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

C. Diet Penyakit Lambung

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum,pasca operasi lambung yang sering dikuti dengan”Dumping syndrome”dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok.

Page 15: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

1. Tujuan Diet Penyakit LambungUntuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

2. Syarat Diet penyakit Lambunga. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.b. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan

individu untuk menerimanya.

lanjutan...

Page 16: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang

ditingkatkan secara bertahap.e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam,baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).

lanjutan...

Page 17: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu

terlalu banyak.h. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang.i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung.

Page 18: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Macam-macam Diet

1. Diet Lambung IDiet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, pasca pendarahan, dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring, makan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin c.

Page 19: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

2. Diet Lambung IIDiet ini diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung I, Kepa pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan. Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.

Page 20: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

3. Diet Lambung IIIDiet lambung ini sebagai perpindahan dari Diet Lambung II, pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh. Makanan berbentuk lunak atau bisa bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

Page 21: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah

A. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)

penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan kemugkinan terjadi steatorea (adanya lemak dalam fases)

Page 22: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

1. Tujuan Diet Penyakit Usus Inflamatorika. Memperbaiki ketidak seimbangan cairan dan elektrolit.b. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurangc. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.d. Mengistirahatkan usus pada masa akut.

2. Syarat Diet Penyakit Usus Inflamatorika. Pada fase akut dianjurkan berpuasa dan diberikan

makanan secara parenteral saja.lanjutan...

Page 23: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

b. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa seperti nasi, sayur, dan makanan yang

mengandung nutrisi dan gizi seimbang. c. Cukup cairan dan elektrolit. d. Menghindari makanan yang menimbulkan gas.

3. Jenis Diet dan Indikasi PemberianSesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan cair, lunak, biasa, atau diet sisa rendah dengan modifikas rendah laktosa.

Page 24: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

A. Diet Penyakit DivertikularPenyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Penyakit divertikulosis yaitu adanya kantong- kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya rendah serat. Penyakit divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan.

lanjutan...

Page 25: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Gejala – gejalanya antara lain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipasi, diare, mengigil, dan demam.

a. Diet Penyakit Divertikulosis 1. Tujuan diet divertikulosis

a. Meningkatkan volume dan konsistensi feses.

b. Menurunkan tekanan intraluminal.c. Mencegah infeksi.

Page 26: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

2. Syarat Diet Penyakit Divertikulosisa. Kebutuhan energi dan zat gizi normal.b. Cairan tinggi yaitu 2-2,5 lliter sehari.c. Tinggi serat

b. Penyakit divertikulitis 1. Tujuan Diet Divertikulitis

a. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.b. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi

Page 27: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

2. Syarat Diet Penyakit Divertikulitis a. Mengusahakan asupan energi dan zat gizi

cukup sesuai dengan batasan diet yang ditetapkan.

b. Bila ada pendarahan, dimulai dengan makanan cair jernih.

c. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji, stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular.d. Untuk mencegah konstipasi, minum minimal

8 gelas sehari.

Page 28: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

3. Jenis Diet dan Indikasi PemberianSesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan cair jernih, makanan cair kental atau penuh, saring, lunak, atau biasa.

Page 29: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru Cetakan Keduapuluh lima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 30: Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)

Kelompok 3

• Serly mardiah tullah(Pengetik)• Sri Atun (Pendikte dan Mengecek)• Nia Delvi Larosi (Pengedit)• Dian Tri Widya (Pencari Bahan/Buku)• Muhammad Arif (Pencari Bahan/Buku)