diet pd penyakit sal. cerna 12
TRANSCRIPT
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 1
Oleh : Nurhamidah,SKm,M.Bio
medDes 2012
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 2
FUNGSI SALURAN CERNA SECARA UMUM:
DIGESTI ABSROBSI PROPULSI DAN ELIMINASI HORMONAL IMMUNOLOGI
SECARA KHUSUS DAN SPESIFIK MENGGILING DAN MENGADUK
MISAL LAMBUNG GIZI DALAM KEADAAN
SEHAT ORAL PENGATURAN MENU SEIMBANG
SAKIT ORAL, ENTERAL, PARENTRAL
PERLU SENI DALAM MENCUKUPI KEBUTUHAN
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 3
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 4
Pathophysiology:OSMOTIC
SECRETORICINVASIVE
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 5
BAGAGIAN ATAS : ESOFAGUS, LAMBUNG, DUODENUM : Esofagistis,
disfagia, Gastritis acut dan kronis, Ulcus Pepticum, Dispepsia, Gastro Enteritis
BAGIAN TENGAH :JEJUNUM, ILIUM: Colitis Ulcerativ / crohn,
Divertikolosis, Thypus Abdominalis, syndrom mal absrobsi, celiac desease, dll
BAGIAN BAWAH : KOLON, ANUS :
Haemoroid, konstipasi atonik, spastik dan obstruktif
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 6
Defenisi : Penyakit infeksi krn kuman salmonella Thyposa
GEJALA KLINISStadium I Stadium II Stadium III Stadium IV Demam remiten Lidah kotor Epitaksis Roseola Nadi relatif bradikardi
Demam kontinyu Malaise, faringitis, skt kepala, anoreksia Gangguan sal.cerna (dispepsia, diare/ konstipasi) Gangguan kesadaran (delirium)
Terapi berhasil Gjla klinis
Terapi tdk berhasil komplikasi meninggal
Masa penyembuhan
Etiologi, patologi, gejala klinis, pemeriksaan labor, komplikasi PGM I
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 7
Pengobatan
1. Istirahat mobilisasi bertahap2. Diet : TKTP Rendah Serat3. Obat-obatan
Prognosa :
1. Terapi baik angka kematian 2 %2. Terapi tdk baik + Komplikasi
Angka kematian 15 %
Komplikasi : Perforasi Usus, peritonitis, sepsis, nefritis,
pneumonia, miokarditis, kolesistitis, meningitis
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 8
1.Memberikan makanan sesuai kebutuhan yg meningkat
2.Mencegah/ mengurangi kerusakan jaringan
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 9
PRINSIP &
ETPT, zat gizi lain sesuai kebutuhan
Rendah serat, khususnya serat kasar
Bentuk makanan sesuai toleransi pasien
Mudah cerna dan tidak merangsang
Porsi kecil diberikan sering
Cairan sesuai kebutuhan / cukup
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 10
1. Jelaskan kebutuhan gizi yang meningkat
2. Bahan makanan rendah serat, yg boleh dan tidak boleh
1. Intake makanan sehari2. Status gizi pasien3. Gejala klinis yang mempengaruhi nafsu makan dan status gizi
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 11
Defenisi :Erosi sebagian mukosa esofagus, lambung dan duodenum
Etiologi : Hipersekresi as. Lambung dan pepsin dan
penurunan sekresi mucin Kuman Helicobachter pylori Trauma lokal, mis : alkohol Fx. Predisposisi : pekerjaan, merokok, kurang
istirahat, gizi buruk, stres psikologi dan fisiologi, obat-obatan tertentu seperti aspirin.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 12
Gejala Klinis1. Nyeri ulu hati 2-3 jam stlh makan ( tukak
duodenum nyeri pada malam hari)2. Hipersalivasi, Mual dan muntah3. Hematemesis dan melena pada kasus berat4. Berat badan menurun5. Pemeriksaan laboratorium : plasma protein
menurun
Pengobatan :1. Medikamentosa : antasid, anti spasmotik,
transqualizer2. Diet Lambung3. Operasi bila pendarahan4. Hentikan obat analgetik, steroid dan NSAID
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 13
Komplikasi : perdarahan, perporasi, obstruksi, keganasan
TERAPI DIET Tujuan :
1. Menyembuhkan tukak/ulcus2. Mencegah kambuh/ memperburuknya gejala3. Menghilangkan gejala, menetralkan/menekankan
sekresi as. Lambung Diet yang diberikan : Diet Lambung I-IV ( DL I –
IV)DL I : Diberikan pada ulcus pepticum acut, bila ada
melena dan hematemesis
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 14
Cara pemberian: Peroral tiap 3 jam Bentuk : Diet enteral
Contoh : Formula home made, hospital made : MC,
MLP Formula pabrik : entrasol, peptisol, sustacal,
nutrisol dllDL II :
Perpindahan dari DL I Diberikan setelah fase akut teratasi ( rasa nyeri
hilang, tdk sakit malam hari, melena dan hematemesis berhenti
Bentuk : MS tiap 3 jam
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 15
DL III : Perpindahan dr DL II, pasien sdh mulai
sembuh Bentuk : ML / MB tergantung toleransi pasien Frekwensi 6 x sehari
DL IV : Perpindahan dr DL III, pasien sdh mau pulang Bentuk : ML / MB tergantung toleransi pasien Ffrekwensi : 3 x pokok , 3 x selingan ( 1 sblm
tidur )
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 16
Prinsip dan Syarat diet :
1. Energi dan zat gizi lain cukup2. Protein tinggi, tu/ glutamin3. Berikan lemak tidak jenuh (MCT) dan asam
linoleat4. Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit,
mulai MC sampai MB5. Porsi kecil diberikan sering, makanan dikunyah
sp lumat6. Hindari bahan makanan :
Mengandung kafein, teobromin, carbonat spt kopi, the kental, coklat dan cola
Bahan penyedap dan bumbu merangsang : merica, pala, cengkeh, cabe, ekstrak daging
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 17
A. Gastritis Acut : Peradangan pada mucosa lambung yang terjadi secara mendadak (acut )
Etiologi :1. Infeksi bakteri dari makanan (staphylococcus)2. Toksin dari infeksi gigi, tonsil, sinus3. Obat-obatan yg mengandung Salisilat dan
amonium clorida4. Rangsangan mkn yg bersifat kimia, termis,
mekanis5. Stres
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 18
Gejala klinis : Mual, muntah, anoreksia, nyeri epigastrium,
sakit kepala Hematemesis dan melena
Pengobatan 1. Tanggulangi penyebab2. Medikamentosa : cimetidine, ranitidin,
sucralfate, antasida3. Diet4. Psikoterapi5. Pembedahan bila perlu
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 19
TERAPI DIET :
Tujuan diet :1. Menghilangkan penyebab terjadinya radang2. Memberikan makanan yg tidak merangsang
produksi asam lambung
Syarat Diet :1. Pasien dipuasakan (24–48 jam) bila ada
hematemesis dan melena2. Cairan diberikan melalui nutrisi parentral3. Setelah puasa, mkn diberikan4. Penghentian ML jgn terlalu cepat5. Hindari mkn merangsang dan bergas
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 20
Hari pertama : MC sesuai penyebab :
Alkali : juice buah kental Asam kuat : susu or putih telurCara pemberian : 100 ml setiap ½ jam
Hari kedua : Makanan Saring seperti bubur, roti bakar, telur ½ matang
Hari ketiga dan keempat : makanan lunak dalam bentuk krim, bubur, puding dari campuran susu, roti, sereal
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 21
B. GASTRITIS KRONIS Peradangan mucosa lambung kronis yg
berlangsung lebih dari 2 bulan
Etiologi : Kerusakan sel parietal difundus, mrpkan
suatu proses auto immune timbul anemia pernisiosa
Bakteri Helicibachter PyloriTerjadinya refluks empedu dari duodenum
kelambungKebiasaan makan yg burukAlkohol, kopi, dan rokok berlebihan Gastritis acut yg tidak terawat.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 22
Gejala Klinis : Syndroma dyspepsia (mual, muntah,
anoreksia, nyeri epigastrium, fulnes, cepat kenyang, flatulens)
Gejala anemia
Pengobatan = Gastritis Acut
TERAPI DIET Tujuan Diet :1. Menghilangkan penyebab terjadinya radang2. Mengurangi / menghilangkan gejala klinis
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 23
Syarat Diet : Cukup energi dan zat gizi lainnya Makanan mudah cerna dan tidak merangsang Bentuk mkn tergantung beratnya penyakit
dan toleransi pasien MC, MS, ML Porsi kecil, diberikan sering, mengunyah
makanan dgn baikKomplikasi :
Perdarahan sampai syok Perporasi Pneumonia Keganasan
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 24
Penyuluhan :1. Pentingnya makan teratur dan makanan
selingan2. Makanan yang oleh dan tidak boleh3. Batasi bhn mkn yg merangsang secara
individual4. Anjurkan makanan sampai tengaH malam
5. Berikan contoh makanan yang ridak merangsang, mudah cerna, tinggi serat dan rendah serat
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 25
Soal 1Ana seorang mahasiswi , umur 19 tahun diantar ibu kosnya kerumah sakit dalam keadaan lemah , demam tinggi, kadang menggigau. Menurut cerita teman sekamarnya Ana sudah 3 hari demam dan tidak mau makan, merasa mual dan sakit kepala. Sebelum sakit biasanya Ana setup pagi sebelum kuliah hanya minum teh manis, kadang dengan roti. Ana hanya makan nasi 1 kali sehari di warung makan dekat kampusnya dan sore atau malam dia suka jajan bakso atau jajanan yang lewat saja. Hasil pemeriksaaan fisik dan klinis ditemukan lidah kotor, nadi relatif bradikardi, TD normal, dan suhu tubuh 39.8 0 C, tingkat kesadaran delirium. Pemeriksaaan labor : Hb 11,0 mg %, test Widal +. TB 168 cm dan BB 56 kg. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 26
Soal 2:Seorang wanita dewasa datang ke RS dengan keluhan sering merasa nyeri diulu hati lebih kurang 2 jam setelah makan, mual kadang BAB encer berwarna hitam. Dua bulan terakhir BB turun 2 kg. Setahun yang lalu pasien mengalami stress karena masalah keluarga sehingga makan sering tidak teratur. Kadang sulit tidur dan sering sakit kepala. Untuk mengurangi sakit kepala dia biasanya minum obat sakit kepala seperti panadol. Pasien bekerja sebagai PNS di sebuah instansi pemerintahan. Hasil pemeriksaan fisik : umur 46 tahun,TB 156 cm, BB 44 Kg, pucat, lemah ada melena. Pemeriksaan laboratorium : Hb 10,2 g %, test Benzidin +. Anamnesa diet pasien tidak suka apel dan telur. Pasien dianjurkan dirawat. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 27
Soal 3 :Seorang anak remaja wanita, umur 16 thn, kelas 2 SMA, MRS karena sakit perut sehabis makan bakso terlalu pedas dengan cabe rawit dan muntah sampai keluar darah. Menurut cerita teman kost nya, sebulan terakhir ini dia kelihatan tidak tenang, sering merasa mual dan mengeluh sakit kepala. Untuk menghilangkan sakit kepalanya dia biasa minum obat sakit kepala yang dibeli diwarung. Pada pemeriksaan diketahui BB 57 kg dan TB 153 cm. Badan agak lemah serta kelihatan pucat.
Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 28
Keadaan dimana perjalanan feses melalui colon dan rectum mengalami hambatan, disertai kesulitan defekasi
I. Atonik
II. Spastik
III. Obstruktif
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 29
TIPE KONSTIPASI
ATONIK SPASTIK OBSTRUKTIF
PENGERTIAN Feces menumpuk di rectum, karena rectum kehilangan sensibilitas.
Konstraksi usus tdk teratur, krn stimulasi syaraf usus berlebihan. Feces menumpuk di kolon
Penyumbatan pada intestinal sebagian atau keseluruhan
ETIOLOGI Makanan rendah serat, tdk cukup zat gizi, dan tidak teratur
Stres lama, gangg. emosi, obat , dll
Kanker atau tumor sal. Cerna
GEJALA KLINIS Perut penuh, feses besar dan keras
Perut penuh, sering flatus, feces kecil & keras, berlendir.
Nyeri abdomen, kram perut, konstipasi atau diare (steatore), anemia, feces bercampur lendir kadang darah
DIET Tinggi Serat Rendah Serat
Rendah Sisa
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 30
Terapi Diet : DIET TINGGI SERATTujuan :1. Meringankan kerja saluran pencernaan2. Merangsang peristaltic ususPrinsip / Syarat : Energi cukup Makan teratur dan berserat (terutama dari sayuran,buah
dan biji-bijian) Sayuran dan buahan + 800 gr/hari, untuk merangsang
usus dan membentuk “bulk feces” Intake cairan 8 s/d 10 gelas/hari Cukup olah raga dan relax Biasakan BAB teratur Penambahan vitamin,terutama vitamin B untuk
membantu pencernaan
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 31
Terapi Diet : DIET RENDAH SERAT
TUJUAN DIET :1. Memberikan gizi yang cukup untuk menormalkan
berat badan 2. Meringankan kerja saluran pencernaan
PRINSIP DAN SYARAT DIET :1. Cukup energi dan zat gizi lain2. Rendah serat, supaya tidak terjadi iritasi pada
mukosa saluran pencernaan3. Vitamin cukup
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 32
Terapi Diet : Jika pasien dioperasi Diet Bedah Jika tidak dioperasi Diet Rendah Sisa
Prinsip /syarat diet : Energi tinggi, protein cukup Jika steatore MCT/MCFA Rendah sisa Suplementasi Fe, B12, Folic acid
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 33
DEFINISITumbuhnya tonjolan-tonjolan diverkula atau kantong pada lumen intestin atau kolon
ETIOLOGI Usia lanjut Kelemahan saluran pencernaan Berkaitan dengan diet yang rendah serat Peradangan diverkula {diverkulitis}
GEJALA KLINIS• Mual, muntah• Nyeri usus dan demam
TERAPI : Obat dan Diet
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 34
Tujuan :1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan 2. Meringankan gejala klinis
Prinsip Dan Syarat Diet Zat gizi sesuai kebutuhan Masa akut berikan MC Rendah Sisa, setelah masa
akut bertahap mulai dr MS, ML sampai MB Cukup serat bila masa akut sudah lewat, bertahap
sampai tinggi serat Cairan cukup
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 35
Tujuan :Sedikit mungkin merangsang alat pencernaan dan sedikit mungkin meninggalkan sisa
Syarat :Rendah serat Tidak terlalu panas /terlalu dingin Rendah lemak Tidak terlalu manis,asam dan berbumbu Dimasak dan lunakIndikasi :
Pasien diare berat, Ileitis, Colitis ulserativ, Diverticulitis akut, obstipasi spastik / obstruktif, , Haemoroid berat, Post operasi haemoroid/ colon/ rectum
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 36
Bentuk makanan saring : tidak cukup kalori dan zat gizi Makanan yang tidak boleh :
Berserat tinggiSusu Lemak dan gula terbatas sesuai keadaan pasien
1.Diet Rendah Sisa I {DRS I}
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 37
Bentuk makanan cincang /lunak Makanan yang tidak boleh atau dibatasi :
Bumbu yang merangsang Serat terbatas Lemak terbatas Gula terbatas Susu 2 gelas/hari
2.Diet Rendah Sisa II {DRS II}
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 38
Soal 4Seorang laki-laki umur 36 tahun, bekerja sebagai sopir bus antar kota, datang kerumah sakit karena sudah 7 hari tidak BAB. Keadaan ini sering dialaminya, tapi hanya sampai 2 hari. Dari hasil anamnesa diketahui bahwa dia sering makan tidak teratur, kadang hanya 1 kali sehari tetapi berlebihan. Suka makan sate daging dan telur di goreng, jarang sekali makan ikan dan tidak suka makan sayuran dan buah-buahan. Hasil antropometri diketahui BB 70 kg dan TB 168 cm. Dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan Ahli Gizi. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 39
Soal 5 Seorang laki-laki umur 61 tahun, datang ke
puskesmas karena BAB berdarah sudah sejak 6 hari yang lalu. Sebenarnya keluhan ini sudah dirasakan sejak 7 bulan yang lalu, tetapi tidak terlalu dihiraukannya. Satu bulan terakhir terasa ada tonjolan dianus dan gatal disekitarnya. Dari hasil anamnesa diketahui os sering konstipasi karena dia tidak menyukai sayuran dan sehari-hari makan dengan lauk yang di goreng balado dan jarang sekali makan buah. Dia bekerja sebagai Satpam disebuah perusaan BUMN yang sering dinas malam. Waktu istirahatnya tidak teratur dan dia jarang ber olah raga. Untuk mengatasi konstipasi, os sering menggunakan dulcolak. Dokter menganjurkan konsul ke ahli gizi. Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Hb 9.5 mg%. BB 68 kg, TB 159 cm. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 40
Soal 6. Seorang wanita umur 46 tahun, BB 46 kg, Tb 156 cm, berobat kedokter karena BAB keras dan kecil disertai lendir. Dia juga mengeluh beberapa bulan terakhir sering mual, nafsu makan hilang, jantung berdebar-debar dan sakit kepala. Sejak suami dan anaknya meninggal 1 tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan, dia selalu sedih, sering ngelamun, kurang tidur, pernah dirawat karena colitis 3 bulan yang lalu. Dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan ahli gizi. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 41
Soal 7.Seorang wanita umur 52 tahun , TB 163 cm, BB 45 kg, 3 hari sebelum masuk rumah sakit menderita demam. Berat badannya sejak 6 bulan yang lalu terus menurun, perut terasa nyeri dan kram setiap saat sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan pasien kelihatan pucat, BAB bercampur lendir dan darah dan teraba benjolan keras diperut kiri bawah. Os dianjurkan dirawat dan menjalani operasi setelah sekian lama berobat tidak ada perobahan. Hasil pemeriksaan TD 110/ 70 mg %, suhu tubuh 37,6oC. Pemeriksaan labor Hb 10.6 mg %, albumin 2,9 g/dl. Rencanakanlah NCP untuk pasien ini !
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 42
Defenisi :
Adanya varises atau pecahnya pembuluh darah disktr sphinter anus
Etiologi : Sering konstipasi Kehamilan Penggunaan obat pencahar yg terlalu lamaGejala : Perdarahan pd kasus akut Nyeri dan gatal disekitar tempat varices Protrusi ( pemb. Darah menonjol keluar)
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 43
TERAPIMedikamentosa, operasi dan Diet untuk mencegah komplikasi
TERAPI DIETTujuan : Mencegah konstipasi Mencegah timbulnya perdarahan pada kasus akutPRINSIP DAN SYARATA DIET1. Makanan cukup zat gizi2. Masa akut dibrikan diet rendah sisa 3. Bila masa akut lewat dan keadaan sudah memungkinkan
diberikan cukup serat utuk mencegah konstipasi4. Minum 8-10 gelas/hari 5. Hindari makanan merangsang6. Makan teratur 7. Suplemen vitamin B complek
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 44
Defenisi: Peradangan kronis pd mukosa atau sub mucosa
colon sp seluruh dinding usus yang dapat berlanjut menjadi ulcus dan perdarahan
Etiologi : Gangguan emosi (cemas dan takut) Infeksi bakteri, virus, parasit Kurang gizi, terutama Vit. B dan bernilai biologi
tinggi Alergi usus terhadap beberapa bahan makanan Gangguan emosi
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 45
Gejala Klinis Diare kronis,kadang berlendir dan berdarah {malam
hari} BB menurun {kronis}, anemia, steatore, demam, an
orexia Nyeri,kejang perut sebelah bawah Flatulens dan dehidrasiTerapi: Medikamentosa {sulfanamide} Diet : Rendah SisaTERAPI DIET
Tujuan Diet : Menghilang gejala Mengistirahatkan kolon
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 46
Prinsip dan Syarat Diet : Protein cukup {1-1,5 gr/kgBB} Tinggi energi U /memperbaiki status gizi {bila
malnutrisi berat} Rendah sisa, kemudian secara bertahap
konsumsi serat ditingkatkan Porsi kecil dan sering Perlu suplemen Vit C, B kompleks dan Asam
folat Banyak minum, tambahkan Na Pada kasus berat + nutrisi parenteral {akut}
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 47
DEFINISI :Suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan pencernaan (maldigesti) dan gangguan penyerapan (malabsrobsi) mukosa usus terhadap satu atau banyak zat gizi
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 48
Mal absrobsi bisa terjadi pada : • Dewasa • Anak
Berhubungan dengan :o Malnutrisi (PEM)o Pasca bedah intestinalo Hypoxia Rendah Na, K (merusak sel
transport)o Infeksi gastroenteritis
permiabel usus berubah
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 49
KARBOHIDRAT TERDIRI DARI: Monosacharida Disacharida Polysacharida monosacharida di usus
KARBOHIDRAT YANG PENTING1) Dewasa :Amilum,sukrosa dan laktosa (kecil)2) Bayi : Laktosa
a.Pertumbuhan otakb.Pematangan sel-sel syaraf
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 50
Malabsrobsi terjadi karena tidak terbentuknya enzim KH tidak bisa dicerna dibuang
PENYEBAB Primer: Kelainan genetic Sekunder : post G.E akut atau KEP Temporer {sementara} : Bayi BBLR
GEJALA KLINIS Diare:sering,cair,berbau asam Bokong merah , Kolik didaerah perut Pada orang dewasa:sering kembung dan mual
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 51
TERAPI DIET
1) Energi, protein,vitamin dan mineral sesuai kebutuhan
2) Hindarisemua jenis susu dengan segala defiratnya
3) Berikan susu rendah lactose Mis: LLM :almiron<susu kedele{sobee}5). Berikan suplemen calsium jika diperlukan
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 52
Gangguan absorbsi disebabkan karena:1. Tidak adanya enzim lipase2. Tidak adanya garam empedu3. Kerusakan mucosa usus4. Gangguan system limphe usus
Gejala : Diare Untuk membedakan dengan diare karena
lactose dilakukan pemeriksaan tinja :Steatore
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 53
Malabsorbsi lemak dapat terjadi pd bbrapa penyakit:
1. Penyakit pancreas : Cystic fibrosis,karena kekurangan enzim
lipase
2. Penyakit hati 1. Neonatal hepatitis 2. Cirrhosis hepatitis
3). Penyakit pada usus halus - Enteritis
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 54
4). Kelainan limphe Karena trauma Tbc Bawaan
5). Lahir dengan BBLR
Penanggulan :Diet Rendah Lemak :
10 – 15% dari total kalori
• Susu MCT: Portagen, Trifood MCT milk • Minyak MCT, mis : Mead Johnson MCT oil• MCT margarine
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 55
Yaitu : suatu syndroma clinical berupa sensitisasi dari satu atau lebih protein susu
Contoh : Cow milk protein allergi (cow milk sensitivity
enteropathy) gangguan system immun Absrobsi protein asing
antigen protein (Alergi Protein )Antigen protein susu jika masuk ke darah :1. Intestinal
• Kolic• Diare• muntah
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 56
2) Ekstra Intestinal Atopic , Wheezing
3) Anaphylactic Crib deat intoleran susu
Intervensi dietetic:1. Susu kedele2. Casein hydrolisate mis:progestamie3. Casein Free Gluten Free
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 57
DEFINSI :Penyakit radang pada saluran pencernaan (dari lambung sampai usus besar)
ETIOLOGI• Virus : vibrio kolera = kolera /
vibrio eltor muntaber• Infeksi kuman:
• entamuba histolica disentri amuba• Shigella disentriae disentri basiler
GEJALA1) Mual,muntah 2) Perut kembung dan tenesmus3) Diare: kadang berlendir dan berdarah, berbau
tidak enak4) Demam
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 58
TUJUAN DIET1) Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja usus2) Upayakan sedapatnya pasien diberikan makanan
sehari-hari3) Mencapai berat badan normal
PRINSIP DAN SYARAT DIET1) Kalori tinggi ,protein cukup2) Vitamin dan mineral cukup3) Cairan cukup4) Tidak merangsang 5) Makanan diberikan bertahap:mulai dari MC6) Jika diare berat dehidrasi rehidrasi (infus :elektrolit, parenteral)
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 59
Adalah : suatu gejala dan bukan suatu penyakit dimana
BAB lebih sering dari pada biasanya dengan tinja yang cair.
Laju makanan disalurkan pencenaan berjalan sangat cepat sehingga makanan tidak bisa dicerna dan diserap, begitu juga cairan tidak sempat direabsorpsi lagi.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 60
1. Diare Osmotik :disebabkan oleh adanya larutan osmotik aktif di dalam saluran pencernaan yang sulit diabsorpsi.
Contoh:Diare akibat Dumping Sindrome dan Laktosa Intolerance akibat defisiensi enzim Laktase.Diare ini dapat berkurang dengan puasa atau dengan tidak minum susu atau pemberian enzim laktase bagi pasien dengan defisiensi Laktase.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 61
2. Diare Sekretorik:akibat sekresi aktif elektrolit oleh epitel saluran pencenaan.
Diare ini tidak berkurang dengan puasa. Diare sekretorik akut oleh eksotoksin bakteri, laksative tertentu seperti virus, dan meningkatnya sekresi hormon saluran pencernaan.
3. Diare Eksudatif :Selalu berhubungan dengan kerusakan mukosa karena :keluarnya muccus, darah, dan plasma protein dan terjadi akumulasi cairan elektrolit. Contoh :Diare pada Kolitis kronik, lepasnya prostaglandin, enteritis radiasi.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 62
4.Diare Kontak Mukosa Terbatas:ini akibat tidak tercampurnya chyme sehingga chyme terkena ke saluran pencernaan tidak cukup.
Contoh :Diare akibat penyakit Crohn.Diare akibat operasi ekstensive colon sehingga kontak usus terbatas.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 63
1. Fase Puasa: Diare ringan tanpa gejala diare berat/
acidosis: Air teh manis matang + garam dapur (seujung
sendok teh) setiap kali minum untuk mengimbangi kehilangan air elektrolit.
Atau pemberian garam oralit di dalam minuman sianak
Biasanya anak dipuasakan sekitar 24 jam dari makanan keras.
ASI dapat diteruskan, yang minum formula sementara dihentikan.
Pada penderita dehidrasi berat atau penderita yang disertai muntah terus menerus maka diberikan cairan infus intravena.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 64
2. Fase Realimentasi: Cara realimentasi bergantung pada umur dan
BB penderita. Pada bayi 1 th yang minum ASI, ASI diteruskan
seperti biasa walaupun ada muntah, tetap diusahakan untuk diberi ASI.
Setelah diare berhenti:berikan pisang yg dilunakkan selama sehari, kemudian keesokan harinya ditambah bubur susu (dengan konsentrasi susunya dimulai dengan separuh dari biasanya dan besoknya boleh dalam kosentrasi biasa bila tidak mencret lagi).Lalu diberikan nasi tim dan kembali pada menu semula.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 65
Bagi anak yang menggunakan formula:Setelah puasa atau minum teh/ minum oralit selama 6-12 jam, berikan susu/ formula yang dienceran seperti berikut:Hari 1: susu diencerkan hingga 1/6 takaran seharinya.Hari 2: susu diencerkan hingga 2/6 takaran seharinya.Hari 3: susu diencerkan hingga 3/6 takaran seharinya.Hari 4: susu diencerkan hingga 4/6 takaran seharinya.Hari 5: susu diencerkan hingga 5/6 takaran seharinya.Hari 6: susu diencerkan hingga 6/6 atau tidak ada
pengenceran.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 66
Jumlah kebutuhan cairan tidak dikurangi. Untuk menghindari gangguan elektrolit, maka pada realimentasi penderita diberikan tambahan NaCl 500 mg sehari dan KCl 75 mg/kg BB sehari.
Bagi anak yang berusia lebih dari setahun dengan BB <7 kg, pemberian realimentasi sama dengan anak usia<1 th.
Bagi anak diatas setahun atau yang BB >7 kg, diberikan realimentsi sbb:Hari 1: air teh dan garam oralit untuk beberapa jam, lalu diberikan pisang, biskuit, atau roti
panggang tanpa mentega.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 67
Hari 2: sama dengan diatas, ditambah bubur tanpa sayur.Hari 3: sama dengan diatas, ditambah bubur dgn
sayur.Hari 4: boleh diberikan nasi tim dengan sayur.Hari 5: makanan lunak.Hari 6: kembali ke makanan semula/ biasa
sebelum sakit.
3.Fase Kambali Kemakanan Semula/ Biasa
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 68
Kasus 8: Ani, seorang anak perempuan usia 20 bulan, masuk rumah
sakit dalam keadaan demam, diare disertai muntah. Ani merupakan anak yatim yang ayahnya meninggal sejak Ani masih dalam kandungan ibunya. Ani tinggal bersama ibu dan neneknya. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan rata-rata Rp. 350.000 per bulan, sedangkan neneknya bekerja sebagai buruh tani. Berat badan Ani sewaktu masuk RS 8.4 kg dengan panjang badan 80 cm. Menurut pengakuan ibunya, Ani menderita diare disertai muntah, sejak 2 hari SMRS. Diare berbau asam, kadang berlendir dan berdarah. Selain ASI, Ani diberi makan padat sejak usia 3 bulan berupa pisang dan biskuit yang dilumatkan. Pada usia 6 bulan mulai diberi makan bubur susu 3 kali sehari. Usia 8 diberikan tim saring dan sejak usia 12 bulan sampai sekarang diberikan makanan biasa 3 kali sehari tetapi dia hanya bisa menghabiskan sekitar 4 sdm saja. Pemeriksaan fisik klinis di rumah sakit menunjukkan kelopak mata cekung, conjuctiva anemis, turgor kulit kurang. Nadi 96 kali/menit, Respirasi 30 kali/menit, Suhu badan 37,80C. Pemeriksaan laboratorium :Hb 8,3; leukosit 11.400; Albumin 3 gr/dl; Natrium 190 mEq/L.Rencanakanlah terapi diet untuk Ani sesuai dengan tahap-tahapnya.
/ /١٤٤٤ ٠٩ ٢٣ 69